Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

PELINGKUP BANGUNAN

Tata atur pelingkup berkenaan dengan penciptaan pelindung sekeliling ruang


bangunan. Maka pelingkup dapat disimpulkan sebagai elemen elemen pembentuk sebuah
ruang yaitu lantai, dinding, dan langit langit atau atap. Pelingkup berkaitan dengan 3 unsur
yaitu, struktur, bidang pelingkup, dan bukaan.

A. STRUKTUR

Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk


bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-
kuda, dan atap. Pada prinsipnya, elemen struktur berfungsi
untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang
meliputi elemen tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga
membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur bangunan
tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-
masing.
Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban bangunan dari bagian
bangunan atas menuju bagian bangunan bawah, lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan
struktur harus memastikan bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup menanggung
gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong dan menyalurkannya ke tanah
dengan aman.

Terdapat 3 bagian dari struktur bangunan antara lain :

1. STRUKTUR BAWAH (SUBSTRUKTUR)

Adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah


permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan
sloof.

Teori Arsitektur 1 2
4
a. PONDASI

Pondasi adalah salah satu elemen struktur bawah bangunan yang langsung
berhubungan dengan tanah yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke
lapisan tanah yang berada di bawahnya. Pondasi dikatakan bagian terendah dari bangunan
oleh sebab itu beban dari bangunan diatasnya seperti beban mati, beban hidup, beban angin
disalurkan melalui element struktur horizontal atau vertikal ke pondasi yang selanjutnya
beban tersebut dilanjutkan ke tanah dasar.

Berdasarkan letak dan posisinya, pondasi digolongkan menjadi 2 jenis :

✓ Pondasi dangkal (shallow footing)

pondasi dangkal didefinisikan sebagai pondasi yang mendukung bebannya secara


langsung. Pondasi dangkal digunakan apabila kedalaman tanah baik tidak begitu dalam yaitu
antara 0,6 sampai 2 meter, serta kapasitas dukung tanah relatif baik. Secara umum pondasi
dangkal memberikan biaya lebih murah dibandingkan jenis pondasi lainya.

Jenis-jenis pondasi dangkal antara lain :

Pondasi (Setempat) Pondasi Menerus Pondasi Rakit

✓ Pondasi Dalam (Deep Footing)

Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan


permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana daya
dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural
dan kondisi permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya
dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah
elevasi permukaan tanah.

Teori Arsitektur 1 3
4
Jenis-jenis pondasi dalam antara lain :

Pondasi Sumuran Pondasi Pile Cap

b. SLOOF

Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi


bangunan. Sloof berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan
atas ke pondasi, sehingga beban yang tersalurkan setiap titik di
pondasi tersebar merata.

Sloof berfungsi untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut dapat berdiri pada
beton yang cukup kuat, tak terjadi penurunan dan juga pergerakan yang dapat mengakibatkan
dinding jadi retak atau pun pecah.

Adapun fungsi dari penggunaan sloof pada bangunan sebagai berikut :

o Sebagai pengikat kolom.


o Meratakan gaya beban dinding pada pondasi.
o Menahan gaya beban dinding.

2. STRUKTUR TENGAH

Merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas


permukaan tanah dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh
manusia. Yang dimaksud struktur tengah di antaranya dinding,
kolom, dll.

Teori Arsitektur 1 4
4
a. KOLOM

Menurut Sudarmoko, Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga
runtuh total (total collapse) seluruh struktur.

Jenis-jenis kolom antara lain :

Kolom Utama

Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom


yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada
diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama
adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai
tidak tidak begitu besar.
Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan
rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/ 20, dengan
tulangan pokok 8 d 12 mm, dan begel d 8-1 0cm ( 8 d 12
maksudnya jumlah besi beton diameter 12 mm 8 buah, 8 – 10
cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).

Kolom Praktis

Kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan


juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom
maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata,
(sudut- sudut). Dimensi kolom praktis 15/ 15 dengan tulangan
beton 4 d 10 begel d 8- 20.

b. DINDING

Dinding adalah suatu struktur padat yang


membatasi dan kadang melindungi suatu area.
Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan
menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam
bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau membatasi
suatu ruang di alam terbuka. Dinding bangunan memiliki
dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-
langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap
intrusi dan cuaca.

Teori Arsitektur 1 5
4
Jenis-Jenis Dinding

o Dinding Partisi
Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari gypsum, fiber, tripleks
atau Duplex

o Dinding Pembatas
Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi

o Dinding Penahan
Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur tambahan untuk menahan
tekanan tanah.

o Dinding Struktural
Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton untuk kolom.
Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen

o Dinding Non-Struktural
Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas apabila dinding di robohkan,
maka bangunan tetap berdiri. beberapa material dinding non-struktural diantaranya seperti
batu bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca

Fungsi Dinding

o Melindungi seisi bangunan dari ancaman marabahaya


o Memisahkan antar-ruangan yang ada di dalam bangunan
o Membagi interior bangunan menjadi ruang pribadi dan ruang umum
o Mencegah cuaca yang ekstrim
o Menahan konstruksi bangunan bagian atas
o Meredam kebisingan dan cahaya yang berlebih
o Menahan radiasi yang berbahaya
o Menyediakan fungsi media penyimpanan
o Mendukung nilai keindahan bangunan

c. BALOK

Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan
pengikat kolom lantai atas.Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal.

Balok terbagi beberapa macam yaitu:

Balok Kayu Balok Baja Balok Beton

Teori Arsitektur 1 6
4
d. PLAT LANTAI

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah


langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat
yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh
balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

Fungsi Plat Lantai

✓ Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas


✓ Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
✓ Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
✓ Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
✓ Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal

3. STRUKTUR ATAS (UPPER STRUKTUR)

a. ATAP

Atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan,


yang melilndungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun
metafisik. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan
penopang rangka atap. Penopang rangka atap adalah balok kayu
/ baja yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah
kuda-kuda.
1. Kuda – kuda
Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda – kuda
merupakan penyangga utama pada struktur atap.

Jenis kuda-kuda antara lain :

• Kuda-kuda kayu
• Kuda-kuda bambu
• Kuda-kuda baja
• Kuda-kuda dari beton bertulang

Teori Arsitektur 1 7
4
B. BIDANG PELINGKUP

Bidang pelingkup bangunan mencakup atap (overhead plane), dinding (wall plane),
dan lantai (base plane). Penggunaan serta pemilihan bidang pelingkup ditentukan berdasar
ukuran dan raut ruang yang akan mewadahi aktivitas tertentu.

1. LANTAI (BASE PLANE)

Base plane merupakan bidang datar yang dapat berguna sebagai penanda batas ruang.
Base plane juga berfungsi sebagai batas bawah sebuah ruang. Material penyusun bidang
pelingkup lantai terdiri dari soft material dan hard material.

Hard material merupakan elemen pembentuk bidang dasar yang berupa maerial dengan
rongga kecil dan bahan yang keras sehingga digunakan sebagai area sirkulasi. Hard mataerial
terdiri dari olahan batu alam, olahan kayu, karpet.

a. SOFT MATERIAL

Soft material merupakan elemen pembentuk bidang dasar yang berupa material
berongga sehingga dapat membantu penyerapan air. Soft material terdiri dari tanah, rumput,
dan air.

Rumput adalah salah satu jenis tanaman penutup tanah yang paling umum digunakan,
terutama untuk taman. Karena rumput merupakan jenis tanaman yang paling bagus serta
punya beberapa fungsi. Selain bisa menyerap air juga untuk mengurangi debu dari tanah yang
berterbangan tertiup angin.

Berikut ini beberapa jenis rumput yang sering digunakan :

Rumput Gajah Mini Rumput Golf Rumput Jepang

b. HARD MATERIAL

Hard material merupakan elemen pembentuk bidang dasar yang berupa maerial
dengan rongga kecil dan bahan yang keras sehingga digunakan sebagai area sirkulasi. Hard
mataerial terdiri dari olahan batu alam, olahan kayu, dan karpet.

Teori Arsitektur 1 8
4
Berikut ini beberapa contoh hard material yang sering digunakan :

Batu Alam Parket Kayu Vinyl Keramik

2. DINDING (WALL PLANE)

Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk
ruang. Dilihat dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/
pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural (bearing wall).
Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material atau bahan sesuai dengan
kebutuhannya,

Contoh material dinding antara lain ialah :

Dinding Beton Dinding Bata Dinding Batako Dinding Kayu

Estetika sebuah hunian dapat diperkuat oleh detail-detail dekoratif. Dinding sebagai
area paling luas di rumah menjadi titik yang tepat untuk diberikan detail, salah satunya lewat
permainan pelapis dinding. Umumnya, cat digunakan untuk melapisi dinding agar
tampilannya lebih berwarna dan dapat mempercantik visual ruang. Namun, pelapis dinding
tak hanya cat saja. Ada banyak pelapis lain yang bisa menjadi alternatif bila sudah bosan
dengan tampilan polos pada rumah.

Berikut ini beberapa bahan pelapis dinding :

Keramik Granit Parket kayu Wallpaper Motif

Teori Arsitektur 1 9
4
3. ATAP (OVERHEAD PLANE)

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk
keperluan perlindungan.
Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap
hendaknya disesuaikan dengan iklim setempa, biaya yang tersedia, dan material yang mudah
didapat.

Berikut ini beberapa contoh desain bentuk atap :

Atap Dak / Datar Atap Sandar Atap Pelana

Atap Tenda Atap Limas Atap Kombinasi

Atap Mansard Atap Menara Atap Piramida

Atap Minangkabau Atap Joglo Atap Kubah

Teori Arsitektur 1 10
Berikut ini bebrapa material penutup atap :

Genteng Beton Keramik

Seng / Asbes Rumbia Sirap

C. BUKAAN
Bukaan merupakan bidang terbuka pada sebuah bidang pelingkup, bukaan terdiri dari
pintu, dan jendela.

Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak (buka-tutup), bergeraknya
pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan / penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya.
Dalam merencanakan pintu dan jendela, Ada 4 hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :

o Matahari
o Penerangan
o Pemandangan
o Penampilan

a. Fungsi, Jenis, Dan Bahan Pintu

Pintu berfungsi sebagai jalan keluar masuknya orang atau barang dari kamar yang
satu ke kamar yang lain disebut sebagai pintu dalam, dan keluar masuknya orang atau barang
dari ruang dalam ke ruang luar disebut sebagai pintu luar. Pintu luar juga berfungsi
membantu sirkulasi udara dan penerangan alam kedalam ruang.

Teori Arsitektur 1 11
Berikut ini beberapa jenis pintu yang sering digunakan:

➢ Pintu Swing
Jenis pintu yang paling umum dan selalu digunakan di bangunan
manapun adalah pintu swing atau pintu kupu-kupu, yaitu pintu biasa yang
dapat membuka dan menutup dengan cara didorong ke depan atau ditarik
kebelakang dengan putaran satu arah maupun dua arah.

➢ Pintu Geser
Pintu model ini sering disebut juga dengan sliding door. Cara
membukanya dengan menggeser pintu ke samping kanan atau kiri. Pintu
geser ini biasanya digunakan pada ruang yang sempit karena tidak
memerlukan ruang unntuk mengayunkan pintu seperti pintu swing.

➢ Pintu Lipat
Pintu ini sering disebut juga dengan folding door. Cara membukanya
pun tidak berbeda dengan pintu geser, yaitu dengan digeser kesamping dan
menggunakan bantalan rel, namun bedanya pintunya dilipat.

➢ Pintu Putar Otomatis


Putar otomatis atau revolving door digunakan pada mall, hotel, dan
gedung perkantoran. Pintu ini akan berputar secara otomatis saat terdapat
gerakan orang yang hendak memasuki ruangan.

Berikut ini beberapa jenis pintu berdasarkan bahan pembuatannya :

Aluminium Kayu Louvre Flush

b. Fungsi, Dan Jenis Jendela

Untuk memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan dan membantu sirkulasi udara
dalam ruang, sehingga ruangan menjadi nyaman. Dari fungsi tersebut jendela perlu
ditempatkan pada dinding yang berhubungan dengan ruang luar.

Teori Arsitektur 1 12
Berikut ini beberapa jenis jendela yang paling sering digunakan :

➢ Jendela Kaca Nako Atau Krepyak

Jendela nako atau biasa disebut juga dengan jendela krepyak.


disebut jendela krepyak karena saat dibuka akan mencul suara
‘krepyak’ dari kaca dan besi yang saling bersinggungan. Jendela ini
sangat populer di tahun sebelum 2000-an.

➢ Jendela Swing

Jendela swing atau jendela casement ini memiliki berbentuk


seperti pintu rumah, terbuka keluar. Jendela ini cocok untuk ruangan
yang menghadap ke taman. Untuk memaksimalkan jumlah cahaya yang
masuk.

➢ Jendela Kaca Mati

Jendela kaca mati ini terdiri atas kaca yang dipasang ‘mati’ pada
kusen, sehingga tidak bisa dibuka-tutup. Fungsinya adalah menyalurkan
cahaya ke dalam ruangan. Biasanya jendela ini sebagai pendamping
jendela lain di rumah.

➢ Jendela Awning Dan Jendela Hopper

Pada dasarnya kedua jendela ini memiliki bentuk


yang sama. Saat ditutup pun kenampakannya persis. Hanya
saja, jendela awning terbuka di bawah, sedangkan jendela
hopper terbuka di atas.

➢ Jendela Pivot

Jendela pivot lain daripada yang lain karena menggunakan engsel


pivot yang diletakkan di tengah-tengah kusen. Jadi, daun jendela melekat
di bagian tengah, bukan pinggir.

➢ Jendela Geser

Jendela ini sangat praktis, tidak boros tempat, mudah dibersihkan,


mudah dirawat, serta mampu menyalurkan udara dan cahaya dengan baik.

Teori Arsitektur 1 13
TUGAS 06

“ PELINGKUP BANGUNAN “

Disusun oleh :

Nama :Yuda Nugraha Pratama


Nrp :142018006
Mata Kuliahn :Teori Arsitektur 1
Dosen Pembimbing :Reny Kartika Sary S.T,.M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala kemudahan, limpahan
rahmat dan karunia-nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Teori Arsitektur 1 ini,
yang berjudul : PELINGKUP BANGUNAN. Makalah ini membahas dan mempelajari
elemen elemen pembentuk sebuah ruang (pelingkup)

Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk makalah ini agar
kedepan-nya lebih baik lagi. Saya berharap agar makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Aamiin...

Palembang, 05 Desember 2019

Yuda Nugraha Pratama

Sejarah Arsitektur Barat i


DAFTAR ISI
Halaman Cover
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ..........................................................................................................................1
Tujuan Penulisan........................................................................................................................1
Manfaat Penulisan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Pelingkup Bangunan.................................................................................................................. 2
• Struktur...........................................................................................................................2
o Struktur Bawah...................................................................................................2
o Struktur Tengah..................................................................................................4
o Struktur Atas.......................................................................................................7

• Bidang Pelingkup...........................................................................................................8
o Lantai..................................................................................................................8
o Dinding ..............................................................................................................9
o Atap .................................................................................................................10

• Bukaan .........................................................................................................................11
o Pintu .................................................................................................................11
o Jendela .............................................................................................................12

Sejarah Arsitektur Barat ii


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah teori
arsitektur 1. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “pelingkup bangunan”
dimana materi ini akan menjadi pembelajaran untuk kita semua.

Tujuan Penulisan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah teori
arsitektur 1 dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah diberikan. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk mengenali dan mempelajari elemen-elemen pembentuk ruang
atau yang biasa kita sebut pelingkup bangunan.

Manfaat Penulisan

Manfaat dari penyusuan makalah ini agar kita mengetahui dan memahami elemen-
elemen pembentuk ruang, mulai dari struktur nya, bidang pelingkup nya serta bukaan nya dan
tentunya masih banyak lagi yang bisa kita pelajari dari penulisan makalah ini.

Sejarah Arsitektur Barat 1

Anda mungkin juga menyukai