NPM : G1B021037
Kelas :A
STRUKTUR BAWAH
Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak di
bawah muka tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, dan atau struktur
pondasinya.
Galian tanah
Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan
kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-
benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan
eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Dan
sloof berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi,
sehingga beban yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata.
Selain itu sloof juga berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom agar
tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah.
Basement
Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi bangunan yang
masuk dalam kategori pondasi dalam. Saat ini pondasi ini digunakan
sebagai pondasi untuk pembangunan bangunan dalam skala kecil maupun
besar. Pondasi tiang pancang dikenal sebagai pondasi yang memiliki daya
tahan yang lama. Karena kerangka dari pondasi ini dapat menghindari
karat hingga pelapukan yang terjadi di dalam tanah
2. Pondasi Bore Pile
Jenis pondasi dalam selanjutnya adalah pondasi bore pile. Pondasi bore
pile merupakan sebuah pondasi yang memiliki bentuk layaknya sebuah
tabung panjang yang kemudian ditancapkan ke dalam tanah. Biasanya
jenis pondasi bangunan ini difungsikan untuk menjaga kestabilan
bangunan bertingkat maupun bangunan yang berlokasi di area sekitar
lereng.
3. Pondasi Piers
Pondasi piers ini digunakan untuk meneruskan beban berat dari stuktur
bangunan. Biasanya pondasi ini dipasang dengan cara menggali tanah
dengan kedalaman yang sudah ditentukan, barulah kemudian pondasi ini
ditancapkan ke dalam tanah yang sudah digali sebelumnya. Biasanya
pondasi ini dibuat dari bahan beton precast, yang nantinya balok beton
diafragma akan mengikuti ukuran dari tinggi pondasi yang sudah
diperhitungkan.
4. Pondasi Sumuran
5. Pondasi Basement
Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang
keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Pembuatan basement
dibuat sebagai usaha untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang
semakin terbatas dan mahal. Inilah yang menjadi fungsi dari penggunaan
pondasi basement untuk menahan beban bangunan secara baik.
Pondasi basement terdiri dari tiga bagian penting yaitu, metode
konstruksi, retaining wall, dan dewatering. Setiap bangian memiliki
fungsinya masing-masing untuk membuat pondasi basement dapat
menahan dan mendistribusikan beban dengan baik. Sehingga tetap kokoh
dan kuat dalam menahan beban bangunan secara meyeluruh. Karena pada
bagian dasarnya terdapat ruang kosong (basement) dan hanya di tahan oleh
tiang pondasi dan retaining wall.
6. Pondasi Memanjang
7. Pondasi Raft
8. Pondasi Setempat
Bangunan yang dibuat dengan bentuk melingkar atau bulat, biasanya akan
menggunakan pondasi tapak ini. Namun ada juga bangunan yang memiliki
bentuk persegi menggunakan jenis pondasi ini. Pondasi ini difungsikan
untuk menopang titik beban tunggal yang ada pada bangunan. Jenis
pondasi ini juga cocok digunakan untuk lokasi yang memiliki permukaan
tanah yang lunak.
Jenis Sloof
1. Besi
Jenis sloof yang pertama adalah besi. Untuk menggunakan sloof besi,
diperlukan besi tulangan dan pokok dan cincin alias sengkangnya dengan
komposisi yang tepat.
2. Kayu
Jenis sloof yang kedua adalah kayu. Sloof kayu bisa digunakan
pada bangunan rumah adat seperti rumah panggung.
3. Batu Bata
Sedangkan batu bata sebagai material sloof diklaim kurang kokoh, meski
batu batu memang bagus untuk struktur dinding. Alasannya, batu bata
memiliki sifat lembap sehingga kurang mumpuni untuk menyangga beban
di atas pondasi.
4. Beton Bertulang
Tanah merah memiliki tekstur yang cukup padat dan kokoh. Tanah jenis
ini banyak ditemukan di daerah pantai hingga pegunungan yang tinggi,
serta menyebar di sebagian besar lahan di Indonesia. Selain dipakai untuk
urugan tanah pada proyek pembangunan, tanah merah juga biasa
digunakan untuk membentuk lahan perkebunan.
2. Tanah Padas
Tanah padas adalah tanah yang memiliki tingkat kepadatan yang sangat
tinggi. Strukturnya terdiri dari lapukan batuan induk dengan kandungan
organik tanah yang rendah bahkan hampir tidak ada. Hal ini dikarenakan
mineral yang terkandung di dalam tanah ini telah dikeluarkan oleh air yang
berada di lapisan atasnya.
Tanah semi padas, atau biasa dikenal tanah liat, adalah tanah yang
terbentuk dari perpaduan antara batuan kapur dan pasir. Faktor utama yang
mempengaruhi pembentukan tanah ini yaitu hujan yang terjadi secara tidak
merata sepanjang tahun. Bisa dibilang tanah semi padas ibarat campuran
tanah merah dan tanah padas sehingga sifat dan karakteristiknya pun
seperti gabungan dari keduanya.
Tanah semi padas memiliki tingkat kesuburan yang cukup baik sehingga
layak dipergunakan untuk keperluan bercocok tanam. Selain itu, tanah liat
juga biasa dimanfaat sebagai bahan baku kerajinan tangan serta material
bangunan seperti genteng dan batubata. Tanah semi padas umumnya
banyak ditemukan di dataran rendah dan lereng pegunungan.
C. Material Struktur Bawah
1. Pondasi
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Galian
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah :
a. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
b. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
c. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal
pasir urug seperti yang direncanakan.
Pekerjaan Pasangan Pondasi
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali
Pembuatan profil :
a. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
b. Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
c. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
d. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.
e. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
f. Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada
yang tidak tepat,demikian juga peilnya.