Anda di halaman 1dari 9

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
UMUM

1. Lingkungan Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Pekerjaan : Pembangunan Bahu Jalan
Lokasi : Kota Sorong
Tahun : 2023

a. Item pekerjaan dalam pekerjaan ini meliputi :


• Pekerjaan Mobilisasi.
• Pembuatan rambu rambu pengaman pekerjaan jalan.

b. Pekerjaan struktur meliputi :


• Galian Tanah Biasa.
• Timbunan Tanah Pilihan/ Sirtu.
• Beton K-250.

c. Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut pelaksana fisik wajib memenuhi/


mematuhi dan melaksanakan segala hal-hal yang telah dituangkan didalam
rencana kerja da syarat- syarat teknis ini serta Risalah penjelasan sangat mengikat
dalam pelaksanaan kecuali adanya/ peraturan tertulis dari pihak Direksi.

d. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik dan rapi sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam bestek ini syarat-syarat teknis/ gambar rencana serta mengikuti
petunjuk-petunjuk dari Pengawas Lapangan. Semua ukuran dan persyaratan bahan
yang ditentukan dalam bestek ini harus dipenihi oleh pemborong.

e. Membuat rambu-rambu untuk pengamanan lalu lintas.


f. Mobilitas alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan jumlah
peralatan minimum yamh harus dipenuhi oleh pemborong harus dilaksanakan
segera mungkin.

g. Pemakaian jalan yang ada untuk pengangkutan material harus mendapat izin atau
dengan membatasi beban muatan sesuai dengan ketentuan jalan. Pemborong
berkewajiban untuk menjaga agar jalan tersebut tetap dalam kondisi baik.

h. Pada setiap akhir bulan diadakan rapat untuk membahas permasalahan proyek
sambil membawa laporan kemajuan pekerjaan. Bagi pemborong yang tidak
berdomisili dibengkalis harus menunjukkan perwakilannya yang berkedudukan di
Bengkalis.

2. Pemeriksaan dan Penyediaan Bahan


a. Bila didalam RKS ini disebutkan nama pabrik suatu bahan atau produk, ini
dimaksudkan hanya menunjukkan sumber minimal dari mutu bahan digunakan.

b. contoh bahan/ produk yang akan digunakan dalam pekerjaan ini kontraktor harus
menyampaikan kepada Direksi guna untuk mendapatkan persetujuan.

c. Tentang usulan pemakaian bahan nama produk/ pabrik harus mendapat


rekomendasi dari Direksi berdasarkan ketentuan didalam RKS serta Risalah
penjelasan pekerjaan.

d. Material yang dimaksud adalah material – material yang digunakan dalam


pelaksanaan pekerjaan ini seperti semen , pasir, kerikil, kayu, besi, dll.

e. Untuk menjaga agar material tidak rusak karena kelamaan disimpan atau dikurung
pada saat pelaksanaan pekerjaan, pelaksana hendaklah mengatur suplai material ke
lapangan.

f. Semen yang digunakan adalah Semen Portland type 1.

g. Kualitas semen yang dipakai harus masih bagus dimana semen masih terdiri dari
harus halus dan tidak mengumpal atau keras.
h. Penyimpanan semen dilakukan ditempat yang terlindung atau tertutup dari cuaca
luar dan dialas dengan kayu atau papan.

i. Tulangan yang dipakai adalah tulangan pabrikasi yang sudah tercantum didalam
gambar rencana.

j. Tulangan harus bebas dari karat dan zat-zat kimia yang dapat mengurangi kualitas
tulangan itu sendiri atau kualitas beton.

k. Agregat kasar yang digunakan adalah agregat kasar batu pecah yang telah
memenuhi standar untuk konstruksi.

l. Agregat kasar harus bersih dari lumpur dan tanah, sehingga kualitas beton yang
dihasilkan tidak tereduksi akibat lumpur atau tanah tersebut.

m. Bila dijumpai kandungan lumpur atau tanah dalam agregat kasat, maka agregat
tersebut dapat dipakai jika kanndungan lumpur atau tanah tidak melebihi 1 %.

n. Agregat halus yang digunakan adalah agregat halus (pasir) yang telah memenuhi
standar untuk konstruksi.

o. Agregat halus harus bersih dari lumpur dan tanah, sehingga kualitas beton yang
dihasilkan tidak tereduksi akibat lumpur atau tanah tersebut.

p. Bila dijumpai kandungan lumpur atau tanah dalam agregat halus, maka agregat
tersebut dapat dipakai jika kandungan lumpur atau tanah tidak melebihi 1 %

3. Ukuran
a. Ukuran satuan yang dipergunakan dalam spesifikasi, daftar kuantitas dan harga
satuan dan gambar-gambar lelang adalah satuan metric, dan merupakan kesatuan
dengan RKS ini.

b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pemborong harus mengukur kembali semua


titik elevasi dan koordinat-koordinat dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di
lapangan, kontraktor wajib membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus
mendapat persetujuan pihak pengawas dan Direksi Teknis.
c. Selama pekerjaan berlangsung pemborong harus menyediakan alat ukur guna
memeriksa pengukuran seperlunya.

d. Pemborong harus menyiapkan tenaga dan fasilitas seperlunya untuk membantu


kegiatan pengukuran.

e. Pengawas lapangan dapat memberikan perintah kepada pemborong tanpa


mengganti kerugian atau ongkos untuk pelaksanaan pengukuran - pengukuran
demi kepentingan pekerjaan.

f. Untuk melengkapi hasil pengukuran pemborong harus membuat as build drawing


terhadap pekerjaan yang dilakukan. Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya
pelaksanaan menurut ukuran-ukuran yang tercantum didalam gambar kerja dan
bestek ini Pemborong juga berkewajiban memberi tau kepada pengawas lapangan
setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan. Pemborong berkewajiban
mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dengan segera member taukan kepada
pengawas lapangan pada setiap selisih yang didapatnya dalam bestek atau gambar
kerja.

4. Gambar-gambar
a. Seluruh gambar-gambar dapat diperoleh melalui pemberi tugas, pemborong wajib
mengetahui seluruh pelaksanaan bangunan ini, sehingga dapat menyesuaikan
program pekerjaannya secara baik dan benar.

b. Selama pelaksanaan, pemborong harus memberi tanda dengan warna pada gambar
pada bagian yang telah dilaksanakan termasuk kalau ada perubahan dari
perencanaan semula.

c. Pelaksana harus membuat gambar pelaksanaan untuk bagian yang dianggap perlu
(shop drawing) gambar ini harus diketahui dan disetujui oleh pengawas/ Direksi.

d. Setelah pekerjaan ini selesai, pemborong harus menjelaskan gambar ter pasang
(Asbuild Drawing) diatas kertas untuk dapat dicetak dan diserahkan kepada
Direksi.
5. Perbedaan Gambar dan hal yang kurang jelas
a. Pada dasarnya apabila ada perbedaan/pertentangan antara gambar dan RKS, maka
yang berlaku adalah RKS, Kecuali bila mana ada ketentuan lain dari
pengawas/Direksi dan perencana.

b. Apabila ada ketidaksesuaian/keragu-raguan antara gambar dan RKS yang tidak


biasa diatasi, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut pemborong wajib
melaporkan secara tertulis kepada pengawas/Direksi untuk mendapat keputusan
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum masalah tersebut terlihat dalam
pelaksanaan.

c. Perbedaan tersebut tidak bisa dijadikan alasan bagi pemborong untuk mengadakan
claim.

d. Untuk pekerjaan elektrikal dan plumbing walaupun tidak disebut secara terperinci
dalam RKS dan gambar tentang peralatan serta perlengkapan instalasi, pemborong
wajib menyediakan/memasang peralatan yang digunakan /diperlukan, sehingga
instalasi dapat berfungsi sebagai mana mestinya.

Pasal 2
STANDAR RUJUKAN

1. Standar rujukan yang digunakan sepenuhnya mengacu pada standar rujukan pada
spesifikasi umum. Melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam spesifikasi
teknis ini, berlaku dan mengikat termasuk segala perubahan dan tambahannya.

2. Spesifikasi teknis umum lainnya mengacu pada spesifikasi umum untuk pekerjaan
jalan dan jembatan yang dikeluarkan oleh Bina Marga Kementrian pekerjaan umum
Edisi tahun 2010
3. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan/instansi pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan untuk melaksanakan
pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar pelaksana yang dibuat perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas
termasuk juga gambar-gambar betail yang diselesaikan oleh kontraktor dan sudah
disahkan/ disetujui pengawas.
b. Rencana kerja dan Syarat-syarat pekerjaan
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.
e. Jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui.
f. Kontrak/ Surat Perjanjian Pemborongan.

Pasal 3
PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan pendahuluan meliputi pekerjaan mobilisasi, pembuatan rambu rambu pengaman


pekerjaan jalan dan mobilisasi alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan saat pekerjaan.

Pasal 4
PEKERJAAN STRUKTUR

1. Pekerjaan bahu jalan beton yang dikerjakan aktual di lapangan dengan ketebalan 15 -
20 cm.

2. Cor beton memakai mutu beton K175 – K250 menggunakan mesin Concrete Mixer.
Pengecoran tersebut dengan campuran 1 semen : 3 pasir : 4 kerikil (minimal
memenuhi kuat tekan beton K-175) dan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil
(minimal memenuhi kuat tekan beton K-250) tebal coran beton 15 cm sampai 20 cm
dengan kemiringan 3 % kearah luar.

3. Setiap 10 m3 Pengecoran beton, pemborong harus membuat minimum 2 buah beton


uji dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm (kubus).
4. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton harus dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Mempedomani PBI 71
b. Bahan yang digunakan harus memenuhi persyaratan/ berkualitas baik
c. Air yang digunakan dengan jumlah secukupnya, air harus bersih, tidak berasa,
tidak berbau dan tidak mengandung zat-zat yang bias merusak beton.
d. Panakaran, pengadukan dan pengecoran harus dilaksanakan dengan sempurna
(campuran sampai masak) yang dilaksanakan dengan concrete mixer (molen)
pada pengecoran adukan beton harus padat dan membentuk kemirimgan sesuai
dengan yang disyaratkan.
e. Penakaran pencampuran beton menggunakan cetakan dari kayu papan dengan
volume yang sama dengan 1 (satu) zak semen.
f. Selama 1 (satu) minggu setelah pengecoran tidak boleh diganggu.
g. Jalan Beton Baru bias dilewati/ digunakan kendaraan setelah umur 4 (empat)
minggu.

KOMPOSISI CAMPURAN :

Beton K- 175 : 1 semen : 3 pasir : 4 kerikil


Beton K- 250 : 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil
Pasal 5
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pengambilan foto-foto untuk dokumentasi terdari dari beberapa hal arah yang diatur
oleh pengawas Lapangan.
2. Semua klise Foto (negativenya) dari proyek- proyek tersebut harus dikumpulkan dan
dikirim kekantor Dinas Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya / Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat sebagai dokumen Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
3. Foto- foto dalam keadaan 0% harus diambil sebelum pekerjaan dimulai dan tampak ada
papan pengenal proyek / papan nama proyek.
4. Foto visual proyek mulai dari 0%, 50% dan 100% untuk diserahkan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan dalam rangkap yang cukup.

Pasal 6
PEMELIHARAAN DAN PEMBERSIHAN BANGUNAN/HALAMAN

Selama pekerjaan berlangsung, pemborong harus memelihara kebersihan bangunan dan


halaman kerja,menyingkirkan kelebihan material dan pembuangan sampah-sampah dan
lain-lain hingga memuaskanpengawas lapangan. Pada penyerahan pertama dri pekerjaan,
keadaan bangunan dan halaman harus bersih seluruhnya.

Pasal 7
PENYERAHAN PEKERJAAN

Sebelum diserahkan kepada pejabat pelaksana Teknis Kegiatan pekerjaan seluruhnya


harus sudah dalam keadaan lengkap dan baik.
Pasal 8
PENUTUP

Ketentuan lain yang tidak disebutkan pada spesifikasi teknis khusus ini mengacu pada
spesifikasi umum dan ketentuan lainnya yang berlaku umum. Walaupun dalam persyaratan
teknis ini tidak merinci secara lengkap baik mengenai cara pengujian dan pemeriksaan
bahan bangunan yang dipergunakan dan lain-lain hal, namun kontraktor wajib
menyelesaikan pekerjaan ini dengan sebaik- baiknya dan dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis.

Demikianlah Syarat-syarat teknis dibuat dan menjadi pedoman didalam pelaksanaan nanti.

Dibuat oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

TTD

ANGKY JANUAR MANUPUTTY,ST.,MT


NIP. 19770101 201004 1 001

Anda mungkin juga menyukai