Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1 : Penjelasan Umum

1.1 Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan


Kegiatan : Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong
Lokasi : Kabupaten Pinrang

1.2 Lingkup Pekerjaan dan Ukuran


Galian Tanah untuk pasangan batu kali / gunung untuk saluran Drainase
Pembuatan pasangan batu kali / gunung
Pembuatan rangka konstruksi beton bertulang, meliputi Plat duikker
Penimbunan Tanah dan timbunan kembali
Pembersian lokasi

1.3 Syarat pelaksanaan pekerjaan


Seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti persyaratan dan
ketentuan yang berlaku. setempat yaitu :
a. Rencana Kerja dan syarat-syart teknis pelaksanaan
b. Pengesahan Gambar dan Rencana Anggaran Biaya serta RKS.
c. Peraturan Umum untuk bahan bangunan NI.3 PUUB/1956/NI 3.1963
1966
d. Peraturan dan ketentuan dari pemerintahan daerah setempat
f. Peraturan Keselamatan Kerja dan Keselamatan Bangunan di Negara
Republik Indonesia.

Pasal 2 : Persyaratan Kualitas Bahan

2.1 Pasir Pasangan ;


a. Pasir Pasang yang berkualitas baik dapat mengikat campuran semen air
sehingga dapat melekat kuat pada batu merah atau batu kali belah. Pasir pasang
adalah pasir dari sungai dengan diameter 0.5 mm sampai dengan 5 mm berbutir
kasar, keras mempunyai kandungan kawarsa dan butiran yang tajam, bukan
karena tercampur tanah atau lumpur, atau tercampur pasir laut atau pasir putih
atau butirnya halus dan lembut
b. Jika kualitas pasir pasang merupakan pasir berbutiran halus atau tercampur
pasir laut yang didatangkan dilokasi pekerjaan, harus segera ditolak dan diganti
dengan pasir pasangan yang brekualitas baik seperti tersebut diatas.
c. Jika pasir bercampur dengan tanah/lumpur dan jumlah butiran pasirnya masih
lebih banyak, maka untuk menghilangkan kandungan tanah/lumpurnya dapat
dicuci samapai bersih dengan menyiram air yang telah mengalir baru dapat
digunakan untuk campuran pasangan
d. Untuk pasir pasang atau plesteran sebaiknya pasir pasang tersebut disaring
dengan saringan halus terlebih dahulu baru dapat digunakan sebagai campuran

2.2 Pasir Urug dan tanah urug ;


Yaitu pasir untuk tanah urug dari galian tanah atau yang didatangkan kelokasi dan
digunakan untuk timbunan/urugan dibawah pondasi atau dibawah lantai setebal
minimal 5 cm, pasir atau tanah urug ini harus bersih dari sampah atau sisa-sisa
kotoran, potongan kayu/ranting pohon dan daun sarta rumput-rumputan.
2.3 Kerikil / Batu Pecah :
Yaitu batu kali belah dengan ukuran antara 5 mm sampai 5 cm, untuk batu
kerikil biasa yang biasanya diambil dari sungai sering tercampur tanah/lumpur
atau pasir sehingga jika akan digunakan untuk campuran adukan beton
bertulang harus dicuci hingga bersih dengan air yang mengalir terus menerus
sampai bersih tanah atau lumpurnya baru dapat digunakan untuk campuran
sedangkan Batu Pecah adalah batu kali belah yang diolah dengan alat/mesin
sehingga tetap bersih dari lumpur, pasir atau tanah dan sangat baik untuk
campuran konstraksi beton, diharuskan untuk campuran konstruksi beton
menggunakan Batu Pecah ini.

2.4 Batu Gunung


Yaitu batu gunung yang dibelah-belah menjadi bagian yang lebih kecil untuk
mendapatkan permukaannya yang kasar dan baik digunakan untuk konstruksi
pondasi memanjang, karena adanya ikatan yang kuat dari permukaannya yang
kasar mengikat campuran sehingga mampu menahan bahan dari atas secara
menerus / memanjang

2.5 Air :
Yaitu air yang digunakan untuk campuran perekat atau adukan konstruksi beton,
air yang berkualitas baik masuk kualtias B (Sesuai standard baku mutu air) adalah
air tawar yang bersih dan tidak mengandung asara berminyak, garam dan bahan
Organi lainya yang dapat merusak pasangan-
bahan kimia lainnya yang dapat merusak besi beton atau kualitas konstruksi
beton, sehingga mudah keropos dan porius.
2.6 Semen PC (Portland Cement) ;
Bahan semen abu-abu atau semen PC ini yang digunakan adalah produksi Tonasa,
bukan merupakan produksi dengan kualitas semen masony yang biasanya
digunakan untuk adukan perekat batubata bangunan rumah sederhana. semen PC
yang boleh digunakan adalah dari zak semen yang baru dibuka masih halus dan
lunak, bukan semen yang telah mengeras atau telah menjadi batu

2.7 Besi beton, kawat ikat beton dan beugel ;


a. Besi beton yang digunakan untuk konstruksi menggunakan ukuran standar
kualitas klas I produk Barawaja Ujung pandang yang digunakan untuk
rangka konstruksi, Plat beton diameter 12 mm dan diameter 14 mm. besi
beton harus digunakan yang bersih, dan tidak berkarat dan bukan bekas pakai,
kualitas besi baja tulangan U 24 polos.
b. Kawat ikat beton menggunakan kualtias yang sesui untuk kualtias
konstruksi beton K 225 dari produk pabrik Barawaja Ujung pandang
Diameter minimal 1 mm seperti yang disyaratkan dalam PBI 1971 (NI-2)
bab 3.7.

Pasal 3 : Pekerjaan Tanah dan Galian


3.1 Galian tanah untuk pekerjaan Pasangan batu gunung pada tanah yang keras
yamg mampu untuk menahan beban berat pasangan diatasnya sehingga nantinya
tidak tenggelam akibat adanya beben sendiridari konstruksi.
3.2 Timbunan tanah kembali atau timbunan pasir yang digunakan untuk landasan
pasangan timbunan diluar keliling Pasangan, harus bersih dari kotoran, sampah
rumput atau pohon akar/batang/daun kering sehingga timbunan diperkeras dengan
disiram sambil dipadatkan dengan alat pemadat berulang-ulang sampai benar-
benar keras dan padat.
Pasarl 4 : Pekerjaan Pasangan Batu

4.1 Pasangan batu gunung dengan menggunakan adukan perekat 1 PC ; 4 PSR ;


(pasir), sebelum batu gunung dipasang sebaiknya disiram dengan air terlebih
dahulu hingg bersih agar adukan mudah merekat.

Pasal 5 : Pekerjaan Konstruksi Beton


5.1 Campuran dan kekuatan konstruksi beton bertulang ;
a. Adukan untuk konstruksi beton bertulang adala K 225.
b. Bahan-bahan untuk konstruksi beton bertulang digunakan pasir pasang yang
kualitas bagus, bergaradasi bagua tidak tercampur lumpur, air yang bersih,
kerikil yang bergaradasi bagus tidak tercampur lumpur, besi beton
tulangan serta kawat ikat digunakan yang bersih tidak berkarat, bengkok
dan bekar pakai Tentukan kualitas bahan serpti yang tercantu pada pasal 2
kualitas bahan seperti yang tercantum pada pasal 2 kualitas bahan.

5.2 Teknis Pelaksanaan Konstruksi Beton


a. Pembuatan begesting atau mal menggunakan kayu klas III
papan atau balok kayu yang lurus dan kuat, sehingga kekuatan kayu tidak
mudah berubah, untuk menghasilkan bentuk konstruksi yang baik dan tidak
mudah berubah.
b. Pemasangan tulangan besi beton harus sesuai gambar rencana terutama yang
dikehendaki memperhatikan pedoman pada PBI 1971 sebelum dicor harus
meminta persetujuan direksi lapangan agar diperiksa terlebih dahulu
konstruksi dan sambungan-sambungannya serta angker-angker yang perlu
dipasang terlebih dahulu harus terpasang kuat dan ikatan-ikatan serta jarak
begel-begel sesuai gambar rencana.
c. Bahan-bahan besi tulangan yang didatangkan kelokasi harus seperti yang
disyaratkan diperiksa oleh direksi lapangan dan mendapat persetujuan terlebih
dahulu.
d. Pembongkaran begesting untuk kolom, minimal setelah berumur 7 hari
sedangkan untuk ring balok-balok kuda-kuda minimal 21 hari
e. Sesudah pengecoran konstruksi beton harus disiram air agar kualitas beton
tetap terjadi cara pembongkaran begesting harus hati-hati sesuai ketentuan
yang tercantum pada PBI 1971 sehingga tidak mengayangkan struktur dan
merusak struktur dan kekuatan beton.
f. Apabila ada hal-hal yang belum tercantum pada ketentuan ini dan nyata-nyata
harus dikerjakan sesuai persyaratan dalam PBI 1971 maka harus tetap diikuti
dan dilaksanakan agar menjaga kualitas dan mutu beton
g. Test kualitas kekuatan beton harus dikontrol dan dibuktikan oleh
Laboratorium Konstruksi Beton di Lab. Teknis yang disetujui Dinas PU
Kabupaten Pinrang dengan kuaitas K225 untuk kontruksi beton struktur.
h. Persyaratan konstruksi beton dan rangkaian besi beton tulangan harus
mengikuti peraturan dari PBI 1971 dan persyaratan teknis lainnya yang
disetujui pemerintah RI

Pasal 6 : Plesteran
6.1 Plesteran
a. Plesteran biasa dengan adukan 1 PC ; 3 PSR, dilaksanakn untuk plasteran
semua dinding dan pondasi kecuali yang telah disyaratkan tersebut diatas
b. Semua plesteran harus dilaksanakan sedemikan rupa sehinga rata datar dan
licin, dengan ketebalan rata-rata tidak boleh lebih dari 2 cm
d. Pertemuan sudut plesteran arah keluar atau kedalam harus benar-benar siku dan
dibuat sudutnya tidak tajam (tumpul)
f. Sisa adukan yang tercecer harus segera dibersihkan seketika dan adukan yang
sudah mengering tidak boleh dipakai lagi
Pasal 7 : Pekerjaan Lantai

7.1 Lantai untuk dasar saluran.


a. Adukan yang digunakan adalah 1 PC ; 3 PSR.
b. Dasar saluran sebelum dilakukan pekerjaan lantai diberi pasangan batu
seperti dalam gambar.

Pasal 8 : Pekerjaan Pembersihan

a. Pembersihan lokasi dilakukan setelah pekerjaan kosntruksi dikerjaan diataranya


membersihkan sisa-sisa bahan Pasangan yang pecah dan tidak terpakai serta
tercecer disekitar lokasi .

b. Sisa-sisa tanah galian pasangan dan sebagainya yang masih ada dihalaman
sekitar bangunan harus dibersihkan dan dibuang jauh atau ditimbunkan pada daerah
yang masih rendah dan diratakan sedangkan sampah-sampah harus dibakar begitu
juga serutan kayu atau kayu-kayu potongan yang tidak terpakai . Tempat
buangan sampai tidak diperkenankan bagitu saja diselokan disekitar lokasi
pekerjaan. bila mana selokan sebelum ada proyek dalam keadaan bersih dan
berungsi baik setelah selesai proyek keadaan selokan harus terus baik.
d. Jika masih ada sisa kerikili dan pasir dapat digunakan untuk meratakan sekititar
saluran.

Pasal 9 : Pekerjaan Pembuatan Dokumentasi dan pelaporan

Kontraktor harus membuat dokuemntasi dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan sejak


dari kegiatan persiapan hingga pada akhir pekerjaan pelaksanaan poryek
Dokumnetasi dan pelaporannya dibuat untuk smeua jenis kegiatan pekerjaan

Dokumentasi dan pelapor tersebut harus sudah diserahkan kepada pihak direksi
paling lambat sebelum pemeriksaan penerimaan proyek

Dokumentasi dan pelaporan yang harus diserahkan berupa :


a. Foto foto pelaksanaan pekerjaan
b. Laporan-laporan kegiatan proyek
c. Berita acara berita acara sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
d. Gambar gambar kerja atas petunjuk direksi

Pasal 10 ; P e n u t u p

Hal hal lainnya yang belum tercantum dan harus disempurnakan apabila saluran
tidak dapat mengalir dengan baik harus di sempurnakan sampai dapat berfungsi
dengan baik

Pinrang, April 2017


Dibuat Oleh

Pejabat Pembuat Komitmen

HARMAN,ST.MT
NIP: 19730305 200212 1 012

Anda mungkin juga menyukai