Anda di halaman 1dari 9

MAKLAH

KONSTRUKSI BETON

DOSEN PENGAMPUH

RIA RANGGA ALEXANDER BHADJOWAWO ST, MT.

DISUSUN OLEH

FERDIWANTO TENA BOLO

22120075

UNIVERSITAS KATOLIK WIDIA MANDIRA KUPANG

FAKULTAS TEKNIK

PRODI ARSITEKTUR

2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian pondasi


Pengertian pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk mendapatkan.
Bangunan dan meneruskan beban yang di salurkan dari struktur atas ke tanah dasar podasi yang
cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada system kstrukturnya.
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu di perhatikan apakah ponasi itu cocok untuk
berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk di selesaikan secara
ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya, di dalam pemilihan jenis pondasi dan pengerjaannya ada
beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi;
1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi diatasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biayah-ayah pengerjaan
5. Kokoh, kakuh, dan kuat

Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang berfariasi, berbagai parameter
yang mempengaruhi karakteristik tanah antarah lainpengaruh mukah air tanah mengakibatkn berat
volume tanah terendam air berbeda dengantanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.

Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing masing memberikan nilai kuat dukung
tanah yang berbedah-bedah. Ddengan demikian pemilihhan tipe pondassi yang akan di gunakan harus
di sesesuaaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan di bangunnya bangunan
tersebut.

Suatu pondasi harus di rencanakan dengan baik, karena pondasi tidak direncanakan dengan benar
akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya

1.2 fungsi pondasi


pondasi dari suatu bangunan khususnya pada bangunan gedung adalah suatuh konstruksi dari bagian
bawah bangunan yang berhubungan lansung dengan tanah atas bagian bangunan yang terletak di
bawah permukaan tanah berfungsi menuruskan beban atau gaya di atasnya dan termasuk berat podasi
ketanah di bawahnya.
Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa
persyaratan di antaranya adalah
1. cukup kuat untuk mencegah/menghidarkan timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak
kebawah.
2. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tanah antar lain, tanah
menyusut, tanah yang baik stabil, kegiatan pertam bangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.
3. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organic maupun anorgaik.
4. Dapat menahan tekanan yang mungkin terjadi

Suatuh konstruksi pondasi yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas,
dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang di timbulkan oleh kerusakan ini.
Memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi
rusak dan harus di bingkar.

Tanah tempat konstruksi pondasi pondasi diletakan harus Cukup kuat. Yang di dasakan atas kekuatas
tanah aau daya dukung tanah.

1.3 langka kerja pemasanngan pondasi dangkal dan pondasi dalam


1. pondasi dangkal
pengkalian, pemasangan tulangan, pemasangan bakesting, dan pengecoran
2. pondasi dalam
Perencanaan akses ke lokasi proyek untuk mobilisasi alat pancang dan tiang
pancang,Perencanaan lokasi penempatan tiang pancang, Pembuatan skema titik tiang pancang
beserta nomor urut tiang pancang, Pematokan titik pancang dengan memakai pecahan besi yang
diberi simpul tali plastic pada ujung atasnya lalu dibenamkan ke dalam tanah ± 5 – 10 cm,
Pemeriksaan tanggal pembuatan tiang pancang setiap kedatangan tiang pancang → sebaiknya
tiang pancang dimobilisasi ke proyek sehabis melewati umur lebih dari 14 hari semenjak tanggal
pembuatan untuk menghindari keretakan pada tiang pancang tersebut, Marking tiang pancang
dengan cat setiap interval 0,5 meter dan Buatlah lot vertical dengan benang yang diikat beban
pada tripot dari kayu pada jarak kurang lebih 10 m dari titik tiang pancang.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Bangunan hotel

Bangunan hotel 6 lantai berada di jogja atau bangunan di dalam negeri, dengan fungsi bangunan
hotel, dengan menggunakan dua jenis pondasi.

Gambar bangunan di atas merupakan gambar hotel


Dalam bangunan sebuah gedung hotel maupun bangunan tentu menetapkan pondasi sangat penting.
Ada beberapa jenis pondsi yang di gunakan pada bangunan hotel yakni pondasi dangkal dan pondasi
dalam. Pondasi dangkal digunakan pada bangunan satu lantai dan pondasi dalam digunakan pada
bagunan dua lantai .
a. tipe pondasi dangkal juga terdiri atas empat tipe diantarannya sebagai berikut

 pondasi cakar ayam di gunakan untuk bangunan berukuran 60 kali 60 cm dengan diameter
10mm
 pondasi batu kali merupakan pondasi yang mengugunakan batu kali dengan lebar 60 cm kali
25 cm dan tinggi 60 cm

 pondasi batu bata dibuat dengan mencampur pasir, semen dan air dengan ukuran standar
perhitungan
 pondasi footplate juga di kenal sebagai pondasi jalur yang terbuat beton bertulang

b. pondasi dalam terbagi dua tipe yakni pondasi bore file dan pondasi tiang pancang.
 Pondasi bore file dibuat ddengan pengeboran kemudian memasukan tulangan dan diakhiri
dengan pengecoran.
 Pondasii tiang pancang dimulai dengan beton precast yang memiliki panjang 10-30 meter
yang kemudian di tancapkan ketanah saat proses pemancangan.

Gambar di atas merupakan gambar pondasi tiang pancang yang suda di cetak dan pelaksanaan
peneboran pondasi tiang pancang.
2.2 Bangunan apartemen
Bangunan apartemen 6 lantai yang berada di di Indonesia / di dalam negeri.

Gambar di atas merupakan gambar pengerjaan struktur bawah /pondasi pondasi dari bangunan
apartemen 6 lantai dengan menggunakan dua jenis pondasi, pondasi dangkal dan pondasi dan
pondasi dalam.
a. pondasi dangkal
yang di maksud dengan pondasi dangkal adalah apabiala kedalaman alas pondasi (Df) dibagi
lebar terkecil alas pondsi (B) kurang dari 4, (Df/B<4). Jenis pondasi ini digunakan apabila letak
tanah baik (kapasitas dukung ijin tanah >2,0 kg/cm2) relative dangkal (0,6-2,0 m)
b. pondasi dalam
apa bila lapisan atas berupa tanah lunak dan terdapat lapisan tanah yang keras yang dalam makah
di buat pondasi tiang pancang yang dimsukan kedalam sehingga mencapai tanah keras
(Df/B>10m), tiang-tiang tersebut disatukan oleh power/pile cap.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Didalam kita memilih pondasi yang akan di gunakan pada bangunan yang di desain seperti bangunan
hotel dan apartemen atau bangunan lainnya haruslah tepat. Ketidaktepatan dalam peilihan pondasi
akan berakibat fatal pada bangunan, seperti penurunan bangunan, sehingga tanah yng mengalami
desakan akan terangkat naik. Akibat lain, struktur bangunan akan mengalami pergerakan dan terjadi
retak-retak pada badan bangunan. Semakin lama retak tersebut akan semakin besar dan dapt
menimbulkan keruntuhan bangunan. Pemilihan pondasi, selain memperhitungkan keadaan tanah
(daya dukung tanah). Juga perlu memperhatikan lokasi dan fungsi bangunan. Jika bangunan tidak
bertingkat berlokasi di tepi jalan raya yang dilewati oleh kendaraan berat, maka sebaiknya
menggunakan pondsi menerus yang di tambah perkuatan ekstra. Apabila bangunan tersebut berada
ditanah yang memiliki perbedaan ketinggian yang cukkup besar. Perkuatan ekstra yang di maksud
adalah penambahan pondasi menerus plat betn bertulang atau pondasi telapak pada titik-titik pondasi
dibawah kolom structural.
Jadi dalam pemilihan pondasi dan pengecekan jenis tanah di lokasi pembangunan sangatlah penting
dan juga menambah wawasan kita untuk mengetahiu jenis jenis pondasi dangkal dan pondasi dalam
yang cocok untuk jenis tanah di lokasi pembangunan bertingkat tinggi maupun yang bertingkat
rendah.

Anda mungkin juga menyukai