Anda di halaman 1dari 15

Ekologi Pemerintahan

Drs.Soenarko,M.Si
Pengantar
 Istilah Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari dua kata yaitu Oikos dan Logos,
Oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal.
Pengertiannya akan lebih tepat kalau dikatakan
sebagai tempat atau lingkungan dimana
organisme-organisme itu hidup atau berdiam.
Logos adalah ilmu.
 Ekologi adalah studi ilmiah yang mempelajari
hubungan antara mahluk hidup yang satu
dengan lainnya serta dengan lingkungan
sekitarnya.
 Ekologi pemerintahan ialah suatu ilmu yang
mempelajari adanya proses saling pengaruh
mempengaruhi sebagai adanya hubungan
normatif secara total dan timbal balik antara
pemerintah dengan lembaga-lembaga
Ekologi Modern
Studi ekologi modern dikembangkan
pada awal abad ke 17 oleh Antoni van
Leewenhoek dan Richard Bradley
yang merupakan tokoh
perintis.Selaian itu terdapat nama
Alexander von Humbolt yang juga
mengembangkan pemikirian
mengenai ekologi sebagai bagian dari
ilmu biologi yang kemudian
berkembangmemasuki bidang-bidang
lainnya, salah satunya adalah dalam
bidang ilmu sosial.
Ilmu pemerintahan sebagai bagian dari ilmu sosial kemudian
mengadopsi konsep, teori,paradigma maupun hukum yang
berkembang dalam ilmu ekologi,dengan asumsi bahwa
pemerintahan sebagai sistem pada dasarnya adalah sebuah
organisme hidup(living organism) yang
lahir,hidup,berkembang dan ada kemungkinan kemudian akan
mati atau digantikan oleh sistem yang lainnya. Berdasarkan
asumsi itulahkemudian dikembangkan kajian tentang ekologi
pemerintahan. Berdasarkan penjelasan itudapat disusun
asumsi dasar yaitu :
“ Pemerintah adalah sebuah organisme hidup,yang
lahir,hidup,berkembang dan dapat mati oleh karena itu gejala
dan peristiwa pemerintahan dapat di analisis dengan kajian
ekologi.”
Pemerintah sebagai sebuah organisasi oleh banyak kalangan
di ibaratkan sebagai sebuah organisme hidup layaknya
binatang dan tumbuh-tumbuhan, yang dilahirkan atau
dibentuk,berkembang,dan kemudian akan mati. Karena
memeiliki karakteristik seperti binatang atau tumbuh-
tumbuhan,maka dapat dilakukan kajian secara ekologis
terhadap pemerintah. Dikatakan demikian karena pemerintah
Dalam konteks itulah kajian ekologi pemerintahan
dapat digunakan utk menggambarkan, menjelaskan,
memverifikasi gejala dan peristiwa yang berkaitan
dengan hubungan timbal balik antara pemerintah
dengan lingkungan sekitarnya. Pada sisi lain, Ndraha “
Mendefinisikan ilmu pemerintahan sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana memenuhi dan melindungi
kebutuhan dan tuntutan tiap orang akan jasa publik
dan layanan civil, dalam hubungan pemerintahan,
(sehingga dapat diterima) pada saat di butuhkan oleh
yang bersangkutan.” (Ndraha,Taliziduhu,2003,
Kybernology(Ilmu Pemerintahan Baru) jilid 1, Penerbit
PT Rineka Cipta Jakarta, hlm 7
Menurut Sadu Wasistiono, ilmu pemerintahan adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara lembaga
tertinggi dan tinggi negara dengan masyarakatnya
dalam menjalankan kewenangan utk melayani publik
(Sadu Wasistiono dan Fernandes Simangunsong,2009.
Metodologi Ilmu Pemerintahan, Cetakan ke 2. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta, hlm 3.7, yang
menyebutkan bahwa objek material ilmu pemerintahan
Dari sudut pandang ilmu pemerintahan, ekologi
pemerintahan merupakan salah satu bidang kajian ilmu
pemerintahan. Hal ini misalnya dikemukan oleh Ndraha
yang menjelaskan bahwa Ekologi Pemerintahan merupakan
salah satu wujud bangunan keilmuan (body of knowledge)
dari ilmu pemerintahan, selain manajemen pemerintahan,
psikologi pemerintahan, sosiologi pemerintahan dan lain
sebagainya. Menurut pandangan ini,maka teori,
prinsip,konsep studi ekologi dipinjam untuk menjelaskan
gejala dan peristiwa pemerintahan. Sudut pandang ini
biasa digunakan oleh para ilmuwan yang memiliki latar
belakang ilmu pemerintahan atau administrasi publik.
Objek materi ilmu pemerintahan adalah negara dan objek
formanya adalah hubungan antar yang memerintah dan
yang diperintah dalam konteks kewenangan dan
pelayanan. menurut sudut pandang ekologi pemerintahan,
negara sebagai objek material ilmu pemerintahan
dianggap sebagai organisme hidup yang berinteraksi
dengan unsur-unsur di sekelilingnya, saling memberi dan
menerima,sehingga tercapai keseimbangan dinamis.
Demikian pula apabila diliihat dari objek formanya berupa
PERANAN EKOLOGI PEMERINTAHAN
DALAM PEMBANGUNAN
Manusia sbg aparatur pemerintahan merupakan bagian dari
lingkungan hidupnya, secara ekologi manusia terbentuk oleh
lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia membentuk
lingkungan hidupnya. Kelangsungan hidupnya hanya
mungkin dlm batas kemampuan manusia dlm menyesuaikan
dirinya thdp perubahan dlm lingkungan hidup baik dlm
kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan
penyelenggaraan pemerintahan.

Menganalisis ekologi pemerintahan berarti memandang


organisme dan lingkungan pemerintahan sbg sumber daya
yg harus dimanfaatkan dan dikendalikan keseimbangannya
sehingga terjadi keserasian dan keselarasan antara
organisme, lingkungan, dan praktek penyelenggaraan
pemerintahan.
Praktek penyelenggaraan pemerintahan ditinjau dari ekologi
pemerintahan pd hakikatnya adalah “interaksi” terhadap
keseimbangan organisme dan lingkungan pemerintahan,
yaitu usaha sadar yg dilakukan oleh manusia untuk
mengubah keseimbangan lingkungan pemerintahan dari
tingkat kualitas yg dianggap kurang keseimbangan baru pd
tingkat yg lebih baik. Usaha yang harus dilakukan adalah
keseimbangan agar lingkungan pemerintahan tetap mampu
untuk mendukung tingkat hidup kesejahteraan masyarakat
yg lbh baik. Pemerintahan dijalankan hrs berwawasan
pembangunan berkelanjutan.

Ekologi pemerintahan dlm perencanaan pembangunan, dpt


dikelompokkan kedalam lima fenomena hubungan yg saling
berkaitan:

1. Perencanaan regional
- Adalah pembangunan yg dilakukan scr proporsional oleh
daerah2 dan adanya pemerataan sesuai dgn potensi yg
ada dgn memperhitungkan lingkungan organisme dan
Manakala perencanaan regional ini terlaksana dgn baik maka
diharapkan kesinambungan pembangunan dan kemandirian
daerah dpt tumbuh dan berkembang dgn memperhatikan
lingkungan dan perkembangan tsb merupakan kekuatan
sendiri. Dengan perencanaan pembangunan regional akan
timbul daya dorong kemampuan daerah untuk membangun
atas kekuatan sendiri dan tdk bergantung sepenuhnya pd
pemerintah pusat.

2. Perencanaan Sektoral
- Proses perencanaan sektoral banyak dilakukan oleh
kementrian dan lembaga non kementrian. Kantor wilayah yg
ada di daerah mengajukan usulan kpd kementriannya msg2
untuk pembangunan di daerah dan dlm lingkup perencanaan
sektor yg dibinanya. Misalnya perencanaan pertanian,
kesehatan, industri, pekerjaan umum, dsb.
3. Perencanaan proyek
-Penuangan perencanaan proyek ke dlm perencanaan
APBN/APBD, proyek tsb dilakukan per tahun dan umumnya
disebut tahun anggaran
(TA), umumnya pembiayaan diambil dr dana rutin tahunan yg
tertuang dlm APBN/APBD

4. Perencanaan terpadu
-Istilah perencanaan terpadu sering disebut Perencanaan
Komprehensif atau disebut juga Perencanaan secara Integral.
Tujuan diadakannya perencanaan terpadu adalah untuk
menghindari perencanaan yg saling tumpang tindih antara
proyek yg satu dgn yg lainnya. Perencanaan dilakukan scr
terkait diseluruh instantsi yg terlibat dgn tatakerja melalui tim

5. Perencanaan masa depan


- Perencanaan masa depan ini dpt dibagi menjadi
perencanaan menurut waktu dan perencanaan menurut
sasaran yg ingin dicapai. Perencanaan yg baik adalah
perencanaan yg memperhitungkan mas adepan dan
Tertentu perencanaan dapat diperhitungkan yaitu
perencanaan jakngka panjang, menengah, dan perencanaan
jangka pendek, setiap tahap sesuai dgn jangka tsb yg lbh baik
adalah memperhitungkan kelanjutannya dari setiap jangka tsb
dgn memperhatikan salah satu fenomenanya, adalah ekologi
pemerintahan. (Prof. Ermaya Suradinata, Ekologi
Pemerintahan dalam Globalisasi , 2016 hal 94-121)
Menyelenggarakan pemerintahan
berwawasan ekologis
Banyaknya bencana alam yg melanda dunia saat ini, baik yg
disebabkan oleh alam (nature disaster) maupun akibat ulah
manusia (manmade disaster) telah menimbulkan kesadaran
perlunya lebih memperhatikan dan bersama-sama
memelihara lingkungan. Pemerintah sbg lembaga tertinggi
dlm suatu negara perlu menjadi pelopor pemeliharaan
kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. Hal tsb telah
mendorong munculnya paham “pemerintahan hijau” atau
“green government” yg diartikan sbg pemerintah yg sadar
lingkungan dan membuat berbagai kebijakan yg pro
lingkungan. Dalam setiap negara, peran pemerintah dlm
memimpin organisasi sebuah bangsa menjadi sangat penting.
Peran pemerintah dlm suatu negara sekurang-kurangnya
mencakup lima hal penting yaitu;
1. Penjaga kedaulatan bangsa & negara
2. Pembuatan kebijakan publik
4. Penjaga kelestarian wilayah negara, serta
5. Menjaga keharmonisan dan dinamika bangsa
Berkaitan dengan peran pemerintah, untuk menjaga
kelestarian wilayah negara, maka pemerintah perlu
bertindak proaktif dlm menjaga, memelihara, dan
melestarikan wilayah negara. Proaktif dlm arti bahwa
setiap pembuatan kebijakan publik, baik pd tingkat
nasional, regional, maupun lokal selalu bersifat pro
lingkungan hidup. Kebijakan publiknya bersifat jangka
panjang dgn memperhatikan kepentingan lingkungan
hidup scr holistik. Proaktif dlm arti konsisten menjalankan
kebijakan yg pro lingkungan hidup, sehingga tdk
terdistorsi dlm implementasinya karena pengaruh dari
pihak yg memiliki kepentingan jangka pendek, yg pada
gilirannya akan menghancurkan lingkungan hidup. Untuk
dpt menjalankan peran tsb perlu dibangun paradigma
baru bagi para penyelenggara negara dan penyelenggara
pemerintahan subnasional, yaitu paradigma
pemerintahan pro lingkungan hidup atau “green
Definisi paling sederhana dr green government atau “
pemerintahan hijau adalah lembaga-lembaga
pemerintahan pd tingkat nasional maupun subnasional yg
bekerja untuk membangun masyrakat yg berkelanjutan.
Dari definisi diatas yg perlu memperoleh perhatian adalah
fungsi utama pemerintahan hijau atau green government
yaitu bekerja membangun masyarakat yg berkelanjutan.
Membangun masyarakat bukan pekerjaan yg mudah dan
dicapai dlm waktu singkat, tetapi perlu sebuan desain
besar (grand design) dan diikuti dgn peta jalan (road map)
yang jelas. Desain besar membangun masyarakat
berkelanjutan sebagaimana dikemukakan diatas
seharusnya nampak pd rencana pembangunan jangka
panjang nasional ataupun rencana pembangunan jangka
panjang subnasional. Di indonesia keinginan politik
membangun masyarakat yg berkelanjutan seharusnya sdh
masuk dlm Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN), sedangkan di daerah termuat didalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kesemuanya diatur dlm sistem perencanaan
pembangunan nasional didalam UU No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) . ( Prof. Dr. Sadu Wasistyono, M.S, Pengantar
Ekologi Pemerintahan (Edisi Revisi) 2013, halaman 147-
163)

Anda mungkin juga menyukai