Anda di halaman 1dari 25

SPESIFIKASI TEKNIS

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA


DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PERHUBUNGAN

PAKET PEKERJAAN :

PENINGKATAN JALAN PAVING RT.004/007 KELURAHAN KARANGBOYO


KECAMATAN CEPU KAB. BLORA

SUB KEGIATAN :
PENYEDIAAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM
DI PERUMAHAN
UNTUK MENUNJANG FUNGSI HUNIAN

KEGIATAN:
URUSAN PENYELENGGARAAN PSU PERUMAHAN

LOKASI :
KECAMATAN CEPU

SUMBER DANA
BANKEU APBD PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2023

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


1
SPESIFIKASI TEKNIS
Pembangunan Jalan Lingkungan RT 8 RW 2 Kel. Karangjati Kec. Blora

Keterangan:
Spesifikasi teknis disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen berdasar jenis pekerjaan yang
akan di lelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis barang, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

BAB I
UMUM

1.1 Lingkup Pekerjaan


(1) Lingkup tugas pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Penyedia Barang dan Jasa
meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jalan Paving,
sesuai dengan Gambar Teknis dan spesifikasi teknis sehingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
(2) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan Pembangunan Jalan
Paving lengkap sesuai dengan yang tertera dalam Gambar Teknis dan RAB yang
tertuang dalam Dokumen Kontrak, yaitu antara lain :
NO URAIAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN PASANGAN
III PEKERJAAN BETON ,PEMBESIAN,BEGESTING
IV PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
V PEKERJAAN PAVINGISASI

1.2 Pemeriksaan
(1) Setiap saat Direksi Teknis berhak untuk memeriksa setiap pekerjaan Penyedia
Barang dan Jasa. Walaupun demikian Direksi Teknis tidak wajib untuk
melakukan pemeriksaan terus – menerus. Apabila terjadi kesalahan selama
dalarn proses pelaksanaan pekerjaan maka tidak membebaskan Penyedia Barang
dan Jasa dari tanggung jawabnya.
(2) Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan RKS, gambar - gambar rencana,
peraturan - peraturan yang berlaku dan kaidah - kaidah teknis harus
diperbaiki atau diganti atas biaya dari Penyedia Barang dan Jasa.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


2
1.3 Shop Drawing dan As built Drawing
(1) Penyedia Barang dan Jasa harus membuat shop drawing untuk detail khusus
yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen maupun yang
diminta oleh Direksi Pekerjaan.
(2) Penyedia Barang dan Jasa harus membuat as built drawing untuk semua
pekerjaan struktur sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan

1.4 Persyaratan Yang Mengikat


Penyedia Barang dan Jasa harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan -
persyaratan yang tercantum :
a. Syarat - syarat umum ;
b. Syarat – Syarat khusus ;
b. Spesifikasi teknis;
c. Gambar - gambar kerja ;
d. Berita Acara Aanwijzing, Klarifikasi dan Nego, SPK & Kontrak
1.5 Brosur dan Contoh Material
Penyedia Barang dan Jasa harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan brosur
/ catalog, sertifikasi, spesifikasi teknis dan contoh material yang akan digunakan.
Material tidak boleh dipesan sebelum brosur, sertifikasi, spesifikasi teknis dan contoh
material tersebut disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
1.6 Perbedaan Gambar dan Hal-Hal yang kurang Jelas
(1) Pada dasarnya bila ada perbedaan / konflik antara gambar dan buku uraian
dan syarat pekerjaan, maka yang berlaku adalah yang tertulis dalarn buku
Rencana Kerja dan Syarat - syarat teknis ini.
(2) Semua ketentuan tersebut berlaku apabila tidak ada ketentuan lain dari
Direksi Pekerjaan / Perencana.
(3) Meskipun demikian setiap perbedaan, ketidak sesuaian atau keragu -
raguan diantara Gambar Kerja yang tidak bisa diatasi sebelum melaksanakan
pekerjaan tersebut, Penyedia Barang dan Jasa harus melaporkan secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan keputusan gambar
mana yang akan dijadikan pegangan, selambat - lambatnya satu minggu
sebelum masalah tersebut terlibat dalam pelaksanaan, termasuk didalamnya
mengenai jenis barang, cara pemasangan dan pengujian.
(4) Perbedaan - perbedaan tersebut tidak boleh dijadikan alasan bagi Penyedia
Barang dan Jasa untuk mengadakan klaim pada waktu pelaksanaan.
(5) Dalam hal adanya spesifikasi yang tertera hanya disalah satu gambar
perancangan atau spesifikasi ini, Penyedia Barang dan Jasa harus tetap
melaksanakan persyaratan tersebut.
1.7 Koordinasi
Apabila ada unsur pekerjaan yang dilaksanakan oleh beberapa sub Penyedia Barang
dan Jasa maka sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai perlu diadakan koordinasi
seluruh pekerjaan sehingga tidak terjadi kesalahan - kesalahan akibat kurang
koordinasi antara sub Penyedia Barang dan Jasa.
1.8 Unsur Pekerjaan Yang Disebutkan Kembali
Apabila dalarn rencana kerja dan syarat - syarat teknis ini ada bagian – bagian /
bab- bab yang menyebutkan kembali setiap unsur pekerjaan pada item / ayat lain
maka itu bukan berarti menghilangkan item / ayat tersebut tetapi dengan pengertian
telah menegaskan

1.9 Hubungan Kerja


Hubungan Kerja yang bersifat teknis maupun administratif antara Perencana
dengan Penyedia Barang dan Jasa harus melalui Direksi Pekerjaan.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


3
PEKERJAAN PERSIAPAN

PASAL 1.
PEKERJAAN PERSIAPAN

I.1.1 Ruang Lingkup Pekerjaan


(1) Lingkup tugas pekerjaan persiapan yang harus dikerjakan oleh Penyedia Barang
dan Jasa meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan persiapan sehingga dicapai
hasil yang baik dan sempurna untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan Paving.
(2) Pekerjaan persiapan yang akan dilaksanakan yaitu antara lain :
a. Pekerjaan Papan Nama Kegiatan
b. Pekerjaan Pengukuran
c. Pekerjaan K3 Keselamatan Kontruksi
d. Pekerjaan Bongkaran

I.1.2 Pekerjaan Papan Nama Kegiatan


Papan nama adalah papan berisi data - data kegiatan yang dipasang di sekitar
lokasi kegiatan yang mudah dilihat.

I.1.3 Pekerjaan Uitzet & Bowplank


Yang dimaksud pekerjaan uitzet & bowplank adalah pekerjaan penentuan siku
bangunan dan elevasi ± 0,00 lantai bangunan yang dikerjakan. Elevasi ± 0,00 sesuai
dengan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi Teknis. Dalam hal
ini ± 0,00 lantai bangunan diambil dari elevasi as jalan/elevasi tanah asli exixting.

I.1.4 Pekerjaan Direksi Keet


a. Penyedia Jasa menyediakan bangunan kantor Direksi Teknik ukuran minimal 4
x 6 m dengan konstruksi kayu kalimantan atap seng, dinding triplek dan lantai
diplester dengan baik, Los Kerja dan toilet untuk tenaga kerja serta gudang
terkunci untuk penyimpanan peralatan kerja dan bahan/material,
b. Penyedia Jasa juga harus rnenyediakan alat - alat kerja Direksi di
lapangan, sebagai berikut :
- Meja tulis dan kursi, kursi tamu,
- Almari untuk menyimpan alat-alat tulis beserta gambar.
- Buku tamu
- Buku Direksi/Pengawasan dari Konsultan Pengawas ataupun
Direksi Pekerjaan,
- Buku Harian,
- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule)
- Data curah hujan,
- 1 (satu) set gambar rencana,
- Gambar Kerja / Shop Drawing
- Foto-foto proyek kondisi 0% dan kondisi pelaksanaan
- Peralatan Keselamatan Kerja seperti : Sepatu lapangan, helm
penutup kepala, jas hujan, masing - masing 3 (tiga) set.
- 1 (satu) buah roll meter ukuran 25 m.
- Caliper / schulf dan penyiku besi.
- Cetakan benda uji silinder beton diamater 15 cm tinggi 30 cm.
- Kotak Obat (PPPK)
- Alat Pemadam kebakaran

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


4
I.1.5 Dasar Pembayaran
Volume yang ditentukan sebagai mana diberikan di atas akan dibayar per satuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar pembayaran bagi item
pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk semua pekerjaan, bahan – bahan yang diperlukan, alat
bantu yang digunakan, pengujian serta pekerjaan lain yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan dimaksud.

URAIAN SATUAN PENGUKURAN

1. Papan Nama Kegiatan Buah


2. Sistem Manajemen Kesehatan Ls (Lumpsum)
Keselamatan Kerja (SMK3
Ls (Lumpsum)
3. Pengukuran & Bowplank

Pasal 2
PEKERJAAN PAVINGISASI

I.2.1 Ruang Lingkup Pekerjaan


(1) Lingkup tugas pekerjaan Pavingisasi yang harus dikerjakan oleh Penyedia
Barang/Jasa adalah meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
dalam pelaksanaan pekerjaan tanah sehingga dicapai hasil pekerjaan tanah
yang baik dan sempurna untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan Paving.
(2) Pekerjaan Pavingisasi yang akan dilaksanakan yaitu antara lain :
a) Pek. Galian Tanah Keras
b) Pek. Urugan Tanah Kembali
c) Leveling Jalan (Urugan Grosok)
d) Pemadatan Tanah (per 20 cm)
e) Kanstin Beton (10-18-40)
f) Paving Block (Blok Beton) Natural tebal 8cm K 300
g) Topi Uskup 30 x 6 x 21 tebal 8 cm K300 Natural (Lokal)
I.2.2 Pekerjaan Tanah
(1) Galian Tanah
a. Umum
Pekerjaan galian tanah meliputi pekerjaan galian tanah untuk pondasi,
saluran dan Galian Kansteen
Pekerjaan galian tanah harus memenuhi spesifikasi teknis berupa bentuk maupun
ukuran harus sesuai dengan gambar teknis dan RAB yang tertuang dalam
dokumen kontrak.

(2) Urugan Tanah Kembali


a. Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan urugan kembali adalah pengurugan tanah
kembali sisa galian di samping – samping pondasi dengan tujuan untuk
kesetabilan pondasi dimaksud.
b. Khusus
Pekerjaan urugan tanah kembali harus dipadatkan dengan baik dan harus
disiram dengan air beberapa kali sampai terbentuk kepadatan yang diinginkan.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


5
(3) Urugan Pasir
a. Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan urugan pasir adalah pengurugan pasir
urug diatas tanah dasar yang akan dipasang pondasi menerus.
b. Khusus
Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi harus mencapai ketebalan minimal 5
cm atau sesuai dengan gambar rencana dan dapat diterima direksi pekerjaan.
Pekerjaan Urugan Pasir bawah pondasi dapat dilaksanakan setelah pekerjaan
galian tanah dapat diterima direksi pekerjaan.

(4) Pekerjaan Pembuangan Tanah Sisa Galian


Pembuangan sisa galian adalah pembuangan tanah sisa galian foot plat dan
pondasi menerus. Tanah ini harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan sehingga
tidak mengganggu mobilitas.

(5) Dasar Pembayaran


Volume yang ditentukan sebagai mana diberikan di atas akan dibayar per
satuan pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar pembayaran
bagi item pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan, bahan – bahan
yang diperlukan, alat bantu yang digunakan, pengujian serta pekerjaan lain
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dimaksud.

URAIAN SATUAN PENGUKURAN


1. Galian Tanah Meter Kubik ( m3 )
2. Urugan Tanah Kembali Meter Kubik ( m3 )
3. Urugan Pasir Meter Kubik ( m3 )
4. Pembuangan Tanah Sisa Galian Lumpsump (ls )

BAB II
PEKERJAAN PASANGAN

II..1 Ruang Lingkup Pekerjaan


(1) Lingkup tugas pekerjaan pasangan yang harus dikerjakan oleh
Penyedia Barang/Jasa adalah meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan sehingga dicapai hasil pekerjaan
pasangan yang baik dan sempurna untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan Paving.

(2) Pekerjaan pasangan yang akan dilaksanakan yaitu antara lain :


1 Pondasi pasangan batu belah 1Pc : 5Ps
2 Pasangan batu belah 1Pc : 5Ps untuk Drainase

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


6
II..2 Pasangan Pondasi Spesi 1 Pc : 5 Ps
(1) Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan dan pelaksanaan pasangan batu belah untuk
pondasi, dan bagian - bagian lain bangunan sesuai dengan gambar rencana,
termasuk pengadaan bahan dan peralatan pembantu.
(2) Bahan-Bahan
Batu Belah
Pondasi batu belah menggunakan batu belah putih dengan penampang batu
antara 10 sampai 20 cm. Ukuran dimensi pekerjaan pondasi batu belah harus
sesuai dengan Gambar Teknis, kecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh
Direksi Teknis
Semen
Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai
kwalitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton. Semen portland
yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan memenuhi
syaratsyarat dalam NI-8.
Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan P.U.B.B. - N.I.
3. pasal 14 ayat 2.

Air
Air yang digunakan untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak
mengandung lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI 1982 pasal -
9
Adukan
Adonan mortar untuk pasangan pondasi batu belah menggunakan campuran
perekat 1 PC : 5 PS dengan asumsi 1 m3 pekerjaan pondasi batu belah
menggunakan adonan mortar dari 136 Kg PC dan 0,544 m3 pasir pasang.
Pelaksana harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu kepada direksi
pekerjaan untuk disetujui. Adukan harus dilaksanakan dengan mixer
dan secara manual pada saat keluar dari mixer. Adukan yang mulai mengeras
tidak boleh digunakan lagi.
(3) Cara Pelaksanaan
Pemasangan batu belah untuk pondasi harus mengikuti peraturan
dengan tahapan yang lazim dilakukan atas petunjuk pengawas (untuk
pematokan / propil, penarikan benang dll).
Pekerjaan Pasangan Pondasi batu belah dapat dilaksanakan setelah
pekerjaan galian dan urugan pasir dapat diterima oleh Direksi Teknis.
Pengikatan pada pasangan batu belah harus dilakukan secara baik
dan sempurna.
Semua pasangan harus lurus, rata secara horisontal maupun vertikal
dan dilakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak
lebih dari
30 cm diatas sebelah
bawahnya.
Semua pasangan batu belah yang sudah selesai dikerjakan harus dijaga
agar jangan sampai terkena benturan keras yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada pasangan tersebut.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


7
III.7.15 Dasar Pembayaran
Volume yang ditentukan sebagai mana diberikan di atas akan dibayar per satuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar pembayaran bagi item
pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk semua pekerjaan, bahan – bahan yang diperlukan, alat
bantu yang digunakan, pengujian serta pekerjaan lain yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan dimaksud.

SATUAN
NO URAIAN
PENGUKURAN
1 Pondasi pasangan batu belah 1Pc : 5Ps Meter Kubik ( m3)
2 Pasangan batu belah 1Pc : 5Ps Meter Kubik ( m3)

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


8
BAB III
PEKERJAAN BETON, PEMBESIAN DAN BEGISTING

PASAL 3.1.
PEKERJAAN BETON

III.1.1 Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup tugas pekerjaan beton yang harus dikerjakan oleh Penyedia
Barang/Jasa adalah meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
dalam pelaksanaan pekerjaan beton sehingga dicapai hasil pekerjaan beton yang
baik dan sempurna untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan Paving.
III.1.2 Pekerjaan Beton
(1) Umum
a. Penyedia Barang dan Jasa harus melaksanakan pekerjaan beton
sesuai dengan persyaratan - persyaratan yang terdapat diperaturan
peraturan berikut yang disusun berdasarkan urutan keutamaannya,
yaitu
Tata cara Perancangan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
1991 (TCPSBUBG - 1991, SKSNI T - 15 - 1991-03).
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 97 (NI - 2).
Persyaratan Umuni Bahan Bangunan di Indonesia ( PBUI - 1982).
American Concrete Institute 1989 (ACT - 89).
American institute Of Steel Construction ( AISC).
Peraturan Semen Portland Indonesia Type 1.
Peraturan Society for Testing and Material (ASTM).
Peraturan Daerah setempat.
Peraturan peraturan lain yang relevan.
b. Penyedia Barang dan Jasa harus melaksanakan semua pekerjaan
dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi menurut RI gambar kerja
dan instruksi
- instruksi dan Direksi Pekerjaan.
c. Setiap saat Direksi Pekerjaan berhak untuk memeriksa setiap
pekerjaan Penyedia Barang dan Jasa. Walaupun demikian Direksi
Pekerjaan tidak wajib untuk memeriksaan secara terus menerus, dan
yang terjadi dalam proses pelaksanaan pekerjaan kesalahan - kesalahan
tidak membebaskan Penyedia barang dan Jasa dari tanggung jawabnya.
d. Sernua pekerjaan yang tidak sesuai dengar. RKS. gambar - gambar
rencana, peraturan - peraturan yang berlaku dan kaidah - kaidah
teknis harus diperbaiki atau diganti atas biaya dan Penyedia Barang dan
Jasa.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


9
e. Sebelum pekerjaan beton dimulai, Penyedia Barang dan Jasa harus
membuat shop drawing pembesian, detail - detail yang berhubungan
dengan gambar yang lain dan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
f. Sebelum tiap tahap pekerjaan beton dimulai, Penyedia barang dan jasa
berkewajiban untuk mengajukan ijin bekerja yang harus disetui oleh
direksi Pekerjaan.
g. Semua material yang dipakai harus merupakan material baru dengan
kualitas baik dan yang telah ditentukan (contoh) dan harus disetujui
oleh Direksi Pekerjaan, yang tidak disetujui oleh Direksi Pekerjaan harus
dikeluarkan dari lokasi Kegiatan atas biaya Penyedia Barang dan Jasa
selambat - lambatnya dalarn waktu 2 x 24 jam.
h. Penyedia Barang dan Jasa berkewajiban untuk menyediakan
tenaga ahli yang terampil dan cukup serta alat - alat yang baik dan
cukup untuk memenuhi jadwal pelaksanaan yang sudah disetujui.
i. Bila tidak dinyatakan secara khusus, maka hal - hal mengenai cara -
cara pelaksanaan dan detail - detail konstruksi harus dilaksanakan sesuai
dengan tata Cara Perancangan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung 1991 atau PBI - 1991. Hal - hal tersebut antara lain : lantai
kerja, pemotongan dan pembongkaran tulangan, pemasangan tulangan,
pelaksanaan pengecoran dan perawatan. penutup beton, kait dan
bengkokan, panjang penyaluran dan sambungan.

(2) Bahan-Bahan
a. Semen
1. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement
dengan asumsi satu zak isi 40 kg, dan memenuhi standart SNI.
2. Seluruh pekerjaan kontruksi beton ini harus menggunakan satu
merk semen. Penggantian merk semen hanya dapat dilaksanakan
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Semen - semen yang
dipergunakan harus diperoleh dari pabrik yang telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
3. Penyedia Barang dan Jasa harus menyimpan semen di
tempat penyimpanan yang baik dan memenuhi syarat. Semua semen
yang telah menunjukkan indikasi rusak dan / tercemar (menggumpal,
mengeras, tercampur dengan kotoran, kena air atau lembab) tidak
boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari lokasi Kegiatan
atas biaya Penyedia Barang dan Jasa.
4. Setiap saat Direksi Pekerjaan berhak meminta agar Penyedia Barang
dan Jasa memberikan laporan test - test semen di laboratorium.
b. Agregat
1. Agregat kasar yang dapat dipakai adalah koral atau batu pecah
(crushed stone) yang mempunyai susunan gradasi yang baik, padat
dan cukup keras. Agregat halus yang digunakan tidak boleh
mengandung lumpur lebih dan 5% (ditentukan terhadap berat
kering). Semua agregat yang digunakan harus memenuhi syarat PBI -
1971 bab 3 ayat 3.3, 3.4, & 3.5

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


10
2. Ukuran agregat kasar maksimum yang dapat digunakan adalan 3
cm dan ukuran agregat kasar tersebut tidak boleh lehih dan
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.
3. 2 minggu sebelum pengecoran dimu!ai, Penyedia Barang dan jasa
harus menguji contoh - contoh agregat sesuai dengan PBI - 1971.

4. Penyedia Barang dan Jasa harus menjaga semua pengirirnan agregat


dari satu sumber untuk setiap agregat yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan sehingga kesamaan kwalitas dan gradasinya dapat terjamin
mutunya.
5. Percobaan - percobaan harus dilakukan Penyedia Barang dan Jasa
pada setiap pengiriman sebanyak 50 ton atau sewaktu - waktu
diminta oleh Direksi Pekerjaan atas biaya Penyedia Barang dan Jasa.
6. Agregat kasar dan agregat halus harus disimpan secara terpisah
tanpa boleh terjadi segregasi dan butir - butir penyusunannya.
Timbunan agregat harus diletakkan diatas lantai dan beton kurus dan
dibatasi oleh dinding kayu keras serta harus dijaga terhadap
pencampuran atau pencemaran dari kotoran atau material lainnya.
Selain itu Penyedia Barang dan Jasa juga harus menyediakan sistem
drainase yang baik disekitar timbunan agregat sehingga timbunan
agregat tidak akan terpendam air.
7. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan sesuai dengan
hasil mixdesign, kadar air dan agregat harus sesuai secara periodik
diuji terutama kalau terdapat indikasi bahwa kadar air agregat sudah
berubah dari kondisi sebelumnya. Selain itu Penyedia Barang dan Jasa
juga harus secara rutin melaksanakan uji bahan dan disaksikan oleh
Direksi Pekerjaan.
c. Air
1. Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air bersih yang
sesuai rekomendasi laboratorhum dan persyaratan PBI - 1971 pasal
3.6.
2. Sumber air yang akan dipakai harus disetujui oleh Direksi
Pekerjaan terlebih dahulu dan hams diuji serta tidak boleh
mengandung asam alkali, minyak, dan zat organis yang dapat
merusak beton dan tulangan.
3. Tempat penampungan ( bak ) air harus selalu bersih dan harus
dijaga agar bahan - bahan yang dapat merusak kualitas air tidak
tercampur di bak penampungan tersebut.
d. Bahan Pencampur / admixture
1. Bila tidak dinyatakan lain, pada dasarnya semua beton konstruksi
pada Kegiatan mi tidak memeriukan bahan pencampur. Oleh karena
itu Penyedia Barang dan Jasa tidak boleh menggunakan bahan
pencampur kecuali dengan persetujuan tertulis dan Perencana dan
atau Direksi Pekerjaan.
2. Untuk melengkapi izin penggunaan hahan pencampur beton,
Penyedia Barang dan Jasa hams mengadakan percobaan perbandingan
berat dan void ratio dan penambahan bahan campuran tersebut dan
diuji tekan contoh - contoh beton pada umur 3, 7, 14 dan 28 han

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


11
di laboratoriurn yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Semua hasil uji
tersebut diatas harus disertakan pada pengajuan izin penggunaan
bahan pencampur beton.
(3) Pelaksanaan Pekerjaan Beton
a. Mutu beton dan campuran beton rencana
1. Beton yang digunakan adalah beton mutu K 225 untuk semua
pekerjaan beton kecuali lantai kerja foot plat, lantai kerja bawah sloof
dan cor bawah keramik dengan menggunakan beton K.100 dengan
perbandingan volume campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr .
2. Pembuatan campuran beton rencana ini hendaknya mengikuti PBI
ayat 4.ô, dan dielevasi kekuatan karakteristiknya menurut ayat 4.5.

b. Pengujian Beton
1. Penyedia Barang dan Jasa hams menyediakan tenaga kerja,
material. tempat dan semua peralatan untuk melakukan sernua uji
beton dibawah ini, yaitu
2. Uji kubus dengan ukuran l5 x 15 x 15cm atau silinder diameter
15 cm tinggi 30 cm

3. Penyedia Barang dan Jasa harus membuat, merawat dan mengadakan


uji khusus beton pada laboratorium beton yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan atas biaya sendiri dan berdasarkan atas PBI - 1971.
4. Jumlah pengambilan contoh beton untuk uji kuat tekan dan sctiap
mutu beton, tidak bo!eh kurang dan dua benda uji dan hams diuji
pada urnur 7 dan 28 hari.
5. Satu sampel benda uji dan satu kali adukan yang dipilih acak
oleh Direksi Pekerjaan, barns minimum yang mewakili suatu
volume rata - rata tidak lebih dari 10 m3 adukan atau 1 truck jika
digunakan beton pra– campur / ready mix (diambil yang volumenya
terkecil).
6. Kalau digunakan pompa beton, pengembalian kubus harus dilakukan
dilokasi pengecoran setelah beton melewati ujung pipa pompa beton.
7. Setiap benda uji harus diberi tanggal pembuatan dan dari bagian
ujung pipa mana beton diambil.
8. Prosedur pengambilan kubus sesuai dengan PBI 197.
9. Setiap benda uji tidak boleh cacat.
10. Penyedia Barang dan Jasa harus membuat laporan lengkap
mengenai hasil khusus yang disertai evaluasi perhitungan nilai
karakteristiknya dan disampaikan pada Direksi Pekerjaan.
11. Tata cara dan aturan pelaksanaan pengujian akan ditetapkan /
diatur kemudian oleh Direksi Pekerjaan.
12. Kalau terjadi kegagalan dalam uji beton ini, Penyedia Barang dan
Jasa harus melakukan percobaan - percobaan non destruktif, apabila
masih nenunjukkan kegagalan Penyedia Barang dan Jasa harus
memperbaiki atau mengganti struktur tersebut atas biaya Penyedia
Barang dan Jasa sendiri.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


12
13. Bila dianggap perlu, maka Penyedia Barang dan Jasa harus
melakukan uji tambahan atas biaya Penyedia Barang dan Jasa.

c. Pembuatan Beton
1. Penyedia Barang dan Jasa bertanggung jawab penuh atas seluruh
pembuatan beton yang baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
2. Dalam pembuatan beton ini, Penyedia Barang dan Jasa harus
memakai sistem” weight batching plant” & volumetric sistem (
untuk mengukur air) yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semua alat ukur untuk pencampuran beton ini harus dalarn kondisi
baik dan dikalibrasi dan disediakan oleh Penyedia Barang dan Jasa.
3. Pengaturan untuk pengangkutan. Penimbangan dan
pencampuran material - material harus dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
4. Seluruh pekerjaan harus diinspeksi dan dikontrol terus oleh
seorang inspector yang berpengalaman dan bertanggung jawab.
5. Pencampuran beton yang dibuat di lapangan menggunakan
perbandingan volume yang disesuaikan dengan mix design yang
dibuat oleh kontraktor untuk dapat menghasilkan mutu beton yang
sesuai dengan spesifikasi yang dimaksud ( dalam hal ini adalah mutu
beton K 225 ).
6. Mixer harus betul - betul kosong sebelum menerima material -
material dan adukan berikutnya. Mixer harus dibersihkan dan
dicucui bila mixer tidak dipakai lebih lama dari 30 menit atau bila
beton yang akan dibuat berbeda mutunya.
7. Pencampuran kembali dari beton yang sebagian sudah terjatuh
atau mengeras tidak diizinkan.
8. Ketelitian alat ukur harus dikontol minimum satu kali setiap minggu
dengan ketelitian ± 1 persen.

d. Persiapan Pengecoran
1. Pengecoran dapat dilakukan setelah pekerjaan pembesian disetujui
oleh direksi pekerjaan atau konsultan pengawas.
2. Sebelum melaksanakan pengecoran, Penyedia Barang dan Jasa
harus membersihkan seluruh area pengecoran, memeriksa dan
memperbaiki lagi bekesting dan pembesian yang masih kurang
sempurna, memeniksa dan mengkoordinasikan lagi gambar struktur
dengan desain disiplin lain berikut segala pipa, konduit atau barang -
barang lain yang akan tertanam dalam beton dan mengajukan izin
pengecoran tanpa izin tertulis dan Direksi Pekerjaan.

3. Sebelum pengecoran, semua alat - alat pembuatan beton


dan pengangkutan beton harus dalam keadaan baik dan bersih.

4. Sebelum pengecoran beton, Penyedia Barang dan Jasa harus


membasahi cetakan dan pasangan - pasangan dinding yang akan
berhubungan dengan beton sampai jenuh. Selain itu semua bidang -
Spesifikasi Teknis Jalan Paving
13
bidang beton yang lama yang akan dicor harus dikasarkan terlebih
dahulu dan kemudian dibersihkan dan kotoran - kotoran
beton yang lepas kemudian penyambungan bidang - bidang
beton yang lama harus memakai lem beton.

5. Sebelum pengecoran beton, Penyedia Barang dan Jasa


harus membersihkan / membuang air yang tergenang pada bekesting
atau area pengecoran.

(4) Pengecoran dan Perawatan Beton


a. Pengangkutan Beton
1. Metode pengangkutan yang akan digunakan Penyedia Barang dan
Jasa haruslah metode pengangkutan yang sudah dievaluasi dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Kecepatan pengangkutan harus sedemikian rupa dan cukup
cepat sehingga beton tidak kering atau kehilangan workabilitas atau
plasticitas yang selama waktu digunakan antara mencampur dan
mencetak (mengecor).
3. Sistem pengangkutan beton tidak boleh sampai menimbulkan
segregasi pada adukan beton maupun kehilangan semen dan air.
4. Pengangkutan harus diorganisir sedemikian rupa sehingga selama
pengecoran pada bagian tertentu, tak terjadi keterlambatan pada cor
sambungan dingin (colt join).
5. Semua peralatan yang digunakan untuk pengangkutan harus
dibersihkan dan dicuci bila pekerjaan terhenti lebih lama dari 30
menit.

b. Pengecoran Beton
1. Pengecoran beton harus berlang sung terus menerus tanpa
berhenti sampai mencapai siar - siar pelaksanaan yang sudah
direncanakan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Pemadatan beton untuk struktur yang cukup tebal yang
dilaksanakan lapis perlapis dengan tebal tiap lapisan maksimum 40
cm.
3. Metode penuangan dan pemadatan beton harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi segregasi pada beton.
4. Tinggi jatuh vertikal pada peng USVV tidak boleh lebih dan 150
cm. Untuk dinding - dinding, kolom - koloin, atau bagian -
bagian yang tinggi, beton tidak boleh dicor dan atas, tetapi
pengecoran barus dilakukan memulai sisi bekesting.
5. Saluran curam tidak boleh digunakan untuk pengecoran beton,
kecuali dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Bila diizinkan,
saluran curam harus terbuat dan metal yang dapat mengalirkan
adukan beton tanpa terjadinya pemisahan bahan dan harus dicor
dengan sudut tidak lebih datar dan perbandingan 1 (satu ) tegak, 2 (
dua) mendatar.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


14
6. Beton harus dipadatkan dengan vibrator mekais yang dikerjakan
oleh orang - orang yang berpengalaman dan trampil. Pekerjaan beton
yang telah selesai harus merupakan suatu massa yang bebas dan
lubang - lubang, segregasi dan keropos.
7. Vibrator yang dipakai haruslah vibrator yang mempunyai frekwensi
tidak kurang dan 6000 sirklus permenit dan mempunyai lengan
sepanjang 6 meter atau lebih.
8. Selama pemadatan beton, Penyedia Barang dan Jasa harus menjaga
agar tidak terjadi “over vibration” yang akan mengakibalkan
segregasi. Selain itu Penyedia Barang dan Jasa juga harus menjaga
agar tulangan - tulangan (terutama tulangan yang telah masuk
beton) tidak mengalami getaran langsung dan vibrator.
9. Penyedia Banang dan Jasa harus menyediakan vibrator - vibrator
dengan kondisi yang baik dan cukup.
10. Selama han hujan pengecoran tidak boleh dilakukan dan beton yang
baru dicor harus dilindungi dan air hujan. Selain itu penghentian
beton yang baru dicor harus dilindungi terhadap pengikisan air hujan
(terutama pada balok, kolom dan dinding).
11. Sebelum pengecoran berikutnya dikerjakan, seluruh beton yang
kena hujan / aliran air hujan harus diperiksa, diperbaiki dan
dibersihkan dulu terhadap beton - beton yang tercampur / terkikis air
hujan. Pengecoran selanjutnya harus mendapatkan izin Direksi
Pekeijaan terlebih dahulu.
c. Kualitas Pekerjaan Beton
1. Direksi Pekerjaan berhak menolak semua pekerjaan beton yang
tidak memenuhi syarat sebagai berikut :
Konstruksi beton keropos.
Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang
direncanakan atau posisinya yang tidak sesuai dengan gambar.
Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti
yang direncanakan
Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lain.
Konstruksi beton yang mengalami cacat - cacat lainnya.
Penyedia Barang dan Jasa harus mengganti / membongkan
dan memperbaiki beton - beton yang tidak memenuhi syarat
atas biaya sendiri sesuai dengan instruksi dari Direksi
Pekerjaan dan Perencanaan.

2. Kekuatan beton harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI - 1971


BAB 4.5,4.6,4.7 dan 4.8.
3. Struktur beton harus mempunyai ukuran - ukuran dimensi
lokasi dan bentuk yang tidak boleh melampaui toleransi dibawah ini
:

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


15
Posisi garis as dan penyelesaian bagian struktur pada semua
titik maksimum bergeser ± 0,5 cm dan posisi seharusnya.
Vaniasi ukuran - ukuran dimensi struktur yang <3 m adalah ±
0,5 cm
Variasi ukuran - ukuran dimensi struktur yang <3 m adalah ± 1
cm.
4. Perawatan Beton
Sebelum proses pengerasan beton, konstruksi beton, cetakan
dan penulangan tidak boleh terganggu atau mengalami
pembebanan yang dapat merusak struktur beton muda ini. Oleh
karena itu Penyedia Barang dan Jasa dilanang mempergunakan
lantai yang masih muda umurnya untuk tempat penimbunan
material atau lalu lintas minimal
14 hari umurnya.
Beton harus dilindungi dan hujan lebat, aliran air hujan
dan dan kerusakan yang disebabkan oleh alat - alat. Dua jam
setelah pengecoran beton, semua beton harus selalu dalam
keadaan basah, paling sedikit 10 hari dengan cara dibasahi
dengan air terus menerus, direndam atau dengan sistem disiram
air dan pipa yang berhubungan atau sistem lain yang dapat
membuat kondisi beton basah, untuk kolom beton dapat
digunakan karung basah yang dililitkan.
Bekesting kayu tetap dibiarkan tinggal agar beton itu tetap
basah selama perawatan untuk mencegah retak patah
sambungan dan pengeringan beton yang terlalu cepat.
Air yang dipergunakan untuk perawatan harus air bersih dan
sama sekali bebas dan unsur - unsur kimia yang mungkin
menyebabkan perubahan warna beton.

III.1.3 Dasar Pembayaran


Volume yang ditentukan sebagai mana diberikan di atas akan dibayar per satuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar pembayaran bagi item
pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan, bahan – bahan yang
diperlukan, alat bantu yang digunakan, pengujian serta pekerjaan lain yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dimaksud.
SAT.
NO URAIAN
PENGUKURAN
1 Pekerjaan Beton M3

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


16
PASAL 3.2
PEKERJAAN PEMBESIAN

III.2.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Lingkup tugas pekerjaan pembesian yang harus dikerjakan oleh Penyedia


Barang/Jasa adalah meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dalam pelaksanaan
pekerjaan pembesian sehingga dicapai hasil pekerjaan pembesian yang baik dan
sempurna.
III.2.2 Pekerjaan Penulangan
5.2.1 Ruang Lingkup
Pekerjaan pembesian terdiri dari pelaksanaan pekerjaan
penulangan/pembesian untuk semua jenis pekerjaan yang disebutkan
diatas.
5.2.2 Bahan Pembesian
a. Besi yang digunakan adalah besi polos U – 24 untuk penggunaan besi
dengan Ø ≤12 mm dan besi Ulir U – 36 untuk besi dengan Ø > 12 mm
b. Ukuran diameter dan panjang besi/tulangan yang dipakai harus sesuai
dengan gambar teknik, terkecuali ditunjukkan secara tertulis oleh direksi
teknis.
c. Semen jenis besi yang digunakan barus diperoleh dan pemasok / pabrik
yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d. Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dan laboratorium balk pada saat pemesanan,
secara periodik juga diambil minimum 2 contoh percobaan tegangan -
tegangan sebanyak minimum 3 kali, yaitu pada waktu permulaan besi
datang, kemudian pada pertengahan dan akhir pekeijaan pembesian. Akan
tetapi apabila selama pelaksanaan ditemukan hal - hal yang meragukan,
percobaan tegangan - tegangan harus dilakukan lagi. Selain itu Penyedia
Barang dan Jasa juga wajib melakukan percobaan tank dan lengkung
dingin sebanyak 1 set percobaan setiap 10 ton besi untuk besi berdiameter
> 12 mm. Panjang contoh yang diambil adalah I m dan tiap batang besi
diambil 3 bh contoh.

5.2.3 Pelaksanaan Pembesian


a. Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati - hati dan teliti,
tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar
dan tidak menyimpang dan TCPSBUBG - 1991 dan / atau PBI 1971.
b. Pembengkokan besi beton barus dilakukan oleh tenaga ahli dengan
mempergunakan alat - alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
cacat, patah, retak - retak, dan kerusakan - kerusakan lainnya.
c. Pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin.
d. Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak
boleh dibengkokkan dilapangan, kecuali ada izin khusus dan perencana
dan atau Direksi Pekerjaan.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


17
e. Sebelum penyetelan dan pemasangan tulangan, Penyedia Barang dan Jasa
harus membuat rencana kerja dan pembongkatan baja tulangan (bending
schudule) yang harus diserahkan ke Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan.
f. Tulangan - tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga
selama pengecoran tidak berubah tempatnya. Untuk membantu
penempatan tulangan ini, Penyedia Barang dan Jasa harus memasang
“beton tahu” , “kaki ayam” dan bahan pembantu lainnya secukupnya.
g. Sebelum baja tulangan dipasang, baja harus bebas dari kulit besi, karat,
lemak kotoran serta bahan - bahan lain yang dapat mengurangi daya
lekat. Jika terjadi keterlambatan pengecoran maka pembesian harus
diperiksa dan dibersihkan ulang.
h. Sambungan batang tulangan dengan menggunakan las tidak diizinkan.
Semua sambungan batang tulangan harus sesuai dengan ketentuan
TCPSBUBG - 1991 pasal3.5dan3.16.
i. Tebal selimut beton yang tersedia harus sesuai dengan TCPSBUBG -
1991 pasal 3.16.

III.2.3 Dasar Pembayaran


Volume yang ditentukan sebagai mana diberikan di atas akan dibayar per satuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar pembayaran bagi item
pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan, bahan – bahan yang
diperlukan, alat bantu yang digunakan, pengujian serta pekerjaan lain yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dimaksud.

SATUAN
NO URAIAN PENGUKURAN
1. Pembesian Kg (Kilogram)

Pasal 3.3
PEKERJAAN BEGISTING

III.3.1 Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup tugas pekerjaan begisting yang harus dikerjakan oleh Penyedia
Barang/Jasa adalah meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dalam
pelaksanaan pekerjaan begisting sehingga dicapai hasil pekerjaan begisting yang
baik dan sempurna

III.3.2 Pekerjaan Begesting


6.2.1 Ruang lingkup
Pekerjaan begesting yang dikerjakan adalah untuk begesting sloof,
kolom, balok, ringbalk, dan pekerjaan beton lain yang membutuhkan
begisting

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


18
6.2.2 Bahan Begesting
a. Bahan - bahan yang dipakai untuk bekesting adalah kayu &
multiplek. Sedangkan bahan - bahan yang dapat digunakan untuk
acuan penyangga adalah kayu, bambu atau tiang / pipa logam.
b. Penggunaan bahan - bahan pembantu pelepasan bekesting seperti “from
oil released agent” harus seizin dan Direksi Pekerjaan dan untuk itu
Penyedia Barang dan Jasa hams memberikan data - data teknis dan produk
tersebut ke Direksi Pekerjaan.
6.2.3 Pembuatan dan Pemasangan Begesting
a. Pembuatan begisting harus sesuai dengan ukuran beton yang tertera
dalam gambar rencana.
b. Sistem begesting harus diajukan dan disetujui terlebih dahulu oleh
Direksi Pekerjaan, khususnya yang menyangkut jenis / dimensi -
dimensi bekesting dan jarak - jarak acuan penyangga.
c. Begesting tidak boleh bocor dan cukup kaku untuk mencegah
perpindahan tempat atau kelongsoran dan penyangga. Permukaan
bekesting harus halus dan rata, tidak boleh ada lekukan, lubang - lubang
dan tidak boleh melendut. Sambun - sambungan pada bekesting hams
diusahakan lurus dan rata dalam arah horizontal dan vertical.

d. Khusus untuk struktur beton exposed maupun stuktur beton lainnya


yang perlu menggunakan minyak atau bahan sejenis pada bekestingnya,
Penyedia Barang dan Jasa harus mengoleskan minyak tersebut
seperlunya dan harus menjaga agar minyak tersebut tidak sampai
mencemani batang tulangan dan sambungan konstruksi.

e. Khusus untuk bekesting - bekesting kolom maka pada tepi bawah


kolom pada 2 sisi harus dibuatkan bukaan untuk mengeluarkan kotoran
- kotoran yang terdapat pada dasar kolom dan bukaan ini boleh ditutup
setelah dasar kolom diperiksa kebersihannya dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Hal yang sama juga harus dikerjakan pada balok -
balok yang tinggi atau dinding
- dinding beton. Bekesting untuk beton biasa (yang perlu diplester
permukaannya) harus dibasahi dengan seksama sebagai pengganti
minyak beton dicor.
f. Tiang - tiang penyangga vertikal barus dibuat sebaik mungkin
untuk memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya
kerusakan atau overstress atau perpindahan tempat pada beberapa
bagian konstruksi yang dibebani.
g. Struktur tiang - tiang penyangga harus ditempatkan pada posisi
sedemikian rupa sehingga konstruksi ini benar - benar stabil, kuat dan
kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban - beban yang berada
diatasnya selama pelaksanaan beton.
h. Semua tiang - tiang penyangga tidak boleh ditempatkan langsung
diatas tanah, tetapi harus berpijak diatas balok kayu rata atau lantai
kerja dengan kokoh. Selain itu semua tanah dasar didaerah sekitar
penyangga harus dipadatkan sampai cukup kuat untuk menahan beban
diatasnya.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


19
i. Semua begesting yang akan dipergunakan harus dalam keadaan
bersih dan tidak boleh tercemar oleh bahan - bahan yang dapat
menurunkan mutu beton.
6.2.4 Pembongkaran Begesting
a. Begisting boleh dibongkar setelah umur beton mencukupi atau sesuai
dengan petunjuk direksi. Dalam hal ini begisting Plat lantai, Plat atap
dan balok yang menggantung ( tanpa dukungan dibawahnya ) boleh
dibongkar setelah umur beton mencapai 21 hari, dan untuk begisting
kolom dapat dibongkat setelah umur beton mencapai 2 hari.
b. Semua pekerjaan pembongkaran bekesting baru dapat dimulai setelah
ada izin tertulis dan Direksi Pekerjaan.
c. Bila pada saat pembuatan beton tidak digunakan suatu bahan
pencampur (admixture / additive) khusus, maka waktu
minimum pembongkaran bekesting harus didasarkan pada PBI - 1971
dan hasil uji tekan beton.
d. Dengan adanya pembongkaran bekesting dan / atau acuan pada
beton, struktur - struktur bangunan tidak mengalami perubahan bentuk,
kerusakan ataupun pembebanan yang melebihi beban rencana.
e. Pertanggung jawaban atas keselamatan semua pihak pada
bongkaran bekesting atau acuan berada dipihak Penyedia Barang dan
Jasa.
III.3.3 Dasar Pembayaran
Volume yang ditentukan sebagai mana diberikan di atas akan dibayar per
satuan pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar pembayaran
bagi item pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana pembayaran
tersebut merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan, bahan –
bahan yang diperlukan, alat bantu yang digunakan, pengujian serta pekerjaan
lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dimaksud.

NO URAIAN SAT. PENGUKURAN


1. Begisting Meter Persegi (m2)

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


20
BAB IV.
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
Pasal IV.1
Pekerjaan Plesteran

IV.1.1 Plesteran 1 : 5
(1) Lingkup Pekerjaan:
Meliputi pekerjaan persiapan bagian yang akan diplester, plesteran
dikerjakan pada dinding dan bangunan lain seperti tertera dalam Gambar
Rencana, termasuk pengadaan bahan dan peralatan pembantu.
(2) Bahan-Bahan
Pekerjaan Plesteran menggunakan bahan dasar dari semen (PC) dan
PasirPasang.
Semen
Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai
kwalitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton. Semen portland
yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan memenuhi
syaratsyarat dalam NI-8.
Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan P.U.B.B. - N.I.
3. pasal 14 ayat 2.
Air
Air yang digunakan untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak
mengandung lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI 1982 pasal -
9.

Adonan mortar untuk plesteran menggunakan campuran 1 PC : 5 Ps,


dengan asumsi untuk 1 m2 pekerjaan plesteran menggunakan 5,184 Kg PC
dan 0,026 m3 Pasir Pasang. Pelaksana harus mengajukan contoh bahan
terlebih dahulu kepada direksi pekerjaan untuk disetujui. Adukan harus
dilaksanakan dengan mixer dan secara manual pada saat keluar dari mixer.
Adukan yang mulai mengeras tidak boleh digunakan lagi.
(3) Cara Pelaksanaan :
Semua pemasangan bata harus diselesaikan dengan plesteran 1 Ps : 5
Pc kecuali ditentukan lain dalam gambar. Seluruh bidang yang akan
diplester harus dibersihkan lubang - lubang yang tidak diperlukan harus
ditutup dengan rapi. Siar atau spasi antara rabat harus dikerok dan kemudian
dibasahi dengan air.
Permukaan plestaran harus lurus, rata dan rapi secara horizontal
maupun vertikal. Setiap lekukan harus dibuat rapi lurus
sesuai dengan kebutuhan/gambar rencana.
Untuk bagian dinding yang akan diselesaikan dengan cat, pada plesteran
yang telah benar - benar kering dilakukan dengan pengacian dengan semen
sampai didapat permukaan yang halus, rata, lurus dan tidak bergelombang.

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


21
Pasal IV.2
Pekerjaan Acian
IV.2.1 Pekerjaan Acian
(1) Lingkup Pekerjaan:
Meliputi pekerjaan persiapan bagian yang akan diaci, acian dilaksanakan pada
setiap bagian bangunan yang sudah diplester. Pekerjaan acian ini termasuk
pengadaan bahan dan peralatan pembantu.
(2) Bahan-Bahan
Pekerjaan acian menggunakan bahan dasar dari semen (PC).
Semen
Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai
kwalitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton. Semen portland
yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan memenuhi
syaratsyarat dalam NI-8.
Air
Air yang digunakan untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak
mengandung lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI 1982 pasal -
9.
Adonan mortar untuk acian menggunakan campuran semen dengan air,
dengan asumsi untuk 1 m2 pekerjaan acian menggunakan 3,25 Kg PC dan
air secukupnya . Pelaksana harus mengajukan contoh bahan terlebih
dahulu kepada direksi pekerjaan untuk disetujui.
(3) Cara Pelaksanaan :
Seluruh bidang yang akan diaci harus dibersihkan lubang - lubang
yang tidak diperlukan harus ditutup dengan rapi. Siar atau spasi
antara rabat harus dikerok dan kemudian dibasahi dengan air.
Permukaan acian harus lurus, rata dan rapi secara horizontal
maupun vertikal.Setiap lekukan harus dibuat rapi lurus sesuai
dengan kebutuhan/gambar rencana.
Pada plesteran yang telah benar - benar kering dilakukan dengan
pengacian dengan semen sampai didapat permukaan yang halus, rata,
lurus dan tidak bergelombang.

Dasar Pembayaran Pekerjaan Plesteran dan Acian


Volume yang ditentukan sebagai mana diberikan di atas akan dibayar per satuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar pembayaran bagi item
pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan, bahan – bahan yang
diperlukan, alat bantu yang digunakan, pengujian serta pekerjaan lain yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dimaksud.

NO URAIAN SAT PENGUKURAN


Pekerjaan plesteran tebal 15 mm campuran 1Pc : M2
1 5Ps
2 Pekerjaan acian M2

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


22
BAB V
PEKERJAAN PAVING
A. Umum
(1) Uraian
Pekerjaan ini meliputi pemasangan Jalan paving blok, terdiri dari galian tanah, urugan
tanah kembali, urugan pasir, pemadatan tanah, pemasangan paving blok yang
digunakan sebagai pekerjaann utama untuk perkerasan dan pemeliharaan jalan
lingkungan serta dengan kemiringan melintang yang benar sebagai permukaan
lapisan jalan yang baru.

(2) Toleransi Ukuran


a. Ketebalan paving block seperti yang ditunjukkan pada gambar standar dan tidak
boleh kurang dari 8 cm. Dimensi paving blok minimal lebar 10 cm x panjang 20
cm x tebal 8 cm, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Direksi Teknik.
b. Permukaan masing-masing pasangan paving block pada setiap pelapisan tidak
boleh berbeda dari permukaan normal.
c. Tebal urugan pasir 5 cm, dan ketebalan yang harus dipasang harus sampai tingkat
dan ketinggian yang diatur dilapangan serta sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Teknik. Tebal rata-rata yang ditetapkan pada gambar rencana adalah
berdasarkan pemeriksaan visual yang diberikan sebagai perkiraan tebal rata- rata
yang diperlukan.
d. Bila diuji dengan satu mal punggung jalan atau batang lurus 3 m, variasi
permukaan urugan pasir tidak boleh melebihi 10 mm pada setiap titik tingkat dan
ketinggian yang telah ditetapkan.
e. Ukuran beton tepi (kanstin) harus sesuai dengan dimensi yang tercantum dalam
dokumen Gambar Teknis dan RAB, lebar dan tinggi yang harus dipasang harus
sampai tingkat dan ketinggian yang diatur dilapangan serta sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Teknik. Lebar dan tinggi rata-rata yang ditetapkan
pada gambar rencana adalah berdasarkan pemeriksaan visual yang diberikan
sebagai perkiraan tebal rata- rata yang diperlukan.

(3) Penjadwalan Pekerjaan


Paving block mula-mula harus dibentuk lebih kecil dari penampang melintang yang
direncanakan. Pembentukan akhir untuk persiapan pembuatan lapisan serta
perbaikan kerusakan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan, baru dikerjakan
sesudah tempat-tempat sambungan dan elevasinya sudah disiapkan.

(4) Contoh-contoh Bahan


Contoh-contoh bahan paving yang digunakan untuk pekerjaan paving block harus
diperiksa dan disetujui Direksi Teknik sebelum pekerjaan dimulai.

(5) Perbaikan Pekerjaan yang tidak memuaskan


Setiap bagian pekerjaan yang menunjukkan ketidakteraturan atau cacat cacat
dikarenakan jeleknya penanganan atau gagalnya kontraktor untuk mematuhi
persyaratan spesifikasi, harus diperbaiki oleh kontraktor sampai memuaskan Direksi
Teknik tanpa ada biaya tambahan.

A. BAHAN-BAHAN
(1) Paving
Jenis paving yang dipakai adalah paving blok khusus untuk pekerjaan jalan dengan
kualitas mutu paving blok K-300 dan ukuran dimensi paving blok harus sesuai yang
dipersyaratkan dalam Gambar teknik dan RAB yang tertuang dalam dokumen kontrak
terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Teknik. Tebal minimal paving yang dipakai
adalah 8 cm.
(2) Urugan pasir dengan bahan terpilih berupa pasir pasang untuk pelapisan paving blok
yang digunakan sebagai bahan dasar dan perbaikan bagian di bawah pelapisan
pasangan paving block dari pasir, kerikil berpasir atau bahan berbutir bergradasi baik
yang disetujui lainnya dengan ukuran batu maksimum 20 mm.

(3) Bahan filter


Bahan-bahan untuk membuat lapisan dasar menyerap air, kantong kantong filter
ataupun lubang pelepasan pada pelapisan pekerjaan yang disetujui harus keras, awet,
yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Spesifikasi Teknis Jalan Paving
23
B. PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Penyiapan lapangan.
(2) Lokasi jalan dibersihkan dari segala kotoran dan tumbuhan yang mengganggu
pekerjaan.
(3) Galian tanah dikerjakan untuk tempat pondasi beton tepi (kanstin). Dimensi galian
ditentukan berdasarkan gambar teknik terlampir.
(4) Peninggian badan jalan dengan menggunakan bahan pasir urug sehingga mencapai
peil yang ditetapkan.
(5) Kansteen jadi sebagai pengunci Paving block jalan dengan dimensi 10/20 di pasang
rata dan rapi pada sisi kiri kanan jalan.
(6) Diatas permukaan pasir urug padat disusun paving block dipasang rapat satu sama
lain dengan susunan motif anyaman tikar (zig-zag).
(7) Sebagai pengikat antara paving blok dengan beton tepi di isi dengan adonan mortar
campuran 1 : 3 : 5 dan pada celah paving blok yang tidak rapat segera diisi dengan
pasir halus (pasir urug) sambil disiram air sampai rapat.
(8) Bagian sisi luar beton tepi (kanstin) di beri penahan baru berupa urugan tanah dan
disesuaikan dengan keadaan lokasi setempat.
(9) Semua pekerjaan diatas ukuran, jarak dan bahan dipergunakan sesuai gambar teknik
terlampir dan menurut petunjuk Direksi Teknik

C. CARA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas akan dibayar per satuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam Daftar Pembayaran bagi item
pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana harga dan pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan dan biaya – biaya yang
diperlukan dalam penyelesaian Pekerjaan Jalan Paving Blok sebagaimana diuraikan
sebelumnya dalam bab ini.

SATUAN PENGUKURAN
URAIAN

Galian Tanah Meter kubik


Pasangan Paving Blok K-300 tebal 8 m Meter Persegi
Kanstin 40 (10-18-40) Meter lari
Kanstin 60 (18-30-60) Meter lari
Topi Uskup Meter Persegi

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


24
PENUTUP

(1) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS/Spesifikasi ini yang masih
termasuk lingkup dalam pelaksanaan ini Penyedia Barang / Jasa harus
menyelesaikan, sesuai dengan petunjuk, Perintah Direksi, baik sesudah atau selama
berjalannya pekerjaan, serta perubahan-perubahan didalam Berita Acara
Aanwijzing.
(2) Hal-hal yang timbul dalam pelaksanan dan diperlukan penyelesaian dilapangan
akan dibicarakan dan diatur oleh Direksi Pekerjaan dan dibuat Berita Acara.

BLORA,
Tanggal : 3 April 2023

Pejabat Pembuat Komitmen


DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN
DAN PERHUBUNGAN
KABUPATEN BLORA

DENNY ADHIHARTA S., ST, MT


Pembina
NIP. 197312242005011005

Spesifikasi Teknis Jalan Paving


25

Anda mungkin juga menyukai