Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN DENGAN

MENGIDENTIFIKASI KEKUATAN DAN KELEMAHAN


PERUSAHAAN :
PENDEKATAN MANAJERIAL DAN KEPEMIMPINAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS


Mata Kuliah : MANAJEMEN STRATEGI

Disusun oleh :
Nama : Ahmad Shohib
Nim : 1520210210

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2017
A. Pendahuluan
Analisis terhadap peluang dan ancaman bisnis dari lingkungan yang sangat
diperlukan manajemen dalam merumuskan strategi bisnis perusahaan. Analisis mengenai
faktor-faktor internal perusahaan juga mutlak dilakukan untuk mengetahui strengths dan
weakness. Pemahaman mengenai stengths dan weakness berguna untuk mengidentifikasi
peluang bisnis perusahaan, meskipun ada ancaman tetapi jika perusahaan mempunyai
kekuatan untuk memanfaatkan peluang tersebut, maka perusahaan tidak akan kesulitan
dalam menghadapi ancaman tersebut.
Strengths merupakan keunggulan tertentu perusahaan yang tidak dimiliki oleh
perusahaan pesaing. Sedangkan weakness merupakan ketidakmampuan perusahaan untuk
melakukan sesuatu yang ternyata dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan pesaing.

Manfaat lain analisis ini adalah untuk mengeksploitasi peluang dan ancaman
bisnis yang timbul dari lingkungan bisnis. Untuk mengefisiensi dan mengefektifkan
analisis tersebut, ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan.

1. Memaksimumkan strengths untuk memanfaatkan peluang (maxi-maxi)


2. Meminimumkan Weakness untuk memanfaatkan peluang (mini-maxi)
3. Memaksimumkan strengths untuk meminimumkan ancaman (maxi-mini)
4. Meminimukan weakness untuk meminimumkan ancaman (mini-mini)

Ada 2 perspektif dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, yaitu :

1. PERSPEKTIF MANAJERIAL : IDENTIFIKASI VARABEL INTERNAL


Ada 2 tahap pokok dalam analisis profil perusahaan, yaitu :
a. Identifikasi komponen variabel internal
Manajemen berusaha mengetahui secara mendalam komponen variabel
internal yang secara strategis bertanggung jawab terhadap kemungkinan
keberhasilan perusahan dan mengetahui alasan yang menjadi kan komponen
tersebut menjadi faktor penentu.

b. Evaluasi terhadap komponen-komponen tersebut


Terdapat berbagai pendekatan(teknik) Untuk membantu memenuhi keperluan diatas,
diantaranya yaitu :

1) Pendekatan fungsional
Menurut pendekatan ini, keunggulan dan kelemahan perusahaan dapat
dilihat pada berbagai fungsi bisnis yang ada dan dikerjakan di dalam perusahaan,
yakni : fungsi pemasaran, keuangan, operasi dan produksi, SDM, riset dan
pengembangan, sistem informasi dan manajemen serta budaya perusahaan.
Fungsi diatas masih dapat dijabarkan menjadi komponen-komponen.
Tugas manajemen dalam hal ini yaitu memilih komponen yang secara signifikan
memberikan tekanan dan perhatian pada faktor kunci. Sehingga alasan memilih
komponen tersebut dapat dipertanggungjawabkan dengan alasan yang kuat.
Idealnya perusahaan memberikan perhatian yang seimbang terhadap
keseluruhan manajemen fungsional, tetapi jika tidak memungkinkan maka dapat
dilakukan memberikan perhatian pada salah satu manajemen fungsional secara
lebih menonjol dibanding yang lainya. Ketidakseimbangan peran masing-masing
manajemen fuungsional pada keunggulan perusahaan tergantung pada banyak
faktor, mislanya jenis industri, segmen pasar, daur hidup barang dan posisi pasar
perusahaan.

2) Pendekatan rantai nilai


Terdapat tiga tahap yang perlu dilakukkan dalam pendekatan ini :
a) Identifikasi aktivitas yang perlu dikerjakan
Aktivitas yang dimaksud adalah seluruh aktifitas perusahaan mulai dari awal
memproduksi barang
b) Analisis profil perusahaan
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan terhadap kegiatan
yang lainnya.
c) Mencari sinergi potensial
3) Pendekatan unit keunggulan bersaing

4) Pendekatan profit impact of marketing strategy(PIMS)


Pendekatan ini menggunakan model regresi untuk menguji faktor-faktor
strategis yang berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya ROI(return of
investment) yang dicapai.
5) Pendekatan 7-S
Untuk mengetahui profil perusahaan, pendekatan ini mengisyaratkan
mengetahui dan mengevaluasi 7 variabel organisasi, yaitu : structure, strategy,
staff, management style, system and procedure, skill, shared value. Manajemen di
tuntut untuk menyeimbangkan 7 variabel tersebut.

2. Evaluasi variabel internal


Setelah tahap identifikasi, selanjutnya yaitu melakukan evaluasi terhadap
variabel tersebut. Diperlukan standar dalam menentukan apakah sejumlah
variabel tertentu termasuk dalam kategori kekuatan atau kelemahan perusahaan.
Untuk keperluan tersebut tersedia empat macam pendekatan yang dapat
digunakan sebagai pedoman evaluasi.
a. Perbandingan dengan kinerja dan kompetensi masa lalu
Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan kinerja pada masa lalu
dengan kinerja saat ini. Sehingga perusahaan dapat melihat variabel yang
signifikan sebagai penentu keberhasilan dan kegagalan perusahaan
b. Pendekatan evolusi produk
Daur hidup produk merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi
keberhasilan perusahaan. Pada masa perkenalan, penjualan masih rendah
intensitasnya sehingga perusahaan seringkali mengalami kerugian. Pada saat
inilah strategi untuk memasuki pasar sangat menentukan kelanjutan hidup
perusahaan.
c. Perbandingan dengan pesaing
Pendekatan ini dilaksanakan jika perusahaan pesaing sulit dikenali dengan
cara membandingkan secara relatif dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
pesaing.
d. Faktor kunci keberhasilan industri
Pada pendekatan ini, yang dipelajari sebagai pembanding tidak hanya
perusahaan pesaing pokok saja, tetapi industri secara keseluruhan. Manajemen
mengidentifikasi faktor kunci penentu keberhasilan industri.

3. Matriks profil perusahaan


Dari proses identifikasi dan evaluasi, maka sudah didapat profil perusahaan
secara kualitatif. Untuk memperjelas profil perusahaan, maka dilakukan kuantifikasi,
sekalipun tidak meninggalkan peran pendapat manajemen. Salah satu bentuk usaha
kuantifikasi adalah dengan menyusun matrik profil perusahaan.
Langakah-langkah dalam menyusun matrik :
a. Identifikasi variabel internal
b. Memberi bobot pada variabel
c. Memberi nilai pada variabel
d. Mengalikan bobot dan nilai
e. Nilai tertimbang di jumlahkan

2. PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN

Menjelaskan secara ringkas tentang perspektif kepemimpinan yang juga dapat


digunakan untuk melakukan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis ini
memberikan tekanan pada keunikan kepemimpinan dan karakteristik kepemimpinan.
Dengan demikian ada empat macam keunikan kepemimpinan masing-masing untuk satu
jenis managemen fungsional.

a. Kepemimpinan Dalam manajemen pemasaran

Keunikan kepemimpinan dalam manajemen pemasaran dapat dilihat dari sejauh


mana upaya pengembangan produk dilakukan oleh unit bisnis yang bersangkutan.
Ditemukan ada 4 keunikan yaitu :
1. Prospectors
Kepemimpinan dalam manajemen pemasaran yang berorientasi dalam peningkatan
volume penjualan melalui pengenalan dan pengembangan produk barudan
peningkatan pangsa pasar. Strategi pemasaran ini biasanya dipilih ketika industri
belum dewasa atau tegasnya industry masih berada pada tahap yang muda.
2. Defender
Berorientasi pada mempertahankan posisi pasar yang selama ini sudah dimiliki.
Perusahaan.
3. Analyzer
Berusaha mempertahankan sejumlah produk yang ditawarkan kepada pasar akan
tetapi pada saat yang sama kadang-kadang juga secara cermat menawarkan produk
baru yang memang sangat dipercaya menjanjikan keberhasilan.
4. Reactor
Merupakan strategi yang bersifat sementara dan tidak sistematis. Tidak ada sifat
yang pasti dan konsisten yang dipilih oleh manajemen ketika menghadapi perubahan
lingkungan bisnis.
b. Kepemimpina Dalam Manajemen Keuangan

Gaya kepemimpinan pada manajemen keuangan ada 4 tipe kepemimpinan yaitu :


1. Tipe Kepemimpinan Agresif
Merupakan gambaran perusahaan yang manajernya memiliki sifat berani menempuh
resiko demi mencapai tujuan yang lebih baik dan memiliki kapabilitas untuk
merealisasikan tujuannya tersebut.
2. Tipe perusahaan pasif
dalam memilih resiko, manajer perusahaan tipe ini cenderung memakai strategi safety
first. Strategi keuangan pasif bertujuan untuk mempertahankan posisi perusahaan
yang telah mencapai posisi mapan.
3. Tipe Manajer Perusahaan Superior
Cenderung memiliki resiko yang rendah namun karena faktor tertentu perusahaan ini
memperoleh return yang tinggi. Tujuannya yaitu untuk mempertahankan posisi
bersaing yang sekarang sudah dicapai.
4. Tipe Manajer perusahaan Suboptimal
Cenderung memiliki resiko yang tinggi namun dia kurang berhasil mendapatkan
return yang sebanding dengan besarnya resiko. Bertujuan meningkatkan posisi
bersaing perusahaan dengan konsekuensi resiko perusahaan meningkat namun dalam
realisasinya perusahaan kurang berhasil dalam mencapai target tersebut.

c. Sumberdaya Manusia dan Organisasi

Kepemimpinan dilihat dari sumberdaya manusia dan organisasi secara sederhana


ada 4 yaitu :
1. Organisasi Dengan Karakter Dewa zeus
Pemimpin yang memiliki karakter dewa zeus adalah adalah seorang yang
cenderunng berfikir intuitif dan menyeluruh. Hal ini dapat dilihat dari
kecenderungan yang bergerak cepat dalam menyelesaikan sebuah permasalahan
dan berganti cara jika sekirannya cara pertama tidak mendatangkan hasil.
Pemimpin merekrut stafnya yang masih yunior untuk didik bukan untuk
menambah pengetahuan tetapi untuk lebih penting lagi dalam cara berprilaku dan
belajar bagaimana seseorang seharusnya melakukan sesuatu. Hal ini membawa
implikasi kedekatan hubungan yang bersifat personal antara yunior dengan senior.
2. Organisasi Dengan Karakter Dewa Apollo
Organisasi yang diidentikan dengan pada kekuatan pilar-pilar organisasi
seperti : fungsi , system, struktur, prosedur organisasi dan pembagian kerja. Jika
salah satu pilar tidak bekerja dengan baik, pasti organisasi juga tidak berjalan
sempurna sehingga organisasi akan runtuh.
3. Organisasi Dengan Karakter Athena
Simbolnya adalah jejaring dimana melambangkan bahwa organisasi memiliki
sumberdaya di berbagai bagian organisasi. Kekuatan tidak terletak pada pusat
kekuat.
4. Organisassi Dengan Karakter Dionysus
Mengindikassikan tidak terjadinya subordinasi antar satu pihak dengan pihak lain.
Dimana para pekerja bukan subordinasi sebuah organisasi, para pekerja
diperlakukan sebagai human beings bukan sekedar asset perusahaan.

d. Kepemimpinan Dalam Manajemen Operasi


Dengan menggunakan pendekatan biaya dan kualitas pada dasarnya proses
produksi dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) yaitu :
1. Strategi keunggulan biaya
Upaya keras yang dialkukan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan biaya
produksi yang relative lebih rendah disbandingkan dengan biaya produksi yang
dihasilkan oleh pesaingnya.
2. Strategi innovator, diterapkan pada kondisi pasar yang sangat
memperhatikankualitas produk dimana pertimbangan biaya bukan segalanya.
3. Setrategi diferensiasi dimaksudkan sebagai kebijakan perusahaan dibidang
operasi yang menekankan pada terciptanya sebuah produk yang memiliki
keunikan tertentu yang memungkinkan perusahaan untuk mematok harga yang
lebih mahal.
4. Strategi imitator cenderung menunggu dalam menghasilkan produk. Tujuan yang
inggin dicapai adalah mendapatkan return dengan meminimalkan resiko
kegagalan produk yang sangat mungkin dialami oleh perusahaan yang
mengenalkan produk pertama kali.

B. Kesimpulan
Agar suatu perusahaan dapat sukses, perusahan harus menganalisis kekuatan dan
kelemahan perusahaan itu sendiri.
Daftar Pustaka

Ab Rahman, Mohd Nizam. (2012). The Effective Implementation of Global Supply Chain Management in
Small to Medium-sized Companies in Malaysia: An Empirical Study. International Journal of
Management, 29(3), 274-287.

Lupiyoadi, Rambat., 2004, Entrepreneurship, From Mindset To Strategy, Edisi Kedua, Penerbitan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Lussier, R. N. (1995). A nonfnancial business success versus failure predication model for young frms.
Journal of Small Business Management, 33, 8-20.

Anda mungkin juga menyukai