Anda di halaman 1dari 10

LOKUS BAPPEDA KOTA YOGYAKARTA

KELOMPOK 2

1. Gama Retno Ayu Ningrum,SS


2. Awaludin Hakim, S.Pd
3. Yoce Rizal, SH

PROFIL INSTANSI

A. VISI MISI

Visi

“Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa
Yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak Pada Nilai
Keistimewaan"

Misi

Dalam rangka pencapaian visi, maka disusun misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat


2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta
3. Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta
4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya
5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan
6. Membangun sarana prasarana publik dan permukiman
7. Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik dan bersih

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam mewujudkan visi, misi Bappeda Kota Yogyakarta adalah
Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang lebih berkualitas.

C. Sasaran dan Strategi


Sasaran yang ingin dicapai adalah Kinerja Perencanaan Pembangunan Daerah Meningkat.
Strategi (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran program dan kegiatan dilaksanakan strategi
sebagai berikut:
1. Peningkatan perencanaan dan pengendalian Bidang Perekonomian
2. Peningkatan perencanaan dan pengendalian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah
3. Peningkatan perencanaan dan pengendalian Bidang Pemerintahan dan Pembangunan
Manusia
4. Peningkatan perencanaan dan pengendalian Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah
5. Peningkatan penelitian dan pengembangan untuk mendorong inovasi daerah

D. Dasar Hukum

 Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta (Perwal) No. 111 Tahun


2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
 Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta (Perwal) No. 116 Tahun
2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah

E. Kedudukan dan Tugas Pokok

Kedudukan :

1. Bappeda merupakan unsur penunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang


perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan.
2. Bappeda dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

Tugas :

Bappeda Kota Yogyakarta mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan fungsi penunjang


penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan
pengembangan.

Fungsi :

 Pengoordinasian perencanaan penyelenggaraan di bidang perencanaan pembangunan Daerah,


penelitian, dan pengembangan;
 Pengoordinasian dan perumusan kebijakan teknis terkait perencanaan pembangunan Daerah,
penelitian, dan pengembangan;
 Pengoordinasian tugas dan fungsi unsur organisasi Badan;
 Pengoordinasian penyelenggaraan penelitian, pengembangan inovasi, dan pengendalian
pembangunan Daerah;
 Pengoordinasian penyelenggaraan perencanaan pembangunan Daerah;
 Pengoordinasian penyelenggaraan fasilitasi dan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah di
bidang pemerintahan dan pembangunan manusia;
 Pengoordinasian penyelenggaraan fasilitasi dan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah di
bidang perekonomian;
 Pengoordinasian penyelenggaraan fasilitasi dan pembinaan perencanaan pembangunan Daerah di
bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;
 Pengoordinasian perencanaan dan pengendalian penyelenggaraan program kegiatan keistimewaan;
 Penyelenggaraan koordinasi, sinkronisasi dan fasilitasi penyusunan perjanjian kinerja;
 Penyelenggaraan evaluasi dan pengukuran capaian kinerja pembangunan Daerah;
 Penyelenggaraan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pemerintah
Daerah;
 Penyelenggaraan pemberian rekomendasi perizinan Kuliah Kerja Nyata;
 Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Badan;
 Pembinaan dan pengoordinasian penyelenggaraan tugas dan fungsi kelompok jabatan fungsional pada
Badan;
 Pengoordinasian pengelolaan data dan informasi Badan;
 Pengoordinasian penyelenggaraan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Badan;
 Pengoordinasian pelaksanaan reformasi birokrasi, sistem pengendalian internal pemerintah, zona
integritas, ketatalaksanaan, dan budaya pemerintahan Badan;
 Pengoordinasian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan Badan;
 Pengoordinasian pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan penyusunan laporan
pelaksanaan tugas Badan; dan
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas Badan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi, Kepala Badan dibantu oleh Sekretaris, Kepala Bidang
Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Bidang Perekonomian, Kepala Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah serta Kepala Bidang Penelitian Pengembangan, Inovasi dan Pengendalian .
Gambar 1. Struktur Organisasi
DESKRIPSI PELAYANAN PUBLIK

1. Pekerjaan Kajian Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Selatan dengan


maksud dan tujuan untuk mengoptimalkan asset-aset potensial milik Pemerintah Kota
Yogjakarta, khususnya yang berada di kawasan selatan sebagai generator utama yang
kemudian disinergikan dengan asset-aset milik institusi lainnya secara komprehensif,
sistematis dan integrative dalam rangka mengurangi disparitas wilayah, peningkatan
pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah.
2. Masterplan pengelolaan persampahan kota dalam rangka mewujudkan perencanaan dan
pelaksanaan yang sinergis.
3. Masterplan Smart City 2018-2022 yang dilakukan bersama pihak ke 3 dan dinas teknis
lainnya.
4. Penggunaan bahasa isyarat dalam pelayanan pblik dengan inovasi MB Isyana merupakan
upaya dalam memenuhi hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan informasi.
5. Tim Koordinasi penanggulangan kemiskinan Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Bappeda Kota Yogjakarta.
6. Dewan Penelitian dan Pengembangan Kota Yogjakarta Tahun 2022 sebagai basis
perencanaan pembangunan yang terdiri dari unsur pakar, ahli, lembaga/perguruan tinggi,
praktisi dan pengusaha.
7. Tim jaringan Penelitian (Jarlit) yang mulai dibentuk pada tahun 2004 terdiri dari berbagai
disiplin ilmu perguruan tinggi seperti pertanian, arsitektur, kependudukan dan biologi.
8. Sekretariat Forum Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Bappeda Kota Yogjakarta, Forum ini untuk mensinkronisasi
program-program yang ada antara perguruan tinggi, stakeholder dan masyarakat.
KEY SUCCES FACTORS STRATEGI
KEUNGGULAN PENGAWASAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK

- Beberapa Inovasi yang telah didapat Bappeda Kota Yogjakarta antara lain:

1. Perencanaan Pembangunan
2. Gandeng Gendong
3. Jogya Smart Service (JSS)
4. Nglarisi
5. Lorong Sayur
6. Lele Cendol
7. Ngluwihi Mbagehi
8. Tumata, Tumanja, Krasa
9. Masterplan Gandeng Gendong
- Berdasarkan Key Succes Factor dari Inovasi tersebut yang dapat diimplementasikan dalam
jangka panjang yaitu Program Gandeng-Gendong yang diluncurkan pada tahun 2018.
- Kendala yang dihadapi antara lain:
• Belum semua kelompok masyarakat memahami dan mendapatkan informasi terkait program Gandeng
Gendong terutama dengan aplikasi Nglarisi.
• Persoalan teknis seperti terlambatnya notifikasi pesanan masuk ke penyedia jasa.
• Koordinasi sedikit terhambat dengan adanya daring.
• Dinamika masyarakat yang kompleks.
• Tidak adanya isentif dan disinsentif bagi korporat.
• Refocusing anggaran untuk semua OPD sehingga program kegiatan yang ada tidak bisa dilaksanakan.
• Belum semua kelompok masyarakat anggota Gandeng Gendong tergabung dalam aplikasi Nglarisi.
Padahal kemunculan aplikasi Nglarisi dimaksudkan agar kelompok masyarakat memiliki kesempatan
lebih untuk disasar OPD.
• Adanya keterlambatan pembayaran dan tidak meratanya pesanan yang diterima tiap kelompok
- Adapun solusi yang dilakukan yaitu;
• Mengoptimalkan anggaran yang ada
• Mempublikasikan dan sosialisasi program Gandeng Gendong ke semua lapisan masyarakat melalui
media sosial, web milik pemkot, leaflet.
• Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder lainnya dalam upaya pengendalian pelaksanaan
program Gandeng Gendong.
•Pemerintah Kota Yogyakarta akan mempercepat pencairan anggaran agar pembayaran kemasyarakat /
kelompok kuliner anggota Gandeng Gendong tidak terlambat.
•Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukanantisipasi agar seluruh kelompok yang tergabung
dalamGandeng Gendongmendapatkan pesanandari OPD dan juga membagi kelompokkuliner
berdasarkan OPD.
•Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengupayakan perbaikan pada tahun 2020 baik pada aplikasi,
internal pemkot maupun kelompok.
KEBERLANGSUNGAN KEUNGGULAN
STRATEGI PENGAWASAN ATAU PENGENDALIAN PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK

Adaptasi dari masing-masing Perangkat Daerah;


• Lele cendol : UPTD Balai Benihikan Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap.
Rencana Aksi : Program lele cendol budidaya lele dengan padat tebar tinggi dalam kolam
terbatas
• Jogja Smart Service : Dinas Satpol PP Kabupaten Tegal. Rencana Aksi : pembuatan aplikasi
Sistem Pelaporan Data dan Keuangan (SPD Ku)
• Smart Service : BPKAD Kabupaten Brebes. Rencana Aksi : pembuatan ruang koordinasi dan
konsultasi system penyusunan anggaran (Ruko Si Angga) baik secara tatap muka maupun
virtual.
• Aplikasi Ngarisi : Dinas PUPR Kabupaten Kendal. Rencana aksi : pembuatan aplikasiLayanan
Permohonan Informasi Tata Ruang (LAPOR ITR) dalam upaya pengendalian pemanfaatan
ruang secara online.
• Smart Service: Setda Kabupaten TegalRencana aksi : pembuatan Aplikasi SIKAPi (Sistem
Informasi SKP Instansi) dalam pembuatan dan pengawasan SasaranKerja Pegawai (SKP).
• 5 K (korporasi, komunitas, kampus, kampung dan kota) : Kecamatan Bejen Kabupaten
Temanggung. Rencana Aksi : Pemberdayaan program tani pekarangan di Kecamatan Bejen
Kabupaten Temanggung.
• 5 K (korporasi, komunitas, kampus, kampung dan kota): Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Temanggung Rencana Aksi : Pembuatan RAP tim kewaspadaan dini daerah
( kadinda).
• Jogja Smart Service : Baperlitbang Kabupaten Kendal. Rencana aksi : penyediaan Informasi
kegiatan melalui BOS (Baperlitbang On Screen)
Adapsi dan Adopsi Bappeda Kota Yogjakarta yaitu:
1. Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta yang inovatif, transformatif,
Humanis dan Demokratis dalam memaksimalkan peran 5K (korporasi, komunitas, kampus,
kampung dan kota)
2. Pemberdayaan Masyarakat
- Program Gandeng Gendong merupakan upaya pegentasan kemiskinan agar Tumata,
Tumanja, Krasa diperoleh hasil yang optimal.
- Inovasi Gadeng Gendong melibatkan 5 unsur (korporasi, komunitas, kampus, kampung
dan kota).
3. Kontrol Pemerintah
Sumber pendanaan program Gandeng-Gendong bersumber dari dana pemerintah dan non
pemerintah (CSR, komunitas).
4. Pelayanan
- Terdapat 9 best practice yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta
Perencanaan pembangunan, Gandeng Gendong, Jogya Smart Service (JSS), Nglarisi,
Lorong Sayur, Lele Cendol, Ngluwihi Mbagehi, Tumata Tumanja Krasa,dan Masterplan
Gandeng Gendong untuk penataan wilayah kelurahan (kemantren).
- Terjalinnya komunikasi dan jejaring kinerja yang baik dalam mensinergikan para
stakeholder yang ada yang terlibat terhadap Inovasi Program pelayanan Gandeng-
Gendong.
LESSON LEARNT HASIL STUDI LAPANGAN

Program Gandeng Gendong


Dalam rangka pengentasan kemiskinan tercetuslah inovasi Program Gandeng Gendong yang
diluncurkan pada tanggal 10 April 2018 oleh Walikota Yogjakarta.
Program ini ditetapkan oleh Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 23 Tahun 2018. Program
Gandeng Gendong melibatkan lima unsur yang tergabung dalam 5 K yang terdiri dari elemen kota,
korporasi, kampus, kampong dan komunitas.

Anda mungkin juga menyukai