TEKNIS
PEKERJAAN:
PERENCANA PEMBANGUNAN
SARANA LINGKUNGAN
KANTOR PENGADILAN AGAMA LASUSUA
LOKASI :
Jl. JENDERAL SUDIRMAN KOTA LASUSUA
KAB. KOLAKA UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
A. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku
ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian
ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
Management Konstruksi untuk mendapatkan penyelesaian.
B. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan,
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
C. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota
pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan inii. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak
yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
D. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan
ditapak, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 2
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022
3. Konstruksi untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan
Perencana.
4. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Management Konstruksi. Gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan
Konsultan Management Konstruksi. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis
mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
5. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan Dokumen Kontrak.
6. Konsultan Management Konstruksi dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-
singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat.
7. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Management
Konstruksi dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh sampai disetujui.
8. Persetujuan Konsultan Management Konstruksi terhadap gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh, tidak membebaskan K ontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan
secara tertulis kepada Konsultan Management Konstruksi.
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 4
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022
F. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Management Konstruksi, bahwa
semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali
ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan
baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir
H. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau
cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah
yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah
disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai
tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
I. SUBSTITUSI
[
Material, peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yaang lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan
nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara
tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya
menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemilik/Perencana.
L. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini,
harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat
dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.
5. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke
lokasi. Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang
berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai
tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah
dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
O. I K L A N
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan
(batas)) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
BAB II
PEK. PERSIAPAN/PENDAHULUAN
F. DRAINAGE TAPAK
1. Dengan mempertimbangkan keadaan topographi/kontur tanah yang ada di tapak,
Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan Air
yang ada.
2. Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke
3. saluran yang sudah ada dilingkungan daerah pembuangan.
4. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan
Management Konstruksi.
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
a. Adukan untuk paving blok.
b. Pasangan paving blok untuk halaman kantor dan area parkir
c. Pasangan untuk arsitektur .
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan pasangan paving blok.
b. Pekerjaan Arsitektur.
c. Pekerjaan Waterproofing.
3. Standard.
a. NI-3, Standard untuk pasir.
b. NI-8, Standard untuk P-C.
c. NI-10, Standard untuk Pasangan bata.
d. PUBI-9 Standard untuk air agregate.
e. ASTM : C144, Agregate for masonry mortar.
f. C150, Portland cement C270, Mortar for unit masonry.
B. BAHAN/PRODUK
1. Portland Cement :
ASTM C150 type V dan NI-8 jenis semen merk Tonasa.
2. Agregates :
Standard type pasangan, ASTM C144 bersih, kering dan terlindung dari minyak dan noda.
Air Bebas dari minyak, alkali organik.
C. PELAKSANAAN
1. Dimana diperlukan, menurut Konsultan Management Konstruksi, pemborong
harus membuat shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan
pasangan.
2. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan.
Adukan dilaksanakan sesuai standard spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar arsitektur, terutama gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
4. Material untuk adukan harus diukur yang sebenarnya dan menggunakan kotak
(boxes) pengukuran yang akurat.
5. Penggunaan bahan additive harus disetujui oleh perencana dan digunakan sesuai
dengan ketentuan dari pabrik.
B. BAHAN/PRODUK
1. Paving blok yang digunakan harus dengan kualitas terbaik yang di setujui
konsultan management konstruksi yang berbentuk persegi empat Beton K-300
C. PELAKSANAAN
1. Sebelum melaksanakan pemasangan paving blok kepadatan tanah harus benar-
benar padat dan rata sehingga diperoleh kepadatan tanah yang maksimum.
pemadatan tanah menggunakan alat stamper atau timbis.
2. Pasir urug bawah paving blok yang disyaratkan harus merupakan permukaan
yang keras, bersih dan bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya yang
dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan
minimal 15 cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehingga diperoleh
kepadatan yang maksimal.
3. Setelah pengurukan pasir dilanjutkan dengan pasangan paving blok
4. Pemasangan paving blok disesuaikan dengan standar pemasangan paving blok
b. Pekerjaan Sealant
3. Standard
a. ASTM : American Society for Testing and Material, USA
C144 : Anggreate for Mansonry Mortar.
C150 : Portland Cement
C631 : Bonding Compounds for Interior Plastering
b. PCA : Portland Cement Association, USA.
Plesterer’s Manual, PVB 1962.
c. PBI 1971 ( NO-2)
d. Peraturan Cement Portland Indonesia 1972 (NI-8)
4. Persetujuan
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh bahan
plester/screeding untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
B. BAHAN
1. Semen yang memenuhi persyaratan ASTM C-150.
2. Air untuk campuran plester harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak, asam, zat
nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi pengikatan awal
plester/screeding.
3. Zat tambah (admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan
Konsultan Pengawas.
4. Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak.
D. PELAKSANAAN
1. Untuk plesteran cerb beton minimal tebal 15 mm
2. sambungan antara plesteran harus dibuat rapi sehingga tidak nampak adanya
selisih ketebalan, pada satu bidang
BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR
2 contoh percobaan ( stress - strain ) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.
c. Admixture ( additive )
1. Untuk pembetonan padat harus digunakan Plastisizer yang bersifat
mereduksi pemakaian air, meningkatkan slump tanpa penambahan
air,memperlambat setting time, memperkecil peningkatan temperatur dan
meningkatkan kekuatan akhir beton. Additive tidak boleh mengandung
Cloride dan bahan lain yang menghasilkan lapisan film additive yang bisa
digunakan antara lain Rheobuild 716 (dosis:0,80 liter per 100 kg cement),
tricosal VZ 020 ( dosis : 0.3 % berat cement)
2. Cara penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
produsen bahan-bahan tersebut.
3. Penyimpangan dari ketentuan diatas harus dengan persetujuan Konsultan
Perencana.
d. Penyimpanan bahan.
1. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
2. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah
diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari
tanah. Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus
dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, dan jumlahnya tidak boleh
melebihi 5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan cement
baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan, kualitas beton
sesuai dengan yang diminta perencana.
3. Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misal: minyak dan lain-lainnya
k. Perawatan Beton
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas matahari,sehingga tidak terjadi
penguapan yang cepat. Untuk itu beton harus dibasahi terus menerus paling
sedikit 10 hari setelah pengecoran. Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan, harus diperhatikan. Siapkan tenda-tenda untuk keperluan
tersebut.
l. Penyambungan Besi .
Kecuali ditentukan dalam gambar, maka penyambungan besi harus
mengikuti ketentuan dari PBI 1971 dan PB 88 Khusus untuk besi kolom yang
menggunakan diameter 32mm atau lebih, harus digunakan sambungan mekanis
dengan persyaratan sbb:
✓ Kuat tarik dari besi sambungan harus lebih besar dari besi yang
disambung.
✓ Penyambungan tidak boleh dilakukan disatu tempat.
✓ Pemborong harus mengajukan contoh dari besi sambungan berikut
specikasi teknis dari bahan tersebut kepada Konsultan perencana untuk
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 28
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022
mendapatkan persetujuan
m. Tanggung Jawab Pemborong
Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruks sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam specikasi ini dan sesuai dengan
gambar- gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran
Konsultan Manajemen Konstruksi selaku wakil pemberi tugas atau
perencana yang sejauh mungkin melihat /mengawasi menegur atau memberi
nasihat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.
VII. PEKERJAAN BAJA STRUKTURIL
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga kerja, bahan instalasi konstruksi dan
perlengkapan untuk pembuatan (dengan mesin) pembangunan dan pengecatan
semua pekerjaan baja strukturil, termasuk pemasangan alat-alat fixing dan
benda-benda yang terlekat sesuai dengan dokumen tender.
2. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN
Semua pekerja yang diterima untuk melakukan pekerjaan harus ahli (tukang-
tukang) yang berpengalaman dan mengerti benar pekerjaannya. Welder yang
mengerjakan pekerjaan pengelasan harus mempunyai welder qualification G2
yang dikeluarkan oleh badan resmi. Segala hasil pekerjaan mutunya sebanding
dengan standard hasil pekerjaan ahli/ pertukangan internasional yang baik.
3. BAHAN – BAHAN
a. Baja yang dipakai harus sesuai dengan standart internasional yang disetujui.
Untuk seluruh sturuktur baja baja dengan tegangan putus minimal 3700
kg/cm2. Untuk mendapatkan jaminan kwalitas baja yang digunakan
Pemborong harus mengajukan certifikat yang dikeluarkan oleh pabrik baja
yang bersangkutan. Setiap perubahan pemakaian kwalitas baja harus
dengan persetujuan Konsultan Perencana.
b. Digunakan baut dari jenis baut HTB yang sesuai ASTM A-325 ,tidak
berkarat dan dilindungi terhadap karat baik sebelum maupun setelah
terpasang. Hanya digunakan baut dari satu product dengan tanda dan kode
yang jelas terdapat pada bout. Semua bout harus dilengkapi dengan ring yang
sesuai. Semua baut harus dikencangkan dengan kunci momen yang besaran
gaya torsinya sesuai dengan brosur teknis produk ybs. Khusus untuk
sambungan gordeng dipergunakan baut hitam biasa dari ST 37 dengan
tegangan leleh minimal 2400 kg/cm2.
4. PEKERJAAN LAS
a. Elektroda-elektroda harus dari standart internasional (AWS E 6013, JIS
D4313) yang disetujui dan sesuai dengan kwalitas baja yang digunakan dan
ketebalan las yang ditentukan Elektroda harus disimpan ditempat yang
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari elektroda selama masa
penyimpanan. Penggunaan arus listrik untuk pengelasan harus disesuaikan
dengan anjuran yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat elektroda yang
bersangkutan.
b. Pekerjaan las sebanyak mungkin dilaksanakan dibengkel, pekerjaan las
dilapangan harus baik dan tidak boleh dilakukan dalam keadaan basah,
hujan, angin kencang. standar prosedur pengelasan mengikuti standard
A.W.S (American welding society ).
c. Tebal las minimum 0,7 kali tebal pelat/profil yang disambung dan harus
penuh, kecuali bila ditentukan lain dalam gambar.
d. Dalam setiap posisi dimana 2(dua) bagian dari satu benda saling berdekatan
harus dibuat suatu las perapat / pengendap guna mencegah masuknya lengas,
terlepas apakah itu diberikan detailnya atau tidak.
e. Bila las-lasan apapun memerlukan pembetulan maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh konsultan tanpa diberi biaya tambahan.
f. Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan,
berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut .
g. Hanya diperkenankan ada satu sambungan.
7. ERECTION .
Pemborong harus mengajukan cara yang akan digunakan dalam erection
berikut peralatan yang akan digunakan kepada Konsultan. Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Pada saat erection rangka harus dilindungi terhadap
tumbukan, puntiran, dan hal-hal lain yang dapat merusak rangka.
8. TOLERANSI DIMENSI PROFIL
Lebar profil ± 1,50 Mm
Tinggi Profil ± 1,50 Mm
Tebal profil ± 0,50 Mm
Toleransi berat max 5 %
9. GROUTING
Bahan yang digunakan harus mempunyai sifat :
• Tidak susut dalam proses pengeringan maupun setelah kering.
• Mudah mengalir dan mengisi lobang secara baik flowable.
• Kuat tekan setelah mengering minimal 350 kg/cm2.
• Mempunyai daya lekat yang baik terhadap beton maupun baja.
• Penggunaan bahan harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik yang bersangkutan.
• Bahan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/
Konsultan perencana.
Lasusua, 20 September 2022
Dibuat Oleh :
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN
EBIT, ST, MT
Direktur