Anda di halaman 1dari 56

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN


Jl. Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Palima - Serang

DOKUMEN KONTRAK

NOMOR SURAT PERJANJIAN:


............................................................................................
TANGGAL .................................

PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI

INSTANSI : DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN


PROVINSI BANTEN
KEGIATAN : PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
DENGAN LUAS 10 (SEPULUH) Ha SAMPAI DENGAN DI BAWAH
15 (LIMA BELAS) Ha
SUB KEGIATAN : PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEMUGARAN/ PEREMAJAAN
PERMUKIMAN KUMUH DENGAN LUAS 10 (SEPULUH) HA
SAMPAI DENGAN DI BAWAH 15 (LIMA BELAS) HA
PEKERJAAN : PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
NILAI KONTRAK : RP. .......................................,-
(....................................................................................................RUPIAH)
WAKTU PELAKSANAAN : ….. (…………………….) HARI KALENDER
LOKASI : ....................................................................................................................
SUMBER DANA : APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2022
KODE REKENING : 5 . 1 . 02 . 01 . 01 . 0039

PENYEDIA:

PT/CV. ......................................

...................................................................................
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KAWASAN PUSAT PEMERINTAH PROVINSI BANTEN (KP3B)
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Palima Serang - Banten Telp. (0254) 267005 Fax. (0254) 267006

SURAT PERJANJIAN
PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI
..............................................
Nomor: ...........................................................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak


Kerja Konstruksi berdasarkan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut
“Kontrak” dibuat dan ditandatangani di Kota Serang Provinsi Banten, pada
hari .........., tanggal ...............bulan ................ Tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua, antara :

Nama : TB. ASEP SETIAWAN, ST


NIP : 19670131 200112 1 001
Jabatan : Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Provinsi Banten Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
Berkedudukan di : Kota Serang Provinsi Banten
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Banten cq. Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Banten Nomor: ........................... tanggal
........................., selanjutnya disebut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
dengan:

Nama : .........................
Jabatan : .........................
Berkedudukan di : .........................
Berdasarkan : Akte Pendirian Perusahaan ...............................
yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha ............................,
selanjutnya disebut : PENYEDIA

DAN DENGAN MEMPERHATIKAN :


1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
5. Peraturan Presiden Nomor Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

Kontrak Pekerjaan Konstruksi Paraf PPK Paraf Penyedia


6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2014 (khusus
untuk pekerjaan konstruksi);

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:


a. Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pengadaan oleh Pokja ULP Provinsi Banten;
b. PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan ............................, sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak yang
merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut
Pekerjaan Konstruksi;
c. Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
d. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
e. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
2) Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
3) Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa
dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta
semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini telah bersepakat
untuk membuat perjanjian pelaksanaan Paket Pekerjaan
............................... dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :

1. JENIS KONTRAK
Jenis Kontrak yang digunakan adalah Kontrak Harga Satuan, sesuai
dengan ketentuan Pasal 27 Ayat (2) Peraturan Presiden Nomor Nomor
12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;

Kontrak Pekerjaan Konstruksi Paraf PPK Paraf Penyedia


2. NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
a) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi dan hasil
negosiasi harga adalah sebesar Rp. .................,-
(...................................................... Rupiah) termasuk PPN 10%.
b) Pembayaran dilakukan sesuai dengan kondisi real lapangan
(spesifikasi dan volume) terpasang setelah hasil pemeriksaan oleh
PPK.
c) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan melalui Rekening Bank
…………………… Nomor ..................... atas nama PT/CV.
..................... Selaku penyedia.

3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang Lingkup Utama Pekerjaan Peningkatan Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh meliputi : Pekerjaan Konstruksi....................

4. DOKUMEN KONTRAK
a) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
1) adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
2) pokok perjanjian;
3) surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
4) syarat-syarat khusus Kontrak;
5) syarat-syarat umum Kontrak;
6) spesifikasi khusus;
7) spesifikasi umum;
8) gambar-gambar; dan
9) dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,
BAPP.
b) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu
dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud pada pasal 27
Peraturan Presiden Indonesia Nomor 12 tahun 2021 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

5. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) Melakukan pemutusan kontrak secara sepihak bila Penyedia
tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah
disepakati dalam kontrak;

Kontrak Pekerjaan Konstruksi Paraf PPK Paraf Penyedia


2) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia yang dilaksanakan oleh Pengawas Pekerjaan yang
ditunjuk untuk itu;
3) meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh Penyedia;
4) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
5) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia.
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
3) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam
negeri/TKDN secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
dan
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta
membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
9) Melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang
dibebankan kepadanya dengan penuh tanggung-jawab,
ketekunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria
teknik profesional dan melindungi secara efektif peralatan-
peralatan, mesin, material yang berkaitan dengan pekerjaan
dalam Kontrak.

Kontrak Pekerjaan Konstruksi Paraf PPK Paraf Penyedia


10) Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung
melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang
merupakan tugas Penyedia.
11) Tanggung jawab Penyedia adalah ketentuan mengenai hal-
hal pertanggungjawaban Penyedia sesuai dengan hukum yang
berlaku di Indonesia.
12) Ketentuan mengenai tindakan yang perlu mendapat
persetujuan PPK meliputi:
a. Memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar;
b. penggantian personil inti;
c. meterial/bahan yang akan digunakan.
13) Ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh
Penyedia dan menjadi hak milik PPK: mengatur bahwa
semua rancangan, gambar-gambar, spesifikasi, disain,
laporan dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak dan
source code yang disiapkan oleh Penyedia jasa menjadi hak
milik PPK. Penyedia, segera setelah pekerjaan selesai atau
berakhirnya Kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen
dan data pendukung lainnya kepada PPK. Penyedia dapat
menyimpan salinan dari dokumen-dokumen tersebut.

6. MASA KONTRAK
a. Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
b. Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku selama 120
(Seratus Dua Puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal
…………….2022 s/d tanggal ………………2022.
c. Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan
sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama 180
hari kalender.
d. Tidak ada perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan baik
melalui addendum waktu kontrak ataupun pemberian
kesempatan menyelesaikan pekerjaan selama Tiga Puluh hari
kalender karena pembayaran keterlambatan pekerjaan tidak
dapat dianggarkan.

Kontrak Pekerjaan Konstruksi Paraf PPK Paraf Penyedia


Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap,
masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Penyedia Untuk dan atas nama


Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan
CV. ..................................... Permukiman
Provinsi Banten
Pejabat Pembuat Komitmen,

................................. TB. ASEP SETIAWAN, ST


Direktur NIP. 19670131 200112 1 001
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jl. Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Palima - Serang

DINAS PERUMAHAN RAKYAT


SURAT PERINTAH KERJA DAN KAWASAN PERMUKIMAN
(SPK) PROVINSI BANTEN

Nomor dan Tanggal Surat Perintah Kerja


Nomor : ..............................................
Halaman __ dari __ Tanggal : ..............................................

Nomor dan Tanggal Berita Acara Hasil Pengadaan


PEKERJAAN : Nomor : ..............................................
PENINGKATAN KUALITAS Tanggal : ..............................................
KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH

KODE REKENING :
(5 . 1 . 02 . 01 . 01 . 0039)

KEGIATAN: Nomor dan Tanggal Berita Acara Negosiasi Teknis dan


PENINGKATAN KUALITAS Harga
KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH Nomor : ..............................................
DENGAN LUAS 10 (SEPULUH) Ha Tanggal : ..............................................
SAMPAI DENGAN DI BAWAH 15
(LIMA BELAS) Ha
SUMBER DANA: APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran LOKASI:
2022 ............................................................
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: …….. (………………………) hari kalender.
NILAI PEKERJAAN : Rp............................. (..........................................Rupiah) Rincian anggaran Biaya
Terlampir
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA JASA KONSTRUKSI:
1. SPK ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dan
penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam SPK ini.
2. Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan hasil pekerjaan tersebut dapat diterima secara memuaskan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Cara pembayaran atas pekerjaan tersebut diatas akan dilakukan melalui Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten dengan cara ditransfer kepada Bank dimana perusahaan
tersebut menjadi Nasabah Bank yaitu Bank ........................................ kepada Pemegang Rekening
.......................................... atas nama .............................................
Untuk dan atas nama: Untuk dan atas nama:
Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman PT/CV. ............................................
Provinsi Banten, SELAKU
Penyedia Jasa Konstruksi
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

TB. ASEP SETIAWAN, ST ......................................


NIP. 19670131 200112 1 001 Direktur
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jl. Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Palima - Serang

BERITA ACARA PENYERAHAN LOKASI KERJA

SURAT PENYERAHAN LAPANGAN DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN


(SPL) KAWASAN PERMUKIMAN
PROVINSI BANTEN
Halaman .............. dari .................. Nomor dan Tanggal SPL :
Nomor : .............................................................
PEKERJAAN : Tanggal : .............................................................
PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH
Nomor dan Tanggal Surat Perjanjian :
KEGIATAN : Nomor : .............................................................
PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN Tanggal : .............................................................
PERMUKIMAN KUMUH DENGAN LUAS
10 (SEPULUH) Ha SAMPAI DENGAN DI Nomor dan Tanggal SPMK :
BAWAH 15 (LIMA BELAS) Ha Nomor : .............................................................
Tanggal : .............................................................

Pada hari ini, ............................. tanggal ....................... bulan ........................ tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua, Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Provinsi Banten selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk Kegiatan Peningkatan Kualitas
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh Pekerjaan ............................. Tahun Anggaran 2022, setelah
melakukan pemeriksaan lapangan bersama ini menyerahkan lapangan kepada :

Nama Perusahaan : .............................................................


Direktur : .............................................................
NPWP : .............................................................
Alamat : .............................................................
Pekerjaan : .............................................................
Lokasi : .............................................................
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2022

Surat Penyerahan Lapangan ini kami berikan terhitung pada tanggal ......................................, dan
berakhir sampai dengan serah terima Pekerjaan untuk pertama kalinya tanggal .......................................
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA :
1. Diharapkan sebelum memulai melaksanakan pekerjaan, penyedia agar senantiasa melakukan
koordinasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, dan Pembantu Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan yang didukung dengan surat pemberitahuan bahwa pekerjaan akan segera dilaksanakan ;
2. Penyedia segera melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan selambat lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender setelah diterimanya SPL ini ;
3. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari tidak segera melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan
maka PPK akan memberikan teguran secara tertulis kepada penyedia sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Untuk dan atas nama
Dinas Perumahan Rakyat Untuk dan atas nama Penyedia :
dan Kawasan Permukiman
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PT/CV........................................................

TB. ASEP SETIAWAN, ST ...........................................


NIP. 19670131 200112 1 001 Direktur
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jl. Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Palima - Serang

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)


Nomor: .............................................................

Paket Pekerjaan Konstruksi


……………………………………………..

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama lengkap : TB. ASEP SETIAWAN, ST
Jabatan : Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten
Alamat : Jl. KH. Syekh Nawawi Al Bantani, Kav. F1
Desa Suka Jaya, Kec. Curug, Kota Serang
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

berdasarkan Surat Perjanjian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Penanganan Perumahan


Rakyat dan Kawasan Permukiman Lokasi ............................................................. Nomor :
............................................................................. tanggal ......................................., bersama ini
memerintahkan:
Nama : .............................................................
Jabatan : Direktur ...........................................
Alamat : .............................................................
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:
1. Macam pekerjaan: Konstruksi.

2. Tanggal mulai kerja: ..................................................;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian pekerjaan : selama …. (…………………..) hari kalender.

5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia


akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
Serang, ........................................................

Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman
Provinsi Banten
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),

TB. ASEP SETIAWAN, ST


NIP. 19670131 200112 1 001

Menerima dan menyetujui :

Untuk dan atas nama :


PT/CV..............................................................

.....................................
Direktur
Lampiran Surat Perjanjian
Nomor :.................
Tanggal :.................

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai


berikut:

SatuanKerja PPK : DINAS PERUMAHAN RAKYAT


DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROVINSI BANTEN
Alamat : Jl. KH. Syekh Nawawi Al Bantani
Kav. F-1 Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten
(KP3B)
Telepon : 0254 – 267005
Faksimili : 0254 – 267006
E – mail : perkim.bantenprov@gmail.com

Penyedia

Nama : PT/CV....................................
Alamat : .........................................
Telepon : -
Faksimili : -
E – mail : -

B. Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Para Pihak Untuk PPK : TB. ASEP SETIAWAN, ST
Untuk Penyedia: ...............................
C. Jenis Kontrak Kontrak Harga Satuan.

D. Tanggal Kontrak mulai berlaku terhitung sejak ditanda tangani


Berlaku oleh Para Pihak dan waktu pelaksanaan dihitung sejak
Kontrak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai kerja
(SPMK).

E. Masa Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama ……..


Pelaksanaan (………………) Hari kalender terhitung sejak Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan dari tanggal
...........................2022 s/d tanggal
............................2022.

Paraf PPK Paraf Penyedia


F. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama: 180 (seratus
Pemeliharaan delapan puluh) Hari Kalender terhitung sejak
Provisional Hand Over (PHO).

G. Perbaikan Denda keterlambatan akibat cacat mutu untuk setiap


cacat Mutu hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka
waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan
waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan ditetapkan
oleh PPK.

H. Pedoman Gambar ”As built” serta pedoman pengoperasian dan


Pengoperasian perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14
dan (Empat Belas) hari setelah tanggal penandatanganan
Perawatan Berita Acara penyerahan awal atau Provisional Hand
Over (PHO).

I. Pengusulan Pengusulan pembayaran kepada PA/KPA oleh PPK


Pembayaran disepakati maksimal 7 (Tujuh) hari kalender terhitung
sejak permintaan pembayaran dari penyedia diterima
serta dokumen utama dan dokumen penjunjang tagihan
diterima oleh PPK.

J. Pencairan Apabila terjadi wanprestasi, Jaminan dicairkan dan


Jaminan disetorkan pada Kas Daerah.

K. Tindakan a. Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


Penyedia yang persetujuan PPK adalah: memberikan keterangan
mensyarat kepada pihak lain yang berkaitan dengan
kan pelaksanaan pekerjaan.
persetujuan b. Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
PPK atau persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah : perubahan-
Pengawas perubahan pekerjaan yang telah mendapatkan
Pekerjaan persetujuan kepada PPK.

L. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilakan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sampai
dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan

M. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : sarana dan


prasarana pelaksanaan pekerjaan atau kemudahan lain
(jika ada) guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

Paraf PPK Paraf Penyedia


N. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai
Pembiayaan dari APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2022,

O. Pembayaran a. Pekerjaan Konstruksi ini tidak dapat diberikan uang


Uang Muka muka.

P. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara


Prestasi secara langssung:
Pekerjaan Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berita Acara Pemeriksaan Prestasi Pekerjaan;
2. Kesesuaian item pekerjaan yang terpasang
dilapangan;
3. Berita Acara Serah Terima;
4. Prestasi pekerjaan yang dicapai diterima dan
berfungsi berdasarkan penelitian/persetujuan
Pengawas Pekerjaan dan Tim Teknis serta disetujui
oleh PPK;
5. Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan
bulanan telah disampaikan kepada PPK;
6. Foto/Video Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
sesuai prestasi yang dicapai telah disampaikan
kepada PPK;
7. Diajukan secara tertulis oleh Penyedia kepada PPK.
8. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan apabila
Penyedia melampirkan bukti-bukti telah
menyelesaikan pembayaran kepada sub penyedia/sub
kontraktor.

Q. Serah Terima a. Serah terima pekerjaan dilakaukan setelah pekerjaan


Pekerjaan selesai 100%.
b. Dalam kontrak ini tidak diberlakukan serah terima
pekerjaan sebagian atau secara parsial.

R. Penyesuaian Penyesuaian harga diberikan sesuai dengan ketentuan


harga yang berlaku.
(Eskalasi/De-
eskalasi)

Paraf PPK Paraf Penyedia


S. Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk
setiap hari keterlambatan adalah :
1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak.
T. Perpanjangan 1. Pemberian waktu kesempatan penyelesayan
Waktu pekerjaan diberikan setelah PPK meneliti terhadap
Pelaksanaan proses pelaksanaan pekerjaan;
Pekerjaan 2. Penyedia jasa mengajukan paling lambat 3 (Tiga) hari
sebelum akhir masa kontrak;
3. Pemberian waktu kesempatan penyelesayan
pekerjaan mengacu / menyesuaikan kepada aturan
keuangan Provinsi Banten.

U. Adendum 1. Adendum kontrak dilakaukan apabila terdapat item


Kontrak pekerjaan yang haus disesuaikan melalui pekerjaan
tambah kurang;
2. Pekerjaan tambah kurang tidak mempengaruhi nilai
kontrak.
V. Penyelesaian a. Dalam hal terjadi perselisihan/sengketa diantara
Perselisihan para pihak, para pihak terlebih dahulu
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui
musyawarah untuk mufakat.
b. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan
perselisihan/sengketa melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI)
c. Setiap sengketa yang terjadi ataupun akan terjadi
terkait langsung atau tidak langsung dari kontrak ini
harus diselesaikan melalui arbitrase sesuai dengan
peraturan administrasi dan prosedur BANI yang
putusannya bersifat final dan mengikat para pihak.

Ditanda tangani di Serang


Pada tanggal ...........................

Untuk dan atas nama Penyedia Untuk dan atas nama


CV/PT. ................................... Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman
Provinsi Banten
Pejabat Pembuat Komitmen,

TB. ASEP SETIAWAN, ST


................................... NIP. 19670131 200112 1 001
Direktur
Paraf PPK Paraf Penyedia
Lampiran Suarat Pejanjian
Nomor : ……………………………….
Tanggal : ……………………………….

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


-------------------------------------------------------------------------------------------
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau
tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
a. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud
fisik lainnya.
b. Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan
barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih
bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.
c. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat
PA adalah sebagai pejabat yang diberikan
kewenangan mengelola APBD.
d. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disingkat PPK adalah pejabat yang ditetapkan
oleh PA yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
e. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia
yang ditetapkan oleh PA yang bertugas
memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
f. Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang
selanjutnya disingkat APIP adalah Inspektorat
yang bertugas melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
g. Penyedia adalah badan usaha yang
menyediakan/melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi.
h. Sub penyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).
i. SuratJaminan yang selanjutnya disebut
Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat
mudahdicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh peserta/penyedia
kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya
kewajiban peserta/penyedia.
j. KontrakPengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia
dan mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan
bagian dari Kontrak.
k. Nilai Kontrak adalah total harga pelaksanaan
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
l. Hari adalah hari kalender.
m. Tim teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK terdiri dari 1 (satu)
orang atau lebih, yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan serta untuk
mengelola administrasi kontrak, melaksanakan
monitoring dan mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan.
n. Daftar kuantitas dan harga (rincian harga
penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah
diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran penyedia.
o. HargaPerkiraansendiri(HPS)adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dikalkulasikan
secara keahlian oleh Konsultan Perencanadalam
Engineer’s Estimate berdasarkan datayang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULPuntuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.
p. Pekerjaan utamaadalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pemilihan.
q. Mata Pembayaran Utama adalah Mata
pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh
per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung
mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
Dokumen Pengadaan.
r. Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya
disingkatHSP adalah harga satu jenis pekerjaan
tertentu per satu satuan tertentu.
s. Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja
yang layak, realistik dan dapat dilaksanakan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan
diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap
pelaksanaan yang sistimatis berdasarkan sumber
daya yang dimiliki Penawar.
t. Jadwal waktu pelaksanaanadalah jadwal yang
dibuat oleh Penyedia yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap
pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik
dan dapat dilaksanakan.
u. Personil inti adalah orang yang akan ditempatkan
secara penuh oleh Penyedia sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan.
v. Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya
disingkat SPMK adalah Surat Perintah Mulai Kera
yang diterbitkan oleh PPK kepada penyedia
barang/jasa untuk memulai melaksanakan
pekerjaan.

w. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya


Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.
x. Masa Pelaksanaan (jangka waktu pelaksanaan)
adalah jangka waktu untuk melaksanakan
pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan.
y. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka
waktu yang sudah terinci berdasarkan masa
pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan
lapangan bersama dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan Kontrak.
z. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh
PPK,untuk memulai melaksankan pekerjaan.
aa. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
hpenyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam berita acara penyerahan
pertama pekerjaan(Provisional Hand Over)oleh
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan Berita
Acara Penyerahanyang diterbitkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.
bb. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan.
cc. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak
baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam
periode pelaksanaan kontrak.
dd. Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan,
yang setelah diserahterimakan oleh penyedia
kepada PPK dan terlebih dahuludiperiksa serta
diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan,
menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan
maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari
segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan
kerja, dan/atau keselamatan umum sebagai
akibat kesalahan Penyedia atau Pengguna Jasa.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksiini tetapi tidak dapat
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa a. Bahasa kontrak harus dalam bahasa Indonesia.


dan b. Hukum yang digunakan adalah hukum yang
Hukum berlaku di Indonesia.

4. Larangan a. Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa


Korupsi, pemerintah, dilarang untuk:
Kolusi, dan 1) menawarkan, menerima atau menjanjikan
Nepotisme untuk memberi atau menerima hadiah atau
(KKN) serta imbalan berupa apa saja atau melakukan
Penipuan tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
2) mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
3) membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pemilihan.
b. Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan
tidak pernah dan tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang diatas.
c. Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti
melakukan larangan-larangan diatas dapat
dikenakan sanksi-sanksi adminsitratif oleh PPK
sebagai berikut:
1) Pemutusan Kontrak;
2) Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetor
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
3) Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia;
dan
4) Sanksi pengenaandaftar hitam.
d. Pengenaan sanksi administratif diatas dilaporkan
oleh PPK kepada PA, Gubernur Banten dan
LKPP.
e. Apabila PPK terlibat dalam Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN) dan penipuan akan dikenakan
sanksi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

5. Asal a. Penyediaharus menyampaikan asal


Material/B material/bahan yang terdiri dari rincian
ahan komponen dalam negeri dan komponen impor.
b. Asal barang merupakan tempat barang diperoleh,
antara lain tempat barang diproduksi.

6. Korespond- a. Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-


ensi mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan
para pihak yang tercantum dalam SSKK
b. Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSUK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat, e-mail dan/atau faksimili
yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam
SSKK.

7. Wakil sah Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau


para pihak diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen
yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia
hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang
disebutkan dalam SSKK.

8. Pembuku- Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan


an keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pekerjaan konstruksi ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, dan Personil Penyedia berkewajiban untuk


membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang sah yang dibebankan oleh peraturan
perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk
dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalih- a. Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian


an atau seluruh Kontrak ini. Pengalihan seluruh
dan/atau Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
Subkontr- pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
ak peleburan (merger) maupun akibat lainnya.
b. Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan
sebagian/seluruh pekerjaan utama dalam
Kontrak ini.
c. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya
diperbolehkan kepada Penyedia spesialis (apabila
ada) setelah mendapat persetujuan tertulis dari
PPK. Penyedia tetap bertanggung jawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.
d. Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak
diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabai- Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap


an pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak
yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak
atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya
dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis
dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggungjawab


Mandiri penuh terhadap personil serta pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka.

13. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan


penemuan kepada pihak yang berwenang semua penemuan
benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau
penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang
menurut peraturan perundang-undangan dikuasai
oleh negara.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN


KONTRAK

1. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jadwal a. Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal


Pelaksanaan penandatanganan Surat Perjanjian oleh
Pekerjaan para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SSKK;
b. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka
waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak dihitung sejak tanggal
mulai kerja yang tercantum dalam Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK);
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan
sesuai jadwal yang ditentukan dalam
SSKK;
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan diluar pengendaliannya
dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPKdapat
melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak;
e. Jadwal pelaksanaan pekerjaan disepakati
bersama dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak, jadwal pelaksanaan
pekerjaan tidak boleh melebihi dari masa
pelaksanaan.

2. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Penyerahan a. PPK berkewajiban untuk menyerahkan


Lokasi Kerja lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan
penyedia yang tercantum dalam rencana
kerja yang telah disepakati oleh para pihak
untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada
hambatan kepada penyedia sebelum SPMK
diterbitkan. Penyerahan dilakukan setelah
sebelumnya dilakukan pemeriksaan
lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara
penyerahan lokasi kerja.
b. Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak
maka perubahan tersebut harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.
c. Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi
kerja sesuai kebutuhan penyedia yang
tercantum dalam rencana kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan terbukti
merupakan suatu hambatan, maka kondisi
ini ditetapkan sebagai Peristiwa
Kompensasi.

2. Surat Perintah a. PPK menerbitkan SPMK selambat-


Mulai Kerja lambatnya 14 (Empat Belas) hari sejak
(SPMK) tanggal penandatanganan Kontrak.
b. Dalam SPMK dicantumkan tanggal
dimulainya pelaksanaan pekerjaan oleh
penyedia.

3. Program a. Penyedia berkewajiban untuk


Keselamatan menyerahkan program K3 pada rapat
dan Kesehatan persiapan pelaksanaan kontrak untuk
Kerja (K3) disetujui oleh PPK.
b. Program K3 disusun paling sedikit berisi:
1) Kebijakan K3 Proyek;
2) Organisasi K3;
3) Perencanaan K3;
4) Pengendalian dan Program K3;
5) Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;
6) Tinjauan Ulang Kinerja K3.
c. Program K3 dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.
d. Penyedia berkewajiban untuk
memutakhirkan program K3 jika terjadi
addendum kontrak dan peristiwa
kompensasi.
e. Pemutakhiran program K3 harus
mendapatkan persetujuan PPK.
f. Persetujuan PPK terhadap program K3
tidak mengubah kewajiban kontraktual
penyedia.

a. Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan


program mutu pada rapat persiapan
4. Program Mutu pelaksanaan kontrak (Pre Construction
Meeting - PCM) untuk disetujui oleh PPK.
b. Program mutu disusun oleh penyedia
paling sedikit berisi:
1) informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2) organisasi kerja penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) prosedur pelaksanaan pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja; dan
6) pelaksana kerja.
c. Program mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lapangan.
d. Penyedia berkewajiban untuk
memutakhirkan program mutu jika terjadi
adendum kontrak dan peristiwa
kompensasi.
e. Pemutakhiran program mutu harus
menunjukan perkembangan kemajuan
setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan. Pemutakhiran
program mutu harus mendapat
persetujuan dari PPK.
f. Persetujuan PPK terhadap program mutu
tidak mengubah kewajiban kontraktual
penyedia.
5. Rapat a. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
Persiapan ditandatanganinya kontrak serta telah
Pelaksanaan diterbitkannya SPMKdan Surat Penyerahan
Kontrak Lapangan dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia
menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak(Pre Construction
meeting - PCM).
b. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan
kontrak adalah:
1) program mutu;
2) rencana K3 Kontrak;
3) organisasi kerja;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
5) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
6) penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan (apabila
ada).
7) Usulanperubahan-perubahan pekerjaan
berdasarkan evaluasi/hasil
pengukurandan/atau survey
lapanganyangdilaksankanoleh penyedia
yang dituangkan dalam shop drawing
c. Apabila terdapat perbedaan antara Gambar
Rencana (DED) dengan Shop Drawing,
maka akan diikuti dengan perubahan
(adendum) kontrak.

6. Mobilisasi a. Mobilisasi paling lambat harus sudah


mulai dilaksanakan dalam waktu 7 (Tujuh)
hari sejak penandatanganan kontrak.
b. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan
lingkup pekerjaan, yaitu:
1) mendatangkan peralatan-peralatan
terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
2) mempersiapkan fasilitas seperti kantor,
gudang, dan sebagainya; serta
3) mendatangkan personil-personil.
c. Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
7. Standar a. Penyedia harus menyediakan barang yang
memenuhi spesifikasi dan standar yang
ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis dan
Gambar yang disusun berdasarkan standar
yang ditetapkan dalam SSKK;
b. Setiap barang/material yang akan
digunakan harus mendapat persetujuan
(approval) dari PPK;
c. Proses persetujuan dilakukan dengan
mengirimkan contoh
barang/material/brosur barang melalui
Pengawas Pekerjaan untuk kemudian
mendapat persetujuan dari PPK;
d. Sebelum mendapat persetujuan PPK,
barang/material dimaksud tidak
diperkenankan untuk digunakan dalam
pekerjaan.

8. Pemeriksaan a. Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK


Bersama bersama-sama dengan penyedia
melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan
dengan melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata
pembayaran (Mutual Check 0%).
b. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan
dalam Berita Acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak
(Berita Acara Mutual Check 0%).
c. Jika hasil pemeriksaan menujukkan bahwa
personil dan/atau Peralatan ternyata
belum memenuhi persyaratan Kontrak
maka penyedia tetap dapat melanjutkan
pekerjaan dengan syarat personil dan/atau
Peralatan yang belum memenuhi syarat
harus segera diganti dalam jangka waktu
yang disepakati bersama.

a. Selama berlangsungnya pelaksanaan


pekerjaan, PPK jika dipandang perlu dapat
mengangkat Pengawas Pekerjaan (Direksi
9. Pengawasan Pekerjaan/Direksi Teknis) yang berasal
Pelaksanaan dari personil PPK atau konsultan
Pekerjaan pengawas. Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam melaksanakan kewajibannya,
pengawas pekerjaan selalu bertindak
untuk kepentingan PPK. Jika tercantum
dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat
bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

10. Persetujuan a. Semua gambar yang digunakan untuk


atau mendapatkan Hasil Pekerjaan baik yang
pernyataan permanen maupun sementara harus
tidak berkeber- mendapatkan persetujuan dari Pengawas
atan dari Pekerjaan.
Pengawas b. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini
Pekerjaan diperlukan terlebih dahulu adanya Hasil
Pekerjaan Sementara maka penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan
spesifikasi dan gambar usulan Hasil
Pekerjaan Sementara tersebut untuk
mendapatkan pernyataan tidak
berkeberatan (no objection) untuk
dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas
rencana pekerjaan sementara ini tidak
melepaskan penyedia dari tanggung
jawabnya sesuai kontrak.

11. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan


semua perintah Pengawas Pekerjaan yang
sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.

12. Akses ke Lokasi a. Penyedia berkewajiban untuk menjamin


Kerja akses PPK, Wakil Sah PPK, Tim teknis,
Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang
mendapat ijin dari PPK ke lokasi kerja dan
lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang
atau akan dilaksanakan.
b. Penyedia harus dianggap telah menerima
kelayakan dan ketersediaan jalur akses
menuju lapangan. Penyedia harus
berupaya menjaga setiap sarana dan
prasarana dari kerusakan akibat
penggunaan/lalu lintas penyedia atau
akibat personil penyedia. Kecuali
ditentukan lain maka:
1) Penyedia harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang mungkin diperlukan
akibat pengunaan jalur akses;
2) Penyedia harus menyediakan rambu
atau petunjuk sepanjang jalur akses,
dan mendapatkan perizinan yang
mungkin disyaratkan oleh otoritas
terkait untuk penggunaan jalur,
rambu, dan petunjuk;
3) Biaya karena ketidak layakan atau
tidak tersedianya jalur akses untuk
digunakan oleh penyedia, harus
ditanggung penyedia;
4) PPK tidak bertanggung jawab atas
klaim yang mungkin timbul akibat
penggunaan jalur akses.
c. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim
yang mungkin timbul selain penggunaan
jalur akses tersebut.

13. Waktu a. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal,


Penyelesaian penyedia berkewajiban untuk memulai
Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai
Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan program mutu, serta
menyelesaikan pekerjaan selambat-
lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal
Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar
atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka
penyedia dikenakan denda.

c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata


disebabkan oleh peristiwa kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti
rugi tidak dikenakan jika Tanggal
Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud
adalah tanggal penyelesaian seluruh
pekerjaan.

14. Penggunaan a. Penggunaan produk dalam negeri


Produk Dalam dilakukan sesuai besaran komponen dalam
Negeri negeri pada setiap Barang/Jasa yang
ditunjukkan dengan nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada saat
penawaran.
b. Apabila di dalam penggunaan produksi
dalam negeri berbeda dengan yang
ditunjukkan dengan nilai TKDN pada saat
penawaran akan dikenakan sanksi sesuai
Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018
beserta petunjuk teknisnya, dan ditetapkan
dalam SSKK.

a. Jika terjadi Peristiwa/ Keadaan Kahar


sehingga penyelesaian pekerjaan akan
15. Perpanjangan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
Waktu penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan memperpanjang Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui Adendum Kontrak.
b. Peristiwa/ Keadaan Kahar yang dimaksud
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
kontrak menjadi tidak terpenuhi.
c. Ketentuan tersebut hanya berlaku atas
disetujui oleh otoritas anggaran apabila
melewati tahun anggaran berjalan.

16. Penundaan Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan


oleh Penga- secara tertulis kepada penyedia untuk
was Pekerj- menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
aan perintah penundaan ini harus segera
diberitahukan secara tertulis kepada PPK.

17. Rapat Pemant- a. Pengawas Pekerjaan dan/atau penyedia


auan harus menyelenggarakan rapat
pemantauan/evaluasi, dan meminta satu
sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan/evaluasi
diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan, melakukan
evaluasi pelaksanaan pekerjaan dan
perencanaan pelaksanaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti
peringatan dini.
b. Hasil rapat pemantauan/evaluasi akan
dituangkan oleh Pengawas Pekerjaan
dalam berita acara rapat, dan rekamannya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak
yang menghadiri rapat.
c. Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu
diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat
memutuskan baik dalam rapat atau setelah
rapat melalui pernyataan tertulis kepada
semua pihak yang menghadiri rapat.
d. Rapat pemantauan/evaluasi dihadiri juga
oleh Konsultan Perencana serta Unsur
Pengelola Teknis Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Provinsi
Banten.

18. Peringatan Dini a. Penyedia berkewajiban untuk


memperingatkan sedini mungkin kepada
Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau
kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi
mutu pekerjaan, atau menunda
penyelesaian pekerjaan.
b. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara
tertulis perkiraan dampak peristiwa atau
kondisi tersebut di atas terhadap Nilai
Kontrak dan Tanggal Penyelesaian.
Pernyataan perkiraan ini harus sesegera
mungkin disampaikan oleh penyedia.
c. Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pengawas Pekerjaan untuk
mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.

2. PENYELESAIAN KONTRAK

1. Serah Terima a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus


Pekerjaan perseratus), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan pekerjaan.
b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan,
PPK menugaskan Panitia Penerima Hasil
Pekerjaandan apabila diperlukan akan
dibantu olehTim/Tenaga Ahliuntuk
membantu pelaksanaan tugas Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
c. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)
melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
penyedia. Apabila terdapat kekurangan-
kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan,penyediawajib
memperbaiki/menyelesaikannya,atas
perintah PPK.
d. PPK menerima penyerahan pertama
pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Kontrak dan setelah diterima oleh Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan.
e. PPK mengajukan pembayaran kepada
Pengguna Anggaransesuai ketentuan yang
berlaku.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 95%
(sembilan puluh lima perseratus) dari nilai
kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama
masa pemeliharaan, atau pembayaran
dapat dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak setelah
penyedia menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.
g. Penyedia wajib memelihara hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir,
penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan (Final Hand Over).
i. PPK menerima penyerahan akhir
pekerjaan setelah penyedia melaksanakan
semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. Maka PPK
wajib segera mengajukan pembayaran sisa
nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan
kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan
uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan
Jaminan Pemeliharaan dan penyedia akan
dikenakan sangsi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
k. Umur konstruksi bangunan hasil dari
pelaksanaan pekerjaan ditetapkan dalam
SSKK.

2. Pengamb- PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil


ilalihan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

3. Pedoman a. Penyedia diwajibkan memberikan


Pengoper- petunjuk kepada PPK tentang pedoman
asian dan pengoperasian dan
Perawatan/ perawatan/pemeliharaan bangunan
Pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
b. Apabila penyedia tidak memberikan
pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan, PPK berhak
menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.

3. PERUBAHAN KONTRAK

1. Perubahan a. Kontrak hanya dapat diubah melalui


Kontrak adendum kontrak.
b. Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan
apabila disetujui oleh para pihak,
meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh
sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
2) perubahan harga kontrak akibat
adanya perubahan pekerjaan
dan/atau karena perubahan
pelaksanaan pekerjaan;
3) perubahan jadwal pelaksanaan
pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan;
4) Perubahan kontrak dapat dilakukan
apabila hasil kajian teknis
merekomedasikan hal-hal yang belum
diatur atau berbeda dengan yang telah
ditetapkan dalam kontrak ini.
c. Untuk kepentingan perubahan kontrak,
PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.

2. Perubahan a. Apabila terdapat perbedaan yang


Lingkup signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan
Pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan spesifikasi yang ditentukan dalam
Dokumen Kontrak, maka PPK bersama
penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
1) menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;

2) menambah atau mengurangi jenis


pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis dan
gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
4) melaksanakan pekerjaan tambah yang
belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan sesuai lingkup
kontrak awal.
b. Pekerjaan tambah harus
mempertimbangkan ketersediaan
anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh
PPK secara tertulis kepada penyedia
setelah melalui kajian/pertimbangan
teknis Pengawas Pekerjaanserta konsultan
Perencana dan Unsur Pengelola
Tekniskemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam kontrak awal.
d. Negosiasi Teknis dan Harga dapat
dilakukan oleh Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak dengan Penyedia.
e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum kontrak.

3. Perubahan a. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan


Kuantitas dan harga digunakan untuk membayar
Harga prestasi pekerjaan.
b. Apabila kuantitas mata pembayaran
utama yang akan dilaksanakan berubah
lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari
kuantitas awal, maka pembayaran volume
selanjutnya dengan menggunakan harga
satuan yang disesuaikan dengan
negosiasi.

c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran


terdapat harga satuan timpang, maka
harga satuan timpang tersebut hanya
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Untuk kuantitas pekerjaan tambahan
digunakan harga satuan berdasarkan
hasil negosiasi.
d. Apabila ada daftar hitam pekerjaan yang
masuk kategori harga satuan timpang,
maka dicantumkan dalam lampiran SSKK.
e. Apabila diperlukan mata pembayaran
baru, maka penyedia jasa harus
menyerahkan rincian harga satuannya
kepada PPK. Penentuan harga satuan
mata pembayaran baru dilakukan dengan
negosiasi.

4. Perubahan a. Perubahan jadwal dalam hal terjadi


Jadwal perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
Pelaksanaan diberikan oleh PPKatas pertimbangan yang
Pekerjaan layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
1) pekerjaan tambah;
2) perubahan disain;
3) keterlambatan yang disebabkan oleh
PPK;
4) masalah yang timbul di luar kendali
penyedia; atau
5) keadaan kahar.
b. Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar atau waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
c. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan atas kontrak setelah
melakukan penelitian terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia.
d. PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti
kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.
e. Persetujuan perpanjangan waktu
pelaksanaan dituangkan dalam adendum
kontrak dengan mempertimbangkan
ketentuan teknis tentang pelaksanaan
APBD.

4. KEADAAN KAHAR

1. Keadaan a. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang


Kahar terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
b. Contoh keadaan kahar antara lain:
bencana alam, bencana non alam, bencana
sosial, pemogokan, kebakaran, gangguan
industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan menteri teknis terkait.
c. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka
penyedia memberitahukan kepada PPK
paling lambat 7 (Tujuh) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar
dari pejabat/instansi yang berwenang.
d. Jangka waktu yang ditetapkan dalam
Kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus
diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan jangka waktu terhentinya Kontrak
akibat Keadaan Kahar.
e. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan
paling lambat7 (Tujuh) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan
sanksi.
f. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar,
Kontrak ini akan dihentikan sementara
hingga Keadaan Kahar berakhir dengan
ketentuan, Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan
secara tertulis kepada Penyedia untuk
meneruskan pekerjaan sedapat mungkin
maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam Kontrak dan mendapat penggantian
biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi
demikian. Penggantian biaya ini harus
diatur dalam suatu adendum Kontrak.

5. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

1. Penghentian a. Penghentian kontrak dapat dilakukan


dan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
PemutusanK Keadaan Kahar.
ontrak b. Dalam hal kontrak dihentikan disebabkan
keadaan kahar, maka PPK wajib membayar
kepada penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini.
Bahan dan Perlengkapan ini harus
diserahkan oleh Penyedia kepada PPK,
dan selanjutnya menjadi hak milik
PPK;
2) biaya langsung pembongkaran dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan
Sementara dan Peralatan;
3) biaya langsung demobilisasi Personil.
c. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh
pihak penyedia atau pihak PPK.
d. Mengesampingkan Pasal 1266 dan Pasal
1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata,pemutusan Kontrak oleh PPK
melalui pemberitahuan tertulis dapat
dilakukan apabila:
1) penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan dan PPK, tidak memulai
pelaksanaan pekerjaanselama 28 (dua
puluh delapan) hari berturut-turut;
3) penyedia menghentikan pekerjaan
selama 28 (dua puluh delapan) hari
dan penghentian ini tidak tercantum
dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
6) penyedia tidak mempertahankan
keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;
7) Pengguna Anggaran tidak menerbitkan
SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum
dalam SSKK;
8) penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
9) pengaduan tentang penyimpangan
prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena kesalahan penyedia, maka :
1) Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
disetor ke Kas Daerah;
2) SisaUang Muka (apabila ada) harus
dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan dan disetorkan ke
Kas Daerah;
3) Penyediamembayar denda
keterlambatan sebagaimana tercantum
dalam SSKK (apabila terjadi
keterlambatan); dan
4) Penyedia dimasukkan dalam Daftar
Hitam;
5) Apabila terjadi pemutusan kontrak
maka tas permintaan PPK, Pokja ULP
dapat melakukan Penunjukan
Langsung kepada Pemenang Cadangan
berikutnya atau Penyedia Barang/Jasa
yang dipandang mampu serta
memenuhi syarat.
f. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena PPK terlibat penyimpangan
prosedur, melakukan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan, maka PPK akan
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

2. Keterlam- a. Apabila penyedia terlambat melaksanakan


batan pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia, maka
Pekerjaan PPK harus memberikan peringatan secara
dan Kontrak tertulis atau dikenakan ketentuan tentang
Kritis kontrak kritis.
b. Kontrak dinyatakan kritis apabila:
1) Dalam periode I (rencana fisik
pelaksanaan antara 0% – 70% dari
kontrak berdasarkan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat
lebih besar 10% dari rencana;
2) Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan antara 70% - 100% dari
kontrak berdasarkan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat
lebih besar 5% dari rencana.
c. Penanganan kontrak kritis :
1) Dalam hal keterlambatan dan
penanganan kontrak kritis dilakukan
dengan rapat pembuktian (Show Cause
Meeting/SCM)
a) Pada saat kontrak dinyatakan kritis
PPK menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia dan selanjutnya
menyelenggarakan SCM.
b) Dalam SCM,PPK bersamaTim teknis,
Pengawas Pekerjaan dan penyedia
membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba pertama) yang
dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap I.
c) Apabila penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang
membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap II.
d) Apabila penyedia gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji
coba ketiga) yang dituangkan dalam
berita acara SCM Tahap III.
e) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK
akan menerbitkan surat peringatan
kepada Penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan
f) Apabila pada uji coba ketiga tetap
gagal, maka Pejabat Pembuat
Komitmen dapat memutuskan
kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
2) Dalam hal keterlambatan setelah
dilakukan penanganan kontrak kritis,
PPK dapat langsung memutuskan
kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
3) Dalam hal keterlambatan yang
kemudian telah dilakukan SCM Tahap
III dan Penyedia telah mendapatkan
peringatan ketiga, serta PPK bersama
Tim teknis dan Pengawas Pekerjaan
menilai Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan pekerjaan, maka setelah
dilakukan rapat bersama
denganPengguna Anggarandengan
pihak-pihak terkait sebelum tahun
anggaran berakhir dapat langsung
memutuskan kontrak secara sepihak
dengan mengesampingkan pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
3. Peninggal- Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil
an Pekerjaan Sementara yang masih berada di
lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat
kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat
dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa
kewajiban Penyedia untuk melakukan
perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali
semua peninggalan tersebut oleh Penyedia
hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PENYEDIA


1. Hak dan Penyedia mempunyai Hak dan Kewajiban:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
Penyedia pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
b. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
c. melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
d. melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan secaracermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan
segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
e. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
f. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai
dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam kontrak; dan
g. mengambil langkah-langkah yang cukup
memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan penyedia.

2. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan


Dokumen- dan menginformasikan dokumen kontrak atau
Dokumen dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak dan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya
Informasi spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar,
serta informasi lain yang berkaitan dengan
kontrak kecuali dengan ijin tertulis dari PPK
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

3. Hak Penyedia wajib melindungi PPK dari segala


Kekayaan tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang
Intelektual disebabkan penggunaan Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI) oleh Penyedia.

4. Penanggung- a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


an dan membebaskan, dan menanggung tanpa
Resiko batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda,
gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat PPK)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari
hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan
akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan
dan harta benda Penyedia dan Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian
Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta
benda, dan cidera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga.

b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja


sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan, Bahan dan Perlengkapan
merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian
PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam pasal ini.

d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil


Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal
Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki
oleh penyedia atas tanggungannya sendiri
jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian
penyedia.

5. Perlindung- a. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban


an Tenaga atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan
Kerja Personilnya pada program BPJS
Ketenagakerjaan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
b. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi
dan memerintahkan Personilnya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
penyedia beserta Personilnya dianggap
telah membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerja tersebut.
c. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri
untuk menyediakan kepada setiap
Personilnya perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dan memadai.
d. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia
untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan
hukum yang berlaku, penyedia wajib
melaporkan kepada PPK mengenai setiap
kecelakaan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah
kejadian.

6. Pemelihara- Penyedia berkewajiban untuk mengambil


an langkah- langkah yang memadai untuk
Lingkungan melindungi lingkungan baik di dalam maupun
di luar tempat kerja dan membatasi gangguan
lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta
bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.
7. Asuransi a. Penyedia wajib menyediakan asuransi
sejak SPMK diterbitkan sampai dengan
tanggal selesainya pemeliharaan pekerjaan
untuk:
1) semua barang dan peralatan yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja untuk pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap
kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat
diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan
di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan
bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan
dalam harga penawaran dan termasuk
dalam nilai kontrak ini.

8. Tindakan a. Penyedia berkewajiban untuk


Penyedia mendapatkan lebih dahulu persetujuan
yang tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
mensyarat- tindakan berikut:
kan 1) mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
Persetujuan diluar yang dicantumkan dalam
PPK atau dokumen penawaran sebagaimana
Pengawas tersebut dalam Lampiran ASSKK;
Pekerjaan 2) menugaskan Personil Inti yang
namanya tidak tercantum dalam
Lampiran SSKK;
3) mengubah atau memutakhirkan
program mutu;
4) tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
b. Penyedia berkewajiban untuk
mendapatkan lebih dahulu persetujuan
tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
1) menggunakan spesifikasi dan gambar
dalam SSKK;
2) mengubah syarat dan ketentuan polis
asuransi;
3) mengubah Personil Inti dan/atau
Peralatan;
4) tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

9. Laporan a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama


Hasil pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
Pekerjaan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di
lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian
sebagai bahan laporan harian pekerjaan
yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan
harian.
c. Laporan harian berisi:
2) jenis dan kuantitas bahan yang berada
di lokasi pekerjaan;
3) penempatan tenaga kerja untuk tiap
macam tugasnya;
4) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
5) jenis dan kuantitas pekerjaan yang
telah dilaksanakan;
6) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir
dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan
7) catatan-catatan lain yang berkenaan
dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia,
diperiksa oleh Pengawas Pekerjaan, dan
disetujui oleh wakil PPK.

e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman


laporan harian dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu minggu,
serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman
laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, Penyedia wajib
membuat foto-foto dokumentasi dan video
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan
sesuai kebutuhan.

10. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain,


Dokumen laporan, dan dokumen-dokumen lain serta
piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya
merupakan hak milik PPK. Penyedia dapat
menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen
dan piranti lunak tersebut. Pembatasan
mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.

11. Kerjasama a. Penyedia dapat bekerja sama dengan


Antara penyedia Usaha Mikro dan Usaha Kecil
Penyedia dan serta koperasi kecil, yaitu dengan
Sub Penyedia mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama atau
pekerjaan spesialis.
b. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut adalah pekerjaan yang sudah
dicantumkan dalam dokumen penawaran.
c. Diluar yang telah dicantumkan dalam
dokumen penawaran harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu oleh PPK.
d. Penyedia tetap bertanggung jawab atas
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut.
e. Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak
harus mengacu kepada Kontrak serta
menganut prinsip kesetaraan.

12. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama


dalam menggunakan lokasi kerja termasuk
jalan akses bersama-sama dengan penyedia lain
dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan
atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK
dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang
lain di lokasi kerja.

13. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan


dan dan kesehatan semua pihak di lokasi
Kesehatan kerja.Penyedia setiap saat harus mengambil
Kerja langkah-langkah yang patut diambil untuk
menjaga keselamatan dan kesehatan para
personilnya. Penyedia harus memastikan bahwa
fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan,
dan layanan ambulance dapat disediakan setiap
saat di lapangan bagi personil penyedia
termasuk subpenyedia maupun personil PPK
dan telah dibuat perencanaan yang sesuai
dengan semua persyaratan kesehatan dan
kebersihan untuk mencegah timbulnya wabah
penyakit. Penyedia harus menunjuk petugas
keselamatan kerja yang bertanggung jawab
untuk menjaga keselamatan dan mencegah
terjadinya kecelakaan. Petugas yang
bersangkutan harus memenuhi aturan dan
persyaratan K3.Petugas K3 dipersyaratkan
berdasarkan tingkat risiko pekerjaan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

14. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi


Denda finansial berupa Denda sebagai akibat
wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak
ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.

15. Jaminan a. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada


PPK selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari kerja setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
sebelum dilakukan penandatanganan
kontrak dengan besaran minimal : 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak atau minimal
sebesar : ()yang diterbitkan oleh Bank
Umum (Pemerintah/Swasta).
b. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal
penanda-tanganan kontrak sampai dengan
serah terima pertama pekerjaan (Provisional
Hand Over/PHO).
c. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus) dan diganti dengan
Jaminan Pemeliharaan atau dengan
menahan uang retensi sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan;
d. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK
dalam rangka pengambilan uang muka
sekurang-kurangnya sama dengan
besarnya uang muka yang dikeluarkan
oleh Perusahaan Asuransi/Perusahaan
Penjaminan yang mendapatkan ijin dari
Menteri Keuangan/ OJK.
e. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi
secara proporsional sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan;
f. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka
sekurang-kurangnya sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai
dengan tanggal penyerahan pertama
pekerjaan (PHO).
g. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada
PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai
100% (seratus perseratus) yang
dikeluarkan oleh Bank Umum.
h. Pengembalian Jaminan Pemeliharan
dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah masa pemeliharaan
selesai dan pekerjaan diterima dengan baik
sesuai dengan ketentuan kontrak;
i. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal serah
terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan (Final Hand Over/FHO);

D. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA


1. Personil Inti a. Personil inti dan/atau peralatan yang
dan/atau ditempatkan harus sesuai dengan yang
Peralatan tercantum dalam Dokumen Penawaran.
b. Penggantian personil inti dan/atau
peralatan tidak boleh dilakukan kecuali
atas persetujuan tertulis PPK.
c. Penggantian personil inti dilakukan oleh
penyedia dengan mengajukan permohonan
secara tertulis terlebih dahulu kepada PPK
dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil inti yang
diusulkan beserta alasan penggantian.
d. PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti
dan/atau peralatan menurut kualifikasi
yang dibutuhkan.
e. Jika PPK menilai bahwa personil inti:
1) tidak mampu atau tidak dapat
melakukan pekerjaan dengan baik;
2) berkelakuan tidak baik; atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya, maka penyedia berkewajiban
untuk menyediakan pengganti dan
menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu
3 (tiga) hari sejak diminta oleh PPK.
f. Jika penggantian personil inti dan/atau
peralatan perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara
atau lebih baik dari personil inti dan/atau
peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
g. Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan
oleh PPK, Personil inti dapat sewaktu-
waktu disyaratkan untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

2. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana


dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika
ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini

3. Peristiwa a. Peristiwa kompensasidapat diberikan


Kompensasi kepada penyedia dalam hal sebagai
berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada
penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai
jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi
sesuai jadwal dalam kontrak;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak
penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaaan
pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi
kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SSKK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka PPK berkewajiban untuk membayar
ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa
Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu
akibat Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi
dan/atau perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal
atau lalai untuk memberikan peringatan
dini dalam mengantisipasi atau mengatasi
dampak Peristiwa Kompensasi.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


1. Harga Kontrak a. Melalui mekanisme keuangan daerah PPK
membayar kepada penyedia atas
pelaksanaan pekerjaan sebesar harga
kontrak;

b. Harga kontrak telah memperhitungkan


keuntungan, beban pajak dan biaya
overheadtermasuk penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain serta biaya asuransi dan iuran BPJS
yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi;
c. Rincian harga kontrak sesuai dengan
rincian yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga.
d. Harga kontrak hanya dapat berubah
(bertambah atau berkurang) apabila
dilakukan Adendum Kontrak.
e. Perubahan Harga Kontrak dapat terjadi
antara lain akibat :
1) Perbedaan antara Gambar Rencana
(DED) dengan shop drawing yang
diikuti dengan adendum kontrak;
2) Perbedaan antara Gambar Rencana
(DED) atau shop drawing dengan as
built drawing yang diikuti dengan
adendum kontrak;
3) Perubahan dan atau penambahan
lingkup pekerjaan atas perintah PPK;
4) Dll.

2. Pembayaran a. Uang muka


1) Uang muka dibayar untuk membiayai :
a) mobilisasi peralatan dan personil;
b) pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok bahan/material; dan
c) persiapan teknis lain;
2) Uang muka dapat diberikan paling
tinggi 30% (TigaPuluh per Seratus) dari
nilai Kontrak;
3) Besaran uang muka maksimal
ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah penyedia menyerahkan Jaminan
Uang Muka senilai uang muka yang
diterima;
4) Penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai
dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak;
5) PPK mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan
tersebut pada hurufc, paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang
Muka diterima;
6) Jaminan Uang Muka harus diterbitkan
oleh bank umum (pemerintah atau
swasta) atau Perusahaan Asuransi yang
mendapat ijin dari Menteri keuangan
atau OJK;
7) Pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur
secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan
paling lambat harus lunas pada saat
pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus);
8) Laporan penggunaan uang muka harus
segera disampaikan kepada PPK setelah
uang muka diberikan;
9) Apabila penggunaan uang muka tidak
sesuai dengan rencana penggunaan
uang muka, maka PPK berhak meminta
Penyedia mengembalikan uang muka
yang sudah diterimanya.
b. Prestasi pekerjaan
1) pembayaran prestasi hasil pekerjaan
yang disepakati dilakukan oleh PPK,
dengan ketentuan:
a) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
b) pembayaran dilakukan dengan
berdasarkan prestasi yang dicapai
dengan secara langsung sesuai
ketentuan dalam SSKK;
c) pembayaran dilakukan senilai
pekerjaan yang telah terpasang,
tidak termasuk bahan/material dan
peralatan yang ada di lokasi
pekerjaan;
d) Pembayaran harus
memperhitungkan angsuran uang
muka, denda (apabila ada), pajak
dan/atau uang retensi;
e) Untuk kontrak yang mempunyai
sub kontrak, permintaan
pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh sub
penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan. Pembayaran kepada sub
penyedia dilakukan sesuai prestasi
pekerjaan yang selesai
dilaksanakan oleh sub penyedia
tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari
PPK.

2) pembayaran terakhir hanya dilakukan


setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara Serah
Terima pertama pekerjaan (PHO)
diterbitkan;
3) PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari
kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah
mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pengguna
Anggaran selakuPejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM).
4) apabila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta
penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan dan besarnya
tagihan yang dapat disetujui untuk
dibayar setinggi-tingginya sesuai
ketentuan dalam SSKK.
c. Denda dan ganti
rugi
1) denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi;
2) ganti rugi merupakan sanksi finansial
yang dikenakan kepada PPK karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi;
3) besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah :
a) 1/1000 (satu perseribu) dari nilai
bagian Kontrak yang tercantum
dalam Kontrak dan belum
dikerjakan, apabila bagian lain dari
pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sudah diterima dan dapat berfungsi;
atau
b) 1/1000 (satu per seribu) dari harga
kontrak apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi sesuai yang ditetapkan
SSKK.
4) besarnya ganti rugi yang dibayar oleh
PPK atas keterlambatan pembayaran
adalah sebesar bunga dari nilai tagihan
yang terlambat dibayar, berdasarkan
tingkat suku bunga yang berlaku pada
saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan
kompensasi;
5) pembayaran denda atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran
prestasi pekerjaan;
6) ganti rugi dan kompensasi kepada
peserta dituangkan dalam adendum
kontrak;
7) pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia
telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data.

3. Hari Kerja a. Semua pekerja dibayar selama hari kerja


dan datanya disimpan oleh penyedia.
Daftar pembayaran ditandatangani oleh
masing-masing pekerja dan bila diperlukan
dapat diperiksa oleh PPK dan atau pihak
yang berkepentingan.
b. Penyedia harus membayar upah hari kerja
kepada tenaga kerjanya setelah formulir
upah ditandatangani.
c. Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja
harus dilampirkan.

4. Perhitungan a. Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan


Akhir terakhir dilakukan berdasarkan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan berita acara penyerahan
awal telah ditandatangani oleh kedua belah
Pihak berdasarkan Berita Acara Pekerjaan
Selesai dari Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan (PPHP).
b. Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan
rincian perhitungan nilai tagihan terakhir
yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil
penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk menerbitkan SPP
untuk pembayaran tagihan angsuran
terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima
oleh Pengawas Pekerjaan

5. Penangguhan a. PPK dapat menangguhkan pembayaran


setiap angsuran prestasi pekerjaan
penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya,
termasuk penyerahan setiap hasil
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan;

b. PPK secara tertulis memberitahukan


kepada penyedia tentang penangguhan
hak pembayaran disertai alasan-alasan
yang jelas mengenai penangguhan
tersebut. Penyedia diberi kesempatan
untuk memperbaiki dalam jangka waktu
tertentu.
c. Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan
atau kelalaian penyedia.
d. Jika dipandang perlu oleh PPK,
penangguhan pembayaran akibat
keterlambatan penyerahan pekerjaan
dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.

G. PENGAWASAN MUTU
1. Pengawasan PPK berwenang melakukan pengawasan dan
dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan
Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh penyedia.Apabila
diperlukan PPK dapat memerintahkan Pihak
Ketiga untuk melaksanakan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksasnnsn
pekerjaan yang dilaksankan oleh Penyedia.

2. Penilaian a. PPK melalui Pengawas Pekerjaandalam


Pekerjaan masa pelaksanaan pekerjaan dapat
Sementara melakukan penilaian sementara atas hasil
oleh PPK pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
b. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan
terhadap mutu dan kemajuan fisik
pekerjaan.
3. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa
setiap Hasil Pekerjaan dan memberitahukan
penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu
yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan
dapat memerintahkan penyedia untuk
menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap
oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
4. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan
memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum
dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat
Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika
tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji
coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.

5. Perbaikan a. PPK atau Pengawas Pekerjaan akan


Cacat Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan
Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama
Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.
b. Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu
tersebut, penyedia berkewajiban untuk
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.
c. Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditentukan
maka PPK, berdasarkan pertimbangan
Pengawas Pekerjaan , berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang
ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan
tersebut. Penyedia segera setelah menerima
permintaan penggantian biaya/klaim dari
PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK
dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas
tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika
ada) atau uang retensi atau pencairan
Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika
tidak ada maka biaya penggantian akan
diperhitungkan sebagai utang penyedia
kepada PPK yang telah jatuh tempo.
d. PPK dapat mengenakan Denda
Keterlambatan untuk setiap keterlambatan
perbaikan Cacat Mutu, dan memasukkan
penyediadalam daftar hitam.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Penyelesaian a. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
Perselisihan sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Penyelesaian perselisihan atau sengketa
antara para pihak dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui musyawarah, Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau
pengadilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Penyelesaian perselisihan atau sengketa
yang dipilih ditetapkan dalam SSKK.

2. ItikadBaik a. Para pihak bertindak berdasarkan asas


saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan
perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Ditanda tangani di Serang


Pada tanggal ,…………………….
-----------------------------------------------

Untuk dan atas nama Penyedia Untuk dan atas nama


PT/CV. ………………………….. Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman
Provinsi Banten
Pejabat Pembuat Komitmen,

………………………………. TB. ASEP SETIAWAN, ST


Direktur NIP. 19670131 200112 1 001

Anda mungkin juga menyukai