Anda di halaman 1dari 18

APASIH GUNANYA PONDASI?

Pondasi adalah bagian dari suatu sistem struktur bawah (sub structure) yang menahan berat
sendirinya dan seluruh beban gaya dari struktur atas, kemudian meneruskannya ke lapisan tanah dan
batuan yang terletak di bawahnya. Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini harus disebar ke
permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban dengan aman.

Pondasi adalah bagian dari suatu sistem struktur bawah (sub structure) yang menahan berat
sendirinya dan seluruh beban gaya dari struktur atas, kemudian meneruskannya ke lapisan
tanah dan batuan yang terletak di bawahnya. Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini
harus disebar ke permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban
dengan aman.

Aspek-aspek pemilihan jenis pondasi perencanaan harus didasari beberapa aspek, antara lain
yaitu; fungsi dari bangunan, jenis tanah, kedalaman tanah keras pendukung pondasi, maupun
dari aspek biaya (finansial). Adapun penjelasan masing-masing aspek pemilihan pondasi
adalah sebagai berikut:

1) Keadaan tanah pondasi. Hal ini dikarenakan setiap tipe pondasi memiliki bentuk serta
mekanisme penyaluran beban yang berbeda tergantung pada kondisi tanahnya. Faktor tanah
yang diperhitungkan antara lain jenis tanah, parameter tanah, daya dukung, kedalaman
tanah keras dan sebagainya.
2) Batasan akibat struktur di atasnya. Kondisi beban struktur atas dapat meliputi total besar
beban akibat struktur atas, arah gaya beban baik beban vertikal maupun horizontal dan
penyebaran beban serta sifat dinamis yang dimiliki oleh struktur tersebut.
3) Batasan keadaan lingkungan dari sekitar. Batasan lingkungan yang dimaksud dalam poin ini
ialah kondisi lingkungan sekitar proyek, diharapkan dalam melakukan pekerjaan bangunan
tidak menggagu dan membahayakan lingkungan sekitar atau bangunan yang telah ada di
sekitarnya.
4) Biaya dan waktu pekerjaan. Faktor biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan perlu
diperhatikan karena termasuk dalam manajemen konstruksi sebuah bangunan dan sangat
berhubungan dengan pencapaian kondisi yang tepat dan ekonomis.
JENIS-JENIS PONDASI

1) Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal (shallow foundation) adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung.
Pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah pendukung pada dasar pondasi terletak relatif jauh dari
permukaan tanah/daya dukung tanah pada dasar bangunan lemah. Jika kedalaman dasar pondasi dari
muka tanah adalah kurang atau sama dengan lebar pondasi (D = B) maka disebut pondasi dangkal.
Sistem pondasi dipakai pada lapisan tanah dasar yang baik letaknya tidak dalam serta gangguan air
tanah atau air sungai dapat diatasi agar pondasi bisa dikerjakan dalam keadaan kering sehingga mutu
pondasi akan lebih baik dan ekonomis. Jenis-jenis pondasi dangkal antara lain adalah sebagai
berikut:
Berikut ini beberapa jenis pondasi dangkal yang umum digunakan pada kedalaman tanah yang
rendah.

GANDHALAWIKA
a. Pondasi Raft

Pondasi raft digunakan untuk menyebarkan beban struktur di atas area yang luas. Biasanya jenis
pondasi ini digunakan di area tanah yang memiliki tekstur yang lebih lunak atau longgar dengan
kapasitas daya tahan yang rendah.

b. Pondasi Tapak

Pondasi tapak digunakan untuk mendukung titik beban tunggal pada sebuah bangunan.
Umumnya bangunan yang dibangun berbentuk melingkar atau bulat, tetapi ada juga yang berbentuk
kotak atau persegi.

Pondasi tapak juga biasanya didirikan dalam bentuk bertingkat untuk menopang beban yang
berasal dari kolom yang cukup berat. Tiang dan kedalaman pondasi akan mencapai tanah keras,
sehingga cocok untuk bangunan yang berdiri di tanah yang lunak.

GANDHALAWIKA
c. Pondasi Memanjang atau Jalur

Pondasi memanjang atau pondasi jalur biasanya digunakan untuk mendukung bangunan dengan
beban memanjang. Pada umumnya, pondasi memanjang dibuat untuk dinding bangunan yang
membentuk persegi, persegi panjang, atau trapesium. Jenis pondasi memanjang dibangun dengan
campuran pecahan batu, batu kali, dan cor beton tanpa tulang.

d. Pondasi Setempat

Pondasi setempat biasanya dipilih untuk mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu
pada rumah sederhana, atau pada titik kolom struktural. Contoh pondasi setempat yang biasa
digunakan diantaranya pondasi umpak batu kali yang diterapkan untuk rumah sederhana.

Selain itu, ada pula pondasi umpak beton yang digunakan pada rumah sederhana, rumah kayu pada
rumah tradisional, dan lain-lain. Kemudian yang terakhir adalah pondasi plat setempat dapat dibuat
dalam bentuk bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari
kolom berat.

GANDHALAWIKA
e. Pondasi Sarang Laba-Laba

Pondasi ini merupakan pondasi dangkal konvensional, kombinasi antara sistem pondasi plat beton
pipih menerus dan sistem perbaikan tanah. Pondasi ini memanfaatkan tanah sebagai bagian dari
struktur pondasi.

2) Pondasi dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah dasar atau tanah keras
yang terletak jauh dari permukaan. Jika kedalaman pondasi dari muka tanah adalah lebih dari lima
kali lebar pondasi (D > 5B) maka disebut pondasi dalam. Pondasi dalam digunakan apabila tanah
dasar sebagai tempat peletakan pondasi tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk menahan
beban yang bekerja di atas, atau apabila tanah dasar tersebut letaknya sangat dalam.

Jenis-jenis pondasi dalam antara lain adalah sebagai berikut:


a. Pondasi Tiang Pancang

Penggunaan pondasi rumah tiang pancang bisa dilakukan apabila tanah yang berada di bawah
dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat
bangunan dan beban.
Pondasi ini juga bisa dipertimbangkan apabila tanah mempunyai daya dukung yang cukup untuk
memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang dalam dari

GANDHALAWIKA
permukaan tanah dengan kedalaman lebih dari 8 meter. Fungsi dan kegunaan pondasi rumah tiang
pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban dari konstruksi di atasnya ke lapisan
tanah keras yang letaknya sangat dalam.

b. Pondasi Piers

Jenis pondasi piers merupakan pondasi yang memiliki fungsi untuk meneruskan beban berat
struktural pada suatu bangunan. Hal ini dilakukan dengan cara menggali tanah sampai dalam,
kemudian jenis pondasi piers dipasang ke dalam tanah yang sudah digali tersebut.

Jenis pondasi piers biasanya dibuat menggunakan beton bertulang precast. Biasanya Balok beton
diafragma yang digunakan harus mengikuti setiap ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan.

GANDHALAWIKA
c. Pondasi Caissons atau Pondasi Bore Pile

Pondasi caissons atau bore pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan
tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi ditempatkan sampai kedalaman yang dibutuhkan dengan
cara membuat lubang yang dibor dengan alat khusus.

Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, dilakukan pemasangan bekisting yang terbuat dari
plat besi dan dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya. Lalu dilakukan
pengecoran terhadap lubang yang sudah dibor tersebut.

Sistem kerja pondasi ini hampir sama dengan pondasi tiang pancang, yaitu meneruskan beban
struktur bangunan di atas ke tanah dasar di bawahnya sampai kedalaman tanah yang dianggap kuat
atau memiliki daya dukung yang cukup. Jenis pondasi ini cocok digunakan untuk lokasi pekerjaan
yang di sekitarnya rapat dengan bangunan lain, karena proses pembuatan pondasi ini tidak
menimbulkan efek getar yang besar.

GANDHALAWIKA
FUN FACT PONDASI CAKAR AYAM

Dilansir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), pondasi cakar ayam diperkenalkan oleh Prof. Dr. Ir
Sedyatmo, ahli ilmu pengetahuan teknik, pada tahun 1962, sebagai solusi membangun 7 menara listrik
tegangan tinggi di daerah rawa Ancol, Jakarta. Menara listrik ini akan digunakan untuk menyalurkan
listrik di Tanjung Priok ke Gelanggang Olah Raga Senayan, yang akan menjadi tuan rumah Asian
Games 1962.

Selain waktu yang terbatas, ia terkendala juga oleh kondisi tanah yang lembek di area rawa sehingga
sistem pondasi konvensional tidak dimungkinkan. Di sanalah Ir. Sedijatmo berinovasi dengan
mendirikan menara di atas pondasi yang terdiri dari plat beton yang didukung oleh pipa beton di
bawahnya. Pipa dan plat itu melekat secara monolit dan mencengkeram tanah dengan aman. Inilah yang
dinamakan sistem pondasi cakar ayam.

• Karakteristik Pondasi Cakar Ayam

Secara umum struktur pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang dengan ketebalan 10-15 cm
yang didukung oleh pipa-pipa bertulang yang dipasang secara vertikal dan disatukan dengan plat beton
tersebut. Pipa beton ini biasanya berdiameter 120 cm dengan ketebalan 8 cm dan panjang sesuai dengan
beban di atas plat dan kondisi tanah. Sistem antara plat dan pipa beton ini akan mencengkeram tanah
dengan kuat layaknya cakar ayam dan disinyalir bahkan dapat menahan beban 1,5 sampai 4 ton per
meter persegi.

GANDHALAWIKA
• Fungsi Pondasi Cakar Ayam

Awalnya, pondasi cakar ayam memang dikhususkan untuk pembangunan di tanah yang lembek. Tapi
pemasangan pondasi ini sebenarnya bisa diaplikasikan di mana saja, karena fungsi utamanya memang
ditujukan untuk menopang bangunan dengan kokoh dan tahan lama. Jika di tanah lembek saja pondasi
cakar ayam dapat bertahan kuat, apalagi di tanah yang memang padat.

Selain itu, pondasi cakar ayam memang banyak digunakan untuk pembangunan struktur yang besar dan
membutuhkan kekokohan tahan lama seperti gedung pencakar langit, jalan layang hingga lintasan
pesawat.

• Kelebihan dan kekurangan pondasi cakar ayam

1) Pondasi Cakar Ayam Diciptakan oleh Orang Indonesia

Sistem pondasi cakar ayam dikenal dan diakui di berbagai negara, contohnya Jerman, Prancis,
Denmark, Belkita, Italia, Belgia, dan Kanada. Seperti yang telah disebutkan di atas pondasi cakar ayam
diperkenalkan oleh Prof. Dr. Ir Sedyatmo, ahli ilmu pengetahuan teknik, pada tahun 1962. Pada waktu
itu, sistem pondasi ini menjadi solusi untuk membangun menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa
di Jakarta yang memiliki karakter tanah lunak.

2) Pondasi Cakar Ayam Bisa Diaplikasikan untuk Berbagai Jenis Bangunan

Meskipun awal mulanya digunakan untuk menopang tiang listrik tegangan tinggi, pondasi ini juga
bisa diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan. Contohnya lkitasan bkitara, jalan raya atau jalan tol,
bangunan pemerintah, gedung-gedung pencakar langit, dan lain sebagainya. Ratusan menara
bertegangan tinggi milik Perusahaan Listrik Negara, apron Bkitara Soekarno-Hatta dan jalan akses
Pluit-Cengkareng adalah sebagian contoh aplikasi pondasi cakar ayam.

3) Pondasi Cakar Ayam Bisa Diterapkan di Tanah Lunak

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian awal artikel, ide pondasi ini bermula untuk mengatasi kendala
tanah lunak atau tanah lembek. Meskipun tanah memiliki karakter lembek dan berair, pembangunan
masih bisa terus dijalankan dengan menggunakan pondasi cakar ayam. Pondasi ini juga mampu
meminimalkan kerusakan pada bangunan ketika terjadi longsor atau bergeser.

4) Pondasi Cakar Ayam Tidak Memerlukan Sistem Drainase

Pondasi ini terbentuk dari beton padat yang sangat kuat sehingga tidak membutuhkan sistem drainase.
Hal ini membuat pengerjaan pondasi cakar ayam cukup hemat waktu.

GANDHALAWIKA
5) Pondasi Cakar Ayam Sesuai untuk Wilayah Indonesia

Banyak wilayah di Indonesia terdiri dari perairan, lahan subur bertekstur gembur, persawahan, dan
daerah rawa. Pemanfaatan pondasi ini cocok digunakan di banyak wilayah di Indonesia untuk mengatasi
kendala tanah yang lunak tersebut.

Dalam mempertimbangkan segala hal, tentu Kita tidak bisa hanya melihat kelebihannya saja. Begitu pula
dengan pondasi cakar ayam yang juga memiliki kelemahan, yakni sebagai berikut:

1) Pengerjaannya Memerlukan Biaya yang Mahal

Salah satu kelemahan utama pondasi ini adalah biaya pengerjaannya lebih mahal dibandingkan
pondasi konvensional. Hal ini dikarenakan pengerjaan pondasi cakar ayam memerlukan lebih banyak
bahan dan membutuhkan peralatan canggih.

2) Proses Pembangunan Rumit

Kekurangan selanjutnya adalah proses pengerjaannya yang rumit. Namun, hal ini sepadan dengan
kekuatannya. Inilah yang membuat pondasi cakar ayam sangat populer dan digunakan dalam
pembangunan proyek.

3) Tidak Diperuntukkan untuk Bangunan Kecil

Pondasi cakar ayam lebih dikhususkan untuk pembangunan infrastruktur yang berskala besar, seperti
bkitara, jalan raya, dan gedung pencakar langit. Oleh karena itu, pondasi ini kurang cocok jika
digunakan untuk bangunan atau rumah kecil. Jika Kita hendak membangun rumah berlantai satu,
sebaiknya menggunakan pondasi konvensional untuk menghindari pengeluaran berlebihan.

GANDHALAWIKA
TEORI PEMBEBANAN PONDASI
Pembebanan merupakan hal yang paling awal diperhitungkan dalam perencanaan dan analisis gedung.
Umumnya pembebanan pada struktur gedung dikelompokkan menjadi dua berdasarkan arah kerjanya
yakni beban vertikal dan horizontal. Beban vertikal yang bekerja pada struktur gedung meliputi beban
mati (D) dan beban hidup (L), sedangkan beban horizontal berupa beban angin serta beban gempa.
Adapun penjelasan dari masing-masing pembebanan pondasi adalah sebagai berikut:

a. Beban Mati / Dead Load (DL)

Beban mati adalah berat dari keseluruhan bagian gedung yang bersifat tetap baik berupa komponen
utama struktur gedung maupun komponen arsitekturnya. Beban mati dapat diperoleh dengan cara
mengalikan volume komponen dengan berat jenis masing-masing. Beban mati meliputi semua bagian
komponen struktur yang bersifat tetap termasuk segala unsur tambahannya. Beban mati merupakan
berat total bahan konstruksi bangunan gedung yang terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon,
tangga, dinding partisi tetap, finishing, klading gedung dan komponen arsitektural dan struktural
lainnya serta peralatan yang terpasang termasuk berat keran. Tabel di bawah ini adalah macam-
macam berat bahan bangunan dan komponen gedung menurut SNI 1727-1989.

b. Beban Hidup / Live Load (LL)

Beban hidup adalah beban yang dihasilkan oleh pengguna dan penghuni bangunan gedung atau
struktur lain yang bukan termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban
hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban mati.

c. Beban Gempa / Earth Quake Load (E)

Beban gempa merupakan beban aksi lingkungan yang terjadi akibat adanya gaya lateral yang bekerja
pada bangunan. Dalam hal pengaruh gempa terhadap struktur, maka beban gempa disini diartikan
sebagai gaya-gaya dalam struktur yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu. Analisa beban
gempa pada pondasi dihitung berdasarkan SNI 1726:2012 mengenai Tata cara perencanaan ketahanan
gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. Pada perencanaannya pondasi harus dapat
menahan dan mengakomodasi goyangan yang terjadi pada struktur oleh pergerakan tanah.

Inovasi Pemanfaatan Paving Block Resapan Pada Daerah Rawan Banjir Sebagai
Upaya Perluasan Wilayah Resapan Air

GANDHALAWIKA
terdapat genangan di atas permukaan paving block
resapan, air akan masuk lewat pori-pori di
permukaan tersebut lalu melewati bawah paving
block yang terdapat batu kerikil. Didalam batu
kerikil, ada sebuah pipa yang diberi lubang kecil
banyak dengan tujuan agar air dapat masuk dalam
lubang kecil tersebut. Air yang masuk dalam pipa
langsung disalurkan ke penyaluran air atau selokan.
Indonesia merupakan negara yang terletak di
wilayah khatulistiwa, memiliki dua musim yaitu
musim hujan dan kemarau. Musim hujan dapat
menimbulkan bencana alam seperti banjir. Banjir
merupakan debit air yang tergenang hingga
mencapai ruang lingkup yang besar.

Di dalam kehidupan, kehadiran suatu paving block


memberikan kegunaan mengurangi intesitas
Faktor yang mempengaruhi terjadinya penyerapan
genangan air, akan tetapi nyatanya masih saja tidak
yaitu arang dan faktor yang mempengaruhi
memberikan solusi yang ampuh. Paving block yang
kekuatan paving block resapan yaitu kerikil. Untuk
pada umumnya masih kecil ruang celah resapan
mendapatkan paving block resapan yang efisien,
untuk mengurangi genangan. Untuk itu, terciptalah
dapat mempercepat penyerapan dan kuat dibuatlah
inovasi dan pengembangan suatu konstruksi yaitu
perbandingan yang pas.
paving block yang bisa menyerap air.
Cara Pembuatan paving block resapan :
Memanfaatkan bahan alam berupa arang sebagai
1) Persiapan alat dan bahan
bahan utama pembuatan.
Alat yang digunakan yaitu cetakan dan sendok
Arang sebagai kunci utama keberhasilan paving semen. Sedangkan untuk bahan terdiri atas
block resapan yang telah memperbesar daerah arang tempurung kelapa, semen, kerikil, dan air.
resapan. Dalam ilmu kimia, apabila sebuah Arang yang digunakan ditumbuk dengan
senyawa organik bersatu/disatukan dengan berbagai macam ukuran, sedangkan kerikil
senyawa non organik terjadilah reaksi diantara yang dipakai dengan ukuran yang sedang.
kedua benda tersebut. Ketika kedua bahan tersebut 2) Menentukan perbandingan
dicampur akan mengikat tanpa bersatu atau Untuk pembuatan paving block resapan
menutup sehingga terbentuklah pori-pori yang digunakan perbandingan. Dengan
dapat dilalui oleh air. Ketika terjadinya hujan atau

GANDHALAWIKA
perbandingannya yaitu 1 kg arang : 1 kg kerikil dilakukan dengan membasahkan paving block
: 0,5 kg semen. dengan tujuan memperkuat kekuatan paving
3) Pencampuran bahan block tersebut.
Pencampuran bahan dilakukan perlahan-lahan,
diawali mencampurkan semen dan arang
dilanjutkan dengan mencampurkan kerikil
dengan perbandingan yang berbeda-beda.
Kemudian setelah bahan telah tercampur rata,
beri air diusahakan tidak terlalu basah dan tidak
terlalu kering. Aduk kembali sampai semuanya
tercampur rata.
4) Pencetakan
Hasil pencampuran bahan tadi dimasukkan pada
Paving block resapan dapat dijadikan solusi
cetakan paving block. Lalu dipadatkan dengan
untuk mengurangi genangan air yang dibuat dari
alat pemukul. Untuk menambah keindahan
bahan utama arang limbah tempurung kelapa.
paving block, dilakukan pemberian pewarna.
Paving block ini hanya terkhusus pada wilayah
5) Pengeringan
yang kecil. Seperti halaman rumah, lapangan,
Setelah selesai dicetak, paving block dijemur
halaman perkantoran, dan lain-lain. Selain itu,
dibawah sinar matahari seharian. Jika cuaca
paving block ini hemat biaya dan material karena
cerah biasanya hanya butuh 2-3 hari untuk dapat
dalam pembuatannya menggunakan bahan
kering total, apabila cuaca mendung ataupun
limbah arang tempurung kelapa yang dapat
hujan biasanya butuh waktu 5-6 hari untuk dapat
menggantikan peran pasir dalam pembuatan
kering. Apabila paving block telah dijemur
paving block.
sehari dilakukan proses pembasahan, proses ini

GANDHALAWIKA
DAFTAR PUSTAKA
Sardjono, H.S. 1988. Pondasi Tiang Pancang. Surabaya: Sinar Wijaya.
Gunawan. 1991. Pengantar Ilmu Bangunan. Yogyakarta: Kanisius.
Hardiyatmo, H.C. 2002. Mekanika Tanah I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Riadi, Muchlisin. (2020). Pondasi (Pengertian, Aspek, Jenis-jenis dan Pembebanan).
Rumah.com. (2021) . Ulasan Lengkap Pondasi Cakar Ayam Kebanggaan Indonesia.

GANDHALAWIKA

Anda mungkin juga menyukai