Anda di halaman 1dari 39

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

SPESIFIKASI TEKNIS

A. UMUM
PASAL 1
URAIAN UMUM
1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan akan ditenderkan sesuai dengan :

a. Gambar-gambar bestek, konstruksi dan detail terlampir

b. Uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan (RKS)

c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)

d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

e. Petunjuk dari Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan

1.2. Pekerjaan yang akan dilaksanakan, meliputi :

a. Pembangunan Taman PO5 di Kota Baubau

b. Sarana dan Prasarana Penunjang :

- Pekerjaan instalansi listrik.

- Pekerjaan prasarana lingkungan, meliputi: Saluran Air Hujan Kelililng


Bangunan.
1.3. Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek, bestek dan
gambar detail, Pemborong harus segera lapor kepada Direksi dan Pengawas
Lapangan.
1.4. Kontraktor/pemborong harus menghitung sendiri volume setiap pekerjaan
yang ada sesuai dengan gambar rencana dan RKS ini.
1.5. Sebelum dan selama melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa harus
berkonsultasi dengan Pengawas Kegiatan / Direksi Pekerjaan.
1.6. Selama berlangsungnya pekerjaan, Penyedia jasa harus dapat menjaga
lingkungan agar tidak terganggu oleh jalannya pekerjaan.
1.7. Kerusakan jalan masuk yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan atau
lahan sekitar yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung
jawab Penyedia jasa. Untuk itu sebelum pelaksanaan pekerjaan Rekanan/
Kontraktor bisa minta ijin kepada pemilik yang bersangkutan untuk
mendapatkan dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi ataupun lahan
sekitar yang diperlukan.
1.8. Pekerjaan harus segera diselesaikan dengan baik, dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

a. Halaman harus bersih dari sisa-sisa kotoran atau puing- puing pada waktu
diserahkan.

b. Pekerjaan harus segera diserah terimakan dengan kondisi memuaskan


dengan disaksikan oleh Direksi dan Pengawas Lapangan.

PASAL 2
URAIAN PEKERJAAN
2.1. Umum

Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan inkontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian
pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku iniBila
terdapat ketidakjelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada perencana untuk mendapatkan penyelesaian

2.2. Lingkup Pekerjaan


Penyelesaian tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan
dalammelaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara
bahanbahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehinggaseluruh pekerjaan-pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

2.3. Sarana Kerja


Kontraktor wajib memasukan jadwal kerja kontraktor juga wajib memasukan
identiikasdari tempat kerja, nama, jabatan, dan keahlian masing-masing anggota
pelaksanaan pekerjaan, serta iventarisasi peralatan yang digunakan melaksanakan
pekerjaan iniKontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan- bahan/material
dilokasi yangaman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaanlain. Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan
kerjadilokasi dapat tercapai.

2.4. Gambar-gambar Dokumen


a. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau petentangan dalam gambar-gambar yang ada
arsitektur dalam buku uraian pekerjaan inmaupun pekerjaan yang terjadi akibat
kecelakaan dilokasi, kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
perencanaan/ konsultan pengawasan. Secaratertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan dilokasi setelah konsultan pengawas berunding terlebih dahulu dengan
perencana. Ketentuan tersebut di atastidak dapat dijadikan alasan oleh kontraktor
untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti dahulu semua ukuran yang tercantum seperti
peilpeil, ketinggian, lebar ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya
sebelum pekerjaan dimulai. Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan kontraktor wajib merundingkan terlebih dahulu
dengan perencanaan.
d. Kontraktor tidak dibenarkan untuk mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran
yang tercantum dalam gambar-gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan
konsultan pengawas.
e. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing- masing dua salinan segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita-berita perubahan dan gambar-
gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan. Dokumen-dokumen
ini harus dapat dilihat konsultan pengawas konstruksi dan direksi setiap saat
sempat dengan serah terima kesatu. Serah terima kesatu dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh pemberi tugas.

2.5. Gambar-gambar Pelaksanaan dan Contoh-contoh


a.Semua gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar- gambar, diagram,
ilustrasi jadwal, brosur, atau data yang disiapkan kontraktor atau subkontraktor,
supplier atau produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
b. Disediakan contoh-contoh benda dari kontraktor untuk menunjukan bahan,
pelengkapan, dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh konsultan pengawas
untuk menilai dahulu.
c. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan
dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang
diisyaratkan dalam dokumen kontrak atau oleh konsultan pengawas. Gambar-
gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda- tanda sebagaimana
ditentukan konsultan pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan
tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika, ada hal-hal
demikian.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau
contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
e. Konsultan Pengawas dan Perencanaan akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu

4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan


mempertimbangkan syarat-syarat keindahan.
f. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta konsultan
pengawas dan menyerahkan kembali gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh sampai disetujui.
g. Persetujuan konsultan pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan
contohcontoh tidak membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada konsultan
pengawas.
h. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh yang harus disetujui konsultan pengawas, tidak boleh Dilaksanakan
sebelum ada persetujuan dari konsultan pengawas.
i. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan konsultan
pengawas dalam dua salinan, konsultan pengawas akan memeriksa dan
mencantumkan “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau “Ditolak” satu Salinan
ditahan oleh konsultan pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua
dikembalikankepada sub kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
j. Sebelum catalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan
apabilamenurut konsultan pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam
catalog atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak dirubah. Barang cetakan
ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing- masing jenis dan
diperlukan sama seperti butir diatas.
k. Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi teknis harus dikirimkan kepada
konsultan pengawas.
l. Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh- contoh, catalog-
katalogkepada konsultan, Pengawas dan perencanaan menjadi tanggungan
kontraktor.

2.6. Jaminan Kualitas


Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa
semuabahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali
ditentukanlain, serta kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan dokumen
kontrak. Apabila diminta. Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-
haltersebut pada butir-butir ini, sebelum mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas, bahwa pekerjaan telah dikerjakan dengan sempurna, semua pekerjaan
tetap menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.

5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

2.7. Nama Pabrik/Merk yang ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik.merk dari suatu
jenis bahan/komponen, maka kontraktor menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan, jadi tidak ada alasan bagi kontraktor pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran
ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera
setelah ditunjuk sebagai pemenang, kontraktor harus sesegera mungkin memesan
pada agennya di Indonesia. Apabila kontraktor telah berusaha untuk memesan
namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka
perencana dengan persetujuan tertulis dari pemberi tugas akan melakukan sendiri
alternative merk lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan
menunjukan pemenang, kontraktor harus memberikan kepada pemberi tugas
fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun importer lainnya,
yang menyatakan bahwa material- material tersebut telah dipesan (order import).

2.8. Contoh-contoh Bahan/Material


a. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau
pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pekerjaan nanti. Contoh-contoh
tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh pemberi tugas atau wakilnya untuk
dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupu
sifatnya.
b. Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material
yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapatkan persetujuan konsultan pengawas.
c. Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti
sertifikasi pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material
tersebut.
d. Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui
pemesanan) maka kontraktor diwajibkan menyerahkan : brosur, catalog, gambar
kerja atau shop drawing dan sample yang dianggap perlu perencanaan/konsultan
pengawas.

2.9. Subtitusi
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya :

6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

Material peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam


RKS, kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam spesifikasi teknis
atau dapat mengajukan produk yang setara, disertai data-data yang lengkap
untuk mendapatkan konsultan perencana sebelum memesan.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya.
Materialnya, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya didalam spesifikasi teknis, kontraktor harus
mengajukan secara tertulis nama Negara dari pabrik yang menghasilkan catalog
dan selanjutnya menguraikan data-data atau yang menunjukan secara benar bahwa
produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi teknis dan
kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari pemilik /
perencana / konsultan pengawas.

2.10. Peralatan, Material dan Tenaga Kerja


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru.
Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja
harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja
sangat diperlukan dan kontraktor harus melaksanakannya. (Dapat Dilihat Pada
Lampiran RKS ini)

2.11. Klausal disebutkan kembali


Apabila dalam dokumen tender ini klausal-klausal yang disebutkan kembali pada
butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan
pengertian lebih menegaskan masalah.Jika terjadi hal-hal yang sering
bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi teknis, maka diambil
sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai
bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan lain-
lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak asasi manusia.

2.12. Koordinasi Pekerjaan


a. Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang menyangkut
dalam proyek ini harus dikoordinir terlebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan yang laian dapat dihindarkan. Melokalisasi/merinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik serta harus
persetujuan dari konsultan perencana/pengawas.

7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

b. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-


syarat pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi tertulis dari konsultan
pengawas.
c. Konsultan pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian konsultan pengawas
dalam pengontrolan terhadap kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor. Tidak berarti kontraktor bebas dari tanggung jawab.
d. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi)
atau instruksi tertulis dari konsultan pengawas harus diperbaiki atau dibongkar.
Semua biaya diperlukan untuk itu menjadi tanggung jawab kontraktor

2.13. Perlindungan terhadap Orang, Harta Benda dan Pekerjaan


a. Perlindungan terhadap milik umum Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan
kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya
serta memelihara kelancaran lalulintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki
selama kontrak berlangsung.
b. Orang-orang yang tidak berkepentingan Kontraktor harus melarang siapapun yang
tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan
perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan oara penjaga.
c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada Selama masa-masa pelaksanaan
kontrak, kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan
yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya
ditempat pekerjaan, dan kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi
kontraktor, dalam arti kata luas. Itu semua harus diperbaiki oleh kontraktor hingga
dapat diterima oleh pemberi tugas.
d. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan: Kontraktor bertanggung jawab atas
penjagaan, penerapan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan kontrak, siang dan malam. Pemberi tidak bertanggung
jawab terhadap kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan
bangunan peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
e. Kesejahteraan keamanan dan pertolongan pertama Kontraktor harus mengadakan
dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang akan datang ke lokasi. Fasilitas dan
tindakan pengamanan seperti ini diisyaratkan harus memuaskan pemberi tugas
dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan-ketentuan undang- undang yang
berlaku saat ini. Dilokasi pekerja, kontraktor wajib mengadakan perlengkapan
yang cukup untuk pertolongan pertama yang mudah dicapai.

8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

f. Gangguan pada tetangga Segala pekerjaan yang menurut pemberi tugas


mungkin akan menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan pada waktu sebagainya tugas akan menentukannya dan
tidak ada tambahan yang mungkin ia keluarkan.

2.14. Peraturan Hak Patent


Kontraktor harus melindungi pemilik (owner) terhadap semua “claim” atau tuntutan,
biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang
atau nama produksi, hak cipta ada semua material dan peralatan yang digunakan
dalam proyek ini.

2.15. Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan
(batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pemberi tugas.

2.16. Peraturan Teknis Pembangunan yang digunakan


a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah
intermasuk segala perubahan dan tambahannya.
b. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2020 tentang standar
danpedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dan SE Menteri
PUPRNomor 22/SE/M/2020 Tahun 2020.
c. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden Voor Uitvorering bij Aaneming van Openbare Warken (AV) 941.
d. Keputusan-keputusan dari majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik
dariDewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
e. Peraturan Beton Bertulang Indonesia SNI
f. Tata cara perencanaan struktur untuk bangunan gedung SNI
g. Peraturan umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga kerja.
h. Peraturan umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 979 dan PLN
setempat.
i. Peraturan umum tentang pelaksanaan Instalasi Air minum serta Instalasi
pembuangan dari Perusahaan Air Minum.
j. Peraturan konstruksi kayu Indonesia (PKKI-1961).
k. Peraturan Semen Portland Indonesia SNI, NI-08.
l. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

m. Peraturan Muatan Indonesia SNI


n. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia SNI.
o. Peraturan Pengecatan SNI, NI-12.
p. Peraturan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan/instans
pemerintahan setempat, yang bersangkuta dengan permasalahan bangunan.
q. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat
pula.
r. Gambar bestek yang dibuat konsultan perencana yang sudah disahkan oleh
pemberi tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan
olehkontraktor dan sudah disahkan/disetujui direksi.
s. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan.
t. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
u. Berita Acara Penunjukan.
v. Surat Keputusan Pengguna Barang/jasa tentang penunjukan kontraktor.
w. SPPPBJ (Surat Penetapan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa).
x. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
y. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule).
z. Kontrak/surat Perjanjian Pemborongan.

2.17. Shop Drawing


a. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur
berdasarkan design yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari
konsultan pengawas.
b. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan
termasuk keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis
dan hal-hal lain yang diperlukan.
c. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan- kesalahan detailing
fabrikasi dan ketepatan penyetelan/pemasangan semua bagian konstruksi baja.
d. Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasi diworkshop kecuali atas persetujuan
konsultan pengawas.
e. Semua Baut, baik yang dikerjakan diworkshop maupun dilapangan harus selalu
memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut
tersebut.
f. Pekerjaan perubahan dan tambahan dilapangan pada waktu pemasangan yang
diakibatkan oleh kurang kelalaian kontraktor, harus dilakukan atas biaya
kontraktor.

10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

g. Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus


ditanyakan kepada konsultan pengawas/perencana.
h. Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar “As Built Drawing” sesuai
dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan. Untuk
kebutuhan pemeriksanaan dikemudian hari dan gambar-gambar tersebut
diserahkan kepada konsultan pengawas.
2.18. Pembuatan Gambar Pelaksanaan (As-Build Drawing)
Sebelum penyerahan pekerjaan I, kontraktor pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri dari :
a. Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya
b. Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar gambar
perubahan
c. Apabila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan
angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang
jelas akan menyebabkan ketidaksempurnaan /ketidaksesuaian konstruksi harus
mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
d. Kertas gambar as built drawing dengan ukuran A3 atau A4
e. Gambar sesuai pelaksanaan merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan
pada saat Penyerahan Pertama.

PASAL 3
PERSYARATAN BAHAN-
BAHAN
3.1. Yang disebut dengan bahan bangunan adalah semua bahan- bahan yang
digunakandalam pelaksanaan sebagaimana tertera dalam uraian pekerjaan dan
persyaratanpelaksanaan ini serta gambar kerja.
3.2. Semua bahan bangunan harus berkualitas baik dan sesuai dengan syarat-syarat
yang tercantum dalam SNI, SNI 03-1729-2002, AV, PTC, AUWI, AVE dan PKKI-05-
2002.
3.3. Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan merupakan produk dalam
negeri,dan mengacu Peraturan Daerah yang berlaku, kecuali ditentukan lain.
3.4. Penyedia jasa harus membuat gambar-gambar detail pelaksanaan (shopdrawing),
pengiriman kepada Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan contoh bahanbangunan
termasuk warna dan bentuk yang akan dipakai sebelum pelaksanaan pekerjaanuntuk
diperiksa dan disetujui.
3.5. Penyedia jasa harus menyerahkan hasil tes laboratorium jika diperlukan,yang

11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

berkaitan dengan mutu bahan yang akan digunakan.

12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

3.6. Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka Pemborong
berkewajiban memeriksakan bahan tersebut kelaboratorium Balai Penelitian Bahan
Bangunan dengan semua biaya menjadi tanggungan Pemborong, begitu pula waktu
yangtersita dapat untuk alasan perpanjangan waktu pelaksanaan.
3.7. Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan berhak untuk meminta keterangan selengkap-
lengkapnya tentang bahan tersebut.
3.8. Contoh-contoh harus sesuai dengan macam dan kualitas keadaan barang-
barangyang dipakai (dimaksud).
3.9. Jika diperlukan pekerjaan yang memerlukan tempat kerja selain tempat kerja yang
adadilapangan/ Basecamp, maka Penyedia Jasa wajib memberitahu kepada
DireksiPekerjaan/Pengawas Kegiatan, agar kualitas bahan maupun kualitas
pekerjaansebelum dikirimkan ke lapangan bisa direkomendasi oleh Direksi
Pekerjaan/Pengawas Kegiatan apakah layak untuk dikirim/dipasang.
3.10. Ukuran/dimensi yang dimaksud dalam gambar untuk bahan adalah bersih (ukuran
jadi).
3.11. Air
a. Air untuk pembangunan haruslah digunakan air tawar yang bersih dan bebas
mineral zat organik tanah lumpur, larutan alkalin dan lain-lain.
b. Jika air dari saluran air minum atau sumber air yang ada tidak mencukupi maka
penyedia jasa harus mengadakan air untuk tujuan pembangunan ini dengan
mendatangkan atau mengadakan sumber air sendiri yang memenuhi syarat
3.12. Semen Portland
a. Portland Cemen (PC) yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah semen
sekualitas Tiga Roda Kualitas I harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum
dalam SNI, warna abu-abu kehijauan.
b. Semen yang digunakan dalam pekerjaan harus sama dengan semen yang
dipakai pada waktu menentukan campuran beton.
c. Untuk pekerjaan beton plat, menggunakan semen portland type II yang tahan
sulfat.
d. Kantong pembungkus tidak boleh rusak jahitannya sebelum sampai di tempat
pekerjaan.
e. Semen yang sudah mulai membatu tidak boleh dipergunakan.
f. Untuk menghindari terjadinya semen sampai membatu, Penyedia Jasa
diwajibkan untuk menjaga stok semen jangan sampai melebihi kapasitas
penggunaan (sesuai dengan schedule).

13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

g. Penyimpanan semen (gudang semen), agar dibuat bebas air/bocor air hujan dan
tidak terpengaruh cuaca.
h. Semen harus keluaran pabrik yang sama dan hasil produksi yang sama.
3.13. Kerikil (Agregat Kasar)
a. Untuk pekerjaan beton, batu pecah atau koral dengan gradasi 2 sampai 3 cm,
bersih dari bahan organis atau kotoran lain dan sebelum digunakan harus dicuci
terlebih dahulu.
b. Kerikil yang akan digunakan untuk bahan beton (pengecoran) harus
kerikil yang keras tidak berpori.
c. Untuk pekerjaan rembesan kerikil dari kwarsa keras.
3.14. Pasir (Agregat Halus)
a. Pasir urug adalah pasir pengisi yang tidak mengandung bahan organis

dan bebas dari bahan lumpur.


b. Pasir aduk adalah pasir yang tidak mengandung bahanorganis atau garam atau
tidak tercampur tanah atau bahan-bahan lain.
c. Pasir beton adalah pasir yang bersih tidak mengandung bahan-bahan organis,
kasar tajam memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam SNI.
d. Untuk pasir aduk pasir beton digunakan pasir yang kasar tidak mengandung lumpur
atau tanah (yang berkualitas baik).
e. Penyetokan material terutama pasir agar dipisahkan sesuai dengan fungsi
penggunaannya, tidak diperbolehkan tercampur satu dengan yang lainnya.
3.15. Batu Belah
a. Jenis batu yang digunakan harus keras dan tidak boleh berupa batu blondos
(harus dibelah).
b. Untuk pekerjaan pasangan batu ukuran batu yang digunakan antara 10 cm
sampai dengan 20 cm, sedapat mungkin berbentuk persegi.

3.16. Besi
a. Semua besi beton yang dipakai harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
b. Semua baja tulangan yang akan dipakai harus berasal dari produksi pabrik yang
telah disetujui Pengawas Kegiatan.
c. Besi beton menggunakan besi beton ulir dan besi beton polos yang digunakan
mutu BJTP <12mm U24, BJTD >13mm U32 dengan penggunaan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak
dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta

14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

memenuhi persyaratan SNI. Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk


memeriksa mutu beton dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah
atas biaya kontraktor. Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh
tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka lama. Cara
pembengkokan besi tulangan harus menurut SNI.
d. Anyaman besi harus kokoh sehingga tidak berubah tempat selama pengecoran.
Selimut beton dibuat dengan beton decking (tahu beton) dari semen pasir
campuran 1 : 2 dengan ukuran 4 x 4 x 3 cm untuk elemen struktur (balok, kolom)
dan 4 x 4 x 2 cm untuk elemen pelat. Besi tulangan harus disatukan satu sama lain
dengan kawat bendrat.
e. Sebelum pengecoran baja tulangan harus bebas dari minyak, kotoran, cat,
karat atau bahan lain yang merusak hubungan besi dan beton.
f. Untuk besi tulangan tidak boleh mempergunakan besi bekas pakai.
3.17. Lain-lain
a. Penggunaan bahan yang belum tertuang dalam pasal ini agar menyesuaikan
penggunaannya dan sesuai gambar dan dapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
b. Semua bahan-bahan perlengkapan yang akan dipergunakan pada bangunan ini
sebelumnya harus setelah diperiksa dan diterima oleh Direksi Pekerjaan/
Pengawas Kegiatan.
c. Penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat bahan tersebut akan
ditolak atau dikeluarkan atas perintah Pengawas Kegiatan setelah 2x24 jam dengan
segala resiko oleh Penyedia jasa.
d. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan maka biaya pemeriksaan
ditanggung oleh Penyedia jasa.
e. Persyaratan bahan-bahan yang belum tertuang didalam RKS dan ada dalam
gambar, sebelum bahan tersebut didatangkan di lokasi kegiatan agar terlebih
dahulu dikoordinasikan dengan Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.

PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN
4.1. Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada
Pemborong dalam keadaan bebas dari gugatan Pihak Ketiga.
4.2. Penyedia jasa harus membuat bangunan sementara untuk kantor pengelolaan
kegiatan,barak kerja dan gudang untuk menyimpan bahan-bahan dengan ketentuan
antara lain :

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

a. Bangunan sementara boleh memanfaatkan bangunan sekitarnya yang masih


layak dipergunakan.
b. Jika diperlukan pembuatan bangunan sementara, penempatan bangunan
sementara harus sepengetahuan dan seijin Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
c. Kualitas dan mutu bangunan harus disetujui Direksi Pekerjaan/Pengawas
Kegiatan.
d. Bangunan sementara harus mempunyai penghawaan dan penerangan secukupnya,
tidak gelap dan tidak bocor.
e. Bangunan sementara/ Direksi Keet dilengkapi meja kursi rapat, meja kursi tamu,
almari, meja kursi kerja, white board serta papan untuk menempelkan gambar dan
ditutup dengan plastik bening.
f. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia diproyek, untuk setiap saat dapat
digunakan oleh direksi lapangan adalah:
- 1 (satu) buah alat ukur Schufmaat/alat ukur dan;
- 1 (Satu) satu set kelengkapan PPPK (P3K)
4.3. Kantor Pengawas
a. Kantor konsultan pengawas merupakan bangunan dengan konstruksi rangka
kayudinding papan multiplex dicat, penutup atap asbes semen gelombang, lantai
papandiberi pintu/jendela secukupnya, penghawaan/pencahayaan. Letak kantor
konsultanpengawas harus dekat dengan kantor kontraktor tetapi terpisah dengan
tegas.
b. Perlengkapan-perlengkapan kantor konsultan pengawas yang harus disediakan :
- 1 (satu) buah meja tulis ukuran 70 cm x 140 cm dengan 2 kursi.
- 1 (satu) buah whiteboard ukuran 120 cm x 240 cm.
Berdekatan dengan kantor pengawas harus ditempatkan ruang WC dengan bak air
bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya.
4.4. Pelayanan Pengujian
a. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat kerja, bahan, fasili tas, pekerja
pelayanan dan pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pengujian
yangdiperlukan. Umumnya Penyedia Jasa di bawah perintah dan
pengawasanDireksi Teknis akan melakukan semua pengujian sehubungan
denganpengendalian mutu bahan baku, campuran dan bahan yang diproses
untukmenjamin bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi mutu bahan, kepadatan
daripemadatan.

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

b. Penyedia Jasa harus menyediakan pelayanan pengujian dan/


ataufasilitas laboratorium sebagaimana disyaratkan untuk memenuhi seluruh
ketentuanpengendalian mutu.
c. Dalam segala hal, Penyedia Jasa harus menggunakan SNI, sebagai
standarpengujian. Penyedia Jasa dapat menggunakan standar lain yang relevan
sebagapengganti SNI atas persetujuan Pengawas Kegiatan/ Direksi Pekerjaan.
d. Inspeksi dan pengujian akan dilaksanakan oleh Pengawas
Kegiatan/Direksi Pekerjaan untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai
apakah telahmemenuhi mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap
ketentuanlanjutan yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan.
e. Bahan dan pengerjaan yang tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan
harusdibongkar dan diganti dengan bahan dan pengerjaan yang memenuhi
Spesifikasini, atau menurut Pengawas Kegiatan/ Direksi Pekerjaan harus
diperbaiksedemikian hingga setelah diperbaiki akan memenuhi semua ketentuan
dalam kontrak.

4.5. Papan Nama Kegiatan


a. Papan nama kegiatan dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi
kegiatan, 1 (satu) minggu setelah Penyedia jasa menerima SPK selama
kegiatanberlangsung.
b. Papan nama kegiatan dibuat dari papan dan tiang kayu 10x10 kayu kualitas I
(dibuat sesuai petunjuk Pengawas Kegiatan)
c. Atas biaya penyedia jasa, bila diharuskan oleh pihak penguasa daerah setempat,
Penyedia jasa boleh memasang papan nama kegiatan sesuai normalisasi dari
Pemerintah Daerah setempat.
4.6. Titik Ikat Lapangan
Penyedia jasa diminta untuk membuat titik ikat lapangan yang terbuat dari beton
untuk memudahkan dalam pengukuran peil pekerjaan. Direksi Pekerjaan/ Pengawas
Kegiatan diminta untuk mengawasi penurunan bangunan terhadap titik ikat
bangunan akibat terjadinya Settlement yang disyaratkan didalam perencanaan
dan melaporkan ke Pemimpin Kegiatan.
4.7. Penjagaan dan Penerangan
a. Penyedia jasa harus mengurus penjagaan di luar jam kerja (siang dan malam)
dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan, gudang
dan lain-lain.

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

b. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan


penerangan/lampu pada tempat tertentu.
c. Penyedia jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang
disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi kebakaran dan
pencurian, Penyedia jasa harus segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran
pekerjaan.
d. Penyedia jasa harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau sabotase
ditempat pekerjaan, alat-alat pemadam kebakaran atau alat bantu lain untuk
keperluan yang sama harus selalu berada ditempat pekerjaan.
e. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbul- kan kerugian-kerugian
dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dan lain-
lain, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.
f. Pada area pekerjaan dilakukan pemagaran dengan atap seng setinggi 1,8 m
sekeliling pekerjaan, sebahagian dialksanakan sesuai ketentuan yang terdapat
dalam RAB sisahnya dilakukan dengan menggunakan bahan bekas bongkaran.
4.8. Keselamatan Kerja
a. Bilamana terjadi kebakaran, Penyedia jasa harus segera mengambil tindakan
dan segera memberitahukan kepada Pemimpin Kegiatan.
b. Penyedia jasa harus memenuhi/ mentaati peraturan- peraturan tentang
perawatan korban dan keluarganya.
c. Penyedia jasa harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-
syarat Palang Merah dan setiap kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
d. Penyedia jasa selain memberikan pertolongan kepada pekerja juga selalu
memberikan pertolongan kepada pekerja pihak ketiga dan juga menyediakan air
minum yang memenuhi persyaratan kesehatan.
e. Penyedia jasa diwajibkan mentaati undang-undang tenaga kerja dan segera
mengurus ASTEK setelah SPK diterbitkan.
4.9. Mobilisasi dan Demobilisasi
a. Mobilisasi Personil
1) Penyedia Jasa harus memobilisasi personil sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2) Mobilisasi personil dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
dengan persetujuan Pengawas Kegiatan/ Direksi Pekerjaan. Untuk tenaga inti
harus mengacu pada daftar personel inti (key personel) yang dilampirkan dalam
berkas penawaran.

18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

3) Mobilisasi Kepala Penyedia Jasa yang memenuhi jaminan


kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya.
4) Dalam pengadaan tenaga kerja dengan kemampuan dan keahlian sesuai
dengan yang diperlukan maka prioritas harus diberikan kepada pekerja
setempat.
b. Mobilisasi Peralatan
Penyedia Jasa harus memobilisasi peralatan sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Penggunaan alat berat dan pengoperasian peralatan/kendaraan sudah
mengikuti aturan perizinan yang ditetapkan oleh Dinas Angkutan Lalu lintas
Jalan Raya, pihak Kepolisian dan Badan Lingkungan
2) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat
pekerjaan di mana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini.
3) Bilamana setiap alat berat yang dianggap telah selesai melaksanakan
tugasnya dan tidak mungkin digunakan lagi maka alat berat tersebut
segera dikembalikan.
4) Penyedia Jasa melaksanakan operasional dan pemeliharaan
kendaraan/peralatan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuatnya dan tidak mencemari air dan tanah.
c. Mobilisasi Material
Penyedia jasa harus memobilisasi material sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi pelaksanaan fisik.
2) Material yang akan didatangkan dari luar lokasi pekerjaan harus
terlebih dahulu diambil contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Kegiatan/Direksi Pekerjaan dan atau diuji keandalannya di
laboratorium, apabila tidak memenuhi syarat, harus segera
diperintahkan untuk diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24 jam.
d. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia
Jasa pada saat akhir kontrak
4.10. Penyediaan Air dan Listrik
a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sambungan dari
PDAM atau disuplai dari luar.

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

b. Air harus bersih, bebas dari debu, lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Direksi/Pengawas.
c. Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas adalah beban kontraktor.
4.11. Pekerjaan lain-lain
Sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan, jika terdapat pekerjaan yang
belum disyaratkan dalam pekerjaan persiapan, maka Penyedia jasa wajib untuk
melaksanakan atas biaya Penyedia jasa.

PASAL 5
PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN BANGUNAN LAMA DAN PENEBANGAN
POHON-POHON

5.1. Pekerjaan pembersihan meliputi :


a. Pembersihan Selama Pelaksanaan
1) Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur untuk
menjamin bahwa tempat kerja, struktur, kantor sementara, tempat hunian
dipelihara bebas dari sisa bahan bangunan, debu, sampah dan kotora
lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di tempat kerja dan memelihara
tempat kerja dalam kondisi rapih dan bersih setiap saat.
2) Penyedia Jasa harus menjamin bahwa selokan samping (system
drainase) yang ada terpelihara dan bebas dari kotoran, bahan yang lepas dan
berada dalam kondisi operasional pada setiap saat.
3) Penyedia Jasa harus menjamin bahwa tanaman/ pohon dan rumput yang
tumbuh pada sekitar bangunan yang direncanakan atau yang baru dikerjakan
tetap dijaga dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak mengalami
kerusakan.
4) Penyedia Jasa harus menyediakan drum di lapangan (bak sampah) untuk
menampung sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
5) Bilamana dianggap perlu dibuatkan bak penampung endapan dan saringan pada
musim hujan.
6) Penyedia Jasa harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan
sampah di tempat yang telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat
maupun Daerah dan Undang-undang Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
7) Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa bahan
bangunan di lokasi proyek tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

8) Penyedia Jasa tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya, seperti cairan


kimia, minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau sanitasi yang ada.
9) Penyedia Jasa tidak diperkenankan membuang sisa bahan bangunan ke dalam
sungai atau saluran air.
10) Bilamana Penyedia Jasa menemukan bahwa selokan yang ada atau
bagian lain dari sistem drainase yang dipakai untuk pembuangan setiap
jenis bahan selain dari pengaliran air permukaan, baik oleh pekerja Penyedia
Jasa maupun pihak lain, maka Penyedia Jasa harus segera melaporkan
kejadian tersebut kepada Direksi Pekerjaan, dan segera mengambil tindakan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan/Pengawas Lapangan untuk
mencegah terjadinya pencemaran lebih lanjut.
11) Semua pembabatan/penebangan pohon di kawasan perencanaan untuk
pembukaan lahan maupun pelaksanaan pekerjaan harus seijin Direksi
Pekerjaan/Pengawas Lapangan.
12) Bahan hasil pembongkaran di buang diluar lokasi pelaksanaan pekerjaan
kecuali bahan atap dan kayu yang masih digunakan untuk pembuatan pagar
keliling.
b. Pembersihan Akhir
1) Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam
keadaan bersih dan siap untuk dipakai Pemilik. Penyedia Jasa juga harus
mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan
dalam Dokumen Kontrak ke kondisi semula.
2) Pada saat pembersihan akhir, semua hasil pekerjaan harus diperiksa ulang
untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum
pembersihan akhir.
5.2. Penebangan Pohon-pohon
Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar,
kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada gambar gambar
yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada sesuatu
hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan penebangan, maka ia harus
mendapat ijin dari Pemberi Tugas.

21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

PASAL 6
PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUPLANK

6.1. Pengukuran Tapak Kembali

22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali


lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah
ditera kebenarannya.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana untuk dimintakan
keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana selama pelaksanaan
proyek.
e. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga Phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana.
f. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan kontraktor.
6.2. Pengukuran dan Titik Peil (0,00) Bangunan
Pemborong harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan
letak/kedudukan bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah ditentukan,
siku bangunan maupun datar (waterpass) dan tegak lurus bangunan harus ditentukan
dengan memakai alat waterpass instrument/theodolith.
Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan lantai, langit-langit dan sebagainya
dengan hasil yang baik dan siku.
Untuk mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan notasi- notasi yang tercantum
pada gambar rencana (Lay Out). Dan bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuainya
antara kondisi lapangan dan gambar Lay out, Pemborong harus melapor
padaPengawas/Perencana.
6.3. Pemasangan Bouplank
a. Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan
bouplank/pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian yang
diberikanKonsultan Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atas
ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta
pengadaanperalatan, tenaga kerja yag diperlukan.
b. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam
haltersebut diatas, maka hal tersebut. merupakan tanggung jawab
Pemborongserta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya,
kecuali bilakesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Direksi.

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

c. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas atau wakilnya


tidak menyebabkan tanggung jawab Pemborong menjadi berkurang.
d. Bahan dan pelaksanaan
Tiang bouplank menggunakan kayu ukuran 5/7 dipasang setiap jarak 2
m,sedangkan papan bouplank ukuran 2/20 diketam halus dan lurus bagian atasnya
dandengan jarak 2 m’ dari As tepi bangunan dengan patok- patok yang kuat,
bouplanktidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada
tempatnya sehingga dapat dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan
trasram tembokbawah. Bouwplank harus dipasang pada patok-patok yang
tertancap kuat kedalam tanah dan tidak dapat digerakkan. Titik-titik as bangunan
harus di jagakebenarannya agar tidak berubah letaknya. Jika tidak terpaksa
harus dipindah,pemindahan as-as bangunan dalam bouwplank tidak
dibenarkan. Pemindahan titik-titik as bangunan harus sepengetahuan
Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan.

PASAL 7
PEKERJAAN TANAH
7.1. Lingkup Pekerjaan

Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua kegiatan yang
berkaitandengan pematangan tanah, pengolahan tanah yang ada kaitannya dengan
struktur bangunan antara lain pembersihan tanah, galian tanah, urugan
tanah/perataan ataupunpembuangan tanah. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah
mulai dengan mobilisasi alat,pengadaan tenaga, konstruksi penyangga hingga
pemompaan air tanah penggalian(dewaterring).
7.2. Persiapan Pekerjaan Tanah
Bagian ini meliputi pembersihan/peralatan lap angan, pengecekan keadaan
kontur, pengukuran didaerah-daerah dimana pekerjaan pembangunan akan
dilaksanakan, seperti yang ditunjukan pada gambar-gambar dan sesuai dengan
yang ditunjukan oleh pengawas.
Penyedia jasa bertanggung jawab untuk :
a. Penelitian yang menyeluruh atas gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan
kontrak ini dan kontrak lain yang sehubungan dengan proyek ini, serta semua
addendumnya.
b. Penelitian atas semua kondisi pekerjaan, memeriksa kondisi lapangan, serta
semua fasilitas yang ada.
c. Melakukan semua pengukuran lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini dan

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

mendapatkan ketentuan atas seluruh lingkup proyek seperti yang diisyaratkan


pada gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan sebagaimanan yang disetujui
oleh pengawas.
Penyedia jasa bertanggung jawab penuh untuk kesimpulan yang ditariknya dari
informasi yang disampaikan kepadanya dan dari pemeriksaan informasi tentang
pekerjaan tanah yang diperolehnya. Penyedia jasa diperbolehkan atas biaya sendiri
melakukan sendiri pemeriksaan tambahan bilamana dianggapnya perlu untuk
menentukan lebih lanjut kondisi dari lapangan guna pembangunan yang
dipersyaratkan disini. Sebelum memulai sesuatu pekerjaan galian, penyedia jasa
harus yakin bahwa semua permukaan tanah yang ada maupun garis- garis transisi
yang tertera dalam gambar rencana adalah benar.
Jika penyedia jasa tidak merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah,
penyedia jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada pengguna jasa, jika
tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan
dipertimbangkan.
7.3. Pekerjaan Galian Tanah
a. Untuk memulai penggalian, Penyedia jasa harus mengukur elevasi tanah asli dengan
cara yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pengawas Kegiatan. Direksi Pekerjaan/
Pengawas Kegiatan harus hadir dalam pengukuran tersebut
b. Galian tanah, baik kedalamannya ataupun lebarnya dilaksanakan sesuai
dengan penampang galian yang terlukis pada gambar rencana, pekerjaan lanjutan
(tahapan pekerjaan pondasi, pile cap, atau konstruksi lain diatasnya) dapat
dilaksanakan bila galian tersebut sudah mendapat persetujuan dari Pengawas.
c. Pemborong harus menjaga sedemikian rupa agar lubang-lubang galian tersebut
tidak digenangi air yang berasal dari hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain
sebab dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan keparit-parit atau lain-lain
dan biaya untuk pekerjaan tersebut harus dianggap telah termasuk dalam harga
kontrak.
d. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali
keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan
dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
e. Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa
lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari
tergenangnya air pada dasar galian.
f. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar

25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang


g. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat
yang dianggap perlu dan atas penunjuk Pengawas.
h. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan
memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara berlapis-
lapis dengan penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak didalam garis
bangunan harus diisi kembali dengan pasir urugan yang diratakan dan diairi serta
dipadatkan sampai mencapai 95% kepadatan maksimum.
i. Pembuangan Material Hasil Galian
1) Pembuangan material hasil galian bangunan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
2) Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan konsultan pengawas telah
diseleksi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan
dan urugan. Sisanya harus dibuang ke luar site atau tempat lain atas persetujuan
konsultan pengawas.

PASAL 8
PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN
8.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan urugan ini dilaksanakan sebagai urugan peninggian halaman dan bangunan
maupun sebagai urugan lubang-lubang pondasi. Termasuk dalam pekerjaan ini
adalah pekerjaan pemadatan untuk setiap layer urugan.
8.2. Persiapan Untuk Urugan
Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau bagian pekerjaan
lainnya yang akan ditutup/diurug atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa oleh
Direksi/Pengawas. Pada pekerjaan urugan/peninggian permukaan tanah asal jika
ada ketidak sesuaian antara keadaan lapangan dan gambar rencana Pemborong harus
memberitahu secara tertulis kepada Direksi/Pengawas, Jika tidak maka tuntutan
mengenai ketidak samaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.

8.3. Bahan-bahan Urugan


a. Untuk bahan urugan peninggian tanah asal (site) pada ketinggian tertentu diurug
dengan tanah urug/padas yang didatangkan dari luar lokasi.
b. Bahan-bahan urugan harus tidak mengandung lumpur dan bahan organik, kadar
lumpur tidak boleh terlalu tinggi dan bahan urugan mudah untuk dipadatkan.

26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

8.4. Urugan Tanah


a. Khusus untuk urugan peninggian tanah asal sebelum dilaksanakan pengurugan
awal, seluruh permukaan tanah asal pada daerah yang akan diurug harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran atau puing-puing dan harus dibuang keluar
lokasi.
b. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan sebagainya.
c. Material-material bahan urugan yang terletak pada daerah yang tidak
memungkinkan untuk dipadatkan dengan alat- alat berat, urugan dilakukan dengan
ketebalan maksimal 15-20 cm material lepas dan dipadatkan dengan
alat pemadat (baby roller/stamper) atau dengan ijin
pengawas/direksi.
d. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian
maupun pengurugan adalah +/- 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
e. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan ditest dilaboratorium untuk
mendapatkan nilai standart proctor. Laboratorium yang memeriksa harus
laboratoriumnya resmi atau laboratorium yang ditunjuk oleh konsultan
pengawas. Dengan bahan yang sama, material yang akan dipadatkan harus ditest
juga dilapangan dengan system “Field Density Test” dengan hasil kepadatannya
sebagai berikut :
1) Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan rencana
kepadatannya 95% dari sumber proctor.
2) Untuk lapisan yang didalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana
kepadatannya 90% dari standart proctor.
Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh konsultan pengawas
semua hasil-hasil pekerjaan diperiksa kembali terhadap pokok-pokok referensi
untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus dipertahankan dan
dijaga jangan sampai rusak, akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggungjawab
kontraktor s/d masa pemeliharaan.
f. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan-lapisan
yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm pada kedalaman gembur.
g. Standar Rujukan (AASHTO)
T 89 – 68 Penetapan batas cair tanah
T 90 – 70 Penetapan batas plastis dan indeks plastis tanah
T 99 – 74 Penetapan batas plastis dan indeks plastis tanah
T 145 – 73 Klasifikasi dari tanah dan campuran tanah dan agregat untuk
keperluan konstruksi jalan T 180 - 74 Hubungan antara kelembaban

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

dan kepadatan tanah menggunakan palu 2.5 kg dan 305 mm tinggi


jatuh

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

T 191 – 61 Kepadatan tanah di tempat dengan menggunakan


metoda kerucut pasir
T 193 – 72 “The California Bearing Ratio”
T 258 – 78 Penetapan tanah yang mengembang dan tindakan perbaikannya.
8.5. Urugan Pasir
a. Urugan pasir dilakukan di semua bagian-bagian yang sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar pelaksanaan.
b. Tebal urugan pasir disesuaikan dengan syarat-syarat gambar pelaksanaan atau
dalam gambar pelaksanaan
c. Urugan pasir dilakukan setelah permukaan tanah dibawahnya rata
(waterpass), ketebalan disesuaikan sebagaimanan yang tercantum dalam gambar
kerja. Pasir urug yang digunakan harus bersih dari kotoran organic, kandungan
lumpur maksimal 10% pemadatan urugan pasir untuk semua jenis pekerjaan
dilakukan dengan alat pemadat mekanis (stamper).
d. Pasir urugan yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung potongan-
potongan bahan kertas yang berukuran lebih dari 1,5 cm
8.6. Pelaporan
a. Untuk setiap Urugan yang akan dibayar menurut ketentuan-ketentuan Seksi dari
Spesifikasi ini Penyedia jasa diharuskan menyerahkan laporan di bawah ini
kepadaDireksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan Teknik sebelum ijin memulai
pekerjaan disetujui :
1) Gambar detail penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang
telah dipersiapkan untuk penempatan urugan.
2) Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan pemadatan yang cukup dari
permukaan yang disiapkan dimana urugan ditempatkan.
b. Penyedia jasa harus menunjukkan contoh-contoh bahan urugan kepada Direksi
Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan Teknik paling lambat 14 hari sebelum tanggal
yang diusulkan untuk penggunaan pertama kalinya sebagai bahan urugan itu
1) Dua contoh masing-masing 50 kg dari material, satu harus disimpan oleh Direksi
Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan Teknik untuk rujukan selama masa Kontrak.
2) Pernyataan perihal komposisi dari material yang diusulkan, bersama dengan
hasil pengujian laboratorium yang membuktikan sifat meterial tersebut
memenuhi persyaratan sesuai dengan poin e pasal ini.
c. Penyedia jasa harus menyerahkan hal-hal berikut dalam bentuk tertulis kepada
Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan segera setelah selesainya satu bagian
dari pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan/

29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

Pengawas Kegiatan Teknik, tidak diperkenankan material lain di atas urugan


terdahulu :
1) Hasil dari pengujian kepadatan
2) Hasil dari pengujian pengukuran permukaan/kelerengan dan data
survei yang memeriksa bahwa toleransi permukaan yang ditentukan
dipenuhi.

PASAL 9
ADUKAN DAN
CAMPURAN
9.1. Perbandingan dari berbagai adukan, menggunakan perbandingan jumlah isi yang
ditakar dalam keadaan kering.
9.2. Kotak-kotak ukuran dibuat dengan ukuran yang sama dengan dalam 50 cm. Volume
kotak dibuat sesuai dengan volume 1 zak PC (50 Kg), diselenggarakan atas
petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.
9.3. Penggunaan adukan sesuai yang ditetapkan dalam gambar atau tempat-tempat
yang dianggap perlu oleh Direksi.

PASAL 10
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI/BELAH
10.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat- alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
b. Pekerjaan pasangan batu kali/belah ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi dan
Pengawas Lapangan.

10.2 Persyaratan Bahan


a. Batu kali/belah harus keras, tidak mudah pecah, tidak lapuk dan minimal memiliki
3 sisi bidang pecah serta tidak bulat. Persyaratan bahan lainnya sesuai dengan
persyaratan bahan pekerjaan beton bertulang.
b. Adukan yang dipergunakan menggunakan campuran 1 PC : 6 Pasir (1:6) atau
sesuai dengan gambar rencana.

30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

10.3 Syarat Pelaksanaan


a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan yang
menggunakan pasangan batu kali/belah termasuk pasangan batu
kosong/aanstamping.
b.Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk As-as pondasi seperti pada gambar dan harus
dimintakan persetujuan dari Direksi dan Pengawas Lapangan.
c. Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi dan Pengawas Lapangan bila
ada perbedaan gambar-gambar dari konstruksi dengan gambar-gambar arsitektur
atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
d. Pelaksanaan pasangan batu kosong/aanstamping harus dalam keadaan lubang
galian kering dan sudah diberi urugan pasir minimal setebal 10 cm padat atau
seperti yang ditunjukan dalam gambar.
e. Pasangan batu kosong/aanstamping adalah pasangan batu kali yang disusun
berdiri tanpa perekat (campuran) setebal 20 cm, celah antara batu-batu diisi pasir
dan disiram air sehingga celah penuh terisi pasir dan kedudukan batu cukup kokoh
sebagai dudukan pondasi.
f. Pasangan batu kali tidak boleh berongga dalam pemasangannya.Batu kali
disusun satu persatu dengan penyangga mortal.
g. Pelaksanaan pasangan batu kali juga harus memperhatian gambar rencana yang
terkait dan jika ada kelainan/ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan
Direksi/Pengawas Lapangan.
h. Bentuk pasangan batu kali harus sesuai dengan gambar rencana.
i. Penggunaan campuran sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.

PASAL 11
PEKERJAAN BETON BERTULANG
11.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang terbaik.
b. Pekerjaan beton bertulang meliputi seluruh pekerjaan beton bertulang seperti yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi dan Pengawas
Lapangan.
11.2. Persyaratan Umum
a. Konstruksi-konstruksi harus menggunakan peraturan peraturan/normalisasi

31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

yang berlaku di Indonesia seperti SNI dan lain-lain.


b. Peraturan beton
1) Semua pekerjaan beton harus dipenuhi syarat-syarat yang ada pada SNI.
2) Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton SNI
3) Syarat pelaksanaan pekerjaan beton SNI
4) Syarat-syarat pekerjaan tulangan SNI
5) Perhitungan untuk pekerjaan beton bertulang berdasarkan SNI
6) Perhitungan muatan pada bangunan (PMI).
7) Peraturan-peraturan/standart setempat yang biasa dipakai.
8) Peraturan konstruksi kayu Indonesia 1961, NI-5, SNI
9) Peraturan semen portland Indonesaia SNI
10) Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat.
11.3. Persyaratan Bahan
a. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Direksi
dan Pengawas Lapangan dan harus memenuhi SNI. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen
portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban,
bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan tumpukan sesuai dengan
syarat penumpukan semen.
b. Pasir beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang berisi dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang dicantumkan dalam SNI.
d. Batu ciping/split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai dengan syarat- syarat SNI. Penyimpanan/ penimbunan pasir
koral beton harus dipisahkan satu dari yang lain hingga kedua bahan tersebut
dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan
harus memenuhi SNI.
e. Besi beton
Besi beton menggunakan besi beton ulir dan besi beton polos yang digunakan mutu
U32 dan U24 dengan penggunaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

32
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-
serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan SNI. Bila
dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu beton
dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.
11.4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Cetakan begisting
1) Acuan harus dibuat dan direncanakan begitu rupa sehingga beton dapat dengan
baik ditempatkan dan dipadatkan, tidak terjadi perubahan bentuk acuan selama
pembetonan dilaksanakan maupun terhadap pengerasan beton.
2) Acuan harus juga cermat dalam kedudukan dan datar, untuk jenis acuan- acuan
tertentu, terlebih dahulu Pemborong harus menyerahkan perencanaan
gambar acuan tersebut kepada Direksi, bila perlu harus dilengkapi
perhitungan dan detail-detail yang jelas. Bilamana hal tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari Direksi, rencana acuan tersebut
dapat dilaksanakan.
3) Sesuai dengan persyaratan betonnya acuan dapat menggunakan papan-papan
atau kayu lapis/multipleks 18mm dengan penguat dari balok 6/8, 5/7 atau
konstruksi form work yang lazim digunakan.
4) Perlu ditekankan bahwa tanggung jawab keamanan konstruksi terletak pada
Pemborong, Pemborong harus meminta ijin Direksi dan Pengawas
Lapangan bilamana ia bermaksud akan membongkar pada bagian-bagian
konstruksi utama.
5) Cetakan halus Khusus pembuatan begisting untuk permukaan beton yang tidak
perlu dilapisi plesteran (dinding graving dock), maka dapat dibuat cetakan
harus dengan syarat sebagai berikut : Cetakan dapat digunakan secara
berulang dengan catatan hanya cetakan yang bermutu baik boleh dipakai yang
telah disetujui oleh Direksi/Pengawas. Permukaan cetakan harus dibasahi
dengan minyak (form oil/mould release agent) yang bermaksud untuk
menghasilkan permukaan beton yang bersih, halus dan bebas kotoran dan
kemudahan pada saat pembukaan/pembongkaran bidang-bidang begisting.
6) Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor harus ditambal (diplester)
sedemikian rupa hingga sesuai warna/texture permukaan disekatnya.
b. Pengujian
Pengujian dilakukan sebagai berikut :
1) Sebelum melaksanakan pengecoran awal, Kontraktor harus mengadakan mix
design yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat

33
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

tercapai dari mix design tersebut, selanjutnya oleh Direksi/Pengawas akan


dihitung karakteristik dari hasil percobaan tersebut yang selanjutnya akan
dipergunakan untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat PBI 1971 pasal 4.6 dan 4.7.
2) Pada pekerjaan beton struktural untuk waktu permulaan pelaksanaan
dibuat 1 (satu) benda uji untuk setiap 3m3 beton dan dalam waktu sesingkat-
singkatnya harus segera terkumpul 20 benda uji, sedang setelah berjalan
lancar diperlukan 1 (satu) benda uji pada setiap 5 m3 beton dengan
minimum 1 benda uji untuk setiap harinya.
3) Apabila hasil pemeriksaan pada padal 4.07 PBI 1971 masih meragukan,
maka pemeriksaan lanjutan dilakukan dengan menggunakan hammer test
atau kalau perlu dengan Corl Drilling untuk meyakinkan penilaian terhadap
kualitas beton yang sudah ada sesuai dengan pasal 4.8 PBI 1971.
4) Pembuatan dan pemeriksaan benda-benda uji harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dari Pasal 4.9 PBI 1971 dan semua biaya yang timbul akibat
pengujian yang tercantum pada ayat ini adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor.
5) Slump yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5-
10 cm, pemakaian slump harus teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan,
misalnya untuk daerah-daerah yang pembesiannya rapat dapat dipergunakan
slump yang tinggi.
c. Pemberitahuan Tentang Pelaksanaan Pengecoran Sebelum melaksanakan
pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari pekerjaan, Pemborong
harus memberitahukan Direksi/Pengawas untuk mendapat persetujuan, hal ini
dapat dilaksanakan dengan Berita Acara Pengecoran. Jika hal ini tidak dilaksanakan
dengan semestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh
Direksi/Pengawas, maka mungkin Pemborong diperintahkan
untuk menyingkirkan beton yang baru dicor atas biaya pemborong.
Sebelum pengecoran dimulai, Pemborong harus sudah menyiapkan seluruh stek-
stek maupun anker-anker yang diperlukan, pada kolom-kolom, balok-balok beton
yang akan dihubungkan degnan dinding dan kecuali dinyatakan lain pada gambar-
gambar, maka stek-stek dan anker-anker dipasang setiap jarak 1,00m. Beton yang
mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang dari dalam
bekisting, mesin pengaduk (beton molen) maupun alat-alat pembawa. Penulangan
harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran dilakukan,
agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.

34
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

d. Kelas dan Mutu beton


Kecuali dinyatakan lain, maka campuran dari beton harus mencapai kekuatan
tekan beton karakteristik yang penggunaannya sebagai berikut :
1) Beton dengan mutu Bo untuk pekerjaan non struktural seperti lantai kerja
(work floor).
2) Beton dengan mutu K-225 untuk pekerjaan-pekerjaan struktur seperti; sloof,
kolom & balok dan mutu K-225 untuk pekerjaan beton praktis lainnya.
3) Setiap sambungan beton lama dan baru ditambahkan bahan additive beton.
e. Pembesian
1) Semua besi beton yang digunakan harus memebuhi syarat-syarat:
a) Peraturan Beton Indonesia SNI.
b) Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak- minyak, karat dan tidak
cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
c) Dari jenis baja mutu U-24 untuk Diameter Kurang dari 12 mm dan U-40 untuk
lebih besar 12 mm (ulir) bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan-ketentuan SNI.
d) Mempunyai penampang yang sama rata.
e) Ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar.
2) Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan
diatas, harus mendapat persetujuan perencana/konsultan pengawas.
3) Besi beton harus disuplay dari satu sumber (manufacture) dan tidak
diperkenankan untuk mencampurkan bermacam-macam besi beton tersebut
untuk pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke site harus disertakan Mil
Certaificate.
4) Kontraktor bilamana diminta harus pengujian mutu besi yang
akan dipakai, sesuaidengan petunjuk konsultan pengawas. Percobaan
mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu
oleh konsultan pengawas.
5) Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar atau
mendapat persetujuan konsultan pengawas. Hubungan antara besi beton
dilakukan sesuai dengan yang lain harus menggunakan kawat beton, diikat
teguh, tidak bergeser selama pengecoran beton dan tidak menyentuh lantai
kerja atau papan acuan.Sebelum beton dicor besi beton harus bebas dari minyak,
kotoran cat, karet, kulit giling atau bahan-bahan yang merusak. Semua besi
beton harus dipasang pada posisi yang tepat.

35
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

6) Besi beton yang tidak memenuhi syarat karena ukuran maupun kwalitas
tidak sesuai dengan spesifikasi (RKS) diatas, harus s egera dikeluarkan dari
site setelah penerimaan instruksi tertulis dari konsultan pengawas dalam waktu
2x24 jam.
7) Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin. Batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar kerja. Bila tidak tercantum dalam
gambar kerja, harus dimintakan persetujuan direksi terlebih dahulu.
8) Tulangan harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat, serta bahan-bahan lain
yang mengurangi daya rekat.
9) Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat
10) Tulangan lengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan atau tumpuan
lain. Untuk itu harus dibuat beton tahu (beton decking) dengan tebal dan
pemasangan sesuai dengan SNI
11) Untuk mengatur jarak tulangan tarik dan tulangan tekan pada pelat
digunakan cakar ayam, yang sebelumnya telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
12) Pertemuan dengan tulangan Plat / balok / kolom / pondasi yang sudah dicor
harus distek dengan overlapping sesuai dengan SNI.
f. Cara Pengadukan
1) Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
2) Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh
Direksi/ Pengawas Lapangan.
3) Selama pengadukan, kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan
memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump minimum 5 cm
dan maksimum 10 cm.
4) Apabila memakai beton ready mix, maka cara pengadukannya mengikuti
prosedur beton ready mix dengan memperhatikan mutu beton yang akan dicapai.
g. Pengecoran beton
1) Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-
ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
2) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi dan Pengawas
Lapangan.

36
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

3) Pengecoran harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan menggunakan alat


penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat
pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah
konstruksi.
4) Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
h. Pemadatan beton
Sebelum pekerjaan beton dimulai, penulangan atau barang-barang lain yang harus
berada didalam beton, harus dibersihkan dari semua macam kotoran. Semua
cetakan dan pengatur jarak harus diperiksa dengan teliti dan ruang yang akan
diisibeton harus betul-betul dibersihkan. Pekerjaan pengecoran di bagian manapun
dari pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum persiapan-persiapannya disetujui dan izin
pengecoran diberikan oleh Pengawas Proyek. Pengecoran harus selalu diawasi
langsung oleh mandor atau (foreman) yang berpengalaman.
Pemborong harus memberitahukan kepada Pengawas Proyek bila akan
mengecor dengan mengajukan request yang telah disetujui Pengawas Teknik.
Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga dalam satu bagian pekerjaan,
permukaannya rata. Penempatan didalam lapisan – lapisan horisontal tidak boleh
melebihi tebal 40 cm (setelah dipadatkan), kecuali ditentukan lain oleh Pengawas
Proyek. Pengecoran beton harus dilakukan terus menerus antara tempat
sambungan yang direncanakan atau disetujui tanpa terhenti termasuk waktu
makan. Jika dipakai corong – corong untuk mengalirkan beton, maka kemiringan
harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi dan harus disediakan selang –
selang penyemprot atau pelat – pelat peluncur agar tidak terjadi segregasi selama
pengecoran. Beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m.
Kecepatan pengecoran harus sedemikian rupa sehingga tebal beton tidak kurang dari
0,5 m per jam dan tidak lebih dari 1,5 m, kecuali disetujui lain oleh Pengawas Proyek.
Semua beton harus dipadatkan dengan mempergunakan vibrator yang
digerakkan dengan tenaga listrik (immersion type vibrator) yang baik type maupun
cara kerjanya disetujui oleh Pengawas Proyek. Vibrator yang disediakan harus
cukup jumlah, ukuran dan kapasitasnya dan sesuai dengan banyaknya beton
yang akan dicor, ukuran – ukuran beton dan penulangan. Vibrator ini harus
dapat bekerja dengan baik didalam acuan dan sekeliling penulangan dan barang –
barang lain yang diletakkan didalamnya tanpa harus memindahkan.
Penggetaran yang berlebihan (overvibration) yang menyebabkan segregasi,
permukaan yang keropos atau kebocoran melalui acuan harus dihindarkan.

37
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

i. Pengeringan beton
Beton harus dilindungi selama proses pengerasan dari pengaruh panas matahari
yang merusak, hujan dan air yang mengalir atau angin yang kering. Perlindungan
harus segera diberikan setelah pengerasan beton dengan cara sebagai berikut:
1) Permukaan beton harus ditutup dengan lapisan karung, atau bahan sejenis atau
lapisan pasir yang harus terus menerus dibasahi selama 10 hari.
2) Setelah permukaan beton dibasahi seluruhnya, lalu ditutup dengan lapisan air
yang disetujui.
j. Curing dan Perlindungan Atas Beton
Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar
matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau
pengeringan sebelum waktunya. Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga
tetap basah selama 4 hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan
air pada permukaan beton tersebut. Terutama pada pengecoran beton pada waktu
cuaca panas, curing dan perlindungan atas beton harus diperhatikan. Kontraktor
harus bertanggungjawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.
k. Alat-alat di Dalam Beton
Kontraktor tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau memotong
konstruksi, beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan seizin Konsultan
Pengawas. Ukuran dari pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam
beton, pemasangan sparing dan sebagainya harus menurut petunjuk Konsultan
Pengawas.

B. P E N U T U
P PASAL 12

26.1. Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan- bahan tidak
dinyatakan, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (aanwijzing) mengenai
suatu bagian pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan oleh
pemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek
ini.
26.2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan pekerjaan ini, tetapi
tidak diuraikan atau tidak dibuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakan dan
diselesaikan oleh Pemborong/Kontraktor.
26.3. Setiap melalui pekerjaan Pemborong/Kontraktor, harus ijin tertulis serta
membuat gambar penjelasan (shop drawing) dan berikut target volume pekerjaan
yang

38
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) TAMAN PO5

dilaksanakan.
26.4. Pemborong/kontraktor diharuskan membuat gambar sesuai pelaksanaan (As
built Drawing) yang harus mendapat persetujuan dan pengesahan dari Konsultan
Pengawas dan Pengendali kegiatan.

Baubau,...................................2021

Disetujui Oleh : Dibuat Oleh


PEJABAT PELAKSANA TEKNIS TIM PERENACANA TEKNIS
KEGIATAN (PPTK) DINAS LINGKUNGAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA HIDUP
BAUBAU

HASRUDDIN MUKMIN
AFRI AHYARKY ABIDIN, ST., M.Ars.L
NIP. 19800324 200604 1 013
Tim Leader

39

Anda mungkin juga menyukai