7 MEI 2020 ARMELIA DAFRINA ST MT Pengertian Arsitektur Gothik
Arsitektur Gothik berkembang di benua eropa sekitar
abad XII-XIII Arsitektur ini berevolusi dari Arsitektur Romawi dan menggantikan Arsitektur Renaissance. Arsitektur Gothic dikenal selama periode sebagai "Gaya Perancis" (Opus Francigenum), dengan jangka Gothic pertama muncul pada bagian akhir dari Renaissance. Arsitektur Gothic yang paling dikenal sebagai arsitektur banyak besar katedral, biara dan gereja di Eropa. Hal ini juga banyak arsitektur kastil, istana, balai kota, balai serikat, universitas terkemuka. Ciri-ciri Arsitektur Gothic
1. Bentuk bangunan yang menjulang tinggi dan
terkesan megah. 2. Di aplikasikan pada bangunan-bangunan religius, karena memang tujuan utamanya yaitu untuk memperlihatkan keagungan. 3. Penggunaan jendela yang berukuran besar dengan tujuan mengambil keuntungan cahaya matahari dalam jumlah besar dan menggunakan material kaca warna-warni agar cahaya yang masuk terlihat indah. Ruang Ilahi: Cahaya Gothic
Jammer berpendapat Keterlibatan Tuhan dengan
ruang/tempat selama abad-abad pertengahan, yang pada umumnya disebabkan oleh meluasnya pemikiran kaum Yahudi dan menerangkan bagaimana banyak cendekiawan mengidentifikasi tentang ide ruang dengan Tuhan yang hadir dimana-mana. Intinya karena Tuhan adalah cahaya, akibatnya cahaya dan ruang memiliki sifat ilahi. Berikut adalah contoh bangunan gothic yang meggunakan teori ruang ilahi yaitu Katedaral Amiens di Prancis. Dengan menggunakan material yang transparan maka cahaya akan menyinari ruang. Paul Frankl
Interpretasi yang tepat atas bentuk arsitektural
merupakan suatu hal yang penting, apabila tidak dapat dikatakan sebagai metode terpenting untuk memahami sikap-sikap spiritual yang dianut pada kurun waktu tertentu. Hans Jantzen yang menganut interior gothic sebagai suatu “struktur diafan” atau struktur tembus cahaya. Contoh Katedral Rouen di Prancis. Tampak bagain interior banyak menggunakan material kaca yang bersifat transparan. Katedral Duomo De Milano. Katedral Duomo De Sienna. . Gereja St. Mary - Katedral Notre Dame Gambar interior Katedral Krakaw, Polandia Paris Glaucester, Inggris Katedral Oviedo,Katedral Leon, Katedral Burgos, Spanyol. Witelo dalam Perspectiva Communis (1270).
Dalam paruh kedua abad XIII, nilai otonom
dari suatu karya seni dikembangkan lebih lanjut dengan pengenalan teori cahaya. Witelo mendefinisikan Persepsi Inderawi terhadap bentuk melalui kualitas-kualitas murni yang menjadi karakteristik dari ruang utama gothic, seperti: Diaphanitas (transparan), Densitas (kepekatan), dan Obscuritas (kegelapan) Umbria (bayangan). Sedangkan tulisan Abbot Suger tentang St. Denis mengenai ide-ide theologis dan bangunan gereja sebagai bentuk fisik.cahaya tidak mengaitkan peranan cahaya dalam ekspresi ruang utama, melainkan hanya dengan kualitas-kualitas material dari permukaan yang terkena cahaya. Bagi Suger,cahaya berarti kecemerlangan dengan tujuan utama memberikan kesan (keindahan Visual). Cara nya dengan menggunakan “stained glass” Sedangkan tulisan Abbot Suger tentang St. Denis mengenai cahaya tidak mengaitkan peranan cahaya dalam ekspresi ruang utama, melainkan hanya dengan kualitas-kualitas material dari permukaan yang terkena cahaya. Bagi Suger cahaya berarti kecerlangan dengan tujuan utama memberikan kesan. Contoh Basilica St. Denis yang banyak menggunakan material kaca terutama kaca berwarna-warna cahaya transparan menurut Panofsky
Dalam pembahasannya mengenai katedral gothic
menarik tautan intelektual antara skolastisme dengan bentuk gothic, ia mengacu pada konsep kecermerlangan atau kebeningan (Thomas Aquinas). Prinsip Transparansi mengandung arti bahwa representasi visual (cahaya masuk melewati dinding atau dengan kata lain cahaya datang dari luar). Ide ini berlawanan dengan Jantzen yang menganggap jendela stained glass adalah sumber cahaya yang dibingkai oleh kegelapan dari ruang interiornya sendiri. Menurut Jantzen dan Schone
Cahaya gothic tidak dapat disebut cahaya
transparan, seperti yang dikemukakan oleh Panofsky, melainkan sebenarnya cahaya yang tidak alami atau artifisial yang keluar dari jendela stained glass itu sendiri. Otto Von Simson
Katedral sebagai suatu suatu respon bentuk artistik
terhadap pandangan theologis pada abad ke 12. Ide Ruang sebagai representasi cahaya Ilahi sebagai konsep “kontemporer” yaitu arsitek gothic telah merancang atmosfir interior yang khusus dan unik pada abad 12. Arch sama sisi