Anda di halaman 1dari 14

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


Jl. Jalan Patimura No.20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

FOCUS GROUP DISCUSSION


(FGD)

Konsep Penyusunan Rencana Pengembangan Infrastruktur PUPR untuk


Mengurangi Disparitas Wilayah Jawa-Bali

MUATAN MATERI:
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran
C. Skema FGD
D. Target Peserta
E. Tempat Pelaksanaan FGD
Focus Group Discussion (FGD)

F. Jadwal Pelaksanaan FGD


G. Tahapan Pelaksanaan FGD
H. Fasilitas Peserta
I. Tata Letak Pelaksanan Desk
J. Lampiran.

1
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan RPJMN tahun 2015-2019, salah satu tantangan pembangunan di Indonesia adalah
kesenjangan Antar Wilayah, dimana ketimpangan atau kesenjangan pembangunan antar wilayah
di Indonesia masih merupakan tantangan yang harus diselesaikan dalam pembangunan ke
depan. Kesenjangan berkaitan dengan sebaran demografi yang tidak seimbang, aspek sosial
ekonomi, ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai, dan lain sebagainya.
Sebagai center of growth pembangunan nasional, Pulau Jawa-Bali perlu didukung oleh
ketersediaan infrastruktur PUPR yang memadai. Saat ini pusat-pusat pertumbuhan Pulau Jawa
relatif terkonsentrasi di wilayah utara dengan basis perekonomian industri dan
perdagangan/jasa. Sementara itu, pembangunan di wilayah selatan relatif tidak berkembang. Hal
ini menyebabkan kesenjangan pembangunan yang cukup besar antara wilayah utara dan selatan
Pulau Jawa. Kesenjangan pembangunan juga terjadi di Pulau Bali, dimana wilayah selatan relatif
lebih berkembang/maju dibandingkan wilayah utara. Sektor pariwisata dan perdagangan/jasa
terkonsentrasi di wilayah Bali bagian selatan.
Dengan latar belakang tersebut, diperlukan perencanaan dan strategi keberpihakan dalam
rangka meminimalisir kesenjangan wilayah utara dan selatan Pulau Jawa-Bali. Perencanaan dan
strategi tersebut diharapkan dapat memperkuat konektivitas, meningkatkan kedaulatan pangan,
air, dan energi, serta meningkatkan kualitas hidup.
Dengan latar belakang tersebut, diperlukan perencanaan dan strategi keberpihakan dalam
rangka meminimalisir disparitas di Wilayah Jawa-Bali. Perencanaan dan strategi tersebut
diharapkan dapat memperkuat konektivitas, meningkatkan kedaulatan pangan, air, dan energi,
serta meningkatkan kualitas hidup. Untuk dapat mewujudkan perencanaan tersebut, dibutuhkan
sinkronisasi perencanaan dan program pembangunan infrastruktur di Wilayah Jawa-Bali agar
dapat mewujudkan keterpaduan perencanaan dan program untuk pengembangan wilayah untuk
jangka menengah dan jangka panjang. Untuk mensikronisasikan dan mengintegrasikan
perencanaan dan program pembangunan dalam rangka pengembangan wilayah di Pulau Jawa-
Bali dapat dilakukan dengan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD).
Gambaran umum latar belakang, diringkaskan dalam bagan sebagai berikut, untuk memudahkan
pemahaman dan memfokuskan kajian yang akan dilaksanakan:
Focus Group Discussion (FGD)

2
Jawa Kementerian PUPR
Centre of
Growth Dukungan
Pembangunan Penyediaan
Nasional Infrastruktur
Bali
PUPR

Isu: Disparitas Utara-Selatan

Sektor/Basis Perekonomian

Jawa: industri dan Bali: pariwisata &


perdagangan/jasa perdagangan/jasa

Kawasan di Utara Berkembang Kurang

Kawasan di Selatan Kurang Berkembang

Perlu: Rencana dan Strategi

Rencana dan Strategi yang:


Dengan Keberpihakan 1. Memperkuat Konektivitas
Mengurangi 2. Meningkatkan Kedaulatan Pangan,
Kesenjangan Air, dan Energi
3. Meningkatkan Kualitas Hidup

Gambar 1
Ilustrasi Gambaran Umum Kegiatan

B. TUJUAN & SASARAN


Focus Group Discussion (FGD)

Tujuan yang diharapkan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) adalah untuk
mengkonfirmasi dan menjaring masukan dari pihak terkait dalam upaya penyusunan rencana
program pengembangan infrastruktur PUPR untuk mengurangi disparitas Wilayah Jawa-Bali.

Adapun sasaran yang hendak dicapai adalah:


1. Mengkonfirmasi temuan lapangan di daerah.

3
2. Teridentifikasinya permasalahan dan isu strategis/aktual pembangunan wilayah.
3. Menjaring kebutuhan dukungan infrastruktur PUPR yang diperlukan dalam mendukung
pengembangan wilayah (potensi unggulan daerah dan kawasan strategis) sebagai upaya
mengurangi disparitas Wilayah Jawa-Bali.
4. Menjaring usulan program infrastruktur PUPR jangka menengah dan jangka panjang
dalam mendukung pengembangan wilayah dalam upaya mengurangi disparitas Wilayah
Jawa-Bali.
5. Menjaring usulan pendanaan program infrastruktur PUPR jangka menengah dan jangka
panjang dalam mendukung pengembangan wilayah dalam upaya mengurangi disparitas
Wilayah Jawa-Bali.

C. SKEMA FGD
Pelaksanaan kegiatan FGD dilakukan selama 3 (tiga) kali dengan rincian sebagai berikut:
A. FGD Ke 1 (Jakarta) : meliputi Provinsi DIY dan Provinsi Bali.
B. FGD Ke 2 (Bandung) : meliputi Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat.
C. FGD Ke 3 (Malang) : meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur.

D. TARGET PESERTA
Adapun Stakeholders yang dilibatkan dalam kegiatan FGD Ke 1 meliputi :

ALTERNATIF 1 (Skema Ideal : Semua pihak diundang)


1. Perwakilan Staf Ahli Menteri PUPR
2. Perwakilan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR
3. Perwakilan Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR
4. Perwakilan Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR
5. Perwakilan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR
6. Perwakilan Pusat Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR, BPIW
Focus Group Discussion (FGD)

7. Perwakilan Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan PUPR, BPIW


8. Perwakilan Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW
9. Perwakilan Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW
10. Bappeda Litbang Provinsi DIY
11. Bidang Bina Marga - Dinas PU, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY
12. Bidang Cipta Karya - Dinas PU, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY

4
13. Bidang Sumber Daya Air - Dinas PU, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi
DIY
14. Bidang Perumahan - Dinas PU, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY
15. Bappeda Litbang Provinsi Bali
16. Bidang Taat Ruang dan Perumahan - Dinas PU Provinsi Bali
17. Bidang Sumber Daya Air - Dinas PU Provinsi Bali
18. Bidang Bina Marga - Dinas PU Provinsi Bali
19. Bidang Cipta Karya - Dinas PU Provinsi Bali
20. Bappeda Litbang Kabupaten Kulonprogo
21. Bidang Bina Marga - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Kulonprogo
22. Bidang Cipta Karya - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Kulonprogo
23. Bidang Pengairan - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Kulonprogo
24. Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng
25. Bidang Sumber Daya Air - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buleleng
26. Bidang Bina Marga - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buleleng
27. Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Buleleng
28. Bidang Permukiman - Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Buleleng
29. Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Bangli
30. Bidang Cipta Karya - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Pemukiman Kab. Bangli
31. Bidang Bina Marga - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Pemukiman Kab. Bangli
32. Bidang Sumber Daya Air - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Pemukiman Kab. Bangli
33. Bidang Perumahan - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Pemukiman Kab. Bangli
34. Satker Penyediaan Perumahan Provinsi DIY
35. Satker PSPLP Provinsi DIY
Focus Group Discussion (FGD)

36. Sakter PKP Provinsi DIY


37. Sakter PSPAM DIY
38. Satker Randal PIP Provinsi DIY
39. Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Bali
40. Satker PSPLP Provinsi Bali
41. Sakter PKP Provinsi Bali

5
42. Sakter PSPAM Bali
43. Satker Randal PIP Provinsi Bali
44. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak
45. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (Jateng, DIY, Jatim)
46. Balai Wilayah Sungai Bali Penida
47. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII (Bali,NTB,NTT)

ALTERNATIF 2 (Skema Representatif)


1. Perwakilan Staf Ahli Menteri PUPR
2. Perwakilan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR
3. Perwakilan Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR
4. Perwakilan Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR
5. Perwakilan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR
6. Perwakilan Pusat Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR, BPIW
7. Perwakilan Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan PUPR, BPIW
8. Perwakilan Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW
9. Perwakilan Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW
10. Bappeda Litbang Provinsi DIY
11. Dinas PU, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY
12. Bappeda Litbang Provinsi Bali
13. Dinas PU Provinsi Bali
14. Bappeda Litbang Kabupaten Kulonprogo
15. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulonprogo
16. Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng
17. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buleleng
18. Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Bangli
19. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kab. Bangli
20. Satker Penyediaan Perumahan Provinsi DIY
21. Satker Randal PIP Provinsi DIY
22. Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Bali
23. Satker Randal PIP Provinsi Bali
24. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak
Focus Group Discussion (FGD)

25. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (Jateng, DIY, Jatim)


26. Balai Wilayah Sungai Bali Penida
27. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII (Bali,NTB,NTT)

ALTERNATIF 3 (Skema Representatif)


1. Perwakilan Staf Ahli Menteri PUPR

6
2. Perwakilan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR
3. Perwakilan Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR
4. Perwakilan Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR
5. Perwakilan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR
6. Perwakilan Pusat Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR, BPIW
7. Perwakilan Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan PUPR, BPIW
8. Perwakilan Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW
9. Perwakilan Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW
10. Bappeda Litbang Provinsi DIY
11. Dinas PU, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY
12. Bappeda Litbang Provinsi Bali
13. Dinas PU Provinsi Bali
14. Bappeda Litbang Kabupaten Kulonprogo
15. Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng
16. Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Bangli
17. Satker Penyediaan Perumahan Provinsi DIY
18. Satker Randal PIP Provinsi DIY
19. Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Bali
20. Satker Randal PIP Provinsi Bali
21. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak
22. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (Jateng, DIY, Jatim)
23. Balai Wilayah Sungai Bali Penida
24. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII (Bali,NTB,NTT)

Keterangan : Mengingat pentingnya acara ini terkait adanya proses pengambilan keputusan,
maka peserta yang mewakili daerah minimal memiliki jabatan stuktural Eselon III.

D. TEMPAT PELAKSANAAN FGD


Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka kegiatan Penyusunan Rencana
Pengembangan Infrastruktur PUPR untuk Mengurangi Disparitas Wilayah Jawa-Bali. Untuk FGD
Ke 1 dilaksanakan pada:
Focus Group Discussion (FGD)

Hari : Rabu
Tanggal : 20 September 2017
Tempat : Hotel ................
Jalan .....................................................................

7
E. JADWAL PELAKSANAAN FGD
Berikut ini diuraikan jadwal pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD).
No Acara Waktu Pemandu Keterangan
1 Registrasi Peserta FGD 09.00 09.30 Panitia
2 Sambutan Pembuka 09.30 10.00 Kepala Pusat Arahan Kapus 1
Perencanaan
Infrastruktur PUPR BPIW
3 Gambaran Umum : Sintesa 10.00 10.30 Team Leader Konsultan
Pengembangan Wilayah dan Tim Jawa Bali
Penyiapan Perencanaan Ke
Depan Provinsi Bali-DIY
3 Paparan Sesi 1: Kondisi dan 10.30 11.00 To be named Paparan
Profil Daerah, serta Potensi Bappeda
Pengembangan Wilayah, dan Provinsi DIY
Perencanaan Daerah untuk
Mengurangi Disparitas
4 Paparan sesi II: Kondisi dan 11.00 11.30 To be named Paparan
Profil Daerah, serta Potensi Bappeda
Pengembangan Wilayah, dan Provinsi Bali
Perencanaan Daerah untuk
Mengurangi Disparitas
Sesi Tanya Jawab 11.30 12.00 To be named
5 Istirahat, makan siang 12.00 13.00 Panitia
6 Desk : Pembahasan matriks 13.00 15.00 To be named Desk Masing-
program kebutuhan dukungan masing per
infrastruktur PUPR dalam provinsi
rangka pengembangan daerah
hingga jangka panjang
Mengurangi Disparitas
7 Coffee break 15.00 15.10 Panitia
8 Lanjutan Desk : Pembahasan 15.10 16.00 To be named Desk Masing-
matriks program kebutuhan masing per
dukungan infrastruktur PUPR provinsi
Focus Group Discussion (FGD)

dalam rangka pengembangan


daerah hingga jangka panjang
Mengurangi Disparitas
9 Kesimpulan dan Perumusan 16.00 16.15 To be named Desk Masing-
Kesepakatan Bersama masing per
provinsi

8
No Acara Waktu Pemandu Keterangan
10 Penutup 16.15 16.30 Kepala Pusat
Perencanaan
Infrastruktur PUPR BPIW

F. TAHAPAN PELAKSANAAN FGD


1. Persiapan sebelum Kegiatan (Acara Pertemuan)
Tim fasilitator (BPIW-PUPR) akan memulai komunikasi secara informal dengan peserta.
Bahan hasil temuan dan rumusan perencanaan program (Materi dari Konsultan BPIW)
akan dikirimkan kepada pihak peserta maksimal 3 hari sebelum acara berlangsung.
2. Pelaksanaan FGD (Penjelasan dan Pelaksanaan)
Pada awal acara, disampaikan Arahan Kepala Pusat 1 Perencanaan Infrastruktur BPIW
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Berikutnya penyampaian materi dari Konsultan dan Narasumber dari perwakilan
peserta yang terpilih, untuk menyampaikan pandangan terkait Kebutuhan infrastruktur
PUPR jangka menengah dan jangka panjang untuk mendukung pengembangan wilayah
dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah.
Pada pembahasan materi yang lebih mendetail, akan dilakukan ruangan di setup
dengan duduk melingkar bersama-sama (panel) dengan fasilitator (BPIW dan Konsultan)
pemandu diskusi.
Pemandu diskusi memulai acara dengan memberikan penjelasan tentang beberapa hal,
seperti: sambutan, tujuan pertemuan, prosedur pertemuan dan perkenalan.
Dalam menyampaikan sambutan pembuka, pemandu mengucapkan terima kasih atas
kehadiran informan (peserta), karena akan pentingnya kehadiran peserta dalam acara
FGD ini. Pemandu juga akan menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya pertemuan
FGD yang sedang dilakukan.
Melakukan pengenalan diri (nama-nama pemandu duskusi) dan peranannya masing-
masing. Kemudian diikuti pula dengan pengenalan peserta FGD.
Adanya pertemuan ini tidak ditujukan untuk memberikan ceramah kepada peserta
Focus Group Discussion (FGD)

melainkan bertujuan untuk menjaring, mengidentifikasi, mengkonfirmasi, dan


menyusunan perencanaan ke depan .
3. Penutup FGD
Untuk menutup pertemuan FGD, menjelang acara berakhir, pemandu menyatakan
kepada peserta bahwa acara diskusi kita tentang masalah dan atau topik tadi segera
akan selesai. Serta menyampaikan beberapa kesimpulan umum yang dinilai cukup kuat,

9
dan disampaikan secara singkat kesimpulan. Untuk memperkuat kesimpulan tersebut,
akan dilakukan kesepakatan dengan peserta.

Focus Group Discussion (FGD)

10
Berikut gambaran secara skematis tahapan pelaksanaan diskusi terfokus.

REGISTRASI PESERTA

Panitia membagikan SETUP RUANGAN PANEL PER PROVINSI


Pembukaan dan
Kerangka Acuan
Pembacaan Doa
Kegiatan FGD

Pembahasan usulan kebutuhan Infrastruktur


Peserta menyerahkan PUPR :
hasil tanggapan Arahan Kepala Pusat 1 Fasilitator/pemandu memperkenalkan
terhadap materi yang diri dan tim
dikirim Menjelaskan Tujuan pelaksanaan FGD
Menjelaskan tatacara pelaksanaan
Sintesa Pengembangan Wilayah diskusi panel
dan Penyiapan Perencanaan Ke
Menjaring dan mendiskusikan usulan
Depan Provinsi Bali-DIY
perencanaan yang sudah disusun oleh
peserta
Mengumpulkan data-data sekunder yang
Kondisi dan Profil Daerah, serta
Potensi Pengembangan Wilayah, dibawa oleh peserta
dan Perencanaan Daerah untuk Menyusun kesimpulan dan menutup
Mengurangi Disparitas
diskusi

Focus Group Discussion (FGD)


PENUTUPAN

SESI PEMBUKAAN SESI PENGANTAR SESI UTAMA

11
G. FASILITAS PESERTA
Fasilitas yang disediakan oleh panitia bagi peserta :
Penginapan
Uang saku
Biaya akomodasi (perlu dikoordinasikan dgn manajemen)

H. TATA LETAK DAN MEKANISME PELAKSANAAN DESK


Dari Tim Sumatera
.
.

I. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Materi Rencana Pengembangan Infrastruktur PUPR untuk Mengurangi
Disparitas Wilayah Barat dan Timur Pulau Sumatera yang telah disusun
Lampiran 2 : Daftar Kebutuhan Data dan Informasi

Focus Group Discussion (FGD)

12
Lampiran 1 : Materi dari Tim Konsultan Jawa-Bali

(Materi Paparan untuk DIY dan Bali)

Focus Group Discussion (FGD)

13
Lampiran 2 : Daftar Kebutuhan Data dan Informasi

1. Hasil tanggapan atas Materi Paparan yang dikirim untuk DIY dan Bali
2. Tabel Usulan Program Jangka Menengah dan Jangka Panjang, beserta indikasi
pendanaannya. (terutama untuk kepentingan regional dan nasional)
3. Data. ? (yang tidak terkumpul ketika survei)
4. Data. ? (yang tidak terkumpul ketika survei)

Focus Group Discussion (FGD)

14

Anda mungkin juga menyukai