PAKET PEKERJAAN :
SUB KEGIATAN :
PENYEDIAAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM
DI PERUMAHAN
UNTUK MENUNJANG FUNGSI HUNIAN
KEGIATAN:
URUSAN PENYELENGGARAAN PSU PERUMAHAN
LOKASI :
KECAMATAN CEPU
SUMBER DANA
BANKEU APBD PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2023
Keterangan:
Spesifikasi teknis disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen berdasar jenis pekerjaan yang
akan di lelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis barang, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
BAB I
UMUM
1.2 Pemeriksaan
(1) Setiap saat Direksi Teknis berhak untuk memeriksa setiap pekerjaan Penyedia
Barang dan Jasa. Walaupun demikian Direksi Teknis tidak wajib untuk
melakukan pemeriksaan terus – menerus. Apabila terjadi kesalahan selama
dalarn proses pelaksanaan pekerjaan maka tidak membebaskan Penyedia Barang
dan Jasa dari tanggung jawabnya.
(2) Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan RKS, gambar - gambar rencana,
peraturan - peraturan yang berlaku dan kaidah - kaidah teknis harus
diperbaiki atau diganti atas biaya dari Penyedia Barang dan Jasa.
PASAL 1.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pasal 2
PEKERJAAN PAVINGISASI
BAB II
PEKERJAAN PASANGAN
Air
Air yang digunakan untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak
mengandung lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI 1982 pasal -
9
Adukan
Adonan mortar untuk pasangan pondasi batu belah menggunakan campuran
perekat 1 PC : 5 PS dengan asumsi 1 m3 pekerjaan pondasi batu belah
menggunakan adonan mortar dari 136 Kg PC dan 0,544 m3 pasir pasang.
Pelaksana harus mengajukan contoh bahan terlebih dahulu kepada direksi
pekerjaan untuk disetujui. Adukan harus dilaksanakan dengan mixer
dan secara manual pada saat keluar dari mixer. Adukan yang mulai mengeras
tidak boleh digunakan lagi.
(3) Cara Pelaksanaan
Pemasangan batu belah untuk pondasi harus mengikuti peraturan
dengan tahapan yang lazim dilakukan atas petunjuk pengawas (untuk
pematokan / propil, penarikan benang dll).
Pekerjaan Pasangan Pondasi batu belah dapat dilaksanakan setelah
pekerjaan galian dan urugan pasir dapat diterima oleh Direksi Teknis.
Pengikatan pada pasangan batu belah harus dilakukan secara baik
dan sempurna.
Semua pasangan harus lurus, rata secara horisontal maupun vertikal
dan dilakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak
lebih dari
30 cm diatas sebelah
bawahnya.
Semua pasangan batu belah yang sudah selesai dikerjakan harus dijaga
agar jangan sampai terkena benturan keras yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada pasangan tersebut.
SATUAN
NO URAIAN
PENGUKURAN
1 Pondasi pasangan batu belah 1Pc : 5Ps Meter Kubik ( m3)
2 Pasangan batu belah 1Pc : 5Ps Meter Kubik ( m3)
PASAL 3.1.
PEKERJAAN BETON
(2) Bahan-Bahan
a. Semen
1. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement
dengan asumsi satu zak isi 40 kg, dan memenuhi standart SNI.
2. Seluruh pekerjaan kontruksi beton ini harus menggunakan satu
merk semen. Penggantian merk semen hanya dapat dilaksanakan
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Semen - semen yang
dipergunakan harus diperoleh dari pabrik yang telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
3. Penyedia Barang dan Jasa harus menyimpan semen di
tempat penyimpanan yang baik dan memenuhi syarat. Semua semen
yang telah menunjukkan indikasi rusak dan / tercemar (menggumpal,
mengeras, tercampur dengan kotoran, kena air atau lembab) tidak
boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari lokasi Kegiatan
atas biaya Penyedia Barang dan Jasa.
4. Setiap saat Direksi Pekerjaan berhak meminta agar Penyedia Barang
dan Jasa memberikan laporan test - test semen di laboratorium.
b. Agregat
1. Agregat kasar yang dapat dipakai adalah koral atau batu pecah
(crushed stone) yang mempunyai susunan gradasi yang baik, padat
dan cukup keras. Agregat halus yang digunakan tidak boleh
mengandung lumpur lebih dan 5% (ditentukan terhadap berat
kering). Semua agregat yang digunakan harus memenuhi syarat PBI -
1971 bab 3 ayat 3.3, 3.4, & 3.5
b. Pengujian Beton
1. Penyedia Barang dan Jasa hams menyediakan tenaga kerja,
material. tempat dan semua peralatan untuk melakukan sernua uji
beton dibawah ini, yaitu
2. Uji kubus dengan ukuran l5 x 15 x 15cm atau silinder diameter
15 cm tinggi 30 cm
c. Pembuatan Beton
1. Penyedia Barang dan Jasa bertanggung jawab penuh atas seluruh
pembuatan beton yang baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
2. Dalam pembuatan beton ini, Penyedia Barang dan Jasa harus
memakai sistem” weight batching plant” & volumetric sistem (
untuk mengukur air) yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semua alat ukur untuk pencampuran beton ini harus dalarn kondisi
baik dan dikalibrasi dan disediakan oleh Penyedia Barang dan Jasa.
3. Pengaturan untuk pengangkutan. Penimbangan dan
pencampuran material - material harus dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
4. Seluruh pekerjaan harus diinspeksi dan dikontrol terus oleh
seorang inspector yang berpengalaman dan bertanggung jawab.
5. Pencampuran beton yang dibuat di lapangan menggunakan
perbandingan volume yang disesuaikan dengan mix design yang
dibuat oleh kontraktor untuk dapat menghasilkan mutu beton yang
sesuai dengan spesifikasi yang dimaksud ( dalam hal ini adalah mutu
beton K 225 ).
6. Mixer harus betul - betul kosong sebelum menerima material -
material dan adukan berikutnya. Mixer harus dibersihkan dan
dicucui bila mixer tidak dipakai lebih lama dari 30 menit atau bila
beton yang akan dibuat berbeda mutunya.
7. Pencampuran kembali dari beton yang sebagian sudah terjatuh
atau mengeras tidak diizinkan.
8. Ketelitian alat ukur harus dikontol minimum satu kali setiap minggu
dengan ketelitian ± 1 persen.
d. Persiapan Pengecoran
1. Pengecoran dapat dilakukan setelah pekerjaan pembesian disetujui
oleh direksi pekerjaan atau konsultan pengawas.
2. Sebelum melaksanakan pengecoran, Penyedia Barang dan Jasa
harus membersihkan seluruh area pengecoran, memeriksa dan
memperbaiki lagi bekesting dan pembesian yang masih kurang
sempurna, memeniksa dan mengkoordinasikan lagi gambar struktur
dengan desain disiplin lain berikut segala pipa, konduit atau barang -
barang lain yang akan tertanam dalam beton dan mengajukan izin
pengecoran tanpa izin tertulis dan Direksi Pekerjaan.
b. Pengecoran Beton
1. Pengecoran beton harus berlang sung terus menerus tanpa
berhenti sampai mencapai siar - siar pelaksanaan yang sudah
direncanakan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Pemadatan beton untuk struktur yang cukup tebal yang
dilaksanakan lapis perlapis dengan tebal tiap lapisan maksimum 40
cm.
3. Metode penuangan dan pemadatan beton harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi segregasi pada beton.
4. Tinggi jatuh vertikal pada peng USVV tidak boleh lebih dan 150
cm. Untuk dinding - dinding, kolom - koloin, atau bagian -
bagian yang tinggi, beton tidak boleh dicor dan atas, tetapi
pengecoran barus dilakukan memulai sisi bekesting.
5. Saluran curam tidak boleh digunakan untuk pengecoran beton,
kecuali dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Bila diizinkan,
saluran curam harus terbuat dan metal yang dapat mengalirkan
adukan beton tanpa terjadinya pemisahan bahan dan harus dicor
dengan sudut tidak lebih datar dan perbandingan 1 (satu ) tegak, 2 (
dua) mendatar.
SATUAN
NO URAIAN PENGUKURAN
1. Pembesian Kg (Kilogram)
Pasal 3.3
PEKERJAAN BEGISTING
IV.1.1 Plesteran 1 : 5
(1) Lingkup Pekerjaan:
Meliputi pekerjaan persiapan bagian yang akan diplester, plesteran
dikerjakan pada dinding dan bangunan lain seperti tertera dalam Gambar
Rencana, termasuk pengadaan bahan dan peralatan pembantu.
(2) Bahan-Bahan
Pekerjaan Plesteran menggunakan bahan dasar dari semen (PC) dan
PasirPasang.
Semen
Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai
kwalitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton. Semen portland
yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan memenuhi
syaratsyarat dalam NI-8.
Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan P.U.B.B. - N.I.
3. pasal 14 ayat 2.
Air
Air yang digunakan untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak
mengandung lumpur/minyak/asam basa serta memenuhi PUBI 1982 pasal -
9.
A. BAHAN-BAHAN
(1) Paving
Jenis paving yang dipakai adalah paving blok khusus untuk pekerjaan jalan dengan
kualitas mutu paving blok K-300 dan ukuran dimensi paving blok harus sesuai yang
dipersyaratkan dalam Gambar teknik dan RAB yang tertuang dalam dokumen kontrak
terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Teknik. Tebal minimal paving yang dipakai
adalah 8 cm.
(2) Urugan pasir dengan bahan terpilih berupa pasir pasang untuk pelapisan paving blok
yang digunakan sebagai bahan dasar dan perbaikan bagian di bawah pelapisan
pasangan paving block dari pasir, kerikil berpasir atau bahan berbutir bergradasi baik
yang disetujui lainnya dengan ukuran batu maksimum 20 mm.
SATUAN PENGUKURAN
URAIAN
(1) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS/Spesifikasi ini yang masih
termasuk lingkup dalam pelaksanaan ini Penyedia Barang / Jasa harus
menyelesaikan, sesuai dengan petunjuk, Perintah Direksi, baik sesudah atau selama
berjalannya pekerjaan, serta perubahan-perubahan didalam Berita Acara
Aanwijzing.
(2) Hal-hal yang timbul dalam pelaksanan dan diperlukan penyelesaian dilapangan
akan dibicarakan dan diatur oleh Direksi Pekerjaan dan dibuat Berita Acara.
BLORA,
Tanggal : 3 April 2023