Lingkungan pekerjaan Pembangunan Jamban Siswa SD dan SMP antara lain meliputi :
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan galian dan urugan
c. Pekerjaan pondasi
d. Pekerjaan beton
e. Pekerjaan rangka atap dan penutup atap
f. Pekerjaan pasangan dinding dan plesteran
g. Pekerjaan kusen, pintu dan jendela
h. Pekerjaan penggantung, pengunci dan kaca
i. Pekerjaan langit-langit / politer
j. Pekerjaan lantai
k. Pekerjaan pengecatan / politer
l. Pekerjaan instalasi listrik
m. Pekerjaan finishing
n. Pengadaan / rehabilitasi meubelair
2. PERSYARATAN TEKNIS
Bangunan sekolah adalah salah satu fasilitas umum yang harus memiliki tingkat keamanan
yang tinggi dan memiliki usia pemakaian minimum 20 tahun. Untuk memenuhi persyaratan
tersebut, dalam pelaksanaan Pembangunan sekolah dasar harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
d. Pelaksanaan pekerjaan
Pondasi beton yang dimaksud adalah pondasi dari bahan dasar beton yang dibuat
untuk memperbaiki / meningkatkan kekuatan pondasi, terutama jika aka nada
ruang yang akan dibangun diatas bangunan yang sudah ada sebelumnya tetapi
pondasi sebelumnya tidak dipersiapkan untuk bangunan bertingkat. Pondasi
beton biasanya dibuat pada bagian-bagian tertentu yang diperlukan untuk
penguatan, seperti pada bagian struktur kolom.
Pondasi beton tidak harus dibuat jika keadaan pondasi dari bangunan yang ada
sudah baik, kuat, stabil dan atau bangunan tidak digunakan untuk ditingkatkan
(untuk menumpu lantai 2).
Pondasi beton yang dibuat harus memenuhi ketentuan mutu beton K175 atau
dengan campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr dengan syarat dan ketentuan pelaksanaan
seperti pada pekerjaan beton.
Sudut dan persilangan ringbalk disebut pengaku sendi. Tulangan ini berfungsi
Untuk menahan gaya horizontal atau gempa, sehingga bangunan tidak akan
Mudah roboh.
Demikian juga untuk rencana pembangunan ruang kelas baru pada lantai 2, kondisi ruang kelas
pada lantai 1 harus sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan konstruksi untuk bangunan
bertingkat. Diameter tulangan, jumlah dan jarang pasangnya harus sesuai ketentuan pekerjaan
beton bangunan bertingkat sebagaimana yang diatur dalam SK SNI T-15. 1991.03 dan PBI
1971, baik untuk pondasi, sloof, kolom, balok, plat dak.
Untuk mendukung kestabilan bangunan terhadap gempa, perlu dibuat pondasi setempat dari
beton (foot plat) dengan dimensi dan ketebalan sesuai dengan kebutuhan, selain itu
menggunakan pengkaku sendi yang diletakkan pada pertemuan sloof dan kolom, antara kolom
dan ring balok, dan pengikat antara sloof. Pengkaku sendi menggunakan besi panjang 40 cm
dengan diameter besi
Ø 12 mm dan pengikat sloof panjang siku-siku minimal 1 meter.
Dinding pada umumnya terbuat dari pasangan batu bata, namun pada daerah tertentu
dimungkinkan dapat dibuat dari bahan lain yang terdapat disekitar lokasi pelaksanaan,
misalnya dari papan kayu atau bahan yang lainnya (misalnya batako,hollow block, dll).
Pada dasarnya apapun bahan/material yang digunakan untuk pembuatan dinding semaksimal
mungkin dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna ruang tersebut.
Disamping itu karena bangunan tersebut digunakan untuk kegiatan belajar, maka hendaknya
diupayakan dinding dapat meredam suara sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang
dapat menggangu aktifitas pada masing-masing ruang kelas.
Daun pintu dibuat panil dengan tebal slimaran 4 cm (bahan dasar kayu 4/12 atau 4/15 sebelum
diketam/dihaluskan) dan isian panil tebal 3 cm (bahan dasar kayu 3/10, 3/15, 3/25 atau 3/30
sebelum diketam/dihaluskan) dengan lebar minimal 90 cm untuk pintu berdaun ganda (dua)
(Gambar 5), tinggi minimal 200 cm.
a) Lingkup pekerjaan ; pembuatan dan pemasangan kusen, daun pintu, daun jendela.
b) Bahan yang digunakan ; kayu dengan kelas kuat dan kelas awet II dan tidak cacat serta
kering dan cukup tua, kaca.
c) Lingkup pekerjaan ;
(1) Kusen :
Kayu harus utuh dan tidak cacat, dilindung/dihindari dari hujan dan pekerjaan
lain yang akan menyebabkan cacat.
Sambungan-sambungan kayu, baik untuk kusen maupun untuk daun pintu dan
jendela dibuat sambungan lubang dan pen dan dikunci dengan nagel
( pantek/pen)
Bekas pemakuan harus ditutup dengan bahan penutup (dempul kayu) agar
rapid an hindari terlalu banyak pemakuan pada permukaan kayu.
Ambang batas bawah jendela pada dinding dibagian sisi selasar harus dipasang
pada ketinggian yang tidak memungkinkan konsentrasi belajar dalam ruangan
terganggu karena dapat melihat keluar.
Pada sisi lain ambang batas bawah jendela dipasang pada ketinggian yang
memungkinkan pencahayaan yang lebih besar.
Untuk memperoleh ikatan yang kuat terhadap dinding, kusen pintu harus diberi
angkur dari besi 10 mm sebanyak yang diperlukan ( minimal 6 angkur, 3
dipasang pada tiang kusen disekitar engsel pintu dan 3 lagi ditiang kusen
sebarangnya).
(2) Pekerjaan daun pintu dan jendela
Sebelum pemasangan, daun pintu dan jendela harus disimpan pada ruang
dengan sirkulasi udara baik, tidak terkena cahaya langsung dan terlindungdari
kerusakan dan kelembaban.
Semua kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku sudutnya.
Harus memperhatikan sambungannya siku/sudut untuk rangka kayu dan
penguat lainnya sehingga kekuatannya terjamin.
Seluruh daun pintu dari papan kayu panil/solid, kecuali untuk ruangan kamar
mandi.
Daun jendela dapat dibuka keluar dengan pemasangan engseldibagian ambang
atas.
Sambungan-sambungan kayu, baik untuk kusen maupun untuk daun pintu dan
jendela dibuat sambungan lubang dan pen dikunci dengan nagel ( pantek/pen)
sehingga diperoleh sambungan yang kuat.
Semua pekerjaan kayu yang dicat, harus dimeni dan diplamir terlebih dahulu. Pengecatan
dilakukan dengan pelapisan lebih dari satu kali sehingga diperoleh hasil yang baik, rapi, halus
dan rata.
Lantai bangunan pada umumnya berada pada permukaan tanah yang dilapisi penutup lantai,
dengan bahan penutup berupa beton rabat ( beton tanpa tulangan),
Plester semen PC, tegel, keramik atau bahan lainnya seperti papan kayu.
Jika menggunakan keramik, bagian dalam dapat berupa keramik putih polos yang tidak terlalu
memantulkan cahaya, tidak licin dan tidak berkesan licin, sedangkan untuk bagian luarnya dapat
menggunakan keramik dofdengan warna yang lebih gelap, tidak licindan tidak terkesan licin.
Pemilihan warna keramik sebaiknya diserasikan dengan warna dinding atau warna cat/politer
sehingga secara keseluruhan dapat menampilkan sebuah bangunan yang serasi, indah, dan
menarik.
Sekeliling ruangan/bangunan dipasang minimal rabat beton, atau sesuai gambar, pada bagian
tanah yang bersebelahan dengan dinding ruangan dan teras untuk memberikan penguatan
permukaan tanah dari kikisan air dan untuk memberikan kebersihan serta keindahan lingkungan
sekitar bangunan.
a) Lingkup pekerjaan ; pemadatan tanah, pembuatan lantai kerja, pemasangan lantai dan plint.
b) Bahan yang digunakan ; keramik lantai, PC/semen, pasir pasang, pasir beton, semen
warna/grouting, atau lantai papan kayu kelas kuat II dengan tebal minimal 2 cm.
c) Penjelasan pekerjaan :
Pemilihan warna cat harus mempertimbangkan keserasian dengan lingkungan sekolah yang ada
dan factor kelelahan mata akibat pantulan cahaya yang terang dari permukaan yang dicat,
terutama untuk penggunaan cat didalam ruangan kelas.
Pekerjaan instalasi listrik dalam ruanagan terkait dengan aspek penerangan atau tata cahaya
khususnya penerangan buatan. Secara umum pencahayaan harus memiliki intensitas yang
merata sehingga penempatan titik lampu harus mempertimbangkan penyebaran cahaya lampu
pada bidang kerja, kemudahan pemeliharaan dan penggantian elemen yang rusak.
Untuk pekerjaan instalasi listrik harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian tentang
instalasi listrik. Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik harus memenuhi persyaratan teknis
dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkwalitas baik sehingga dapat berfunsi dengan
baik dalam waktu yang cukup lama.
a) Lingkup pekerjaan ; adalah seluruh sistem kelistrikan secara lengkap sehingga instalasi
dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
b) Bahan yang digunakan ; kabel daya tegangan rendah, stop kontak, saklar, lampu, bahan
isolasi, armature dan junction box (jika pemasangan baru). Kabel yang digunakan memiliki
standar industry Indonesia (SII) atau standar PLN.
c) Penjelasan pekerjaan
Semua kabel distribusi ditanam dalam tembok dan berada dalam pipa conduit PVC
yang disesuaikan dengan ukuran.
Tidak diperkenankan ada pencabangan atau sambungan kecuali pencabangan
connectornya menggunakan konduktor dan pada outlet/kontak penghubung.
Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu phasa rating 250 volt, yang
dipasang rata dinding dan pada ketinggian kurang lebih 150 cm dari permukaan
lantai atau pada posisi yang tidak mudah dijangkau siswa. Sangat disarankan
menggunakan stop kontak yang berpengaman.
Saklar bertipe pemasangan rata dinding dengan rating 250 volt, dapat berupa saklar
double atau tunggal. Saklar ditempatkan dekat pintu dipasang pada ketinggian
kurang lebih 150 cm diatas permukaan lantai.
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan anatara lain : pengecatan dinding, pengecatan plafond,
pengecatan pintu dan jendela, pengecatan lisplank. Sedangkan pekerjaan perapihan pada
dasarnya merupakan penyempurnaan atau perapihan pekerjaan yang telah selesai namun masih
diperlukan penyempurnaan. Sebagai contoh, misalnya terdapat pintu yang tidak dapat
dibuka/tutup dengan sempurna; jika terdapat cat yang masih kurang rata, plesteran retak-retak,
dan sebagainya. Pedoman teknis bahan dan pekerjaan sesuai dengan peraturan (SII) yang
berlaku.
Mengetahui
Kepala SMP KRISTEN BUKIT KASIH GIRIAN PERMAI