SPESIFIKASI TEKNIS
1.1 UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik - baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan
beserta uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan
didalam buku ini.
Bila terdapat ke-tidak jelasan dan/atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencanaan atau Pengawas
untuk mendapatkan penyelesaian.
1.8 CONTOH-CONTOH
1. Contoh - contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh - contoh tersebut
diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap
bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang Akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti.
Contoh - contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas
atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik
kualitas maupun sifatnya.
2. Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang - barang contoh ( sample ) dari
material yang akan dipakai / dipasang, untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas.
3. Barang - barang contoh ( sample ) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti
/sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang - barang / material –
material tersebut.
4. Untuk barang - barang dan material yang akan didatangkan ke site ( melalui
pemesanan ), maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan : Brochure, katalogue,
gambar kerja atau shop drawing, konster dan sample,yang dianggap perlu oleh
Perencana / Pengawas dan harus mendapatkan persetujuan Perencana /
Pengawas.
1.9 SUBTITUSI
Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data - data yang lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk - produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus
mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya katalog
dan selanjutnya menguraikan data - data yang menunjukan secara benar bahwa
produk - produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan
kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari pemilik / Perencana / Pengawas.
1.15 IKLAN
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam
sempadan (batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi
Tugas.
1.16 PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat - syarat ( RKS ) ini, berlaku dan mengikat ketentuan - ketentuan
dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. Keppres 29 / 1984 dengan lampiran - lampirannya.
b. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia
atau Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van
Openbare Warken ( AV ) 1941.
c. Keputusan - keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase
Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ).
d. SNI 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
1726-2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
e. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton. Untuk Bangunan Gedung - SNI-03-2847-
2002
f. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga kerja.
g. Standar Nasional Indonesia 0225:2011/Amd1:2013 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
h. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi
Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.
i. Peraturan konstruksi Kayu Indonesia SNI 7973:2013
j. Peraturan Semen Portland Indonesia NI - 08.
k. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.
l. Peraturan Muatan Indonesia.
m. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983.
n. Peraturan Pengecatan NI - 12.
o. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan /
Instansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula.
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan
oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar - gambar detail yang diselesaikan
oleh Kontraktor dan sudah disahkan / disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat - syarat Pekerjaan.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukan.
e. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja ( SPK )
g. Surat Penawaran beserta lampiran - lampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan ( Tentative Time Schedule ) yang telah disetujui.
i. Kontrak / Surat Perjanjian Pemborongan.
1.1 U M U M
Ruang Lingkup.
Kontraktor harus menyiapkan semua bahan dan tenaga kerja yang diperlukan.
Kontraktor harus menyiapkan, membuat dan membongkar semua cetakan dan
perancah beton cor yang Diperlukan.
Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat dan mengajukan perhitungan dan gambar kerja
kepada KONSULTAN PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
Standard
Semua bahan dan konstruksi, jika tidak diberi catatan khusus harus memenuhi
standard yang umum dipakai di Indonesia PBI-NI-2-1971 (Peraturan Beton
Bertulang 1971), ACI- 347 (Recommended Practice for Concrete Formwork), PUBI-
1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan). Jika persyaratan yang tersebut diatas
tidak cukup memadahi, maka konstruksi harus disesuaikan dengan standard
Internasional yang diakui dan dapat diterima oleh KONSULTAN PENGAWAS.
1.2 BAHAN
Semua balok-balok kayu dan multipleks untuk cetakan harus bahan baru. Permukaan
dan bahan cetakan harus licin, bebas dari celah dan kotoran. Hal tersebut diatas
berlaku untuk sistim konvensional maupun bekisting siap pakai.
1.3 PELAKSANAAN
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh, stabil dan dapat
memikul beban-beban vertikal dan horizontal, dan beban-beban pelaksanaan lainnya
yang mungkin terjadi. Kontraktor harus memperhitungkan penurunan atau
lendutan dari perancah dimana tidak tidak boleh lebih dari 1/400 bentang dan
mempertimbangkan langkah-langkah seperlunya sehubungan dengan kedudukan garis
permukaan (level) yang disyaratkan; pada akhir pekerjaan beton Bekisting harus
menghasilkan konstruksi yang sesuai dengan bentuk dan level yang sesuai dengan
gambar-gambar rencana.
Bila tidak ditentukan lain dalam gambar, cetakan dibuat dengan “camber” pada tengah
bentang sebagai berikut :
Balok dan pelat = 0.2 % dari bentang yang bersangkutan Cantilever (balok dan pelat) = 0.4 %
dari bentang yang bersangkutan Cetakan harus diberi ikatan-ikatan secukupnya sehingga
dapat terjamin kedudukan dan bentuknya. Khusus untuk cetakan kolom, dinding dan balok
tinggi harus diadakan perlengkapan-perlengkapan untuk menying-kirkan kotoran-kotoran,
serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, kawat pengikat dan lainnya. Pekerjaan pengecoran
beton boleh dilaksanakan hanya setelah diinspeksi dan disetujui oleh KONSULTAN
PENGAWAS.
Namun demikian bila ada cetakan dan perancah/bekisting yang menurut
KONSULTAN PENGAWAS membahayakan atau tidak memadai selama pekerjaan
pengecoran beton berlangsung, maka KONSULTAN PENGAWAS dapat
menginstruksikan kepada Kontraktor untuk memperkuat/memperbaiki atau
membongkar dan mengulangi pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan tersebut.
Semua biaya yang timbul merupakan tanggung jawab Kontraktor. Perancah harus
diinspeksi secara rutin selama pengecoran beton berlangsung untuk mengetahui
lebih dini jika terjadi perlemahan pada sistim cetakan dan perancah yang
menyebabkan terjadinya perubahan kedudukan, ketidak-stabilan dan perubahan
bentuk. Jika hal ini terjadi, pekerjaan pengecoran harus segera dihentikan dan
Kontraktor diwajibkan untuk memperkuat, memperbaiki atau membongkar dan
mengulangi pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan tersebut jika kerusakan tidak
dapat diperbaiki. Semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Cetakan harus kokoh dan cukup kedap air, sehingga dijamin tidak timbul sirip atau
adukan keluar pada sambungan atau cairan keluar dari beton. Cetakan harus terbuat
dari bahan- bahan yang tidak mudah menyerap air dan harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga mudah dapat dilepaskan dari beton tanpa menyebabkan
kerusakan pada beton pada saat pembongkaran dan tanpa harus memindahkan
penunjang utama yang masih diperlukan selama waktu perawatan. Perancah dan
cetakan harus sesuai dengan ukuran, bentuk dan kedudukan vertical maupun
kedudukan horizontal, dan harus dilengkapi dengan block-out untuk lubanglubang
atau opening, chamfers dan detail-detail lainnya yang ditunjukkan dalam gambar
gambar rencana arsitektur, struktur dan M&E.
1.5 PEMBONGKARAN
Pembongkaran cetakan harus sesuai dengan ketentuan dalam Bab 5.8 PBI-NI-2-
1971. Seluruh bagian dari cetakan yang sudah dapat dibongkar harus dilepas dengan
tenaga statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada beton. Pemasangan
kembali penunjang atau re-shoring harus dilakukan segera setelah pembongkaran
cetakan dan harus tetap ditempat sampai beton mencapai kriteria kekuatan umur 28
hari dan sampai seluruh pekerjaan pengecoran beton 3 lantai diatasnya selesai
dilaksanakan.
PENGERASAN
BAGIAN
SECARA NORMAL
1. Kolom, dinding dan sisi balok 24 jam
2. Dasar cetakan pelat dan balok
(Prop/penumpu masih terpasang) 7 hari
3. Prop/penumpu pelat dan balok 14 hari
4. Prop/penumpu pelat dan balok kantilever 28 hari
Apabila cetakan dan perancah untuk pelat dan balok dibongkar setelah hari ke 14,
panel pelat dan balok tersebut harus tetap ditunjang (re-shored) setempat-setempat
yang posisinya harus direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan dari
KONSULTAN PENGAWAS.
2.1 U M U M
1. Ruang Lingkup.
Kontraktor harus menyiapkan, membengkokkan dan memasang pembesian sesuai
dengan apa yang tercantum didalam gambar dan apa yang dijelaskan didalam
spesifikasi.
Dalam pekerjaan pembesian termasuk semua pemasangan kawat beton, kaki
ayam untuk penyanggah tulangan agar didapat ketebalan penutup atau selimut
beton yang akurat, penyediaan dan pemasangan batang-batang “dowel” atau
angkur-angkur yang ditanam dalam beton seperti yang disyaratkan didalam gambar
dan segala hal lainnya yang perlu untuk menghasilkan pekerjaan beton yang baik.
2. Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan semua detail,
posisi dan ukuran pembesian, daftar pembesian dan gambar pembengkokan
dan menyerahkannya pada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan dari
KONSULTAN PENGAWAS.
3. Standard
Detail dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar standar
detail,catatan - catatan pada gambar dan peraturan atau standard yang
berlaku seperti SK SNI T-15-1991-03 (Tatacara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung), PBI-1971 (Peraturan Beton Indonesia), SII- 0136
(Standard Industri Indonesia – Baja Tulangan Beton), ACI-301 (Specification
for Structural concrete of Building), ACI-315 (Manual of Standard Practice for
Reinforced Concrete), ACI- 318 (Building Code Requirements for Reinforced
Concrete).
2.2 BAHAN
Besi beton yang dipakai adalah besi beton ulir (deformed bar) dengan tegangan
leleh 4200 kg/cm² (BJTD-42) dan besi beton polos (plain bar) dengan tegangan leleh
2400 kg/cm² (BJTP-24) seperti yang tertera didalam gambar dengan ukuran diameter
dalam metrik, sesuai dengan SII 0136-84.
Semua besi beton harus berasal dari satu pabrik yang telah disetujui oleh KONSULTAN
PENGAWAS dan setiap pengiriman baja tulangan harus disertai sertifikat hasil uji
tarik, lengkung dan analisa kimia dari pabrik.
Untuk setiap pengiriman atau 30 ton harus diambil secara acak 3 benda uji untuk setiap
jenis ukuran dimana 2 benda uji untuk pengujian tarik dan satu benda uji untuk
pengujian lengkung di laboratorium independen yang ditunjuk oleh KONSULTAN
PENGAWAS. Bilamana dianggap perlu, Pengawas dapat meminta untuk menambah
jumlah benda uji tersebut.
Jenis atau merk sambungan yang akan digunakan harus yang memenuh syarat
dan harus disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS.
3.1 U M U M
Ruang Lingkup.
Kontraktor harus menyiapkan semua gambar kerja, bahan dan tenaga kerja yang
diperlukan.
Kontraktor harus merencanakan, membuat dan melakukan test untuk
mendapatkan design campuran beton yang baik dan sesuai dengan yang
disyaratkan.
Kontraktor harus melaksanakan pengecoran beton termasuk pemasangan semua
alat-alat, pipa-pipa, selubung-selubung dan lainnya yang tertanam dalam beton.
Kontraktor harus memelihara, memperbaiki, menyelesaikan dan mengerjakan
semua pekerjaan dan pekerjaan tambahan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang
sesuai dengan gambar rencana.
Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat dan mengajukan gambar kerja kepada KONSULTAN
PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Kontraktor harus memperbaiki gambar-gambar kerja sesuai dengan semua
perubahan yang dilakukan di lapangan (As-built) dan menyerahkan kepada
Pengawas pada akhir waktu pelaksanaan.
Standard
Semua bahan dan konstruksi harus memenuhi standard yang umum dipakai di
Indonesia : PBI-NI-2- 1971 (Peraturan Beton Bertulang 1971), SK SNI T-15-1991-03
(Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), PUBI-1982
(Persyaratan Umum Bahan Bangunan), NI-8 (Peraturan Semen Portland
Indonesia), SII (Standard Industri Indonesia), ACI 318 (Building code requirement
for Reinforced Condrete), ACI 301 (Specification for Structural Concrete for
Buildings) dan ASTM (American Society for Testing and Materials)
3.2 BAHAN
Portland Cement (PC)
Semua PC yang digunakan harus portland cement yang memenuhi standard internasional
dan memenuhi persyaratan Portland Cement type I yang ditentukan dalam ASTM C-150,
NI-8, PUBI 1982 atau sesuai SII-0013-82.
Kontraktor harus menggunakan jenis dan merk semen yang digunakan dalam
menentukan rencana campuran beton dan telah diuji pada saat pembuatan campuran
beton percobaan (trial design mix).
Agregat
Agregat kasar dapat berupa kerikil hasil desintergrasi alami dari batuan-batuan atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan besar butir lebih dari
5 mm. Koral harus keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih tidak lebih
dari 20%, bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca) dan tidak
mengandung lumpur lebih dari 1% (terhadap berat kering) dan bahan lain yang
merusak beton, seperti zat-zat reaktif alkali. Agregat halus untuk beton dapat
berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa
pasir buatan yang dihasil oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-
butir yang tajam dan keras, tahan lama dan bersih serta tidak mengandung lumpur
lebih dari 5% (terhadap berat kering) atau bahan-bahan organis atau lainnya yang
merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang cukup banyak, yang akan memperlemah
kekuatan beton. Pasir laut tidak boleh digunakan. Agregat kasar dan agregat halus
harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada Bab 3 - PBI-NI-2-1971, atau daftar
berikut :
Mutu Beton
Mutu beton yang dipergunakan adalah : K-225
Beton struktural K-225 (Sloof, pelat lantai, balok dan kolom). Beton non struktural
K175, meliputi beton lintel, topi beton, meja beton dan kolom praktis.
Jumlah Nilai
semen faktor Air-
minimum sementisius
per m3 maksimum
beton (kg)
Beton didalam ruang bangunan :
a. Keadaan keliling non korosif 300 0,4
5
b. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh
kondensasi atau uap korosif 325 0,4
5
Beton diluar ruang Bangunan :
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik 325 0,4
matahari langsung 5
Beton yang
berhubungan dengan
tanah :
a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti- 325 0,4
ganti 5
b. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah 375 0.4
atau air tanah 5
Untuk setiap pengiriman harian beton ready-mixed dari satu batch yang dipilih
secara acak harus diambil benda uji silinder :
Truk pertama : 1 x 4 benda uji
Truk ke 2 sampai 5 : 1 x 4 benda uji
Truk ke 6 sampai ke 10 : 2 x 4 benda
uji Untuk 10 truk berikutnya : 2 x 4
benda uji
Dari setiap set benda uji (4 silinder), satu benda uji digunakan untuk percobaan
kekuatan beton umur 7 hari dan 2 benda uji untuk umur 28 hari, sedangkan
benda uji keempat harus disimpan sebagai cadangan dan digunakan bilamana
hasil uji tekan 28 hari tidak memenuhi syarat. Laporan hasil percobaan tekan
beton tersebut (satu asli dan satu copy) harus diserahkan kepada KONSULTAN
PENGAWAS. Tingkat kekuatan mutu beton tertentu dianggap memenuhi syarat
apabila dipenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam Bab 4.7 PBI-NI-2-1971.
3.4 KEKENTALAN
Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton harus cukup dan tidak boleh
melebihi yang disyaratkan. Waktu pengadukan beton harus diambil tetap dan normal,
sehingga menghasilkan beton yang homogen tanpa adanya bahan-bahan yang
terpisah satu sama lain. Penggetaran dilakukan dengan vibrator untuk mendapatkan
beton yang padat, cukup kedap dan licin permukaannya. Penggetaran yang berlebihan
dapat mengakibatkan segregasi (bleeding) dan harus dihindari. Kekentalan adukan
beton harus ditetapkan menurut percobaan "Standard Test Method for Slump of
Portland Cement concrete" (ASTM C143) atau "Percobaan slump Portland Cement
Beton" (PBI-NI-2-1971).
(cm)
Maksimum Dengan Aditif Maksimum Tanpa
3. Sambungan Beton
Permukaan beton yang akan dicor lagi, dimana pengecoran beton lama telah
berhenti atau terhalang dan Pengawas berpendapat bahwa beton yang baru tidak
dapat bersatu dengan sempurna dengan beton yang lama, dinyatakan sebagai
sambungan beton. Permukaan beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan
dengan semprotan
udara bertekanan (compressed air) untuk memperoleh permukaan yang kasar
dan bebas dari kotoran, bahan yang terlepas atau beton yang cacat dan benda
asing lainnya. Pembersihan dengan compresor diikuti dengan pembersihan
dengan air sebaik-baiknya. Semua genangan air harus dihilangkan dari
permukaan sambungan beton sebelum beton yang baru dicor. Setelah permukaan
beton lama disiapkan, semua sambungan beton harus dilapisi dengan
campuran air dan semen murni dalam perbandingan 1:1 dalam volume atau
bahan perekat beton (concrete bonding agent).
Pengecoran beton harus dilakukan sesegera mungkin sebelum campuran air dan
semen murni atau bahan perekat beton (concrete bonding agent) yang dilapiskan
pada permukaan beton lama belum mengering.
4. Persiapan Pengecoran
Beton tidak diperbolehkan dicor, bila seluruh pekerjaan bekisting dan pekerjaan
penulangan serta pemasangan benda-benda yang tertanam dalam beton belum
selesai dan persiapan serta pembersihan seluruh permukaan tempat pengecoran
belum disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Seluruh permukaan bekisting dan
bagian instalasi yang akan ditanam didalam beton harus dibersihkan terhadap
seluruh kerak beton sebelum beton disekelilingnya atau beton yang berdekatan di-
cor.
Ketepatan tebal penutup beton harus diperhatikan dan untuk itu tulangan harus
dipasang dengan penahan jarak yang memadahi yang terbuat dari beton dengan
mutu minimal sama dengan mutu beton yang akan dicor.
5. Penyingkiran Air
Beton tidak boleh dicor kedalam setiap struktur, sebelum semua air yang
memasuki tempat pengecoran tersebut dikeringkan dengan sebaik-baiknya atau
telah disalurkan dengan pipa atau alat lain. Beton tidak diperbolehkan dicor
didalam air tanpa izin yang jelas dan tertulis dari KONSULTAN
PENGAWAS.Kontraktor juga tidak diperbolehkan tanpa ijin KONSULTAN
PENGAWAS membiarkan air mengalir diatas beton sebelum beton cukup umurnya
dan mencapai pengerasan awal.
3.6 CAMPURAN BETON
Beton yang digunakan harus berupa beton ready-mix dari sumber yang telah disetujui
oleh KONSULTAN PENGAWAS dengan perbandingan campuran sesuai dengan design
mix
yang telah diuji di laboratorium dan disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS.
Takaran campuran serta cara pengiriman/pengangkutannya harus memenuhi
persyaratan didalam PBI- 1971, ACI-304 dan ASTM C94.
Penambahan bahan aditif dalam proses pembuatan beton ready-mix harus sesuai
dengan petunjuk pabrik pembuat aditiv tersebut dan dengan persetujuan dari
KONSULTAN PENGAWAS. Bila diperlukan dua atau lebih jenis bahan aditif maka
pelaksanaannya harus dikerjakan secara terpisah.
3.7 PENGECORAN
1. Pengangkutan dan Pengecoran
Dua puluh empat jam sebelum pengecoran, Kontraktor harus memberikan
pemberitahuan tertulis kepada KONSULTAN PENGAWAS.
Dalam cuaca normal adukan beton harus sudah dituang/dicor tidak lebih dari
90 menit sejak ditambahkannya air dalam campuran semen dan agregat, tetapi
dalam cuaca yang sangat panas (diatas 35° C) tidak boleh lebih dari 60 menit,
kecuali digunakan retarder.
Batas temperatur beton ready-mix sebelum dicor disyaratkan tidak melampaui 38° C.
Beton tidak boleh dicor tanpa ijin KONSULTAN PENGAWAS atau bila keadaan
cuaca hujan atau panas yang dapat menggagalkan pengecoran dan pengerasan
yang baik, kecuali jika telah disiapkan fasilitas-fasilitas untuk hal tersebut seperti
yang ditentukan oleh KONSULTAN PENGAWAS.
Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau kedalam papan
bekisting yang dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya koral dari adukan
beton (segregasi) karena berulang kali mengenai batang pembesian atau tepi
bekisting ketika adukan beton itu dijatuhkan. Dalam hal tersebut, harus
disiapkan corong atau saluran vertikal (tremie) untuk pengecoran agar adukan
beton dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu sama lain.
Bagaimanapun juga tinggi jatuh dari adukan beton tidak boleh melampui 1,5 meter
dibawah ujung corong, saluran atau kereta dorong untuk pengecoran.
Adukan beton harus dicor dengan merata selama proses pengecoran; setelah
adukan dicor pada tempatnya tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2
(dua) meter dalam arah mendatar.
Adukan beton didalam bekisting harus dicor berupa lapisan horizontal yang merata tidak
lebih dari 30 ~ 50 cm dalamnya dan harus diperhatikan agar terhindar terjadinya lapisan
adukan yang miring atau sambungan beton yang miring, kecuali diperlukan untuk
bagian konstruksi miring. Tiap lapisan harus dicor pada waktu lapisan yang sebelumnya
masih lunak.
Bila metoda pelaksanaan pengecoran akan dilakukan tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam PBI 1971, maka Kontraktor harus mengajukan
usulan tersebut 14 hari sebelum pelaksanaan dimulai untuk mendapat
persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.
Sambungan pelaksanaan pada pelat dan balok pada prinsipnya harus ditempatkan
pada sekitar tengah-tengah bentang dari balok dan pelat tersebut. Tetapi pada
balok yang ditengah- tengah bentangnya ada pertemuan atau persilangan dengan
balok lainnya, maka lokasi siar pelaksanaan ditempatkan sekitar 3 lebar balok
persimpangan balok tersebut. Apabila tempat sambungan pelaksanaan tidak
ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana, maka sambungan pelaksanaan
tersebut harus ditempatkan pada tengah-tengah bentang atau tempat lainnya
yang disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS.
Permukaan beton pada sambungan pelaksanaan harus padat dan bersih dari kotoran-
kotoran atau beton yang rapuh dan bilamana dianggap perlu dapat dipasang kawat
ayam. Sebelum melaksanakan pengecoran beton, semua sambungan pelaksanaan
harus dalam kondisi bersih dan basah.
2. Bahan
Waterproofing untuk pemasangan pada pelat lantai daerah basah dan pelat
lantai atap harus memenuhi sesuai dengan persyaratan pabrik dan dapat
dipertanggung-jawabkan.
Lapisan kedap air yang terbentuk harus dapat ditembusi uap air dari beton tanpa
terjadi gelembung- gelembung udara yang dapat merusak lapisan kedap air itu
sendiri.
3. Pelaksanaan
Semua pemasangan harus didasarkan pada prosedur pemasangan dan petunjuk
dari pabrik pembuat bahan-bahan tersebut.
Sebelum pemasangan lapisan kedap air dilaksanakan permukaan beton yang akan
dikenakan bahan ini harus diperbaiki jika ada kerusakkan-kerusakkan, harus
bersih, harus kering dan harus rata.
Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari
produsen/pabrik pembuat terhadap mutu bahan selama minimal 10 tahun.
PASAL 4
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
4.1. KETERANGAN
Pekerjaan pasangan batu kali terutama untuk pondasi pagar serta lantai kerja sloof,
meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan perlengkapan serta peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
4.2. BAHAN
a. Batu belah/ batu kali
Batu belah yang digunakan adalah batu belah yang tidak poreus, bermutu tinggi,
kuat, bersih tidak bercacat yang dapat mempengaruhi mutunya. Sebelum
digunakan harus dimintakan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
b. Adukan
Adukan yang digunakan adalah adukan semen pasir dengan komposisi adukan
yaitu 1pc : 5 pasir untuk pasangan pondasi batu kali. Semen PC yang dipakai
adalah (merk Tiga Roda, Holcim atau yang setaraf produk lokal yang terbaik)
c. Pasir Urug
Pasir urug digunakan untuk alas/dasar pondasi batu kali dengan tebal 5 cm padat.
d. Pasir Pasang
Pasir pasang yang dipergunakan harus pasir yang berbutir (keras dan kekal, kadar
lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%)
4.3. PELAKSANAAN
Pasangan batu kali harus dipasang sesuai dengan gambar pelaksanaan atau
addendanya. Pasangan batu kali harus dilakukan oleh tukang batu yang
berpengalaman.
a. Galian
Bentuk galian untuk pondasi batu kali harus dibuat dengan kemiringan yang
disesuaikan dengan jenis/sifat tanah setempat untuk menjaga agar lobang galian
tidak longsor. Galian untuk pondasi batu kali harus dihindarkan dari genangan
air.
Pondasi batu kali dipasang diatas pasangan aanstamping dengan ukuran sesuai
dengan gambar pelaksanaan. Batu kali dipasang dengan adukan yang cukup dan
penuh pada sela-selanya untuk mencapai kekuatan dan kesatuan. Permukaan
atas pasangan batu kali harus sipat datar.
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR
1.2 BAHAN/MATERIAL
Untuk pemasangan bouwplank menggunakan bahan :
a. Kayu jenis meranti atau setaraf, tebal 3 cm.
b. Kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8 – 10 cm.
1.3 PELAKSANAAN
1. Pembersihan persiapan daerah yang akan dikerjakan.
a. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan. Sampah
yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah
yang akan dikerjakan, harus dihilangkan, atau dibuang dengan cara-cara yang
disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS. Semua sisa-sisa tanaman seperti
akar-akar, rumputrumput dan sebagainya, harus dihilangkan sampai
kedalaman 0,5 m di bawah tanah dasar/permukaan.
b. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun
terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa sisa
tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan
dikemudian hari.
c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwlank)
termasuk pekrjaan Kontraktor dan harus dibuat dari kayu jenis meranti
atau setaraf dengan tiang dari kaso atau dolken dengan jarak 2 meter satu
sama lain. Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sipat
datar (waterpass).
d. Segala pekerjaan pengukuran. persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
e. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa
pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman.
- Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keteranganketerangan
mengenai peil tanah, letak batas- batas tanah dengan alatalat yang sudah
ditera kebenarannya oleh Konsultan KONSULTAN PENGAWAS/Pengawas.
- Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
- Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alat-alat waterpass/teodolith.
- Kontraktor harus menyediakan tedolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemerikasaan Konsultan Pengawas.
- Pengukur sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang
menyatakan as- as dan atau level/peil-peil dengan warna yang jelas dan
tidak mudah hilang jika terkena air/hujan.
2. Pekerjaan Galian
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan.
b. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini
harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir,
disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang
waterpass.
c. Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa
air atau pompa Lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus,
untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
d. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian
agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang
sementara atau lereng yang cukup.
e. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan
terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian
yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut
sehingga dapatdijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami
kerusakan.
f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian,setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada
setiapsaat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
g. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan
memenuhi syarat- syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara
berlapislapis
dengan penimbrisan lubang-lubang galian yangterletak di dalam garis
bangunan harus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi
serta dipadatkan sampai mencapai 95 % kepadatan maksimum yang
dibuktikan dengan test lab.
h. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk
dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui
dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita
kerusakan harus direparasi/diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya
sendiri.
i. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor,
Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa
perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.
j. Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah
tanah dan teletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar
lapangan ke tempat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas atas tanggungan
Kontraktor.
3. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan
Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah
dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan sebagi
pemikul beban.
a. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan, juga
seluruh sisa-sisa, puing- puing, sampah-sampah harus disingkirkan dari
lapangan pekerjaan. Seluruhbiaya adalah tanggung jawab Kontraktor.
b. Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian
sehingga dicapai suatu lapisan setebal 20 cm dalam keadaan padat. Tiap lapis
harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug.
c. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat
pemadat/compactor “vibrator type” yang disetujui Konsultan Pengawas.
Pemadatan dilakukan sampai mencapai hasil kepadatan lapangan tidak
kurang dari 95% dari kepadatan Maksimum hasil lab.
d. Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan Proctor.
Kontraktor harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum tehadap
kadar air optimum minimal satu kali untuk jenis tanah yang dijumpai
dilapangan.
e. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu-
batu yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori
PASAL 2 PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
3.2. STANDARD
o SNI 03-2156-1991, Blok beton ringan bergelembung udara (aerated ) dengan proses
otoklaf.
3.3. PERSYARATAN BAHAN
o Bata yang digunakan blok beton ringan dengan kualitas terbaik yang disetujui
Konsultan Perencana konsultan Pengawas , siku dan sama ukurannya tebal 10 x
tinggi 20 x panjang 60 cm.
o Produk : Powerblock, Celcon, Grand elephant
2. Lapisan dasar.
o Gunakan adukan semen instant
o Tebarkan adukan secara merata
4.4. PELAKSANAAN
a. Semua permukaan yang akan menerima plester harus cukup keras dan kasar
untuk menjamin adanya pengikatan (bond) yang baik, bersih dan bebas dari
debu-debu dan barang-barang/materi yang lepas, demikian juga harus
dibasahkan dengan air segera, sebelum pemasangan plester dilaksanakan.
b. Permukaan-permukaan beton yang lama dimana plester baru akan
dipasangkan harus dilukai (hacked)/dibuat kasar untuk memperoleh
penempelan yang sempurna, dibersihkan secara sempurna, dan dibasahi
secepatnya, sebelum pelaksanaan memplester dimulai, dengan memakai
bonding-agent yang sudah disetujui.
c. Plester yang mempunyai ketebalan lebih dari 2 cm harus diaplikasikan lapis
demi lapis, dengan jangka waktu pemasangan setiap lapis tidak boleh melebihi
dari 24 jam. Bonding agent yang sudah disetujui harus dipakai.
d. Permukaan yang akan terbentuk harus datar dan sama rata/tidak melengkung.
Kontraktor harus memakai mistar/penggaris dari metal (metal straight edge)
dengan kepanjangan paling sedikit 1 meter untuk memastikan kerataan/sama
rata, dan penggaris dari metal tersebut harus diadakan supaya Arsitek bisa
memakainya untuk memeriksa hasil pekerjaan pekerjaan.
e. Sambungan-sambungan (joints) yang disebabkan oleh pemasang plester secara
bertahap/interval harus diatur dan ditaruh/dialokasikan supaya retak-retak yang
tidak diinginkan ataupun perubagan- perubahan tekstur pada permukaan, tidak
terlihat.
f. Kontraktor harus memastikan supaya semua conduits/sparing, pipa-pipa, plugs
dan lain-lain berada dalam posisinya yang tepat sebelum memulai pekerjaan
plester supaya pemahatan/pembobokan plester tidak akan terjadi sesudahnya.
g. Semua sudut-sudut internal dan eksternal harus diplester dan harus
dilaksanakan secara rapih untuk mendapatkan sudut-sudut yang
rapih/terbentuk dengan baik, lurus, benar dan tegak lurus.
h. Perhatian yang baik harus ada selama pelaksanaan untuk menghindari plester
yang masih basah jatuh atau bepercikan pada pekerjaan-pekerjaan lainnya,
seperti pada lantai-lantai, pintu-pintu, jendela-jendela, plafond-plafond yang bisa
mengakibatkan timbulnya noda/kotor. Sisa-sisa plester harus dibuang segera
sebelum terjadinya pengerasan dan noda yang permanen.
PASAL 5
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
5.2. STANDAR
1) PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3).
2) ANSI : American National Standard Institute
3) TCA : Tile Council of America, USA. TCA 137.1 - Recommended Standard
Spesification for Ceramik Tile.
Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang dan celah
celah yang terjadi pada permukaan lantai, harus ditutup dengan adukan semen pasir
(tasram) sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.
PASAL 7
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
8.1. PERSYARATAN
Bahan Penutup plafond adalah bahan dari PVC, Gypsum dan Multiplek.
Pemasangan plafond boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang terdapat
di dalam plafond (kabel- kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat-alat penggantung
dan penguat plafond) siap dan selesai dikerjakan.
8.2. PELAKSANAAN
a. Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang
plafond yang rata, datar dan tidak melengkung.
b. Pemasangan plafond harus rata, sambungan-sambungan harus rapi dan kuat.
c. Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi terhadap :
Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang
harus disangga oleh rangka plafond.
Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksanaan / control.
Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnanya alat-alat penggantung,
sehingga plafond menjadi bergelombang karenanya.
Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada
plafond luifel di luar bangunan.
Untuk itu harus ada koordinasi antara kontraktor dan sub kontraktor
serta persetujuan Konsultan Pengawas.
d. Pekerjaan plafond PVC.
Lingkup pekerjaan meliputi.
Penyediaan bahan plafond
a. Gypsum 120 x 240 t = 9 mm ex DN
b. Gypsum 120 x 240 t = 9 mm wet area ex DN
c. Multiplex 9mm fin HPL
d. Plafond PVC (Shunda Plafon)
dan konstruksi penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada
tempat-tempat yang tercantum pada gambar untuk itu.
Rangka plafond.
Kecuali pada gambar tertulis lain, rangka plafond dibuat dari
batang besi hollow galvanis 40x40x2 untuk rangka pokok dan
20x40x2 untuk lainnya.
PASAL 9
PEKERJAAN DINDING PARTISI
9.3. PELAKSANAAN
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk
mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme
dan detail-detail sesuai gambar. Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk
dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan partisi,
diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasi pada dinding
- Pekerjaan Kusen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan
ini
b. Wallboard yang dipasang adalah wallboard yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing- masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,
gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
c. Setelah panel wall board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus
dan siku, dan antara unit-unit wall board tidak terlihat bergelombang dan
sambungan. Kecuali bila dinyatakan lain, misal
: permukaan merupakan bidang miring atau melengkung sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
d. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi gypsum, dilakukan dengan
menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Konsultan
Pengawas/MK.
PASAL 10
PEKERJAAN PENGECATAN
11.1. UMUM
1) Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat Bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pintu dan jendela rangka alluminium,
lengkap dengan kusen dan kacanya, dan bukan merupakan bagian
curtain wall seperti yang dinyataka/ditunjukkan dalam gambar serta
shop drawing dari Kontraktor.
2) Standard ASTM :
C 509 – Cellular Elastomeric Preformed (Gasked and Selaing Material)
C 2000 – Clasification System for Rubber Products in Automatic Applications.
C 2287 – Nonrigit Vinyl Chloride Polymer and Copolymer Molding
and Extination Compounds.
3) Persetujuan - persetujuan
a. Shop drawing
Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistim konstruksi,
hubungan-hubungan antar komponen, cara pengangkuran dan
lokasinya, penempatan hardware dan detail-detail pemasangan.
Harus memperlihatkan kesesuaiannya dengan gambar rencana dan
spesifikasi.
Shop drawing harus memperlihatkan juga detail-detail
pemasangan kaca, gasket serta sealant.
b. Contoh bahan :
Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
memperlihatkan tekstur, finishing dan warna. Sampul profil-profil
extruded panjangnya minimum 300 mm. Untuk alluminium sheet,
ukuran 300x300 mm2, ketebalan sesuai dengan yang akan dipakai.
Semua sampul harus diberi tanda yang memperlihatkan ketebalan,
jenis alloy, warna dan pekerjaan dimana bahan tersebut akan dipakai.
11.2. BAHAN/PRODUK
1) Kusen Alluminium yang digunakan
Bahan :
Dari bahan Alluminium merk Indall, Alexindo
Bentuk profil :
Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan Pengawas
Warna profil :
Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Kontraktor)
Lebar profil :
3” dan atau 4” (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar)
Pewarnaan :
Anodize, Power Coating, ketebalan coating, sesuai dengan ketentuan pabrik.
2) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan alluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.
3) Konstruksi kusen alluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan
dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
4) Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil
test, minimum 100 kg/m2
5) Ketahanan terhadap udara tidak kuran dari 15 m3/hari dan terhadap
tekanan air 15 kg/m2 yang harus disertai hasil test.
6) Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan
dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
7) Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna
profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu
fabrikasi unitunit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi
lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan
pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
Untuk tinggi dan lebar 1 mm
Untuk diagonal 2 mm
8) Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alluminium
harus ditutup caulking dan sealent, angkur-angkur untuk rangka/kusen
alluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak
kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
9) Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.
11.3. PELAKSANAAN
1) Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang) serta membaut
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2) Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Perencana/KONSULTAN PENGAWAS meliputi gambar denah, lokasi, merk,
kualitas, bentuk, ukuran.
3) Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
4) Pemotongan alluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindar kan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
5) Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6) Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
sekrup, rivet, stap dan harus cocok.
7) Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
8) Angkur-angkur untuk rangka/kusen alluminium terbuat dari steel plate
setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
9) Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000
kg/cm2.
10) Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen
alluminium akan kontrak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk
menghindari kontak korosi.
11) Toleransi pemasangan kusen alluminium disatu sisi dinding adalah 10 –
25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
12) Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada
ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu
dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
Penggunaan ini pada swing door dan double door.
13) Sekeliling tepi kusen yang terlihat terbatas dengan dinding agar diberi sealent
supaya kedap air dan kedap suara.
14) Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1. LINGKUP
PEKERJAAN.
Meliputi pemasangan penutup atap dengan persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas. Juga pemasangan bubungan termasuk pemasangan bahan lain
seperti yang disebut/dinyatakan dalam Gambar kerja.
PASAL 13
PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL (ACP)
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN
INTERIOR
PASAL 1
PEKERJAAN DINDING PARTISI
1.2. PRODUK
Bahan / Material
a. Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture adalah
sebagai berikut :
• Bahan utama 1 : Multiplex veneer dan kayu padat.
• Bahan utama 2 : Multiplex dan Multiplex untuk finishing dengan HPL.
• Bahan pengikat & perekat.
• Bahan finishing 1 : Melamic .
• Bahan finishing 2 : High Pressure Laminate ( HPL ) .
• Bahan finishing 3 : pelapis kain/kulit (upholstery).
• Bahan pelengkap/Hardware.
• Dan bahan/material lain seperti yang tercantum dalam gambar
rancangan/desain.
b. Persyaratan : Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan
spesifikasi.
c. Pengajuan Alternatif : Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis
bahan / material atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan
alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.
g. Mock Up
Penyerahan : Bila jenis furniture yang dibuat berjumlah 10 (sepuluh) buah / unit
atau lebih, maka dalam pelaksanaannya diwajibkan untuk membuat 1 (satu)
contoh /mock up.
Penilaian : Mock up tersebut dinilai dan diuji oleh Perencana dan Konsultan
Pengawas/MK. Hasil penilaian mengikat di dalam proses pengerjaan selanjutnya.
Revisi : Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut pekerjaan konstruksi,
metode pelaksanaan atau ukuran-ukuran masih dapat dilakukan oleh
Pelaksana, dengaN mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari
Perencana dan Konsultan Pengawas/MK.
PASAL 1
PEKERJAAN INTSTALASI ELEKTRIKAL
1. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan.
2. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan pengadaan dan pemasangan instalasi titik penerangan dan stop kontak
daya dalam gedung maupun luar gedung baik outbow maupun indbow.
b) Pekerjaan, pengadaan dan Pemasangan Armature lampu exhaust fan, dan outlet-
outlet (stop kontak daya, sakelar) dan asessories lainya.
c) Pekerjaan pengadaan dan pemasangan panel tambahan untuk lampu luar
4. Standard / Rujukan
a) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2011).
b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tahun 1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik
(PIL) dan tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL) (PUIL-2000).
c) Standard Industri Indonesia (SII)
d) Standard PLN wilayah setempat
e) Keputusan Dirjen Cipta Karya DPU tentang standard penerangan buatan
f) Petunjuk pengajuan rencana instalasi dan perlengkapan bangunan
g) Standard negara lain yang berlaku di indonesia seperti : VDE,DIN,NEMA,IEC,JIS,NFPA dan
lain-lain
5. Pekerjaan Terkait
a) Panel tambahan
b) Armature – armature lampu
c) Outlet – outlet stop kontak daya 1 phase
d) Daftar merk / produk material
2,5mm2
NYY 3 x 4mm2
2 Kond PVC Higt Impact dia 20mm / dia 5/8” Clipsal, Ega,
uit Boss
Tedoo
s
3 Armature Lampu :
9. Ketidaksesuaian
1. Pengawas Lapangan barhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasang
yang ternyata tidak sesuai dengan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.Kontraktor harus segera memperbaiki dan / atau mengganti setiap
pekerjaan yang dinilai tidak sesuai oleh Pengawas Lapangan, tanpa tambahan
biaya ke Pemilik Proyek.
2. Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud bila
diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di
atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Gambar Kerja.
PASAL 2
PEKERJAAN INTSTALASI
PLUMBING
1. Umum
Pekerjaan sistem plumbing meliputi pengadaan semua bahan,peralatan dan tenaga
kerja, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan.
a) Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari
seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti untuk mengetahui kondisi yang
berpengaruh pada pekerjaan ini.
b) Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang di
jelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar,
dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
c) Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga
sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan tambahan
biaya.
d) Pelaksana Pekerjaan, haruslah membuat metode pekerjaan secara detail dan
jelas yang berkaitan dengan pekerjaan ini .
2. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan pengadaan dan pemasangan instalasi Pipa air bersih, bekas, kotor, air
hujan dan asessories fitting-fitting
b) Pengadaan dan Pemasangan Sanitary (kloset, wastafel, kran-kran, floor drain) dan
asessories lainya.
c) Pengadaan dan pemasangan katu-katub ( foot valve, chek valve, ball valve )
4. Standard / Rujukan
a) Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum Perencanaan &
Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang & Morimura.
b) SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing
c) Peraturan Daerah (PERDA) setempat
5. Pekerjaan Terkait
a) Pipa – Pipa PVC Class AW
b) Fitting-Fitting PVC Class AW
c) Talang Datar Air Hujan
d) Sanitary (kloset, wastafe, kran-kran, floordrain)
e) Daftar merk / produk material
2 Katub-katub Drat
Kuningan Drat Kitz,Toyo,On
Ball Valve 10 K Dia 1 da
1/2”
Warna : putih
7 Urinoir U 57 M
Toto
Sekat Urinoir A 100
2. Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan tertulis
yang menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal
di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Gambar Kerja.
BAB IV
GEDUNG AUDITORIUM MADIDIHANG
SPESIFIKASI TEKNIS
Lingkup Pekerjaan
Penyedia tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelayanan yang
diperlukan untuk melaksanakan membuat kontruksi rangka dan pemasangan
panel composit sesuai ketentuan perencanaan dan pemasangan dilapangan.
Pemborong harus mempersiapkan dan membuat gambar kerja yang lengkap,
draft material dan sambungan dari komponen – komponen yang sebelum
dilaksanakan harus diperiksa dan disetujui oleh pengawas.
Bahan yang digunakan adalah Alumunium composit merk seven / ALUCOMP
(Geasindo) uk 1220mm x 2440mm x 4mm. Warna mengikuti gambar kerja
bending strength 132 Mpa sound insulation 0 – 3 dB Finished PVdF coating
Sebelum pemasangan, Kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan shop drawing
dan contoh bahan kepada Perencana dan Pengawas kemudian mendapatkan
pengesahan dari Pemberi Tugas. Bila ditemukan spesifikasi berbeda dari
ketentuan ini, maka Pengawas/Perencana/Pemberi Tugas berhak menolaknya
dan Kontraktor Pelaksana wajib segera mengganti sesuai spesifikasi
a. . Bahan ACP
- Bahan : Aluminium Composite
- Tebal : 4 mm
- Berat : 5-6kg/m2
- Bending strength : 45 – 60 kg/ 4mm
- Heat Deformation : 200 derajatCelcius
- Sound Insulation : 24 – 39 dB
- Finished : Flourocarbond factory finished
- Warna : lihatgambar / sesuai approval.
- Aluminium skin thickness : 0,3mm
- Aluminium alloy : 3003
- Coating type : PVDF khusus eksterior
- Rangka : Hollow Alumunium 40x40
Teknis Pelaksanaan
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang
pernah dikerjakan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Untuk pemasangan rangka harus dipasang dahulu besi siku dengan posisi
seperti pada gambar kerja sebagai dasar rangka panel.
c. Untuk mengikat besi siku dengan dinding, digunakan dinabolt Ø 10mm yang
sebelumnya sudah di bor. Jarak antara dinabolt bisa dilihat pada gambar
kerja.
d. Setelah itu pasang rangka alumunium 38 x 38 untuk landasan panel
composit disetelah rangka besi siku dengan posisi dan jarak disesuaikan
dengan gambar kerja. Rangka – rangka pada panel composit harus diperiksa
dengan teliti, tegak lurus dan terpasang pada posisinya.
e. Setelah semua rangka sudah benar dipasang, siapkan panel composit yang
sudah diukur dan dipotong sesuai ukuran pada gambar kerja. Untuk
penyambungannya menggunakan rivet pada sisi depan rangka alumunium.
f. Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah antara panel dengan bahan
caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan gambar
kerja. Untuk pengisi celah antar sambungan panel agar padat di beri selang
Ø ½ inchi sepanjang celah tadi.
g. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun dari
PPG Factory terhadap warna dan kualitas aluminium berupa Sertifikat
Jaminan sesuai dengan volume yang dibutuhkan.
h. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman
tersebut di atas.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan rangka penguat dan pekerjaan pemasangan penutup
langit-langit. Termasuk penyediaan bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan
pekerjaan dan perapihan dengan menggunakan bahan Polivynil Choloride
(PVC).
Spesifikasi Bahan
Bahan PVC yang sangat ringan dan memiliki banyak keunggulan seperti tahan
air, anti rayap. Sebelum pemasangan, Kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan
shop drawing dan contoh bahan kepada Perencana dan Pengawas kemudian
mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas. Bila ditemukan spesifikasi
berbeda dari ketentuan ini, maka Pengawas/Perencana/Pemberi Tugas berhak
menolaknya dan Kontraktor Pelaksana wajib segera mengganti sesuai
spesifikasi.
Teknis Pelaksana
a. Rangka harus dipasang pada beton diatasnya dengan menggunakan ram set
dan terpasang kuat pada plat beton atau tulangan.
b. Lay-out pemasangannya harus memperhitungkan adanya instalasi dan
fixtures MEP yang terdapat dalam plafond.
c. Jarak maksimal antar rangka adalah 60cm.
d. Pemasangan harus rata.
e. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan
atau menentukan bench mark sebagai pedoman ketinggian peil plafond sesuai
gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.
f. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman
tersebut di
atas.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan penutup langit-langit/plafond termasuk penyediaan
bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan dan perapihan.
Teknis Pelaksanaan
Panel yang akan dipasang harus bebas dari cacat dan/atau kerusakan.
Pemasangan harus lurus, rata air dan rapi.
Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus
menyediakan atau menentukan bench mark sebagai pedoman
ketinggian peil plafond sesuai gambar rencana dan disetujui oleh
Pengawas.
Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman
tersebut di atas.
Lembaran gypsum dan GRC yang cacat dan retak – retak tidak boleh
digunakan dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
Rangka langit – langit dipasang tidak lebih besar dari 60 x 60 cm.
Tinggi tumpukan lembaran gypsum dan GRC tidak boleh lebih dari 2
meter.
PASAL 3 : PEKERJAAN PEMASANGAN LIST LANGIT-LANGIT
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan list plafond sepanjang pertemuan dinding dengan
penutup langit-langit termasuk dinding-dinding partisi dan kolom sesuai
gambar rencana. Terkait juga dengan penyediaan bahan, tenaga pekerja,
pelaksanaan pekerjaan dan perapihan.
Teknis Pelaksanaan
Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan
atau menentukan bench mark sebagai pedoman ketinggian peil plafond
sesuai gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.
Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman
tersebut di atas.
Pemasangan harus lurus jalur dinding dan rapi.
Setelah pemasangan, dilakukan pengecatan dengan ketentuan sesuai SNI.
Warna cat adalah warna putih atau mengikuti warna cat penutup langit-
langit.
PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan seharusnya
dilaksanakan dalam pengecatan dengan bahan – bahan emulsi, enamel, politur
/ teak oil, cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan
permulaan, ditengah – tengah dan akhir. Yang di cat adalah semua permukaan
baja/besi, kayu, plesteran tembok, plafon, list plafon dan beton dan permukaan
– permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS. Pekerjaan ini meliputi
penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk
pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Untuk semua bahan pelaksanaannya harus
menaati PUBB 1973 NI-3.
Bahan – Bahan
A. Umum
Bahan – bahan yang dipergunakan harus mendapatkan persetujuan dari
pengawas baik mengenai kualitas maupun pabrik asalnya. Bahan – bahan
yang didatangkan ketempat pekerjaan harus diberikan kepada pengawas
lapangan untuk contoh / pengujian. Contoh tersebut akan diambil secara
acak dan disaksikan oleh pengawas lapangan / owner. Pemakaian bahan –
bahan pengering atau bahan – bahan lainnya tanpa persetujuan pengawas /
owner tidak diperbolehkan. Tempat / tempat atau kaleng cat yang
dimasukan harus lengkap dengan merk. Nomor spesifikasi dan sebagainya.
Selambat – lambatnya sebulan sebelum pengecatan dimulai, kontraktor
harus mengajukan daftar tertulis dari semua bahan yang digunakan untuk
disetujui oleh pengawas lapangan. Pengawas lapangan berhak menguji
contoh – contoh sebelum memberikan persetujuan. Warna cat yan digunakan
akan kemudian ditentukan oleh konsultan perencana.
B. Cat Dinding Tembok
Cat yang digunakan adalah emolsion paint untuk ruangan (interior) setara
Dulux/mowilex/jotun. Sedangkan bagian luar (exterior) yang kena terhadap
cuaca panas ataupun hujan digunakan cat Weathersield setara
Dulux/mowilex/jotun. Baha penutup dempul yang digunakan merupakan
campuran dari bahan cat yang sama. Untuk cat dasar harus digunakan
bahan cat dasar yang dikeluarkan dari pabrik yang sama. Untuk dinding luar
sebelum di cat, dilapisi dulu dengan syntesis anti lumut.
C. Cat Kayu
Cat kayu yang digunakan untuk pengecatan permukaan kayu melamik /
politur (bilamana tidak dimelamik / politur) yang akan di expose harus
mengandung bahan sintesis (synthetic resin) dari jenis yang baik setara
SEIVE. Bahan penutup dempul, dan cat dasar /meni harus dipakai produk
yang dikeluarkan oleh pabrik yang sama.
D. Melamik / Politur
Bahan yang digunakan adalah produk lokal setara impra
E. Cat Meni
Kayu – kayu kaso dan reng harus dicat meni jenis yang baik.
F. Cat besi
Bahan cat besi yang digunakan adalah setara produk SEIVE. Sebelum
pengecatan
dilakukan pendempulan yang merata dan rapi. Warna cat yang akan
digunakan akan ditentukan kemudian bersama konsultan perencana dan
user / owner.
Persyaratan Teknis
Semua pekerjaan mengacu pada standar : NI-3, NI-4. Produk yang
digunakan harus diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik
dan pengalaman yangsukses.
Produk cat yang digunakan adalah cat setara produk Dulux Weathershield
untuk cat eksterior dan setara Dulux untuk cat bidang interior termasuk
langit-langit. Kriteria cat adalah sebagai berikut;
o Cat interior : menggunakan cat jenis emulsion
o Cat eksterior : menggunakan cat jenis wheathershield
Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis.
Kontraktor Pelaksana harus menyediakan sample/mock-up sedikitnya
seluas 2 m2 baik untuk pengecatan interior maupun eksterior segera
sebelum pelaksanaan, untuk tujuan-tujuan testing,sample harus disimpan
dalam kondisi aman dan utuh.
Kontraktor Pelaksana harus menunjukkan contoh cat yang akan digunakan
sebelum pekerjaan dimulai dan mendapatkan persetujuan dari Pengawas,
Perencana serta pengesahan oleh Pemberi Tugas.
Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada Pengawas/Perencana dan
semua cat yang digunakan harus sesuai dengan sample yang disetujui dan
disuplai dalam kemasan asli dari pabrik.
Produk dikirim dalam keadaan tertutup terkemas dari pabrik, tanpa cacat,
pecah.
Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.
Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock sebanyak
5% dari tiap-tiap warna, tipe dan keterangan-keterangan cat yang
digunakan dalam bekerja. Pengemasan harus tertutup rapat dan tertera
jelas label dengan isi dan lokasi digunakan. Tidak ada extra pembayaran
terhadap extra stock ini.
Teknis Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu bata
diplester dan diaci dengan baik, dinding harus ditunggu sampai betul-betul
kering sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu (untuk memperoleh hasil
pengecatan yang baik).
Setelah dinding bata tersebut kering, dinding lalu dibersihkan dan lubang-
lubang pada dinding diisi dan diratakan seluruhnya dengan plamur /filler.
Setelah plamur / filler kering, permukaan dinding lalu diamplas hingga
halus, licin dan rata, kemudian dibersihkan debunya.
Setelah itu dimulai pemberian lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1
lapis) kemudian baru diadakan pengecatan lapis berikutnya sesuai dengan
petunjuk pabriknya
Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis atau sampai kondisi sempurna dan
disetujui oleh Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.
Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan
plamur, diamplas kemudian dicat kembali sampaibaik.
Pemborong harus menyediakan cat cadangan (extra stock) untuk keperluan
maintenance dan diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Semua cat harus diterapkan dengan metode yang benar dan dengan
campuran yang baik selama pengecatan. Pengecatan harus memberikan
bagian yang rata. Interval masa 4 hari harus diberikan diantara aplikasi
pengecatan atau sesuai petunjuk tertulis dari pabrik.
Lembaran pembersih dengan jumlah yang cukup harus selalu ada ditangan
selama proses pengecatan.
Tidak boleh ada cat yang diterapkan dan menjadi terkondensasi atau
lembab secara struktural pada permukaan, debu atau bahan-bahan lain
sebelum aplikasi pengecatan.
Tidak boleh ada bagian eksterior atau cat yang terekspose terbawa oleh
kondisi cuaca yang merugikan seperti temperatur yang ekstrern, hujan,
angin, dan lain-lain.
Pada pengecatan langit-langit, siapkan dan lakukan 1 lapisan Plaster
Cement Base untuk sambungan-sambungan dan finishing cat minimum 3
lapisan. Sebelum pengecatan dimulai permukaan, sambungan-sambungan,
kepala- kepala paku, sisi-sisi dan pojok-pojok harus diberi Plaster Cement
Base sehingga menjadi rata dan halus. Setelah itu berilah paper tape pada
tengah-tengah sambungan sehingga menutup bagian base cement tadi.
Biarkan base cement mengering paling tidak dalam 1 jam sebelumdilakukan
pengecatan. Lakukan pengecatan dan bila masih belum rata permukaannya
lakukan cara-cara diatas sampai 3 kali.
Pengecatan dinding tembok semua plesteran yang tidak ditutup dengan
lapisan lain harus dicat dengan cat tembok. Cat tembok exterior gedung
yang terkena cuaca panas dan hujan menggunaan cat weathersield,
sedangkan cat tembok interior menggunakan cat interior. Bidang plasteran
yang dicat harus diperbaiki dengan pendempulan yang sama. Retak – retak
harus ditambal dengan bahan penutup. Retak – retak yang lebar harus
dipotong bersama dengan pinggirannya dan ditambal dengan plasteran yang
baru. Pengecatan dilakukan dengan baik sesuai dengan petunjuk dari
pabrik cat yang bersangkutan, sampai terdapat warna yang rata.
Pengecatan kayu yang tidak dipertahankan corak naturalnya, termasuk
semua kusen kayu dan lispalng atap (dari kayu). Semua bagian kayu yang
tertanam dalam kontruksi dan yang berfungsi sebagai rangka langit – langit
harus dicat meni. Bagian rangka atap (kaso dan reng) sebelum ditutup
dengan genteng harus dicat residu dan di ter. Bagian yang dicat harus
benar benar kering.
Pengecatan besi harus dicat dengan zinkromat. Sebelum dicat akhir besi
dan baja harus dicat meni terlebih dahulumenurut syarat - syarat yang ada.
Baja / besi yang akan di cat harus diamplas kemudian dicat meni dan dicat
dasar. Pengecatan dilakukan lapis demi lapis sehingga didapat hasil akhir
yang rata.
Pengecatan politur (daun pintu) kecuali untuk kamar mandi/WC dengan
bahan dari produk yang baik. Pekerjaan harus dilakukan oleh tukang yang
ahli dan berpengalaman. Bagian yang dipolitur harus benar - benar bersih
dan kering. Bagian yang retak harus ditutup dulu dengan dempul yang
khusus untuk poilitur.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat- alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu
baik.
Pasangan lantai granite Homogenous tile ini dipasang pada seluruh detail
yang disebutkan /ditunjukkan dalam gambar, berikut plint dan stepnoshing
tangga.
Teknis Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola granite ataupun Parkit.
Granite tile ataupun Parkit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, cacat dan bernoda.
Pemasangan granite tile dengan pasangan/pengikat adukan spesi 1 pc : 3
pasir pasang, bahan perekat seperti yang disyaratkan dan sesuai Bill of
Quantity (BQ) yang disetujui Ahli.
Pemasangan Parkit dengan pengikat lem kuning, bahan perekat seperti yang
disyaratkan dan sesuai Bill of Quantity (BQ) yang disetujui Ahli.
Bahan geranite tile sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih
(tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
Hasil pemasangan lantai granit tile harus merupakan bidang permukaan
yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan
kemiringan didaerah basah dan teras.
Hasil pemasangan lantai Parkit harus merupakan bidang permukaan yang
benar- benar rata, tidak bergelombang, dipasang di daerah kering dan tidak
lembab.
Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Perhatikan lubang instalasi dan
drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
Sebelum pemasangan Parkit, lantai harus rata dan bersih dari kotoran.
Jarak antara unit-unit pemasangan granite satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah disyaratkan diatas, warna sama dengan granite yang
dipasang.
Pemotongan unit-unit granite tile harus menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
Granite tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan granite tile, hingga betul-betul bersih.
Granite tile yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan/beban selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
Granite tile plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan
siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar
yang sama pula.
PEKERJAAN PELAPIS DINDING WCP
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan Batu Alam (Andasit Bakar) dilaksanakan untuk dinding /
tembok gedung, pada bagian tertentu sesuai dengan gambar perencanaan.
Spesifikasi bahan
Batu alam andesit bakar polos dengan permukaan kasar tanpa cacat /
retak.
Pasir galian yang harus diurug setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat
timbris tangan terbuat dari logam atau stemper.
Pipa dengan diameter 2 dengan kualitas pipa PVC Maspion putih
Adukan terdiri dari campuran 1 semen : 3 pasir
Air bersih yang terbebas dari campuran minyak, asam, dan unsur organik
Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk –
bentuk yang ditunjukan pada gambar.
Tiap – tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua
hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ketempatnya
hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga – rongga antar batu untuk
mendapatkan masa yang kuat dan integral dibeberapa sisi luar dan dalam.
Batu yang dipasang dibasahi dahulu. Lalu dibentuk menjadi bidang luar
sesuai dengan rencana gambar.
Ankor/stek dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan
adukan 10 cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1m dengan diameter anker
/ stek minimum 10 mm.
Pemasangan pipa sulingan atau resapan air berjarak 1 meter antara pipa
lainnya dengan dimasukan injuk agar pipa tidak tersendat oleh tanah atau
bahan lainnya yang dapat mengganggu resapan air.
PEKERJAAN INTERIOR
PASAL 1 PEKERJAAN BACKDROP
Lingkup Pekerjaan
pemasangan Backdrop Multipleks Lapis HPL, Backdrop sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas/MK sesuai dengan gambar kerja dan BQ.
Teknis Pelaksanaan
Pemborong harus menyerahkan rencana pekerjaan kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya. Pertemuan sambungan multiplex, triplex,
ataupun HPL harus rapi dan rata.
Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain
(listrik, mekanikal) pada pekerjaan partisi multiplex, triplex, ataupun HPL.
Pemasangan backdrop harus dipasang dengan tukang interior yang sudah
berpengalaman dibidangnya atau sesuai dengan persyaratan disini yang
bisa diterima oleh petunjuk Konsultan Pengawas/Owner/User.
Lembaran multriplex, triplex ataupun HPL yang cacat dan retak-retak
tidak boleh digunakan, dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
Rangka multiplex lemari buku dipasang menggunakan paku ripet/skrup
dan lem fox sehingga rapi, kokoh, kuat dan stabil.
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pekerjaan pemasangan screen/layar projector, sesuai
dengan gambar kerja dan BQ.
Teknis Pelaksanaan
Pemborong harus menyerahkan rencana pekerjaan kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya.
Screen/layar projector dipasang di box/tempat yang sudah disediakan pada
backdrop, posisi pemasangan box screen diatas white board, sebelum
pemasangan pelaksana lapangan harus koordinasi dengan Konsultan
Pengawas untuk mendapat persetujuan.
Pemasangan Screen/layar projector harus kokoh dan kuat, tidak boleh
goyang pada saat dioperasikan/dipakai.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA ALUMUNIUM
PASAL I PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
baik .
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlicht
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing
dari Kontraktor.
Teknis Pelaksanaan
Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan
Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan
ukuran.
Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan
agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk
memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate
setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat / stainless steel, demikian rupa hingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000
kg/m². Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh
sealant.
Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut:
– Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
– Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
– Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
– Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit –
langit.
– Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen
alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium
untuk menghindari kontak korosi.
Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah10-
25mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama
pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika
perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
Penggunaan ini pada swing door dan double door.
Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap udara.
Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk
penahan air hujan.
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
Teknis Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar- gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.
Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Daun pintu
– Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas
persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas tanpa meninggalkan
bekas cacat pada permukaan yang tampak.
– Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.
Umum
Setiap Pelaksana pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah
mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti untuk mengetahui
kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan ini.
Pelaksana pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-
gambar, dimana bahan- bahan dan peralatan yang digunakan harus
sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelaksana pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.
Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan dan bahan yang
disebutkan dalam gambar atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, antara
lain:
Sistim penerangan secara lengkap di luar ataupun di dalam bangunan,
termasuk di dalamnya pengkawatan, titik nyala lampu, armature, saklar
dan seluruh stop-kontak.
Kabel feeder untuk panel penerangan dan panel-panel tenaga.
Panel-panel penerangan, Panel-panel tenaga dan Panel Distribusi Utama
( PDTR, MDB ) secara lengkap.
Pengadaan dan pemasangan peralatan kontrol berikut panelnya.
Pengadaan dan pemasangan transformator.
Pekerjaan pentanahan / grounding.
– Pengadaan, pemasangan dan mengecek ulang atas design, baik yang
telah disebutkan dalam gambar / Spesifikasi Teknis maupun yang tidak
disebutkan namun secara umum / teknis diperlukan untuk memperoleh
suatu sistim yang sempurna, aman, siap pakai dan handal.
– Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian, dan pengesahan seluruh
instalasi listrik yang terpasang.
– Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (As-built drawings).
Accessories
Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus
buatan pabrik dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan kuat
dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.
Busbar
Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase
R-S-T, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar
harus diperhitungkan dengan besar arus yang mengalir dalam busbar
tersebut tanpa menyebabkan kenaikkan suhu lebih besar dari 65°C.Setiap
busbar cooper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, dimana lapisan
warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas yang timbul. Bus bar
adalah batang tembaga murni dengan minimum conduktivitas 98%, rating
amper sesuai gambar. Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna
dalam PUIL sebagai berikut:
Phasa : Merah, Kuning , dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau / Kuning
Circuit Breaker
- Circuit breaker untuk penerangan boleh menggunakan MCB dengan
breaking capacity minimal 5 kA simetris.
- Circuit breaker lainnya harus dari tipe MCCB, sesuai dengan yang
diberikan pada gambar rencana dangan breaking capacity minimal 8 kA
simetris.
- Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal
dan instantaneouse magnetic unit.
- Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi shunt
trip terminal.
Alat Ukur
Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
kotak tahan getaran. Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran
96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh
induksi serta bersertifikat tera dari LMK / PLN ( minimum 1 buah untuk
setiap jenis alat ukur ). Komponen- komponen pengukuran yang dipakai:
- KWh Meter
- Amperemeter
- Voltmeter
Konduit
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High
Impact dimana diameter dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter
dalam ( 19 mm ) atau dinyatakan lain pada gambar.
Teknis Pelaksanaan
Panel – Panel
- Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja
untuk mendapatkan persetujuan perencana dan Pengawas Lapangan.
- Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuat dan harus rata (horizontal).
- Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dapat disesuaikan
dengan kondisi setempat.
- Untuk panel yang dipasang tertanam ( inbow ) kabel - kabel dari / ke
terminal panel harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam
dalam. tembok secara kuat dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel
yang dipasang menempel tembok ( outbow ), kabel-kabel dari / ke
terminal panel harus melalui tangga kabel.
- Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel (
cable lug ) yang sesuai.
- Ketinggian panel yang dipasang pada dinding ( wall-mounted ) = 1,600
mm dari lantai terhadap as panel.
- Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan
gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang
tajam. Semua panel harus ditanahkan.
Kabel – Kabel
- Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark
yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah
beban.
- Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasikan phasenya sesuai dengan ketentuan PUIL.
- Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasang pada
tangga kabel, diklem dan disusun rapi.
- Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali
pada kabel penerangan.
- Untuk kabel dengan diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi
dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan air bersih beserta instalasinya, pengelolaan air kotor dan
drainasi air hujan termasuk : Pemilihan, pengadaan, pemasangan serta
pengujian material maupun sistem keseluruhan sehingga sistem plambing
dapat berjalan dan beroperasi dengan baik dan benar sesuai gambar rencana
dan persyaratan ini.
Semua perijinan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi plambing.
Pengukuran terhadap ketinggian site terutama untuk kemiringan saluran dan
peil banjir
Air Buangan
- Air buangan mencakup air bekas dan air kotor.
- Air bekas adalah air buangan tidak tercemar dari bak cuci tangan,
kamar mandi, pengering lantai dan kitchen sink.
- Air bekas dan air kotor disalurkan secara gravitasi dengan pipa menuju
STP ( Sewage Treatment Plant ), sistem Bio Media kemudian disalurkan
ke saluran kota.
Air Hujan
Air Hujan yang jatuh diatap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak
PVC menuju ke dalam saluran air hujan halaman / drainase site secara
gravitasi kemudian dialirkan ke saluran kota.
Pipa – Pipa
- Untuk jaringan air bersih digunakan pipa Galvanized Iron Pipe Medium
Class, British standard 1387 dengan sambungan ulir, flanged atau
las termasuk perlindungan tambahan terhadap pengkaratan (corotion
protection).
- Untuk pipa air buangan dan air kotor digunakan pipa PVC klas AW (10
kg/cm²) dengan sambungan Solvent Cement (perekat) yang sesuai untuk
jenis pipa PVC.
- Untuk pipa-pipa Vent digunakan pipa PVC kelas AW (10 kg/cm²).
- Sebelum pemasangan/penyambungan dilakukan, pipa-pipa harus
dalam keadaan bersih dari kotoran baik pada bagian yang akan
disambung ataupun didalam pipa itu sendiri.
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan dinding yang dipasang pada ruangan
sesuai dengan gambar-gambar
Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan komponennya,
pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar dan atau grid switches.
Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa dan stop kontak
khusus. Pengadaan dan pemasangan pelindung kabel serta berbagai accessories
lain seperti box, flexible conduit, bends/ellbows, socket dan lain-lain.
Teknis Pelaksanaan
yang Pemborong harus menutup dan merapikan kembali setiap galian atau
bobokan yang dilakukan pada Konstruksi bangunan, yang disebabkan
pekerjaan instalasi penerangan/ stop kontak. Untuk menghindari sejauh
mungkin pekerjaan pembobokan maka semua inserts, sleeves, receways
atau openings harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap
pekerjaan kontruksi atau finishing.
sambungan-sambungan baik dalam group maupun cabang-cabang, kecuali
pada outlet kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai. Sambungan pada
kabel harus dibuat kuat secara mekanis maupun secara elektris, dengan
caracara "Solderless Connector". Semua sambungan kabel baik di dalam
junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan
connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau
bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter
kabel.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain)
Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum
dan sesudah penyambungan dilakukan.
Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga
nilai isolasi tertentu. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang
terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal maksimal
2,5 mm.
Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling saluran
penghantar (conduit) di-klem di beton.
Seluruh kabel penerangan, lebih dari empat jalur harus diletakkan pada
cable ladder. d. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa
conduit minimum 5/8" diameternya.
Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus
menggunakan terminal strip di dalam junction box.
Ujung pipa yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi
dengan socket/lock nut, sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel.
Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian
muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa logam dan
pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm serta ditanahkan.
Kabel tegangan rendah untuk penerangan taman/parkir harus ditanam
minimal sedalam 60 cm Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus
dilindungi dengan cetakan beton cor dan diberi pasir.
Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 80 cm dan dilindungi dengan
pipa galvanized.
Kabel-kabel yang menyeberang selokan, dilindungi dengan pipa galvanized,
pipa harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih
dari bahanbahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu,
kotoran bahan kimia dan lain sebagainya.
Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung,
harus mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel
dalam tanah. Instalasi Sakalar dan Stop Kontak (Outlet).
Sakalar-sakalar dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/250 V.
Sakalar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada
gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakalar-sakalar tersebut bingkainya
harus dipasang rata pada tembok setinggi 150 cm di atas lantai yang sudah
jadi kecuali ditentukan lain oleh Konsultan MK Lapangan.
Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earting contact dengan
rating 10 A/250 V AC, semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja
220 harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang
rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai
yang sudah jadi atau sesuai petunjuk Konsultan MK Lapangan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Pengawas/Konsultan
MK.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan material, pekerjan, pemasangan, perapihan dan
penyelesaian pekerjaan pasang karpet di Gedung VIP.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk
melakukan pekerjaan pemasangan waterproofing coating. Bagian yang di
waterproofing meliputi plat atap, ruang tangki air, dan overstek dak beton.
Toilet, janitor, spoel hoek, ruang tangki air dan daerah basah lainnya. Ground
reservior tank dan bagian lain yang masuk dalam rencana gambar.
Spesifikasi bahan
a. Anti BOCOR, bisa diaplikan untuk talang, atap seng, dapur, kamar mandi,
struktur beton, perahu, kapal ikan dll
b. Menjaga Dinding agar tidak lembab dan lantai dasar selalu kering.
c. Melapisi tangki air.
d. Pasangan pada melmen Bakar waterproofing.
e. Mencegah Karat pada bagian bawah, struktur besi dan struktur atap dari
kendaraan bermotor.
f. Sebagai Bitumen perlindungan terhadap akar.
SMKK
Gambaran Umum
Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan
alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim,
melakukan penggalian dan lain-lain.
Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi Kantor, Projeck Site serta area
pendukung lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja datau
Occupational Health and Safety Manajement System (SMKK/OHSMS) dimana
system ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja
sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan sehat.
Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan kepada pekerja dan
keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup
dan dalam rangka pemenuhan OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka diperlukan
suatu Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.
Kebijakan SMKK
Sudah harus menjadi kebijaksanaan dari kontraktor pelaksana agar setiap
karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam
melaksanakan tugas sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya
serta mengambil langkah-langkah positif sehingga seluruh karyawan dan
pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar,
kebijakan ini adalah :
1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan
Kesehatan kerja, yang merupakan persyaratan minimum kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke
tiga dan asset perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian
yang dapat merugikan asset perusahaan.
3. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat
dan pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada
setip tahap penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada
seminimal mungkin.
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan
itu dapat dicegah.
6. Memberikan pengertian bahwah target utama kontraktor pelaksana adalah
“zero accident’.
7. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan
peralatan dan bahan dilokasi proyek.
8. Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan
melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman
melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi
pemakaian peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat
melalui pengawasan yang tepat.
9. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang
layak dan memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.
10. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan
K3 telah diikuti.
11. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalah
aktivitas dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat
aktivitas tersebut.
IDENTIFIKASI JENIS
JENIS/TYPE PENGENDALIAN RESIKO
NO. BAHAYA DAN RESIKO
PEKERJAAN K3
K3
1 2 3 4
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Kecelakaan saat 1. Cek kondisi kendaraan
perjalanan--> luka saat mobilisasi
berat/meninggal 2. Mematuhi rambu-
rambu dan peraturan
lalu lintas dalam
berkendara
3. Penentuan
Kualifikasi/Job spec.
Supir pada sat rekruting
aspek kwalitas sopir di
tetapkan
II. PEKERJAAN PERENCANA RENOVASI AUDITORIUM MADIDIHANG
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN.
1. Pekerjaan Jatuh dari ketinggian 1. Pekerja dilengkapi atau
Alumunium luka berat menggunakan Alat
Composite Terkena alat Pelingung Diri (APD)
pertukangan. luka (Safety Helmet, Body
sedang sampai berat harmes, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
2. Pekerjaan Jatuh dari ketinggian, 1. Pekerja dilengkapi atau
Plafond / luka ringan/berat menggunakan Alat
Langit-Langit Pelingung Diri (APD)
(Safety Helmet, Body
harmes, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
3. Pekerjaan Jatuh dari ketinggian 1. Pekerja dilengkapi atau
Pengecatan luka ringan/berat menggunakan Alat
Terkena campuran cat Pelingung Diri (APD)
–iritasi ringan dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
4. Pekerjaan Luka karena pisau 1. Pekerja dilengkapi atau
Pelapis Lantai keramik/keramik – menggunakan Alat
Granite luka ringan Pelingung Diri (APD)
Homogenous dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
5. Pekerjaan Jatuh dari ketinggian – 1. Pekerja dilengkapi atau
Pelapis Dinding luka berat/Ringan menggunakan Alat
WPC Terkena mesin potong Pelingung Diri (APD)
dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Body
Harmes, Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
6. Pekerjaan Terkena alat 1. Pekerja dilengkapi atau
Interior pertukangan > Luka menggunakan Alat
ringan Pelingung Diri (APD)
dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
7. Pekerjaan Luka karena mesin 1. Pekerja dilengkapi atau
Kusen, Pintu, potong – luka ringan menggunakan Alat
dan Jendela Terjatuh dari Pelingung Diri (APD)
Alumunium ketinggian dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
8. Pekerjaan Jatuh dari ketinggian, 1. Pekerja dilengkapi atau
Instalasi Listrik luka ringan/berat menggunakan Alat
Terkelupas, iritasi, Pelingung Diri (APD)
Tergelicir, Terimpa alat dan Alat Pelindung
dan bahan material. Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
9 Pekerjaan Luka Ringan, 1. Pekerja dilengkapi atau
Plumbing Terkelupas, menggunakan Alat
Tergelicir, Terimpa alat Pelingung Diri (APD)
dan bahan material. dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
10 Pekerjaan Jatuh dari ketinggian, 1. Pekerja dilengkapi atau
Dinding luka ringan/berat menggunakan Alat
Multiplek Lapis Terkelupas, iritasi, Pelingung Diri (APD)
HPL Tergelicir, Terimpa alat dan Alat Pelindung
dan bahan material. Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
11 Pekerjaan Jatuh dari ketinggian, 1. Pekerja dilengkapi atau
Penerangan dan luka ringan/berat menggunakan Alat
Stop Kontak Terkelupas, iritasi, Pelingung Diri (APD)
Tergelicir, Terimpa alat dan Alat Pelindung
dan bahan material. Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
12 Pekerjaan luka ringan 1. Pekerja dilengkapi atau
Pasang Karpet Terkelupas, iritasi, menggunakan Alat
Tile Tergelicir, Terimpa alat Pelingung Diri (APD)
dan bahan material. dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan)
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
13 Pekerjaan Jatuh dari ketinggian, 1. Pekerja dilengkapi atau
Waterproofing luka ringan/berat menggunakan Alat
Bitumen Terkelupas, iritasi, Pelingung Diri (APD)
Emulsion Tergelicir, Terimpa alat dan Alat Pelindung
dan bahan material. Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety
shoes, Sarung Tangan).
2. Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-
L sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
2 Program K3
a. Promosi program k3 Promosi program k3 terdiri dari:
1) Pemasangan bendera k3, bendera RI, bendera Perusahaan.
2) Pemasangan sign board k3
3) Slogan-slogan yang mengisyaratkan akan perlunya bekerja dengan
selamat
4) Gambar-gambar pamplet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin
terjadi dilokasi pekerjaan dipasang dikantor proyek atau lokasi
pekerjaan dilapangan.
b. Sarana peralatan untuk K3
- Sarana peralatan untuk K3 terdiri dari :
Yang melekat pada orang, yaitu :
1) Topi helm
2) Sepatu lapangan
3) Sabuk pengaman (untuk pekerja ditempat yang tinggi)
4) Sarung tangan (untuk pekerja tertentu)
5) Masker pengaman untuk gas beracun ( untuk pekerjaan
tertentu)
6) Kacamata las/google
7) Obat-obatan untuk P3K
- Sarana peralatan lingkungan yaitu :
Tabung pemadam kebakaran pada ruang-ruang antara lain:
1) Kantor proyek
2) Gudang bahan bakar
3) Ruang genset
4) Bengkel
5) Gudang bahan peledak
6) Mess karyawan
7) Barak tenaga kerja
8) Gudang material
- Rambu-rambu peringatan
Rambu-rambu peringatan antara lain untuk:
1) Perngatan bahaya dari atas
2) Peringatan bahaya benturan kepala
3) Peringatan bahaya longsoran
4) Peringatan bahaya api/kebakaran
5) Peringatan tersengat listrik
6) Petunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih tinggi dari 2
(dua) lanta)
7) Petunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
8) Petunjuk batas ketinggian penumpukan material
9) Larangan memasuki area tertentu
10) Larangan membawa bahan-bahan yang berbahaya
11) Petunjuk untuk melapor (Keluar Masuk Proyek)
12) Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja
13) Peringatan ada alat/masin yang berbahaya (untuk lokasi
tertentu)
14) Peringatan/larangan masuk lokasi genset/power listrik
(untuk orang tertentu)
Catatan :
Ada pemahaman yang keliru, yaitu menganggap bahwa kalau sudah
memenuhi syarat peralatan K3 berarti sudah memenuhi persayaratan K3
padahal sarana peralatan K3 ini adalah baru sebagian dari sistem kerja K3.
Bekerja dengan K3 yang benar adalah bila memenuhi 3 hal sebagai berikut:
1 Orangnya
Orangnya (pengawas dan tenaga kerja) punya sikap kerja yang benar
yaitu:
a. Punya pengetahuan dan keterampilan K3
b. Berperilaku sesuai ketentuan K3
c. Sehat jasmani dan rohani.
2 Mesin/alat kerja serta sarana peralatan K3 sesuai ketentuan.
3 Lingkungan kerja sesuai ketentuan
Lingkungan kerja meliputi :
a. Lay out planning (perencanaan tata letak)
b. Huose keeping (pemeliharaan alat-alat rumah tangga)
c. Penerangan dan ventilasi
4 Penataan lingkungan
5 Lay out planning (perencanaan tata letak)
Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan
alat yang akan bekerja tidak saling terganggu justru saling mendukung
sehingga dapat dicapai pelaksanaan dengan produktivitas tinggi dan
aman.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak yaitu :
a. Dimensi (ukuran), posisi, elevasi (ketinggian);
b. Gerakan manusia dan alat;
c. Suara (kebisingan);
d. Getaran;
e. Cahaya dan situasi udara.
House keeping kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 terdiri atas :
a. Penyediaan air bersih yang cukup;
b. Penyediaan toilet/Wc yang bersih;
c. Penyediaan musholah yang bersih dan terawat;
d. Penyediaan toilet/Wc untuk pekerja proyek;
e. Penyediaan bak-bak sampah pada lokasi yang diperlukan;
f. Pebuatan saluran pembuangan limbah
g. Pembersihan sampah secara teratur;
h. Kerapian penempatan alat-alat kerja dilapangan setelah dipakai (concrete
Vibratory, lampu-lampu penerangan dll).
Lingkup Pekerjaan
a. Bahan ACP
- Bahan : Aluminium Composite
- Tebal : 4 mm
- Berat : 5-6kg/m2
- Bending strength : 45 – 60 kg/ 4mm
- Heat Deformation : 200 derajatCelcius
- Sound Insulation : 24 – 39 dB
- Finished : Flourocarbond factory finished
- Warna : lihatgambar / sesuai approval.
- Aluminium skin thickness : 0,3mm
- Aluminium alloy : 3003
- Coating type : PVDF khusus eksterior
- Rangka : Hollow Alumunium 40x40
Teknis Pelaksanaan
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang
pernah dikerjakan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Untuk pemasangan rangka harus dipasang dahulu besi siku dengan posisi
seperti pada gambar kerja sebagai dasar rangka panel.
c. Untuk mengikat besi siku dengan dinding, digunakan dinabolt Ø 10mm yang
sebelumnya sudah di bor. Jarak antara dinabolt bisa dilihat pada gambar
kerja.
d. Setelah itu pasang rangka alumunium 38 x 38 untuk landasan panel
composit disetelah rangka besi siku dengan posisi dan jarak disesuaikan
dengan gambar kerja. Rangka – rangka pada panel composit harus diperiksa
dengan teliti, tegak lurus dan terpasang pada posisinya.
e. Setelah semua rangka sudah benar dipasang, siapkan panel composit yang
sudah diukur dan dipotong sesuai ukuran pada gambar kerja. Untuk
penyambungannya menggunakan rivet pada sisi depan rangka alumunium.
f. Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah antara panel dengan bahan
caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan gambar
kerja. Untuk pengisi celah antar sambungan panel agar padat di beri selang
Ø ½ inchi sepanjang celah tadi.
g. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun dari
PPG Factory terhadap warna dan kualitas aluminium berupa Sertifikat
Jaminan sesuai dengan volume yang dibutuhkan.
h. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman
tersebut di atas.
PEKERJAAN PLAFOND
PASAL 1 : PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA DAN PENUTUP LANGIT-
LANGIT
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan rangka penguat dan pekerjaan pemasangan penutup
langit-langit. Termasuk penyediaan bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan
pekerjaan dan perapihan sesuai dengan gambar kerja.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan penutup langit-langit/plafond termasuk penyediaan
bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan dan perapihan.
Teknis Pelaksanaan
a) Panel yang akan dipasang harus bebas dari cacat dan/atau kerusakan.
b) Pemasangan harus lurus, rata air dan rapi.
c) Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus
menyediakan atau menentukan bench mark sebagai pedoman
ketinggian peil plafond sesuai gambar rencana dan disetujui oleh
Pengawas.
d) Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman
tersebut di atas.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan list plafond sepanjang pertemuan dinding dengan
penutup langit-langit termasuk dinding-dinding partisi dan kolom sesuai
gambar rencana. Terkait juga dengan penyediaan bahan, tenaga pekerja,
pelaksanaan pekerjaan dan perapihan.
Teknis Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan
atau menentukan bench mark sebagai pedoman ketinggian peil plafond
sesuai gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.
b. Pelaksanaan langit-langit dapat dilaksanakan setelah dudukan untuk
alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton. Konstruksi rangka plafond dalam satu
ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond
dapat dipasangkan.
c. Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan
permukaan plafond yang rata air.
d. Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 mm.
dipinggir bahan penutup pada setiap rangkaian rangka plafondnya.
Sambungan antara lembaran plafond yang terpasang serapat mungkin lalu
dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan
papan penutup langit-langit.
e. Pemasangan list plafond di pasang pada setiap permukaan antara
dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau
sekrup.
f. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman
tersebut di atas.
g. Setelah pemasangan, dilakukan pengecatan dengan ketentuan sesuai
SNI.
PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan pengecatan sisi dalam (interior) bangunan, termasuk
langit-langit dan pelengkapan bangunan lainnya. Terkait juga akan penyediaan
material, tenaga serta perlengkapan pendukung lain demi mendapatkan hasil
kerja yang baik, benar dan sesuai perencanaan.
Spesifikasi Bahan
a. Cat interior menggunakan cat dengan spesifikasi khusus interior, type
emulsion, merk vinilex, catylac, atau setara, dengan warna menyesuaikan
dengan permintaan Pemberi Tugas.
b. Cat exterior menggunakan cat dengan spesifikasi khusus exterior, type
weathershield dengan merk Dulux ICI, catylac exterior, dan setara, dengan
warna menyesuaikan dengan permintaan Pemberi Tugas.
Persyaratan Teknis
a. Semua pekerjaan mengacu pada standar : NI-3, NI-4. Produk yang digunakan
harus diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik dan
pengalaman yang sukses.
b. Produk cat yang digunakan adalah cat setara produk Dulux Weathershield
untuk cat eksterior dan setara Dulux untuk cat bidang interior termasuk
langit-langit. Kriteria cat adalah sebagai berikut;
1) Cat interior : menggunakan cat jenis emulsion
2) Cat eksterior : menggunakan cat jenis wheathershield
Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis.
c. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan sample/mock-up sedikitnya seluas
2 m2 baik untuk pengecatan interior maupun eksterior segera sebelum
pelaksanaan, untuk tujuan- tujuan testing, sample harus disimpan dalam
kondisi aman danutuh.
d. Kontraktor Pelaksana harus menunjukkan contoh cat yang akan digunakan
sebelum pekerjaan dimulai dan mendapatkan persetujuan dari
Pengawas,Perencana serta pengesahan oleh Pemberi Tugas.
e. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada Pengawas/Perencana dan
semua cat yang digunakan harus sesuai dengan sample yang disetujui dan
disuplai dalam kemasan asli dari pabrik.
f. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa
cacat, pecah.
g. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.
h. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock sebanyak
5% dari tiap- tiap warna, tipe, dan keterangan- keterangan cat yang
digunakan dalam bekerja. Pengemasan harus tertutup rapat dan tertera jelas
label dengan isi dan lokasi digunakan. Tidak ada extra pembayaran terhadap
extra stock ini.
Teknis Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu bata
diplester dan diaci dengan baik, dinding harus ditunggu sampai betul-betul
kering sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu (untuk memperoleh hasil
pengecatan yangbaik).
b. Setelah dinding bata tersebut kering, dinding lalu dibersihkan dan lubang-
lubang pada dinding diisi dan diratakan seluruhnya dengan plamur /filler.
c. Setelah plamur / filler kering, permukaan dinding lalu diamplas hingga
halus, licin dan rata, kemudian dibersihkan debunya.
d. Setelah itu dimulai pemberian lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1
lapis) kemudian baru diadakan pengecatan lapis berikutnya sesuai dengan
petunjukpabriknya
e. Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis atau sampai kondisi sempurna dan
disetujui oleh Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.
f. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan
plamur, diamplas kemudian dicat kembali sampaibaik.
g. Pemborong harus menyediakan cat cadangan (extra stock) untuk keperluan
maintenance dan diserahkan kepada Pemberi Tugas.
h. Semua cat harus diterapkan dengan metode yang benar dan dengan
campuran yang baik selama pengecatan. Pengecatan harus memberikan
bagian yang rata. Interval masa 4 hari harus diberikan diantara aplikasi
pengecatan atau sesuai petunjuk tertulis daripabrik.
i. Lembaran pembersih dengan jumlah yang cukup harus selalu ada ditangan
selama proses pengecatan.
j. Tidak boleh ada cat yang diterapkan dan menjadi terkondensasi atau lembab
secara struktural pada permukaan, debu atau bahan-bahan lain sebelum
aplikasipengecatan.
k. Tidak boleh ada bagian eksterior atau cat yang terekspose terbawa oleh
kondisi cuaca yang merugikan seperti temperatur yang ekstrern, hujan,
angin, dan lain-lain.
Pada pengecatan langit-langit, siapkan dan lakukan 1 lapisan Plaster Cement
Base untuk sambungan-sambungan dan finishing cat minimum 3 lapisan.
Sebelum pengecatan dimulai permukaan, sambungan-sambungan, kepala-
kepala paku, sisi-sisi dan pojok-pojok harus diberi Plaster Cement Base
sehingga menjadi rata dan halus. Setelah itu berilah paper tape pada tengah-
tengah sambungan sehingga menutup bagian base cement tadi. Biarkan base
cement mengering paling tidak dalam 1 jam sebelumdilakukan pengecatan.
Lakukan pengecatan dan bila masih belum rata permukaannya lakukan
cara-cara diatas sampai 3 kali.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan granit/homogeneous tile sebagai finishing pekerjaan
lantai. Mencakup lantai ruangan-ruangan toilet Gedung VIP. Terkait juga
dengan penyediaan bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan dan
perapihan, serta pembuatan mock up. Pemasangan lantai keramik ini dipasang
pada seluruh detail yang disebutkan dalam gambar, berikut step – nosing
tangga.
Teknis Pelaksanaan
a) Sebelum pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti dan mengukur
level peil lantai dan kemiringannya, sesuai gambar rencana.
b) Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing
terkait lantai dan telah disetujui oleh Perencana serta Pengawas untuk
mendapatkan pengesahan dari PemberiTugas.
c) Homogenious tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak cacat
dan bernoda.
d) Pelaksanaan pekerjaan ini dapat dimulai setelah semua pekerjaan dinding
dan langit-langit selesai dikerjakan dan telah disetujui oleh Pengawas.
e) Untuk lantai dasar, pekerjaan pemadatan tanah, pengujiannya dan
pekerjaan vapour-barier serta rabat beton harus sudah selesai dikerjakan.
f) Alas dari lantai homogenious tile di atas plat beton struktur adalah
lantai screed MU-440 dengan ketebalan minimal 2-3 cm atau lebih sesuai
dengan gambar. Lapisan waterproofing harus dilakukan pada area-area
basah (toilet,janitor,dsb) dan harus sudah selesai sempurna sebelum
memulai pekerjaan pemasangan lantai.
g) Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pekerjaan. Contoh tersebut harus mendapat
persetujuan Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi
Tugas.
h) Pembersihan harus dilakukan terlebih dahulu pada area yang hendak
dilakukan pemasangan keramik.
i) Pemasangan lantai harus rata air dan nat yang terjadi harus saling tegak
lurus dengan maksimum jarak nat yang terjadi adalah 2 mm, untuk
selanjutnya nat diisi dengan bahan pengisi yang telah ditentukan, secara
penuh, rata dan tidak boleh berongga/keropos.
j) Pemotongan keramik/granit harus dilakukan dengan alat masinal yang baik
dan mampu menghasilkan potongan yang presisi, lurus dan rapi.
k) Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan, maka pada
beberapa bagian harus disediakan alur – alur expansion (expansion joint).
Alur – alur expansion ini harus diisi dengan bahan yang elastis / sealant
dan mendapat persetujuan pengawas.
l) Permukaan yang sudah selesai dipasang harus segera dibersihkan dari sisa
bahan perekat dan pengisi nat kemudian dijaga kebersihan dan
keawetannya dengan menutup permukaan menggunakan bahan-bahan
yang bersifat lunak seperti ; kardus, plastik, dan lain sebagainya.
m) Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas
untuk dapat di kalim selesai sempurna.
- Isi nat dengan semen khusus nat. Nat dibuat rata, jangan cekung dan
segera bersihkan sisa-sisa pengisi nat setelah selesai.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan granit/homogeneous tile sebagai finishing pekerjaan
dinding. Mencakup lantai ruangan-ruangan Gedung VIP. Terkait juga dengan
penyediaan bahan, tenaga pekerja, pelaksanaan pekerjaan, perapihan serta
pembuatan mock up.
Spesifikasi Bahan dan Persyaratannya
Dinding kamar mandi, menggunakan material Granit tile 60x60 polished type
GMT 02 merk Niro Granit atau Roman.
Teknis Pelaksanaan
a. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing dan
telah disetujui oleh Perencana serta Pengawas untuk mendapatkan
pengesahan dari PemberiTugas.
b. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pekerjaan. Contoh tersebut harus mendapat
persetujuan Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi
Tugas.
c. Pemasangan pada dinding harus rata air dan nat yang terjadi harus saling
tegak lurus dengan jarak nat yang terjadi maksimal adalah 3 mm, untuk
selanjutnya nat diisi dengan bahan pengisi yang telah ditentukan, secara
penuh, rata dan tidak boleh berongga/keropos. Warna nat sesuai warna
keramik.
d. Pemotongan granit tile harus menggunakan alat masinal yang baik dan
mampu menghasilkan potongan yang presisi, lurus dan rapi.
e. Keramik yang gagal potong sehingga retak, pecah atau rusak tidak boleh
digunakan.
f. Permukaan yang sudah selesai dipasang harus segera dibersihkan dari
sisa bahan perekat dan pengisi nat kemudian dijaga kebersihannya.
g. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas
untuk dapat diklaim selesai sempurna.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk
melakukan pekerjaan pemasangan perlengkapan sanitary pada toilet, pantry
dan tempat-tempat lain sesuai yang tertera pada gambar rencana.
Teknis Pelaksanaan
a. Pelaksana harus mendapat persetujuan mengenai cara, waktu dan tempat
pemasangan perlengkapan Sanitair.
b. Setiap pekerjaan pemasangan Fixtures harus memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Pelaksana harus menyesuaikan
barang/material dengan gambar rencana dan meminta persetujuan dari
Perencana, Pengawas dan disahkan oleh pemberi tugas.
d. Kontraktor Pelaksana agar menunjukkan contoh material yang akan
digunakan sebelm pemasangan dan mendapat persetujuan Perencana,
Pengawas serta pengesahan dari Pemberi Tugas.
e. Semua pemasangan harus sesuai petunjuk pabrik pembuat material
bersangkutan.
f. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab terhadap material yang telah
dipasang. Kerusakan yang terjadi setelah pemasangan harus diganti serupa
material semula dan biaya atas tanggungan Kontraktor Pelaksana sendiri.
PEKERJAAN WATERPROOFING BITUMEN EMULSION
Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk
melakukan pekerjaan pemasangan waterproofing coating. Bagian yang di
waterproofing meliputi plat atap, ruang tangki air, dan overstek dak beton.
Toilet, janitor, spoel hoek, ruang tangki air dan daerah basah lainnya. Ground
reservior tank dan bagian lain yang masuk dalam rencana gambar.
Spesifikasi bahan
a. Anti BOCOR, bisa diaplikan untuk talang, atap seng, dapur, kamar mandi,
struktur beton, perahu, kapal ikan dll
b. Menjaga Dinding agar tidak lembab dan lantai dasar selalu kering.
c. Melapisi tangki air.
d. Pasangan pada melmen Bakar waterproofing.
e. Mencegah Karat pada bagian bawah, struktur besi dan struktur atap dari
kendaraan bermotor.
f. Sebagai Bitumen perlindungan terhadap akar.
Lingkup Pekerjaan
Pemesanan dan pemasangan Batu Alam pada daerah yang dijelaskan pada
gambar.
Teknis Pelaksanaan
a. Bersihkan permukaan dinding dari kotoran dan minyak. Dinding sudah
harus diplaster atau merupakan dinding beton. Jika permukaan dinding
sudah diaci / dicat, maka permukaan dinding harus dikerik terlebih dahulu
sebanyak mungkin.
b. Adukan pasangan cukup semen dan WBM yang dibuat menjadi pesta. Tiap
M² diperlukan 3 kg semen PC dan 0,75 liter WBM.
c. Tarik garis horisontal untuk membantu rapinya pemasangan.
d. Batu mudah dipotong sesuai dengan rencana bentuk dengan mesin potong
keramik.
e. Tiap batu dipasang satu persatu dengan adukan perekat yang dianjurkan.
f. Setelah pemasangan batu, permukaan batu dibersihkan dari debu dan
serpihan kemudian dicoating efek doof sehingga merata. Coating harus
dilakukan pada batu yang benar – benar kering dan bersih.
g. Batu dan pinggiran nat dibersihkan dari sisa-sisa pengecoran hingga bersih
dengan menggunakan sikat nilon.
h. Perawatan khusus perlu dilakukan dengan melakukan coating berkala
setiap 6 bulan sekali dan bersihkan debu – debu yeng melekat dengan
vacume cleaner secara teratur . jika batu berlumut, bersihkan dengan sikat
kawat dan air deterjen secara berkala, dan lakukan coating ulang setelah
penyikatan. Jika bernoda hitam, bersihkan dengan amplas atau gerinda.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan material, pekerjan, pemasangan, perapihan dan
penyelesaian pekerjaan pasang karpet di Gedung VIP.
Teknis Pelaksanaan
a. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing dan
telah disetujui oleh Perencana serta Pengawas untuk mendapatkan
pengesahan dari PemberiTugas.
b. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pekerjaan. Contoh tersebut harus mendapat
persetujuan Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi
Tugas.
c. Pemasangan pada lantai harus rata, oleh karena itu permukaan yang akan
dipasang karpet harus dilot terlebih dahulu menghindari ada bagian yang
cekung
d. Sebelum pemasangan karpet, didahulukan dengan pemasangan underlayer
e. Jika ada sambungan, usahakan sambungan tidak terlihat untuk menjaga
estetika
f. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pemasangan rangka penguat dan pekerjaan pemasangan penutup
dinding dengan gypsumboard rangka metal stud / jayaboard dilapis rockwool
untuk peredam suara. Termasuk penyediaan bahan, tenaga pekerja,
pelaksanaan pekerjaan dan perapihan. Pekerjaan ini harus sesuai dalam
gambar dan atas petunjuk konsultan pengawas. Rangka yang digunakan adalah
rangka Boral Metal System (BMSys) yang memproduksi rangkaian sysem
dinding partisi rangka metal secara menyeluruh. Termasuk sysem partisi ringan
(non load bearing) dan system partisi pemikul beban (load bearing). Beberapa
komponen BMS, termasuk wall stud dan wall track diperkuat dengan
menggunakan lekukan.
Teknis Pelaksanaan
a) Semua partisi Rangka harus dipasang pada lantai eksisting dengan kuat
dan tegak lurus. Bisa menggunakan dinabolt.
b) Panel gypsum dipasang rata dikedua sisi tanpa ada sambungan horizontal
ditengahnya. Semua sambungan antar panel gypsum harus ditengah
dengan paper tape dengan ditutup oleh joint compound dan dihamplas
halus dengan permukaan yang rata. Panel gypsum harus ditempel pada
rangka – rangka dengan sekrup khusus dengan jarak kearah horizontal
maksimal 60 cm arah vertikal 40 cm kecuali bagian tepinya.
c) Pemasangan kanal pegangan di bawah (lantai) digunakan skrup fiser S6
atau jika kondisi lapangan memaksa boleh menggunakan paku beton 1,5 cm
– 2 cm setiap jarak 30 cm dengan sekrup lainnya.
d) Pemasangan kanal pegangan ke plafond menggunakan paku full drat S 6
dengan jarak skrup maximal 30 cm dengan skrup lainnya.
e) Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan
ataumenentukan bench mark sebagai pedoman ketinggian peil plafond
sesuai gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu. Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan dalam
gambar.
Teknis Pelaksanaan
a. Kaca yang terbuat dari bahan gelas yang pipih pada umumnya memiliki
ketebalan
yang sama mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses –
proses tarik, gilas dan pengembangan (float glass).
b. Ukuran panjang tidak boleh melampaui batas toleransi seperti yang
ditentukan oleh
pabrik.
c. kesikuan kaca berbentuk segi empat harus mempunyai sudut dan tepi
potongan
yang sama yang rata dan lurus. Toleransi maksimal yang diperkanankan 1,5
mm per
meter.
D. Kaca yang digunakan daru bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu
pemandangan
Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus melakukan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah
terima dilapangan instalasi listrik seperti pada rencana gambar. Pekerjaan
elektrikal meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi listrik di dalam
bangunan, penyediaan kabel–kabel, pipa–pipa PVC, bola lampu, Panel induk
dan Miniature Circuit Breaker (MCB) dan sebagainya sehingga listrik menyala
dengan baik. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang
disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop
kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah
dipasang kabel–kabel yang diperlukan sehingga arus listrik mudah berfungsi
pada titik tersebut. Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan listrik pada
pekerjaan ini antara lain :
a. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk seluruh jaringan instalasi
listrik dalam dan luar gedung VIP.
b. Pengadaan dan pemasangan panel listrik.
c. Pengadaan dan pemasangan penerangan lampu / armature, saklar dan stop
kontak pada Gedung VIP.
d. Pengadaan dan pemasangan tata udara (Air Conditioner).
Persyaratan Umum
1. Peraturan Instalasi Listrik
Pekerjaan harus berdasarkan dan memenuhi peraturan – peraturan :
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
b. Perubahan dan Tambahan dari Komisi Bidang Listrik Indonesia urusan
PUIL – 2000
c. Persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik berkenaan dengan peralatan
yang dipakai.
d. Sakelar, stop kontak, konduit, doos junction box, surface mounting
box, floor duct, floor oulet, floor service box, dan perlengkapan lain
memenuhi ketentuan British Standard dan IEE.
e. Kabel memenuhi ketentuan I.E.C, SII, SPLN dan ketentuan lainnya.
f. Peraturan-peraturan setempat yang dikeluarkan oleh PLN Daerah
Distribusi setempat.
g. Memiliki Sertifikat Keahlian atau Keterampilan di bidang kelistrikan
h. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilakukan oleh perusahaan yang bisa
mengerjakan pemasangan sistem ini, dan mendapat referensi
pemasangan serta telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
i. Pemborong harus memiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat
Ijin Kerja (SIKA) dari perum listrrik negara yang masih berlaku.
Pemborong wajib menunjukan dan atau menyerahkan salinan surat
surat ini kepada pengawas.
2. Gambar–gambar
a. Gambar–gambar rencana instalasi dan spesifikasi merupakan satu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar–gambar instalasi sistem menunjukan secara umum tata
letak dari peralatan instalasi, sedangkan pemasangan harus
dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan, gambar
arsitek dan struktur harus dipakai sebagai patokan untuk
pelaksanaan.
c. Apabila ada hal–hal yang disebutkan kembali pada bagian (bab,
gambar lain), maka harus diartikan bukan untuk menghilangkan
satu terhadap yang lain akan tetapi menegaskan permasalahannya,
kalau terjadi hal yang saling bertentangan antara Konsultan
Perencana dengan Direksi Pekerjaan.
d. Perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi kontraktor
untuk mengadakan claim pada waktu pelaksanaan.
6. Program Pelatihan
Pemborong harus memberikan pelatihan untuk operator pemberi tugas yang
berisi penjelasan peragaan materi dan daftar suku cadang perawatan.
2. Material
a. Komponen sistim instalasi distribusi listrik digunakan peralatan yang
telah mendapat rekomendasi dari PLN.
b. Kabel daya, tegangan rendah yang dipakai adalah berdasarkan ukuran
dan type yang sesuai dengan gambar.
c. Kabel yang digunakan adalah jenis NYM keluaran kabel metal,
Kabelindo, Supreme, atau yang setara memenuhi PLN, SNI dan
telah mendapat rekomendasi dari PLN.
d. Panel listrik digunakan kualitas setara produksi Broco dan MCB
setara Merlin Gerin serta menggunakan grounding.
Pedoman Pelaksanaan
a. Pasangan Instalasi
1) Untuk pekerjaan ini, kontraktor atau harus mempunyai Sertifikat
keterampilan (SKT) atau Sertifikat Keahlian (SKA) yang masih berlaku.
2) Jika pekerjaan ini disubkan, maka sub kontraktor harus mempunyai
Izin Pemasangan dari PLN Wilayah yang bersangkutan.
c. Laporan Pengetesan
1) Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas / Direksi 4
(empat) rangkap laporan :
2) Hasil pengetesan Kabel
3) Hasil pengetesan peralatan instalasi
4) Hasil pengetasan semua persyaratan operasi instalasi
5) Semua pengetesan dan pengukuran tersebut harus disaksikan oleh
Direksi pekerjaan atau yang mewakili.
d. Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
Kontraktor harus menyerahkan As Built Drawing (Gambar Terlaksana)
sebanyak 4 (empat) rangkap termasuk yang asli kepada Pemberi
Tugas/Direksi untuk semua pekerjaan instalasi yang telah dilaksanakan.
1) Perubahan/Penambahan/Pengurangan Pekerjaan
2) Pelaksanaan pekerjaan apabila menyimpang dari gambar rencana
yang disesuaikan dengan kondisi lapangan harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan Direksi, dalam perobahan gambar dan RKS
tersebut kontraktor harus menyerahkan gambar perubahan yang
dimaksud kepada Direksi Pekerjaan dalam rangkap 3 (tiga) untuk
disetujui.
3) Pengajuan perubahan material, gambar rencana/bestek harus
diajukan kontraktor kepada Direksi secara tertulis.
4) Lampu Armature
a) Down Light LED panel dari armature dengan kualitas setara Philips.
Jenis / type Down Light dan Armature seperti pada gambar rencana.
b) Lampu Strip LED
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh pasangan dinding bagian dalam
maupun bagian luar yang tidak difinish keramik / batu alam, serta seluruh
detail
Spesifikasi Bahan dan Persyaratan
a. Bahan yang digunakan adalah ex Cipta Mortar tipe MU-301 atau setara
dengan ketebalan plesteran minimal 15 mm dan ketebalan acian minimal
2,5 mm memakai tipe MU – 200 atau setara yang diseujui konsultan
perencana / owner.
b. Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan – bahan organis lainnya.
Teknis Pelaksanaan
a. Pihak kontraktor harus mensyaratkan pengawas mutu untuk hadir pada
saat pelaksanaan untuk memberikan bimbingan maupun pengarahan.
b. Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar siar sebelumnya harus
disiram air dan dibersihkan untuk memberikan pegangan pada plasteran.
c. Kepalaan plasteran harus dibuat dengan bidang kesikuan dinding ± 7 cm,
kemudian di lot, pembuatan kepalaan dari samping kiri ke kanan dengan
jarak minimum ± 1,5 m untuk setiap dindingnya.
d. Plasteran harus dimulai dari bawah ke atas dan dilakukan dengan jidar
alumunium.
e. Acian dilakukan pada saat plasteran sudah kering.
f. Bahan – bahan yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau
dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type
dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
g. Bahan harus diletakan ditempat yang kering dan berventilasi baik,
terlindung bersih. Tempat penyimpanan harus cukup untuk pekerjaan ini.
Dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
h. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diharuskan memeriksa site yang
telah disiapkan apakah sudah sesuai dengan syarat – syarat baru pekerjaan
ini dapat dimulai. Bila ada kelainan harus dalam hal apapun antar gambar,
spesifikasi dan lainnya. Kontraktor harus segera melapor kepada konsultan
pererncana / owner.
i. Pekerjaan acian dapat dilaksanakan apabila pekerjaan bidang yang akan
diaci telah disetujui oleh konsultan perencana / owner. Tebal acian minimal
2,5 mm atau sesuai yang ditunjukan dalam detail gambar. Pekerjaan acian
harus rapi menurut bentuk dan ukuran dalam gambar. Pekerjaan jarus
lurus, dan tidak bergelombang tajam pada bagian sudut – sudut, tidak
kropos dan tidak retak – retak.
j. Kelembaban acian harus dijaga sehingga pengeringan berlangusng wajar
tidak terlalu tiba – tiba, dengan membasahi permukaan acian setiap kali
terlihat kering dan meilindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
k. Pekerjaan acian harus dirawat dengan cara disiram air, lebih khusus lagi
pada daerah yang terkena sinar matahari sehingga proses hidrasi semen
benar – benar telah bekerja sempurna. Hal ini untuk mengurangi retak –
retak rambut pada permukaan.
l. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan pemeliharaan.
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium dan daun
jendela alumunium seperti yang ditunjukkan/disyaratkan dalam detail
gambar.
Persyaratan Bahan
a. Semua "hard ware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal. Tanda
pengenal ini dihubungkan dengan cincin kesetiap anak kunci.
PEKERJAAN TAMAN
Lingkup Pekerjaan
Dalam pekerjaan taman ini memperhatikan komponen – komponen struktur
yang sudah ada, supaya pada waktu pelaksanaan tidak merusak struktur atau
komponen yang sudah ada. Area pekerjaan ini sesuai yang tertera pada gambar
kerja atau berdasarkan arahan dari konsultan atau owner. Menyediakan
tanaman yang sehat dan tidak layu untuk area – area yang di tunjukan pada
gamba kerja. Manajer kontruksi mempunyai hak membuat penyesuaian dan
penggantian dilapangan agar pelaksanaan konsep sesuai dengan kondisi
lapangan.
Teknis Pelaksanaan
1. Semua rumput yang disuplai kontraktor haruslah dari jenis rumput gajah
mini varigata yang sehat dan vigor dari sumber yang disetujui sesuai dengan
yang tertera di BoQ. Rumput dan lempengan rumput harus dipotong bujur
sangkar dengan ukuran 15 x 15 cm dan tebal 5 cm. Semua rumput harus
bersih dari gulma atau rumput liar dan sampah.
2. Lempengan rumput tidak boleh terpecah menjadi potongan -potongan kecil
untuk penyiraman.
Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan komponennya,
pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar dan atau grid switches.
Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa dan stop kontak
khusus. Pengadaan dan pemasangan pelindung kabel serta berbagai accessories
lain seperti box, flexible conduit, bends/ellbows, socket dan lain-lain.
Teknis Pelaksanaan
Pemborong harus menutup dan merapikan kembali setiap galian atau
bobokan yang dilakukan pada Konstruksi bangunan, yang disebabkan
pekerjaan instalasi penerangan/ stop kontak. Untuk menghindari sejauh
mungkin pekerjaan pembobokan maka semua inserts, sleeves, receways
atau openings harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap
pekerjaan kontruksi atau finishing.
Sambungan-sambungan baik dalam group maupun cabang-cabang, kecuali
pada outlet kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai. Sambungan pada
kabel harus dibuat kuat secara mekanis maupun secara elektris, dengan
caracara "Solderless Connector". Semua sambungan kabel baik di dalam
junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan
connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau
bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter
kabel.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain)
Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum
dan sesudah penyambungan dilakukan.
Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga
nilai isolasi tertentu. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang
terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal maksimal
2,5 mm.
Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling saluran
penghantar (conduit) di-klem di beton.
Seluruh kabel penerangan, lebih dari empat jalur harus diletakkan pada
cable ladder. d. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa
conduit minimum 5/8" diameternya.
Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus
menggunakan terminal strip di dalam junction box.
Ujung pipa yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi
dengan socket/lock nut, sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel.
Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian
muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa logam dan
pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm serta ditanahkan.
Kabel tegangan rendah untuk penerangan taman/parkir harus ditanam
minimal sedalam 60 cm Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus
dilindungi dengan cetakan beton cor dan diberi pasir.
Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 80 cm dan dilindungi dengan
pipa galvanized.
Kabel-kabel yang menyeberang selokan, dilindungi dengan pipa galvanized,
pipa harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih
dari bahanbahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu,
kotoran bahan kimia dan lain sebagainya.
Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung,
harus mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel
dalam tanah. Instalasi Sakalar dan Stop Kontak (Outlet).
Sakalar-sakalar dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/250 V.
Sakalar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada
gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakalar-sakalar tersebut bingkainya
harus dipasang rata pada tembok setinggi 150 cm di atas lantai yang sudah
jadi kecuali ditentukan lain oleh Konsultan MK Lapangan.
Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earting contact dengan
rating 10 A/250 V AC, semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja
220 harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang
rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai
yang sudah jadi atau sesuai petunjuk Konsultan MK Lapangan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Pengawas/Konsultan
MK.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan Batu Alam (Andasit Bakar) dilaksanakan untuk dinding /
tembok gedung, pada bagian tertentu sesuai dengan gambar perencanaan.
Spesifikasi bahan
Batu alam andesit bakar polos dengan permukaan kasar tanpa cacat /
retak.
Pasir galian yang harus diurug setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat
timbris tangan terbuat dari logam atau stemper.
Pipa dengan diameter 2 dengan kualitas pipa PVC Maspion putih
Adukan terdiri dari campuran 1 semen : 3 pasir
Air bersih yang terbebas dari campuran minyak, asam, dan unsur organik
Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk –
bentuk yang ditunjukan pada gambar.
Tiap – tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua
hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ketempatnya
hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga – rongga antar batu untuk
mendapatkan masa yang kuat dan integral dibeberapa sisi luar dan dalam.
Batu yang dipasang dibasahi dahulu. Lalu dibentuk menjadi bidang luar
sesuai dengan rencana gambar.
Ankor/stek dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan
adukan 10 cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1m dengan diameter anker
/ stek minimum 10 mm.
Pemasangan pipa sulingan atau resapan air berjarak 1 meter antara pipa
lainnya dengan dimasukan injuk agar pipa tidak tersendat oleh tanah atau
bahan lainnya yang dapat mengganggu resapan air.
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan dinding yang dipasang pada ruangan
sesuai dengan gambar-gambar
Spesifikasi Bahan dan Persyaratan
Penutup dinding ruang auditorium sebagai peredam suara dan estetika
menggunakan rangka holou galvanis ukuran 4x4 cm tebal 1,5 mm, rockwool
tebal 5 cm, pentutup multiplex 9 mm, triplex 4 mm finishing HPL dan
wallpaper.
Penutup dinding bagian bawah HPL setara WINSTON/GRASMERINO/AICA
Penutup dinding wallpaper setara MAESTRO/BELLAGIO/KING
Plint dan list pada dinding menggunakan multiplex kayu solid dan 18 mm
lapis HPL sesuai rencana gambar.
Daun pintu panel menggunakan rangka kayu kamper/merbau penutup
dobel triplex 4 mm finis dilapisi HPL sesuai dengan gambar.
Penutup untuk dinding pintu utama menggunakan multiplex 18 mm
finishing HPL setara WINSTON/GRASMERINO/AICA.
Daun pintu kaca menggunakan Pintu Frameless (tempered 12 mm polos)
floor hinge Dorma BTS 84.
Teknis Pelaksanaan
Pemborong harus menyerahkan rencana pekerjaan kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya. Pertemuan sambungan multiplex, triplex,
HPL ataupun wallpaper harus rapi dan rata.
Siapkan sambungan-sambungan, lubang-lubang untuk pekerjaan lain
(listrik, mekanikal) pada pekerjaan partisi multiplex, triplex, HPL ataupun
wallpaper.
Lembaran gypsum board, multiplex, triplex, HPL ataupun wallpaper yang
cacat dan retak-retak ataupun sobek tidak boleh digunakan, dan harus
disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
Rangka besi hollou galvanis partisi dipasang menggunakan paku
ripet/skrup sehingga rapi, kokoh, kuat dan stabil.
Lingkup Pekerjaan
Seiring dengan perkembangan seputar Interior Dedign, wallpaper dinding sagat
banyak diminati sebagai alternatif pengganti cat untuk menghiasi ruangan,
selain warna dan motif sangat beragam. Wallpaper dinding mampu memberikan
nuansa yang berbeda pada ruangan suatu bangunan.
SMKK
Gambaran Umum
Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan
alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim,
melakukan penggalian dan lain-lain.
Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi Kantor, Projeck Site serta area
pendukung lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja datau
Occupational Health and Safety Manajement System (SMKK/OHSMS) dimana
system ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja
sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan sehat.
Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan kepada pekerja dan
keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup
dan dalam rangka pemenuhan OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka diperlukan
suatu Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.
Kebijakan SMKK
Sudah harus menjadi kebijaksanaan dari kontraktor pelaksana agar setiap
karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam
melaksanakan tugas sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya
serta mengambil langkah-langkah positif sehingga seluruh karyawan dan
pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar,
kebijakan ini adalah :
1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan
Kesehatan kerja, yang merupakan persyaratan minimum kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke
tiga dan asset perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian
yang dapat merugikan asset perusahaan.
3. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat
dan pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada
setip tahap penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada
seminimal mungkin.
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan
itu dapat dicegah.
6. Memberikan pengertian bahwah target utama kontraktor pelaksana adalah
“zero accident’.
7. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan
peralatan dan bahan dilokasi proyek.
8. Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan
melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman
melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi
pemakaian peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat
melalui pengawasan yang tepat.
9. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang
layak dan memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.
10. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan
K3 telah diikuti.
11. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalah
aktivitas dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat
aktivitas tersebut.
Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan tanggungjawabnya
masing-masing termasuk peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan
lingkungan ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan diatas.
Perencanaan SMKK
IDENTIFIKASI JENIS
JENIS/TYPE PENGENDALIAN RESIKO
NO. BAHAYA DAN RESIKO
PEKERJAAN K3
K3
1 2 3 4
I. PEKERJAAN PERSIAPAN