Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA (DISPORA)

SPESIFIKASI TEKNIS
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA

KEGIATAN
LANJUTAN PEMBANGUNAN MINI SOCCER (PERUBAHAN)

NILAI HPS
Rp. 1.255.347.000,0
(Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus Empat Puluh
Tujuh Ribu Rupiah)

SUMBER DANA
APBD-P KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN ANGGARAN 2023
Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN LAPANGAN MINI SOCCER AJI IMBUT

1. LATAR BELAKANG

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menetapkan besaran alokasi dana untuk Pekerjaan
Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan tujuan utama adalah
sebagai pengembangan fasilitas sarana dan pasarana olah raga di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan Spesifikasi Teknis pekerjaan Lanjutan Pembangunan Lapangan Mini Soccer
(Perubahan) ini sebagai berikut :
a. Diharapkan Kontraktor pelaksana dapat melaksanakan tanggung jawab dengan baik untuk menghasilkan
bangunan yang memadai sesuai spesifikasi teknis ini.
b. Spesifikasi Teknis ini merupakan petunjuk bagi Kontraktor pelaksana yang memuat kriteria, proses dan keluaran
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Hasil pekerjaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh pihak
proyek, termasuk melalui Spesifikasi Teknis ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesain pekerjaan dan
mutu bangunan yang akan diwujudkan.
d. Setiap pekerjaan yang di hasilkan harus telah memenuhi standar, dan pedoman teknis bangunan gedung pada
umumnya dan untuk bangunan gedung Negara pada khususnya.
e. Outfut pelaksaan pekerjaan adalah Tersedianya Lapangan Mini Soccer.

3. SUMBER PENDANAAN
1. Nama Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut.
2. Lokasi Pekerjaan adalah Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.
3. Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut ini dibebankan
pada APBD-P Perubahan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Kutai Kartanegara
tahun anggaran 2023.

4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG / JASA


1. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur
2. OPD : Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Kutai Kartanegara
3. PPK : Muhammad Junaidi Albudadi, SKM / Nip. 19810505 200312 1 004

1
Spesifikasi Teknis

5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaksanaan Lanjutan Pembangunan Lapangan Mini Soccer (Perubahan)ini diselesaikan dalam
waktu 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender.
Penyedia barang/jasa harus segera memulai pekerjaan sesudah penandatanganan Surat Perjanjian/ Kontrak.

6. JENIS KONTRAK DAN SISTEM PEMBAYARAN


Jenis kontrak yang akan dipakai adalah Kontrak Harga Satuan dengan system pembayaran Termin yang akan
di atur lebih lanjut dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan konstrusksi.

7. PERSYARATAN KUALIFIKASI ADMINISTRASI/LEGALITAS


a. Kualifikasi Usaha Kecil
b. Telah Memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir.
c. Izin Usaha :
- BG008 (KBLI 41018) Konstruksi gedung tempat hiburan dan olahraga.
- NIB yang masih berlaku.
d. Memiliki pengalaman paling kurang 1 satu pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu 4 empat tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi
pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 tiga tahun

8. PERSONIL DAN PERALATAN UTAMA


Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :
- 1 (Satu) Orang Pelaksana Teknis, SKK TA 022 Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan
Gedung, , Pengalaman Min. 2 Tahun
- 1 (Satu) Orang Petugas K3, Pengalaman 0 Tahun

Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :


- 1 (Satu) Unit Generator Set, Kapasitas 5 KVa
- 1 (Satu) Unit Concrete Mixer Kapasitas 0.5 M3

9. RUANG LINGKUP PEKERJAAN, LOKASI PEKERJAAN


I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN REHAB GEDUNG UTAMA
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
B. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING
C. PEKERJAAN PLAFON
D. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, KUNCI DAN KACA
E. PEKERJAAN CAT
F. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

2
Spesifikasi Teknis

III. PEKERJAAN PAGAR BRC


IV. PEKERJAAN PERBAIKAN PENGECATAN TRIBUN PENONTON

10. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

- Spesifikasi teknis, gambar rencana dan Bill of Quantity adalah bagian yang saling mengisi dan melengkapi
serta dimaksud sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan dalam usaha mewujudkan suatu hasil akhir
dari proyek dengan baik dan memuaskan semua pihak.
- Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan Bantu dan semua pekerjaan
beserta segala system yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin
kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan
oleh Pemberi Tugas.
- Setiap material, peralatan dan perlengkapan Bantu yang tidak tercantum dalam gambar rencana maupun Bill of
Quantity, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi dan atau sebaliknya, juga setiap material, peralatan, perlengkapan
dan system-system yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh
Kontraktor penanggung jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab pekerjaannya.
- Bila terjadi perbedaan pernyatan antara spesifikasi, gambar rencana maupun Bill of Quantity, maka yang
berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu paling baik atau yang nilainya paling tinggi dengan
sepengetahuan Direksi.
- Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu yang terbaik, bebas dari
cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan yang harus dibuktikan dan mendapat persetujuan
Direksi, serta memenuhi ketentuan yang disyaratkan spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang
berlaku.
- Standard yang berlaku :
• NI – 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia.
• NI – 3 (1970) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia.
• NI – 4 (1974) Peraturan Cement Portland Indonesia.
• Ni – 5 (1961) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.
• SIOI – 0297 – 80 Baja Karbon Cor mutu dan cara uji.
- Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus dilengkapi oleh Kontraktor
dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk persetujuan Direksi dengan sepengetahuan Konsultan
Perencana.
- Kontraktor harus memeriksa kesesuain gambar rencana dengan keadaan di lapangan dan wajib melaporkan
pada Direksi untuk persetujuan pelaksanaan. Semua kesalahan-kesalahan detail dan ketidak tepatan pada
waktu pelaksanaan dan hasil pengerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor.
- Kontraktor telah dianggap telah memperhitungkan adanya revisi-revisi gambar detail sesuai dengan hasil
pemeriksaan di lapangan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali diperhitungkan
untuk pekerjaan kurang.

3
Spesifikasi Teknis

- Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mungkin di dalam pelaksanaan
sehubungan dengan design, maka Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi untuk pertimbangannya.
- Bila Kontraktor tidak melaporkan, maka segala resiko kesalahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

A. LINGKUP PEKERJAAN
- Pekerjaan meliputi dan tidak terbatas pada :
• Pengadaan barang / material kerja.
• Peralatan-peraltan perlengkapan kerja.
• Tanaga kerja.
• Sarana dan prasarana kerja.
• Referensi-referensi khusus dan lain-lain.
Sesuai ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan untuk pembangunan proyek ini sesuai dengan pengarahan
Direksi.
- Sebelum setiap pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan / material dimulai, Kontraktor wajib
dan harus menyerahkan :
- Spesifikasi dari pabrik pembuatnya.
- Gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk persetujuan Direksi / Konsultan Perencana.
- Contoh bahan, warna, termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai permintaan
Direksi/Konsultan Perencana untuk penelitian dan persetujuan.
- Referensi, licensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan tertentu sesuai
permintaan Direksi/Konsultan Perencana.
- Ijin pelaksanaan dari Direksi untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi, jika tidak memenuhi syarat akan
ditolak dan harus diganti sampai memenuhi persyaratan yang diminta atas biaya dan tanggung jawab
Kontraktor.
- Marking (tanda-tanda)
Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) yang diperlukan antara lain : Center Line (CL), Elevasi
(peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-tanda yang jelas.
Tempat-tempat yang diperlukan diberi marking antara lain : semua kolom, dinding, lantai dan tinggi plafond
sedemikian rupa sehingga finishing akhir dan titik peralatan M/E dapat dikerjakan setepat mungkin.
Kontraktor harus membuat marking pada tempat-tempat tertentu bilamana dianggap perlu oleh Direksi tanpa
biaya tambahan.
- Dalam penawaran Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari bahan bangunan yang ditawarkan.
- Kontraktor wajib bekerja sama dengan spesialis kontraktor untuk pekerjaan-pekerjaan khusus seperti : Fire
Instalation, penangkal petir, dsb sesuai petunjuk dan permintaan

4
Spesifikasi Teknis

B. JENIS PEKERJAAN

1. PEKERJAAN BETON
1.1. UMUM

Bagian ini meliputi hal-hal mengenai bahan-bahan dan pemasangan semua


pekerjaan pasangan Beton seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan
p e n g e c o r a n harus mengikuti dimensi yang tertera pada gambar kerja dan
seperti yang dipersyaratan dalam spesifikasi ini.
1.2. REFERENSI
Beton yang akan dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai mutu
karakteristik minimal fc’ 12,2 Mpa untukbeton bertulang menurut PBI-1971 dan untuk beton
tak betulang menggunakan mutu karakteristik 7,4 Mpa.
Baja yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai mutu baja
minimal U-24 tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2 untuk besi diameter 8mm
s/d diamater 12 mm (Besi Polos) (BJTP).
1.3. PELAKSANAAN
a. Digunakan Portlant Cement Type I menurut NI – 8 tahun 1972 dan memenuhi S-400
menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia
(NI 8 tahun 1972).
b. Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen,
tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
c. Penimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab
sehingga semen tidak cepat mengeras.
d. gregat (Pasir, kerikil atau batu pecah) harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai yang diisyaratkan dalam PBI 1971.
e. Untuk beton mutu f’c = 19,3 Mpa dan f’c = 7,4 Mpa menggunakan material kerikil
beton batu pecah (Split).
f. Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan.
g. Bahan bekisting dapat dibuat dari papan kayu kelas III yang cukup kering dengan tebal
minimum 3 cm atau plywood tebal 9 mm, diperkuat dengan rangka-rangka penyangga,
penyokong dll, sehingga mampu mendukung beton sampai selesai proses ikatan
beton. Semua ukuran cetakan beton harus tepat sesuai dengan gambar.

5
Spesifikasi Teknis

1.4. SYARAT-SYARAT PELAKSANAANNYA


a) Sebelum semua pekerjaan beton dilaksanakan harus terlebuh dahulu melakukan Job
Mix desain terhadap masing-masing item pekerjaan beton.
b) Campuran Beton dibuat dengan perbandingan volume sbb : Fc’ 12,2 Mpa untuk
semua beton bertulang kedap air, Fc’7,4 Mpa untuk semua beton tak bertulang seperti
rabat, neut, beton angker dan batu tepi.
c) Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland, pasir beton, kerikil dan air
seperti ditentukan sebelumnya.
d) Baja tulanagn harus dipotong dan dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang tertera dalam gambar.
e) Sebelum dilakukan pengecoran, kontraktor harus mempersiapkan dengan sebaik-
baiknya segala sesuatu yang berhubungan dengan pengecoran antara lain ; Meneliti
kembali tulangan yang telah dikerjakan dan menyesuaikannya dengan gambar
apabila terdapat kesalahan. Tulangan yang bengkok, ikatan-ikatan yang lepas
atau berobah posisinya harus dibetulkan. Meneliti semua instalasi yang akan
tertanam dalam beton, apakah sudah tertanam dengan baik. Memberitahukan
dahulukepada konsultan Pengawas tentang pengecoran yang akan dilakukan. Jika
tidak ada pemberitahuan tertulis atau persiapan pengecoran tidak disetujui, maka
kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang akan dicorkan
tersebut.
f) Cara dan alat-alat yang digunakan untuk mengangkut beton harus sedemikian
rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat
dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya kehilangan bahan yang bisa
menyebabkan perobahan nilai slump.

2. PEKERJAAN PASANGAN PARTISI


1.1. Standar & Bahan
a. Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan partisi gypsum
dengan rangka metal stud ex. Jayaboard dan pekerjaan lain yang sesuai dengan detail yang
dinyatakan dalam gambar dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
b. gypsum dipasang pada kedua sisi rangkanya (double face/dua muka) dan dipasang tegak lurus
dari lantai sampai setinggi plafond (rapat dengan plafond).
c. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan jenisnya, namun sebelum dilaksanakan
harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang
akan dipakai.
d. Sistem Pemasangan Partisi Rangka Metal Jayaboard terdiri dari pemasangan satu atau beberapa
lembar papan gipsum Jayaboard yang dipasang pada rangka metal tahan karat dengan
menggunakan skrup. Rangka yang digunakan adalah Rangka Boral Metal System (BMSys) yang

6
Spesifikasi Teknis

memproduksi rangkaian system dinding partisi rangka metal secara menyeluruh, termasuk
system partisi ringan (non load bearing) dan system partisi pemikul beban (load bearing).
e. Beberapa komponen BMS, termasuk wall stud dan wall track diperkuat dengan menggunakan
lekukan.

1.2. Bahan dan Peralatan


a. gypsum yang dipakai adalah merk Elephant dengan ketebalan 9 mm.
b. Finishing gypsum dicat sesuai dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya tahan
terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
c. Rangka partisi menggunakan metal stud merk Jayaboard. Apabila ada yang memakai rangka
kayu di tempat tertentu, seluruh rangka kayu harus diserut hingga lurus dan di-treatment dengan
bahan anti rayap. Ukuran dan Tipe sesuai gambar.
d. Ketebalan partisi adalah 100 mm. Sistem Pemasangan Partisi Rangka Metal Jayaboard terdiri
dari pemasangan satu atau beberapa lembar papan gypsum elephant yang dipasang pada
rangka metal tahan karat dengan menggunakan skrup.
e. Rangka yang digunakan adalah Rangka Boral Metal System (BMSys) yang memproduksi
rangkaian system dinding partisi rangka metal secara menyeluruh, termasuk system partisi
ringan (non load bearing) dan system partisi pemikul beban (load bearing).
f. Beberapa komponen BMS, termasuk wall stud dan wall track diperkuat dengan menggunakan
lekukan.

1.3. Pelaksanaan Pemasangan Dinding Partisi


a. Semua partisi atau dinding pembatas ruangan harus dibuat/didirikan tegak lurus dengan lantai.
b. Rangka-rangka partisi diusahakan dipasang pada bagian-bagian struktur gedung, disekrup dan
lain-lain, agar tidak mudah roboh bila kena benturan.
c. Panel gypsum dipasang rata di kedua sisi tanpa ada sambungan horizontal ditengahnya. Semua
sambungan antar panel gypsum harus di tengah dengan paper tape dan ditutup dengan joint
compound dan diamplas halus dengan permukaan yang rata. Panel gypsum harus ditempel pada
rangka-rangkanya dengan sekrup khusus (standart) dengan jarak ke arah horizontal maximal 60
cm arah vertikal 40 cm, kecuali untuk bagian tepinya.
d. Pemasangan kanal pegangan dibawah (lantai) digunakan skrup fiser S6 atau jika kondisi
lapangan memaksa boleh menggunakan paku beton 1,5 cm s/d 2 cm, setiap jarak 30 cm.
e. Pemasangan kanal pegangan ke plafond menngunakan paku full drat S 6 dengan jarak skrup
maximal 30 cm dengan skrup lainnya.

7
Spesifikasi Teknis

3. PEKERJAAN KERAMIK
- UMUM

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pemasangan keramik seperti yang disebutkan dalam gambar.
- REFERENSI

Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada NI – 3 dan SII 0583-81.
- MATERIAL

Ukuran : 60 x 60 cm granite lantai bangunan


- Standard Material
Merk : Granite Merk Roman untuk uk. 60 x 60
Type : Polished & Unpolished.
Mutu : Sesuai SII 0583-81 perangkat gerabah keras.
Bahan harus dari kualitas terbaik.
Penyimpangan ukuran maksimum terhadap ukuran rata-rata ± 0.8 mm.
Penyerapan air pada bahan 15%.
Penyimpangan kesikuan maksimum 12 mm.
Bahan-bahan yang tidak sesuai baik warna, mutu maupun ketepatan ukuran
harus diganti atas tanggungan Kontraktor

- PELAKSANAAN

Pola pemasangan sesuai dengan gambar rencana.


Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memberikan contoh bahan sesuai ukuran yang dipakai,
masing-masing 2 set dan spesifikasi pabrik untuk persetujuan Direksi.
Pemasangan lantai keramik diatas plat beton harus diberi lapisan screed dengan campuran 1 PC : 4
Psr setebal minimal 2 cm.
Untuk mengisi nat keramik digunakan pasta semen dengan warna yang disetujui Direksi, celah-celah
harus bersih dari debu sebelum diberi pasta semen.
Masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan, keramik tidak boleh diinjak ataupun dibebani
apapun juga.
Tidak diperbolehkan menyiram air semen pada permukaan keramik.
Bila terdapat kotoran semen pada permukaan keramik harus segera dibersihkan sebelum sampai
mengeras.

8
Spesifikasi Teknis

4. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM

- LINGKUP PEKERJAAN

a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bouvenlicht seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar perencanaan. Seluruh Kusen untuk pintu yang dipasang
engsel kupu-kupu di beri kayu 5/7 yang telah diserut setinngi pintu.

- PERSYARATAN BAHAN

A. STANDAR
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam:
1. The Aluminium Association (AA)
2. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
3. American Standards For Testing Material (ASTM)

B. MATERIAL KUSEN YANG DIGUNAKAN


1. Bahan
Dari bahan aluminium framing system buatan Alexindo.
2. Bentuk Profil
Sesuai shop drawing yang disetujui Pengawas.
3. Ukuran Profil
Ukuran Proril 40x100x1.35 mm digunakan untuk semua kusen.
4. Nilai Deformasi : 0
Artinya tidak diijinkan adanya celah atau kemiringan.
5. Powder Coating
Ketebalan lapisan di seluruh permukaan aluminium adalah 60 mikron dengan warna white
atau ditentukan lain oleh Pengawas.
6. Jaminan
Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe campuran (“Alloy”) dan ketebalan “Powder Coating”.
Kontraktor harus dapat memperlihatkan bukti-bukti keaslian barang/bahan dengan
“Certificate of Origin” dari pabrik yang disetujui Pengawas.
a. Kadar Campuran :
Architectural billet 45 (AB45) atau yang setara dengan karakteristik kekuatan sebagai
berikut : Ultimate Strength 28.000 psi Yield aluminium adalah 18 mikron.
b. Sealant

9
Spesifikasi Teknis

Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus menggunakan bahan sejenis silicon
sealant yaitu “Silicon Glazing Sealant” produksi DOW CORNING atau yang setara.
c. Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas contoh potongan kusen aluminium
dari ukuran 40 cm, beserta brosur lengkap dari pabrik/produsen. Kontraktor harus
membuat shop drawing untuk dikonsultasikan dengan Pengawas.
d. Penyimpanan dan Pengiriman
Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering dan dijaga agar tidak terjadi abrasi
atau kerusakan lain serta tidak dekat dengan tempat pembakaran.
e. Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather strip dari vinyl dan pengikat alat
penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant.
Angkur-angkur untuk rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser.
f. Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan kusen pintu yang bersentuhan dengan bahan alkaline
seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari
laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti
asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya yang disetujui Pengawas.
g. Syarat lainnya
1. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
2. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test,
minimum 100 kg/m2.
3. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15
kg/m2 yang harus disertai hasil test.
4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
2. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna, profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit,
jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan
drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah
dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu.

10
Spesifikasi Teknis

C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar dan kondisi di
lapangan (ukuran dan peil lubang harus diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan
lain.
2. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon) dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
5. Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet dan
harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
6. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2,3 mm dengan lapisan
zink tidak kurang dari 13 mikron dan ditempatkannya pada interval 300 mm.
7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel,
sedemikian rupa sehingga hari line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi
syarat kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
8. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant yang sudah
disetujui Pengawas.
9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen aluminium akan kontak
dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi
lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11. Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap kusen yang diijinkan adalah 1 mm,
sedangkan terhadap lentur adalah 3 mm.
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara, terutama pada ruang yang
dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber
atau bahan dari synthetic resin.
13. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya
kedap air dan suara.
14. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya dibuat fixed dengan beads.
Beads dimaksud harus dari aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene. Tepi
bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan air hujan.

11
Spesifikasi Teknis

15. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat persetujuan Pengawas.
16. Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar tegak lurus terhadap gari
horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi sesuai dengan gambar perencanaan.
17. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah terpilih dan tidak ada bagian
yang cacat atau tergores.
18. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari produsen atau yang
disetujui Pengawas.
19. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
20. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem kosen penggantung.

D. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN


1. Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang telah disetujui Pengawas.
2. Kusen aluminium terpasang dengan kuat, dan setiap hubungan sudut harus 90°. Apabila
tidak terpenuhi maka harus dibongkar atas biaya Kontraktor.
3. Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan sempurna.
4. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap, sempurna dan harus sesuai dengan
produk pabrik yang mengeluarkan.
5. Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak boleh timbul getaran ; apabila
masih terjadi getaran, maka profil rubber seal pemegang kaca harus diganti atas biaya
Kontraktor.

E. PENGAMANAN PEKERJAAN
1. Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada permukaan kusen dapat dibersihkan
dengan “Volatile Oil”.
2. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi dengan “Corrugated Card
Board” dengan hati-hati agar terlindung dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
3. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung harus segera
digunakan. Bahan aluminium yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus kemudian baru diberikan bahan
pelindung.
4. Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, adukan
atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic varnish atau yang lainnya.
5. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar bangunan maka sekeliling
kaca yang berhubungan langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape
untuk mencegah korosi selama masa pembangunan.

12
Spesifikasi Teknis

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM


1.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.

1.2. PERSYARATAN BAHAN :

A. BAHAN RANGKA
1. Dari bahan aluminium framing system, dari produk merk Alexindo.
2. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan gambar perencanaan
3. Warna profil aluminium framing colour powder coating. Warna yang digunakan adalah warna
putih atau ditentukan kemudian.
4. Lapisan powder coating minimal 18 micron. Tebal bahan minimal 1.35 mm.
5. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai
dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
disyaratkan oleh Pengawas.
6. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
7. Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

B. PENJEPIT KACA
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik. Pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus kedap air
dan bersifat structural seal.

C. BAHAN PANIL KACA DAUN PINTU DAN JENDELA


1. Bahan untuk kaca pintu rangka aluminium menggunakan kaca tempered 6 mm.
2. Bahan untuk kaca jendela mati yang menerus dari lantai sampai balok, menggunakan kaca
tempered 10 mm.
3. Bahan untuk kaca jendela hidup dan jendela mati yang menerus dari lantai sampai setinggi
220 cm, menggunakan kaca tempered 8 mm.
4. Kaca-kaca interior menggunakan tipe clear, sedangkan kaca-kaca eksterior menggunakan
tipe Tempered Panasap Green.

13
Spesifikasi Teknis

5. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun
bercak-bercak lainnya dari produk Asahimas

1.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang


ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat pekerjaan harus ditempatkan
pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan harus siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama
untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat penyetelan.
4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

PEKERJAAN DAUN PINTU KACA, FRAMELESS DAN JENDELA KACA MATI

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Bagian ini meliputi penyediaan ke lokasi pekerjaan termasuk pengangkutan serta pemasangan
material, angkur, bobokan dan perapihan kembali terhadap bagian-bagian dengan lantai dan
langit-langit yang berkaitan dengan pekerjaan daun pintu kaca.
2. Pekerjaan Jendela Kaca Mati meliputi seluruh jendela kaca sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.

1.2. BAHAN-BAHAN

1. Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis Tempered produksi Asahimas dengan
ketebalan 12 mm sesuai gambar.
2. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati menggunakan kaca polos produksi Asahimas,
dengan ketebalan 6 mm sesuai gambar.
3. Kaca untuk eksterior menggunakan tipe Tempered Panasap Blue menggunakan tipe yang
meredam panas 70%, sedangkan untuk interior menggunakan tipe Clear.

1.3. SHOP DRAWING DAN CONTOH

a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam gambar kerja/dokumen kontrak.

14
Spesifikasi Teknis

c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau pernyataan khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
d. Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas.
e. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Pengawas sebanyak minimal 2 (dua)
produk yang setara dari berbagai merk pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Pengawas.
f. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan.
g. Keputusan bahan, warna tekstur dan produk akan diambil alih Pengawas yang kemudian akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
h. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji, baik pada pembuatan, pengerjaan
maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya
tambahan.

1.4. PELAKSANAAN

PERSYARATAN PEKERJAAN
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan
serta ketentuan teknis yang harus dipenuhi menurut brosur produksi yang nantinya terpilih atau
petunjuk Pengawas.
2. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pengawas.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui.
4. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari goresan/gompel (Chipping), diharuskan
menggunakan alat-alat pemotongan kaca khusus, dan harus digosok tepinya dengan “sander”
pada tingkat 120 mesh atau lebih.

PEKERJAAN PEMASANGAN
1. Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan pemasangan kaca yang disebutkan
dalam gambar seperti partisi, pintu, jendela dll.
2. Ukuran, tebal dan jenis kaca yang dipasang sesuai dengan petunjuk gambar uraian dan syarat
pekerjaan tertulis serta petunjuk Pengawas dan Konsultan Perencana.
3. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka aluminium sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.
4. Perhatikan ukuran dan bentuk list profil yang dipakai untuk pemasangan ini apakah telah sesuai
dengan petunjuk gambar dan spesifikasi bahan kusen/kerangka yang terpasang.

15
Spesifikasi Teknis

5. Dipakai bahan untuk lapisan kedap air pada kaca dengan rangka aluminium yang berhubungan
dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai sealant sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
Disyaratkan tebal sealant maksimal 5 mm yang tampak dari kaca dan kerangka.
6. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
7. Gunakan sealant yang benar-benar elastis dan bermutu baik (polysulfids).
8. Gunakan Back Up material yang memiliki tingkat insulasi panas yang tinggi, seperti neoprene,
foam dan polyethylene.
9. Gunakan 2 buah setting blocks dari neoprene dengan kekerasan 90 derajat atau lebih pada sisi
bawah kaca dengan ukuran :
- Panjang : (25 x luas kaca (m2) mm, max 50 mm
- Lebar : Tebal kaca + 5 mm
- Tebal : 5 mm s/d 12 mm

PEKERJAAN PERAPIHAN
1. Adalah pekerjaan merapikan kembali akibat-akibat dari pekerjaan pembobokan, pemasangan,
dan lain-lain yang berkaitan terhadap bagian-bagian dinding, lantai dan langit-langit yang
berdekatan dengan tempat pekerjaan tersebut.
2. Kontraktor wajib memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN


1. Mutu bahan memenuhi persyaratan yang tertulis dalam buku ini serta ketentuan teknis dalam
brosur produk bahan tersebut.
2. Semua kaca yang terpasang tidak boleh terjadi retak tepi, akibat pemasangan list.
3. Kaca yang telah terpasang harus terkunci dengan sempurna dan tidak bergeser dari sponing.
4. Pada saat terpasang, semua kaca tidak boleh bergelombang, apabila masih terlihat adanya
gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar atas biaya Kontraktor.

5. PEKERJAAN CAT
- UMUM
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta “Finishing” pada semua permukaan sesuai
dengan gambar, daftar-daftar dan persyaratan.
- REFERENSI
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standard sebagai berikut :
Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.

16
Spesifikasi Teknis

• NI – 3 – 1970
• NI – 4

- MATERIAL

Cat dasar maupun cat akhir yang akan digunakan adalah dari kualitas baik Dulux
a. Cat untuk dinding
Plamur, wall sealer, cat dasar, cat akhir (Dulux)
b. Cat untuk kayu
Menie, plamur, cat dasar, cat akhir (Altex)
c. Cat besi (Altex)
d. Politur

- PELAKSANAAN

Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau bocor
dan mendapat persetujuan Konsultan Perencana / Pengawas.

Kontraktor harus sudah memperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan digunakan disertai Surat
Jaminan Kualitas dari Pabrik pembuat atau agen-agen penjual yang ditunjuk oleh pabrik tersebut
untuk disetujui Direksi.
Sebelum penggunaan dari cat ini Kontraktor harus sudah mengerti betul tentang cara-cara
penggunaannya sesuai rekomendasi pabrik yang bersangkutan.

Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :


a. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Pengawas.
b. Sebelum bagian-bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan
c. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau
berdebu.
d. Sebelum didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding atau bagian-
bagian yang akan dicat.
e. Kontraktor bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur
waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan pekerjaan yang tepat mulai dari
pekerjaan dasar (under coat) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
f. Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam
pekerjaan pengecatan.

17
Spesifikasi Teknis

g. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari Direksi dan Pabrik
pembuat cat tersebut serta mendapat persetujuan Direksi.

Cat Dinding Dalam


a. Menggunakan produk dengan Dulux (interior).
b. Dinsing baru yang akan dicat harus cukup kering. Setelah permukaan tembok kering,
maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan tersebut terhadap
pengkristalan / pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat pada dinding baru,
dengan amplas (emerald paper) kemudian dengan lap sesuai dengan yang
direkomendasikan dari pabrik pembuat.
c. Untuk lapisan plamur dipakai pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali
dan rembesan air harus diberi lapisan wall sealer.
d. Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi dengan campuran kira-kira 15% air.
e. Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plemur lagi dan diamplas bila setelah
kering.
f. Pengecatan akhir dengan berulang kali (3 kali ) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
g. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan “Roller/Kuas”.
h. Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Direksi.

Cat Dinding Luar


a. Menggunakan produk setara dengan Dulux (Exterior).
b. Sperti halnya dengan dinding dalam.
c. Pengecatan akhir dengan cat khusus luar (highly weather resistant exterior wall paint)
d. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan “Roller/Kuas”.
e. Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Direksi.

Cat Kayu
a. Menggunakan produk Altex.
b. Lapisan 24 jam kemudian digunakan lapisan cat dasar.
c. Kemudian dilakukan pengecatan akhir.
d. Pekerjaan pengecatan dengan “Kuas” untuk bidang kecil dan “Semprot” untuk bidang
luas.
e. Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Direksi.

18
Spesifikasi Teknis

6. PEKERJAAN PLAFOND

UMUM

1. Pekerjaan meliputi pemasangan rangka plafond, setiap rangka disesuaikan dengan penutup plafondnya,
dan menuruti gambar-gambar perencanaan.
2. Pekerjaan pemasangan plafond, terutama penulangan dan penggantungan harus dilakukan bersama
dengan pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal.

MATERIAL

Penutup Plafond :

1. Material Plafond yang digunakan adalah Plafond Gypsum 9 mm

2. Material plafond adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan harus mempunyai Merk
Dagang.

3. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

4. Material plafond yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam keadaan cacat dan rusak.

Rangka Dan Penggantung Plafond :

1. Untuk material Rangka plafond adalah Rangka Plafon Metal Furing.

2. Ukuran dan dimensi rangka plafond adalah sesuai dengan gambar rencana yaitu 60 x 60 cm
dengan jarak penggantung 120 cm.

3. Bentuk Profil material rangka Plafond adalah bentuk hollow atau bentuk lain yang dianjurkan
oleh pabrik dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

4. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

5. Kontraktor Pelaksana juga harus menyerahkan spesifikasi produk yang minimal menjelaskan
tentang daya tahan dan kekuatan material rangka tersebut.

6. Cara pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang dianjurkan oleh Pabrik.

7. Kontraktor Pelaksana harus menempatkan tenaga ahli khusus dilokasi pekerjaan untuk mengontrol
pekerjaan pemasangan rangka plafond.

8. Pemasangan rangka plafond harus sesuai dengan Gambar Pola pemasangan rangka plafond
dalam Gambar Bestek.

9. Rangka plafond harus dijangkarkan dengan baik pada dinding, ring balok dan konstruksi kuda-kuda.

19
Spesifikasi Teknis

10. Hasil pemasangan rangka plafond harus benar-benar rata dan elevasi dengan permukaan
lantai.

11. Harus ada koordinasi yang baik antara pekerja pemasangan rangka plafond dengan pekerja
Instalasi Listrik.

PELAKSANAAN

1. Pemasangan Plafond baru boleh dilakukan jika pekerjaan rangka plafond sudah mencapai 100
%.
2. Pemasangan Plafond dilakukan langsung pada rangka plafond dengan alat sambung paku Sekrup.
3. Jika diperlukan oleh Konsultan Pengawas maka Kontraktor Pelaksana harus membuat
Shop Drawing untuk pekerjaan pemasangan material plafond.
4. Cara pemasangan harus mengikuti denah plafond yang ada dalam Gambar Bestek.
5. Hasil pemasangan plafond harus menghasilkan permukaan akhir yang rata dan tidak melendut.
6. Antara lembaran plafond yang satu dengan lembaran plafond lainnya harus tedapat celah
sebesar 3 mm untuk keperluan pemuaian dan susut.
7. Pada posisi pinggir pemasangan lembaran plafond dengan balok, ring balok dan dinding harus
tedapat celah sebesar 3 mm untuk keperluan pemuaian dan susut.
8. Harus ada koordinasi yang baik antara pekerjaan plafond dengan pekerjaan instalasi listrik,
instalasi air bersih dan instalasi air kotor sehingga plafond yang telah dipasang tidak
dibongkar kembali.
9. Tidak dibenarkan mengerjakan Instalasi Listrik, Instalasi Air Bersih dan Instalasi Air Kotor
setelah pekerjaan pemasangan plafond selesai kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
10. Plafond yang telah selesai dipasang kalau terpaksa dibongkar karena alasan-alasan yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas tidak boleh dibongkar sembarangan tetapi harus
dibongkar perlembar standarnya pada posisi penjangkaranya pada rangka plafond.

C. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K)

A. KEBIJAKAN K3
Penyedia jasa diwajibkan membuat pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten

A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang
dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta peningkatan berkelanjutan SMK3;

20
Spesifikasi Teknis

2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang- undangan dan


persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikanidentifikasi awal dan penyedia jasa harus
menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan identifikasi awal tersebut.

B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3, Dan Biaya
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan
Biaya K3 sesuai dengan format pada Tabel

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA


(1) (2) (3)
1. PEKERJAAN REHAB GEDUNG UTAMA Jenis Bahaya dan Resiko
- Terjatuh
Tingkat Resiko : Kecil
B.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi antara lain sebagai berikut :
a. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2021 tentang perubahan atas peraturan pemerintah
nomor 22 tahun 2020 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 2 tahun 2017
tentang jasa konstruksi;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman system
Manajemen Keselamatan Konstruksi

C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya :
a. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur Organisasi K3
beserta Uraian Tugas.
b. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
c. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
d. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
e. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;

21
Spesifikasi Teknis

f. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung
Jawab.

D. PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN

Besarnya total perkiraan biaya untuk pekerjaan Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut ini adalah
sebesar Rp. 1.255.347.000,00 (Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus Empat Puluh
Tujuh Ribu Rupiah).

Pejabat Pembuat Komitmen


DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

MUHAMMAD JUNAIDI ALBUDADI, SKM


NIP. 19810505 200312 1 004

22

Anda mungkin juga menyukai