Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PENGEMBANGAN

WILAYAH
KONSEP
KONSEPPENGEMBANGAN
PENGEMBANGANWILAYAH
WILAYAH

• Konsep Kutub Pertumbuhan


• Pusat-pusat Pertumbuhan
• Centre-Periphery/Pusat-pinggiran
• Agropolitan
• PEL/LED(Local Economic Development)
• PDRB •Disparitas
Ekonomi
Ekonomi
Wilaya •LQ •Input Output
Wilaya
hh (Location
•Keterkaitan
Quotion)
Desa-Kota 1
Local Economic Development (LED)
 Local economic development/Pengmbangn Ekonomi Lokal (PEL),
 Proses yang dilakukan oleh pemerintah local dan atau kelompok-
kelompok masyarakat dalam mengatur sumberdaya yang dimiliki dan
memasukkannya sebagai bahan untuk bermitra dengan sector swasta
atau dengan pihak lain sehingga tercipta lapangan pekerjaan baru.
 Tujuan utama dari PEL : meningkatkan jumlah dan keragaman
lapangan pekerjaan yang tersedia untuk masyarakat local.
 Proses yang terjadi dalam PEL meliputi : pembentukan kelembagaan
baru, pembangunan industri-industri alternative, peningkatan kapasitas
pekerja untuk menghasilkan produk yang bermutu, mengidentifikasi
adanya peluang pasar yang baru, transfer ilmu dan memelihara
perusahaan yang ada.
 PEL beranggapan bahwa pengembangan wilayah sangat ditentukan
oleh tumbuhnya wiraswasta local yang ditunjang oleh struktur
kelembagaan di wilayah tersebut, yang meliputi : industri, universitas,
asosiasi kegiatan usaha, pemerintah local, pengusaha local dan lain-
lain.
 Contoh : KAPET (Kawasan pembangunan Ekonomi Terpadu)

2
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Parameter PDRB meliputi:
 Distribusi persentase masing-masing sektor
 Laju pertumbuhan per sektor
 Indeks perkembangan
 PDRB per kapita

Susunan PDRB:
Struktur PDRB dapat berbeda-beda tergantung dari sudut mana
perekonomian ditinjau. Dasar penyusunan PDRB meliputi :
a) Lapangan Usaha
b) Andilnya faktor produksi
c) Penggunaan produk akhir

3
?
PDRB berdasarkan lapangan usaha
dikelompokkan dalam 9 sektor
1. Pertanian : tanaman bahan makanan,
perkebunan, peternakan, kehutanan
dan perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa
perusahaan
9. Jasa-jasa
4
PDRB menurut andilnya faktor produksi
ditentukan oleh besarnya balas jasa yang diterima
oleh masing-masing faktor produksi.
Balas jasa faktor produksi tersebut adalah :

1. Balas jasa yang diterima oleh pekerja berupa


upah dan gaji
2. Pendapatan dari unit-unit produksi yang tidak ?
berbadan hukum
3. Pendapatan dari sewa tanah dan royalti
4. Bunga
5. Keuntungan
Selain itu ditambahkan penyusutan dan pajak tidak
5
langsung. Jumlah point 2,3,4,5 disebut surplus usaha
PDRB menurut jenis penggunaan

1. Pengeluaran akhir konsumsi rumah tangga


2. Pengeluaran akhir konsumsi lembaga
swasta yang tidak mencari untung
3. Pengeluaran akhir konsumsi pemerintah
4. Pembentukan modal tetap bruto
5. Perubahan stok
6. Ekspor neto (ekspor-impor)

6
METODE PERHITUNGAN PDRB
PDRB atas HARGA BERLAKU:
Perhitungan berdasarkan pada perubahan dalam volume produksi
barang dan jasa yang dihasilkan dan perubahan dalam tingkat
harganya

Ada dua metode, yaitu :


a) Metode langsung, dengan 3 pendekatan
1. Pendekatan produksi
2. Pendekatan pendapatan
3. Pendekatan Pengeluaran

b) Metode tidak langsung, dengan cara alokasi yaitu


mengalokalisir pendapatan regional propinsi menjadi
pendapatan regional kabupaten/kota dengan menggunakan
berbagai macam indikator produksi atau indikakator lainnya
yang sesuai dengan alokasi 7
PDRB atas HARGA KONSTAN
Untuk mengukur perubahan volume produksi atau
perkembangan produktivitas secara nyata, faktor
pengaruh atas perubahan harga dihilangkan
PDRB dengan harga konstan berguna untuk
perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan maupun
sektoral.
PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga
konstan jika dikaitkan dg data tenaga kerja & barang
modal yang dipakai dlm proses produksi dpt
memberikan gambaran tentang tingkat produktifitas
dan kapasitas produksi dari masing-masinglapangan
usaha tersebut.
8
Perkembangan PDRB
Kab.OKU Selatan Tahun 2005.
No Atas dasar Atas dasar Kontribusi
LAPANGAN Harga Harga terhadap
USAHA Berlaku Konstan PDRB
(Juta Rp) (Juta Rp) (%)

1 Pertanian 457.033 335.152 36,92


2 Pertambangan & Penggalian 19.069 13.400 1,54
3 Industri Pengolahan 137.061 101.130 11,07
4 Listrik, Gas dan Air Minum 2.165 1.078 0,17
5 Bangunan 162.794 122.344 13,15
6 Perdagangan, hotel & restoran 225.907 211.026 18,25
7 Pengangkutan & Komunikasi 14.817 9.773 1,20
8 Keuangan, Persewaan 57.137 42.821 4,62
bangunan & jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 161.779 106.363 4,26
TOTAL 1.237.751 934.886 100
9
Analisa Location Quotion (LQ)
 Teknik analisa LQ pada dasarnya
menyajikan perbandingan relatif antara
kemampuan suatu sektor di daerah
dengan kemampuan sektor yang sama
pada daerah yang lebih luas. Secara
matematis LQ dapat dinyatakan sbb:
Si : PDRB Sektor i di wilayah X
Si/Ni
S : PDRB Seluruh Sektor di wil X
LQ = -----------
Ni: PDRB Sektor i di wilayah Y
S/N
N : PDRB seluruh sektor di Wil.Y 10
DISPARITAS WILAYAH
 Perhitungan disparitas
wilayah menggunakan
index Williamson (Vw)

(Y – Yi)2 fi/N
Vw = ----------------------------
Y
Vw : Nilai disparitas N : Penduduk seluruh
Nilai Vw (0 < Vw < 1) region
Yi : Pendapatan perkapita fi : Penduduk sub
sub region
Y : Pendapatan per kapita
regional
keseluruhan region
11
TABEL INPUT OUTPUT:

 Merupakan uraian statistik dalam


bentuk matriks yang menyajikan
informasi tentang transaksi barang dan
jasa serta keterkaitan antar kegiatan
ekonomi (sektor) dalam suatu wilayah
pada suatu periode tertentu.

12
Kegunaan Tabel I - O:
 Memperkirakan dampak dari permintaan akhir&perubahannya
terhadap berbagai output sektor produksi, nilai tambah, impor,
permintaan, pajak, kebutuhan tenaga kerja, dsb.
 Memproyeksikan variabel-variabel ekonomi makro
 Menganalisis komposisi penyediaan barang dan jasa sehingga
mempermudah analisis kebutuhan dan subtitusinya.
 Menganalisis perubahan biaya input dan perubahannya
terhadap output baik langsung maupun tidak langsung
 Memberi petunjuk tentang sektor-sektor yang berpengaruh kuat
terhadap pertumbuhan wilayah, serta sektor-sektor yang peka
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

13
Keterkaitan Ekonomi Desa-Kota

 Analisis keterkaitan (backward and


forward linkages)
 Analisis pusat pertumbuhan

14
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

15

Anda mungkin juga menyukai