Anda di halaman 1dari 32

PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA

TAHUN ANGGARAN 2022

PENGADILAN AGAMA LASUSUA


MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(RKS)

TEKNIS
PEKERJAAN:
PERENCANA PEMBANGUNAN
SARANA LINGKUNGAN
KANTOR PENGADILAN AGAMA LASUSUA

LOKASI :
Jl. JENDERAL SUDIRMAN KOTA LASUSUA
KAB. KOLAKA UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN ANGGARAN 2022

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 1


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB I

SYARAT-SYARAT UMUM

A. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku
ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian
ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
Management Konstruksi untuk mendapatkan penyelesaian.

B. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan,
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

C. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota
pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan inii. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak
yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

D. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan
ditapak, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 2
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

Management Konstruksi secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di


tapak setelah Konsultan Management Konstruksi berunding terlebih dahulu dengan
Perencana. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor
untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan
dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian,
lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila
ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam
gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan
Management Konstruksi dan Konsultan Management Konstruksi memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding
terlebih dahulu dengan Perencana.
4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Management
Konstruksi. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung
jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
5. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addenda, berita-berita perubahan dan
gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-
dokumen ini haruss dapat dilihat Konsultan Management Konstruksi dan Direksi
setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 3


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

E. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH


1. Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi,
jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau
Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
2. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Management

3. Konstruksi untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan
Perencana.
4. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Management Konstruksi. Gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan
Konsultan Management Konstruksi. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis
mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
5. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan Dokumen Kontrak.
6. Konsultan Management Konstruksi dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-
singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat.
7. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Management
Konstruksi dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh sampai disetujui.
8. Persetujuan Konsultan Management Konstruksi terhadap gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh, tidak membebaskan K ontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan
secara tertulis kepada Konsultan Management Konstruksi.
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 4
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

9. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh


yang harus disetujui Konsultan Management Konstruksi dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Management Konstruksi
dan Perencana.
10. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh- contoh harus dikirimkan kepada Konsultan
Management Konstruksi dalam dua salinan, Konsultan Management Konstruksi akan
memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau
“Telah Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu salinan ditahan oleh
Konsultan Management Konstruksi untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan
kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau
yang bersangkutan lainnya.
11. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Management Konstruksi hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau
barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga
harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama
seperti butir di atas.
12. Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada
Konsultan Management Konstruksi dan Perencana.

13. Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog kepada


Konsultan Management Konstruksi dan Perencana menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

F. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Management Konstruksi, bahwa
semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali
ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan
baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 5


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Management Konstruksi, bahwa


pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor sepenuhnya.

G. NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu jenis
bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk
barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor
harus sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan
bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri
alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan
menunjukkan pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy
dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).

H. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau
cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah
yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah
disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai
tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

I. SUBSTITUSI
[

1. Produk yang disebutkan nama pabriknya :


CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 6
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

Material, peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yaang lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan
nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara
tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya
menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemilik/Perencana.

J. MATERIAL DAAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan
material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan
cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan,
dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap
personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan
khusus ataupun mempunyai
pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

K. KLAUSUL DISEBUTKAN KEMBALI


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada
butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian
lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau
terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot
teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek
dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 7
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

khusus seperti patent dan lain-lain.

L. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini,
harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat
dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana/Konsultan Management Konstruksi.

M. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN


1. Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin,
bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalulintas, baik
baik kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2. Orang-orang yang tidak berkepentingan :
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yangg
bertugas dan para penjaga.
3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan
dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan
operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.
Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 8
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.
5. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke
lokasi. Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang
berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai
tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah
dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.

N. PERATURAN HAK PATENT


Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua “claim” atau tuntutan,
biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau
nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang dipergunakan dalam
proyek ini.

O. I K L A N
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan
(batas)) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

P. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG DIGUNAKAN


1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. Keppres 84 tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya.
b. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 9


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

c. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan


Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ).
d. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
e. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
f. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979k dan PLN
setempat.
g. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi
Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.
h. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).
i. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
j. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.
k. Peraturan Muatan Indonesia.
l. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula
:
✓ Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui Direksi.
✓ Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
✓ BoQ yang merupakan harga kesepakatan yang ditawarkan kontraktor kepada
pemilik.
✓ Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
✓ Berita Acara Penunjukkan.
✓ Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
✓ Surat Perintah Kerja (SPK).
✓ Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
✓ Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
✓ Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 10


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB II
PEK. PERSIAPAN/PENDAHULUAN

A. PEMBERSIHAN TAPAK PROYEK


1. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.
2. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.

B. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI


1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenaai peil ketinggian
tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya.
2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadii antara gambar dan bangunan yang ada dan
keadaan lapangan (Existing) yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada
Perencana/Konsultan Management Konstruksi untuk dimintakaan keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana/Konsultan Management
Konstruksi selama pelaksanaan proyek.
5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 11


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

C. PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK)


1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kelas III uk. 5/7, tertancap di tanah
sehingga tidak bisa digerak-gerakan, dan disesuaikan dengan bangunan yang telah ada.
2. Papan patok ukur dibuat dari kayu kayu Kelas III, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20
cm lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain
oleh Konsultan Management Konstruksi.
4. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 30 cm dari as pondasi terluar. Setelah selesai
pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Management Konstruksi.
5. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor

D. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR & DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA


1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur,
minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Management Konstruksi.
2. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari Genset Capasitas
8000 HP atau sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan
daya sekurang-kurangnya (minimum) 20 KVA. Penggunaan diesel untuk pembangkit
tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan
Konsultan Management Konstruksi. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor
Konsultan Management Konstruksi.

E. PEKERJAAN PENYEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


1. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat
pemadam kebakaran (fire extinguisher) YAMATO lengkap dengan isinya, dengan
jumlah sekurang-kurangnya minimal 4 (empat) tabung, masing-masing tabung
berkapasitas 15 Kg.
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 12
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

2. Apabila pelaksanaan “pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam kebakaran


tersebut menjadi hak milik Pemberi Tugas”.

F. DRAINAGE TAPAK
1. Dengan mempertimbangkan keadaan topographi/kontur tanah yang ada di tapak,
Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan Air
yang ada.
2. Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke
3. saluran yang sudah ada dilingkungan daerah pembuangan.
4. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan
Management Konstruksi.

G. PEMBUATAN KANTOR SEMENTARA


1. Ukuran luas Kantor Kontraktor Los kerja, disesuaikan dengan kebutuhan Kontraktor
dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta dilengkapi dengan
pemadam kebakaran, minimal seluas 9 m2 untuk kebutuhan kantor.

H. PEMBUATAN GUDANG DAN BARAK KERJA


1. Ukuran Gudang dan Barak Kerja tempat simpan bahan, disesuaikan dengan kebutuhan
Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan, minimal seluas 9 m2
untuk kebutuhan gudang dan barak kerja.
2. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan kotak
simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan
tidak tercampur.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 13


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

I. PAPAN NAMA PROYEK


1. Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama-nama
Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Management Konstruksi, Kontraktor.
2. Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan
Konsultan Management Konstruksi.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 14


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB III
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

I. ADUKAN DAN PASANGAN

A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
a. Adukan untuk paving blok.
b. Pasangan paving blok untuk halaman kantor dan area parkir
c. Pasangan untuk arsitektur .
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan pasangan paving blok.
b. Pekerjaan Arsitektur.
c. Pekerjaan Waterproofing.
3. Standard.
a. NI-3, Standard untuk pasir.
b. NI-8, Standard untuk P-C.
c. NI-10, Standard untuk Pasangan bata.
d. PUBI-9 Standard untuk air agregate.
e. ASTM : C144, Agregate for masonry mortar.
f. C150, Portland cement C270, Mortar for unit masonry.

B. BAHAN/PRODUK
1. Portland Cement :
ASTM C150 type V dan NI-8 jenis semen merk Tonasa.
2. Agregates :
Standard type pasangan, ASTM C144 bersih, kering dan terlindung dari minyak dan noda.
Air Bebas dari minyak, alkali organik.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 15


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

C. PELAKSANAAN
1. Dimana diperlukan, menurut Konsultan Management Konstruksi, pemborong
harus membuat shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan
pasangan.
2. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan.
Adukan dilaksanakan sesuai standard spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk Perencana/Konsultan Management Konstruksi.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar arsitektur, terutama gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
4. Material untuk adukan harus diukur yang sebenarnya dan menggunakan kotak
(boxes) pengukuran yang akurat.
5. Penggunaan bahan additive harus disetujui oleh perencana dan digunakan sesuai
dengan ketentuan dari pabrik.

II. PEKERJAAN PAVING BLOK


A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail
yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar .
2. Pekerjaan yang berhubungan Pekerjaan Adukan dan Pasangan.
3. Standard.
✓ Paving blok harus memenuhi Standart
✓ Semen Portland harus memenuhi NI-8.
✓ Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
✓ Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 16


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

B. BAHAN/PRODUK
1. Paving blok yang digunakan harus dengan kualitas terbaik yang di setujui
konsultan management konstruksi yang berbentuk persegi empat Beton K-300

C. PELAKSANAAN
1. Sebelum melaksanakan pemasangan paving blok kepadatan tanah harus benar-
benar padat dan rata sehingga diperoleh kepadatan tanah yang maksimum.
pemadatan tanah menggunakan alat stamper atau timbis.
2. Pasir urug bawah paving blok yang disyaratkan harus merupakan permukaan
yang keras, bersih dan bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya yang
dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan
minimal 15 cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehingga diperoleh
kepadatan yang maksimal.
3. Setelah pengurukan pasir dilanjutkan dengan pasangan paving blok
4. Pemasangan paving blok disesuaikan dengan standar pemasangan paving blok

III. PLESTER DAN SCREEDING


A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat
diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar sebagai penutup pasangan bata dan kolom yang tidak ekspose
dan alas lantai finishing.
2. Pekerjaan yangg berhubungan
a. Pekerjaan Batu Bata

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 17


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

b. Pekerjaan Sealant
3. Standard
a. ASTM : American Society for Testing and Material, USA
C144 : Anggreate for Mansonry Mortar.
C150 : Portland Cement
C631 : Bonding Compounds for Interior Plastering
b. PCA : Portland Cement Association, USA.
Plesterer’s Manual, PVB 1962.
c. PBI 1971 ( NO-2)
d. Peraturan Cement Portland Indonesia 1972 (NI-8)
4. Persetujuan
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh bahan
plester/screeding untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

B. BAHAN
1. Semen yang memenuhi persyaratan ASTM C-150.
2. Air untuk campuran plester harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak, asam, zat
nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi pengikatan awal
plester/screeding.
3. Zat tambah (admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan
Konsultan Pengawas.
4. Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak.

D. PELAKSANAAN
1. Untuk plesteran cerb beton minimal tebal 15 mm
2. sambungan antara plesteran harus dibuat rapi sehingga tidak nampak adanya
selisih ketebalan, pada satu bidang

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 18


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

E. TESTING AND COMITIONING


1. Plesteran dianggap layak untuk ditandatangani pihak konsultan manajemen
konstruksi, apabila plesteran rata dan tidak bergelombang.
2. Pengujian plesteran dilakukan pada malam hari atau pada kondisi kondisi gelap
dengan peralatan senter yang disediakan oleh kontraktor, yang disorotkan ke
plesteran dengan arah sejajar bidang dinding.
3. Toleransi gelombang dinding akan dikoordinasikan dengan pengawas dan
pemilik proyek.

IV. PEKERJAAN CERB BETON DAN SALURAN PEMBUANGAN


A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan saluran-saluran drainase horizontal dari
bangunan dan tapak ke saluran kota yang tersedia.
b. Pengadaan dan pemasangan bak-bak kontrol pada pembelokan pipa,
perubahan ukuran pipa dan pada jarak-jarak tertentu.
c. Pengadaan dan pemasangan bak untuk sewage sumpit secara lengkap
berikut kontrol operasi pompa.
d. Pengurusan segala perijinan yang dilakukan ke Instansi yang berwenang
untuk penyambungan/pembuangan saluran dan untuk pembuatan saluran
air hujan diluar tapak.
B. BAHAN / PRODUK
1. Semen Portland
2. Pasir pasangan
3. Untuk bak kontrol dan pekerjaan-pekerjaan beton lainnya syarat-syaratt bahan
harus sesuai dengan syarat-syarat untuk pekerjaan Beton Non Struktural.
C. PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan shop drawing
kepada Konsultan Pengawas. Shop Drawing tersebut harus mempelihatkan
dengan lengkap ukuran dimensi lokasi, elevasi, kemiringan dari saluran dan
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 19
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

bak-bak kontrol, gambar-gambar tersebut harus dibuat dalam skala yang


cukup besar sehingga memudahkaan pemeriksaan dan pelaksanaan.
2. Galian Tanah
✓ Dinding galian tanah dibuat dengan kemiringan yang cukup, disesuaikan
dengan keadaan/kondisi setempat, dalam hubungan untuk menghindarkan
keruntuhan, terutama waktu musim hujan.
✓ Ukuran dan kedalaman galian dengan pengarahan Konsultan Pengawas,
jika ada perubahan.
3. Urugan Pasir
Sebelum saluran dipasang, dasar galian harus diurug dengan pasir setebal 15
cm.
4. Penanaman Pipa
✓ Pipa diletakan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi
sesuai dengan liner ggraade yang tertera pada gambar.
✓ Landasan pasir dibawah pipa dibuat tebal 10 cm pada posisi dibawah
sambungan harus disediakan alur ukuran 5 x 15 cm sehingga pipa
mendapat tekanan merata.
✓ Urugan pasir dilakukan pada posisi-posisi pipa sampai tinggi setengah
pipa dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama
pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula, tidak boleh
terjadi pergeseran.
✓ Pemadatan hanya boleh dilakukan pada posisi sebelum menyebelah pipa
saja. Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa
tertanam tidak kurang dari 60 cm.
5. Selama tidak ditentukan lain, persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton dan
pekerjaan sipil lainnya mengikuti persyaratan pada pekerjaan struktur dan
arsitektur.
6. Saluran dibuat miring dengan gradasi kemiringan yang konstan sepanjang
saluran sesuai dengan yang tertera pada gambar.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 20


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR

I. PEMBERSIHAN LAPANGAN (CLEARING)


a. Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Konsultan Perencana
maka seluruh pohon-pohon termasuk akarnya, semak-semak dan akar-akar pohon
dalam daerah batas pekerjaan harus dibersihkan dan ditebang.
b. Bila Konsultan Manajemen Konstruksi / Konsultan Perencana memerintahkan bahwa
pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanaman ornamen tertentu dipertahankan,
maka pohon-pohon / tanaman-tanaman termaksud harus dijaga terhadap kerusakaan.
Pohon-pohon yang harus disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak
merusak pohon-pohon lain serta tanaman yang harus dipertahankan.
c. Pada pelaksanaan pembersihan Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus berhati hati
untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda
lainnya.
d. Kecuali ditetapkan lain oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Konsultan Perencana,
maka bangunan yang ada saat ini di bongkar keseluruhan samapai dengan struktur
eksisting, sehingga tidak ada ladi struktur eksisting yang mengganggu penempatan
struktur baru.

II. PEKERJAAN GALIAN (EKSKAVASI)


1. Sebelum pelaksanaan Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus membuat rencana detail
dari sistem ekskavasi berikut analisa kestabilan galian berdasarkan rencana yang telah
digariskan pada dokumen tender. Rencana detail harus memuat :
✓ Urutan pelaksanaan.
✓ Pengaturan lahan kerja.
✓ Gambar detail dari prasarana penunjang (acces road, penempatan peralatan
ekskavasi).
✓ Rencana tenaga dan peralatan (Man- power dan equipment schedule).
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 21
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

✓ Sirkulasi alat angkut dalam site.


2. Rencana kapasitas galian / hari.
a. Penggalian tanah tidak boleh menggangu stabilitas lereng galian dan bangunan
yang telah ada, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus melakukan tindakan
pengamanan untuk menjaga stabilitas lereng galian dan bangunan yang telah ada.
Jika pada pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong memandang perlu
diadakan perubahan tahapan ekskavasi sesuai dengan methode kerja dan peralatan
yang dimiliki, maka Pelaksana Kedalaman penggalian harus sesuai dengan peil
rencana yang tertera pada gambar rencana dan dilakukan berdasarkan peil dari
Bench Mark yang telah dibuat.
b. Patok-patok referensi harus dijaga supaya tetap berdiri sampai pekerjaan selesai.
c. Tanah hasil galian harus ditumpuk pada penimbunan sementara pada area
penimbunan sementara yang dinstruksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi,
untuk selanjutnya diangkut keluar proyek. Pembuangan bekas galian tidak boleh
mengotori jalan yang dilalui.
d. Lokasi pembuangan tanah bekas galian harus dicari sendiri oleh Pelaksana
Pekerjaan /Pemborong.

III. PEKERJAAN BETON BERTULANG BIASA.


1. LINGKUP PEKERJAAN
Melengkapi semua tenaga , equipment dan bahan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan beton sesuai dengan dokumen tender.
2. PEDOMAN PELAKSANAAN .
Kecuali ditentukan lain dalam ketentuan ketentuan berikut ini, maka sebagai
dasar code P.B.I.1971 dan PB 88 tetap digunakan.
3. BAHAN DAN CARA PELAKSANAAN
a. Portland cement.
Digunakan portland cement jenis II menurut N.I.8 type I menurut A.S.T.M.“
memenuhi S 400“ menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 22


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

Assosiasi Cement Indonesia. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar


dalam pelaksanaan kecuali dengan persetujuan tertulis Konsultan Manajemen
Konstruksi / Perencana. Pertimbangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan :
1. Tidak adanya stock dipasaran dari brand yang tersebut diatas.
2. Pemborong memberikan jaminan data-data teknis bahwa mutu cement
penggantiannya adalah dengan kualitas yang setara dengan mutu cement
yang tersebut diatas. Batas-Batas pembetonan dari penggunaan cement
berlainan merk harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Agregat .
1. Kualitas aggregates harus memenuhi syarat-syarat P.B.I. 1971
PB.88.“ dan SNI untuk bahan terkait
2. Aggregates kasar berupa koral atau crushed stones yang mempunyai
susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak
porous). Kadar lumpur tidak boleh melebihi dari 1% berat kering.
3. Dimensi maximum dari aggregates kasar tidak lebih dari 2,5 cm dan
tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan. Khusus untuk pile caps, diluar lapis
pembesian yang berat, batas maximum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
4. Untuk bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) dapat
digunakan koral gundu.
2. gregat halus berupa pasir beton baik berupa pasir alam maupun pasir buatan
yang dihasilkan alat pemecah batu dan berbutir keras.
3. Agregat halus harus memenuhi pasal 3.3 PBI 1971
4. Kadar lumpur maximum adalah 4 % dari berat kering.
b. Besi beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi polos dari U - 24.Untuk
mendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya
certificate dari pabrik (melalui suppliers), juga harus ada/dimintakan certificate
dari laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara periodik minimum

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 23


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

2 contoh percobaan ( stress - strain ) dan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.
c. Admixture ( additive )
1. Untuk pembetonan padat harus digunakan Plastisizer yang bersifat
mereduksi pemakaian air, meningkatkan slump tanpa penambahan
air,memperlambat setting time, memperkecil peningkatan temperatur dan
meningkatkan kekuatan akhir beton. Additive tidak boleh mengandung
Cloride dan bahan lain yang menghasilkan lapisan film additive yang bisa
digunakan antara lain Rheobuild 716 (dosis:0,80 liter per 100 kg cement),
tricosal VZ 020 ( dosis : 0.3 % berat cement)
2. Cara penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
produsen bahan-bahan tersebut.
3. Penyimpangan dari ketentuan diatas harus dengan persetujuan Konsultan
Perencana.
d. Penyimpanan bahan.
1. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
2. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah
diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari
tanah. Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus
dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, dan jumlahnya tidak boleh
melebihi 5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan cement
baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan, kualitas beton
sesuai dengan yang diminta perencana.
3. Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misal: minyak dan lain-lainnya

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 24


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

4. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan


lain gradasinya dan diatas lantai kerja ringan untuk meghindari
tercampurnya dengan tanah.
e. Bekisting
1. Type bekisting.
Bekisting yang digunakan dalam bentuk beton, baja, pasangan batu kali
diplester atau kayu. Khusus untuk bagian-bagian yang terlihat harus
digunakan type bekisting yang menghasilkan permukaan yang rata ( fair
finish )
2. Perencanaan.
a. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak
ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung
beban- beban sementara sesuai dengan jalannya kecepatan
pembetonan. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan
sehingga bergeraknya bekisting selama pelaksanaan dapat ditiadakan,
juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan.
Susunan bekisting dan penunjangnya harus teratur, sehingga
memudahkan pemeriksaan.
b. Pada bagian terendah (dari setiap phase pegecoran) dari bekisting
kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk
inspeksi dan pembersihan.
c. Pembongkaran bekisting.
Bekisting/cetakan beton harus dipertahankan hingga beton berumur 14
hari dan mencapai kuat tekan karakteristik minimal 200 kg/cm2.
f. Perancah
1. Perancah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemeriksaan.
2. Perancah harus dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh terhindar dari
bahaya penggerusan dan penurunan.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 25


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

3. Konstruksinya harus kokoh terhadap pembebanan yang akan dipikulnya.


4. Pemborong harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah
persiapan yang perlu, sehubungan dengan pelendutan perancah.
5. Permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil)
dan bentuk yang seharusnya (menurut gambar rencana).
6. Perancah harus dibuat dari baja atau kayu. Pemakaian bambu untuk hal ini
tidak diperbolehkan.
7. Bila perancah itu sebelum atau se lama pekerjaan pengecoran beton
berlangsung menunjukan tanda-tanda adanya penurunan sehingga menurut
pendapat Konsultan Manajemen Konstruksi hal itu akan menyebabkan
kedudukan (peil) akhir tidak akan dapat dicapai sesuai dengan gambar
rencana atau penurunan tersebut akan sangat membahayakan dari segi
konstruksi, maka Konsultan Manajemen Konstruksi dapat memerintahkan
untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan
mengharuskan Pemborong untuk memperkuat perancah tersebut sehingga
dianggap cukup kuat. Akibat dari semua ini menjadi tanggung jawab
pemborong.
8. Gambar rencana perancah dan sistim pondasinya, secara detail harus
diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk diperiksa dan
disetujui.
9. Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum gambar rencana
tersebut disetujui serta perancah telah dianggap cukup kuat dan kokoh
untuk dapat dipergunakan.
10. Setelah mutu beton memenuhi dan umur beton tercapai ( persetu- juan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi) perancah harus dibongkar.
11. Kegagalan pelaksanaan kostruksi perancah, seluruhnya tanggung jawab
Pemborong.
12. Jumlah semen minimum 340 kg per m3 beton, khusus pada pondasi. jumlah
semen tersebut dinaikkan menjadi 360 kg/m3 beton. Dalam kaitan ini baik

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 26


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

jumlah semen minimum maupun kwalitas beton adalah mengikat.


13. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk kedalam mixer.
g. Pengecoran
1. Sebelum pengecoran kontraktor harus mengajukan ijin cor kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi dengan melampirkan volume
pengecoran, mutu beton dan jenis peralatan yang akan digunakan.
2. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segragasi
komponen-komponen beton. Untuk bagian komponen yang tinggi seperti
kolom dan dinding harus digunakan tremi/ corong.
3. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. Ukuran dan jumlah
vibrator harus disesuaikan dengan kondisi bagian yang dicor dan kecepatan
pembetonan.
4. Harus disediakan terpal jika diperkirakan akan terjadi hujan.
h. Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting.
Pembongkaran bekisting dan penempatan sia r-siar pelaksanaan, sepanjang
tidak ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti pasal 5.8 dan 6.5. dari
code P.B.I. 1971. Siar-Siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air
cement tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut
harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.Khusus untuk pekerjaan
basement, pada bagian bagian yang dipersyaratkan kedap air, pemberhentian
pengecoran harus diakhiri dengan pemasangan water stop dari jenis PVC.
i. Penggantian Besi
1. Pemborong harus mengusahakan agar besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
2. Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 27


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

✓ Harus ada persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi


✓ Jumlah besi per-satuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas).
✓ Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar
j. Toleransi Besi
Diameter Variasi berat Toleransi diameter
Dibawah 10 mm max. 7% max. 0,4 mm
10 mm - 16 mm max. 5% max. 0,4 mm
16 mm - 28 mm max. 5% max. 0,5 mm
28 mm - 32 mm max. 4% max. 0,5 mm

k. Perawatan Beton
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas matahari,sehingga tidak terjadi
penguapan yang cepat. Untuk itu beton harus dibasahi terus menerus paling
sedikit 10 hari setelah pengecoran. Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan, harus diperhatikan. Siapkan tenda-tenda untuk keperluan
tersebut.
l. Penyambungan Besi .
Kecuali ditentukan dalam gambar, maka penyambungan besi harus
mengikuti ketentuan dari PBI 1971 dan PB 88 Khusus untuk besi kolom yang
menggunakan diameter 32mm atau lebih, harus digunakan sambungan mekanis
dengan persyaratan sbb:
✓ Kuat tarik dari besi sambungan harus lebih besar dari besi yang
disambung.
✓ Penyambungan tidak boleh dilakukan disatu tempat.
✓ Pemborong harus mengajukan contoh dari besi sambungan berikut
specikasi teknis dari bahan tersebut kepada Konsultan perencana untuk
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 28
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

mendapatkan persetujuan
m. Tanggung Jawab Pemborong
Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruks sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam specikasi ini dan sesuai dengan
gambar- gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran
Konsultan Manajemen Konstruksi selaku wakil pemberi tugas atau
perencana yang sejauh mungkin melihat /mengawasi menegur atau memberi
nasihat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.
VII. PEKERJAAN BAJA STRUKTURIL
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga kerja, bahan instalasi konstruksi dan
perlengkapan untuk pembuatan (dengan mesin) pembangunan dan pengecatan
semua pekerjaan baja strukturil, termasuk pemasangan alat-alat fixing dan
benda-benda yang terlekat sesuai dengan dokumen tender.
2. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN
Semua pekerja yang diterima untuk melakukan pekerjaan harus ahli (tukang-
tukang) yang berpengalaman dan mengerti benar pekerjaannya. Welder yang
mengerjakan pekerjaan pengelasan harus mempunyai welder qualification G2
yang dikeluarkan oleh badan resmi. Segala hasil pekerjaan mutunya sebanding
dengan standard hasil pekerjaan ahli/ pertukangan internasional yang baik.
3. BAHAN – BAHAN
a. Baja yang dipakai harus sesuai dengan standart internasional yang disetujui.
Untuk seluruh sturuktur baja baja dengan tegangan putus minimal 3700
kg/cm2. Untuk mendapatkan jaminan kwalitas baja yang digunakan
Pemborong harus mengajukan certifikat yang dikeluarkan oleh pabrik baja
yang bersangkutan. Setiap perubahan pemakaian kwalitas baja harus
dengan persetujuan Konsultan Perencana.
b. Digunakan baut dari jenis baut HTB yang sesuai ASTM A-325 ,tidak
berkarat dan dilindungi terhadap karat baik sebelum maupun setelah

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 29


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

terpasang. Hanya digunakan baut dari satu product dengan tanda dan kode
yang jelas terdapat pada bout. Semua bout harus dilengkapi dengan ring yang
sesuai. Semua baut harus dikencangkan dengan kunci momen yang besaran
gaya torsinya sesuai dengan brosur teknis produk ybs. Khusus untuk
sambungan gordeng dipergunakan baut hitam biasa dari ST 37 dengan
tegangan leleh minimal 2400 kg/cm2.

4. PEKERJAAN LAS
a. Elektroda-elektroda harus dari standart internasional (AWS E 6013, JIS
D4313) yang disetujui dan sesuai dengan kwalitas baja yang digunakan dan
ketebalan las yang ditentukan Elektroda harus disimpan ditempat yang
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari elektroda selama masa
penyimpanan. Penggunaan arus listrik untuk pengelasan harus disesuaikan
dengan anjuran yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat elektroda yang
bersangkutan.
b. Pekerjaan las sebanyak mungkin dilaksanakan dibengkel, pekerjaan las
dilapangan harus baik dan tidak boleh dilakukan dalam keadaan basah,
hujan, angin kencang. standar prosedur pengelasan mengikuti standard
A.W.S (American welding society ).
c. Tebal las minimum 0,7 kali tebal pelat/profil yang disambung dan harus
penuh, kecuali bila ditentukan lain dalam gambar.
d. Dalam setiap posisi dimana 2(dua) bagian dari satu benda saling berdekatan
harus dibuat suatu las perapat / pengendap guna mencegah masuknya lengas,
terlepas apakah itu diberikan detailnya atau tidak.
e. Bila las-lasan apapun memerlukan pembetulan maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh konsultan tanpa diberi biaya tambahan.
f. Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan,
berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut .
g. Hanya diperkenankan ada satu sambungan.

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 30


PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

h. Semua penyambungan profil harus dilaksanakan dengan las tumpul / Full


Penetration Butt Weld.
i. Harus diajukan bersamaan dengan pengajuan Shop Drawing.
j. Pada pekerjaan dimana akan terjadi lebih dari satu lapisan las, maka lapisan
terdahulu harus dibersihkan dari kerak-kerak las, percikan percikan logam
sebelum memulai lapisan yang baru.
k. Pengujian Las Pengujian atas kwlitas pengelasan dilakukan dengan methode
Non destructive test yaitu dengan Ultra sonic test. Jumlah tempat pengujian
ditetapkan 1 % dari total panjang las . Tempat tempat pengujian ditentukan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi setelah pengelasan selesai.

5. NOTASI & TOLERANSI .


Semua yang dinyatakan dalam gambar untuk baut M adalah diameter baut,
sedang diameter lubang baut adalah diameter baut ( M + 0.50 mm). Kalau
diameter lubang lebih besar dari diameter baut + 0.5 mm maka harus dilas
ring yang tepat pada lubang yang kebesaran tsb (dilas penuh) baru dipasang
bautnya.

6. BAR PABRIK ( Shop Drawing )


Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Pemborong
berkewajiban memeriksa/ membandingan kecocokan antara masing-masing
gambar yang diberikan. Gambar pabrik (shop drawing) yang terperinci harus
dibuat oleh Pemborong secara teliti. Pemborong bertanggung jawab atas semua
ukuran-ukuran yang dicantumkan pada shop drawing .Shop drawing harus
memberikan informasi jang jelas tentang bagian bagian struktur, termasuk
lokasi, type dan ukuran profil, bout, las. Shop drawing harus memperhatikan
working drawing yang diberikan dan harus mendapat persetujuan perencana lebih
dahulu sebelum dilaksanakan. Shop drawing harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas minimal satu minggu sebelum pelaksanaan fabrikasi
dimulai.
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 31
PEMBANGUNAN SARANA LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA LASUSUA
TAHUN ANGGARAN 2022

7. ERECTION .
Pemborong harus mengajukan cara yang akan digunakan dalam erection
berikut peralatan yang akan digunakan kepada Konsultan. Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Pada saat erection rangka harus dilindungi terhadap
tumbukan, puntiran, dan hal-hal lain yang dapat merusak rangka.
8. TOLERANSI DIMENSI PROFIL
Lebar profil ± 1,50 Mm
Tinggi Profil ± 1,50 Mm
Tebal profil ± 0,50 Mm
Toleransi berat max 5 %
9. GROUTING
Bahan yang digunakan harus mempunyai sifat :
• Tidak susut dalam proses pengeringan maupun setelah kering.
• Mudah mengalir dan mengisi lobang secara baik flowable.
• Kuat tekan setelah mengering minimal 350 kg/cm2.
• Mempunyai daya lekat yang baik terhadap beton maupun baja.
• Penggunaan bahan harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik yang bersangkutan.
• Bahan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/
Konsultan perencana.
Lasusua, 20 September 2022
Dibuat Oleh :
CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN

EBIT, ST, MT
Direktur

CV. BOLLARD MITRA KONSULTAN 32

Anda mungkin juga menyukai