LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KELURAHAN
PRAWIRODIRJAN [RPLP]
KEC. GONDOMANAN (Review Tahun 2021)
KOTA YOGYAKARTA
PENGESAHAN DOKUMEN
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
[RPLP]
(DOKUMEN REVIEW TH. 2021)
KELURAHAN PRAWIRODIRJAN KEC. GONDOMANAN
Pada hari Senin tanggal Dua puluh satu bulan Desember tahun Dua ribu dua puluh satu, telah dilaksanakan pengesahan Dokumen Rencana
Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) (Review Th. 2021) Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan. Dokumen ini berisi rencana
penanganan permukiman yang meliputi kegiatan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman di Kelurahan Prawirodirjan.
Maka dengan disahkannya dokumen Dokumen Review Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) ini, menjelaskan bahwa dokumen ini
merupakan dokumen resmi Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan TA. 2021 s/d 2026
Disusun Oleh:
Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP)
Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan
Disahkan oleh:
Puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah rahmat-Nya Penyusunan Rencana Penataan
Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Prawirodirjan dapat diselesaikan. Semoga rahmatNya selalu dilimpahkan agar apa yang tertuang
dalam profil ini dapat terlaksana seperti apa yang diharapkan kita bersama.
Dokumen Perencanaan ini merupakan cerminan kondisi dan kehendak masyarakat Kelurahan Prawirodirjan, oleh karenanya Dokumen
Perencanaan ini diharapkan akan membawa masyarakat Kelurahan Prawirodirjan menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. Profil ini
disusun untuk dijadikan sebagai acuan dasar bagi pemerintah kelurahan dan BKM maupun stakeholder lokal, dll. Untuk menyesuaikan
terhadap perkembangan dan kondisi saat ini, maka perlu dilakukan review perencanaan agar dapat disesuaikan dengan persoalan dan
kebutuhan masyarakat, yang faktanya berkembang secara dinamis.
Hal atas proses dan hasil pembelajaran di masyarakat, maka kami mengharapkan saran dan kritik.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i, kami mengucapkan terima kasih
Dengan akan berakhirnya pelaksanaan Rencana Pembangunan SDGs (Sustainable Development Goals) adalah kesepakatan
Jangka Menengah Nasional 2015-2019 serta menjelang mulainya pembangunan baru yang mendorong perubahan perubahan yang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020 – bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan
2024 maka sangatlah penting untuk menata kembali data dan Hak Asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong
indikator yang akan digunakan dalam proses perencanaan, pembangunan sosial,ekonomi dan lingkungan hidup. untuk
monitoring dan evaluasi. Perubahan signifikan yang akan dilakukan mewujudkan sasaran RPJMN 2015-2019. Hal ini sejalan dengan
adalah dengan mengubah pendekatan indikator dari yang konsep SDGs antara lain :
sebelumnya berbasis keluaran (output) menjadi berbasis hasil Pembangunan yang menjaga dan meningkatkan ekonomi
(outcome) masyarakat
Indonesia telah mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Keberlanjutan sosial
komitmen yang kuat dan mengambil tindakan awal, termasuk Pembangunan menjaga kualitas lingkungan hidup
menghubungkan sebagian besar target dan indikator SDGs ke Pembangunan yang menjamin keadilan dan tatakelola kualitas
dalam RJPMN. Program KOTAKUadalah salah satu program hidup dari generasi ke generasi berikutnya
pemerintah pusat
SDGs di lakukan dengan memegang prinsip prinsip Universal
,intregrasi dan inklusif untuk menyakinkan bahwa tidak ada
seorangpun yang terlewatkan atau No One Left Behind
Sebagai bentuk Komitmen Pemerintah telah menerbitkan PP no 59
tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan(TPB).
1.2. VISI DAN MISI
Kelurahan Prawirodirjan pada dasarnya memiliki potensi sebagai kawasan hunian berbasis pariwisata. Letaknya yang berada pada sisi timur pusat wisata
Kota Yogyakarta merupakan kekuatan dalam memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh wilayah.
Lebih dari itu, keberadaan permukiman di bantaran Sungai Code tentu dapat menjadi nilai lebih yang dapat dimaksimalkan. Untuk itu, Tim Inti
Perencanaan Partisipatif membangun visi penataan kawasan untuk menuju :
VISI
MEWUJUDKAN PRAWIRODIRJAN “DAMAI ABADI“ (DAERAH AMAN, MAKMUR, INOVASI, ASRI, BERBUDAYA, DAMBAAN
INSANI)
MISI
1. Menyelenggarakan Pembangunan Di Wilayah
Prawirodirjan Agar Tertata Dan Bebas Kumuh
2. Pemberdayaan Dan Kemitraan Masyarakat.
3. Mensinergikan Semua Program Yang Mendukung
Permukiman Kumuh
4. Meningkatkan Kualitas SDM
5. Memaksimalkan SDA Yang Ada
1.3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Maksud Sasaran
Maksud dari penyusunan dokumen RPLP ini adalah: 1. Lokasi penataan permukiman mencakup wilayah kelurahan
1. Menyiapkam rencana kegiatan masyarakat dalam bentuk Prawirodirjan
dokumen untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai acuaan dasar 2. Lokasi sasaran sesuai surat penetapan lokasi dari SK Kumuh
dalam kegiatan peningkatan kualitas permukiman bagi Walikota No 216 tahun 2016
masyarakat Prawirodirjan
2. Penyusunan dokumen RPLP ini juga mempunyai maksud agar
masyarakat Prawirodirjan melalui TIPP dapat berupaya semaksimal
mungkin dapat menyelesaikan permukiman kumuh secara
mandiiri dan berkelanjutan.
Tujuan
1. Menurunnya luas kawasan permukiman kumuh menjadi 0 Ha;
2. Mencegah terjadinya penurunan kualitas infrastruktur
permukiman;
3. Tersusunnya rencana penanganan kumuh tingkat kelurahan dan
tingkat masyarakat yang terlembagakan melalui Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kelurahan (RPJM Kel);
4. Meningkatnya penghasilan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) melalui penyediaan infrastruktur dan kegiatan
peningkatan penghidupan masyarakat untuk mendukung
pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman
kumuh; dan
5. Terlaksananya aturan bersama sebagai upaya perubahan
perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dan pencegahan
kumuh.
6. Meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar
di Kelurahan Tahunan untuk mendukung terwujudnya
permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan
berkelanjutan.
1.4. LANDASAN HUKUM
Rujukan peraturan yang digunakan dalam penyusunan RPLP ini diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1. Amanat UUD’ 1945 Pasal 28 H Ayat 1
2. Undang-Undang No 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
3. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
4. Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. PP Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
6. Permen PUPR No 01/PRT/M/2014 tentang Standart pelayanan minimal
bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
7. Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019
8. Permen PUPR No 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
9. SE DCJK PUPR No 40/SE/DC/2016 Tentang Pedoman Umum Program Kota
Tanpa Kumuh
10. Surat Edaran DCJK PUPR No. 40/SE/DC/2016 Tentang Pedoman Umum
Program Kota Tanpa Kumuh
11. Perda Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Yogyakarta
12. Perda Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata
Ruang dan Zonasi Kota Yogyakarta Tahun 2015-2035
13. Perda Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
14. SK Walikota Yogyakarta No 393 tahun 2014, tanggal 26 September 2014
Tentang Penetapan Lokasi kawasan Kumuh Tidak Layak Huni di Kota
Yogyakarta
15. SK Walikota Yogyakarta No. 216 Tahun 2016 tanggal 11 Februari 2016 Tentang
Penetapan Lokasi Kawasan Kumuh Kota Yogyakarta
BAB 2.
GAMBARAN UMUM
2.1. LETAK GEOGRAFIS &
BATASADMINISTRASI
Kecamatan Gondomanan merupakan salah
satu kecamatan di Kota Yogyakarta dengan
luas 1,12 km2 dan terdiri dari 2 kelurahan dan
110 RT dengan kepadatan penduduk 13.377
orang/km2.
Sebagai daerah perkotaan yang padat dan
menjadi subjek pariwisata, sebagian penduduk
Kecamatan Gondomanan bekerja sebagai
pedagang. Gondomanan merupakan
jantungnya kota, pusat perekonomian
Yogyakarta yang terkenal dengan kawasan
Malioboro dan Pasar Beringharjo. Gondomanan
juga masih memiliki gedung-gedung
peninggalan sejarah, sekarang disebut dengan
gedung cagar budaya seperti Benteng
Vandenburg, gedung Agung/ Istana Negara.
Laki-laki
1000
800
600
400
200
0
Penduduk sebagai sumber daya yang ada RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5 RW 6 RW 7 RW 8 RW 9 RW RW RW RW RW RW RW RW RW
diwilayah merupakan asset utama dalam 10 11 12 13 14 15 16 17 18
11
2.3. KONDISI SOSIAL BUDAYA & EKONOMI
JOGJATRONIK
D
E
DATA DISABILITAS KEL. PRAWIRODIRJAN
Tahun Umur
No RW RT Jumlah Disabilitas
Lahir (Tahun)
1 008 022 4 Rungu Tunggal 1933 88
Depresi Tunggal 1975 46
Rungu Tunggal 1979 42
Rungu Tunggal 1938 83
2 009 025 4 Lambat Belajar (ada hasil tes intelegensi) Tunggal 1984 37
Eks. Psikotik(eks. Gangguan Jiwa) Tunggal 1992 29
Eks. Psikotik(eks. Gangguan Jiwa) Tunggal 1969 52
Akibat Stroke Tunggal 1931 90
3 016 054 5 Lambat Belajar (ada hasil tes intelegensi) Tunggal 1993 28
Lambat Belajar (ada hasil tes intelegensi) Tunggal 1979 42
Anxietas Tunggal 1982 39
Skizofrenia Tunggal 1961 60
Tubuh Kaki Tunggal 1976 45
4 018 060 5 Rungu Tunggal 1990 31
Depresi Tunggal 1956 65
Depresi Tunggal 1960 61
Depresi Tunggal 1971 50
Lambat Belajar (ada hasil tes intelegensi) Tunggal 1964 57
5 018 061 1 Wicara Tunggal 1983 38 RT022-RW008
TOTAL 19 4 orang
RT025-RW009 RT054-RW016
4 orang 5 orang
Sebaran Divable
2.4. KONDISI PEMANFAATAN LAHAN
Merupakan pusat
perdagangan
dan jasa yang
mana berada di jl
Jendral Katamso.
Merupakan area
bantaran sungai
Penggunaan lahan Kelurahan Prawirodirjan Code,kombinasi
beragam dengan luas permukiman 31,85 Ha. permukiman dan
Penggunaan lahan paling banyak adalah untuk perdagangan jasa.
perumahan yaitu sebesar 1.391 bangunan
permukiman dengan luas 27 Ha (dan untuk jasa
sebesar 13 bangunan dengan luas 4,825 Ha. Merupakan pusat
perdagangan
dan jasa yang
mana berada di jl
Jendral Katamso.
2.5. KONDISI BANGUNAN
Karakteristik
2.6 permukiman Kelurahan Prawirodirjan
KONDISI BANGUNAN
secara umum bercirikan permukiman perkotaan, 1 2 3
yang terlihat dari sebagian besar bangunan
rumah mempunyai kepadatan yang relatif tinggi.
Dengan konstruksi bangunan rumah sebagian
besar menggunakan material tembok.
Serta sedikitnya bangunan dengan area terbuka
hijau/ pekarangan. Juga dengan persebaran
rumah warga cenderung merata di semua
wilayah.
Jarak antar bangunan menjadi lorong yang
dimanfaatkan oleh warga untuk sirkulasi
2
3
2.6. KONDISI JALAN LINGKUNGAN
2.7 KONDISI JARINGAN JALAN
Panjang jalan total ada 6855 m’
Kategori jalan lingkungan yang layak teknis
meliputi tiga aspek yaitu lebar badan jalan
minimal 1,5 m, kualitas permukaan jalan tidak
rusak dan sudah diperkeras (paving, cor beton,
aspal), serta adanya saluran air hujan layak
teknis di samping kanan dan kiri jalan.
Aksesbilitas jalan di Kelurahan Prawirodirjan 64%
kawasan permukiman terlayani jaringan jalan
yang memadai dan 44 % atau sepanjang 6.476
ml kondisi jaringan jalan kawasan permukiman
memiliki kualitas baik.
Selanjutnya hanya terdapat 30% atau 3.388 m
jalan yang dilengkapi dengan Sal Samping
jalan.
2.7. KONDISI DRAINASE
Saluran drainase menyempit karena bangunan, saluran berupa perpipaan, inlet kurang
Panjang drainase total ada 2.870 m’ dan banyak yang tidak berfungsi, tempat untuk meresapkan air kurang (tata guna lahan),
Wilayah yang terdapat genangan di Kelurahan topografi (pemukiman lebih rendah dari sungai jika hujan lebat), banyak rumah tangga
Prawirodirjan, menurut data SSK Kota yang membuang limbah langsung ke saluran drainase.
Yogyakarta yaitu di Jl. Secodiningratan, dan
sekitar Ledok Gondomanan RW 05, 14, 15, 16, Kemudian terdapat jaringan drainase pada lokasi permukiman yang belum memiliki kualitas
17, dan 18 bantaran kali Code, Kel. Prawirodirjan minimum memadai yaitu sebesar 27 % atau sepanjang 365 m dari total 2.870 m jaringan
dengan luas genangan seluas 0.006 Ha, tinggi drainase yang ada. Kondisinya meliputi beberapa bagian drainase yang rusak dan masih
genangan 0.3 m, lama genangan 1 Jam, terbuka sehingga cukup berbahaya bagi masyarakat di kawasan permukiman tersebut
frekuensi kejadian 5 kali genangan per tahun,
disebabkan posisi jalan lebih rendah pancasila
daripada Jl. Panembahan Senopati sehingga air
dari utara dan dari timur masuk ke jalan yang
posisinya paling rendah.
Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi
permukiman memiliki kualitas tidak
rusak/berfungsi baik 2.625 m. Persentase Jaringan Drainase
Selanjutnya hanya terdapat 30% atau 3.388 m memiliki kualitas Minimum
jalan yang dilengkapi dengan Sal Samping
jalan.
27%
73%
jaringan
drainase pada
lokasi
permukiman…
Penampungan di titik-titik
pelayanan Kota
2.9. KONDISI AIR MINUM
Semua masyarakat Kelurahan Prawirodirjan pada dasarnya 100% sejumlah 746 Rumah
tangga terpenuhi kebutuhan air minimal 60 liter/orang/hari untuk mandi, minum, cuci
dengan sumber air dari sumur dan PDAM.
Namun masih terdapat rumah hunian pada lokasi permukiman terlayani air bersih/ baku
perpipaan atau non-perpipaan terlindungi yang tidak layak.
Hal ini dikarenakan kondisi permukiman yang sangat padat sehingga jarak antar sumber
air cenderung berdekatan dengan kamar mandi atau MCK.
B. BENCANA BANJIR
Rawan Banjir
Bangunan hunian di Kawasan Permukiman Prawirodirjan sebagian
besar berada dibantaran sungai Code dan beresiko terkena banjir.
Kondisi ini lebih terjadi akibat limpasan lahar dingin yang masuk ke
sungai Code saat terjadi bencana letusan gunung merapi yang
mengakibatkan pendangkalan sungai dan air meluap ke
permukiman.
Rawan Kebakaran
Rawan Longsor
RTRW
Berdasarkan Pasal 15 ayat 1 PERDA Nomor 2 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah/ RTRW Kota
Yogyakarta kecamatan Gondomanan yang dimaksud
Kelurahan Prawirodirjan termasuk salah satu kawasan
RENCANA PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG KOTA
KAWASAN PUSAT.
sebagai kawasan sistem pusat-pusat pelayanan kota (pasal
19 ayat 1), meliputi kegiatan perdagangan, jasa,
pemerintahan, fasilitas umum dan pelayanan lingkungan
terpusat di dalamnya (pasal 18) menjadikan demikian
pentingnya dilakukan peningkatan kualitas permukiman di
kawasan tersebut
Dokumen Arahan
Kelurahan Program Lokasi Kawasan
Perencanaan Pengembangan
Program untuk pelestarian dan 1. Alur Sungai Winongo, Code dan Sungai
peningkatan nilai kawasan lindung yang Gajahwong sebagai jalur kota yang
ditetapkan sebagai cagar budaya dan ilmu menyiratkan citra alami;
pengetahuan serta warisan dunia meliputi :
a) Menetapkan kawasan strategis daerah yang 2. Masjid Besar Kauman, Masjid Mataram
berdasarkan kepada Citra Kota; Kotagede, Gereja Antonius Kotabaru, Gereja
b) mencegah pemanfaatan ruang di kawasan Santo Yusuf Bintaran dan Kelenteng
Penataan strategis Daerah yang berpotensi mengurangi Gondomanan sebagai titik kota yang
Prawirodirjan RTRW Kawasan fungsi lindung kawasan terutama yang termasuk menyiratkan citra religio- kultural;
Strategis Kota dalam inti pelestarian;
c) mengatur pemanfaatan ruang pada kawasan 3. Benteng Vredeburg, Gedung Agung, Masjid
strategis Daerah baik yang termasuk inti Syuhada dan bangunan lain yang
pengembangan maupun kawasan penyangga; mempunyai kaitan dengan sejarah
d) merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang perjuangan sebagai bangunan tetenger kota
menurun akibat dampak pemanfaatan ruang yang menyiratkan citra peninggalan sejarah
yang berkembang di dalam dan di sekitar perjuangan
kawasan strategis Daerah
Dokumen Arahan
Kelurahan Program Lokasi Kawasan
Perencanaan Pengembangan
Peningkatankualitassarana dan prasarana jalan Kelurahan Prawirodirjan
dan
jembatan
1. Peningaktan kualitas talud/bronjong dan saluran
pengairan
2. Peningkatan kualitassystem jaringan drainase
Mewujudkan 3. Peningkatan kualitas sarana dan prasaran air
sarana dan limbah
Prawirodirjan RPJMD prasarana 4. Peningkatan kualitassarana dan prasarana air
perkotaan yang minum
memadai 5. Peninglatan kualitas sarana dan prasarana
persampahan
6. Peningkatankualitas sarana dan prasarana
dasar pemukiman berbasis kewilayahan
7. Pemenuhan kebutuhan bangunan gedung
pemerintah sesuai standar kebutuhan khususnya
yang ada di wilayah dan berwawasan inklusif
RPKPP Pengembangan Aspekpenanganan,meliputi: Kawasan prioritas pembangunan perkotaan
Kawasan aspek fisik, aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek adalah Kawasan Sungai Code dengan
Permukiman kebencanaan rencana pengembangan dan pembangunan
Prioritas • Program Strategis, meliputi: bangunan, RTH, Jalan tahap I, dilakukan pada kawasan permukiman
dan Jembatan, Air Bersih, Drainase, Sanitasi dan prioritas
Limbah, Sampah, Pelatihan, penyuluhan dan
Sosialisasi, serta program penanganan bencana,
meliputi: Pembangunan Talud dan Jaringan
Hydrant.
• Progam Penanganan, meliputi semua
penjabaran programPembangunan Talud dan
Jaringan Hydrant.
• Pihak Yang Berperan, terkait dengan institusi, baik
pemerintah, swasta maupun masyarakat, yang
menjadi penanggung jawab atau yang terlibat
dalam penanganan dari masing-masing program
• Pembiayaan dan tahun pelaksanaan,
merupakan penjabaran biaya masing- masing
program penanganan, baik secara total maupun
pembiayaan per tahun
Dokumen Arahan
Kelurahan Program Lokasi Kawasan
Perencanaan Pengembangan
Penyediaanairbersihperpipaan
Kawasan Sungai Code
Pengembangan SPAM dalam rangka peningkatan pelayanannya tersebar diseluruh
Prawirodirjan RISPAM Kawasan Sungai Winongo
Perpipaan Kecamatan secara merata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Kawassan Sungai Gajahwong
kota.
Pengembangan SPAM Penyediaanairbersihnon perpipaan untuk memenuhi Kawasan Sungai Code
Non Perpipaan kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah Kawasan Sungai Winongo
Kawassan Sungai Gajahwong
SSK Penyediaan Optimalisasi IPAL Sewon Pengembanganjaringanterpusat
Pelayanan Air • Implementasi perda tentang Pengelolaan dan retribusi Pelanggan IPAL Sewon untuk Seluruh Kota
Limbah Domestik • Sosialisasi pada masyarakat tentang kesadaran perawatan sarana Yogyakarta
IPAL Pengembangan IPAL Komunal
• Sosialisasi pada masyarakat tentang kesadaran perawatan sarana untuk masyarakat disekitar
septik-tank yang aman Kawasan Sungai Code, Winongo
• Implementasi perda tentang Pengelolaan dan retribusi Pelanggan dan Gajahwong
• Implementasi pembangunan IPLT
dan sistem jaringan
Penyediaan Penyediaan tempat pembuangan Tersebar di seluruh Kota
Pelayanaan sampah Yogyakarta
Persampahan • Sosialisasi pentingnya pengelolaan sampah
• Sosialisasi 3R
• Pelatihan pengelolaan persampahan sistem 3R
• Pembangunan TPST 3R
Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) Kelurahan Prawirodirjan Berdasarkan RTRW
Prawirodirjan Kawasan Citra inti pelestarian Kota Yogya mempunyai pengaruh besar terhadap tata Alur Sungai Winongo, Code dan Sungai
ruang sekitarnya dan peningkatan Gajahwong sebagai jalur kota yang
kesejahteraan masyarakat serta dimaksudkan menyiratkan citra alami
untuk mewadahi sejarah dan masa depan
Kawasan strategis Inti penyangga citra mempunyai pengaruh besar terhadap tata Kawasan Malioboro dengan
kota ruang sekitarnya dan peningkatan batas jalan Kyai Mojo, jalan Pangeran
kesejahteraan masyarakat serta dimaksudkan Diponegoro, jalan Jenderal Sudirman,
untuk mewadahi sejarah dan masa depan Sungai Code, jalan Panembahan Senopati,
jalan Ahmad Dahlan, Sungai Winongo
sebagai kawasan pembatas dan jalur
bercitra budaya, parisiwata dan atau
perjuangan,
3.2. ANALISIS SARANA DAN PRASARANA UMUM
Kondisi sarana dan prasarana umum sangat diperlukan guna menunjang kegiatan warga. Ketersediaan sarana prasarana yang layak dapat
mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat ditinjau dari segi sosial, ekonomi maupun lingkungan dan keehatan.
Berdasarkan data baseline Kelurahan Prawirodirjan tahun 2021 dan rembug warga dapat dianalisa permasalahan sarana dan prasarana di kelurahan
Prawirodirjan adalah sebagai berikut :
Sarana/Prasa
No Permasalahan Penyebab Alternatif Solusi
rana Umum
1 Aksesibilitas Jalan lingkungan baru dgn lebar≥1,5 meter yang 1. perlunya keterhubungan dengan kelurahan lain dan 1. pembangunan jalan inspeksi
Lingkungan dibutuhkan di Kelurahan Prawirodirjan antar permukiman yang padat 2. pelebaran jalan dengan penataan rumah terdampak
2. rumah yang mepet sungai ada yang sudah melampaui dilengkapi surat pernyataan kesediaan warga sebagai
kelayakan batas sempadan sungai/batas aman dari pengamanan sosial lingkungan(safeguard)
banjir 3. BPN diharapkan dapat menfasilitasi kemudahan
3. beberapa lokasi ada yang hanya bersifat sementara perubahan pengurusan sertifikat SHM dari status
sementara saja kerelaan pemilik tanah pribadi untuk pekarangan menjadi gang
gang
jalan lingkungan yang permukaannya tidak diperkeras Pemeliharaan kerusakan jalan rendah Perlu ada organisasi pemeliharaan jalan dengan surat
dan rusak pernyataan safeguard
2 Drainase Ketidaktersediaan Drainase Genangan air hujan Pembangunan drainase baru di tanah umum dengan
Lingkungan pengamanan sosial lingkungan(safeguard)
ketidakterhubungan Drainase Melimpas ke rumah Pembangunan drainase baru di tanah umum
Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman Masih adanya sampah di saluran, kurang pemeliharaan Di perlukan Aturan Bersama/AB dan organisasi
memiliki kualitas minimum yang belum memadai serta terjadi kerusakan pada saluran drainase dan masih pemeliharaan, perbaikan dan penutupan drainase.
terdapat saluran drainase yang belum tertutup.
3 Pengelolaan prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai Kesadaran pola perilaku hidup bersih sehat/pphbs masih Penguatan kapasitas warga
Sampah dengan persyaratan Teknis rendah
sistem pengolahan sampah tidak sesuai standar teknis kurangnya kesadaran sampah domestik rumah tangga Penguatan kapasitas bank sampah tiap RT atau RW untuk
agar dapat terangkut ke TPS/TPA min. dua kali seminggupenyediaan jangkauan sistem pengangkatan sampah
berkala secara baik.
sarpras pengolahan sampah tidak terpelihara Kurangnya kesadaran terhadap perilaku sehat dan belum Penguatan kapasitas kesadaran masyarakat, bank
terdapat sistem pengangkatan sampah berkala secara sampah, serta KPP/Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat
baik. sapras
4 Air Minum Permukiman yang tidak terlayani Sarana Air Minum Sumber air masih ada yang tercemar akibat resapan Perlu adanya Pembuatan sumur umumdengan kualitas
untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non yang berdekatan di permukiman padat air layak dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau
perpipaan terlindungi yang layak) septic tak komunal/biofil
5 Pengelolaan Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar Keadaan ekonomi yang lemah dan perilaku kurang sehat Penguatan kapasitas dan Pembangunan MCK baik
Air Limbah teknis pribadi maupun komunal (IPAL Komunal)
prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak Keadaan ekonomi yang lemah dan perilaku kurang sehat Penguatan kapasitas dan sosialisasi hidup sehat
sesuai dengan persyaratan teknis
6 Pengamana unit bangunan tidak memiliki prasarana proteksi a.belum terdapat prasarana Perlu adanya penyediaan sarana penanganan
n Bahaya kebakaran b.akses jalan sempit kurang dari 1,5 m kebakaran berupa Hidran Kering
Kebakaran bangunan hunian tidak terlayani sarana proteksi a.Mahal a.Jalin kolaborasi untuk mendapatkan prasarana
kebakaran b.Rendahnya kesadaran akan kemungkinan terjadinya b.penguatan kesadaran warga dan KPP/Kelompok
bahaya kebakaran Pemelihara & Perawatan
7 RTP/Ruang Jumlah RTP kurang tertata dan tidak memadai Lahan sempit dan Masyarakat kurang berperan aktif dan a.penguatan kesadaran warga dan KPP/Kelompok
Terbuka kurang keterampilan dalam merawat taman Pemelihara & Perawatan
Publik b.Pembuatan taman hidroponik di setiap rumah
3.3. ANALISIS EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA
Tabel 3.4 Analisa Permasalahan Ekonomi
JENIS AKTIFITAS YANG LOKASI SUMBER JANGKAUAN DAMPAK CATATAN REKOMENDASI UNTUK
KODE KAWASAN BERPOTENSI SUMBER INTENSITAS ANCAMAN KEBAKARAN KONDISI EKSISTING KAWASAN MENGELOLA AKTIFITAS YANG BERPOTENSI
KEBAKARAN (INTERNAL/EKSTERNAL) (INTERNAL/EKSTERNAL) MENJADI SUMBER KEBAKARAN
A Permukiman Padat Memasak 2 Internal Internal Terdapat jalan inspeksi dengan lebar minimal 2,5 - 3m
(Salah satunya RT.050-RW.015, Korsleting Listrik 1 Internal Internal Terdapat sumber air di MCK umum
RT.54-RW.16, RT.61-RW.018) Membakar Sampah 1 Internal Internal Tiap RW memiliki APAR
Kawasan berada di tepi sungai Code
terdapat KTB tingkat kelurahan
masih terdapat rumah yang didominasi oleh bahan kayu
SKOR RATA-RATA 1.33
B Permukiman Padat Memasak 2 Internal Internal sebagian besar jalan sempit, memiliki lebar antara 1-2,5 m
(Salah satunya RT.025-RW.009) Korsleting Listrik 1 Internal Internal Tiap RW memiliki APAR
Membakar Sampah 1 Internal Internal terdapat KTB tingkat kelurahan
Terdapat sumber air di MCK umum
masih terdapat rumah yang didominasi oleh bahan kayu
SKOR RATA-RATA 1.33
C Permukiman Padat Memasak 2 Internal Internal Dilalui jalan kota, Jl. Brigjen Katamso dan jl. Ireda
Perdagangan dan Jasa Korsleting Listrik 1 Internal Internal Sebagian besar jalan lingkungan sempit dengan lebar 1-2,5m
UMKM (Perdagangan dan Jasa) 2 Eksternal Eksternal Tiap RW memiliki APAR
terdapat KTB tingkat kelurahan
masih terdapat rumah yang didominasi oleh bahan kayu
SKOR RATA-RATA 2.00
D Permukiman Padat Memasak 2 Internal Internal Dilalui jalan kota Jl. Ibu Ruswo dan jl. Sambilolo
Perdagangan dan Jasa Korsleting Listrik 1 Internal Internal Sebagian besar jalan lingkungan memiliki lebar minimal 3m
UMKM (Perdagangan dan Jasa) 2 Eksternal Eksternal Tiap RW memiliki APAR
terdapat KTB tingkat kelurahan
SKOR RATA-RATA 2.00
KERENTANAN KEBAKARAN
D D
C C
B A B A
KODE/KAWASAN
A B C D KONDISI KERENTANAN KEBAKARAN LEBIH BANYAK DI
JENIS KERENTANAN PERMUKIMAN PADAT
PERMUKIMAN PADAT
PERMUKIMAN PADAT, PERMUKIMAN PADAT, SEBABKAN FAKTOR :
(RT.050-RW.015, RT.54-
(RT.025-RW.009)
PERDAGANGAN DAN PERDAGANGAN DAN • Kepadatan Bangunan (cukup tinggi)
RW.16, RT.61-RW.018) JASA JASA • Material Bangunan (Dinding dan Atap)
KEPADATAN
3 3 3 3
PENDUDUK
KEPADATAN
BANGUNAN
3 3 3 3 KONDISI KERENTANAN EKONOMI :
KEBERADAAN ♦ Apabila terjadi kebakaran maka Asset beresiko hilang
MATERIAL ♦ Warga yang terutama Industri rumah tangga dan
3 3 2 1
BANGUNAN MUDAH Kuliner akan kehilangan asset yang berupa alat,
TERBAKAR sehingga untuk memulai usaha akan semakin susah
KEBERADAAN
3 3 2 1
KELOMPOK RENTAN
SUMBER MATA
3 3 1 1
PENCAHARIAN
PENDAPATAN 3 3 1 1
KEMUNGKINAN
3 3 2 1
KEHILANGAN ASET
SKOR RATA-RATA 2.33 2.33 1.56 1.22
KAPASITAS MENGHADAPI KEBAKARAN
JENIS KAPASITAS
LEMBAGA /
AKSESIBILITAS JARAK KEBERADAAN SKOR
KOMUNITAS
KODE KAWASAN JALAN BAGI SUMBER AIR RUANG RATA-
DALAM APAR
PEMADAM (TERMASUK TERBUKA RATA
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN HIDRAN) PUBLIK
KEBAKARAN
PERMUKIMAN
PADAT (RT.050-
A RW.015, RT.54- 3 1 2 3 1 2
RW.16, RT.61-
RW.018)
PERMUKIMAN
B PADAT (RT.025- 3 1 2 3 1 2
RW.009)
PERMUKIMAN
PADAT,
C 3 2 2 3 2 2.4
PERDAGANGAN
DAN JASA
PERMUKIMAN
PADAT,
3 3 2 3 2 2.6
PERDAGANGAN
D DAN JASA
RESIKO BENCANA KEBAKARAN
PERMUKIMAN PADAT
B 1.33 2.33 2.00 1.56
(RT.025-RW.009)
PERMUKIMAN PADAT,
C 2.00 1.56 2.40 1.30
PERDAGANGAN DAN JASA
PERMUKIMAN PADAT,
2.00 1.22 2.60 0.94
PERDAGANGAN DAN JASA
D
KAPASITAS
• KTB melakukan sosialisasi dan pembekalan secara rutin kepada masyarakat terkait tangguh
Bencana. Minimal mampu melakukan tindakan awal saat kejadian Bencana.
• Sosialisasi juga dilakukan kepada ibu Rumah tangga yang lebih banyak beraktifitas masak
memasak yang berpotensi munculnya api/ kebakaran.
RESIKO BENCANA TANAH LONGSOR
RT.085-RW.020
• Kondisi wilayah Kelurahan Prawirodirjan sebagian besar di
dataran rendah dan landai.
• Wilayah yang Kelurahan prawirodirjan yang masih memiliki
ancaman tanah longsor berada di sepanjang sungai Code,
khususnya di RT.61-RW.18 dimana terdapat warung, hunian
dan fasum yang berada di sempadan sungai Code.
• Dengan kondisi eksisting bantaran sungai sudah tertalud
.
RESIKO BENCANA GEMPA BUMI
Alun – Alun
Utara
RTH/ Publik
ANCAMAN
• Kota Yogyakarta termasuk Kelurahan Prawirodirjan, masuk dalam kategori RAWAN BENCANA
GEmpa.
• Dengan kondisi eksisting wilayah di Kelurahan Prawirodirjan yang sebagian besar masuk dalam
permukiman dengan kepadatan tinggi, sehingga rentan terhadap bencana gempa bumi.
• Masih terdapat bangunan yang tidak memperhatikan kaidah bangunan tahan gempa,
khususnya bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
KAPASITAS
• Terdapat ruang terbuka (lapangan, halaman sekolah/kantor) yang dapat dijadikan tempat
evakuasi sementara.
PROGRAM KERJA
• Perlu adanya sosialisasi dan simulasi penanganan bencana gempa secara berkala
• Adanya penunjuk/ penanda ke jalur evakuasi (titik kumpul sementara) yang aman.
• Penataan bangunan untuk memudahkan mitigasi
Sebaran Lokasi Sumber Ancaman Banjir
Sumber Ancaman:
1 • Air kiriman dari Outfal saluran drainase
kota (Jl Monjali)
Jangkauan Dampak:
• Memberikan limpahan kecil2 ke
permukiman
• Gogosan tanah di sekitar saluran
berpotensi terhadap penurunan tanah
Sumber Ancaman:
3 • Pendangkalan Sungai
• Sampah
Jangkauan Dampak:
• Meluap di permukiman sekitar sungai
Sumber Ancaman:
Sumber Ancaman:
4 • Saluran drainase meluap akibat dangkal
Jangkauan Dampak:
• Air kiriman dari Outfal saluran drainase
kota (Jl. Magelang) 5 titik yang cukup
2 • Melimpah ke permukiman sekitar
drainase
besar
Jangkauan Dampak:
• Memberikan limpahan kecil2 ke
permukiman
38
Sumber Ancaman
Jangkauan Dampak
Sebaran lokasi ancaman bencana banjir A
Wilayah RW 005
Daerah Sepanjang
B Bantaran S. Code
Wilayah RW 015,
Kejadian banjir akibat C dan RW 016
Wilayah RW 022
D
Wilayah RW 017,
E dan RW 018
Sebaran Lokasi
Jangkauan Lokasi
Ancaman terhadap banjir kelurahan
Prawirodirjan LOKASI JANGKAU
SUMBER AN
ANCAMA DAMPAK CATATAN REKOMENDASI UNTUK
JENIS ANCAMAN INTENSI N BANJIR MENGELOLA AKTIFITAS YANG
KODE KAWASAN KONDISI EKSISTING KAWASAN
BANJIR TAS (INTERNA (INTERNA BERPOTENSI MENJADI SUMBER
L/ L/ ANCAMAN BANJIR
EKSETER EKSETER
NAL) NAL)
Banjir luapan Badan sungai cukup lebar dan lurus arus
2 Internal Internal EWS
PERMUKIMAN, sungai cepat, tempat limpahan drainase Kota
A PERDAGANGAN Banyak mengalami kikisan Perkuatan barier sungai
DAN JASA Drainase jalan utama kota cukup besar Pemecahan aliran drainase kota agar tidak
External
debitnya membebani terlalu banyak
SKOR RATA-RATA 2
Banjir luapan Badan sungai cukup lebar dan lurus
2 Internal Internal EWS
sungai melambat
PERMUKIMAN Banyak mengalami pendangkalan disisi
Normalisasi dan pembersihan badan sungai
PADAT (Sepanjang barat
B
bantaran sungai) Sungai banyak dipenuhi dengan sampah,
Banjir bandang 2 Internal Internal M3K
buangan material dan tumbuh2an
Drainase jalan utama kota cukup besar Pemecahan aliran drainase kota agar tidak
External
debitnya membebani terlalu banyak
SKOR RATA-RATA 2
Saluran drainase/irigasi tidak dapat Normalisasi dan pembersihan badan
PERMUKIMAN Banjir daratan 2 Internal Internal
C menampung air hujan wilayah atas saluran
PADAT
External saluran eksisting mengalami pendangkalan pembenahan pintu saluran irigasi
SKOR RATA-RATA 2
PERMUKIMAN Saluran drainase/irigasi tidak dapat Normalisasi dan pembersihan badan
Banjir daratan 1.5 Internal Internal
SEDANG, menampung air hujan wilayah atas saluran
D
PERDAGANGAN
External saluran eksisting mengalami pendangkalan
DAN JASA
SKOR RATA-RATA 1.5
Banjir luapan Mendapatkan limpahan dari banjir dari
1.5 Internal Internal EWS
sungai permukiman diatasnya
PERMUKIMAN Banyak mengalami pendangkalan Normalisasi dan pembersihan badan sungai
SEDANG, Saluran drainase/irigasi tidak dapat Normalisasi dan pembersihan badan
E Banjir daratan 2 Internal Internal
PERDAGANGAN menampung air hujan wilayah atas saluran
DAN JASA External saluran eksisting mengalami pendangkalan
Relokasi permukiman/ peninggian lantai
rumah minimal sejajar dengan tinggi talud
SKOR RATA-RATA 1.75
KERENTANAN BANJIR KELURAHAN PRAWIRODIRJAN
Kepadatan
bangunan tinggi
Limpasan Air
(tinggi)
KODE/KAWASAN
A B C D E
PERMUKIMAN PERMUKIMAN PERMUKIMAN PERMUKIMAN PERMUKIMAN
JENIS KERENTANAN , PADAT PADAT SEDANG, SEDANG, CATATAN
PERDAGANG (Sepanjang PERDAGANG PERDAGANG
AN DAN JASA bantaran AN DAN JASA AN DAN JASA
sungai)
TINGKAT KEPADATAN
2 3 2 2 2
PENDUDUK
TINGKAT
2 2 2 2 2
PEREKONOMIAN
TINGKAT KEPADATAN
2 3 3 2 2
BANGUNAN
TINGKAT LIMPASAN AIR 2 3 3 3 2
JARAK KE SUNGAI 2 3 3 1 2
TINGKAT SEDIMENTASI
0 3 3 0 0
SUNGAI
SKOR RATA-RATA 1.67 2.83 2.67 1.40 1.67
KAPASITAS MENGHADAPI banjir deliniasi kumuh
Legenda :
U
! Pusat Informasi KTB
A
! Titik Hydrant
Jalan 3-4 m
POS KTB-1
Area lebih
tinggi
Jalan L=3-
4M’ REKAP KAPASITAS TIAP DELINEASI KUMUH DI KELURAHAN PRAWIRODIRJAN
JENIS KAPASITAS
Terlayani
lembaga/
VEGETASI RUANG
komunitas yang
DENGAN TERBUKA SKOR
KAPASITAS KELEMBAGAAN KODE KATEGORI berkapasitas
DAYA DAN DI RATA-RATA
• KTB melakukan sosialisasi dan pembekalan secara rutin kepada dalam
RESAP DATARAN
penanggulanga
masyarakat terkait tangguh Bencana. Minimal mampu TINGGI TINGGI
n bencana
melakukan tindakan awal saat kejadian Bencana. banjir
• Sosialisasi juga dilakukan kepada ibu Rumah tangga yang lebih PERMUKIMAN, PERDAGANGAN DAN
banyak beraktifitas masak memasak yang berpotensi munculnya A 3 1 1 1.67
JASA
api/ kebakaran. PERMUKIMAN PADAT (Sepanjang
B 3 1 0 1.33
bantaran sungai)
C PERMUKIMAN PADAT 3 1 0 1.33
PERMUKIMAN SEDANG, PERDAGANGAN
D 3 1 1 1.67
DAN JASA
PERMUKIMAN SEDANG, PERDAGANGAN
E 3 1 2 2.00
DAN JASA
RESIKO BENCANA BANJIR DELINIASI KUMUH
Peta Risiko Bencana Banjir Kelurahan Prawirodirjan
RESIKO BENCANA BANJIR
KERENTANAN KAPASITAS RESIKO
KODE / ANCAMAN THD • Resiko berada di Kaw. C yang
NO KAWASAN MENGHADAPI MENGHADAPI SKOR
RT BENCANA merupakan kawasan kumuh dibagian
BENCANA BENCANA
BANJIR hilir sungai
BANJIR BANJIR
PERMUKIMAN, • Wilayah bantaran sungai semua
1 A PERDAGANGAN DAN 2 1.67 1.67 1.78 beresiko banjir, mengingat debit banjir
JASA kiriman berbanding luas tampang
PERMUKIMAN PADAT sungai tidak mampu menampung
2 B (Sepanjang bantaran 2 2.83 1.33 2.06 banjir kiriman wilayah di atasnya
sungai)
3 C PERMUKIMAN PADAT 2 2.67 1.33 2.00
PERMUKIMAN SEDANG,
4 D PERDAGANGAN DAN 1.5 1.40 1.67 1.52
JASA
PERMUKIMAN SEDANG,
5 E PERDAGANGAN DAN 1.75 1.67 2.00 1.81
JASA
Dalam upaya menciptakan permukiman yang aman dari banjir maka perlu
dilakukan :
• Pengaturan jarak antar bangunan untuk penyediaan area resapan
• Memperkuat sarana dan prasarana tindakan pertama kejadian banjir
• Penyiapan jalur-jalur evakuasi dan mitigasi yang langsung terhubung dengan lokasi yang lebih tinggi
• Penyiapan kantong lokasi evakuasi sementara untuk semua kejadian bencana (bisa juga berFungsi RTH/P)
• SOSIALISASI pencegahan bahaya banjir kepada Masyarakat dengan edukasi-edukasi pencegahan banjir, tentang
tertib pembuangan sampah dan penyediaan resapan air
ANCAMAN TERHADAP PENYAKIT EPIDEMI
SUMBER ANCAMAN :
• Penyakit Perut
• Penyakit Pernafasan
• Penyakit karena Hewan
(Tikus, Nyamuk)
D
KELURAHAN PRAWIRODIRJAN
• Pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi, juga mempengaruhi
kehidupan masyarakat di Kelurahan Prawirodirjan khususnya
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
• Dengan kondisi eksisting sebagian wilayah di Kelurahan
Prawirodirjan permukimna padat, masih minim menyediakan
sarana dan prasarana pencegahan pandemi Covid-19.
• Masyarakat khususnya yang berpenghasilan menengah ke
bawah masih minim mematuhi protokol kesehatan Covid-19
• Perlu penyediaan sarana pencegahan Covid-19 (contoh :
tempat cuci tangan) di fasum yang ada.
• Penggalakan sosialisasi secara rutin tentang PHBS dan
pencegahan penularan penyakit Covid-19.
ANCAMAN TERHADAP PENYAKIT EPIDEMI
A Permukiman Padat (Salah satunya Penyakit perut (typus, Masih terdapat rumah yang membuang limbah ke saluran
2 Internal Internal Pembuatan IPAL komunal
RT.050-RW.015, RT.54-RW.16, diare, kolera) drainase yang menuju ke sungai Gajahwong
RT.61-RW.018) Permukiman di bantaran sungai Gajahwong sudah Perbaikan dan pembangunan sumur umum
dibangunkan IPAL setempat yang layak konsumsi
Air sumur tercemar dengan bakteri e-coli dari limbah Penataan rumah yang lebih sehat
Bangunan dekat saluran irigasi satu sama lain sangat
Penyakit pernafasan
1 Internal Internal berhimpitan dan padat, sehingga sirkulasi pencahayaan dan Sosialisasi dan penyuluhan program PHBS
(Batuk, pilek)
penghawaan kurang
Permukiman dibantaran sungai gajahwong dan saluran
Penyadaran kepada masyarakat untuk tidak
Penyakit Kencing irigasi saling berhimpitan dan padat serta masih ada warga
1 Internal Internal menyimpan/meletakkan barang di teras
tikus (Leptospirosis) yang menyimpan barang/perkakas rumah di teras rumah.
rumah
Sehingga rawan jadi sarang tikus
Masih adanya warga yang membuang limbah rumah tangga
DBD, malaria, kaki Perlunya Aturan Bersama untuk mengatur
1 Internal Internal ke drainase, berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya
gajah hidup bermasyarakat
nyamuk
Bangunan dekat saluran irigasi satu sama lain sangat
berhimpitan dan padat, sehingga sirkulasi pencahayaan dan
penghawaan kurang. Kondisi ini menjadikan area tersebut
lembab, ideal untuk berkembangbiaknya nyamuk
SKOR RATA-RATA 1.25
B Permukiman Padat (Salah satunya Penyakit perut (typus, Masih terdapat rumah yang membuang limbah ke saluran
2 Internal Internal Pembuatan IPAL komunal
RT.025-RW.009) diare, kolera) drainase yang menuju ke sungai Gajahwong
Permukiman di bantaran sungai Gajahwong sudah Perbaikan dan pembangunan sumur umum
dibangunkan IPAL setempat yang layak konsumsi
Air sumur tercemar dengan bakteri e-coli dari limbah Penataan rumah yang lebih sehat
Bangunan dekat saluran irigasi satu sama lain sangat
Penyakit pernafasan
1 Internal Internal berhimpitan dan padat, sehingga sirkulasi pencahayaan dan Sosialisasi dan penyuluhan program PHBS
(Batuk, pilek)
penghawaan kurang
Permukiman dibantaran sungai gajahwong dan saluran
Penyadaran kepada masyarakat untuk tidak
Penyakit Kencing irigasi saling berhimpitan dan padat serta masih ada warga
1 Internal Internal menyimpan/meletakkan barang di teras
tikus (Leptospirosis) yang menyimpan barang/perkakas rumah di teras rumah.
rumah
Sehingga rawan jadi sarang tikus
Masih adanya warga yang membuang limbah rumah tangga
DBD, malaria, kaki Perlunya Aturan Bersama untuk mengatur
1 Internal Internal ke drainase, berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya
gajah hidup bermasyarakat
nyamuk
Bangunan dekat saluran irigasi satu sama lain sangat
berhimpitan dan padat, sehingga sirkulasi pencahayaan dan
penghawaan kurang. Kondisi ini menjadikan area tersebut
lembab, ideal untuk berkembangbiaknya nyamuk
Perlunya Aturan Bersama untuk mengatur
hidup bermasyarakat
SKOR RATA-RATA 1.25
ANCAMAN TERHADAP PENYAKIT EPIDEMI
KODE/KAWASAN
A B C D
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PERMUKIMAN
JENIS KERENTANAN PADAT (RT.050- PERMUKIMAN
RW.015, RT.54- PADAT (RT.025-
PADAT, PADAT, B
PERDAGANGAN PERDAGANGAN
RW.16, RT.61- RW.009)
DAN JASA DAN JASA
RW.018)
SEJARAH BENCANA
2 2 1 1
PENYAKIT C
KEPADATAN
3 3 3 3
PENDUDUK
KEPADATAN
3 3 3 3
BANGUNAN
KEBERADAAN
3 3 2 1
KELOMPOK RENTAN
SUMBER MATA
3 3 2 1
PENCAHARIAN
PENDAPATAN 3 3 2 1
SKOR RATA-RATA 1.89 1.89 1.44 1.11
KAPASITAS TERHADAP PENYAKIT EPIDEMI
JENIS KAPASITAS
LEMBAGA /
KOMUNITAS DALAM BPJS/
SKOR B
KODE KAWASAN TINGKAT RATA-
PENANGGULANGAN ASURANSI
PENDIDIKAN RATA
BENCANA PENYAKIT KESEHATAN
(PKK,Posyandu)
PERMUKIMAN PADAT C
A (RT.050-RW.015, RT.54- 3 1 2 2.00
RW.16, RT.61-RW.018)
PERMUKIMAN PADAT
B 3 1 2 2.00
(RT.025-RW.009)
PERMUKIMAN PADAT,
C PERDAGANGAN DAN 3 2 2 2.33
JASA
PERMUKIMAN PADAT,
D PERDAGANGAN DAN 3 3 3 3.00
JASA
RESIKO TERHADAP PENYAKIT EPIDEMI
A
RESIKO BENCANA BANJIR
KERENTANAN KAPASITAS
ANCAMAN THD
KODE KAWASAN MENGHADAPI MENGHADAPI SKOR
BENCANA
BENCANA BENCANA
PENYAKIT
PENYAKIT PENYAKIT
B
PERMUKIMAN PADAT
A (RT.050-RW.015, RT.54- 1.25 1.89 2.00 1.18
RW.16, RT.61-RW.018)
C
PERMUKIMAN PADAT
B 1.25 1.89 2.00 1.18
(RT.025-RW.009)
PERMUKIMAN PADAT,
C PERDAGANGAN DAN 1.25 1.44 2.33 0.77
JASA
PERMUKIMAN PADAT,
D PERDAGANGAN DAN 1.00 1.11 3.00 0.37
JASA
ANALISA GESI KEL. PRAWIRODIRJAN
Pergerakan Divable
RT022-RW008
4 orang
Balai Pertemuan Warga RT025-RW009 RT054-RW016
4 orang 5 orang
Pemerintah mempunyai wewenang untuk melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat dalam pengelolaan sungai
melalui kegiatan sosialisasi, konsultasi publik dan pemberdayaan masyarakat.
Pemograman peencanaan dan kegiatan peningkatan kualitas mengedepankan asas kemasyarakatan berorientasi
“outcome” atau hasil yang positif dan berkelanjutan
peningkatan kualitas dengan cara perbaikan pemukiman kumuh di bantaran sungai Code diharapkan menjadikan
kawasan bantaran Sungai Code yang meskipun berkepadatan tinggi namun tetap layak huni serta mempunyai sarana
dan prasarana yang memadai dengan pola pemanfaatan tempat tinggal di kawasan tersebut
Penyediaan jalur dan sarana prasarana yang INKLUSIF serta ramah Gender
Skenario Struktur Ruang, Letak Kelurahan Prawirodirjan yang berada di jantung kota, dekat dengn kawasan malioboro dan
keraton, ditambah dengan dinamika komunitas yang tinggi sangat strategis dalam menunjang peningkatan kegiatan
perekonomian dan pariwisata. Dengan dinamika komunitas yang tingi, menunjukan adanya potensi daya tarik Kelurahan
Prawirodirjan sebagai kawasan ekowisata
SKENARIO STRUKTUR RUANG
Letak Kelurahan Prawirodirjan yang berada di jantung kota, dekat dengn kawasan malioboro dan keraton, ditambah dengan dinamika komunitas yang tingi
sangat strategis dalam menunjang peningkatan kegiatan perekonomian dan pariwisata. Dengan dinamika komunitas yang tingi, menunjukan adanya potensi
daya tarik Kelurahan Prawirodirjan sebagai kawasan ekowisata.
SKENARIO PEMANFAATAN LAHAN
KAWASAN PERMUKIMAN
Perencanaan infrastruktur kawasan yang mendukung
berkembangnya kawasan. Baik meliputi jaringan
drainase, limbah rumah tangga (Black dan grey
water), Air minum/ air bersih.
PEMUGARAN
Dilakukan untuk perbaikan dan/ atau pembangunan kembali perumahan/ permukiman
menjadi perumahan yang layak huni.
A. Kumuh Ringan; Status Lahan “LEGAL” - penanganan PEMUGARAN
B. Kumuh Ringan; Status Lahan “ILEGAL” - penanganan PEMUKIMAN KEMBALI
C. Kumuh Sedang; Status Lahan “LEGAL” - penanganan PEMUGARAN/ PEREMAJAAN
D. Kumuh Sedang; Status Lahan “ILEGAL” - penanganan PEMUGARAN/ PEMUKIMAN
KEMBALI
E. Kumuh Berat; Status Lahan “LEGAL” - penanganan PEMUGARAN/ PEREMAJAAN
F. Kumuh Berat; Status Lahan “ILEGAL” - penanganan PEMUKIMAN KEMBALI
PEREMAJAAN/ RENEWAL
Dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, dan permukiman yang lebih baik
guna melindungi keselamatan dan keamanan penghuni dan masyarakat sekitar.
PEREMAJAAN dapat dilakukan dengan pembongkaran dan penataan secara menyeluruh
terhadap rumah, prasarana, dan utilitas umum
PEMUKIMAN KEMBALI
Dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, dan permukiman yang lebih baik
guna melindungi keselamatan dan keamanan penghuni dan masyarakat sekitar.
AREA PEMUGARAN
Harus dilakukan
peningkatan kualitas
hunian( sekitar sayidan)
AREA PENCEGAHAN
timbulnya kawasan
KUMUH BARU
(wilayah RW 01,02,03
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Masalah pembangunan merupakan masalah yang kompleks, misalnya dari sisi manajemen berarti perlu dilakuka perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan Evaluasi. Dari sisi bidang yang harus dibangun juga memiliki aspek kehidupan yang sangat luas.
Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, memberdayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat terhadap
bidang dan sector kehidupan.
Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak § Jumlah KK dg sistem pengolahan sampah tdk sesuai standar
b. 0 KK
sesuai Standar Teknis teknis
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran § Jumlah bangunan tidak terlayani sarana proteksi kebakaran - Unit
PRIORITAS 1
KAMPUNG PRAWIRODIRJAN
Kawasan ini meliputi wilayah Bantaran dan wilayah
Non-Bantaran, sehingga untuk pentahapan detail
penanganannya dibagi menjadi :
KEGIATAN
1. Optimalisai penataan jalan Inspeksi
2. Penataan Bangunan hunian (Urban Renewal maupun Rumah deret)
3. Re-orientasi arah hadap bangunan
4. Rehab dan membuat jalan baru 3-3,5 m (Interkoneksi jaringan jalan
lingkungan dengan jalan bantaran)
5. Rehab Rumah Tidak Layak dan terdampak
6. Pembangunan Saluran Drainase (besar)
7. Pembangunan sistem perpipaan & IPAL Komunal
8. Pengolahan sampah berbasis masyarakat
9. Jaringan Hydrant lingkungan
10.Pembangunan RTH/ Publik fungsi Ekonomi budaya
11.Pembuatan pilar-pilar sculpture
12.Penguatan kelembagaan masyarakat (Pembentukan, pelatihan dan
operasional)
5.2.2 Rencana Infrastruktur
Rencana pengawasan dan pengendalian jaringan jalan akan
5.2. RENCANA PENCEGAHAN KAWASAN menganut konsep perbaikan jaringan jalan yang menjadi sirkulasi
PERMUKIMAN utama pada skala RT dan RW. Rencana meliputi jaringan jalan di
wilayah permukiman. Beberapa rencana yang dapat
dikembangkan antara lain:
Wilayah Kelurahan Prawirodirjan merupakan kawasan
pendukung perkotaan. Sebagai salah satu kawasan permukiman Rencana meliputi jaringan jalan di wilayah permukiman.
kota (yang berlokasi di pusat kota), kawasan di sepanjang Beberapa rencana yang dapat dikembangkan antara lain :
bantaran Sungai Code juga berperan sebagai penunjang
kegiatan kota, khususnya kegiatan di kawasan Malioboro. A. PERMUKIMAN
Tema pengembangan kawasan di Kelurahan Prawirodirjan yaitu Perbaikan jalan di wilayah permukiman dilaksanakan dengan
dengan penataan bangunan Lingkungan (tata bangunan, mempertimbangkan faktor kepentingan dan fungsi jalan bagi
Karakter bangunan, Ruang terbuka hijau/Taman, Sarana eksternal dan internal wilayah. Terdapat 2 (dua) jenis jalan:
prasarana persampahan, Air dan limbah), pemantapan struktur Jalan lingkungan
lingkungan, dan permukiman serta kawasan perdagangan dan Jalan lingkungan adalah jalan sekunder yang melayani skala
jasa sebagai penunjang diarahkan agar menjadikan Kelurahan kawasan untuk memfasilitasi kendaraan dengan laju kecepatan
Prawirodirjan sebagai kampung madani yang bernilai ekonomi rendah. Jalan lingkungan mempunyai standar lebar jalan ± 4
tingggi dan berwawasan lingkungan. Perencanaan pencegahan meter (SNI 03-1733-2004).
pemukiman kumuh, dilakukan melalui rencana pengawasan dan Jalan Kawasan
pengendalian kawasan serta rencana pemberdayaan Jalan kawasan adalah jalan sekunder yang melayani skala
masyarakat. kawasan untuk memfasilitasi kendaraan dengan laju kecepatan
sedang. Jalan kawasan mempunyai lebar jalan ± 3-7 meter (SNI
03-1733-2004).
5.2.1 Intensitas Pemanfaatan Lahan
Intensitas pemanfaatan lahan, sebagai gambaran tingkat alokasi
dan distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap lahan/
tapak peruntukannya perlu dilakukan dengan tujuan mencapai
efisiensi dan efektivitas pemanfaatan lahan secara adil,
mendapatkan distribusi kepadatan kawasan yang selaras sesuai
dengan ketentuan rencana tata ruang wilayah terkait,
mendapatkan distribusi berbagai elemen intensitas lahan
pemanfaatan lahan ( KDB, KLB, KDH), merangsang pertumbuhan
kota dan berdampak langsung pada perekonomian kawasan,
serta mencapai keseimbangan dari berbagai elemen
pemanfaatan lahan dalam pencapaian fungsi, estesis, dan sosial,
antara kawasan perencanaan dan lahan diluarnya.
B. RENCANA SANITASI C. RENCANA PERSAMPAHAN
Sebagian besar masyarakat Kelurahan Prawirodirjan sudah Arahan rencana persampahan yang akan diterapkan di
menerapkan sistem sanitasi yang baik, namun masih terdapat Kelurahan Prawirodirjan adalah sebagai berikut:
beberapa warga yang mamiliki kebiasaan mandi, mencuci serta Penyuluhan
mandi di sungai. Untuk menciptakan tersedianya sistem sanitasi Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang
yang layak dan berkelanjutan untuk seluruh warga Kelurahan pengumpulan serta pengolahan sampah
Prawirodirjan, rencana penyediaan sanitasi yang akan diterapkan Pemilahan Sampah
antara lain: Sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga di Kelurahan
Prawirodirjan setiap harinya memiliki jenis yang berbeda, dan
Sistem Sanitasi On-Site membutuhkan metoda pengolahan yang berbeda pula. Oleh
Limbah cair yang berasal dari rumah tangga diolah dengan karena itu, pemilahan merupakan salah satu kunci dari sistem
sistem individual yang menggunakan fasilitas sanitasi setempat pengelolaan sampah yang akan diterapkan. Beberapa hal yang
(on-site sanitation) yaitu dengan menggunakan jamban keluarga perlu diperhatikan terkait pemilahan sampah ini antara lain:
dengan unit pengolahan yang dilengkapi dengan fasilitas sumur Jenis sampah yang dipilah berupa sampah organik dan non
peresapan. Konsep tersebut digunakan karena optimal untuk organik di masing-masing rumah.
menanggulangi permasalahan sanitasi untuk rumah dengan Pendekatan, sosialisasi, penyebaran informasi kepada warga
pekarangan yang luas. sehingga memiliki kemauan, kepedulian terhadap masalah
persampahan dan menjadi penggerak di lingkungannya.
Jarak dengan Sumur Pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
Jarak dari sumber air minum ke tempat penampungan kotoran penghijauan lingkungan dan 3R (reduce, reuse, recycle).
perlu diperhatikan. Semakin dekat jarak penampungan kotoran
dengan sumber air minum, kemungkinan besar akan
menimbulkan perembesan kotoran ke dalam sumber air minum. Proses Pengangkutan Sampah
Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas air untuk keperluan rumah Sampah yang telah dipilah di masing-masing rumah tersebut
tangga. kemudian dikumpulkan di tempat pengumpulan sampah
sementara yang ada di masing-masing Dukuh/RT/RW setempat
MCK Komunal sesuai dengan kesepakatan warga. Sampah yang berasal dari
Dibutuhkan adanya rencana sarana dan prasarana sebagai tempat sampah sementara tersebut kemudian diangkut menuju
sebuah percontohan yang ada di masing-masing RT. Rencana tempat pengolahan sampah terpadu.
sarana dan prasarana yang akan dilakukan adalah membangun
MCK umum dengan konsep sanitasi yang baik dan sesuai dengan Pengolahan Sampah Terpadu
kriteria. Sehingga selain sebagai contoh MCK yang baik, MCK Sampah-sampah yang telah dikumpulkan akan diolah menjadi
tersebut juga dapat diperuntukkan bagi warga yang terbiasa barang yang bernilai ekonomi. Pengolahan sampah ini nantinya
buang air di selokan atau sungai. tidak hanya memanfaatkan sampah yang berasal dari rumah
tangga, namun juga akan terintegrasi dengan kegiatan
peternakan yang menghasilkan kotoran ternak untuk dijadikan
pupuk kompos.
RENCANA PENCEGAHAN KAWASAN PERMUKIMAN
D. RENCANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Mengembangkan masyarakat permukiman perkotaan di wilayah Kelurahan Prawirodirjan dilakukan melalui alur peningkatan kualitas, yaitu
melihat dari potensi dan masalah terhadap lingkungan; infrastruktur; sosial ekonomi dan budaya; serta dilihat dari bangunan hunian sehingga
pengembangan dapat sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Rencana pemberdayaan masyaraat di Kelurahan Prawirodirjan
meliputi pemberdayaan kelembagaan, dalam sektor ekonomi, lingkungan maupun sosial budaya dan pendidikan (edukasi) melalui lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang sudah ada meliputi LPMK, PKK, KARANG TARUNA/Organisasi Kepemudaan, LEMBAGA SENI DAN BUDAYA/ADAT
“DAMAI ABADI”, BKM, UP2K, DBKS, Ranting Muhammadiyah, Kelompok Remaja Masjid, Ranting Aisyiyah, dll.
pemasaran, optimal
Potensi
Labelisasi juga berfungsi promosi Selain meningkatkan pendapatan juga dapat menunjang
Limbah industri dapat dimanfaatkan kembali sehingga tidak mencemari industri, perikanan, dan wisata budaya
lingkungan
Memberdayakan remaja pemuda, wanita agar lebih produktif
Lokasi Industri rumah Tangga di Kelurahan Prawirodirjan berdekatan satu
tasi Kegia
Lingk
PEREMAJAAN (RENEWAL)
Pemugaran Kegiatan perbaikan
POLA PENANGANAN HUNIAN
Peremajaan
untuk mewujudkan kondisi melalui pembongkaran dan TINDAKAN :
bangunan gedung, perumahan, penataan secara menyeluruh Penataan terhadap struktur
permukiman dan lingkungan terhadap bangunan gedung, ruang di dalam area
hunian yang lebih baik guna prasarana, sarana, dan/atau permukiman padat untuk
melindungi keselamatan dan utilitas umum mendapatkan 100%
keamanan penghuni dan Keteraturan bangunan
masyarakat sekitar
Penyelenggaraan Renewal
Pelepasan Hak Guna Tindak Lanjut
Persiapan Tanah dan Bangunan Pemindahan Desain ke Implementasi
Lapangan (Stacking Out)
Penjajakan
Data Fisik/
Yuridis
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV D
2021 2022
Penerbitan HGB
Penyusunan Penyusunan Desain DED Baru
Penetapan Lokasi Tapak baru Konsolidasi
Drainase Lingkungan
Sistem saluran drainase dalam rangka peningkatan kualitas kawasan kumuh harus saling
terintegrasi/terhubung antara wilayah satu dengan wilayah yang lain. Hal ini untuk mengatur arah
aliran air sehingga tidak terjadi luapan pada saluran drainase karena tidak mampu menampung
debit air. Tipe serta model saluran drainase disesuaikan pada karakter wilayah masing-masing
dimana saluran drainase dapat terletak disalah satu sisi jalan atau dua sisi disesuaikan dengan
area/daerah tangkapan air. Perawatan saluran drainase perlu di perhatiakan agar tidak
menambah kekumuhan kawasan terutama terkait pembuangan sampah.
Penyediaan Air Minum
Sumber air minum kelurahan Prawirodirjan masih mengandalkan air tanah. Beberapa rumah
tangga miskin masih belum terlayani air minum yang layak. Sehingga dalam rangka peningkatan
kualitas kawasan kumuh air minum sebagai salah satu indicator kelayakan kawasan kelurahan
bebas dari kumuh dengan pemenuhan terlayaninya air minum baku bagi seluruh masyarakat di
kelurahan Prawirodirjan.
Pengelolaan Persampahan
Penanganan Masalah sampah di Kelurahan Prawirodirjan saat ini sudah cukup baik, dimana
hanya RW 10 dan RW 11 yang masih belum terdapat sistem pengankutan sampah secara
berkala. Kemudian juga sudah terdapat embrio bank smpah yaitu di RW 10, 14 dan 18 sehingga
potensi ini dapat dikembangkan keseluruh kawasan kelurahan Prawirodirjan.
Jalan lingkungan di dalam permukiman yang tanpa dilengkapi dengan sal. Drainase.
Jalur ini merupakan jalur aktifitas warga sebagai pintu keluar masuk dari rumah.
Dengan lebar 0,8m s/d 1,25 m dan Kondisi jalan sudah rusak serta membahayakan bagi orangtua.
Dengan setting ulang permukiman, mempertahankan jaringan jalan utama dalam kawasan.
Memperoleh RTH dari sisa ruang antar abngunan eksisting yang disatukan sehingga menjadi
fasilitas Umum.
GAGASAN KONSEP PEREMAJAAN
Dengan setting ulang permukiman, mempertahankan jaringan jalan utama dalam kawasan.
Memperoleh RTH dari sisa ruang antar abngunan eksisting yang disatukan sehingga menjadi
fasilitas Umum.
GAGASAN KONSEP PEREMAJAAN
KAWASAN RT 54
Dengan setting ulang permukiman, mempertahankan jaringan jalan utama dalam kawasan.
Memperoleh RTH dari sisa ruang antar abngunan eksisting yang disatukan sehingga menjadi
fasilitas Umum.
SITEPLAN
SITEPLAN
SITEPLAN
DESAIN TEKNIS
SPOT RUANG TERBUKA PUBLIK
BEFORE
AFTER
DESAIN TEKNIS
SPOT JALAN LINGKUNGAN
BEFORE
AFTER
RENCANA INVESTASI
A. INDIKASI KEGIATAN LOKASI SK KEL PRAWIRODIRJAN