BAB 1
SPESIFIKASI UMUM
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.3. Lingkup Pekerjaan perencanaan gedung ini terdiri dari beberapa item pekerjaan yaitu
:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Arsitektur
1.4. Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu, dengan kualitas yang
memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian Penyediaan, dan
pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan :
a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan/RKS dan Spesifikasi Teknis.
b. Gambar-gambar perencanaan dan detail.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan penjelasan tambahan lainnya.
d. Petunjuk Konsultan pengawas/Konsultan Pengawas.
e. Peraturan-peraturan umum lainnya yang berlaku.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
PASAL 2
SYARAT- SYARAT UMUM
2. Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur gedung SK SNI 1726-2019.
3. SNI 7869-2015: Ketentuan Seismik untuk struktur Baja Bangunan Gedung. SNI
4. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, SNI 1727-2019 atau tahun terbaru.
5. Sistem proteksi petir pada bangunan, SNI 03-7015-2004
6. Tata cara perencanaan proteksi bangunan dan peralatan terhadap sambaran petir, SNI 03-6652-
2002
7. Spesifikasi bahan bangunan
- Peraturan Cement Portland Indonesia, SNI 2049-2015.
- Spesifikasi bahan bangunan bagian a (bahan bangunan bukan logam), SNI 03-6861.1-2002
- Spesifikasi agregat beton (ASTM C33/C33M - 13, IDT), SNI 8321-2016
- Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen,
SNI 03-6820-2002
- Spesifikasi bata ringan untuk pasangan dinding SNI 8640-2018
- Spesifikasi beton struktural, SNI 6880-2016
- Ubin keramik - Definisi, klasifikasi,karakteristik dan penandaan, SNI ISO
- 13006:2010
8. Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas, maupun
standar nasional lainya, maka diberlakukan Standar Internasional atau persyaratan teknis dari
pabrik/produsen yang bersangkutan.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
9. Dan lain-lain yang secara nyata termasuk di dalam Dokumen/Gambar, RKS, Spesifikasi Teknis,
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/ Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainya.
- Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
- Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian- bagian lain ke lapangan.
- Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
- Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga- tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/
jasa.
- Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai
latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
- Jenis serta jumlah mesin- mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
- Cara pelaksanaan pekerjaan.
c. Rencana kerja diatas dibuat oleh Penyedia dan dimintakan persetujuan Pemimpin Proyek.
d. Apabila diperlukan, Penyedia wajib mengadakan penyempurnaan atas rencana kerja
tersebut atau sehubungan dengan adanya keterlambatan, perubahan- perubahan pelaksanaan,
dengan persetujuan Direksi, Penyedia dapat menyusun kembali rencana kerjanya.
Semua data dan gambar di atas harus sudah ditempel di Direksi Keet selambat- lambatnya
14 hari kalender terhitung dari penunjukkan pekerjaan.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestesai kemajuan pekerjaan berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam kontrak.
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara
khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar- gambar, namun tetap diperlukan agar hasil
pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai kontrak.
Penyedia barang/ jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap sesuai dengan ketentuan
spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak
memenuhi syarat, penyedia barang/ jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan
sampai dengan biaya hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.
a. Penyedia wajib menyediakan 2 (dua) buah buku besar yang digunakan untuk :
- Buku untuk mencatat tamu/ Owner /wakil owner yang datang ke lokasi pekerjaan selama
masa pelaksanaan yang selanjutnya disebut “Buku Tamu”.
b. Penyedia harus membuat Laporan Harian. Laporan Harian dibuat/diisi setiap hari untuk
mencatat hal-hal sebagai berikut :
- Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja bekerja pada hari itu serta tenaga personalia dari Penyedia
sendiri.
- Catatan bahan meliputi : bahan yang datang, bahan yang ditolak dan bahan yang
digunakan untuk pelaksanaan perkerjaan, baik jenis maupun jumlahnya.
- Jenis kegiatan bagian konstruksi yang dilaksanakan pada hari tersebut dan besarnya
kuantitas pekerjaan yang diselesaikannya.
- Hasil Jumlah alat baik yang dioperasikan dan lamanya operasi alat yang bersangkutan.
- Keadaan cuaca (hujan, banjir, ramalan pasang surut dan lain-lain).
- Hambatan/kendala yang ada.
Kemajuan dan kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus didokumentasikan dengan foto, slide
dan video kedalam Harddisk/FlashDisk sekurang-kurangnya :
- Kemajuan fisik 0%.
- Kemajuan fisik 25%
- Kemajuan fisik 50%.
- Kemajuan fisik 75%
- Kemajuan fisik 100%.
- Setelah masa pemeliharaan berakhir/penyerahan kedua.
Setiap pengambilan foto dibidik dari 3 arah dengan titik pengambilan yang tetap. Foto
tersebut dicetak dengan ukuran 3R dalam rangkap 5 dan ditata dalam satu album.
Disamping foto-foto kemajuan pekerjaan, Penyedia wajib mengambil foto pada keadaan
tertentu misalnya gelombang besar, cuaca buruk, peralatan/ Kondisi Alat-alat berat rusak dan
lain sebagainya yang mengakibatkan keterlambtan maupun kerusakan bangunan, perubahan
galian yang sudah peil, dan lain sebagainya.
Setiap pengambilan foto dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, harus
dipasang papan nama pekerjaan dengan format yang telah ditetapkan, data lapangan, tanggal
dan prestasi fisik yang saat itu telah dicapai.
b. Penyedia harus menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia cukup air minum bagi para
pekerja.
b. Penyedia harus menyediakan keperluan WC (hendaknya dibedakan) untuk para pekerja
dan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas. Fasilitas WC yang berdinding dan beratap
dilengkapi dengan saluran parit pembuangan harus dijamin tidak memberikan bau-bau kurang
sedap.
c. Penyedia harus menjamin pemeliharaan kesehatan di tempat pekerjaan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit dan menyediakan perlengkapan
d. P3K yang cukup. Peti obat-obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi kecelakaan
akibat kurang sempurna peralatan dan kelalaian, menjadi tanggung jawab Penyedia
dalam arti kata yang luas.
e. Penyedia dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang sakit.
f. Penyedia harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dan berusaha
dengan sebaik-baiknya untuk menjaga jangan sampai timbul kerusakan atau pelanggaran
hukum, oleh atau diantara para pekerja atau Sub-Penyedia dan memelihara keamanan,
melindungi para penghuni dan barang milik disekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidang pemeliharaan kesehatan pekerja,
Penyedia harus bertindak sesuai dengan semua peraturan - peraturan dan
hukumhukum yang berlaku, Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan dengan
tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.
g. Penyedia harus menyediakan helm pengaman untuk semua pegawainya yang bertugas,
tenaga kerja dan juga untuk pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung jawab
Penyedia untuk meyakini bahwa peraturan - peraturan keselamatan, termasuk memakai
alat pengaman lainnya yang diperlukan.
h. Penyedia harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di tempat pekerjaan untuk
menghindari terjadinya pencurian -pencurian terutama pada waktu orang-orang yang
bekerja. Penyedia harus memelihara gudang-gudang, ruangan-ruangan untuk menyimpan
bahan-bahan dan alat-alat serta pintu- pintunya yang jika dipandang pertu diperkuat
diperbaiki/dipasang kunci. Untuk para penjaganya, Penyedia dapat mendirikan suatu tempat
kediaman atas biaya Penyedia, dengan perjanjian bahwa tempat tersebut dapat harus
dibongkar setelah selesai pekerjaan. Penjaga keamanan harus mendaftarkan diri kepada
kantor seksi Polisi terdekat.
i. Penyedia harus menjaga dan merawat semua harta benda milik orang lain atau pihak ke tiga
disekitar lokasi pekerjaan.
j. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja Penyedia, har us diadakan
penerangan-penerangan lampu pada tempat-tempat tertentu atas biaya Penyedia.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
BAB 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 1
PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK
1.1. Pekerjaan pembuatan papan nama adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan dengan
menuliskan data pekerjaan sekurang-kurangnya sebagai berikut:
PASAL 2
PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN
2.1. Bila dalam pelaksanaan pekerjaan dalam batas rencana terdapat bangunan instalasi lainnya,
Penyedia tidak diperkenankan membongkar/ memindahkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.
2.2. Sebelum mulai pekerjaan penggalian dan pengurugan, harus dilakukan penebangan pohon
terlebih dahulu, lapisan humus dan rumput harus dibersihkan dengan hati-hati dan bebas dari sisa-sisa
tanah bawah (sub soil), bekas-bekas pohon, akar-akar, batu-batuan, semak-semak atau bahan-
bahan lain harus dikupas minimal 20 cm.
2.3. Selain itu, dalam pembersihan lahan, juga dilakukan penyemprotan anti rayap pada lokasi proyek,
jenis dan merek nati rayap atas persetujuan pengawas.
2.4. Jika dalam pembersihan lapangan ada pohon yang harus ditebang, Penyedia harus meminta ijin
terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas sebelum ditebang.
2.5. Penyedia harus bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puing-puing
ke tempat yang disetujui oleh Direksi.
2.6. Apabila pekerjaan konstruksi telah selesai menurut Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas,
maka Penyedia berkewajiban membersihkan sisa material yang tidak terpakai dari lokasi Kegiatan/
Proyek.
PASAL 3
PEKERJAAN SURVEI DAN PENGUKURAN
3.4. Semua permasalahan yang terjadi di lapangan sehubungan dengan pekerjaan pengukuran dan
pematokan harus tunduk kepada keputusan Pengawas/Direksi.
3.5. Penyedia wajib membuat bouwplank dan patok-patok pembantu sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan untuk menjamin ketelitian bentuk, posisi, arah elevasi dan lain-lain dan pengukurannya harus
dilaksanakan dengan Theodolite/Waterpass yang telah disetujui oleh Pengawas/Direksi.
3.6. Sebelum pekerjaan di mulai, bouwplank dan patok-patok pembantu harus disetujui oleh
Pengawas/Direksi dan patok-patok referensi lainnya tidak boleh disingkirkan sebelum ada perintah
Direksi.
3.7. Pengukuran dalam hal menentukan jarak dengan bangunan eksisting, Penyedia harus mendapat
persetujuan dari Direksi, yang dituangkan dalam Berita Acara.
3.8. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan.
PASAL 4
PAPAN BOUWPLANK
4.1. Semua bouwplank menggunakan kayu kruing terentang diserut rata dan terpasang
waterpass dengan peil ± 0,00 setiap jarak 2 meter papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu
berukuran 5/7 cm. pada papan bouwplank dicatat sumbu-sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur
oleh pengaruh iklim atau diberi tanda-tanda yang jelas.
4.2. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran
terhadap galian tanah pondasi (kecuali pada bangunan yang berhimpit dengan batas lahan atau
disesuaikan dengan kondisi setempat).
4.3. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpass) dan tegak lurus. Pengukuran harus memakai alat
ukur yang disetujui Konsultas Pengawas Lapangan.
permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar tidak berubah selama pekerjaan berlangsung.
4.5. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, Penyedia wajib memintakan pemeriksaan dan
persetujuan tertulis dari direksi.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
PASAL 5
PEMBUATAN DIREKSI KEET, BARAK KERJA/ GUDANG
5. 1. Penyedia harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman kerja
(work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak.
Penyedia harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan
peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.
5. 2. Material dan peralatan yang digunakan harus tersimpan secara aman dan baik, bebas dari air
dan pengaruh cuaca lainnya. Penyedia wajib membuat gudang dengan ukuran yang memadai,
memiliki sirkulasi udara yang baik.
5. 3. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain, biaya yang timbul akibat
kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuan pekerjaan.
PASAL 6
SARANA DAN PRASARANA LAINNYA
6. 2. SALURAN PEMBUANGAN
Penyedia harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah bangunan selalu
dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan. Saluran dihubungkan ke
parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Pengawas.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
BAB 3
PEKERJAAN SIPIL/ STRUKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, material/bahan, mobilisasi dan demobilisasi alat‐
alat berat seperti Dozer, Back Hoe, Dump Truck, dan Escavator yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua "pekerjaan tanah", seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi ini. Juga
termasuk semua pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan untuk bangunan seperti
yang ditentukan “Pengawas”. Pekerjaan perbaikan atau penggantian tanah jelek/sampah/humus, dan
menambah bahan. Pekerjaan Cut & Fill, menggali dan mengurug dan memadatkan tanah.
b. Keadaan Tanah.
Penyedia/Kontraktor berkewajiban untuk memeriksa keadaan lapangan sebelum tender untuk
mendapatkan gambaran mengenai keadaan tanah yang akan digali, diurug dan memperkirakan tanah
galian yang akan dikeluarkan atau memperkirakan tanah urug yang akan dipakai. Perkiraan ini adalah
semata‐mata menjadi resiko dari kontraktor dan tidak akan diadakan pertimbangan ‐ pertimbangan dan
penyesuaian
Level Lapangan, titik‐titik tinggi atau contours harus dianggap berlaku pada Tugu Patok
Utama (Bench Mark). Bilamana
kontraktor tidak yakin dengan ketepatan dari peil pengukuran ini maka kontraktor harus menyatakan hal
ini secara tertulis kepada Konsultan sebelum penggalian, pengurugan dan pemadatan dimulai.
Claim ketidak tepatan peil pengukuran tidak akan dipertimbangkan.
b. Jaringan utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain, maka Penyedia
harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Konsultan pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian. Penyedia bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam
mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan utilitas aktif yang ditemukan di bawah tanah dan
terletak di dalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Konsultan
pengawas atas tanggungan Penyedia.
d. Urugan kembali.
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan pada pekerjaan
mengenai "Pekerjaan Urugan dan Pemadatan". Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan
setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan pengawas.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
Dasar galian harus rata/ waterpas dan bebas dari akar-akar tanaman atau bahan- bahan organis
lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Jika muka air tanah letaknya lebih kurang 1 meter di bawah muka tanah asli. Penyedia harus
mengantisipasi hal ini di dalam penawarannya dan wajib menyediakan pompa air atau pompa lumpur
dengan kapasitas yang memadai untuk menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian.
Penyedia harus merencanakan secara benar, kemana air tanah tersebut harus dialirkan, sehingga tidak
terjadi genangan air/ banjir pada lokasi di sekitar proyek. Di dalam lokasi galian harus dibuat drainasi
yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan berlangsung.
Jika galian yang harus dilakukan ternyata cukup dalam, maka Penyedia harus membuat pengaman
galian sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelongsoran pada tepi galian. Galian terbuka hanya
diizinkan jika diperoleh kemiringan lebih besar dari 1 : 2 (vertikal : horisontal). Sisi galian harus dilindungi
dengan adukan beton yang diperkuat dengan jaring tulangan segera setelah galian dilakukan. Sebelum
adukan beton terpasang, maka galian tersebut harus dilindungi dengan material kedap air seperti
lembaran terpal/kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung dari hujan maupun sinar matahari.
Kelongsoran yang terjadi akibat galian tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia.
Penyedia harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yang dijumpai selama pekerjaan galian
berlangsung. Selanjutnya Penyedia harus melaporkan hal tersebut kepada Konsultan pengawas. Kecuali
disetujui untuk dipindahkan, benda-benda tersebut harus tetap berada ditempatnya dan
kerusakan yang terjadi akibat kelalaian Penyedia harus diperbaiki/diganti oleh Penyedia.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
i. Syarat lainnya
- Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus dimulai pada bagian
yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.
- Galian harus diusahakan selalu dalam keadaan kering selama pengerjaan.
- Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat-tempat dimana
penggunaan mesin-mesin tersebut dapat merusak benda-benda yang berada didekatnya,
bangunan- bangunan ataupun pekerjaan yang telah rampung, dalam hal ini metode pengerjaan
dengan tanganlah yang harus dilaksanakan.
- Teknis pelaksanaan galian yang dilakukan dengan untuk memperbesar volume
pekerjaan tanah, tidak dapat dibenarkan, tambahan volume pekerjaan tanah tersebut di atas,
tidak dapat diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan.
untuk di luar bangunan dan 90 % untuk di dalam bangunan dari kepadatan optimum laboratorium.
Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar dapat diperoleh hasil kepadatan
yang baik. Kondisi galian tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan selesai dilakukan.
Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak terpenuhi dan biaya yang
timbul menjadi tanggung jawab Penyedia.
e. Persetujuan.
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut sudah mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan pengawas.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar kerja, yaitu lantai elevasi finish lantai
+0.00 dan urugan pada area di Luar bangunan gedung, yang diperuntukan parkir, dengan elevasi
seperti tertera di dalam gambar kerja dan disampaikan pada Berita Acara Rapat Penjelasan.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
diganti dengan fill material yang pada 90% maksimum compacted mencapai nilai soaked
CBR = 4
- Pemadatan dikerjakan dengan alat pemadat mekanis seperti stemper/ vibro roller
disesuaikan dengan kondisi dan lokasi.
- Dilakukan Penyiraman dengan air pada setiap lapis proses pemadatan untuk
membantu upaya pemadatan tanah.
- Volume timbunan dan pemadatan harus merupakan isi bersih yang ditimbun sesuai dengan
ukuran dan ketinggian yang terlihat pada gambar.
- Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak dibenarkan adanya
genangan air di atas tanah atau sekitar lapangan pekerjaan.
- Galian atau urugan harus terlebih dahulu diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelum
memulai dengan tahap selanjutnya. Dalam hal pengurugan, Pengawas Lapangan akan segera
menunjukkan bagian- bagian tanah mana yang dipadatkan yang harus siap dilaksanakan
pengujian pemadatannya.
- Pengurugan bagi pondasi atau struktur lainnya yang tercakup atau tersembunyi oleh
tanah tidak boleh dilaksanakan sebelum diadakan pemeriksaan oleh Pengawas.
b. Pemasangan patok.
Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana. Untuk
daerah-daerah dengan ketinggian tertentu dibuat patok dengan warna tertentu pula.
c. Sistem drainase.
Penyedia harus membuat saluran sementara sedemikian rupa sehingga seluruh lokasi dapat terus dalam
kondisi kering/ bebas dari air. Pengeringan dilakukan dengan bantuan pompa air. Sistem drainase yang
direncanakan harus disetujui oleh Konsultan pengawas. Dan sistem drainase tersebut harus selalu dijaga
selama pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secara effektif untuk menanggulangi air yang ada.
g. Toleransi kerataan.
Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 50mm
terhadap kerataan yang ditentukan.
h. Level akhir.
Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan Pengawas. Semua hasil- hasil
pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai
dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan dilindungi agar jangan
sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air hujan, panas matahari dan sebagainya.
Perlindungan dapat dilakukan dengan dengan menutupi permukaan dengan plastik.
j. Pemadatan kembali.
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui
pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan berikutnya. Bilamana bahan
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulangi kembali
pekerjaannya atau diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan
kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian harus diajukan oleh Penyedia kepada Konsultan
Pengawas.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
PASAL 2
PEKERJAAN PONDASI
Pelaksanaan pengangkutan dan pemasangan pondasi tiang pancang, semua tenaga, bahan
dan pekerjaan harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat dalam syarat-syarat dalam bagian ini
. Penggunaan tiang pancang siap pakai harus dikonsultasikan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan tertulis.
PASAL 3
PEKERJAAN BETON
3.2. Persyaratan
Semua pekerjaan beton yang tidak sesuai standar akan ditolak, kecuali bila dilaksanakan dengan standar
yang lebih tinggi mengenai kekuatan mutu bahan, cara pengerjaan cetakan, cara pengecoran,
kepadatan, textured finishing dan kualitas secara keseluruhan.
Semen dalam beton dan beton yang digunakan harus berasal dari pabrik yang menerapkan Sistem
Manajemen Lingkungan (mempunyai ISO 14001) dan disarankan menggunakan beton Ready Mix.
- Semua kualitas beton dominan memakai fc 24,9 MPa atau K-300 untuk kolom utama, sloef,
balok tie biem, tangga, ram, kecuali untuk beton lainnya yang tertuang pada gambar menggunakan fc
20 MPa atau K-250.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
- Untuk beton tanpa tulangan (rabat beton) menggunakan mutu fc 20 MPa atau K-250.
- Diwajibkan melakukan pengecoran dengan beton Ready Mix yang mengacu pada SE 86 tahun
2016 jarak lokasi tidak boleh 1000 km dari lokasi proyek.
- Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai, Penyedia harus melakukan
percobaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Untuk itu harus diadakan
trial-mix di laboratorium.
c. Agregat Kasar
Ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihib /5 jarak terkecil antara bidang
samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebal pelat, atau ¾ jarak bersih minimum antar batang tulangan,
berkas batang
tulangan atau tendon pratekan atau 30 mm. Gradasi dari agregat tersebut secara keseluruhan harus
sesuai dengan yang disyaratkan oleh SNI 8321- 2016 atau ASTM agar tidak terjadinya sarang kerikil
atau rongga dengan ketentuan sebagai berikut:
d. Air
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
Air untuk pembuatan dan perawatan beton-beton harus air bersih (yang dapat diminum) dan tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkohol, garam garam dan bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton/tulangan baja.
e. Besi Tulangan
-
Baja tulangan yang dipakai adalah tulangan BJTP 24 untuk besi ukuran kurang dari10 mm dan BJTS
40 untuk besi > 10 mm sesuai dengan SNI 2052-2017 serta harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Pelaksana
harus melaksanakan Uji Tarik besi tulangan yang akan dipakai/digunakan, ke lembaga penerbitan
bahan yang diakui atas biaya Pelaksana.
- Besi Tulangan untuk plat lantai adalah Wiremesh M-7 (15/15) yang digunakan harus
ber SNI.
- Ukuran besi/ baja tulangan harus seperti dalam gambar, penggantian dengan diameter lain,
hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis oleh Direksi. Bila penggantian dapat disetujui
maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari tulangan yang tersebut dalam
gambar atau perhitungan. Segala biaya yang ditambah oleh pengganti tulangan terhadap yang
digambar, sejauh bukan kesalahan gambar adalah tanggung jawab Pelaksana.
- Semua baja tulangan harus disimpan yang bebas lembab, dipisahkan sesuai dengan
diameter serta asal pembelian, semua baja tulangan harus dilindungi terhadap segala macam
kotoran dan minyak serta sejauh mungkin dihindarkan terhadap pengaruh garam kuat.
f. Pekerjaan Bekisting
- Bekisting untuk plat lantai menggunakan material floordeck (bondek) dengan ketebalan
minimal 0.75 mm
- Bekisting selain floordeck harus memakai multipleks 12 mm atau papan kayu tebal 3 cm
dan kayu klas II yang cukup kering dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk,
garis ketinggian dan dimensi dari
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
- beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur. Bekisting harus cukup untuk
menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan lain yang diterima, tanpa berubah bentuk.
- Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang
diperlukan dalam gambar.
- Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran- kotoran (serbuk
gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan
harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
- Pembongkaran bekisting hanya boleh, dilakukan dengan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
- Besi yang dipakai harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang satu dengan yang
lainnya (sesual gambar kerja).
a. Adukan beton yang dibuat setempat (site Mixing) harus memenuhi syarat – syarat:
1. Semen diukur menurut volume
2. Aggregat diukur menurut volume
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
Beton harus mempunyai kekuatan K-250 dan K-300 untuk kontruksi utama dimana sesuai yang
dipersyaratkan dalam gambar kerja.
8. Penyedia diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes), percobaan tersebut harus dilakukan
untuk menentukan komposisi adukan yang akan dipakai pada pekerjaan beton selanjutnya.
o Beton bertulang dan beton tak bertulang dicor dilokasi kerja dengan alat pengaduk/pencampur
beton secara mekanikal(mesin), dan semua pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan gambar
kerja di lapangan.
o Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara yang
seperaktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan
tercampurnya kotoran – kotoran atau bahan – bahan lain dari luar.
o Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan bekisting dan besi selesai
diperiksa oleh dan mendapat persetujuan pengawas/ pihak Direksi.
o Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor dalam waktu lebih dari 15
menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah selama
pengangkutan tidak diperkenankan dipakai lagi.
o Pada pengecoran baru (sambungan antara yang lama dan beton baru) maka permukaan beton
lama terlebih dahulu dibersihkan dan dikasarkan sampai aggergat kasar tampak, kemudian
disiram dengan air semen.
BAB 4
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
c. Pasir pasang
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran, baik dari bahan organis dan
alkalis maupun lumpur, tanah karang, garam/basa dan sebagainya sesuai dengan syarat-syarat dalam
SNI 03-6820-2002.
1.1.3. Langkah Pelaksanaan
- Seluruh pondasi dari pasangan bata dengan campuran adukan 1 PC : 2 pasir pasang.
- Untuk dinding trasram/kedap air dengan campuran adukan 1 PC : 2 pasir pasang, juga
dipasang untuk sekeliling dinding ruang-ruang septictank serta pasangan bata di bawah
permukaan tanah.
- Sebelum dipasang bata harus dibasahi dengan air secukupnya sehingga dapat
melekat dengan sempurna.
- Pasangan pondasi batu merah harus dipasang dengan hubungan (verband) yang baik
tegak lurus siku dan rata.
- Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus
diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan
bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi /
Konsultan Pengawas.
- Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua melebihi dari 5%. Bata yang patah lebih
dari dua tidak boleh digunakan.
- Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai
serta merupakan bidang rata.
- Lubang untuk alat-alat listrik atau pipa yang ditanam melewati pondasi, harus dipasang terelbih
dahulu pada pasangan bata (sebelum diplester).
A. PEKERJAAN ADUKAN
Termasuk dalam pekerjaan adukan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
adukan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Pekerjaan adukan dikerjakan untuk mendukung pelaksanaan pemasangan / pekerjaan batu
bata, plesteran, granit, dan pasangan lainnya yang disebutkan / ditunjukkan gambar.
Pekerjaan dinding dalam bata ringan dengan plester dan adukan.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
Pekerjaan Dinding Luar menggunakan bata bolong tanah liat dengan adukan semen dan pasir.
B. PLESTERAN DINDING
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan plesteran, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan di luar serta
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan gambar.
Seluruh Finishing Plesteran pada Kolom dan beton struktur
Seluruh pekerjaan Acian untuk dinding
Seluruh pekerjaan Lantai yang tertutup granit dinding.
Seluruh pekerjaan Lantai yang tertutup granit pada daerah basah seperti Kamar Mandi,
Mushola, area servis lainnya yang ditunjukkan pada gambar.
1.2 PERALATAN
Semen instan untuk pemasangan, bata ringan dan plesteran. Berbahan dasar semen, pasir silika, filler
dan aditif yang tercampur secara homogen. Merk yang digunakan Mortar Utama, Drymix, Prime Mortar
atau setara.
a. Standar Acuan Produk :
DIN 18550
DIN 18555
DIN 1053
b. Pasangan Bata :
Bata Ringan : ± 3,5 m2 / sak 40 kg / 10 mm
c. Plesteran :
Bata Ringan : ± 2,1 m2 / sak 40 kg / 10 mm
d. Data Teknik :
Bentuk : Powder
Warna : Abu-abu muda
Tebal Aplikasi : ± 10 mm untuk pasangan bata merah dan
bata ringan 10 mm untuk plesteran
Perekat : Semen Portland
Agregat : Pasir silika dengan besar butiran
maksimum 3 mm
Bahan pengisi (filler) : Guna meningkatkan kepadatan serta
mengurangi porositas ahan adukan.
Bahan tambahan (Additive) : Bahan larutan air guna meningkatkan
kelecakan/ workability dan daya rekat
Kebutuhan air : 6,0 – 6,5 liter / sak 40 kg
Kepadatan (density) : ASTM C 185 : Kering = 1,7 kg / liter
: Basah = 1,9 kg / liter
Compressive strength : ASTM C 109 : > 4 N / mm2 @ 28 hari
Water rententition : BS 4551 : > 95 %
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
f. Masa Kadaluarsa :
12 bulan bila disimpan dalam kantong tertutup dalam ruangan yang selalu kering. B. BATU
BATA MERAH
I. LINGKUP PEKERJAAN
a. Dalam hal ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Konsultan.
e. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
f. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad / siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
g. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
h. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
i. Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m² ditambahkan kolom dan balok
penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 12 mm,
beugel diameter 10 mm jarak 20 cm. Dipasang juga pada pertemuan sudut dinding atau tepi
kusen aluminium dan disesuaikan dengan Kondisi Lapangan dengan pengarahan / persetujuan
Konsultan Pengawas.
j. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak diperkenankan.
k. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan
beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diame ter 6 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
k. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi 5%. Bata yang patah lebih
dari 2 tidak boleh digunakan.
l. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan
untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-
benar tegak lurus.
m. Khusus untuk pasangan batu bata tebal 30 cm / 1 batu, dipasang bata solid dengan ukuran 5 x
n. 10 x 22 cm atau bata lokal dengan lobang / celah bata ditutup plesteran campuran 1 Pc : 2Pasir
dan plesteran dinding dipakai campuran 1 Pc : 2 Pasir.
o. Khusus untuk pasangan batu bata yang bersambungan dengan bata eksisting, harus dibuat
bergerigi saling mengikat, sehingga kuat dan posisi serta pola menyesuaikan dengan kondisi
yang telah ada.
p. 3.2. Syarat Pemasangan :
a. Contoh Bahan :
1. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan, kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan
contoh bahan- bahan yang akan digunakan
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas dilengkapi dengan Sertifikat / Surat Pernyataan dari produksi yang menjelaskan
bahwa kualitas
bahan-bahan tersebut sesuai dengan persyaratan di atas.
4. Keputusan pilihan contoh bahan akan diterbitkan selambatnya 7 hari kalender setelah contoh
bahan diserahkan.
b. Tenaga dan peralatan :
1. Pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman dalam
pekerjaan ini.
2. Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan peralatan dan alat bantu yang diperlukan untuk
terlaksananya pekerjaan ini sehingga dihasilkan pekerjaan bermutu baik.
3.3. Proses Pemasangan :
Pasangan dinding pengisi baik dengan batubata ringan atau bahan pengisi lainnya yang disetujui
harus dilaksanakan dengan rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot. Apabila tidak
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur
dibawahnya. Sebelum dipasang batu bata ringan harus dibasahi dalam air / direndam terlebih dahulu.
Pada proses pemasangan dinding pengisi agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas conduit /
sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata ringan. Rangka penguat berupa sloof, kolom
praktis dan ring balk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 6 m2 dan sesuai
persyaratan pabrik pembuat batu bata ringan atau yang disetujui Konsultan Pengawas.
Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan dinding pengisi baik batu bata ringan atau bahan
pengisi lainnya yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-
cara lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6
jam keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan persyaratan.
Setiap pemasangan dinding batu bata ringan atau bahan dinding pengisi lainnya yang
mempunyai luas > 12 m2, harus diperkuat dengan balok dan kolom beton praktis 1 Pc : 2 Pasir : 3 Split
dengan stek yang cukup dan kokoh. Perkuatan anker tidak boleh menggunakan paku.
Bingkai beton dengan balok dan kolom diberikan kepada semua bukaan yang disebabkan oleh
pemasangan kusen pintu, atau pemasangan jendela atau bukaan lainnya. Untuk lubang pintu dan lubang
bagi kusen jendela agar diperhitungkan kusen alluminium yang akan dipasang kemudian
maupun penutupan celah setelah pemasangan kusen tersebut.
b. Hasil pemasangan dinding, plesteran dan acian harus lurus terhadap lantai yang ada di
sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang. Toleransi kemiringan untuk penerimaan
pasangan dinding :2 mm / m2 (maksimal setebal coin).
D. PENYELESAIAN DINDING
I. LINGKUP PEKERJAAN
a. Meliputi tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
penyelesaian dinding sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
Dinding yang tidak dilapis dengan bahan pelapis apapun, penyelesaiannya dengan menggunakan cat
tembok.
a. Dinding Dalam :
1. Bersihkan permukaan dinding dari cat lama yang telah mengapur dan terkelupas
menggunakan sikat kawat, lalu bilas dengan air bersih.
2. Untuk daerah yang ditumbuhi lumut dan jamur harus dibersihkan dengan larutan pemutih dengan
konsentrasi 30%, lalu bilas dengan air bersih.
3. Untuk permukaan yang retak dan berlubang dapat diperbaiki menggunakan dempul tembok.
b. Dinding Luar :
1. Lakukan permbersihan permukaan dinding dari cat lama yang telah mengapur dan terkelupas
menggunakan air dengan tekanan tinggi jika memungkinkan atau dapat menggunakan sikat
kawat.
2. Untuk daerah yang ditumbuhi lumut dan jamur harus dibersihkan dengan larutan pemutih dengan
konsentrasi 30%, lalu bilas dengan air bersih.
3. Lakukan pula perapihan dengan sealant atau grouting cement untuk menambal daerah yang
retak atau berlubang.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
4. Tidak diperbolehkan menggunakan dempul tembok untuk daerah dinding luar karena akan
menyebabkan cacat permukaan.
3.4. Pembersihan
Seluruh pekerjaan kaca yang sudah terpasang dengan benar harus dibersihkan sehingga kaca
tetap terlihat bersih dan rapih.
a. Perbaikan :
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat, perbaikan kerusakan yang bukan
disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki
sampai dinyatakan diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang ditimbulkan karena pekerjaan
perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Pengamanan :
Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan agar
terhindar dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
A. CAT DINDING
I. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan
sesuai dengan RKS serta Gambar Kerja. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
hasil pekerjaan tidak menggelombang, mengelupas, dan cacat lainnya.
Pengecatan semua perlengkapan dan area yang ada pada gambar bila tidak disebutkan secara
khusus terutama pada dinding (luar / dalam serta beton / plesteran / GRC) dan langit langit (beton /
kalsium silikat), dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
Jika terjadi cacat seperti tersebut Kontraktor harus melakukan perbaikan (pengecatan ulang)
hinggaPemilik Proyek merasa puas. Biaya perbaikan, seluruhnya menjadi beban Kontraktor.
1.1. Ketentuan
Pekerjaan Pengecatan dinding harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman dalam
bidang pengecatan, serta direkomendir oleh pabrik pembuat bahan cat tersebut.
b. Pelaksanaan Pengecatan harus dilakukan dengan prosedur dan ketentuan dari pabrik cat yang
dipakai, serta dibawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik pembuat cat yang bersangkutan.
a. Pelaksana pekerjaan harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang- bidang transparan ukuran 30 x 30 Cm2.
b. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantuKonsultan Pengawasan dengan jelas, warna,
formula cat, jumlah lapisan dan jenis ( dari dasar s/d lapisan akhir).
c. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas dan contoh-
contoh tersebut disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas, Pelaksana pekerjaan
melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum di atas.
d. Pelaksana pekerjaan harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, untuk kemudian akan
diteruskan kepada Pemberi Tugas, ± 5 gallon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
e. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantuKonsultan Pengawasan dengan
jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan oleh Pemberi Tugas.
1.4. Garansi
Hasil pelaksanaan pekerjaan pengecatan harus mendapat jaminan atau garansi dari pabrik
berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung dari saat serah terima pertama. Jaminan tersebut meliputi :
Menjamurnya bidang cat, terkelupasnya lapisan cat, lunturnya warna asli. Jaminan tersebut berupa
Surat Jaminan / Garansi yang dibuat di atas meterai Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
1.5. Penyerahan
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
Sebelum pelaksanaan pengecatan, Pemborong diminta untuk menyerahkan sertifikat low VOC
dari produk cat yang dipakai, contoh bahan cat, katalog dan data teknis lainnya, guna penentuan warna
serta persetujuan penggunaan oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan 5 (lima) kg atau 25
(duapuluh lima) kg, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau manajer
konstruksi. Pengiriman cat, harus disertakan sertifikat dari agen / distributor yang menyatakan bahwa cat
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
yang dikirim dijamin keasliannya. Kontraktor bertanggung jawab, bahwa warna dan bahan cat adalah
tidak palsu dan sesuai dengan RKS.
4. Warna :
tahan karat. Menggunakan material modular atau prefabrikasi. Bahan baku yang berasal dari
sumber lokal dengan jarak paling jauh 1000 km, dan memiliki Memiliki sertifikat ISO 14001.
a. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit dan lantai telah selesai
dikerjakan.
b. Dinding atau bagian yang akan dicat selesai dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel dibersihkan.
d. Menunggu keringnya dinding atau bagian yang akan dicat karena masih basah dan lembab.
e. Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna.
f. Kontraktor harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang tepat
mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
g. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat cat tersebut.
- Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu untuk mengering. Setelah
permukaan tembok kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
tembok tersebut terhadap pengkristalan / pengapuran (effluorescene) yang biasanya terdapat
pada tembok baru, dengan amplas kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.
- Lapisan I, alkali wall sealer.
- Wall filler plamur control terhadap daerah daerah yang retak retak rambut.
- pengamplasa dengan menggunakan amplas duco 150.
- Lapisan II Cat Emulsi cat satu lapis encer (tambahan air ± 20 %).
- pengamplasan daerah yang perlu.
- Lapisan III, Cat Emulsi finish agak kental, ( tambahan air ± 15 %).Cat Tembok Luar
- Seperti halnya seperti cat tembok dalam butir (a).
- Pengecatan akhir dengan cat khusus luar (highly weather resistant exterior wall
paint) Ex. Jotun- Jotashield, Nippon Paint- Weatherbond, Propan-Decorshield, atau
setara.
- Lapisan I, Cat Weathershield Exterior Primer (Waterbased).
- Wall filler plamur control terhadap daerah daerah yang retak retak rambut
- pengamplasan dengan menggunakan amplas duco 150
- Lapisan II Cat Weathershield satu lapis encer (tambahan air ± 20 %).
- pengamplasan daerah yang perlu.
- Lapisan III Cat Weathershield, finish agak kental, (tambahan air ± 15 %).
a. Dinding Luar :
Lakukan permbersihan permukaan dinding dari cat lama yang telah mengapur dan
terkelupas menggunakan air dengan tekanan tinggi jika memungkinkan atau dapat
menggunakan sikat kawat.
Untuk daerah yang ditumbuhi lumut dan jamur harus dibersihkan dengan larutan pemutih
dengan konsentrasi 30%, lalu bilas dengan air bersih.
Lakukan pula perapihan dengan sealant atau grouting cement untuk menambal daerah yang
retak atau berlubang.
Tidak diperbolehkan menggunakan dempul tembok untuk daerah dinding luar karena akan
menyebabkan cacat permukaan.
a. Kondisi Pengecatan
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”
Tidak diiperbolehkan melakukan pengecatan pada dinding luar jika kondisi hujan selama 2
jam.
Tidak diperbolehkan melakukan pengecatan pada permukaan yang mengandung moisture
diatas batas normal.
Lakukan pengecekan kandungan moisture pada permukaan dinding dengan standar
kelaikan sebagai berikut :
- Permukaan tembok beton atau acian : maksimal 16%
b. Petunjuk standar
Apllikasikan material cat sesuai dengan petunjuk standar dari pabrik.
Tidak diperkenankan mencampur apapun selain bahan pengencer kedalam material
karena akan mengubah kualitas produk.
Gunakan pengencer yang direkomendasikan oleh pabrik. Aduklah material cat dengan benar
sebelum melakukan pengecatan.
Keterangan :
Untuk semua cat berbahan dasar air harus diencerkan menggunakan air bersih.
3.4. Eksekusi
• Tingkat Pencahayaan
Tidak deperkenankan melakukukan pengecatan atau melakukan persiapan permukaan pada
dinding / tembok kecuali pada tempat / daerah dengan tingkat pencahayaan yang cukup. Hal
ini disebabkan kerena akan terjadi cacat permukaan.
Berikan pencahayaan yang cukup pada daerah-daerah yang gelap atau kurang
pencahayaan.
• Ventilasi
Berikan aliran udara bebas yang cukup pada saat dilakukan pengecatan.
• Tahap akhir
Lakukan persiapan permukaan dengan sebaik-baiknya dan aplikasikan cat hingga tampak
lapisan yang merata dan bebas dari cacat permukaan, baik yang disebabkan oleh persiapan
permukaan yang tidak sesuai standar ataupun karena kesalahan yang diakibatkan oleh
eksekutor di lapangan.
PT. LINGGAR JAYA KONSULTAN
PLANNING AND SUPERVISION ENGINEERING “PERANCANG PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN
PENGADILAN NEGERI MUKOMUKO”