Pasal 1
UMUM
1. Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Pekerjaan : Pembangunan Bahu Jalan
Lokasi : Kota Sorong
Tahun : 2023
d. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik dan rapi sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam bestek ini syarat-syarat teknis/ gambar rencana serta mengikuti
petunjuk-petunjuk dari Pengawas Lapangan. Semua ukuran dan persyaratan bahan
yang ditentukan dalam bestek ini harus dipenihi oleh pemborong.
g. Pemakaian jalan yang ada untuk pengangkutan material harus mendapat izin atau
dengan membatasi beban muatan sesuai dengan ketentuan jalan. Pemborong
berkewajiban untuk menjaga agar jalan tersebut tetap dalam kondisi baik.
h. Pada setiap akhir bulan diadakan rapat untuk membahas permasalahan proyek
sambil membawa laporan kemajuan pekerjaan. Bagi pemborong yang tidak
berdomisili dibengkalis harus menunjukkan perwakilannya yang berkedudukan di
Bengkalis.
b. contoh bahan/ produk yang akan digunakan dalam pekerjaan ini kontraktor harus
menyampaikan kepada Direksi guna untuk mendapatkan persetujuan.
e. Untuk menjaga agar material tidak rusak karena kelamaan disimpan atau dikurung
pada saat pelaksanaan pekerjaan, pelaksana hendaklah mengatur suplai material ke
lapangan.
g. Kualitas semen yang dipakai harus masih bagus dimana semen masih terdiri dari
harus halus dan tidak mengumpal atau keras.
h. Penyimpanan semen dilakukan ditempat yang terlindung atau tertutup dari cuaca
luar dan dialas dengan kayu atau papan.
i. Tulangan yang dipakai adalah tulangan pabrikasi yang sudah tercantum didalam
gambar rencana.
j. Tulangan harus bebas dari karat dan zat-zat kimia yang dapat mengurangi kualitas
tulangan itu sendiri atau kualitas beton.
k. Agregat kasar yang digunakan adalah agregat kasar batu pecah yang telah
memenuhi standar untuk konstruksi.
l. Agregat kasar harus bersih dari lumpur dan tanah, sehingga kualitas beton yang
dihasilkan tidak tereduksi akibat lumpur atau tanah tersebut.
m. Bila dijumpai kandungan lumpur atau tanah dalam agregat kasat, maka agregat
tersebut dapat dipakai jika kanndungan lumpur atau tanah tidak melebihi 1 %.
n. Agregat halus yang digunakan adalah agregat halus (pasir) yang telah memenuhi
standar untuk konstruksi.
o. Agregat halus harus bersih dari lumpur dan tanah, sehingga kualitas beton yang
dihasilkan tidak tereduksi akibat lumpur atau tanah tersebut.
p. Bila dijumpai kandungan lumpur atau tanah dalam agregat halus, maka agregat
tersebut dapat dipakai jika kandungan lumpur atau tanah tidak melebihi 1 %
3. Ukuran
a. Ukuran satuan yang dipergunakan dalam spesifikasi, daftar kuantitas dan harga
satuan dan gambar-gambar lelang adalah satuan metric, dan merupakan kesatuan
dengan RKS ini.
4. Gambar-gambar
a. Seluruh gambar-gambar dapat diperoleh melalui pemberi tugas, pemborong wajib
mengetahui seluruh pelaksanaan bangunan ini, sehingga dapat menyesuaikan
program pekerjaannya secara baik dan benar.
b. Selama pelaksanaan, pemborong harus memberi tanda dengan warna pada gambar
pada bagian yang telah dilaksanakan termasuk kalau ada perubahan dari
perencanaan semula.
c. Pelaksana harus membuat gambar pelaksanaan untuk bagian yang dianggap perlu
(shop drawing) gambar ini harus diketahui dan disetujui oleh pengawas/ Direksi.
d. Setelah pekerjaan ini selesai, pemborong harus menjelaskan gambar ter pasang
(Asbuild Drawing) diatas kertas untuk dapat dicetak dan diserahkan kepada
Direksi.
5. Perbedaan Gambar dan hal yang kurang jelas
a. Pada dasarnya apabila ada perbedaan/pertentangan antara gambar dan RKS, maka
yang berlaku adalah RKS, Kecuali bila mana ada ketentuan lain dari
pengawas/Direksi dan perencana.
c. Perbedaan tersebut tidak bisa dijadikan alasan bagi pemborong untuk mengadakan
claim.
d. Untuk pekerjaan elektrikal dan plumbing walaupun tidak disebut secara terperinci
dalam RKS dan gambar tentang peralatan serta perlengkapan instalasi, pemborong
wajib menyediakan/memasang peralatan yang digunakan /diperlukan, sehingga
instalasi dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Pasal 2
STANDAR RUJUKAN
1. Standar rujukan yang digunakan sepenuhnya mengacu pada standar rujukan pada
spesifikasi umum. Melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam spesifikasi
teknis ini, berlaku dan mengikat termasuk segala perubahan dan tambahannya.
2. Spesifikasi teknis umum lainnya mengacu pada spesifikasi umum untuk pekerjaan
jalan dan jembatan yang dikeluarkan oleh Bina Marga Kementrian pekerjaan umum
Edisi tahun 2010
3. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan/instansi pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan untuk melaksanakan
pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar pelaksana yang dibuat perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas
termasuk juga gambar-gambar betail yang diselesaikan oleh kontraktor dan sudah
disahkan/ disetujui pengawas.
b. Rencana kerja dan Syarat-syarat pekerjaan
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.
e. Jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui.
f. Kontrak/ Surat Perjanjian Pemborongan.
Pasal 3
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pasal 4
PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan bahu jalan beton yang dikerjakan aktual di lapangan dengan ketebalan 15 -
20 cm.
2. Cor beton memakai mutu beton K175 – K250 menggunakan mesin Concrete Mixer.
Pengecoran tersebut dengan campuran 1 semen : 3 pasir : 4 kerikil (minimal
memenuhi kuat tekan beton K-175) dan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil
(minimal memenuhi kuat tekan beton K-250) tebal coran beton 15 cm sampai 20 cm
dengan kemiringan 3 % kearah luar.
KOMPOSISI CAMPURAN :
1. Pengambilan foto-foto untuk dokumentasi terdari dari beberapa hal arah yang diatur
oleh pengawas Lapangan.
2. Semua klise Foto (negativenya) dari proyek- proyek tersebut harus dikumpulkan dan
dikirim kekantor Dinas Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya / Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat sebagai dokumen Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
3. Foto- foto dalam keadaan 0% harus diambil sebelum pekerjaan dimulai dan tampak ada
papan pengenal proyek / papan nama proyek.
4. Foto visual proyek mulai dari 0%, 50% dan 100% untuk diserahkan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan dalam rangkap yang cukup.
Pasal 6
PEMELIHARAAN DAN PEMBERSIHAN BANGUNAN/HALAMAN
Pasal 7
PENYERAHAN PEKERJAAN
Ketentuan lain yang tidak disebutkan pada spesifikasi teknis khusus ini mengacu pada
spesifikasi umum dan ketentuan lainnya yang berlaku umum. Walaupun dalam persyaratan
teknis ini tidak merinci secara lengkap baik mengenai cara pengujian dan pemeriksaan
bahan bangunan yang dipergunakan dan lain-lain hal, namun kontraktor wajib
menyelesaikan pekerjaan ini dengan sebaik- baiknya dan dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis.
Demikianlah Syarat-syarat teknis dibuat dan menjadi pedoman didalam pelaksanaan nanti.
Dibuat oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
TTD