Anda di halaman 1dari 60

kementerian pupr

Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah

Mewujudkan Kota Cerdas Berkelanjutan


Infrastruktur PUPR Dukung Percepatan Kemajuan Desa
Edisi 07/Juli 2016

Pengembangan Kota Kecil dan Perdesaan Menopang Kemajuan Kota Metropolitan


badan pengembangan infrastruktur
wilAYAH (BPIW) kementerian pupr

infrastruktur PUPR
terpadu untuk negeri

Gedung BPIW Lantai 1


Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 11210
Email: humasbpiw@gmail.com
Telp. +6221-7279 8112

www.bpiw.pu.go.id @informasiBPIW Layanan Informasi BPIW


3
Buletin BPIW

Pelindung: SALAM REDAKSI


A. Hermanto Dardak

Penasehat: Pembaca yang budiman, pada Buletin Sinergi Badan Pengembangan


Dadang Rukmana Infrastruktur Wilayah (BPIW) edisi bulan Juli ini, kami menfokuskan
pada pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan. Kabar Utama
Pengarah:
Hadi Sucahyono mengenai urbanisasi dan kota cerdas berkelanjutan. Pada kabar utama
Harris H. Batubara ini dibahas berbagai hal seperti konsep dan pengembangan kota cerdas
Rezeki Peranginangin berkelanjutan tersebut.
Agusta Ersada

Pemimpin Redaksi: Kemudian untuk rubrik wawancara menampilkan Sekretaris BPIW


P. Yudantoro Kementerian PUPR, Dadang Rukmana. Dalam rubrik ini dibahas seputar
Redaktur Pelaksana: kegiatan kesekretariatan dan perencanaan infrastruktur yang mendukung
Shoviah kualitas hidup. Untuk laporan khusus tentang pengembangan kawasan
perdesaan.
Redaksi:
M. Salahudin Rasyidi
Mochammad Tranggono Selanjutnya, dalam rubrik opini diisi oleh Kepala Bidang Perencanaan
Hari Suharto Diyaksa Infrastruktur I, Pusat Perencanaan Infrastruktur BPIW Kementerian
Erwin Adhi Setyadhi
Wahyu Hendrastomo PUPR, Benny Hermawan. Dalam rubrik opini dibahas tugas dari bidang
Melva Eryani Marpaung perencanaan infrastruktur I terkait penyiapan koordinasi dan penyusunan
rencana keterpaduan antarsektor dan antarwilayah jangka panjang dan
Editor :
Hendra Djamal menengah di wilayah Sumatera dan Jawa-Bali.

Kontributor: Pembaca juga dapat menikmati sajian informasi kegiatan BPIW


Mutri Batul Aini
Andina Dwiky sepanjang bulan Juli, melalui rubrik Kilas BPIW. Tidak hanya itu, sajian
Ichlasul Naufal ringan juga telah disiapkan tim redaksi seperti rubrik Jalan-Jalan yang
Daris Anugrah menampilkan Jembatan Surabaya. Jembatan tersebut merupakan salah
satu ikon wisata baru di kota tersebut.
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kemudian dalam rubrik Tips dibahas tentang memaksimalkan waktu
Kementerian PUPR
kerja di kantor, sehingga lebih efisien. Kemudian pada rubrik Glossary
menampilkan istilah tentang kawasan. Demikian berbagai informasi
yang kami sajikan pada edisi ini. Kami berharap apa yang disajikan dapat
Alamat Redaksi: memperkaya wawasan pembaca.
Gedung G, BPIW Lantai 1
Selamat membaca.
Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 11210
Email: humasbpiw@gmail.com Selamat membaca.
Website: www.bpiw.pu.go.id
Twitter: @informasiBPIW
Youtube: Layanan informasi BPIW
No. Telp. +6221-2751 5804

Redaksi menerima tulisan/artikel/opini/foto


yang berkaitan dengan bidang pengembangan
infrastruktur dan keterpaduan wilayah dalam
lingkup kegiatan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Redaksi berhak
menyunting naskah/artikel yang masuk sesuai
dengan tema penerbitan dan ketersediaan
jumlah halaman/rubrik.

Tulisan dapat dikirim ke email:


humasbpiw@gmail.com

Design : Heri Hito

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


4

daftar isi
Edisi 07/Juli 2016

6 16 38 59

03 SALAM REDAKSI 16 WAWANCARA 42 OPINI 56 POTRET


Produk Perencanaan dan Perencanaan Infrastruktur Inovasi Pembangunan Kota dan
04 DAFTAR ISI Pemrograman Harus Lebih tidak sebatas Wishful Thinking Wilayah Berkelanjutan
Dipertajam
05 PERSPEKTIF 48 WPS Corner 58 TIPS
Pengembangan Kota Kecil dan 22 TEROPONG MEDIA Wilayah Pengembangan Strategis Memaksimalkan Waktu Kerja
Perdesaan Menopang Kemajuan Infrastruktur PUPR 7 dan 8
Kota Metropolitan Dalam Media Cetak 59 TOKOH
50 INFOGRAFIS Penataan Kota Perlu Diaplikasikan
06 KABAR UTAMA 24 KILAS BPIW Keterpaduan Terhadap Pengem- Lintas Generasi
Mewujudkan Kota Cerdas Bersinergi Mendukung Pengem- bangan Pelabuhan Perikanan
Berkelanjutan bangan Kawasan Industri Samudera Dan Nusantara
[Kemaritiman Dan Kelautan]
14 REVIEW 38 LAPORAN KHUSUS
Referensi Tata Kota Infrastruktur PUPR Dukung 52 TEKNOLOGI
Era Otonomi Daerah Percepatan Kemajuan Desa Teknologi Inovasi Pertama
di Tanah Air
15 GLOSSARY Jembatan Baja Bergelombang
Istilah Tentang Wilayah
54 JALAN-JALAN
Jembatan Surabaya,
Icon Wisata Baru di Surabaya

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Perspektif 5

Pengembangan Kota Kecil dan Perdesaan


Menopang Kemajuan Kota Metropolitan

Idealnya pembangunan sarana dan prasarana di kota dan pembangunan desa datang dari Kementerian Pekerjaan Umum
perdesaan tidak terjadi ketimpangan. Pasalnya, kehadiran dan Perumahan Rakyat (PUPR), berupa dukungan nyata
fasilitas publik di desa yang memadai akan mampu mendorong pembangunan infrastuktur PUPR.
desa makin produktif dan menunjang terhadap kebutuhan kota, Untuk mewujudkan pencapaian sasaran strategis
terutama jaminan pangan. pengembangan kota kecil dan perdesaan, Kementerian PUPR
Terlebih, saat ini jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
sangat tinggi. Terutama, untuk kawasan melakukan perencanaan, pemrograman, dan
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi pembangunan infrastruktur PUPR dengan
(Jabodetabek). Jumlah penduduk di pendekatan wilayah yang dituangkan
Jabodetabek telah menduduki dalam 35 Wilayah Pengembangan
nomor dua terpadat di dunia Strategis (WPS).
yang mencapai 30 juta jiwa Pengembangan berbasis
setelah Tokyo-Yokohama, WPS merupakan suatu
Jepang yang jumlah pendekatan pembangunan
penduduknya mencapai 37 yang memadukan antara
juta jiwa. pengembangan wilayah
Penduduk yang padat dengan mempertimbangkan
diperkotaan Indonesia aspek ekonomi, sosial
selama ini, sejatinya telah dan lingkungan yang
menimbulkan beberapa mendukung penyelenggaraan
persoalan, seperti masalah pembangunan infrastruktur
permukiman kumuh hingga berkelanjutan.
pengangguran. Permasalahan Saat ini program prioritas yang
perkotaan itu pun menjadi perbincangan diusung Kementerian PUPR dalam
di forum-forum besar dunia, seperti pengembangan kawasan pedesaan antara
Preparatory Committee (PrepCom) 3 Habitat III, lain, menciptakan pemenuhan standar pelayanan
yang digelar United Nations (UN) Habitat di Surabaya, 26-27 Juli minimum di kawasan perdesaan, pengembangan ekonomi
lalu. Dalam ajang yang dihadiri 193 negara ini juga dibicarakan kawasan untuk mendorong keterkaitan desa-kota
mengenai konsep berbagai negara terkait perkotaan tersebut, Untuk program yang dikembangkan Kementerian PUPR untuk
salah satunya Indonesia. pengembangan perdesaan, antara lain program pengembangan
Dalam merespon tantangan tersebut, Pemerintahan Presiden perumahan, program pembinaan dan pengembangan
Joko Widodo melalui Kabinet Kerja berupaya mewujudkan infrastruktur permukiman, program pengelolaan sumber daya
Nawacita ketiga, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran air dan program penyelenggaraan jalan.
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Semoga pengembangan kawasan kota kecil dan perdesaan
negara kesatuan. dapat terlaksana dengan baik, sehingga membuat desa semakin
Salah satu bentuk respon pemerintah dalam mendukung produktif dan mampu menyokong kebutuhan kota dengan baik.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


6 kabar utama

Pembahasan PrepCom 3 Habitat III

Mewujudkan Kota Cerdas


Berkelanjutan

Kota di Indonesia terus tumbuh dan berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini dipicu dengan tingkat
urbanisasi yang semakin meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada tahun 2010,
penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 49,8 persen dari total penduduk nasional. Angka
ini meningkat pada tahun 2015 menjadi 53,3 persen. Persentase penduduk yang tinggal di perkotaan di-
perkirakan menjadi 56,7 persen pada tahun 2020.

Sumber: istimewa

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


kabar utama 7

KOta CeRDas BeRKelanJUtan


atRIBUt 1
KehIDUPan CeRDas BeRKelanJUtan
1a. smart green Open space
Contoh : Anjungan Cerdas di Bendungan Tugu
Jawa Timur dan Rambut Siwi Bali
1b. smart living Compact City – tOD
Contoh : Konsep Pengembangan
Kota Baru Publik dan Techno Park Maja
1c. smart Water
Contoh : Smart Tunnerl Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur
1d. smart Waste Management
Contoh : Tempat Pembuangan Akhir Benowo, Surabaya
atRIBUt 3
1e. smart heritage lIngKUngan CeRDas BeRKelanJUtan
Contoh : Kota berkaraker, Masjid Baiturrahman Aceh
energi Cerdas
1f. early warning system (eWs)
Contoh : Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Sumba
Contoh : Flood Waring System DKI Jakarta

atRIBUt 2 atRIBUt 4
eKOnOMI Dan MOBIlItas CeRDas BeRKelanJUtan KOMUnItas & tata KelOla CeRDas BeRKelanJUtan

2a. Jalan lingkar dan Radial 4a. Penataan Ruang Cerdas


Contoh : Konsep Kawasan Jabodetabek dan Contoh : Konsep Pengembangan Metropolitan Jabodetabekpunjur
Cekungan Bandung 4b. smart Master Plan dan Development Plan
2b. smart transportation Contoh : Jaringan Perkotaan Cerdas pada WPS Medan – Tebing Tinggi
Contoh : Intelligent Transportation System (ITS) – Dumai – Pekanbaru
2c. structural health Monitoring system (shMs) 4c. smart Community (Partisipasi komunitas
Contoh : Jembatan Suramadu dalam mengambil keputusan,
2d. Pile slab di daerah yang sensitif Qlue DKI Jakarta
Contoh : Jalan Tol Akses Bandara Soekarno-Hatta Contoh : Penggunaan Aplikasi Que di Jakarta
2f. smart Building & Construction
Contoh : penggunaan road rating system di underpass Dewa Ruci Denpasar

Dalam 4 dekade terakhir (1970-2010), dengan memanfaatkan teknologi kekinian. oleh pertambahan penduduk perkotaan, se-
penduduk perkotaan meningkat 6 kali lipat, Tingginya urbanisasi memberikan tantangan hingga perlu agenda baru perkotaan. “Pem-
dari sekitar 20 juta tahun 1970 menjadi lebih kepada pemerintah, yakni membuat peren- bangunan perkotaan perlu direncanakan
dari 120 juta jiwa tahun 2010, dan kedepan canaan dan perancangan perkotaan mau- dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi
urbanisasi diprediksi terus berlanjut. Salah pun metropolitan yang polisentris melalui urbanisasi,” tegas Basuki.
satu tantangan dalam merespon terjadinya pengembangan kota-kota satelit mandiri dan Urbanisasi menurut Basuki, tidak hanya
urban sprawl dilakukan perencanaan dan kawasan pusat bisnis yang mengedepankan sebagai tantangan, namun dapat menjadi
perancangan perkotaan metropolitan yang konsep mixed-use dan compact city. peluang untuk dijadikan mesin pertumbuhan
polisentris melalui pengembangan kota-kota Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan yang mengurangi kesenjangan sosial, mem-
satelit mandiri dan kawasan pusat bisnis Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menga- promosikan keberlanjutan lingkungan, dan
yang mengedepankan implementasi konsep takan urbanisasi sudah pasti tidak bisa di- mendorong tanggung jawab sosial.
mixed-use dan compact city. hindari. Urbanisasi tidak hanya dilihat sebagai Untuk mengatasi tantangan dan meman-
Ada beberapa tantangan dalam faatkan momentum urbanisasi
pengembangan perkotaan. Pertama, yang makin meningkat, Kemen-
dalam 4 dekade (1970-2010) pen-
duduk perkotaan di Indonesia mening-
“Bila pembangunan desa berhasil, terian PUPR mengembangkan
visi Kota Cerdas Berkelanjutan.
kat 6 kali lipat, dari 20 juta (17 persen) maka desa menjadi kota. Tetapi bila Pengertian dari Kota cerdas
menjadi 120 juta (50 persen), dan pen- berkelanjutan ialah kota yang
ingkatan jumlah penduduk perkotaan pembangunan desa atau pertanian dikembangkan untuk mencapai
diperkirakan masih berlanjut. kehidupan cerdas serta berkelan-
Tantangan kedua yakni kawasan tidak berhasil maka orang dapat saja jutan, pusat pertumbuhan ekono-
perkotaan menjadi konsentrasi popu-
lasi penduduk, kegiatan ekonomi (saat
pergi ke kota,” kata Basuki. mi dan layanan mobilitas cerdas
berkelanjutan, memiliki lingkun-
ini, 74 persen kontribusi ekonomi dari gan ekologi cerdas berkelanjutan,
perkotaan), interaksi sosial dan budaya, ser- perpindahan orang dari desa ke kota, namun serta didukung tata kelola dan komunitas
ta dampak lingkungan dan kemanusiaan. dilihat juga desa yang tumbuh menjadi kota. agar cerdas berkelanjutan. Keseluruhan ele-
Kemudian yang ketiga, perkotaan men- “Bila pembangunan desa berhasil, maka men perkotaan itu terhubung, terkontrol,
jadi konsumer yang sangat memerlukan desa menjadi kota. Tetapi bila pembangu- dan real time dengan dukungan teknologi.
pengembangan seperti infrastruktur, pelaya- nan desa atau pertanian tidak berhasil maka Kepala BPIW, Kementerian PUPR Herman-
nan dasar, kecukupan air, pangan dan energi, orang dapat saja pergi ke kota,” kata Basuki to Dardak mengatakan peningkatan jumlah
perumahan layak huni, kesehatan, pekerjaan beberapa waktu lalu. penduduk di perkotaan diprediksi akan terus
yang layak, maupun ruang terbuka hijau, Urbanisasi menurutnya dipengaruhi juga berlanjut. Sehingga, kawasan perkotaan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


8 kabar utama

Sumber: istimewa

menjadi titik konsentrasi aktivitas penduduk, yang baik. kan dengan keterpaduan penerapan empat
baik sosial dan budaya, dampak lingkungan “Kementerian PUPR berkomitmen dalam atribut yakni Atribut 1 Kehidupan Cerdas
dan kemanusiaan, termasuk kegiatan eko- membangun negeri yang lebih baik, me- Berkelanjutan, atribut 2 Ekonomi dan Mo-
nomi. lalui pembangun infrastruktur, termasuk bilitas Cerdas Berkelanjutan, Atribut 3 Ling-
Dengan begitu, ungkap Dardak, perkotaan mengembangkan smart city atau kota cer- kungan Cerdas Berkelanjutan, dan Atribut 4
menjadi consumer yang sangat memerlu- das,” tegas Dardak. Konsep dan program Komunitas dan Tata Kelola Cerdas Berkelan-
kan pengembangan mulai dari infrastruktur, pengembangan kota berkelanjutan yang jutan.
pelayanan dasar, kecukupan air, pangan dan dikembangkan Kementerian PUPR melalui Pada atribut 1, Dardak menyebutnya seb-
energi, perumahan layak huni, kesehatan, BPIW adalah dengan melakukan penyusunan agai Kehidupan Cerdas Berkelanjutan. Dalam
pekerjaan yang layak, maupun ruang ter- masterplan dan development plan yang ter- atribut ini dibagi dalam enam bagian, yakni
buka hijau. “Pengembangan tersebut perlu ukur, serta pengawalan atas implementasi 1a Smart Green Open Space, 1b Smart Liv-
ditunjang teknologi kekinian yang berbasis IT program yang sinkron dan konsisten yang ing Compact City – TOD, 1c Smart Water, 1d
(informasi teknologi,-red),” ungkapnya. melibatkan banyak pihak seperti pemerin- Smart Waste Management, 1e Smart Heri-
Menurut Dardak, pengembangan Kota tah, swasta/dunia usaha, serta masyarakat, tage, dan 1f Early warning system (EWS).
Cerdas Berkelanjutan merupakan salah satu termasuk universitas/akademisi. Pada atribut 1a Smart Green Open Space
pola arah pengembangan kawasan. “Dalam “Kita mendukung pengembangan kota-ko- menurut Dardak, Kementerian PUPR mere-
pembangunan berbasis Wilayah Pengem- ta kedepan dalam hal leadership tata kelola, alisasikannya dalam program anjungan cer-
bangan Strategis atau WPS yang dikembang- dan networking. Ketiga hal itu menjadi pent- das. Dijelaskannya bahwa fungsi anjungan
kan Kementerian PUPR, wilayah Indonesia ing untuk berkembangnya kota cerdas yang cerdas adalah menyediakan fasilitas publik
terbagi menjadi 35 WPS, dimana dalam WPS berkelanjutan. Untuk mewujudkan kota yang dan fasilitas ekonomi. Ada tujuh fungsi dari
itu ada arah pengembangan untuk kawasan kita harapkan, maka kita perlu membuat anjungan cerdas. Pertama, sebagai tempat
tertentu, seperti Kota Cerdas Berkelanjutan, rancangan berupa masterplan dan develop- istirahat untuk meningkatkan keselamatan
kawa san pariwisata, kota baru publik, dan ment plan. “ ujar Dardak. pemakai jalan nasional yang dilengkapi den-
kawasan industri,” papar Dardak. Dijelaskannya bahwa masterplan terse- gan fasilitas seperti tempat parkir, toilet,
Dalam penataan kota, dapat dilakukan but merupakan rencana induk yang ingin rumah makan, tempat ibadah, dan taman.
dengan konsep Kota Cerdas Berkelanjutan. dicapai. Sedangkan development plan meru- Kedua, sebagai gardu pandang pada ber-
Tujuannya menurut Dardak untuk mencip- pakan rencana pembangunan prioritas un- bagai infrastruktur PUPR berestetika tinggi
takan ruang perkotaan yang berkualitas tuk menuju kota ideal. “Untuk mengimple- dan keindahan lingkungan fisik sekitar. Ke-
untuk kebahagiaan dan kesejahteraan ma- mentasikan menuju kota ideal ini, tantangan tiga, pengenalan dan pemasaran berbagai
syarakat yang aman, sehat, dan berkesela- kita untuk mengkoordinasikan, dan untuk produksi dan budaya lokal kepada pemakai
matan, estetik, bersih, berkarakter, nyaman, menentukan siapa melakukan apa, supaya jalan nasional. Keempat, pusat informasi
produktif, efisien, serta mampu menjamin sasaran yang ingin dicapai dapat sinkron dan berbagai produk dan potensi daerah di seki-
keberlanjutan secara ekologis dengan ber- terpadu,” ungkapnya. tar lokasi. Kelima, pusat informasi berupa
basis pada tata kelola, dan kepemimpinan Kota cerdas berkelanjutan harus dilaku- mosaik infrastruktur PUPR terutama di seki-

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


kabar utama 9

tar lokasi. Keenam, sebagai inkubasi desti- ang terbuka hijau (RTH), transportasi air dan Untuk Blok C2 ini memiliki lahan seluas 2,69
nasi wisata baru, secara mandiri maupun dermaga, pariwisata, kawasan perniagaan, hektar, memiliki tiga tower, rusun 3.168
sebagai bagian dari destinasi utama. Ketu- serta pelabuhan. “Kita juga memanfaatkan- unit, dan dengan penghuni mencapai 12.672
juh, sebagai pusat informasi cerdas dengan nya untuk early warning system untuk per- jiwa. Sedangkan Blok D10 memiliki luas
menggunakan wifi, informasi lalu lintas, in- ingatan banjir,” ungkap Dardak. 7,89 hektar, dilengkapi dengan tujuh tower,
formasi waduk-waduk sekitar, dan informasi Pada atribut 1b, yakni Smart Living Com- rusun mencapai 5.494 unit, dan penghun-
infrastruktur PUPR nirkabel. inya mencapai 13.735 jiwa. Saat ini
Saat ini menurut Dardak, BPIW telah kedua blok tersebut sedang dalam
membuat dua Pra Desain yakni untuk pengerjaan.
Anjungan Cerdas Rambut Siwi di Bali “Anjungan cerdas ini menjadi tem- Selain itu, dalam atribut 1b ini
dan Anjungan Cerdas Bendungan tugu juga terdapat pada pengembangan
di Trenggalek Jawa Timur. Pada kedua pat beristirahat di jalan nasional, Kota Baru Publik dan Technopark
anjungan cerdas, bendungan diman-
faatkan sebagai obyek wisata. Sedang-
pusat informasi infrastruktur dan Maja di Kabupaten Lebak Provinsi
Banten. Pada kota baru publik
kan sebagai gardu pandang panorama
tidak hanya bendungan, tapi juga gu-
wisata di wilayah sekitarnya, serta tersebut terdapat beberapa ren-
cana pembangunan infrastruktur
nung dan hutan. “Anjungan cerdas ini promosi produk lokal” seperti rencana pelabuhan interna-
menjadi tempat beristirahat di jalan sional Bojonegoro, kawasan indus-
nasional, pusat informasi infrastruktur tri, kemudahan interkoneksi menuju
dan wisata di wilayah sekitarnya, serta pro- pact City – TOD. Perwujudan dari atribut 1b moda transportasi udara relatif dekat (70
mosi produk lokal” tuturnya. ini terlihat pada pengembangan Kawasan Km ke Bandara Soekarno-Hatta), kawasan
Terkait atribut 1a ini juga, Kementerian Kemayoran Jakarta, dimana dengan konsep argo industri Kelapa Sawit, dan Rencana
PUPR juga memanfaatkan Kabal Banjir Timur super blok, bangunan didirikan secara verti- Jalan Strategis Pamulang-Serpong-Setu-
(KBT) sebagai showcase koridor infrastruk- kal antara lain di Blok C2 dan Blok D10, yang Parung Panjang-Maja (+ 58 Km).
tur hijau. Pemanfaatan KBT juga terkait pen- dilengkapi dengan angkutan umum yang Tidak hanya itu, dalam aribut 1b ini juga
gendalian banjir, konservasi air, koridor ru- intensif dan tambahan ruang terbuka hijau. tertuang dalam konsep dan program pem-

Atribut Smart Living


1C SMART WATER
SMART TUNNEL KALI CILIWUNG - KANAL BANJIR TIMUR

INLET SUDETAN
Luas Pembebasan = 1,35 Ha OUTLET SUDETAN
Luas Pembebasan = 0,60 Ha

DATA TEKNIS
Panjang Sudetan : 1,27 Km
Jumlah Pipa : 2 Buah
Diameter Dalam Pipa : 3,5 m
Diameter Luar Pipa : 4,05 m
Tipe Alat Bor : EPB (2 unit)
Kecepatan bor : 3 pipa per hari

MANFAAT
Mengalirkan sebagian debit banjir Kali Ciliwung
sebesar 60 m3/det.

LOKASI
DKI Jakarta

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


10 kabar utama

bangunan rusunawa di Sungai Ciliwung. Ha- pah yang diangkut ke Tempat Pembuangan kota berkarakter, yakni Pendopo Mang-
sil desain pembangunan rusunawa Kebon Akhir (TPA), dapat mengetahui jumlah truk kunegaran Surakarta, Sistem Irigasi Subak
baru meliputi beberapa hal seperti luas area yang mengangkut sampah ke TPA, mence- di Bali, Kawasan Kota Tua di jakarta, Rumah
mencapai 2,82 hektar, tujuh blok rusunawa gah terjadinya penumpukan sampah, me- Gadang di Padang, Jalan Braga di Bandung,
yang akan dibangun dengan 16-24 lantai, dan mantau aktifitas truk agar tidak keluar jalur dan Masjid Baiturrahman, Aceh sebagai
dengan kapasitas hunian mencapai 2.488 (out of track), dan meminimalisasi resiko Landmark Kota.
unit. Sedangkan hasil desain pembangunan penundaan pengangkutan sampah di Tempat Selanjutnya pada atribut 1f yakni Early
Rusunawa Cawang menyangkut beberapa Pembuangan Sampah (TPS). warning system (EWS), direalisasikan dalam
hal seperti luas area mencapai 14,56 hektar, Pada TPA Bantargebang yang menam- bentuk peringatan dini terhadap bencana
dan 11 blok rusunawa dengan 24 Lantai. pung sampah dari DKI Jakarta, dapat mem- banjir, seperti yang ada di DKI Jakarta. Per-
Selanjutnya, pada atribut 1c yang disebut produksi listrik dengan kapasitas 10 MW ingatan dini dimuali dari pengumpulan dana
smart water, terlihat pada pengembangan melalui pemanfaatan gas “landfill”. Sampah dari beberapa komponen seperti prediksi
Smart Tunnel Kali Ciliwung di Kanal Banjir yang telah diambil gasnya, selanjutnya di- cuaca dari BMKG, prediksi pasang surut air
Timur (KBT). Manfaat dari smart Tunnel olah menjadi kompos. laut di Tanjung Priok, informasi dari pakar
Kali Ciliwung ini yang berada di DKI Jakarta Sedangkan pengolahan sampah di TPA Be- meteorologi, informasi dari petugas peman-
ini adalah mengalirkan sebagian debit banjir nowo, Surabaya, saat ini menghasilkan listrik tau pintu air, dan Informasi dari masyarakat
Kali Ciliwung sebesar 60 m3/det. Panjang sebesar dua Megawatt. Sesuai Perpres 18 melalui aplikas Qlue dan JAFIP. Bila ada in-
sudetan mencapai 1,27 km dan dengan jum- Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangu- formasi terkait lokasi banjir, maka disebar-
lah pipa mencapai dua buah. nan Listrik Berbasis Sampah, terdapat di tu- luaskan melalui relawan banjir manual dan
juh daerah yang dijadikan pilot project, yakni menggunakan aplikasi JAFIP.
Untuk atribut 1d, Smart Waste Manage- Surabaya, Jakarta, Tangerang, Bandung, Selain itu juga dengan penggunaan sensor
ment, direalisasikan dalam bentuk pen- Surakarta, Makassar, dan Semarang pengendali banjir dengan water level sen-
golahan dan pengangkutan sampah. Pada Kemudian pada atribut 1e yakni Smart sor. Sensor digunakan untuk mengukur ket-
pengangkutan sampah di Jabodetabek dan Heritage, dimana kota yang memiliki heri- inggian air permukaan atau kedalaman air
Makassar telah menerapkan Smart Waste tage disebut sebagai kota berkarakter. Kara- pada sungai/waduk/danau/reservoir. Pada
Management, dimana truk sampah telah kter ini diartikan sebagai jiwa, perwujudan Bendung Katulampa sebagai pemantau ban-
menggunakan Global Positioning System watak, baik secara fisik maupun non fisik jir dipasangkan pengukur dan sensor digital
(GPS). Dengan sistem Smart Waste Man- yang memberikan citra dan identitas kota. serta kamera CCTV yang langsung dikirim ke
agement dapat memonitor volume sam- Ada enam kota yang dianggap sebagai posko di kantor Balai Besar Wilayah Sungai

Atribut Ekonomi dan Mobilitas Cerdas Berkelanjutan


2a JALAN LINGKAR DAN RADIAL
KONSEP KAWASAN JABODETABEK DAN CEKUNGAN BANDUNG
TOL
MERAK AKSES TJ. PRIOK
- TANGERANG

7
RAWA
BUAYA
CIBITUNG - CILINCING
TELUK NAGA - SEDYATMO
2 1 2
TANAH
ABANG 3 4 PULO
GEBANG
ULUJAMI

KP. MELAYU
1 5
6 9
TOL
KUNCIRAN 3 PASAR
TMII
MINGGU
- SERPONG

TOL 4
SERPONG
- CINERE 5 6
TOL
JAKARTA
- CIKAMPEK
Jalan Tol JORR W1
TOL
CINERE TOL
CIMANGGIS
TOL 8 - JAGORAWI
- CIBITUNG
ANTASARI
- DEPOK

BOGOR
RING ROAD Tol Purbaleunyi
10 Akses Purwakarta
Akses Lembang
Lembang
Akses Cianjur Jatinangor
Padalarang- Tanjungsari
Ngamprah Akses Lingkar Utara Akses Sumedang
Asia Afrika
Cileunyi-
Bypass Soekarno Hatta Rancaekek

Tol Soroja Akses Majalengka


Cicalengka
Soreang
Baleendah
Majalaya-
Pembangunan Jalan Tol Soroja BanjaranTol Lingkar Selatan Ciparay

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


kabar utama 11

Atribut
Lingkungan Cerdas Berkelanjutan
3 SMART ENERGY
Ketersediaan sumber daya air
Pemanfaatan sumber daya terbarukan

Infrastruktur Sumber Daya air yang


Smart Grid mendukung Energi Berkelanjutan melalui
hydropower di Waduk Cirata

Pengembangan perkebunan sawit untuk


energi terbarukan di kawasan perkotaan
Smart lighting di beberapa ruang publik

(BBWS) Ciliwung Cisadane. transport maka akan meningkatkan kapasi- tarif tol dikenalkan melalui gelombang ra-
Kemudian, ada juga konsep gedung tahan tas jalan dan pedestrian. Peningkatan kapa- dio, meski kendaraan tidak berhenti. Selan-
gempa, dimana dapat mereduksi 62 persen sitas jalan dan pedestrian dapat meningkat- jutnya, smart transportation menuju intel-
akselerasi gempa. Dengan menggunakan kan interaksi multi moda seperti darat, laut, ligent transportation system (ITS), dimana
“Seismic Isolation” sebagai proteksi pasif dan udara. didalam sistem ini pergerakan kendaraan di
pada struktur diharapkan dapat mencegah Dalam konsep ini juga didorong untuk jalan, dikendalikan melalui Coordinated Area
terjadinya kegagalan pondasi pada tanah menerapkan teknologi transportasi yang Traffic Control System (ATCS).
pasca gempa bumi yang disebabkan oleh ramah lingkungan yang rendah emisi karbon Atribut 2 c Structural Health Monitor-
lendutan (lekukan ke bawah), momen ing System (SHMS), dimana dalam
dan gaya geser yang terjadi sepan- sistem ini terwujud pada pembangu-
jang pondasi. Hal ini terdapat pada Dengan memanfaatkan kondisi nan Jembatan Suramadu. Pada struk-
Gedung Dinas Prasarana Jalan, Tata
Ruang dan Permukiman Provinsi Su-
lingkungan dapat dijadikan tur jembatan tersebut akan mere-
spon pembebanan dari lingkungan,
matera Barat. sebagai energi yang smart. yang merupakan kombinasi dari be-
Pada atribut 2 yakni ekonomi dan
mobilitas cerdas berkelanjutan, ter-
Misalnya dengan tersedianya ban lalu lintas, suhu, angin, dan lain-
lain. Kombinasi ini diklasifikasikan se-
dapat lima bagian, yakni 2a jalan ling- sumber daya air, maka dapat bagai efek lingkungan. Apabila terjadi
kar dan radial, 2b smart transporta-
tion, 2c SHMS, 2d Pile slab di daerah
dilakukan pemanfaatan sumber displacement (pemindahan), deflec-
tion (pembelokan), atau yang lainnya,
yang sensitif, dan 2e Smart Building daya terbarukan. dimana melebihi ambang batas yang
and Construction. normal maka akan terjadi peringatan.
Pada atribut 2a jalan lingkar dan radial, dan penerapan ICT. Selain itu juga penerapan Manfaat dari sistem ini adalah untuk mem-
terdapat pada konsep kawasan Jabodetabek rekayasa lalu lintas yang baik dan integrasi bantu engineer dalam pemeliharaan periodik
seperti pada pembangunan Jalan Tol JORR transportasi dan sistem guna lahan. dan memverifikasi asumsi pembuatan de-
W1 dan Cekungan Bandung seperti pemban- Pada atribut 2 b ini mengarah pada sistem sain jembatan (angin, gempa, erosi, dan lain-
gunan Jalan Tol Soroja. pembayaran di jalan tanpa harus kendaraan lain) sehingga dapat memberikan masukan
berhenti seperti pada tahun 2013 diterap- bagi perbaikan desain jembatan berikutnya.
Kemudian pada atribut 2 b smart trans- kan GTO Entrance Integrasi WIM dengan Manfaat lainnya adalah menunjukkan lokasi
portation terlihat pada konsep pengem- menambah 6 Gardu Exit. Target berikutnya yang mengalami penurunan performa mau-
bangan transportasi terpadu, dimana pada akan dilakukan GTO E-toll dengan cara me- pun overload dan data yang dihasilkan digu-
konsep ini mendorong penggunaan public nyentuh kartu dan mobil langsung jalan. nakan untuk menentukan tingkat keamanan
transport seperti bus, MRT, dan kereta api. Kemudian level selanjutnya dengan E-toll terhadap arus kendaraan yang melintas dan
Dengan mendorong penggunaan public pas, dimana dengan gelombang radio,RFID, untuk manajemen lalu lintas.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


12 kabar utama

Atribut

4a PENATAAN RUANG CERDAS

Konsepsi Pengembangan
Metropolitan Jabodetabekpunjur Pola Ruang RTRW DKI Jakarta

Public Sport Center Penataan Sungai Kawasan Perdagangan Jasa


Atribut selanjutnya, yakni 2d Pile slab Energy. Dengan memanfaatkan kondisi ling- dan Development Plan, 4 c Smart Commu-
(tumpukan lempengan) di daerah yang sen- kungan dapat dijadikan sebagai energi yang nity (partisipasi komunitas dalam mengam-
sitif. Struktur pile slab dapat digunakan un- smart. Misalnya dengan tersedianya sumber bil keputusan, Qlue DKI Jakarta).
tuk membangun jalan atau jembatan dimana daya air, maka dapat dilakukan pemanfaatan Untuk atribut 4a Penataan Ruang Cerdas
kondisi tanah memerlukan pemadatan yang sumber daya terbarukan. Salah satu infra- terdapat pada konsepsi pengembangan Met-
khusus, karena letak dan posisinya yang cu- struktur yang dibangun Ditjen Sumber Daya ropolitan Jabodetabekpunjur dan pola ruang
kup sulit untuk dikerjakan. Umumnya kondisi Air yang mendukung Energi Berkelanjutan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Ja-
digunakan pada kondisi tanah berawa. Hal ini yakni melalui hydropower di Waduk Cirata karta. Pada Penataan Ruang Cerdas ini ter-
seperti yang terjadi pada jalan tol ak- dapat public sport center, penataan
ses bandara Soekarno-Hatta. sungai, dan kawasan perdagangan
Kemudian atribut 2e Smart Build- Untuk atribut 4a Penataan Ruang Cerdas dan jasa.
ing and Construction, termuat dalam Selanjutnya pada atribut 4b Smart
penerapan road rating system di terdapat pada konsepsi pengembangan Master Plan dan Development Plan,
Indonesia terdapat pada underpass Metropolitan Jabodetabekpunjur dan terdapat pada jaringan perkotaan
Dewa Ruci, Denpasar, Bali. Pada un-
derpass dan sekitarnya ini terdapat
pola ruang Rencana Tata Ruang Wilayah cerdas di WPS Medan-Tebing Tinggi-
Dumai-Pekanbaru. Pada WPS ini in-
inspeksi keamanan, perpetual pave- (RTRW) DKI Jakarta. Pada Penataan frastruktur fisik (jaringan jalan dan
ment, drainase manajemen badai, pelabuhan) menghubungkan angku-
ornamen lokal, ruang terbuka hijau,
Ruang Cerdas ini terdapat public sport tan penumpang dan barang, serta
perlindungan kebudayaan. center, penataan sungai, dan kawasan tersedianya informasi dan teknologi
Penerapan atribut 2e ini pada pem- komunikasi antar kota. Kemudian
bangunan bangunan berkonsep hi-
perdagangan dan jasa. juga ada rancangan super corridor
jau, dimana pada bangunan ini dapat cerdas, dimana pada pembangunan
merespon iklim, pemanfaatan materi kaca Purwakarta. Implementasi konsep produksi jalan tol disediakan tempat untuk kereta api
yang dapat menyerap sinar dan memantul- energi berkelanjutan seperti peggunaan pan- dan utilitas seperti jaringan telekomunikasi,
kan panas, serta pemanfaatan energi materi el surya pada penerangan jalan umum (PJU), listrik, air minum, gas, Pertamina, dan lain-
melalui panel dan sensor. Pada bangunan ini pembangkit listrik tenaga angin dan Pem- lain.
juga memiliki sensor gerak untuk menyal- bangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Sumba. Atribut 4 b ini juga terdapat pada master-
akan dan mematikan lampu. Bangunan sep- plan kota cerdas berkelanjutan KPS Jabode-
erti ini telah diterapkan Kementerian PUPR. Atribut 4 Komunitas dan Tata Kelola Cer- tabek seperti Sodetan Ciliwung, early warn-
Atribut selanjutnya adalah atribut 3 Ling- das Berkelanjutan terdiri dari atribut 4a Pe- ing system KBT, MRT Jakarta dengan TOD,
kungan Cerdas Berkelanjutan berupa Smart nataan Ruang Cerdas, 4 b Smart Master Plan Semanggi Jakarta, dan jalan layang non tol

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


kabar utama 13

Tanjung Priok, termasuk perencanaan dan el pada diskusi yang mengambil tema “Im- energi efisien dan bersih, maupun Korea Se-
desain National Capital Integrated Coastal plementing The New Urban Agenda Through latan dengan transportasi cerdas berbasis
Development (NCICD). Transformative National Urban Policies” internet.
Selanjutnya atribut 4c Smart Community atau “Penerapan New Urban Agenda melalui Pada Earoph 2016, Kepala BPIW Herman-
atau pembentukan komunitas yang cerdas. Transformatif Kebijakan Nasional terkait to Dardak yang menjadi President of Earoph
Smart Community ini untuk meningkatkan Perkotaan”. Saat itu Dardak menerangkan untuk periode 2014-2016 tersebut turut
kesadaran sosial, pengembangan kapasitas pengembangan kota cerdas berkelanjutan menjelaskan kota cerdas berkelanjutan yang
masyarakat, pembelajaran menerus dan dengan mengacu pada 35 wilayah pertum- juga mulai diterapkan di Indonesia.
merangsang inovasi, komunitas online jejar- buhan atau WPS. Dardak menyampaikan pembangunan in-
ing antar kota, dan jejaring kota-kota. Lebih lanjut Dardak mengatakan bahwa di frastruktur di Indonesia berbasiskan pada
Pada atribut ini terilihat pada aplikasi Qlue masing-masing wilayah pertumbuhan ban- pengembangan wilayah. Di dalam wilayah
di Jakarta. Aplikasi ini merupakan instrumen yak kawasan pertumbuhan berupa kota, baik tersebut berbagai perkotaan saling ter-
dalam membantu penentuan kebijakan, re- kota sedang, kecil, kota besar, maupun kota koneksi termasuk dengan perdesaan seb-
spon cepat terhadap keluhaan masyarakat, metropoitan. Dalam kawasan tersebut juga agai pemasok pangan perkotaan.
partisipasi masyarakat dalam memberikan ada kawasan perdesaan, dimana Kementeri- Untuk kawasan perkotaan, perencanaan
aspirasi kepada pemerintah, swasta, dan fo- an PUPR juga mendukung infrastruktur jalan kota cerdas dan berkelanjutan mulai direal-
rum diskusi tentang lingkungan. agar produksi pangan di perdesaan dapat isasikan, antara lain melalui upaya menga-
Dari uraian tersebut, Dardak me-negas- dipasarkan. tasi masalah banjir dan kemacetan di Jabo-
kan bahwa Kementerian PUPR sangat detabek secara sistematik.
peduli pada masalah urbani-sasi yang Namun, itu saja tidaklah cukup.
tinggi, yang merupakan momentum Untuk merealisasikan masterplan dan Pada Prepcom 3 baru-baru ini ter-
untuk merancang perkotaan menuju ungkap pada 2050 populasi manusia
cerdas berkelanjutan. Upaya ini di-
development plan ini menurut Dardak diperkirakan akan meningkat hampir
lakukan melalui WPS dengan ujung perlu dijalin kerjasama dengan berbagai dua kali lipat. Karena itulah, kota-kota
tombak perkotaan, disamping ber-
peran dalam meningkatkan kualitas
pihak, melalui kesepakatan bersama akan menjadi consumer dengan tun-
tutan infrastruktur akses dan pan-
kehidupan masyarakatnya, juga ber- atau Memorandum of Understanding gan, pelayanan dasar, perumahan
peran sebagai penggerak ekonomi (MoU). Kesepakatan bersama ini dapat sehat maupun pekerjaan yang layak.
wilayah melalui network of cities. Sebagai bentuk respon atas tan-
Selain itu, BPIW Kementerian PUPR dilakukan antara pemerintah pusat, tangan itu, kata Dardak, Indonesia
diamanatkan pemerintah untuk me- pemerintah daerah, dan pihak swasta. harus mengarahkan pengembangan
rencanakan dan menyusun develop- perkotaan agar cerdas berkelanjutan,
ment plan 10 kota baru publik. Hingga baik dalam aspek kehidupan, ekonomi
saat ini, yang sudah ditangani BPIW seban- Kepala Badan Pengembangan Infrastruk- dan mobilitas, lingkungan ekologi, maupun
yak enam kota baru publik, yakni Sei Mangke tur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Her- aspek tata kelola dan komunitas. Oleh sebab
di Sumatera Utara, Maja di Banten dan Jawa manto Dardak menyatakan kian tingginya itu, maka kota-kota perlu ditata, dibiayai,
Barat, Bandar Kayangan di Nusa Tenggara urbanisasi telah membawa implikasi pada dikembangkan, diatur serta dikelola dengan
Barat, Pontianak di Kalimantan Barat, Sofifi konsentrasi kegiatan ekonomi dan sosial bu- baik.
di Maluku Utara, dan Tanjung Selor di Kali- daya serta lingkungan di perkotaan. Karena Untuk mewujudkannya, dibutuhkan komit-
mantan Utara. itulah, kawasan perkotaan membutuhkan men semua pihak terkait dan memanfaatkan
Pada tahun 2016, Pusat Pengembangan infrastruktur. kerjasama dengan negara-negara dalam
Kawasan Perkotaan BPIW fokus pada pen- Menuruat dia, masifnya urbanisasi perlu kawasan regional maupun negara yang ter-
yiapan development plan dan master plan direspon dengan rancangan pengembangan gabung dalam organisasi dunia PBB.
di tiga kota baru yaitu Maja, Sofifi-Ternate, perkotaan yang tidak hanya berkelanjutan, Terkait hal tersebut, disamping telah
dan Bandar Kayangan. Development plan tapi juga cerdas melayani masyarakat dalam menyiapkan standar pelayanan perkotaan
tersebut selanjutnya menjadi dasar dalam kehidupan dan penghidupannya, maupun cerdas berkelanjutan, BPIW Kementerian
pemrograman pembangunan infrastruktur mendukung fungsi kota sebagai penggerak PUPR juga telah menerbitkan dua buku pan-
PUPR bagi kota-kota yang diprioritaskan pertumbuhan ekonomi wilayah. duan PBB (UN-Habitat) versi Indonesia yang
dalam RPJMN, dan kota-kota yang berada “Apalagi saat ini 74% kontribusi ekonomi mengkristalkan pengalaman berbagai ne-
di wilayah pengembangan strategis (WPS). Indonesia dari perkotaan,” ujar Dardak pada gara anggotanya dalam penataan perkota-
Disiapkan juga kerangka kebijakan teknis, kegiatan Indonesia Smart City Forum di an. Buku tersebut berjudul “Penataan Kota
seperti mempersiapkan kesepakatan bersa- Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. Bagi Para Pemimpin Daerah” dan “Pedoman
ma atau MoU untuk mempercepat pemban- Menurut dia, perencanaan kota cerdas Perencanaan Kota dan Wilayah”. (Mus/S-25)
gunan infrastruktur PUPR di tiga kawasan, berkelanjutan sebenarnya sudah dikenal di
yakni Kota Baru Publik Maja, Tanjung Selor, dunia. Seperti yang telah disampaikan oleh
dan Sei Mangkei – Kuala Tanjung. Kepala BPIW pada ajang Prepcom 3 (Habitat
III) di Surabaya tahun ini dan 49th Executive
Konsep Kota Cerdas Berkelanju- Committee Meeting serta 25th World Con-
tan Indonesia Sudah Dikenal di Du- gress and Council Meeting yang diseleng-
nia Internasional garakan Eastern Regional Organization for
Perencanaan kota cerdas berkelanjutan Planning and Human Settlement (Earoph) di
yang dirancang Kementerian PUPR melalui Kinabalu, Malaysia, 8-10 Agustus 2016.
BPIW, kini sudah dikenal di dunia internasi- Dalam kegiatan tersebut terungkap bah-
onal. Salah satunya melalui acara PrepCom wa sebenarnya telah banyak negara yang
3 Habitat III, yang digelar United Nations mulai menerapkan perencanaan kota dan
(UN) di Surabaya, 27 Juli lalu. Saat itu Kepala permukiman cerdas berkelanjutan. Dianta-
BPIW Kementerian PUPR, Hermanto Dardak ranya Australia yang menonjolkan komuni-
menjadi salah satu responses from the pan- tas dan ruang publik hijau, Jepang dengan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


14 Review

Referensi Tata Kota


Era Otonomi Daerah

Prediksi pertumbuhan populasi manusia 50 tahun ke depan akan memiliki konsekuensi yang
sangat besar bagi kota-kota, khususnya yang memiliki populasi hingga dua juta penduduk. Negara-
negara maju memerlukan tambahan dua kali lipat jumlah ruang perkotaan pada tahun 2050
untuk mengakomodasi jumlah penduduk di masa datang, sedangkan negara-negara berkembang
memerlukan tambahan ruang perkotaan sebanyak lebih dari 300 persen. Saat ini, meskipun Asia
dan Afrika belum tergolong sebagai benua yang sudah meng-kota, namun kedua benua tersebut
memiliki tingkat urbanisasi tercepat di dunia. Oleh karena itu, urbanisasi dapat dijadikan sebagai
Judul : Penataan Kota Bagi tuas pengungkit yang kuat untuk mentransformasikan kehidupan dan penghidupan warga kotanya.
Selain itu, kota saat ini menghadapi tantangan tambahan yang meliputi presentase yang tinggi
Para Pemimpin Daerah
dari masyarakat yang tinggal di kawasan kumuh, ekspansi dan dominasi sektor informal, minimnya
Penulis : Tim UN Habitat layanan dasar perkotaan (terutama air, sanitasi, dan energi), perluasan pinggiran kota yang tidak
Penerbit : Badan Pengembangan terencana, konflik sosial politik atas lahan, kerentanan terhadap bencana alam yang tinggi, dan
Infrastruktur sistem mobilitas kota yang buruk. Untuk dapat berperan sebagai pemicu pembangunan ekonomi
Wilayah Kementerian dan sosial, sebuah kota harus dapat menangani tantangan ini melalui perencanaan dan tata kelola
perkotaan yang baik dan efektif.
Pekerjaan Umum dan Saat ini, banyak negara berkembang belum memiliki strategi perencanaan dan perancangan
Perumahan Rakyat kota yang baik. Praktik penataan kota yang terjadi cenderung belum memadai untuk mengatasi
Tahun terbit : 2016 berbagai tantangan yang endemik dan ekspansif. Oleh karena itu, pemerintah kota harus memiliki
Jumlah halaman : 177 halaman kemampuan memadai untuk memfasilitasi kesepakatan antar warga sekarang dan ke depannya,
membangun kepercayaan sosial, dan mendamaikan konflik kepentingan yang terjadi, termasuk
sengketa tanah.
Buku Penataan Kota bagi Para Pemimpin Daerah ini adalah buku yang disusun oleh tim United
Nations Habitat (UN-Habitat) dalam rangka menjadi bagian kecil dari solusi masalah perkotaan
tersebut. Buku ini adalah sumber substansial, bukan ensiklopedia, yang dapat memberikan suatu
gambaran praktis kepada pemimpin daerah mengenai penataan kota. Buku ini akan membantu
pemimpin daerah untuk berkomunikasi dengan para perencana, dinas teknis penataan kota, dan
masyarakat. Karena sudah terlalu sering kita melihat perencanaan yang tidak relevan denga
realita dan kebutuhan warga. Dengan adanya buku ini, diharapkan akan membawa manfaat
untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan perkotaan dan meningkatnya kapasitas para
pemimpin daerah.
Buku ini diterbitkan oleh UN-Habitat dalam Bahasa inggris pada tahun 2013 dengan judul:
Urban Planning for City Leaders. Kemudian dalam rangka Preparatory Commite ke-3 UN Habitat,
25-27 Juli 2016 di Surabaya, Badan Pengembangan infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian
Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat berinisiatif untuk menerjemahkan buku ini ke dalam
Bahasa Indonesia. Dengan terbitnya buku terjemahan ini pada momen prepcom 3, diharapkan
berbagai agenda global yang dicanangkan dapat diadaptasi dan diinternalisasi ke dalam arus
utama kebijakan pembangunan perkotaan nasional dan daerah, serta dapat diterapkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan lokal di Indonesia. Mutri
Saat ini, banyak negara Berikut beberapa poin yang dibahas di dalam buku ini:
berkembang belum 1. Sepuluh alasan pentingnya perencanaan
memiliki strategi 2. Bagaimana menyusun rencana untuk menjawab tantangan utama pembangunan perkotaan
3. Lima kendala mewujudkan penataan kota yang lebih baik
perencanaan dan 4. Berpikir implementasi sejak awal
perancangan kota yang 5. Bagaimana memilih pola ruang yang dapat melayani kota dengan paling baik
6. Bagaimana meningkatkan akses dan menghindari kemacetan
baik. Praktik penataan kota 7. Bagaimana cara menyediakan infrastruktur dan pelayanan yang penting
yang terjadi cenderung 8. Bagaimana cara mengatasi informalitas
9. Bagaimana cara membangun ketahanan dan mengurangi resiko iklim
belum memadai untuk 10. Bagaimana membangun kota yang lebih aman
mengatasi berbagai 11. Bagaimana penataan kota menghasilkan sumber pendapatan
12. Bagaimana mengalokasikan investasi
tantangan yang endemik 13. Bagaimana membangun kemitraan
dan ekspansif. 14. Bagaimana mengetahui bahwa anda memberikan dampak

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Glossary 15

Istilah tentang Kawasan

Pembangunan fisik yang dilakukan kementerian aturan ekonomi yang berlaku di suatu negara; Kawasan pariwisata
PUPR dilakukan pada suatu lokasi yang akhir- KEK memiliki jenis wilayah yang lebih khusus, Kawasan dengan luas tertentu untuk
nya akan membentuk dan mendukung suatu yakni mencakup daerah perdagangan bebas memenuhi kebutuhan pariwisata.
kawasan tertentu. Dibawah ini dijelaskan be- (free trade zones/FTZ), daerah penanganan
berapa istilah tentang kawasan: ekspor (Export Processing Zones/EPZ), dae- Kawasan Perbatasan Negara
rah bebas (free zones/FZ), kawasan industri 1. Wilayah kabupaten/kota yang secara geo-
Kawasan (industrial estate/IE), pelabuhan bebas (free grafis dan demografis berbatasan langsung
1.Wilayah yang memiliki fungsi utama lindung port/FP), dan sebagainya. dengan negara tetangga dan/atau laut lepas;
atau budi daya; 2. Ruang yang merupakan ke- 2. Bagian dari wilayah negara yang terletak
satuan geografis beserta segenap unsur ter- Kawasan Industri (Industrial estate/ Industrial pada sisi dalam sepanjang batas wilayah In-
kait padanya, batas dan sistemnya ditentukan zone) donesia dengan negara lain; dalam hal batas
berdasarkan aspek fungsio nal serta memiliki Kawasan tempat pemusatan kegiatan industri wilayah negara Indonesia di darat kawasan
ciri tertentu, spesifik, atau khusus yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana perbatasan berada di kecamatan.
penunjang yang dikembangkan dan dikelola
Kawasan Agropolitan oleh perusahaan kawasan industri yang telah Kawasan Perdesaan
Kawasan yang terdiri atas satu atau lebih memiliki izin usaha kawasan industri; kawasan Wilayah yang mempunyai kegiatan utama
pusat kegiatan pada wilayah perdesaan seb- industri ditetapkan dengan kriteria berupa pertanian, termasuk pengelolaan sumber
agai system produksi pertanian dan pengelo- wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk keg- daya alam dengan susunan fungsi kawasan
laan sumber daya alam tertentu yang ditun- iatan industri , tidak mengganggu kelestarian sebagai tempat permukiman perdesaan,
jukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan fungsi lingkungan hidup, dan/atau tidak men- pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial,
hierarki keruangan satuan system permuki- gubah lahan produktif. dan kegiatan ekonomi.
man dan system agrobisnis
Kawasan Khusus Kawasan strategis nasional
Kawasan Berikat (bonded zone/export pro- Bagian wilayah dalam provinsi dan/atau kabu- Wilayah yang penataan ruangnya dipriori-
cessing zone/ EPZ) paten/kota yang ditetapkan oleh pemerintah taskan karena mempunyai pengaruh sangat
Daerah pabean atau perindustrian khusus, untuk menyelenggarakan fungsi pemerin- penting secara nasional terhadap kedaulatan
berfungsi sebagai tempat pengolahan barang tahan yang bersifat khusus bagi kepentingan negara, pertahanan dan keamanan negara,
untuk tujuan ekspor, terbatas di wilayah pa- nasional. ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, ter-
bean tertentu yang didalamnya berlaku ke- masuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai
tentuan khusus di bidang kepabeanan Kawasan kumuh warisan dunia. Mutri
Kawasan dengan kepadatan penduduk yang
Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic tinggi, kondisi lingkungan yang tidak layak Sumber: Kamus penataan ruang
Zone/SEZ) huni, dan tidak memenuhi syarat, minimnya
Wilayah geografis yang memiliki peraturan fasilitas pendidikan, kesehatan serta sarana-
ekonomi khusus yang lebih liberal dari per- prasarana sosial budaya

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


16 wawancara

Produk Perencanaan dan Pemrograman Harus


Lebih Dipertajam Untuk Memaksimalkan
Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur
Dadang Rukmana
............................................................
Sekretaris BPIW Kementerian PUPR

Sekretariat Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah beberapa waktu lalu, Sekretaris BPIW Kementerian PUPR,
(BPIW) berperan dalam memberikan dukungan dalam Dadang Rukmana menjelaskan mengenai kegiatan yang
upaya perwujudan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis sudah dilakukan sekretariat BPIW dan pandangannya
BPIW yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis terkait beberapa hal, salah satunya mengenai target
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat perencanaan yang dilakukan BPIW yakni terwujudnya
(PUPR) 2015-2019 yang terkait dengan pengembangan keterpaduan pembangunan infrastruktur sektor PUPR.
infrastruktur wilayah. Saat berbincang dengan Sinergi Berikut petikan lengkap wawancaranya.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


wawancara 17

Sekretaris BPIW Kementerian PUPR, Dadang Rukmana kesepakatan bersama atau MoU terkait Kota Baru Publik Maja.
Produk Perencanaan dan Pemrograman Harus Lebih Dipertajam Pada saat persiapan penandatanganan MoU tersebut, saya dan tim
Untuk Memaksimalkan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur juga mengawal secara optimal mengingat saat itu jabatan kepala
Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan masih kosong, karena
Sekretariat Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Maja merupakan icon pembangunan yang terpadu di skala urban.
berperan dalam memberikan dukungan dalam upaya perwujudan Percepatan yang kita lakukan terkait pembuatan dan monitoring
visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis BPIW yang merupakan pelaksanaan MoU.
penjabaran dari Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Selain itu, bagian ini juga menjalin kemitraan dengan beberapa
dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2015-2019 yang terkait dengan pihak dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur,
pengembangan infrastruktur wilayah. Saat berbincang dengan misalnya kerjasama dengan beberapa universitas seperti Universitas
Sinergi beberapa waktu lalu, Sekretaris BPIW Kementerian PUPR, Diponegoro, Institut Teknologi Sumatera atau ITERA, dan Universitas
Dadang Rukmana menjelaskan mengenai kegiatan yang sudah Siliwangi. Kemudian, bagian tersebut juga menjalankan fungsi
dilakukan sekretariat BPIW dan pandangannya terkait beberapa hal, kehumasan, yakni melakukan peliputan kegiatan strategis di
salah satunya mengenai target perencanaan yang dilakukan BPIW lingkungan BPIW melalui website BPIW, website PUPR, menyebar rilis
yakni terwujudnya keterpaduan pembangunan infrastruktur sektor berita, publikasi melalui media cetak, media online dan media audio
PUPR. Berikut petikan lengkap wawancaranya. visual.

Kegiatan apa saja yang sudah dilakukan BPIW terkait kesekretariatan Selain itu, secara rutin Buletin Sinergi BPIW diterbitkan setiap bulan.
hingga pertengahan tahun ini ? Tim Humas juga melakukan pelayanan kebutuhan informasi dari
Kalau ditanya mengenai kegiatan yang sudah dilakukan, maka ini publik serta aktif melayani kebutuhan informasi pejabat di lingkungan
erat kaitannya dengan fungsi sekretariat badan. Fungsi sekretariat BPIW dengan cara membuat klipping berita rutin setiap hari. Keempat,
badan, bisa dilihat dari tugas dan fungsi Bagian Kepegawaian dan Organisasi
atau tusinya. Sekretariat BPIW didukung Tata Laksana. Saat ini bagian tersebut
oleh empat bagian yang terdiri atas Bila ada hambatan, maka terus mengadakan pembinaan pegawai
dan terkait dengan organisasi dan tata
Bagian Program dan Evaluasi, Bagian
Kepegawaian, Organisasi dan Tata
kita harus memastikan laksana (Ortala) BPIW.
Laksana, Bagian Keuangan dan Umum, kegiatan tersebut harus Dapat saya jelaskan juga bahwa kinerja
serta Bagian Hukum, Kerjasama, dan
Layanan Informasi. Ketentuan mengenai
berjalan dengan baik. sekretariat dilihat dari berfungsi atau
tidaknya kinerja dari pusat-pusat. Bila
tugas dari empat bagian tersebut telah Untuk itu kita bisa melaku- kinerja di pusat-pusat bagus berarti
diatur diatur dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
kan intervensi atau turun sekretariatnya bagus. Mengapa seperti
itu?, karena di pusat-pusat itu ada
Nomor 15 tahun 2015. Sementara fungsi tangan untuk membantu empat komponen pendukung selain dari
kesekretariatan adalah memastikan
seluruh fungsi di BPIW khususnya di unit-
mengatasi persoalan substansi.
Komponen pendukung pertama adalah,
unit eselon II itu bisa berjalan. Jadi fungsi tersebut. komponen pemrograman. Komponen
kita adalah harus memastikan fungsi dari atau urusan kedua adalah tata laksana
4 pusat dapat berjalan dengan baik. perkantoran. Komponen ketiga adalah sumber daya manusia atau
Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan hingga akhir semester 1 SDM. Komponen keempat terkait kemitraan, komunikasi publik, dan
tahun ini, bisa saya jelaskan seperti ini. terkait peraturan perundang-undangan dan hukum. Fungsi empat
Pertama, pada Bagian Program dan Evaluasi, sudah melakukan komponen itu melekat di semua pusat, dan kita bertugas melakukan
koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran, pembinaan. Jadi bila keempat komponen itu tidak berfungsi, berarti
kemudian juga pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, serta kita tidak melakukan fungsi pembinaan dengan bagus.
sudah melakukan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Apabila ada unit yang belum optimal dalam menyelesaikan pekerjaan,
Kita juga secara rutin melakukan e-monitoring atau emon. Ukuran maka tugas saya bersama tim di sekretariat ini adalah melakukan
yang paling mudah itu emon. Jadi kalau emon kita tidak bagus the bottle nacking. Artinya, bila ada hambatan, maka kita harus
artinya kita belum bergerak. Untuk itu saya selalu sampaikan bahwa memastikan kegiatan tersebut harus berjalan dengan baik. Untuk itu
kita harus bergerak cepat. Tapi itu saja tidak cukup, karena proses kita bisa melakukan intervensi atau turun tangan untuk mengatasi
administrasinya pun harus dilaksanakan. Artinya emon harus segera persoalan tersebut.
dilakukan, diproses cepat sehingga apa yang sudah kita lakukan bisa
diukur melalu e-monitoring tersebut. Kita juga harus bisa mengidentifikasi kemungkinan timbulnya masalah.
Sebelum masalah terjadi maka kita lakukan intervensi, fasilitasi, dan
Kedua, Bagian Keuangan dan Umum terus melakukan kegiatan rutin kita bantu supaya proses berjalan, sehingga permasalahan yang
seperti pembayaran gaji dan tunjangan kinerja seluruh pegawai negeri kemungkinan timbul tidak terjadi. Jadi sifatnya preventif. Kita juga
di BPIW. Selanjutnya, juga dilakukan pelayanan fasilitas perkantoran mengisi fungsi-fungsi yang tidak dapat ditangani oleh empat pusat
yang berkaitan dengan kebersihan dan kenyamanan, persediaan alat di BPIW.
tulis kantor atau ATK, penyiapan ruang rapat, dan kegiatan lainnya.
Pendataan Barang Milik Negara juga masih dilakukan, mengingat Bila diihat dari tusi, maka fungsi kesekretariatan adalah pertama,
BPIW masih tergolong badan baru, dimana pengadaan barangnya melakukan pemrograman. Terkait pemrograman ini, capaian yang
pun baru dilakukan 1-2 tahun terakhir ini. Jadi perlu inventarisasi yang yang sudah kita lakukan, bahwa kita telah menyelesaikan konsep
cepat. Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian dan Lembaga tahun
depan dan juga melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian 2016.
Ketiga, dari Bagian Hukum, kerjasama, dan Layanan Informasi. Monitoring ini merupakan basic kita dalam melakukan penyesuaian
Bagian ini memfasilitasi bantuan hukum dan legal drafting. Salah anggaran.
satunya adalah memfasilitasi ketika akan dilakukan penandatangan
Kita tahu bahwa sekarang ini ada penyesuaian anggaran dan belanja

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


18 wawancara

kementerian dan lembaga, karena kapasitas fiskal negara kita sedang BPSDM, agar kita dapat mengetahui pelatihan apa yang dibutuhkan
menurun, sehingga semua kementerian dilakukan penghematan. sesuai hasil assesment yang kita lakukan.
Sehubungan dengan hal itu, penghematan di BPIW dilakukan atas
Selain itu juga bagian kepegawaian, kita juga telah menerapkan
dasar hasil evaluasi dan monitoring kegiatan 2016. Bila ada kegiatan
manajemen mutu, yakni ISO 9001. Sekretariat BPIW menjadi yang
yang yang mungkin belum dilaksanakan optimal, itu kita potong,
pertama yang menerapkan ISO tersebut. Sekarang saya dorong
dan kita kembalikan sebagai bagian penghematan yang diminta
juga untuk diberikannya bantuan dan fasilitasi, agar unit-unit lain di
pemerintah.
sekretariat maupun pusat-pusat bisa menerapkan sistem manajemen
Untuk 2017, kita melakukan penyusunan program RKKAL, dimana mutu yang berbasis ISO itu pada tahun ini. Langkah tersebut ditandai
kita melakukan koordinasi eksternal dengan beberapa pihak seperti dengan penambahan ruang lingkup sertifikat penerapan sistem
Bappenas dan Direktorat Jenderal Anggaran. Kemudian juga kita manajemen mutu melalui ISO. Selanjutnya dari sistem kepegawaian,
melakukan koordinasi internal, yakni dengan Biro Perencanaan sudah berjalan dengan cukup bagus, dimana sistemnya sudah cukup
Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri. stabil dan sama dengan unit organisasi PUPR.
Kita juga sedang melakukan
Dari fungsi ketiga, yakni
persiapan lelang awal. Jadi
kita targetkan pada akhir tahun Selain itu kita juga mengembangkan ICT umum dan keuangan,
dapat saya sampaikan
dilakukan lelang, setelah pagu
indikatif 2017 dikeluarkan room, yang berada di lantai 3 gedung bahwa laporan kita
termasuk cukup tertib.
pemerintah. Dengan cara ini, utama. ICT room sebagai tempat kita Kemudian juga dari sisi
maka sebagian besar kegiatan
kontraktual BPIW, sudah dapat memonitor pelaksanaan pembangunan kerumahtanggaan, saya
kira seluruh unit sekarang
dilakukan penandatangan kontrak
pada tahun 2017. Sehingga kinerja
PUPR yang terpadu dan sinkron. Kita juga memiliki ruang kerja yang
kita tahun depan akan lebih baik. dapat memonitor capaian masing-masing lebih baik. Kita melakukan
beberapa pembenahan
Kemudian dari sisi
pemrograman ini , kita juga telah unit organisasi. supaya pusat 1 hingga
4 punya sarana kerja
mengembangkan pusat data
yang bagus. Tidak hanya
informasi pengembangan wilayah. BPIW telah memiliki website,
ruangan, kita juga memberi sarana kerja seperti komputer, laptop,
dimana seluruh data, proses dan output BPIW bahkan ke PUPR-an
dan lain-lain.
yang relevan dengan keterpaduan rencana dan kesimpulan program
Selain itu juga kita mengembangkan ICT room, yang berada di
kita sudah memilikinya. Itu capaian yang cukup baik dari sisi program.
lantai 3 gedung utama. ITC room sebagai tempat kita memonitor
Dari fungsi kedua, yakni pembinaan kepegawaian, sejauh ini kita pelaksanaan pembangunan PUPR yang terpadu dan sinkron. Kita juga
sudah mulai melakukan assesment atau penilaian pejabat hingga dapat memonitor capaian masing-masing unit organisasi. Saat ini kita
eselon IV. Dalam waktu dekat kita akan melakukan assesment hingga sedang melengkapinya dengan software. Kemudian untuk dukungan
staf. Assesment itu untuk melihat potensi dan kompetensi personil terkait tunjangan kinerja atau tukin, kita termasuk cukup lancar dan
yang ada. Dengan memahami potensi dan kompetensi itu, kita bisa tidak ada masalah.
menempatkan orang dengan tempat yang lebih tepat. Kemudian
Terakhir fungsi kita adalah terkait kemitraan, hukum, dan komunikasi
dapat memberikan indikasi bagi kita untuk melakukan pelatihan atau
publik. Disini yang saya cukup apresiasi, komunikasi publik. Saya
capacity building. Nantinya kita akan melakukan koordinasi dengan
menilai komunikasi publik cukup produktif, dimana ada laporan harian

POLA KERJA SETBA DENGAN PUSAT LAINNYA

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


wawancara 19

yakni berupa kliping berita-berita tentang pembangunan infrastruktur adalah pendatanganan kota baru publik Maja.
ke PUPR-an. Jadi kita disajikan informasi faktual dan esensial, dan itu Kita juga sekarang sudah turut memikirkan konsep dari beberapa
dilakukan tiap hari. Kalau bisa itu dibukukan di akhir tahun. kerjasama pembangunan infrastruktur, karena pembangunan
Kemudian berita-berita di website PUPR net selalu muncul. Selain infrastruktur itu tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah.
itu saya melihat buletin juga berjalan terus dan berita-berita harian Perlu peran aktif dari seluruh komponen, terutama pihak swasta. Hal
juga ada website kita. Jadi seluruh aktivitas unit eselon 2 di masing- ini dikarenakan anggaran kita terbatas, padahal kebutuhannya besar.
masing unit BIW serta kegiatan Kepala BPIW itu dapat ditangani Kekurangan dana itu kita tidak bisa mengusahakannya sendiri, perlu
dengan baik. Untuk hal-hal yang krusial harus dikomunikasikan kerjasama dengan pihak lain. Teman-teman sangat aktif memikirkan
dengan Biro Komunikasi dan memberikan masukan
Publik Kementerian PUPR. Kita terkait konsep kerjasama
juga harus terus dapat andil Salah satu yang menjadi prioritas kita adalah didalam infrastruktur PUPR
dalam tajuk issu of the day tersebut. Saya kira itu capaian
yang dibuat Biro Komunikasi penerapan Sistem Manajemen Mutu seluruh unit kesekretariatan hingga saat ini.
tersebut. di Sekretariat BPIW. Kemudian kegiatan strategis Kita juga ada tugas lain
atau tugas tambahan,
Dari sisi kegiatan mengikuti program, yaitu bagaimana kita menajamkan pro- yakni menyiapkan balai
pameran-pameran, kita
keterpaduan di tujuh lokasi.
tergolong cukup aktif. gram-program kegiatan BPIW untuk tahun 2017. Tujuh lokasi ini berada di
Pameran ini sangat penting
masing-masing pulau. Untuk
dalam rangka kampanye
Pulau Sumatera di Kota Medan, Jawa di Kota Yogyakarta, Kalimantan
publik dan sosialisasi program strategis BPIW dan upaya-upaya PUPR
di Samarinda, Sulawesi di Makassar, Maluku di Ambon, Papua di
dalam mengefektifkan pembelanjaan APBN melalui pembangunan
Jayapura, dan Nusa Tenggara di Mataram. Ada empat hal yang
infrastruktur yang terpadu dan sinkron. Kampanye di media televisi
disiapkan terkait pembentukan balai itu. Pertama, kita menyiapkan
dan media cetak juga dilakukan terus dan ini baik sekali.
program. Kedua, menyiapkan sarana kerja. Ketiga, menyiapkan SDM.
Dari sisi hukum kita cukup memberikan masukan-masukan dan Keempat, menyiapkan dari sisi kelembagaannya, yakni terkait tugas
tanggapan-tanggapan terhadap perundang-undangan terkait, baik dan fungsinya.
dilingkungan PUPR maupun diluar PUPR. Contoh untuk RTR nasional,
Nantinya balai tersebut memiliki peran dalam membantu kita dalam
RTRWN, dan peraturan mengenai perkotaan. Kita juga secara aktif
penyiapan rencana dan program terpadu, untuk pembangunan
memberikan tanggapan terhadap produk peraturan yang ada.
infrastruktur PUPR di masing-masing wilayah kerja mereka. Jadi
Saya kira itu juga pencapaian yang kita lakukan. Kita juga sedang
diharapkan akhir tahun ini balai tersebut mulai efektif. Tahun depan
memproses peraturan menteri tentang pedoman taman cerdas.
sudah berjalan dengan baik dan langsung bekerja maksimal alias full speed.
Kemudian dari sisi kemitraan, kita berhasil memfasilitasi, diantaranya

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


20 wawancara

Dari beberapa program tersebut, program apa yang menjadi prioritas Bagaimana Bapak melihat keterpaduan dan sinkronisasi program
BPIW? pembangunan infrastruktur hingga saat ini?
Salah satu yang menjadi prioritas kita adalah penerapan Sistem Sejauh ini kita melakukan keterpaduan rencana itu melalui sebuah
Manajemen Mutu seluruh unit di Sekretariat BPIW. Kemudian kegiatan iterasi yang cukup bagus. Koordinasi yang kita lakukan lintas
strategis program, yaitu bagaimana kita menajamkan program- sektor, kemudian kita menuangkannya di dalam masterplan WPS.
program kegiatan BPIW untuk tahun 2017. Tidak sekedar kita menyusun Masterplan itu merupakan perwujudan dari perencanaan terpadu,
kegiatan, tapi kegiatan yang karena bisa dipetakan
menjawab persoalan-persoalan terkait siapa melakukan apa
strategis dalam pembangunan dan kapan kegiatan akan
infrastruktur PUPR. Program Keterpaduan ini dilakukan agar mencapai dilakukan. Jadi masterplan
strategis lainnya adalah
percepatan terwujudnya MoU di
empat hal. Pertama, mendorong pertum- sebagai visi pembangunan
infrastruktur dalam waktu
wilayah-wilayah pengembangan buhan ekonomi. Kedua, mengurangi dis- 5 hingga 10 tahun kedepan.
strategis. Jadi MoU yang Sedangkan kesinkronan
dilakukan untuk mempercepat paritas. Ketiga, mempercepat ketahanan program diwujudkan dengan
pelaksanaan pembangunan. air dan energi. Keempat, meningkatkan development plan, dimana
merupakan pemetaan
Kendala apa yang dihadapi kesejahteraan masyarakat. program tiga tahunan dan
didalam melaksanakan kegiatan tahunan. Disitu kita bisa tahu
strategis? didalam sebuah wilayah apa
Kendalanya kita kekurangan SDM dari PNS. Dengan kekosongan yang dilakukan Direktorat Bina Marga, Cipta Karya, Sumber Daya Air
jumlah PNS ini kita isi dengan tambahan tenaga individual. Mudah- (SDA), dan perumahan.
mudahan ini bisa segera diatasi dengan pengadaan pegawai, dimana
Jadi sekarang sektor-sektor PUPR itu bersinergi satu sama lain, kita
sebentar lagi Kementerian PUPR akan melakukan penambahan PNS.
mengarahkan untuk melakukan pembangunan infrastruktur bersama-
Hanya itu kendalanya, kita tidak ada kendala yang lain. Sementara
sama didalam sebuah kawasan. Hal ini agar apa yang kita investasikan
dari sisi pekerjaan yang kita lakukan tidak terlalu rumit, karena kita
terpadu. Keterpaduan yang kita lakukan saat ini merupakan kemajuan
sudah terbiasa melakukannya.
yang luar biasa. Saat ini orientasinya tidak hanya output saja namun

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


wawancara 21

kita juga memikirkan outcomenya, salah satunya program kita Koordinasi internal ke-PUPR-an, kami lakukan melalui rapat kerja
rumuskan bersama melalui Pra Konsultasi Regional atau Pra Konreg atau raker dan rapat-rapat tim teknis yang melibatkan unit organisasi
dan Konsultasi Regional atau Konreg. lainnya. Selain itu juga kami lakukan program konsultasi regional yang
telah kami lakukan beberapa waktu lalu. Konreg adalah satu bentuk
Jadi program yang dijalankan saat ini sudah jauh lebih efektif untuk
koordinasi internal PUPR atau antarsektor dengan pemerintah daerah
mencapai outcome. Keterpaduan ini dilakukan agar mencapai empat
di seluruh Indonesia yang sudah kita laksanakan.
hal. Pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua, mengurangi
disparitas. Ketiga, mempercepat ketahanan air dan energi. Keempat,
Terkait program prioritas, seperti apa pengaturan pendanannya?
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keterpaduan itu juga
Kalau yang masuk pagu indikatif itu merupakan prioritas yang dibiayai
mendukung program pemerintah terutama terkait nawacita.
APBN. Sedangkan yang tidak dibayai APBN masih stok program.
Saat ini seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi
Kalau itu prioritas, maka pembiayaannya bisa dicarikan melalui
atau unor atas dasar program keterpaduan yang kita susun. Dalam
kerjasama internasional dalam bentuk loan atau pinjaman. Kita yang
pelaksanaan tugasnya, Pusat Pengembangan Kawasan Strategis
menyiapkan proses skema pembiayaannya, bersama Bappenas,
dan Pusat Pengembangan
dan Biro Anggaran Kementerian
Kawasan Perkotaan yang
PUPR. Contohnya untuk program
membuat yang masterplan
dan development plan. kita harus mempertajam perencanaan dan harus nasional masalah urban atau
perkotaan, itu kita yang menisiasi.
Kemudian masterplan lebih berkualitas. Kita juga harus meningkatkan Meski nanti yang menjadi
dan development plan
tersebut, diolah menjadi interaksi dengan sektor dan pemerintah daerah, eksekutif agency nya Ditjen Cipta
Karya. Hal itu untuk membiayai
program oleh Pusat
Pemrograman Dan Evaluasi
memahami kapasitas keuangan negara, dan me- beberapa kegiatan yang tidak
Keterpaduan Infrastruktur mahami hal-hal prioritas. Itu dari sisi pemrograman. bisa dibiayai APBN. Kita juga akan
mengembangkan Kerjasama
PUPR. Sedangkan Pusat
Pemerintah Badan Usaha atau
Perencanaan Infrastruktur
KPBU. Hal ini dilakukan, karena ada infrastruktur yang belum bisa
PUPR menjadi rencana strategis 5 tahunan. Jadi proses yang kita
dibiayai APBN.
lakukan sudah sudah bagus dan sudah benar.
Keterpaduan itu terlihat sejak kapan?
Jadi output dari Pusat Pengembangan Kawasan Strategis dan Pusat
Tahun ini keterpaduan itu sudah harus terlihat. Untuk itu akhir tahun
Pengembangan Kawasan Perkotaan, berupa development plan dan
ini sudah bisa dievaluasi berapa persen keterpaduan yang dicapai.
masterplan?
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara terpadu lebih
Ya. Kalau Pusat Pengembangan Kawasan Strategis menyiapkan
cepat memberikan outcome. Jadi keterpaduan yang dibangun itu
masterplan dan development plan di skala regional, skala WPS.
dapat membuahkan hasil positif. Saat ini, diharapkan pembangunan
Sedangkan Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan di kawasan-
infrastruktur bersinergi dan saling terkait antara unor yang satu
kawasan perkotaan di dalam WPS. Keluarannya sama yakni
dengan yang lain.
masterplan dan development plan. Masterplan itu jangkauannya
5 hingga 10 tahun dan ultimate, belum ada anggarannya. Tapi bila
Apa yang harus ditingkatkan dari kinerja BPIW kedepan?
development plan pembangunan infrastrukturnya sudah dekat dan
Saya kira harus mempertajam perencanaan dan harus lebih
sudah diketahui anggarannya.
berkualitas. Kita juga harus meningkatkan interaksi dengan sektor
dan pemerintah daerah, memahami kapasitas keuangan negara,
Setelah efektif bekerja selama 1 tahun, apakah kinerja BPIW sudah
dan memahami hal-hal prioritas. Itu dari sisi pemrograman. Dari sisi
sesuai koridor yang ditetapkan Menteri/pimpinan ?
penyusunan masterplan dan development plan harus lebih tajam.
Kinerja BPIW saya kira sudah sesuai koridor yang ditetapkan Menteri,
Sehingga dapat diketahui, mana yang menjadi prioritas mana yang
bahkan sudah maksimal. Hal ini merupakan kerja keras dari semua
tidak. Dengan demikian investasi infrastruktur bisa memberikan
pihak di lingkungan BPIW. Dalam Peraturan Presiden atau Perpres
hasil dan impact yang lebih signifikan. Jadi kita harus meningkatkan
No. 15 tahun 2015, yang diperjelas dalam Peraturan Menteri atau
kualitas masterplan, development, meningkatkan kualitas proses
Permen PUPR Nomor 15 Tahun 2015 Pasal 1020, tercantum bahwa
pemrogramannya serta mengefektifkan pelaksanannya sesuai
tugas BPIW adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis
dengan yang diprogramkan. Tim Redaksi
dan strategi keterpaduan antara pengembangan kawasan dengan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Program kerja yang kami buat dan laksanakan selalu berpegang
pada amanah yang dituangkan dalam Perpres dan Permen tersebut.
Struktur organisasi yang dibuat pun sesuai dengan koridor yang
ditetapkan sesuai fungsi BPIW.

Bagaimana pula koordinasi internal BPIW dan koordinasi eksternal


yang telah dilakukan ?
Cukup bagus, kelebihan BPIW ini selalu berkoordinasi dengan pihak
lain. Beberapa instansi juga sering datang ke BPIW untuk minta
penjelasan mengenai pembangunan infrastruktur PUPR. Koordinasi
eksternal, antar kementerian dan lembaga kami lakukan seperti
dengan Bappenas, Kemenkeu, dan kementerian dan lembaga lainnya,
serta rapat teknis lintas kementerian terkait.
Hal ini dikarenakan kita punya tools berupa masterplan dan
development plan. Kita juga punya WPS dan sub WPS. Sedangkan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


22 Teropong Media

Infrastruktur PUPR Dalam Media Cetak


Kami membuat guntingan berita dengan topik infrastruktur dan topik lain yang terkait. Guntingan berita kami sarikan dari 7 media cetak,
yaitu Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Koran Sindo, Investor Daily, Republika, dan Bisnis Indonesia. Dengan adanya guntingan berita
ini, diharapkan dapat diketahui opini publik yang berkembang seputar infrastruktur. Selain itu, dapat berguna sebagai media monitoring BPIW.
Berikut ini adalah rangkuman pemberitaan mengenai infrastruktur dan yang berkaitan, selama bulan Juli 2016.
Total ada 330 berita dari 7 media koran periode 1 Juli – 31 Juli 2016.

1 jalur mudik 53

2 transportasi 46

3 jalan tol 45

4 perumahan 28

5 perkotaan 23
mr mo=kÉï ë

6 pembangunan infrastruktur 20
^ä ä =j ÉÇá~

7 pembebasan lahan 16

8 pengelolaan air 16

9 pembiayaan infrastruktur 11

10 sanitasi 11

11 reklamasi 10

12 pariwisata 9

13 investasi 7

14 Realisasi belanja aggaran 7

15 bencana 6

16 lain-lain 22

0 10 20 30 40 50 60

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Teropong Media 23

Berita yang Menarik

1. Kompas (halaman 19), Jumat, 1 Juli 2016


Porsi Hunian Harus Imbang
Pengembangan perumahan di kota baru maja dimnta memberikan porsi rumah murah. Pemerintah akan
mendukung dengan pembiayaan atau infrastruktur dasar di kawasan tersebut.

2. Koran Investor Daily (halaman 22), Senin, 11 Juli 2016


PUPR Bangun 15 Menara Rusun Dukung Asian Games 2018
PUPR akan membangun 15 menara rusun untuk mendukung pelaksanaan asian games XVIII tahun 2018.

3. Koran Media Indonesia (halaman 13), Senin, 11 Juli 2016


Infrastruktur Masih Gagap
Momentum kebijakan pengampunan pajak dapat menjadi motor untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur.

4. Koran Republika (halaman 4), Senin, 11 Juli 2016


Penanganan Mudik Sistemis
Mudik tahun ini menjadi sorotan media internasional dengan meninggalnya belasan orang saat macet.

5. Koran Kompas (halaman 4), Senin, 11 Juli 2016


Kinerja Pemerintah, saat koordinasi dan Komunikasi Kembali DIpertanyakan
Kemacetan mudik kemarin kembali memunculkan pertanyaan tentang koordinasi dan komunikasi antara
elite politik.

6. Koran Kompas (halaman 17), Senin, 11 Juli 2016


Target Penyerapan Meleset
Realisasi penyerapan anggaran Kementerian PUPR pada September belum sesuai rencana. Baru mencapai
27,63 persen.

7. Koran Investor Daily (halaman 22), Kamis, 14 Juli 2016


Investor Gulirkan Investasi di Maja
Sejumlah pengembang properti menyatakan siap mengeluarkan investasi untuk membangun kawasan
hunian di Kota Baru Maja, Rangkasbitung, Banten.

8. Koran Bisnis Indonesia (Halaman 27), Kamis, 14 Juli 2016


Trans Jawa diperpanjang
Pemerintah Provinsi JawaTimur mendukung rencana pemerintah pusat yang ingin memperpanjang jalur tol
Trans-Jawa.

9. Bisnis Indonesia (halaman 9), Rabu, 27 Juli 2016


Alternatif baru kawasan industri: Sumatera jadi pilihan
Sejumlah daerah di sumatera diyakini menjadi pilihan utama untuk kawasanindustri baru diluar jawa

10. Kompas (halaman 18), Rabu, 27 Juli 2016


Kerjasama antarnegara untuk membangun perumahan
Pemerintah Indonesia menjajaki kerjasama lebih lanjut dengan pemerintah Korea Selatan di bidang
perumahan dan pengembangan kawasan perkotaan yang berkelanjutan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


24 Kilas BPIW

Bersinergi Mendukung
Pengembangan Kawasan Industri

Kepala Badan Pengembangan


Foto: Dok.
Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian
PUPR, Hermanto Dardak mengatakan
Kementerian PUPR bersama Kementerian
Perindustrian bersinergi mendukung
pengembangan Kawasan Industri. Sinergi
tersebut dalam hal penetapan daerah mana
saja yang dikategorikan sebagai Kawasan
Industri oleh Kementerian Perindustrian dan
Kementerian PUPR mendukung dari segi
infrastruktur.
“Dalam kurun waktu 2015-2019,
pembangunan infrastruktur PUPR
menerapkan pendekatan yang berbasis
pengembangan wilayah yang dituangkan
dalam 35 wilayah pertumbuhan. Artinya,
carrying capacity suatu wilayah yang baik
dipadukan dengan market driven dengan
mempertimbangkan aspek ekonomi, Sedangkan di luar Pulau Jawa adalah Industri menjadi prioritas nasional, dimana
sosial dan lingkungan untuk mendukung kawasan industri sumber daya alam 3 Kawasan Industri di Pulau Jawa dan 14
pembangunan infrastruktur yang baik terbarukan dan tidak terbarukan, Kawasan Industri berada di luar Pulau Jawa.
berkelanjutan,” tutur Dardak pada Forum meningkatkan efisiensi sistem logistik dan Salah satu Kawasan Industri adalah Sei
Group Discussion (FGD) Pengembangan kawasan industri sebagai penggerak utama Mangkei.
Industri Logam Dasar dan Kawasan Industri pusat-pusat pertumbuhan. “Kawasan Sei Mangkei terletak di jalan
yang Terpadu, di Jakarta, Rabu, (20/7). Dalam diskusi tersebut dibahas mengenai kabupaten. Dalam program PUPR untuk
Dirjen Pengembangan Perwilayahan nilai tambah industri logam dasar dan mendukung KI Sei Mangkei akan dibangun
Industri Kementerian Perindustrian, Imam pengelolaan kawasan industri yang akses berupa fly over menuju pelabuhan
Haryono mengatakan arah pengembangan terpadu, sebagai basis industrilisasi untuk Kuala Tanjung dan pembangunan rusun
kawasan industri di Pulau Jawa saat ini meningkatkan perekonomian Indonesia. untuk pekerja pada KEK Sei Mangkei, yang
adalah kawasan industri berbasis teknologi, Terkait pengembangan Kawasan Industri di dapat menampung kurang lebih 5 ribu
padat karya dan kawasan industri yang luar Pulau Jawa, Dardak menjelaskan saat ini pekerja,” jelas Dardak.
berorientasi pada consumer goods. dari 47 Kawasan Industri baru, 17 Kawasan Untuk mempercepat pembangunan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kilas BPIW 25

infrastruktur dalam mendukung Kawasan Logam Dasar dan Kawasan, Industri Komite Johnny juga menyebutkan bahwa isu
Industri, selain Viability Gap Funding (VGF) Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), strategis dalam pengembangan Kawasan
juga dilakukan Viability Payment. Terkait Johnny Dermawan menambahkan dalam Industri di luar Pulau Jawa adalah
potensi produksi baja dikatakannya, saat mengintegrasikan pengembangan potensi infrastruktur pendukung seperti jalan, rel
ini masih banyak potensi yang dapat industri logam dasar Indonesia dalam kereta api dan pelabuhan yang masih belum
dikembangkan, khususnya untuk memadai. Hal ini dikarenakan
pembangunan infrastruktur di belum semua kabupaten maupun
Indonesia. Salah satunya adalah
Dengan menggunakan steel box girder kota mempersiapkan Rencana Tata
penggunaan steel box girder (boks (boks baja), selain menghasilkan infra- Ruang Wilayah (RTRW), khususnya
baja) yang digunakan pada bentang truktur jembatan yang rapih dan stabil, kawasan peruntukan industri.
tengah Jembatan Suramadu, Selain itu kemampuan tenaga
Jalan Tol Tomang dan beberapa
juga dapat mengembangkan potensi kerja dan SDM industrial yang
infrastruktur di Jalur Pantura. kawasan industri baja ke depan. terlatih kurang memadai. Selain itu,
“Dengan menggunakan steel box minat swasta untuk membangun
girder (boks baja), selain menghasilkan suatu kawasan industri yang terpadu, perlu kawasan industri masih kurang. Untuk itu,
infratruktur jembatan yang rapih dan dilakukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan strategi dalam menghadapi
stabil, juga dapat mengembangkan potensi sistematis dan komprehensif. Langkah permasalahan tersebut.
kawasan industri baja ke depan. Oleh karena tersebut dapat melibatkan investor Hadir pula dalam acara ini, Deputi Menteri
itu, akan lebih baik meningkatkan kualitas dan stakeholder terkait. Pemanfaatan Kementerian BUMN, Direktur PT. KII, Direktur
baja di Indonesia, ketimbang harus impor pengembangan industri logam dasar Keuangan PT. JIEP, dan Keramik Bandung. INI/
dari luar negeri,” tutur Dardak. ini dimanfaatkan untuk kepentingan InfoBPIW
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Industri masyarakat.

Program PUPR Mendukung Kawasan Industri (KI) Sei Mangkei (2017)

Pelebaran Jalan MAYANG SEI


MANGKE

Preservasi dan Pelebaran Jalan


TEBING TINGGI PEMATANG
SIANTAR PARAPAT (MYC)

SID Penyediaan Air Baku untuk


KEK Sei Mangkei (Rp.1 M)

Pembangunan Bendung DI Silau


dan Saluran Suplesi dari DI Silau
ke Bunut

SPAM Terfasilitasi PDAM Tirta


Lihou
Pembangunan Intake &
Jaringan Pipa Transmisi Air
Baku
Pembangunan Rusun untuk Pekerja
KEK Sei Mangkei untuk menampung Pembangunan Flyover Sp
±5.000 pekerja 2 TB Inalum

Pelebaran Simpang dan


Pembangunan Flyover
Perlintasan KA Lima Puluh

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


26 Kilas BPIW

Kebijakan Pembangunan
Infrastruktur Menunjang
Kemandirian Perekonomian

Kebijakan pembangunan infrastruktur mengurangi disparitas, meningkatkan Kendala utama yang dihadapi saat ini adalah
menunjang kemandirian perekonomian kualitas hidup masyarakat, meningkatkan ketersediaan infrastruktur, kebersihan, serta
dengan berlandaskan UUD Tahun 1945. konektivitas, dan mendukung ketahanan air, kualitas lingkungan yang mempengaruhi
Demikian disampaikan Kepala Badan serta kedaulatan pangan dan energi. kenyamanan berwisata.
Pengembangan Infrastruktur Wilayah Namun diakuinya, dalam melaksanakan BPIW Kementerian PUPR, menurut Dardak
(BPIW) Kementerian PUPR, Hermanto program pembangunan infrastruktur ada menjadi pusat perencanaan pembangunan
Dardak saat berbicara di depan para peserta beberapa tantangan yang dihadapi. Pertama, infra-struktur ke-PUPR-an. Dengan adanya
Program Pendidikan Reguler Angkatan dari segi pembangunan perkotaan, populasi BPIW, perencanaan pembangunan ke-
ke-55 (PPRA LV) Tahun 2016 di Lembaga penduduk perkotaan yang meningkat PUPR-an secara nasional dan daerah
Ketahanan Nasional (Lemhannas RI), Selasa dengan sangat cepat, tingkat urbanisasi dapat disatukan. Jika sebelumnya, kata
(26/7). tinggi. Kondisi tersebut tidak diiringi Dardak, masing-masing Direktorat Jenderal
Dardak mengatakan, pembangunan dengan penataan ruang perkotaan yang mengadakan pra konsultasi regional,
infrastruktur di Indonesia berlandaskan UUD terencana dengan matang. Kedua, dengan sebagai bentuk perencanaan pembangunan
1945 terutama pada pasal 33 ayat 3. Dalam telah berlakunya Masyarakat Ekonomi daerah. Setelah adanya BPIW, konsultasi
ayat tersebut dinyatakan bahwa bumi, ASEAN atau MEA, maka perlu didukung regional disatukan di dalam satu pintu.
air, dan kekayaan alam yang terkandung Infrastruktur, agar negara-negara di Asia “Dengan badan ini, kami juga
di dalamnya dikuasai oleh negara dan Tenggara atau ASEAN memiliki daya saing mengembangkan kebijakan pembangunan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya yang baik di area ASEAN sendiri dan di area infrastruktur berbasis wilayah pertumbuhan
kemakmuran rakyat. yang lebih luas secara global. strategis. Kebijakan pembangunan ini
Selain itu Dardak menyampaikan bahwa Kemudian, tantangan ketiga adalah daya dituangkan dalam 35 Wilayah Pengembangan
pembangunan infrastruktur di Indonesia saing global, dimana Indonesia menempati Strategis atau WPS di seluruh wilayah di
mengemban amanat Nawacita, yaitu peringkat 25 dari 141 negara dunia terkait Indonesia. Dalam membangun infrastruktur
pengem-bangan infrastruktur dilakukan sumberdaya pariwisata yang dimiliki serta PUPR, kita berupaya memastikan bukan
secara seim-bang sehingga dapat keterjangkauan biaya yang ditawarkan. hanya output fisik saja yang dihasilkan,

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kilas BPIW 27

INDEKS DAYA SAING GLOBAL INDONESIA


Daya Saing Pariwisata Rangking di antara 141 Negara
Pengamanatan UU No. 17 Tahun 2007 mengenai pembangunan
Indeks Daya Saing Global Indonesia 2015
infrastruktur untuk mencapai kondisi layanan negara berpenghasilan
Indonesia (GCI)
Sumber Daya Alam 19
Kekuatan
menengah tahun 2025; pembangunan sarana dan prasarana untuk
Tahun Ranking Sumber Daya Budaya dan 25
Indonesia
mendukung ketahanan pangan di daerah, mendorong sektor produksi dan
2010 – 2011 44 Perjalanan Bisnis untuk menarik
mendukung pengembangnan wilayah.
2011 – 2012 46 Daya Saing Harga 3 turis
Sumber Daya Manusia dan 53
2012 - 2013 50 Pasar Tenaga Kerja
RPJPN dalam Pembangunan Nasional
2013 - 2014 38 Faktor-faktor
Infrastruktur Darat dan Laut 77
RPJM 1
2014 - 2015 34 RPJM 2 RPJM 3 yang
RPJM 4
Kesehatan dan Kebersihan 109
(2005-2009) (2010-2014) (2015-2019) melemahkan
(2020-2025)
2015 - 2016 37 Infrastruktur Pelayanan Turis 101
Menata kembali dan Memantapkan Memantapkan kedatangan
Mewujudkan masyarakat
membangun Indonesia di Lingkungan Hidup
penataan kembali pembangunan secara turis
134 Indonesia yang mandiri, maju,
segala bidang yang ditujukan Indonesia di segala menyeluruh di
Indeks Daya Saing Indonesia adil dan makmur melalui
untuk menciptakan Indonesia bidang dengan berbagai bidang Malaysia Thailand Vietnam Philippines
Infrastruktur Indonesia
yang aman dan damai, yang menekankan upaya dengan menekankan percepatan pembangunan di
Infrastruktur Umum 81 16 71 99 106
adil dan demokra8s dan yang peningkatan pencapaian daya saing berbagai bidang dengan
Tahun Ranking Jalan 80 15 51 93 97
8ngkat kesejahteraan kualitas SDM kompe88f menekankan terbangunnya
2010 – 2011 90
rakyatnya meningkat. termasuk
Kereta Api perekonomian
43 13 struktur perekonomian yang
78 48 84
pengembangan berlandaskan kokoh berlandaskan keunggulan
2011 – 2012 82 Pelabuhan 82 16 52 76 103
kemampuan ilmu keunggulan sumber
kompe88f di berbagai wilayah
2012 - 2013 92 Transportasi Udara
dan teknologi serta 66 21
daya alam dan sumber 38 75 98
penguatan daya daya manusia yang didukung oleh SDM
2013 - 2014 82 Listrik 86 36 36 87 89
saing perekonomian berkualitas serta berkualitas dan berdaya saing.
56 Telepon Bergerak kemampuan IPTEK 24
49 36 28 76
2014 - 2015
Telepon Tetap yang terus meningkat.
80 73 88 100 108
2015 - 2016 62
Sumber: The Global Competitiveness Report 2015-2016 (World Economic Forums) 4

melainkan juga outcome dan impact atau kita membentuk MoU pembentukan banyak tantangan, misalnya masalah
dampak positif yang dirasakan masyarakat,” Kota Baru Maja. Kita libatkan beberapa lahan. “Namun saat ini kami membentuk
ungkapnya. pihak misalnya pemerintah daerah dan Badan Layanan yang fokus menangani
Dalam konsep wilayah pertumbuhan pengembang, dimana masing-masing lahan. Kemudian perencanaan tata ruang
menurut Dardak, BPIW juga membuat pihak mengetahui kontribusi apa yang akan juga kami perhatikan. Kami juga melakukan
konsep network cities agar masing-masing diberikan. Selain itu, kami juga sedang koordinasi dengan berbagai pihak agar
wilayah terkoneksi. Artinya, pembangunan infrastruktur dapat
dalam merancang pembangunan sinkron. Kontinuitas pendanaan
infrastruktur PUPR, yang dilihat Dengan adanya BPIW, perencanaan setiap tahunan juga kami upayakan,
adalah kapan dan dimana rencana
pembangunan ke-PUPR-an secara termasuk soal pengadaan barang
pengembangan infrastruktur dan jasa atau lelang, yang kita
lain yang non PUPR, misalnya
nasional dan daerah dapat disatukan. lakukan lebih awal, agar proyek
pariwisata, pelabuhan, bandara, yang dijalankan lebih cepat
kelistrikan dan perdesaan (hinterland). mengembangkan wilayah pariwisata Danau direalisasikan,” ucapnya lagi.
Langkah ini dilakukan, agar pada saat Toba agar akses dari Medan ke danau itu, Program Pendidikan Reguler Angkatan
infrastruktur PUPR terbangun, akan cepat dapat ditempuh dalam waktu singkat. ke-55 (PPRA LV) Tahun 2016 tersebut
terhubung dengan infrastruktur yang Upaya ini untuk mewujudkan perencanaan dihadiri oleh 105 pimpinan dari berbagai
lain. Dengan demikian akan mempercepat yang kami rancang, agar dapat mendorong instansi pemerintah diantaranya TNI, Polri,
pertumbuhan ekonomi pada kawasan yang pertumbuhan ekonomi suatu wilayah,” jelas Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah,
dibangun. Dengan demikian kemandirian Dardak. dan partai politik. Mutri/InfoBPIW
ekonomi diharapkan dapat tercapai. Dardak juga menyampaikan bahwa
“Pada tahap implementasi, salah satunya untuk melaksanakan itu semua, memang

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


28 Kilas BPIW

Menciptakan Ruang Perkotaan


yang Berkualitas

Pengembangan Kota Cerdas Berkelanjutan negeri yang lebih baik, melalui pembangun Pengembangan Kota Cerdas Berkelanjutan
merupakan salah satu pilar pembangunan infrastruktur, termasuk mengembangkan tentunya tidak hanya steril pada tataran
perkotaan yang sangat penting di smart city. konsep, namun Kementerian PUPR telah
Indonesia, untuk merespon tantangan Demikian disampaikan Kepala Badan memulai berbagai inisiatif dan kegiatan-
urbanisasi dengan segenap kompleksitas Pengembangan Infrastruktur Wilayah kegiatan yang konkrit. Secara garis besar,
permasalahannya. Pada saat ini tidak kurang (BPIW), DR. Ir. A. Hermanto Dardak saat inisiatif dimaksud dapat dibedakan menjadi
53% penduduk Indonesia telah bermukim menyampaikan Keynote Address pada delapan atribut pengelolaan Kota Cerdas
pada kawasan perkotaan, artinya telah kegiatan “Geosmart 2016” di Surabaya, Berkelanjutan, yakni smart developmant
berkembang 6 kali lipat dari awal tahun Kamis, (21/7). Event internasional ini planning and design, smart open space,
1970-an. diselenggarakan oleh Smart Indonesia smart water, smart waste, smart
Kota Cerdas Berkelanjutan pada Initiative (SII) mengambil tema “Smart City building, smart energy, smart building and
hakekatnya bertujuan untuk menciptakan Forum Advancing Society”. construction, serta smart community.
ruang perkotaan yang berkualitas untuk Kementerian PUPR terus berkomitmen
kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat Selain melayani sistem internal, kota untuk menerapkan secara luas konsep kota
yang aman, sehat, dan berkeselamatan. cerdas berkelanjutan juga bertujuan untuk cerdas berkelanjutan untuk meningkatkan
Kawasan perkotaan perlu memiliki 20% melayani sistem eksternal wilayah yang kinerja pelayanan infrastruktur,
Ruang Terbuka Hijau Publik (RTH), 20% jalan lebih berdaya saing, produktif dan efisien meningkatkan optimasi sistem untuk
dan pedesterian, dan pengelolaan sampah sehingga membentuk jejaring kota-kota efisiensi, dan menghindari gangguan
yang baik. Tujuannya adalah menciptakan yang saling terkoneksi satu-sama lain. terhadap infrastruktur.
ruang perkotaan yang estetik, bersih, Akhirnya, tujuannya adalah untuk kota Dalam kesempatan itu, Dardak
berkarakter, dan nyaman, antara lain dengan yang berkelanjutan secara ekologis antara mencontohkan salah satu atribut yakni
mengembangkan ruang-ruang publik yang lain untuk merespon tantangan perubahan Smart Development Planning. Dalam atribut
memadai sekurangnya 40%. Kementerian iklim serta mengembangkan tata kelola tersebut diterapkan pengembangan kota
PUPR berkomitmen dalam membangun perkotaan yang baik. berkonsep Transit Oriented Development

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kilas BPIW 29

(TOD) di koridor Jalan Jenderal Sudirman smart city tidak hanya perlu dilakukan pemerintah terkait kondisi lingkungan.
Jakarta. Pada konsep tersebut, TOD oleh pemerintah, namun juga pada swasta, Sehingga jika hal tersebut dilakukan dalam
menjadikan kawasan tersebut kompak dan masyarakat. Swasta khususnya skala luas, akan berdampak besar terhadap
dengan pola penggunaan lahan campuran developer dapat melakukan pembangunan efisiensi kehidupan masyarakat dan menuju
(Mixed-Use), dimana pembangunan dengan konsep kompak, sehingga dapat perkotaan cerdas berkelanjutan.
dilakukan secara vertikal dengan KDB menyediakan open space yang proporsional, Prof. Suhono Harso Supangkat sebagai
rendah dan KLB tinggi. Sehingga mampu dengan lahan terbangun. Sementara Ketua Smart City Indonesia Forum dalam
mencipakan kawasan untuk pejalan menambahkan bahwa tanpa
kaki dengan ketersediaan ruang dukungan infrastruktur, maka
publik yang signifikan dan didukung
keberadaan integrasi transportasi
Kota Cerdas Berkelanjutan pada kondisi smart city tidak akan
dapat tercapai. Pengembangan
multimoda yang menghubungkan hakekatnya bertujuan untuk mencip- infrastruktur untuk mendukung
antar pusat-pusat aktivitas. kehidupan masyarakat dengan lebih
takan ruang perkotaan yang berkualitas baik ini, lanjut Suhono, akan dapat
Pada contoh lain, Kementerian untuk kebahagiaan dan kesejahteraan dioptimalkan apabila melibatkan
PUPR juga mendorong semua pihak atau stakeholder
penerapan konsep smart city masyarakat yang aman, sehat, dan yang berkepentingan. Semua pihak
dalam melakukan perencanaan
pembangunan, misalnya
berkeselamatan tersebut utamanya pemerintah,
pelaku bisnis dan industri,
penggunaan teknologi dalam akademisi, dan juga masyarakat
memonitor debit air di Bendungan Jatigede, masyarakat, dapat berpartisipasi dalam secara luas. Kerja sama ini juga disebut
rencana penerapan free flow jalan tol, mengajukan aspirasi pada pemerintah dalam sebagai konsep co-creation. Kegiatan yang
analisis traffic kendaraan, pembangunan pelaksanaan pembangunan dan penentuan diikuti ratusan pserta tersebut, dihadiri
Sodetan Kali Ciliwung, pengelolaan sampah kebijakan, contohnya menggunakan beberapa kalangan seperti dari akademisi,
terpadu, serta pembangunan dengan konsep aplikasi Qlue yang terdapat di Jakarta. perusahaan BUMN, pemerintah daerah, dan
bangunan cerdas. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat pihak swasta. Hen/infobpiw
Lebih lanjut disampaikannya bahwa, dapat memberikan saran dan kritik kepada

Atribut Smart Living


1b COMPACT CITY - TOD
KONSEP PENGEMBANGAN
KWS KEMAYORAN BLOK C2
Luas : 2,69 Ha
Tower : 3 unit
Rusun : 3.168 unit
Penghuni : 12.672 jiwa

BLOK C3
Luas : 5,78 Ha
Tower : 8 unit
Rusun : 4.800 unit
Penghuni : 19.200 jiwa

BLOK D10
Luas : 7,89 Ha
Tower : 7 unit
Rusun : 5.494 unit
Penghuni : 13.735 jiwa

BLOK A
Luas : 24,5 Ha
Tower : 39 unit
Rusun : 27.781 unit
Penghuni : 83.343 jiwa

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


30 Kilas BPIW

BPIW Siapkan Draft Pedoman


Pengembangan Infrastruktur Perkotaan

Badan Pengembangan Infrastruktur berharap dalam waktu dekat pedoman tersebut dapat diperoleh dari unit orgnisasi
Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR tersebut dapat segera ditetapkan,” ujar di lingkungan kementerian PUPR yaitu dari
melakukan penyiapan draft Pedoman Melva, saat membuka acara tersebut, Puslitbang Perumahan dan Permukiman dan
Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan di Jakarta, belum lama ini. Melva juga Puslitbang Jalan dan Jembatan.
di Kawasan Perkotaan. Kegiatan yang menekankan bahwa dalam penyusunan Sementara itu, narasumber kegiatan
diselenggarakan Pusat Pengembangan pedoman sebaiknya memuat prinsip-prinsip ini, Dr.Ir. Andi Siswanto, March, M.Sc
Kawasan Perkotaan BPIW ini merupakan Infrastruktur Yang Berkelanjutan. menambahkan bahwasanya pembangunan
pembahasan lanjutan, terkait infrastruktur Berbagai usulan dikemukakan oleh dengan pendekatan Infrastruktur Yang
berkelanjutan di kawasan perkotaan, perwakilan unit organisasi terkait antara lain Berkelanjutan yang menekankan konsep
khususnya infrastruktur bidang PUPR. Puslitbang Perumahan dan Permukiman, membangun bersama alam sebagai
Pedoman ini nantinya diharapkan upaya menyelamatkan kota-kota/
dapat menjadi acuan untuk wilayah di Indonesia. “Infrastruktur
pengembangan infrastruktur bagi
semua pemangku kepentingan
Pembangunan dengan pendekatan Yang Berkelanjutan dapat mendorong
pembangunan sosial, ekonomi, dan
terkait. Infrastruktur yang berkelanjutan kesehatan lingkungan di masa depan.
Saat membuka acara tersebut, Selanjutnya pedoman ini harus memiliki
Melva E. Marpaung, ST, MUM yang menekankan konsep mem- pendekatan yang bersifat konservasi
selaku Kepala Bagian Anggaran
dan Umum Pusat Pengembangan
bangun bersama alam sebagai dan pendekatan yang bersifat rehabilitasi
untuk mempertahankan keberlangsungan
Kawasan Perkotaan, menjelaskan upaya menyelamatkan kota-kota/ lingkungan,” tuturnya.
bahwa Focus Group Discussion
(FGD) ini merupakan tindak lanjut wilayah di Indonesia Diskusi tersebut dihadiri oleh
dari diskusi dengan Puslitbang perwakilan di lingkungan BPIW,
yang diselenggarakan di Bandung antara lain Pusat Pemprograman
beberapa waktu yang lalu. Selain itu, Puslitbang Jalan dan Jembatan mengenai dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur,
diskusi juga dilakukan untuk mempertajam bagaimana seharusnya di dalam pedoman Pusat Pengembangan Kawasan Strategis,
substansi dengan menggali informasi dapat memuat tahap perencanaan, dan sekretariat BPIW. Turut hadir dalam
dari peserta diskusi agar pedoman tidak penyediaan dan pemanfaatan, serta kegiatan tersebut tim penyusun Pedoman
bertentangan dengan peraturan yang bagaimana keterpaduan pengembangan Pengembangan Infrastruktur Yang
sedang dibuat maupun yang sudah ada. infrastruktur di bidang PUPR. Berkelanjutan di Kawasan Perkotaan
“Kedudukan Pedoman Pengembangan Setelah rapat ini digelar, selanjutnya yang terdiri atas perwakilan Puslitbang
infrastruktur Yang Berkelanjutan harus diagendakan beberapa kegiatan, antara lain Perumahan dan Permukiman, Puslitbang
dapat diselaraskan dengan peraturan lain pengumpulan data berupa kajian, peraturan, Jalan dan Jembatan, serta tim tenaga ahli.
yang sudah lebih dahulu terbit. Saya juga dan standar teknis bidang PUPR. Data-data Rosita/infobpiw

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kilas BPIW Kilas BPIW 31

Kementerian PUPR Kembangkan Infrastruktur


Kawasan Ekonomi Khusus di Merauke
WPS 32
Gambar 7
Biak - Manokwari – Bintuni
Trans Papua Penghubung
Antar WPS

Trans Papua
Penghubung Antar
WPS Ruas Wamena
– Elelim - Yetti
Yetti
WPS 31
Ubrub
Sorong - Manokwari

Oksibil
Trans Papua
Trans Papua Penghubung Penghubung Antar
Antar WPS Ruas Mameh WPS Ruas
– Wandesi – Nabire Wamena –
Sumohai – Dekai -
WPS 33 Oksibil
Nabire – Enarotali -
Wamena

WPS 34
Jayapura - Merauke

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perdesaan, Daerah Tertinggal dan pangan dan peternakan. Kementerian
Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan Transmigrasi (PDTT), dalam pengembangan PUPR merencanakan dukungan yang lebih
pengembangan infrastruktur di Kawasan KEK Merauke termasuk juga KEK Salor. signifikan terkait pembangunan waduk di
Ekonomi Khusus (KEK) di Merauke, di luar “Perlu juga target untuk membangun Boven Digul untuk mendukung lumbung
kawasan tersebut. Hal itu dinyatakan pangan, serta rencana pembangunan
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur beberapa irigasi. Pembangunan irigasi ini
Wilayah (BPIW), Hermanto Dardak pada akan dikoordinasikan dengan Kementerian
rapat koordinasi terkait tindak lanjut
Beberapa pertimbangan Pertanian yang akan membangun irigasi
pengembangan KEK Merauke dan Sorong di terkait pengembangan seluas 2.000 Ha.
Jakarta, (20/7).
Dardak juga menyampaikan bahwa untuk
Kawasan Ekonomi Khusus Selain itu, menurut Dardak Kementerian
PUPR saat ini mempertimbangkan
akses prioritas I yakni pengembangan jalan (KEK) Merauke tersebut dukungannya terkait pengembangan
dari Merauke - Tanah Miring sepanjang 27 antara lain kondisi air di infrastruktur PUPR untuk kawasan
Km, Tanah Miring - Kaliki sepanjang 37 Km Merauke Integrated Food and Energy
dan Kaliki – Nakias – Wanam sepanjang muara lebih payau, (MIFEE). Beberapa pertimbangan terkait
219 Km. Pada poros koridor dengan kondisi sehingga kurang sesuai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
jalan sepanjang 38 Km jalan masih belum (KEK) Merauke tersebut antara lain kondisi
tersambung dan terdapat 12 Jembatan. untuk menanam padi. air di muara lebih payau, sehingga kurang
Sedangkan pada prioritas II, akan dibangun sesuai untuk menanam padi.
akses dari poros Merauke menuju Wanam infrastruktur dan apa yang akan dicapai di Sebelumnya, Sekretaris Dewan Nasional
dan beberapa muara sungai. setiap tahunnya, dalam pengembangan ini,” KEK, Enoh Sunarto mengatakan bahwa
“Perlu ada prioritas dari segi tahapan saran Dardak. pengembangan KEK tidak terlepas dari
penetapan lokasi agar lebih efisien dan Dardak juga menekankan bahwa Kawasan Strategis Ekonomi Pangan (KSEP),
jelas, siapa yang akan melakukan apa, infrastruktur PUPR akan mendukung di termasuk kelembangaan untuk pengendalian
sehingga prosesnya tidak terhenti di tengah luar kawasan KEK, yang mencakup jalan kawasannya. Ia juga menyatakan bahwa
jalan,” tutur Dardak. Pada kesempatan akses. Hal ini juga termasuk jalan kabupaten perlu dilakukan review masterplan KEK
tersebut, Dardak juga mengusulkan untuk untuk meningkatkan potensi di Merauke, Merauke yang lebih rinci. (INI/InfoBPIW)
saling berkoordinasi dengan Kementerian sebagai kawasan yang kaya akan lumbung

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


32 Kilas BPIW

Sharing Informasi konsepsi Perkotaan


Antar Negara

Keynote Speaker Side Events Habitat III Implementing the New Urban Agenda through Transformative National Urban Policies

Pengembangan perkotaan di Indonesia National Urban Policy atau Penerapan pembangunan infrastruktur kota yang dibuat
difokuskan pada kota cerdas berkelanjutan New Urban Agenda melalui Transformasi BPIW dituangkan dalam masterplan dan
atau sustainable smart city. Dalam Kebijakan Nasional terkait Perkotaan. development plan. “Masterplan merupakan
membangun kota tersebut mengacu Lebih lanjut Dardak mengatakan bahwa perencanaan yang ingin dicapai dan
pada 35 wilayah pertumbuhan atau yang di masing-masing wilayah pertumbuhan development plan merupakan prioritas yang
disebut Wilayah Pengembangan Strategis banyak kawasan pertumbuhan berupa ingin dibangun, dengan tujuan supaya ketika
(WPS). Demikian disampaikan Kepala Badan kota, baik kota sedang, kecil, kota besar, infrastruktur dibangun akan berdampak
Pengembangan Infastruktur Wilayah (BPIW) maupun kota metropolitan. Dalam kawasan positif bagi masyarakat, seperti membuka
Kementerian PUPR, Hermanto Dardak saat tersebut juga ada kawasan perdesaan, lapangan pekerjaan,” tutur Dardak.
menjadi salah satu responses from the dimana Kementerian PUPR juga mendukung Untuk merealisasikan masterplan dan
panel pada side event di acara PrepCom 3 infrastruktur jalan agar produksi pangan di development plan ini menurut Dardak
Habitat III, yang digelar United Nations (UN) perdesaan dapat dipasarkan. perlu dijalin kerja sama dengan berbagai
di Surabaya, Rabu (27/7). Diskusi tersebut Dalam acara yang dihadari delegasi pihak, melalui kesepakatan bersama
mengambil tema Implementing The New berbagai negara tersebut, Dardak juga atau memorandum of understanding
Urban Agenda Through Transformative menyampaikan bahwa perencanaan (MoU). Kesepakatan bersama ini dapat

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kilas BPIW 33

dilakukan antara pemerintah pusat, Adapun pembicara pada hari ketiga itu menurutnya perlu dibuatkan program
pemerintah daerah, dan pihak swasta. pelaksanaan PrepCom itu yakni Senior Expert secara nasional terkait perumahan dan
Dengan pembangunan kota cerdas on Urban Planning dari IHS, DR.Alexander penataan administrasi properti.
berkelanjutan ini, ia berharap sebuah kota Jachnow, Minister at Ministry of Urban Kemudian Masaaki Nakagawa dari
di Indonesia mempunyai kebijakan yang Development and Housing Afganistan, pemerintah Jepang menjelaskan bagaimana
dapat memberikan rasa aman, nyaman, H.E. Sadat Mansoor Naderi, dan Director kota-kota di negaranya dibangun melalui
dan pelayanan yang baik bagi pengembangan kawasan
masyarakat. industri. Ia juga tak menampik
Dalam kota cerdas berkelanjutan
juga menggunakan teknologi
Pengembangan perkotaan harus bahwa
harus
kebijakan
diterapkan,
nasional
sehingga
komunikasi informasi. Dengan didukung dengan peraturan ada kejelasan terutama dalam
penggunaan teknologi komunikasi
informasi tersebut dapat
perundang-undangan yang jelas menerapkan New Urban Agenda.
Sementara itu Alexander
memudahkan aktivitas masyarakat. mengenai pengaturan perkotaan. Jachnow dari IHS mengatakan
Terkait PrepCom 3 Habitat III yang arus urbanisasi harus diimbangi
dihadiri 193 negara ini menurut dengan perencanaan kota yang
Dardak dengan dilangsungkan 20 tahun Ministry of Land, Infrastructure, Transport meyeluruh yang dapat menjawab persoalan
sekali, maka kegiatan tersebut dapat and Tourism Government of Japan, Masaaki yang timbul seperti permasalahan sosial.
memberi gambaran pembangunan kota Nakagawa. Kegiatan side event ini diikuti berbagai
di seluruh dunia. Selain itu kata Dardak, Dalam paparannya Sadat dari Afganistan kalangan dari dalam dan luar negeri, seperti
Indonesia dapat memetik pelajaran dari mengatakan bahwa pengembangan dari akademisi, instansi pemerintah, dan
negara-negara lain, terutama terkait perkotaan harus didukung dengan lembaga swadaya masyarakat. Hen/INI/
manajemen penataan kota. peraturan perundang-undangan yang jelas infobpiw
mengenai pengaturan perkotaan. Selain

SUSTAINABLE CITIES IN REGION CITY OF


GREATER JAKARTA
NCICD MASTER PLAN TUNNEL CONNECTING CILIWUNG TO
CIPINANG RIVER

Soekarno-Hatta Tanjung Priok


Harbour Cikarang
Airport NCICD Bekasi
Revitalization of Laut Canal
Public Area Kemayoran
East Flood
Cikupa Industrial West Flood
Canal
Tunnel of
Toll Road Balaraja Zone Tangerang Canal
Ciliwung
National Road
Bekasi Regency
Toll Road Plan Tangerang Regency
Serpong/BSD
Cipinang River

New City DKI Cibitung Cikarang


National Road Plan
of Maja Jakarta Industrial Estate
TANJUNG PRIOK ACCESS TOLL ROAD
Depok Cimanggis Setu MRT (MASS RAPID TRANSIT)

Cileungsi

Bogor EARLY WARNING SYSTEM,


SEMANGGI INTERCHAGE MASTER PLAN FLOOD CONTROL

City
Cianjur
Rail Road
Regency
Airport Industrial Area
Harbour River Reservoir Plan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


34 Kilas BPIW

Inovasi Dalam Meningkatkan


Kualitas Pembangunan Perkotaan

Rezeki Peranginangin, mewakili Kepala BPIW dalam Pembukaan Inovasi Pembangunan Kota dan WIlayah Berkelanjutan.

Badan Pengembangan Infrastruktur Kota dan Wilayah: Kumpulan Praktik-Praktik konseptual dan praktis dalam merespon
Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Inspiratif”. tantangan perkotaan yang semakin
meluncurkan dua buku terkait perencanaan Saat memberikan kata sambutan kompleks,” tuturnya. Dengan adanya
perkotaan, pada saat Parallel Event mewakili Kepala BPIW, Hermanto Dardak, panduan melalui buku ini dia berharap
tentang Inovasi Pembangunan Kota dan Kepala Pengembangan Kawasan Strategis para pemimpin daerah, dapat mewujudkan
Wilayah Berkelanjutan, di Surabaya, (27/7). BPIW, Rezeki Peranginangin menjelaskan perencanaan yang inovatif dan tata kelola
Kegiatan tersebut dilakukan disela-sela buku-buku tersebut merupakan terbitan kota yang baik, untuk mewujudkan kota
Preparation Committee 3 Habitat III United UN-Habitat tahun 2013. Kementerian PUPR cerdas berkelanjutan.
Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa- menurutnya sudah mendapatkan izin dari Buku ini dinilai penting untuk meningkatkan
Bangsa (PBB). Buku yang diluncurkan ini Secretary General of UN-Habitat untuk kapasitas, khususnya untuk kepala daerah
merupakan buku terjemahan dari buku yang menterjemahkannya pada pada 27 Juli 2016 di Indonesia, dengan belajar dari beberapa
dikeluarkan PBB. Tiga buku tersebut berjudul lalu. Menurut Rezeki, tiga buku tersebut kasus penanganan permasalahan pada
“Perencanaan Kota untuk Para Pemimpin sangat penting sekali untuk disebarluaskan, kota dan wilayah di dunia. Selain itu dapat
Kota”, “Perencanaan Kota dan Wilayah”,dan terutama bagi pelaku pembangunan. menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi
“Panduan Internasional tentang Perencanaan “Buku ini diharapkan sebagai panduan yang kepala daerah untuk meningkatkan kualitas

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kilas BPIW 35

Narasumber Salah Satu Side Events PrepComm3 for Habitat III

pembangunan kota dan wilayah di Indonesia liveability wilayah kabupaten. “Pusat perkotaan, terdapat beberapa isu
secara lebih inovatif dengan berlandaskan pertumbuhan baru akan dikembangkan permasalahan perkotaan di Ternate saat
pada prinsip-prinsip pembangunan di pesisir selatan Jawa Timur, termasuk ini seperti keterbatasan lahan perkotaan,
berkelanjutan. Pacitan, Panggul dan kota pelabuhan ketidakseimbangan pertumbuhan antara
Terkait pengembangan kawasan Prigi,” ucap Emil yang menjadi salah satu kawasan dimana konsentrasi sentral jasa
perkotaan, Rezeki menjelaskan ada narasumber pada parallel event tersebut. perdagangan dan permukiman hanya
beberapa konsep pengembangan yang Sekretaris Jendreal Eastern Regional dipusat kota, masih terdapat kawasan
dapat diimplementasikan di setiap Wilayah Organisation for Planning and Housing rawan bencana yang bersifat musiman,
Pengembangan Strategis (WPS), yaitu (EAROPH), Norliza Hashim, menambahkan pengendalian ruang dan lingkungan serta
network cities, kota cerdas berkelanjutan, kesadaran masyarakat yang belum optimal
kota aman, kota sehat, kota berkeselamatan, dan belum adanya pemerataan serta
kota estetik, kota bersih, kota berkarakter, pembangunan berdasarkan potensi dan
kota nyaman, kota produktif, kota efisien dan
Beberapa isu permasalahan karakteristik wilayah.
kota berkelanjutan ekologis. perkotaan di Ternate saat ini Diskusi yang dipandu moderator dari IAP/
Konsep network cities saat ini diterapkan EUROPH, Bernardus Djonoputro ini juga
di dalam WPS Medan – Tebing Tinggi –
seperti keterbatasan lahan menghadirkan narasumber lain seperti
Dumai – Pekanbaru dimana kota-kota pada perkotaan, ketidakseimba- Walikota Ternate, H.Burhan Abdurrahman,
WPS tersebut merupakan pusat-pusat United Cities and Local Governments (UCLG)
pertumbuhan yang terkoneksi baik dari
ngan pertumbuhan antara Asia Pacific, Bernadia Irawati Tjandradewi,
infrastruktur fisik yaitu jalan dan pelabuhan kawasan dimana konsentra- dan Kemitraan Habitat , Imam S. Ernawi.
maupun infrastruktur Information Parallel Event yang diadakan oleh Badan
Technology ( IT) yang memberikan layanan
si sentral jasa perdagangan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
informasi dan komunikasi antar kota. dan permukiman hanya di (BPIW) Kementerian PUPR bersama
“Pada pengembangan kawasan perkotaan dengan EAROPH serta didukung oleh UCLG
di Jakarta, misalnya, saat ini PUPR sedang
pusat kota, masih terdapat Asia Pasifik, Asosiasi Pemerintah Kota
mengembangkan Kota Cerdas Berkelanjutan, kawasan rawan bencana Seluruh Indonesia (Apeksi), dan Asosiasi
dimana terdapat pembangunan infrastruktur Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia
yang mendukung konsep tersebut seperti
yang bersifat musiman, (Apkasi) tersebut mendukung Preparation
NCICD, sodetan Ciliwung, MRT Jakarta, Committee 3 Habitat III yang bertemakan
interchange Semanggi dan jalan layang non bahwa perkotaan perlu perencanaan secara Sustainable Urbanization towards The New
tol Tanjung Priok,” tutur Rezeki. menyeluruh dan terpadu dan melibatkan Urban Agenda. INI/Hen/InfoBPIW
Pada kesempatan yang sama, Bupati stakeholders, serta melakukan pembahasan
Trenggalek, Emil Elestianto mengatakan untuk dalam membentuk rencana dan
bahwa keberadaan kota di dalam wilayah kebijakan.
Kabupaten merupakan sebuah upaya untuk Sebelumnya, Walikota Ternate, Burhan
meningkatkan daya saing dan diversifikasi Abdurrahman, menjelaskan bahwa
lapangan kerja, serta meningkatkan terkait dengan pengembangan kawasan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


36 Kilas BPIW

Pedoman Terkait Perkotaan dan


Perencanaan Wilayah dari PBB,
Dapat Diterapkan di Indonesia

Hadi Sucahyono menjadi narasumber Salah Satu Side Events PrepComm3 for Habitat III

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau PUPR dan stakeholder untuk diterapkan di


United Nation telah mengeluarkan buku Indonesia. Pasalnya dalam pedoman itu,
tentang Pedoman Internasional tentang Kota disebutkan mengenai pengembangan kota
dan Perencanaan Wilayah atau International dan wilayah yang dilakukan secara terpadu.
Guidelines on Urban and Territorial Planning. Saat ini pedoman tersebut telah
Buku yang menjadi pedoman untuk seluruh diterjemahkan oleh BPIW dengan judul
negara di dunia tersebut, menurut Kepala “Panduan Internasional tentang Perencanaan
Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR BPIW Kota dan Wilayah: Kumpulan Praktik-Praktik
Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono, buku Inspiratif”. Buku ini akan diberikan kepada
tersebut sangat relevan bagi Kementerian pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kilas BPIW 37

Dengan pedoman itu, maka ia berharap hal-hal yang dapat kita adopsi seperti aspek perencanaan pembangunan infrastruktur
pembangunan perkotaan dan wilayah dapat teknis dalam pengembangan perkotaan. yang dilakukan Kementerian PUPR melalui
terpadu. Sangat bermanfaat untuk kita, karena sesuai BPIW dengan menghimpun masukan dari
“Semua sektor maupun semua kalangan seluruh daerah, melalui Pra
atau , baik pemerintah daerah, perguruan Konsultasi Regional atau
“Sistem pemerintah kita dan negara lain
tinggi, termasuk juga lembaga swadaya Pra Konreg maupun Konreg.
beda, tapi itu tidak masalah, karena ada
masyarakat, harus bahu membahu. Bila “Jadi saya sampaikan pada
hal-hal yang dapat kita adopsi
tidak dilakukan terpadu, maka apa yang kita seperti aspek teknis dalam pengem- diskusi itu, bahwa kita
lakukan terkait pengembangan perkotaan bangan perkotaan. Sangat bermanfaat menghimpun masukan
dan wilayah tersebut akan pincang,” ujar untuk kita, karena sesuai dengan visi kita dengan pola bottom up,
Hadi, saat menjadi salah satu pembicara, terkait keterpaduan,” ucap Hadi. sehingga dapat benar-
pada pelaksanaan The Third Preparatory benar diketahui apa yang
Committee of the Habitat III Conference, dengan visi kita terkait keterpaduan,” ucap menjadi kebutuhan daerah,” ungkapnya.
di Surabaya, Senin, (25/7). Sebelumnya, Hadi. Hadi merupakan satu dari beberapa
Acara Prepcom yang menghadirkan para pembicara dari berbagai negara seperti dari
pembicara dari berbagai negara menurut Jepang, Australia, Vietnam, Amerika, dan
Hadi juga sangat berguna bagi Indonesia, Perancis. Kegiatan ini dihadiri puluhan orang
karena apa yang dilakukan negara lain dari berbagai negara. Hen/infobpiw
dapat menjadi masukan berharga bagi
pengembangan perkotaan di Indonesia.
“Paling tidak yang dapat kita petik dari
pembicara dari manca negara ini terkait
best practice yang mereka lakukan. Seperti
dari Australia, yang membuat permukiman
untuk masyarakat berpenghasilan rendah
atau MBR, dimana mereka membuat disain
perumahannya yang bermacam-macam,
dari yang satu lantai hingga yang model
seperti rumah susun yang mencapai 20
lantai,” tuturnya.
Selain itu menurut Hadi, pengalaman
dari negara Vietnam bisa menjadi bahan
Sumber: Dok. BPIW
masukan bagi Indonesia, karena Vietnam
yang baru berkembang, sangat concern pada
Kementerian PUPR telah mendapatkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
persetujuan dari Secretary General PBB “Jadi sebetulnya apa yang mereka lakukan
untuk menterjemahkan buku tersebut ke persis sama dengan apa yang kita lakukan,
dalam Bahasa Indonesia. dan kita harus kompak, dari seluruh
Panduan atau pedoman tersebut menurut kalangan untuk membangun infrastruktur
Hadi, dapat diterapkan, karena disesuaikan dengan basis pengembangan wilayah,”
dengan kondisi yang ada di Indonesia. imbuh Hadi.
“Sistem pemerintah kita dan negara lain Saat dipercaya menjadi pembicara di
beda, tapi itu tidak masalah, karena ada Exhibition Hall, Hadi memaparkan mengenai

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


38 Laporan Khusus

Pengembangan Kota Kecil dan Perdesaan

Infrastruktur PUPR Dukung


Percepatan Kemajuan Desa

Sebagian masyarakat mempersepsikan desa sebagai tempat yang nyaman dan indah. Desa juga sering
dibayangkan sebagai tempat yang melimpah akan pangan. Pandangan seperti itu benar adanya. Namun
dibalik itu semua, infrastruktur di perdesaan perlu ditingkatkan, agar produksi yang dihasilkan, dapat dis-
alurkan ke kota di sekitarnya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) punya komit-
men tinggi untuk mendukung percepatan kemajuan desa tersebut.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Laporan Khusus 39

Milestone pengembangan
kawasan perdesaan
Milestone pengembangan kawasan perdesaan

Penentuan Tipologi Desa di


Indonesia (Kajian Podes, RTR,
RPJMN , IPD, WPS) Menko PMK & Pokja Perdesaan

Identifikasi & Penetapan Kemen Desa, PDTT, K/L terkait


Kawasan Perdesaan & Pemda

Peny. Masterplan / RPKP Kemen PUPR, Kemendesa


kawasan perdesaan PDTT dan K/L terkait & Pemda

Penyusunan DED: Kemen PUPR & KL


terkait dan Pemda

K/L &
Pembangunan Fisik Pemda

MENUJU DESA MANDIRI

Sumber: BPIW

Pada umumnya fasilitas yang dimiliki desa pengalaman untuk mempercepat kemajuan wenangan pemerintah.
terbatas, seperti akses menuju pasar jauh desa dan kesejahteraan masyarakat. “Lingkup “Desa Membangun” adalah
dari tempat tinggal warga, sehingga pen- Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun pembangunan skala desa yang pelakunya
duduk kesulitan mengakses pasar. Kemu- 2014 tentang Desa menyebutkan bahwa pemerintah desa, musyawarah desa serta
dian, penduduk desa kerap mengalami ket- banyak bidang yang sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat. Sedangkan, “Mem-
erbatasan dalam mengakses air baku. bangun Desa” kewajibannya ra-
Hal yang paling mencolok adalah ket- nah pemerintah pusat, provinsi,
erbatasan mengakses lokasi produksi, kabupaten/kota hingga kerjasa-
dimana penduduk desa rata-rata ber- Dalam Undang-Undang Nomor 6 Ta- ma antar desa,” ungkap Hadi be-
mata pencaharian yang relatif sera- berapa waktu lalu.
gam, yakni petani. hun 2014 tentang Desa menyebutkan Untuk mewujudkan pencapaian
Sejatinya pemerintah ingin mewu-
judkan Nawacita ketiga, yaitu mem-
bahwa banyak bidang yang sangat sasaran strategis, Kementerian
PUPR melalui BPIW melakukan
bangun Indonesia dari pinggiran den- dibutuhkan untuk pengembangan perencanaan, pemrograman, dan
gan memperkuat daerah-daerah dan pembangunan infrastruktur PUPR
desa dalam kerangka negara kesatu- desa. Diantaranya mempercepat dengan pendekatan wilayah yang
an Republik Indonesia. Permasalahan
tersebut dapat diatasi dengan dukun-
pembangunan ekonomi sebagai dituangkan dalam 35 Wilayah
Pengembangan Strategis (WPS).
gan pembangunan infrastruktur teru- sumbu utama untuk kesejahteraan Pengembangan berbasis WPS
tama dari Kementerian PUPR. merupakan pendekatan pemban-
Kepala Pusat Perencanaan Infra- masyarakat. gunan yang memadukan antara
struktur PUPR, Badan Pengembangan pengembangan wilayah dengan
Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kemen- mempertimbangkan aspek eko-
terian PUPR, Hadi Sucahyono mengatakan, untuk pengembangan desa. Diantaranya nomi, sosial dan lingkungan yang mendu-
implementasi dukungan dalam pembangu- mempercepat pembangunan ekonomi seb- kung penyelenggaraan pembangunan infra-
nan desa intinya membutuhkan perumusan agai sumbu utama untuk kesejahteraan ma- struktur berkelanjutan.
dan pelaksanaan kebijakan secara terpadu syarakat. Pada undang-undang itu terdapat Dengan demikian diperlukan keterpaduan
dalam bentuk kolaborasi lembaga-lembaga dua pendekatan, yaitu “Desa Membangun” perencanaan dan sinkronisasi program dari
pemerintah dan non pemerintah yang rel- yang merupakan kewenangan desa serta para stakeholder terkait dalam hal fungsi,
evan, agar terjadi saling tukar ilmu dan “Membangun Desa” yang merupakan ke- lokasi, waktu, besaran, dan dana. Keter-

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


40 Laporan Khusus

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERHADAP SEKTOR LAIN


DI KAWASAN PERDESAAN

SEKTOR SEKTOR
PERBATASAN TEKNOLOGI
SEKTOR
(PKSN) (Agro
PERTANIAN
Techno
(Agropolitan)
Park)

SEKTOR SEKTOR
KELAUTAN & KEHUTANAN
PERIKANAN
INFRASTRUKTUR
(Minapolitan) PUPR
(SDA, BM, CK, PnP)

SEKTOR
SEKTOR
TRANSMIGRASI PARIWISATA
(Kota Terpadu (Agrowisata)
Mandiri) SEKTOR
SEKTOR STRATEGIS
INDUSTRI NASIONAL
LAINNYA

paduan perencanaan ini dimaksudkan agar produktivitas, baik kualitas, kuantitas mau- rawa dan tambak. Selanjutnya ada pelaksa-
wilayah yang dikembangkan dapat berkem- pun kontinuitasnya. Selain itu, mendapat du- naan preservasi dan peningkatan kapasitas
bang menjadi wilayah yang kawasan per- kungan infrastruktur agar terjadi peningka- jalan.
tumbuhannya saling terhubung satu sama tan nilai tambah. “Desa bukan menjual bahan Penyediaan air baku juga dilakukan seperti
lain. mentah lagi, namun yang dijualnya bahan membangun waduk, bendungan, embung,
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan setengah jadi ataupun barang jadi yang telah irigasi, sprinkler dan lainnya. Selanjutnya ada
Perkotaan melalui Kepala Bidang Pengem- mendapat nilai tambah,” papar Sanusi. pembangunan pasar, kios sarana produksi
bangan Infrastruktur Kota Kecil dan Perde- Program prioritas yang diusung Kement- pertanian atau saprotan, gudang saprotan
saan, Dr. Ir. Sanusi Sitorus, MT menambah- erian PUPR dalam pengembangan kawasan dan lainnya. Selain itu, jalan usaha tani, jem-
kan dari perencanaan yang dilakukan BPIW, pedesaan antara lain, untuk menciptakan batan, halte, Sub Terminal Agribisnis atau
titik pentingnya adalah bagaimana hasil pemenuhan standar pelayanan minimum di STA, pasar induk, showroom agribisnis, jalan
produksi desa bisa dibawa keluar dari desa kawasan perdesaan, pengembangan eko- antar desa-kota, sistem drainase pasar, uti-
dengan lancar. Jadi misalnya suatu desa nomi kawasan untuk mendorong keterkaitan litas pasar, serta ruang informasi agribisnis.
hanya membutuhkan 10 ton padi, namun desa-kota. Jenis kegiatannya pengemban- Dalam Rencana Pembangunan Jangka
produksi padinya mencapai 70 ton, maka be- gan perdesaan berupa penyediaan sarana Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
rarti 60 ton dbawa keluar desa itu menuju prasarana permukiman, seperti perumahan, disebutkan bahwa pembangunan kawasan
kota kecil sekitarnya. sanitasi dan air bersih. Selain itu pembangu- perdesaan antara lain, adanya peningkatan
Untuk membawa hasil produksi pertanian nan atau rehabilitasi sentra produksi, sentra keterkaitan pembangunan kota–desa, den-
keluar dari desa yang bersangkutan, maka industri pengolahan hasil pertanian dan peri- gan sasaran memperkuat 42 kawasan pusat
infrastruktur jalan mempunyai peran yang kanan, serta destinasi pariwisata. Kemudian, pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Lokal
sangat penting, sehingga bila infrastruktur pembangunan sarana dan prasarana trans- (PKL) atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),
jalan sudah lancar, maka konektivitas antara portasi desa dengan pusat-pusat pertumbu- yakni 28 pusat pertumbuhan di Kawasan
desa dan kota kecil dapat terhubung dengan han ekonomi lokal. Timur Indonesia (KTI) dan 12 pusat pertum-
baik. Infrastruktur jalan penting, karena ka- Program yang dikembangkan Kementeri- buhan di Kawasan Barat Indonesia (KBI).
lau jalannya rusak, maka akan membutuh- an PUPR, antara lain program pengemban-
kan waktu perjalanan yang lama, sehingga gan perumahan, program pembinaan dan Ke-42 kawasan pusat pertumbuhan
akan membuat hasil produksi desa, seperti pengembangan infrastruktur permukiman, tersebut adalah :
sayur mayur akan menjadi busuk, dan tidak program pengelolaan sumber daya air dan 1. Kawasan Peureulak, Kab. Aceh Timur
dapat dijual ke kota. program penyelenggaraan jalan. Kemudian 2. Kawasan Sidikalang, Kab. Pakpak Bharat
Dengan kata lain, pengembangan ka- Kementerian PUPR melakukan pemberday- 3. Kawasan Tapan, Kab. Pesisir Selatan dan
wasan perdesaan perlu mendapat dukungan aan perumahan swadaya, pengembangan Limapuluh Kota
infrastruktur yang mendukung peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi, air tanah, 4. Kawasan Tanjung Siapiapi, Kab. Banyuasin

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Laporan Khusus 41

5. Kawasan Batik Nau, Kab. Bengkulu Utara 27. Kawasan Kwandang, Kab.Boalemo, Kab. Morowali Utara, Prov. Sulteng, dan Kab.
6. Kawasan Baturaja, Kab. Ogan Komering Gorontalo, Kab. Gorontalo Utara Luwu Timur
Ulu, dan Kab. Ogan Komering Ulu Timur 28.Kawasan Raha, Kab. Muna 34. Kawasan Daruba, Kab. Pulau Dmorotai
7. Kawasan Mesuji, Kab. Mesuji, dan Kab. Tu- 29.Kawasan Wangi-Wangi, Kab. Wakatobi 35. Kawasan Maba, Kab. Halmahera Timur
lang Bawang 30.Kawasan Raba, Kab. Dompu 36. Kawasan Arso, Kab. Keerom
8. Kawasan Cibaliung, Kab. Pandeglang 37. Kawasan Misol, Kab. Raja Ampat
9. Kawasan Pangkalan Bun, Kab. Kotawar- 38. Kawasan Bula, Kabupaten Seram Bagian
ingin Barat, Kabupaten Marabahan, Kab. Diperlukan keterpaduan Timur
Banjar, dan Kab. Barito Kuala 39.Kawasan Manokwari, Kab. Manokwari
10. Kawasan Sambas Kab. Sambas, dan Kab. perencanaan dan sinkro- 40.Kawasan Barru Kab. Barru, dan Kab.
Bengkayang nisasi program dari para Sidenreng Rappang
11. Kawasan Rasau Jaya, Kab. Kubu Raya 41.Kawasan Ende, Kab. Ngada, dan Kab. Ende
12. Kawasan Sukadana Kab. Kayong Utara stakeholder terkait dalam 42.Kawasan Merauke, Kab. Merauke.
13. Kawasan Tanjung Pandan, Kab. Belitung, hal fungsi, lokasi, waktu,
dan Kab. Bangka Selatan Membangun infrastruktur perdesaan ha-
14. Kawasan Pamekasan, Kab. Pamekasan, besaran, dan dana. rus bersinergi dengan berbagai pihak, se-
dan Sampang Keterpaduan perencanaan hingga hasilnya dapat lebih maksimal. Den-
15. Kawasan Banyuwangi, Kab. Banyuwangi gan cara ini, maka kawasan perdesaan dapat
16 Kawasan Tabanan, Kab. Tabanan ini dimaksudkan agar tumbuh dan berkembang. Pada akhirnya
17. Kawasan Praya, Kab. Lombok Timur, dan wilayah yang dikembang- pengembangan kawasan tersebut dapat
Kab. Lombok Barat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal
18. Kawasan Sumbawa Besar, Kab. Sumbawa kan dapat berkembang yang dapat mensejahterahkan masyarakat
19. Kawasan Raba, Kab. Dompu menjadi wilayah yang desa. (Tim Redaksi)
20.Kawasan Pinrang, Kab. Pinrang
21. Kawasan Sangata, Kab. Kutai Timur kawasan pertumbuhannya
22. Kawasan Tanjung Redeb, Kab. Berau saling terhubung satu
23. Kawasan Gerbang Kayong, Kab. Kayong
Utara sama lain.
24. Kawasan Mamuju, Kab. Mamuju, dan Kab.
Mamuju Tengah 31.Kawasan Sumbawa Besar, Kab. Sumbawa
25. Kawasan Poso, Kab. Poso, Kab. Tojo Unana, 32.Kawasan Labuan Bajo, Kab. Manggarai
Kab. Parigi Moutong, Kab. Dong gala Barat
26.Kawasan Buol/Toli-toli, Kab. Buol 33.Kawasan Kolonedale, Kab. Morowali, Kab.

Desa diharapkan menjadi penjamin pangan bagi perkotaan disekitarnya Sumber: Dok. PUPR

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


42 Opini

Perencanaan Infrastruktur
Tidak Sebatas Wishful Thinking

Benny Hermawan, ST, M.Sc


Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur I ( Wilayah Pulau Sumatera dan Jawa-Bali)
Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR, BPIW, Kementerian PUPR

...............................................................................................

Perencanaan senantiasa identik dengan perspektif masa depan,


baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Penekanan
tugas bidang perencanaan infrastruktur I, Pusat Perencanaan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, lebih
pada perspektif jangka menengah atau kerangka waktu 5 tahunan
dan jangka panjang atau kerangka waktu 10 tahunan.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Opini 43

Meskipun berdimensi masa depan, melalui Permen PUPR Nomor 13.1/ 1.000 km jalan bebas hambatan, 28.000
pimpinan berharap perencanaan PRT/M/2015. Pada dokumen ini dituangkan meter jembatan. Infrastruktur permukiman
infrastruktur PUPR tidak berakhir sebagai secara rinci dimensi atau besaran sasaran dan perumahan ditargetkan untuk bisa
“wishful thinking” atau angan-angan output infrastruktur selama 5 tahun ke memenuhi akses air minum dan sanitasi
saja, tetapi harus bisa diprogramkan, depan. Misalnya, infrastruktur sumber yang layak, penanganan kawasan kumuh
dianggarkan, dilaksanakan secara fisik dan seluas 38.431 Ha, pembangunan
memberikan manfaat bagi pengembangan rumah susun 550.000 unit dll.
Perencanaan kita tidak boleh kaku
wilayah dan kota. Seperti satu kutipan Selain sasaran output
menarik yang pernah saya baca “a good plan
lagi. Harus disesuaikan dengan tersebut di atas, dokumen
implemented today is better than a perfect
kondisi yang ada. Kalau Kemente- Renstra juga menetapkan
plan implemented tomorrow”. Dalam rian Keuangan, mereka menghi- 35 Wilayah Pengembangan
konteks ini, akurasi data dan informasi, tung berapa penerimaan negara, Strategis atau WPS. Secara
partisipasi, komitmen dan kemampuan untuk dan berapa pengeluaran negara pengembangan wilayah, 35
beradaptif dengan tepat terhadap berbagai yang tepat, dia punya modeling WPS ini menjadi lokus prioritas
perubahan menjadi penting. Tidak hanya atau punya perhitungan secara dukungan infrastruktur PUPR
secara teknis, kelembagaan, pembiayaan, dalam jangka waktu 5 tahun ke
matematis.
lingkungan, namun juga secara politis. depan. Prioritisasi pada 35 WPS
Perencanaan infrastruktur PUPR dalam ini didasarkan pada harapan
perspektif jangka menengah sudah daya air direncanakan akan membangun 65 agar pembangunan infrastruktur PUPR
dituangkan di dalam dokumen Rencana waduk, membangun 1 juta Ha irigasi baru dll. tidak sebatas wujud hasil secara fisik saja,
Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2015- Infrastruktur Jalan dan jembatan ditargetkan namun memberikan manfaat dan outcome
2019. Dokumen Renstra ini sudah ditetapkan akan membangun 2.650 km jalan nasional, pengembangan wilayah seperti peningkatan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


44 Opini

efisiensi proses produksi dan distribusi di Sumatera Utara, rencana pengembangan selanjutnya dituangkan dalam dokumen
barang dan jasa, peningkatan daya saing, kawasan industri di Kendal jawa Tengah, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
peningkatan produktifitas, pertumbuhan rencana pengembangan kawasan PUPR.
ekonomi, peningkatan kualitas hidup pada perbatasan negara di Kalimantan dll. Terkait dimensi waktu baik jangka
kawasan perkotaan, perdesaan serta Secara normatif, esensi tugas bidang menengah dan jangka panjang, upaya
keseimbangan wilayah. perencanaan yang kami lakukan
Dalam konteks Renstra ini atau dihadapkan pada tantangan dinamika
perspektif jangka menengah ini, tugas Bila kita memprioritaskan pemba- perkembangan lingkungan strategis
bidang perencanaan infrastruktur ngunan jalan nasional di ruas yang Perencanaan yang kita lakukan,
wilayah Sumatera dan Jawa-Bali dihadapkan beberapa tantangan.
salah satunya adalah bagaimana
A misalnya, kita lihat, apakah Salah satunya masalah ketidakpastian.
menjabarkan sasaran output Renstra jalan provinsinya juga siap, karena Misalnya, rencana pemerintah yang
tersebut kedalam sasaran perwilayah
ini satu kesatuan sistem. Kalau akan membangun kereta api cepat
baik provinsi,kabupaten dan kota. Jakarta-Bandung. Rencana itu tidak
Selain itu, penjabaran sasaran output data base sudah siap, kita bangun ada dalam dokumen perencanaan dan
tersebut juga dilakukan dengan metodelonginya. dokumen RTR. Namun dari sisi demand
memperhatikan arah perencanaan itu ada, karena dengan adanya kereta
sektoral. Misalkan, pembangunan jalan perencanaan infrastruktur I, bisa diartikan cepat ini, maka jarak Jakarta-Bandung
baru dan bebas hambatan harus dipadukan dalam beberapa hal. Pertama, dimensi hanya ditempuh dalam waktu 40 menit.
dengan rencana pembangunan pelabuhan waktu, dalam artian tidak hanya bicara Untuk mengantisipasi persoalan seperti
baru Patimban di Subang sebagai pengganti dalam dimensi waktu saat ini saja, tetapi itu, maka perencanaan harus dinamis dan
pelabuhan Cilamaya, rencana pengembangan lebih pada dimensi waktu masa depan. tidak kaku. Dengan adanya perubahan
10 destinasi wisata prioritas seperti Danau Tepatnya dimensi waktu jangka menengah kebijakan yang begitu cepat, maka kita juga
Toba, Tanjung Lesung, Mandalika - Lombok (lima tahunan) dan jangka panjang 10 menyesuaikannya dengan melakukan review
dll, rencana pengembangan KEK Sei Mangkei tahunan). Rencana jangka menengah ini perencanaan.

PROGRAM UTAMA KEK, KI dan Kota Baru SEI MANGKEI 2017

Pelebaran Jalan MAYANG SEI


MANGKE (Rp.7,7 M)

Preservasi dan Pelebaran Jalan


TEBING TINGGI PEMATANG
SIANTAR PARAPAT (MYC)
(Rp.95,6 M)

Preservasi dan Pelebaran Jalan


Tebing Tinggi P Siantar Parapat
(MYC) (Rp.2,5 M)

SID Penyediaan Air Baku untuk


KEK Sei Mangkei (Rp.1 M)

Pembangunan Bendung DI Silau


(Rp.1 M)

Pembangunan Saluran Suplesi dari


DI Silau ke Bunut (Rp.15M)

SPAM Terfasilitasi PDAM Tirta


Lihou (Rp.5 M)

Pembangunan Intake &


Jaringan Pipa Transmisi Air
Baku (Rp.14,4 M)
Pembangunan Rusun untuk Pekerja
KEK Sei Mangkei untuk menampung Pembangunan Flyover Sp
±5.000 pekerja 2 TB (Rp. 4 M) Inalum (Tahap Pra FS 2016)

Pelebaran Simpang dan


Pembangunan Flyover
Perlintasan KA Lima Puluh
(Tahap Pra FS 2016)

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Opini 45

Perencanaan kita tidak boleh kaku terkini. Misalnya bila kita membangun jalan Misalnya kita akan mendukung
lagi. Harus disesuaikan dengan kondisi selatan Jawa, dampaknya apa ke Sulawesi, sektor perindustrian, maka kita harus
yang ada. Setahu kami, di Kementerian dan Pantura. Jadi interaktifnya seperti itu. menterpadukan perencanaan perindustrian
Keuangan misalnya, mereka memiliki model Dengan cara itu maka kita dapat mengambil dengan infrastruktur PUPR. Kita tidak
atau aplikasi untuk menghitung berapa kebijakan dengan data yang akurat. ingin membangun infrastruktur, tapi
penerimaan negara, dan berapa pengeluaran Kedua, dimensi keterpaduan secara yang didukung tidak ada. Misalnya ketika
negara yang tepat. Aplikasi ini menggunakan lintas sektor dan lintas wilayah. Kita sering pembangunan jalan sudah dilakukan, namun
input data yang beragam, menggunakan mendengar pimpinan di PUPR menyebutkan hal itu tidak terasa manfaatnya bagi sektor
perkembangan teknologi informasi dan bisa istilah dukungan infrastruktur PUPR. Ini bisa lain.
interaktif dengan perubahan yang terjadi. dimaknai bahwa keberadaan infrastruktur Berbicara mengenai infrastruktur
Kita juga dapat menerapkan itu, sehingga PUPR perlu direncanakan secara terpadu PUPR, maka kita juga bicara mengenai
perencanaan itu tidak konvensional lagi, tapi dengan perencanaan sektor-sektor lain lintas wilayah. Mengapa demikian?. Hal ini
lebih dinamis. karena infrastruktur PUPR merupakan dikarenakan infrastruktur harus satu sistem,
Dengan pola ini, maka urusan mengenai pendukung pengembangan sektor-sektor tidak hanya bicara lintas daerah saja, tapi
perhitungan berapa jumlah penduduk ke juga lintas kewenangan dan juga lintas
depan sebagai salah satu basis menghitung Terbatasnya anggaran, pemerintah daerah. Misalkan kalau bicara
kebutuhan infrastruktur misalnya, jalan, tidak hanya jalan nasional saja yang
dilihat bukan hanya berdasarkan tingkat
dapat kita atasi dengan kita pikirkan, tapi bagaimana jalan nasional
pertumbuhannya saja. Kita perlu melihat, memperbanyak sharing ini bisa satu kesatuan dengan jalan provinsi
bagaimana daya tampung lingkungannya.
pendanaan. Sehingga pen- dan kabupaten.
Jika jumlah penduduk meningkat, berarti Dalam kaitannya dengan lintas sektor dan
kebutuhan rumah meningkat. Kita harus danaan pembangunan infra- lintas wilayah ini, maka kita perlu koordinasi
memperhitungkan, apakah lahan untuk struktur tidak hanya melalui dengan sektor lain, seperti yang dilakukan
Bapak Kepala BPIW, Hermanto Dardak yang
menyediakan perumahan juga telah tersedia.
Dengan demikian, memperkirakan jumlah
anggaran dari pemerintah melakukan koordinasi dengan Kementerian
penduduk tidak hanya bergantung pada satu pusat, tapi juga pemerintah Perindustrian, Kementerian Pariwisata,
variabel angka pertumbuhan saja. daerah atau pemda. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Untuk mewujudkannya tidak mudah, Tertinggal dan Transmigrasi, serta Badan
karena orang yang mengurusi itu orangnya seperti pariwisata, perindustrian, pertanian, Perencanaan Pembangunan Nasional atau
tidak banyak, karena rinciannya bersifat perkotaan, perdesaan, dll. Selain itu, hal ini Bappenas.
matematis. Selain itu datanya juga harus juga bisa dimaknai bahwa pengembangan Selanjutnya, kita juga melakukan dengan
solid. Akan tetapi, Bapak Kepala Pusat infrastruktur PUPR perlu direncanakan pemerintah daerah melalui Pra Konsultasi
Perencanaan Infrastruktur PUPR meminta secara terpadu dengan pengembangan Regional atau Pra Konreg dan juga Konsultasi
kami mulai merintis dengan membuat data wilayah yang dituangkan dalam rencana tata Regional atau Konreg. Kita melakukan focus
base perencanaan. Data base ini menyangkut ruang berbagai tingkatan agar infrastruktur group discussion (FGD) dengan mereka, agar
beberapa hal seperti peta jaringan jalan PUPR yang dibangun bisa berfungsi secara program kita lebih terpadu dengan mereka.
nasional, provinsi, dan kabupaten. Bila utuh. Oleh karena itu, upaya koordinasi Kemudian, penekanan kegiatan dari
kita memprioritaskan pembangunan jalan menjadi bagian yang krusial baik dengan Bidang Perencanaan Infrastruktur I ini adalah
nasional di ruas A misalnya, kita lihat, sektor dan pemerintah daerah. infrastruktur yang dilakukan dalam upaya
apakah jalan provinsinya juga siap, karena Perencanaan yang kita rencanakan untuk mewujudkan rencana pengembangan
ini satu kesatuan sistem. Kalau data base tentunya terkait infrastruktur pekerjaan wilayah yang dituangkan di dalam rencana
sudah siap, kita bangun metodeloginya. umum dan perumahan rakyat (PUPR), tata ruang atau RTR, baik yang tertuang
Dengan model itu bisa kita tampilkan yang terkait dengan kegiatan Ditjen secara nasional maupun RTR pulau tersebut,
dilayar. Misalkan, kalau satu investasi Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga, Cipta yakni Sumatera dan Jawa-Bali. Jadi apa
jalan disini dampak ekonomi seperti apa. Karya, dan Perumahan. Dalam melakukan yang kita lakukan, sifatnya mendukung
Kalau ada kawasan industri, misalnya, pembangunan infrastruktur tersebut perwujudan dari tata ruang tersebut.
maka dampaknya ke lahan sawah seperti memerlukan keterpaduan antar sektor dan Ketiga, dimensi lokus, dalam artian
apa. Misalnya kalau ada kawasan industri antar wilayah. Mengapa demikian?. Hal ini lokus bidang perencanaan infrastruktur
disitu, maka ada penduduk disitu, maka dikarenakan infrastruktur PUPR sifatnya I adalah wilayah Pulau Sumatera dan
membutuhkan lahan, maka berarti ada mendukung sektor lain, sehingga dalam Jawa-Bali. Dalam perspektif nasional,
potensi koversi lahan. Dengan model itu road menyiapkan infrastruktur PUPR harus juga kontribusi ekonomi kedua wilayah masih
map terlihat dan dapat interaktif dengan data melihat arah perencanaan sektor lain. sangat dominan. Selama dua dekade

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


46 Opini

terakhir, kontribusi PDRB kedua wilayah Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, kualitas pelayanannya juga harus berbeda
ini masih berkisar 70-80 persen terhadap dan Lamongan). Dua pulau besar ini juga dengan pulau lainnya di Indonesia. Misalnya,
pembentukan PDRB nasional. Belum lagi memiliki akses jalan tol dan kereta api kalau bicara soal jalan, maka tingkat
jika kita melihat kuantitas aset infrastruktur yang semakin bagus. Untuk akses Jakarta- kekerasan jalannya harus khusus, karena
yang sudah dibangun dan jumlah penduduk Cirebon, dulu 4-5 jam, tapi sekarang hanya banyak dilewati angkutan besar.
serta kawasan perkotaan/metropolitan 3 jam saja. Pembangunan di Pulau Sumatera
yang berada di wilayah ini. Sebut difokuskan pada pertambangan dan
saja, jalan tol terpanjang ada di Pulau perkebunan. Untuk mendukung hal
Jawa dan sekarang pembangunannya Pada intinya Pulau Sumatera mau- itu, kita harus melihat dimana simpul-
di dorong di Pulau sumatera pun Jawa-Bali, persoalan yang simpul pertambangan dan perkebunan
secara bertahap. Bandar udara
harus diperbaiki adalah masalah yang ada disana. Contohnya kawasan
dan pelabuhan terbesar juga ada di Sei Mangke di Sumatera Utara, dimana
wilayah ini. Demikian pulau kawasan konektivitas. Hal ini berlaku juga daerah tersebut merupakan kawasan
metropolitan terbesar, sebut saja untuk pulau lain seperti Kalimantan, perindustrian dan perkebunan, karena
Jabodetabekpunjur, Mebidangpro, daerah itu sebagai hilirisasi dari
Gerbangkertasusila dan lain-lain.
Sulawesi, dan Papua. kebun kelapa sawit. Dengan demikian
Kemudian, kalau kita bicara Pulau dapat dikatakan bahwa, fokus dari
Jawa-Bali, maka yang terlihat jelas adalah Aktivitas ekonomi di pulau ini tergolong perencanaan yang kita lakukan dilihat dari
jumlah penduduknya yang besar, yakni tinggi, dimana terdapat kawasan industri, kebutuhan daerah.
mencapai hampir 50 persen dari jumlah perdagangan, dan sentra lumbung pangan Namun pada intinya Pulau Sumatera
penduduk di Indonesia. Tidak hanya itu, di yang bagus. Tantangan kita adalah bagaimana maupun Jawa-Bali, persoalan yang harus
Jawa-Bali juga ada kawasan perkotaan yang menyediakan air baku, menyediakan diperbaiki adalah masalah konektivitas.
berkembang Metropolitan Jabodetabek irigasi, termasuk pemenuhan infrastruktur Hal ini berlaku juga untuk pulau lain seperti
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan permukiman, seperti air minum dan sanitasi. Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Khusus
Bekasi), Gerbangkertosusila (Gresik, Dengan tingginya aktivitas ekonomi, maka Jawa, hal lain yang perlu diperbaiki adalah

PROGRAM UTAMA PENDUKUNG KAWASAN LUMBUNG PANGAN


PROVINSI JAWA TIMUR 2017

Pembangunan Bendungan
Gongseng lanjutan
(Rp.305 M)

Pembangunan Bendungan
Bendo lanjutan
(Rp.490 M)

Pembangunan Bendungan
Tugu on going Kab
Trenggalek lanjutan
(Rp.138.8 M)

Pembangunan Jaringan
Irigasi DI Nipah (Rp.60 M)

Pembangunan Embung Air


Baku Selobale Desa Boto
Putih Kec Bendungan Kab
Trenggalek (Rp.7 M )

Pembangunan Embung Air


Baku Pakel Desa Dompyong
Kec Bendungan Kab
Trenggalek (Rp.7 M )

Bendungan Tugu on going


Pusat Bendungan Kab.
Trenggalek (Rp.138,8 M)

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Opini 47

ketahanan pangan, energi, dan air. Masalah tersebut, maka peran BPIW semakin lihat, bila daerah itu tingkat pelayanan
disparitas juga menjadi hal penting yang dibutuhkan, karena kita harus bisa infrastruktur PUPRnya bagus, maka daerah
perlu menjadi perhatian kita. Misalnya di memilah, mana dukungan program yang tersebut punya willingness to spend bagus
Pulau Jawa, kita harus mendorong potensi di prioritas. Kemudian program prioritas itu dan Produk Domestik Regional Bruto
Selatan Jawa sehingga dapat mengimbangi kita prioritaskan lagi. Untuk itu kita harus (PDRB) bagus, maka kita dorong mereka
di kawasan Pantai Utara atau Pantura. Paling meyakinkan pengambil kebijakan, seperti menggunakan aggaran mereka sendiri.
tidak, pesisir Jawa bisa terkoneksi dengan DPR RI, dengan memperkuat justifikasi teknis Sedangkan APBN difokuskan pada daerah-
utara Jawa, sehingga potensinya lebih atau alasan teknis, agar pengambil kebijakan daerah yang mempunyai willingness to
optimal. memahami, mengapa suatu pembangunan spend PUPRnya tinggi, ekonominya rendah,
Kemudian, di Sumatera bagian barat, infrastruktur kita programkan. dan potensinya tinggi.
salah satu yang dikembangkan, Pelabuhan Misalnya pembangunan Selingkar Namun bila suatu daerah kinerja
di Sibolga, dimana belum lama ini telah Wilis, dimana pembangunannya dilakukan infrastruktunya kurang baik, willingness
dilakukan ground breaking oleh Presiden. bersama-sama oleh 6 kabupaten yakni to spend kecil, maka dapat ditunda untuk
Apalagi informasi global menyebutkan, Cina Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, dianggarkan melalui APBN. Komitmen untuk
akan memanfaatkan jalur ini, Samudera membelanjakan anggaran daerah untuk
infrastruktur PUPR itu, perlu dilakukan
Hindia. Jadi bila kita kembangkan kota-kota
di pesisir barat dan selatan Jawa. Untuk itu
Terbatasnya anggaran, secara tertulis. Komitmen tertulis tersebut
kita mendorong pengembangan Pantai Prigi. dapat kita atasi dengan telah didorong Kepala BPIW, Hermanto
Diharapkan kita bisa mengambil peluang memperbanyak sharing Dardak terutama terkait pengembangan
pengembangan yang dilakukan negara tirai pendanaan. Sehingga pen- Kota Baru Publik Maja.
bambu tersebut. Kesepakatan bersama tersebut tidak
Kita saat ini sedang menjajaki dibukanya
danaan pembangunan infra- hanya dilakukan pemerintah pusat dan
ruang udara di Selatan, karena akan ada struktur tidak hanya melalui daerah, tapi juga dilakukan oleh pihak
bandar udara baru, yang direncanakan akan anggaran dari pemerintah pengembang. Kekurangan anggaran juga
dibuka. Diperkirakan bandar udara baru ini
pusat, tapi juga pemerintah dapat diatasi dengan melibatkan peran
swasta melalui Kerjasama Pemerintah
berada di Tulungagung. Dengan demikian
Jalur Pantai Selatan secara bertahap kita daerah atau pemda dengan Badan Usaha (KPBU). Ini opsi lain
tuntaskan. yang didorong untuk terus dilakukan.
Kemudian dalam review Rencana Tata Ponorogo, Nganjuk, Kediri, dan Madiun. Dengan penjelasan tadi, maka dapat kita
Ruang Wilayah (RTRW) kita usulkan simpul- Selain 6 kabupaten, Provinsi Jawa Timur juga katakan bahwa perencanaan yang memiliki
simpul selatan Jawa, terutama kota-kota sepakat membangun kawasan tersebut. panduan dan data yang jelas, maka dapat
di persimpangan jalan nasional seperti Dengan dilakukan secara bersama-sama ini diketahui apa yang akan dilakukan untuk
di Cidaun kita dorong jadi Pusat Kegiatan akan lebih baik ketimbang hanya dilakukan mencapai kesejahteraan masyarakat
Wilayah (PKW). Kita dorong infrastrukturnya satu pihak. melalui pembangunan infrastruktur.
sehingga menjadi salah satu motor Terbatasnya anggaran, dapat kita atasi
pertumbuhan di Selatan Jawa. dengan memperbanyak sharing pendanaan.
Disisi lain, pembangunan infrastruktur, Sehingga pendanaan pembangunan
mau tidak mau, harus menyesuaikan dengan infrastruktur tidak hanya melalui anggaran
anggaran yang diberikan melalui APBN. dari pemerintah pusat, tapi juga pemerintah
Dalam Renstra disebutkan bahwa untuk daerah atau pemda. Untuk menentukan
membangun infrastruktur dalam jangka skala prioritas program infrastruktur, kita
waktu 5 tahun, kita membutuhkan anggaran lihat kemampuan dan kesanggupan daerah
sebesar Rp 831 triliun. Jadi setahun untuk berbagi anggaran. Kepala Pusat
harusnya ada anggaran RP 166 triliun. Tapi Perencanaan Infrastruktur PUPR, Bapak
pada kenyataannya pada tahun pertama Hadi Sucahyono mengamanatkan kita untuk
RPJMN, yakni tahun 2015, anggaran yang memetakan willingness to spend atau
dikucurkan sekitar RP 108 triliun. Tahun kesediaan daerah untuk membelanjakan
2016, anggaran infrastruktur PUPR hanya APBD untuk pembangunan infrastruktur
RP 95 triliun. Kemungkinannya angka itu PUPR. Jadi yang ingin dilihat adalah
akan dipotong lagi. sebesar berapa kemampuan daerah dalam
Artinya, sekarang kita dihadapkan pada membelanjakan anggarannya.
anggaran yang terbatas. Dengan kondisi Dengan adanya data itu, maka akan kita

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


48 WPS Corner

Wilayah Pengembangan Strategis 7


JAKARTA-BOGOR-CIAWI-SUKABUMI TAHUN 2017
ULTIMATE Program Utama
Program ultimate pada WPS 7 sampai dengan tahun 2017 ini akan Program utama yang di susun hingga tahun 2017 ini melingkupi
mendukung pengembangan kawasan strategis diantaranya; kawasan pembangunan di sektor Bina Marga, Cipta Karya serta Perumahan.
strategis pariwisata nasional (KSPN) Pulau Seribu dan Puncak Gede Dari Sektor Bina Marga akan membangun Jalan Arteri Sejajar serta
Pangrango dengan daya tarik Bentang alam, situs bersejarah dan Jalan Tol/JOR, jalan tol Depok-Antasari, Bogor-Ciawi-Sukabumi (lan-
tempat ibadah. Kawasan Industri (KI) Bogor Cibinong, Pelabuhan Ratu, jutan) dan Sukabumi-Ciranjang. Dari Sektor Cipta Karya akan mendu-
Marunda Center, Jakarta Industrial Estate Pulogadung dan Tanjung kung dengan adanya pembangunan IPAL Kawasan Kecamatan Bogor
Priok. Selain itu pengembangan infrastruktur dari berbagai sektor Tengah. Sektor Sumber Daya Air (SDA) juga turut mendukung pem-
juga dikembangkan, diantaranya dari sektor Sumber Daya Air akan bangunan pada WPS 7 ini melalui pembangunan bangunan pengaman
mengembangkan Sodetan Kali Ciliwung dan Waduk Ciawi. Dari sektor pantai sepanjang NCICD, pembangunan saluran induk Karian Jakarta,
Bina Marga akan mendukung pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Suk- Normalisasi Kali Pesanggrahan dan Kali Angke, pembuatan polder Kali
abumi, serta jalan tol Jakarta Bogor. Sedangkan dari sektor peruma- Blenceng, Pembangunan Check DAM DAS Ciliwung. Dan dari Sektor Pe-
han akan dibangun rusunawa di berbagai lokasi. rumahan akan membangun rumah umum tapak layak huni yang ter-
Selain itu, Kementerian PUPR juga akan mendukung akses dari fasilitasi melalui bantuan PSU, pembangunan Rusunawa di Jembatan
maupun ke Stasiun, Pelabuhan dan Bandara diantaranya: Kerta Api Kali Besi, di Kota Depok, dan di pasar Rumput.
Ekspress Manggarai-Soekarno Hatta, Jalur LRT Cibubur Cawang, Ban-
dar Udara Halim Perdana Kusuma, Pelabuhan Tanjung Priok dengan
kelas Pelabuhan Pengumpul, serta Pelabuhan Perikanan Samudera
Nizam Zachman dengan kelas Pelabuhan Regional.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


WPS Corner 49

Wilayah Pengembangan Strategis 8


Jakarta – Bandung – Cirebon – Semarang

ULTIMATE WPS 8 JAKARTA-BANDUNG-CIREBON-SEMARANG 2025

Pelabuhan
Pelabuhan Pengganti
Cilamaya Pengganti
Waduk
Sukahurip Cilamaya JALAN TOL
(Patimban) 1. Jakarta-Cikampek (72Km)
2. Cikampek-Palimanan (116,75Km)
3. Palimanan-Kanci-Pejagan (61,3Km)
Bandara 4. Pejagan-Pemalang (57,5Km target 2018)
Kertajati 5. Pemalang-Batang (39,2Km target 2018)
6. Batang-Semarang (75Km target 2019)
BANDARA KERTAJATI BENDUNGAN 7. Cisumdawu (61,68Km)
Sukahurip

Waduk
Jatibarang

Bendungan
Leuwikeris Waduk
Jalan Tol Matenggeng

Jalan Nasional

Rencana Jalan Tol

Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

Pusat Kegiatan Wilaayah (PKW)

Pelabuhan Utama (PU)

Pelabuhan Ikan

Bandar Udara

KSPN

Kawasan Industri
Klaster Industri
KSN Metropolitan KSPN 1.DKI Jakarta 5.Purwakarta
P Simpul Padi
1.Jabodetabekpunjur 1.Pangandaran, Jawa Barat 2.Bogor 6.Bandung
2.Cekungan Bandung 2.Kepulauan Seribu, DKI Jakarta 3.Bekasi 7.Cilacap
T Simpul Teh
3.Kedungsepur 3.Kota Tua-Sunda Kelapa, DKI Jakarta 4.Karawang 8.Semarang 1
bw
Simpul Bawang

Ultimate Program Utama 2017


Arah pembangunan infrastruktur PUPR sampai dengan tahun 2025 Pada program utama WPS 8 Jakarta – Bandung – Cirebon – Sema-
di WPS 8 Jakarta – Bandung – Cirebon – Semarang diantaranya adalah rang sampai dengan tahun 2017, infrastruktur PUPR yang dibangun
pembangunan Jalan Tol Jakarta menuju Cikampek sepanjang 72 km, difokuskan pada pembangunan jalan, diantaranya adalah pembangu-
pembangunan Jalan Tol Cikampek menuju Palimanan sepanjang 116,76 nan Jalan Tol Cisumdawu Seksi II Rancakalong-Sumedang 17Km, Seksi
km, pembangunan Jalan Tol Palimanan menuju Kanci menuju Pejagan III Sumedang-Cimalaka 3,7Km yang saat ini dalam proses pembebasan
sepanjang 61,3 km, pembangunan Jalan Tol Pejagan menuju Pemalang lahan lanjutan dan pelelangan, Seksi IV Cimalaka-Legok 8,2Km yang
sepanjang 57,7 km yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2018, saat ini dalam proses pembebasan lahan lanjutan dan pelelangan, Sek-
pembangunan Jalan Tol Pemalang menuju Batang sepanjag 39,2 km si V Legok-Ujungjaya 16,4Km yang saat ini dalam proses pembebasan
yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2018, pembangunan Jalan lahan lanjutan dan pelelangan. Selain itu, terdapat pembangunan Jalan
Tol Batang menuju Semarang sepanjang 75 km yang ditargetkan se- Tol Pejagan – Pemalang dengan Seksi III Brebes Timur menuju Tegal
lesai pada tahun 2019 dan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepan- Timur sepanjang 10,4 km yang saat ini dalam proses lanjutan pem-
jang 61,68 km yang menghubungkan antara Cileunyi – Sumedang bebasan lahan Seksi IV dan pembebasan lahan Jalan Tol Pemalang –
– Dawuan. Selain jalan, arah pembangunan infrastruktur PUPR pada Batang pada Seksi I Pemalang-Petarukan, Seksi II Petarukan-Comal,
WPS 8 ini adalah pembangunan Bendungan Sukahurip dan mendu- Seksi III Comal-Pekalongan dan Seksi IV Pekalongan-Batang, serta
kung beberapa kawasan, seperti Kawasan Industri (KI) di DKI Jakarta, pembangunan Jalan Tol Batang – Seamrang pada Seksi III Batang Timur
Bogor, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Bandung, Cilacap, Semarang, – Kleri speanjang 36,3 km.
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) seperti Pangandaran, Selain pembangunan Jalan Tol, juga terdapat pembangunan jalan na-
Kepulauan Seribu dan Kota Tua – Sunda Kelapa, mendukung pula KSN sional seperti pembangunan arteri sejajar JORR, pembangunan Jalan
Metropolitan di Jabodetabekpunjur, Cekungan Bandung dan Kedungse- Lingkar Brebes dan pembangunan Jalan Pejagan – Ketanggungan
pur, serta pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka dan pelabu- menuju Prupuk. Pada program utama WPS 8 ini juga terdapat pem-
han pengganti di Cilamaya. bangunan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang yang saat
ini sedang dalam proses konstruksi dan penanganan banjir di Sema-
rang, Pekalongan dan Tegal. Terdapat pula pembangunan rusun dan
peningkatan infrastruktur permukiman di Kota Cirebon, Tegal dan Pe-
kalongan.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


50

KETERPADUAN TERHADAP PENGEM


SAMUDERA DAN NUSANTARA [K
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung dari segi pengembangan infrastruktur PUPR dalam
Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera dan Nusantara Kemaritiman dan Kelautan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelau-
tan dan Perikanan.

BELAWAN SUNGAILIAT PEMANGKAT KENDARI

23
3
21

SIBOLGA 5 20

BUNGUS NIZAM
22

6
ZAHMAN
TANJUNG
PANDAN 8
7
9 10 11
13

KARANGANTU 12 14
15
16 17

PELABUHAN
RATU

KEJAWANAN

CILACAP PEKALONGAN PRIGI

SINERGI / Edisi 01
07 -- Januari
Juli 2016
2016
Infografis 51
51

MBANGAN PELABUHAN PERIKANAN


KEMARITIMAN DAN KELAUTAN]

KWANDANG BITUNG TERNATE

24
25

31

26 32

27
30

33
28

34

18

19

BRONDONG

PENGAMBENGAN AMBON KOTA TUAL

PPS PPN
BELAWAN BUNGUS SIBOLGA SUNGAILIAT PEKALONGAN PENGAMBENGAN PEMANGKAT
NIZAM ZAHMAN CILACAP TANJUNG PANDAN PELABUHAN RATU PRIGI AMBON KWANDANG
BITUNG KENDARI KANGANGANTU KEJAWANAN BRONDONG KOTA TUAL TERNATE
Sumber: Kepmen Kelautan Dan Perikanan RiNo. 45/Kepmen-kp/2014 tentang Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional
SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016
52

Teknologi Inovasi Pertama di Tanah Air


Jembatan Baja Bergelombang
Konsep Desain Jembatan Layang Baja Bergelombang di Antapani Sumber: istimewa

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)


bersama Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah mengerjakan
proyek percontohan jembatan layang baja bergelombang di
Antapani, Kota Bandung. Jembatan layang dengan teknologi
struktur baja bergelombang tersebut merupakan yang pertama
di Indonesia.
Pembangunan Jembatan layang tersebut dibangun dengan total anggaran
Rp 33,5 miliar. Komposisi anggaran berasal dari anggaran
jembatan dengan Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Badan Penelitian dan
struktur ini mampu Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR sebesar Rp 21,5

menghemat hingga miliar. Sementara sisanya Rp 10 miliar berasal dari Pemerintah


Kota Bandung dan pihak pelaksana dari Posco Steel Korea dalam
40% dibanding bentuk komponen material.

jembatan dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono mengatakan, jembatan


layang Antapani dibangun dengan struktur baja bergelombang
konstruksi beton dan dikombinasikan dengan timbunan ringan. Pembangunan
bertulang jembatan dengan struktur ini mampu menghemat hingga 40%
dibanding jembatan dengan konstruksi beton bertulang.
“Jembatan layang ini merupakan salah satu rancang bangun
aplikatif yang dikembangkan Kementerian PUPR,” ujar Basuki
usai meresmikan pencanangan Jembatan Layang Antapani di
Kota Bandung, Jumat (10/6) waktu lalu.
Pembangunan Jembatan Layang Antapani ini diharapkan dapat

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Teknologi 53

mengatasi kemacetan di persimpangan Jalan timbunan ringan, hanya membutuhkan Rp “Kami memberikan kontribusi sekitar Rp10
Antapani-Terusan Jakarta yang selama ini 40 miliar. “Artinya, dengan biaya sekitar Rp miliar. Untuk jalan, drainase dan lampu jalan
kerap terjadi setiap harinya 120 miliar, kita dapat membuat tiga jembatan akan kami desain sendiri sehingga jembatan
Menurutnya, pembangunan jembatan layang dengan baja bergelombang,” kata layang ini juga akan menjadi daya tarik bagi
layang dengan struktur baja bergelombang Herry. masyarakat,” pungkasnya. INI/infoBPIW
dengan kombinasi mortar busa punya Pembangunan jembatan layang dengan
beberapa keunggulan seperti waktu tempuh baja bergelombang juga dikombinasikan Berikut detail jembatan Fly Over Antapani
pengerjaan konstruksi lebih cepat 50%. dengan timbunan ringan yang merupakan Bandung:
“Saya harap inovasi penelitian aplikatif hasil karya Pusjatan. Soal kekuatan - Tipe struktur jembatan: corrugated atau
ini dapat dirasakan manfaatnya oleh jembatan layang dengan baja bergelombang, armco
masyarakat. Saat peresmian Desember tidak perlu diragukan kekuatannya. Karena - Jumlah bentang jembatan: 3 bentang yaitu
nanti mudah-mudahan bisa oleh Wapres Pak tim Pusjatan telah melakukan pengujian 11 meter x 2 dan 22 meter
Jusuf Kalla,” katanya. dan penghitungan yang cermat mengenai - Panjang bentang jembatan: 44 meter
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian kekuatan jembatan. “Proyek pembangunan - Tinggi jembatan: 5,1 meter
Jalan dan Jembatan Balitbang Kementerian flyover Antapani, juga akan dikembangkan di - Lebar jembatan : 9 meter
PUPR, Herry Vaza mengatakan, kualitas daerah-daerah lain,“ pungkasnya. - Jumlah jalur : 2 lajur 2 arah
kekuatan jembatan layang dengan struktur Sementara itu, Wali Kota Bandung, - Lebar lalu lintas 6,5 meter
baja bergelombang telah diuji dan memiiki Ridwan Kamil menuturkan, Bandung menjadi - Lebar bahu 0,75 m x 2= 1,5 m
ketahanan dalam jangka waktu yang lama. proyek percontohan jembatan layang - Waktu konstruksi 6 bulan.
“Kami telah melakukan pengujian dan dengan struktur baja dan bergelombang.
penghitungan yang cermat mengenai Dia berharap pemerintah pusat bisa terus
kekuatan jembatan. Hasilnya bisa bertahan melakukan pembangunan jembatan layang
lama dan efektif serta lebih murah,”
paparnya.
Menurut Herry, pembangunan jembatan
layang yang sudah diwacanakan sejak
2015 lalu itu akan memakan waktu sekitar
enam bulan. Pembangunan jembatan ini
diharapkan dapat mengatasi kemacetan di
persimpangan sebidang Jalan Antapani.
“Desain rancang bangun jembatan
layang merupakan proyek percontohan
baja bergelombang hasil pengembangan
Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR yang
baru pertama kali diterapkan di Indonesia,”
kata dia.
Herry Vaza, jembatan layang Antapani
yang akan dibangun berbeda dengan
jembatan layang pada umumnya. Pasalnya,
struktur jembatan akan menggunakan terutama pada perlintasan jalan yang ada di
baja bergelombang berbentuk corrugated Kota Bandung.
atau armco dengan tiga bentang jembatan. “Ada 30 titik perlintasan sebidang yang
Panjang bentang jembatan 44 meter, ada di Kota Bandung. Saya kira pemerintah
dengan tinggi jembatan 5,1 meter dan pusat, melalui Kementerian PUPR bisa
lebar jembatan 9 meter. “Penggunaan baja terus melakukan pembangunan yang tentu
bergelombang akan mempercepat waktu saja kami dari Pemerintah kota akan mem-
tempuh pengerjaaan jembatan,” kata dia. backup,” paparnya.
Dari sisi biaya menurut Herry, lebih efisien. Dia menambahkan, Pemkot Bandung
Biasanya, untuk membuat satu jembatan juga akan berkomitmen melalui pendanaan
dengan beton bertulang membutuhkan Rp di mana pada pelaksanaan pembangunan
120 miliar. Tapi pembuatan jembatan layang jembatan layang tersebut, Pemkot Bandung
dengan struktur baja bergelombang dengan berkontribusi sepertiga dari total anggaran.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


54 Jalan-jalan

Jembatan Surabaya,
Icon Wisata Baru
di Surabaya

Panorama Jembatan Surabaya Sumber: Dok BPIW

Jembatan Surabaya merupakan salah satu ikon wisata baru di Surabaya. Jembatan ini
baru saja diresmikan oleh walikota Surabaya, Tri Rismaharini pada tanggal 9 Juli 2016
yang lalu. Jembatan Surabaya ini didesain dengan bentuk melengkung, hampir meny-
erupai busur. Jembatan ini akan membelah garis pantai Kenjeran, tepatnya akan men-
ghubungkan secara langsung jalan Pantai Ria Kenjeran (Kenjeran Baru/Kenjeran Park)
dengan jalan Pantai Kenjeran Lama (Taman Hiburan Pantai). Selain itu ke depannya
Jembatan Kenjeran Surabaya ini akan memberikan akses Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT)
Surabaya dari Jembatan Suramadu menuju Bandara Juanda dan sebaliknya.

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Jalan-jalan 55

Jembatan yang menghabiskan dana sehingga semua aktifitas yang ada di atas Pembangunan Jembatan Kenjeran adalah
hampir Rp 200 miliar ini memiliki jembatan bisa termonitor secara baik. awal tumbuhnya ekonomi di wilayah Utara
latar pemandangan Selat Madura dan Konsep yang paling utama dengan Surabaya. Wilayah yang sebelumnya tidak
menghadirkan keindahan jembatan dibangunnnya jembatan ini adalah semaju wilayah Surabaya lainnya. Namun
suramadu dari kejauhan. Salah satu yang terkoneksinya tiga kawasan utama. Tiga dengan sentuhan pembangunan jembatan
membuat jembatan tersebut sangat kawasan ini akan menjadi ikon wisata megah itu, ini akan menjadi embrio wisata
menarik yakni adanya permainan air mancur tersendiri. Yakni ecowisata Hutan Mangrove bahari Surabaya. Jembatan yang berada
menari (Dancing and Musical Fountain) yang Wonorejo, Pantai Kenjeran, dan Kuliner di kawasan Taman Hiburan Pantai (THP) di
dilengkapi dengan gemerlap lampu warna Sentra Ikan Bulak. Sebagai pelengkap Kenjeran Lama dan juga Sentra Ikan Bulak
warni, yang sebelumnya hanya dapat dilihat menghidupkan (SIB) ini membuat
di berbagai ikon tempat wisata di luar negeri. wisata bahari ke Jembatan Surabaya akan daerah tersebut
Posisi Air Mancur Menari sendiri berada Kenjeran, pemkot
menjadi sejarah baru bagi menjadi lebih hidup,
di ujung jembatan bersebelahan dengan juga menyiapkan sehingga pariwisata
pembangunan Kota Pahla-
anjungan penyeberangan, yaitu tepatnya di taman dengan Kenjeran dan sekitarnya
wan. Wilayah Utara Sura-
Taman Hiburan Pantai (THP) yang berada patung Sura dan bisa lebih berkembang.
di sisi Kenjeran Lama. Air mancur dengan Baya seluas 1,1
baya yang nyaris tertinggal Disamping itu, Kota
sorot tata cahaya dan diiringi lagu khas hektar di depan
dibanding wilayah lain, kini Surabaya masuk
seperti ‘Surabaya’ dan ‘Jembatan Merah’ Sentra Ikan Bulak
dipastikan akan bergeliat ke dalam Wilayah
yang dipadukan dengan musik klasik yang yang saat ini masih dengan dibangunnya ikon Pengembangan
mengalun indah ini bak sebuah tarian dalam proses baru wisata itu. Strategis (WPS) 11
gemulai. Air mancur yang dibeli dari Korea pembangunan. Semarang-Surabaya.
itu bisa menari sesuai dengan hentakan Jembatan Surabaya akan menjadi Dengan masuk dalam WPS 11, maka
musik yang dimainkan. Air Mancur menari sejarah baru bagi pembangunan Kota pembangunan infrastrukturnya akan di
ini merupakan Fasilitas pendukung dari Pahlawan. Wilayah Utara Surabaya yang dukung dengan dibangunnya jalan tol Trans
Jembatan Pantai Kenjeran. nyaris tertinggal dibanding wilayah lain, Jawa yang direncanakan pemerintah. Andina
Yang tidak kalah menarik adalah kini dipastikan akan bergeliat dengan
desain jembatan ini yang dibuat dibangunnya ikon baru wisata itu.
tidak seperti jembatan lainnya.
Pengalaman langsung Tim Sinergi
BPIW, lantai jembatan dibuat tidak
tertutup rapat, sehingga anda bisa
melihat kebawah melalui celah-celah
dasar jembatan. Dengan tinggi 20
meter, pastinya akan meningkatkan
adrenalin anda saat anda berada
diatas. Fasilitas lainnya juga ikut
disediakan oleh pemerintah antara
lain dua lift yang ada di sisi kanan
dan kiri jembatan yang memang
dirancang khusus untuk pengunjung
penyandang disabilitas, rambu-
rambu lalu lintas serta delapan unit
CCTV dan rambu di sekitar area yang
berguna untuk mencegah terjadinya
tindak kejahatan ataupun kecelakaan
selama berada di atas jembatan

Pemandangan Dari Atas Jembatan Surabaya

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


56 Potret

Inovasi Pembangunan Kota dan Wilayah Berkelanjutan


Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR meluncurkan dua buku terkait perencanaan perkotaan, pada saat
Parallel Event tentang Inovasi Pembangunan Kota dan Wilayah Berkelanjutan, di Surabaya, (27/7).

Perserta menyanyikan Indonesia Raya


Para
Seremoni
pembicara
menyanyikan
berdiskusi
laguKota
Indonesia
CerdasRaya
Berkelanjutan

para narasumber dan moderator saat usai diskusi

Bupati Trenggalek memberi paparan Salah seorang peserta memberikan tanggapan

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Potret 57

Pameran PrepComm3 Habitat III


Badan Pengembangan Infastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, ikut serta dalam acara PrepCom 3 Habitat III, yang digelar United
Nations (UN) di Surabaya, Rabu (27/7). PrepCom 3 Habitat III ini dihadiri oleh 193 negara.

Perserta menyanyikan Indonesia Raya


Suasana
Seremonibooth
menyanyikan
BPIW lagu Indonesia Raya

Para peserta disela-sela acara

Pengunjung saat diberi penjelasan Salah satu acara dIskusi di PrepCom 3 Habitat III

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


58 Tips

Memaksimalkan Waktu Kerja

Membuang-buang waktu di menentukan prioritas. Menyusun prioritas akhir pekan. Tugas yang sulit lebih baik
pun merupakan sebuah tugas tersendiri. dijadwalkan di awal minggu (Senin atau
hari kerja banyak menimbulkan Buatlah daftar tugas yang harus dikerjakan Selasa), sementara tugas-tugas yang lebih
dampak negatif seperti sedetail dan menurut prioritas terpenting. mekanis atau rutin di sekitar pertengahan
Jika Anda suka dengan gambaran yang minggu, dan mendekati akhir minggu
pekerjaan yang menumpuk, jelas dan terstruktur, Memiliki prioritas (Kamis dan Jumat) waktu anda bisa sedikit
bahkan rasa stres akibat bisa membantu mencapai gol, sekaligus lebih bebas dan santai karena di kedua hari
memikirkan beban pekerjaan membantu berfokus. ini telah menumpuk kelelahan dan stres
sebagai akibat dari pekerjaan di hari-hari
yang belum terselesaikan. 2. Kerjakan tugas penting di pagi hari sebelumnya.
Solusi dari masalah membuang- Setelah menentukan prioritas, langkah
buang waktu adalah dengan selanjutnya adalah mengerjakan tugas 4. Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan
penting di pagi hari atau sebelum makan perhatian anda
memaksimalkan hari kerja siang. Mengapa? Karena stamina dan Selama jam kerja, cobalah untuk menemukan
Anda. Untuk tujuan tersebut, konsentrasi Anda di pagi hari masih segar saat-saat di mana tidak ada yang bisa
daripada siang atau sore hari. Urutan tugas mengganggu anda melakukan aktivitas. Jika
ada 5 langkah sederhana yang yang dikerjakan bergantung pada strategi bukan berkaitan dengan pekerjaan, maka
perlu Anda lakukan. Berikut Anda. Anda dapat mengerjakan tugas itu adalah sebuah gangguan. Hindari hal-
penjelasannya: penting yang paling mudah terlebih dahulu hal yang mengganggu, seperti bergunjing
untuk membentuk momentum kerja. Di sisi dengan teman-teman dan terlalu sering
1. Menentukan Prioritas lain, Anda dapat mengerjakan tugas harian mengecek media sosial.
Tugas dan aktifitas perlu diidentifikasikan. yang paling sulit terlebih dahulu.
Kita harus cermat memilih mana yang 5. Pulang pada waktu spesifik
harus dikerjakan terlebih dahulu. Jika tidak, 3. Buat rencana SMART (Specific- Adanya tenggat waktu bisa memacu kita
kita akan melakukan banyak pekerjaan Measureable-Achievable-Reasonable- bekerja lebih efektif. Menetapkan tenggat
yang tidak penting dan tidak mendesak. Timeline) waktu akan membantu Anda menyelesaikan
Ujung-ujungnya kita akan melakukan Rencanakan tugas yang paling sulit di awal pekerjaan dan menentukan pekerjaan mana
banyak hal secara terburu-buru dengan setiap minggu sehingga anda akan lebih yang lebih penting. Andina
kualitas yang seadanya. Maka itu, kita harus santai menjelang akhir minggu dan sebelum

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Tokoh 59

Penataan Kota Perlu


Diaplikasikan Lintas
Generasi
Emil Elestianto Dardak
.....................................................
Bupati Trenggalek

Perencanaan tata ruang idealnya dapat diaplikasikan lintas generasi dan sekitarnya memiliki penduduk sekitar 8 sampai 10 juta jiwa, namun
pemerintahan, supaya pembangunan kota dapat dilakukan secara ber- lahan pertanian tidak cukup untuk menyerap lapangan kerja untuk
kesinambungan antar generasi. Demikian diyakini, Bupati Trenggalek, masyarakat. “Nah, kalau dibiarkan sama artinya dengan bunuh diri,”
Emil Elestianto Dardak saat dijumpai Sinergi BPIW di Surabaya, bebe- terangnya.
rapa waktu lalu. Untuk itu perlu kreativitas untuk mencari solusi agar masyarakat
Kendati begitu, pria ahli tata ruang lulusan Ritsumeikan Asia Pacific dapat terangkat kemakmurannya. “Seperti dibangun Bandara. Hal itu
University, Jepang ini mengatakan, dokumen tata ruang jangan sampai sebagai corong untuk membuka, agar nanti pariwisata, jasa, dan bisnis
membelenggu terlalu kuat, namun juga jangan sampai tidak memberi- berkembang, sehingga dengan begitu akan banyak terbuka peluang
kan acuan. Sebab, apabila tata ruang tidak memberikan acuan yang lapangan kerja untuk memakmurkan masyarakat,” papar pria lulusan
jelas bagi generasi muda, maka kota tersebut tumbuh tak terarah. doktor dari kampus di Jepang.
Menurut suami dari Arumi Bachsin ini, per- Di sisi lain, Emil mengakui, untuk mema-
encanaan tata ruang itu sejatinya bukan hal jukan daerah pihaknya senantiasa fokus
yang terlalu preskriptif, namun juga bukan Dokumen tata ruang jangan pada kemantapan jalan antar kecamatan.
yang sangat normatif, sehingga untuk sampai membelenggu terlalu “Ya jalan-jalan kecamatan di Trenggalek
menemukan ramuan yang tepat memang kuat, namun juga jangan sampai harus mantap dan terkoneksi. Begitu pun,
memerlukan profesionalisme dan ahli yang
tidak memberikan acuan. Sebab, Trenggalek harus terkoneksi ke regional,”
matang. terangnya.
Selain itu, dalam melaksanakan pembangu-
apabila tata ruang tidak mem- Dia mengatakan, untuk menghubungkan
nan tata ruang kota memerlukan kearifan berikan acuan yang jelas bagi Trenggalek terhubung dengan daerah
dari pemerintah. Ia mencontohkan, seperti generasi muda, maka kota lain, pihaknya mendorong agar jalan dari
pernah dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut tumbuh tak terarah. Panggul-Prigi terhubung ke Tulung Agung-
waktu di Solo, yakni untuk bisa merelokasi Pacitan. Dengan begitu, Trenggalek akan
pedagang kali lima (PKL) dari satu tempat terkoneksi dengan baik dengan daerah-dae-
ke tempat lain dibutuhkan dialog panjang dan langkah cerdas. rah di sekitarnya secara regional.
Tempat penampungan baru untuk para PKL dibuat sedemikian rupa, Saat ini Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Trenggalek men-
agar ramai banyak dikunjungi calon pembeli. “Kalau lokasi ramai, PKL capai Rp 1,8 triliun. Anggaran tersebut akan diarahkan agar Trenggalek
juga akan merasa senang dan akan merasa betah ditempat baru,” semakin menjadi kota. “Seperti kita bikin alun-alun, ada lampu merah,
terang ayah dari Lakeisha Ariestia Dardak dan Alkeinan Mahsyir Putro trotoaruntuk pengguna jalan. Lima tahun kedepan embrio kota akan
Dardak ini. jadi,” yakin Emil.
Selain kearifan pemerintah, lanjut Emil, dalam melakukan tata ruang Kalau masyarakat Trenggalek sudah merasa daerahnya menjadi kota,
kota memang dibutuhkan juga kearifan masyarakatnya. Artinya, warga akan melakukan belanja, berbisnis dan lainya, sehingga pusat
pemerintah dan masyarakat perlu memiliki keariefan untuk sama- kota Trenggalek akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat di seki-
sama memajukan kotanya. tarnya.(ris/infoBPIW)
Selain itu, melakukan tata ruang kota juga mesti berlandaskan pada
upaya memakmurkan masyarakat. Misalnya, lanjut Emil, Trenggalek

SINERGI / Edisi 07 - Juli 2016


Kunjungi Info BPIW di website & Akun kami:

www.bpiw.pu.go.id
@informasiBPIW
Layanan Informasi BPIW

badan pengembangan infrastruktur wilAYAH (BPIW)


kementerian pupr

Anda mungkin juga menyukai