Anda di halaman 1dari 6

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
UMUM

1.Lingkungan Pekerjaan

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :


Pekerjaan : Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Kelompok Tani
Podo Rukun Jl.Pangan 2 Desa Mentayan Kec.Bantan
Lokasi : Kecamatan Bantan
Tahun : 2023

a. Item pekerjaan dalam pekerjaan ini :


- Pekerjaan pendahuluan meliputi :
a. Pekerjaan Mobilisasi, pembuatan rambu rambu pengaman pekerjaan jalan.
- Pekerjaan struktur meliputi :
a. Pemasangan wire mesh M-6.
b. Cor beton K-175.
c. Laburan aspal.
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut pelaksana fisik wajib memenuhi/mematuhi dan
melaksanakan segala hal-hal yang telah dituangkan didalam rencana kerja da syarat- syarat
teknis ini serta Risalah penjelasan sangat mengikat dalam pelaksanaan kecuali
adanya/peraturan tertulis dari pihak Direksi.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik dan rapi sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam bestek ini/syarat-syarat teknis/gambar rencana serta mengikuti petunjuk-petunjuk dari
Pengawas Lapangan. Semua ukuran dan persyaratan bahan yang ditentukan dalam bestek ini
harus dipenihi oleh pemborong.
d. Membuat rambu-rambu untuk pengamanan lalu lintas.
e. Mobilitas alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan jumlah peralatan
minimum yamh harus dipenuhi oleh pemborong harus dilaksanakan segera mungkin.
f. Pemakaian jalan yang ada untuk pengangkutan material harus mendapat izin atau dengan
membatasi beban muatan sesuai dengan ketentuan jalan. Pemborong berkewajiban untuk
menjaga agar jalan tersebut tetap dalam kondisi baik.
g. Pada setiap akhir bulan diadakan rapat untuk membahas permasalahan proyek sambil
membawa laporan kemajuan pekerjaan. Bagi pemborong yang tidak berdomisili dibengkalis
harus menunjukkan perwakilannya yang berkedudukan di Bengkalis.

2. Pemeriksaan dan Penyediaan Bahan

a. Bila didalam RKS ini disebutkan nama pabrik suatu bahan atau produk, ini dimaksudkan
hanya menunjukkan sumber minimal dari mutu bahan digunakan.
b. contoh bahan/produk yang akan digunakan dalam pekerjaan ini kontraktor harus
menyampaikan kepada Direksi guna untuk mendapatkan persetujuan.
c. Tentang usulan pemakaian bahan nama prodok/pabrik harus mendapat rekomendasi dari
Direksi berdasarkan ketentuan didalam RKS serta Risalah penjelasan pekerjaan.
d. Material yang dimaksud adalah material – material yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini seperti semen , pasir, kerikil, aspal, kayu, besi, dll.
e. Untuk menjaga agar material tidak rusak karena kelamaan disimpan atau dikurung pada saat
pelaksanaan pekerjaan, pelaksana hendaklah mengatur suplai material ke lapangan
f. Semen, Semen yang digunakan adalah semen Portland type 1.
g. Kualitas semen yang dipakai harus masih bagus dimana semen masih terdiri dari harus
halus
dan tidak mengumpal atau keras.
h. Penyimpanan semen dilakukan ditempat yang terlindung dari cuaca luar dan dialas dengan
kayu atau papan
i. Tulangan yang dipakai adalah tulangan pabrikasi (Wire mesh diameter 6 mm)
j. Tulangan harus bebas dari karat dan zat-zat kimia yang dapat mengurangi kualitas tulangan
itu sendiri atau kualitas beton.
k. Agregat kasar
Agregat kasar yang digunakan adalah agregat kasar batu pecah yang telah memenuhi
standar
untuk konstruksi.
l. Agregat kasar harus bersih dari lumpur dan tanah, sehingga kualitas beton yang dihasilkan
tidak tereduksi akibat lumpur atau tanah tersebut.
m. Bila dijumpai kandungan lumpur atau tanah dalam agregat kasat, maka agregat tersebut
dapat dipakai jika kanndungan lumpur atau tanah tidak melebihi 1 %.
n. Agregat halus
Agregat halus yang digunakan adalah agregat halus (pasir) yang telah memenuhi standar
untuk konstruksi.
o. Agregat halus harus bersih dari lumpur dan tanah, sehingga kualitas beton yang dihasilkan
tidak tereduksi akibat lumpur atau tanah tersebut.
p. Bila dijumpai kandungan lumpur atau tanah dalam agregat halus, maka agregat tersebut
dapat dipakai jika kandungan lumpur atau tanah tidak melebihi 1 %

3. Ukuran

a. Ukuran satuan yang dipergunakan dalam spesifikasi, daftar kuantitas dan harga satuan dan
gambar-gambar lelang adalah satuan metric, dan merupakan kesatuan dengan RKS ini.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pemborong harus mengukur kembali semua titik elevasi
dan koordinat-koordinat dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan, kontraktor
wajib membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan pihak
pengawas dan Direksi Teknis.
c. Selama pekerjaan berlangsung pemborong harus menyediakan alat ukur guna memeriksa
dan pengukuran seperlunya.
d. Pemborong harus menyiapkan tenaga dan fasilitas seperlunya untuk membantu kegiatan
pengukuran.
e. Pengawas lapangan dapat memberikan perintah kepada pemborong tanpa mengganti
kerugian atau ongkos untuk pelaksanaan pengukuran-pengukuran demi kepentingan
pekerjaan.
f. Untuk melengkapi hasil pengukuran pemborong harus membuat as build drawing terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan
menurut ukuran-ukuran yang tercantum didalam gambar kerja dan bestek ini Pemborong
juga
berkewajiban memberi tau kepada pengawas lapangan setiap akan memulai suatu bagian
pekerjaan. Pemborong berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dengan
segera member taukan kepada pengawas lapangan pada setiap selisih yang didapatnya
dalam bestek atau gambar kerja.

4. Gambar-gambar

a. Seluruh gambar-gambar dapat diperoleh melalui pemberi tugas, pemborong wajib


mengetahui seluruh pelaksanaan bangunan ini, sehingga dapat menyesuaikan program
pekerjaannya secara baik dan benar.
b. Selama pelaksanaan , pemborong harus memberi tanda dengan warna pada gambar pada
bagian yang telah dilaksanakan termasuk kalau ada perubahan dari perencanaan semula.
c. Pelaksana harus membuat gambar pelaksanaan untuk bagian yang dianggap perlu (shop
drawing) gambar ini harus diketahui dan disetujui oleh pengawas/Direksi.
d. setelah pekerjaan ini selesai, pemborong harus menjelaskan gambar ter pasang (asbuild
drawing) diatas kertas untuk dapat dicetak dan diserahkan kepada Direksi.

5. Perbedaan Gambar dan hal yang kurang jelas

a. Pada dasarnya apabila ada perbedaan/pertentangan antara gambar dan RKS, maka yang
berlaku adalah RKS, Kecuali bila mana ada ketentuan lain dari pengawas/Direksi dan
perencana.
b. Apabila ada ketidaksesuaian/keragu-raguan antara gambar dan RKS yang tidak biasa
diatasi,
maka sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut pemborong wajib melaporkan secara tertulis
kepada pengawas/Direksi untuk mendapat keputusan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum masalah tersebut terlihat dalam pelaksanaan.
c. Perbedaan tersebut tidak bisa dijadikan alasan bagi pemborong untuk mengadakan claim.
d. Untuk pekerjaan elektrikal dan plumbing walaupun tidak disebut secara terperinci dalam
RKS
dan gambar tentang peralatan serta perlengkapan instalasi, pemborong wajib
menyediakan/memasang peralatan yang digunakan /diperlukan, sehingga instalasi dapat
berfungsi sebagai mana mestinya.

Pasal 2
STANDAR RUJUKAN

1. Standar rujukan yang digunakan sepenuhnya mengacu pada standar rujukan pada
spesifikasi
umum. Melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini,
berlaku dan mengikat termasuk segala perubahan dan tambahannya.
2. Spesifikasi teknis umum lainnya mengacu pada spesifikasi umum untuk pekerjaan jalan dan
jembatan yang dikeluarkan oleh Bina Marga Kementrian pekerjaan umum Edisi tahun 2010
3. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan/instansi pemerintah setempat,
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan untuk melaksanakan pekerjaan dalam
butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar pelaksana yang dibuat perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas
termasuk juga gambar-gambar betail yang diselesaikan oleh kontraktor dan sudah
disahkan/disetujui pengawas.
b. Rencana kerja dan Syarat-syarat pekerjaan
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.
e. Jadwal pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
f. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan

Pasal 3
PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan pendahuluan meliputi pekerjaan mobilisasi, pembuatan rambu rambu pengaman


pekerjaan jalan dan mobilisasi alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan saat pekerjaan.

Pasal 4
PEKERJAAN STRUKTUR

1. Pekerjaan jalan beton yang dikerjakan aktual di lapangan dengan ketebalan 15 cm.
2. Penulangan memakai Wiremesh M6-150 (wire mesh segmen adalah M6-150). Setiap
terjadinya penyambungan dari tulang ini harus diikat dengan kuat dengan menggunakan
kawat beton pada pertemuan tiap titik buhulnya secara overlapping sejauh minimum 15 cm
atau minimal 1 (satu) baris dan diikat dengan kuat, baik memanjang atau melintang.
3. Perletakan Wire Mesh adalah 1/3 dari permukaan beton, panjang segmen adalah 5,4 M.
4. Cor beton memakai mutu beton K-175 menggunakan mesin Concrete Mixer. Pengecoran
tersebut dengan campuran 1 semen : 3 pasir : 4 kerikil (minimal memenuhi kuat tekan
beton K-175), tebal coran beton 15 cm dengan kemiringan 2 % kearah luar.
5. Setiap 10 m3 Pengecoran beton, pemborong harus membuat minimum 2 buah beton uji
dengan
ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm (kubus).
6. Setelah jalan beton cukup keras seluruh permukaannya ditutup lapisan aspal buras
(Laburan Aspal).
7. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton harus dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Mempedomani PBI 71
b. Bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan/ berkualitas baik
c. Air yang digunakan dengan jumlah secukupnya, air harus bersih ,tidak berasa, tidak
berbau
dan tidak mengandung zat-zat yang bias merusak beton.
d. Panakaran, pengadukan dan pengecoran harus dilaksanakan dengan sempurna
(campuran
sampai masak) yang dilaksanakan dengan concrete mixer (molen) pada pengecoran
adukan beton harus padat dan membentuk kemirimgan sesuai dengan yang disyaratkan.
e. Penakaran pencampuran beton menggunakan tong kayu dengan volume yang sama
dengan
1 (satu) zak semen.
f. Selama 1 (satu) minggu setelah pengecoran tidak boleh diganggu.
g. Jalan Beton Baru dilewati/digunakan kendaraan setelah umur 4 (empat) minggu.
KOMPOSISI CAMPURAN
Beton K- 175 : 1 semen : 3 pasir : 4
kerikil

Pasal 5
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pengambilan foto-foto untuk dokumentasi terdari dari beberapa hal arah yang diatur oleh
pengawas Lapangan.
2. Semua klise Foto (negativenya) dari proyek- proyek tersebut harus dikumpulkan dan dikirim
kekantor Dinas Pertanian Kabupaten Bengkalis sebagai dokumen Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan.
3. Foto- foto dalam keadaan 0% harus diambil sebelum pekerjaan dimulai dan tampak ada
papan
pengenal proyek.
4. Foto visual proyek mulai dari 0%, 50% dan 100% untuk diserahkan kepada Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan dalam rangkap yang cukup.

Pasal 6
PEMELIHARAAN DAN PEMBERSIHAN BANGUNAN/HALAMAN

Selama pekerjaan berlangsung, pemborong harus memelihara kebersihan bangunan dan


halaman kerja,menyingkirkan kelebihan material dan pembuangan sampah-sampah dan lain-lain
hingga memuaskanpengawas lapangan. Pada penyerahan pertama dri pekerjaan, keadaan
bangunan dan halaman harus bersih seluruhnya.

Pasal 7
PENYERAHAN PEKERJAAN

Sebelum diserahkan kepada pejabat pelaksana Teknis Kegiatan pekerjaan seluruhnya harus
sudah dalam keadaan lengkap dan baik.
Pasal 8
PENUTUP

Ketentuan lain yang tidak disebutkan pada spesifikasi teknis khusus ini mengacu pada
spesifikasi umum dan ketentuan lainnya yang berlaku umum. Walaupun dalam persyaratan
teknis ini tidak merinci secara lengkap baik mengenai cara pengujian dan pemeriksaan bahan
bangunan yang dipergunakan dan lain-lain hal, namun kontraktor wajib menyelesaikan pekerjaan
ini dengan sebaik- baiknya dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

Demikianlah Syarat-syarat teknis dibuat dan menjadi pedoman didalam pelaksanaan nanti.

Dibuat oleh :
KONSULTAN PERENCANA
CV. YAGANA CONSULINDO

Anda mungkin juga menyukai