Anda di halaman 1dari 17

TugasBesar StrukturBeton SI-3114

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GambaranUmumDesainBangunan

Konstruksi Bangunan merupakan bahan bangunan yang disusun sedemikian


rupa sehingga dapat menahan beban dan menentukan pola bangunan.Untuk
membuat sebuah bangunan dibutuhkan struktur bangunan yaitu bagaimana
membuat konsep dasar dari sebuah bangunan yang satu sama lain saling
terkait dan memberikan kontribusiterhadap apa yang dibebankan.
Konstruksi bangunan diterapkan sebaik mungkin karena hal ini menjamin
kekuatan, estetika, maupun umur sebuah bangunan. Dengan konstruksi
bangunan yang kokoh maka menjamin umur bangunan tersebut lama dan
yang terpenting adalah aman untuk digunakan.

Desain adalah garis besar, sketsa; rencana, seperti dalam kegiatan seni,
bangunan, gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan (The American
Collage Dictionary). Desain adalah gambar atau garis besar tentang sesuatu
yang akan dikerjakan atau dibuat (Readers Dictionary, Oxford Progressive
English) (Sachari, (2005 : 7-8)).

Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses


perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur
seni dan sains yang membutuhkan keahlian dalam mengolah nya. Proses ini
dibedakan menjadi dua bagian (Zuhruiyadi, 2008):

a. Tahap pertama
Desain umum yang merupakan peninjau umum dari garis besar
keputusan-keputusan desain. Tipe struktur dipilih dari berbagai alternatif
yang memungkinkan. Tata letak struktur, geometri atau bentuk
bangunan, jarak antar kolom, tinggi lantai dan material bangunan telah
ditetapkan dengan pasti pada tahap ini.
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

b. Tahap kedua
Desain terperinci yang antara lain meninjau tentang penentuan besar
penampang lintang balok, kolom, tebal pelat dan elemen struktur lainnya.
Secara garis besar, struktur bangunan dibagi menjadi dua bagian sama, yaitu
struktur bangunna diatas tanah sering disebut struktur atas (upperstructure),
sedangkan struktur bangunan yang ada didalam tanah, sering disebut
struktur bawah (sub structure).

Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah (lower


structure) dan struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower
structure) yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang
berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan
struktur atas (upper structure) adalah struktur bangunan yang berada di atas
permukaan tanah seperti kolom, balok, plat, tangga. Setiap komponen
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda di dalam sebuah struktur.

Suatu bangunan gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan
terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu,
diperlukan suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat
memenuhi kriteria kekuatan (strenght), kenyamanan (serviceability),
keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability).

Beban-beban yang bekerja pada struktur seperti beban mati (dead load), beban
hidup (live load), beban gempa (earthquake), dan beban angin (wind load)
menjadi bahan perhitungan awal dalam perencanaan struktur untuk
mendapatkan besar dan arah gaya-gaya yang bekerja pada setiap komponen
struktur, kemudian dapat dilakukan analisis struktur untuk mengetahui besarnya
kapasitas penampang dan tulangan yang dibutuhkan oleh masing-masing
struktur (Gideon dan Takim, 1993).

Perencanaan struktur atas harus mengacu pada peraturan atau pedoman


standar yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton
bertulang, yaitu Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton nomor: SK
SNI T-15-1991-03, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983,
Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung tahun 1983.
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

a. Struktur Atas (Upper Structure)


Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang
berada di atas muka tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas
kolom, pelat, balok,dinding geser dan tangga, yang masing-masing
mempunyai peran yang sangat penting.
1. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu
kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah
sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang
memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama
untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup
(manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom
berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen


struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial
tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan
beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan
tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan,
sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua
material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian
struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan
gaya tarik pada bangunan. Untuk kolom pada bangunan sederhana
bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

Sumber : dokumen berbagaireviews.com

2. Balok
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok
merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai
dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka
penguat horizontal.

Sumber : Dokumen windradesainkonstuksi.blogspot.com

3. Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi
merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok
yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

Sumber : dokumen proyeksipil.blogspot.com


TugasBesar StrukturBeton SI-3114

Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :


a. Besar lendutan yang diijinkan
b. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
c. Bahan konstruksi dan plat lantai

Berdasarkan aksi strukturalnya, plat dibedakan menjadi empat


(Szilard,1974) :
a. Pelat kaku
b. Membran
c. Plat flexibel
d. Plat tebal
e. Bahan untuk plat lantai dapat dibuat dari :
a. Plat Lantai Kayu
b. Plat Lantai Beton
c. Plat Lantai Yumen ( Kayu Semen )

Sistem plat lantai :


a. Plat Satu Arah
b. Plat Dua Arah

4. Tangga
Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat,
bordes dan anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan
lantai di atasnya. Tangga mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu
tangga dengan bentangan arah horizontal, tangga dengan bentangan ke
arah memanjang, tangga terjepit sebelah (Cantilever Stairs) atau
ditumpu oleh balok tengah., tangga spiral (Helical Stairs), dan tangga
melayang (Free Standing Stairs).
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

Sumber : dokumen civilengginering.wordpress.com

Bagian-Bagian struktur tangga :


a. Ibu Tangga
b. Anak Tangga

Jenis- jenis Tangga Menurut Strukturnya :


a. Tangga Plat
b. Tangga Balok
c. Tangga kantilever

5. Dinding Geser
Dinding Geser (shear wall) adalah suatu struktur balok kantilever tipis
yang langsing vertikal, untuk digunakan menahan gaya lateral. Biasanya
dinding geser berbentuk persegi panjang, Box core suatu tangga, elevator
atau shaft lainnya. Dan biasanya diletakkan di sekeliling lift, tangga atau
shaft gunamenahan bebanlateral tanpa mengganggu penyusunan
ruang dalambangunan.

.
Sumber : dokumen jurnalarsitek.blogspot.com
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

6. Atap
Atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, yang melindungi
gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik
(mikrokosmos/makrokosmos).

Sumber : dokumen ilmutekniksipil.com

Permasalahan atap tergantung pada luasnya ruang yang harus


dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan
penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan salah satu bagian
terpenting. Struktur atap terbagimenjadi rangka atap dan penopang
rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan
penutup. Penopang rangka atap adalah balok kayu / baja yang disusun
membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda.
a. Kuda – kuda
Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya
sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.
Kuda – kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap.
Umumnya kuda-kuda terbuat dari :
1. Kuda-kuda kayu
Digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang sekitar 12 m.
2. Kuda-kuda bambu
Pada umumnya mampu mendukun beban atap sampai dengan 10 m.
3. Kuda-kuda baja
Sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau
lengkung dapar mendukung beban atap sampai beban atap
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

sampai dengan bentang 75 m, seperti pada hanggar pesawat,


stadion olahraga, bangunan pabrik, dan lain-lain.
4. Kuda-kuda dari beton bertulang
Dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 m hingga
12 m. Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian
batang yang selalu membentuk segitiga. Kuda-kuda diletakkan
di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan
bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal
maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban
vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung
beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban
yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng,
usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan,
orang pada saat memasang/memperbaiki atap).
b. Struktur Bawah (Lower Structure)
1. Pondasi
Pengertian umum pondasi adalah struktur bagian bawah
bangunan yang terhubung langsung dengan tanah, atau bagian
bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang
berfungsi memikul beban bangunan yang ada diatasnya. Pondasi
harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan
bangunan terhadap beban bangunan itu sendiri, beban-beban
bangunan, gaya-gaya luar seperti tekanan angin gempa bumi,
dan lain-lain. Di samping itu, tidak boleh adanya penurunan
level melebihi batas yang di izinkan.

Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi


bangunan harus diletakkan pada tanah yang cukup keras, padat,
dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan
penurunan yang berlebih. Pondasi merupakan struktur dari
bangunan yang sangat penting, karena fungsinya adalah
menopang bangunan yang ada diatasnya, maka proses
pembangunannya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

a. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak ke


bawah.
b. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil.
c. Tahan terhadap perubahan cuaca.
d. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia.
Suatu sistem harus menjamin dan mampu mendukung
bangunanyang ada diatasnya. Untuk itu pondasi harus kuat,
stabil, dan aman agar tidak mengalami penurunan, tidak
mengalami patah karena akan sulit untuk memperbaiki sistem
pondasi.

Pembuatan pondasi harus berdasarkan beberapa hal berikut :


a. Berat bangunan yang akan dipikul oleh pondasi.
b. Jenis tanah dan dan daya dukung tanah.
c. Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat.
d. Alat dan tenaga kerja yang tersedia.
e. Lokasi dan lingkungan pekerjaan.
f. Waktu dan biaya pekerjaan
Hal yang penting berkaitan dengan pondasi adalah apa yang
disebut soil investigation, atau penyelidikan tanah. Pondasi harus
di letakkanpada tanah yang keras dan padat. Untuk mengetahui
letak/kedalaman tanah yang keras dan tgangan tanah/daya
dukung tanah, maka perlu diadakannya penyelidikan tanah,
yaitu dengan cara :
a. Pengeboran (Driling), dari lubang hasil pengeboran akan
diketahui contoh-contoh tanah yang kemudian dikirim ke
laboratorium mekanika tanah.
b. Percobaan Penetrasi (Penetration Test), dengan cara
menggunakan alat yang disebut Sondir Statik Penetrometer.
Ujungnya berupa conus yang ditekan masuk ke dalam tanah,
dan secara otomatis akandibaca hasil sondir tegangan tanah.
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

Sumber : dokumen jharwinata.blogspot.com

2. Galian Tanah
Galian tanah dan galian-galian lainya harus dilakukan menurut
ukuran dalam, lebar, dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum
pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi lama, dan akar pohon
yang terdapat pada bagian pondasi yang dilaksanakan harus
dibongkar dan dibersihkan dan dibuang. Bekas pipa yang tidak
terpakai harus disumbat. Apabila lokasi yang akan dijadikan
bangunan pipa air, pipa gas, pipa pembuangan, kabel listrik,
kabeltelepon dan sebagainya maka secepatnya diberitahukan
kepadakonsultan managenen konstruksi atau instansi yang
berwenanguntuk mendapatkan petunjuk selanjutnya.

Pelaksanaan pekerja/kontraktor bertanggung jawab penuh atas


segala kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Apabila penggalian tersebut melebihi kedalaman yang telah di
tentukan maka kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah
tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat
yang telah di tentukan yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.

Pekerjaan galian pondasi harus menjada agar lubang galian


tersebut bebas dai longsoran tanah di kiri dan kanan nya,
sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik dan
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Pengisian kembali dengan tanah bekas galian di lakukan selapis


demi selapis sambil disiram air secukupnya dan di tumbuk
sampai padat. Pekerjaan pengesian kembali ini hanya boleh di
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

lakukan setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapat


persetujuan konsultan manajemen konstruksi, baik mengenai
kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah galian tersebut.

3. Struktur Basement
Konstruksi basement sering merupakan solusi yang ekonomis
guna mengatasi keterbatasan lahan dalam pembangunan gedung.
Tapi sebagai struktur bawah tanah, desain maupun pelaksanaan
konstruksi basement perlu dilakukan dengan memperhitungkan
banyak hal. Disamping aspek teknis dari basement itu sendiri,
tidak kalah pentingnya adalah aspek lingkungannya. Mutu
pekerjaan pada konstruksi basement akan sangat mempengaruhi
umur dari basement tersebut.

Pengendalian terhadap mutu terpadu sangat diperlukan untuk


mencapai produk konstruksi mutu tinggi dan dapat diandalkan.
Beberapa hal yang berkaitan dengan galian basement yang
perludiperhatikan adalah beban dan metode galian. Beban
tersebut biasanya berupa beban terbagi rata, beban titik, dan
beban garis dan beban terbagi rata memanjang. Sedangkan
metode galian dimana dibagi menjadi: open cut, cantilever,
angker, dan strut.

Pemilihan metode galian disesuaikan dengan perencanaan


bangunan dan kondisi di lapangan. Pada metode galian
basement ada beberapa factor yang perlu diperhatikan antara
lain: jenis tanah, kondisi proyek, muka air tanah, besar tekanan
tanah yang bekerja, waktu pelaksanaan, analisa biaya dan
sebagainya.

Beberapa masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembuatan


galian basement, seperti penurunan permukaan tanah disekitar
galian yang dapat menyebabkan kerusakan structural pada
bangunan dekat galian, retaknya saluran dan sarana yang lain.
Salah satu penyebabnya adalah penurunan permukaan air tanah
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

disekitar galian akibat pemompaan selama konstruksi. Untuk


mencegah masalah yang timbul maka metode pemilihan
dewatering sangat menentukan.

Sumber : dokumen jharwinata.blogspot.com

1.2 Fungsi Bangunan

Bangunan yang memiliki dua lantai ini berfungsi sebagai tempat parkir.
Ruang parkir berada pada lantai pertama kedua dan rooftop.

1.3 Denah Bangunan

Denah merupakan rencana pada suatu bangunan yang digambarkan pada


gambar kerja. Dimana dalam denah kita dapat mengetahui tata letak ruang
beserta lebar dari ruang yang dapat dilihat dari denah tersebut. Denah dalam
bangunan perlu disajikan dilapangan.
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

1.3.1. Denah Lantai Satu

Gambar 1.1. Denah Lantai Satu


Sumber: Dokumen Pribadi

1.3.2. Denah lantai Dua

Gambar 1.2. Denah Lantai Dua


Sumber: Dokumen Pribadi
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

1.3.3. Denah lantai Rooftop

Rooftop
Gambar 1.3. Denah Lantai Rooftop
Sumber: Dokumen Pribadi

1.3.4. Denah Balok Induk X, Balok Induk Y dan Pelat

Gambar 1.4. Denah Balok Induk Elv +5.00


Sumber: Dokumen Pribadi
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

Gambar 1.4. Denah Balok Induk Elv +5.00


Sumber: Dokumen Pribadi
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

1.4 Mutu Bahan

Bahanyang digunakan dalamdesaindan


pembangunanstrukturiniadalahmaterial dari beton dan bajadengan mutu
sebagai berikut:
1. Tipe: Beton
Berat Jenis = 2400 kg/m3
Fc’ = 25 MPa
U = 0.25
E = 23.500 MPa
2. Tipe: Baja
Berat Jenis = 7850 kg/m3
Fy = 245 MPa
Fu = 410MPa
Fye = 318.5 MPa
Fue = 350.350 MPa
U = 0.3

1.5 Bagian Struktur yang Didesain

Proses desain meliputi desain balok, dan kolom pada struktur bangunan dua
lantai ini dimulai dengan menghitung preliminary design untuk ketiga
komponen struktur tersebut sehingga mendapatkan demensi yang sesuai.
Setelah mendapatkan dimensi yang sesuai, dilakukan pemodelan struktur,
pembebanan, dan analisis gaya dengan menggunakan bantuan software
SAP2000. Dalam pemodelan, perlu didefinisikan elemen struktur seperti
penampang. Material, dan pembebanan. Langkah selanjutnya adalah analisis
gaya-gaya dan pendesainan tulangan sesuai dengan SNI sehingga struktur
dapat menahan pengaruh beban terfaktor yang bekerja.
TugasBesar StrukturBeton SI-3114

1.6 Peraturan dan Software yang digunakan

Desain dan analisis yang dilakukan berpedoman pada peraturan-peraturan


berikut:
a. SNI2847:2013,Judul:Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung yang meliputi balok, kolom dan peraturan mengenai tulangan.
b. PBI’83 (Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung1983).
c. SNI1727-2013 mengenai beban untuk perencanaan perencanaan
bengunan atau struktur lain.
d. PPUPRG 1987 untuk beban yang tidak tercantum dalam
SNI1727:2013.
e. SAP2000 merupakan software yang digunakan untuk mendesain
struktur bangunan dan melakukan perhitungan gaya-gaya dan momen
yang terjadi dalam suatu struktur.
f. AUTOCAD2016 merupakan software yang digunakan dalam
menggambar desain bangunan.
g. EXCEL 2016 merupakan software yang digunakan untuk perhitungan
desain bangunan.

Anda mungkin juga menyukai