SPESIFIKASI TEKNIS
PROGRAM
PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN/KOTA
KEGIATAN
LANJUTAN PEMBANGUNAN MINI SOCCER (PERUBAHAN)
NILAI HPS
Rp. 1.255.347.000,0
(Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus Empat Puluh
Tujuh Ribu Rupiah)
SUMBER DANA
APBD-P KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
TAHUN ANGGARAN 2023
Spesifikasi Teknis
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN LAPANGAN MINI SOCCER AJI IMBUT
1. LATAR BELAKANG
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menetapkan besaran alokasi dana untuk Pekerjaan
Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan tujuan utama adalah
sebagai pengembangan fasilitas sarana dan pasarana olah raga di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Adapun maksud dan tujuan Spesifikasi Teknis pekerjaan Lanjutan Pembangunan Lapangan Mini Soccer
(Perubahan) ini sebagai berikut :
a. Diharapkan Kontraktor pelaksana dapat melaksanakan tanggung jawab dengan baik untuk menghasilkan
bangunan yang memadai sesuai spesifikasi teknis ini.
b. Spesifikasi Teknis ini merupakan petunjuk bagi Kontraktor pelaksana yang memuat kriteria, proses dan keluaran
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Hasil pekerjaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh pihak
proyek, termasuk melalui Spesifikasi Teknis ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesain pekerjaan dan
mutu bangunan yang akan diwujudkan.
d. Setiap pekerjaan yang di hasilkan harus telah memenuhi standar, dan pedoman teknis bangunan gedung pada
umumnya dan untuk bangunan gedung Negara pada khususnya.
e. Outfut pelaksaan pekerjaan adalah Tersedianya Lapangan Mini Soccer.
3. SUMBER PENDANAAN
1. Nama Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut.
2. Lokasi Pekerjaan adalah Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.
3. Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut ini dibebankan
pada APBD-P Perubahan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Kutai Kartanegara
tahun anggaran 2023.
1
Spesifikasi Teknis
2
Spesifikasi Teknis
- Spesifikasi teknis, gambar rencana dan Bill of Quantity adalah bagian yang saling mengisi dan melengkapi
serta dimaksud sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan dalam usaha mewujudkan suatu hasil akhir
dari proyek dengan baik dan memuaskan semua pihak.
- Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan Bantu dan semua pekerjaan
beserta segala system yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin
kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan
oleh Pemberi Tugas.
- Setiap material, peralatan dan perlengkapan Bantu yang tidak tercantum dalam gambar rencana maupun Bill of
Quantity, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi dan atau sebaliknya, juga setiap material, peralatan, perlengkapan
dan system-system yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh
Kontraktor penanggung jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab pekerjaannya.
- Bila terjadi perbedaan pernyatan antara spesifikasi, gambar rencana maupun Bill of Quantity, maka yang
berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu paling baik atau yang nilainya paling tinggi dengan
sepengetahuan Direksi.
- Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu yang terbaik, bebas dari
cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan yang harus dibuktikan dan mendapat persetujuan
Direksi, serta memenuhi ketentuan yang disyaratkan spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang
berlaku.
- Standard yang berlaku :
• NI – 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia.
• NI – 3 (1970) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia.
• NI – 4 (1974) Peraturan Cement Portland Indonesia.
• Ni – 5 (1961) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.
• SIOI – 0297 – 80 Baja Karbon Cor mutu dan cara uji.
- Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus dilengkapi oleh Kontraktor
dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk persetujuan Direksi dengan sepengetahuan Konsultan
Perencana.
- Kontraktor harus memeriksa kesesuain gambar rencana dengan keadaan di lapangan dan wajib melaporkan
pada Direksi untuk persetujuan pelaksanaan. Semua kesalahan-kesalahan detail dan ketidak tepatan pada
waktu pelaksanaan dan hasil pengerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor.
- Kontraktor telah dianggap telah memperhitungkan adanya revisi-revisi gambar detail sesuai dengan hasil
pemeriksaan di lapangan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali diperhitungkan
untuk pekerjaan kurang.
3
Spesifikasi Teknis
- Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mungkin di dalam pelaksanaan
sehubungan dengan design, maka Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi untuk pertimbangannya.
- Bila Kontraktor tidak melaporkan, maka segala resiko kesalahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
A. LINGKUP PEKERJAAN
- Pekerjaan meliputi dan tidak terbatas pada :
• Pengadaan barang / material kerja.
• Peralatan-peraltan perlengkapan kerja.
• Tanaga kerja.
• Sarana dan prasarana kerja.
• Referensi-referensi khusus dan lain-lain.
Sesuai ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan untuk pembangunan proyek ini sesuai dengan pengarahan
Direksi.
- Sebelum setiap pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan / material dimulai, Kontraktor wajib
dan harus menyerahkan :
- Spesifikasi dari pabrik pembuatnya.
- Gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk persetujuan Direksi / Konsultan Perencana.
- Contoh bahan, warna, termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai permintaan
Direksi/Konsultan Perencana untuk penelitian dan persetujuan.
- Referensi, licensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan tertentu sesuai
permintaan Direksi/Konsultan Perencana.
- Ijin pelaksanaan dari Direksi untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi, jika tidak memenuhi syarat akan
ditolak dan harus diganti sampai memenuhi persyaratan yang diminta atas biaya dan tanggung jawab
Kontraktor.
- Marking (tanda-tanda)
Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) yang diperlukan antara lain : Center Line (CL), Elevasi
(peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-tanda yang jelas.
Tempat-tempat yang diperlukan diberi marking antara lain : semua kolom, dinding, lantai dan tinggi plafond
sedemikian rupa sehingga finishing akhir dan titik peralatan M/E dapat dikerjakan setepat mungkin.
Kontraktor harus membuat marking pada tempat-tempat tertentu bilamana dianggap perlu oleh Direksi tanpa
biaya tambahan.
- Dalam penawaran Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari bahan bangunan yang ditawarkan.
- Kontraktor wajib bekerja sama dengan spesialis kontraktor untuk pekerjaan-pekerjaan khusus seperti : Fire
Instalation, penangkal petir, dsb sesuai petunjuk dan permintaan
4
Spesifikasi Teknis
B. JENIS PEKERJAAN
1. PEKERJAAN BETON
1.1. UMUM
5
Spesifikasi Teknis
6
Spesifikasi Teknis
memproduksi rangkaian system dinding partisi rangka metal secara menyeluruh, termasuk
system partisi ringan (non load bearing) dan system partisi pemikul beban (load bearing).
e. Beberapa komponen BMS, termasuk wall stud dan wall track diperkuat dengan menggunakan
lekukan.
7
Spesifikasi Teknis
3. PEKERJAAN KERAMIK
- UMUM
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pemasangan keramik seperti yang disebutkan dalam gambar.
- REFERENSI
Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada NI – 3 dan SII 0583-81.
- MATERIAL
- PELAKSANAAN
8
Spesifikasi Teknis
- LINGKUP PEKERJAAN
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bouvenlicht seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar perencanaan. Seluruh Kusen untuk pintu yang dipasang
engsel kupu-kupu di beri kayu 5/7 yang telah diserut setinngi pintu.
- PERSYARATAN BAHAN
A. STANDAR
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam:
1. The Aluminium Association (AA)
2. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
3. American Standards For Testing Material (ASTM)
9
Spesifikasi Teknis
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus menggunakan bahan sejenis silicon
sealant yaitu “Silicon Glazing Sealant” produksi DOW CORNING atau yang setara.
c. Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas contoh potongan kusen aluminium
dari ukuran 40 cm, beserta brosur lengkap dari pabrik/produsen. Kontraktor harus
membuat shop drawing untuk dikonsultasikan dengan Pengawas.
d. Penyimpanan dan Pengiriman
Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering dan dijaga agar tidak terjadi abrasi
atau kerusakan lain serta tidak dekat dengan tempat pembakaran.
e. Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather strip dari vinyl dan pengikat alat
penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant.
Angkur-angkur untuk rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser.
f. Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan kusen pintu yang bersentuhan dengan bahan alkaline
seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari
laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish seperti
asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya yang disetujui Pengawas.
g. Syarat lainnya
1. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
2. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test,
minimum 100 kg/m2.
3. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15
kg/m2 yang harus disertai hasil test.
4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
2. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna, profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit,
jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan
drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah
dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu.
10
Spesifikasi Teknis
C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar dan kondisi di
lapangan (ukuran dan peil lubang harus diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua
detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan
lain.
2. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat
yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon) dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
5. Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet dan
harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
6. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2,3 mm dengan lapisan
zink tidak kurang dari 13 mikron dan ditempatkannya pada interval 300 mm.
7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel,
sedemikian rupa sehingga hari line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi
syarat kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
8. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant yang sudah
disetujui Pengawas.
9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen aluminium akan kontak
dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi
lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11. Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap kusen yang diijinkan adalah 1 mm,
sedangkan terhadap lentur adalah 3 mm.
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara, terutama pada ruang yang
dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber
atau bahan dari synthetic resin.
13. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya
kedap air dan suara.
14. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya dibuat fixed dengan beads.
Beads dimaksud harus dari aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene. Tepi
bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan air hujan.
11
Spesifikasi Teknis
15. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat persetujuan Pengawas.
16. Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar tegak lurus terhadap gari
horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi sesuai dengan gambar perencanaan.
17. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah terpilih dan tidak ada bagian
yang cacat atau tergores.
18. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari produsen atau yang
disetujui Pengawas.
19. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
20. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem kosen penggantung.
E. PENGAMANAN PEKERJAAN
1. Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada permukaan kusen dapat dibersihkan
dengan “Volatile Oil”.
2. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi dengan “Corrugated Card
Board” dengan hati-hati agar terlindung dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
3. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung harus segera
digunakan. Bahan aluminium yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus kemudian baru diberikan bahan
pelindung.
4. Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, adukan
atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic varnish atau yang lainnya.
5. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar bangunan maka sekeliling
kaca yang berhubungan langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape
untuk mencegah korosi selama masa pembangunan.
12
Spesifikasi Teknis
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.
A. BAHAN RANGKA
1. Dari bahan aluminium framing system, dari produk merk Alexindo.
2. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan gambar perencanaan
3. Warna profil aluminium framing colour powder coating. Warna yang digunakan adalah warna
putih atau ditentukan kemudian.
4. Lapisan powder coating minimal 18 micron. Tebal bahan minimal 1.35 mm.
5. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai
dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
disyaratkan oleh Pengawas.
6. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
7. Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
B. PENJEPIT KACA
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik. Pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus kedap air
dan bersifat structural seal.
13
Spesifikasi Teknis
5. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun
bercak-bercak lainnya dari produk Asahimas
1. Bagian ini meliputi penyediaan ke lokasi pekerjaan termasuk pengangkutan serta pemasangan
material, angkur, bobokan dan perapihan kembali terhadap bagian-bagian dengan lantai dan
langit-langit yang berkaitan dengan pekerjaan daun pintu kaca.
2. Pekerjaan Jendela Kaca Mati meliputi seluruh jendela kaca sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
1.2. BAHAN-BAHAN
1. Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis Tempered produksi Asahimas dengan
ketebalan 12 mm sesuai gambar.
2. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati menggunakan kaca polos produksi Asahimas,
dengan ketebalan 6 mm sesuai gambar.
3. Kaca untuk eksterior menggunakan tipe Tempered Panasap Blue menggunakan tipe yang
meredam panas 70%, sedangkan untuk interior menggunakan tipe Clear.
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
14
Spesifikasi Teknis
c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau pernyataan khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
d. Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas.
e. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Pengawas sebanyak minimal 2 (dua)
produk yang setara dari berbagai merk pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Pengawas.
f. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan.
g. Keputusan bahan, warna tekstur dan produk akan diambil alih Pengawas yang kemudian akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
h. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji, baik pada pembuatan, pengerjaan
maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya
tambahan.
1.4. PELAKSANAAN
PERSYARATAN PEKERJAAN
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan
serta ketentuan teknis yang harus dipenuhi menurut brosur produksi yang nantinya terpilih atau
petunjuk Pengawas.
2. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pengawas.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui.
4. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari goresan/gompel (Chipping), diharuskan
menggunakan alat-alat pemotongan kaca khusus, dan harus digosok tepinya dengan “sander”
pada tingkat 120 mesh atau lebih.
PEKERJAAN PEMASANGAN
1. Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan pemasangan kaca yang disebutkan
dalam gambar seperti partisi, pintu, jendela dll.
2. Ukuran, tebal dan jenis kaca yang dipasang sesuai dengan petunjuk gambar uraian dan syarat
pekerjaan tertulis serta petunjuk Pengawas dan Konsultan Perencana.
3. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka aluminium sesuai dengan persyaratan dari
pabrik.
4. Perhatikan ukuran dan bentuk list profil yang dipakai untuk pemasangan ini apakah telah sesuai
dengan petunjuk gambar dan spesifikasi bahan kusen/kerangka yang terpasang.
15
Spesifikasi Teknis
5. Dipakai bahan untuk lapisan kedap air pada kaca dengan rangka aluminium yang berhubungan
dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai sealant sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
Disyaratkan tebal sealant maksimal 5 mm yang tampak dari kaca dan kerangka.
6. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
7. Gunakan sealant yang benar-benar elastis dan bermutu baik (polysulfids).
8. Gunakan Back Up material yang memiliki tingkat insulasi panas yang tinggi, seperti neoprene,
foam dan polyethylene.
9. Gunakan 2 buah setting blocks dari neoprene dengan kekerasan 90 derajat atau lebih pada sisi
bawah kaca dengan ukuran :
- Panjang : (25 x luas kaca (m2) mm, max 50 mm
- Lebar : Tebal kaca + 5 mm
- Tebal : 5 mm s/d 12 mm
PEKERJAAN PERAPIHAN
1. Adalah pekerjaan merapikan kembali akibat-akibat dari pekerjaan pembobokan, pemasangan,
dan lain-lain yang berkaitan terhadap bagian-bagian dinding, lantai dan langit-langit yang
berdekatan dengan tempat pekerjaan tersebut.
2. Kontraktor wajib memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.
5. PEKERJAAN CAT
- UMUM
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta “Finishing” pada semua permukaan sesuai
dengan gambar, daftar-daftar dan persyaratan.
- REFERENSI
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standard sebagai berikut :
Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
16
Spesifikasi Teknis
• NI – 3 – 1970
• NI – 4
- MATERIAL
Cat dasar maupun cat akhir yang akan digunakan adalah dari kualitas baik Dulux
a. Cat untuk dinding
Plamur, wall sealer, cat dasar, cat akhir (Dulux)
b. Cat untuk kayu
Menie, plamur, cat dasar, cat akhir (Altex)
c. Cat besi (Altex)
d. Politur
- PELAKSANAAN
Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau bocor
dan mendapat persetujuan Konsultan Perencana / Pengawas.
Kontraktor harus sudah memperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan digunakan disertai Surat
Jaminan Kualitas dari Pabrik pembuat atau agen-agen penjual yang ditunjuk oleh pabrik tersebut
untuk disetujui Direksi.
Sebelum penggunaan dari cat ini Kontraktor harus sudah mengerti betul tentang cara-cara
penggunaannya sesuai rekomendasi pabrik yang bersangkutan.
17
Spesifikasi Teknis
g. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari Direksi dan Pabrik
pembuat cat tersebut serta mendapat persetujuan Direksi.
Cat Kayu
a. Menggunakan produk Altex.
b. Lapisan 24 jam kemudian digunakan lapisan cat dasar.
c. Kemudian dilakukan pengecatan akhir.
d. Pekerjaan pengecatan dengan “Kuas” untuk bidang kecil dan “Semprot” untuk bidang
luas.
e. Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Direksi.
18
Spesifikasi Teknis
6. PEKERJAAN PLAFOND
UMUM
1. Pekerjaan meliputi pemasangan rangka plafond, setiap rangka disesuaikan dengan penutup plafondnya,
dan menuruti gambar-gambar perencanaan.
2. Pekerjaan pemasangan plafond, terutama penulangan dan penggantungan harus dilakukan bersama
dengan pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal.
MATERIAL
Penutup Plafond :
2. Material plafond adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan harus mempunyai Merk
Dagang.
3. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Material plafond yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam keadaan cacat dan rusak.
2. Ukuran dan dimensi rangka plafond adalah sesuai dengan gambar rencana yaitu 60 x 60 cm
dengan jarak penggantung 120 cm.
3. Bentuk Profil material rangka Plafond adalah bentuk hollow atau bentuk lain yang dianjurkan
oleh pabrik dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
4. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
5. Kontraktor Pelaksana juga harus menyerahkan spesifikasi produk yang minimal menjelaskan
tentang daya tahan dan kekuatan material rangka tersebut.
7. Kontraktor Pelaksana harus menempatkan tenaga ahli khusus dilokasi pekerjaan untuk mengontrol
pekerjaan pemasangan rangka plafond.
8. Pemasangan rangka plafond harus sesuai dengan Gambar Pola pemasangan rangka plafond
dalam Gambar Bestek.
9. Rangka plafond harus dijangkarkan dengan baik pada dinding, ring balok dan konstruksi kuda-kuda.
19
Spesifikasi Teknis
10. Hasil pemasangan rangka plafond harus benar-benar rata dan elevasi dengan permukaan
lantai.
11. Harus ada koordinasi yang baik antara pekerja pemasangan rangka plafond dengan pekerja
Instalasi Listrik.
PELAKSANAAN
1. Pemasangan Plafond baru boleh dilakukan jika pekerjaan rangka plafond sudah mencapai 100
%.
2. Pemasangan Plafond dilakukan langsung pada rangka plafond dengan alat sambung paku Sekrup.
3. Jika diperlukan oleh Konsultan Pengawas maka Kontraktor Pelaksana harus membuat
Shop Drawing untuk pekerjaan pemasangan material plafond.
4. Cara pemasangan harus mengikuti denah plafond yang ada dalam Gambar Bestek.
5. Hasil pemasangan plafond harus menghasilkan permukaan akhir yang rata dan tidak melendut.
6. Antara lembaran plafond yang satu dengan lembaran plafond lainnya harus tedapat celah
sebesar 3 mm untuk keperluan pemuaian dan susut.
7. Pada posisi pinggir pemasangan lembaran plafond dengan balok, ring balok dan dinding harus
tedapat celah sebesar 3 mm untuk keperluan pemuaian dan susut.
8. Harus ada koordinasi yang baik antara pekerjaan plafond dengan pekerjaan instalasi listrik,
instalasi air bersih dan instalasi air kotor sehingga plafond yang telah dipasang tidak
dibongkar kembali.
9. Tidak dibenarkan mengerjakan Instalasi Listrik, Instalasi Air Bersih dan Instalasi Air Kotor
setelah pekerjaan pemasangan plafond selesai kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
10. Plafond yang telah selesai dipasang kalau terpaksa dibongkar karena alasan-alasan yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas tidak boleh dibongkar sembarangan tetapi harus
dibongkar perlembar standarnya pada posisi penjangkaranya pada rangka plafond.
A. KEBIJAKAN K3
Penyedia jasa diwajibkan membuat pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan secara konsisten
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang
dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
20
Spesifikasi Teknis
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikanidentifikasi awal dan penyedia jasa harus
menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3, Dan Biaya
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan
Biaya K3 sesuai dengan format pada Tabel
C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya :
a. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur Organisasi K3
beserta Uraian Tugas.
b. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
c. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
d. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
e. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
21
Spesifikasi Teknis
f. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung
Jawab.
Besarnya total perkiraan biaya untuk pekerjaan Pembangunan Lapangan Mini Soccer Aji Imbut ini adalah
sebesar Rp. 1.255.347.000,00 (Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus Empat Puluh
Tujuh Ribu Rupiah).
22