Edisi 21 - 2017 Sinergi
Edisi 21 - 2017 Sinergi
infrastruktur PUPR
terpadu untuk negeri
SALAM REDAKSI
Pelindung:
Rido Matari Ichwan
Pemimpin Redaksi:
P. Yudantoro Sedangkan Laporan Khusus Sinergi kali ini dibahas mengenai
upaya untuk mengangkat perekonomian desa melalui program
Redaktur Pelaksana:
Shoviah pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN).
Redaksi:
M. Salahudin Rasyidi Dalam rubrik wawancara, kami menghadirkan Anggota DPR RI dari
Mochammad Tranggono
Komisi V, Budi Yuwono. Pada rubrik tersebut dibahas seputar arah
Hari Suharto Diyaksa
Erwin Adhi Setyadhi rencana dan langkah DPR dalam mendukung perencanaan dari BPIW.
Wahyu Hendrastomo
Melva Eryani Marpaung
Selain itu, ada informasi mengenai kegiatan BPIW sepanjang bulan
Editor :
Hendra Djamal September yang disajikan dalam rubrik Kilas BPIW. Ada juga sajian
informasi ringan yang menarik seperti rubrik Jalan-Jalan,
Kontributor:
Mutri Batul Aini Tips, Glossary serta Serba-serbi.
Indira Dwi Kusumatuti
Daris Anugrah
Andhika Prabowo Kami berharap apa yang disajikan pada edisi kali ini dapat menambah
wawasan pembaca.
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
(BPIW) Kementerian PUPR Selamat membaca.
Alamat Redaksi:
Gedung G, BPIW Lantai 1
Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 11210
Email: humasbpiw@gmail.com
humasbpiw@pu.go.id
Website: www.bpiw.pu.go.id
Twitter: @informasiBPIW
Youtube: Layanan informasi BPIW
Facebook: BPIWkementerianPUPR
No. Telp. +6221-2751 5804
04 18
01 SALAM REDAKSI
18 KILAS BPIW
02 DAFTAR ISI
Kementerian PUPR Dorong Pemda Implementasikan New
03 PERSPEKTIF
Urban Agenda
Pengembangan Infrastruktur
32 LAPORAN KHUSUS
Konektivitas serta Kawasan Perdesaan
Mengangkat Perekonomian Desa Melalui Pengembangan
04 KABAR UTAMA
KPPN
Memadukan Pembangunan Infrastruktur PUPR di Selingkar
36 OPINI
Wilis
Pengembangan Wilayah Berbasis Teknologi
10 REVIEW
(Bagian Kedua)
Menyelamatkan Bumi dengan Cara Bijak
42 JALAN-JALAN
11 GLOSSARY
Mengunjungi Keanekaragaman Hayati di Gugusan Kepulauan
Istilah Tentang Konektifitas
Raja Ampat
12 46 TEKNOLOGI
Bangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH)
48 POTRET
RDP Rencana Kerja dan Anggaran 2018
56 TOKOH
H. Muhtarom S.Sos: Tahun 2017, Fokus Penanganan Infra-
struktur pada Jalan dan Pengairan
56
12 WAWANCARA
Budi Yuwono: Perencanaan Infrastruktur PUPR Perlu Diper-
tajam
18 TEROPONG MEDIA
Infrastruktur PUPR Dalam Media Cetak
32
Pengembangan Infrastruktur
Konektivitas serta Kawasan Perdesaan
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian dukungan infrastruktur PUPR diprioritaskan sesuai skala
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kebutuhannya.
percepatan pembangunan sistem konektivitas nasional, guna
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem Perencanaan pengembangan infrastruktur PUPR di kawasan
logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup perdesaan harus berjalan efektif dan mampu meningkatkan
global. perekonomian masyarakat. Dukungan infrastuktur PUPR juga
didorong untuk membuat masyarakat perdesaan semakin
Salah satunya rencana pembangunan konektivitas di kaki bukit mampu meningkatkan taraf hidupnya.
Gunung Wilis yang pembangunannya sudah semakin di depan
mata. Rencana pembangunan yang menyentuh enam kabupaten Dukungan Kementerian PUPR untuk pengembangan kawasan
di Jawa Timur (Jatim) itu pun, telah mendapat persetujuan perdesaan mulai dari penyusunan dokumen masterplan dan
dari DPR RI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan development plan (MPDP) kawasan KPPN hingga pelaksanaan
Rakyat melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah pembangunan infrastrukturnya.
(BPIW) sebagai perwakilan pemerintah pusat serta pemerintah
daerah, yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan 6 Adapun dokumen MPDP merupakan dokumen kesepakatan
Pemerintah Kebupaten yang akan tersentuh dalam pembangunan dan acuan bersama para pemangku pembangunan, yakni
jalan Selingkar Wilis. pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat,
agar pengembangan kawasan perdesaan dapat berjalan sesuai
Pembangunan jalan Selingkar Wilis tersebut yang akan dengan tujuan yang telah ditetapkan.(**)
menyentuh wilayah di Kabupaten Tulungagung, Nganjuk,
Trenggalek, Ponorogo, Madiun dan Kabupaten Kediri ini dilakukan
dengan tujuan mewujudkan jejaring wisata pegunungan,
pantai, panorama alam dan budaya yang bersinergi dengan
pengembangan agrobisnis dan industri serta pengolahan bahan
mineral untuk membangkitkan daya tumbuh kembang kawasan
secara inklusif dan berkelanjutan.
Memadukan Pembangunan
Infrastruktur PUPR di Selingkar Wilis
Kawasan Selingkar Wilis di Jawa Timur, memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan seperti agrobisnis dan pariwisata. Untuk itu dibutuhkan
pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan kawasan tersebut. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membuat perencanaan pengembangannya melalui pendekatan Wilayah
Pengembangan Strategis (WPS). Tidak hanya itu, BPIW juga menggagas rapat koordinasi rencana tindak lanjut pengembangan Selingkar Wilis.
Rapat yang dilakukan di Kota Madiun ini dihadiri 6 kepala daerah dan juga 4 anggota Komisi V DPR RI. Dalam pertemuan itu keterpaduan pun
dilakukan untuk mengembangkan infrastruktur PUPR di kawasan tersebut.
Pertemuan BPIW Kementerian PUPR, Kepala Daerah, dan Anggota DPR RI, bahas Selingkar Wilis Sumber: Dok. PUPR
Wilis merupakan nama sebuah gunung yang pendekatan WPS. Diseluruh Indonesia terdapat 35
berada di Provinsi Jawa Timur. Gunung berapi yang WPS.
memiliki tinggi 2.169 meter di atas permukaan
laut ini termasuk dalam wilayah 6 kabupaten “Pembangunan infrastruktur sektor PUPR di
yaitu Kabupaten Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Kawasan Selingkar Wilis harus dikembangkan
Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek. Keenam dengan skenario pengembangan yang terintegrasi
kabupaten itu disebut Tunggal Rogo Mandiri. Untuk dengan kedua WPS yang mengapitnya,” ujar Rido
mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki, maka saat Rapat Koordinasi Rencana Tindak Lanjut
Gunung Wilis akan dikelola oleh 6 daerah tersebut. Kesepakatan Pengembangan Selingkar Wilis, di
Madiun Jawa Timur, 11 September lalu.
Bertempat di Pendopo Kabupaten Trenggalek
Dikatakannya konsep pengembangan Selingkar
pada 11 Juni 2014 lalu, Tunggal Rogo Mandiri ini
Wilis berupa integrasi 6 wilayah ke dalam
melakukan kesepakatan kerja sama pembangunan.
satu kesatuan wilayah ekonomi (dalam
Kerja sama antara daerah itu meliputi kerja
konteks pariwisata dan agrobisnis). Strategi
sama pelayanan publik di bidang pariwisata,
pengembangan di wilayah ini melalui 3 hal yakni
kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, penataan
pertama, pengembangan agro industri, kedua,
ruang, pertanian secara luas, kependudukan,
pengembangan pusat perkotaan. Strategi yang
lingkungan hidup, kebudayaan, ketenagakerjaan,
ketiga adalah pengembangan wilayah kabupaten
perkoperasian, dan bidang lain sesuai kebutuhan
sebagai sentra produksi pertanian lokal, regional Pembangunan
pemerintah daerah.
Jawa Timur, dan perikanan. infrastruktur sektor
Kementerian PUPR melalui BPIW turut andil PUPR di Kawasan
dalam mengembangkan infrastruktur di kawasan Pengembangan Selingkar Wilis juga dilakukan untuk
tersebut, dengan membuat sejumlah program. mengurangi disparitas yang ada. Disparitas pada Selingkar Wilis harus
Menurut Kepala BPIW, Rido Matari Ichwan bagian tengah Selingkar Wilis yakni pada Koridor dikembangkan dengan
pembangunan infrastruktur di Selingkar Wilis Semarang-Surabaya, dimana Semarang-Surakarta
dilakukan dengan pendekatan WPS, dimana daerah dan Surabaya-Jombang mulai berkembang sebagai skenario pengembangan
ini terletak diantara 2 WPS yaitu WPS 11 Semarang- arus utama perdagangan dan distribusi logistik yang terintegrasi
Surabaya dan WPS 12 Yogyakarta-Prigi-Bilitar- melalui jalur darat, laut (pelabuhan) dan udara
Malang. (bandara). dengan kedua WPS yang
Sebagaimana diketahui bahwa pengembangan mengapitnya,” ujar Rido.
infrastruktur sektor PUPR selalu dilakukan dengan Pada Koridor Selatan Yogya-Malang, dimana
aktivitas ekonomi regional terkonsentrasi di Yogya Menurut Rido pengembangan destinasi klaster
“Pengembangan dan Malang dan sekitarnya. Kutub pertumbuhan
Yogya dan Malang belum mencapai hingga bagian
wisata mempertimbangkan sebaran permukiman
penduduk lokal, variasi jenis obyek wisata,
trase jalan tengah (Wilis). Untuk itu menurut Rido diperlukan
penguatan pada bagian tengah, dengan cara
dan sistem inkubasi pariwisata (education,
enterpreneurship dan standarisasi pelayanan).
Selingkar Wilis juga pembentukan klaster baru yakni “Klaster Wilis”.
Hal ini untuk mencapai kerangka pemerataan Sedangkan pengembangan klaster agribisnis
akan menciptakan pembangunan dan kesejahteraan. tercipta karena interaksi antar komoditas atau
wilayah yang memiliki singgungan rantai distribusi.
keterhubungan Jumlah penduduk yang ada kawasan Selingkar Rido menilai peluang pengembangan produk
seperti pembangunan Jalan Selingkar Wilis, Tidak hanya itu, Kementerian PUPR juga memiliki
peningkatan jalan lokal penghubung dari atau ke 4 program strategis Bidang Cipta Karya dan
kawasan perkotaan menuju jalan Selingkar Wilis (ring Perumahan seperti pembangunan Sistem
1). Program strategis jalan dan jembatan lainnya Penyediaan Air Minum (SPAM), Drainase, Jaringan
adalah pembangunan jalan dari trase Selingkar Air Limbah, dan Sistem Instalasi Pengolahan
Wilis ke arah puncak menuju objek-objek wisata Air Limbah (IPAL) dan Persampahan. Keempat
di 6 kabupaten berupa akses alam, hiking track program tersebut berada di Kabupaten Kediri
dan trail. terutama di Kecamatan Semen. Kemudian juga ada
di Kabupaten Tulungangung yakni di Kecamatan
Pembangunan infrastruktur itu tujuannya untuk Sendang dan Pagerwojo.
menghubungkan trase lingkar dengan klaster
destinasi wisata maupun dengan simpul produksi. Tidak hanya itu, keempat program strategis itu
Kemudian juga ada program strategis berupa juga dilakukan di Kabupaten Trenggalek terutama
pembangunan jalan usaha tani, sarana dan di Kecamatan Bendungan. Selanjutnya Kabupaten
prasarana pendukung Jalan Selingkar Wilis, dan Ponorogo yakni di Kecamatan Ngebel, Soko, dan
pembangunan penerangan jalan umum. Pulung. Kabupaten Madiun juga ada 4 program Rapat mengenai
strategis ini terutama di Kecamatan Kare. Kemudian
Terkait bidang Sumber Daya Air (SDA), program juga ada di Kabupaten Nganjuk yakni di Kecamatan Selingkar Wilis yang
strategis PUPR berupa pemanfaatan sumber air Sawahan dan Loceret. dilaksanakan di Madiun
di Telaga Ngebel (Kabupaten Ponorogo). Kemudian
untuk program pembangunan Irigasi berada Program strategis lainnya pada Bidang Cipta Karya
tersebut, membahas
di Kecamatan Ngebel, Kecamatan Pulung, dan dan Perumahan yakni Penyediaan Rumah Khusus rencana tindak lanjut
Kecamatan Sooko (Kabupaten Ponorogo). Bagi Petani dan Penyediaan Rumah Khusus Bagi
Wisatawan Pariwisata. Program pengembangan
pengembangan
Pembangunan irigasi juga dilakukan di Kecamatan kawasan Selingkar Wilis dibiayai APBN dan APBD Selingkar Wilis. Sebagai
daerah setempat.
Bendungan (Kabupaten Trenggalek), Kecamatan penganggas kegiatan,
Sendang dan Pagerwojo (Kabupaten Tulungagung),
Kecamatan Semen (Kabupaten Kediri). Untuk Rido juga memaparkan bahwa rapat mengenai BPIW ‘menggandeng’
Kabupaten Nganjuk dilakukan di Kecamatan Kepel, Selingkar Wilis yang dilaksanakan di Madiun 6 Kepala Daerah dan 4
Sawahan, dan Ngetos. Sedangkan di Madiun, tersebut, membahas rencana tindak lanjut
pembangunan irigasi di Kecamatan Kare. Program pengembangan Selingkar Wilis. Sebagai Anggota dari Komisi V
strategis bidang SDA lainnya yakni Pembangunan penganggas kegiatan, BPIW ‘menggandeng’ 6 DPR RI.
Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek. Kepala Daerah dan 4 Anggota dari Komisi V DPR RI.
Enam Kepala Daerah yang hadir yakni Wakil Bupati Sucahyono, Anggota Komisi V DPR RI, Soehartono
Tulungagung, Maryoto Birowo, Bupati Trenggalek, memberikan pendapatnya. Menurut dia peran
Emil Elestianto Dardak, Wakil Bupati Ponorogo, Sekretariat Bersama Tunggal Rogo Mandiri harus
Soedjarno, Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, dan ditingkatkan dan lebih aktif untuk mendukung
Bupati Madiun, Muhtarom. Sementara Bupati realisasi dari rencana yang ada. “Segera diwujudkan
Nganjuk diwakili Kepala Bappeda, Bambang Eko program ril dari BPIW, sehingga dari komisi V dapat
Suharto. mengawal program ini bersama Bapak Menteri,”
tuturnya.
Rapat ini juga dihadiri 4 Anggota Komisi V DPR RI
yakni, Budi Yuwono, Gatot Sudjito, Soehartono, Selaku tuan rumah kegiatan ini, Bupati Madiun,
dan Sadarestuwati. Saat memberikan paparannya, Muhtarom menegaskan bahwa 6 daerah harus
Rido mengatakan, pengembangan Selingkar Wilis melepaskan ego sektoral untuk bersama-sama
dilakukan dengan tujuan mewujudkan jejaring wisata membangun kawasan tersebut. “Selingkar Wilis
pegunungan, pantai, panorama alam dan budaya mempunyai potensi yang sangat luar biasa, namun
yang bersinergi dengan pengembangan agrobisnis belum tergali secara maksimal. Kedepan Selingkar
dan industri serta pengolahan bahan mineral untuk Wilis dapat diproyeksikan secara konkret menjadi
membangkitkan daya tumbuh kembang kawasan sumber daya alam yang dapat memberikan
secara inklusif dan berkelanjutan. kemakmuran bagi masyarakat,” kata Muhtarom.
“Konsep dukungan terpadu infrastruktur oleh Menurut Muhtarom berdasarkan Perda No. 9 Tahun
Kementerian PUPR terbagi dalam konektivitas 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
antar kota atau jalan nasional dan konektivitas di Kabupaten Madiun Tahun 2009-2029, pada Pasal
“Konsep dukungan ring dalam Selingkar Wilis yang bisa mendorong 51 Ayat 6 disebutkan “Arahan pengembangan jalan
berkembangnya wisata alam dan agrowisata serta kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal
terpadu infrastruktur oleh konektivitas kawasan wisata unggulan daerah 50 ayat (8), meliputi ruas Nganjuk – Madiun –
Kementerian PUPR terbagi lainnya,” tutur Rido. Ponorogo (Jalan Lingkar Wilis/Ngadipono)”.
dalam konektivitas antar
kota atau jalan nasional dan Menurut Rido, jalan yang ada di Selingkar Wilis Panjang jalan yang melewati Kabupaten Madiun
konektivitas di ring dalam sudah ditetapkan sebagai jalan nasional, dan masih pada pembangunan jalan tembus Ngadipono
perlu ditingkatkan kembali kondisinya agar dapat ±38,8 km. Manfaat dari terbangunnya jalan
Selingkar Wilis yang bisa mengembangkan kawasan itu. “Meski pembiayaan tersebut yakni mempermudah akses distribusi
mendorong berkembangnya kawasan ini sangat terbatas, namun perlu hasil kegiatan pertanian di wilayah Selingkar Wilis
wisata alam dan agrowisata dioptimalkan terutama di sektor konektiivitas,” dan optimalisasi pengembangan kawasan wisata
serta konektivitas kawasan tegas Rido. Gunung Wilis.
wisata unggulan daerah Bupati Trenggalek selaku Ketua Sekretariat
Saat digelar diskusi yang dimoderatori Kepala
lainnya,” tutur Rido. Pusat Pengembangan Kawasan Strategis BPIW,Hadi Bersama Tunggal Rogo Mandiri, Emil Elestianto
Dardak, dalam paparannya menyatakan,
pengembangan Selingkar Wilis ini akan memberikan Dalam mengembangkan kawasan tersebut,
dampak konkret dalam pengembangan daerah. Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno menjelaskan
Sebagai contoh kecil, dengan hanya dibuka bahwa daerahnya telah berupaya melakukan “Saya kira perlu ada
jalur transportasi baru Ponorogo-Trenggalek-
Tulungagung perkembangannya sudah terlihat.
pembangunan jalan sekitar kurang lebih 30
km terutama untuk Jalan Sirip. Meski demikian
peran yang lebih
diakuinya pembangunan jalan lingkar dalam cukup aktif, termasuk
Emil juga menyebutkan bahwa konsep berat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten.
Oleh karena itu ia berharap jalan lingkar ini dapat
dari Pemerintah
pengembangan Kawasan Selingkar Wilis di
daerahnya adalah memadukan pembangunan ditangani oleh pemerintah pusat atau pemerintah Provinsi Jawa Timur
sektor dengan pembangunan kawasan. “Dengan provinsi Jawa Timur. dalam mendorong
pembangunan infrastruktur yang dibangun secara
terpadu, diharapkan dapat melayani produksi di Bupati Nganjuk diwakili Kepala Bappeda, Bambang pengembangan
sentra industri, melayani aktivitas perkotaan di Eko Suharto menyampaikan bahwa instansinya Kawasan Selingkar
pusat pertumbuhan, dan menciptakan konektivitas telah berkomitmen melakukan pengembangan
dengan wilayah lain,” tutur Emil. infrastruktur di kawasan Lingkar Wilis seperti Wilis mengingat
jalan hingga sumber daya air. Dikatakannya bahwa kawasan ini telah
ruas jalan nasional di Kabupaten Nganjuk yang
Kabupaten Trenggalek menurut Emil telah
tergabung dalam konektivitas Madiun – Kertosono direncanakan sejak
melakukan pengembangan 300 hektar perkebunan
kopi lengkap dengan pabrik pengolahannya di
masih belum memenuhi standar. “Peningkatan lama,” ucap Soedjarno.
kualitas di ruas jalan ini diperlukan mengingat
Selingkar Wilis. Di kawasan tersebut, produksi
ruas jalan ini merupakan jalan yang cukup padat
pabrik kopi yang dapat dihasilkan mencapai 5 ton
terutama saat liburan,” tutur Bambang.
/ hari biji kopi kering. “Pengembangan kawasan
agropolitan ini tujuannya adalah mencapai sentra
Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa
ekonomi rakyat yang merupakan poros pariwisata
pengembangan Kawasan Selingkar Wilis
Trenggalek di wilayah utara,” ungkap Emil.
direalisasikan hingga 2022 mendatang. Selain itu
kawasan tersebut diusulkan menjadi kawasan
Wakil Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo strategis nasional. Kegiatan ini dilanjutkan
mengatakan bahwa Kecamatan Sendang dan dengan perumusan rencana tindak lanjut yang
Pagerwojo yang terletak pada Kawasan Selingkar dibahas beberapa instansi seperti Kepala Bappeda
Wilis memiliki potensi agropolitan, seperti Bunga Kabupaten Madiun, Kepala Dinas PUPR Jawa Timur,
Krisan, sayur dan hortikultura. Selain itu juga ada dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
potensi pariwisata yang ada di kawasan tersebut VII Surabaya, perwakilan Bappenas, serta Unit
seperti Air Terjun Lawean, Air Terjun Jurang Organisasi di lingkungan Kementerian PUPR. Tim
Senggani, dan Wisata Alam Jurang Senggani. Redaksi
Ia berharap dengan adanya pengembangan
konektivitas di wilayah selatan, dapat mendukung
potensi yang ada di daerahnya yang termasuk
dalam kawasan Selingkar Wilis.
Menyelamatkan Bumi
dengan Cara Bijak
Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Infrastruktur lebih tajam, sehingga dapat menjadi guide atau panduan yang
Wilayah (BPIW) secara konsisten membuat perencanaan jelas bagi pihak-pihak terkait. Seperti apa pandangan wakil rakyat
pembangunan infrastruktur. Bagi Anggota Komisi V DPR RI, yang pernah menjabat sebagai Dirjen Cipta Karya Kementerian PU
Ir. Budi Yuwono, DIPL, SE, perencanaan yang dibuat BPIW seperti Periode 2008-2012 tersebut seputar pembangunan infrastuktur
masterplan atau rencana induk suatu wilayah, bukan hanya PUPR?. Simak wawancaranya dengan ‘Buletin Sinergi’ dari
masterplan secara umum semata, tapi masterplan yang juga beberapa kesempatan berikut ini.
memuat standar-standar teknis pengerjaan infrastruktur yang
Bagaimana Bapak melihat perencanaan infrastruktur bagi masyarakat. DPR RI hanya sebagai lembaga
yang dilakukan BPIW hingga saat ini? yang mengesahkan anggaran, sedangkan mengenai “Perencanaan
anggaran tersebut digunakan untuk apa, menjadi infrastruktur yang
Perencanaan infrastruktur yang dilakukan BPIW tanggung jawab intansi pemerintah termasuk dilakukan BPIW sudah
sudah cukup baik. Apalagi BPIW membuat masterplan Kementerian PUPR sebagai penanggung jawab cukup baik. Apalagi
atau rencana induk pembangunan infrastruktur PUPR pengguna anggaran. BPIW membuat
seluruh pulau di Indonesia. Masterplan tersebut masterplan atau rencana
harusnya menjadi standar dalam membangun Apa yang menjadi prioritas pembangunan induk pembangunan
infrastruktur seperti jalan maupun perumahan. infrstruktur, apakah daerah perbatasan lebih infrastruktur PUPR
Dalam membangun infrastruktur, perlu dipererat diprioritaskan untuk meningkatkan daya saing seluruh pulau di
dengan kerja sama semua pihak termasuk dengan Indonesia dimata internasional? Indonesia. Masterplan
pemerintah daerah, sehingga hasil pembangunannya tersebut harusnya
dapat lebih maksimal. Iya, betul, kawasan perbatasan memang menjadi menjadi standar
salah satu prioritas pembangunan infrastruktur. dalam membangun
Bagaimana realisasi pembangunan infrastruktur Sebab daerah perbatasan berhubungan langsung infrastruktur seperti
PUPR dari perencanaan BPIW? dengan negara lain. Hal itu merupakan amanah dari jalan maupun
Nawa Cita yakni membangun dari pinggiran. Kalau perumahan”
Realisasi pembangunan infrastruktur ini perlu didasari dilihat apa yang sudah dilakukan pemerintahan saat
para perencanaan yang dibuat secara konkret. Artinya ini, gerakannya dalam membangun infrastruktur
perencanaan yang dibuat seperti masterplan suatu seluruh negeri sudah cukup bagus. Tinggal lagi
wilayah, bukan hanya masterplan secara umum bagaimana sumber daya manusia atau SDM perlu
semata, tapi masterplan itu juga memuat standar- ditingkatkan kemampuannya, terutama SDM di
standar teknis pengerjaan infrastruktur yang lebih daerah. Mudah-mudahan dorongan dari Kementerian
tajam, sehingga dapat menjadi guide atau panduan PUPR bisa menggerakkan SDM yang ada di daerah.
yang jelas bagi pihak-pihak terkait.
Bagaimana anda melihat percepatan pembangunan
Sebetulnya Kementerian PUPR punya peran besar yang dilakukan pemerintah dapat mengikis disparitas,
dalam merealisasikan infrastruktur yang bermanfaat terutama antara kawasan timur dan barat Indonesia?
NANGA BADAU
16
PKSN Jagoi Babang Long Pahangai Tanah Merah Kalabahi
Tahapan Jasa Simanggaris Dumai Ilwaki
Persiapan Long Nawang Kefamenanu Batam Dobo
Pengembangan
Long Midang Merauke Melonguane Daruba
13
Saya melihat pembangunan telah dilakukan secara terbatas. Untuk itu perlu terobosan untuk mengatasi
merata di seluruh kawasan. Namun pemerintah lebih terbatasnya anggaran, seperti melalui kerja sama
mengoptimalkan pembangunan di kawasan timur dengan pihak swasta. Saya melihat daerah-daerah
Indonesia, itu sudah bagus sekali. Pembangunan kita perlu dibimbing agar lebih optimal dalam
infrastruktur di kawasan timur Indonesia sudah luar membangun infrastruktur daerahnya. Untuk itu
biasa pembangunannya. Bagi saya, hal itu sudah BPIW dapat juga berperan dalam membina daerah-
mengubah wajah Indonesia. daerah tersebut, sehingga daerah lebih kuat dalam
pembinaan dari BPIW.
Hanya saja masalahnya, bila kita membangun
“Tidak dapat dipungkiri kawasan timur Indonesia, apakah respon pemerintah Ada 2 opsi yang dapat dilakukan terkait pembiayaan
bahwa tantangan kita daerah di kawasan itu lebih cepat dengan di Pulau pembangunan infrastruktur, terutama di Selingkar
dalam membangun Jawa?, kan tidak begitu cepat. Untuk itu diperlukan Wilis, yakni APBD maupun Dana Alokasi Khusus atau
infrastruktur itu adalah sinergitas antara pusat dengan pemerintah daerah. DAK Penugasan. Kementerian PUPR dan Bappenas
dari segi pendanaan. Sehingga percepatan pembangunan dapat benar- dapat mendorong pembangunan kawasan tersebut
Hal ini dikarenakan benar direalisasikan secara maksimal. ke dalam DAK Penugasan.
anggaran negara kita
terbatas. Untuk itu Apa yang menjadi tantangan pembangunan Bagaimana Bapak melihat keterpaduan yang
perlu terobosan untuk infrastruktur di tanah air? dilakukan saat ini?
mengatasi terbatasnya
anggaran, seperti
Tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan kita dalam Keterpaduan yang sudah dilakukan sudah cukup baik,
melalui kerja sama
membangun infrastruktur itu adalah dari segi seperti yang digagas BPIW dengan menghadirkan 6
dengan pihak swasta”.
pendanaan. Hal ini dikarenakan anggaran negara kita kabupaten di Selingkar Wilis dan juga menghadirkan
kita dari Komisi V DPR RI untuk membicarakan Apa peran dari DPR RI, terutama Komisi V terkait
pengembangan Selingkar Wilis. Setelah keterpaduan pembangunan infrastruktur ? “Keterpaduan yang
sudah dilakukan, maka langkah lain yang perlu sudah dilakukan
dilakukan BPIW adalah melakukan penajaman Komisi V DPR RI akan memperjuangkan pembangunan sudah cukup baik,
pembangunan infrastruktur, mengingat daerah- infrastruktur dalam ranah politik anggaran, akan seperti yang digagas
daerah yang ada di Selingkar Wilis memiliki potensi tetapi diharapkan BPIW dan Bappenas dapat menjadi BPIW dengan
yang besar. leader dalam mengawal pengembangan infrastruktur.
menghadirkan
Kita dari DPR RI secara konsisten akan mengawasi
6 kabupaten di
Harus ada komitmen bersama antara pemerintah pembangunan infrastruktur di daerah.
Selingkar Wilis dan
provinsi dan kabupaten terutama terkait kewenangan
masing-masing daerah, sehingga pembangunan Apa harapan Bapak terhadap BPIW?
juga menghadirkan
infrastruktur tidak hanya mengandalkan dana APBN,
kita dari Komisi
tetapi juga ada dukungan dari stakeholder lain diluar Harapan kita perencaaan yang dibuat BPIW dalam V DPR RI untuk
pemerintah pusat. membangun infrastruktur PUPR dapat menjadi membicarakan
pedoman yang kuat, yang dilaksanakan di daerah. pengembangan
Gagasan pengembangan Kawasan Lingkar Wilis pada Jadi pedomannya dari pemerintah pusat, sedangkan Selingkar Wilis”.
dasarnya sudah lengkap akan tetapi dirasa belum detail desainnya bisa dari pemerintah daerah.
mengakomodir seluruh potensi masing-masing
kabupaten. Oleh karena itu diharapkan pemerintah
kabupaten dapat memasukkan potensi-potensi yang
belum terakomodir.
Teropong media edisi kali ini, akan membahas mengenai berita umum dan perumahan rakyat. Kemudian fungsi BPIW yang
yang dimuat di koran Bisnis Indonesia, Selasa, 19 September keempat adalah pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
2017 pada halaman 27. Berit tersebut diberi judul “BPIW Dapat penyelenggaraan keterpaduan rencana dan sinkronisasi
Rp 248,3 Miliar”. Berikut Ulasannya :
program antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Selanjutnya,
BPIW Siap Menghasilkan Produk fungsi BPIW yang kelima yakni pelaksanaan administrasi BPIW.
Unggulan, Berapapun Anggaran yang Fungsi yang terakhir atau fungsi BPIW yang keenam adalah
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Diberikan Pemerintah
Dalam berita itu disebutkan bahwa dalam rancangan anggaran Tugas dan fungsi atau tusi tersebut, merupakan amanah
pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018, BPIW yang terus dipegang teguh BPIW untuk dilaksanakan secara
Kementerian PUPR mendapatkan pagu indikatif senilai Rp maksimal. Tidak hanya melaksanakan kegiatan sesuai dengan
248,3 miliar. tusinya, kini BPIW juga diamanatkan pemerintah mengawal
pelaksanaan integrated tourism masterplan atau integrasi
Pada paragraf berikutnya Kepala BPIW Kementerian PUPR, rencana induk kepariwisataan untuk 3 destinasi wisata yakni
Rido Matari Ichwan menyebutkan bahwa selama dua tahun Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), dan
berdiri BPIW telah menghasilkan 10 produk strategis. Mandalika (NTB). BPIW mengawal mulai dari proses lelang
Kesepuluh produk strategis itu, salah satunya 7 rencana induk perusahaan penyedia jasa hingga pelaksanaan di lapangan
pengembangan kawasan di tujuh pulau besar yakni Sumatra, nantinya.
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua.
Bagi BPIW, melaksanakan tugas diluar tusi ini merupakan
Dari pernyataan Kepala BPIW tersebut menunjukkan bahwa kebanggaan tersendiri, karena hal itu menunjukkan adanya
berapapun anggaran yang diberikan pemerintah, BPIW selalu kepercayaan dari pemerintah untuk mengintegrasikan
akan menghasilkan produk-produk unggulannya seperti rencana induk kepariwisataan ini dari berbagai sektor, seperti
masterplan atau rencana induk maupun development plan sektor pariwisata, infrastruktur PUPR, dan perhubungan.
atau rencana pengembangan. Hal ini sejalan dengan tugas dan Diharapkan dari hasil integrated tourism masterplan ini dapat
fungsi BPIW. meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke
Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 15 Tahun 2015
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Tidak hanya pada 3 destinasi wisata itu saja, BPIW juga siap
Umum dan Perumahan Rakyat, ditegaskan bahwa tugas untuk mengawal proses integrated tourism masterplan pada
BPIW adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan 7 destinasi wisata lainnya, yakni Tanjung Kelayang (Bangka
strategi keterpaduan antara pengembangan kawasan dengan Belitung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Lesung
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat. (Banten), Bromo Semeru Tengger (Jawa Timur), Wakatobi
(Sulawesi Tenggara), Pulau Komodo (NTT), dan Morotai (Maluku
Dalam peraturan itu juga disebutkan bahwa dalam Utara). Dengan kata lain, BPIW siap selalu melaksanakan
menyelenggarakan tugasnya, BPIW menjalankan 6 fungsinya. tugasnya berapapun anggaran yang diberikan pemerintah.
Fungsi pertama adalah penyusunan kebijakan teknis, rencana,
dan program keterpaduan pengembangan kawasan dengan
infrastruktur di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Fungsi kedua adalah penyusunan strategi keterpaduan
pengembangan kawasan dengan infrastruktur bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya
Rakyat (PUPR) mendorong pemerintah daerah Lokal dan Pemberdayaan Komunitas”. Kegiatan ini
(pemda) mengimplementasikan New Urban digelar Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia di
Agenda (NUA) melalui pengembangan pariwisata Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa
yang berbasis budaya lokal dan pemberdayaan hari lalu.
Ekonomi Wilayah (PISEW), Infrastruktur keberlanjutan penghidupan masyarakat Tanjung Lesung, Morotai, Mandeh, Toraja,
Sebagai Landmark Kawasan Perkotaan, yang lebih baik di lokasi permukiman kumuh. Wakatobi,” terang Agusta.
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Pamsimas). Kemudian ada Selain itu, ada BSPS atau bantuan pemerintah
Dalam seminar ini dihadirkan beberapa
program Penataan Bangunan Sesuai Budaya berupa stimulan bagi masyarakat
pembicara, yakni Direktur Pengendalian
Lokal, Pengembangan Kota Hijau Pemanfaatan Ruang, Kementerian
(P2KH) serta Program Penataan dan Perhubungan, Wisnubroto; Ketua
Pelestarian Kota Pusaka. ASPI 2015-2017, Tubagus Furqon
Program BSPS ini diharapkan mampu Sofhani; Kepala Dinas Pariwisata
Agusta juga menerangkan bahwa meningkatkan keswadayaan, sehingga NTB, H Lalu M Faozal serta
Program Kotaku merupakan
salah satu upaya strategis
masyarakat dapat menikmati rumah yang budayawan Suku Sasak, H. Lalu
Agus Fathurrahman. (*/infoBPIW)
dalam percepatan penanganan aman, nyaman, sehat dan layak huni. “Lo-
permukiman kumuh. Sebagai
program yang berbasis
kasi penerima BSPS pada KSPN Prioritas
pemberdayaan masyarakat, seperti di Tanjung Kelayang, Kepulauan
Program Kotaku telah dilaksanakan
di 34 provinsi.
Seribu, Tanjung Lesung, Morotai, Mandeh,
Toraja, Wakatobi,” terang Agusta.
Program tersebut menurut Agusta
untuk meningkatan kualitas,
pengelolaan serta pencegahan timbulnya berpenghasilan rendah untuk meningkatkan
permukiman kumuh baru dengan kegiatan- keswadayaan dalam pembangunan.
kegiatan pada entitas desa/kelurahan, Program BSPS ini diharapkan mampu
kawasan dan kabupaten/kota. meningkatkan keswadayaan, sehingga
masyarakat dapat menikmati rumah yang
Kegiatan penanganan kumuh ini meliputi aman, nyaman, sehat dan layak huni. “Lokasi
pembangunan infrastruktur serta penerima BSPS pada KSPN Prioritas seperti
pendampingan sosial dan ekonomi untuk di Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu,
Badan Pengembangan Infrastruktur tentang perkembangan perkotaan Indonesia Lebih lanjut Rido mengatakan, prinsip
Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR saat ini di kancah ilmu pengetahuan tingkat penulisan buku SOIC 2017 perlu
tengah menyusun sumber data kebijakan internasional,” ungkap Rido. menggambarkan kondisi terkini dari
perkotaan, permukiman dan perumahan, berbagai aspek dari perkotaan. “Narasi yang
serta infrastruktur dasar PUPR bagi para Dikatakannya bahwa BPIW merasa perlu disajikan harus menggunakan kosa kata
pemangku kebijakan di pusat maupun menyusun buku mengenai SOIC 2017 baku, agar mudah dimengerti serta perlu
pemerintah daerah. tersebut. Sebab, saat ini belum ada publikasi dilengkapi dengan berbagai infografis yang
resmi tentang kondisi perkotaan terkini menarik,” kata Rido.
Demikian terungkap dalam diskusi mengenai di Indonesia yang dapat digunakan dalam
Penyusunan Buku The State of Indonesian berbagai forum ilmiah tingkat international. Kemudian ada deskripsi perkembangan kota-
Cities (SOIC) 2017: “Membangun Identitas kota di suatu negara, region, atau dunia, baik
Kota-Kota Indonesia” di Jakarta, akhir pekan Rido menegaskan, saat ini fenomena dunia tantangan, keberhasilan, maupun harapan
lalu. dimana banyak wilayah menjadi kota, dalam pembangunan kota.
sehingga akan membutuhkan perspektif
Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Matari Indonesia sebagai negara kepulauan tropis Rido juga memandang perlu adanya
Ichwan mengatakan, buku yang targetnya terbesar di dunia dalam mencari solusi pembahasan yang menitikberatkan aspek
dapat dilauncing pada Hari Bakti (Harbak) perkotaan. sosial budaya. “Yang perlu dibahas secara
PU ke-72 ini, diharapkan dapat memberikan dalam adalah kondisi perkotaan di Indonesia
pola ideal dari dinamika perkotaan yang Keragaman budaya dan keunikan landscape yang saat ini sedang mencari bentuk dan
terjadi pada kota-kota di Indonesia. serta biodiversitas alam Indonesia, Rido indentitas baru,” jelas Rido.
meyakini, pola ideal perkotaan di Indonesia
“Buku ini juga diharapkan dapat akan memberikan kontribusi positif bagi Di tempat sama, Kepala Pusat
memfasilitasi discourse (wacana,-red) pembangunan perkotaan yang diperlukan dunia. Pengembangan Kawasan Perkotaan,
1
BPIW Kementerian PUPR, Agusta Ersada Beberapa kalangan yang turut hadir dalam Kegiatan tersebut juga dihadiri
Sinulingga menambahkan, format penulisan diskusi tersebut, seperti praktisi Corporate Pakar Hukum Tata Negara UI, Bani
buku SOIC 2017 akan bersifat umum. Social Responsibility (CSR), M. Jalal, Team Pamungkas, Aktivis Kelompok Keahlian
Pengelolaan Pembangunan dan
Ia juga menjelaskan bahwa Pengembangan Kebijakan, Sekolah
penulisannya akan bersifat Arsitektur, Perencanaan, dan
deskriptif-eksploratif, karena
“Yang perlu dibahas secara dalam adalah Pengengembangan Kebijakan
tujuan utamanya untuk kondisi perkotaan di Indonesia yang saat ini (SAPPK) – ITB, Andi Oetomo (ris/
menunjukan kekinian situasi infoBPIW)
perkotaan di Nusantara. sedang mencari bentuk dan indentitas baru,”
jelas Rido.
“Cara penulisannya akan
berorientasi looking-forward
(memandang kedepan-red). Bahasanya juga Leader Divisi Pembiayaan Pemerintah
akan banyak menggunakan ilmiah popular Daerah dan Instansi Pemerintah, dan PT
sesuai dengan target pembaca masyarakat Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Ery
umum dan pemangku kebijakan,” jelasnya. Hartito.
BPIW Dorong
Pengembangan
Infrastruktur Pasuruan
sebagai Kota Pusaka
Kementerian PUPR melalui Badan Kota Pasuruan merupakan wilayah yang melakukan pendetailan dari masterplan dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) strategis, yakni masuk dalam Wilayah develoment plan WPS 14 yang telah disusun
mendorong akselerasi pengembangan Pengembangan Strategis (WPS) 14, BPIW,” terangnya.
infrastruktur di Kota Pasuruan sebagai Surabaya–Pasuruan–Banyuwangi.
dukungan dalam mewujudkan Kota Pusaka. Lebih lanjut, Rido mengatakan, Kota
Kementerian PUPR, papar Rido, saat ini Pasuruan juga beruntung karena lokasinya
Hal itu terungkap dalam rapat berdekatan dengan Kawasan Strategis
koordinasi kunjungan kerja Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas
Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan Bromo-Tengger-Semeru (BTS). Sebab,
yang dipimpin langsung Wali Kota “Salah satunya Pemkot perlu men- dalam pengembangan infrastruktur
Pasuruan, Setiyono di kantor BPIW,
Jakarta, Rabu (13/9).
ciptakan sesuatu yang khas. Ke- KSPN tersebut akan berdampak pada
pengembangan infrastruktur di Kota
beradaan sesuatu yang menjadi ciri Pasuruan.
Kepala BPIW, Rido Matari Ichwan
mengatakan, banyak hal yang perlu khas akan menjadikan daya tawar “Dari masterplan dan develoment
dilakukan dalam mewujudkan Kota Kota Pasuruan dalam menarik minat plan KSPN BTS itu, dalam detail
Pasuruan sebagai Kota Pusaka. pengembangan infrastrukturnya
Salah satunya adalah Pemkot perlu kunjungan wisatawan domestik mau- melingkupi kawasan-kawasan di
menciptakan sesuatu yang khas. sekitarnya, yang salah satunya Kota
pun mancanegara,” jelas Rido. Pasuruan,” ungkap Rido.
“Keberadaan sesuatu yang menjadi
ciri khas akan menjadikan daya Kepala Bidang Perencanaan
tawar Kota Pasuruan dalam menarik minat menggunakan metode pengembangan Infrastruktur Pusat Perencanaan
kunjungan wisatawan domestik maupun infrastruktur berbasis wilayah atau WPS. Infrastruktur PUPR, BPIW, Benny Hermawan
mancanegara,” jelas Rido. “Dalam mengembangkan infrastruktur menambahkan, Kementerian PUPR pada
di Kota Pasuruan, seluruh unit organisasi tahun 2017 telah melakukan investasi di
Menurutnya, untuk lingkup nasional lokasi teknis di Kementerian PUPR tinggal wilayah Pasuruan mencapai Rp 100 miliar
lebih. “Dukungan dari Kementerian PUPR Harmoni, Pelabuhan Rakyat dan Gedung Menurutnya, pengembangan Kota Pusaka di
itu sifatnya memang menyebar di banyak Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia Kota Pasuruan akan dipusatkan pada Jalan
lokasi,” jelas Benny. (P3GI) dan lainnya. Balai Kota Pasuruan hingga Jalan Pahlawan
yang banyak berdiri gedung-gedung
Guna melakukan akselerasi pengembangan “Bahkan untuk Gedung P3GI yang dibangun bersejarah.
Kota Pasuruan sebagai Kota
Pusaka diperlukan grand desain Untuk sarana dan prasarana untuk
yang aplikatif. “Dalam penyusunan mendukung Kota Pusaka terus
grand desain itu, tentu perlu ada
sinergi terkait anggaran, baik dari
“Dalam penyusunan grand de- dipersiapkan, agar masyarakat
luas makin merasa nyaman dan
pemerintah pusat maupun daerah.
Selain itu juga diperlukan peran
sign itu, tentu perlu ada mendapatkan sesuatu yang positif
saat berkunjung ke Kota Pasuruan.
swasta,” tegas Benny.
sinergi terkait anggaran, baik dari “Berbagai icon bangunan
Sementara itu, Setiyono yang
didampingi jajaran pejabat Pemkot
pemerintah pusat maupun dae- bersejarah ini, akan dipadukan
dalam wisata Kota Pusaka sebagai
Pasuruan menyatakan, Pemkot
Pasuruan setelah ditetapkan sebagai
rah. Selain itu juga diperlukan sarana pembelajaran masyarakat,”
terangnya.
Kota Pusaka telah melakukan
sejumlah pembenahan.
peran swasta,” tegas Benny. Ia berharap, kunjungan jajaran
Pemkot Pasuruan ke BPIW
“Seperti melakukan penanganan Kementerian PUPR akan
terhadap sejumlah icon bangunan berdampak terhadap percepatan
yang menjadi simbol kota tua, agar berfungsi pada zaman pemerintahan Belanda akan pengembangan infrastrukur di Kota
lebih maksimal lagi,” ujar Setiyono. dibuka untuk umum, agar masyarakat Pasuruan dalam mewujudkan konsep Kota
yang selama ini hanya mengenal luarnya Pusaka. (ris/infoBPIW)
Ia menjelaskan, beberapa bangunan kuno saja, dapat mengenal lebih jauh lagi dari
yang ada di Kota Pasuruan seperti Gedung dalamnya,” tegas Setiyono.
Kementerian PUPR saat ini tengah kontrak,red) untuk dua rest area yang berada
menyelesaikan pembangunan dua Anjungan di jalan nasional tersebut diselesaikan pada
Cerdas yakni yang berada di sekitar bulan Mei 2018.
bendungan Tugu di Trenggalek, Jawa Timur
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur
dan di Rambut Siwi, Bali.
Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido
Matari Ichwan mengatakan Anjungan
Cerdas di Bali ini berada dalam Wilayah
“Selain untuk memasarkan produk- Pengembangan Strategis (WPS)
produk unggulan lokal yang ada, ma- Gilimanuk–Denpasar–Padang Bai.
syarakat juga dapat berlomba me-
nampilkan kreasi-kreasi seni, karena “Selain untuk memasarkan produk-
dalam anjungan cerdas ini terdapat produk unggulan lokal yang ada,
panggung pertunjukan serta amphi- masyarakat juga dapat berlomba
menampilkan kreasi-kreasi seni,
theater yang dibangun khusus untuk
karena dalam anjungan cerdas ini
menampilkan beragam kesenian khas terdapat panggung pertunjukan serta
Bali,” ungkap Rido amphitheater yang dibangun khusus
untuk menampilkan beragam kesenian
khas Bali,” ungkap Rido belum lama ini.
Anjungan Cerdas di Trenggalek terus
Menurut Rido, BPIW mengembangkan konsep
dipercepat penyelesaiannya sesuai target.
Michi No Eki dari Jepang ke dalam bentuk
Sedangkan anjungan di Bali sudah mencapai
anjungan cerdas yang merupakan kumpulan
80 persen. Ditargetkan rest area non tol di
bangunan di dalam satu kawasan terintegrasi
Pulau Dewata tersebut dapat diselesaikan
yang terletak di pinggir jalan nasional. Fungsi
akhir tahun 2017. Hal ini merupakan sebuah
anjungan ini untuk melayani pengguna
prestasi, karena target awal (sesuai
jalan serta masyarakat lokal dengan fungsi
informasi, promosi, edukasi, dan pariwisata. didalam anjungan cerdas ini ditambahkan Cerdas di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Anjungan cerdas ini dilengkapi aktivitas dengan adanya pemasaran produk-produk Anjungan cerdas yang tengah dibangun ini
penunjang dan dibangun oleh penyelenggara lokal sebagai showcase atau contoh yang langsung mendapat apresiasi para anggota
jalan. dewan yang dipimpin Ketua Komisi
V DPR RI, Fary Djemy Francis.
“Di dalam anjungan cerdas ada “Hadirnya anjungan cerdas tersebut juga se-
kawasan-kawasan khusus untuk bagai upaya pengembangan wilayah, seperti Fary menyatakan, pembangunan
dikembangkan. Hadirnya anjungan Anjungan Cerdas yang ada di Trenggalek, anjungan cerdas merupakan
cerdas tersebut juga sebagai upaya konsep baru yang patut diapresiasi
merupakan bagian dari upaya pengemba-
pengembangan wilayah, seperti sebagai sarana meningkatkan
ngan Selingkar Wilis, yakni Kabupaten
Anjungan Cerdas yang ada di keamanan berkendara serta
Trenggalek, merupakan bagian dari
Trenggalek, Ponorogo,Tulung Agung, Ma- meningkatkan perekonomian di
upaya pengembangan Selingkar
diun, Kediri, Nganjuk,” terang Rido. wilayah sekitarnya. “Kendati begitu
Wilis, yakni Kabupaten Trenggalek, pembangunan anjungan cerdas
Ponorogo,Tulung Agung, Madiun, Kediri, jangan sampai mengakibatkan kemacetan,
bisa dibelanjakan secara retail/grosir serta
Nganjuk,” terang Rido. seperti keberadaan rest area kebanyakan,”
ruang informasi infrastruktur di wilayah
ujarnya. Hen/infobpiw
Selain memiliki lahan parkir yang memadai sekitarnya. Pada bulan Juli lalu, Komisi V DPR
sebagai fungsi rest area, menurut Rido, RI sempat melakukan peninjauan Anjungan
Badan Pengembangan Infrastruktur Kementerian PUPR, mulai dari Direktorat memuat misi dan sasaran pembangunan
Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR dalam Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Ditjen Cipta Kementerian PUPR yang menjadi acuan
Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Karya, Ditjen Penyediaan Perumahan serta seluruh unit organisasi di lingkungan
Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2018 Ditjen Sumber Daya Air. Kementerian PUPR dalam melakukan
mendapatkan pagu indikatif sebesar Rp kegiatan.
248,3 Miliar. Ia berharap, Komisi V senantiasa
mengupayakan alokasi anggaran yang “Produk BPIW juga terkait 7 rencana induk
Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar lebih mengingat tugas-tugas strategis pengembangan infrastruktur untuk 7 pulau
Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI mengenai yang diemban BPIW. Lebih lanjut, Rido besar di Indonesia, mulai pulau Sumatera,
Rencana Kerja dan Anggaran Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi,
Kementerian/Lembaga Tahun Nusa Tenggara serta Papua,”
Anggaran 2018 di Jakarta, ucapnya.
Kamis (14/9).
“Selama dua tahun berdiri, Selain itu, ada 35 MPDP Wilayah
Kepala BPIW Kementerian PUPR,
Rido Matari Ichwan mengatakan,
BPIW telah menghasilkan 10 Pengembangan Strategis (WPS).
Kemudian, 12 MPDP kawasan
BPIW memiliki peran strategis
dalam pengembangan produk strategis yang strategis serta 22 MPDP kawasan
perkotaan. Kemudian 14 MPDP
infrastruktur PUPR di tanah
air. “Dalam mekanisme di mengacu pada tugas dan fung- KPPN (Kawasan Perdesaan Prioritas
Nasional ,-red), serta dokumen
Kementerian PUPR, BPIW keterpaduan perencanaan dan
memiliki tugas menyusun si,” jelas Rido. sinkronisasi program 35 WPS untuk
perencanaan dan program, program jangka pendek 3 Tahun dan
seperti membuat MPDP program tahunan 2015, 2016, 2017,
(masterplan dan development 2018.
plan,-red) untuk pengembangan menjelaskan, selama dua tahun berdiri BPIW
infrastruktur PUPR yang terpadu,” ujar Rido. telah menghasilkan 10 produk strategis yang Produk BPIW yang lain adalah dokumen
mengacu pada tugas dan fungsi. Kesepuluh kebutuhan pembiayaan infrastruktur
Adapun teknis perencanaan detail dan produk dari BPIW tersebut, seperti Rencana wilayah dan kawasan. Kemudian, penyiapan
pembangunan fisik dilaksanakan oleh Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2015- proses kredit World Bank untuk Integrated
seluruh unit organisasi teknis terkait di 2019. Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 Tourism Masterplan tiga Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas, serta Ditjen Penyediaan Perumahan mendapat diterima dapat terus meningkat, agar
produk berupa dukungan sistem informasi. Rp 9,13 triliun, serta Ditjen Pembiayaan sasaran yang diharapkan dapat benar-benar
Perumahan Rp 259 miliar. terwujud.
Pada 2018, lanjutnya, BPIW akan melakukan
beragam penajaman perencanaan dan Di tempat sama, Anggota Komisi V DPR RI, Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati
program, dalam rangka mewujudkan Sudjadi mengapresiasi konsep perencanaan mengatakan, sejumlah inovasi dalam
Rencana Pembangunan Jangka pengembangan infrastruktur
Menengah Nasional (RPJMN) 2015— wilayah telah dilakukan
2019. BPIW. Salah satunya rencana
Pengembangan Infrastruktur
Jabar, Diarahkan untuk
Keunggulan Kompetitif
Pengembangan infrastruktur Pekerjaan pengembangan infrastruktur menerapkan tol untuk menguatkan sistem konektivitas,
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) strategi pola yang berbasis kewilayahan yakni Soreang-Pasirkoja, Bandung Intra
di Jawa Barat (Jabar) diarahkan pada atau Wilayah Pengembangan Strategis Urban Toll Road/BIUTR, Cileunyi-Sumedang-
memantapkan pembangunan secara (WPS). “Saat ini seluruh wilayah yang ada Dawuan, Ciawi-Sukabumi, Sukabumi-
menyeluruh dengan menekankan terhadap di Indonesia semuanya telah terkelompokan Ciranjang, Ciranjang-Padalarang, Cimanggis-
keunggulan kompetitif perekonomian yang dalam 35 WPS,” tegas Rido. Cibitung, Cikarang-Tj.Priok, Cileunyi-Nagreg-
berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA) Tasikmalaya, Tasikmalaya-Ciamis-Banjar,
yang tersedia. Banjar-Pangandaran, Depok–Antasari,
Bogor Ring Road, Cinere-Serpong dan
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Untuk mewujudkan pemban- Cinere-Jagorawi.
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
(BPIW) Kementerian PUPR, Rido
gunan di Jabar dilakukan me- ”Selain itu, masih banyak lagi program
Matari Ichwan pada Round Table Policy
Dialogue (RTPD) sebagai rangkaian
lalui peningkatan ketahanan pengembangan infrastruktur PUPR
untuk di WSP 7, 8, dan 9,” ujar
acara Rapat Koordinasi Pemerintah, air, kedaulatan pangan dan Rido. Ia juga menambahkan, seperti
Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia peningkatan jalan Puncak-Bts.
(Rakorpusda) Jabar di Bandung, Selasa energi. Pembangunan di dae- Kota Cianjur, peningkatan struktur
(26/9).
rah itu juga dilakukan dengan jalan batas
Pangandaran–Batas
Banten-Sukabumi-
Cilacap,
Menurut Rido untuk mewujudkan membangun sistem konektivi- pembangunan rumah susun Bogor.
pembangunan di Jabar dilakukan
melalui peningkatan ketahanan air, tas nasional Kemudian pembangunan rusunawa
kedaulatan pangan dan energi. di Kab/Kota Tasikmalaya, bantuan
stimulan perumahan swadaya,
Pembangunan di daerah itu juga dilakukan Untuk di wilayah Jawa Barat, ungkap Rido, pembangunan Bendungan Ciawi,
dengan membangun sistem konektivitas masuk dalam lingkup 3 WPS, yakni WPS pembangunan Bendungan Leuwi Keris
nasional, meningkatkan kualitas hidup 7 Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi, WPS Tasikmalaya-Ciamis, penanganan kawasan
masyarakat melalui pelayanan infrastruktur 8 Jakarta-Cirebon-Semarang dan WPS 9 kumuh Kota/Kab Tasikmalaya, Garut, Ciamis,
dasar permukiman serta keterpaduan Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran- Pangandaran, dan Kota Banjar dan lainnya.
infrastruktur wilayah dan pembinaan Cilacap.
konstruksi nasional. Ia menjelaskan, Menurutnya, dalam WPS 7, 8 dan 9 ada Rido juga menjelaskan, dalam mengatasi
Kementerian PUPR dalam melaksanakan jumlah rencana pembangunan ruas jalan disparitas utara-selatan dilakukan
percepatan pengembangan jaringan proyek pelabuhan di Patimban yang mesti yang dipastikan bakal menarik minat
jalan nasional dan jalan strategis yang diselesaikan, untuk mendukung Pelabuhan investor. Apalagi pariwisata Indonesia jadi
menghubungkan antara pusat-pusat Tanjung Priok, Jakarta. Untuk mempercepat penyumbang PDB (produk domestik bruto,-
kawasan strategis dan pusat perkotaan penyelesaian infrastruktur, lanjutnya, red) , devisa dan lapangan kerja yang paling
antara utara dan selatan. Pemprov Jabar tidak hanya mengandalkan mudah dan murah,” ungkap Hiramsyah.
APBN atau APBD karena anggarannya
Kementerian PUPR juga berkomitmen Sementara itu, Asisten Gubernur BI,
untuk mendukung percepatan Dody Budi Waluyo yang memimpin
pengembangan sosial ekonomi rapat tersebut mengatakan, hasil rapat
masyarakat Provinsi Jabar “Sektor pariwisata memiliki berbagai tersebut akan menjadi salah satu materi
Bagian Selatan. “Seperti melalui keunggulan yang dipastikan akan yang akan dibahas lebih lanjut dalam
pembangunan infrastruktur Rakorpusda dalam rangka menggenjot
permukiman berupa sanitasi dan dapat minat investor. Apalagi pari- pengembangan ekonomi Jabar.
perumahan seperti rumah susun dan
asrama untuk pondok pesantren,”
wisata Indonesia jadi penyumbang PDB Hadir pada RTPD tersebut perwakilan
tegasnya. (produk domestik bruto,-red) , devisa dari Kementerian PUPR, Kementerian
Perhubungan, dan Kementerian
Di tempat sama, Sekretaris Daerah dan lapangan kerja yang paling mudah Perindustrian. Kegiatan ini juga dihadiri
(Sekda) Provinsi Jabar, Iwa Karniwa Kementerian Pariwisata, Kementerian
mengaku, saat ini Pemprov Jabar
dan murah,” ungkap Hiramsyah. Perdagangan, dan Kementerian
sedang membangun infrastruktur Pertanian.
yang diamanatkan Visi dan Misi
Pemprov Jabar. terbatas, namun juga menggunakan Selanjutnya juga ada Kementerian
pendekatan Business to Business. Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
Selain itu juga dilakukan dukungan untuk dan Transmigrasi Indonesia (DPDTT),
mempercepat penyelesaian pembangunan Di tempat sama. Ketua Tim Percepatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
proyek nasional, seperti jalan tol, Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata dan Menengah serta Bank Indonesia. (ris/
bendungan, penyelesaian Bandar Udara Hiramsyah S Thaib mengatakan, peluang infoBPIW).
Kertajati yang diharapkan lebih besar dari investasi pada sektor pariwisata di Indonesia,
Bandara Soekarno Hatta. khususnya Jabar sangatlah besar. “Sektor
Pemprov Jabar juga sedang fokus pada pariwisata memiliki berbagai keunggulan
Kementerian PUPR terus memacu percepatan Rai. Ia menjelaskan, saat ini progresnya dalam
pembangunan infrastruktur konektivitas krusial pengendalian Kementerian PUPR.
di Bali. Hal itu guna menyukseskan International
Monetary Fund World Bank Annual Meetings 2018 Tahun depan underpass tersebut ditargetkan
(IMF-WB AM 2018) atau Pertemuan Tahunan Dana selesai September. Namun Basuki berharap ada
Moneter Internasional dan Bank Dunia berlangsung percepatan sehingga selesai Juli atau Agustus
pada November tahun depan. dengan kualitas kelas dunia.
Diskusi seusai rapat persiapan pelaksanaan IMF-WB AM 2018 Sumber: Dok. BPIW
Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator selain di Bali Kementerian PUPR juga akan dilaksanakan di Bali pada bulan
Bidang Kemaritiman, Luhut B. Panjaitan itu melakukan pembangunan infrastruktur November. IMF-WB AM 2018 merupakan
dihadiri Menteri Pariwisata, Arief Yahya, krusial di Kawasan Strategis Pariwisata pertemuan tahunan untuk mendiskusikan
perwakilan dari sejumlah kementerian dan Nasional (KSPN). “Di KSPN Danau Toba, kita perkembangan ekonomi dan keuangan global
perwakilan dari Pemerintah Provinsi serta rekomendasi kebijakan IMF-
(Pemprov) Bali. WB ke depan.
Luhut B. Panjaitan mengapresiasi Luhut B. Panjaitan mengapresiasi Acara IMF-WB AM ini diikuti
jajaran Kementerian PUPR oleh Gubernur Bank Sentral dan
yang sigap melakukan jajaran Kementerian PUPR yang Menteri Keuangan dari 189 negara
akselerasi pembangunan dalam anggota IMF-W8, pimpinan dan
menyukseskan IMF-WB AM 2018. Ia sigap melakukan akselerasi pem- staf lMF-WB, para pelaku utama
berharap, beberapa bulan sebelum sektor keuangan, akademisi,
pelaksanaan IMF-WB AM 2018 bangunan dalam menyukseskan CSC/NGO, pers dan observer.
pekerjaan infrastruktur PUPR sudah Diperkirakan peserta yang akan
selesai, agar saat pelaksanaannya IMF-WB AM 2018 hadir lebih dari 15.000 orang.
sudah dapat digunakan dengan baik. (ris/infoBPIW)
Dokumen MPDP tersebut merupakan perencanaan dan pemprograman Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta
yang menjadi arah kebijakan dan strategi pembangunan perdesaan Kementerian Agraria dan Penataan Ruang/Badan Pertanahan Nasional
untuk mewujudkan kemandirian masyarakat, menciptakan desa yang (BPN),” papar Rido.
mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi,
ekologi, serta penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi desa-kota. Tahun 2017, lanjutnya, telah tersusun 20 MPDP KPPN, yang
10 diantaranya disusun BPIW Kementerian PUPR, di Kabupaten
Kepala BPIW Kementerian PUPR, Rido Toba Samosir, Kabupaten Pakpak
Matari Ichwan mengatakan, capaian pada Bharat, Kabupaten Empat Lawang,
tahun 2015 tersusun 26 MPDP, yaitu “Pada tahun 2016, tersusun 14 MPDP Kabupaten Mempawah, Kabupaten
MPDP 6 KPS di Pulau Sumatera, meliputi Kawasan KPPN, dimana 4 diantaranya Banjar, Kabupaten Berau, Kabupaten
Kawasan Juli, Dolok Masihul, Toapaya, disusun BPIW Kementerian PUPR, Dompu, Kabupaten Sidenreng Rappang,
Mandeh, Pulau Rimau, Sukadana. yakni Tabanan, Praya, Labuan Bajo, Kabupaten Morowali dan Kabupaten
dan Daruba. Adapun sisanya ditangani Luwu Timur.
Kemudian, MPDP 5 KPS di Pulau oleh Kementerian Desa, Pembangunan
Kalimantan, meliputi Kawasan Segedong, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, “Adapun 10 sisanya, ditangani
Mentarang, Kuala Kurun, Halong, Loa serta Kementerian Agraria dan Pena- Kementerian Desa, Pembangunan
Kulu. Ada juga 4 MPDP KPS di Kepulauan taan Ruang/Badan Pertanahan Nasional Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nusa Tenggara, meliputi Kawasan Sakra, (BPN),” papar Rido. serta Kementerian Agraria dan Penataan
Tambora, Kelimutu, Wini. Ruang/ BPN,” jelas Rido.
Selain itu, MPDP 5 KPS Pulau Sulawesi, meliputi Kawasan Likupang, Dukungan infrastruktur PUPR dalam pengembangan KPPN, menurut
Olele, Napu, Ladongi, Malino. Kemudian juga ada MPDP KPS Trenggalek Rido, perlu diprioritaskan skala kebutuhannya. Posisi dukungan
dan MPDP 5 KPS Kawasan Periurban yang meliput Kawasan Lembang, infrastruktur PUPR terhadap pengembangan KPPN tersebut dapat
Pleret, Tumpang, Kediri, dan Tampaksiring. berada di depan atau di pertengahan tahun.
“Pada tahun 2016, tersusun 14 MPDP Kawasan KPPN, dimana 4 Rido menegaskan perencanaan pengembangan infrastruktur PUPR
diantaranya disusun BPIW Kementerian PUPR, yakni Tabanan, Praya, di KPPN harus berjalan efektif. Selain itu menurutnya dukungan
Labuan Bajo, dan Daruba. Adapun sisanya ditangani oleh Kementerian infrastuktur PUPR perlu didorong agar taraf hidup masyarakat di
perdesaan dapat lebih meningkat. “Artinya para pemangku pembangunan, yakni pemangku kepentingan untuk menjaring
kalau dahulu menjual hasil pertanian itu, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masukan dari daerah, guna penyempurnaan
dijual saja ke pasar setelah panen. Ke depan swasta dan masyarakat. draft MPDP yang tengah disusun.
diharapkan ada hal-hal yang dapat diolah
dahulu, agar terdapat peningkatan nilai Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Adapun konsep yang diusung adalah untuk
tambah,” terangnya. Kota Kecil dan Perdesaan, BPIW, Sanusi meningkatkan nilai tambah potensi di KPPN
dan perdesaan-perdesaan di sekitarnya.
Selain itu, Rencana Pembangunan Digelarnya diskusi serta rapat koordinasi
Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Rido menegaskan perencanaan diharapkan tercipta kesamaan persepsi
2015-2019 mengamanatkan
pengembangan infrastruktur dalam upaya mengembangkan KPPN,
pengembangan dan penguatan 40 PUPR di KPPN harus berjalan sehingga dalam pelaksanaannya dapat
KPPN. Program tersebut didukung efektif. Selain itu menurutnya berjalan lancar sesuai harapan.
sepenuhnya oleh Kementerian Pekerjaan dukungan infrastuktur PUPR
Umum dan Perumahan Rakyat perlu didorong agar taraf hidup Selain itu, BPIW juga menginisiasi
(PUPR). masyarakat di perdesaan dapat penandatanganan kesepakatan 5
“Masterplan
juga men-
jadi acuan
implementasi
pembangu-
nan kawasan
perdesaan bagi
Pemerintah
Pusat serta
pihak terkait,”
papar Agusta.
Kementeriaan Koordinator Pembangunan koordinasi Kementerian Koordinator PMK pihak terkait,” papar Agusta. Pada
Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Jakarta. dan Bappenas. tahun 2018, Ditjen Cipta Karya melalui
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Direktorat Bagkim telah berkomitmen
Perkotaan, BPIW, Agusta Ersada Sinulingga Menurut Agusta MPDP yang disusun akan mendukung pengembangan KPPN melalui
menyatakan, pengembangan kawasan menjadi acuan bagi pemerintah daerah penggelontoran anggaran untuk 30 lokasi
perdesaan diselenggarakan melalui dalam menetapkan Peraturan Bupati KPPN. Tim Redaksi
peningkatan keterkaitan pembangunan kota- tentang Penetapan Kawasan Perdesaan dan
desa. Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan.
MPDP KPPN disusun secara partisipatif dan “Masterplan juga menjadi acuan
difasilitasi Kementerian PUPR, Kementerian implementasi pembangunan kawasan
ATR, Kementerian Desa PDTT di bawah perdesaan bagi Pemerintah Pusat serta
Bumda
K/L Pusat
sebagai pemasar
komoditas
(memperpendek
Pemerintah Pemerintah rantai distribusi
Kabupaten Provinsi barang)
Swasta Masyarakat
Pengembangan Wilayah
Berbasis Teknologi
(Bagian 2)
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR adalah unit yang baru dibentuk
di lingkungan Kementerian PUPR yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis
dan strategi keterpaduan antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan rakyat. Dengan tugas yang cukup penting tersebut, maka sudah seharusnya BPIW memiliki
sistem kerja yang baik untuk mendukung pelaksanaan tugas itu. Dengan kata lain, bahwa ketika BPIW
melakukan sinergi dan keterpaduan dengan unit organisasi (unor) di lingkungan Kementerian PUPR,
maupun dengan kementerian maupun lembaga lain, maka sudah semestinya antar unit kerja di BPIW
melakukannya terlebih dahulu. Sebab, bagaimana BPIW bisa melakukan sinergi dengan pihak lain, kalau
dalam unit kerja BPIW sendiri tidak melakukan sinergi.
*tulisan ini hanya opini pribadi penulis dan bukan merupakan pernyataan resmi institusi
A. Konsep Dasar Pengembangan Wilayah yang Berbasis Teknologi (4) Orgaware (O) = institution-emboided technology = frameworks:
Perencanaan pembangunan wilayah berbasis teknologi (technology- dibutuhkan untuk mewadahi fasilitas, kemampuan, dan fakta,
based development planning) adalah perangkat perencanaan yang terdiri dari praktik-praktik manajemen, keterkaitan, dan
pengembangan wilayah yang menitikberatkan perencanaan pada pengaturan organisasi (kelembagaan dan regulasi).
pengelolaan komponen-komponen teknologi yang ada di suatu
wilayah melalui proses transformasi sumberdaya di wilayah yang Penilaian jenis teknologi sering tidak universal dan beragam, ada yang
bersangkutan (Alkadri, 1999). membaginya menjadi teknologi tinggi (high technology) dan teknologi
rendah (low technology). Ada pula yang menilainya menjadi
Sumber daya adalah segala potensi/ keunggulan yang dimiliki teknologi tradisional (traditional technology) dan teknologi modern
suatu daerah, baik sumberdaya alamnya, sumberdaya manusianya, (modern technology). Kemudian ada lagi yang mengkategorikan
keuntungan lokasinya, kelembagaan yang mendukung, kebijakan- menjadi teknologi padat modal (capital intensive technology)
kebijakan yang bersinergi, infrastruktur dan dan teknologi padat karya (labor intensive
lain-lain. technology).
Penilaian jenis teknologi sering
Komponen teknologi dalam konteks tidak universal dan beragam, Berdasarkan sifatnya, teknologi dipilah menjadi
pengembangan wilayah dapat dipergunakan tiga klasifikasi, yaitu teknologi maju, teknologi
ada yang membaginya menjadi
untuk memilah-milah jenis teknologi adaptif dan teknologi protektif (Hadi Prayitno
adalah merupakan suatu alternatif yang teknologi tinggi (high dan Budi Santosa, 1996):
universal. Adapun komponen teknologi technology) dan teknologi (1) Teknologi maju adalah teknologi yang
yang dimaksud adalah (Alkadri, 1999): rendah (low technology). dipersiapkan untuk menghadapai persoalaan
(1) Technoware (T) = object-emboided yang besar untuk suatu bangsa dalam
technology = facilities : mencakup perkembangan masa depan. Misalnya teknologi
peralatan, perlengkapan, mesin-mesin, kendaraan bermotor, yang menyangkut sumber energi, nuklir, teknologi angkasa, laut
pabrik, dan infrastruktur fisik. dan darat.
(2) Humanware (H) = person-emboided technology = abilities: (2) Teknologi adaptif merupakan teknologi yang bersumber pada
meliputi pengetahuan, keterampilan / keahlian, kebijaksanaan, penelitian dan pengembangan teknologi di negara-negara maju
kreativitas, prestasi, dan pengalaman seseorang atau yang disesuaikan dengan pertimbangan karakteristik setempat.
sekelompok orang. Misalnya pengembangan bibit unggul, teknik bangunan dan
(3) Infoware (I) = document-emboided technology = facts: berkaitan teknologi pascapanen.
dengan proses, prosedur, teknik, metode, teori, spesifikasi, (3) Teknologi protektif adalah teknologi yang dapat dimanfaatkan
observasi, dan fakta-fakta lainnya yang diungkapkan melalui untuk memelihara dan mengamankan ekologi dan lingkungan
publikasi, dokumen-dokumen, dan cetak biru. hidup masa depan, baik yang berkaitan dengan konservasi,
restorasi, maupun regenerasi sumberdaya alam. Unsur pokok Dalam proses transformasi, perubahan input menjadi output
dalam teknologi protektif antara lain adalah peningkatan akan menjadi lebih baik apabila dimasukan pula kajian mengenai
kelestarian, pemulihan kesuburan tanah yang tandus, iklim teknologi. Iklim teknologi dapat dikuantifikasi dengan
pemanfaatan lahan tidur, dan sebagainya. menggunakan indikator indeks iklim teknologi. Ada tujuh faktor
yang mempengaruhi iklim teknologi di suatu wilayah, yaitu :
Berdasarkan unsur pokok tersebut, dapat dinyatakan bahwa
teknologi protektif merupakan teknologi yang dimaksudkan a. Tingkat perkembangan sosial ekonomi.
untuk melindungi fungsi keseimbangan ekosistem, atau dengan b. Status infrastruktur fisik dan jasa penunjang.
kata lain bisa diartikan sebagai teknologi c. Ketersediaan tenaga IPTEK dan institusi
perlindungan lingkungan. penelitian dan pengembangan.
Analisis kemampuan d. Skenario IPTEK dalam sistem produksi.
Sedangkan proses transformasi sumber daya e. Skenario IPTEK visi Perguruan Tinggi.
mencakup tiga elemen utama, yakni (Alkadri, teknologi berguna untuk f. Kemajuan dan upaya di bidang
1999): menggambarkan kekua- spesialisasi tertentu.
(1) Input; yang terdiri dari sumber daya alam
tan dan kelemahan suatu g. Komitmen pemerintah untuk
atau natureware (seperti sumberdaya pengembangan IPTEK.
geofisik, sumberdaya mineral, dan perusahaan/ wilayah
sumber daya hayati) dan barang-barang dalam mengelola sumber- (4) Analisis Kemampuan Teknologi
antara atau semiware (seperti bahan- (Technology Capability) pada level wilayah
bahan kimia).
daya maupun infrastruktur / sektoral.
(2) Output; baik berupa barang-barang kelembagaan.
konsumsi atau consumware (seperti Analisis kemampuan teknologi
makanan, obat-obatan, pakaian dan berguna untuk menggambarkan
alat-alat rumah tangga), barang-barang antara, dan barang kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan/ wilayah dalam
peralatan atau technoware (seperti peralatan, mesin pabrik, mengelola sumberdaya maupun infrastruktur kelembagaan.
perlengkapan, dan kendaraan bermotor). Selanjutnya, kekuatan dan kelemahan tersebut dapat dijadikan
(3) Teknologi; yang berfungsi sebagai perubah atau pentransformasi suatu pertimbangan untuk menyusun program-program
input menjadi output berdasarkan empat komponen yang pembangunan berbasis teknologi.
dimilikinya (technoware, humanware, infoware, dan orgaware).
(5) Analisis Kebutuhan Teknologi (Technology Needs) pada level
Ada lima alat analisis utama yang memainkan peranan penting dalam wilayah/ sektoral.
konsep technology-based development planning. Kelima alat analisis Berdasarkan hasil analisis mengenai kandungan, status, iklim,
tersebut berjenjang sesuai dengan transformsi yang ada, yaitu dan kapabilitas di atas, dapat dirancang kebutuhan-kebutuhan
(Alkadri, 1999) : akan teknologi. Pemenuhan kebutuhan tersebut bisa berbentuk
(1) Analisis Kandungan Teknologi (Technology Content) pada level teknologi impor, teknologi ekspor, atau gabungan keduanya.
perusahaan. Metoda pengkajian kebutuhan teknologi bermanfaat dalam
Analisis kandungan teknologi merupakan analisis kinerja beberapa hal berikut :
kontribusi teknologi dalam proses transformasi input menjadi a. Perencanaan pembangunan sektoral/ wilayah berbasis teknologi.
output di suatu wilayah. b. Peramalan teknologi dengan cara memonitor
Kegunaan dari analisis ini adalah untuk menilai kinerja tingkat perkembangan teknologi intenasional.
pengembangan, pemanfaatan, penguasaan dan pemasyarakatan c. Perencanaan pencapaian keseimbangan perdagangan
teknologi di suatu wilayah. Berdasarkan kinerja yang diperoleh, berdasarkan konteks kandungan teknologi.
dapat dirumuskan secara lebih terarah upaya-upaya perbaikan d. Memperkuat keterkaitan antara aparat pemerintah dan
yang perlu ditempuh guna meningkatkan kinerja proses masyarakat IPTEK dalam penyusunan perencanaan
transformasi sumberdaya di wilayah yang bersangkutan. pembangunan berbasis teknologi.
(2) Analisis Status Teknologi (Technology Status) pada level B. Strategi Pemilihan Teknologi
industri/sektoral.
Analisis ini bermanfaat untuk mengkaji tingkat perkembangan Setelah kebutuhan teknologi dapat diindikasi, maka selanjutnya
teknologi suatu industri/ sektor sebuah perekonomian wilayah dalam perencanaan pengembangan wilayah yang berbasis teknologi,
dalam memacu pengenalan teknologi bagi peningkatan adalah menetapkan strategi pemilihan teknologi. Ada tiga pilihan
produktfitas dan daya saing. Adanya perbedaan status teknologi strategi, yaitu (Alkadri, 1999):
antar industri/ sektor atau antar wilayah dapat menjadi langkah
awal untuk merumuskan rencana pengembangan teknologi.
(1) Strategi membuat sebagian (Make-some Strategy) :
Strategi membuat sebagian teknologi dalam rangka
(3) Analisis Iklim Teknologi (Technology Climate) pada level
pengembangan wilayah, dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu
perusahaan, industri/ sektor, maupun wilayah.
pendekatan ini akan menyerap Indonesia terus dilaku- akan sangat bergantung pada kesiapan visi,
misi dan strategi yang dimiliki wilayah yang
biaya yang besar, maka hal yang kan penyesuaian bersangkutan.
perlu diperhatikan adalah adanya
sinkronisasi dengan persoalan-
seiring koreksi terha-
persoalan pembangunan lainnya yang dap pendekatan yang C. Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)
Pendekatan pengembangan wilayah yang diterapkan terus berevolusi Pada dasarnya strategi keterpaduan pengembangan kawasan dan
dari pendekatan yang bertumpu pada pendekatan ekonomi wilayah Infrastruktur PUPR melalui konsep Wilayah Pengembangan Strategis
kemudian berkembang dengan mengintegrasikan pendekatan fisik atau WPS adalah varian pendekatan pengembangan wilayah berbasis
dan infrastruktur, kelembagaan, manajemen dan lingkungan seiring teknologi, khususnya dalam konteks pengembangan kawasan
dengan pemanfaatan teknologi mutakhir. tematik seperti kawasan industri (KI), kawasan ekonomi khusus (KEK),
kawasan pelabuhan, kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN),
McCall menunjukkan bahwa semenjak akhir abad ke 20, pengembangan dan seterusnya.
wilayah menjadi berbasis multi disiplin dari teknik/ rekayasa, ilmu
politik, kebijakan publik dan sosiologi di samping ilmu ekonomi. Multi Seperti disebutkan di atas, pengembangan berbasis WPS merupakan
disiplin ini lebih fokus pada pemikiran tentang seharusnya seperti apa suatu pendekatan pembangunan yang memadukan antara
suatu wilayah dan bagaimana berbagai faktor membentuk konsepsi pengembangan wilayah dengan “market driven”, sesuai daya dukung
suatu wilayah. dan daya tampungnya dengan fokus pengembangan infrastruktur
di kawasan pertumbuhan/ untuk mendukung penyelenggaraan
Selanjutnya, McCall menyatakan bahwa pada abad ke 21, ekonomi Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal
geografi telah menambah multi disiplin dan fokus pengembangan tersebut tentunya diperlukan pemanfaatan teknologi yang tepat
wilayah bergeser lebih pada dinamika spasial (ruang), suatu wilayah sesuai dengan pendekatan pengembangan wilayah berbasis teknologi.
sebagai tempat tinggal, bekerja dan investasi.
Dengan demikian, dibutuhkan rencana terpadu antara infrastruktur
Selanjutnya, teori-teori baru dari pengembangan wilayah fokus pada dengan perkotaan strategis sesuai dengan hirarkinya (metropolitan,
kapital manusia dan sosial, inovasi teknologi, dan dinamika spasial perkotaan sedang, perkotaan kecil, perdesaan) dengan tematik
(demographic change). Pendekatan ini didasari pada pentingnya jasa metropolitan, KEK, KSPN, KI, kawasan perbatasan, Kawasan
perencanaan dan pemrograman yang terpadu. Konsep di atas Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), lumbung pangan.
kemudian mengkristal menjadi konsep yang kita kenal sekarang ini Sedangkan, program sinkronisasi infrastruktur diperlukan untuk
yaitu wilayah pengembangan strategis (WPS). Pembangunan berbasis meningkatkan sinergi terkait fungsi, lokasi, waktu, besaran, dan dana.
WPS merupakan suatu pendekatan pembangunan yang:
Hal ini dimaksudkan agar wilayah tersebut dapat berkembang
1) memadukan antara pengembangan wilayah dengan “market
menjadi wilayah yang kawasan pertumbuhan/ perkotaannya saling
driven”, ini berarti teknologi menjadi penghela yang signifikan.
terhubungkan, sebagai strategi untuk meningkatkan/ menciptakan
2) mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung
spesialisasi, komplementaritas (saling isi), sinergi dan skala ekonomi
lingkungan, lagi-lagi teknologi sangat berperan dalam
dengan memanfaatkan teknologi mutakhir yang makin efisien.
memastikan daya dukung dan daya tamping secara efisien.
3) memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah
strategis
4) mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-kawasan
pertumbuhan di WPS
5) mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.
Salah satu produk yang dihasilkan BPIW adalah Development Plan destinasi wisata Danau Toba di Provinsi Sumatra Utara 2015-2019.
Beberapa pembangunan infrastruktur PUPR yang mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tersebut seperti pembangunan
Jalan Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi dan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Timuran Syahuda di Kabupaten Simalungun.
Selain itu juga akan dikembangkan kawasan permukiman baru sebagai homestay dan Penataan Kawasan Tomok Kabupaten Samosir.
Singkil
Pangururan
‘Wisata Budaya, Pantai, dan 7 Tano
Sibisa Lagundi - Onan Runggu (MYC) Kab. Simalungun; 14,3 Km; 0,050 M3/
Resort’ 6 1
Ponggol 10 Kisaran Det
5. Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele
6. Normalisasi Saluran Tanah Ponggol
- Pangururan - Nainggolan - Onan
Onan
Runggu (MYC)
Runggu (MYC) 7. Pembangunan Embung di Kab. Samosir
Nainggolan
6. Rekonstruksi Jalan Sp. Bandara
5 Silangit – Muara
(Pea Nauli Parsinagaan, Pea Rihit, Pea
Tahoran, Pea Nadea, Julu Ni Aek) (MYC)
1 7. Pembangunan Jembatan Tano 8. Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa
1 Ponggol di Kab. Samosir (MYC)
8 Transmisi Air Baku Pariwisata Danau
Muara
Rantau
Tano Ponggol 6 Balige Prapat8. Pembangunan Jalan By Pass lingkar Toba
Dolok luar (Longat – Tambunan 10,1 km) di 9. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rawa Paya
Sangul Silangit Kota Balige (MYC) Lahlah Kab. Karo(4000 Ha)
3 9. Pengembangan jaringan jalan 10.Perbaikan Alur Sungai Binanga Bolon
LEGENDA: Barus kolektor primer Tigaras – pematang Desa Sakkal, Kec. Simanindo (5 Km)
: Kawasan Pariwisata
4 Siantar (MYC) 11.Perbaikan Saluran drainase di Kab.
Berskala Dunia 10.Jalan Akses Bandara Sibisa (Aek Karo 19 Km
Tarutung 12.Optimalisasi saranan prasarana
: Jalan Nasional
Natolu – Sibisa sepanjang 2,5 Km
: Pusat Permukiman
(MYC) penyediaan dan pengelolaan airbaku
: Pelabuhan : Jalan Provinsi Padang Kab Simalungun
Penyeberangan
Sibolga Sidempuan
: Bandar Udara : Jalan Kabupaten
Pelabuhan Pelabuhan
Amamapare Poumako
Kategori : Pelabuhan Khusus Timika
Pelabuhan Internasional
1
Ultimate: Selain jalan terdapat pula pembangunan Rumah Layak Huni di Nabire
Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat – Kigamani – Waghete – Timika – Enarotali – Sugapa – Ilaga – Mulia –
(PUPR) sampai dengan tahun 2025 di Wilayah Pengembangan Strat- Karubaga – Tiom – Kobagma – Wamena,. Kemudian juga pembangunan
egis (WPS) 33 Nabire – Enarotali – Wamena meliputi pembangunan rusunawa untuk pekerja pertambangan dan pendukung pertambangan
infrastruktur Jalan yang meliputi Jalan Trans Papua – Lintas tengah di Timika,
dan juga pembangunan jalan trans papua lintas selatan. Selain jalan,
Kementerian PUPR juga mendukung pembangunan pelabuhan peng- Di bidang Sumber Daya Air terdapat beberapa pembangunan infra-
umpul Nabire, pelabuhan Amamapare dan juga pelabuhan Poumako struktur seperti Pembangunan Bendungan di Timika dan rehab ben-
Timiki. Kementerian PUPR juga turut mendukung pembangunan Ban- dungan Wamena. Untuk bidang perumahan terdapat juga perbaikan
dara Nabire, Bandara Mozes Kilangin dan juga Bandara Wamena. kualitas lingkungan perumahan kumuh di Pomako.
Selain itu, Kementerian PUPR juga mendukung Kawasan Terpadu Man- Di bidang Sumber Daya Air ada pembangunan daerah irigasi rawa
diri Senggi dan Muting, mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Na- kimam, dan juga pembangunan jaringan prasarana Air Baku Kampung
sional (KSPN) Sentani, dan juga KSPN Merauke. Muting. Dibidang Keciptakaryaan, Kementerian PUPR turut mendukung
pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Merauke dan
juga Pembangunan SPAM Kota Jayapura.
Jalan Trans
Papua
KTM Senggi Towe Hitam-
Oksibil Waropko
Pelabuhan Utama
Merauke
Merauke Integrated
Food Estate (MIFE)
KTM Muting
Merauke KSPN Merauke dsk
airnya lebih baik lagi. Pemanfaatan ABSAH akan membantu tersedianya teknologi ini berada di Pulau Miangas, Pulau Hiri, Pulau Pasi, dan Pulau
air bersih dalam waktu lebih lama. Ketersediaan air sangat tergantung Lombok.
pada air sungai yang terkadang mengalami intrusi air laut pada musim
Bangunan ini dapat menirukan aliran air yang terjadi di alam, berupa
kemarau, sehingga air tak layak dikonsumsi. aliran air tanah alami, aliran air tanah di sekitar sumur gali atau sumur
bor, aliran mata air, proses hidrologi dalam daerah aliran sungai
(atap bangunan merupakan daerah aliran tangkapan hujan), proses
Aplikasi penggunan ABSAH ini mulai diterapkan di masyarakat, yakni penyaringan fisik di alam, proses penambahan mineral di alam, proses
dengan ujicoba di daerah Pacitan-Jawa Timur dan Bali-Kintamani. fisik, kimia dan biologi.
Keunggulan teknologi ini sangat cocok diterapkan untuk penyediaan
Sumber : Pusair, Balibang, Kementerian PUPR
air baku di daerah kering, daerah sulit air karena faktor geologi dan
iklim, pulau – pulau kecil, dan daerah berair asin. Lokasi penerapan
Gambar struktur bahan penyaring air di bangunan ABSAH Sumber: Balitbang PUPR
RDP dengan Komisi V DPR RI berlangsung lancar. Kepala BPIW paparkan rencana kerja BPIW 2018 kepada Komisi V DPR RI.
BANDA ACEH
Banda Aceh manjadi salah satu kota pusaka yang ada di Indonesia
untuk dipersiapkan menjadi The World Heritage City. Beberapa
aset pusaka Banda Aceh yang dilestarikan antara lain:
Pusaka budaya ragawi, seperti Gunongan, Masjid Raya Baiturah-
man, pintu Khop Putroe Phang, makam kandang XII, makam Syiah
Kuala, museum Tsunami Aceh, kerkhoff,
Pusaka budaya tak ragawi, terdiri dari Tari Rapai Geleng, Tari Seu-
dati, tari Rateb Meuseukat, prosesi adat perkawinan, prosesi adat
seumano pucok, tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW,
tradisi hari Meugang, tradisi Peutreun Aneuk, prosesi kenduri
blang, prosesi kenduri laot, prosesi peusijuek, Hadin Maja, rencong,
Pusaka alam di Aceh antara lain, Pantai Ulee lheue, pantai Alue
naga, pantai Syiah kuala, Pantai Gampong Jawa dan pantai gam-
pong pande, Krueng Aceh
BUKIT TINGGI
Dari sejarah yang dimiliki kota Bukit Tinggi dari waktu kewaktu
merupakan rangkaian pusaka yang perlu dilestarikan . Warisan
peninggalan pusaka ruang kota merupakan kekuatan aset lama
yang mampu memberikan identitas kota yang terpelihara. Beber-
apa aset yang dimiliki oleh Kota bukittinggi antara lain:
Pusaka budaya tak ragawi, terdiri dari: tari piring dan tari payung.
Untuk Pusaka Alam, yakni Lembah Ngarai Sianok.
SEMARANG
Sejarah dari kota semarang meninggalkan jejak sejarah melalui
aset pusaka seperti pusaka budaya ragawi. Pusaka jenis ini be-
berapa diantaranya adalah Kawasan Kota lama Semarang, Ka-
wasan pecinan, kawasan kampung melayu, dan Kawsan jalan
Petudungan. Kemudian ada juga Kawasan kampung Karangdara,
Pasar Johar, Kampung Batik, Klenteng Sam Poo Kong, dan Kam-
pung Kulitan. Disini juga ada Kawasan Tugu Muda, Kawasan Taman
Diponegoro, dan Kawasan Candi Baru.
YOGYAKARTA
Kota Yogyakarta merupakan sebuah kota dengan lintasan sejarah
yang panjang yang menjadikan Jogjakarta sebagai salah satu kota
di indonesia yang memiliki aset yang patut untuk di lestarikan.
Aset pusaka Jogjakarta antara lain :
Pusaka budaya tak ragawi, terdiri dari: beberapa ragam tari Jawa
klasik Gaya Yogyakarta, Ketropak, dan gamelan sebagai salah
satu alat tradisional Jawa. Di Yogya juga ada batik, dan pakaian
adat. Kemudian Pusaka Alam, terdiri dari: Alur Sungai Winongo,
Code dan Gajahwong, Pantai Parangtritis, Gua Pindul, dan Kalibiru.
TERNATE
Kota ternate terkenal dengan sejarah rempah cengkih dan pala
yang menjadi incaran bangsa eropa sejak abad ke -16. kedatangan
bangsa Eropa meninggalkan jejak aset pusaka . Aset pusaka yang
ada di Kota Ternate terdiri dari pusaka budaya Tangible, pusaka
budaya Intagible, pusaka Saujana dan pusaka Alam.
BANJARMASIN
Aset pusaka yang menjadi kekayaan kota pusaka Banjarmasin
sesuai dengan konsep pelestarian dan pengembangan heritage
mencakup; pusaka alam, pusaka budaya dan pusaka saujana.
PALOPO
Ragam bangunan yang ada di kota Palopo, baik di tinjau dari ben-
tuk bangunan maupun fungsi bangunan, menjadikan Palopo layak
dijadikan kawasan bersejarah yang perlu dilestarikan sebagai kota
pusaka. Berdasarkan identifikasi ragam pusaka yang ada di Kota
Palopo antara lain:
SINGKAWANG
Aset pusaka yang menjadi kekayaan kota pusaka Singkawang an-
tara lain: Pusaka budaya ragawi. Pusaka ini terdiri dari : Patung
Naga, Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Rumah tua Marga Xie, ge-
reja Katedral dan Paroki. Kemudian juga ada Bioskop Singkawang,
Rumah panjang Dayak, Tungku naga, dan Mesjid raya.
DENPASAR
Aset pusaka Denpasar Bali sangat lengkap dan kaya yang meli-
puti pusaka alam, pusaka budaya ragawi, pusaka tak ragawi dan
pusaka saujana.
Pusaka Alam, terdiri dari: pantai Sanur, Tukad Badung, Bunga jem-
piring, hutan mangrove, tanaman gumi Banten, dan keragaman
hayati.
KUPANG
Aset pusaka yang ada di Kota yang berada di Piovinsi Nusa Teng-
gara Timur ini didasarkan pada aset peninggalan.
Beberapa aset yang punya nilai sejarah yang tinggi di kota ini ter-
masuk dalam kategori Pusaka Tangible, seperti Tugu Jepang dan
Makam Taebenu. Di Daerah ini juga terdapat beberapa aset pusat,
seperti Gua dan Banker Jepang, dan Klenteng Lay.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun saat ini tengah Pemkab Madiun, ungkapnya, akan terus berkordinasi
menggencarkan pengembangan infrastruktur di wilayahnya. dengan pemerintah pusat terkait dukungan anggaran untuk
“Pada 2017 ini, target pembangunan infrastruktur di penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.
paten Madiun telah tercapai meyakini, akan mampu mendongkrak dengan cepat laju
perekonomian kawasan di sekitar lereng Gunung Wilis, baik
lebih dari 70 persen,” dari sektor pertahian, agropolitan, maupun pariwisata.
ujar Bupati Madiun, (Daris)
H. Muhtarom, S.Sos