Anda di halaman 1dari 19

RANGKA BANGUNAN

BERTINGKAT RENDAH
Bangunan Bertingkat
Ditinjau dari ketinggian gedung dan spesifikasi perancangan dan
syarat-syarat, bangunan bertingkat dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu :
1. Bangunan bertingkat rendah (Low rise building) :
mempunyai 3-4 lapis lantai atau ketinggian + 10m.
2. Bangunan bertingkat tinggi (High rise building) : mempunyai
lapis lantai lebih dari 4 dan ketinggian lebih dari 10m
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan
bangunan, yaitu :
 Estetika : sebagai dasar keindahan dan keserasian
bangunan yang mampu memberikan rasa bangga kepada
pemiliknya
 Fungsional : disesuaikan dengan pemanfaatan dan
penggunaannya sehingga dalam pemakaiannya dapat
memberikan kenikmatan dan kenyamanan
 Struktural : mempunyai struktur yang kuat dan
mantap yang dapat memberikan rasa aman untuk tinggal
didalamnya
 Ekonomis : pendimensian elemen bangunan yang
proporsional dan penggunaan bahan bangunan yang
memadai sehingga bangunan awet dan mempunyai umur
pakai yang panjang
Rangka portal harus direncanakan dan diperhitungkan kekuatannya
terhadap beban-beban seperti :

• Beban mati : berat dari semua beban bangunan yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, pekerjaan pelengkap
(finishing), alat atau mesin yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari rangka bangunannya.
• Beban hidup : berat dari penghuni dan atau barang-barang yang dapat
berpindah
• Beban angin : beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya
karena adanya selisih tekanan udara (hembusan angin kencang)
• Beban gempa : besarnya getaran yang terjadi di dalam struktur rangka
bangunan akibat adanya gerakan tanah oleh gempa, dihitung
berdasarkan suatu analisa dinamik
• Beban khusus : beban kerja yang antara lain berasal dari adanya selisih
suhu, penurunan pondasi,susut bahan.
MACAM STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT

STRUKTUR RUANG (SPACE FRAME)


KONSTRUKSI LIPAT (FOLDED PLATE)
KONSTRUKSI SHELL (SHELL STRUCTURE)
KONSTRUKSI KABEL (CABLE STRUCTURE)
STRUKTUR RANGKA (SKELETON)
STRUKTUR RUANG
Struktur rangka ruang pada umumnya terbuat dari
elemen struktur linear kaku yang tersusun sebagai
unit- unit geometris untuk membentuk struktur tipis
yang membentang secara horizontal. Struktur ini
khususnya cocok untuk beban distribusi merata,
tetapi tidak untuk memikul beban terpusat
KONSTRUKSI LIPAT
Folded Plate yang terlihat seperti kertas yang ditekuk
– tekuk. Penggunaan struktur ini biasanya digunakan
pada bangunan pabrik.
Struktur shell
pada dasarnya shell diambil dari beberapa bentuk
yang ada di alam seperti kulit telur, tempurung buah
kelapa, cangkang kepiting, cangkang keong, dan
sebagainya (Curt Siegel).
Menurut Joedicke (1963) strukutur shell adalah plat
yang melengkung ke satu arah atau lebih yang
tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya.
Sedangkan menurut Schodecik (1998), shell atau
cangkang adalah bentuk structural tiga dimensional
yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan
lengkung
Struktur kabel
Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap
beberapa struktur yang menggunakan elemen tarik
berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja
terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah
bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya.
Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana
beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya
tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga
memungkinkan peniadaan momen.
PENGERTIAN
RANGKA BANGUNAN (SKELETON)
Rangka bangunan adalah bagian dari bangunan yang
merupakan struktur utama pendukung berat
bangunan dan beban luar yang bekerja padanya.
Selain struktur rangka, struktur utama pendukung
berat bangunan dapat juga berupa struktur dinding
pemikul atau gabungan antara struktur rangka dan
struktur dinding pemikul.
SISTEM RANGKA BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH

Struktur rangka berupa Struktur Rangka Portal,


yang terdiri dari dua elemen utama yaitu kolom dan
balok yang terangkai menjadi satu kesatuan yang
kuat.

Kolom merupakan elemen vertical


Balok merupakan elemen horisontal.
 Kolom portal harus dibuat menerus dari lantai bawah sampai
lantai atas. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal
yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai.

 Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil. Perubahan


dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai agar pada
satu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.

A B C

Keterangan:
 A : Benar
 B : Salah, karena perubahan dimensi
kolom tidak pada balok lantai
 C : Salah, karena letak kolom digeser.
Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit,
yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan
Momen, Gaya vertikal dan Gaya horisontal.

Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal


pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah
tebalnya.
PENGARUH BENTUK DENAH TERHADAP KETAHANAN BEBAN
Pada bangunan bertingkat, bentuk denah sederhana dan simetris
mempunyai ketahanan terhadap gempa yang sangat baik.

 Bentuk denah T, L dan U dapat disederhanakan dengan


siar dilatasi.
Bangunan yang tinggi dan berat tidak sama, sebaiknya
strukturnya juga dipisah untuk menghindari
penurunan bangunan yang tidak sama.

 Bangunan dg. Panjang > 50 meter sebaiknya juga dipisah


BENTUK STRUKTUR YANG KURANG BAIK

Ada kolom Ada Kekakuan


menggantung loncatan balok>kolom
bidang
muka
BAHAN STRUKTUR RANGKA BANGUNAN
BERTINGKAT RENDAH

Umumnya beton bertulang karena mampu menahan


gaya tekan dan tarik. Selain itu, konstruksi beton
bertulang juga merupakan konstruksi tahan gempa,
tahan api, awet dan tidak perlu perawatan.

Lainnya seperti: baja, beton pra-tegang, komposit, dan


kayu (penggunaannya sesuai tuntutan kebutuhannya)

Anda mungkin juga menyukai