Anda di halaman 1dari 37

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN


TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

BAB IV
GAMBAR KONSTRUKSI GEDUNG

PENYUSUN

Imam Alfianto

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2016
BAB IV
GAMBAR KONSTRUKSI GEDUNG

Tujuan Pembelajaran:
- Mengetahui konsep struktur dan konstruksi gedung.
- Menyajikan gambar konstruksi pondasi, struktur rangka,
atap, plafon, kusen, lantai, dinding, dan tangga.
- Menyajikan gambar detail konstruksi beton bertulang,
baja, dan kayu.

Struktur merupakan susunan dari bangunan.


Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
Secara umum, proyek konstruksi dibagi atas :
Proyek bangunan perumahan/pemukiman (residential Construction),
Konstruksi bangunan gedung (building construction),
Proyek Konstruksi Teknik Sipil (heavy engineering construction): gedung, jalan,
jembatan, bangunan air.
Konstruksi Bangunan Industri (industrial construction)

Di Indonesia, jenis pekerjaan konstruksi disebutkan dalam undang-undang jasa konstruksi


(UU no 18 tahun 1999), meliputi:
Pekerjaan arsitektural yang mencakup antara lain pengolahan bentukdan massa
bangunan gedung berdasarkan fungsi serta persyaratanyang diperlukan setiap
pekerjaan konstruksi.
Pekerjaan sipil yang mencakup antara lain pembangunan pelabuhan bandar udara,
jalan kereta api, pengamanan pantai, saluran irigasi atau kanal, bendungan,
terowongan, struktural gedung, jalan, jembatan,reklamasi rawa, pekerjaan
pemasangan perpipaan, pekerjaanpemboran, dan pembukaan lahan.
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal merupakan pekerjaan pemasangan produk-
produk rekayasa industri.
Pekerjaan mekanikal mencakup antara lain pemasangan turbin,pendirian
dan pemasangan instalasi pabrik, kelengkapan instalasi bangunan, pekerjaan
pemasangan perpipaan air, .minyak dan gas.

1
Pekerjaan elektrikal mencakup antara lain pembangunan jaringan transmisi
dan distribusi kelistrikan, pemasangan instalasi kelistrikan, telekomunikasi
beserta kelengkapannya.
Pekerjaan tata lingkungan mencakup antara lain: pekerjaan pengolahan dan
penataan akhir bangunan maupun lingkungannya.

Bagian-bagian Bangunan Gedung


Under structure (struktur bawah)
Muka tanah kebawah
Upper structure
Muka tanah ke atas
Kaki > muka tanah ke bawah
Badan > muka tanah s/d bawah atap
Kepala > atap
Elemen struktur utama pada bangunan gedung
Pondasi
Balok: Sloof, Latei, Ring
Kolom
Atap

Elemen struktur pendukung


Dinding
Plafon
Kusen
Lantai
Tangga

2
MENGGAMBAR KONSTRUKSI PONDASI
Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang
berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di
atasnya dan meneruskan ke tanah keras. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat
menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban - beban bangunan
(beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain.
Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.
Jenis Pondasi
Berdasarkan bentuk:
Pondasi setempat,
Pondasi yang menerima beban pada titik tertentu.
Contoh: pondasi umpak, pondasi telapak setempat.
Pondasi lajur/menerus,
Pondasi yang menerima beban pada beban merata (sepanjang dinding).
Contoh: pondasi batu kali, pondasi telapak menerus
Pondasi bidang
Pondasi yang menerima beban pada beban merata seluruh lantai.
contoh: pondasi cakar ayam, pondasi rakit, pondasi konstruksi sarang laba-laba
Berdasarkan kedalaman
Pondasi dangkal
Pondasi yang kedalaman tanah padatnya dangkal (berkisar 0 sd 3 m)
contoh: pondasi batu kali, pondasi sumuran
Pondasi dalam
Pondasi yang kedalaman tanah padatnya dalam (berkisar 3 sd dst)
contoh : pondasi strauss, pondasi tiang pancang.
Berdasarkan kedalaman
Pondasi dangkal
Pondasi yang kedalaman tanah padatnya dangkal (berkisar 0 sd 3 m)
contoh: pondasi batu kali, pondasi sumuran
Pondasi dalam

3
Pondasi yang kedalaman tanah padatnya dalam (berkisar 3 sd dst)
contoh : pondasi strauss, pondasi tiang pancang.
Berdasarkan bahan:
Pondasi batu kali
Pondasi batu bata
Pondasi beton,
Pondasi kayu
Pondasi baja
Dll
Syarat Pondasi
Pada tanah yang keras (tanah asli maupun hasil perbaikan)
Kokoh: mampu menerima beban.
Kuat: tahan terhadap perubahan cuaca, bahan kimia.
Stabil: tidak terjadi pergeseran akibat menerima beban
Awet: memiliki umur pakai yang lama

Pondasi jenis ini hanya digunakan untuk bangunan yang bebannya relatif ringan
(maksimal bangunan 2 lantai). Pondasi batu kali sesuai untuk tanah yang kondisinya baik
(padat dan kering) dan kedalaman tanah padatnya dangkal ( 1 meter).
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan pondasi batu kali:
1. Beban, yang terdiri dari beban bangunan dan beban pondasi sendiri.
2. Kondisi tanah mampu mendukung beban bangunan.
3. Bahan batu kali dan pasir harus yang baik (tidak mengandung lempung lebih dari
5%)
4. Adukan/spesi dari campuran kedap air (1 pc: 3 psr).
5. Untuk pondasi batu kali menerus yang menahan beban dinding bata sebaiknya
diikat dengan balok sloof beton.
6. Untuk pondasi batu kali setempat/umpak perlu ditanam angkur sebagai pengikat
dengan kolom.
7. Bentuk pondasi sebaiknya trapesium untuk efisiensi dan perataan beban.

4
Dalam gambar rencana pondasi yang harus tersaji:
1. Ukuran jarak antara dinding dalam meter.
2. Ukuran kolom dalam cm.
3. Ukuran lebar atas/bawah pondasi dalam cm.
4. Ukuran balok sloof dalam cm
5. Tempat-tempat potongan untuk penampang yang akan dibuatkan gambar
penjelas diberi tanda dengan nomor atau juga dengan tanda huruf.
6. Skala yang dipakai umumnya 1 : 100.
7. Posisi/gambar pondasi lain (jika ada).
Dalam gambar potongan/penampang pondasi batu kali yang harus tersaji:
1. Notasi bahan.
2. Ukuran-ukuran (tinggi dan lebar) dari penampang galian dan bahan.
a. Lebar galian tanah bagian atas dan bawah serta tingginya (kemiringan).
b. Tebal dinding dan ketinggian pasangan kedap air.
c. Tinggi dan lebar balok sloof.
d. Lebar pondasi bagian atas dan bawah.
e. Lebar dan tinggi batu kosongan/aanstamping.
f. Lebar dan tinggi pasir urug bawah pondasi.
g. Posisi lantai dan lapisan pendukungnya.
3. Nama bahan dan campuran.
4. Kolom beton atau pondasi lain (jika ada).
5. Skala yang dipakai umumnya 1:20.

Pemasangan pondasi rumah memang tampaknya sederhana, tapi dalam beberapa hal
ada persyaratan teknis yang harus dipenuhi agar kekuatan struktur pondasi yang dimaksud
sesuai dengan persyaratan Standart Nasional Indonesia.

5
Standart Teknis Pekerjaan Batu Kali ( Untuk Rumah Sederhana )
Pondasi harus ditempatkan pada tanah keras, design pondasi disarankan simetris

Harus dihindarkan penempatan pondasi pada sebagian tanah keras dan sebagian tanah
lunak.
Kemungkinan retak.

Sangat disarankan menggunakan pondasi menerus, mengikuti panjang denah bangunan

6
Pondasi dibuat menerus pada kedalaman yang sama, pondasi bertangga tidak
diperkenankan.

Gambar Rencana Pondasi Setempat

Gambar Rencana Pondasi Menerus


7
Detail Pondasi

Gambar Rencana Dan Detail Pondasi


(Kombinasi Pondasi Batu Kali Menerus Dengan Pondasi Plat Setempat)

8
Pondasi strauss
Pile cap/pour

Detail Pondasi Strauss

Pondasi Cakar Ayam

9
Pondasi Sumuran

10
MENGGAMBAR KONSTRUKSI KOLOM, BALOK, DAN PLAT BETON BERTULANG

11
Penulangan Plat Beton Bertulang
- Berdasarkan PBI 1971

- Berdasarkan SKSNI 1991

12
Balok

13
14
sumber: http://www.hdesignideas.com/2012/02/detail-standart-penulangan-beton-
untuk.html

15
MENGGAMBAR KONSTRUKSI LANTAI
Secara umum dalam konstruksi lantai terdapat dua bagian konstruksi yaitu konstruksi
pendukung lantai dan konstruksi penutup lantai. Konstruksi pendukung lantai lebih
ditekankan pada struktur bangunan yang disiapkan untuk menahan beban dari penutup
lantai. Sedangkan konstruksi penutup lantai lebih ditekankan pada struktur bangunan yang
bersifat dekoratif. Adapun bahan untuk penutup lantai banyak macamnya, seperti:
ubin/tegel, keramik, mozaik, granit, dan marmer.
a. Konstruksi Lantai Ubin/Tegel.
Ubin/tegel merupakan salah satu penutup lantai yang sekarang sudah jarang
digunakan. Bahan ini merupakan campuran pasir dengan semen yang bagian
atasnya/permukaannya terdapat lapisan semen, serbuk granit, serbuk marmer, dll.
Warnanya bervariasi seperti tegel abu-abu, kuning, merah, putih dan motif.
Ketebalan ubin ini berkisar 2 cm dengan ukuran 20 cm x 20 cm dan 30 cm x 30 cm.
Karena tebalnya maka untuk konstruksi tegel abu-abu yang berada di atas tanah
tidak diperlukan lantai kerja/patlah, cukup menggunakan lapisan pasir urug dan
kemudian tegel bisa dipasang dengan spesi.
b. Konstruksi Lantai Keramik.
Keramik saat ini banyak digunakan sebagai bahan penutup lantai. Dipasaran ada
banyak merk keramik seperi KIA, asia, mulia, genova, dll. Untuk ukurannya
bervariasi al: 10x10, 20x20, 25x25, 30x30, 40x40, dan 50x50.
Karena bahan ini relatif getas/mudah patah maka dalam pemasangannya
diperlukan pemasangan lantai kerja dari beton rabat atau bisa dari pasangan
bata/patlah.
c. Konstruksi Lantai Batu Alam
Batu alam sebagai bahan lantai saat ini sudah banyak digunakan. Dari batu alam
yang katagori batu lunak seperti batu candi, adapula yang termasuk batu keras
seperti batu marmer, batu granit, dll.
Batu alam sebagai bahan penutup lantai ukurannya bervariasi al: 30x30, 30x60,
40x40, 40x60, 60x60, 100x100, dll.
Bahan ini ketebalannya bervariasi tergantung dari besarnya modul. Semakin besar
modul bahannya maka semakin tebal.

16
Perencanaan Pola Lantai Bangunan
Dalam memasang lantai yang harus diperhatikan adalah jenis bahan penutup lantai,
motif, dan perencanaan secara keseluruhan. Secara umum yang menjadi acuan/as dari
perencanaan pemasangan ubin/keramik lantai adalah pintu apabila motifnya polos. Tetapi
apabila menggunakan motif tertentu maka yang menjadi acuan adalah as ruangan. Untuk
pemasangan keramik pada seluruh ruangan yang menggunakan motif sama maka yang
menjadi acuan adalah ruang utama/ruang terbesar, sedangkan ruang yang lain mengikuti
saja. Adapun langkah-langkahnya sbb:
1. Pilih modul bahan lantai.
2. Ukur luas ruang.
3. Tentukan as acuan pola lantai
4. Bagi luas ruang dengan modul bahan, sisa pembagian harus lebih dari
separuh/setengah modul bahan.
Perencanaan Pemasangan Keramik Untuk Satu Ruang (Motif Polos/Sama)
Sebagai acuan adalah pintu.

17
Perencanaan Pemasangan Untuk Keseluruhan Ruangan (Motif Sama/Polos)
Sebagai acuan adalah ruang utama/terbesar.

18
MENGGAMBAR KONSTRUKSI DINDING
Dinding adalah salah satu bagian bangunan yang berfungsi untuk membatasi ruang
secara fisik. Secara struktur dan konstruksi dinding terbagi menjadi dinding
partisi/penyekat/pengisi (tidak menahan beban) dan dinding pemikul/bearing wall
(dinding struktural).
Secara umum bahan dinding yang ada:
1. Batu bata/bata merah.
2. Batako.
3. Bata ringan.
4. Kayu.
5. Papan Panel (multipleks, gypsum, hardboard, kalsium, dll).
6. Beton.

Dinding Batu Bata


Batu bata sudah sangat lazim digunakan sebagai bahan dinding. Karakteristiknya
yang relatif ringan, ukurannya kecil, harganya murah menjadi pilihan bagi banyak orang.

Ciri-ciri batu merah yang baik ialah :


1. Permukaannya kasar
2. Warnanya merah seragam (merata)
3. Jika dipukul Bunyinya nyaring.
4. Tidak mudah hancur atau patah.

Ukuran bata merah :


Panjang : 23 cm 25 cm.
Lebar : 11 cm 12 cm
Tebal : 5 cm 5,5 cm

19
Dalam perencanaan, umumnya yang digunakan adalah dinding tebal 15 cm yang
terdiri dari tebal bata 12 cm dan ketebalan plesteran 1,5 cm.
Untuk merekatkan antar bata harus digunakan spesi/adukan yang menggunakan
campuran pasir, semen, dan air. Untuk pasangan kedap air campuran spesi merupakan
perbandingan 1 pc : 3 psr, sedangkan untuk yang tidak kedap air berkisar 1 pc : 4 pc, 1 psr
: 6 pc. Dengan ketebalan spesi berkisar 1 cm 2cm.
Beberapa istilah yang digunakan dalam arah pemasangan bata adalah:
1. Siar tegak, merupakan arah pemasangan bata ke atas/vertikal.
2. Siar bujur/datar, merupakan arah pemasangan bata ke arah memanjang.
3. Siar lintang, merupakan arah pemasangan bata ke arah samping/lebar bata.

20
Dalam pemasangan ketebalan dinding ada beberapa istilah yang dipakai:
1. bata, merupakan ketebalan dinding yang sekarang banyak digunakan.
Sebagai acuan pasangan bata adalah lebar bata.
2. bata, merupakan ketebalan dinding yang mengunakan lebar bata (1/2) dan
tebal bata sebagai acuan (1/4).
3. 1 bata, merupakan ketebalan dinding yang menggunakan panjang bata
sebagai acuan.
4. Ukuran yang lain mengikuti acuan tebal, lebar, dan panjang selanjutnya.

Dalam menggambar konstruksi pasangan dinding bata yang harus diperhatikan:


1. Siar tegak sebaiknya tidak dalam satu garis (setiap lapis berselang seling).
2. Pergunakan notasi untuk bata sesuai ukurannya pada pasangan kepala dan
persilangan.
3. Model pasangan. ( bata, bata, atau 1 bata).

21
MODEL PASANGAN BATA:

Sambungan Sudut Dengan Kolom Beton

22
23
MODEL PASANGAN BATA

MODEL PASANGAN 1 BATA

24
25
MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA
Beberapa pengertian pada konstruksi tangga
Tangga berfungsi sebagai sarana penghubung antar lantai.
Bordes berfungsi sebagai sarana pemberhentian sementara (istirahat) pada
tangga
Ibu tangga adalah struktur utama yang mendukung anak tangga
Anak tangga adalah bagian struktur tangga yang digunakan sebagai pijakan kaki.
Railing adalah pagar pada tangga
Ballustrade adalah pegangan pada pagar tangga (railing)
Jenis Tangga didasarkan bahan:
Tangga bambu
Tangga kayu
Tangga beton
Tangga baja/besi
Tangga aluminium
Jenis Tangga didasarkan kemiriringan
Tangga landai (ram)
berkisar 0 - 15
Tangga sedang
berkisar 15 45
Tangga curam
berkisar 45 75
Tangga tegak
Berkisar 90
Jenis tangga didasarkan bentuk
Tangga lurus
Tangga belok (L)
Tangga balik (U)
Tangga putar

26
Perencanaan tangga didasarkan langkah:
1 langkah datar (antrade)+ 2 langkah naik(optrade)= 57 65 cm.
misal:
jarak antar lantai 3,60 m, ditetapkan banyaknya langkah naik sebanyak 20
sehingga tinggi langkah naik adalah 18 cm. Maka langkah datarnya (misal diambil 60 ):
langkah datar + 2.18= 60
Langkah datar = 24 cm.

Konstruksi tangga beton bertulang


Konstruksi tangga baja

MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP


Atap adalah bagian dari komponen bangunan yang berfungsi melindungi bangunan dari
terik matahari dan hujan.
Berdasarkan bentuk:
Atap datar, atap sandar/sengkuap/panggang pe/lassenar, atap pelana, atap tenda,
atap perisai, atap mansard, atap joglo, atap lengkung, atap kubah, atap gergaji

27
28
Berdasarkan kemiringannya
Atap datar
0 - 5
Atap sedang
5 - 45
Atap curam
45 - 75

29
Berdasarkan bahan
Atap genting (tanah liat)
Atap kayu (sirap)
Atap beton
Atap metal (galvalum, seng)
Atap polycarbonat (ppvc, pvc, fiber, sirap asphalt)
Atap ilalang

Atap sirap kayu Genteng tanah liat

Genteng metal

30
Atap sirap aspal

Atap polycarbonat

Berdasarkan rangka atap (kuda-kuda)


Kuda-kuda kayu
Kuda-kuda baja
Kuda-kuda beton
Kuda-kuda bambu
Kuda-kuda galvalum

Menggambar konstruksi atap


Menggambar konstruksi atap dalam menggambar bangunan adalah menyajikan gambar
rencana atap dan detail atap.
Gambar rencana atap adalah gambar yang menyajikan susunan/konstruksi atap dari arah
pandangan atas (tampak atas).
Detail atap adalah gambar yang menyajikan susunan/konstruksi atap dari arah
pandangan samping (tampak samping) dan bagian-bagian detail konstruksi rangka atap
(kuda-kuda).
Rencana atap
Secara umum pada rencana atap yang harus tersaji adalah:

31
bahan penutup atap
Konstruksi penyangga penutup atap: reng, usuk, gording, dan kuda-kuda.
Ukuran/dimensi komponen konstruksi.
Jarak antar komponen konstruksi.
Kemiringan atap
Detail Atap
Secara umum yang harus tersaji dalam gambar detail atap:
bahan penutup atap
Konstruksi penyangga penutup atap: reng, usuk, gording, dan kuda-kuda.
Ukuran/dimensi komponen konstruksi.
Jarak antar komponen konstruksi.
Kemiringan atap
Konstruksi sambungan

32
33
MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA

Konstruksi pintu dan jendela dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kusen dan daun pintu dan
jendela. Konstruksi pintu dan jendela merupakan konstruksi pelengkap dari konstruksi
dinding bangunan, yang fungsinya sebagai penghubung antar ruangan yang dipisahkan
dinding bersangkutan.
Kusen
Pengertian dan fungsi : Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang
berfungsi sebagai struktur penyangga atau struktur penggantung dari daun pintu atau
daun jendela.
Jenis - jenis kusen :
berdasarkan fungsinya dapat dibedakan antara : kusen pintu dan kusen jendela
berdasarkan bahan yang digunakan dapat dibedakan antara : kusen kayu, kusen
polycarbonat (PVC, UPVC), kusen logam dan kusen beton

Daun Pintu Dan Jendela


Pengertian dan fungsi : Daun pintu dan jendela berfungsi untuk penutup/pemisah ruang
yang dapat dibuka atau ditutup bahkan bila perlu untuk keamanan dapat pula dikunci.
Fungsi utama jendela adalah untuk pencahayaan dan penghawaan sedangkan pintu adalah
untuk sirkulasi/pencapaian/akses.

Jenis - jenis Daun pintu dan jendela.


Berdasarkan bentuk.
pintu/jendela 1 sayap
pintu/jendela putar
pintu/jendela 2 sayap
pintu/jendela geser
pintu lipat/harmonica
pintu gulung/rolling
Jendela jalusi/nako
pintu/jendela 2 rangkap
jendela mati

34
Berdasarkan konstruksinya
pintu/jendela panil kayu atau kaca
pintu/jendela jalusi atau krepyak
pintu/jendela papan berangka (plipit)
pintu/jendela blok berangka didalam
pintu/jendela blok tanpa rangka
pintu kisi

Contoh rencana kusen pintu dan jendela:

35
Contoh gambar detail pintu panil kayu dan jendela kaca:

36

Anda mungkin juga menyukai