GLOSARRY SSK.......................................................................................................................................................
iii | S t r a t e g i S a n i t a s i K a b u p a t e n T a n j u n g J a b u n g B a r a t
DAFTAR TABEL
iv | S t r a t e g i S a n i t a s i K a b u p a t e n T a n j u n g J a b u n g B a r a t
Sumber Pendanaan Non Pemerintah.................................................................................................. IV-31
Tabel 4.5a Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene............................................. IV-32
Tabel 4.5b Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene
Sumber Pendanaan APBD Kab Tanjung Jabung Barat ...................................................................... IV-33
Tabel 5.1 Matriks Kerangka Logis ....................................................................................................................... .V-4
Tabel 5.2 Mekanisme Monev Implementasi SSK ................................................................................................ .V-10
v|S t r a t e g i S a n i t a s i K a b u p a t e n T a n j u n g J a b u n g B a r a t
DAFTAR PETA
vi | S t r a t e g i S a n i t a s i K a b u p a t e n T a n j u n g J a b u n g B a r a t
DAFTAR SINGKATAN
vii | S t r a t e g i S a n i t a s i K a b u p a t e n T a n j u n g J a b u n g B a r a t
NGO Non-Governmental Organization
O&M Operation and Maintenance
PAD Pendapatan Asli Daerah
Pamsimas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PDAM Perusahaan Daerah Air Minum
PDRB Produk Domestik Regional Bruto
Perbup Peratutan Bupati
Perda Peraturan Daerah
Pemda Pemerintah Daerah
Permendagri Perintah Menteri Dalam Negeri
PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Pokja Kelompok Kerja
PP Peraturan Pemerintah
PPh Pajak Pertambahan Hasil
Rensta Rencana Strategis
PPSP Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
RKA-SKPD Rencana Kerja dan Anggaran - Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA Rencana Kerja Anggaran
RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJP Rencana Pembangunan Jangka Panjang
RT Rukun Tetanggga
RW Rukun Warga
RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah
Sanimas Sanitasi berbasis Masyarakat
Satker Satuan Kerja
Sekda Sekretaris Daerah
Setda Sekretariat Daerah
SGL Sumur Gali
SILPA Sisa Lebih Penggunaan Anggaran
SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah
SNI Standar Nasional Indonesia
viii | S t r a t e g i S a n i t a s i K a b u p a t e n T a n j u n g J a b u n g B a r a t
SPM Standar Pelayanan Minimal
SPT Sumur Pompa Tangan
STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
SSK Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten
SWD Solid Waste Disposal
TA Technical Assistance
TPA Tempat Pemrosesan Akhir
TPS Tempat Penampungan Sementara
TPSA Tempat Penampungan Sampah Akhir
TUPM Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
TPST Tempat Penampungan Sampah Terpadu
UU Undang-undang
UKM Usaha Kecil Menengah
UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
UPAM Unit Pengelola Air Minum
UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah
WS Water Supply
ix | S t r a t e g i S a n i t a s i K a b u p a t e n T a n j u n g J a b u n g B a r a t
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan
Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen Strategi
Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tantangan yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Barat terkait dengan masalah
sanitasi masih sangat besar. Permasalahan sanitasi yang dihadapi antara lain masih
banyaknya masalah yang buang air besar sembarangan, belum adanya sarana infrastruktur
pengelolaan air limbah, masih terdapatnya genangan sebagai akibat belum memilikinya
system pengelolaan drainase skala kabupaten yang baik, masih bercampurnya grey water dan
saluran drainase, serta masih rendahnya masyarakat yang mempraktekan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS).
Dalam rangka Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, diperlukan upaya
penanganan sanitasi yang lebih terencana, terukur, terintegrasi dan sistematis. Penyusunan
Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini difasilitasi
oleh fasilitator Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, pemerintah pusat,
provinsi maupun kabupaten bersama Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dokumen Strategis Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
merupakan dokumen rencana strategis sanitasi yang dibuat khusus sebagai percepatan
pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat berjangka waktu 5 (lima)
tahun ke depan (2014-2018). Strategi ini untuk mensinergikan upaya-upaya yang akan
dilakukan oleh pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten), sektor swasta, lembaga swadaya
masyarakat maupun kelompok masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan akan dijadikan sebagai pedoman pembangunan
sanitasi.
Kami menyadari bahwa penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini belum sempurna mengingat waktu penyusunan yang
terbatas. Semoga Allah SWT memberikan bimbingan dan kekuatan agar kita dapat
memberikan kontribusi dan manfaat yang optimal untuk kebaikan dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat keseluruhan.
USMAN ERMULAN
Buku Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
Tahun 2013
Strategi sanitasi kabupaten (SSK) Tanjung Jabung Barat adalah suatu dokumen perencanaan yang
berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang
dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara
sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan strategi sanitasi kota sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan suatu
kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi sanitasi kota dengan tujuan agar
strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja
strategi sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi
Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang
dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.
Pengembangan layanan sanitasi kota harus didasari oleh suatu rencana pembangunan sanitasi
jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka
menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) itu memang dibutuhkan mengingat
kabupaten/kota Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki layanan
sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kabupaten juga dibutuhkan
sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi
lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi kabupatennya. Setelah disepakati,
Strategi Sanitasi Kabupaten akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan(annual action plan).
Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan(program atau proyek) pengembangan layanan
sanitasi kabupaten yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Tanjung Jabung Barat berisi visi, misi, dan tujuan pembangunan
sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat berikut strategi-strategi pencapaiaannya. Tiap- tiap strategi
kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan
indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) akan meliputi :
1. Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang terdiri dari :
a. Layanan sub sektor air limbah domestik,
b. Layanan sub sektor persampahan, dan
c. Sub sektor drainase lingkungan,
d. Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan).
2. Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen
Dalam penyusunan perencanaan pembangunan sanitasi, tidak dapat dilakukan secara parsial,
baik dilihat dari wilayah kerja maupun subsektor yang akan dilakukan. Oleh karena itu, berdasarkan
kesepakatan Pokja Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pelaksanaan wilayah kajian dalam
penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah seluruh desa / kelurahan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, yang terdiri dari 13 kecamatan dan 134 desa/kelurahan, seperti terlihat di Peta 1.1 dibawah ini.
Dengan dilakukannya kajian disemua desa/kelurahan diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh
mengenai kondisi risiko sanitasi di masing-masing wilayah, sehingga data yang diperoleh nantinya akan
dapat digunakan untuk menyusun kebijakan dalam pembangunan dibidang sanitasi atau kebijakan lainnya.
1.3.1. Maksud
Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya dokumen
perencanaanstrategis sanitasi Kota yangdapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan
sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam jangka menengah (5 tahunan).
1.3.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan strategi sanitasi kota(SSK) ini adalah:
a. Tujuan Umum
Kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) inidi susun sebagai rencana pembangunan sektor
sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung
Barat mulai Tahun 2013 hingga Tahun 2017.
b. Tujuan Khusus
1. Penyusunan strategi sanitasi kota (SSK) ini dapat memberikan gambaran tentang arah
kebijakan pembangunan Sanitasi Kota Kuata Tungkal selama 5 tahun yaitu Tahun 2013
sampai dengan Tahun 2017.
2. Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategidan langkah-langkah pelaksanaan
kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi.
3. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semuapihak (instansi, masyarakat dan
pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam
pembangunan sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
1.4 Metodologi
Strategi Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini disusun oleh Pokja Sanitasi secara
partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang dilakukan oleh Tim Pokja
sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari Tim. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK
inimenggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan
dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja baik
lokakarya dan pelatihan, diskusi dan pembekalan.
Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut:
1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten saat ini (dari Buku Putih Sanitasi),
untuk belajar dari fakta sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap
ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kabupaten untuk memastikan kondisi yang ada saat
ini khususnya kondisi yang tidak diinginkanatau permasalahan-permasalahan yang ada dalam
pengelolaan sanitasi Kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub sektor
air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan Prohisan. Metoda yang
digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi
informasi.
2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi
kabupaten, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kabupaten. Dalam perumusan bagian
ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
dokumen perencanaan lainnya yang ada di kabupaten.
3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan
digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihapadapi dalam
mencapai tujuan.
4. Merumuskan strategi sanitasi kota yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan
pembangunan sanitasi kota jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT mengkaji
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dan Diagram Sistem Sanitasi.
Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten merupakan salah satu bagian dari dokumen perencanaan
khusus untuk bidang Sanitasi yang nantinya akan saling mendukung dengan dokumen perencanaan
lainnya seperti RPJPD, RPJMD, RTRW, RPIJM, Renstra SKPD yang menjadi dasar perencanaan
kegiatan dalam RKPD.
a. Buku Strategi Sanitasi Kabupaten dengan RPJPD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dokumen RPJPD Kabupaten Tanjung Jabung Barat digunakan sebagai referensi untuk memetakan
permasalahan terkait sanitasi dan arah pelaksanaan program sanitasi ke depan.
b. Buku Strategi Sanitasi Kabupaten dengan RPJMD
Buku Strategi Sanitasi Kabupaten menggunakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menangah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2016 sebagai referensi
untuk memperoleh data isu–isu strategis dan permasalahan mendesak terkait program sanitasi
yang harus ditangani segera dan sebagai pedoman untuk menentukan visi dan misi serta kebijakan
sanitasi ke depan.
c. Buku Strategi Sanitasi Kabupaten dan RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dalam pelaksanaan penyusunan Buku Strategi Sanitasi Kabupaten memperhatikan dan
mempedomani tujuan penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam
RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola
ruang dalam RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi acuan dalam penentuan wilayah
kajian dalam penyusunan Buku Strategi Sanitasi Kabupaten.
d. Buku Strategi Sanitasi Kabupaten dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD)
Buku Strategi Sanitasi Kabupaten menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD
yang menangani sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan setelah Buku
Strategi Sanitasi Kabupaten akan menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah
dalam penyesuaian program terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD) yang berlaku sekarang.
Visi misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten Tanjung
Jabung Barat dalam rangka mencapai visi misi kota. Berikut Sandingan visi, misi Kabupaten Tanjung
Jabung Barat dan visi misi sanitasi dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :
Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Visi Kabupaten Tanjab Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Tanjab
Misi Kabupaten Tanjab Barat
Barat Tanjab Barat Barat
Kabupaten Tanjung Jabung 1. Meningkatkan Kuali-tas Terwujudnya Lingku-ngan Misi Air Limbah
Barat Terwu-judnya dan Ketersediaan Sehat Kabupaten Tanjung Meningkatkan kualitas ling-
kesejahteraan Masyarakat Infrastruktur Pelaya-nan Jabung Barat Melalui kungan melalui pembangunan
Maju, Aman, Adil dan Umum. Pembangunan Sanitasi sarana prasarana air limbah,
Merata Berlandaskan Iman 2. Meningkatkan Kese- Yang Parti-sipatif Menuju drainase dan persampahan
dan Taqwa. jahteraan Melalui Pe- Masya-rakat Sejahtera.
ngentasan Kemis-kinan, Misi Persampahan
Penciptaan La-pangan Meningkatkan kualitas ling-
Kerja dan Pemerataan kungan melalui pembangunan
Penda-patan. sarana prasarana persam-
3. Meningkatkan Kua-litas pahan
Pendidikan, Ke-sehatan,
Kehidupan Beragama dan Misi Drainase
Ber-budaya Meningkatkan kualitas ling-
kungan melalui pembangunan
sarana prasarana drainase
.
Misi Prohisan
Meningkatkan derajat kese-
hatan masyarakat melalui
peningkatan kualitas pela-
yanan publik sektor sanitasi
dan membudayakan prilaku
hidup bersih dan sehat.
Sumber : Analisis Pokja Kab. Tanjung Jabung Barat 2013
Arahan pentahapan pencapaian pembangunan sektor sanitasi disusun berdasarkan pilihan sistem
dan penetapan zona sanitasi dengan mempertimbangkan:
1. Arah pengembangan kota yang merupakan perwujudan dari visi dan misi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dalam jangka panjang
2. Kepadatan penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Kawasan beresiko sanitasi
4. Kondisi fisik wilayah (topografi dan struktur tanah)
Seiring berkembangnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi kota Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) dalam Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan pertumbuhan jumlah
penduduk yang semakin pesat, berakibat pada meningkatnya volume pencemar khususnya yang berasal
dari buangan domestik, baik air limbah cucian dan kamar madi (grey water) dan limbah WC (black water).
Sehingga baik dalam jangka pendek atau menengah maupun jangka panjang diperlukan suatu pengelolaan
air limbah yang terpadu dalam mendukung pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Di dalam SSK ini telah dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air
limbah (apakah on site maupun off site) secara umum. Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan
prioritas tersebut, yaitu: kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik
tata guna lahan/Central Business Distric (CBD) (komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan
lingkungan.
Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem
pengelolaan air limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi dalam beberapa
zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi kota dalam merencanakan pengembangan
jangka panjang pengelolaan air limbah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang ujungnya adalah
pengelolaan air limbah terpusat (off site system).
Berdasarkan kriteria yang ada dalam Standar Pelayanan Minimun (SPM), wilayah pengembangan
pelayanan persampahan dapat diidentifikasi. Terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas
penanganan persampahan saat ini yaitu tata guna lahan/klasifikasi wilayah (komersial/CBD,
permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb) dan kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah dan
kebutuhan pelayanan persampahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat 3 (tiga) zona yang dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
Dalam mewujudkan terhadap pencapaian visi dan misi sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
maka dibutuhkan pendanaan dengan gambaran sebagai berikut;
Tabel 2.5: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 1.615.200.400 -3.097.584.000 -3.059.157.200 -3.542.100.480 1.919.005.800 - 0,90
Tabel 2.7: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi
1 Belanja Sanitasi
Tabel 2.8: Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2018
1 Belanja Sanitasi
1.1 Air Limbah Domestik
Biaya operasional / pemeliharaan
1.1.1 - - - - -
(justified)
1.2 Sampah rumah tangga
Biaya operasional/pemeliharaan
1.2.1 564.000.000 871.000.000 736.000.000 2.383.000.000 5.825.000.000
(justified) 601.000.000
1.3 Drainase lingkungan
Biaya operasional/pemeliharaan
1.3.1 3.210.000.000 8.980.000.000 9.240.000.000 9.120.000.000 45.270.000.000
(justified) 5.600.000.000
Sumber : DPPKAD Kab. Tanjung Jabung Barat
Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan 1. Tersedianya 1. Adanya Master 1. Melakukan kajian
lingkungan yang sehat perencanaan Plant Air Limbah kelayakan penge-
dan bersih di Kabupaten pengelolaan air Domestik Rumah lolaan air limbah
Tanjung Jabung Barat limbah domestic Tangga domestik sesuai
melalui pengelolaan air skala rumah dengan keten-tuan
limbah domestik rumah tangga perkotaan peraturan
tangga yang ber- pada akhir tahun lingkungan hidup
wawasan lingkungan 2018 2. Mengembangkan
2. Meningkatnya 2. 11% kenaikan perencanaan
cakupan kepemilikan jam- pengelolaan air
kepemilikan ban keluarga de- limbah dengan
jamban keluarga ngan penggunaan sistem ter-pusat
dengan tangki septic (offsite system)
penggunaan tangki pada kawasan
septik dari 47% potensial (CBD) dan
menjadi 58% untuk padat penduduk
rumah tangga 3. Meningkatkan
miskin pada akhir pemahaman,
tahun 2018 kemitraan dan
kinerja operator
layanan air limbah
domestik skala kota
12. Mengoptimalkan
daya dukung
kebijakan
pengelolaan air
limbah domestik
13. Mendorong minat
swasta dalam
layanan
pengelolaan air
limbah domestik
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Mewujudkan Lingkungan 1. Meningkatnya 1. Cakupan 1. Mengoptimalkan
Yang Sehat Dan Bersih cakupan layanan layanan pemanfaatan
di Kabupaten Tanjung pengelolaan meningkat sarana &
Jabung Barat Melalui sampah dari 67% 13% dalam 5 prasarana
Peningkatan Kualitas menjadi 80% pada tahun persampahan
Dan Kuantitas akhir tahun 2018 2. Meningkatkan
Pengelolaan Sampah 2. Berkurangnya 2. Ada ketersediaan
Yang Berwawasan timbunan sampah penanganan sarana &
Lingkungan Untuk di post collection timbulan prasarana
Seluruh Kota di Atas 23 m3/hari hingga sampah 27 pengelolaan
Standar Pelayanan 50 m3/hari pada m3/hari di post persampahan
Minimum/SPM. tahun 2018 Melalui collection skala kota
Lingkungan Composting Skala hingga tahun 3. Optimalisasi
Kota 2018 pemanfaatan
TPA
3. Meningkatnya 3. Partisipasi 4. Meningkatkan
partisipasi masyarakat kinerja operator
masyarakat dalam meningkat 4% layanan
pengelolaan dalam 5 tahun persampahan
sampah dengan skala kota
sistem 3R skala 5. Mengoptimalkan
rumah tangga dari daya dukung
1% menjadi 5% kebijakan
pada tahun 2018 pengelolaan
persampahan
6. Mendorong minat
swasta dalam
layanan
pengelolaan
persampahan
7. Menyiapkan
pengelolaan TPA
regional
8. Optimalisasi
pengelolaan
composting skala
kota di TPA
9. Meningkatkan
pengetahuan dan
ketrampilan
stakeholder
dalam
pengelolaan
sampah dengan
konsep 3 R
10. Meningkatkan
pengetahuan dan
ketrampilan
stakeholder
dalam
pengelolaan
sampah dengan
konsep 3 R
11. Mendorong
pengelolaan
sampah berbasis
masyarakat
menggunakan
komposting
komunal di 16
TPS secara
bertahap
12. Optimalisasi dan
perluasan
program stimulus
Komposter skala
rumah tangga
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan 1. Tersedianya 1. Review Master 1. Tersedianya
Lingkungan Yang Sehat dokumen Plant Drainase dokumen
Dan Bersih di Kabupaten perencanaan Kota perencanaan sistem
Tanjung Jabung Barat sistem drainase drainase kota yang
Melalui Penyediaan kota yang terintegrasi di akhir
Sarana Dan Prasarana terintegrasi di tahun tahun 2014
Drainase 2014
3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Mewujudkan 1. Meningkatnya 1. Cakupan layanan 1. Mengoptimalkan
Kabupaten Tanjung cakupan PHBS meningkat 25% program UKBM untuk
Jabung Barat Yang strata utama dan dalam 5 tahun meningkatkan peran
Sehat Dengan paripurna dari 60% serta masyarakat
Membudayakan pada tahun 2013 dalam PHBS
Perilaku Hidup Bersih menjadi 85% pada (program media
Dan Sehat tahun 2018. informasi yang
2. Meningkatnya 2. Meningkatnya menarik
peran media dalam keterlibatan 2. Meningkatkan
promosi PHBS media dalam kuantitas dan
DARI 2 Media PHBS sebanyak kualitas kader
menjadi 7 Media 5 media dalam 5 kesehatan
Tabel 3.5: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Sekolah
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan sasaran Indikator sasaran
Meningkatkan 1. Meningkatnya Meningkatnya 1. Mengoptimalkan
kualitas lingkungan cakupan PROHISAN cakupan PROHISAN program Kesehatan
dan partisipasi Sekolah pada akhir pada Tahun 2018, Berbasis Sekolah
sekolah untuk tahun 2018 untuk meningkatkan
berprilaku hidup 2. Meningkatnya peran peran serta
bersih dan sehat. media dalam promosi masyarakat dalam
PROHISAN. PROHISAN.
3. Meningkatnya jumlah 2. Meningkatkan
dukungan sektor kuantitas dan
swasta (CSR) dalam kualitas kader
promosi PROHISAN kesehatan
Bagian ini memuat uraian dari program dan kegiatan yang akan menjadi prioritas
pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2014-2018. Program dan
kegiatan ini disusun berdasarkan strategi yang telah dirumuskan pada bab III untuk mencapai tujuan
dan sasaran dari masing-masing sub sektor limbah Air Limbah, persampahan, drainase, dan PHBS
serta aspek non teknis seperti kebijakan dan kelembagaan daerah, keuangan, komunikasi, keterlibatan
pelaku bisnis dan aspek peran serta masyarakat, jender dan kemiskinan. Indikasi program dan
kegiatan pembangunan sanitasi disusun sebagai pengejawantahan dari strategi yang telah dirumuskan
untuk mencapai visi, misi pembangunan sanitasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan
pembangunan daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan
program dan kegiatan yang disusun didasarkan pada hasil evaluasi dan prediksi atas potensi dan
kebutuhan pembangunan tahunan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan perubahannya pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
keuangan daerah harus dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung
jawab serta taat pada peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan. Oleh sebab itu, perencanaan anggaran pembangunan sektor sanitasi sebagaimana sektor
lainnya akan sangat tergantung dari perkembangan struktur pendapatan dan struktur belanja daerah.
Sumber penerimaan daerah secara garis besar terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan dari dana perimbangan
sebenarnya diluar kendali pemerintah daerah karena alokasi dana tersebut ditentukan oleh pemerintah
pusat berdasarkan formula yang telah ditetapkan. Penerimaan dari dana perimbangan sangat
bergantung dari penerimaan negara dan formula dana alokasi umum.
Program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi KabupatenTanjung
Jabung Barat Tahun 2014 – 2018 ini disusun sesuai dengan strategi SIDLACOM ( Study, Investigation,
Design,Land Acquisition, Construction, Operational Maintenance) untuk mencapaitujuan dan sasaran
dari masing-masing sub sektor sanitasi. Selanjutnya dengan memperhatikan perkembangan dan
proyeksi belanja langsung serta proporsi belanja sektor sanitasi di dalam alokasi belanja langsung
tersebut, disusun perkiraan alokasi anggaran untuk pengembangan sanitasi di kabupaten Tanjung
Jabung Barat untuk 5 (lima) tahun kedepan.
Tabel 4.1a : Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaandan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun
REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI
A. SUB SEKTOR AIR LIMBAH 1.174 2.153 1.360 5.464 8.971 19.123 9.238 1.317 4.196 680
B. SUB SEKTOR PERSAMPAHAN 1.430 12.564 2.126 7.676 4.047 27.843 21.457 1.487 4.805 79
C. SUB SEKTOR DRAINASE 2.352 2.150 57.190 150 - 61.842 14.678 11.788 29.470 12
D. Aspek PHBS dan Promosi Higiene 115 419 125 130 138 926 926 - - -
TOTAL ANGGARAN 5.071 17.286 60.801 13.420 13.156 109.734 46.300 14.592 38.471 771
Tabel 4.1b : Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun
REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KAB./KOTA
Kab. /
Kota : Tanjung Jabung Barat
Provinsi : Jambi
Tahun : 2013
A. SUB SEKTOR AIR LIMBAH 1.055 1.029 698 4.721 1.745 9.247
D. Aspek PHBS dan Promosi Higiene 115 419 125 130 138 926
Tabel 4.1c : Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun
REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD Provinsi
Kab. /
Kota : Tanjung Jabung Barat
Provinsi : Jambi
Tahun : 2013
Tabel 4.1d : Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBN
Kab. /
Kota : Tanjung Jabung Barat
Provin
si : Jambi
Tahun : 2013
Indikasi Biaya (juta rupiah)
NOMOR JUMLAH Keterangan
2014 2015 2015 2017 2018
Tabel 4.1e : Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi Non Pemerintah untuk 5 tahun
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN NON PEMERINTAH
Kab. / Kota : Tanjung Jabung Barat
Provinsi : Jambi
Tahun : 2013
Tabel 4.2a : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
I A. MASTERPLAN
(1). Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 300 300 300
(2). Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 300 300 300
(3). MCK ++
Kuala Tungkal, Tebing
(3.5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 18 - 18 15 3
Dagang dan Merlung
Kuala Tungkal, Tebing
(3.8). Pembangunan MCK++ Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 5 7 9 12 33 35 49 63 84 231 462 92 92 231 46
Dagang dan Merlung
(5). IPLT
(5.1). Pembangunan IPLT
(a). Studi AMDAL Pembangunan IPLT Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 300 300 240 48
(b). Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 15 15 15
(c). Pembebasan Lahan/Tanah Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 2.000 2.000 2.000
(d) Perencanaan Detail (DED) Pembangunan IPLT Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 2.000 2.000 2.000
(e). Pelatihan bagi Pengelola IPLT Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 1.500 1.500 - 1.500
(f) Pembangunan IPLT Kabupaten 265.065 471.328 Unit 1 1 5.000 5.000 1.000 200 120
(i). Pengadaan Truk Tinja Kabupaten 265.065 471.328 Unit 2 2 700 700 - 700
C. SANITASI SEKOLAH
(1). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
(1.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi
dilingkungan Sekolah
- Pembangunan Jamban/Toilet 13 Kecamatan 265.065 471.328 Paket 3 4 3 3 13 15 20 15 15 65 65
- Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS 13 Kecamatan 265.065 471.328 Paket 30 30 30 30 120 1 1 1 1 2 2
- Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah). 13 Kecamatan 265.065 471.328 Paket 3 4 3 3 13 0,03 0,04 0,03 0,03 0,130 0,130
D. PENGATURAN
(1). Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 55 55 55
(2). Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3 Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 - 55 55 55
(3). Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah
Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 55 55 55
tangga
(4). Penyusunan Peraturan Ijin Pembuang Limbah Cair (IPLC) Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 - 55 55 55
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah 1.174 2.153 1.360 5.464 8.971 19.123 9.238 1.317 4.196 680
Tabel 4.2b : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Kabupaten
A. MASTERPLAN
I
(1). Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Bappemdal,
Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 300 300 BLHD
Kota/Kabupaten BLHD
(2). Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala Bappemdal,
Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 300 300 BLHD
Kota/Kabupaten BLHD
(3). MCK ++
(5). IPLT
C. SANITASI SEKOLAH
(1). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Disdik Disdik
(1.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan
Sekolah
- Pembangunan Jamban/Toilet 13 Kecamatan 265.065 471.328 Paket 3 4 3 3 13 15 20 15 15 65 Disdik Disdik
- Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS 13 Kecamatan 265.065 471.328 Paket 30 30 30 30 120 1 1 1 1 2 Disdik Disdik
- Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah). 13 Kecamatan 265.065 471.328 Paket 3 4 3 3 13 0,03 0,04 0,03 0,03 0,130 Disdik Disdik
D. PENGATURAN
Bappemdal,
(1). Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 55 55 BLHD
BLHD
Bappemdal,
(2). Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3 Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 - 55 55 BLHD
BLHD
(3). Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah Bappemdal,
Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 55 55 BLHD
rumah tangga BLHD
Bappemdal,
(4). Penyusunan Peraturan Ijin Pembuang Limbah Cair (IPLC) Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 - 55 55 BLHD
BLHD
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah 1.055 1.029 698 4.721 1.745 9.247
Tabel 4.2c : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi
STRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTA
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD PROVINSI
I A. MASTERPLAN
(3). MCK ++
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.xx.27.02 (3.8). Pembangunan MCK++ Pelabuhan 265.065 471.328 5 7 9 12 33 7 10 13 17 46 92
Dagang dan
Merlung
(5). IPLT
(5.1). Pembangunan IPLT
1.03.xx.27.02 (a). Studi AMDAL Pembangunan IPLT Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 1 60 60
1.03.xx.27.02 (f) Pembangunan IPLT Kabupaten 265.065 471.328 Unit 1 1 1.000 1.000
Tabel 4.2d : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN
Tabel 4.2e : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan Non Pemerintah
Tabel 4.3c : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi
Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD PROVINSI
Tabel 4.3d : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBN
Tabel 4.3e : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan Non Pemerintah
Untuk program dan kegiatan pada sub sektor Drainase Lingkungan sumber dana yang digunakanhanya APBD Kabupaten karena kebutuhan dana yang
diperlukan masih dapat dipenuhi oleh Kabupaten. Berikut tabel program dan kegiatan drainase lingkungan dengan sumber dana APBD Kabupaten :
Lanjutan …………….
Lanjutan …………….
Lanjutan …………….
G. PINTU AIR
(1). Pembangunan Pintu Air
Tabel 4.4b : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Kab/Kota
Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KABUPATEN
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)
PROGRAM / KEGIATAN SKPD
DETAIL LOKASI SKPD/Badan Pengelola
NOMOR (Output/Sub Penanggungjawab
(Kec./Desa/Kel./Kws) Jml. Luas Pasca Konstruksi
Output/Komponen) Pelaksanaan
Penduduk Wilayah Volume Total
terlayani terlayani SATUAN 2014 2015 2015 2017 2018 Jumlah
2014 2015 2016 2017 2018 Volume
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
C. SUB-SEKTOR DRAINASE
A. MASTERPLAN
(3). Review Masterplan Sistem Kabupaten 265.065 471.328 Unit 1 0 0 0 1 250 0 0 0 0 250 Bappemdal PU, PPKTB
Drainase
(4). Penyusunan Data Base Kabupaten 265.065 471.328 Unit 1 0 0 0 1 250 0 0 0 0 250 Bappemdal, PU PU, PPKTB
Sistem drainase Kota/Kawasan
(e). Supervisi
Kuala Tungkal, Tebing
Pembangunan Saluran
Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34 PU PPKTB
dan Gorong-gorong
Dagang dan Merlung
Drainase Primer
Lanjutan …………….
(b). Pelaksanaan
Kuala Tungkal, Tebing
Pekerjaan Rehabilitasi
Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600 PU PPKTB
Saluran dan Gorong-
Dagang dan Merlung
gorong Drainase Primer
(c). Supervisi
Pelaksanaan Pekerjaan Kuala Tungkal, Tebing
Rehabilitasi Saluran dan Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34 PU PPKTB
Gorong-gorong Drainase Dagang dan Merlung
Primer
(b). Pengerukan
Kuala Tungkal, Tebing
Sedimen Saluran dan
Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 2 15 - 15 PU PPKTB
Gorong-gorong Drainase
Dagang dan Merlung
Primer
(d). Pembangunan
Kuala Tungkal, Tebing
Saluran dan Gorong-
Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600 PU PPKTB
gorong Drainase
Dagang dan Merlung
Sekunder
(e). Supervisi
Kuala Tungkal, Tebing
Pembangunan Saluran
Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34 PU PPKTB
dan Gorong-gorong
Dagang dan Merlung
Drainase Sekunder
(b). Pelaksanaan
Pekerjaan Rehabilitasi Kuala Tungkal, Tebing
Saluran dan Gorong- Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600 PU PPKTB
gorong Drainase Dagang dan Merlung
Sekunder
Lanjutan ……………
(c). Supervisi
Pelaksanaan Pekerjaan Kuala Tungkal, Tebing
Rehabilitasi Saluran dan Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34 PU PPKTB
Gorong-gorong Drainase Dagang dan Merlung
Sekunder
(b). Pelaksanaan
Kuala Tungkal, Tebing
Pekerjaan Rehabilitasi
Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600 PU PPKTB
Saluran Drainase
Dagang dan Merlung
Lingkungan
(c). Supervisi
Kuala Tungkal, Tebing
Pelaksanaan Pekerjaan
Tinggi, Pelabuhan 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34 PU PPKTB
Rehabilitasi Saluran
Dagang dan Merlung
Drainase Lingkungan
Lanjutan ……………
(3). Pemeliharaan Saluran
Drainase Tersier/Lingkungan
G. PINTU AIR
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase 940 2.150 11.438 150 0 14.678
Tabel 4.4c : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
C. SUB-SEKTOR DRAINASE
A. MASTERPLAN
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.01 (a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer 265.065 471.328 Paket 1 1 50 - 50
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (d). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (e). Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.01 (a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer 265.065 471.328 Paket 1 1 50 - 50
Pelabuhan Dagang
Kab.upaten Tanjung
Jabung Barat, 21- 12 -
2103
dan Merlung
Disusun,
Pokja Sanitasi/AMPL
Kab./Kota .Tanjung
Jabung Barat
Ketua,
MUHLIS
Nip. xxxxxx xxxxx xxxxx
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
(c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34
Primer Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.01 (a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder 265.065 471.328 Paket 1 1 50 - 50
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (d). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (e). Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.01 (a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder 265.065 471.328 Paket 1 1 50 - 50
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Lanjutan ……………
Kuala Tungkal,
(c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34
Sekunder Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.01 (a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan 265.065 471.328 Paket 1 1 50 - 50
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (b). Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (c). Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.01 (a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan 265.065 471.328 Paket 1 1 50 - 50
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
G. PINTU AIR
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.01 (a). Perencanaan Teknis Pembangunan Pintu Air 265.065 471.328 Paket 1 1 50 - 50
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (b). Pembangunan Unit Pintu Air 265.065 471.328 Paket 1 1 1.600 1.600
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Kuala Tungkal,
Tebing Tinggi,
1.03.XX.16.03 (c). Supervisi Pembangunan Unit Pintu Air 265.065 471.328 Paket 1 1 34 34
Pelabuhan Dagang
dan Merlung
Tabel 4.4d : Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN
Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBN
E s ti m a s i O u t c o m e
K e b u tu h a n P e n a n g a n a n m e n y e l u r u h I n d i k a s i B i a y a ( j u ta r u p i a h )
KO DE P R O G R A M / K E G IA T A N SK PD S K P D /B a d a n
D E T A IL L O K A S I
NO M O R NO M E N K LAT U ( O u t p u t /S u b P e n a n g g u n g ja w a b P e n g elo la P a s c a
( K e c ./D e s a /K e l./K w s ) Jm l. L uas
R O u t p u t /K o m p o n e n ) P ela k s an a an K o n s tru k s i
P endu duk W ila ya h V o lu m e
te r l a y a n i t er lay a n i S A TU AN T o t a l V o lu m e 2 0 14 2015 2015 20 1 7 2 01 8 J u m la h
2 0 14 2015 2016 20 1 7 2 0 18
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
C . S U B -S E K T O R D R A I N A S E
B . SAL UR AN DA N
G O RO N G -G O RO NG
( 1 ) . P e m b a n g u n a n S a lu r a n
D r a i n a s e P r im e r
( a ) . P e r e n c a n a a n T e k n is
P e m b a n g u n a n S a lu r a n d a n K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 12 5 - 1 25
G o r o n g -g o ro n g D r a i n a s e P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
P r im e r
( d) . P e m b a n gu n a n S alur a n
0 33 .0 5 .07 .2 4 14 K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
d a n G or o ng - go r on g 26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 4 .0 0 0 4 .0 00
.00 6 .0 01 .1 1 2 P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
D r a in a s e P r i m e r
( e ) . S u p e r v is i
0 33 .0 5 .07 .2 4 14 P e m b a n g u n a n S a lu r a n d a n K u a la Tung k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 85 85
.00 6 .0 01 .1 0 6 G o r o n g -g o ro n g D r a i n a s e P e la b u h a n D a g a n g d a n M e rl u n g
P r im e r
( 2 ) . R e h a b ili ta s i S a lu r a n
D r a i n a s e P r im e r
( a ) . P e r e n c a n a a n T e k n is
R e h a b il it a s i S a lu r a n d a n K u a la Tung k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 12 5 - 1 25
G o r o n g -g o ro n g D r a i n a s e P e la b u h a n D a g a n g d a n M e rl u n g
P r im e r
( b ) . P e la k s a n a a n
0 33 .0 5 .07 .2 4 14 P e k e r ja a n R e h a b il it a s i K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 4 .0 0 0 4 .0 00
.00 6 .0 01 .1 1 2 S a lu r a n d a n G o r o n g - P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
g o r o n g D r a i n a s e P r im e r
( c ) . S u p e r v i s i P e la k s a n a a n
0 33 .0 5 .07 .2 4 14 P e k e r ja a n R e h a b il it a s i K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 85 85
.00 6 .0 01 .1 0 6 S a lu r a n d a n G o r o n g - P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
g o r o n g D r a i n a s e P r im e r
C . SAL UR AN DA N
( 1 ) . P e m b a n g u n a n S a lu r a n
( a ) . P e r e n c a n a a n T e k n is
P e m b a n g u n a n S a lu r a n d a n K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 12 5 - 1 25
G o r o n g -g o ro n g D r a i n a s e P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
S e ku n d e r
( d) . P e m b a n gu n a n S alur a n
K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
d a n G or o ng - go r on g 26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 4 .0 0 0 4 .0 00
P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
D r a in a s e S e k u n d e r
( e ) . S u p e r v is i
P e m b a n g u n a n S a lu r a n d a n K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 85 85
G o r o n g -g o ro n g D r a i n a s e P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g T aKn jua bn. ug pJaat eb un n g
B arat, 21 - 12 -
S e ku n d e r 2 103
D is u s u n ,
P o k ja
( 2 ) . R e h a b ili ta s i S a lu r a n S a n it a s i/ A M P L
K a b ./ K o t a
.T a n ju n g J a b u n g
( a ) . P e r e n c a n a a n T e k n is B arat
K e tu a ,
R e h a b il it a s i S a lu r a n d a n K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 12 5 - 1 25
G o r o n g -g o ro n g D r a i n a s e P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
S e ku n d e r M U H LIS
N ip . x x x x x x
xxxxx xxxxx
( b ) . P e la k s a n a a n
P e k e r ja a n R e h a b il it a s i K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 4 .0 0 0 4 .0 00
S a lu r a n d a n G o r o n g - P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
g o ro n g D r a i n a s e S e k u n d e r
( c ) . S u p e r v i s i P e la k s a n a a n
P e k e r ja a n R e h a b il it a s i K u a la T u n g k a l, T e b in g T in g g i,
26 5 .0 65 47 1 .3 28 P a ke t 1 1 85 85
S a lu r a n d a n G o r o n g - P e la b u h a n D a g a n g d a n M e r l u n g
g o ro n g D r a i n a s e S e k u n d e r
( 3 ) . P e m e l ih a r a a n S a lu r a n
D . SAL UR AN DA N
( 1 ) . P e m b a n g u n a n S a lu r a n
Lanjutan ……………
(c). Supervisi
Kuala Tungkal, Tebing Tinggi,
Pembangunan Saluran 265.065 471.328 Paket 1 1 85 85
Pelabuhan Dagang dan Merlung
Drainase Lingkungan
(b). Pelaksanaan
Pekerjaan Rehabilitasi Kuala Tungkal, Tebing Tinggi,
265.065 471.328 Paket 1 1 4.000 4.000
Saluran Drainase Pelabuhan Dagang dan Merlung
Lingkungan
G. PINTU AIR
(1). Pembangunan Pintu Air
(c). Supervisi
033.05.07.2414 Kuala Tungkal, Tebing Tinggi,
Pembangunan Unit Pintu 265.065 471.328 Paket 1 1 85 85
.006.001.106 Pelabuhan Dagang dan Merlung
Air
Tabel 4.4e: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan Non Pemerintah
Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN NON PEMERINTAH
Kab.upaten Tanjung
Jabung Barat, 21- 12 -
Pokja Sanitasi Kab. Tanjung Jabung Barat 2103 Bab 1V - 31
Disusun,
Pokja Sanitasi/AMPL
Kab./Kota .Tanjung
Jabung Barat
Ketua,
Buku Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
Tahun 2013
Pada sub sektor PROHISAN Kab. Tanjung Jabung Barat menggunakan anggaran daerah karena nilai anggaran yang dibutuhkan masih dapat dipenuhi
oleh kabupaten.Berikut tabel Program dan Kegiatan PROHISAN Sumber Dana APBD Kabupaten.
Tabel 4.5a: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
MUHLIS
Nip. xxxxxx xxxxx xxxxx
-
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan PROHISAN 115 419 125 130 138 926 926 0 0 0
Tabel 4.5b: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) Sumber Pendanaan APBD Kab/Kota
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)
PROGRAM / KEGIATAN SKPD
DETAIL LOKASI SKPD/Badan Pengelola
NOMOR (Output/Sub Penanggungjawab
(Kec./Desa/Kel./Kws) Jml. Luas Pasca Konstruksi
Output/Komponen) Pelaksanaan
Penduduk Wilayah Volume Total
terlayani terlayani SATUAN 2014 2015 2015 2017 2018 Jumlah
2014 2015 2016 2017 2018 Volume
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
A. Peningkatan Kesadaran
Masyarakat dalam PHBS
(1). Road Show Penyuluhan Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 0 150 0 0 0 150 Dinkes Dinkes, Disdik
tentang PHBS (CTPS, stop
(2). Penyuluhan dan kampanye Kabupaten 265.065 471.328 Paket 1 0 1 0 150 0 0 0 150 Dinkes Dinkes, Disdik
Pola Hidup Bersih dan Sehat
Dinkes Dinkes
C. Peningkatan peranserta
masyarakat dalam PHBS
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan PHBS 115 419 125 130 138 926
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja
Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Hal ini dilakukan sebagai komitmen bagi pengambil
keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-
kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang telah disepakati. Kegiatan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dilaksanakan sebagai usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha
pencapaian visi pembangunan sanitasi. Kegiatan dalam petunjuk praktis ini mencakup:
Menilai ulang kerangka hasil/kerangka stratejik SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran, input,
kegiatan , serta memiliki indikator yang jelas.
Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat Pokja Sanitasi.
Memasukkan informasi kerangka hasil ke dalam sistem monev berbasis web Nawasis PPSP.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat , perlu ada keselarasan
dan kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat. Oleh karena itu, perlu disusun
strategi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan secara intensif dan
berkelanjutan. Prosedur dan mekanisme kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan Pokja Sanitasi dalam rangka Program Sanitasi adalah bagian integral dari manajemen Sanitasi
yang di moderasi oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Monitoring adalah aktifitas
pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara kontinue terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan
program sesuai dengan yang direncanakan dan terhadap penggunaan input dalam menghasilkan
output yang telah ditetapkan/direncanakan. Sementara Evaluasi adalah melakukan penilaian secara
berkala kinerja, efisiensi dan dampak program, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan
kegagalan sebuah program. Dengan evaluasi dapat dicarikan solusi tentang pemecahan masalah yang
ditemukan dalam evaluasi tersebut.
Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari
upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau Monitoring dapat mempermudah kita
dalam mengamati terus-menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalam
rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu. Evaluasi tidak hanya dapat
mengidentifikasi hasil-hasil program, tetapi juga dapat menyediakan informasi mengenai kapan,
mengapa, dan bagaimana implementasi program meleset dari rencana semula dan kemudian
menyajikan rekomendasi untuk mengatasi masalah itu. Monitoring dan evaluasi dapat dipakai
mengidentifikasi dan mengatasi masalah.
Monitoring dan evaluasi juga penting dalam upaya untuk merekam temuan, inovasi, hasil, dan
praktik baik, untuk disebarluaskan serta dimanfaatkan pihak dan daerah lain dan juga sebagai dasar
Dalam pelaksanaannya nanti, perlu dilakukan Monitoring dan evaluasi untuk proses pelaksanaan SSK
serta hasilnya guna melihat ketepatan penggunaan sumber daya baik keuangan maupun manusia
dengan indikator kinerja input untuk;
1. Mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material, dan
masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.
2. Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang
dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan dalam SSK.
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan SSK juga perlu dilakukan untuk mengetahui
hambatan/masalah dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kualitas proses
di kemudian hari. Monitoring dan evaluasi SSK akan dilakukan untuk menilai capaian-capaian subsektor
sanitasi dan aspek perilaku hidup bersih dan sehat.
Adapun tujuan dari melaksanakan program Monitoring adalah sebagai berikut yaitu untuk:
1. Memverifikasi tingkat efektifitas dan efisiensi proses pelaksanaan kegiatan.
2. Mengidentifikasi capaian dan kelemahannya.
3. Menetapkan rekomendasi langkah perbaikan untuk mengoptimalkan pencapaian.
Sedangkan evaluasi bertujuan untuk menilai konsep, desain,pelaksanaan, dan manfaat kegiatan dan
program pembangunan sanitasi. Hasil Monitoring dan evaluasi sangat penting sebagai umpan balik
bagi pengambil keputusan berkaitan:
1. Kemajuan relatif capaian strategis pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-
kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati.
2. Bentuk usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha
3. pencapaian visi pembangunan sanitasi.
4. Kelembagaan untuk Monitoring dan Evaluasi Sanitasi
Monitoring dan evaluasi mulai dilakukan di pada tahun 2014 atau setelah SSK diresmikan
sebagai acuan bagi pemerintah Kabupaten dan dilakukan secara kontiu dalam membangun sanitasi.
Monitoring dilakukan setiap empat bulan sekali yaitu di bulan April, Agustus dan Desember. Kerangka
waktu ini dipilih untuk menyelaraskan proses Monitoring dan evaluasi dengan alur perencanaan dan
penganggaran daerah. Berikut tabel Matrik MONEV Implementasi per sektor di kabupaten Tanjung
Jabung Barat :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. R PJ MD
Tanjabbar tahun
Tersedianya perencanaan 2011-2016
Adanya Master Plant
pengelolaan air limbah domestic skala 2. R PIJ M Tahun
Air Limbah Domestik 0 1 1
rumah tangga perkotaan pada akhir 2013
R umah Tangga
tahun 2018 3. R TR W Tagun
2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
B. Subsektor Persampahan
Mewujudkan Lingkungan Yang S ehat Dan Bersih di Kabupaten Tanjung J abung Barat Melalui Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Pengelolaan S ampah Yang Berwawasan Lingkungan Untuk S eluruh Kota di Atas S tandar Pelayanan
B.1
Minimum/S PM. Lingkungan.Kuantitas Pengelolaan S ampah Yang Berwawasan Lingkungan Untuk S eluruh Kota di Atas S tandar Pelayanan Minimum/S PM
Data Dasar 2014 2015 2016 2017 2018
B.1.1 S asaran Indikator Target
Nilai S umber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ada penanganan
Berkurangnya timbunan sampah di
timbulan sampah 27
post collection 23 m3/hari hingga 50 RPJ MD Tanjabbar
m3/hari di post 23 m3/hari 50 m3/hari 27 m3/hri 27 m3/hri 35 m3/hri 43 m3/hri 50 m3/hari
m3/hari pada tahun 2018 Melalui tahun 2011-2016
collection hingga
Composting S kala Kota
tahun 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
C. Subsektor Drainase
C.1 Tujuan Meningkatkan Lingkungan Yang Sehat Dan Bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Melalui Penyediaan Sarana Dan Prasarana Drainase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
D. Subsektor PROHISAN
E .1 Tujuan Mewujudkan Kabupaten Tanjung J abung Barat Yang S ehat Dengan Membudayakan Perilaku Hidup Bersih Dan S ehat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya
Meningkatnya peran media dalam
keterlibatan media
promosi PHBS Dari 2 Media menjadi 7
dalam PHBS 2 Dinkes 7 2 3 4 6 7
Media
sebanyak 5 media
dalam 5 tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Adapun gambaran umum mekanisme dan prosedur monitoring dan evaluasi program sanitasi
sebagai beriku:
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian dari upaya pemantauan dan evaluasi implementasi
Strategi Sanitasi Kabupaten. Data dan informasi yang dikumpulkan selain berbagai indikator sumber
daya dan penganggaran, juga meliputi data dan informasi kinerja kebijakan/program pembangunan
sanitasi yang dapat memberikan gambaran status dan pencapaian.
Data dan informasi yang diperlukan dalam rangka monitoring dan evaluasi SSK diambil dari: (1)
hasil laporan rutin SKPD pelaksana kebijakan dan program; (2) hasil penelitian dan kajian yang
dilakukan oleh perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga penelitian; (3) hasil
pemberitaan media; dan (4) hasil laporan dari kelompok masyarakat. Pokja akan mendokumentasi
semua data dan informasi yang masuk sebagai upaya untuk mengembangkan data base terkait
sanitasi, berupa; laporan realisasi fisik dan keuangan (RFK), data hasil survey dan studi yang dilakukan.
Pendekatan yang dilakukan untuk dokumentasi data dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
Pembagian peran dan tanggungjawab dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi disesuaikan dengan
kedudukan setiap institusi formal dan informal. Institusi formal adalah SKPD Pemerintah Kab. Tanjung
Jabung Barat yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
masing-masing SKPD. Sedangkan institusi informal adalah institusi yang melaksanakan tugas
monitoring dan evaluasi di luar SKPD dalam hal ini Pokja Sanitasi Kab. Tanjung Jabung Barat yang
bertanggung jawab atas koordinasi kegiatan monitoring dan evaluasi kemajuan sanitasi. Tugas khusus
Pokja PPSP yang terkait monev adalah:
1. Koordinasi semua kegiatan yang terkait dengan pemantauan capaian kegiatan, capaian strategis
dan perencanaan dan pengambilan keputusan.
2. Koordinasi untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang diusulkan dalam SSK dapat
diimplementasikan dan dipantau dengan menggunakan instrumen yang tepat untuk memantau
pencapaian sasaran, visi dan tujuan.
Tugas ini memerlukan dua kegiatan penting monitoring, yakni pemantauan proses perencanaan, untuk
memastikan bahwa proses perencanaan sanitasi sudah berjalan efektif dalam mencapai sasaran. Yang
kedua adalah pemantauan pelaksanaan kegiatan dan keluaran yang dihasilkan serta aspek capaian
sasaran strategismya. Dengan memakai indikator sanitasi yang didefinisikan dengan jelas, untuk
mengukur kecenderungan jangka panjang dan perubahan serta memberikan panduan untuk
penyesuaian yang diperlukan.
Pelaporan
Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi SSK dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang
kemajuan (progress) implementasi SSK dan kinerja kebijakan/program secara obyektif dan sistematik.
Pelaporan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat sebagai pelaku monev, baik institusi pemerintah
maupun non pemerintah, Laporan yang dihasilkan oleh berbagai pihak tersebut harus diverifikasi dan
dikonsolidasi agar menghasilkan informasi yang akurat dan sistematis. Laporan akan disampaikan dan
dibahas oleh POKJA PPSP Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Forum Konsultasi Monev,
sebagai bahan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan strategi, kebijakan dan program
percepatan pembangunan sanitasi di Kab. Tanjung Jabung Barat, untuk kemudian diambil rekomendasi
kebijakan untuk menyikapinya. Hasil-hasil monev dilaporkan kepada Penanggung Jawab, Bupati Selaku
Kepala Daerah Tim Pengawas (Ispektorat) Tim Pengarah (SKPD terkait sanitasi) DPRD Kabupaten
Tanjung Jabung Barat BUMD dan Ketua POKJA PPSP untuk kemudian mendapatkan arahan
selanjutnya. Disamping itu laporan hasil-hasil monev disampaikan ke berbagai lembaga terkait, baik
lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah maupun lembaga donor, serta dipublikasikan kepada
masyarakat luas.
Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan secara teratur dan berkala serta disusun
dalam bentuk laporan lengkap dan laporan populer yang sederhana, menarik dan mudah dipahami
serta mudah diakses oleh publik.
Diseminasi
Hasil monitoring dan evaluasi program percepatan pembangunan sanitasi menjadi hak publik
yang dapat diakses secara terbuka, cepat dan mudah. Oleh sebab itu, hasil laporan monitoring dan
evaluasi program PPSP perlu dilakukan desiminasikan kepada para pengambil keputusan, media
massa dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi seperti media cetak, media elektronik,
dan media komunikasi lain yang mudah diakses oleh publik.
B. MCK++
1. Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ PU PU PU Januari 2015/Desember 2014 PU Dokumen
D. IPLT
1. Pembangunan IPLT
a. Studi AMDAL Pembangunan IPLT BLHD BLHD BLHD Januari 2018/Desember 2018 BL Dokumen
HD
b. Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT BKBPMP, Bappemdal BKBPMP, BKBPMP, Bappemdal Januari 2018/Desember 2018 BKBPMP, Bappemdal Dokumen
Bappemdal
c. Pembebasan Lahan/Tanah PU PU PU Januari 2018/Desember 2018 PU Dokumen
d. Perencanaan Detail (DED) Pembangunan IPLT PU PU PU Januari 2018/Desember 2018 PU Dokumen
e. Pelatihan bagi Pengelola IPLT BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2018/Desember 2018 BKBPMP Dokumen
f. Pembangunan IPLT PU PU PU Januari 2018/Desember 2018 PU Fisik
g. Pengadaan Truk Tinja PPKTB PPKTB PPKTB Januari 2018/Desember 2018 PPKTB Fisik
V. MASTERPLAN
1. Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Bappemdal, PU PU Bappemdal, PU Januari 2014/Desember 2014 Bappemdal, PU Dokumen
2. Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Bappemdal, PU PU Bappemdal, PU Januari 2014/Desember 2014 Bappemdal, PU Dokumen
6. Operasi dan Pemeliharaan Amroll Truck PPKTB PPKTB PPKTB Januari 2017 s/d Desember 2017 PPKTB Fisik
C. TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)
C.1 PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPA KAB./KOTA
1. Penyusunan Studi Pra-kelayakan TPA Bappemdal Bappemdal Bappemdal Januari 2014 s/d Desember 2014 Bappemdal Dokumen Aset
2. Penyusunan Studi Kelayakan TPA Bappemdal Bappemdal Bappemdal Januari 2014 s/d Desember 2014 Bappemdal Dokumen
3. Penyusunan UKL/UPL TPA atau AMDAL BLHD BLHD BLHD Januari 2014 s/d Desember 2014 BL Dokumen
HD
4. Pembebasan Lahan PPKTB PPKTB PPKTB Januari 2015 s/d Desember 2015 PPKTB Dokumen
6. Monitoring, Pengoperasian dan Pengendalian Pasca Operasi TPA Bappemdal, PU, BLHD Bappemdal, PU, Bappemdal, PU, BLHD Januari 2018 s/d Desember 2018 Bappemdal, PU, BLHD Dokumen
BLHD
SEKTOR DRAINASE
A. MASTERPLAN
1. Review Masterplan Sistem Drainase Bappemdal Bappemdal Bappemdal Januari 2014 s/d Desember 2014 Bappemdal Dokumen
2. Penyusunan Data Base Sistem drainase Kota/Kawasan Bappemdal, PU Bappemdal, PU Bappemdal, PU Januari 2014 s/d Desember 2014 Bappemdal, PU Dokumen
B. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE PRIMER
1. Pembangunan Saluran Drainase Primer
a. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong- PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
gorong Drainase Primer
b. Pembebasan lahan PU PU PU Januari 2015 s/d Desember 2015 PU Dokumen
c. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Fisik
d. Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Dokumen
Drainase Primer
2. Rehabilitasi Saluran Drainase Primer
a. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
Drainase Primer
b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong- PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Fisik
gorong Drainase Primer
c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Dokumen
Gorong-gorong Drainase Primer
3. Pemeliharaan Saluran Drainase Primer
a. Pemeliharaan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU, PPKTB PU, PPKTB PU, PPKTB Jan-Des. 2014 & Jan-Des. 2016 PU, PPKTB Fisik
b. Pengerukan Sedimen Saluran dan Gorong-gorong Drainase PU PU PU Jan-Des. 2014 & Jan-Des. 2018 PU Fisik
Primer
C. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE SEKUNDER
1. Pembangunan Saluran Drainase Sekunder PU&PERA PU&PERA Januari 2013 s/d Desember 2017 Dokumen
a. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong- PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
gorong Drainase Sekunder
b. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
Sekunder
c. Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
Drainase Sekunder
2. Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder
a. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
Drainase Sekunder
b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong- PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
gorong Drainase Sekunder
c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
Gorong-gorong Drainase Sekunder
Tahun 2013
LAMPIRAN
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Penetapan Kabupaten atau Kota Peserta Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013
2. SK Pokja Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Instrumen 1 Strategi Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
GLOSARRY SANITASI
Air : Campuran gas-gas, terutama oksigen dan nitrogen, yang mengelilingi bumi
dan membentuk atmosfir
Air Limbah : Kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari
industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya
Air limbah Domestik : Air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau
pemukiman termasuk didalamnya adalah yang berasal dari kamar mandi
tempat cuci, WC, serta tempat memasak
Cubluk : Disebut juga dengan Soakage/leaching pit, merupakan suatu lubang yang
digunakan untuk menampung tinja manusia dari jamban, berfungsi sebagai
tempat pengendapan tinja dan juga sebagai media peresapan dari cairan
yang masuk. Cairan yang masuk baik dari tinja, air seni maupun air pembilas
dari jamban akan meresap ke dalam tanah dan sisa padatan akan teruarai.
Drainase : Prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air dan atau
ke bangunan resapan buatan
Drainase Lingkungan : Atau disebut juga Ecodrain adalah Rangkaian usaha sejak dari sumber
(hulu) sampai ke muara (hilir) untuk membuang/mengalirkan hujan kelebihan
melalui saluran drainase dan atau sungai ke badan air (Sungai dan danau)
dengan waktu seoptimal mungkin sehingga tidak menyebabkan terjadinya
masalah kesehatan dan banjir di dataran banjir yang dilalui oleh saluran dan
atau sungai tersebut (akibat kenaikan debit puncak dan pemendekan waktu
mencapai debit puncak).
Drainase Perkotaan : Drainase di wilayah kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air
permukaan sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan
manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.
Higiene : Berasal dari bahasa yunani yang artinya perawatan dan pemeliharaan
kesehatan
IPAL : Merupakan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang mana pada umumnya
tingkatan proses pengolahan air limbah didasarkan pada kondisi karakteristik
kualitas influen yang masuk ke dalam IPAL serta persyaratan kualitas influent
yang ditetapkan.
Jamban Sehat : Fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit.
ODF : Open Defecation Free adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas
tidak buang air besar sembarangan (Departemen Kesehatan
RI.2008.Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.Jakarta).
On Site System : Suatu sistem pengeloan air limbah yang berada di dalam persil (batas tanah
yang dimiliki) atau dengan kata lain pada titik dimana limbah tersebut timbul,
contoh: cubluk, tangki septik. (Robert J. Kodoatie, Ph.D. & Roestam Sjarief,
Ph.D. 2008. “Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu”. Yogyakarta).
Off Site System : Sistem sanitasi secara terpusat adalah suatu sistem yang menggunakan
sarana tertentu untuk membawa air limbah keluar dari persil, dan
mengolahnya ke lokasi tertentu. Air limbah rumah tangga yang diolah secara
terpusat di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tersebut adalah berasal
dari kamar mandi, toilet dan dapur. Suatu sistem pembuangan air limbah
yang mengalirkan air limbah dari sumbernya ke saluran air limbah kota.
Kemudian saluran air limbah kota akan mengumpulkan dan mengalirkan air
limbah menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk di olah,
sebelum dibuang ke Badan Air Penerima (BAP) dan/atau dimanfaatkan untuk
kepentingan lain.
(Ir. Martin Dharmasetiawan, Msc.2006.”Perencanaan Sarana Sanitasi
Perkotaan”.Jakarta).
Pencemaran Air : Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.
Pengelolaan Sampah : Kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah (Undang-Undang RI Nomor 18
Tahun 2008).
Penghasil Sampah : Setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan timbulan
sampah (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).
Produksi Bersih : Strategi pencegahan dampak lingkungan terpadu yang diterapkan secara
terus menerus pada proses, produk, jasa untuk meningkatkan efisiensi
secara keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap manusia maupun
lingkungan (UNEP.1994). Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif, terpadu dan diterapkan secara terus-menerus pada setiap kegiatan
mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah
pada sumbernya sehingga dapat meminimalisasi resiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan.
Reduce (Cegah) : Upaya pengelolaan sampah yang diterapkan dengan meminimalisir jumlah
barang yang digunakan. Pengurangan dilakukan tidak hanya berupa jumlah
saja, tetapi juga mencegah penggunaan barang-barang yang mengandung
kimia berbahaya dan tidak mudah terdekomposisi.
Reuse (Pakai Ulang) : Upaya pengelolaan sampah dengan memperpanjang usia penggunaan
barang melalui perawatan dan pemanfaatan kembali barang secara
langsung, diusahakan dipakai berulang-ulang.
Recycle (Daur Ulang) : Upaya pengelolaan sampah dengan mengolah barang yang tidak terpakai
menjadi barang baru. Upaya ini memerlukan campur tangan produsen pada
praktiknya. Namun, beberapa sampah dapat didaur ulang secara langsung
oleh masyarakat, seperti pengomposan, pembuatan batako dan briket.
Sampah : Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).
Sampah Anorganik : Sampah yang tidak dapat terurai (undegradable), seperti karet, plastik,
kaleng, dan logam.
Sampah Organik : Sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah
dapur dan dapat terurai secara alami (degradable)
Sanitasi : Terdiri dari tiga unsur, yaitu: 1) air limbah domestik; 2) sampah; 3) drainase
(Pusteklim.2008.”Manual Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air
Limbah”.Yogyakarta).
Sanitasi Dasar : Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana
pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
Strategi Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sanitasi Total : Kondisi ketika suatu komunitas: 1) tidak buang air besar (BAB)
sembarangan; 2) Mencuci tangan pakai sabun; 3) Mengelola air minum dan
makanan yang aman; 4) Mengelola sampah dengan benar; 5) Mengelola
limbah cair rumah tangga dengan aman .
Sewerage : Suatu sistem pembuangan air limbah yang mengalirkan air limbah dari
sumbernya ke saluran air limbah kota, yang selanjutnya akan diteruskan ke
IPAL untuk diolah.
Separate/Konvensional System: Pengaliran air limbah yang dipisahkan dengan air hujan, pengaliran
air limbah dengan sistem ini biasanya digunakan perpipaan air limbah yang
terpisah (sewerage) dari saluran drainase, kemudian dialirkan ke Instalasi
Pengolahaan Air Limbah (IPAL), baru kemudian hasil olahan dialirkan ke
badan air penerima (sungai)
Combine System: pengaliran air limbah yang dicampurkan dengan air hujan, pengaliran air
limbah secara bersama-sama dengan saluran drainase, kemudian dialirkan
ke Instalasi Pengolahaan Air Limbah (IPAL), sebelum dialirkan ke badan air
penerima (sungai).
Sistem IPAL : Sistem Instalasi Pengolahan air limbah merupakan sistem yang diterapakan
untuk menurunkan kadar polutan yang ada dalam air (berlebih) agar
berkurang sampai batas yang diperbolehkan. Ada beberapa macam cara
pengolahan limbah cair, tergantung dari sifat atau karakteristik dan
kandungan parameter pencemar yang ada.
Spesifik Sampah : Sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumnya memerlukan
pengelolaan khusus (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).
Tangki Septik : Merupakan sarana pembuangan air limbah yang sangat umum digunakan
terutama di perkotaan Indonesia. Prinsip utamanya adalah mengendapkan
bahan padatan yang terkandung air limbah dan diuraikan secara anaerobic
(tanpa oksigen) di dalam tangki sedangkan bagian cairnya dialirkan ke
bidang peresapan.
Tata Ruang : Wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun
yang tidak direncanakan (terbentuk secara alamiah seperti wilayah aliran
sungai, danau, suaka alam, gua, gunung, dan sejenisnya). Wujud struktural
pemanfaatan ruang adalah susunan unsur-unsur pembentukan rona
Strategi Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pelaksana program PPSP sesuai Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 660/4500/VI/BANGDA tanggal 26 September 2011 perihal penetapan
kabupaten/kota sebagai pelaksanaan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013. Penetapan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai penerima program PPSP menuntut adanya komitmen dan keseriusan seluruh
pihak terkait dengan dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten Tanjung Jabung Barat sesuai Surat Keputusan
Bupati Kab. Tanjung Jabung Barat Nomor 050/310/Bappemdal/2013. Pokja Sanitasi bekerja sesuai tugas dan
kewenangannya serta dapat menjadi penggerak utama kelancaran pelaksanaan program percepatan pembangunan
sanitasi permukiman di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Langkah awal kegiatan POKJA PPSP Kab.Tanjung Jabung Barat adalah menyusun Buku Putih Sanitasi. Buku Putih
Sanitasi ini berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi Kab.Tanjung Jabung Barat yang merupakan gambaran awal
dalam menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten. Buku Putih Sanitasi merupakan hasil pemikiran dari berbagai komponen
dinas terkait yang menyediakan data dasar esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi KabupatenTanjung
Jabung Barat dalam perencanaan strategis sanitasi tingkat Kabupaten.
Dalam menyusun Buku Putih Sanitasi tersebut terdapat 5 (lima) milestone yang digambarkan sebagai berikut:
Di dalam sanitasi ada 3 (tiga) sub sector yang akan menjadi pembahasan yakni sektor air limbah, persampahan dan
drainase. Untuk kondisi sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan Studi EHRA terhadap 70 Desa/Kelurahan
sasaran wilayah survey dengan jumlah responden sebanyak 1200. Dari hasil studi tersebut diketahui bahwa Pembuangan
air kotor/limbah tinja manusia sebagian besar responden (78%) menyatakan melakukan aktifitas buang air besar di jamban
pribadi dan sebagian kecil lainnya (22%) masih buang air besar di MCK/WC Umum, sungai dan sisanya ke kebun, selokan
dan lubang galian.
Jika dilihat dari setiap klaster yang ada khususnya di klaster 3, menyatakan bahwa 9,75% dari responden buang air besar di
sungai, ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk buang air besar tidak disembarang tempat masih kurang,
terkait dengan faktor kebiasaan masyarakat untuk buang air besar sembarangan. Kebiasaan ini biasanya ditemui di daerah
yang berdekatan atau dilalui aliran sungai untuk masyarakat dengan tingkat perekonomian yang rendah.
Secara umum saluran pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat masih menjadi masalah, hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang
memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan hasil studi EHRA, bahwa tempat penyaluran akhir tinja di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat sebagian besar masuk ke tangki septic dengan prosentase sebesar 47,70% dari jumlah responden.
Sedangkan sebagian besar lainnya masuk ke cubluk, pipa sewer, sungai, kolam dan kebun yaitu sebesar 52,30 % dari
responden. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai
sebagai pembuangan limbah domestiknya.
Untuk Pengelolaan Sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan hasil studi EHRA menyatakan bahwa
sebagian besar pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan cara di bakar, hal ini disebabkan
karena pelayanan pengangkutan sampah belum memadai. Perlu kita ketahui bersama bahwa dalam pengelolaan sampah
sangatlah penting adanya keterlibatan masyarakat, dalam hal ini diharapkan masyarakat sudah bisa dan mampu memilih
dan memilah sampahnya sesuai 3R ( Reduce, reuse, recycle) karena hal ini sangat membantu sekali dalam pengurangan
timbulan sampah.
Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang
perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan dibeberapa kawasan pada musim hujan.
Dari hasil penilaian area berisiko sanitasi diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu kriteria dalam menentukan
prioritas pelaksanaan program, kegiatan dan pendanaan pada sektor sanitasi. Sedangkan tujuan dilakukannya penilaian
area berisiko sanitasi adalah ditetapkannya area dan subsektor prioritas pengembangan sanitasi berdasarkan tingkat
risiko sanitasi, fungsi dan peruntukan ruang dan lahan, kondisi alam, dan kawasan pengembangan khusus. Adapun tahapan
pelaksanaan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Memetakan area-area yang memiliki risiko sanitasi melalui serangkaian proses pengumpulan data
Mengklasifikasi area berdasarkan tingkat risiko kesehatan lingkungan melalui analisa data
Menentukan area berisiko
Sedangkan unit area penentuan risiko sanitasi meliputi 70 desa dan kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, yang mana dalam melakukan penilaian area berisiko sanitasi tersebut Pokja Sanitasi Kabupaten Tanjung
Jabung Barat melakukan penilaian berdasarkan data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari Survey EHRA dan
persepsi SKPD, sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan olah data yang ada dari SKPD.
Area berisiko sanitasi di Kabupaten Tanjung jabung Barat ditetapkan melalui elaborasi data hasil klastering, skor/persepsi
SKPD, dan data sekunder, yang meliputi data kepadatan penduduk, data jumlah keluarga (KK) miskin, akses air bersih,
jumlah jamban pribadi dan luas genangan. Hasil elaborasi data menghasilkan area berisiko untuk Kab.Tanjung Jabung
Barat yaitu :
1. Risiko 4 atau “Risiko Sangat Tinggi” berjumlah 34 Desa/Kelurahan
2. Risiko 3 atau “Risiko Tinggi” berjumlah berjumlah 26 Desa/Kelurahan
3. Risiko 2 atau “Risiko Sedang” berjumlah 2 Desa/Kelurahan
4. Risiko 1 atau “Kurang Berisiko” berjumlah 8 Desa/Kelurahan.
2. KEC. MERLUNG
8 Tanjung Benanak 3 Risiko Tinggi
9 Bukit Harapan 4 Risiko Sangat Tinggi
10 Adi Purwa 3 Risiko Tinggi
11 Pinang Gading 4 Risiko Sangat Tinggi
12 Merlung 4 Risiko Sangat Tinggi
13 Tanjung Paku 4 Risiko Sangat Tinggi
14 Lubuk Terap 3 Risiko Tinggi
15 Penyabungan 4 Risiko Sangat Tinggi
7. KEC. PENGABUAN
38 Teluk Nilau 4 Risiko Sangat Tinggi
39 Sungai Serindit 4 Risiko Sangat Tinggi
40 Parit Pudin 3 Risiko Tinggi
41 Mekar Jati 4 Risiko Sangat Tinggi
8. KEC. SENYERANG
42 Margo Rukun 4 Risiko Sangat Tinggi
43 Sungai Rambai 3 Risiko Tinggi
44 Teluk Ketapang 3 Risiko Tinggi
45 Sungai Kayu Aro 3 Risiko Tinggi
46 Senyerang 4 Risiko Sangat Tinggi
47 Lumahan 3 Risiko Tinggi
48 Kempas Jaya 3 Risiko Tinggi
Permasalahan dan isu-isu strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan sub sektor Air Limbah, Persampahan dan
Drainase di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri dari isu teknis operasional maupun non teknis. Masalah teknis
operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan dan ketersediaan sarana prasarananya, sedangkan isu non teknis
adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspek-aspek lain dalam pengelolaan. Adapun
permasalahan mendesak dan isu strategis dalam pengelolaan sanitasi (Air limbah, persampahan dan Drainase) di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah sebagai berikut:
1. Air LImbah
2. Persampahan
Aspek PHBS 12 31 29 32 29
A. Subsektor Air Limbah
A.1 TUJUAN : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui pengelolaan air limbah domestik rumah tangga yang berwawasan lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. RPJMD Tanjabbar
Tersedianya perencanaan pengelolaan
Adanya Master Plant tahun 2011-2016
air limbah domestic skala rumah
Air Limbah Domestik 0 2. RPIJM Tahun 2013 1 1
tangga perkotaan pada akhir tahun
Rumah Tangga 3. RTRW Tagun 2013
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ada penanganan
Berkurangnya timbunan sampah di
timbulan sampah 27
post collection 23 m3/hari hingga 50 RPJMD Tanjabbar
m3/hari di post 23 m3/hari 50 m3/hari 27 m3/hri 27 m3/hri 35 m3/hri 43 m3/hri 50 m3/hari
m3/hari pada tahun 2018 Melalui tahun 2011-2016
collection hingga
Composting Skala Kota
tahun 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Penyusunan
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN
Masterplan RPJMD Tanjabbar
KINERJA PENGELOLAAN 0 1 1
Persampahan Skala tahun 2011-2016
PERSAMPAHAN
Kab./Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
C.1 Tujuan Meningkatkan Lingkungan Yang Sehat Dan Bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Melalui Penyediaan Sarana Dan Prasarana Drainase
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mempertahankan
Terjaganya supply air secara kualitas supply yang ada. Debit
dan kuantitas dari sumber secara terus supply yang tersedia
PDAM
menerus. …..M3/hari Kualitas
Standar Baku Mutu air
…..?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Turunnya kehilangan
Menurunkan kehilangan air dari
air dari 43% menjadi 43% PDAM 35% 41% 39% 37% 36% 35%
43%menjadi 35% pada tahun 2017
35%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
E.1 Tujuan Mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Yang Sehat Dengan Membudayakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya
Meningkatnya peran media dalam
keterlibatan media
promosi PHBS Dari 2 Media menjadi 7
dalam PHBS sebanyak 2 Dinkes 7 2 3 4 6 7
Media
5 media dalam 5
tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
jumlah dan cakupan layanan 1. Dinas PU Dinas Kesehatan dan Dinas PU Bappemdal, Dinkes thn 2014 - 2018 Dinas PU, Dinkes
pengelolaan air limbah 2. PPKTB 3.
secara komunal menjadi 20 Bappemdal
% di wilayah berisiko sanitasi 4. Dinkes
di akhir tahun 2018
1. Terbangunnya MCK ++ 1. Dinas PU Dinas Kesehatan, Bappemdal dan Dinas Dinas Kesehatan thn 2015 - 2018 Dinas Kesehatan
pada tahun 2015-2018 2. PPKTB PU
2. Terbangunnya IPAL 3. Dinkes
komunal untuk cakupan
layanan sampai 10 % dalam
jangka panjang
PERSAMPAHAN
Penanggung Jawab Pelaporan
Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Pengumpul Data dan Dokumentasi Pengolah Data/Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format
Cakupan layanan meningkat PPKTB PPKTB PPKTB Tahun 2014 - 2018 PPKTB
13% dalam 5 tahun
Ada penanganan timbulan PPKTB PPKTB, PU, Bappemdal PPKTB, PU, Bappemdal Tahun 2014 - 2018 PPKTB
sampah 27 m3/hari di post
collection hingga tahun 2018
Partisipasi masyarakat BKBPMP BKBPMP, Bappemdal BKBPMP thn 2014- 2018 BKBPMP
meningkat 4% dalam 5 tahun
DRAINASE LINGKUNGAN
Penanggung Jawab Pelaporan
Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Pengumpul Data dan Dokumentasi Pengolah Data/Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format
85 % kk di batang hari Dinas PU Dinas PU, BPMPD, Dinkes dan Bappeda Dinas PU Tahun 2015 Dinas PU
memiliki saluran air limbah
yang tidak langsung dialirkan
ke drainase
Perda drainase lingkungan Bupati Kab. Batang Hari Bappeda, Dinas Tata Kota, BPMPD dan Bappeda dan PU kab. Batang thn 2015 - 2018 Dinas PU
dimiliki oleh kab. Batanghari PU hari
tersedia drainase lingkungan Dinas PU Dinas PU dan Bappeda Dinas PU thn 2015- 2018 Dinas PU
dengan panjang 6000 m (2015-
2018) di 4 kecamatan
masyarakat yang mengalami Dinas PU Dinas PU, Bappeda dan BPMPD Dinas PU thn 2015 - 2018 Dinas PU
banjir rutin menjadi 5 % tahun
2018
PHBS
Penanggung Jawab Pelaporan
Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Pengumpul Data dan Dokumentasi Pengolah Data/Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format
Promosi PHBS dilakukan Dinkes kab. Batang Hari Dinkes dan Bappeda Dinkes Tahun 2015 - 2018 Dinkes
melalui media yg ada di kab.
Batang hari sehingga PHBS
dapat meningkat menjadi 85%
tahun 2018
85 % kk di Kab. Batang Hari Dinkes kab. Batang Hari Dinkes dan Bappeda Dinkes dan Dinas PU thn 2015 - 2018 Dinkes
memiliki sarana CTPS
Penanggung Jawab Pelaporan
Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Pengolah Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan Format
Utama Dokumentasi Data/Pemantau
SUB SEKTOR AIR LIMBAH
I. Program Pengaturan
1. Melaksanakan Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah BLHD, Kantor Perijinan Bappemdal, BLHD, PPKTB, BLHD Januari 2014 s/d Desember 2014 1. Bupati Selaku Kepala Daerah Dokumen
kantor perijinan
3. Melakukan Penyusunan Perda penyelenggaraan sistem air limbah rumah tangga 3. Tim Pengarah (SKPD terkait
sanitasi)
5. BUMD
6. Ketua POKJA
II. Program Pemantauan Kualitas Lingkungan
1. Pemantauan Kualitas Air Sungai BLHD, Dinkes BLHD, Dinkes BLHD, Dinkes 2014 s/d 2018 BLHD, Dinkes Dokumen
2. Pemantauan Kualitas Air Sumur Gali/Air Tanah BLHD, Dinkes BLHD, Dinkes BLHD, Dinkes 2014 s/d 2018 BLHD, Dinkes Dokumen
III. Infrastruktur Air Limbah Sistem Setempat dan Sistem Komunal
A. MCK Umum
1. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS) BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2015/Desember 2015 BKBPMP Dokumen
2. Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK Umum PU PU PU Januari 2015/Desember 2014 PU Dokumen
3. Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2015/Desember 2015 BKBPMP Dokumen
4. Pembangunan MCK Umum PU PU PU Januari 2015/Desember 2018 PU Fisik
B. MCK++
1. Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ PU PU PU Januari 2015/Desember 2014 PU Dokumen
2. Pembangunan MCK++ PU PU PU Januari 2015/Desember 2018 PU Fisik
C. IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal
1. Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Bappemdal, BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2015/Desember 2015 BKBPMP Dokumen
2. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS) BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2015/Desember 2015 BKBPMP Dokumen
3. Perencanaan Jaringan perpipaan BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2014/Desember 2014 PU Dokumen
4. Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2015/Desember 2015 BKBPMP Dokumen
5. Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (SANIMAS) BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2015/Desember 2015 BKBPMP Dokumen
6. Pembangunan IPAL Komunal PU, Bappemdal' PU, Bappemdal' PU, Bappemdal' Januari 2015/Desember 2018 PU Fisik
7. Pembangunan Jaringan Perpipaan PU PU PU Januari 2015/Desember 2018 PU Fisik
8. Pembangunan Sambungan Rumah PU PU PU Januari 2015/Desember 2018 PU Fisik
9. Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal (Sanimas). BLHD, PPKTB PPKTB PPKTB Januari 2015/Desember 2018 PPKTB Dokumen
D. IPLT
1. Pembangunan IPLT
a. Studi AMDAL Pembangunan IPLT BLHD BLHD BLHD Januari 2018/Desember 2018 BLHD Dokumen
b. Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT BKBPMP, Bappemdal BKBPMP, Bappemdal BKBPMP, Bappemdal Januari 2018/Desember 2018 BKBPMP, Bappemdal Dokumen
c. Pembebasan Lahan/Tanah PU PU PU Januari 2018/Desember 2018 PU Dokumen
d. Perencanaan Detail (DED) Pembangunan IPLT PU PU PU Januari 2018/Desember 2018 PU Dokumen
e. Pelatihan bagi Pengelola IPLT BKBPMP BKBPMP BKBPMP Januari 2018/Desember 2018 BKBPMP Dokumen
f. Pembangunan IPLT PU PU PU Januari 2018/Desember 2018 PU Fisik
g. Pengadaan Truk Tinja PPKTB PPKTB PPKTB Januari 2018/Desember 2018 PPKTB Fisik
IV. SANITASI SEKOLAH
1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1.1 Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah Disdik, PU Disdik Disdik Januari 2015/Desember 2018 Disdik Fisik
2. Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
2.1 Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah Disdik, PU Disdik Disdik Januari 2015/Desember 2018 Disdik Fisik
2.2 Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Disdik, PU Disdik Disdik Januari 2015/Desember 2018 Disdik Fisik
2.3 Rehabilitasi sarana sanitasi dilingkungan sekolah Disdik, PU Disdik Disdik Januari 2015/Desember 2018 Disdik Fisik
V. MASTERPLAN
1. Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Bappemdal, PU PU Bappemdal, PU Januari 2014/Desember 2014 Bappemdal, PU Dokumen
2. Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Bappemdal, PU PU Bappemdal, PU Januari 2014/Desember 2014 Bappemdal, PU Dokumen
SEKTOR DRAINASE
A. MASTERPLAN
1. Review Masterplan Sistem Drainase Bappemdal Bappemdal Bappemdal Januari 2014 s/d Desember 2014 Bappemdal Dokumen
2. Penyusunan Data Base Sistem drainase Kota/Kawasan Bappemdal, PU Bappemdal, PU Bappemdal, PU Januari 2014 s/d Desember 2014 Bappemdal, PU Dokumen
B. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE PRIMER
1. Pembangunan Saluran Drainase Primer
a Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
.b Pembebasan lahan PU PU PU Januari 2015 s/d Desember 2015 PU Dokumen
. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer
c. PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Fisik
d Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Dokumen
2. .
Rehabilitasi Saluran Drainase Primer
a Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
.b Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Fisik
.c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Dokumen
3. Primer Saluran Drainase Primer
Pemeliharaan
a Pemeliharaan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU, PPKTB PU, PPKTB PU, PPKTB Jan-Des. 2014 & Jan-Des. 2016 PU, PPKTB Fisik
.b Pengerukan Sedimen Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer PU PU PU Jan-Des. 2014 & Jan-Des. 2018 PU Fisik
.
C. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE SEKUNDER
1. Pembangunan Saluran Drainase Sekunder PU&PERA PU&PERA Januari 2013 s/d Desember 2017 Dokumen
a. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
b. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
c. Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
2. Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder
a. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
3. Sekunder Saluran Drainase Sekunder
Pemeliharaan
a. Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder PU, PPKTB PU, PPKTB PU, PPKTB Jan-Des. 2014 & Jan-Des. 2016 PU, PPKTB Fisik
b. Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
D. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE TERSIER/LINGKUNGAN
1. Pembangunan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan PU&PERA PU&PERA Januari 2013 s/d Desember 2017 Dokumen
a. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
b. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
c. Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
2. Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier/Lingkungan
a. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
b. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
c. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
Sekunder
3. Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan
a. Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder PU, PPKTB PU, PPKTB PU, PPKTB Jan-Des. 2014 & Jan-Des. 2016 PU, PPKTB Fisik
b. Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Sekunder PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Fisik
E. PINTU AIR
1. Pembangunan Pintu Air
a. Perencanaan Teknis Pembangunan Pintu Air PU PU PU Januari 2014 s/d Desember 2014 PU Dokumen
b. Pembangunan Unit Pintu Air PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Fisik
c. Supervisi Pembangunan Unit Pintu Air PU PU PU Januari 2016 s/d Desember 2016 PU Dokumen
2 Operasi dan Pemeliharaan Pintu Air
a. Operasi dan Pemeliharaan Unit Pintu Air PU PU PU Januari 2017 s/d Desember 2017 PU Dokumen
F. Kelembagaan dan Pengaturan
1. Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase Bappemdal Bappemdal Bappemdal Januari 2015 s/d Desember 2015 Bappemdal Dokumen
ASPEK PROMOSI HIGIENE
A. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui Kampanye
1. Road Show Penyuluhan tentang PHBS (CTPS, stop BABS dan Membuang sampah pada Dinkes Dinkes Dinkes Januari 2015 s/d Desember 2015 Dinkes Dokumen
2. tempatnya)
Penyuluhandidan
sekolah-sekolah,
kampanye PolaPondok
Hidup Pesantren,
Bersih dan Perkantoran,
Sehat (PHBS)Permukiman danStop
meliputi CTPS, ditempat-
BABS Dinkes Dinkes Dinkes Januari 2015 s/d Desember 2015 Dinkes Dokumen
dan Membuang
B. Penyediaan Saranasampah pada tempatnya
Fisik untuk melalui
mendukung PHBS siaran radio atau TV lokal.
1. Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, seperti banner, stiker, spanduk Dinkes Dinkes Dinkes Januari 2014 s/d Desember 2018 Dinkes Dokumen
2. dll.
Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di poskesdes Dinkes Dinkes Dinkes Januari 2014 s/d Desember 2018 Dinkes Dokumen
3. Pengadaan timba, kran di tiap posyandu dan taman posyandu Dinkes Dinkes Dinkes Januari 2014 s/d Desember 2018 Dinkes Dokumen
4. Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) di tempat-tempat umum ( terminal, Dinkes Dinkes Dinkes Januari 2014 s/d Desember 2018 Dinkes Dokumen
pasar, alun-alun
C. Peningkatan dan stasiun
peranserta )
masyarakat dalam PHBS
1. Lomba K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban) Dinkes Dinkes Dinkes Januari 2014 s/d Desember 2018 Dinkes Dokumen