Anda di halaman 1dari 10

PENGUATAN PERAN DAN

KAPASITAS
POKJA PKP
DALAM PENANGANAN KUMUH

Disajikan oleh:
Asisten II Kabupaten Tulungagung
OUTLINE PEMBAHASAN

1. LATAR BELAKANG
2. PENGERTIAN
3. STRUKTUR KELOMPOK KERJA
4. TUGAS DAN FUNGSI
5. PERAN
6. KESIMPULAN
1 LATAR
LATAR BELAKANG
BELAKANG
1. Mengacu kepada UU nomor 23 Tahun 2014 tentang Urusan Pemerintahan, Perumahan
dan Kawasan Permukiman merupakan urusan wajib yang menjadi pelayanan dasar.
2. Urusan wajib tersebut menuntut Pemerintah Daerah WAJIB untuk menangani Kawasan
kumuh, melalui peningkatan kualitas dan pencegahan kumuh.
3. Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 12 Tahun 2020 tentang “Peran
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman”
Kabupaten/Kota WAJIB menyusun Pokja PKP dan Forum PKP.
4. Kabupaten Tulungagung telah memiliki Pokja PKP berdasarkan SK Bupati Nomor
188.45/364/013/2022 tentang Kelompok Kerja Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Tulungagung.
5. Kabupaten Tulungagung juga telah membentuk Forum PKP berdasarkan Keputusan
Pokja PKP Nomor 188.4/01/PPKP/X/2022 tentang Pembentukan Forum Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulungagung.
2 PENGERTIAN
1. Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni yang ditandai
dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi,
dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi
syarat. (UU No.1 Tahun 2011 tentang PKP).
2. Segala bentuk penanganan dan pencegahan Kawasan kumuh di Kabupaten
Tulungagung dilakukan melalui Pokja PKP.
3. Pokja PKP merupakan wadah/kelompok yang terdiri dari beberapa perangkat
daerah untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan dan penanganan PKP yang
mencangkup pelaksanaan kegiatan, pematauan, pelaporan dan pendanaan.
4. Fungsi utama adanya Pokja PKP adalah KOORDINASI LINTAS SEKTOR
dalam penangangan perumahan dan Kawasan permukiman.
STRUKTUR KELOMPOK KERJA
3 SK Bupati Nomor 188.45/364/013/2022
4 TUGAS & FUNGSI
Fungsi
TUGAS 1. Koordinasi dan sinkronisasi lintas sector
1. Melaksanakan Koordinasi dan Sinkronisasi dalam penyelenggaraan PKP
kegiatan perencanaan, pembangunan, 2. Koordinasi dan sinkronisasi lintas sector
pemanfaatan, dan pengendalian untuk menyepakati data dan indikator bidang
pengembangan perumahan dan Kawasan PKP
permukiman yang dilakukan oleh Pemprov 3. Koordinasi dan sinkronisasi lintas sector dan
Jatim, Pemkab Tulungagung dan pelaku pelaku untuk keterpaduan perencanaan PKP
lainmya 4. Koordinasi dan sinkronisasi lintas sector dan
2. Melaksanakan Koordinasi dan Sinkronisasi pelaku untuk kesesuaian antara program dan
kebijakan, strategi, program nasional, dan anggaran tahunan pembangunan PKP
program Pemprov Jatim di wilayah Kab. 5. Koordinasi lintas sector dan pelaku dalam
Tulungagung proses penerbitan ijin
3. Mendukung pengarusatamaan pengembangan 6. Koordinasi dan sinkronisasi lintas sector dan
PKP dalam agenda pembangunan daerah di pelaku untuk pelaksanaan pencegahan
Kab. Tulungagung. Kawasan kumuh
4. Memfasilitasi pembentukan dan 7. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan
penyelenggaraan Forum PKP danstrategi
5 PERAN
1. Fasilitasi dukungan kebijakan dan Regulasi Kabupaten dalam Penanganan Kumuh
(PERDA KUMUH)
2. Fasilitasi Penetapan Profil Permukiman tingkat Kota
3. Fasilitasi Penyusunan RP2KPKPK (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh) untuk peningkatan kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
4. Fasilitasi Integrasi Perencanaan RP2KPKPK (Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh) ke RPJMD (Rencana
Pembangunan jangka Menengah) dan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah)
5. Fasilitasi penganggaran penanganan kumuh ke dalam APBD
6. Fasilitasi keterkaitan perencanaan makro (RP2KPKPK) dengan perencanaan mikro
(Rencana Penataan Lingkungan Permukiman RPLP))
Minimum requirements:
Rincian: PIMPINAN DAERAH
1. Dari,oleh, dan untuk kota
1. Kegiatan
•Visi Misi •Tupoksi ybs.
2. Tahapan/Waktu
•Mandat •Dukungan Dana 2. Berdasarkan strategi
3. Lokasi
•Political Supports pembangunan kota
4. Besaran
5. Sumber Dana POKJA PKP 3. Skala kota dengan kejelasan
prioritas penanganan
4. Demand responsive approach
STRATEGI PENANGANAN (top-down meets bottom-up)
KUMUH KOTA 5. Multi sektor, multi
stakeholder

Pembangunan Fisik

Pembangunan Ekonomi
Program pembangunan
Pengembangan modal Pembangunan Sosial perumahan, prasarana dan
sosial, pendidikan & sarana dasar
kesehatan Memorandum Capacity
Building
• Housing micro finance
Program pengembangan
• Pengembangan
institusi masyarakat
penghidupan
Program-program capacity building berkelanjutan
untuk MBR, KSM, kewirausahaan, • Pendampingan ERT,
entrepreneurship, keterampilan, dsb UKM, dsb
6 KESIMPULAN
1. Untuk mewujudkan Kota Tanpa Kumuh, perlu adanya KERJASAMA LINTAS
SEKTOR melalui Pokja PKP, karena Penanganan Kawasan Kumuh tidak
hanya tanggung jawab satu perangkat daerah, namun tanggung jawab bersama.
2. Perlu adanya sinkronisasi lintas sectoral dalam pencegahan dan penanganan
permukiman kumuh.
3. Pokja PKP harus dapat melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan
penangan dan pencegahan Kawasan kumuh tanpa adanya egosektoral.
4. Memanfaatkan dan mengkolaborasikan platform yang sudah ada seperti
SETUNGGAL (SatuPeta Tulungagung), Satudata dan Protal (Konsep
Tulungagung Layak Huni) untuk mewujudkan TULUNGAGUNG LAYAK
HUNI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai