Anda di halaman 1dari 22

Isu-Isu Kontemporer Adm Publik

• (1) Reformasi Birokrasi


• (2) Desentralisasi
• (3) Kebijakan Publik
• (4) Kualitas Pelayanan Publik
• (5) Good Governance
• (6) Globalisasi
• (7) Millennium Development Goals
• (8) Multi disiplin Ilmu Administrasi Negara
(1) Pemangkasan struktur Birokrasi (Streamlining and
downsizing)

• Pemangkasan struktur birokrasi dilakukan melalui review


terhadap berbagai struktur birokrasi yang tidak diperlukan dan
atau tumpang tindih dalam tugas dan fungsi
• Hasil yang diharapkan adalah terjadinya efisiensi, efektivitas dan
optimalisasi kinerja
(2) Penyederhanaan proses pelayanan dan
pemerintahan (Simplifying process)

• Penyederhanaan proses administrasi dilakukan dengan


melakukan review terhadap berbagai proses perizinan,
pelayanan dan pemerintahan (competence critic)
• Penyederhanaan dapat dilakukan dengan memnggunakan
IC-Technology
• Tujuannya adalah menciptakan kemudahan bagi
masyarakat mendapatkan pelayanan dan melakukan
usaha, serta efisiensi anggaran negara
(3) Perbaikan Kebijakan Publik (improving public
policy)
• Perbaikan kebijakan publik dilakukan dengan melakukan review
terhadap berbagai formulasi, implementasi dan evaluasi
kebijakan.
• Selama ini tidak pernah dilakukan evaluasi terhadap
implementasi dan evaluasi terhadap kinerja atas suatu kebijakan
yang dibuat
• Tujuannya adalah memaksimalkan pencapaian outcome sebuah
kebijakan
(4) Menerapkan manajemen inovasi (innovative
public management)
• Birokrasi harus selalu melakukan review terhadap semua
program dan aktivitas yang dilakukan melalui pendekatan
inovativ yang terus-menerus (continuously improvement)

• Tujuannya adalah menciptakan sensitivitas dan daya tanggap


birokrasi terhadap perubahan lingkungan stratejik
(5) Konsolidasi dan Koordinasi Unit
(consolidating fragmented units)
• Birokrasi tidak boleh mempergunakan kacamata kuda dan
kacamata proyek menjalankan program, karena itu perlu
diperkenalkan manajemen stratejik sektor publik yang bersifat
lintas fungsi dan struktur

• Tujuannya adalah menciptakan koordinasi dan sinergi antar unit


dalam birokrasi
(6) Memperkuat Kontrol Managemen
Keuangan (financial management control)

• Perilaku maksimalisasi anggaran harus dihilangkan melalui


perbaikan kontrol manajemen atas pengeluaran publik, bila
diperlukan dengan pemotongan anggaran atas program-program
yang tidak diperlukan

• Tujuannya adalah mengurangi perilaku budget maximizing dan


penciptaan efisiensi dalam birokrasi
(7) Menyeleksi program dan aktivitas
pemerintahan (selecting government activities)

• Pemerintah tidak harus melakukan sendiri semua pelayanan


publik melalui birokrasi, melainkan dapat pula menyerahkan
kepada pihak ketiga melalui Public Private Partnership atau
Outsourcing

• Tujuannya adalah mengurangi beban keuangan negara dalam


pelayanan publik yang disebabkan oleh inefisiensi birokrasi
(8)Meningkatkan public entrepreneur dalam
birokrasi (Entrepreneurship Government)

• Pemberdayaan kepada masyarakat untuk menghadapi krisis


hanya bisa dilakukan jika birokrasi memiliki sikap mental dan
pola pikir wirausaha, bukan penguasa

• Tujuannya adalah menciptakan birokrasi yang efisien,


mendukung investasi, dan memberdayakan masyarakat
(9) Membangun sistem merit dalam birokrasi
(bureaucratic merit system)

• Ukuran-ukuran keberhasilan birokrasi harus berdasarkan pada


kompetensi dan kinerja, bukan didasarkan pada afiliasi politik,
kekerabatan, kolusi

• Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dalam birokrasi


dan mengurangi intervensi politik dalam birokrasi
10. Reformasi Kepegawaian (Civil
Service Reform)
• Open Position based system dalam pengisian jabatan
• Reformasi Remunerasi berbasis kinerja
• Netralitas dan profesionalisasi birokrasi
(11) Penguatan Pengawasan Etika dan norma
(public ethic and norms)
• Tidak adanya etika birokrasi telah menyebabkan penyalahgunaan
wewenang dan maladministrasi, karena itu birokrasi harus
memiliki pedoman etik yang menjaga ucapan, keputusan dan
tindakan pejabat.

• Tujuannya adalah memberikan batas-batas etik kepada setiap


pejabat birokrasi dalam menjalankan tugasnya.
• Ada beberapa isu atau permasalan penting yang sering dibahas
dalam ilmu administrasi negara antara lain :
1. Pelayanan publik
2. Motivasi Pelayanan Publik
3. Maladministrasi
4. Etika Administrasi Publik
5. Kinerja dan Efektivitas
6. Akuntabilitas Publik
1. Pelayanan publik
• Administrasi publik sebagai proses administrasi for
publik, pada hakekatnya adalah memberi pelayanan
publik. Hal ini sejalan dengan demokrasi yang mana
masyarakat mempunyai hak yang sama untuk menerima
pelayanan dari pemerintah. Dalam masalah ini yang
terpenting adalah bagaimana pemerintah/negara
memberikan pelayanan yang baik, cepat dan berkualitas
kepada seluruh warga masyarakat.
2. Motivasi Pelayanan Publik
• Dalam masalah ini isu terpenting adalah membahas motivasi
seperti apa yang dimiliki oleh administrator dalam memberikan
pelayanan publik. Ada yang berdasarkan norma, rasional dan
perasaan
3. Maladministrasi
• Maladministrasi merupakan kesalahan dalam praktek
administrasi. Pembahasan teori administrasi publik juga akan
membahas masalah kesalahan-kesalahan tersebut sebagai kajian
utama, seperti lambannya birokrasi, rutinitas dan formalitas
pelayanan
4. Etika Administrasi Publik
• Masalah penting lainnya dalam administrasi publik adalah etika
administrasi. Dalam hal ini yang menjadi sorotan adalah nilai
baik dan buruk. Apakah pelayanan atau prosedur administrasi
publik dinilai baik atau buruk oleh masyarakat. Dalam hal ini
termasuk korupsi menjadi bahasan utama.
5. Kinerja dan Efektivitas
• Seringkali masalah kinerja dan efektivitas menjadi isu
sentral dari administrasi publik. Hal tersebut dipahami
karena administrasi sebagai proses mencapai tujuan,
maka persoalan pencapaian dan dan cara mencapai
tersebut menjadi penting. Oleh karena itu bagaimana
cara kerja (kinerja) yang dijalankan apakah sudah baik
sehingga tujuan dapat tercapai (efektif).
6. Akuntabilitas Publik
• Administrasi publik yang dijalankan oleh pemerintah harus bisa
dipertanggungjawabkan kepada seluruh warga. Ada kewajiban
untuk melakukan pekerjaan yang dapat dikontrol, diawasi dan
dipertanggungjawabkan kepada warga/publik. Hal tersebut
merupakan masalah pokoknya.
Filsafat Ilmu Pengetahuan
• Filsafat  perenungan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yg
rasional, yg memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup maupun
memahami diri sendiri.

• Ciri pokok pemikiran filsafat adalah menyeluruh, mendasar dan


spekulatif-rasional.

• Oleh karena itu suatu ilmu pengetahuan harus dimulai dengan pemikiran
filosofis.

• Landasan berfikir filsafat ilmu pengetahuan mempertanyakan tiga


pemikiran, yakni;
• Landasan berfikir filsafat ilmu pengetahuan mempertanyakan
tiga pemikiran, yakni;

(1) Pemikiran ontologis, mempertanyakan ujud hakiki dari obyek


yang diamati dan ditelaah serta hubungan antara obyek dg
tangkapan manusia sbg subyeknya;

(2) Pemikiran epistimologis, mempertanyakan cara atau proses


memperoleh pengetahuan atau berpikir ttg metodologi dlm
memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan;

(3) Pemikiran axiologis, mempertanyakan manfaat atau kegunaan


ilmu pengetahuan yg berhubungan dg keyakinan agama, moral,
kebudayaan, teknologi dsb.

Anda mungkin juga menyukai