0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa pondasi yang mencakup pengertian, fungsi, dan jenis-jenis pondasi untuk bangunan. Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur di atas ke tanah agar bangunan tetap stabil. Tergantung kondisi tanah, terdapat pondasi dangkal maupun dalam seperti plat beton, bore pile, dan tiang pancang.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa pondasi yang mencakup pengertian, fungsi, dan jenis-jenis pondasi untuk bangunan. Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur di atas ke tanah agar bangunan tetap stabil. Tergantung kondisi tanah, terdapat pondasi dangkal maupun dalam seperti plat beton, bore pile, dan tiang pancang.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa pondasi yang mencakup pengertian, fungsi, dan jenis-jenis pondasi untuk bangunan. Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur di atas ke tanah agar bangunan tetap stabil. Tergantung kondisi tanah, terdapat pondasi dangkal maupun dalam seperti plat beton, bore pile, dan tiang pancang.
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan
yang berfungsi untuk menempatkan. bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada system strukturnya.
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu
diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.
Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
tipe pondasi:
1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper
structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
5. Kokoh, kaku dan kuat
Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai
karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama. Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena
jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.
b. Fungsi Pondasi
Pondasi dari suatu bangunan khususnya pada bangunan
gedung adalah suatu konstruksi dari bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah atas bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah berfungsi meneruskan beban atau gaya di atasnya dan termasuk berat pondasi ke tanah di bawahnya.
Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi
bangunan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :
1. Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan
timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak ke bawah.
2. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya
gerakan-gerakan tanah antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak stabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.
3. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam
tanah baik organic maupun anorganik.
4. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi.
Suatu konstruksi pondasi yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar.
Tanah tempat konstruksi pondasi diletakkan harus cukup
kuat. yang di dasarkan atas kekuatan tanah atau daya dukung tanah. Letak tanah kuat untuk konstruksi pondasi pada masing-masing tempat, tidak sama. Pada tanah yang baik dapat dipasang konstruksi pondasi dangkal kedalaman tanah yang kuat antara 70-100 cm dibawah permukaan tanah. Akan tetapi pada tanah lunak harus dipasang konstruksi pondasi dalam, dengan kedalaman 20 m atau lebih dari permukaan tanah keadaan ini tergantung pada jenis susunan tanah setempat.
c. Jenis-jenis Pondasi
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling
terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban ( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas – batas tertentu.
Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan
keadaan tanah disekitar bangunan tersebut, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi.Pondasi pada tanah miring lebih dari 10 %, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata.
Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Pondasi dangkal 2. Pondasi dalam
Pondasi dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang digunakan pada
kedalaman 0.8 – 1 meter. Karena daya dukung tanah telah mencukupi. Jenis – jenis pondasi dangkal :
1. Pondasi rollag bata
Pada awalnya pondasi rollag bata merupakan pondasi
yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan.Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal, pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan. Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras.
2. Pondasi batu kali
Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan –
bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 – 30 Cm.
Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti
pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan.Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K- 250 s/d K-300.Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat.Ukurannya rata – rata 30 x 30 Cm.
3. Pondasi sumuran
Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton
berdiameter 60 – 80 Cm dengan kedalaman 1 – 2 meter.Di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya.Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar.Hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.
4. Pondasi plat beton lajur
Pondasi palt beto lajur sangat kuat, sebab seluruhnya
terdiri dari beton bertulang tetapi harganya lebih mahal dibandingkan dengan pondasi batu kali.Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm. Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali.
5. Pondasi bor mini / Strauss pile
Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada
kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal sederhna atau bangunan dua lantai.Kedalamannya 2 – 5 meter.Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm. Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual. Di atas pondasi bor mini ada blok beton ( pile cap ). Pile cap ini merupakan media untuk mengikat kolom dengan sloof. Pondasi dalam
Di pakai untuk bangunan bertanah lembek, bangunan
berbentang lebar (memiliki jarak kolom lebih dari 6 meter), dan bangunan bertingkat.
1. Bore pile
Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2
meter.Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.
2. Tiang pancang / Paku bumi
Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile,
hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.