Anda di halaman 1dari 55

Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG
ASRAMA SISWA MAN IC TAHAP 2
TAHUN ANGGARAN 2015

Keterangan :

Spesifikasi teknis disusun oleh Konsultan Perencana dan panitia pengadaan berdasar jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :

1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan


digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja kerja produk (output performance) yang diinginkan;

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

1
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

1. PERSYARATAN UMUM

1.1. Lokasi Proyek

Lokasi Pekerjaan terletak di ……………KOTA PALU

1.2. Lingkup Pekerjaan


Pembangunan Gedung Asrama Siswa MAN IC TAHAP 2

1.3. Peraturan yang berlaku


Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan-ketentuan
peraturan seperti yang tercantum dibawah ini :

a. Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 tentang perubahan atas


Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah,
b. Keputusan Presiden RI Nomor 61 Tahun 2004 tentang perubahan
atas Keputusan Presiden Nomor : 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
c. Keputusan Presiden RI. Nomor 42 Tahun 2002
d. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor : 45 / PRT /
M /2007 tanggal 27 DESEMBER 2007 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi
Pemerintah.
e. Algemene voorwearden voor de uitvoering bij aaneming van
openbare warken, yang disahkan dengan Surat Keputusan
Pemerintah Hindia Belanda nomor 28 tanggal 9 Mei 1941 dan
tambahan lembaran Negara nomor 14571 (khusus pasal -pasal yang
masih berlaku).
f. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
g. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1977

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

2
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

h. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1 961


i. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 031/KPTS/1981.
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985
tentang penanggulangan bahaya kebakaran.
l. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wi layah RI. No. :
332/KPTS/ M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
m. Keputusan Gebernur Propinsi Sulawesi Tengah tentang HSBGN
Propinsi Sulawesi Tengah TA. 2014
n. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
o. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan tertulis yang
diberikan pengawas pekerjaan untuk mencapai tujuan
Pembangunan.

Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan -peraturan


tersebut diatas, maka revisi terakhir yang menjadi acuan dalam
pelaksanaannya. Demikian pula apabila bertentangan dengan Spesifikasi
Teknis ini maka yang berlaku adalah instruksi/keputusan Direksi
Pengawas.

1.4. Kualitas Bahan dan Pekerjaan

Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus memberikan penampilan dan kesan


yang rapi dan baik. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus
berpengalaman dibidangnya, terampil dan cakap.

Apabila diperintahkan oleh Direksi Pengawas, Kontraktor harus membuat


pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar dapat
diadakan pemeriksaan.

Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi Pengawas menernukan kesalahan,


kerusakan atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segera membongkar dan
memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan spesifikasi ini, da n

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

3
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

harus memikul biaya yang diperlukan untuk pembukaan/pembongkaran


pemeriksaan dan perbaikan tersebut.

1.5. Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan

1.5.1. Peralatan Pelaksanaan

Kontraktor harus mengadakan dan menyiapkan semua peralatan


pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan kondisi
yang baik dan siap pakai, agar terjamin adanya kualitas pekerjaan
yang baik dan memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang
memadai, hingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu
yang tepat seperti ditentukan dalam pelelangan.

Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat Direksi


Pengawas tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai
kegunaannya atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan yang
dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan atau laju pekerjaannya
tidak memadai, Direksi Pengawas berhak memerintahkan Kontraktor
untuk mengganti atau menambah peralatan dan Kontraktor harus
mentaatinya.

Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Kontraktor, tidak


membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atau pemenuhan
kualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan dalam
Dokumen Kontrak.

1.5.2. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas

Kontraktor bertanggung jawab atas perlindungan terhadap semua


bangunan dan utilitas, baik milik pribadi maupun milik
negara/masyarakat termasuk semua sarana dan prasarananya, baik
yang tertera dalam gambar maupun tidak.

Kontraktor harus mengambil langka-langka yang dianggap perlu

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

4
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

untuk melindungi bangunan dari utilitas tersebut dari segala macam


kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan
pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh dan atas beban
biaya Kontraktor, sesuai dengan kondisi sebelumnya.

Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor harus segera memberitahu


pemilik bangunan dan utilitas agar diperoleh kesepakatan tentang
perbaikannya.

Kontraktor bertanggung jawab untuk memperoleh informasi semua


bangunan dan utilitas yang terletak didalam tanah. Prasarana yang
ada disekitar dan diperlukan oleh bangunan dan utilitas har us
dijaga agar tetap berfungsi.

Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan pelaksanaan oleh


Kontraktor harus diperbaiki oleh dan atas beban biaya Kontraktor
sesuai dengan kondisi sebelumnya.

1.5.3. Penjagaan dan Pemeliharaan

Untuk pekerjaan yang sudah selesai, Kontraktor bertanggung jawab


atas penjagaan, perlindungan dan pemeliharaan terhadap
pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang telah selesai
seperti permukaan bagian dalam/luar, perlengkapan peralatan dan
lain-lainnya dari segala macam bentuk noda/kotoran, kerusakan dan
cacat-cacat lainnya selama masa Kontrak berlangsung sampai pada
saat pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya kepada pemilik.

Persyaratan dan ketentuan khusus dibawah ini harus dianggap


sebagai standar kondisi akhir pekerjaan pada saat penyerahan
pertama.

a. Halaman Bangunan

Setelah pekerjaan selesai, kecuali apabila Direksi berpend apat lain,


Kontraktor harus membongkar semua bangunan sementara,

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

5
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

peralatan pelaksaan, mesin-mesin, kelebihan bahan, puing-puing


dan kotoran-kotoran lain dari halaman bangunan. Kontraktor
harus membuang bahan-bahan zat-zat organik yang berada
didalam, bawah dan sekitar bangunan dan melakukan desinfektan
terhadap dan bekas-bekasnya. Halaman bangunan harus
diserahkan dalam kondisi yang rapi dan memuaskan.

b. Permukaan Beton, Pasangan dan Logam

Kontraktor harus membersihkan secara cermat semua permukaan


beton, pasangan dan logam serta ceceran adukan, noda -noda
bekas bocoran pada beton bekas-bekas bekisting, ceceran aspal,
cat dan lain-lain.

c. K a c a

Kontraktor harus memperbaiki/mengganti, apabila perlu mencuci,


menggosok, secara cermat semua permukaan kaca, dan
membersihkan/ menghilangkan kelebihan bahan lapisan kompon,
ceceran cat dan goresan. Ruang antara pada bingkai dengan
kaca rangkap harus benar-benar bersih dari sisa-sisa serutan,
serbuk gergaji dan segala macam bentuk kotoran lain.

d. Permukaan Cat, Email dan Politur

Kontraktor harus membersihkan semua permukaan dari semua


tanda-tanda, noda, goresan, bekas jari dan kotoran lain.

e. Permukaan Lantai

Kontraktor harus menyingkirkan semua lapis/penutup pelindung


sementara dan membersihkan dari semua noda-noda dan apabila
dianggap perlu oleh Direksi, diberikan lapisan lilin lantai (wax)
dan digosok.

f. Permukaan Dinding Glazuur

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

6
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

Kontraktor harus membersihkan dinding glazuur dari semua


noda, ceceran cat dan kotoran-kotoran lain.

g. Perlengkapan Listrik

Kontraktor harus membersihkan dan menggosok permukaan


peralatan-peralatan logam, perlengkapan penerangan dan papan-
papan pemasangan kabel dari ceceran cat, debu dan kotoran -
kotoran lain. Terlebih lagi pada komponen-komponen yang
tergantung.

h. Permukaan Atap

Kontraktor harus membuang dan membersihkan puing-puing,


ceceran paku dan semua kotoran lain dari permukaan atap.

i. Plumbing dan Perlengkapannya

Kontraktor harus membersihkan pipa-pipa dan fittingnya dari


kotoran dan membersihkan dengan menggosok semua
perlengkapannya, serta menjamin bahwa fasilitas ini dapat
berfungsi dengan baik.

1.6. Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang

Bila dalam rencana kerja dan syarat disebutkan nama dan pabrik pembuatan
dari suatu bahan dan barang, maka hal ini dimaksudkan untuk
menunjukkan bahan dan barang yang digunakan setiap penggantian nama
bahan dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan barang harus disetujui
oleh perencana dan bila tidak ditentukan dalam rencana kerja dan syarat
serta gambar kerja, maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan
disediakan oleh Kontraktor yang harus mendapat persetujuan dar i pemberi
tugas. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan
harus disediakan atas biaya Kontraktor, setelah disetujui pemberi tugas
atau direksi, dan dianggap bahwa bahan dan barang tersebut yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh bahan dan barang

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

7
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

tersebut, disimpan oleh Direksi Pengawas atau pemberi tugas untuk


dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai
tidak sesuai kualitas maupun sifatnya.

Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor/Pelaksana harus sudah


memasukan jumlah keperluan biaya untuk pengajuan berbagai bahan dan
barang. Tanpa mengingat jumlah tersebut Kontraktor/Pelaksana tetap
bertanggung jawab pula atas baiya pengujian bahan dan barang yang tidak
memenuhi persyaratan yang dibuat oleh Pemberi Tugas/Direksi Pengawas.

1.7. Persyaratan-persyaratan lain

1.7.1. Catatan dan Laporan

Kontraktor harus selalu menjaga kelengkapan dan ketetapan catatan


yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh persetujuan Direksi.
Semua catatan yang berhubungan dengan pekerjaan selalu harus
disiapkan untuk Direksi. Dan satu set copy gambar lengkap dan
spesifikasi harus selalu tersimpan dilapangan pekerjaan. Kontraktor
juga harus membuat buku tamu yang akan melaporkan tentang
keperluan tamu proyek tersebut.

1.7.2. Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)

Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena


penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas/Direksi
Pengawas maka pelaksana harus membuat gambar -gambar yang
sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan yang jelas
memperlihatkan perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan
pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar tersebut harus diserahkan
dalam rangkap 3 (tiga), semua biaya pembuatan ditanggung oleh
Pelaksana/Kontraktor.

1.7.3. Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

8
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

dimulai, saat akan mengajukan tagihan rutin atas pekerjaan yang


telah dilaksanakan dan pada tahap akhir. Foto-foto ini hendaknya
dicetak berwarna dengan 3 (tiga) copy dan diserahkan dari waktu
ke waktu kepada Direksi dalam bentuk album.

1.7.4. Keamanan Proyek

Kontraktor harus menjaga keamanan proyek untuk memberikan


perlindungan dan pengamanan atas semua bahan, perlengkapan,
peralatan dan pekerjaan yang ada didalam batas-batas areal proyek
dan sekitarnya yang menjadi tanggung jawabnya, terhadap semua
bentuk kerusakan, gangguan atau kerugian yang dilakukan oleh
orang-orang atau pihak-pihak tidak berwenang.

Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan, Kontraktor h arus


membuat gudang penyimpan bahan, perlengkapan dan peralatan
sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan penjagaan
keamanan Kontraktor harus menyiapkan dan menyediakan satuan
pengamanan yang memadai dan harus melakukan penjagaan terus
menerus selama 24 jam setiap hari.

1.7.5. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Kontraktor harus menyediakan semua fasilitas P3K yang mencakup


obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga para medis untuk
memberikan pertolongan pertama kepada personil Kont raktor, dan
semua yang terlibat dalam pekerjaan.

Dalam hal pengamanan P3K Kontraktor harus mengikuti semua


ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta sesuai dengan petunjuk
Direksi.

1.7.6. Papan Nama Proyek

Papan nama proyek didirikan ditempat yang strate gis dengan


ukuran panjang 1.20 cm dan lebar 0.80 cm. Tulisan dibuat dengan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

9
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca.

Papan nama proyek harus jelas tertulis nama pemilik dan


penjelasan proyek. Jenis huruf ditentukan Direksi.

1.7.7. Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam


persyaratan umum ini ditentukan berdasarkan ketentuan seperti
ditunjukkan dalam Spesifikasi atau RAB. Kecuali disebutkan lain
dalam RAB pekerjaan-pekerjaan yang tercakup didalamnya sudah
termasuk dalam pekerjaan-pekerjaan pokok yang bersangkutan.

Dalam hal dihitung terpisah, pengukuran meliputi penyediaan,


pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan, perlengkapan,
peralatan dan pelaksanaan, pemeliharaan, perbaikan, termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan penunjang yang diperlukan
seperti diuraikan dalam RAB.

Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/Adendum


Kontrak terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen
pekerjaan yang lain akan merupakan bobot prestasi yan g dicapai
Kontraktor pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan pembayaran angsuran
kepada pemilik.

Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk pengajuan


penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan bersama-sama
antara Direksi dan Kontraktor.

Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi Kontraktor


pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada pembayaran
angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari angka seperti
disebutkan dalam syarat-syarat Kontrak.

Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

10
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk


pembayaran untuk pekerjaan tersebut diatas.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. U m u m

Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementara yang


harus dilaksanakan agar pekerjaan pokok yang sebenarnya dapat
dilaksanakan dengan mudah dan lancar.

Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara


struktural harus mampu memiliki beban yang diperlukan dan harus
dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai dengan
syarat-syarat Kontraktor.

Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Spesifikasi dan gambar -


gambar pekerjaan sementara termasuk perhitungan dan analisa st rukturalnya
apabila kondisi lapangan memerlukan, kepada dan untuk memperoleh
persetujuan Direksi Pengawas, selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari
sebelum pekerjaan dimulai.

2.2. Pembersihan Lapangan

Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi, Kontraktor harus memotong,


membongkar, mencabut, menyingkirkan dan membuang pohon -pohon semak
belukar, akar, sampah, bahan-bahan organik dan benda-benda/barang-
barang asing lainnya yang dapat mengganggu atau merusak pekerjaan,
dalam areal pekerjaan seperti diuraikan dalam Kontrak, termasuk lahan-
lahan yang digunakan untuk bangunan/struktur, jalan dan lahan -lahan
yang akan digali atau diurug.

2.3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus melakukan pekerjaan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

11
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

pengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk penempatan


komponen-komponen pekerjaan tertentu seperti ditunjukan dalam gambar.

Pengukuran meliputi pengukuran/penentuan koordinat dan elefasi.


Koordinat dan elefasi titik yang diperlukan, ditentukan berdasarkan titik
rujukan (Bench Mark) seperti ditunjukan dalam gambar atau ditetapkan oleh
Direksi.

Aktualisasi dan Artikulasi titik-titik tersebut diatas berupa titik-titik yang


dipasang pada bouwplank (papan rujukan bangunan/struktur) yang
apabila dihubungkan (dengan benang) satu dengan yang lain akan
merupakan garis-garis sumbu bangunan yang melalui titik-titik yang
diperlukan.

Bouwplank harus dibuat dan dipasang oleh Kontraktor sedemikian rupa


sehingga mempunyai elefasi (rujukan) tertentu yang letaknya jauh dari
kegiatan pelaksanaan yang dapat mengganggu, merusak dan merubah
elevasinya. Konstruksi maupun dimensi bench mark akan ditentukan
kemudian oleh Direksi.

2.4. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengakut an tenaga kerja,


perelengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan,
termasuk pemasangan, penyetelan dan pekerjaan penumpang lainnya,
sehingga semua tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan kerja itu berada /
terpasang dilokasi pekerjaan dalam kondisi baik dan siap pakai.

Termasuk dalam mobilisasi adalah pengadaan, penyediaan dan


pengangkutan :
1. Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana -pelaksana pekerjaan;
2. Peralatan pelaksanaan yang terdiri atas alat-alat pengangkutan alat-alat
berat peralatan pemancangan, peralatan pengaduk beton dan sebagainya.
3. Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa air, peralatan
laboratorium dan sebagainya disediakan oleh Kontraktor dan disetujui

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

12
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

Direksi.

Dalam mobilisasi sudah termasuk pengadaan, penyediaan dan


pengangkutan suku cadang yang diperlukan agar perlengkapan dan
peralatan tersebut selalu siap dipakai. Demobilisasi dilakukan setelah
berakhirnya pelaksana pekerjaan, sebelum pekerjaan diserahkan untuk
pertama kalinya kepada pemilik.

Demobilisasi adalah pembongkaran, penyingkiran dan pengangkutan tenaga


kerja, perlengkapan dan peralatan yang telah dimobilisasi, keluar dari
lokasi proyek menuju ketempat yang dikehendaki oleh Kontraktor.

2.5. Kantor Proyek dan Perlengkapan

Kontraktor harus menyediakan kantor pengelola proyek ukuran 4 x 6 meter


lengkap dengan peralatan/perabotan serta fasilitas -fasilitas kerja lainnya
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek

2.6. Kantor dan Gudang Pelaksana

Pelaksana harus membuat kantor dilokasi proyek untuk tempat wakil dan
seluruh stafnya bekerja dilengkapan dengan peralatan yang dibutuhkan.
Pelaksana harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup
menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar
dari gangguan cuaca dan pencurian.

Penempatan kantor dan gudang pelaksana harus diatur sedemikian rupa


agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.

2.7. Izin-izin

Kontraktor harus mengurus semua izin yang diperlukan sehubungan dengan


pelaksanaan bangunan sampai selesai, seperti : Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) dan atau Advis Planning dari Instansi yang berwewenang untuk itu,
dan sebagainya dan biaya-biaya yang timbul menjadi beban dan tanggung
jawab Kontraktor.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

13
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

2.8. Pemadam Kebakaran

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, Kontraktor harus menyediakan 1


(satu) unit alat pemadam kebakaran dengan kapasitas minimum 3 kg.

2.9. Biaya Asuransi

Kontraktor harus memperhitungkan biaya Asuransi Sosial Tenaga Kerja


(ASTEK) terhadap staf/pelaksana, Direksi/Pengawas Proyek yang
ditempatkan dilapangan.

2.10. Personil Kontraktor

a. Kontraktor wajib menempatkan seorang kuasa atau wakil yang cukup


cakap dan berpengalaman untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan ini
dilapangan (pelaksana) minimal tamatan Sarjana Muda Teknik
Arsitek/Sipil pengalaman minimal 5 tahun.

b. Pelaksana yang ditunjuk Kontraktor harus mendapatkan kuasa penuh


dalam bertindak untuk dan atas nama Kontraktor dan dinyatakan dengan
Surat Tugas / Keterangan.

c. Kontraktor harus menyampaikan secara tertulis kepada Direksi mengenai


Pelaksana pekerjaan ini. Pelaksana baru bisa bertindak jika Direksi
menyetujuinya. Dalam waktu seminggu bila tidak ada keberatan dari
Direksi, berarti Direksi menyetujuinya dalam waktu 6 (enam) hari setelah
dikeluarkan kuasa, kecuali Kontraktor sendiri (Direktur penanggung
jawab perusahaan) yang memimpin sehari-harinya.

2.11. Dokumentasi

Kontraktor harus mernperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta


pengirimannya ke kantor Pemimpin Bagian Proyek serta pihak -pihak lain
yang diperlukan.

Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah :

1. Membuat Laporan-laporan perkembangan proyek yakni Harian dan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

14
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

Mingguan

2. Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor harus membuat foto -foto


dokumentasi ukuran 4R, dibuat sebelum pekerjaan di mulai ( 0 % ), t ahap
pelaksanaan hingga selesai ( setiap kali untuk pembuatan laporan) dan
pada setiap kali akan melakukan tagihan/terminj, foto dokumentasi harus
selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan (tampak
depan, samping dan belakang) dan setiap bagian yang penting antara lain
penulangan, pondasi dan lain-lain.

3. Surat-surat dan dokumen lainnya.

3. BESTEK DAN GAMBAR

3.1. Kontraktor diwajibkan meneliti semua bestek dan gambar -gambar pekerjaan
ini.

3.2. Bila ternyata ada perbedaan antara bestek dan gambar, antara gambar satu
dengan gambar lainnya maka yang berlaku adalah :
a. B e s t e k ( RKS )
b. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).

3.3. Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang mungkin menimbulkan


kekeliruan atau bahaya dikemudian hari, Kontraktor waji b menanyakan
terlebih dahulu kepada direksi untuk mendapatkan ketegasan.

4. RENCANA KERJA

4.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus menyusun suatu rencana


kerja (jadwal waktu pelaksanaan) yang diajukan paling lambat dalam satu
minggu setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja, untuk diketahui dan
disetujui oleh Direksi.

4.2. Setelah rencana kerja disetujui Direksi, di copy dalam 4 (empat) rangkap, 3
(tiga) salinan untuk Direksi dan 1 (satu) salinan ditempel pada ruang
Direksi Keet.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

15
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

4.3. Kontraktor harus mengikuti rencana kerja tersebut yang menjadi dasar bagi
Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kelambatan pekerjaan

5. PENGADAAN BAHAN BANGUNAN

5.1. Bahan-bahan yang boleh ditempatkan didalam kompleks pekerjaan hanyalah


bahan-bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar-gambar.

5.2. Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhi syarat


atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.

5.3. Bahan bangunan yang dipakai adalah yang sesuai dengan kualitas dan
kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar.

5.4. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, sebelum
diganti Kontraktor harus konsultasi terlebih dahulu dengan Direksi /
Pengawas Teknik, dan penggantian bisa dilakukan setelah ada per setujuan
secara tertulis.

5.5. Penggantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran dengan bahan
bangunan lain harus setara/setingkat kualitasnya.

5.6. Bahan bangunan yang dinyatakan afkeur oleh Direksi/Pengawas Teknik


karena cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan harus
segera dipindahkan dan dikeluarkan dari kompleks pekerjaan selambat -
lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.

6. PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS

6.1. Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan -pelaksanaan


pekerjaan (yang disebut sebagai proyek) termasuk seluruh bangunan-
bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya satu kesatuan yang tidak
terpisahkan;

6.2. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

16
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

berlaku untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaan p royek ini,
disesuaikan dengan gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan
tertulis dan perintah-perintah direksi/pengawas.

6.3. Standar-standar utama yang dipakai adalah standar-standar yang dibuat dan
berlaku resmi di negara RI, apabila tidak terdapat standa r yang dapat
diberlakukan terhadap pekerjaan tersebut, maka harus digunakan standar
internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-
tidaknya standar dari negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan
tersebut yang diberlakukan.

7. PEKERJAAN GALIAN

7.1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi bangunan baru dan
penambahan pondasi bangunan renovasi serta pekerjaan galian yang nyata -
nyata tertera dalam gambar dan syarat-syarat teknik ini.

7.2. Pelaksanaan :

a. Galian tanah pondasi dimensi minimal sama dengan gambar atau


maksimal sampai mencapai tanah dasar/keras. Kecuali tanah dasar/keras
melebihi dua kali dimensi yang telah ditentukan, maka Direksi/Pengawas
Teknik dapat mengambil kebijaksanaan untuk merubah kon struksi dan
atau dimensi tanpa mengurangi kekuatan.

b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh


minimal 1 meter dari tepi lubang galian.

c. Jika pada galian terdapat air menggenang, harus dipompa keluar. Untuk
ini Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap untuk dipakai.

d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar lokasi
pekerjaan.

e. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

17
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan


dalam gambar, maka kelebihan pada galian harus diurug kembali dengan
pasir, biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban Kontraktor.

8. PEKERJAAN URUGAN

8.1. Lingkup Pekerjaan :


Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian, urugan
pasir bawah pondasi, urugan pasir dibawah pasangan con blok dan
pekerjaan urugan lainnya yang tertera dalam gambar.
8.2. Pelaksanaan :
a. Pada tempat-tempat tertentu untuk lokasi bangunan yang menurut
Direksi perlu ditimbun, maka Kontraktor harus menimbun sampai
mencapai ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan
timbunan yang cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar dan lain-lain
serta harus mencapai nilai CBR minimal 4 % rendam air. Dalam hal ini
harus mengikuti petunjuk-petunjuk pengawas teknik.
b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga
minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
c. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm
setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan yang
ditentukan urugan tanah tersebut mencapai tingkat kepadatan yang
diinginkan.
d. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air,
sehingga mendapatkan angka kepadatan maksimal.

e. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan
persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari lumpur, tanah
dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

18
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

9. PASANGAN BATU KALI

9.1. Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali yang dibuat untuk
pondasi dibawah sloof, pasangan batu kali sebagaimana dinyatakan dalam
gambar, dan sebelumnya dibawah pasangan pondasi harus diberi urugan
pasir dan batu kosong.

9.2. Material :

a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras yang tidak keropos,
serta mempunyai gradasi baik dengan diameter maksimum 25 cm.

b. Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 PC : 5 pasir.

c. Baik batu, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini
harus bersih dari lumpur dan kotoran - kotoran lainnya.

d. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas


izin Direksi.

9.3. Pelaksanaan :

a. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan


bentuk-bentuk yang ditunjukan dalam gambar.

b. Setiap batu dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ditempatnya


hingga penuh.

c. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu, untuk


mendapatkan massa yang kuat dan integral.

10. PASANGAN BATU BATA

10.1. Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua


pasangan bata seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

19
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

pemasangannya harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian dan


bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam spesifikasi
ini.

10.2. Referensi :

Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI


N-3 1970 dan N-10 1973 dan SNI 1728-1989; SKBI 1.3.53.1989, tentang Tata
Cara Pelaksanaan mendirikan Bangunan Gedung

10.3. Material :

a. Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah -
patah. Ukuran yang dianjurkan adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm dengan
toleransi 0,5 cm.

b. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1


PC : 5 Pasir, sedangkan untuk daerah kedap air (transram) menggunakan
campuran 1 PC : 2 Pasir.

10.4. Pengerjaan dan Penyimpanan

Bahan-bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini disimpan dengan cara -
cara yang disetujui Direksi Pengawas, untuk menghindari dari segala hal
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan -bahan tersebut.

10.5. Contoh-contoh

Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada


Direksi Pengawas dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut sudah didapat
sebelum bahan yang dimaksud dipergunakan. Pengambilan contoh atas
bahan yang telah ada dilapangan akan diadakan sewaktu -waktu sesuai
dengan kebutuhan Direksi Pengawas guna keperluan pengujian.

10.6. Pelaksanaan :

a. Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 1/2 batu, kecuali Direksi
memberikan petunjuk lain.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

20
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

b. Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur
tepat dengan tiang lot, kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam
gambar maka setiap lajur bata harus putus sambungan dengan laj ur
dibawahnya. Selain itu pola ikatan pasangan harus terjaga baik diseluruh
pekerjaan.

c. Pada jarak-jarak tertentu pasangan batu tersebut perlu diperkuat dengan


kolom praktis (beton), dengan dimensi, penulangan dan penempatan
sesuai gambar.

d. Segera setelah pasangan batu bata selesai, siar-siarnya dikeruk sedalam 1


cm agar plesteran dapat melekat dengan baik.

e. Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan
pemasangannya harus rapi sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik.
Batu bata potongan tidak boleh dipakai/dipasang, terkecuali pada
pertemuan-pertemuan dengan kosen/kolom.

11. PEKERJAAN BETON BERTULANG

11.1. Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua macam
beton biasa, beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting,
finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini.

Beton bertulang dengan adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dilaksanakan untuk :

1. Sloof, Kolom, Ringbalk dan Sun Screen.

2. Lain-lain seperti ditentukan dalam gambar.

11.2. Referensi :

Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti


ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam :

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

21
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

2.1. SNI 1734-1989-F

2.2. SKBI – Pedoman Perencanaan untuk Rumah dan Gedung

2.3. Pedoman Beton

2.4. Spesifikasi Bahan Bangunan

2.5. Pedoman Perencanaan Konstruksi Kayu untuk Rumah dan Gedung

11.3. Material :

Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus


memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Agregat :

Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar, dan
harus sesuai dengan persyaratan dalam ketentuan -ketentuan beton.
Penyimpanan harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga bebas dari
kontaminasi dengan bahan-bahan yang dapat merusak.

2. S e m e n :

 Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti


disyaratkan dalam NI-8 Bab 3-2;

 Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standard


dari pabrik dan terlindung.

 Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini Kontraktor harus


mengusahakan hanya menggunakan satu merk semen saja.

3. Besi Tulangan :

 Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang akan digunakan


merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar

 Besi untuk tulangan penyimpanannya harus bebas dari kontaminasi


langsung dengan udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan
gemuk.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

22
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

 Pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang


berukuran garis tengah minimal 1 mm.

4. A i r :

Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, dalam arti tidak
mengandung lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi
kekuatan beton.

5. Bekisting :

Bahan cetakan beton (bekisting) menggunakan kayu klas III, kecuali


Direksi/ Pengawas menegaskan lain.

11.4. Pelaksanaan

1. Proporsi :

a. Kecuali gambar menentukan lain, maka adukan beton harus mencapai


Kekuatan Tekan Beton karakteristik K-125 s/d K275 untuk semua
struktur beton.

b. Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton dimulai, pihak Kontraktor harus


mengadakan Mix Design untuk menjadi acuan dalam komposisi
campuran, terutama pada gedung bertingkat.

c. Untuk mengontrol kekuatan/mutu yang dicapai pada pelaksanaan,


Kontraktor harus mengambil contoh kubus untuk diadakan test
laboratorium menurut syarat-syarat PBI 1987 pasal 4.6 dan 4.7.

2. Pengecoran Beton :

a. Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari


kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain. Alat-alat pengaduk beton
(beton molen) dan alat pembawa juga harus bersih. Penulangan harus
dimatikan pada posisinya, serta harus diperiksa terlebih dahulu.
Dimensi semua bagian beton tertera pada gambar bestek dan detail.
Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran Kontraktor diwa jibkan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

23
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

untuk minta pertimbangan terlebih dahulu dari Direksi.

b. Besar diameter besi tulangan harus sesuai dengan ketentuan dalam


gambar. Jika suatu diameter tidak terdapat dipasaran, Kontraktor
diwajibkan membicarakan terlebih dahulu dengan Direksi

c. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50
meter dan segera sesudah pengecoran dimulai, lapisan -lapisan beton
dipadatkan dengan penggetar (internal concrete vibrator). Kecepatan
vibrator dalam adukan harus tetap dan konstan serta penggunaan nya
tidak boleh mengenai besi tulangan.

d. Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang


tidak tercantum dalam RKS ini, dipakai peraturan yang termuat dalam
PBI 1971 sebagai syarat.

e. Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atas pelaksanaa n


pengecoran beton dapat diberikan pada waktunya, Kontraktor
diwajibkan menyampaikan pemberitahuan tentang rencana
pengecoran 2 x 24 jam sebelumnya.

f. Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton bersangkutan mengalami


periode pengerasan sebagaimana diatur pada PBI 1971, dan sementara
itu penyiraman beton harus selalu dilaksanakan.

3. Penyambungan Beton

Apabila oleh karena sesuatu dan lain hal pengecoran beton diputuskan
sebelum selesai , sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah
mengeras permukaan yang akan disambung harus dikasarkan dan
dibersihkan, bekisting dikencangkan kembali dan penyambungannya
menggunakan air atau bonding agent yang disetujui Direksi/Pengawas.

4. S l u m p :

a. Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix normal adalah
sesuai dengan PBI 1971

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

24
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

b. Pemakaian nilai slump harus teratur dan disesuaikan dengan


kebutuhannya, misalnya daerah yang pembesiannya rapat
dipergunakan slump yang tinggi.

5. Pemeliharaan Beton :

a. Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu
lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau
menyiraminya dengan air secara rutin, sampai beton berumur satu
minggu.

b. Pada umur sampai dengan 24 jam, beton harus dijaga dari air hujan
deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.

11.5. Bahan Additive :

Pemakainan bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna


mendapatkan hasil yang baik dan disetujui Direksi/Pengawas. Bahan
additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.

11.6. Bekesting :

1. Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan papan terentang (kayu


klas III) dan balok 5/7 cm, kecuali Direksi/Pengawas menegaskan lain,
dan untuk mendapatkan hasil cetakan yang menenuhi syarat pekerjaan
bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.

2. Celah-celah anatar papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu


mengecor tidak ada air adukan yang lolos, sebelum mulai mengecor
bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari
kotoran.

3. Bekesting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian


rupa agar waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan
cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan betuk,
ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi dari pada beton yang
dicor.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

25
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

4. Penyangga-penyangga harus diberi jarak anatar, yang dapat mencegah


defleksi bahan-bahan bekesting. Bekesting serta sambungan-sambungan
harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama
pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan
didalam bekesting untuk memudahkan pembersihan.

5. Pembongkaran Bekesting :

Bekesting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat


menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak dengan
memperhatikan syarat-syarat minimum sebagai berikut :

a. Bagian struktur beton vertikal boleh dibongkar bekesting set elah 7


(tujuh) hari, dengan syarat bahwa betonnnya cukup keras dan tidak
cacat karena pembongkaran tersebut.

b. Bagian struktur beton yang disangga dengan penumpu tidak boleh


dibongkar sebelum betonnya mencapai kekuatan yang cukup untuk
menyangga beratnya sendiri dan beban-beban pelaksanaan atau
beban-beban lain yang akan menimpa bagian struktur beton tersebut.

c. Dalam hal apapun bekesting pada jenis struktur ini tidak boleh
dibongkar sebelum berumur 24 (dua puluh empat ) hari, demikian
pula bekesting-bekesting yang dipakai untuk mematangkan (curing)
beton tidak boleh dibongkar sebelum beton ditentukan matang.

11.7. Penyimpanan Contoh Kubus Beton

1. 24 jam pertama setelah pembuatan kubus sangatlah penting. Kubus


hanya boleh dipindahkan dari tempat pencetakan ke gudang
penyimpanan, dan dijaga harus tetap dalam posisi halertikal dan
hindarkan dari getaran dan benturan. Kubus boleh disimpan di
tempat yang tertutup rapat, kotak kayu yang kuat, atau bangunan
sementara selama temperatur di sekitamya berkisar antara 15,6° C
dan 26,7°C dan penguapan dari contoh dapat dicegah.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

26
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

2. Pada umur 1 (satu) hari setiap kelompok contoh harus diperiksa


untuk perawatan dan pengujian. Tempatkan kubus pada kotak yang
kuat untuk pengiriman. Jarak antara kubus dan kotak harus diisi
dengan pasir basah atau serbuk gergaji. Setiap kelompok kubus
harus dilengkapi dengan catatan waktu / tangga l pembuatan kubus.

3. Bila memungkinkan mengirim contoh baru berumur 1 (satu) hari,


contoh harus dilembabkan terus menerus dengan pasir basah sampai
akhir periode 24 jam, dan harus tetap lembab pada temperatur 21°-
24,5° C sampai saat pengiriman. Kubus harus dikirim secepat
mungkin dan paling lambat beberapa hari sebelum periode 7 (tujuh)
hari tercapai, karena laboratorium harus menerima kubus -kubus
tersebut sehari atau lebih sebelum pengujian 7 (tujuh) hari.

5.1.1. Pengujian

1. Pemeriksaan dan pengujian harus dilaksanakan oleh lembaga


yang dikontrak oleh Penyedia Barang/Jasa dan sudah
disetujui konsultan pengawas.

2. Penyedia Barang/Jasa harus bekerja sama dengan


Laboratorium Penguji untuk kelancaran pekerjaan. Penyedia
Barang/Jasa harus memberitahu Laboratorium dan Pengawas
Lapangan minimal 24 jam sebelum pengecoran beton dimulai
untuk pemeriksaan dan pengujian beton di tempat
percampuran dan di lapangan, dan pemeriksaan acuan dan
penulangan. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan
gudang kotak berisolasi yang dapat dikunci dalam ukuran
yang memadai untuk menyimpan peralatan dan contoh benda
uji di lokasi Pembangunan, dan beberapa pekerja untuk
menyiapkan contoh benda uji.

3. Pembuatan, penanganan, pengangkutan dan perawatan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

27
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

contoh harus dilakukan oleh staf Laboratorium Penguji saja.

4. Pengawasan dan pemeriksaan harus meliputi persyaratan


minimal :

- Pengambilan contoh dan pengujian campuran beton.

- Mempelajari dan memeriksa campuran desain yang


diusulkan Penyedia Barang/Jasa.

- Mengevaluasi tempat percampuran dan peralatan untuk


mengukur, mencampur dan mengangkut beton.

- Mengevaluasi tempat pencampuran dan pelaksanaan

pencampuran. Mengevaluasi campuran beton.

5. Pengawasan lapangan dan pemeriksaan harus meliputi


persyaratan minimal sebagai berikut :

- Memeriksa nomor trek dan/atau Surat pengiriman dari

tempat pencampuran beton.

- Memeriksa jumlah air yang ditambahkan ke dalam


campuran beton, bits diijinkan, di lapangan.

- Membuat contoh dan pengujian kandungan air dalam


beton.

- Membuat pengujian slump sesuai ketentuan ASTM C 143.

- Membuat contoh untuk pengujian kuat beton pada


laboratorium. Mengukur temperatur campuran beton,
simpanan beton dan beton selama masa perawatan.

- Mengukur temperatur udara saat pengecoran dan


perawatan beton. Memeriksa penempatan beton dan
prosedur perawatan.

- Pengujian lapangan harus dilakukan untuk setiap 5 m3 atau

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

28
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

setiap kedatangan truk.

6. Pengujian dan pemeriksaan laboratorium harus meliputi


persyaratan minimal berikut :

- Pengujian kuat tekan beton sesuai dengan PBI 71/NI.2 -1971.

- 3 buah contoh dirawat di lab untuk kuat tekan 7 hari

- 3 buah contoh dirawat di lab untuk kuat tekan 28 hari.

- Kuat tekan lainnya sesuai kebutuhan

- 3 buah contoh yang dirawat di lab dan di lokasi untuk kuat tekan 3 hari
dan 7 hari yang diharapkan dimana kekuatan beton telah mencapai
ketentuan, bila bahan tambahan percepatan digunakan.

- Menimbang semua contoh

7. Pengujian inti beton yang telah mengeras harus sesuai dengan


ketentuan sebagai berikut :

- Pengujian ini ditaksanakan bila pengujian kuat beton di


laboratorium tidak memuaskan atau terjadi kesalahan dalam
pengecoran.

- Pengawas Lapangan berhak menentukan contoh yang


diambil dari suatu bagian pekerjaan untuk pemeriksaan dan
pengujian. Peralatan pemotong metoda pengambilan ind
harus disetujui Pengawas Lapangan. Contoh harus diambil
dan diuji sesuai ketentuan. Bagian diambil intinya harus
dirapikan sehingga disetujui Pengawas Lapangan.

- Penyedia Barang/Jasa harus menanggung biaya pengujian


inti bila diperlukan karena kegagalan uji beton, atau bila uji
inti beton gagal.

8. Bila pengujian dan laporan mengindikasikan adanya beton


yang tidak memenuhi kuat tekan yang disyaratkan, Pengawas

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

29
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

Lapangan akan memberi tahu Penyedia Barang/Jasa secara


tertutis. Tambahan perawatan sesuai pengarahan Pengawas
Lapangan mungkin diperlukan dalam desain campuran beton
untuk sisa pekerjaan beton, atau kemungkinan beton harus
dibongkar dan diganti, dan semuanya atas biaya Penyedia
Barang/Jasa.

11.8. Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :


Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan
pemasangan dan letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lainnya.

12. PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG

12.1. Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan


semua pekerjaan beton tak bertulang dan campuran yang dipergunakan
adalah 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr, dan dilaksanakan untuk neut -neut kosen, neut-neut
kolom kayu, lantai kerja, lantai cor beton, rabat beton dan lainnya yang
ditentukan dalam gambar.

12.2. Material :

Lihat uraian Bagian 11.3

12.3. Pelaksanaan :

Lihat uraian Bagian 11.4 yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.

13. PEKERJAAN PLESTERAN

13.1. Lingkup Pekerjaan :


Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebut uhan persyaratan
adukan sebagai berikut :
a. Untuk semua plesteran dinding biasa menggunakan adukan 1 Pc : 5 Ps.
b. Plesteran kedap air (transram) menggunakan adukan 1 Pc : 2 Ps.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

30
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

c. Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi digunakan 1 Pc : 3 Ps.


d. Untuk plesteran turab dengan cara siar menggunakan adukan 1 Pc : 5 Ps

13.2. Material :
a. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir
yang memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
b. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta
dalam kemasan standard pabrik dan terlindung

13.3. Pelaksaaan :

a. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan


diplester harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk
sedalam lebih kurang 1 cm.

b. Tebal plesteran dinding ditentukan ketebalannya 1 – 1,5 cm dikerjakan


dengan lurus dan rata dan bidang-bidang yang berombak/retak harus
dibongkar dan diperbaiki.

c. Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci menggunakan adukan


1 Pc : 7 Kpr, terkecuali plesteran kaki pondasi dan beton diaci dengan air
semen.

14. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM

14.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan jendela,
Louver dan daun jendela serta dan pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan profil
aluminium, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.

14.2 Standar/ Rujukan


1. Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasionat Indonesia (SNI). SII.0695-82/SNI.07-
0603-1989 - Produk Aluminium Ekstrusi untuk Arsitektur.
2. British Standard (BS).
3. American Society for Testing and Materials (ASTM).
- ASTM B221M-91 - Specification for Aluminium-Alloy Extruded Bara, Roda, Wire,
Shapes and Tubes.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

31
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

4. Spesifikasi Teknis :
- Penutup dan Pengisi Celah.
- Alat Penggantung dan Pengunci.
- Kaca dan Accesories.
- Bingkai Pintu Double Plywood Lapis HPL (High Pressure Laminate).
- Bingkai Pintu Profil Almunium.

- Prosedur Umum
. Contoh Bahan dan Data Teknis
1. Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe aluminium
ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi
pekerjaan.
2. Contoh bahan produk aluminium harus ditunjukan Pengawas Lapangan atau
harus dilengkapi dengan data-data spesifikasinya.
Data-data ini harus meliputi pengujian untuk :
- Ketebalan lapisan,
- Keseragaman warna,
- Berat,
- Karat,
- Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100 kg/m2 untuk masing-
masing tipe,
- Ketahanan terhadap udara minimal 15 m3/jam
- Ketahanan terhadap air minimal 15 kg/m2
3. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

- Gambar Detail Pelaksanaan


1. Gambar detail pelaksanaan harus meliputi detail-detail, pemasangan rangka dan
bingkai, pengencangan dan sistem pengangkutan seluruh pekerjaan, harus
disiapkan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk diserahkan kepada Pengawas
Lapangan untuk disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan.
2. Semua dimensi harus diukur di lokasi pekerjaan dan ditunjukan dalam Gambar
Detail Pelaksanaan.
3. Penyedia Barang/Jasa bertanggung-jawab atas setiap pemberiaan dimensi dan
akhir penyetelan semua bagian pekerjaan, koordinasi dengan pekerjaan lain dan
semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyempurnakan pekerjaan yang
tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini, sehingga sesuai dengan ketentuan dalam
Gambar Kerja.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

32
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

13.2. Pengiriman dan Penyimpanan


1. Pekerjaan aluminium dan kelengkapannya harus diadakan sesuai dengan ketentuan
dalam Gambar Kerja, bebas dari bentuk puntiran, lekukan dan cacat.
2. Segera setelah didatangkan, pekerjaan aluminium dan kelengkapannya harus
ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap
kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan. Semua bagian harus dijaga
tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, plesteran, cat dan lainnya.

13.3. Garansi
Penyedia Barang/Jasa harus memberikan kepada Pengguna barang/jasa garansi tertulis
yang meliputi kesempumaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu,
jendela dan lainnya seperti ditunjukan dalam Spesifikasi Teknis untuk periode selama
1 tahun setelah tanggal penerimaan. Selama periode ini, Penyedia Barang/Jasa wajib
memperbaiki dan mengganti pekerjaan yang rusak atas biaya Penyedia Barang/Jasa.

13.4. Bahan-Bahan
13.13.1. Aluminium
Aluminium untuk kusen pintu/jendela/lower dan untuk daun jendela/Louver
adalah dari jenis aluminium alloy yang memenuhi ketentuan S11-0695-
1982/SNI.07-0603-1989 dan ASTM B 221 M, dalam bentuk profil jadi yang
dikerjakan di pabrik, dengan lapisan clear anodized minimal 10 mikron yang
diberi warna lapisan akhir dari pabrik, dengan warna sesuai Skema Warna yang
ditentukan kemudian.

Tebal profil minimal 1,5 mm, seperti merek YKK, Atkasa, Ate indo, Indat atau
yang setara dengan ukuran dan bentuk sesuai Gambar Kerja. Dimensi profil
dapat berubah tergantung jenis profil yang yang disetujui.

Kecuali ditentukan lain, semua Louver dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan standar dari pabrik pembuatnya.

13.13.2. Kaca Bening


Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja, pemotongan dan
pemasangan kaca bingkai, maupun kaca mati seperti yang ditunjukan dalam
gambar yang antara lain :
a Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah kaca polos dengan tebal 5
mm seperti yang ditunjukan dalam gambar.
b Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri, tidak cacat dan tidak
retak.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

33
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

13.13.3. Alat Pengencang Aksesori


- Alat Pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat AISI seri 300 dengan
pemasangan kepala tertanam untuk mencegah reaksi elektrolitik antara
pengencang dan komponen yang dikencangkan.
- Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2 mm.
- Penahan udara dari bahan vinyl.
- Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis seperti pada (Spesiflkasi Teknis Penutup dan Pengisi Celah).

13.13.4. Kaca dan Neoprene / Gasket


1. Kaca untuk pintu dan jendela aluminium harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis.
2. Neoprene/Gasket untuk pelindung cuaca pada pemasangan kaca pekerjaan
aluminium harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.

13.13.5. Perlengkapan Pintu dan Jendela


Perlengkapan pintu dan jendela seperti kunci, Handle, engsel, dan lainnya sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis seperti (Spesifikasi Teknis pada Penggantung dan
Pengunci).

13.13.6. Louver
1. Kusen/rangka Louver terutama bagian bawah harus mempunyai tanggulan
/bagian yang dapat menahan air hujan. Seperti profil tipe 11767 dari produk
indatex atau yang setara.
2. Daun Louver harus mempunyai profil sedemikian rupa sehingga air hujan
tidak meresap ke bagian dalam bangunan. Seperti tipe 5262 dari produk
indalek atau yang setara.
3. Pemasangan daun Louver harus sedemikian rupa sehingga membentuk sudut
kurang lebih 30 derajat terhadap bidang vertikal.
4. Pemasangan louver harus dilengkapi dengan fly screen yang terbuat dari
bahan aluminium.

- Pelaksanaan Pekerjaan
11.7.1. Pabrikasi
1. Pekerjaan pabrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum
Gambar Detail Pelaksanaan yang diserahkan Penyedia Barang/Jasa disetujui
Pengawas Lapangan.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

34
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

2. Semua komponen harus dipabrikasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk dan
ukuran yang telah ditentukan dalam Gambar Kerja dan ukuran di lokasi serta
dipasang pada lokasi seperti ditunjukkan.

- Pemasangan
1. Lapangan sebagai acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
2. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas kualitas konstruksi
komponen-komponen. Bila suatu sambungan tidak digambarkan dalam
Gambar Kerja, sambungan-sambungan tersebut harus ditempatkan dan
dibuat sedemikian rupa sehingga sambungan-sambungan tersebut dapat
meneruskan beban dan menahan tekanan yang harus diterima.
3. Bila dipasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus
dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 50 cm.
4. Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan semen atau adukan
harus dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
5. Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan elemen baja harus
dilapisi dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk
mencegah kerusakan komposisi aluminium.
6. Berbagai perlengkapan bukan aluminium yang akan dipasang pada bagian
aluminium harus terdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi
etektrolitik seperti baja anti karat, nylon, neoprene dan lainnya.
7. Semua pengencang harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
8. Semua sambungan harus rata dengan pemotongan dan pengeboran yang
dikerjakan sebelum pelaksanaan anodisasi.
9. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti
petunjuk-petunjuk yang ditentukan dalam gambar.
10. Kaca harus dipasang sedemikian rupa sehingga dengan lubang sponing yang
sesuai dengan ketebalan kaca, serta dipasang list dengan rapi sehingga tidak
goyang/longgar.
11. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan utuh
dan tidak pecah/retak. Apabila berdasarkan pemeriksaan terdapat kaca yang
retak, Penyedia Barang/Jasa harus segera mengganti.
12. Pemasangan kaca pada profil aluminium harus dilengkapi dengan gasket
sesuai ketentuan Spesifikasi.
13. Kunci, Handle Pintu dan alat penutup pintu (door closer) dan engsel harus
dipasang sesuai ketentuan Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis seperti pada (Spesifikasi Teknis Alat Penggantung dan
Pengunci).

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

35
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

14. Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat
dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis (Spesifikasi Teknis Penutup dan
Pengisi Celah).

15. PEKERJAAN PANEL ALUMINIUM ( ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

15.1 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan mencakup pengangkutan dan pengadaan semua
peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan pemasangan lapisan panel Almunium, sesuai dengan Gambar
Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

15.2 Standar / Rujukan


 American Society for Testing and Materials (ASTM).
 AA The aluminium Association
 AAMA ArchitecturalAluminiumManufactures Association
 ASTM E.84 American Standard for Testing Materials
 DIN 4109 Isolasi udara
 DIN 52212 Penyerapan Suara
 DIN 53440 Pengurangan getaran
 DIN 17611/BS 1615 Proses anoda
 DIN 476 Panel Kerangka
 AS. 1530 Hasil Indikatif
 Spesifikasi Teknis:
- Berbagai Jenis Metal
- Penutup dan Pengisi Celah
- Pengecatan.

15.3 Prosedur Umum


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan panel
aluminium composite seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana .
2. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
3. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini harus
dikerjakan sesuai dengan standar dan spesifikasi dari pabrik.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

36
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

15.4 Bahan - Bahan


1. Komponen
a. Bracket/angkur dari material besi finish galvanis atau material
aluminium ekstrussion.
b. Rangka vertical dan Horizontal dari material aluminium ekstrussion
c. Rangka tepi panel aluminium composite dan reinforce dari material
aluminium ekstrussion.
d. Infill dari aluminium ekstrussion finish powder coating warna
ditentukan kemudian.

2. Sealant
a. Untuk pekerjaan luar
b. Warna akan ditentukan kemudian berdasarkan color chart dari pabrik
c. Lokasi Sealant antara panel aluminium dengan komponen lain.

3. Aluminium composite
Bahan terdiri dari spesifikasi sebagai berikut :
1. Tebal : 4 mm terdiri dari 0,5 mm Alumunium, 3 mm Polyetylene dan
0,5 mm Alumunium.
2. Berat : 5 – 6 Kg/5mm
3. Bending Strengh : 45 – 50 Kg/5mm
4. Heat Deformation : 200o C
5. Sound Insulation : 24 – 39 dB
6. Finished : Flourocarbond factory finished / PVdF Coating
7. Warna : Lihat gambar

15.5 Persyaratan Pelaksanaan


1. Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan
kemudian.
2. Bahan yang digunakan produksi Seven atau setara.
3. Contoh-contoh : Penyedia Barang/Jasa diharuskan menyerahkan
contoh-contoh bahan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan Pengguna Barang Jasa.
4. Torelansi dimensi mill finish : Stove dipernish + 0.2 mm

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

37
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

16. PEKERJAAN KAYU

16.1. Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan kayu-kayu untuk


konstruksi, bingkai pintu dan jalusi kayu, kosen pintu, jendela, ventilasi, dan
pekerjaan kayu lainnya bila ada tertera dalam gambar

16.2. Material :

a. Jenis : Kayu yang dipakai pada pekerjaan ini seluruhnya adalah Kayu
Palapi Merah yang mempunyai kelas keawetan II dan kelas kuat II sesuai
dengan SKBI-3.6.53.1987 UDC : 674.048.

b. Mutu : Kayu yang dipakai harus lurus kering, memi liki serat yang teratur,
tidak terdapat mata kayu/cacat-cacat lainnya serta tidak terdapat bidang
yang lemah.

c. Ukuran : Ukuran-ukuran kayu yang dipergunakan harus sesuai dengan


yang terdapat pada gambar detail.

d. Kadar Air : Kayu-kayu yang dipergunakan hanya boleh mengandung


kadar air maksimum 25 % untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar
air maksimum 19 % untuk tebal kurang dari 7 cm.

e. Playwood dengan Veneer (Teakwood) (bila ada) : Playwood dengan


lapisan veneer lebih kurang 1 mm dari jenis "teak" atau rose "wood" yang
terrekat ke badan plywood dan dipasang pada daerah -daerah sesuai
gambar rencana. Bahan-bahan yang dipakai harus produksi dalam negeri
dengan kualitas terbaik.

f. Formika (bila ada) : Tebal minimum 1,5 mm dengan tebal laminasi 0,5 mm
kualitas setaraf produksi "Formica USA". Type dan bentuk akan
ditentukan oleh Direksi/Pengawas.

g. Pengikat-pengikat : Bahan pengikat digunakan dari kayu paku galvanis,


baut atau plat besi. Apabila menggunakan perekat, bahan perekat yang

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

38
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

digunakan harus terbuat dari lem tahan air setaraf dengan merk
"Herferin".

16.3. Pelaksanaan :

a. Semua pekerjaan kosen, pintu, lisplank, kuda-kuda dan jalusi kayu pada
bagian-bagian tertentu harus diserut rata dan halus, dan pada bagian -
bagian pertemuan harus dikerjakan dengan rapi dan tidak b erongga.

b. Untuk pekerjaan kap/kuda-kuda dan gording, ukuran kayu, konstruksi


dan cara penyambungannya mengikuti petunjuk yang tertera pada
gambar, serta diberi penguat cawat/beugel besi plat dan angker.

c. Semua pekerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan
rapi, untuk profil panjang harus menggunakan mesin potong.

d. Semua lubang-lubang bekas paku, baut dan sebagainya harus ditutup


dengan dempul hingga rapi kembali.

17. PEKERJAAN ATAP / BUBUNGAN

1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan,peralatan, tenaga kerja yang
berhubungan dengan pemasangan atap baja ringan, nok, jurai pada
tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjuk dalam gambar perencanaan.

2. Standar Rujukan
a. Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New
Zealand Standard 4600:1996)

b. ”Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part


1) & “Wind load”(Australian Standard 1170.2 Part 2)
c. ketentuan “Screws-self drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566)
3. Prosedur Umum

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

39
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi


lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan
persegi panjang yang terdiri dari :

a. Rangka utama atas (top chord)

b. Rangka utama bawah (bottom chord)

c. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung


menggunakan baut menakik

d. sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.

e. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka


atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.

3. Pekerjaan seksi lain yang berkaitan


- Bahan-bahan dan penyimpanan
- Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
- Pengukuran bangunan
- Pekerjaan Baja Ringan

4. Bahan
a. Bahan atap yang akan dipergunakan adalah atap Genteng Metal 0.25

b. Bahan bubungan sesuai dengan jenis bahan atap yang digunakan


c. Bahan jurai menggunakan karet sintetis
d. Untuk pengikat atap pada rangkanya digunakan paku skrup Baja
ringan pada umumnya.

5. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Penyedia Barang/Jasa wajib memberikan pemaparan produk
sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan,
sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat).

b. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan


brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

40
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

c. Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan gambar kerja yang


lengkap berserta detail dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.
Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan
jumlah alat sambung pada setiap titik buhul.

d. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan


ke Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak
DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.

e. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi


diworkshop permanen dengan menggunakan alat bantu mesin
JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)

f. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan surat keterangan


keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja
ringan,

g. Penyedia Barang/Jasa wajib menyertakan hasil uji lab dari


bahan baja ringan dari badan akreditasi nasional (instansi
yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).

6. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan
mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak Penyedia Barang/Jasa harus menyiapkan semua struktur balok
penopang dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

41
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

sesuai dengan desain sistem rangka atap.


5. Pihak Penyedia Barang/Jasa harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda -kuda. Berkenaan dengan hal itu,
pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai
reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda .
6. Pihak Penyedia Barang/Jasa bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah
Atap Genteng Metal yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak
penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang re ng dengan jarak yang
setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat
kuda-kuda tiba dilokasi Pekerajan.

7. Jaminan Struktural :
h. Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi
yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi
pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi : kuda -kuda,
pengaku-pengaku dan reng.

i. Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai


dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada
persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada
standar/rujukan pada spesifikasi ini

8. Pelaksanaan
j. Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, bahan atap/nok/
jurai harus dicat terlebih dahulu, dan kap/kuda -kuda/
gording harus diresidu.

k. Pemasangan atap/nok/jurai harus mengikuti petunjuk-


petunjuk dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya, baik menyangkut tumpangan, arah
pemasangan, perletakan paku/kait, susunan potongan sudut,
pemotongan sudut dan cara pemotongannya.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

42
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

l. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh bahan


untuk mendapatkan persetujuan Direksi Teknik.

9. Pengendalian Mutu di Lapangan


a. Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan pemasangan gording
dan reng, untuk menjamin kerataan pasangan atap

1. Pengukuran

Pekerjaan atap dan bubungan akan diukur dengan jumlah meter persegi
atap terpasang dan untuk bubungan diukur berdasarkan panjang bubungan
yang terpasang dan dinyatakan telah diterima sesuai dengan dimensi yang
ditunjukkan pada Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan

No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1 Pekerjaan atap M2

2 Pekerjaan Bubungan M1

3 Pekerjaan talang dan jurai M1

18. PEKERJAAN PLAFOND

18.1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan


penggantung, rangka, dan penutup plafond pada tempat-tempat yang sesuai
dengan yang ditunjukan dalam gambar.

18.2. Material :

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

43
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

a. Semua material untuk penggantung dan rangka plafond menggunakan


Rangka Besi Hollow 2.4.2 ataw Rangka metal ffuring dengan ukuran-
ukuran yang sesuai dengan yang ditentukan dalam ga mbar.

b. Untuk penutup plafond menggunakan bahan gypsum board 9 mm buatan


dalam negeri, tidak cacat dan diusahakan warna yang digunakan
seragam.

18.3. Pelaksanaan:

a. Ketinggian, ukuran, pembidangan dan konstruksi plafond dilaksanakan


sesuai ketentuan-ketentuan dalam gambar.

b. Kayu untuk rangka plafond harus diserut rata, terutama pada bidang-
bidang bawah yang akan ditutup plafond, dan diberi penggantung dalam
jumlah cukup.

c. Pada sudut pertemuan antara plafon dan dinding tembok dipasang list
profil.

d. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli, lurus dan
tidak lentur. Apabila terjadi plafond terpasang ternyata tidak lurus, retak
dan lentur, Direksi berhak menolak dan Kontraktor harus segera
membongkar dan memperbaiki kembali.

19. PEKERJAAN LANTAI

19.1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga kerja dan


pemasangan lantai dan dinding sesuai yang ditentukan dalam gambar.

19.2. Material :

a. Tegel keramik ukuran 60 x 60 cm dipasang pada sebagian lantai


bangunan;

b. Tegel keramik ukuran 40 x 40 cm dipasang pada sebagian lantai pada

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

44
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

bangunan;

c. Tegel keramik ukuran 20 x 20cm dipasang pada lantai bagian dalam


KM/WC sesuai ditentukan dalam gambar;

d. Tegel keramik ukuran 20x25 cm dipasang pada dinding dan Bak KM/WC
sesuai ditentukan dalam gambar;

e. Pada sudut-sudut pertemuan antara dinding dengan lantai keramik,


dipasang ubin plint Keramik.

Semua tegel keramik yang digunakan harus mempunyai kualitas satu (KW -1)
dan warna tegel keramik akan ditentukan kemudian/sesuai petunjuk direksi;

19.3. Pelaksanaan :

a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, pasir timbunan harus benar -benar


padat sehingga tidak terjadi penurunan/keretakan pada lantai.

b. Pemasangan lantai/ubin harus rapi, dengan siar saling tegak lurus, serta
mengikuti peil-peil yang ditentukan dalam gambar.

c. Pemasangan ubin pada lantai dan dinding harus dikerjakan dengan rata
dan datar serta dikerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli. Untuk
pekerjaan pemasangan lantai KM/WC harus dibuat miring kearah saluran
pembuangan air.

d. Sebelum pemasangan Keramik Bak Air KM/WC harus terlebih dahulu


menggunakan Waterprofing untuk menjaga rembesan air ke dinding.
e. Pemasangan ubin keramik dipasang diatas adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
setebal 7 cm.

20. PEKERJAAN KACA

20.1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tena ga kerja, pemotongan


dan pemasangan kaca bingkai, cermin maupun kaca mati seperti yang

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

45
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

ditunjukan dalam gambar.

20.2. Material :

c Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah kaca bening dengan tebal
5 mm dan kaca Bening Tempered 12 mm atau sesuai yang tertera pada
gambar.

d Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri, tidak cacat dan
tidak retak.

20.3. Pelaksanaan :

a. Ukuran dan ketebalan kaca yang akan dipasang dilaksanakan mengikuti


petunjuk-petunjuk yang ditentukan dalam gambar.

b. Kaca harus dipasang sedemikian rupa sehingga dengan lubang sponing


yang sesuai dengan ketebalan kaca, serta dipasang list dengan rapi
sehingga tidak goyang/longgar.

c. Pada saat pekerjaan diserahkan, kaca yang terpasang dalam keadaan utuh
dan tidak pecah/retak. Apabila berdasarkan pemerik saan terdapat kaca
yang retak, Kontraktor harus segera mengganti.

21. KUNCI DAN PENGGANTUNG

21.1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja dan


pemasangan kunci serta alat-alat penggantung, seperti : engsel, kunci, handle
dan sebagainya.

21.2. Material :

a Semua daun pintu dipasang kunci tanam buatan dalam negeri 2 (dua) slag
kualitas baik, setara Yale.

b Engsel yang digunakan pada pekerjaan ini adalah engsel Stailess Steel

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

46
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

ring 4" untuk semua pintu dan engsel nylon ring 3" untuk jende la bingkai.

c Grendel tanam lengkap untuk pintu 2 daun, dan grendel biasa buatan
dalam negeri untuk jendela.

d Haq angin lengkap buatan dalam negeri untuk jendela bingkai.

e Sebelum dipasang, kunci-kunci dan alat-alat penggantung harus


diperlihatkan contohnya kepada Direksi/Pengawas.

21.3. Pelaksanaan :

a Daun pintu menggunakan engsel Stainless Steel ring 4" buatan dalam
negeri masing-masing 3 (tiga) buah.

b Untuk pintu-pintu 2 (dua) daun harus dilengkapi dengan grendel tanam


yang dipasang pada bagian atas dan bawah.

c Semua daun jendela bingkai menggunakan engsel nylon ring 3" buatan
dalam negeri masing-masing 2 (dua) buah, haq angin 2 (dua) buah dan
untuk pengunci dipasang grendel 1 (satu) buah.

d Kunci-kunci harus berfungsi dengan baik dan pada saat diserahkan anak
kunci harus diserahkan lengkap dengan cadangannya.

22. PEKERJAAN CAT DAN POLITUR

22.1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material,tenaga kerja dan


pengecatan kayu, tembok, dan plafond,

Material :

a Jenis Cat tembok yang digunakan adalah merk Setara AVIAN.

b Plamur atau dempul yang digunakan adalah merk Setara AVIAN.

c Politur/teakoil untuk permukaan teakwood dan pada pekerjaan kayu

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

47
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

yang diekspos seperti yang ditunjukan pada gambar.

22.2. Pelaksanaan :

b Pekerjaan Cat Tembok/Plafond :

i. Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harus diplemur


kemudian diamplas dengan kertas pasir sampai rata dan halus.

ii. Semua bidang tembok dan plafond dicat tembok minimal 2 (dua) kali
sampai kelihatan rata dan cukup tebal.

iii. Cat yang digunakan untuk plafond dan tembok bagian dalam, dan
tembok bagian luar, warna ditentukan kemudian

c Pekerjaan Politur :

Semua daun pintu teakwood dan dinding papan harus dipolitur.


Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan mengamplas
bagian/permukaan yang akan dipolitur. Selanjutnya dapat dipolitur
dengan menggunakan Ultra Politur P-01

23. PEKERJAAN SANITAIR

23.1. Lingkup Pekerjaan :

a. Pembuatan saluran air hujan, bak kontrol, septickt ank lengkap dengan
peresapannya ( bila ada pada gambar kerja )

b. Pengadaan dan pemasangan pipa-pipa air kotor dari KM/WC kesaluran


air hujan dan/atau pipa-pipa limbah kimia ke septicktank/instalasi ipal.

c. Pengadaan dan pemasangan closet, bak air KM/WC dan lain -lain sesuai
ditentukan dalam gambar.

23.2. Material :

b. Pipa-pipa air kotor/air limbah menggunakan PVC dengan ukuran


seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

48
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

c. Closet untuk KM/WC menggunakan closet duduk monoblock dan


closed jongkok atau sesuai ditentukan dalam gambar, buatan dalam
negeri setara KIA/INA.

d. Floor drain yang digunakan dari bahan stainless steel, sedangkan


pembuangan bak air digunakan bahan dari kuningan.

23.3. Pelaksanaan :

23.3.1. Saluran Air Kotor

a. Pipa pembuangan air kotor dari KM/WC dan atau air limbah
menggunakan pipa PVC diameter 2" atau ukuran sesuai
ditentukan dalam gambar, sedangkan pipa pembuangan dari WC
menggunakan PVC diameter 4" dan dihubungkan ke septictank.

b. Pemasangan pipa-pipa tersebut dibuat dengan kemiringan 2%


dan sambungan dilaksanakan dengan menggunakan sambungan
pipa serta lem PVC.

c. Pemasangan harus dilakukan dengan baik, tertutup/tidak


kelihatan. Dalam arah mendatar pipa-pipa tidak boleh membuat
siku-siku ditempat-tempat percabangan dan tiap jarak maksimum
12 meter pada pipa dibawah tanah harus dibuat bak kontrol.

d. Untuk menghindari adanya penyumbatan dikemudian hari, pada


tiap- tiap lobang pembuangan KM harus dipasang floordrain .

e. Cara penyambungan pipa-pipa PVC untuk saluran air kotor


mengikuti ketentuan tatacara penyambungan yang ditentukan
pabrik pembuatnya.

f. Pemasangan pipa-pipa PVC untuk saluran air kotor / saluran


limbah, mengikuti ketentuan dalam gambar, pipa -pipa PVC harus
tertanam dengan aman dan penempatannya sewaktu-waktu
dapat dilakukan perbaikan, pipa-pipa PVC tidak diperbolehkan
melintasi / memotong saluran atau melintas diatas permukaan

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

49
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

lantai/rabat/tanah.

23.3.2. Saluran Air Hujan :

a. Saluran Air hujan dari atap diterima dan disalurkan melalui


saluran air hujan disekeliling bangunan, yang dibuat dari buis
beton 1/2 diameter 20 cm yang diberi penguat pasangan batu
bata seperti tertera dalam gambar.

b. Saluran air hujan dibuat dengan kemiringan 2 % dan pada tiap


jarak tertentu dibuat bak kontrol.

c. Air buangan dari saluran air hujan, wastafel dan urinoir


disalurkan ke saluran utama.

21.3.3. Septictank dan Peresapan :

a Pembuatan septictank disesuaikan dengan gambar detail dengan


menggunakan pasangan batu bata kedap air adukan 1 PC : 2 Ps.

b Untuk penghawaan, septictank harus dilengkapi dengan pipa


udara diameter 1,25" dan sebagai penutup dibuat plat beton
bertulang adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr. Pada penutup septictank
harus dibuat lubang kontrol dilengkapi dengan handle
pengangkat. Ukuran dan perletakan disesuaikan dengan gambar
rencana dan detail.

c Sebagai penampungan air dari septictank, dibuat peresapan dan


saluran dari septictank ke peresapan menggunakan pipa PVC
diameter 4" yang diberi lubang-lubang dengan pemasangan
sesuai gambar rencana/detail.

d Peresapan yang dikerjakan sebelum ditimbun harus diberi


lapisan-lapisan batu, karang, ijuk, urugan pasir sebagaimana
ditentukan dalam gambar.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

50
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

24. PEKERJAAN INSTALASI AIR

24.1. Lingkup Pekerjaan :

Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

a Sistem Pemipaan Air Bersih : Sistem pemipaan air bersih dari jaringan air
bersih keseluruh bangunan, yang terdiri dari : Kamar mandi, WC,
Wastafel, kran-kran dalam ruangan dsbnya.

b Pengujian (test run) sistem plumbing air bersih secara keseluruhan untuk
mengetahui sistem itu bekerja baik, benar dan aman.

c Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar


instalasi bekerja dengan baik, benar, aman walaupun dalam gambar dan
spesifikasi tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya fitting -
fitting dan accesoriesnya.

24.2. Bahan yang dipakai :

a. Semua instalasi air bersih menggunakan pipa PVC dari jenis medium.

b. Pipa PVC yang digunakan untuk air bersih harus menggunakan yang
memenuhi Standar Industri Indonesia (SII)

c. Semua kran yang terpasang harus menggunakan kran stai nless stell yang
berkepala kristal, penempatan dan ukurannya harus sesuai dengan
gambar rencana/detail.

24.3. Pemasangan :

a Pipa PVC penyambungannya dilakukan dengan sambungan yang baik,


dan pada bagian sambungan dilapisi dengan seal tape.

b Pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan baik dan tertutup,


terkecuali apabila menggunakan water moer/stop kran harus dipasang
pada tempat yang mudah dicapai dan tidak tertutup oleh dinding
maupun lantai.

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

51
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

c Pemasangan dan perletakan pipa-pipa mengikuti ketentuan dalam


gambar, pipa-pipa harus aman dari beban dan serta tidak mengganggu
aktifitas disekitarnya serta penempatannya dapat dengan mudah
dilakukan perbaikan.

d Setiap penyambungan dari pipa distribusi ke pipa instasalai dalam


bangunan harus di pasang stop kran guna menutup al iran air pada saat
terjadi kerusakan pada instalasi dalam bangunan dan dapat dengan
melakukan perbaikan.

24.4. Pengujian :

a. Semua instalasi pipa yang terpasang sebelum ditutup harus diuji terlebih
dahulu untuk menghindari terjadinya kebocoran.

b. Bila dalam pengujian ditemukan adanya kerusakan, kebocoran atau


penyumbatan, Kontraktor harus segera mengganti/memperbaiki
kerusakan tersebut, kemudian dilakukan pengujuian/pemeriksaan
kembali.

25. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

25.1. Lingkup Pekerjaan :

Termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

a Pengadaan lampu-lampu, kabel-kabel, stop kontak, sacklaar, fitting-


fitting, pipa, material bantu, termasuk pemasangannya.

b Penyerahan Surat Jaminan oleh Instalatur/Kontraktor beserta pembuatan


gambar instalasi yang terpasang.

25.2. Bahan yang dipakai :

a. Kabel-kabel yang dipakai adalah dari jenisnya NYY yang memenuhi


standard PLN (SPLN) serta berinitial LMK (Minimal merk Eterna atau
setara).

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

52
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

b. Lampu,Stop kontak, sacklar dan fitting serta peralatan listrik yang


digunakan harus buatan dalam negeri yang telah memenu hi standard
PLN, kemampuan minimal 10/16A.

c. Untuk jenis balon lampu pijar SL / TL / Down Light merk Phillips atau
setara Philips.

d. Penempatan SDP harus mengikuti petunjuk dalam gambar, ukuran


proposional agar kabel dan pengamanan dalam SDP, nampak rapi, muda h
perawatannya.

25.3. Pemasangan :

a Pemasangan instalasi listrik harus berpedoman pada Peraturan Umum


Instalasi Listrik (PUIL) 2000.

b Untuk menangani pekerjaan ini harus ditunjuk Instalatir yang telah


memiliki SPJT dan SBUJK Bidang E&M.

c Inslatasi yang terpasang harus disesuaikan dengan tegangan yang


terpasang di area proyek.

d Untuk penerangan dan stop kontak biasa kabel yang digunakan adalah
jenis NYA diameter 2,5 mm dengan pelindung PVC diameter 5/8" dan
dipasang inbouw, tidak terkecuali yang diatas plafond.

e Untuk semua penyambung kabel harus menggunakan T Dos dan ditutup


dengan las dop, serta ditempatkan pada kedudukan yang aman.

f Pemasangan instalasi listrik umumnya dikerjakan sebelum plafon ditutup


dan pelesteran diding dikerjakan.

g Pada semua stop kontak dan SDP harus di beri arde dengan
menggunakan kawat BC, dan khusus pengetanahan pada SDP dibagian
yang tertanam kedalam tanah harus dikerjakan sampai mendapatkan
tahanan yang disyaratkan, serta diberi pelindung pipa GIP diameter 1/2".

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

53
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

26. DOKUMENTASI

Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor harus membuat foto -foto dokumentasi


dibuat sebelum pekerjaan di mulai ( 0 % ), tahap pelaksanaan hingga selesai ( 25
%, 50 %, 75 % dan 100 % ), foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi
yang sama untuk setiap kemajuan (tampak depan, samping dan belakang) dan
setiap bagian yang penting antara lain penulangan, pondasi dan lain -lain. Foto-
foto tersebut dimasukan kedalam album dan diserahkan kepada Pengguna Jasa
(Direksi/Pengawas) sebanyak 3 (TIGA) set.

27. GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)

27.1. Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Kontraktor harus membuat gambar


terlaksana (as built drawing) dari seluruh sistem, termasuk apabila terjadi
perubahan letak, denah maupun konstruksi.

27.2. Instalasi listrik, instalasi air bersih dan in stalasi air kotor harus dibuat oleh
Kontraktor sesuai dengan keadaan yang terpasang dan diserahkan kepada
Pemberi Tugas pada saat Serah Terima Pekerjaan.

28. PENGAWASAN

28.1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh
Direksi/Pengawas.

28.2. Setiap saat Direksi/Pengawas atau petugas-petugasnya harus dapat


mengawasi, memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan
peralatan. Untuk itu Kontraktor harus mengadakan fasilitas -fasilitas yang
diperlukan.

28.3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari


pengamatan Direksi/Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus dapat diperiksa sebagian atau
seluruhnya untuk keperluan/kepentingan pemeriksaan.

28.4. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas Harian diluar jam kerja yang
resmi, maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi beban

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

54
Rencana Ker ja Dan Syarat –Syrata
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan :
Pembangunan Asrama Siswa MAN IC

Kontraktor. permohonan untuk mengadakaan pemeriksaan tersebut harus


dengan surat yang disampaikan kepada Direksi/pengawas.

29. PEKERJAAN AKHIR

29.1. Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, plafond, lantai dan
sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen, cat dan kotoran lainnya.
29.2. Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahan bangunan,
kotoran-kotoran dan gundukan-gundukan tanah bekas galian harus
diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar
lokasi pekerjaan.

30. PENUTUP

30.1. Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalan RKS ini


dapat dilihat pada gambar atau di tanyakan pada saat Rapat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing)
30.2. Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap RKS ini pada saat Rapat
Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
yang mengikat, dan merupakan satu kesatuan dengan RKS ini.

Palu,.............................2014
Disusun oleh
Tim Perencana :
CV. ARCADE
Engineering Consultant

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tahun Anggaran 2015

55

Anda mungkin juga menyukai