Anda di halaman 1dari 17

Spesifikasi Teknis :

PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE


TAHUN ANGGARAN 2015

Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi / Demolisasi
a. Mobilasi Tenaga
Rekanan harus mendatangkan tenaga untuk setiap unit pekerjaan.jika jarak
tinggal tenaga dengan lokasi pekerjaan cukup jauh maka rekanan harus
menanggung semua biaya transportasi
b. Demolisasi Tenaga
Rekanan harus memulangkan tenaga setiap pekerjaan sudah selesai. Jika jarak
lokasi pekerjaan dengan tempat tinggal tenaga jauh maka semua biaya
kepulangan/transportasi menjadi tanggung jawab rekanan.
c. Keselamatan dan Kesehatan Tenaga
Rekanan harus mematuhi semua persyratan yang ditentukan dalam Undang-
undang ketenagakerjaan yang berlaku diindonesia selama masa kontrak yang
mempengaruhi kondisi kerja, Keselamatan dan kesehatan
pekerja/tenaga,rekanan diwajibkan memasukan semua pekerjanya kedalam
jaminan Sosial tenaga Kerja ( JAMSOSTEK). Rekanan harus mematuhi prosedur
yang berlaku untuk keselamatan pekerjanya.Usulan keselamatan cara kerja
harus dilakukan jauh hari sebelum pekerjaan dimulai
d. Mobilisasi material
Rekanan hrus mendatangkn bahan-bahan/matrerial yang diperlukan pada
setiap unit pekerjaan dan diangkut dengan armada yang bisa masuk
kelokasi/barak bahan proyek dan tidak menganggu lalulintas pada saat
mobilisasi bahan/material atau dengan persetujuan direksi proyek.

Ukuran dan Satuan

1. Peil ( 0,00 ) ditetapkan pada waktu peninjauan di lapangan.

2. Semua ukuran dalam gambar dan Bestek dinyatakan dalam M (Meter), CM (Centi
Meter), MM (Mili Meter). Ukuran di atas juga dinyatakan dengan tanda + (Plus) dan
di bawah juga dinyatakan dengan tanda-(Min).

3. Jika dalam gambar dan Bestek terdapat perbedaaan ukuran tidak jelas atau kurang,
dapat ditanyakan kepada pengawas.

4. Dalam pelaksanaan pekerjaan semua ukuran harus dibuat seteliti mungkin.

PEKERJAAN LAPANGAN

1. Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan oleh Pemberi Tugas, Pelaksana
harus membuat Direksi Keet yang berukuran 3m x 3m dan barak kerja dengan
ukuran disesuaikan sesuai kebutuhan dengan menggunakan bahan-bahan
sederhana,

2. Papan nama proyek berukuran 1 x 1,50 meter dari bahan tripleks yang
mencantumkan antara lain :
a. Nama Departemen/Instansi Pemberi Tugas,
b. Nama Proyek dan Nama Pekerjaan,
c. Sumber dana dan Tahun anggaran,
d. Harga borongan dan waktu pelaksanaan,
e. Nama Konsultan Pengawas,
f. Nama Pelaksana.

3. Pekerjaan Pembongkaran
3.1. Pembongkaran dilaksanakan dengan persetujuan pengawas.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

3.2. Jika pada halaman pekerjaan terdapat konstruksi atau utility yang masih
berfungsi seperti pipa-pipa dan kabel-kabel Instalasi, pemborong harus
melindungi jangan sampai terjadi kerusakan selama pelaksanaan.
3.3. Apabila untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan peralatan-peralatan lain
yang dipandang perlu untuk menunjang pelaksanaan, maka hal ini menjadi
kewajiban Pelaksana untuk menyediakannya, dan seluruh biaya yang timbul
menjadi beban dan kewajiban Pelaksana.

4. Tinggi Titik Duga (Peil)

4.1. Ukuran tinggi titik duga (peil) 0,00 disesuaikan dengan Gambar yang ada.
4.2. Gambar dan Ukuran
a. Denah, tampak-tampak dan potongan-potongan dinyatakan dalam gambar-
gambar rencana arsitektur dan struktur, dan dijelaskan pula dalam gambar
detail lengkap dengan ukuran-ukurannya.
b. Apabila terdapat ketidak jelasan dalam ukuran pada gambar, maka
pemborong wajib meminta penjelasan dan petunjuk kepada
Direksi/Pengawas Teknik sebelum pekerjaan dilaksanakan.

5 . Pengadaan Bahan Bangunan

5.1. Bahan-bahan yang boleh ditempatkan didalam kompleks pekerjaan hanyalah


bahan-bahan yang disyaratkan dalam SPESIFIKASI TEKNIS maupun gambar-
gambar.
5.2. Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhi syarat atau
menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.
5.3. Bahan bangunan yang dipakai adalah yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas
serta dimensi yang disyaratkan dalam SPESIFIKASI TEKNIS maupun gambar.
5.4. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, sebelum diganti
pemborong harus konsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas Teknik,
dan penggantian bisa dila kukan setelah ada persetujuan secara tertulis.
5.5. Penggantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran dengan bahan
bangunan lain harus setara/setingkat kualitasnya.
5.6. Bahan bangunan yang dinyatakan afkeur oleh Direksi/Pengawas Teknik karena
cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan harus segera
dipindahkan dan dikeluarkan dari kompleks pekerjaan selambat-lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam.

PEKERJAAN TANAH/PASIR

1. Pekerjaan Galian
1.1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk Pondasi dan pekerjaan galian
lainnya yang nyata-nyata tertera dalam gambar dan syarat-syarat teknik ini.

1.2.Pelaksanaan :
(a) Galian Tanah Pondasi Dimensi minimal sama dengan gambar atau maksimal
sampai mencapai tanah dasar/keras. Kecuali tanah dasar/keras melebihi dua
kali dimensi yang telah ditentukan, maka Direksi/Pengawas Teknik dapat
mengambil kebijaksanaan untuk merubah konstruksi dan atau dimensi tanpa
mengurangi kekuatan.
(b) Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh mungkin
dari tepi lubang galian.
(c) Jika pada galian terdapat air menggenang, harus dipompa keluar. Untuk ini
Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap untuk dipakai.
(d) Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar lokasi pekerjaan.
(e) Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi
sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

gambar, maka kelebihan pada galian harus diurug kembali dengan pasir,
biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban Kontraktor.

2. Pekerjaan Urugan
2.1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi semua semua penimbunan kembali bekas galian, urugan
pasir bawah pondasi, urugan pasir dibawah pasangan con blok dan pekerjaan
urugan lainnya yang tertera dalam gambar.

2.2. Pelaksanaan :
a) Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air, sehingga
mendapatkan angka kepadatan maksimal.
b) Pada tempat-tempat tertentu untuk lokasi bangunan yang menurut Direksi
perlu ditimbun, maka Kontraktor harus menimbun sampai mencapai
ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang
cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar dan lain-lain serta harus mencapai
nilai CBR minimal 4 % rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-
petunjuk pengawas teknik.
c) Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga
minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
d) Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm
setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan yang ditentukan
urugan tanah tersebut mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan.
e) Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air, sehingga
mendapatkan angka kepadatan maksimal.
f) Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan
persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari lumpur, tanah
dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.

PEKERJAAN PASANGAN

1. Pasangan Batu Kali.

1.1.Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi Batu Kali yang dibuat untuk
pondasi dibawah sloof sebagaimana dinyatakan dalam gambar, dan sebelumnya
dibawah pasangan pondasi harus diberi urugan pasir dan batu kosong.

1.2.Material :
(a) Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras dan tidak keropos, serta
mempunyai gradasi baik dengan
(b)Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 PC : 5 Pasir, terkecuali ditentukan
lain.
(c) Baik batu, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus
bersih dari lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
(d) Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas izin
Direksi.

1.3.Pelaksanaan :
(a) Pekerjaan pasangan batu karang dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam gambar.
(b)Untuk pemasangan batu karang ini tidak dibenarkan sisi-sisi batu saling
bersentuhan, tetapi diantaranya harus diisi dengan adukan, sehingga hubungan
batu satu sama lain melekat dengan sempurna.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

2. Pasangan Batu Bata

2.1.Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua
pasangan bata yang tertera pada gambar. Pelaksanaan pemasangannya harus
benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat
pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi ini.

2.2 Referensi
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI N-3
1970 dan N-10 1973 dan SNI 1728-1989; SKBI 1.3.53.1989, tentang Tata Cara
Pelaksanaan mendirikan Bangunan Gedung

2.3.Material :
(a) Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
Ukuran yang dianjurkan adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi
ukuran 0,5 cm.
(b)Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 5
Pasir, sedangkan untuk daerah kedap air (trasram) menggunakan campuran 1
PC : 2 Pasir.

2.4.Pengerjaan dan Penyimpanan


Bahan-bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini disimpan dengan cara-cara
yang disetujui Direksi Pengawas, untuk menghindari dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada bahan-bahan tersebut.

2.4.Contoh - contoh
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Direksi
Pengawas dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut sudah didapat sebelum
bahan yang dimaksud dipergunakan. Pengambilan contoh atas bahan yang telah
ada dilapangan akan diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Direksi
Pengawas guna keperluan pengujian.

2.5.Pelaksanaan :
(a) Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 1/2 batu, kecuali
Direksi/Pengawas Teknik memberikan petunjuk lain.
(b)Pemasangan batu bata harus rata dan tegak, lajur penaikannya diukur tepat
dengan tiang lot, kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar maka
setiap lajur bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya. Selain itu
pola ikatan pasangan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan.
(c) Pada jarak-jarak tertentu pasangan batu tersebut perlu diperkuat dengan kolom
praktis (beton), dengan dimensi, penulangan dan penempatan sesuai gambar.
(d)Segera setelah pasangan batu bata selesai, siar-siarnya dikeruk sedalam 1 cm
agar plesteran dapat melekat dengan baik
e) Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan
pemasangannya harus rapi sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik. Bata-bata
potongan tidak boleh dipakai/dipasang, terkecuali pada pertemuan-pertemuan
dengan kosen/kolom.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

PEKERJAAN BETON

1. Beton Bertulang
1.1.Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam
beton biasa, beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting, finishing
dan pekerjaan-pekerjaan lain yang nyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini.

Pekerjaan beton bertulang dengan adukan 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3
bagian kerikil dilaksanakan untuk :
(a) Sloof, Kolom, dan Ringbalk dan Plat kanopi
(b)Lain-lain seperti ditentukan dalam gambar.

1.2.Referensi :
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-
ketentuan seperti tertera dalam :
1.2.1. SNI 1734-1989-
1.2.2. SKBI – Pedoman Perencanaan untuk Rumah dan Gedung
1.2.3. Pedoman Beton
1.2.1. Spesifikasi Bahan Bangunan
1.2.1. Pedoman Perencanaan Konstruksi Kayu untuk Rumah dan Gedung

1.3.Material :
Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
(1)Agregat :
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar, dan
harus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan-ketentuan beton.
Penyimpanan harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga bebas dari
kontaminasi dengan bahan-bahan yang dapat merusak.
(2)S e m e n :
Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, dibawa ketempat
pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan terlindung. Untuk
pelaksanaan pekerjaan beton ini kontraktor harus mengusahakan hanya
menggunakan satu merk semen saja.
(3)Besi Tulangan :
(a) Besi untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi
langsung dengan udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk.
(b)Pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran
garis tengah minimal 1 mm.

(4)Bekisting :
Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan papan terentang (kayu klas III)
atau multipleks dan balok 5/7 cm, kecuali Direksi/Pengawas menegaskan lain.
(5)A i r :
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, dalam arti tidak mengandung
lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

1.3.Pelaksanaan :
Propirsi :
Kecuali gambar menentukan lain, maka adukan beton harus mencapai
Kekuatan Tekan Beton karakteristik K-225 untuk semua struktur beton.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton dimulai, pihak Kontraktor harus
mengadakan Mix Design untuk menjadi acuan dalam komposisi campuran,
terutama pada gedung bertingkat.
Untuk mengontrol kekuatan/mutu yang dicapai pada pelaksanaan, Kontraktor
harus mengambil contoh kubus untuk diadakan test laboratorium menurut syarat-
syarat PBI 1987 pasal 4.6 dan 4.7.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

1.3.1. Pengecoran :

(a) Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kotoran-kotoran


dan bahan-bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan alat
pembawa juga harus bersih. Penulangan harus dimatikan pada posisinya, serta
harus diperiksa terlebih dahulu.
(b)Dimensi semua bagian beton tertera pada gambar bestek dan detail. Jika
terdapat ketidak cocokan pada ukuran pemborong diwajibkan
mempertimbangkan terlebih dahulu dengan Direksi.
(c) Besar diameter besi tulangan harus sesuai dengan ketentuan dalam gambar. Jika
suatu diameter tidak terdapat dipasaran, pemborong diwajibkan
membicarakan/konsultasi terlebih dahulu dengan Direksi.
(d)Seluruh pekerjaan bekisting menggunakan kayu kelas III, dan untuk
mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
(e) Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor
tidak ada air adukan yang lolos. Sebelum mulai mengecor, bagian dalam dari
bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
(f) Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter, dan
segera sesudah pengecoran dimulai, lapisan-lapisan beton dipadatkan dengan
penggetar (internal concrete vibrator). Kecepatan vibrator dalam adukan harus
tetap dan konstan serta penggunaannya tidak boleh mengenai besi tulangan.
(g) Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak
tercantum dalam SPESIFIKASI TEKNIS ini, dipakai peraturan yang termuat
dalam PBI 1971 sebagai syarat.
Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atas pelaksanaan pengecoran
beton dapat diberikan pada waktunya, Kontraktor diwajibkan menyampaikan
pemberitahuan tentang rencana pengecoran 2 x 24 jam sebelumnya.
Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton bersangkutan mengalami
periode pengerasan sebagaimana diatur pada PBI 1971, dan sementara itu
penyiraman beton harus selalu dilaksanakan.
(h)Apabila oleh karena sesuatu hal pengecoran beton diputuskan sebelum selesai,
sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras permukaan
yang akan disambung harus dikasarkan dan dibersihkan, bekisting
dikencangkan kembali, dan penyambungannya menggunakan air semen atau
bonding agent yang disetujui Direksi/Pengawas.

1.3. Slump :

Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix normal adalah sesuai
dengan PBI 1971
Pemakaian nilai slump harus teratur dan disesuaikan dengan kebutuhannya,
misalnya daerah-daerah yang pembesiannya rapat dipergunakan slump yang
tinggi.

1.4. Lantai Kerja :

Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya, harus diberi
urugan dan lantai kerja masing-masing setebal 5 cm dengan komposisi adukan 1
Pc : 3 Ps : 5 Kr dan dipasang dibawah konstruksi beton tersebut.

1.5. Pemeliharaan Beton :

Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu lembab dengan
jalan menutup beton dengan karung basah atau menyiraminya dengan air secara
rutin, sampai beton berumur satu minggu.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

Pada umur sampai dengan 24 jam, beton harus dijaga dari air hujan deras, air
mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.

1.6. Bahan Additive :

Pemakainan bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna


mendapatkan hasil yang baik dan disetujui Direksi/Pengawas. Bahan additive ini
harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.

1.7. Bekisting :

Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan papan terentang (kayu klas III)
dan balok 5/10 cm, kecuali Direksi/Pengawas menegaskan lain, dan untuk
mendapatkan hasil cetakan yang menenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
Celah-celah anatar papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor
tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam
bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa
agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat,
gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan betuk, ukuran-ukuran,
ketinggian-ketinggian serta posisi dari pada beton yang dicor.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi
bahan-bahan bekesting. Bekesting serta sambungan-sambungan harus rapat,
sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-
lubang permukaan sementara harus disediakan didalam bekesting untuk
memudahkan pembersihan.
Pembongkaran Bekest ing :
Bekesting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat
menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak dengan
memperhatikan syarat-syarat minimum sebagai berikut :
Bagian struktur beton vertikal boleh dibongkar bekesting setelah 7 (tujuh) hari,
dengan syarat bahwa betonnnya cukup keras dan tidak cacat karena
pembongkaran tersebut.
Bagian struktur beton yang disangga dengan penumpu tidak boleh dibongkar
sebelum betonnya mencapai kekuatan yang cukup untuk menyangga beratnya
sendiri dan beban-beban pelaksanaan atau beban-beban lain yang akan menimpa
bagian struktur beton tersebut.
Dalam hal apapun bekesting pada jenis struktur ini tidak boleh dibongkar
sebelum berumur 14 (empat belas) hari, demikian pula bekesting-bekesting yang
dipakai untuk mematangkan (curing) beton tidak boleh dibongkar sebelum beton
ditentukan matang.

1.8.Contoh-contoh :
Sebelum pelaksanaan pemasangan, terlebih dahulu Kontraktor harus
memberikan contoh-contoh material yang akan dipakai guna mendapatkan
persetujuan dari Direksi/Pengawas.

1.9.Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :


Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan
pemasangan dan letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lainnya.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

2. Beton Tidak Bertulang

2.1.Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua
pekerjaan beton tak bertulang dan campuran yang dipergunakan adalah 1 bagian
semen 3 bagian pasir dan 5 bagian kerikil, dan dilaksanakan untuk neut-neut
kosen, lantai kerja, lantai cor beton, rabat beton dan lainnya yang ditentukan
dalam gambar.

2.2.Material :
Lihat uraian butir 1.2. diatas

2.3.Pelaksanaan :
Lihat uraian butir 1.3 diatas yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.

PEKERJAAN PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan adukan
sebagai berikut :
(a) Untuk semua plesteran dinding biasa terdiri dari 1 bagian semen dan 4 bagian
pasir.
(b)Plesteran kedap air (trasram) menggunakan adukan 1 bagian semen dan 2 bagian
pasir.
(c) Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi digunakan adukan 1 bagian semen
dan 2 bagian pasir.

2. Material :
(a) Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang
memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
(b)Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta dalam
kemasan standard pabrik dan terlindung.

3. Pelaksanaan :
(a) Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus
disi-ram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1
cm.
(b)Tebal plesteran dinding ditentukan lebih kurang 1 cm, dikerjakan dengan lurus
dan rata dan bidang-bidang yang berombak/retak harus dibongkar dan diperbaiki.
(c) Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci menggunakan adukan 1 bagian
semen dan 7 bagian kapur, terkecuali plesteran kaki pondasi dan beton diaci
dengan air semen.

PEKERJAAN KAYU

1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu-kayu untuk kosen
pintu/jendela, bingkai pintu/jendela, ventilasi dan pekerjaan kayu lainnya yang
nyata-nyata tertera dalam gambar.

2. Material :
(a) Kayu yang dipakai pada pekerjaan ini seluruhnya adalah kayu Kelas 1 & II yang
mempunyai kelas keawetan dan kuat sesuai dengan SKBI-3.6.53.1987 UDC :
674.048
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

(b)Kayu yang dipakai harus lurus kering, memiliki serat yang teratur, tidak terdapat
mata-mata kayu/cacat-cacat lainnya serta tidak terdapat bidang-bidang yang
lemah.
(c) Ukuran-ukuran kayu yang dipergunakan harus sesuai dengan ukuran yang
terdapat pada gambar detail.
(d) Kadar Air : Kayu-kayu yang dipergunakan hanya boleh mengandung kadar air
maksimum 25 % untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar air maksimum 19
% untuk tebal kurang dari 7 cm.

3. Pelaksanaan :
(a) Semua pekerjaan kosen, pintu, jalusi kayu pada bagian-bagian tertentu harus
diserut rata dan halus, dan pada bagian-bagian pertemuan harus dikerjakan
dengan rapi dan tidak berongga.
(b) Semua pekerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan rapi,
untuk profil panjang harus menggunakan mesin potong.
(c) Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi dan cara
penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada gambar, serta diberi
penguat cawat/beugel besi plat dan angker.
(d)Semua lubang-lubang bekas paku, baut dan sebagainya harus ditutup dengan
dempul hingga rapi kembali.

PEKERJAAN ATAP

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap,
nok/bubungan pada tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar
rencana.

2. Material :
2.1. Untuk Bangunan Bantaya Menggunakan Rangka Atap Baja WF dan Gording Kanal CNP
sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar.
Untuk Bangunan Pengelola menggunakan rangka Kayu sesuai dengan yang ditunjukan
dalam gambar
2.2. Bahan atap yang akan dipergunakan untuk bangunan adalah Genteng Metal
& Soka Jempol pada bangunan bantaya dan Bahan nok/bubungan menggunakan
Bubungan Genteng Metal.
3. Pemasangan :
3.1. Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, Genteng Metal harus diperiksa
terlebih dahulu dengan tidak mengalami kerusakan untuk menjaga
kebocoran dan kap/kuda-kuda,gording,reng dan kaso harus diresidu dan Baja Harus
di Cat Meni Anti Karat.
3.2. Pemborong diharuskan mengajukan contoh-contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/Pengawas.

PEKERJAAN PLAFOND
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan
penggantung, rangka, dan penutup plafond pada tempat-tempat yang sesuai
dengan yang ditunjukan dalam gambar.

2. Material :
2.1. Semua material untuk penggantung dan rangka plafond menggunakan
Rangka Kayu dengan ukuran-ukuran yang sesuai Seperti Ukuran kayu 5x5
2.2. Untuk penutup plafond menggunakan Tripleks tebal 3 mm buatan
dalam negeri dan tidak cacat .
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

3. Pelaksanaan :
3.1. Ketinggian, ukuran, pembidangan dan konstruksi plafond dilaksanakan
sesuai ketentuan-ketentuan dalam gambar.
3.2. Nat-nat plafond sebelum ditutup harus di Plamir.
3.4. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli, lurus dan
tidak lentur. Apabila terjadi plafond terpasang ternyata tidak lurus, retak dan
lentur, Direksi berhak menolak dan Kontraktor harus segera membongkar
dan memperbaiki kembali.

PEKERJAAN LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga kerja dan pemasangan
lantai dan dinding sesuai yang ditentukan dalam gambar.

2. Material :
2.1. Granit 60x60 dan Keramik 20x20 & 20x25 untuk KM/WC

3. Pelaksanaan :
3.1. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, pasir timbunan harus benar-benar
padat sehingga tidak terjadi penurunan/keretakan pada lantai.
3.2. Pelaksanaan harus rapi dan rata.
3.3. Pada nat-nat pertemuan antara keramik dinat dengan semen warna yang
sesuai.

PEKERJAAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja pemotongan dan
pemasangan kaca bingkai, maupun kaca mati seperti yang ditunjukan dalam
gambar.

2. Material :
2.1. Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah jenis kaca bening dengan
Ketebalan 5 mm
2.2. Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri, tidak cacat dan
tidak retak.

3. Pelaksanaan :
3.1. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti
petunjuk-petunjuk yang ditentukan dalam gambar.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

3.2. Kaca harus dipasang sedemikian rupa sehingga dengan lubang sponing yang
sesuai dengan ketebalan kaca, serta dipasang list dengan rapi sehingga tidak
goyang/longgar.
3.3. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan utuh
dan tidak pecah/retak. Apabila berdasarkan pemeriksaan terdapat kaca yang
retak, Kontraktor harus segera mengganti.

PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan pemasangan
kunci serta alat-alat penggantung.

2. Material :
(a) Semua daun pintu dipasang kunci tanam buatan Dalam Negeri 2 (dua) slag
kualitas baik setara SES, Yale/Anchor.
(b)Engsel yang digunakan pada pekerjaan ini adalah engsel nylon ring 4" untuk
pintu-pintu, dan engsel nylon ring 3" untuk jendela bingkai.
(c) Gerendel tanam lengkap untuk pintu 2 daun, dan gerendel antik buatan dalam
negeri untuk jendela.
(d)Haq angin antik lengkap buatan dalam negeri untuk jendela-jendela bingkai.
(e) Sebelum dipasang, kunci-kunci dan alat-alat penggantung harus diperlihatkan
contohnya kepada Direksi.

3. Pelaksanaan :
(a) Semua daun pintu menggunakan engsel nylon ring 4" buatan dalam negeri
masing-masing 3 (tiga) buah.
(b)Semua daun jendela bingkai menggunakan engsel nylon ring 3" buatan dalam
negeri masing-masing 2 (dua) buah, haq angin 2 (dua) buah dan untuk pengunci
dipasang gerendel 1 (satu) buah.
(c) Kunci-kunci harus berfungsi dengan baik dan pada saat diserahkan anak kunci
harus diserahkan lengkap dengan cadangannya.

PEKERJAAN CAT DAN POLITUR


1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan pengecatan
kayu, tembok, plafond, atap dan residu kap, kuda-kuda dan gording.
2. Material :
2.1. Jenis cat kayu yang digunakan adalah Setara merk AVIAN.
2.2. Jenis Cat tembok yang digunakan adalah Setara merk AVITEX METROLAID.
2.3. Plamur atau dempul yang digunakan adalah Setara merk BOYO.
2.4. Residu dengan kekentalan yang cukup untuk kap, kuda-kuda dan gording.
2.6. Politur/teakoil untuk permukaan teakwood dan pada pekerjaan kayu yang
diekspos seperti yang ditunjukan pada gambar.

3. Pelaksanaan :
3.1. Pekerjaan Cat Kayu :
3.1.1. Bidang-bidang yang akan dicat/dipolitur harus bersih dari segala
macam kotoran, dan sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

Kontraktor harus memperlihatkan bagian -bagian yang akan dicat


kepada Direksi untuk diperiksa.
3.1.2. Semua permukaan kayu yang akan dicat/dipolitur harus diamplas,
dan lobang-lobang bekas paku harus didempul dan diamplas
kembali sampai rata.
3.1.3. Pengecetan kayu dilaksanakan satu kali menie, satu kali cat dasar
dan satu kali plamur, kemudian digosok dengan amplas, dan
akhirnya dua kali cat akhir(menggunakan Alat Kompresor).
3.1.4. Warna Cat kayu yang digunakan untuk kosen, daun pintu, bingkai
jendela dan listplank akan ditentukan kemudian.
3.1.5. Untuk kap/kuda-kuda dan gording harus dicat dengan residu
sampai rata pada seluruh permukaannya.

3.2. Pekerjaan Cat Tembok/Plafond :


3.2.1. Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harus diplemur
kemudian diamplas dengan kertas pasir sampai rata dan halus.
3.2.2. Semua bidang tembok dan plafond dicat tembok minimal 2 (dua)
kali sampai kelihatan rata dan cukup tebal.
3.2.3. Cat tembok yang digunakan adalah warna putih untuk plafond dan
tembok bagian dalam, sedangkan tembok bagian luar, warna
ditentukan kemudian.

3.3. Pekerjaan Politur :


Semua daun pintu teakwood dan dinding papan harus dipolitur. Persiapan
dilakukan dengan membersihkan dan mengamplas bagian/permukaan yang
akan dipolitur. Selanjutnya dapat dipolitur dengan menggunakan Ultra
Politur P-01.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam pekerjaan instalsi listrik ini adalah :
1.1. pengadaan kabel-kabel, stop kontak, sacklaar, fitting-fitting, pipa, material
bantu, termasuk pemasangannya
1.2. Penyerahan Surat Jaminan oleh Instalatur/Pemborong beserta pembuatan
gambar instalasi yang terpasang.

2. Bahan yang dipakai :


2.1. Kabel-kabel yang dipakai adalah dari jenisnya NYA yang memenuhi
standard PLN (SPLN) serta berinitial LMK.
2.2. Stop kontak, sacklar dan fitting serta peralatan listrik yang digunakan harus
buatan dalam negeri yang telah memenuhi standard PLN.
2.3. Untuk trafo neon yang digunakan harus setara merk Broco atau Ballast,
sedangkan balon pijar/TL harus sekualitas merk Phillips atau Osram.
2.4. Penempatan zakering kast harus mengikuti petunjuk dalam gambar, dan
zakering kast yang dipakai adalah dari bahan ebonit.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

3. Pemasangan :
3.1. Pemasangan instalasi listrik harus berpedoman pada Peraturan Umum
Instalasii Listrik (PUIL) 2000 yang diterbitkan Yayasan Normalisasi
Indonesia.
3.2. Untuk menangani pekerjaan ini harus ditunjuk Instalatir yang telah
mememiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Ijin Kerja (SIKA) dari
PLN setempat.
3.3. Inslatasi yang terpasang harus disesuaikan dengan tegangan yang terpasang
di area proyek.
3.4. Untuk penerangan dan stop kontak biasa kabel yang digunakan adalah jenis
NYA diameter 2,5 mm atau 1,5 mm dengan pelindung PVC diameter 5/8"
dan dipasang inbouw.
3.5. Untuk semua penyambung kabel harus menggunakan terminal box atau
ditutup dengan las dop, serta ditempatkan pada kedudukan yang aman.
3.6. Pemasangan instalasi listrik umumnya dikerjakan sebelum plafon ditutup
dan pelesteran diding dikerjakan.
3.7. Pada semua stop kontak dan zekering kast harus di beri arde dengan
menggunakan kawat BC, dan khusus pengetanahan pada zekering kast
dibagian yang tertanam kedalam tanah harus dikerjakan sampai
mendapatkan tahanan yang diisyaratkan, serta diberi pelindung pipa GIP
diameter 1/2".

PEKERJAAN SANITAIR
1. Kontraktor harus mengadakan dan memasang alat-alat yang dibutuhkan untuk
kelancaran pekerjaan dilapangan
2. Alat-alat sanitair yang digunakan adalah setara merek INA/KIA atau yang sejenis
3. Perletakan sanitair yang tertera pada gambar dan pemasangannya harus
dilaksanakan dengan penuh keahlian sehingga memberikan hasil yang sempurna.
a. Pekerjaan Saluran Pembuangan
1. Saluran Air Kotor :
1.1. Pipa pembuangan air kotor dari KM/WC menggunakan pipa PVC diameter
2" yang untuk selanjutnya dihubungkan ke saluran air hujan sedangkan
pipa pembuangan dari WC menggunakan PVC diameter 4" dan
dihubungkan ke septictank.
1.2. Pemasangan pipa-pipa tersebut dibuat dengan kemiringan 2% dan
sambungan dilaksanakan dengan menggunakan sambungan pipa serta lem
PVC.
1.3. Pemasangan harus dilakukan dengan baik, tertutup/tidak kelihatan. Dalam
arah mendatar pipa-pipa tidak boleh membuat siku-siku ditempat-tempat
percabangan dan tiap jarak maksimum 12 meter pada pipa- pipa dibawah
tanah harus dibuat bak kontrol.
1.4. Untuk menghindari adanya penyumbatan dikemudian hari, pada tiap- tiap
lobang pembuangan KM harus dipasang floordrain.
1.5. Cara penyambungan pipa-pipa PVC untuk saluran air kotor mengikuti
ketentuan tata cara penyambungan yang ditentukan pabrik pembuatnya..
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

1.6. Pemasangan pipa-pipa PVC untuk saluran air kotor / saluran limbah,
mengikuti ketentuan dalam gambar rencana, pipa-pipa PVC harus tertanam
dengan aman dan penempatannya sewaktu-waktu dapat dilakukan
perbaikan, pipa-pipa PVC tidak diperbolehkan melintasi / memotong
saluran atau melintas diatas permukaan lantai/rabat/tanah. Perletakan
instalasi air kotor/air buangan disesuaikan dengan gambar rencana/detail.
1.7. Perletakan instalasi air kotor/air buangan disesuaikan dengan gambar
rencana/detail.
2. Septictank dan Peresapan :
2.1. Pembuatan septictank disesuaikan dengan gambar detail dengan
menggunakan pasangan batu bata kedap air adukan 1 PC : 2 Ps.
2.2. Untuk penghawaan, septictank harus dilengkapi dengan pipa udara
diameter 1,25" dan sebagai penutup dibuat plat beton bertulang adukan 1 Pc
: 2 Psr : 3 Kr. Pada penutup septictank harus dibuat lubang kontrol
dilengkapi dengan handle pengangkat. Ukuran dan perletakan disesuaikan
dengan gambar rencana dan detail.
2.3. Sebagai penampungan air dari septictank, dibuat peresapan dan saluran dari
septictank ke peresapan menggunakan pipa PVC diameter 4" yang diberi
lubang-lubang dengan pemasangan sesuai gambar rencana/detail.
2.4. Peresapan yang dikerjakan sebelum ditimbun harus diberi lapisan-lapisan
batu, karang, ijuk, urugan pasir sebagaimana ditentukan dalam gambar
rencana (gambar kerja)

b. Pekerjaan Instalasi Air


1. Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
1.1. Sistem Pemipaan Air Bersih : Sistem pemipaan air bersih dari jaringan air
bersih keseluruh bangunan, yang terdiri dari : Kamar mandi, WC, Wastafel,
kran-kran dalam ruangan dsbnya.
1.2. Pengujian (test run) sistem plumbing air bersih secara keseluruhan untuk
mengetahui sistem itu bekerja baik, benar dan aman.
1.3. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar
instalasi bekerja dengan baik, benar, aman walaupun dalam gambar dan
spesifikasi tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya fitting-fitting
dan accesoriesnya.

2. Bahan yang dipakai :


2.1. Semua instalasi air bersih menggunakan pipa GIP dari jenis medium.
2.2. Pipa GIP yang digunakan untuk air bersih harus menggunakan yang
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)
2.3. Semua kran yang terpasang harus menggunakan kran stainless stell yang
berkepala kristal, penempatan dan ukurannya harus sesuai dengan gambar
rencana/detail.
3. Pemasangan :
3.1. Pipa GIP penyambungannya dilakukan dengan sambungan (draad) berulir,
dan pada bagian ulir jantannya dilapisi dengan seal tape.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

3.2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan baik dan tertutup, terkecuali
apabila menggunakan water moer harus dipasang pada tempat yang mudah
dicapai dan tidak tertutup oleh dinding maupun lantai.
3.3. Pemasangan dan perletakan pipa-pipa PVC GIP mengikuti ketentuan dalam
gambar , pipa-pipa harus aman dari beban dan serta tidak menggangu
aktivitas disekitarnya serta penempatannya dapat dengan mudah dilakukan
perbaikannya.
3.4. Setiap penyambungan dari pipa distribusi ke pipa instalasi dalam bangunan
harus dipasang stop kran guna menutup aliran air pada saat terjadi
kerusakan pada instalasi dalam bangunan dan dapat dengan melakukan
perbaikan.
4. Pengujian :
4.1. Semua instalasi pipa yang terpasang sebelum ditutup harus diuji terlebih
dahulu untuk menghindari terjadinya kebocoran.
4.2. Bila dalam pengujian ditemukan adanya kerusakan, kebocoran atau
penyumbatan, Kontraktor harus segera mengganti/memperbaiki kerusakan
tersebut, kemudian dilakukan pengujuian/pemeriksaan kembali.

5. Sumber Air Bersih :


Pengadaan dan sumber air bersih diambil dari sumber air terdekat atau pompa.

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Gambar Pelaksanaan :
1. Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Pelaksana harus membuat gambar pelaksanaan
(As Built Drawing) dari seluruh sistem, termasuk apabila terjadi perubahan letak,
denah maupun konstruksi.

2. Pada as built drawing harus tercantum ukuran-ukuran jarak, kedalaman, tinggi-


tinggi bagian dari sistem terhadap bagian-bagian dari gedung atau struktur lainnya.

DOKUMENTASI

Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor harus membuat foto-foto dokumentasi dibuat


sebelum pekerjaan di mulai ( 0 % ), tahap pelaksanaan hingga selesai ( 25 %, 50 %, 75
% dan 100 % ), foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk
setiap kemajuan (tampak depan, samping dan belakang) dan setiap bagian yang
penting antara lain penulangan, pondasi dan lain-lain.
Foto-foto tersebut dimasukan kedalam album dan diserahkan kepada Proyek serta
Direksi/Konsultan Pengawas sebanyak 2 (dua) set.

PEKERJAAN AKHIR

1. Pekerjaan Akhir
(a) Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, plafond, lantai dan
sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen, cat dan kotoran lainnya.
(b)Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahan bangunan,
kotoran-kotoran dan gundukan-gundukan tanah bekas galian harus diratakan
serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.
Spesifikasi Teknis :
PEMBANGUNAN BANTAYA/SOURAJA DI KELURAHAN LERE
TAHUN ANGGARAN 2015

2. Penutup
(a) Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalam SPESIFIKASI
TEKNIS ini dapat dilihat pada gambar atau ditanyakan pada saat Rapat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
(b)Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap SPESIFIKASI TEKNIS ini pada saat
Rapat Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
yang mengikat, dan merupakan satu kesatuan dengan Dokumen Lelang ini.

Anda mungkin juga menyukai