Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR BANGUNAN

TINGGI
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 4

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
01
ANANDA ASSTIANI SHALSABILLAH
(F1E020003)

02
ARYANSAKTI (F1E020006)
KELOMPOK 2 03
ASTIKAH YUSRIDINAH (F1E020007)
DOSEN PEMBIMBING :
ZAEDAR GAZALBA, S.T.,MT.
I WAYAN SUGIARTHA, ST., MT.
04
AYU PINARING ASIH (F1E020009)

05
FATURAHMANSYAH (F1E020021)
Daftar isi

PENGERTIAN 02 04
SISTEM STRUKTUR
UNSUR-UNSUR DASAR PENGELOMPOKKAN SISTEM
BANGUNAN TINGGI
BANGUNAN TINGGI STRUKTUR BANGUNAN
TINGGI

01 03 05
STABILITAS PENYALURAN SISTEM DI LATASI
BANGUNAN TINGGI BEBAN BANGUNAN
Struktur bangunan adalah bagian
dari sebuah sistem bangunan yang
bekerja untuk menyalurkan beban
yang diakibatkan oleh adanya
bangunan di atas tanah.Menurut
KBBI Online arti kata struktur
adalah cara sesuatu disusun atau
dibangun; susunan;bangunan; yang
disusun dengan pola tertentu.
Pengertian
SISTEM STRUKTUR
BANGUNAN TINGGI
Fungsi utama dari sistem struktur
adalah untuk memikul beban yang
bekerja pada bangunan(beban mati,
beban hidup, beban angin, beban
konstruksi, dan beban lain;) dan
menyalurkannya ke tanah melalui
pondasi.
FUNGSI
Dalam sistem konstruksi bangunan, struktur
berfungsi untuk memberi kekuatan dan
kekakuan untuk mencegah sebuah
bangun/bangunan tersebut tetap kokoh
berdiri.
Bangunan tinggi umumnya
mempunyai bentuk dasar
segiempat, segitiga, bujur
sangkar, bulat, elips, atau
kombinasi dari bentuk-bentuk
tersebut. Bangunan tinggi yang
dengan bentuk dasar empat
persegi panjang apabila
Smenerima beban geser (beban
gempa) akan terguling.

01
STABILITAS
BANGUNAN TINGGI
Agar supaya stabil, maka di beri :
Diberi podium, sehingga memperbesar
01 Dengan basement, sehingga menambah
jarak titik berat masa bangunan dengan 03
ketahanan nilai momen guling
titik guling2.

Diberi tiang pancang,sehingga bangunan Penggabungan podium dan basement


04
02 mempunyai “akar” yang terikat dengan ( atau dengan tiang pancang).
tanah.
02
UNSUR-UNSUR DASAR BANGUNAN 1. Bentuk linier, berupa kolom,
TINGGI balok yang mampu menahan gaya
rotasi dan gaya aksial.
2. Bentuk bidang/permukaan, berupa:
• dinding, padat maupun berlubang atau berangka,
mampu menahan gaya rotasidan aksial (gaya yang
bekerja tegak lurus)
• plat atau beruas,ditumpu pada rangka lantai, mampu
memikul beban didalam dan tegak lurus pada bidang
tersebut.
3. Bentuk spasial, terdiri dari fasade atau inti (core),
dengan mengikat agar berlaku satukesatuan. Yang
bila unsur-unsur ini disatukan,akan membentuk
struktur tulang banguanan yang menghasilakan
system struktur yang mamapu menahan beban
pada bangunan.
03
PENYALURAN BEBAN
Beban vertikal dapat ditahan oleh balok-balok (beban mati dan
beban hidup) sedangkan beban horizontal dapat ditahan kolom
(angin).

1. Penyalur beban vertical / tegak /


gravitasi

Beban gravitasi merupakan beban yang


berasal dari beban matistruktur dan beban
hidupnya yangbekerja pada suatu bangunan
dengan cara menyebarkan beban gravitasi
kolom, balok, dinding, lantaidan disalurkan ke
pondasi/tanah
2. Penyalur beban horizontal / datar

Beban ini merupakan pengaruh


daribeban hidup, termasuk beban
anginayang menyebabkan struktur
melengkungsampai tumbang. Untuk
mengatasinyadibuatlah bidang geser
atau disebutdinding geser (shear wall)
dapat menahan gaya horizontal.
3. Struktur lantai

a. Makin ringan beban lantai, makin d. Memenuhi persyaratan bagi ketahanan


berkurang dimensi kolom dan pondasinya api
danmemungkinkan untuk bentang yang lebih
besar.

b. Kapasitas lantai untuk memikul beban pada e. Memungkinkan bagi kesinambungan


saat pekerjaan konstruksi. pekerjaan konstruksi (waktu)

c. Dapat menyediakan tempat/ruang bagi f. Mengurangi penggunaan alat bantu


saluran utuilitas yang diperlukan. pekerjaan dalam pembuatan pelat lantai.
Sistem struktur lantai: a. Pelat satu arah (one way slab) : ditumpu balok anak yang
sejajar satu samalainnya,pelat dianggap sebagai balaok
tipis yang ditumpu banyak tumpuan.

b. Pelat rusuk satu arah (one way rib/joist slab) : ditumpu


rusuk, jarak antar anakbalok sangat berdekatan.

c. Pelat dua arah (two way slab on beam) : ke-empat sisinya


ditumpu oleh balok

d. Pelat tanpa balok-tanpa kolom (flat plate) : tanpa


penebalan disekelilingkolom,beban vertikal langsung
dipikul kolom dari segala arah.
e. Pelat tanpa balok-dengan kepala kolom (flat slab) :
terdapat penebalan kepalakolom dan pelat lantai pada
puncak kolom, sehingga dapat menimbulkan gayalateral &
Momen lentur.
f. Pelat rusuk dua arah (waffle slab) : pelat lantai yang
langsung ditumpu oleh balok2 arah dengan jarak yang
dekat, kekakuan cukup besar dapat memikul bebanvertikal
sehingga bisa untuk bentang yang lebih besar.
4. Sistem Penahan Gaya
Lateral
Rangka pengaku (braced frame) : terdiri dari kolom
• dan balok yang diberi pengaku diagonal,bisa
berbentuk X atau K.
Gaya lateral adalah gaya angin dan
gempa. Beban angin terkait dengan Dinding geser (shear wall) : komponen vertikal yang
dimensi ketinggian bangunan, sangat kaku boleh mempunyai bukaan ±5%. Fungsi
sedangkan beban gempa terkait • dinding geser dapat berubah menjadi dinding
dengan massa bangunan. penahan beban (bearing wall) apabila menerima
beban tegak lurus dinding geser.

Pada bangunan tinggi, lebih sering dipakai gabungan



portal penahan beban dan dinding geser.
04
PENGELOMPOKKAN SISTEM
STRUKTUR BANGUNAN TINGGI

Struktur yang digunakan pada


bangunan bertingkat tinggi dan
menengah :

1. Sistem struktur rangka (frame)


Terdiri dari balok-balok horizontal dan
kolom sebagai unsur tegak,yang
tersusun teratur dan tegak lurus yang
dapat menahan beban yang disalurkan
ke pondasi.
Agar bangunan tetap stabil akibat gaya
lateral, maka hubungan antara balok dan
kolom diberi :
Hubungan kaku (joint rigidty), menciptakan Triangulasi (triangulation), menjadikan
01 02
sambungan kaku antara bagian rangka. rangka menjadi system segitiga (diberi
ikatan angin atau bracing)

Dinding geser (shear wall), mengakukan rangka dengan


03 diberi dinding geser. Sistem tersebut akan menyebabkan
kekakuan pada rangka.
05 SISTEM DILATASI
BANGUNAN

Dilatasi adalah sebuah sambungan /


garis pada sebuah bangunan yang
karena sesuatu hal memiliki sistim
struktur berbeda.

Fungsi Dilatasi gunanya untuk


menghindari kerusakan atau retak –
terak pada bangunan yang ditimbulkan
oleh gaya Vertikal dan horizontal,
seperti pergeseran tanah, gempa bumi,
dan lain - lain.
Dilatasi bangunan biasanya diterapkan pada :

1. Bangunan yang mempunyai tinggi berbeda – beda. ( pertemuan antara bangunan yang rendah
dengan yang tinggi ).
2. Pemisah bangunan induk dengan bangunan sayap.
3. Bangunan yang memiliki kelemahan geometris.
4. Bangunan yang memiliki panjang >30m.
5. Bangunan yang berdiri diatas tanah yang kurang rata.
6. Bangunan yang ada didaerah gempa.
7. Bangunan yang mempunyai bentuk denah bangunan L, T, Z, O, H, dan U.

Contoh Sketsa Bangunan.


DAFTAR PUSTAKA
http://kbbi.web.id/struktur

rachmat-arsitektur.blogspot.com/2011/02/elemen-elemen-sistem-struktur-bangunan.html

http://documents.tips/documents/sistem-struktur-bangunan-tinggi03.html
http://muchlisryanbekti.blogspot.co.id/2012/04/sistem-dilatasi-bangunan.html
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai