Anda di halaman 1dari 83

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

BAGIAN A. KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

A.1 LINGKUP PEKERJAAN


Yang dimaksud dengan pekerjaan pada proyek ini adalah pekerjaan Penyusunan DED Perencanaan
Cilograng Provinsi Banten; dengan lingkup pekerjaaan untuk masing masing lokasi disesuaikan dengan
item pekerjaaan yang tertuang didalam Bill Of Quantity dan gambar kerja.
Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan;
b. Pekerjaan Struktur;
c. Pekerjaan Arsitektur & Finishing;
d. Pekerjaan Mekanikal dan Plumbing;
e. Pekerjaan Elektrikal;
Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu sesuai jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan /
ditentukan didalam kontrak perjanjian, dengan kualitas yang memenuhi ketentuan sebagaimana
disyaratkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan dan pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan
:
a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan / RKS
b. Gambar-gambar perencanaan.
c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan penjelasan tambahan lainnya.
d. Petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Peraturan-peraturan umum lainnya / Regulasi dan Normalisasi yang berlaku.

Persyaratan dan Peraturan Umum

a. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri
Indonesia (SII), Peraturan Nasional maupun Peraturan Pemda setempat lainnya yang berlaku atas
jenis pekerjaan maupun bahan tersebut, peraturan tersebut antara lain :
1) Standar Industri Indonesia untuk bahan yang digunakan.
2) Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain, SNI-1727-2013
3) Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI-2847-2013.
4) Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, PUBI-1982
5) Peraturan Baja Indonesia – SNI 1729 – 2015.
6) Peraturan Cement Portland Indonesia, NI-8.
7) Peraturan Plumbing Indonesia.
8) Peraturan Umum Instalasi Listrik.
9) Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas, maupun
standar lainnya, maka diberlakukan Standar Internasional atau persyaratan teknis dari
pabrik/produsen yang bersangkutan.
10) Dan lain-lain yang secara nyata termasuk didalam Dokumen/Gambar, RKS, Spesifikasi
Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainnya.

b. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, Pemborong harus menyediakan :


1) Tenaga-tenaga kerja, tenaga-tenaga ahli yang memadai baik kualitas maupun kuantitasnya
(jumlahnya) untuk semua jenis pekerjaan.
2) Alat-alat yang cukup jumlah dan kapasitasnya untuk setiap jenis pekerjaannya.

A-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

3) Bahan-bahan yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup dan didatangkan tepat
waktunya, sehingga tidak terjadi stagnasi yang mengakibatkan keterlambatan pada waktu
penyerahan pertama.

Merk Dagang

Merk-merk dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini
dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya,
sehingga tidak diartikan sebagai persyaratan merk yang mengikat. Pemborong dapat mengusulkan merk
dagang lain yang setaraf (sekualitas setelah mendapat persetujuan dari Direksi/Manajemen Konstruksi).
Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merk dagang atau lebih untuk jenis bahan yang sama, maka Pemborong
diwajibkan untuk mengajukan salah satu dari padanya (bukan setara) untuk diperiksa dan disetujui
Pemberi Kerja.

Syarat Pemeriksaan Bahan

a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan Persyaratan Umum Bahan


Bangunan di Indonesia (PUBI – 1982) – NI – 3.
b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan, Pemborong diwajibkan
menyerahkan contoh-contoh terlebih dahulu kepada Direksi/Manajemen Konstruksi untuk diminta
persetujuannya. Adapun bahan-bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh –
contoh yang telah disetujui.
c. Apabila bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, maka
Direksi/Pengawas berhak menolak/memerintahkan Pemborong untuk mengeluarkan bahan-
bahan tersebut dilapangan (tempat pekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak ditolaknya
bahan-bahan tersebut.
d. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh Direksi /Pengawas,
apabila ternyata Pemborong tetap menggunakan bahan-bahan tersebut diatas baik secara
sengaja maupun tidak sengaja, maka Direksi/Pengawas berhak membongkar pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut dengan biaya dibebankan kepada Pemborong.
e. Untuk setiap perselisihan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara Direksi/Manajemen
Konstruksi dengan Pemborong, Pemborong diwajibkan memeriksa kualitas-kualitas bahan itu ke
Lembaga Penelitian Bahan Bangunan di Laboratorium yang kredibel yang dekat dengan lokasi
Proyek, atau ditempat lain yang disetujui Direksi/Manajemen Konstruksi, dengan biaya
ditanggung oleh Pemborong. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak timbulnya perselisihan,
sebelum diperoleh hasil pemeriksaan tersebut, Pemborong tidak diperkenankan menggunakan
bahan bangunan tersebut didalam pekerjaannya.

A.2 SITUASI
1. Site (tempat pembangunan) akan diserahkan kepada Pemborong, sebagaimana keadaannya.
Untuk itu Pemborong harus meneliti kondisi serta sifat lingkup pekerjaan lain-lain yang dapat
mempengaruhi harga penawarannya.
2. Kelalaian atau kekurang telitian Pemborong dalam mengevaluasi keadaan lapangan segala
sesuatunya menjadi tanggungjawab Pemborong dan tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan.

A-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

A.3 UKURAN / DIMENSI


1. Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran yang mengikat dan mutlak harus
ditepati dan dipenuhi.
2. Satuan ukuran yang dicantumkan dalam gambar dinyatakan dalam :
a. Milimeter (mm).
b. Centimeter (cm).
c. Meter (m).
Kecuali untuk hal khusus, satuan dinyatakan sesuai kebutuhan/ketentuan umum yang berlaku.
2. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar dan detail dalam jenis yang sama, maka yang
menjadi pegangan adalah gambar yang berskala lebih besar (gambar detail).
3. Bila ada perbedaan antara gambar struktur, gambar arsitektur dan gambar ME atau
ketidaksesuaian atau keraguan diantara gambar kerja yang tidak bisa diatasi menurut point no. 3
diatas, Pemborong harus melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk diberi keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan/acuan di dalam
pelaksanaan pekerjaan.
4. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi, out Line Spek dan BoQ (Daftar Volume dan Biaya
Pekerjaan) diambil yang mempunyai bobot teknis yang paling tinggi dan tidak saling
menghilangkan, demikian pula gambar-gambar, antara gambar Arsitektur, Sipil dan
Mekanikal/Elektrikal adalah saling melengkapi dan tidak saling menghilangkan.

A.4 PASAL PASAL : KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN


Pengukuran (Uitzetten) dan Pengambilan Peil

1. Pemberi Tugas menyediakan bagi pelaksana Pekerjaan/Kontraktor gambar-gambar yang


berukuran seksama dan informasi yang memungkinkan Pelaksana Pekerjaan.
2. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang
disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan yang tidak seksama, dan seluruh biaya ditanggung oleh
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.

Pemakaian Ukuran

1. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tetap bertanggung jawab dan menepati semua ketentuan dalam
Dokumen Kontrak.
2. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib memeriksa kebenaran ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagian-bagiannya dan segera memberitahukan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
apabila ditemukan perbedaan. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dalam memperbaiki kesalahan
gambar dan pelaksanakan setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
3. Pengambilan ukuran-ukuran yang salah dalam pelaksanaan tetap menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor. Oleh karena itu, sebelumnya kepadanya diwajibkan
mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar -gambar dan kondisi di
lapangan.

Pemeriksaan dan Pengetesan

1. Adalah ketentuan dari kontrak ini bahwa Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus melaksanakan
seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Tender yang terdiri atas : RKS, Gambar, Berita Acara

A-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

2. Aanwijzing dan Bill of Quantity Serta Berita acara susulan lainnya dalam kaitannya dengan tender
dan Berita Acara Klarifikasi/Negosiasi (bila ada).
3. Semua material bangunan yang akan digunakan harus sesuai dengan ketentuan di dalam
Rencana Kerja dan Syarat –syarat Pelaksanaan (RKS). Untuk jenis material bangunan tertentu
harus disertai pengetesan, dan atau surat pernyataan (sertifikat/klasifikasi) dari instansi yang
ditunjuk oleh Konsultan Pengaawas untuk kebutuhan tersebut . Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak menginst ruksikan kepada Pelaksanaan Pekerjaan/Kontraktor untuk segera mengeluarkan
material-material yang ternyata tidak memenuhi Uraian dan Syarat - syarat Pelaksanaan (Kontrak-
kontrak) keluar dari site, dalam waktu 24 jam. Semua biaya yang diperlukan baik untuk field-test
ataupun Lab-test menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
4. Konsultan Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor setiap waktu. Kelalaian Konsultan Manajemen Konstruksi dalam
pengawasan, tidak berarti Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
5. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab dan harus memperbaiki atau apabila perlu,
membongkar pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan yang ternyata tidak sesuai dengan
ketentuan di dalam kontrak.
6. Biaya-biaya yang diperlukan untuk pengetesan bahan, pengeluaran bahan-bahan yang tidak
memenuhi syarat keluar lapangan dan perbaikan atau pembongkaran pekerjaan-pekerjaan yang
tidak memenuhi syarat menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
7. Kebutuhan listrik, air, telepon dalam pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor.

Penanggung Jawab Pelaksana

1. Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan


yaitu seorang site manager dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan ketentuan umum
dan administrasi ; ahli dan berpengalaman dan harus setiap hari selalu berada di lapangan, yang
bertindak sebagai wakil Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor di lapangan dan mempunyai
kemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengan tanggung jawab penuh di
lapangan untuk menerima semua instruksi dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
2. Semua langkah dan tindakannya oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dianggap sebagai
langkah dan tindakan Pelaksanaan Pekerjaan/ Kontraktor.
3. Penanggung jawab Pihak Pelaksana/Pemborong harus selalu berada di tempat pekerjaan selama
jam-jam kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan.
4. Petunjuk dan per intah Konsultan Manajemen Konstruksi didalam pelaksanaan disampaikan
langsung kepada Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
5. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan setiap saat menjalankan disiplin dan tata tertib yang
ketat terhadap semua pekerja, pegawai,termasuk petugas yang mengurus material. Siapapun
diantara mereka yang tidak berwenang, melanggar peraturan umum, mengganggu ataupun
merusak ketertiban, berlaku
6. tidak sopan dan melakukan perbuatan yang merugikan pelaksanaan pembangunan, harus
segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Konsultan Manajemen Konstruksi.

Tanggung Jawab Atas Pekerjaan yang Cacat

1. Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan – kesalahan lain yang timbul selama
jangka waktu tanggung jawab dari Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor yang disebabkan oleh
penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan syarat -syarat yang ditentukan di dalam
RKS, menjadi tanggung jawab penuh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor untuk mengadakan

A-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

perbaikan sampai diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi atas biaya Pelaksana
Pekerjaan/ Kontraktor.
2. Konsultan Manajemen Konstruksi juga berhak untuk setiap saat meminta kepada Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor untuk mengadakan perbaikan perbaikan dengan biaya Pelaksana
Pekerjaan/ Kontraktor atas semua pekerjaan yang cacat yang timbul selama masa pemeliharaan
tersebut.

Wewenang Pemberi Tugas Untuk Memasuki Tempat Pekerjaan

1. Pemberi Tugas dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki tempat pekerjaan dan
bengkel kerja atau tempat - tempat lainnya dimana Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
melaksanakan pekerjaan, dan bilamana pekerjaan harus dilaksanakan di bengkel kerja atau
tempat -tempat lain milik Sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor, maka Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor sesuai ketentuan – ketentuan dalam Sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
itu harus bisa mendapatkan jaminan agar Pemberi Tugas dan Konsultan Manajemen Konstruksi
yang mempunyai wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan tempat lain milik Sub-Pelaksana
Pekerjaan /Kontraktor itu.

Fasilitas Lapangan dan Perlengkapan Kerja/Fasilitas sementara

1. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menyediakan atas biaya sendiri, fasilitas-fasilitas


penunjang yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan dan menyelesaikan pekerjaan, seperti :
a. Kantor Konsultan Manajemen Konstruksi (Direksi/Pengawas Keet).
b. Kantor Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor;
c. Kamar mandi dan WC untuk pekerja dan Direksi/Manajemen Konstruksi yang layak;
d. Musholla dan tempat wudhu;
e. Ruangan-ruangan lainnya seperti gudang material, tempat-tempat kerja, pos keamanan dan
lain-lain.
2. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menyediakan atas biayanya sendiri fasilitas-fasilitas untuk
melaksanakan pekerjaan, seperti :
3. Listrik
Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan, dengan daya yang disesuaikan dengan kebutuhan kont
raktor. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan sementara atas persetujuan Manajemen Konstruksi. Daya listrik juga disediakan
untuk suplai Kantor Direksi/Pengawas Lapangan/ Manajemen Konstruksi. Segala biaya untuk
pemakaian daya listrik adalah beban kontraktor.

4. Air Bersih
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak proyek
atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-
bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Manajemen Konstruksi. Segala biaya untuk pemakaian air bersih adalah beban
kontraktor.
5. Alat-alat Pemadam Kebakaran Ringan.
6. Alat-alat PPPK.
7. Alat-alat Komunikasi Proyek.
8. Helmet, safety shoes.
9. Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor wajib menyediakan seluruh peralatan/perlengkapan kerja untuk
pelaksanaan fisik dilapangan, seperti :

A-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

a. Peralatan/perlengkapan utama, yaitu : alat ukur yang lain (water pass, meteran dan
sebagainya).
b. Peralatan/perlengkapan penunjang yaitu : jala pengaman (safety screen), scaffolding serta
shaft pembuangan sampah dan sebagainya.
c. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib merawat dan memelihara seluruh peralatan dengan
sebaik-baiknya agar dapat dipergunakan pada saat diperlukan.
d. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak memberikan instruksi kepada Pelaksana
Pekerjaan/Kont raktor untuk melengkapi/ menambah jumlah peralatan bila dirasa peralatan
yang tersedia kurang memadai dalam usaha mencapai target prestasi.
e. Apabila Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak mengindahkan instruksi serupa, maka
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dapat dikenakan denda seperti yang disebutkan dalam
dokumen kontrak ini.

Halaman Pekerjaan, Kebersihan dan Ketertiban

1. Pengaturan dan penggunaan halaman kerja ditentukan oleh Konsultan Pengawas, dalam hal ini
adalah Pengawas Lapangan. Konsultan Pengawas dapat memberikan usul-usulnya dengan
memberikan peta penetapan gudang gudang, los kerja tempat penimbunan bahanbahan dan
sebagainya sesuai dengan lokasi proyek yang tersedia, balk untuk keperluan Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Spesialis dan para Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor.
2. Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan halaman, kantor, gudang dan los kerja
bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari bahan-bahan
bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.
3. Kelalaian yang dapat diberhentikannya seluruh pekerjaan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Akibat dari hal ini seluruhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
4. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dalam menempatkan
barang-barang dan material – material kebutuhan pelaksanaan baik di dalam gudang-gudang
ataupun di halaman terbuka, harus diatur sedemikian rupa sehingga:
a. Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum;
b. Memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi;
c. Menjaga kebersihan dari sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing-puing), air
yang menggenang;
d. Tidak menyumbat saluran-saluran air;
e. Terjamin keamanannya.
5. Cara penempatan bahan dan peralatan harus disesuaikan dengan kondisi yang disyaratkan oleh
produsen, untuk menghindarkan kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan
yang salah.
6. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada
pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan di dalam site.
7. Tidak diperkenankan :
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Pemberi Tugas. Bila ijin khusus
tersebut diberikan, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tetap bertanggungjawab atas
kemungkinan kerugian-kerugian apapun yang disebabkan oleh buruh yang menginap
tersebut.
b. Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas ijin Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi
c. Memberikan ijin masuk kepada penjual-penjual makanan, buah - buahan,minuman, rokok
dan sebagainya.

A-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

d. Tanpa seijin keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali petugas dari Konsultan
Manajemen Konstruksi, tidak dibenarkan untuk keluar masuk secara bebas ke lapangan.
(Catatan : semua tamu proyek yang mendapat ijin dicatat dalam buku tamu dan diberi tanda
pengenal yang disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor).
e. Melanggar peraturan lain mengenai penertiban yang akan dikeluarkan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi pada waktu pelaksanaan.
f. Pekerja-pekerja yang diwajibkan mamakai tanda pengenal. Tanda pengenal atas beban
Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor.
8. Peraturan lain mengenai penertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas pada waktu
pelaksanaan.

Pengawasan

1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas.


2. Konsultan Pengawas berhak pada setiap waktu yang dianggap perlu tanpa memberitahukan
sebelumnya, untuk mengadakan inspeksi/ pemeriksaan kepada Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor
atau SubPelaksana Pekerjaan/ Kontraktor :
a. Terhadap jenis pekerjaan yang dipersiapkan di dalam atau diluar site;
b. Terhadap gudang penyimpanan barang-barang;
c. Terhadap pengolahan material maupun sumber -sumbernya.
3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan
Pengawas, tetap menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan bagian pekerjaan
tersebut jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan
pemeriksaan.
4. Jika diperlukan, pengawasan oleh Konsultan Pengawas dilaksanakan di luar jam-jam kerja. Untuk
itu segala biaya menjadi beban Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor. Permintaan Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor tersebut harus dengan tertulis dan disampaikan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi, minimal 6 (enam) jam sebelumnya
5. Di tempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas bagian pengawasan.
6. Apabila Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor akan bekerja lembur dimana item pekerjaan tersebut
diperlukan oleh Pelaksana PekerjaanlKontraktor, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus
memberitahukan satu hari sebelumnya dan biaya tersebut termasuk biaya lembur petugas-
petugas pengawas Konsultan Pengawas yang besarnya sesuai dengan aturan gaji mereka yang
menjadi tugas Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.

Keamanan, Keselamatan dan Kesejahteraan

1. Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib mengadakan semua yang


diperlukan untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kesejahteraan manusia/barang di
proyek.
2. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib memenuhi segala peraturan tata tertib, ordonansi
pemerintah daerah ataupun pemerintah setempat.
3. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab atas biaya,kerugian ataupun tuntutan ganti
rugi (claim) yang diakibatkan oleh adanya peristiwa yang mengakibatkan lukanya atau
meninggalnya seseorang dalam melaksanakan pekerjaan, yang disebabkan oleh kelalaian
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
4. Guna keamanan dan keselamatan kerja di lapangan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib untuk
mengadakan :
a. Perlengkapan K3 bagi seluruh pekerja proyek (Helm proyek, sepatu kerja, sabuk
keselamatan, jaring pengaman, dll).

A-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

b. Penerapan K3 di proyek harus mutlak dilaksanakan oleh kontraktor, pelanggaran terhadap


ketentuan ini menjadi resiko kontraktor.

Ketentuan-ketentuan dari Pemberi Tugas

1. Kelalaian-kelalaian yang dibuat oleh Pelaksaan Pekerjaan/Kontraktor seperti:


a. Tanpa ada alasan ternyata meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan seluruhnya selesai;
b. Apabila tidak mengindahkan semua instruksi yang diberikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi;
c. Apabila tidak dapat melanjutkan pekerjaan secara teratur dan baik;
d. Menyerahkan apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya kepada orang lain tanpa
persetujuan tertulis.
e. Tidak menghadiri rapat-rapat teknis; maka Konsultan Manajemen Konstruksi dapat
mengeluarkan peringatan tertulis pertama kepadanya.
2. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah menerima peringatan tertulis tersebut masih belum
ada tanda- tanda adanya perubahan yang berarti atau belum dilaksanakan peringatan dimaksud,
maka Konsultan MK akan mengeluarkan peringatan tertulis kedua. Apabila dalam waktu 7 (tujuh)
har i setelah dikeluarkannya peringatan tertulis kedua, masih belum ada perubahan yang berarti
maka Konsultan Manajemen Konstruksi dapat mengambil tindakan dengan tidak
mempertimbangkan alasan-alasan apapun yang terjadi sebelumnya. Tindakan tersebut dapat
berupa dialihkannya tugas termaksud kepada pihak lain dengan biaya dibebankan kepada
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
3. Apabila ternyata Pelaksana Pekerjaan/Kont raktor tersebut mengalami kebangkrutan (bankrupt)
atau telah terjadi pengambilan alihan oleh pihak lain atas perusahaannya secara hukum atau
tindakan-tindakan lain yang senada dengan tindakan tersebut diatas, maka pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor di bawah kontrak ini akan diadakan tindakan lebih lanjut.
4. Pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan sesuai dengan kontrak tersendiri, hanya apabila telah
terdapat persetujuan antara Pemberi Tugas dengan pihak lain yang telah mengambil alih semua
kegiatan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tersebut.
5. Apabila dengan t indakan seperti tercantum di atas, ternyata pekerjaan tidak dapat berjalan
dengan baik dan lancar, maka:
a. Pemberi Tugas akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan memberikan kepada pihak
lain, dengan menggunakan semua peralatan yang telah berada di lapangan seperti
bangunan – bangunan darurat, gudang, peralatan-peralatan kerja, barang - barang, material-
material, termasuk barang-barang yang telah dibeli (tetapi belum sampai di tempat) yang
akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan.
b. Bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas/Konsultan Manajemen Konstruksi maka dalam
waktu 10 (sepuluh) hari sesudah dikenakannya suatu tindakan, PelaksanaP
ekerjaan/Kontraktor harus tetap menyerahkan barang - barang dan material yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan sesuai isi kontrak ini, melalui supplier atau Sub-
Pelaksana/Kontraktor yang menyerahkan barang-barang dan material sesuai dengan
kontrak, yang ternyata sebegitu jauh belum dibayar oleh Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor
yaitu dengan memotong bagian yang harus dibayarkan kepada Pelaksana
Pekerajaan/Kontraktor sesuai penilaian prestasi.
c. Apabila dianggap perlu oleh Pemberi Tugas maka semua milik Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor yang masih tinggal di lapangan seperti peralatan-peralatan kerja,
barang-barang material dan barang-barang yang disewanya, harus segera dikeluarkan dari
lapangan dan semua biaya untuk hal tersebut menjadi beban Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari ternyata hal tersebut diatas tidak

A-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

dilaksanakan, maka akan diselesaikan menurut kebijakan Pemberi Tugas, dengan tidak
bertanggung jawab atas kerusakan atau hilangnya barang-barang tersebut.
d. Ketentuantersebut juga berlaku bagi Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor yang karena satu dan
lain hal ternyata dihentikan kontrak kerjanya oleh Pemberi Tugas.

Kewajiban Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor

1. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan secara Iengkap seluruhnya


sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam Dokumen Kontrak.
2. Selekas mungkin sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja atau selambatnya 1 (satu) minggu
sebelum berakhirnya masa berlakunya Jaminan Penawaran, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
harus menyediakan Jaminan Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Bank atau Badan Keuangan lain
yang disetujui oleh Pemberi Tugas. Apabila jaminan Pelaksana belum diserahkan kapada
Pemberi Tugas didalam jangka waktu tersebut, maka berarti Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
mengundurkan diri dari Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak ini.
2. Apabila terjadi di dalam gambar -gambar kontrak terdapat perbedaan-perbedaan atau
penyimpangan-penyimpangan dengan apa yang telah tercantum di dalam kontrak sehingga akan
menimbulkan keraguan-keraguan dalam peker jaan, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus
segera memberitahu hal ini kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk diadakan
penyelesaian.
3. Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar- gambar dengan ketentuan-ketentuan di
dalam uraian dan syarat –syarat pelaksanaan (RKS), maka ketentuan yang dianggap paling
lengkap oleh Konsultan Manajemen Konstruksi adalah yang mengikat.
4. Yang dimaksud dengan "gambar" adalah gambar pelaksanaan, gambar kerja, gambar-gambar
detail dan gambar- gambar lainnya yang dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Apabila terdapat perbedaan antara gambar-gambar tersebut, maka gambar yang berskala besar
yang lebih mengikat.
5. Apabila pada waktu pelaksanaan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi diadakan perubahan-
perubahan dalam penggunaan bahan, ukuran-ukuran dan konstruksi , maka pada akhir
pekerjaan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyerahkan 5 (lima) set gambargambar
perubahan yang dikerjakan di atas cetakan gambar asli dengan perubahan dikerjakan dengan
tinta warna.
6. Atas perintah Konsultan Manajemen Konstruksi dan kepada Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
dapat dimintakan gambar-gambar penjelasan dan rincian atas bagian pekerjaan khusus, yang
kesemuanya atas beban Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor. Gambar – gambar tersebut harus telah
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi untuk selanjutnya dianggap sebagai gambar
pelengkap dan menyerahkan 5 (l ima) set cetakannya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
7. Biaya pembuatan semua keper luan gambar -gambar yang dibutuhkan selama masa kontrak,
baik gambar shop drawing dan atau gambar perubahan yang diperlukan dalam pelaksanaan
untuk kepentingan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor maupun gambar - gambar yang memerlukan
persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi harus dibuat di atas kertas minimal ukuran A3,
biaya percetakan gambar-gambar tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor.
8. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK),
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus telah dimulai dengan pekerjaan pembangunan fisik dalam
arti kata yang nyata. Untuk itu syarat -syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan
harus dipenuhi terlebih dahulu.
9. Pada akhir pekerjaan pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyerahkan 1
set dalam bentuk kalkir ukuran minimal A2 dan 5 (lima) set blue print gambar-gambar instalasi
terakhir sesuai dengan yang dilaksanakan (as built drawings) yang telah disetujui Konsultan

A-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Manajemen Konstruksi dan Perencana, buku sistem beroperasi (Manual operation book) untuk
mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang dipasang, disertai surat - surat ijin dan keterangan
resmi dari pihak yang berwajib yang diperolehnya mengenai instalasi yang telah dipasangnya.
10. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang,
peratuaran - peraturan Pemerintah, persyaratan - persyaratan umum maupun suplemennya,
persyaratan standard International dan persyaratan yang dikeluarkan produsen serta tidak
menyimpang dari ketentuan di dalam dokumen pelelangan serta segala petunjuk-petunjuk tertulis
yang telah dikeluarkan.
11. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diharuskan menyediakan sedikitnya 1 (satu) set gambar-gambar
pelaksanaan dan RKS di tempat pekerjaan dalam keadaan terpelihara yang dapat dilihat setiap
saat oleh Pemberi Tugas, Konsultan MK ataupun petugas – petugas lainnya. Pelaksanaan
pekerjaan berkewajiban untuk memberikan pelatihan/training sistem operasi peralatan-peralatan,
mesin-mesin yang dipasangnya. Biaya training/pelatihan berikut buku-buku panduan adalah
ditanggung oleh kontraktor.
12. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor berhak meminta penjelasan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi, Konsultan Perencana atau pihak lain yang ditunjuk Pemberi Tugas bilamana menurut
pendapatnya ada bagian-bagian dari dokumen kontrak, gambar atau hal-hal lainnya yang kurang
jelas. Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan, maka harus
segera dimulai.
13. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menyediakan atas biayanya sendiri semua perlengkapan
dan peralatan yang dibutuhkan, pengalaman dan keahlian serta permodalan dan kemampuan
yang nyata untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh Pemberi Tugas. Apabila telah tersedia di lapangan peralatan-peralatan milik
Pelaksana Pekerjaan/Kont raktor yang tidak dalam keadaan terpakai , Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor dapat menggunakan peralatan tersebut.
14. Disamping itu juga harus menyerahkan :
a. Daftar/susunan staf Pelaksana yang ditempatkan di lapangan:
b. Daftar peralatan-peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan pelaksanaan;
a. Rencana waktu penyelesaian pekerjaan (time schedule);
b. Dan lain-lain yang diperlukan.
15. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mematuhi segala peraturan dan ketentuan-ketentuan
hukum yang berlaku, serta instruksi - instruksi tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah/Penguasa
setempat sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
16. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa pelaksanaan pekerjaan-
pekerjaan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor pihak lain yang ikut serta mengerjakan proyek ini
(dalam hal ini Sub-Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktornya), apabila pekerjaan pihak lain dapat
mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana terjadi gangguan-gangguan Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak. Apabila hal
ini tidak dilakukan, Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor tetap bertanggungjawab atas semua
kerugian-kerugian yang ditimbulkan.
17. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak lainnya agar supaya sejauh
mungkin dipergunakan peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk bangunan proyek ini
agar memudahkan pemeliharaan.
18. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib berkoordinasi dengan pihak lainnya dalam kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek terutama berkoordinasi dengan pihak Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor langsung dari Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor.
19. Sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan diselaraskan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor, yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas. Dalam hal Sub -Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak

A-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

mengindahkan teguran tertulis dari Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dalam hal penyelarasan


jadwal dengan pelaksana pekerjaan sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor, dapat dikenakan
sanksi, teguran dan denda.
20. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mematuhi semua peraturan dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku serta instruksi-instruksi tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah/Penguasa setempat
sehubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
21. Didalam melaksanakan pekerjaan ini, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus:
a. Memperhatikan, melaksanakan dan mengikuti semua ketentuan sehubungan dengan
fungsinya sebagai koordinator pelaksanaan pekerjaan sepanjang ketentuan tersebut
berhubungan dengan pelaksanaan kontrak ini.
b. Bekerja sama dan saling tidak mengganggu dengan pihak lainnya (Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor lainnya dan pihak – pihak lain yang di setujui oleh Pemberi Tugas untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu) didalam melaksanakan pekerjaan yang merupakan bagian
dari pembangunan proyek ini.
c. Menjamin pihak-pihak lainnya sebagaimana tersebut di atas dari semua kerugian yang
diderita oleh pihak lain tersebut didalam melaksanakan pekerjaan yang disebabkan oleh
kelalaian dan kesalahan Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
d. Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan MK, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat
teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.Apabila diminta, Kontraktor
sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal tersebut di atas.
22. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi, bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu jenis
bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alas an bagi Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang
tersebut sudah tidak terdapat lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran. Untuk barang-
barang yang harus di import, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor harus
sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia.
23. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri alternative merek lain
dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan penunjukan pemenang,
Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang
diimport pada agen ataupun importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut
telah dipesan (order import).
24. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh – contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan
dipakai dalam pelaksanaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh
Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau
cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
25. Substitusi Produk yang disebutkan nama pabriknya : Material, peralatan, perkakas, aksesories
yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan konsultan Perencana sebelum
pemesanan. Substitusi Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya : Material, peralatan,
perkakas, aksesories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam
Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama Negara dari pabrik yang

A-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

menghasilkannya, catalog dan selanjutnya menguraikan data yang menunjukan secara benar
bahwa produk-produk yang digunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi
proyek untuk mendapatkan persetujuan dari Pemilik/Perencana.H
26. Seluruh peralatan, material yang digunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan material harus
tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan
setiap Pekerja harus mempunyai keterampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi
Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melengkapi Surat sertifikat yang sah untuk setiap
personil ahli yang menyatakan bahwa personil tersebut telah mengikuti latihan – latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.
27. Apabila dalam Dokumen Perencanaan ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir
lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap
Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot biaya yang
paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau
tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain - lain.
28. Perlindungan terhadap orang, harta benda dan pekerjaan
a. Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-
bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan
maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b. Orang-orang yang tidak berkepentingan :
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan
dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para
penjaga.
c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa - masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggungjawab penuh terhadap
kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan lingkungan, saluran-saluran pembuangan
dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan
operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga kondisinya baik dan dapat diterima Pemberi Tugas.
d. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggungjawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi
tugas tidak bertanggungjawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas kehilangan dan
kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan.
e. Kesejahteraan, Keamanan, dan Pertolongan Pertama
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk memelihara para pekerja dan tamu yang dating ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan
juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-Undang yang berlaku pada waktu itu. Di
lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan
pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya di setiap site ditempatkan
paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan
pertama.
f. Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu

A-12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan pengganti
uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang mungkin ia keluarkan.
29. Kontraktor harus melindungi pemilik (Owner) terhadap semua “claim” atau tuntutan, biaya atau
kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama produksi,
hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini.
30. Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sepadan (batas) site atau
di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
31. Peraturan Teknis pembangunan yang digunakan
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya :
1. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.
2. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI).
3. Standar Industri Indonesia untuk bahan yang digunakan.
4. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
5. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat.
6. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi air Minum serta Instalasi Pembuangan dan
Perusahaan Air Minum.
7. Peraturan/Pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKBI-1.3.53.1987, UDC: 887.2.
8. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan
9. Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut di atas, maupun
standar lainnya, maka diberlakukan Standar Internasional atau persyaratan teknis dari
pabrik/produsen yang bersangkutan.
10. Dan lain-lain yang secara nyata termasuk di dalam Dokumen/Gambar, RKS, Spesifikasi
Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainnya.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
1. Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas
termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah
disahkan/disetujui Direksi/Manajemen Konstruksi.
2. Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
4. Berita Acara Penunjukan.
5. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
6. Surat Perintah Kerja (SPK).
7. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
8. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
9. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborong.

Sub Pelaksana Pekerjaan/Sub Kontraktor

1. Penunjukan Sub-Pelaksana Pekerjaan/Sub-Kontraktor hanyalah dapat dilakukan dengan


sepengetahuan dan rekomendasi tertulis dari Konsultan Pengawas serta mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas.
2. Apabila hasil kerja Sub-Pelaksana Pekerjaan/Sub-Kontraktor tidak memenuhi persyaratan dalam
kontrak ini ataupun tidak memenuhi target prestasi yang harus dicapai pada suatu tahap
pekerjaan, maka Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor untuk mengganti Sub-Pelaksana Pekerjaan/ Sub Kontraktor tersebut

A-13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

dengan yang lain, dan yang disetujui Konsultan Pengawas dan Pelaksana Peker jaan/Kontraktor
harus menjalankan instruksi tersebut.
3. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak dibenarkan untuk meninggalkan kewajibannya dengan
cara menyerahkan kontrak ini sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain (Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Sub-Kontraktor) tanpa seijin/persetujuan Pemberi Tugas.
4. Apabila tidak disebutkan di dalam kont rak, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak
dibenarkan untuk men-sub-kan sebagian pekerjaan yang menjadi kewajibannya tanpa
persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas. Dalam hal sudah mendapat persetujuan
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama tetap
bertanggung jawab penuh atas segala kelalaian dan kesalahan - kesalahan yang dibuat oleh
subnya, sehingga kelalaian atau kesalahan tersebut merupakan kesalahan dari Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor itu sendiri.
5. Sub pelaksana Pekerjaan/Kontraktor hanyalah pihak- pihak yang mempunyai kontrak langsung
dengan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor, yaitu dalam menyediakan dan mengerjakan bagian -
bagian pekerjaan khusus sesuai dengan keahliannya.
6. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil
pekerjaan Sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.

Koordinasi Pelaksanaan di Lapangan

1. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan


pelaksanaan seluruh pekerjaan yang tercakup didalam proyek ini, termasuk didalamnya
pelaksanaan pekerjaan para Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor, dan Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor harus mengikuti dan mentaati semua ketentuan sehubungan dengan
fungsinya sebagai coordinator sebagaimana tersebut diatas.
2. Tugas koordinasi tersebut meliputi :
a. Memberi petunjuk dan pengarahan kepada para Sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
mengenai saat di mulai dan diselesaikannya suatu bagian dan atau keseluruhan pekerjaan
dengan berpedoman kepada Master Schedule dan keadaan kondisi lapangan.
b. Mengatur dan memberi keleluasan kerja kepada para Sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
dengan yang lainnya yang saling berkaitan agar seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan sebaik
- baiknya.
c. Memberikan data tentang suatu bagian pekerjaan dimana Sub-Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor akan melakukan kegiatan mengenai pengukuran, gambar detail dan
sebagainya, sehingga pelaksana pekerjaan/Kontraktor dapat mempersiapkan serta
membuat rencana kerja terperinci yang tepat.
d. Memberi keleluasaan kepada para Sub-Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor untuk memakai
fasilitas peralatan dan fasilitas umum lainnya yang dimiliki oleh Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor dengan ketentuan bahwa pada saat dibutuhkan fasilitas-fasilitas
tersebut dalam keadaan tidak terpakai oleh Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor.
e. Mengadakan dan memimpin rapat persiapan dalam rangka koordinasi antar Sub Pelaksana
3. Pekerjaan/Kontraktor yang terlibat didalam proyek ini guna mencapai kesepakatan dan
konsensus dalam rencana kerja dan/atau dalam membahas suatu masalah yang timbul sebelum
diajukan ke dalam Rapat Lapangan.
4. Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab untuk mengganti kerugian yang diderita
oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan/atau Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor lainnya
apabila pekerjaan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama dan/atau Sub Pelaksana Pelaksana
Pekerjaan/ Kontraktor lainnya tersebut mengalami gangguan dan atau kerusakan yang
disebabkan oleh kelalaian Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tersebut.

A-14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Bagan Kemajuan Pekerjaan dan Rencana Kerja

1. 1 (satu) minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, Pelaksana/Kontraktor harus telah
slap dengan bagan skema kemajuan pekerjaan (progress schedule) sesuai dengan batas waktu
maksimal yang telah ditetapkan dalam master schedule yang dibuat oleh Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor Utama.
2. Progres schedule tersebut harus disesuaikan dengan bagan yang disusun dan dilengkapi :
a. Barchart (bagan secara konvensionil);
b. Network Planning;
c. Volume masing-masing pekerjaan;
d. Man days (tenaga harian) yang diperlukan;
e. S-curve;
f. Gambar mengenai nilai dan harga pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan skedul yang dibuat
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
3. Dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan besarnya bobot (volume) masing-masing
pekerjaan dan waktu penyelesaian setiap item pekerjaan, sedangkan di dalam rencana kerja
dicantumkan secara terperinci program setiap tahapan tentang kapasitas kerja, peralatan, tenaga
kerja dan target per harinya.
4. Dalam progress schedule, harus dibuat juga S-curve; gambaran mengenai nilai/bobot pekerjaan-
pekerjaan sesuai dengan skedul yang dibuat pelaksana pekerjaan/Kontraktor. (S-curve tersebut
ialah suatu diagram yang menggambarkan progress pekerajan terhadap skala waktu mulai dari
awal sampai dengan penyelesaian proyek yang dihitung berdasarkan time schedule).
5. Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus secara terpisah menyusun "Bagan Pengerahan Tenaga"
dan "Bagan Penyediaan Bahan" yang diperlukan.
6. Bagan-bagan tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan MK untuk mendapatkan
persetujuannya.
7. Kelalaian dalam memasukkan bagan-bagan yang dimaksud dapat menyebabkan ditundanya
permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan ini menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor seluruhnya.
8. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan patokan
waktu yang telah disetujui bersama didalam menyusun bahan kemajuan pekerjaan. Demikian
pmula dengan pengerahan pekerja harus sesuai dengan bahan yang ada.
9. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut diatas yang merupakan target
pregtasi akan merupakan pedoman untuk mengadakan penilaian progress kerja Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor atas target prestasi akan merupakan pedoman untuk mengadakanpenilaian
progress kerja pelaksana Pekerjaan/Kontraktor atas tahap maupun keseluruhan pekerjaan
mengalami keterlambatan, atau tepat pada waktunya atau lebih cepat dari yang direncanakan
dan hasil dari penilaian progress kerja ini akan dikaitkan dengan pembayaran kepada Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor sebagaimana dicantumkan pada syarat-syarat umum ini.
10. Jika diperlukan, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib membuat network planning dari
kegiatan pembangunan tersebut.

Rapat Koordinasi dan Rapat Lapangan

1. Rapat Koordinasi
a. Rapat koordinasi diselenggarakan setidak-tidaknya 1 (satu) kali setiap bulan, dipimpin oleh
Pemberi Tugas dan atau Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus hadir dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili
oleh Manager Proyek, Site Engineer dan Tenaga spesialis pekerjaan yang ada.

A-15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

c. Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka diwajibkan untuk memperoleh ijin
dengan alasan yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf yang
diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil keputusan - keputusan.
d. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyelenggarakan rapat persiapan dalam
rangka rapat koordinasi dengan para Sub Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor yang ada.
e. Konsumsi rapat koordinasi tersebut disiapkan oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
2. Rapat Lapangan
a. Rapat lapangan diselenggarakan minimal 1 (satu) kali setiap minggu, dipimpin oleh Pemberi
Tugas dan atau Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus hadir dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili
oleh Manager Proyek, Site Engineer dan Tenaga Spesialis pekerjaan yang ada.
c. Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka diwajibkan untuk memperoleh ijin
dengan alasan yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf yang
diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan.
d. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyelenggarakan rapat persiapan dalam
rangka rapat koordinasi dengan para SubPelaksana Pekerjaan/ Kontraktor yang ada.
e. Konsumsi rapat lapangan tersebut disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.

Laporan - Laporan

1. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan membuat catatan – catatan berupa "Laporan Harian"


yang memberikan gambar dan catatan yang singkat dan jelas mengenai :
a. Tahap berlangsungnya pekerjaan;
b. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub Kontraktor (jika diijinkan);
c. Catatan dan perintah Konsultan Manajemen Konstruksi yang disampaikan tertulis maupun
lisan;
d. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang dipakai maupun yang ditolak);
e. Hal ikhwal mengenai keadaan pesanan barang-barang, baik di dalam maupun di luar negeri
(pembukaan L/C, pengapalan, datangnya barang di pelabuhan dan sebagainya);
f. Hal ikhwal mengenai pekerja dan sebagainya;
g. Keadaan cuaca dan sebagainya.
2. Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui kebenarannya oleh
petugas-petugas Konsultan Manajemen Konstruksi. Perselisihan mengenai ini mengekibatkan
dihentikan sementara untuk diadakan pemeriksaan.
3. Berdasarkan laporan harian tersebut, maka setiap minggu oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
dibuat "Laporan Mingguan" yang disampaikan langsung kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi.
4. Salah satu tembusan laporan mingguan harus selalu ditempat pekerjaan agar dapat diteliti
kembali oleh Konsultan Pengawas setiap saat.
5. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan mem buat foto-foto dan video kegiatan proyek dalam
bagian atau tahapan yang penting sesuai petunjuk Konsultan Pengawas sebagai dokumentasi
proyek.
6. Untuk setiap progress pelaksanaan pekerjaan disyaratkan minimum sebanyak 36 eksemplar foto
berwarna yang dicetak dalam ukuran post card. Video yang memuat seluruh proses pekerjaan di
lapangan dan minimum 3 (tiga) buah. Album foto berikut soft copy masing- masing diserahkan
minimum sebanyak 3 (tiga) set kepada Pemberi Tugas. Semua biaya untuk pembuatan foto dan
video tersebut menjadi tanggungjawab Pelaksana/Kontraktor.
7. Berdasarkan laporan mingguan terakhir, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor membuat "Laporan
Bulanan" di dalam form yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

A-16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Perubahan Rencana

1. Atas instruksi dan persetujuan Pemberi Tugas Konsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan
Perencana berhak mengadakan suatu perubahan atas rencana yang telah ada dengan memberi
instruksi tertulis kepada Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor untuk dilaksanakan. Dalam hal ini
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor haus bertanggungjawab atas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan instruksi tersebut.
2. Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan dari desain kualitas maupun
kuantitas dari pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar-gambar kerja (Kontrak), berupa
modifikasi maupun altematif. Perubahan tersebut termasuk penambahan, pembatalan dan atau
penggantian dari suatu pekerjaan, peralatan atau standard material.
3. Kuantitas nilai dari semua perubahan akan dihitung oleh Konsultan MK menurut ketentuan yang
berlaku di dalam kontrak ini dan apabila diperlukan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diberi
kesempatan untuk mengikuti perhitungan yang dibuat. Untuk perhitungan nilai dan perubahan,
metode atau cara berikut ini harus dipakai :
a. Harga-harga yang tertera di dalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item pekerjaan
yang bersifat sama.
b. Untuk item pekerjaan yang sifatnya berbeda maka harga – harga yang tertera di dalam
Penawaran merupakan dasar perhitungan, sepanjang nilai yang didapat adalah wajar.

Penyerahan Pekerjaan

1. Penyerahan pertama harus dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal yang telah


ditetapkan dalam surat perjanjian pemborongan, sesuai dengan penjelasan tentang waktu
penyelesaian yang ditetapkan dalam aanwijzing.
2. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan-alasan tersebut sesuai dengan
alasan- alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam RKS dan disetujui oleh pemberi tugas.
3. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi, selambat-Iambatnya 1 (Satu) minggu sebelum tanggal yang dimaksud, Konsultan
Pengawas akan mengadakan pemeriksaan seksama atas hasil keseluruhan sesuai dengan
Dokumen Kontrak. Semua perubahan-perubahan yang terjadi dituangkan dalam as built
drawing/installed drawing, dimana gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi Tugas sebelum
mengajukan termijn (tagihan) prestasi pekerjaan 100%. Hasil pemeriksaan ini akan disampaikan
kepada Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor. Sebelum penyerahan pertama, pemeriksaan dapat
diadakan lebih dari satu kali. Pada saat-saat pemeriksaan maupun penyerahan dibuat Berita
Acara.
4. Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan dalam mengajukan permohonan perpanjangan
waktu penyelesaian atau pengunduran waktu penyerahan adalah keadaan – keadaan force
majeure.
5. Keadaan Force Majeure yang dimaksud adalah :
a. banjir;
b. hujan terus menerus dari hari ke hari;
c. kebakaran;
d. demonstrasi dan pemogokan yang langsung berpengaruh terhadap jalannya pekerjaan;
e. dan keadaan lain menurut pertimbangan Konsultan Manajemen Konstruksi yang disetujui
oleh Pemberi Tugas.
6. As built drawing harus dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor secara bertahap sesuai
dengan pekerjaan yang dilaksanakan untuk kebutuhan pemeriksaan setiap saat. As built Drawing
harus dibuat dengan gambar (Dalam bentuk Autocad). Soft copy gambar As built Drawing harus

A-17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

diserahkan kepada Pemberi Tugas melalui Manajemen Konstruksi dalam bentuk Soft Copy
didalam External Hardisk.
7. Dalam penyerahan pertama tersebut disertakan pula Surat Pernyataan, Sertifikat dan Surat .
Jaminan dari masing-masing pekerjaan yang telah dilaksanakan, sertifikat yang dikeluarkan oleh
instasi yang terkait, berwewenang, seperti Depnaker, Produsen dan Applikator.

Penyelesaian dan Masa Pemeliharaan

1. Setelah peker jaan dianggap ter laksana 100%, maka pihak Konsultan Manajemen Konstruksi
dan Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor bersama-sama menandatangani Berita Acara Penyerahan
I. Bertepatan dengan ini berlangsunglah penyerahan pekerjaan pertama.
2. Masa pemeliharaan adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal
dilakukannya penyerahan pertama pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor kepada
Pemberi Tugas.
3. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggungjawab untuk mengganti atau memperbaiki cacat-
cacat maupun kekurangan-kekurangan yang timbul dalam masa pemeliharaan yang disebabkan
oleh pemakaian bahan – bahan maupun kualitas pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan-
ketentuan di dalam kontrak. Penggantian ataupun perbaikan harus dilaksanakan secepat
mungkin setelah ditemukannya cacat -cacat atau kekurangankekurangan tersebut. Apabila hal ini
tidak segera dilakukan, Pemberi Tugas/Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk menunjuk
pihak lain untuk melaksanakan perbaikan tersebut dan biaya untuk itu merupakan beban
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
4. Jika Pemberi Tugas menganggap perlu, boleh mengeluarkan instruksi agar Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor memperbaiki segala cacat , susut dan kesalahan lainnya yang timbul dalam
masa pemeliharaan, dan yang disebabkan oleh bahan-bahan dan cara - cara pelaksanaan yang
tidak sesuai dengan Kontrak.
5. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka dibuatkan Berita Acara.
6. Setelah masa pemel iharaan di lampui dan sesudah semua perbaikan-perbaikan dilaksanakan
dengan baik, Konsultan Manajemen Konstruksi akan mengeluarkan rekomendasi mengenai
selesainya pekerjaan dan perbaikan yang berarti penyerahan kedua dari pihak Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor kepada Pemilik Proyek.

Pekerjaan Tambah Kurang

1. Pekerjaan tambah kurang sebagai akibat dari adanya perubahan rencana/desain dituangkan
dalam Berita Acara tersendiri dan baru bisa dibayarkan setelah pekerjaan selesai 100%
(penyerahan pertama pekerjaan).
2. Apabila pekerjaan tambah kurang selesai sebelum penyerahan pertama pekerjaan, maka dalam
Berita Acara Pemeriksaan dan Penyerahan Pertama Pekerjaan tersebut sudah termasuk Berita
Acara Tambah Kurang.
3. Apabila pekerjaan tambah kurang selesai setelah penyerahan pertama pekerjaan, maka
pengajuan pekerjaan tambah kurang yang dituangkan dalam Berita Acara dilampiri dengan Berita
Acara Pemeriksaan dan Penyerahan Pertama Pekerjaan.

Pekerjaan Pembersihan dan Perapihan

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pengecatan, pemasangan keramik,
pemasangan kusen, pintu dan kaca, pekerjaan plafond termasuk plafond ekspose dari

A-18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

kotoran - kotoran maupun bekas bekas semen atau bercak bercak lainnya dari material yang
tidak semestinya ada.
b. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil hasil pekerjaan yang tidak semestinya
atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan beton, plesteran, plafond
yang tidak rata, yang hasilnya bergelombang, dan pekerjaan perapihan yang perapihannya
tidak sesuai dengan standart teknis.
2. Syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan arsitektur, struktur maupun
mekanikal elektrikal dalam pelaksanaannya harus benar - benar bersih dan rapih.
b. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.
3. Cara Pelaksanaan
a. Pada pekerjaan dinding, lantai maupun plafond, harus dibersihkan dari apapun yang
melekat/menempel pada item tersebut.
b. Pada pekerjaan perapihan dinding, lantai maupun plafond baik kolom maupun balok harus
benar benar rapih, lurus, rata dan vertikal.
c. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak
menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

A-19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

BAGIAN B. PEKERJAAN STRUKTUR

B.1 PEKERJAAN TANAH , PEKERJAAN PENGGALIAN DAN PENGURUGAN


Lingkup pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Penggalian dan Pengurugan/Penimbunan tanah dan pasir
(sesuai gambar), seperti galian tanah untuk pondasi batukali, pondasi jalur, pondasi tapak beton,
poer, tie beam/sloof serta penggalian dan pengurugan/penimbunan lain untuk pekerjaan
drainage dan Mekanikal/Elektrikal.
b. Semua penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus dilaksanakan sesuai dengan
Gambar dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas, selama berlangsungnya pekerjaan.
c. Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini
dengan hasil yang baik dan sempurna.

Syarat pelaksanaan penggalian

a. Pekerjaan penggalian pondasi, sloof dan poer dan lain lain, dapat dilaksanakan secara
konvensional dan semua peralatan yang dibutuhkan harus disediakan oleh Kontraktor, baik yang
menyangkut peralatan untuk pekerjaan persiapan maupun peralatan untuk pekerjaan
penggaliannya sendiri dan alat-alat bantu yang diperlukannya.
b. Sebelum pekerjaan penggalian dapat dilaksanakan, Kontraktor wajib untuk mengajukan
permohonan tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi /Konsultan Pengawas yang
menyebutkan tanggal akan dimulainya pekerjaan penggalian, uraian teknis tentang cara-cara
penggalian yang akan dilaksanakan.
c. Dalam melaksanakan pekerjaan penggalian ini, Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan
pencegahan atau kelongsoran tanah, pekerjaan penanggulangan air tanah yang menggenang,
pekerjaan perbaikan bila terjadi kelongsoran dan lain sejenisnya.
d. Semua galian harus dilaksanakan sampai diperoleh panjang galian, kedalaman, kemiringan dan
lengkungan yang sesuai dengan yang tertera di dalam Gambar Perencanaan.
e. Bila kedalaman penggalian terlampaui kedalaman yang dibutuhkan sebagaimana yang tertera di
dalam Gambar, Kontraktor harus menimbun dan memadatkannya kembali dengan pasir urug,
dan semua biaya tambahan yang diakibatkannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
f. Bila kondisi dari tanah pada kedalaman yang ditentukan di dalam Gambar ternyata meragukan,
Kontraktor harus secepatnya melaporkan hasil tersebut kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas secara tertulis, agar dapat diambil langkah-langkah yang dianggap perlu,
semua biaya yang diakibatkan oleh keadaan tersebut akan dibayar oleh Pemilik Bangunan
melalui penerbitan “Perintah Perubahan Pekerjaan”.
g. Permukaan tanah yang sudah selesai digali dan telah mencapai kedalaman rencana harus
dipadatkan kembali untuk mendapatkan permukaan yang padat, rata. Pemadatan tanah
digunakan alat pemadat tanah yang sebelumnya disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas.
h. Kontraktor harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang telah selesai dan menurut
pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi/ pekerjaan berikutnya kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi /Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
i. Semua kelebihan tanah galian harus dikeluarkan dari lapangan ke lokasi yang disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi /Konsultan Pengawas. Kontraktor bertanggung jawab untuk
mendapatkan tempat pembuangan dan membayar ongkos – ongkos yang diperlukan.

B-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

j. Air yang tergenang dilapangan, atau dalam saluran dan galian selama pelaksanaan pekerjaan
dari mata air, hujan atau kebocoran pipa – pipa harus dipompa keluar atau biaya Kontraktor.
k. Hambatan yang Dijumpai Waktu Penggalian
− Semua akar – akar pohon, batang – batang pohon terpendam, beton – beton tak terpakai
atau pondasi – pondasi bata, septicktank bekas, pipa drainase yang tak terpakai, batu – batu
besar yang dijumpai pada waktu penggalian harus dikeluarkan atas biaya Kontraktor. Tanah
yang berlubang akibat hambatan yang dijumpai harus diperbaiki kembali dengan pasir beton
: semen dengan perbandingan 1 : 10
− Instalasi umum yang tertanam dan masih berfungsi seperti pipa drainase, pipa air minum,
pipa gas, kabel listrik yang dijumpai pada waktu penggalian diusahakan tidak terganggu atau
menjadi rusak.
− Bilamana hal ini dijumpai maka Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas dan
pihak - pihak
− Yang berwenang harus segera diberitahu dan mendapatkan instruksi selanjutnya untuk
mengeluarkan instalasi tersebut sebelum penggalian yang berdekatan diteruskan.
− Bilamana terjadi kerusakan – kerusakan pada instalasi tersebut diatas, maka Konsultan
Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas dan pihak – pihak yang berwenang harus
segera diberitahu dan semua kerusakan – kerusakan harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

Syarat pekerjaan pengurugan/penimbunan tanah

a. Yang dimaksud disini ialah pekerjaan pengurugan/timbunan yaitu dimana permukaan tanah yang
direncanakan lebih tinggi dari permukaan tanah asli, sebagaimana tertera dalam gambar
rencana.
b. Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari semua semak, akar pohon, sampah,
puing bangunan dan lain – lain sebelum pengurugan dimulai.
c. Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari bahan organis, sisa – sisa tanaman,
sampah dan lain - lain. Tanah yang digunakan untuk timbunan dan subgrade harus memenuhi
standard
d. Pengurugan/penimbunan harusdilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum 25 cm
untuk masing – masing lapisan, kemudian dipadatkan sampai permukaan tanah yang
direncanakan.
e. Pelaksanaan pengurugan/penimbunan dapat menggunakan mesin gilas dan pada daerah yang
oleh Konsultan Mannajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas dianggap berbahaya atau dengan
jarak lebih kurang 45 cm dari saluran atau batas – batas atau pekerjaan – pekerjaan yang mungkin
menjadi rusak digunakan Stamper.

B.2 PEKERJAAN URUGAN PASIR


Lingkup pekerjaan

a. Pasal ini menguraikan semua pekerjaan urugan pasir yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor,
seperti pengurugan pasir dibawah, Sloof, lantai, dibawah perkerasan-perkerasan dan lain-lain
sebagainya serta pekerjaan pemadatan urugan pasir tersebut, sebagaimana yang tertera pada
Gambar Perencanaan.
b. Pengurugan Pasir harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam PUBI
1979 (NII-3) ayat 12.1.

B-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

c. Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini
dengan hasil yang baik dan sempurna.

Persyaratan Bahan

a. Pasir urug yang akan dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai dengan persyaratan yang
tercantum di dalam PUBI 1971 ayat 12.1. Pasir laut dapat digunakan, asal dicuci secara memadai.

Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sebelum pengurugan pasir dilaksanakan Kontraktor wajib untuk memeriksa ketinggian dari tanah
atau konstruksi dibawahnya untuk meyakinkan bahwa ketinggian yang ada telah sesuai dengan
gambar,
b. dan bahwa tanah dibawahnya telah dipadatkan sehingga didapat permukaan yang rata dan
padat.
c. Hasil pemeriksaannya ini harus dilaporkan kepada Konsultan Manajeman Konstruksi/Konsultan
Pengawas, yang akan segera melakukan pemeriksaan. berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut.
d. Konsultan Manajemen Konstruksi /Konsultan Pengawas akan menolak atau memberikan
persetujuannya untuk pelaksanaan pekerjaan pengurugan pasir.
e. Pengurugan pasir harus dilaksanakan dengan cara menebarkan, meratakan dan memadatkan
secara mekanik sampai diperoleh ketebalan dan ketinggian yang sesuai dengan gambar
perencanaan.
f. Urugan pasir tidak boleh ditutup oleh konstruksi atau pekerjaan lain sebelum disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas. Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas berhak untuk membongkar pekerjaan diatasnya, bilamana
urugan pasir tersebut belum disetujui olehnya.
g. Tebal dan peil urugan pasir harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara khusus
dalam gambar, maka tebal urugan pasir minimal = 10 cm.

B.3 PEKERJAAN LANTAI KERJA


Umum

a. Pasal ini menguraikan semua pekerjaan lantai kerja, seperti dibawah pekerjaan pondasi, sloof
dan sejenisnya sebagaimana yang tercantum dalam gambar perencanaan.

Persyaratan Bahan

a. Lantai kerja harus dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil bila tidak disebutkan secara khusus
didalam gambar harus dibuat dengan perbandingan semen : pasir : kerikil = 1 : 3 : 5 atau kualitas
setara B – 0.

Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus dipadatkan dan diratakan dengan
alat pemadat serta diurug lapisan pasir.
b. Lantai kerja, sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan
Pengawas tidak boleh ditutup oleh pekerjaan lainnya. Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas berhak membongkar pekerjaan diatasnya bilamana lantai kerjá
tersebut belum disetujui olehnya.

B-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

c. Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara khusus
dalam gambar, maka tebal lantai kerja minimal = 5 cm.

B.4 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH


Lingkup Pekerjaan dalam bagian ini meliputi pekerjaan Pondasi Batu kali, Pondasi Tiang Pancang,
Pondasi Plat setempat,Pondasi lajur beton, Poer/Pile Cap dan Tie Beam/sloof.

Pekerjaan Pondasi batu kali

1. Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud sebagai pondasi,
sebagaimana tertera didalam gambar. Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam PBI 1971, PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.

2. Persyaratan bahan
a. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras, padat dan memiliki struktur
yang kompak dengan warna yang cerah dan bebas dari cacat, serta harus memenuhi syarat-
syarat yang tercantum di dalam PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak boleh dipakai.
b. Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi ketentuan yang
tercantum pada RKS ini.
c. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan yang
dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.
d. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi ketentuan yang tercantum pada
RKS ini.

3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pondasi batu kali harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1 bagian Semen Portland :
5 bagian Pasir Pasang atau sesuai yang disebutkan didalam gambar dan harus dipasang dan
dibentuk
b. sampai diperoleh dimensi dan ketinggian yang dibutuhkan, sebagaimana yang tertara dalam
Gambar.
c. Batu kali harus dipasang sedemikian rupa, sehingga didapatkan gigitan yang memadai diantara
batu-batu, dengan ruang kosong sekecil mungkin. Sebelum dipasang, bagian luar dibasahi
secukupnya.
d. Setelah dipasang, bagian luar dari batu kali harus di "Berapt” dengan adukan yang sama sampai
semua permukaan batu tertutup. Sebelum pemasangan dapat dilaksanakan, Kontraktor harus
membuat dan memasang kayu-kayu pembantu (kayu profil) dan menerentangkan benang
pembantu dengan bentuk sesuai dengan bentuk pondasi yang akan dipasang.Benang-benang
yang direntangkan harus sipat datar.
e. Kayu pembantu dan benang-benang ini harus disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas sebelum pasangan batu kali dapat dimulai.
f. Pasangan batu kali exposes harus dipasang secara acak dengan menggunakan adukan dan
harus dilaksanakan oleh tukang batu khusus yang berpengalaman. Selama pemasangan batu
mungkin perlu dibentuk untuk memperoleh nat yang tipis dan rata. Pekerjaan ini harus
dilaksanakan dengan menggunakan adukan semen pasir dengan campuran 1 bagian semen
portland : 5 bagian pasir pasang.

B-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

g. Sebelum dipasang, batu harus dibasahi secukupnya, dan nat antar batu yang diexposed harus
dikorek dengan cara yang memadai. Selama pemasangan, batu kali yang telah terpasang harus
sering dicuci, untuk menghindarkannya dari kotoran dan adukan yang menempel.

B.5 PEKERJAAN BETON


Umum

1. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat – syarat pelaksanaan beton secara
umum menjadi kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam
buku persyaratan teknis ini, maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standard di bawah ini
:
a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 NI-2).
b. Standart Beton Indonesia 1991.
c. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1983.
d. American Society of Testing Materials (ASTM).
e. Standart Beton Prategang/Pracetak Indonesia (jika diperlukan).
2. Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di atas maka peraturan-peraturan
Indonesia yang menentukan.
3. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi menurut
persyaratan teknis ini, gambar rencana, dan instruksu-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas. Semua pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan harus
dibongkar dan diganti atas biaya Kontraktor sendiri.
4. Semua material harus dalam keadaan baru dengan kualitas yang terbaik sesuai persyaratan dan
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, dan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian bahan-bahan tersebut dan
Kontraktor bertanggung jawab atas segala biayanya. Semua material yang tidak disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam harus dikeluarkan dari Proyek.

Lingkup Pekerjaan

1. Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan
gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian, dan peralatan pembantu.
2. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-bagian dari pekerjaan
lain yang tertanam dalam beton.
3. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan pemeliharaan beton
dan semua jenis pekerjaan yang menunjang pekerjaan beton.

Material

1. Semen
a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai dengan persyaratan
standar Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari satu merk.
b. Kontraktor harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyebutkan type, kualitas dari
semen yang digunakan dan “Manufacturer’s Test Certificate” yang menyatakan memenuhi
persyaratan tersebut diatas.
c. Kontraktor harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk mencegah
terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau
kena air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek.

B-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

d. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.

2. Agregat Kasar
a. Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi sesuai menurut
ASTM C-33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
b. Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada butir yang pipih maka
jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh mengalami pembubukan hingga
melebihi 50% kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles Abration (LAA).
c. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak
beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut :
Saringan Ukuran % Lewat Saringan
1” 25,00 mm 100
3/4” 20,00 mm 90 – 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 4,76 mm 0 - 1
d. Agregat Halus
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu dan harus
bersih dari bahan organik, lumpur, zatzat alkali dan tidak mengandung lebih dari 50%
substansi – substansi yang merusak beton.
e. Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari partikel-partikel
yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti tabel berikut :
Saringan Ukuran % Lewat Saringan
▪ 3/8” 9,50 mm 100
▪ No. 4 4,76 mm 90 – 100
▪ No. 8 2,38 mm 80 – 100
▪ No. 16 1,19 mm 50 – 85
▪ No. 30 0,19 mm 25 – 65
▪ No. 50 0,297 mm 10 – 30
▪ No. 100 0,149 mm 5 - 10
▪ No. 200 0,074 mm 0 - 5

3. Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat-zat yang
dapat merusak beton atau baja tulangan.

4. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI-2 1971, dengan tegangan leleh
karakteristik (σau) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja dengan tegangan leleh karakteristik (σau)
= 3900 kg/cm2 atau baja U39 Pemberi tugas atau Direksi/Konsultan Pengawas akan melakukan
pengujian test tarik-putus dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Kontraktor.

5. Bahan Pencampur
a. Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dan Konsultan Perencana.
b. Apabila akan digunakan bahan pencampur, Kontraktor harus mengadakan percobaan-
percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan bahan pencampur (Admixture)
tersebut. Hasil “Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-kubus beton
yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.

B-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

6. Cetakan Beton
a. Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm atau plat baja, dengan
syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam PBI NI-2 1971. Untuk beton ecpose
harus memalai Pnol Film dengan tebal minimal 12 mm. Konstruksi rencana cetakan beton harus
diajukan oleh Kontraktor kepada Konsultan MK/Pengawas untuk mendapat persetujuan.
b. Contoh yang harus disediakan
▪ Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh material : koral, split
pasir, besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi/Konsultan
Pengawas.
▪ Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas akan
dipakai sebagai standart / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh
Pemborong ke lapangan.
▪ Pemborong diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah disetujui
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.

Pengadukan dan Peralatannya

1. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai keteliatian cukup
untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran dari masing-masing bahan pembentukan
beton dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
2. Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material-material harus
dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas dan seluruh operasi harus
dikontrol dan diawasi terus-menerus oleh seorang inspektor yang berpengalaman dan
bertanggung jawab.
3. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Batch Mixer atau Portable
Continous Mixer). Mesin pengaduk harus benar-benar kosong sebelum menerima bahan-bahan
dari adukan selanjutnya dan harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
4. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit sesudah semua
bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar
dari 1,5 m3 dan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas berwenang untuk menambah
waktu pengadukan jika ternyata pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk
mendapatkan adukan dengan kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton yang
dihasilkan harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan.
5. Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang ditentukan. Air harus dituang
terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan. Tidak diperkenankan
melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk
mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.
6. Kontraktor diperbolehkan menempatkan satu “Mixing Plant” atau memperoleh beton dari satu
“Ready Mix Plant” asalkan dapat membuktikan bahwa mutu beton tersebut sesuai dengan semua
ketentuan dalam persyaratan ini. Kontraktor harus menyerahkan spesifikasi beton ready mix yang
akan digunakan sesuai dengan mutu beton yang diinginkan, sebelum pekerjaan dimulai.

Persiapan Pengecoran

1. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan bebas
dari kotoran dan bagian beton yang terlepas. Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton
sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan –
perlengkapan lain).
2. Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan
air sampai jenuh dan tulangan harus terpasang dengan baik. Bidang-bidang beton lama yang

B-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang
lepas.
3. Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang pada beton lama tersebut harus disapu
dengan bonding agent dengan aturan sesuai pabrik pembuatnya.
4. Kontraktor harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin pengecoran diberikan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.

Acuan / Cetakan Beton

1. Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Cetakan harus sesuai
bentuk, ukuran dan batas-batas bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak boleh
bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau kelongsoran
dari penyangga.
2. Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang
atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal
maupun vertikal.
3. Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian sehingga dapat memberikan penunjang
seperti yang dibutuhkan tanpa adanya “overstress” atau perpindahan tempat pada beberapa
bagian konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup kuat dan kaku untuk
menunjang berat sendiri dan beban-beban yang ada diatasnya.
4. Sebelum penuangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, kekuatannya
dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada a\saat beton dituang. 8.5. Permukaan
cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan diberi “Mould release agent” untuk
mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya harus berhati-hati agar tidak terjadi
kontak dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.
5. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
6. Bagian sisi balok : 48 jam
7. Balok tanpa beban konstruksi : 7 hari
8. Balok dengan beban konstruksi : 21 hari
9. Pelat lantai / atap / tangga : 21 hari
10. Dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, cetakan dapat dibongkar lebih
awal apabila hasil pengujian dari benda uji yang mempunyai kondisi sama dengan beton
sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari. Segala ijin yang
diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, tidak mengurangi atau
membebaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap kerusakan yang timbul akibat
pembongkaran cetakan.
11. Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan cacat
pada permukaan beton. Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar
rencana, Kontraktor wajib mengadakan perbaikan atau pembentukan kembali.
12. Permukaan beton harus bersih dari sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian konstruksi yang
terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan sebelum pengurukan dilakukan.

Pengangkutan dan Pengecoran

1. Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktu antara pengadukan
dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam atau tidak terjadi perbedaan pengikatan yang
mencolok anatara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.

B-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

2. Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang ditentukan, maka harus
dipakai bahan penghambat pengikatan (retarder) dengan persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas.
3. Kontraktor harus memberitahu Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas selambat-lambatnya
2 (dua) hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan untuk melaksanakan
pengecoran beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan baja
tulangan serta bukti bahwa Kontraktor akan dapat melaksanakan pengecoran tanpa tanpa
gangguan.
4. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen dan agregat telah
melalui 1,5 jam dan waktu ini dpat berkuran, bila Konsultan Pengawas menganggap perlu
berdasarkan kondisi tertentu.
5. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan terjadinya pemisahan
material (segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara penuangan dengan alat-alat
pembantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya harus mendapat perstujuan Konsultan
Pengawas dan alat-alat tersebut harus selalu bersih dan bebas dari sisa-sisa beton pengeras.
6. Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 meter. Bila
memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan pangkalnya
terbenam dalam adukan yang baru dituang.
7. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami “initiual set” atau yang
telah mengeras dalam batas dimana beton akan menjadi plastis karena getaran.
8. Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus diberi lantai
dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan baik dan mencegah penyerapan
air semen oleh tanah.
9. Bila pengecoran beton harus berhenti sementara sedang beton sudah menjasi keras dan tidak
berubah bentuk, maka bagian tersebut harus dibersihkan dari lapisan air semen dan partikel-
partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang padat.
Segera setelah pemberhentian pengecoran, adukan yang lekat dengan tulangan dan cetakan
harus dibersihkan.
10. Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan pengecoran dari
suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari, maka sebaiknya tidak dilaksanakan,
kesuali atas persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dapat dilaksanakan pada
malam hari dengan sistem penerangan sudah disiapkan dan memenuhi syarat.

Pemadatan Beton

1. Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan guna pengangkutan dan


penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang cukup padat tanpa
perlu penggetaran yang berlebihan.
2. Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan “Mechanical Vibrator” dan
dioperasikan oleh seorang yang berpengalaman. Penggetaran dilakukan secukupnya agar tidak
mengakibatkan “over vibration” dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan
maksud untuk mengalirkan beton.
3. Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang
mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik. Alat
penggetar tidak boleh menyentuh tulangan-tulangan, terutama pada tulangan yang telah masuk
pada beton yan telah mulai mengeras.

B-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Sambungan Konstruksi ( Construction Joints )

1. Rencana atau schedul pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian satu konstruksi secara
menyeluruh, termasuk persetujuan letak “construction joints”. Dalam keadaan tertentu dan
mendesak,
2. Direksi/Konsultan Pengawas dapat merubah letak “construction joints” tersebut.
3. Permukaan “construction joints” harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas seluruh
permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat.
4. “Construction Joints” harus diusahakan berbentuk garis miring. Sedapat mungkin dihindarkan
adanya “construction joints” tegak, kalaupun diperlukan maka harus dimintakan persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
5. Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan diberi lapisan
“Grout/bonding agent” segera sebelum beton dituang.

Baja Tulangan

1. Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macamkotoran, karat, minyak, cat
dan lain-lain yang akan merusak mutu beton.
2. Ukuran lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm menggunakan BJTP 24 atau U24 (Polos)
Ukuran D > 13 mm menggunakan BJTD 40 atau U39 (Ulir)
3. Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan pemasangan harus sesuai
dengan persyaratan dalam PBI NI-1971.
4. Selimut beton harus mempunyai ketetapan sebagai berikut :
a. Beton tanpa cetakan, berhubungan langsung dengan tanah 40 mm
b. Beton dengan cetakan berhubungan langsung dengan tanah 50 mm
c. Balok dan kolom tidak berhubungan langsung dengan tanah 40 mm

Benda-benda yang tertanam dalam beton

1. Penempatan saluran/pemipaan, sleeve harus sedemikian rupa, sehingga tidak mengurangi


kekuatan struktur dengan memperhatikan PBI-1971, NI-2 pasal 5.7.
2. Tidak diperkenankan menanam saluran-saluran/pipa kebagian struktur beton bila ditunjukkan
pada gambar.
3. Apabila pemasangan terhalang oleh baja tulangan yang terpasang, maka Kontraktor harus
segera mengadakan konsultasi dengan Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.
4. Baja tulangan tidak diperkenankan untuk digeser maupun dibengkokkan untuk memudahkan
pemasangan tanpa seijin Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.

Benda-benda yang di tanam dalam beton

1. Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton, seperti angkur, kait dan pekerjaan lain
yang berhubungan dengan pekerjaan beton, harus sudah terpasang sebelum pengecoran beton
dilakukan.
2. Bagian atau peralatan tersebut harus tertambat kuat pada posisinya agar tidak tergeser pada saat
pengecoran beton.
3. Kontraktor utama harus memberitahukan kepada pihak lain untuk melakukan pekerjaan tersebut
sebelum pengecoran dilakukan.
4. Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada benda atau peralatan
yang akan ditanam dalam beton tidak diisi pada saat pengecoran, harus ditutup dengan bahan atau
ukuran sesuai kebutuhan yang mudah dilepas setelah pelaksanaan pengecoran.

B-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Cacat -cacat pekerjaan

1. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan atau keahlian dalam setiap bagian pekerjaan ternyata tidak
memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan teknis, maka bagian tersebut harus
digolongkan sebagai cacat pekerjaan.
2. Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang
dikehendaki. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut
serta seluruh biaya yang timbul seluruhnya ditanggung oleh Kontraktor.

Pengujian beton

1. Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam PBI NI-2 1971 dalam minimum
memenuhi persyaratan seperti tersebut dalam ayat berikut.

Suhu

1. Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Bila suhu yang di taruh berada diantara
27° dan 32° C.
2. Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat mengakibatkan suhu beton
melebihi 32° C, maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, misalnya
mendinginkan agregat atau melakukan pengecoran pada malam hari.

Beton ready mixed

1. Bilamana beton yang digunakan adalah berupa beton ready mixed, maka beton tersebut harus
didapatkan dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konatruksi/Pengawas, dengan
takaran, adukan serta cara pengiriman/pengangkutan yang memenuhi syarat-syarat yang
tercantum pada ASTM C94-78a.
2. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang telah diuji di
Laboratorium serta secara konsisten harus dikontrol bersama-sama oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas dan Supplier beton ready mixed. Kekuatan beton minimum yang dapat
diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang diadakan di Laboratorium.
3. Syarat-syarat Beton Ready Mixed :
a. Temperatur beton ready mixed sebelum dicorkan tidak boleh lebih dari 30° C.
b. Penambahan additive dalam proses pembuatan beton ready mixed harus sesuai dengan
petunjuk pabrik pembuat additive tersebut dan dengan persetujuan dari Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas. Bilamana diperlukan dua atau lebih jenis bahan additive,
maka pelaksanaannya harus dikerjakan secara terpisah. Dalam pelaksanaannya harus
sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212.1R-63.
c. Setelah temperatur di dalam beton mencapai malsimum, maka permukaan beton harus
ditutupi dengan kanvas atau bahan penyekat lainnya, untuk mempertahankan panas
sedemikian rupa, sehingga tidak timbul perbedaan panas yang mencolok antara bagian
dalam dan luar atau penurunan temperatur yang mendadak dibagian dalam beton.
Selanjutnya sesudah bahan penutup tersebut di atas dibuka, permukaan beton tetap harus
dilindungi terhadap pengertian yang mendadak.

Pemeliharaan beton ( curing beton )

1. Untuk mencegah pengeringan bidang bidang beton. Selama paling dua minggu beton harus
dibasahi terus menerus , antara lain dengan menutupinya dengan karung karung basah . Pada
pelat pelat atap pembasahan terus menerus ini harus dilakukan dengan merendamnya

B-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

(menggenanginya) dengan air. Pada hari hari pertama sesudah selesai pengecoran , proses
pengerasan tidak boleh diganggu Sangat dilarang untuk mempergunakan lantai yang belum
cukup mengeras sebagai tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan untuk
mengangkut bahan-bahan yang berat.
2. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi , uap bertekanan udara luar , pemanasan atau proses-
proses lainuntuk mempersingkat waktu pengerasan dapat dipakai. Cara-cara ini harus disetujui
terlebih dahulu oleh Pengawas Ahli.

B.6 PEKERJAAN BETON NON STRUKTUR


Umum

1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan yang dimaksudkan
termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang
bukan struktur, sesuai yang ditunjukkan di dalam gambar.
3. Standard
a. Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai.
b. Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI - 2.
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI- 5.
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI - 8.
e. Peraturan Pembangunan PemerintrTh Daerah Setempat.
f. Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan
g. Pemborong Pekerjaan Umum (AV) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran
Negara No. 1457.
h. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Perencana/MK.
i. Standar Normalisasi Jerman ( DIN )
j. American Society for Testing and Material ( ASTM )
k. American Concrete Institute ( ACI ).

Bahan dan Produksi

1. Persyaratan Bahan
a. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan
Perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dan harus memenuhi NI-8. Semen
yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan
Semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelambaban, bebas dari
air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
b. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan – bahan organis, Lumpur dan
sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI
1971.
c. Koral Beton/Split :

B-12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan
sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/Penimbunan pasir koral beton harus
dipisahkan satu dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur
untuk mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan
bahanbahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu Konaultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dapat minta kepada
Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan
sah atas biaya Kontraktor.
e. Besi Beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi persyaratan (PBI 1971). Bila dipandang
perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
f. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material, misalnya
: besi, koral, pasir PC untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas.
g. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, akan
dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh
Kontraktor ke site.
2. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. Beberapa
bahan tertentu harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel
pabriknya.
b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan.Bila
ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor.

Pelaksanaan

1. Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah fc' = 30
Mpa dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.
2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan
kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai PBI-1971.
b. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton. harus disesuaikan dengan gambar
konstruksi.
b. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah
tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan
memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI 1971.
c. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas.
3. Cara Pengadukan
a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.

B-13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

b. Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
c. Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa
slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum 10
cm.
4. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran - ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas.
c. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar
untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton
seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat
perhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
5. Pekerjaan Acuan / Bekisting
a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang
diperlukan dalam gambar.
b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan - perkuatan, sehingga cukup
kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
c. Acuan harus rapat (tidak bocor), pemukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran (tahi gergaji),
potongan kayu, tanah/Lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus
mudah dibongkar tanpa merusak pemiukaan beton.
d. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split, pasir dan Semen
Portland) kepada Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.
e. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman,
sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan.
f. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter
kawat lebh besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus
memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI 1971).
g. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.
h. Beton harus dibasahi paling sedikit selama tujuh hari setelah pengecoran.
6. Pekerjaan Pembongkaran Acuan/Bekisting
a. Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan
perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas.
7. Pengujian Mutu Pekerjaan
a. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas "Certificate Test" bahan besi dari
produsen/pabrik.
b. Bila tidak ada "Certificat Test" maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas besi/kubus
di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.
c. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil benda uji berupa
kubus yang ukurannya sesuai dengan syarat-syarat/ketentuan dalam PBI Th.1971.
Pembuatannya harus disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dan

B-14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

diperiksa di laboratorium konstruki beton yang ditunjuk Konsultan Manajemen


Konstruksi/Pengawas.
d. Kontraktor diwajibkan membuat "Trial Mix" terlebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan beton.
e. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas secepatnya.
f. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian beban tersebut, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
8. Syarat Pengamanan Pekerjaan
a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran.
b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus
menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI Th.1971).

B.7 PEKERJAAN NON STRUKTUR


Pekerjaan Bekisting

1. Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan perancangan, pembuatan, pemasangan dan
pembongkaran semua bekisting beton yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor, sesuai dengan
kebutuhan dalam menyelenggarakan pekerjaan beton, sebagaimana yang tertera didalam gambar.
Pada dasarnya, bekisting adalah konstruksi bantu yang mendukung beton yang belum mengeras.
Semua Bekisting Beton harus dilaksanakan dengan mengikuti semua persyaratan yang tercantum
didalam RKS ini, PBI 1971, PUBI 1982, PKKI 1961 dan semua Perintah yang disampaikan oleh
Konsultan Pengawas selama pelaksanaan Pekerjaan.
2. Persyaratan bahan
Semua bekisting beton yang akan dipakai harus kuat, tidak berubah bentuk waktu di isi adukan dan
tidak bocor. Bahan yang dipakai dapat berupa kayu yang bermutu baik dan tidak mudah lapuk, besi
atau bahan lainnya yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bekisting harus dirakit dengan
menggunakan paku kayu, baut atau lainnya dengan ukuran yang sesuai.
3. Pelaksanaan pekerjaan
Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan gambar-gambar rencana dari bekisting kepada
Konsultan Pengawas untuk disetujui, sebelum pekerjaan dimulai. Gambar tersebut harus
mencantumkan secara jelas konstruksi dan bahan dari bekisting, sambungan - sambungannya,
kedudukannya dan sistim rangkanya. Semua biaya yang diperlukan sehubungan dengan
perencanaan bekisting ini harus sudah termasuk ke dalam biaya konstruksi.
Bekisting harus direncanakan untuk dapat memikul beban konstruksi dan getaran yang ditimbulkan
oleh alat penggetar. Defleksi maksimum dari bekisting antara tumpuan harus dibatasi sampai 1/400
bentang antar tumpuan. Bilamana menggunakan konstruksi bekisting dari kayu, maka untuk kolom
dan pekerjaan beton lainnya harus dipakai papan dengan ketebalan minimum 2,5 cm, balok 5/7, 6/10
dan dolken 8/11.
Bekisting harus ditunjang dengan batang besi yang kokoh dan untuk mencegah terjadinya defleksi
maka bekisting dibuat anti lendutan keatas sebagai berikut :
Semua balok atau pelat lantainya 0,2 % lebar bentang pada tengah – tengah bentang.
Semua balok Cantilever dan pelat lantainya 0,4 % dari bentang, dihitung dari ujung bebas

B-15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah persiapan yang perlu, sehingga
pada akhir pekerjaan beton, permukaan dan bentuk konstruksinya adalah sesuai dengan kedudukan
(peil) dan bentuk yang tertera pada gambar.
Semua bekisting tersebut harus dirakit kedalam bentuk, ukuran garis-garis dan dimensi yang tertera
dan yang dibutuhkan, untuk memperoleh kedudukan, ketinggian dan posisi yang tepat.
Konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah dicabut bila tidak dipalu atau
dicongkel. Bekisting harus dibuat cukup rapat agar adukan tidak lolos pada saat pengecoran. Pada
tempat yang tertutup atau sukar dijangkau, pembukaan sementara harus disediakan untuk
membuang benda-benda yang tidak dinginkan.
Bilamana sebelum atau selama pekerjaan pengecoran, bekisting menunjukkan tanda-tanda
penurunan yang besar, yang menurut pendapat Konsultan MK/Pengawas akan menyebabkan
kedudukan (peil) akhir tidak dapat mencapai kedudukan yang semestinya, maka Konsultan
Pengawas berhak untuk memerintahkan dibongkarnya pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan
dan mewajibkan Kontraktor untuk memperkuat bekisting tersebut sampai dianggap cukup kuat.
Semua biaya yang timbul karenanya menjadi tanggungjawab dari Kontraktor.
4. Pembongkaran Bekisting
Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul beban struktur dapat dibongkar
setelah beton cukup mengeras.
Bekisting untuk bagian struktur dan pekerjaan lainnya yang memikul beban struktur harus dibiarkan
untuk sekurang-kurangnya sampai beton mencapai kekuatan yang dipersyaratkan seperti yang
disebutkan dibawah ini, atau seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
Bagian tengah balok 28 hari 100
Pelat lantai 21 hari 80
Dinding beton 2 hari 25
Kolom beton 4 hari 25
Bekisting tepi balok 2 hari 25
5. Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul berat struktur dapat dibongkar
setelah beton cukup mengeras. Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan sedemikian rupa,
sehingga keamanan konstruksi tetap terjamin dan sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada
PBI 1971 NI-2.

Pekerjaan perancah luar

1. Umum
Pasal ini menguraikan pekerjaan perancah luar yang harus dilaksanakan pada saat pelaksanaan.
2. Persyaratan bahan
Peralatan yang digunakan sebagai perancah luar adalah scaffolding yang lengkap serta bagian
luarnya dipasang jarring – jarring luar.
Scaffolding yang dipakai harus kuat dan lengkap terdiri dari batang – batang silang beserta
perkuatannya. Sedangkan untuk jarring – jaring luar terbuat dari anyaman tambang plastik atau nylon.
3. Pelaksanaan pekerjaan
Perancah luar dipasang pada sekeliling bangunan dengan cara – cara yang benar sehingga tidak
membayakan pekerja, bangunan yang dikerjakan maupun keadaan sekelilingnya. Perancah luar
harus dipasang minimal sama dengan bangunan yang dikerjakan dan dicat dengan warna yang
mencolok.
Untuk naik turun gedung selama pelaksanaan berlangsung, pada perancah luar harus dipasang
tangga dilengkapi dengan border mendatar. Sedangkan untuk jarring - jaring luar dipasang pada
scaffolding secara kuat, rapih dan tidak kendor. Jaring ini harus tahan terhadap tiupan angin dan
memberi perlindungan serta rasa nyaman bagi yang bekerja pada dinding luar.

B-16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

B.8 WATER PROOFING


Umum

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat
bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai
dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
2. Bagian yang di waterproofing :
Pelat atap dan overstek
Daerah WC, kamar mandi dan daerah basah lainnya.
Ground reservoir
Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.
3. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan waterprofing adalah :
Beton Bertulang.
Lantai/Ubin Keramik.
Plumbing.
4. Standard.
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI -3).
STM 828.
ASTME : TAPP I 803 dan 407.
5. Persetujuan
Kontraktor harus menyediakan data-data teknis produk dan spesifikasi untuk persiapan permukaan
dan aplikasi untuk diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan/Perencana.
6. Gambar Detail Pelaksanaan
Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada gambar
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
7. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang. diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam
gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
8. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari konsultan
Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas.
9. Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.
Bilamana diperlukan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai.
10. Pengangkutan, Penyimpanan dan Penanganan Bahan
Material harus disiapkan dalam kemasan yang akan melindunginya dari kerusakan pada pekerjaan.
Dibagian luar tiap kemasan tersebut harus diberi label yang menyebutkan nama "generic" dan "merk
dagang" dari produk, berat bersih dan nama pabrik, nama kontraktor dan nama proyek.
Dilapangan bahan harus disimpan di dalam kemasan yang masih tertutup, terlindung dari sinar
matahari langsung, dan dilindungi dari percikan api, panas, dan lain-lain.
Jangan keluar-kan material dari gudang ke area pekerjaan lebih dari yang diperlukan untuk 1 (satu)
hari kerja, dan pembukaan kemasan hanya dilakukan setelah aplikator siap melaksanakan aplikasi
bahan tersebut.
11. Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur dan pekerjaan harus
mendapat sertifikat jarninan pemeliharaan secara cuma-cuma selama 10 (sepuluh) tahun berupa :

B-17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer's Process Performance Warranty).


Jaminan ketepatan aplikasi (Aplicators Workmanship Warranty).

Bahan

1. Waterproofing untuk atap


Menggunakan waterproofing type bitumen dengan material berbahan dasar bitumen. Kontraktor
harus memberikan Garansi Bahan dan pelaksanaan selama 10 tahun.
Sebelum pemasangan dimulai, pemborong harus memastikan bahwa kemiringan plat beton
sudah cukup untuk mengalirkan air hujan ke pipa-pipa pembuangan (kemiringan minimal 2 %)
Semua cara pemasangan, cara-cara pelapisan sampai dengan perlindungan permukaan setelah
pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang dikeluarkan pabrik / produsen.
Warna bahan waterproofing akan ditentukan kemudian oleh Perencana, dari pilihan warna yang
tersedia.
Waterproofing yang dipakai adalah type coating berbahan dasar cementiuos acrylic polymer yang
sangat fleksibel yang diaplikasikan dengan system coating. Konstraktor harus memberikan
Garansi Bahan dan pelaksanaan selama 5 tahun.
Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi, cara pelapisan, ketebalan
pelapisan sampai dengan pedindungan perrnukaan setelah pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik / produsen.
2. Pelaksanaan :
Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan minyak dengan menggunakan air
bertekanan tinggi, termasuk juga bagian yang keropos harus dipahat dan dicuci.
3. Pelaksanaan
Pastikan permukaan telah halus, bersih, bebas dari debu dan minyak serta tidak ada sisa
serpihan benda-benda yang kasar dan tajam.
Permukaan dibasahi untuk mengurangi suhu permukaan untuk menghindari pembentukan
kantong udara atau terjadinya reaksi sewaktu proses primer. Aplikasikan lapisan primer/dasar.
Aplikasikan dengan roll atau kuas satu lapis bodycoat kemudian bentangkan satu lapis
fiberglasspada lapisan dalam kondisi basah, segera lanjutkan lapisan bodycoat kedua pada
fiberglass untuk menekan fiberglass dan pastikan tidak ada udara yang terperangkap.
Pastikan tidak ada lagi udara yang terperangkap dalam lapisan, sedang untuk fiberglass yang
berlebih diratakan dengan kapi. Pastikan permukaan benar-benar kering sebelum proses
selanjutnya.
Aplikasikan lapisan top coat/finish setelah lapisan sebelumnya kering dengan arah meyilang.
Pastikan tidak ada pori-pori setelah kering. Bila terdapat pori-pori setelah kering maka harus
diulang lagi dengan arah menyilang sampai tidak ada pori-pori setelah kering.

Pelaksanaan

1. Persiapan.
Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada konsultan Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan pabrik yang
bersangkutan.
Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus dibersihkan
sampai keadaan yang dapat disetujui oleh konsultan Pengawas. Peil dan ukuran harus sesuai
gambar.
Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan, dan atas persetujuan konsultan Pengawas.

B-18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus
segera melaporkan kepada konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan pengawas sebelum
pekerjaan dimulai.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada
kelainan/perbedaan ditempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
2. Aplikasi
Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari pihak pemberi
garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode pelaksanaan" sesuai
dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Khusus untuk
bahan waterproofing yang dipasang ditempat yang berhubungan langsung dengan matahari
tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra voilet atau apabila disyaratkan dalam
gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka dibagian lapisan atas dari lembar
waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini
dapat berupa screed maupun material finishing.
3. Pengamanan Pekerjaan
Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan,
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau Pemakai pada
waktu pekerjaan ini dilakukan dilaksanakan maka Kontraktor harus memperbaiki/mengganti
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan
ini adalah tanggung jawab kontraktor.

4. Pengujian
Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan – percobaan dengan cara merendam minimal
selama 3 x 24 jam di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air pelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari konsultan Manajemen Konstruksi.

B.9 PEKERJAAN ANTI RAYAP


Umum

1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti yang dinyatakan dalam spesifikasi ini dengan hasil yang baik dan diterima oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa.
2. Pekerjaan ini meliputi perawatan tanah untuk anti rayap untuk seluruh area bangunan.
3. Pekerjaan ini juga meliputi pekerjaan anti rayap untuk seluruh kayu yang akan digunakan untuk
elemen bangunan.

Persyaratan Bahan

1. Gunakan suatu bahan anti rayap yang pekat (concentrate) dapat dilarutkan atau bisa diencerkan
dengan air diformulasikan spesial untuk membasmi penyebaran rayap. Bahan bakar minyak tidak
dibenarkan sebagai bahan pengencer, sediakan larutan bahan kimia anti rayap yang disetujui oleh
pihak yang berwenang.
2. Bahan yang dipergunakan yang telah direkomendasi oleh Komisi Pestisida Departemen Pertanian,
yaitu setara Lentrex, Termitox.
3. Encerkan dengan air sampai ke konsentrasi yang direkomendasikan oleh produsen.
4. Larutan lain boleh digunakan jika direkomendasikan oleh produsen yang disetujui oleh peraturan
setempat, untuk pemakaian tersebut gunakan larutan yang tidak berbahaya terhadap tanaman.

B-19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

5. Bahan anti rayap ini ditest pada labolatorium yang ditunjuk / Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan aspek dampak lingkungan yang
ditimbulkan.

Syarat pelaksanaan

1. Pekerjaan Anti Rayap Untuk Tanah


Persiapkan permukaan daerah yang akan dilakukan pekerjaan anti rayap. Singkirkan benda-benda
asing yang dapat mengurangi keefektifan treatment. Gemburkan dan ratakan permukaan tanah yang
akan diberi anti rayap, kecuali daerah yang sudah dipadatkan, dibawah slab dan pondasi jika
direkomendasikan oleh produsen pekerjaan anti rayap dapat dilakukan sebelum pemadatan tanah
dilakukan.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh perusahaan termite control yang mendapatkan ijin dari pihak yang
berwenang.
Pasanglah tanda peringatan pada daerah yang telah diberi anti rayap dan singkirkan tanda
peringatan jika pekerjaan konstruksi lainnya dapat dilanjutkan.
Ulangi pekerjaan anti rayap jika daerah yang telah dianti rayap terganggu pekerjaan lanjutan,
penggalian, landscape, site grading atau pekerjaan konstruksi lainnya.
2. Pekerjaan Anti Rayap Untuk Kayu
Persiapkan kayu yang akan dilakukan pekerjaan anti rayap. Singkirkan benda-benda asing yang
dapat mengurangi keefektifan treatment.
Semprotkan larutan anti rayap dengan campuran seperti yang direkomendasikan produsen ke
seluruh permukaan kayu yang akan digunakan, atau dengan cara lain, direndam ke dalam larutan
anti rayap selama minimal 3 jam. Untuk kayu dengan ketebalan lebih dari 50 mm proses perendaman
ditambah 1 jam/25 mm ketebalan kayu.
Ulangi pekerjaan anti rayap jika kayu yang telah dianti rayap terganggu oleh pekerjaan lanjutan,
pemotongan, pelubangan dan lain-lain.
3. Pekerjaan anti rayap ini harus dilakukan oleh perusahaan termite control yang mendapatkan ijin dari
pihak berwenang dengan cara yang direkomendasikan oleh produsen.
4. Garansi anti rayap dari aplikator adalah 10 (sepuluh) tahun setelah penyerahan proyek.

B.10 LAINLAIN
Pengujian bahan

1. Semua bahan yang akan dipakai harus diperiksa atau diteliti atau diuji dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
2. Apabila diperlukan, Konsultan Manajemen Konstruksi berhak membawa contoh bahan yang akab
dipakai untuk diadakan pengujian di Laboratorium atas biaya Kontraktor.
3. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak menolak bahan yang akan dipakai apabila sekiranya bahan
tersebut tidak memenuhi persyaratan dan untuk itu bahan tersebut harus disingkirkan dalam waktu 3
x 24 jam dari lokasi proyek.

Shop drawing

1. Setiap pekerjaan atau bagian pekerjaan, terutama pekerjaan pembesian beton bertulang, sebelum
dilaksanakan Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja atau Shop Drawing. Shop Drawing harus
dibuat rapi, jelas, terperinci dengan format yang baik dan tetap pada kertas kalkir.

B-20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

2. Shop Drawing diserahkan 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaaan dimulai kepada
Konsultan MK untuk dimintakan persetujuannya.
3. Sebelum Shop Drawing disetujui oleh Konsultan MK/Konsultan Manajemen Konstruksi atau Konsultan
Perencana, maka Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai pekerjaan.

Kerja lembur

1. Jika karena suatu hal atau Kontraktor merasa perlu untuk mengejar keterlambatan yang terjadi, maka
Kontraktor dapat melaksanakan kerja lembur. Biaya kerja lembur Konsultan Manajemen Konstruksi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Sebelum melakukan kerja lembur, Kontraktor harus mengajukan rencana kerja lembur pada
Konsultan Manajemen Konstruksi, dilengkapi dengan lampiran yang mencakup bagian – bagian yang
akan dilembur, jumlah jam kerja lembur serta jumlah tenaga kerja.
3. Apabila Kontraktor menghendaki kerja lembur, sedangkan Pemberi Tugas beranggapan pekerjaan
tersebut tidak perlu diawasi secara fisik oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, maka Kontraktor wajib
membuat laporan tertulis kepada Pemberi Tugas mengenai bagian – bagian yang dikerjakan, serta
bertanggung jawab sepenuhnya pada pekerjaan yang dimaksud.
4. Jika pekerjaan lembur dilakukan sampai malam hari, maka Kontraktor wajib mengadakan sistim
penerangan khusus yang memadai, agar supaya pekerja dapat bekerja dengan baik.

Tanggungjawab Kontraktor terhadap lingkungan sekitar proyek

1. Sebelum melaksanakan kegiatan pemncangan tiang pancang, Kontraktor dianjurkan mendata


terlebih dahulu kondisi bangunan dilingkungan sekitarnya.
2. Dalam melaksanakan pemancangan tiang pancang Kontraktor harus melakukannya secara
berhatihati agar tidak merusak bangunan, pagar atau bagian lainnya disekitar proyek.
3. Segala kerusakan yang timbul akibat pekerjaan pemancangan serta claim lainnya dari penduduk
disekitar proyek menjadi resiko Kontraktor dan Kontraktor berkewajiban menyelesaikannya secara
tuntas.
4. Selama pelaksanaan Kontraktor berkewajiban menjaga kebersihan jalan, saluran disekitar proyek dan
untuk itu Kontraktor harus membuat tempat pencucian truk dilokasi pekerjaan.

Pekerjaan Joint Sealant

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, persiapan, pelaksanaan dan pemasangan pada celah beton di
lantai yang akan disambung menjadi batu.
2. Pekerjaan ini harus menjamin tidak akan terjadi kebocoran pada
3. batas-batas sambungan beton yang termaksud di atas.
4. Ukuran sesuai dengan detail gambar, Merk dan bahan joint sealant yang digunakan adalah GE
Silicone.

Pekerjaan pemasangan bahan-bahan pelindung dan pengawet

1. Pekerjaan pelindung (curing) dan pengawet meliputi pekerjaan terakhir yang biasanya dilakukan
untuk menjaga agar pekerjaan struktur atas yang telah diselesaikan dapat lebih tahan lama dan
bebas dari pengaruh-pengaruh yang tidak dikehendaki dikemudian hari.
2. Pekerjaan Pelindung (curing) dan pengawet meliputi semua jenis pekerjaan finishing berdasarkan
petunjuk-petunjuk dari pabrik dan dengan persetujuan Konsultan Manajemen Kontruksi /Pengawas.
3. Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor Utama bertanggungjawab penuh atas terselenggaranya pekerjaan
tersebut dengan baik.

B-21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Alat-alat bantu yang diletakkan pada bangunan

Penggunaan alat-alat bantu pekerjaan seperti tower crane, lift atau alat - alat lainnya yang akan diletakkan
dan mebebani bagian-bagian struktur bangunan, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memperbaiki kembali segala kerusakan-
kerusakan akibat penggunaan alat – alat bantu tersebut.

Toleransi pelaksanaan

1. Penyimpangan dari toleransi seperti tersebut dibawah ini, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus
bertanggung jawab atas perbaikan dan biaya-biayanya. Perbaikannya harus mendapat persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi /Pengawas. Toleransi ini diberikan atas pekerjaan yang bertalian
dengan setting out, garis as bangunan, kedataran atau ketinggian, ketegakkan, ukuran dan tebal dari
suatu ketinggian struktur dan lain-lain.
2. Kedudukan suatu bagian dari bidang bangunan yang ditunjukkan pada gambar adalah 6 mm per 3
meter panjang bidang bangunan dengan maksimum 25 mm. Lepas dari ketentuan diatas, bidang
bangunan tidak boleh melampui garis batas pemilikan dan garis bangunan (sempadan).
3. Toleransi :
▪ Ketegaklurusan :
Penyimpangan dari bidang tembok clan kolom terhadap garis vertikal tidak melampui 6mm per
meter dengan maksimum 13 mm.
▪ Kedataran :
Tinggi 3 meter dari lantai, penyimpangannya 6 mm.
Tinggi 6 meter dari lantai, penyimpangannya 13 mm.
Tinggi >12meter dari lantai, penyimpangannya 13 mm.
▪ Penampang :
Penyimpangan maksimum terhadap dimensi penampang nominal dari kolom balok, pelat dan
lain-lain adalah :
Dimensi < 15 cm, penyimpangannya = 6 mm
Dimensi >15 cm, penyimpangannya = 13 mm
4. Lubang (opening) :
Penyimpangan maksimum terhadap ukuran nominal dan lokasinya pada lantai dan dinding : 6 mm.

B-22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

BAGIAN C. PEKERJAAN ARSITEKTUR

C.1 PEKERJAAN KAYU


Pekerjaan Kayu

Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainya untuk melaksanaan seluruh
pekerjaan kayu seperti dinyatakan dalam gambar atau atas petunjuk Pengawas dengan hasil yang baik
dan rapi, antara lain:
1. Kuda- kuda / rangka atap.
2. Tiang Kayu
3. Dinding Kayu
4. Lantai Kayu
5. Lisplank.
6. Kusen/ daun pintu dan jendela.
7. Dan bahan kayu lainya.

Persyaratan Bahan
1. Harus benar - benar kayu mutu terbaik (kelas 1) dari jenisnya masing - masing.
2. Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah - pecah,
melengkung, melintir, urat kapur ,basah dan lapuk, melebihi yang diperkenankan sesuai dengan
PUBI- 1982.
3. Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI. Pasal 37. Dengan
kadar air maksimal 24%.( clean and dry )
4. Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu Kelas kuat I atau yang disetujui oleh Pengawas.
5. Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan
di tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. tidak terkena cuaca langsung
dan harus dilindungi dari kerusakan.
6. Seluruh kayu harus dianti rayap

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dengan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola layout
/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail.
2. Kontraktor wajib untuk membuat shop drawing secara lengkap yang mengacu pada Gambar
tender dengan memperlihatkan seluruh type, detail, angkur, perkuatan juga sambungan-
sambungan, bukaan dan kelengkapan lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
sesuai ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Perencana
3. Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui
oleh Pengawas.
4. Penimbunan bahan/material ditempat pekerjaan harus diletakan pada ruang atau tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
5. Untuk pekerjaan kayu halus semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus
menggunakan mesin.

C-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

6. Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku atau cara lainnya yang
tidak disetujui Pengawas.
7. Untuk kayu yang akan dicat, permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus diberi dempul
atau sejenisnya dengan warna sama dengan warna kayu yang telah disetujui Pengawas.
8. Tidak diperkenannkan ada pemakuan pada permukaan kayu yang terlihat.
9. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap menerima
finish.
10. Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atau sejenisnya,
kecuali atas persetujuan Pengawas.
11. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu baik kualitas
maupun jenisnya kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
12. Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Pengawas. Jika ada
yang tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas tanggung jawab Kontraktor.
13. Semua pekerjaan berupa baut plat penyambung harus digalvanisasi dengan ketebalan minimal
18 micron sesuai dengan NI-5.
14. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan
benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan yang terlihat maupun tersembunyi,
adalah tanggung jawab Kontraktor untuk memperbaiki sampai disetujui oleh Pengawas dengan
seluruh biaya ditanggung oleh Kontraktor.
15. Pekerjaan kayu yang melekat langsung pada dinding pasangan bata, partisi dan beton harus
diberi lapisan meni kayu 2 lapis.

Pekerjaan Kayu WPC

Persiapan
1. Pastikan area yang akan dilakukan pemasangan rata dan stabil. Dasar lantai bertingkat harus
tebal setidaknya 100 mm dan memiliki sedikit kemiringan (kami sarankan Grade 1). Atau harus
terlebih dahulu membuat Gutter 9saluran air) agar tidak ada genangan air yang terkumpul di
bawah Decking.
2. Lokasi pemasangan sudah siap sudah bersih, tidak ada sisa sampah dari proses kerja
sebelumnya.
3. Lokasi sudah steril, tidak ada lagi proses pekerjaan yang lain dan tidak ada yang lalu lalang di
lokasi kerja.

Perlengkapan dan Alat

• Circular saw
• Mesin bor listrik
• Mesin bor beton
• Palu
• Sarung tangan
• Meteran

Pemasangan Decking Pada Lantai


1. Letakkan joist di atas bantalan beton
2. Beri jarak 10 mm dari pangkal joist (tidak boleh menempel langsung dengan dinding)
3. Jarak antar joist adalah 350 mm (as ke as)

C-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

4. Bor joist hingga menembus ke beton bantalan


5. Masukkan Fischer ke dalam lubang yang dibuat
6. Letakkan kembali joist di atas bantalan beton
7. Pasang screw sedemikian rupa hingga joist terpasang kuat di atas bantalan beton
8. Pastikan joist terpasang kuat, rigid, dan tidak goyang
9. Letakkan papan decking WPC di atas joist dengan posisi melintang
10. Letakkan papan decking WPC berikutnya dan masukkan plastic clip ke dalam ruang di antara
dua papan decking WPC. Jumlah plastic clip sama dengan jumlah joist
11. Screw plastic clip hingga papan decking terkunci dengan joist
12. Lakukan hal yang sama sampai semua decking WPC terpasang

Pemasangan Decking Pada Dinding


1. Siapkan rangka atau besi hollow lalu bor dengan kuat pada permukaan dinding dan jarak Antara
rangka ke rangka sekitar 40-45 cm
2. Pasang dinding panel Wpc ke rangka / besi hollow secara berlawanan. Bila Rangka / besi hollow
vertical, maka pemasangan dinding panel wpc horizontal. Begitu juga sebaliknya.
3. Secrew dinding wpc ke rangka / besi hollow menggunakan baut atau aksesoris lainnya,
4. Lakukan langkah no.3 sampai semua dinding panel WPC terpasang dengan rapi.
5. Bila diperlukan gunakan List Plank atau Siku pada pinggir area

C.2 PEKERJAAN BATA EXPOSE


Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan pasangan batu bata ekspos ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar.

Standar
1. Batu bata ekspos harus memenuhi NI-10
2. Semen Portland harus memenuhi NI-8.
3. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
4. Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.

Bahan/Produk

Batu bata ekspos yang digunakan batu bata ekspos ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui
Perencana/Konsultan Management Konstruksi, siku dan sama ukuranya 5 x 11 x 23 cm.

Pelaksanaan
1. Pasangan batu bata ekspos, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 5 pasir pasang.
2. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof
sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah setinggi 160
cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk
trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1pc : 2 pasir pasang.

C-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

3. Sebelum digunakan batu bata ekspos harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
4. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
5. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
6. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari
12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm,
dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.
7. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.
8. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan
dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
9. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

C.3 PEKERJAAN PENGECATAN


Pekerjaan Pengecatan

Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi, cat Weather
shield dan cat menie.
Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan secara
khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
2. Pekerjaan yang berhubungan :
Pekerjaan kayu
Pekerjaan pintu
Cat dinding.
3. Standard
PUBI : 54, 1982
PUBI : 58, 1982
NI : 4
ASTM : D – 361
BS No. 3900, 1970
AS K – 41
4. Persetujuan
Standard Pengerjaan (Mock-up)
Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk
tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock-
up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
5. Contoh dan Bahan untuk Perawatan

C-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang¬-bidang
transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan
jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan dan Perencana. Jika
contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Direksi Lapangan,
barulah Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat
tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.

Bahan/Produk
1. Dinding dalam.
Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic kualitas I, tidak
mengandung bahan-bahan tambahan yang membahayakan lingkungan dan kesehatan
penghuni, dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer warna ditentukan Perencana.
Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty kualitas I.
2. Dinding Luar.
Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat berbahan dasar acrylic kualitas Weathershield.
Dengan lapisan dasar cat primer berbahan dasar alkali resistant sealer. Konstraktor harus
memberikan Garansi Bahan dan pelaksanaan selama 5 tahun. Garansi dari produsen untuk
garansi bahan dan dari Aplikator untuk Pelaksanaan.
Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/bergelombang harus
diratakan dengan bahan/semen khusus (sejenis Seam Coat)

Pelaksanaan
1. Pekerjaan dinding
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau
bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-retak dan
Kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat
setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata. Unyuk dinding luar bila permukaan dinding
belum rata tidak diizinkan diratakan dengan plamur.
Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.
Selanjutnya dinding cat dengan menggunakan Roller.
2. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer atau cat primer
untuk exterior yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai
berikut :
Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
Lapis II kental
Lapis III encer.
3. Untuk warna-warna yang jenisnya khusus, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
4. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada
bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
5. Plamur yang digunakan adalah plamur kayu kualitas baik.
6. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding kecuali tidak
digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan langit-langit ini.

C-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

7. Untuk Pekerjaan cat semprot bertekstur, dipakai juga Gypsum Spray dengan finish cat emulsi
kualitas baik.
8. Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexible sealant agar tidak terlihat sebagai retakan
sesudah dicat.
9. Pekerjaan Cat Kayu
Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah bagian-bagian yang berbahan dasar kayu atau
bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
Cat yang digunakan adalah jenis alkyd enamel kualitas baik, warna ditentukan perencana setelah
melakukan percobaan pengecatan.
Bidang yang akan dicat diberi manie kayu warna merah 1 lapis, kemudian diplamur dengan
plamur kayu sampai lubanglubang/pori¬-pori terisi sempurna.
Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplas besi halus dan dibersihkan dari debu kemudian
dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan kuas.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak ada bintik-bintik atau
gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.

Garansi
Untuk cat luar bangunan (weathershield) kontraktor harus memberikan garansi produk dan
garansi aplikasi kepada pemberi tugas yang berlaku selama 5 tahun.

Pembersihan dan Perapihan


1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan dinding yang telah di cat
dari kotoran - kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan pengecatan atau permukaan
dinding finishing cat yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
pekerjaan permukaan dinding finishing cat yang tidak rata, yang hasilnya tidak sesuai dengan
standart teknis.
3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4. Pada pekerjaan permukaan dinding finishing cat, harus benar benar rapih, bersih, rata dan
vertikal.
5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan
cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

C.4 PEKERJAAN SANITAIR & TOILET


Pekerjaan Sanitair

Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/ operasinya.
Pekerjaan pemasangan kloset, kitchen sink, kran air, pengering lantai (floor drain), serta septictank.

2. Pekerjaan yang berhubungan :


- Pekerjaan Waterproofing

C-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

- Pekerjaan Plumbing

3. Persetujuan
Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/MK beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, pengganti harus disetujui Perencana/MK
berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.

Bahan/Produk

1. Untuk kloset duduk memakai bahan porselen warna putih, merk dengan kualitas baik.
2. Kitchen Zinc dari bahan stainless steel tipe single bowl merk local kualitas baik.
3. Floor drain dari bahan steel yang dilapisi verchroom ex. Local kualitas baik.
4. Kran air bahan stainless steel ex. Local kualitas baik.

Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar – gambar yang ada dan kondisi
dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing,
cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Perencana/MK.
3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan/berbedaan
ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
5. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama
masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik.
6. Pekerjaan Kloset
Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak
ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan MK.
Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass. Semua
noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran -
kebocoran.
7. Pekerjaan Keran
Semua keran yang dipakai, kecuali keran dinding adalah ex. lokal, dengan chromed finish.
Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat
sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang
harus dipasang menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang di halaman harus
mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention).
Stop keran yang dapat digunakan ex. lokal bahan kuningan dengan putaran berwarna hijau,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus
sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
8. Floor Drain dan Clean Out

C-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Floor drain dan Clean out yang digunakan adalah metal verchroom,lobang dia. 2" dilengkapi
dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan depverchron dengan draad untuk
clean out.
Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu. Floor drain yang dipasang telah
diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan MK/Pengawas.
Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi dengan
rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air Embeco dan
pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem Araldit.
Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih waterpass, dibersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
9. Pekerjaan Metal Sink
Metal sink yang digunakan ialah jenis satu bowl tebal minimum 1 mm, bahan stainless steel.
Metal sink yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik sehingga tidak ada bagian
yang cacat dan direkatkan dengan kuat pada dasarnya sesuai dengan gambar untuk itu.
Setelah metal sink terpasang, letak ketinggian pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu,
baik waterpassnya dan bebas dari kebocoran-kebocoran air.

Pembersihan dan Perapihan


1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan sanitair dari kotoran kotoran
atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan pemasangan sanitair yang tidak
semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan sanitair
yang kotor, yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4. Pada pekerjaan pemasangan sanitair, harus benar benar rapih, dan bersih.
5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan
cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

C.5 PEKERJAAN ATAP


Pekerjaan Penutup Atap

Umum
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan atap dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap yang ditentukan seperti yang
ditunjukkan / diisyaratkan dalam gambar atau dalam tabel rincian jenis pekerjaan.

Persyaratan Bahan
1. Bahan penutup atap menggunakan material bahan jenis bitumen.
2. Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat-cacat lainnya.
3. Bahan penutup atap diberi pelapis tahan karat dan cuaca. Warna cat finishing atap ditentukan warna
standar. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pelengkap seperti flashing (penutup atas dan penutup
samping) dengan bahan yang sama.

C-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

4. Pengikat terbuat dari paku khusus tahan karat atau pengikat-pengikat lainnya sesuai dengan
kebutuhan, yang dilengkapi dengan karet sealant.
5. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur serta data teknis kepada Direksi
Lapangan / Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.
6. Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara-cara sedemikian rupa sehingga bahan
atap terhindar dari lecet, retak, tertekuk selama penyimpanan.
7. Lakukan pemotongan-pemotongan yang lurus dan tepat agar didapat penyambungan sudut yang
benar-benar siku atau sudut-sudut dan lengkungan seperti yang direncanakan.
8. Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang mendahuluinya telah disetujui oleh
Direksi Lapangan / Konsultan MK, diantaranya rangka atap, pekerjaan gording.

Persyaratan Pelaksanaan
1. Lakukan pemasangan seperti yang direncanakan,
2. Pasangkan penutup atap tepat pada tempatnya, lurus, rata dan level, ukur dari bagian-bagian
yang sudah permanen, lakukan pemotongan, dan keperluan lain untuk pemasangan, pasangkan
sesuai dangan shp drawing.
3. Periksa hasil pekerjaan, perbaiki atau ganti pekerjaan yang rusak atau kotor akibat pekerjaan lain-
lain, buang bahan pelindung / pelapis dari pabrik, bersihkan dengan alat dan cara yang di
instruksikan pabrik pembuat.
4. Perbaikan / pembersihan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak menggangu
pekerjaan finishing lainnya.
5. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan penutup atap ini, maka
kerusakan-kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki.

Pembersihan dan Perapihan


1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan atap dari kotoran kotoran
atau bercak bercak lainnya dan dari material yang tidak semestinya ada.
2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan atap yang tidak semestinya
atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan atap yang tidak rata,
bergelombang, tidak lurus yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4. Hasil pekerjaan atap, harus benar benar rapih, bersih, rata, dengan ukuran yang sesuai dengan
persyaratan dan menjamin tidak bocor.
5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan
cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

C.6 PEKERJAAN BATU TEMPLEK


Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang batu andesit/batu templek.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : batu templek, semen PC, pasir dan air.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass, gerinda listrik, benang, selang air,
dll.

C-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

6. Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang
batu andesit dan batu templek.

Pelaksanaan Pekerjaan
1. Permukaan lantai dibersihakan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar
adukan.
2. Rendam batu templek terlebih dahulu dalam air.
3. Buat kepalaan pemasangan batu templek yang nantinya dijadikan acuan untuk pemasangan
berikutnya.
4. Kemudian lekatkan batu templek selanjutnya pada permukaan dinding dengan acuan pasangan
kepalaan batu andesit yang telah dibuat.
5. Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan permukaan pasangan
batu templek yang rata.
6. Batu templek dipasang pada lantai sampai dengan ketinggian yang direncanakan,
7. Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan batu templek.
8. Setelah pemasangan batu templek selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan batu templek. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish.
9. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan pasangan batu templek dari sisa adukan
semen.

C.7 PEKERJAAN PAVING BLOCK

Umum

1. Persyaratan Bahan
Lingkup Pekerjaan:
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan jalan untuk paving block. Ada beberapa hal yang terkait dalam
pekerjaan ini yaitu:
a) Pembersihan lahan
b) Persiapan tanah untuk timbunan
c) Pekerjaan pemadatan
d) Pembuatan lapis pasir
e) Pemasangan paving block
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengukur kembali semua titik elevasi dan
koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan,

Kontraktor wajib membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan


Pengawas.

2. Bahan-Bahan
Bahan Lapis Pasir untuk Paving Block

C-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

3. Bahan Paving Block


Paving Block dengan tebal 8 mm, natural, untuk jalan atau sirkulasi kendaraan. Dengan type
sesuai dengan gambar arsitektur dan memiliki kuat tekan minimal 400 kg/cm2.

4. Pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah Untuk Jalan:
Dilakukan hanya pada penggal jalan drop-off. Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan
lapisan jalan, jika dipadatkan harus dapat mencapai hasil nilai CBR minimal yang disyaratkan
sebesar 6 %. Jika digunakan bahan timbunan yang tidak atau kurang baik dan tidak tercapai nilai
CBR minimal tersebut, ini harus dibongkar dan diganti dengan bahan yang baik tanpa adanya
tambahan pembiayaan untuk itu. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas
tentang tahapan – tahapan persiapan untuk pekerjaan subgrade dan Kontraktor harus
mengulangi pekerjaan pemadatan, jika dianggap perlu, untuk tercapainya derajat kepadatan
yang diinginkan atau disyaratkan. Sebelum dipadatkan, dalamnya suatu lapisan yang akan
dipadatkan tidak boleh lebih dari 20 cm. Setiap lapisan lepas harus dipadatkan dengan stamper
yang ukurannya telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pemadatan harus dimulai dari tepi
timbunan dengan arah longitudinal, kemudian menggeser kearah sebelah dalam (ketengah
jalan). Lapisan terakhir harus diselesaikan dalam keadaan rata atau halus sampai pada suatu
lapisan dengan kerataan yang diinginkan.

Lereng-lereng urugan harus dibuat serapih mungkin dan tidak longsor. Adapun hal yang harus
diperhatikan adalah:

a) Pemerliharaan terhadap bagian pekerjaan yang telah selesai Bagian lapisan timbunan
yang telah selesai harus dijaga terhadap kemungkinan retak-retak akibat pengeringan
yang cepat atau akibat “traffic” kendaraan proyek atau hal-hal lain yang menyebabkan
lapisan tersebut rusak dan terganggu strukturnya.
b) Test atau pengujian Test akan dilakukan baik di laboratorium maupun di lapangan,
untuk mengetahui kepadatan maksimum, derajat kepadatan lapangan, nilai CBR
lapangan dan lain-lain yang dianggap perlu pada lapisan ini. Pembiayaan test-test ini
menjadi tanggungan Kontraktor.

5. Pekerjaan Lapis Pasir untuk Paving Block


a) Penyimpanan:
Bedding sand harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak tercampur dengan
tanah/kotoran disekitarnya. Tempat penimbunan harus mempunyai drainase yang baik
dan harus terlindung dari hujan sehingga air tetap merata.
b) Penghamparan pasir / bedding sand:

C-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Pasir harus dihamparkan dengan rata diatas lapisan dasar (base course) sampai
ketebalan 4 cm padat dengan memperhatikan kadar air ketebalan 4 cm padat dengan
memperhatikan kadar air dan karakteristik gradasinya. Permukaan yang dihasilkan
harus rata.
Bila concrete block telah selesai dipasang dan terlihat permukaan yang tidak rata maka
paving block tersebut harus diangkat kembali, pasir diratakan lagi sampai diperoleh
hasil yang rata. Bedding sand ini harus mempunyai kepadatan dan ketebalan yang
sama sehingga pemampatan akibat pemadatan merata.
Lapisan yang lepas/belum dipadatkan biasanya mempunyai ketebalan 5 sampai 15 mm
lebih tebal dari ketebalan padat yang disyaratkan. Selama penghamparan kadar air
harus uniform dan pasir yang belum dipadatkan tersebut harus dilindungi terhadap
segala bentuk pemadatan dan lalu lintas, sampai paving block selesai dipasang dan
bersama-sama.
Bila ada bagian lapisan pasir yang tidak sengaja terkompaksi sebelum paving digaruk
dan diratakan. Waktu penghamparan harus diperhitungkan dengan baik sehingga tidak
terdapat lapisan pasir lepas yang tidak sempat ditutup dengan paving block pada hari
yang sama.
6. Pekerjaan Lapis Permukaan untuk Paving Block
Paving Block/Grass Block harus diletakkan berhimpitan satu dengan lainnya dengan pola sesuai
dengan gambar lansekap di atas bedding sand yang belum dipadatkan tapi sudah selesai
diratakan. Lebar celah antar block tidak boleh lebih dari 4 mm, celah ini harus merupakan garis
lurus dan saling tegak lurus, untuk itu diperlukan pemasangan snar pada 2 arah yang saling tegak
lurus untuk mengontrol letak dan ikatan antar block.
7. Pasir pengisi (joint filling):
Pasir yang dipergunakan untuk mengisi celah antar block harus mempunyai gradasi sedemikian
rupa sehingga 90 % dari berat lolos dari tapis 1,18 mm (BS-410). Pasir ini harus cukup kering
sehingga dapat mengisi celah-celah dengan baik. Bahan ini bebas dari garam dan zat-zat lain
yang dapat merusak material paving block. Segera setelah pemadatan awal dan pengisian
akhiran-akhiran, pasir pengisi harus segera dihamparkan dan diratakan dengan sapu sepanjang
permukaan jalan atau trotoar dan dimasukkan ke dalam celah-celah antara dengan bantuan
kompaktor. Celah harus benar-benar terisi oleh pasir kasar.
8. Toleransi dan ukuran bahan:
Bahan harus mempunyai panjang dan lebar yang seragam dengan toleransi maximum tidak lebih
dari 3mm terhadap tebal nominalnya.
Toleransi kerataan permukaan jalan :
Toleransi kerataan permukaan akhir level block harus 10 mm dari permukaan yang tercantum
dalam gambar, sehubungan dengan peil permukaan saluran air dll.

C-12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

C.8 PEKERJAAN KANSTIN

Umum

Keterangan Umum Pekerjaan Kanstin Beton pada batas antara trotoir dengan jalan harus dilaksanakan
oleh Kontraktor sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada pasal ini. Kontrol dan Batasan Kanstin
beton harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti semua ketentuan yang tercantum pada PBI
1971, RKS ini dan semua perintah dan petunjuk yang disampaikan oleh Direksi/Konsultan Manajemen
Konstruksi selama pekerjaan berlangsung.

Persyaratan Bahan:

1. Semen yang dipakai untuk pekerjaan kanstin beton ini harus sesuai dengan yang tercantum
pada RKS ini.
2. Agregat Semua agregat yang akan dipakai untuk pekerjaan kanstin beton harus mengikuti
ketentuan yang tercantum pada RKS ini.
3. Air yang dipakai untuk pekerjaan kanstin beton harus mengikuti ketentuan yang tercantum
pada RKS ini.
4. Penyelenggaraan Pekerjaan - Kanstin beton harus dilaksanakan dengan menggunakan
cetakan yang terbuat dari besi atau kayu bayan, untuk memperoleh hasil cetakan yang
bermutu baik. Cetakan harus dibuat/dirakit rapih, sehingga akan diperoleh mutu kanstin yang
lurus, rata dan tidak keropos. Gambar dari rencana cetakan kanstin ini harus diajukan kepada
Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui.
• Dalam gambar tersebut tercantum keterangan lengkap tentang ukuran cetakan, bahan,
detail cetakan dan cara perakitannya dilapangan.
• Pencampurannya harus dilaksanakan secara mekanis untuk memperoleh mutu yang
homogen. Pengecorannya harus dilaksanakan pada tempat yang khusus, dengan faktor
kebersihan yang selalu dapat dijaga dan tempat tersebut harus sedemikian rupa
sehingga memudah-kan pekerjaan.
• Pemasangan di tempat hanya diperkenankan setelah beton kanstinnya cukup keras dan
atas persetujuan Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi. Nat antar kanstin sedemikian
rupa agar tidak lebih dari 0,5 cm dan lurus.

C.9 PEKERJAAN LAIN-LAIN


Pekerjaan Silicone Sealant

Umum
1. Lingkup Pekerjaan

C-13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Meliputi : Pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk pekerjaan silicone
sealant secara lengkap, terpasang sempurna sesuai RKS.
Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone sealant antara lain:
a. Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
b. Setiap hubungan antara rangka aluminium dengan dinding beton.
c. Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.

2. Pekerjaan yang berhubungan :


a. Pekerjaan Kaca dan Cermin

Persyaratan Bahan
1. Silicone sealant yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Pengeringan netral
Modulus elastisitas tinggi : 100 % (gerakan)
Kering sentuh : 15 menit
Waktu pengerjaan : Kurang dari 10 menit
Menyatu sepenuhnya : 24 jam
Warna : Ditentukan Kemudian
2. Tidak terpengaruh terhadap :
Sinar Matahari
Hujan
Ozon
Perubahan temperature yang tinggi (62 oC s/d 205 oC)
3. Fire rating : Tidak kurang dari 2 jam
4. Daya kedap suara : 30 db (khusus untuk perlakuan terhadap aluminium yang menggunakan finishing
Flourocarbon, sealant harus dipilih dari silicone rubber yang compatible terhadap fluorocarbon)
5. Bahan Pelindung
Aluminium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape sekualitas GINZA.
Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang direkomendasi dari Dow
Corning.

Pelaksanaan
1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus yang ahli dalam bidang
pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan CV tenaga ahli yang bersangkutan.
2. Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant harus dilakukan
pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya
daya rekat sealant. Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
3. Pemasangan Sealant harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara, karena dapat
mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan tekanan udara untuk memperoleh pengisian
joint yang cukup.
4. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh pabrik pembuat
sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum sealant mengering (kira-kira 10 - 15 menit).
5. Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan menggunakan kain lap yang
dibasahi dengan cairan pelarut.
6. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan dengan pisau cutter yang
tajam.
7. Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan perbandingan lebar dan
dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm, dalam 6 mm).

C-14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Pembersihan dan Perapihan


1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan silicone sealent dari kotoran
kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan pemasangan silicone sealent
yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan
permukaan silicone sealent yang tidak rata, masih ada yang belum di silicone sealent yang
hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4. Pada pekerjaan permukaan silicone sealent, harus benar benar rapih, bersih, rata dan tidak
bolong/kosong.
5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan
cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

Pekerjaan Drainase

1. Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus mengatur pekerjaan drainase sedemikian sehingga aliran air hujan, air bekas dari
lavatory, floor drainage atau dari sumber-sumber lain, selama dan sesudah pekerjaan selesai, berjalan
baik dan lancar. Untuk menghindarkan kerusakan peker jaan Kontraktor harus mengusahakan alat-alat
untuk melindungai pekerjaan tersebut, misalnya pompa air, selokan pembuangan atau saluran-saluran
penyimpanan air dan sebagainya.

2. Umum
Pekerjaan beton untuk gorong-gorong, selokan-selokan, bak control dan drainase serta untuk pekerjaan
beton lainnya supaya mengikuti ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam P.B.I. 1971, baik mengenai
persyaratan material, persiapan dan cara-cara pelaksanaannya, acuan dan lain-lainnya.

3. Macam Pekerjaan
Macam pekerjaan drainase meliputi pelaksanaan pemasangan goronggorong/urung-urung, selokan-
selokan, pemasangan bak kontrol, manhole, saluran penyambung dari jalan ke selokan dan saluran air
sesuai dengan Spesifikasi lainnya tentang pekerjaan tersebut dan dalam batas-batas kedudukan,
kemiringan dan dimensi seperti yang tercantum dalam gambar perencanaan dan atau petunjuk Konsul
tan Manajemen Konstruksi/Pengawas. Pekerjaan ini juga mencakup pembongkaran goronggorong atau
saluran-saluran yang telah ada sebelumnya kecuali Konsultan Manajemen Konstruksi menentukan bahwa
selokan – selokan tersebut masih dapat dipakai lagi.

4. Gorong-gorong
Pekerjaan pemasangan gorong-gorong, menggunakan saluran dari beton, batu kali dan bata berbentuk
"U" dan ditutup dengan pelat beton seperti pada gambar dengan ukuran seperti tercantum gambar
perencanaan dan dibuat dari beton mutu K-250.

5. Bak Kontrol ( Control Box)


Pada tempat-tempat tertentu, seperti yang tercantum dalam gambar perencanaan. Kontraktor harus
membuat Bak Kontrol (Control Box) untuk mengont rol kecepatan air dan mencegah adanya erosi
kesaluran penampungan. Kontraktor hendaknya meneliti semua gambar-gambar Perencanaan, sebelum
memulai pekerjaan. Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara Gambar Perencanaan dengan Site.

C-15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Kont raktor harus menanyakan pada Konsultan Manajemen Konstruksi, dan Kontraktor harus membuat
gambar - gambar revisi dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi. Kontraktor harus mengikuti
gambar-gambar Perencanaan mengenai ukuran-ukuran, letak bak kontrol, elevasi, arah pengaliran dan
dimensi-dimensi lainnya dan apabila terdapat ukuran yang kurang jelas. Kontraktor harus mengikuti
semua petunjuk-petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Manhole
1. U m u m
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan "in let", "manhole". Sesuai dengan yang
ditunjuk/disyaratkan dalam gambar atau persyaratan penjelasan yang akan diberikan di
lapangan.
Referensi
2. Semua pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan :
NI -2
NI - 3
3. Material
Batu bata, yang memenuhi persyaratan pada RKS Bagian D.
Batu kali, yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada RKS Bagian D.
Adukan, yang dipakai untuk pasangan-pasangan batu harus memakai campuran 1 Pc : 2 Ps, air
yang dipakai harus bersih, bekas dari asam alkali atau bahan-bahan organis lainnya.
Beton yang dipakai sesuai dengan persyaratan pada Bagian C.
Rangka penutup grill, dari bahan baja sesuai dengan persyaratan pada Bagian C.

3. Saluran Pasangan Batu Kali


1. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua saluran batu kali atau bagian-bagian lain
yang menggunakan batu kali, sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.
2. Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I NI -3 1970
3. Material
Bahan untuk saluran batu kali kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai dengan P.U.B.I NI-3 1970
dan cara pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal di sini.
Sebelum dipasang kontraktor harus memberikan contoh bahan dan type yang akan dipasang,
agar diberikan ke Konsultan Manajemen Konstruksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan
pelaksanaan.
4. Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pemasangan batu kali, galian tanah harus di cek kedalaman lebar dan
kondisi tanah apabila ditemukan kondisi tanah yang tidak normal harus segera dilaporkan ke
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pemasangan batu kali harus menggunakan profil –profil dari kayu (kaso) untuk membuat bentuk
pondasi batu kali yang diinginkan.
Pemasangan batu kali menggunakan adukan 1pc : 5 ps, untuk pondasi penahan tanah (turap)
harus dibuat lubanglubang pengaliran air tanah, permukaan pondasi turap yang kelihatan harus
disiar.

4. Saluran Pasangan Batu Bata


1. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua saluran batu bata atau bagian-bagian
lain yang menggunakan batu bata, sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.

C-16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

2. Referensi
Pekerjaan ini harus sesuai dengan P.U.B.I NI -3 1970
3. Material
Bahan untuk saluran batu bata kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai dengan P.U.B.I. NI-3
1970 dan cara pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal di sini.
4. Sebelum dipasang kontraktor harus memberikan contoh bahan dan type yang akan dipasang,
agar diberikan ke Konsultan Manajemen Konstruksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan
pelaksanaan.
5. Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pemasangan batu bata, galian tanah harus di cek kedalaman lebar dan
kondisi tanah apabila ditemukan kondisi tanah yang tidak normal harus segera dilaporkan ke
Konsultan Manajemen Konstruksi.
6. Adukan pasangan : 1 Pc : 5 ps.

5 Pembersihan dan Perapihan


1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan saluran dari kotoran kotoran
atau bercak bercak lainnya seperti tanah, kotoran sampah, sisa tanaman, puing puing bongkaran
dan dari material yang tidak semestinya ada.
2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan drainase yang tidak semestinya
atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan drainase yang tidak
rata, bergelombang, tidak lurus yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4. Hasil pekerjaan drainase, harus benar benar rapih, bersih, rata, vertical dengan ukuran yang
sesuai dengan persyaratan dan menjamin air mengalir serta tidak ada genangan.
5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak menimbulkan
cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

C-17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

BAGIAN D. PEKERJAAN MEKANIKAL

D.1 JARINGAN UTILITAS


Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan
jaringan utilitas yang lengkap di luar bangunan seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
Jaringan utilitas ini meliputi pemipaan distribusi air bersih, pemipaan air kebakaran, pemipaan air buangan
berikut pengujian seluruh sistem sehingga semua jaringan utilitas dapat bekerja dengan baik.
Pekerjaan ini juga akan meliputi penyambungan ke pipa distribusi seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.

Prosedur Umum

1. Contoh Bahan dan Data Teknis.


a. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur dari bahan yang akan
dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Manajer Proyek terlebih dahulu, sebelum
mendatangkannya ke lokasi.
b. Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus menjelaskan
perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan penggantian, bersamaan dengan
alasan penggantian, sehingga bila diterima, tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk
penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari
tanggung jawab untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja.

2. Gambar Detail Pelaksanaan.


a. Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan pekerjaan
jaringan utilitas yang disebutkan di sini, atau yang membutuhkan koordinasi dengan
pekerjaan lain.
b. Gambar Kerja hanya menunjukkan secara garis besar lokasi bahan dan peralatan. Gambar
Kerja harus diikuti dengan se-seksama mungkin. Gambar Struktur dan Gambar lainnya yang
terkait, dan semua elemen yang dipasang harus diperiksa dimensi dan kebutuhan ruang
geraknya sebelum pemasangan.
c. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Manajer Proyek sesegera mungkin
sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa, dan tidak ada
tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini. Gambar Detail pelaksanaan harus
lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.
d. Kontraktor harus mendapatkan, atas biayanya, semua ijin yang diperlukan dan mengatur
semua pemeriksaan yang dibutuhkan yang berhubungan dengan jaringan utilitas yang
disebutkan di sini.

3. Pengiriman dan Penyimpanan.


a. Setiap bahan, peralatan, pipa (satu panjang utuh), sambungan dan perlengkapan lain yang
digunakan dalam jaringan utilitas harus mempunyai tanda/merek yang jelas dari pabrik
pembuatnya dan kelas produk bila ditentukan oleh standar yang berlaku.
b. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari segala jenis
kerusakan.

D-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

4. Ketidaksesuaian.
a. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun pemasangan
dan lain-lain.
b. Semua perlengkapan pemipaan utilitas yang didatangkan atau dipasang tanpa tanda/merek
harus disingkirkan dan diganti dengan yang sesuai tanpa tambahan biaya kepada Pemilik
Proyek.
5. Garansi.
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat garansi yang menyatakanbahwa
jaringan utilitas telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal
penyerahan terakhir. Selama periode tersebut Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti
kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau penggantian.

Bahan-Bahan

1. Umum.
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus dalam keadaan
baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.

2. Pemipaan Air Bersih.


a. Pipa.
Pipa untuk distribusi air bersih harus dari pipa polietilena/poyethylene tipe PE 100 kelas S-8
dengan tekanan kerja 10bar, yang memenuhi standar SNI 06- 4829-2005, ISO 4065, ISO 4427
dan atau DIN 8075, seperti buatan Wavin, Lesso dan Pralon. Diameter dan panjang pipa yang
dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
b. Sambungan Pipa.
Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee dan
sebagainya, harus terbuat dari bahan PE yang sesuai untuk pipa PE kelas S-8, serta berasal
dari merek yang sama dengan merek pipa.
c. Sistem Penyambungan.
Sistem penyambungan pipa terdiri dari heat-fusion butt welding, electrofusion socket welding
(sambungan panas) atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PE. Sistem sambungan
yang dipilih harus disetujui Manajer Proyek.
d. Katup (Valve).
Katup bertekanan kerja 8kg/cm²/125psi harus dibuat dari bahan kuningan dengan jenis dan
diameter sesuai Gambar Kerja, harus berasal dari merek yang dikenal seperti Kitz, atau Onda.
Katup harus memiliki tanda tekanan kerja, diameter dan arah aliran yang diterakan pada
badan katup. Katup dengan diameter sampai dengan 65mm harus memiliki ulir untuk
penyambungan dengan pipa.

3. Pompa Air Bersih.


a. Tipe Pompa.
▪ Pompa tipe penguat (booster) harus memiliki kapasitas, daya hisap, kecepatan dan
tegangan kerja sesuai Gambar Kerja, seperti merek Ebara, Grundfos atau yang setara.
▪ Pompa sumur dalam harus dari tipe submersible multistages dengan kapasitas, daya
hisap, kecepatan dan tegangan kerja seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dari
Ebara, Grundfos atau yang setara.

D-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

b. Aksesori.
▪ Pompa harus dilengkapi dengan sambungan fleksibel, katup-katup dan pengukur tekanan,
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
▪ Pengkabelan dan sistem elektrikal harus sesuai ketentuan Spesifikasi H.
▪ Pompa harus dilengkapi pula dengan:
• Pelat identifikasi yang menyebutkan nomor kode setiap unit, yang sesuai dengan
nomor kode yang ditunjukkan pada skema sistem di dalam Gambar Kerja.
• Pelat spesifikasi yang menunjukkan detail lengkap ukuran pompa, kecepatan,
amper, diameter impeller, lubrikasi, karakteristik pompa, kapasitas, tegangan kerja
dan keterangan penting lainnya yang diminta Manajer Proyek.
• Pelat nama pabrik pembuat yang berisi nama pabrik pembuat, nomor seri pompa,
model pompa dan tanggal pembuatan.
• Semua pelat di atas harus terpasang dengan kuat pada tempatnya.

c. Tangki Penyimpan Air Bawah Tanah.


Tangki penyimpan air bawah tanah harus dibuat dari beton cor di tempat yang kedap air
dengan kapasitas sesuai petunjuk Gambar Kerja. Bahan beton cor di tempat harus sesuai
dengan ketentuan Spesifikasi Teknis I.

d. Tangki Penyimpan Air Atap.


Tangki penyimpan air atap harus dibuat dari bahan fiber di tempat yang kedap air dengan
kapasitas sesuai petunjuk Gambar Kerja dan sesuai SNI 7176:2008. Seperti Penguin atau
Excel.

e. Pemipaan Air Buangan.


Pipa.
Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-2002 dengan kelas tekanan kerja
8kg/cm² (Seri 8), seperti Wavinsafe buatan Wavin, Lesso atau Unilon atau yang setara. Pipa
harus dari jenis sambungan solvent cement.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja,
dan memenuhi ketentuan berikut:

i. Sambungan Pipa.
Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solvent cement seperti elbow,
reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan
pipa PVC dan memenuhi standar SNI 06-0135-1989, dari merek yang sama dengan merek
pipa yang disetujui digunakan.
ii. Perekat.
Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari merek yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat pipa PVC.

D-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Pelaksanaan Pekerjaan

a. Umum.
i. Semua tenaga kerja harus ahli dan mampu serta berpengalaman seperti disetujui Manajer
Proyek.
ii. Semua lokasi dan dimensi perlengkapan sistem pemipaan harus sesuai Gambar Kerja dan
petunjuk Manajer Proyek .
iii. Semua bahan, baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan atau ditunjukkan dalam
Gambar Kerja, harus disediakan dan dipasang untuk melengkapi sistem sesuai mutu
pemasangan terbaik dan disetujui Manajer Proyek .
b. Pemasangan.
i. Pemipaan.
▪ Semua sistem pemipaan yang dipasang harus tetap bersih, dan bekerja dengan baik
melalui pengujian berkala yang dilakukan Kontraktor sampai pekerjaan diserahkan dan
diterima Pemilik Proyek.
▪ Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
▪ Kontraktor bertanggung jawab mengadakan bagian sambungan yang diperlukan
sehingga membentuk pemasangan yang lengkap. Semua sambungan harus diperiksa
dengan teliti untuk memastikan semua bagian yang harus disediakan tersebut sudah
lengkap.
▪ Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan peralatan,
harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flensa yang sesuai seperti disebutkan
dalam Spesifikasi ini.
▪ Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
▪ Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer
▪ atau increaser.
▪ Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus ditempatkan pada
lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang cukup untuk bukaan penuh,
pembongkaran, penggantian dengan batang pengoperasian ke arah horisontal atau
vertikal.
▪ Pipa pembuangan air kotor harus dipasang menurun 10mm setiap 100cm panjang pipa,
kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Sebelum pipa pembuangan air kotor
dipasang, Kontraktor harus memeriksa di lapangan semua pipa yang akan dipasang
untuk memeriksa benartidaknya sistem pemipaan sehingga pipa-pipa tersebut dapat
dipasang sesuai persyaratan.
▪ Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang ditempatkan sesuai
Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat diperiksa secara terpisah tanpa
mengganggu peralatan lainnya.
▪ Penggalian, pengurukan dan penimbunan pekerjaan pemipaan dan peralatan utilitas
lainnya harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis H.
ii. Pemasangan Pompa.
▪ Sebelum pemasangan pompa, setiap pompa harus sudah diuji di pabrik pembuatnya
sesuai dengan standar pengujian yang berlaku, dan ketika didatangkan ke lokasi, setiap
pompa harus dilengkapi sertifikat pengujian pabrik dan kurva penampilan.
▪ Semua pompa harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat dan
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
▪ Pengerjaan yang baik dan unjuk kerja pompa-pompa yang telah terpasang dengan
lengkap termasuk motor penggerak, komponen pelindung dan aksesori lainnya menjadi
tanggung-jawab pembuat/pemasok pompa.

D-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

▪ Pompa harus dipasang pada posisi dan lokasi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
▪ Semua angkur dan alat pengencang harus disediakan oleh Kontraktor untuk dipasang
pada saat pelaksanaan pekerjaan beton di mana dibutuhkan. Sistem pekerjaan
elektrikal harus dikerjakan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan ketentuan
Spesifikasi Teknis L.
iii. Penumpu dan Alat Pengencang.
▪ Semua pipa, sambungan dan peralatan harus ditumpu dan diikat dengan kuat dan
aman.
▪ Penumpu pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah dan kemiringan pipa
tetap terjaga dan cukup kuat memegang pipa dan pemuaian yang disebabkan karena
perubahan panas.
▪ Penumpu pipa harus dipasang dengan jarak sebagai berikut:

▪ Jenis penggantung/penumpu adalah sebagai berikut:


• Baja pelat.
• Baja siku.
• Atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.
▪ Penggantung dan penumpu harus ditempatkan pada lokasi berikut:
• Perubahan arah aliran.
• Titik percabangan.
• Beban terpusat karena adanya katup dan peralatan lain yang sejenis.
• Bahan penumpu/penggantung dan penumpu lain yang dibutuhkan harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis J.
iv. Roughing-In.
▪ Roughing-in untuk pipa dan sambungan harus dilakukan sepanjang konstruksi, dan
harus dikoordinasikan antara Manajer Proyek dan Kontraktor.
▪ Lokasi bukaan dengan ukuran yang tepat untuk lewatnya pipa harus disediakan bila
diperlukan. Lokasi sesuai ketentuan Gambar Kerja, dan koordinasi posisi terakhir harus
dibicarakan dengan Manajer Proyek.
▪ Semua bahan seperti pengikat saluran dan perlengkapan lainnya yang ditanam dalam
beton harus bersih dari segala jenis karat, kerak dan cat.

c. Tangki Air Penyimpan Bawah Tanah.


i. Pengerjaan tangki penyimpan air bawah tanah dari bahan beton cor di tempat harus
mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis Beton dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui, dan pada tempat yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
ii. Penggalian, pengurukan dan pemadatan tanah untuk penanaman/penempatan tangki
penyimpan air dan lubang periksa harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
Galian.

d. Pembersihan dan Penyesuaian.


i. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menutup semua saluran/pipa, untuk mencegah
masuknya pasir, kotoran dan lainnya. Setelah selesai pemasangan setiap sistem pemipaan

D-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

harus dihembus langsung dengan udara selama mungkin untuk membersihkan seluruh
sistem pemipaan.
ii. Setelah seluruh sistem terpasang lengkap, Kontraktor harus menjalankan peralatan pada
kondisi normal untuk membuat semua penyesuaian penting menyeimbangkan katup, kontrol
tekanan otomatis dan lainnya, sampai semua persyaratan tercapai.

e. Pengujian Sistem Saluran Pembuangan.


i. Seluruh sistem saluran pembuangan dan sistem pembuangan udara harus dilengkapi
lubang-lubang yang dapat ditutup dengan rapat sehingga seluruh sistem dapat diisi dengan
air sampai elevasi tertinggi batang saluran pembuangan udara seperti ditunjukkan dalam
Gambar.
ii. Sistem ini harus menahan air tersebut selama 30 menit dan dalam waktu tersebut ketinggian
air tidak berubah.
iii. Bila menurut pendapat Manajer Proyek dibutuhkan pengujian tambahan seperti pengujian
asap/udara pada sistem saluran pembuangan, Kontraktor harus melaksanakan pengujian
tersebut tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.
f. Pengujian Sistem Bertekanan.
i. Setelah selesai pemasangan dan roughing-in, seluruh sistem pemipaan harus diuji pada
tekanan hidrostatis 1,5 (satu setengah) kali tekanan kerja nominal dan dibiarkan pada tekanan
tersebut selama minimal 8 jam. Tekanan kerja nominal untuk air bersih adalah 8kg/cm² dan
untuk air kebakaran adalah 10kg/cm².
ii. Bila suatu bagian sistem pemipaan akan ditutup sebelum seluruh pemasangan selesai,
bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan tekanan yang
digunakan untuk seluruh sistem dan disaksikan oleh Manajer Proyek.
iii. Seluruh jaringan pipa air bersih harus dibilas dengan baik dan didesinfeksi dengan klorin,
sebelum diserahkan kepada Pemilik Proyek melalui Manajer Proyek.
iv. Pengujian pipa air kebakaran harus mengacu pada ketentuan dalam Spesifikasi Teknis C.

g. Disinfektan Sistem Suplai Air Bersih.


i. Pada akhir pemasangan seluruh suplai air bersih, Kontraktor harus menyapu, mengelap dan
membersihkan tangki air dan membilas bersih unit pompa, jaringan pipa distribusi dan pusat
pemompaan sesuai kebutuhan dengan berhati-hati dan bukaan-bukaan yang berhubungan
ke jaringan pipa ditutup rapat dan benda-benda asing tidak dapat masuk ke dalamnya.
Hanya air dari PDAM yang digunakan untuk pembersihan tersebut.
ii. Tangki penyimpan air kemudian harus diisi dengan air yang dicampur dengan larutan kapur
klorida dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan konsentrasi 40ppm klorin dalam air.
iii. Air dengan kandungan klorin harus dibiarkan dalam tangki penyimpan dan pemipaan
semalaman dan dikuras bersih hari berikutnya. Sistem suplai air kemudian dapat
dioperasikan.
iv. Pada akhir prosedur klorinasi, contoh air harus diambil oleh petugas laboratorium yang
berwenang untuk pengujian dan pembuatan sertifikasi bahwa air aman untuk konsumsi
manusia.
v. Kontraktor harus memastikan bahwa catatan peringatan yang sesuai disediakan sampai
sertifikat telah diterima oleh Manajer Proyek.
vi. Tidak seorang pekerjapun diijinkan masuk ke dalam tangki setelah proses klorinasi diterima,
yang dengan kesesuaian tersebut menjadi tanggung-jawab Kontraktor sepenuhnya. Bila
menurut Manajer Proyek Kontraktor mengabaikan hal ini, Kontraktor harus mengulangi
proses disinfektan sampai diterima Manajer Proyek, dan tidak ada baiya tambahan, ongkos,
tagihan, dan lainnya pada Kontrak.

D-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

h. Cat Pelindung.
i. Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat yang dibuat dari bahan baja harus
dicat anti karat dalam warna sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian. Semua
pipa yang terlihat juga harus diberi tanda arah aliran.
ii. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis K.

D.2 SISTEM PLUMBING


Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan
sistem plambing yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Sistem
plambing ini meliputi pemipaan distribusi internal air bersih dari 1500mm di luar bangunan menuju ke kran,
pemipaan sanitasi internal sampai 1500mm di luar bangunan, berikut pengujian, penyeimbangan dan
semua kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan, agar sistem sempurna dalam segala hal dan siap
untuk dioperasikan. Pekerjaan ini juga akan meliputi penyambungan ke pipa distribusi seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.

Standar/Rujukan.

1. American Society for Testing and Materials (ASTM).


2. International Standard Organization (ISO).
3. Deutches Institute fur Normung (DIN).
4. Standar Nasional Indonesia (SNI).
5. Spesifikasi Teknis :
− 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.
− 02500 - Jaringan Utilitas.
− 05500 - Berbagai Jenis Metal.
− 09910 - Cat.
− 15410 - Perlengkapan Plambing.
− 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

Prosedur Umum.

1. Contoh Bahan dan Data Teknis.


a. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur dari bahan yang akan
dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Manajer Proyek terlebih dahulu, sebelum
mendatangkannya ke lokasi.
b. Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus menjelaskan
perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan penggantian, bersamaan dengan
alasan penggantian, sehingga bila diterima, tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk
penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari
tanggung jawab untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja.

2. Gambar Detail Pelaksanaan.

D-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

a. Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan pekerjaan


pemipaan yang disebutkan di sini, atau yang membutuhkan koordinasi dengan pekerjaan
lain.
b. Gambar Kerja hanya berupa diagram pemipaan dan menunjukkan secara garis besar tata
letak bahan dan peralatan. Gambar Kerja harus diikuti seksama mungkin. Gambar
Arsitektural, Struktural dan lainnya yang terkait, dan semua elemen yang akan dipasang harus
diperiksa dimensi dan kebutuhan ruang geraknya sebelum pemasangan dimulai.
c. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Manajer Proyek sesegera mungkin
sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa, dan tidak ada
tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini. Gambar Detail pelaksanaan harus
lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.
d. Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang dibutuhkan untuk mendapatkan, atas
biayanya, ijin-ijin tertentu yang diperlukan yang berhubungan dengan sistem plambing yang
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

3. Pengiriman dan Penyimpanan


a. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), sambungan dan perlengkapan lain yang digunakan
dalam sistem plambing harus harus mempunyai tanda/merek yang jelas dari pabrik
pembuatnya dan kelas produk bila ditentukan oleh standar yang berlaku.
b. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari segala jenis
kerusakan..

4. Ketidaksesuaian
a. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun pemasangan
dan lain-lain.
b. Semua bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak memiliki tanda-tanda yang
sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang memenuhi persyaratan, tanpa
tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.

5. Jaminan
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang menyatakan bahwa
sistem plambing telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal
penyerahan terakhir. Selama periode tersebut Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti
kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau penggantian.

Bahan-Bahan.

1. Umum.
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus dalam
keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.
2. Pemipaan Air Bersih
a. Pipa
Pipa untuk air bersih harus dari bahan PP-R (polypropylene random) tipe 3 kelas PN 10
sesuai ketentuan DIN 8077, DIN 8078 dan ISO 9002, seperti produk Wavin Tigris atau
Lesso.
b. Sambungan
Sambungan yang dilengkapi ulir dari bahan nikel lapis kuningan harus dari bahan PP-R
(polypropylene random) untuk kelas PN 25 sesuai ketentuan DIN 16962 dan ISO 9002

D-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

dan berasal dari pabrik pembuat yang sama. Sambungan harus sesuai untuk tekanan
kerja maksimal 10kg/cm² pada temperatur 60°C.
c. Sistem Sambungan
Sistem sambungan pipa terdiri dari compression fitting, butt-fussion welding,
electrofussion (sambungan panas) atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PP-R.
d. Katup/Valve
Katup bertekanan kerja minimal 10kg/cm², kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar
Kerja, dengan jenis katup dan diameter sesuai Gambar Kerja, harus dibuat dari besi
tuang (cast iron) atau bahan kuningan dan harus berasal dari merek yang dikenal seperti
Kitz, Showa atau Fortune. Katup harus memiliki tanda tekanan kerja, diameter dan arah
aliran yang diterakan pada badan katup. Katup dengan diameter sampai dengan 65mm
harus memiliki ulir untuk penyambungan dengan pipa, sedang katup dengan diameter
lebih besar dari 65mm harus memiliki flens yang bersatu dengan badan katup.
3. Pemipaan Air Buangan
a. Pipa
Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-2002 dengan kelas tekanan
kerja 8kg/cm² seperti Wavinsafe buatan Wavin Rucika atau Lesso. Pipa harus dari jenis
sambungan solvent cement.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja, dan memenuhi ketentuan berikut :

b. Sambungan
Sambungan pipa dengan jenis sambungan solvent cement seperti elbow, reducer, knee,
tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan pipa PVC
dan memenuhi standar SNI 06-0135-1989, dari merek yang sama dengan merek pipa
yang disetujui.
c. Perekat.
Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari merek yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat pipa PVC.
4. Penutup Buangan Lantai (Floor Drain)
Lubang buangan pada lantai ditutup dengan saringan kuningan dilapis krom, garis tengah
100mm dan terbenam 10mm dari permukaan lantai, seperti tipe FD-2 buatan TOTO, INA, atau
San-Ei atau yang setara.

5. Penutup Lubang Pembersihan (Clean Out)


Lubang pembersihan pada lantai harus ditutup dengan penutup dari bahan kuningan lapis krom
dengan diameter sesuai Gambar Kerja, seperti tipe H58 merek TOTO, INA, San-Ei atau yang
setara.

6. Perlengkapan Plambing.
Perlengkapan plambing seperti kloset, bak cuci tangan, kran dan lainnya, harus sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis 15410.

D-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Pelaksanaan Pekerjaan

1. Umum
a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mempelajari semua pekerjaan lainnya
yang terkait atau yang akan mempengaruhi pekerjaannya, sesuai yang disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis ini, dan harus melaporkannya kepada Manajer Proyek semua
keadaan yang akan menurunkan atau mengurangi pekerjaannya.
b. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang untuk semua peralatan, pipa-pipa dan
sebagainya, untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang pada tempat yang
direncanakan sesuai rencana.
c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan rapi oleh teknisi-
teknisi yang terlatih untuk pekerjaan tersebut dan teknisi-teknisi ini harus disetujui
Manajer Proyek.

2. Pemasangan
a. Pemipaan
− Semua bahan pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih, dan tetap teratur
serta bekerja dengan baik melalui pengujian berkala yang dilakukan Kontraktor sampai
pekerjaan diserahkan dan diterima Pemilik Proyek.
− Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
− Kontraktor bertanggung-jawab mengadakan bagian sambungan yang diperlukan untuk
melengkapi pemasangan. Semua sambungan harus diperiksa dengan teliti untuk
memastikan bagian-bagian yang harus disediakan untuk melengkapi pemasangan.
− Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan peralatan,
harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flensa yang sesuai seperti disebutkan
dalam Spesifikasi ini.
− Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
− Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer atau increaser.
− Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus ditempatkan pada
lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang cukup untuk bukaan penuh,
pembongkaran, penggantian dengan batang pengoperasian ke arah horisontal atau
vertikal.
− Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang ditempatkan sesuai
Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat diperiksa secara terpisah tanpa
mengganggu peralatan lainnya.
− Semua sambungan-sambungan atau belokan dan aksesori peralatan harus dilengkapi
dengan adaptor yang dibuat khusus untuk maksud tersebut.
− Pekerjaan pemipaan yang membutuhkan penggalian dan pengurukan harus
dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 02315.

b. Penumpu dan Alat Pengencang


− Semua pipa, sambungan dan peralatan harus ditumpu dan diikat dengan kuat dan aman.
− Penumpu pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah dan kemiringan pipa
tetap terjaga dan cukup kuat memegang pipa dan pemuaian yang disebabkan karena
perubahan panas.
− Penumpu pipa harus dipasang dengan jarak sebagai berikut:

D-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

− Jenis penggantung/penumpu adalah sebagai berikut:


• Baja pelat.
• Baja siku.
• Atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.
− Penggantung dan penumpu harus ditempatkan pada lokasi berikut :
• Perubahan arah aliran.
• Titik percabangan.
• Beban terpusat karena adanya katup dan peralatan lain yang sejenis.
− Bahan penumpu/penggantung dan penumpu lain yang dibutuhkan harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.

c. Roughing-In
− Roughing-in untuk pipa dan sambungan harus dilakukan sepanjang konstruksi, dan
harus dikoordinasikan antara Manajer Proyek dan Kontraktor.
− Lokasi bukaan dengan ukuran yang tepat untuk lewatnya pipa harus disediakan bila
diperlukan. Lokasi harus sesuai ketentuan Gambar Kerja, dan koordinasi posisi terakhir
harus dibicarakan dengan Manajer Proyek.
− Semua bahan seperti pengikat saluran dan perlengkapan lainnya yang ditanam dalam
beton harus bersih dari segala jenis karat, kerak dan cat.

3. Pembersihan dan Penyesuaian


a. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menutup semua saluran/pipa, untuk mencegah
masuknya pasir, kotoran dan lainnya. Setelah selesai pemasangan setiap sistem
pemipaan harus dihembus langsung dengan udara selama mungkin untuk
membersihkan seluruh sistem pemipaan.
b. Setelah seluruh sistem terpasang lengkap, Kontraktor harus menjalankan peralatan pada
kondisi normal untuk membuat semua penyesuaian penting menyeimbangkan katup,
kontrol tekanan otomatis dan lainnya, sampai semua persyaratan tercapai.

4. Pengujian Sistem Saluran Pembuangan


a. Seluruh sistem saluran pembuangan harus dilengkapi lubang-lubang yang dapat ditutup
dengan rapat sehingga seluruh sistem dapat diisi dengan air sampai elevasi tertinggi
saluran.
b. Sistem ini harus menahan air tersebut selama 30 menit dan dalam waktu tersebut
ketinggian air tidak berubah.
c. Bila menurut pendapat Manajer Proyek dibutuhkan pengujian tambahan, seperti
pengujian asap/udara pada sistem saluran pembuangan, Kontraktor harus
melaksanakan pengujian tersebut tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.

5. Pengujian Sistem Bertekanan


a. Pengujian sistem bertekanan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis sebelumnya.

D-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

b. Bila suatu bagian sistem pemipaan akan ditutup sebelum seluruh pemasangan selesai,
bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan tekanan yang
digunakan untuk seluruh sistem dan disaksikan oleh Manajer Proyek.

6. Lapisan Pelindung
a. Kecuali ditentukan lain, semua sambungan dan penumpu pipa dari bahan baja harus
dicat anti karat, dan yang terlihat harus dicat anti karat dengan cat akhir dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian. Semua pipa yang terlihat harus
diberi tanda arah aliran.
b. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis tentang
cat.

D-12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

BAGIAN E. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

E.1 PEKERJAAN SISTEM CATU DAYA DAN DISTRIBUSI LISTRIK


Umum

Pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon
operator. Sehingga seluruh sistem catu daya dan distribusi listrik dapat beroperasi dengan baik dan
benar.

Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik :

1. Penyambungan daya listrik tegangan rendah 3 fasa, 4 kawat, 220/380 V ke jaringan PLN
setempat.
2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan rendah (PUTR), panel
kapasitor, panel-panel subdistribusi (PSD), panel-panel penerangan/daya dan panel-panel
tegangan rendah lainnya sesuai dengan gambar perancangan.
3. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah 0,6/1 kV lengkap
dengan cable fitting dan paralatan bantu lainnya (sesuai gambar perancangan) :
a. Dari PUTR menuju P.KWH, Unit Hunian, menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY,
NYM dengan ukuran sesuai gambar perancangan.
b. Dari PUTR menuju ke panel-panel pompa, hydrant dan panel - panel daya lainnya,
menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY, FRC.
c. Dari P.KWH menuju ke panel unit hunian dan panel-panel lainnya, menggunakan kabel
tegangan rendah jenis NYY dan NYM.
4. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pembumian lengkap dengan kotak kontrol,
elektroda pembumian dan peralatan bantu lainnya.
5. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi
dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, peralatan bantu rak kabel dan peralatan bantu
lainnya).

Koordinasi

1. Adalah bukan tujuan spesifikasi teknik ini atau gambar – gambar perancangan untuk
menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-peralatan dan sambungan-
sambungannya. Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan – peralatan
bantu yang dibutuhkan.
2. Gambar-gambar perancangan hanya menunjukkan secara umum tentang posisi dari peralatan-
peralatan, pengkabelannya dan lain - lain. Kontraktor harus mengadakan perubahan-perubahan
yang diperlukan yang disesuaikan dengan keadaan bangunan sebenarnya, tanpa tambahan
biaya.
3. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi teknik tapi tidak ditunjukkan pada gambar
perancangan atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.

Standar Dan Peraturan

Sebagai dasar perancangan digunakan standar dan peraturan yang berlaku :


a. Pertimbangan - pertimbangan Pra Rancangan Teknik Elektrikal.

E-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

b. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), SNI 04- 0225-2000.
c. Standar Industri Indonesia (SII).
d. Standar PLN dalam wilayah daerah setempat.
e. Standar negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IEC,VDE, DIN, NEMA, JIS, NFPA, dan
lain-lain.
f. Peraturan-Peraturan lain yang terkait.

Pekerjaan Terkait

Referensi bagi pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan ini adalah :


a. Diesel engine generator set
b. Panel utama tegangan rendah (PUTR)
c. Pembumian
d. Kabel tegangan rendah
e. Penerangan dan kotak-kontak
f. Daftar merk/produk material.

Gambar Kerja Dan Petunjuk Instalasi

1. Kontraktor harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal –hal sebagai berikut :
a. Gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan secara detail tentang pemasangan
(instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya dengan pekerjaan lain.
b. Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi –posisi elevasi, pengkabelan serta detail-
detail pemasangan peralatan pada posisinya atau pada ruangannya.
c. Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan.
d. Brosur-brosur katalog yang lengkap tentang ukuran-ukuran peralatan, cara- cara
pemasangan dan persyaratannya, serta diagram pengkabelannya dari peralatan-peralatan
utamanya.
2. Kontraktor juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian tertentu yang dianggap
perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas/MK.

Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi

1. Kontraktor diharuskan membuat dan menyerahkan gambar – gambar instalasi terpasang (as built
drawing) yang telah disetujui Konsultan Pengawas/MK, kepada Pemberi tugas sebanyak 3 set
yang terdiri dari 1 set transparan dan 2 set cetak biru. Bila pekerjaan telah selesai dan paling
lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.
2. Kontraktor juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi dan perawatan dari
seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemilik paling lambat 30 hari kalender setelah serah
terima pertama.
3. Kontraktor bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemilik, sampai yang
bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/mengoperasikan seluruh sistem dengan baik.

Masa Pemeliharaan dan Garansi

1. Setelah serah terima kedua Kontraktor/Supplier harus memberikan garansi terhadap peralatan-
peralatan yang dipasang serta mengadakan pemeliharaan/ service selama masa yang ditentukan
yaitu :
a. Garansi selama 1 tahun

E-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

b. Pemeliharaan selama 6 bulan.


2. Selama masa pemeliharaan Kontraktor diwajibkan :
a. Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan.
b. Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai dengan
persyaratan pabrik.
c. Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemilik, sehingga petugas tersebut mahir dalam
menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang dipasang.

Pendidikan dan Pelatihan

Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 3
copy operating/maintenance dan repair manual, segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

Persyaratan Bahan/Material

1. Umum
Semua material yang dipasok dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut
harus cocok untuk dipasang di daerah beriklim tropis. Material-material harus dari produk dengan
kualitas baik dan produksi terbaru. Untuk material-material, maka Kontrktor harus menjamin
bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman
dari dealer/agen/pabrik.

2. Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi daftar mater ial yang
menyebutkan : merk , tipe, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu
tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-
barang produksi.

3. Penyebutan Merk/Produk Pabrik


Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau
kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material -
material listrik utama, maka Kontraktor wajib melakukan didalam penawarannya material yang
dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan, terjadi bahwa
material yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang
diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas/MK,
Konsultan Perancang dan Pemilik, maka dapat dipikirkan penggantian merk/tipe dengan suatu
sanksi tertentu kepada Kontraktor.

E.2 PEKERJAAN PANEL TEGANGAN RENDAH


Lingkup pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pernasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama
masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait dengan pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga
ahli. Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini
maupun tambahan-tambahan lainnya.

E-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Type dan Macam

Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada tegangan 220/380 V, 3
fasa, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standar PUIL, IEC, VDE/DIN, BS,
NEC dan peraturan lain yang terkait.
a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), column/wall mounting
atau free standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen
yang ada :
▪ PUTR
▪ PSD/P-KWH
▪ P-Unit
▪ P-Pompa
b. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi
b. teknis ini, tetapi tercantum dalam gambar perancangan sebagai
c. panel yang masuk dalam lingkup pekerjaan.

Karakteristik

1. tegangan kerja : 400 V


2. tegangan uji : 3.000 V
3. tegangan uji impulse : 20.000 V
4. f rekuensi : 50 Hz

Persyaratan-Persyaratan Kerja Starter Motor Y – D

Kerja starter motor Y-D adaiah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat dihidupkan secara manual
atau remote. Masing-masing starter motor Y-D terdiri dari :
▪ 3 buah kontaktor daya
▪ 1 buah thermal overload relay
▪ 1 buah t imer motor
▪ 1 buah tombol start stop
▪ 1 buah saklar pilih 3 posisi (local, stop, remote)
▪ 3 bh lampu indicator

▪ Khusus untuk peralatan digunakan solid state dan inverter


▪ untuk peralatan-peralatan yang memerlukan pengaturan variable
▪ speed atau pun pengaturan starting.

Konstruksi

1. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya
seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus tenaga mini (MCB), pemasangan
kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
2. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk pemasangan
peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan.

E-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

3. Peralatan yang merupakan bagian dari system pengamanan/interlock harus dibuat sedemikian
rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat
oleh petugas/operator.
4. Panel harus dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi penguat besi siku
atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan
mudah dan masing-masing terpisah satu dengan yang lain dengan alat pemisah.
5. Tiap panel harus terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut
6. ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan baud
setelah switchgear dimatikan.
7. ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan dengan sebuah
handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam
ruangan tersebut telah off/mati.
8. letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.
9. finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
▪ semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium
▪ semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan, kemudian
secepatnya harus
▪ dilindungi terhadap karat dengan cars galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc
Chromate Primer".
▪ pengecatan akhir dilakukan dengan empat lapis cat oven atau cat "powder coating", warna
abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK/Pemilik
Proyek.
10. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan mini circuit breaker (MCB) dengan
kapasitas pemutusan (breaking capacity) sekurang-kurangnya 4,5 simetris. Circuit Breaker
lainnya harus dari tipe Moulded Case Circuits Breaker (MCCB) atau No Fuse Breaker (NFB),
sesuai dengan yang diberikan pada gambar perancangan dengan breaking capacity seperti
ditunjukkan dalam gambar perancangan.
11. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal
dan instantaneous magnetic unit. MCCB utama dari setiap panel daya (power panel) harus
dilengkapi dengan "Phase Failure Relay" dan kabel kontrol harus tahan api.
12. Busbar utama dalam panel harus dipasang mendatar dibagian bawah/atas dan mempunyai
kemampuan hantaran arus terus menerus sekurang kurangnya sebesar 1,5 (satu setengah) kali
dari rating ampere frame pemutus tenaga utama. Busbars dari bahan tembaga murni dengan
minimum konduktivitas 99,99% .
13. Busbars harus dicat dengan warna sesuai dengan aturan dalam PUlL 2000;
▪ Fasa : merah, kuning, hitam
▪ Netral : biru
▪ Pembumian : hijau - kuning.
14. Kontaktor magnetik harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan contactor
harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 Hz dan tahan bekerja terus menerus pada 10 %
tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85 % tegangan nominal.
15. Pemberian Tanda Pengenal
▪ Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
▪ fungsi peralatan dalam panel
▪ posisi terbuka atau tertutup
▪ arah putaran dari handel pengontrol dari switch
▪ dan lain- lain.
16. Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.

E-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

17. Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak dapat memberikan sertifikat pengujian yang diakui
oleh PLN (LMK) :
▪ pengujian kekuatan tegangan impuls
▪ pengujian kenaikan suhu/temperatur
▪ pengujian kekuatan hubung singkat
▪ pengujian untuk alat-alat pengaman
▪ pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan apa yang dimaksud
▪ pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handelhandel
▪ pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat
▪ interlock
▪ pemeriksaan kontinuitas rangkaian.

E.3 PEKERJAAN KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH


Lingkup pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama
masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait dengan pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga
ahli. Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini
maupun tambahan-tambahan lainnya.

Tipe dan Macam

Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan tipe yang sesuai
dengan gambar perancangan (NYA, NYM, NYY, NYFGbY, 0,6/1 kV) kabel daya tegangan rendah ini harus
sesuai dengan standar SII atau SPLN.

Pemasangan dan Instalasi

a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan PUIL 2000 dan LMK.
Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan
jenis pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin
(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm2 kecuali untuk
pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari tipe :
▪ Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan konduit uPCV high impact.
▪ Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY, dan penerangan luar/jalan dengan menggunakan kabel
NYFGbY.
▪ Untuk kabel -kabel dari diesel generator set menuju ke PUTR menggunakan kabel jenis NYY.
▪ Untuk kabel-kabel dar i PUTR menuju ke panel –panel pompa/hydrant , menggunakan kabel jenis
FRC.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton) harus dimasukkan dalam
konduit galvanis dengan ukuran yang disesuaikan dengan kabel yang dilindungi.

b. "Splice"/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan – sambungan baik dalam feeder maupun
cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).

E-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Sambungan pada kabel sirkit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus kokoh secara elektrik,
dengan cara "solderless connector". Jenis kabel tekanan, jenis compression atau soldered. Dalam
membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, sehingga semua
konduktor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam kotak sambung, panel ataupun tempat lainnya harus
menggunakan konektor yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen, bakelite atau PVC,
yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran kabelnya.

c. Bahan lsolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, pita sintetik, resin,
splice case compostion dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan
dan lain-lain tertentu harus dipasang dengan cara yang disetujui menurut anjuran badan yang berwenang
dan atau pabrik pembuatnya.

d. Sambungan
▪ Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak – kotak penyambung yang khusus
untuk itu (misalnya kotak sambung dan lain- lain). Kontraktor harus memberikan brosur-brosur
mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan
Pengawas/MK.
▪ Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-masing,
dan harus diadakan Pengujian tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan.
Hasil Pengujian harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK.
▪ Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambunganpenyambungan tembaga
yang dilapisi dengan timah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran
yang sesuai.
▪ Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC / protolen yang
khusus untuk listrik.
▪ Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi tertentu.
▪ Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal suhu-suhu pengecoran
dan semua lubang-lubang udara harus dibuka selama pengecoran.
▪ Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa
baja dengan tebal 3 mm atau sekurang-kurangnya 2,5 mm.

e. Saluran Penghantar dalam Bangunan


▪ Untuk instalasi penerangan di tempat-tempat tanpa plafon gantung, saluran penghantar (konduit)
harus ditanam di dalam beton.
▪ Untuk instalasi penerangan di tempat -tempat dengan plafon gantung, saluran penghantar
(konduit) harus ditempel pada beton atau dipasang diatas rak kabel dengan tidak membebani
plafon.
▪ Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, digunakan saluaran beton, kecuali untuk
penerangan taman, digunakan pipa galvanis dengan ukuran sesuai dengan ukuran kabelnya.
Saluran beton dilengkapi dengan hand hole untuk belokan - belokan.
▪ Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa konduit sekurang-kurangnya 5/8"
diameternya. Setiap pencabangan maupun pengambilan keluar harus menggunakan kotak
sambung yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di
dalam kotak sambung.
▪ Kotak sambung yang terlihat dipakai kotak sambung dengan tutup blank plate stainless steel,
tipe "star point".

E-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

▪ Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan kotak sambung harus dilengkapi dengan "socket
/ lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap
kabel yang berada pada ket inggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam
pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.

f. Pemasangan Kabel dalam Tanah


▪ Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 800 mm.
▪ Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan bata merah, dan diberi pasir,
ditanam minimal sedalam 800 mm.
▪ Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 1.000 mm dan dilindungi dengan pipa Galvanized
dengan diameter minimum 2 kali diameter kabel.
▪ Kabel-kabelyang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa galvanis atau pipa beton
yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW, kabel harus berjarak tidak kurang dari 300 mm dari pipa
gas, air dan lain-lain
▪ Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari bahan-bahan
yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia dan lain sebagainya.
Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali setebal 100 mm. kemudian kabel diletakkan,
diatasnya diberi bata dan akhirnya ditutup dengan tanah urug.
▪ Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung. harus mempergunakan
peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah.
▪ Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan marking yang jelas pada jalur-jalur
penanaman kabelnya. Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan kabel dan
menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul.

Pengujian

1. Pengujian Pabrik
▪ Pengujian Individual, Pengujian ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari
Pengujian sebagai berikut :
• pengujian ukuran tahanan hantaran
• pengujian dielektrik
• pengukuran loss factor
▪ Pengujian Khusus, Pengujian ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengujian tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
• pengujian tegangan impuls
• pengujian mekanikal
• pengukuran loss factor pada bermacam-macam suhu
• pengujian dielektrik
• pengujian perambatan (creep test)
2. Pengujian Lapangan
Pengujian setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-penyambungan
dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengujian dielektrik/insulation test. Marking kabel
untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak dapat dihapus.

E-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

E.4 PEKERJAAN SISTEM PENERANGAN


Umum

Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan instalasi, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon
operator. Sehingga seluruh sistem penerangan dapat beroperasi dengan baik dan benar.

Lingkup Pekerjaan

Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem penerangan sesuai dengan gambar
perancangan
1. Lampu dan Armatur
▪ Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang tertera pada
gambar-gambar perancangan.
▪ Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pembumian (grounding).
▪ Semua lampu fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan
"power factor correction capasitor" yang cukup kuat terhadap kenaikan suhu dan beban
mekanis dari louver.
▪ Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh
derajat pemantulan yang sangat tinggi.
▪ Kotak tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan
dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan
kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.
▪ Ventilasi di dalam kotak harus dibuat dengan sempurna. Kabel – kabel dalam kotak harus
diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau
kapasitor.
▪ Kotak terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti korosi proses "posphating",
dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder coating warna
putih.
▪ Kotak terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia.
▪ Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan minimum 0,7
mm.
▪ Ballast lampu HID jenis ballast untuk lampu HID mercury 400 W dan 250 W harus jenis high
power factor. Ballast HID untuk lampu mercury dipasang terpisah dari armatur lampu. Kabel
instalasi dari armatur lampu ke ballast dibatasi :
• maksimum panjang untuk 400 W, 50 m
• maksimum panjang untuk 250 W, 25 m
▪ Ballast untuk lampu TL harus dari jenis "low loss ballast" dan harus pula dipergunakan single
lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent).
▪ Tabung fluorescent harus dari tipe TLD.
▪ Skedul lampu penerangan, harus mengacu ke gambar perancangan dan rancangan
Konsultan Perancang.

2. Kabel lnstalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM, NYY).

E-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut
▪ fasa R : coklat
▪ fasa S : kuning
▪ fasa T : hitam
▪ netral : biru
▪ pembumian : hijau/kuning

3. Pipa Instalasi Pelindung Kabel


▪ Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC high impact. Pipa,
elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu
dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
▪ Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T-Junction box)
dan armatur lampu.
▪ Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa konduit uPVC,
high impact conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya diameter 19 - 25 mm.

4. Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable tray yang terbuat dari
plat mild steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm, dan difinish hot dip galvanis
dilapisi oleh zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk
rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk penerangan dan kotak kontak, yang
terbuat dari sheet steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip
galvanized.

Pengujian

Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan disahkan oleh lembaga yang
berwenang meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi
b. Pengujian kekuatan tegangan impuls
c. Pengujian kenaikan suhu
d. Pengujian kontinyuitas.

E.5 PEKERJAAN KOTAK KONTAK DAN SAKLAR


Umum

Pekerjaan sistem kotak kontak dan saklar meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon
operator. Sehingga seluruh sistem kotak kontak dapat beroperasi dengan baik dan benar.

Lingkup Pekerjaan

Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem kotak kontak dan saklar sesuai dengan
gambar perancangan yaitu :
a. Kotak kontak dinding yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa + N + E, rating 250 V AC, 16
A, untuk pemasangan di dinding/kolom.

E-10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

b. Kotak kontak industrial yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa dengan 3 pin, untuk
pemasangan pada dinding/kolom dengan ketinggian 150 cm di atas lantai dan harus mempunyai
terminal fasa, netral dan pembumian. Kotak Kontak Industrial, 3 fasa + N + E. Kotak kontak industrial
3 fasa yang dipakai adalah kotak kontak industrial 3 fasa dan harus mempunyai terminal fasa, netral
dan pembumian. Rating 3 fasa, 415 V, 32 A yang dilengkapi saklar. Isolating Switches / cam switch
atau rotary switch
c. Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan lampu indikator.
d. Rating isolating switch harus Iebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di panelnya.
e. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V AC, 3 fasa 415 V.
f. Saklar harus dipasang pada kotak.

Kotak untuk Saklar dan Kotak Kontak


Kotak harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm. Kotak
dari metal harus mempunyai terminal pembumian, saklar atau kotak kontak dinding terpasang pada
kotaknya harus menggunakan baud, pemasangan dengan cara yang mengembang tidak diperbolehkan.

Pemasangan Stop Kontak dan Saklar


Stop Kontak dan Saklar dipasang ditanam didinding (inbow) yang penempatannya ditunjukkan dalam
gambar rencana. Stop Kontak dan Saklar dipasang pada jarak 150 cm dari lantai jadi.

Kabel Instalasi
a. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM, NYY).
b. Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna insulasi kabel harus mengikuti
ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
▪ fasa R : merah
▪ fasa S : kuning
▪ fasa T : hitam
▪ netral : biru
▪ pembumian : hijau/kuning

Pipa Instalasi Pelindung Kabel


a. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah conduit uPVC high impact. Pipa, elbow,
socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan Iainnya, yaitu
tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
b. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T-Junction box) dan
armatur lampu.
b. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa konduit uPVC, high impact
conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya diameter 19 - 25 mm.

Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable tray yang terbuat dari plat mild
steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm, dan difinish hot dip galvanis dilapisi oleh
zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk rak kabel yang
berfungsi sebagai jalur kabel NYY dan NYM untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet
steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip galvanized.

E-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Jasa Konsultansi DED Cilograng Provinsi Banten 2022

Pengujian

Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan disahkan oleh lembaga yang
berwenang meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi
b. Pengujian kekuatan tegangan impuls
c. Pengujian kenaikan suhu
d. Pengujian kontinyuitas.

E-12

Anda mungkin juga menyukai