Kuliah - 2
Prinsip Pembebanan
STRUKTUR BANGUNAN
Oleh:
TINGGI Bowo Prihatno, S.T.,M.T.
Tim SK3 UTY
PRINSIP DASAR
DESAIN STRUKTUR
BANGUNAN TINGGI
2
PENGERTIAN
3
STRUKTUR & ARSITEKTUR
4
PRINSIP DASAR STRUKTUR
KESTABILAN KESEIMBANGAN
KEKUATAN
Struktur harus tetap stabil Struktur harus mampu
Struktur harus mampu
ketika menerima beban menjaga keseimbangan
(kuat) menahan seluruh
dinamis seperti angin dan bangunan dengan bentuk-
beban pada bangunan
gempa bumi. bentuk massa yang
bervariasi
5
STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH
6
BEBAN PADA BANGUNAN TINGGI
7
KINERJA BEBAN MATI DAN HIDUP PADA BANGUNAN TINGGI
8
Daya Dukung Tanah
KINERJA BEBAN MATI DAN HIDUP PADA BANGUNAN TINGGI
Bentuk bangunan dirancang agar dapat dapat meminimalkan tekanan dan hisapan angin yang berlebihan
10
KINERJA BEBAN ANGIN PADA BANGUNAN TINGGI
Lubang-lubang pada bangunan dirancang agar dapat dapat meminimalkan tekanan dan hisapan angin yang berlebihan
11
KINERJA BEBAN ANGIN PADA BANGUNAN TINGGI
Turbulensi angin yang memiliki kekuatan fluktuasi dapat mengakibatkan osilasi (gerak bolak-balik berulang) yang
berujung pada kegagalan struktur. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan memecah turbulensi udara dengan bentuk
menyerupai spiral.
Sumber rujukan: 12
Youtube Channel: Lesics Indonesian
WILAYAH GEMPA INDONESIA
94 o 96 o 98 o 100 o 102 o 104 o 106 o 108 o 110 o 112 o 114 o 116 o 118 o 120 o 122 o 124 o 126 o 128 o 130 o 132 o 134 o 136 o 138 o 140 o
10 o 10 o
0 80 200 400
8o 8o
Kilometer
6o 6o
Banda Aceh
1
2
3 4 5 6 5 4 3 2 1
4o 4o
2o 2o
Manado
Ternate
Pekanbaru
1
o
0 Samarinda
0o
2
1
Palu Manokwari 3
Padang 2
3 Sorong
4 Jambi Biak 4
5
6
o
2 4
5 Palangkaraya 5 2o
3
2 Jayapura
6
1
Palembang Banjarmasin
5
Bengkulu Kendari Ambon
4o 4 4o
1 Makasar 3
Bandarlampung
Tual 2
o
6 Jakarta 2 1
6o
Bandung
Garut Semarang
Sukabumi Surabaya
Tasikmalaya Solo
Jogjakarta 3
o Blitar Malang
8 Cilacap
Banyuwangi 4
8o
Denpasar Mataram
Merauke
5
6
10 o 5 Kupang 10 o
4
3
Wilayah 1 : 0,03 g
2
12
o
Wilayah 2 : 0,10 g 1
12
o
Wilayah 3 : 0,15 g
Wilayah 4 : 0,20 g
14 o 14 o
Wilayah 5 : 0,25 g
Wilayah 6 : 0,30 g
16 o 16 o
94 o 96 o 98 o 100 o 102 o 104 o 106 o 108 o 110 o 112 o 114 o 116 o 118 o 120 o 122 o 124 o 126 o 128 o 130 o 132 o 134 o 136 o 138 o 140 o
Gambar 2.1. Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar dengan perioda ulang 500 tahun
15
PERILAKU STRUKTUR AKIBAT BEBAN GEMPA
16
DEFORMASI STRUKTUR VS KETINGGIAN BANGUNAN
17
REDUKSI EFEK BEBAN LATERAL (Angin & Gempa)
Sumber gambar:
https://worldstotrek.wordpress.com/2012/06/03/taipei-101-tuned-mass-
damper-taiwan/
18
SISTEM PENAHAN GAYA LATERAL (Angin & Gempa)
Struktur Fondasi
19
JENIS TANAH DAN DAYA DUKUNG TERHADAP BANGUNAN
(Fondasi Rakit)
(Fondasi Tiang) 20
PRINSIP KERJA DINDING GESER / PEMBENTUK INTI BANGUNAN
Jika tumpukan buku tersebut didorong dari samping, Apa yang terjadi jika seluruh buku yang ditumpuk
maka akan terjadi GAYA GESER (SHEAR FORCE) tersebut diberi lubang di tengah (setebal
antara satu buku dengan yang lain. penggaris), kemudian ditancapkan penggaris yang
Jika besar gaya geser melebihi kemampuan kaku di dalamnya?
permukaan buku untuk menahannya, maka tumpukan Bagaimana dampak terhadap kemampuan
tersebut akan roboh / berantakan. menahan gaya geser…? 21
SISTEM FONDASI
σ 22
SISTEM FONDASI
Beban
DAYA
DUKUNG
Beban < Daya Dukung Fondasi Beban > Daya Dukung Fondasi
Maka struktur bangunan AMAN Maka struktur bangunan GAGAL
Sumber rujukan: 23
Youtube Channel: Lesics Indonesian
ELEMEN STRUKTUR VERTIKAL
Burj Khalifa
Burj Khalifa
Struktur Dinding Geser (shear wall)
yang juga berfungsi sebagai
Dinding Pemikul Beban (bearing
Sayap bangunan
wall).
Burj Khalifa
Sayap bangunan
difungsikan hanya sebagai
penahan beban vertikal pada area
tersebut.
27
PENDEKATAN PROPORSI INTI BANGUNAN
28
METODE PENGUMPULAN DATA
29
SAMPEL 1 (gedung mega tinggi )
Hasil 1 :
Persentase Luas Area Inti dan Dinding Geser = 81 %
Petronas, Malaysia
88+5 lantai
Hasil 2 :
Persentase Luas
Area Inti = 24 %
Conrod, Singapore
35 lantai
Hasil 3 :
Persentase Luas Area Inti = 8 %
Hasil 4 :
Persentase Luas Area Inti = 9 %
Luas Inti (core) bangunan tinggi ditentukan berdasarkan pertimbangan antara lain:
▪ Proporsi luas inti bangunan berdasarkan data-data empirik yang telah dikumpulkan
sesuai ketinggian bangunan yang direncanakan, untuk selanjutnya akan menjadi bagian
dari data input analisis struktur oleh Ahli Teknik Sipil.
▪ Kebutuhan ruang-ruang utilitas bangunan seperti: ruang lift, ruang tangga, ruang AHU
(air handling unit), ruang panel elektrikal, toilet, lubang vertikal utilitas (shaft) dsb., untuk
selanjutnya akan menjadi bagian dari data perencanaan utilitas oleh Ahli MEP.
Tugas
Minggu - 2
35
TUGAS - 2 (kelompok maks. 3 mhs.)
a. Cari 3 sampel denah tipikal bangunan tinggi yang terlihat area inti bangunan, dengan
tinggi bangunan mendekati tugas studio Anda, (untuk mendapatkan data yang lebih
relevan digunakan sebagai bahan pertimbangan perancangan, jumlah lantai sebaiknya
selisihnya tidak lebih dari 10 dengan tugas studio Anda, selisih lebih sedikit lebih baik)
b. Jelaskan ruang-ruang di dalam Core tiap denah dan Hitunglah proporsi (persentase)
Luas Area Core : Luas Lantai tipikal
c. Berikan penjelasan tentang metode analisis tiap luasan dan kesimpulan yang
didapatkan dari data-data tersebut.
▪ Format Ukuran A3, jumlah halaman bebas, disimpan dalam bentuk file PDF.
▪ Tulis nama dan NIM anggota kelompok dengan persentase keaktifan masing-masing.
▪ Kumpulkan di elearning UTY sehari sebelum kuliah ke-3 selambatnya jam 18.00 wib.
▪ Kode nama file: SK3_Kelas_NIM Anggota (Tugas 2)
▪ Tugas akan direview di kuliah-3
36
Selamat Belajar
37