Anda di halaman 1dari 3

TEORI ARSITEKTUR 2

ANALISIS TEORI KONTEKSTUAL PORTLAND BUILDING –


MICHAEL GRAVES
DHITA FARDANIWURI I0209025

Karya-karya Graves menjadi terkenal berkat


bentuk arsitekturalnya yang prima, karyanya
juga banyak dipengaruhi banyak hal,
diantaranya oleh Le Corbusier dan arsitektur
neo-historisisme. Sebelumnya ia hanya
dikenal melalui sketsa-sketsanya daripada
karya bangunan. Karya-karyanya
memadukan elemen-elemen klasik. Bentuk-
bentuk yang digunakannya pada umumnya
sederhana, namun mampu menampakan ekspresinya secara jelas.

Melalui Portland Public Service Building, ia memperkenalkan Purna-


Modernisme pada masyarakat umum. Sebelumnya ia hanya dikenal
melalui sketsa-sketsanya daripada karya bangunan. Karya-karyanya
memadukan unsur-unsur klasik dengan komposisi bentuk skulptur,
misalnya pemaduan komposisi dari geometrika kubus dengan unsur
jendela klasik yang berjajar. Bentuk-bentuk yang digunakannya
pada umumnya sederhana, namun mampu menampakan
ekspresinya secara jelas.

Bangunan ini berada di


atas tanah seluas 200
kaki persegi di sebuah
blok downtown.
Bangunan ini
direncanakan akan
menjadi kantor begi
pemerintah. Site
bangunan sangat unik karena berdekatan dengan City Hall dan
Country Courthouse Building pada kedua sisinya, dan berdekatan
dengan public transit mall dan tempat parker pada dua sisi lainnya.
Desain bangunan ini diperuntukkan bagi public dalam konteks kota.
Untuk memperkuat pentingnya street sebagai karakter urban yang
esensial, disediakan loggia “los-los” pada keempat sisi bangunan
dan pertokoan sepanjang jalur pejalan kaki. Fasilitas public kota
diletakkan pada bagian tengah bangunan.

Bangunan yang bujur sangkar


dengan jendela bujur sangkar
kecil-kecil mencerminkan
blok-blok bujur sangkar pola
asli grid kota dan
memperkuat esensi kota
.Patung Lady of Commerce
diambil dari gambar pada
stempel kota, yang dinamai
“Portlandia”, diletakkan
didepan jendela besar sebagai refrensi bagi kota. Pada lantai
puncak atas terdapat balkon. Dari sini, dapat melihat pemandangan
kota Portland.

Dari teks diatas, konsep desain kontekstual tampak dari beberapa


hal. Pertama, peletakan loggia dan took-toko serta penerusan jalur
pejalan kaki pada lantai dasar menunjukkan pemahaman dan
penghargaan terhadap street sebagai karakter penting kota.
Kedua,peletakan patung “Lady of Commerce” dibagian depan
bangunan dimaksudkan sebagai referensi kota. Ketiga, penggunaan
jendela bujur sangkar kecil dalam pola grid pada fasad bangunan
dimaksudkan sebagai salah satu cara kontekstual dengan
memperkuat esensi kota. Keempat, peletakan balkon dan pavilium
pada lantai atas menunjukkan apresiasi Graves terhadap potensi
kawasan pemandangan yang atraktf di sekitar site sekalgus sebagai
salah satu cara untuk menghubungkan bangunan ini dengan
elemen struktur kota lainnya.

Sumber:
Ikhwanuddin. 2005. Menggali Pemikiran Postmodernisme Dalam
Arsitektur. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai