Anda di halaman 1dari 32

Pendampingan

Smart City
Kabupaten Bogor

Teddy Sukardi
tedsuka@indo.net.id
‫عبمهل ببهها‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫ه‬ ‫أ‬‫و‬ ‫ها‬ ‫ر‬‫ج‬‫ه‬
‫همنن هس نهن رسن نهةة هحهسن هةة هفل هره أ ن ر ه ه ن ر ه ن ه‬
‫ن‬ ‫م‬
“Barang siapa melakukan hal baru yang baik maka ia
mendapat pahalanya dan mendapat pula pahala orang
lain yang mengerjakan hal baru yang baik itu.”
Sabda Rasulullah SAW - HR. Shahih Muslim
hadits 1017, Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan
Addarimiy, Shahih Ibn Hibban
Gerakan Menuju 100 Smart City
tahap 2 (2018)
Permasalahan perkotaan
• Transportasi dan kemacetan • Meningkatnya kriminalitas
• Pengelolaan sampah dan • Kekumuhan
drainase • Penyakit epidemik
• Penyediaan air bersih • Bencana alam
• Pengelolaan lahan • Kecelakaan
• Kurangnya public space • Distribusi bahan pangan dan
• Disparitas ekonomi obat
• Meningkatnya carbon footprint
Definisi Smart City
Smart City adalah kota (atau suatu wilayah) yang
dalam pengembangan dan pengelolaannya
menerapkan inovasi yang berkesinambungan
yang memperhatikan
kesimbangan antara ekonomi, sosial dan
lingkungan

tedsuka
Pengembangan Wilayah
Secara Berkelanjutan

sosial
nyaman adil
Sasaran ber-
Smart City lingkungan
kelanjutan

ekonomi
hidup layak
Peluang Usaha
Sumber Daya
Permodalan

Pengendalian Polusi
Pengolahan limbah
Smart
Pelestarian alam Economy Kesehatan
Smart Keseimbangan
Smart Sosial
Environment Living

Pilihan moda
Transportasi Smart Smart
Pengendalian Mobility Education Pengetahuan
lalu lintas Ketrampilan
Smart City Pengembangan
Diri

Energi terbarukan
Ketersediaan
air bersih Smart Smart Citizen/ Kreativitas
Konservasi Inovasi
Utility Community Etika Moral
energi
Produktif
Kewirausahaan

Smart Smart
Konektivitas onlineInfrastructure Governance Layanan Publik
Transparansi
Infrastruktur Dasar
Keamanan
Fasilitas Umum Terpadu
Ketertiban Umum
1. Public SERVICE, Meningkatkan kinerja Pelayanan Public
6 Dimensi Menuju 100 SC 2. BUREAUCRACY, Meningkatkan kinerja Birokrasi

Pemerintah
Health 3. Public POLICY, Peningkatan efisiensi Kebijakan Publik

Mo
y
4. TOURISM, Membangun ekosistem Pariwisata

on

bil
rm

ity
Ha 5. BUSINESS, Membangun daya saing bisnis
Community Industry 6. City APPEARANCE, Penataan Wajah Kota
ing

We
7. INDUSTRY, Penataan Industri primer, skunder, tersier
arn

lfa
8. WELFARE, Peningkatan Kesejahteraan masyarakat

re
Le

9. TRANSACTION, Membangun ekosistem Keuangan

n
Se

c tio
10.HARMONY, Harmonisasi lingkungan yang Nyaman
cu

nsa
rity

11.HEALTH, Menjamin fasilitas dan pelayanan Kesehatan

Tra
12.MOBILITY, Membangun Transportasi dan Logistik
n

Tou
t io

13.COMMUNITY, Membangun Masyarakat yang smart


r is
tec

m
Pro

14.LEARNING, Membangun sistem Edukasi

15.SECURITY, Menjamin Keamanan &


ss
Wa

Keselamatan
ine
ste

Bus

16.PROTECTION, Perlindungan Lingkungan


Energy Appearanc 17.WASTE, Tata kelola Sampah dan Limbah
e
• S

18.ENERGY, Membangun daya saing Energi yang


ic y
erv

Pol

berkelanjutan.
ice

Bureaucracy
Source: Citiasia Inc.
Rancang Bangun Smart City
Profil Kabupaten Bogor

Geografis

Administratif

Morfologis

Hidrologis

Klimatologies

Demografis
Geografis
Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 298.838,304 Ha

Batas-batas wilayah


Sebelah Utara, berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan,
Kabupaten Tangerang,

Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi;

Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak;

Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Karawang,
Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta;

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi dan
Kabupaten Cianjur;

Bagian Tengah berbatasan dengan Kota Bogor.
Administratif
Terdiri dari 40 kecamatan yang di dalamnya meliputi 417
desa dan 17 kelurahan (434 desa/kelurahan), yang
tercakup dalam 3.882 RW dan 15.561 RT

Pada tahun 2012 telah dibentuk 4 (empat) desa baru, yaitu



Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung,

Desa Urug, Kecamatan Sukajaya

Desa Jayaraharja, Kecamatan Sukajaya

Desa Mekarjaya, Kecamatan Rumpin.
Rencana Tata Ruang
Tugas Tim Pelaksana
1) Merumuskan inisiatif inovasi terkait Smart City di berbagai sektor dan
mengusulkan kepada dewan Smart City untuk arahan dan persetujuan
2) Menindaklanjuti arahan dari Dewan SmartCity
3) Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan dan implementasi
Smart City secara terkoordinasi dan terpadu secara lintas sektor (lintas OPD)
4) Melaporkan hasil kegiatan perencanaan, pengembangan dan implementasi
Smart City kepada Dewan Smart City
5) Memfasilitasi forum forum dan bentuk program lain yang mewadahi
partisipasi pelaku usaha, komunitas dan masyarakat luas
6) Melakukan koordinasi kerja sama dengan berbagai pihak dalam
pengembangan Smart City
7) Membentuk kelompok kelompok kerja sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan program pengembangan smart city
Peran Apa Yang Perlu Kita Ambil dalam
pengembangan Smart City
1) Merumuskan permasalahan dan kebutuhan
dengan jujur, akurat dan lengkap
2) Ikut berkontribusi memikirkan alternatif solusi dan
berinovasi sesuai kemampuan pada bidang
masing masing
3) Ikut mendukung perencanaan, pembangunan,
implementasi dan evaluasi dari inovasi
4) Belajar – belajar – belajar dan bekerja – bekerja –
bekerja
Kewajiban Kepala Desa UU 46 tahun 2014

a) memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
b) meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
c) memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;
d) menaati dan menegakkan peraturan perundangundangan;
e) melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;
f) melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel,
transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas
dari kolusi, korupsi, dan nepotisme;
g) menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku
kepentingan di Desa;
Kewajiban Kepala Desa UU 46 tahun 2014

h) menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;


i) mengelola Keuangan dan Aset Desa;
j) melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Desa;
k) menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa;
l) mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;
m) membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa;
n) memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di
Desa;
o) mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup; dan
p) memberikan informasi kepada masyarakat Desa.
Di lingkungan Perdesaan (smart village)
Aplikasi Mobile Kabupaten Bogor
Faktor Sukses Kunci Smart City: 5 Daya

1) Daya Dukung (ketersediaan kapasitas infrastruktur


dasar, ruang, fasilitas, kelembagaan, kebijakan dan
kompetensi SDM untuk menopang kebutuhan dan
pertumbuhan wilayah)
2) Daya Tarik (karakteristik yang menarik, memotivasi minat
untuk melakukan kegiatan yang membawa manfaat bagi
kota → smart branding
3) Data Cipta (kreativitas/inovasi yang berkelanjutan dalam
pengembangan dan pengelolaan kota dari semua
pemangku kepentingan) → manajemen inovasi
4) Daya Ubah (kemampuan melakukan perbaikan yang
dibutuhkan secara efektif) → manajemen perubahan
5) Daya Tahan (mengatasi konflik kepentingan, menjaga
kinerja yang sudah dicapai) → manajemen kinerja
Faktor Sukses Kunci Smart City: 5 Daya
Cara melihat dan mengevaluasi kondisi kesiapan untuk
mengembangan smart city

Daya Dukung

Daya Tarik 2 Daya Tahan

Daya Cipta Daya Ubah


Inovasi Sebagai Satu Siklus
6 Langkah Manajemen Inovasi
Proses Inovasi (disederhanakan)

Menemukan
Identifikasi Identifikasi Cara Menghilangkan
Masalah Penyebab
atau mengurangi
penyebab

Menemukan
Cara Baru
Memenuhi
Kebutuhan
Identifikasi
Kebutuhan
Memperbaiki
Cara Lama
Memenuhi
Kebutuhan
Layanan Publik

Lakukan Lakukan
Pengukuran Manajemen
Lakukan
Definisikan Perbaikan /
kebutuhan Peningkatan

outcome output proses input

Publik

Lakukan
Evaluasi
Inovasi Proses
contoh konsep rekayasa ulang proses bisnis

Proses 1 Proses 2 Proses 3 Proses 4 Proses 5

Sistem lama

Proses 3
online

Proses 1 Dibuat paralel Proses 5


Proses 2
online

Proses 4
Dihilangkan karena
Tidak lagi relevan
Sistem baru
Inovasi Sebagai Satu Siklus
6 Langkah Manajemen Inovasi
Asesmen dan Menilai Inovasi
Diperlukan untuk memudahkan perbaikan proses , penentuan
prioritas , memberikan apresiasi yang lebih obyektif
Faktor Sukses Kunci Smart City: 5 Daya

Daya Dukung
ketersediaan kapasitas infrastruktur dasar dan kompetensi untuk
menopang kebutuhan dan pertumbuhan

Daya Tarik
karakteristik kota yang menarik sehingga memotivasi minat untuk
melakukan kegiatan yang membawa manfaat bagi kota

Data Cipta
inovasi yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pengelolaan
kota dari semua pemangku kepentingan

Daya Ubah
kemampuan melakukan perubahan/perbaikan yang dibutuhkan secara
efektif dan tepat

Daya Tahan
mengatasi resistensi terhadap perubahan, konflik kepentingan,
menjaga konsistensi kinerja yang sudah dicapai
SalingKaitan antar
Terkait 5 Daya
Antar 5 Daya
Asesmen Diri 5 Daya
Daya Dukung

2
Daya Tarik Daya Tahan

0
5 sangat baik
4 baik
3 cukup/sedang
2 kurang
1 sangat kurang

Daya Cipta Daya Ubah


Contoh Indikator Kinerja Kunci

Swa sembada air bersih 
Peningkatan Perlindungan data pribadi

Swa sembada makanan 
Peningkatan kesadaran lingkungan

Daur ulang material 
Ketersediaan Swa sembada makanan

Efisiensi Energi 
Efisiensi Pengolahan sampah

Ketahanan terhadap perubahan cuaca 
Ketersediaan lapangan kerja

Pengendalian polusi udara, air dan suara 
Kualitas layanan kesehatan

Daya beli perumahan 
Ketersediaan fasiltias bagi penyandang

Ketersediaan ruang hijau terbuka disabiltas


Akses kepada pendidikan

Ketersediaan jalur pejalan kaki dan
pesepeda

Pengurangan tingkat kecelakan lalu lintas

Peningkatan kecepatan respon darurat

Ketersediaan transportasi umum (kebakaran, kecelakaan, kejahatan)
berkualitas

Ketersediaan informasi untuk kebutuhan

Keterlibatan masyarakat dalam inovasi publik dalam berbagai saluran interaksi
pilihan

Partispasi masyarakat dalam regulasi

Layanan kepemerintahan yang memberi

Penurunan tingkat kejahatan
kemudahan
Pembentukan “FORUM”

Mewadahi partisipasi aktif masyarakat dalam rangka mendukung
program dan kegiatan smart city melalui kritik, usulan pemikiran,
kegiatan nyata yang bersinergi

Pemerintah daerah bisa menginisiasi, mefasilitasi, mendukung
dan/atau menjadi anggota

Anggota terdiri dari semua pihak yang kompeten sesuai fokus dari
kegiatan forum (terserah kepada pembentuk/penyelenggara)

Menampung, merumuskan dan membahas usulan, kebutuhan dan
aspirasi

Beberapa contoh forum yang dapat dibentuk
a) Forum Pelestari Lingkungan
b) Forum Pemuda Smart City
c) Forum Energi Terbarukan
d) Forum Keindahan Estetika
e) Forum Budaya dan Heritage Kota
f) Dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai