Anda di halaman 1dari 28

Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN RENCANA KERJA SYARAT


REHABILITASI GEDUNG DAN BANGUNAN LABORATORIUM
BIOLOGI DAN KIMIA

Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang


Kementerian Kelautan dan Perikanan

Tahun Anggaran 2021

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 1
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

BAB I
SYARAT - SYARAT UMUM

1.1. Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik - baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian
pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku ini. Bila terdapat
ke-tidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana atau Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian.

1.2. Lingkup Pekerjaan


Penyelesaian tenaga kerja, bahan - bahan dan alat - alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan - bahan,
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

1.3. Sarana Kerja


Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan identifikasi
dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan,
serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor
wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi yang aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal – hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.

1.4. Gambar-Gambar Dokumen


Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar - gambar yang ada dalam
buku uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan dilokasi, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/ Konsultan Pengawas secara tertulis
untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan dilokasi setelah Konsultan Pengawas berunding
terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan.
1) Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
2) Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan
Kontraktor wajib berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Mengingat masalah
ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih
dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil - peil, ketinggian, lebar ketebalan, luas
penampang dan lain – lainnya sebelum memulai pekerjaan.
3) Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran – ukuran yang
tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
4) Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing - masing dua salinan, segala
gambar - gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita - berita perubahan dan gambar -
gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan.
Dokumen - dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat
sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen - dokumen
tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 2
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

1.5. Gambar-Gambar Pelaksanaan & Contoh-Contoh


1) Gambar - gambar pelaksanaan pelaksanaan ( shop drawing ) adalah gambar - gambar,
diagram, ilustrasi jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau sub
Kontraktor, supplier atau produsen yang menjelaskan bahan – bahan atau sebagian
pekerjaan.
2) Contoh - contoh adalah benda - benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Manajemen Konstruksi untuk
menilai dahulu.
3) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar - gambar pelaksanaan dan contoh - contoh yang diisyaratkan
dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar - gambar pelaksanaan
dan contoh - contoh harus diberi tanda – tanda sebagaimana ditentukan Manajemen
Konstruksi. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap
perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal - hal demikian.
4) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar - gambar pelaksanaan atau contoh -
contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan Dokumen Kontrak.
5) Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar - gambar pelaksanaan atau contoh - contoh dalam waktu sesingkat - singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat -
syarat keindahan.
6) Kontraktor akan melakukan perbaikan - perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas dan
menyerahkan kembali segala gambar – gambar pelaksanaan dan contoh - contoh sampai
disetujui.
7) Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar - gambar pelaksanaan dan contoh -
contoh tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan tersebut
tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
8) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar - gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
yang harus disetujui Konsultan Pengawas, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
9) Gambar - gambar pelaksanaan atau contoh - contoh harus dikirimkan Konsultan
Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda - tanda “ Telah Diperiksa Tanpa Perubahan “ atau “ Telah Diperiksa Dengan
Perubahan “ atau “ Ditolak “. Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas Konstruksi
untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Sub Kontraktor atau yang
bersangkutan lainnya.
10) Sebutan Katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal - hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan
tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan
dalam dua rangkap untuk masing - masing jenis dan diperlukan sama seperti butir diatas.
11) Contoh - contoh yang disebutkan dalam Spesfikasi Teknis harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas.
12) Biaya pengiriman gambar - gambar pelaksanaan, contoh - contoh, katalog - katalog
kepada Konsultan Pengawas dan Perencanaan menjadi tanggungan Kontraktor.

1.6. Jaminan Kualitas


Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 3
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup
memberikan bukti - bukti mengenai hal - hal tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

1.7. Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik / merk dari suatu jenis bahan /
komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.

1.8. Contoh-Contoh
1) Contoh - contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh - contoh tersebut diambil dengan
jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan
tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh - contoh
tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan
dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
2) Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang - barang contoh ( sample ) dari material yang
akan dipakai / dipasang, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi.
3) Barang - barang contoh ( sample ) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti / sertifikat
pengujian dan spesifikasi teknis dari barang - barang / material - material tersebut.
4) Untuk barang - barang dan material yang akan didatangkan ke site ( melalui pemesanan ),
maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan : Brochure, katalogue, gambar kerja atau shop
drawing dan sample, yang dianggap perlu oleh Perencana / Konsultan Pengawas dan
harus mendapatkan persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas.

1.9. Subtitusi
1) Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data - data yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
2) Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk - produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama
negara dari pabrik yang menghasilkannya katalog dan selanjutnya menguraikan data -
data yang menunjukan secara benar bahwa produk - produk yang dipergunakan adalah
sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari
pemilik / Perencana / Konsultan Pengawas.

1.10. Material Dan Tenaga Kerja


Seluruh peralatan, mineral yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru. Seluruh
peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat diperlukan dan
Kontraktor harus melaksanakannya.

1.11. Klausal Disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal - klausal yang disebutkan kembali pada butir
lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 4
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai
bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan lain - lain untuk segala “ Claim “ atau tuntutan
terhadap hak -hak asasi manusia.

1.12. Koordinasi Pekerjaan


1) Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini,
harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan yang lainnya dapat
dihindarkan. Melokalisasi / memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana / Konsultan Pengawas.
2) Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat - syarat
pelaksanaan, gambar - gambar dan instruksi - instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas.
3) Konsultan Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada
setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Konsultan Pengawas dalam pengontrolan
terhadap kekeliruan - kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak
berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
4) Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat - syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau
gambar atau instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas harus diperbaiki atau dibongkar.
Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontraktor

1.13. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda Dan Pekerjaan


1) Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat – alat mesin,
bahan - bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik
bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2) Orang - orang yang tidak berkepentingan :
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas
dan para penjaga.
3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa - masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan - jalan, saluran - saluran pembuangan
dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan - kerusakan sejenis yang disebabkan
operasi - operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima oleh Pemberi Tugas.
4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi
Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan
bahan - bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
5) Kesejahteraan Keamanan dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengaman yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang akan datang
kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang - Undang yang
berlaku pada waktu itu. Dilokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan
yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 5
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

6) Gangguan pada tetangga :


Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu
sebagainya Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan, yang
mungkin ia keluarkan.

1.14. Peraturan Hak Patent


Kontraktor harus melindungi Pemilik ( owner ) terhadap semua “ claim “ atau tuntutan, biaya
atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau nama
produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini.

1.15. Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan ( batas )
site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

1.16. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan


1) Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat - syarat ( RKS ) ini, berlaku dan mengikat ketentuan - ketentuan yang ada di dalam
SNI (Standard Nasional Indonesia).
2) Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula.
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi
Tugas termasuk juga gambar - gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan
sudah disahkan / disetujui Direksi.
b. Rencana Kerja dan Syarat - syarat Pekerjaan.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukan.
e. Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen tentang Penunjukan Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja ( SPK )
g. Surat Penawaran beserta lampiran - lampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan ( Tentative Time Schedule ) yang telah disetujui.
i. Kontrak / Surat Perjanjian Pemborongan.

1.17. Shop Drawing


1) Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan
disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
2) Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data - data yang diperlukan termasuk
keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data – data tertulis, dan hal - hal lain
yang diperlukan.
3) Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan - kesalahan detailing fabrikasi
dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian konstruksi baja.
4) Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan di workshop, kecuali atas persetujuan
Konsultan Pengawas.
5) Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun dilapangan harus selalu
memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut tersebut.
6) Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasangan yang
diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya
Kontraktor.
7) Keragu - raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus
ditanyakan kepada Konsultan Pengawas / Perencana.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 6
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

8) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar - gambar “ As Built Drawing “ sesuai


dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan.
Untuk kebutuhan pemeriksaan dikemudian hari. Gambar - gambar tersebut diserahkan
kepada Konsultan Pengawas.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 7
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

BAB II
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Papan Nama Proyek


1) Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama - nama
Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
2) Papan Nama Proyek akan dibentuk dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan
Nama Proyek ini dibentuk dari multiplek tebal 12 mm dengan ukuran 122 x 244 cm,
ditopang kayu kaso (5/7) dengan ketinggian sesuai dengan kondisi lapangan dan dilapis
baner dengan abjad cetak, tulisan, dan garis berwarna hitam
3) Teknis pelaksanaan pekerjaan :
▪ Siapkan tenaga kerja, materi dan peralatan kerja.
▪ Multiplek tebal 12 mm
▪ Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian diadaptasi
dengan lokasi.
▪ Digital printing Bahan Spanduk
▪ Jenis goresan pena menggunakan abjad cetak, goresan pena dan garis warna hitam.
Setelah goresan pena jadi, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada tanah

2.2. Pekerjaan Penyediaan Air & Daya Listrik Untuk Bekerja


1) Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari Lumpur,
minyak dan bahan bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas.
2) Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurangkurangnya
(minimum) 20 kVA. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Konsulta Pengawas. Daya
listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi Lapangan.
3) Segala biaya atas pemakaian daya listrik dan air di atas adalah beban Kontraktor.

2.3. Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran


1) Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam
kebakaran (fire extinguisher) lengkap dengan isinya, berkapasitas 6 kg yang ditempatkan
di direksi kit.
2) Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam kebakaran
tersebut menjadi hak milik Pemberi Tugas.

2.4. Pagar Pengaman Proyek


1) Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu memberi
pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaan yang akan dilakukan, berupa pagar yang
bersifat sementara.
2) Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat penimbunan
bahan-bahan.
3) Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan / kuat sampai pekerjaan selesai.

2.5. Kantor Direksi Lapangan

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 8
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

1) Kantor Direksi Lapangan merupakan bangunan dengan kontruksi rangka kayu, dinding
papan multiplex dicat, penutup pintu / jendela secukupnya untukpenghawaan /
pencahayaan. Letak kantor Direksi Lapangan harus cukup dekat dengan kantor
Kontraktor tetapi terpisah dengan tegas.
2) Berdekatan dengan kantor Konsultan Pengawas, harus ditempatkan ruang WC dengan
bak air bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya.

2.6. Kantor Kontraktor Dan Los Kerja


1) Ukuran luas kantor Kontraktor dan Los Kerja serta tempat simpan bahan disesuaikan
dengan kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan
serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran.
2) Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan kotak
simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan
tidak tercampur.

2.7. Pekerjaan Foto Dokumentasi


Foto proyek dibentuk 3 (tiga) tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi eksisting), ketika
pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan. Pemotretan dilakukan dengan latar
belakang yang sama yang dilaksanakan pada kondisi 0% (kondisi eksisting),20%, 50%, 75% dan
100% (selesai pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn, kemudian disusun/dimasukkan
ke dalam laporan pengajuan termijn/progress dan ke dalam album sebagai dokumentasi.
Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus menerus hingga proyek selesai, terutama
apabila ada momen-momen tertentu yang dianggap penting.

2.8. Pekerjaan Pemasangan Scaffolding


Scaffolding yaitu sebuah alat atau penyangga yang sangat bermanfaat untuk memudahkan
pekerjaan para pekerja bangunan terutama ketika sedang membangun bangunan yang tinggi.
Dalam memasang scaffolding harus dimulai dari tingkat yang paling bawah atau tingkat
pertama dahulu. Selesaikanlah dahulu tingkatan ini kemudian menuntaskan tingkat
selanjutnya. Untuk melaksanakan pemasangan steger beberapa tingkat ke atas dilakukan oleh
banyak orang secara bersama sama dengan tali tambang atau tali besar untuk membantu
menaikkan scaffolding ke tingkat atas.

2.9. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


1) Lingkup Kerja
a. Pekerjaan ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang
berhubungan dengan pemindahan bahan material, penggunaan peralatan kerja
konstruksi, dan lingkungan sekitar tempat kerja.
b. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan
perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten
dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat risiko yang
ditetapkan.
c. Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.05/PRT/M/2014 dan No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada) tentang
Pedoman Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum, serta peraturan terkait lainnya.

2) Sistem Manajemen K3 Konstruksi

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 9
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk


identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan
sesuai dengan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K) yang
telah disetujui.
b. Penyedia Jasa wajib melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Konstruksi untuk
seluruh tahapan pekerjaan.
c. Sesuai dengan Permen PU Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi, Pasal 27: (3) Biaya penerapan SMKK
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit mencakup rincian:
▪ Penyiapan RKK;
▪ Sosialisasi, promosi, dan pelatihan;
▪ Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri;
▪ Asuransi dan perizinan;
▪ Personel Keselamatan Konstruksi;
▪ Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
▪ Rambu- rambu yang diperlukan;
▪ Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan
Konstruksi.
d. Penyedia Jasa wajib mempresentasikan RK3K pada rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi untuk disahkan dan ditanda tangani oleh Wakil Pengguna Jasa
sesuai ketentuan Permen PUPR No.05/PRT/M/2014 dan No.02/PRT/M/2018 atau
perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
e. Penyedia Jasa bersama dengan Pengawas Pekerjaan melakukan inspeksi K3 Konstruksi
secara periodik dalam laporan harian, mingguan dan/atau bulanan.
f. Penyedia Jasa segera melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan terhadap
ketidaksesuaian yang ditemukan pada saat inspeksi K3 Konstruksi. Hasil inspeksi K3
Konstruksi disampaikan oleh Penyedia Jasa kepada Pengawas Pekerjaan.
g. Penyedia Jasa haras melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang
memang perlu dilakukan kaji ulang) secara berkesinambungan selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berlangsung.
h. Pejabat Pembuat Komitmen memberi surat peringatan secara bertahap kepada
Penyedia Jasa apabila Penyedia Jasa tidak melaksanakan RK3K yang telah ditetapkan,
sesuai ketentuan Permen PUPR No.05/PRT/M/2014 dan No.02/PRT/M/2018 atau
perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
i. Pejabat Pembuat Komitmen menghentikan bagian pekerjaan yang dinilai berisiko K3
apabila peringatan ke-2 tidak ditindaklanjuti oleh Penyedia Jasa,
j. Segala risiko kerugian akibat penghentian pekerjaan sebagaimana di atas menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dan bukan merupakan Peristiwa Kompensasi.
k. Tindakan khusus untuk mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja dalam proyek
dapat dilihat berikut ini :
▪ Pengadaan bahan-bahan medis dan obat-obatan untuk pertolongan pertama
jikalau terjadi kecelakaan
▪ Pengadaan peralatan safety ibarat jaring pengaman (plastic), helm kerja, sabuk
pengaman, sepatu boots, jaket rompi, sarung tangan, dan masker jumlahnya akan
diadaptasi untuk masing-masing item pekerjaan.
▪ Untuk pekerjaan pada ketinggian, seperti pemasangan plafond, atap dan
pengecatan akan diadakan scaffolding

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 10
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

▪ Mengatur lokasi penyimpanan/gudang untuk bahan/material yang berbahaya


terpisah dari bahan/material biasa.
▪ Mengatur lokasi parkir kendaraan terpisah dari lokasi penyimpanan material dan
workshop.
▪ Memberikan pengarahan kepada pekerja untuk menjalankan mekanisme
keselamatan kerja pada setiap jenis pekerjaan untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja.
▪ Menyediakan rambu-rambu dan papan-papan peringatan keselamatan kerja dalam
lokasi proyek

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 11
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 1
PEKERJAAN BONGKARAN

1.1. Umum
Untuk pekerjaan bongkaran harus berkoordinasi dengan Pengawas, User / Owner, termasuk
dengan bagian-bagian pengelola bangunan existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan-
kesalahan pembongkaran.

1.2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Bongkaran


1) Pekerjaan bongkaran mencakup pembongkaran komponen bangunan exsisting yang
rusak, terdiri dari:
▪ Bongkaran reng atap
▪ Bongkaran multi roof
▪ Bongkaran kawat anyam
▪ Bongkaran aluminium foil
▪ Bongkaran listplank
▪ Bongkaran rangka dan penutup plafond gypsum dan clasiboard
▪ Bongkaran rangka dan calsiboard pada dinding gawel canopy dan atap utama
2) Semua material hasil bongkaran yang tidak terpakai harus disingkirkan ke luar area agar
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
3) Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu daerah bekerja harus
dibersihkan dari sampah-sampah yang sanggup merusak konstruksi bangunan.
4) Hasil bongkaran ditumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil tumpukan sementara
tidak menggangu jalan kelokasi, para pekerja membongkar dan menumpuk hasil
bongkaran dengan radius min 25 meter dari area bongkaran, untuk bongkaran bangunan
dimulai diatas kebawah.
5) Sortiran/Pemilihan hasil bongkaran yang masih dimanfaatkan kembali dilakukan pada
ketika akan dilakukan penumpukan hasil bongkaran, bongkaran yang masih dimanfaatkan
kembali diseleksi, ditumpuk dan ditempatkan pada area terpisah.
6) Seluruh hasil bongkaran dilaporkan kepada pihak Direksi untuk diadakan konsultasi dan
sistem perhitungan penghapusan aset dan analisis kelayakan kondisi material.

PASAL 2
PEKERJAAN ATAP

2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan atap seperti tertera pada gambar rencana
dan spesifikasi ini.

2.2. Pekerjaan persiapan


1) Menyiapkan gambar planning rangka atap reng baja ringan.
2) Approval material yang akan digunakan
3) Persiapan lahan kerja
4) Persiapan material kerja, antara lain : reng baja ringan B30.45, atap Spandek, sekrup, dll.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 12
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

5) Menyiapkan semua peralatan untuk pemasangan rangka atap reng baja ringan, antara
lain : meteran, selang air (waterpass), gunting baja ringan, mesin bor, kabel roll, mata
obeng dan sebagainya
6) Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk wacana persyaratan melaksanakan pekerjaan di atasketinggian
(lihat pecahan keselamatan kerja).

2.3. Pemasangan Reng Baja Ringan


1) Reng berfungsi mendapatkan beban dari epilog atap dan meneruskannya ke usuk dan
gording.
2) Melakukan pemotongan reng baja ringan sesuai ukuran gambar rencana.
3) Memasang reng dengan jarak sesuai dengan spesifikasi teknis antara satu dengan yang
lainnya pada arah tegak lurus usuk dan pertemuan antara reng dengan usuk diikat
memakai screw dengan menggunakan mesin bor.
4) Jarak pemasangan reng sesuai dengan jenis epilog atap yaitu setiap 60 cm.
5) Reng yang digunakan sesuai dengan gambar bestek dan rencana.
6) Hasil pemasangan reng harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2.4. Penutup Atap


1) Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan atap harus memastikan reng baja ringan
sudah terpasang dengan kokoh pada tempatnya sesuai dengan gambar kerja dan telah
disetujui oleh konsultan pengawas.
2) Jenis atap yang digunakan adalah atap Spandek Multi Color dengan ketebalan 0,35 mm,
bentuk, ukuran dan warna spandek sesuai dengan gambar bestek dan rencana.
3) Penyambungan penutup atap seng adalah sekurang kurangnya satu setengah gelombang
seng dan apabila dilihad dari bawah tidak ada kelihatan cahaya dari bawah.
4) Pemasangan skrup pada lengkungan atas dari atap Spandek.
5) Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan dan menyediakan contoh material penutup
atap untuk disetujui oleh Konsultan Supervisi.
6) Warna dapat diganti dan diubah oleh Konsultan Perencana dan Owner pada masa
pelaksanaan konstruksi.
7) Pada setiap lembar material atap harus dicantumkan Merk Dagang, Type Produksi, Jenis
Produksi dan Ketebalan Material.
8) Kontraktor Pelaksana harus menjamin akan adanya Petunjuk/Cara Pemasangan dan Cara
Penyimpanan Material dilokasi pekerjaan oleh Tenaga Ahli Pabrik sebelum pekerjaan
pemasangan atap dimulai.
9) Setiap lembaran material atap yang didatangkan kelokasi pekerjaan harus dalam keadaan
baik tidak cacat permukaan catnya dan tidak melengkung lapisan aluminium sengnya.
10) Material Atap harus disimpan dalam Gudang material jika tidak langsung digunakan.
11) Material Atap tidak boleh basah/lembab dan berhubungan langsung dengan tanah

2.5. Bubungan Atap


1) Material Nok atau Bubungan Atap adalah dari bahan plat aluminium dengan spesifikasi
Plat Galvalum Color dengan ketebalan 0,30 mm lebar 40 cm.
2) Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan dan menyediakan contoh material Nok atau
Bubungan untuk disetujui oleh Konsultan Supervisi.
3) Warna dapat diganti dan diubah oleh Konsultan Perencana dan Owner pada masa
pelaksanaan konstruksi.
4) Pada setiap lembar material Nok/Bubungan harus dicantumkan Merk Dagang, Type
Produksi, Jenis Produksi dan Ketebalan Material.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 13
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

5) Setiap lembaran material Nok/Bubungan atap yang didatangkan kelokasi pekerjaan harus
dalam keadaan baik tidak cacat permukaan catnya dan tidak melengkung lapisan
aluminium sengnya.
6) Bentuk material Nok/Bubungan atap harus sesuai dan serasi dengan bentuk dan model
atap.
7) Material Nok/Bubungan harus disimpan dalam Gudang material jika tidak langsung
digunakan. Material Nok/Rabung tidak boleh basah/lembab dan berhubungan langsung
dengan tanah.

2.6. Lisplank Atap


1) Lisplank menggunakan bahan Woodplank lebar 30 cm
2) Listplank dipasang pada posisi ujung rangka kuda-kuda baja ringan dengan tumpuan
gording dan alat sambung paku ukuran 2 – 2,5 inchi.
3) Listplank harus dipasang dengan lurus dan datar tidak boleh melengkung.
4) Sambungan – sambungan listplank harus dibuat sedemikian rupa atau saling berkait
sehingga kuat menahan gaya tarik.
5) Pemasangan papan listplank harus lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar
horizontal sesuai dengan gambar perencanaan.
6) Pemasangan dilakukan sehabis semua pasangan rangka atap telah selesai dikerjakan
dengan sempurna.
7) Listplank dipasang secara diagonal atau tegak lurus terhadap rangka atap.
8) Listplank dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap.
9) Jarak sekrup untuk mengikat listplank dengan rangka atap sebaiknya tidak terlalu jauh
(dibuat antara 20 – 30 cm) agar listplank terkunci kuat.
10) Sekrup dipasang sebanyak 2 baris pada setiap sisi profil memanjang.

2.7. Aluminium Foil


1) Fungsi Aluminium Foil sebagai isolasi atap bangunan terbuat dari bahan yang kuat elastis
dan tahan air serta freon sehingga aman dan ramah lingkungan. Ketahanan atap terhadap
resiko adanya kebocoran juga ditentukan oleh kualitas dan mutu pemasangan komponen
ini.
2) Fungsi aluminium foil lainnya dapat digunakan untuk melindungi ruang dalam dari air
hujan, embun dan debu. Pada rangka atap baja ringan aluminium foil atap rumah
dipasang dengan cara dijepit diantara reng dan usuk baja ringan dan bisa dilakukan
sebelum atau bersamaan dengan pemasangan reng.
3) Aluminium foil merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan sebagai
pelengkap atap. Tahap-Tahap pemasangan aluminium foil sebagai pelapis atap pertama-
tama siapkan bahan-bahan yang digunakan contohnya..
4) Potong Aluminium Foil Double Side sesuai panjang bentangan yang dikehendaki.
5) Cara memasang aluminium foil untuk atap adalah terletak pada lapisan bawah penutup
atap spandek atau diatas rangka usuk dibawah reng atap dengan penarikan yang rata
dimulai dari sisi bawah atas sampai pada ujung wuwungan. Aluminium foil double
dipasang dengan cara dijepit di antara reng pada rangka atap baja ringan juga bisa
dilakukan sebelum atau bersamaan dengan pemasangan reng.
6) Pekerjaan tambahan yang tidak kalah penting dalam pemasangan yaitu memasang alas
alumunium foil berupa tripleks tebal 3 mm diatas usuk.
7) Disarankan tidak menginjak aluminium foil saat pemasangan

2.8. Triplek Dibawah Aluminium Foil

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 14
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

1) Pemasangan aluminium foil double side yang baik adalah dengan pemasangan yang rata
karena dengan permukaan yang rata akan lebih efektif menolak radiasi panas matahari
dan menghalangi air
2) Untuk mendapatkan permukaan yang rata sebagai alas aluminium foil double side yaitu
memasang lapisan berupa tripleks tebal 3 mm di atas usuk.
3) Pemasangan lapisan Tripleks di screw di atas usuk. Tripleks dipasang dari bawah ke
atas, pemasangan awal triplek harus maju 10 cm dari lisplank. Untuk bagian bawah
triplek (pertemuan antara tripleks dengan lisplank) dipasang flashing berbentuk U,
fungsinya melindungi tripleks dari air hujan.
4) Pemasangan harus tepat dan rapih sesuai yang disyaratkan oleh pabrik dan design
yang sudah direncanakan sebelumnya.

PASAL 3
PEKERJAAN PLAFOND

3.1. Pekerjaan Persiapan


1) Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum board,
calsiboar dan plafond acoustic.
2) Approval material yang akan digunakan.
3) Persiapan lahan kerja.
4) Persiapan material kerja, antara lain : lembaran gypsum board, lembaran calsiboard,
lembaran plafond acustic, besi hollow 40 x 40 x 2 dan hollow 20 x 40 x 2, sekrup gypsum,
textile tape, compound, air, dll.
5) Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, tangga kerja, gerinda, gergaji
besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.

3.2. Persyaratan
Pemasangan plafond boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang terdapat di dalam
plafon ( kabel - kabel, pipa-pipa, alat-alat penggantung dan penguat plafond ) siap dan selesai
dikerjakan.

3.3. Pelaksanaan Pemasangan Rangka Hollow


1) Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan waterpass dan dibantu
menggunakan selang air.
2) Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau
kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
3) Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal yaitu pemasangan rangka hollow
pada pecahan tepi untuk memperoleh titik tetap plafond.
4) Pemasangan rangka plafon hollow diadaptasi dengan kondisi ruangan dan dengan pola
yang ditunjukan /disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan
epilog plafon yang dipasangnya.
5) Kecuali pada gambar tertulis lain, rangka plafon dibuat dari besi hollow galvanis / metal
furing untuk rangka pokok 40 x 40 x 2 dan hollow 20 x 40 x 2.
6) Modul pemasangan rangka hollow yaitu 120 x 60 cm
7) Dilanjutkan dengan pemasangan rangka hollow dengan dilengkapi penggantung dengan
tujuan untuk mendapatkan kerataan rangka dan kekuatan rangka tersebut untuk
menahan epilog palfond.
8) Setelah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, sehabis itu penggantung bisa dimatikan.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 15
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

9) Penggantung plafon harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang plafon yang
rata, datar dan tidak melengkung.
10) Pemasangan plafon harus rata, sambungan-sambungan harus rapi dan kuat.
11) Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi terhadap :
• Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus
disangga oleh rangka plafon.
• Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksanaan / kontrol
• Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnanya alat-alat penggantung, sehingga
plafon menjadi bergelombang karenanya.
• Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada plafon luifel
diluar bangunan.
• Untuk itu harus ada koordinasi antara kontraktor dan sub kontraktor serta
persetujuan Konsultan Pengawas.

3.4. Pekerjaan Plafond Gypsum Board dan Calsiboard.


1) Lingkup pekerjaan meliputi,
Penyediaan bahan plafond gypsum board dan calsiboard serta konstruksi
penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempat yang
tercantum pada gambar untuk itu.
2) Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran gypsum board dan calsiboard siap mulai dipasang.
3) Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup diadaptasi benar, sehingga kepala
sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum board dan calsiboard.
4) Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum board dan
calsiboard sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5) Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
6) Setelah lembaran gypsum board dan calsiboard terpasang semua, cek leveling
permukaan plafond.
7) Sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound kemudian digosok
dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
8) Tutup semua kepala sekrup dengan compound kemudian gosok dengan ampelas halus.
9) Bahan penutup plafon gypsum board yang digunakan adalah gypsum board tebal 9 mm.
Spesifikasi bahan disesuaikan dengan produksi pabrik
• Tebal : minimal 9 mm
• Merk : Jayaboard atau setara
10) Bahan penutup plafon calsiboard yang digunakan adalah calsiboard tebal 6 mm.
Spesifikasi bahan disesuaikan dengan produksi pabrik
• Tebal : minimal 6 mm
• Merk : Jayaboard atau setara

3.5. Pekerjaan Plafond Acoustik.


1) Lingkup pekerjaan meliputi,
Penyediaan bahan plafond acoustic dan penyiapan tempat serta pemasangan pada
tempat-tempat yang tercantum pada gambar untuk itu.
2) Setelah lembaran plafond acoustic yang rusak dibongkar, maka lembaran plafond
acoustik yang baru siap mulai dipasang.
3) Setelah lembaran acoustic terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
4) Spesifikasi bahan penutup plafon acoustic yang digunakan disesuaikan dengan produksi
pabrik dengan tebal 9 mm dan ukuran 120 x 60 cm, merk : Jayaboard Gyptile atau setara

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 16
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

3.6. Pekerjaan Pemasangan List Plafond Profil


Teknis pelaksanaan pekerjaan
1) List plafond profil yang digunakan adalah berbahan gypsum dengan lebar 10 cm
2) Pemasangan list plafond gypsum hanya diperuntukan pada plafond ruang dalam saja.
3) Setelah selesai memasang rangka hollow dan lembaran gypsum board ,tahap selanjutnya
memasang list plafond profil.
4) Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat sebab jikalau
meleset beberapa centimeter aja bisa kuat pada ketika pemasangan list yang lain
(terutama pecahan sambungan pojok).
5) Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi.
6) Pasang list plafond dengan cara menempelkan list plafond pada sisi sisi dinding dan
plafon

PASAL 4
PEKERJAAN PENGECATAN

4.1. Lingkup Pekerjaan


1) Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
3) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara
khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana.

4.2. Pekerjaan Persiapan


1) Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan.
2) Persiapan lahan kerja.
3) Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup,dll.
4) Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas, kolam cat, dll.

4.3. Pekerjaan Pengecatan Plafond dan Listplank


1) Yang termasuk pekerjaan adalah pengecatan seluruh permukaan plafond gypsum board,
calsiboard dan listplank.
2) Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran dengan kain lap.
3) Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan plafon yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
4) Untuk bagian plafond gysum board dan calsiboard menggunakan cat penutup dengan
komposisi 1 lapis cat dasar (Matex), 2 lapis cat penutup (Vinilex)
5) Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
6) Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan tahap selanjutnya hingga finish dan
jadinya benar-benar rata.
7) Merk : Matex dan Vinilex-Nippon Paint atau setara

4.4. Pekerjaan Pengecatan Dinding Gawel


1) Yang termasuk pekerjaan cat dinding gewel adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2) Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, jenis weathershield,
weather coat, warna ditentukan perencana/pemberi Tugas
3) Plamur yang digunakan adalah plamur tembok

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 17
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

4) Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak
dan Kontraktor meminta persetujuan kepada owner.
5) Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
6) Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.
7) Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistence sealer yang
dilanjutkan dengan 2 (dua) lapis Acrylic Emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
• Lapis I encer (tambahkan 20 % air).
• Lapis II kental.
8) Untuk warna-warna dan jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan percampuran (batch number) yang sama.
9) Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
10) Merk : Vinilex-Nippon Paint (eksterior) atau setara.

PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN BATAKO

5.1. Lingkup Pekerjaan


1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alatalat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
2) Pekerjaan pasangan batako ini meliputi pasangan dinding gawel / ditunjukkan dalam
gambar.
5.2. Standard
1) Batako harus memenuhi NI-10
2) Semen Portland harus memenuhi NI-8
3) Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2
4) Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9

5.3. Bahan / Produk


Batako yang digunakan batako ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui Perencana /
Konsultan Pengawas, siku dan sama ukurannya 10 x 20 x 40 cm, atau disesuaikan yang ada di
pasar lokal.

5.4. Pelaksanaan
1) Pasangan batako, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 5 pasir pasang.
2) Sebelum digunakan batako harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
3) Setelah batako terpasang dengan aduk, nad / siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
4) Pasangan dinding batako sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
5) Pemasangan dinding batako dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
setiap harinya.
6) Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak
diperkenankan.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 18
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

7) Tidak diperkenankan memasang batako yang patah dua melebihi dari 5%. Bata yang
patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.
8) Pasangan batako untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm
dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi
dan benar-benar tegak lurus.
No Uraian Pekerjaan Bahan Penjelasan
1 Pasangan Dinding - Semen Portland - Komposisi campuran tiap m2
Batako - Pasir pasang dinding batako 1 PC : 5 Psr
- Batako Semen : 4,350 kg
- Air Pasir pasang : 0,050 m3
Batako : 12,500 bh
- Pemasangan dinding gawel
dengan campuran spesi/adukan
sesuai spesifikasi teknis
dilakukan secara bertahap
dengan ketinggian sesuai
gambar rencana

PASAL 6
PEKERJAAN PLESTERAN dan ACIAN

6.1. Lingkup Pekerjaan


1) Termasuk dalam pekerjaan plester dinding gawel ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
2) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar
serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

6.2. Persyaratan Bahan


1) Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan)
2) Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
3) Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
4) Penggunaan adukan plesteran :
a. Adukan 1 pc : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.
b. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.

6.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


1) Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas, dan persyaratan
tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.
2) Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana / Konsultan Pengawas sesuai Uraian
Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
3) Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama dalam gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal /
tinggi / peil dan bentuk profilnya.
4) Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 19
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

a. Untuk bidang dinding diperlukan plesteran campuran 1 pc : 5 pasir.


b. Plesteran halus (acian) dipakai campuran pc dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan additive plamix
dengan dosis 200 - 250 gram plamix untuk setiap 40 Kg semen.
c. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. diusahakan agar jarak waktu
pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit
terutama untuk adukan kedap air.
5) Untuk bidang pasangan dinding gawel yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran
halus (acian di atas permukaan plesteran).
6) Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur
garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan finishingnya.
7) Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan
keping-keping playwood setebal 9 mm untuk patokan keratan bidang.
8) Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding yang dinyatakan
dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran minimum 1,5
cm, jika ketebalan melebihi 1,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diijinkan
perencana / Manajemen Konstruksi.
9) Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang
datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila
ada petunjuk lain di dalam gambar.
10) Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang
tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, kontraktor berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
11) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu
tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan - bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat.
12) Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Perencana /
Konsultan Pengawas dengan biaya atas tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari
setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air, sampai jenuh
sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
13) Selama pemasangan dinding batako belum finish, Kontraktor wajib memelihara dan
menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan
yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
14) Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur
lebih dari 2 (dua) minggu.

No Uraian Pekerjaan Bahan Penjelasan


1 Plesteran Dinding - Semen Portland Komposisi campuran tiap m2
Gawel - Pasir pasang plesteran dinding gawel 1 PC:5 Psr
- Air Semen : 5,184 kg
Pasir pasang : 0,026 m3
- Ketebalan plesteran 1,5 cm
2 Acian Dinding Gawel - Semen Portland - Komposisi campuran tiap m2 acian
- Air Semen : 3,250 kg

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 20
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

PASAL 7
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

7.1. Lingkup Pekerjaan


1) Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan pemasangan panel aluminium composite panel seperti yang
ditunjukan dalam gambar rencana.
2) Pekerjaan ini meliputi pasangan Aluminium Composite Panel (ACP) dengan rangka
menggunakan besi siku L50.50.5 dan L30.30.3 pada gewel canopy dan gewel antara 2
atap utama

7.2. Persyaratan
1) Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai dengan standar
dan spesifikasi dari pabrik.
2) Bahan-bahan yang harus memenuhi standar-standar antara lain :
• AA The Alluminium Association
• AAMA Architectural Aluminium Manufactures Association
• ASTM E.84 American Standard for Testing Materials
• DIN 4109 Isolasi Udara
• DIN 52212 Penyerapan Suara
• DIN 53440 Pengurangan getaran
• DIN 17611 / BS 1651 Proses Anoda
• DIN 476 Panel Kerangka
• AS. 1530 Hasil Indikatif

7.3. Komponen
1) Bracket/angkur dari material besi fin galvanish atau material aluminium ekstrussion.
2) Rangka vertikal dan horisontal dari material aluminium ekstrussion.
3) Rangka tepi panel aluminium composite dan reinforce dari material aluminium
ekstrussion.
4) Infill dari aluminium ekstrussion finish powder coating warna ditentukan kemudian.
5) Sealant
• Untuk pekerjaan luar, lihat bab sealant
• Warna ditentukan kemudian berdasarkan color chart pabrik.
• Sealant antara panel aluminium dengan komponen lain.

7.4. Bahan-Bahan
1) Bahan : Aluminium Composite
• Tebal : (AL 0.5, 3.0 PE, AL 0.5) 4MM PVDF
• Berat : 5-6 Kg / 5mm
• Bending Strengh : 45-50 Kg/5mm
• Heat Deformation : 2000C
• Sound Insulation : 24-39 dB
• Finished : Flourocarbond factory finished / PVdF Coating
2) Bahan composite panel harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian.
3) Contoh-contoh harus diserahkan kontraktor kepada direksi lapangan untuk mendapatkan
persetujuan pemberi tugas.
4) Toleransi dimensi mill finish :

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 21
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

Stove dipernish + 0,2 mm


Dianode 0.4 / + 0,2 mm
Lebar – 0/+ 4mm
Panjang s/d 4 meter -0/+6mm
5) Merek yang digunakan : Seven atau yang setara

7.5. Pelaksanaan
1) Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dilakukan
kepada direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
2) Aluminium composite panel yang digunakan untuk seluruh gedung harus satu macam
saja.
3) Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk mempermudah
serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan akurat, teliti dan tepat pada
posisinya.
4) Rangka-rangka pemegang transom dan mullion harus dipersiapkan dengan teliti, tegak
lurus dan tepat pada posisinya.
5) Metode pemasangan antara lain
• Dijepit diantara bagian-bagian sungkup puncak ganda.
• Panel-panel baki menggantung pada pin-pin dan dipasang dengan skrup.
• Dinding pelapis yang dijadikan satu unit, sistem ikatan pinggir.
6) Frekuensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan pembersih yang cocok
sangat tergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan. Pembersihan dapat
dilaksanakan dengan air dan spons atau sikat lembut. Apabila pengotoran lebih berat bisa
ditambahkan deterjen netral.
7) Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah antara panel dengan bahan caulking dan
sealant hingga rapat dan tidak bocor seseuai dengan uraian bab sealant dalam
persyaratan ini
8) Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya
tambahan.
9) Hasil pemasangan pekerjaan aluminium composite panel harus merupakan hasil
pekerjaan yang rapi dan tidak bergelombang.
10) Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhadap sinar
matahari dan pabrik pembuatnya berupa sertifikat jaminan.
PASAL 8
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

8.1. Lingkup Pekerjaan


Termasuk di dalam lingkup pekerjaan kabel instalasi ini penyediaan tenaga, bahan material
dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan perbaikan kabel instalasi hingga seluruh instalasi
terpasang pada tempatnya sesuai rencana dan berfungsi kembali secara baik.
Sehingga secara keseluruhan lingkup pekerjaan M/E ini meliputi:
a. Pekerjaan Perbaikan Instalasi Kabel Instalasi penerangan yang rusak dengan penempatan
titik lampu sesuai gambar rencana
b. Pekerjaan Pengujian

8.2. Persyaratan Teknis


1) Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya
dari cabang PLN setempat.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 22
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

2) Penanggung jawab pekerjaan perbaikan instalasi harus seorang yang ahli berilmu
pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik dan memiliki ijin dari instansi yang
berwenang.
3) Pekerjaan perbaikan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan
berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman
dalam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para
pekerjanya.
4) Pekerjaan perbaikan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
berpengalaman tentang listrik.
5) Perbaikan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada
bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6) Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas
waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia
bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
7) Kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan instalasi listrik harus memiliki Surat Ijin
Kerja sebagai berikut :
- Mempunyai surat ijin instalasi listrik (SIKA) tahun kerja yang berlaku
- Mempunyai Sertifikat dari Asosiasi untuk tahun kerja yang berlaku.
- Sudah berpengalaman dan dapat menunjukkan surat kemampuan / pengalaman kerja
dalam mengerjakan pekerjaan yang sejenis
8) Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut Peraturan Umum Instalasi
Listrik/Peraturan PLN edisi terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku
pada daerah setempat dan standard yang ada (SII, SNI, SPLN, LMK, dll).
9) Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus diadakan koordinasi terlebih dahulu dari seluruh
bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini, agar gangguan dan konflik antara satu
dengan yang lain dapat dihindarkan dengan mengalokasi/memperinci setiap pekerjaan
sampai detail untuk menghindari gangguan dan konflik dan harus mendapat persetujuan
Pengawas Lapangan.
10) Kontraktor harus menyerahkan shop drawing untuk disetujui Konsultan Pengawas
sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik selambat-lambatnya 30 hari
setelah menerima Surat Perintah Kerja.
11) Pelaksanaan Pekerjaan
a. Kabel-kabel eksisting harus disusun kembali, dibundel/diikat yang rapi dan diberi label
menurut nomer groupnya masing-masing.
b. Semua kabel dimasukkan dalam pipa conduit.
c. Semua penyambungan kabel harus dilaksanakan dalam circulart box dengan
menggunakan terminal strip atau las dop kualitas baik (merk scothlock).
d. Penyambungan kabel dalam conduit tidak dibenarkan. Semua penyambungan kabel di
terminal panel harus menggunakan sepatu kabel dan setiap group diberi label dan
diikat yang rapi.
e. Pemasangan conduit dan assesorisnya harus lurus terhadap garis lurus bangunan dan
diklem rapi dengan jarak max 100 cm dan menggunakan fisher yang sesuai.
f. Semua pemasangan konduit yang masuk ke panel, harus menggunakan bushinglock
nut (waltermeer/ karet kedap) sehingga bisa kedap terhadap uap air, rapi, kuat dan
tidak tajam terhadap isolasi kabel.

8.3. Pekerjaan Pengujian


1) Lingkup Pekerjaan

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 23
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

Termasuk di dalam lingkup pekerjaan pengujian ini penyediaan tenaga, bahan material
dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan ini hingga sistem yang di uji berfungsi dengan
baik.
2) Bahan Yang Digunakan
▪ Alat uji Meger 1000 V
▪ Alat uji dan alat bantu lainnya.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh instalasi yang telah selesai diperbaiki, harus diuji untuk menentukan apakah
kerjanya telah sempurna, sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam gambar,
spesifikasi dan peraturan yang telah berlaku.
Pengujian instalasi meliputi :
▪ Pengujian isolasi
▪ Pengujian kontinuitas
b. Bila dijumpai bagian-bagian yang tidak memenuhi syarat teknis, Kontraktor wajib
membongkar, memperbaiki/mengganti dan menguji kembali sampai dinyatakan,
memenuhi syarat oleh Direksi.
c. Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam spesifikasi ini, harus disediakan Kontraktor, sehingga instalasi dapat
bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan tanpa tambahan biaya.
d. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan
kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh
selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 24
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

BAB IV
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)

Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi
dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang
menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
keselamatan publik dan lingkungan.
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) yang merupakan komitmen dari penyedia jasa (kontraktor)
dalam penjaminan keselamatan konstruksi dalam proyek yang ditangani, wajib untuk memenuhi
regulasi yang sudah ditetapkan. Dengan terbitnya Permen PUPR No. 14/PRT/M/2020 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi sebagai pengganti Peraturan terdahulu yaitu
Permen PUPR No 05/PRT/M/2014.

Adapun Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) pada rencana Rehabilitasi Gedung dan Bangunan
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang diuraikan sebagai berikut :

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya


1 Mobilisasi/Demobilisasi - Gangguan Kesehatan akibat kondisi kerja secara umum.
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan
- Tertimpa alat kerja dan material bangunan
2 Bongkar seluruh reng, kawat - Gangguan Kesehatan akibat kondisi kerja secara umum.
anyam, aluminium foil, - Kecelakaan akibat penggunaan peralatan kurang baik
penutup atap multi roof dan - Tertimpa material bongkaran
listplank - Terjatuh
- Cedera tangan saat membongkar rangka dan penutup atap
3 Bongkar seluruh rangka dan - Gangguan Kesehatan akibat kondisi kerja secara umum
penutup plafond - Kecelakaan akibat penggunaan peralatan kurang baik
- Kecelakaan akibat terkena peralatan gali/alat berat
- Tertimpa material bongkaran
- Terjatuh
- Cedera tangan saat membongkar rangka dan penutup plafond
4 Rangka dan Atap - Terjatuh
- Cedera tangan saat memotong dan memasang rangka dan
penutup atap
5 Plafond - Terjatuh
- Cedera tangan saat memotong dan memasang rangka dan
penutup plafond
6 Pekerjaan Pasangan - Gangguan Kesehatan akibat kondisi kerja secara umum
- Kecelakaan akibat penggunaan peralatan kurang baik
- Tangan/kaki pekerja terjepit bataco
- Terkena benda tajam
7 Plesteran - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum.
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja
- Gangguan sistim pernapasan akibat menghirup semen
- Tangan iritasi terkena adukan semen
Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 25
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

8 Acian - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum.


- Kecelakaan akibat terkena alat kerja
- Gangguan sistim pernapasan akibat menghirup semen
- Tangan iritasi terkena adukan semen
9 Instalasi Listrik - Terjatuh
- Tersengat Listrik

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 26
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

BAB V
PROTOKOL
PENCEGAHAN COVID-19 DI PROYEK KONSTRUKSI

PASAL 1
PENGANTAR
1. Protokol ini dimaksudkan sebagai panduan umum bagi Pemilik/Pengguna/Penyelenggara
bersama Konsultan, Kontraktor, Sub kontraktor, Vendor/ Supplier dan Fabrikator, Mandor serta
para Pekerja dalam mencegah wabah COVID-19 di proyek konstruksi.
2. Protokol ini merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan keselamatan
konstruksi. Keselamatan konstruksi adalah keselamatan dan kesehatan kerja; keselamatan
publik; dan keselamatan lingkungan dalam setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi (life
cycle of building and infrastructure developmenf).
3. Protokol ini berlaku di proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah dan/atau BUMN, maupun investasi swasta dan/atau gabungan. Masing-
masing pihak pemangku amanah di proyek konstruksi dapat menindaklanjuti implementasi dari
protokol ini sesuai dengan kebijakan perusahaan masing-masing.

PASAL 2
PEMBENTUKAN SATGAS PENCEGAHAN COVID.19
1. Pemilik/Pengguna/Penyelenggara bersama Konsultan Pengawas dan/atau Kontraktor wajib
membentuk Satuan Tugas Pencegahan COVID 19.
2. Satuan Tugas tersebut berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang terdiri dari Ketua merangkap
anggota dan 4 (empat) Anggota yang mewakili Pemilik/Pengguna/Penyelenggara, Konsultan,
Kontraktor, Sub kontraktor, Vendorl Supplier.
3. Satuan Tugas tersebut memiliki tugas, tanggung jawab dan kewenangan melakukan: (i)
sosialisasi, (ii) edukasi, (iii) promosi teknik dan (iv) metoda pencegahaan COVID 19 serta (v)
perneriksaan (examination) potensi terinfeksi kepada semua orang, baik para manager,
insinyur, arsitek, karyawan / staf, mandor, pekeda dan tamu proyek.

PASAL 3
PENYEDIAAN FASILTTAS KESEHATAN DI LAPANGAN
1. Kontraktor wajib menyediakan ruang klinik di lapangan dilengkapi dengan sarana kesehatan
yang memadai, seperti: tabung oksigen, pengukur suhu badan (fhermoscan), pengukur tekanan
darah, obat-obatan, dan petugas medis.
2. Kontraktor wajib memiliki kerjasama operasional perlindungan kesehatan dan pencegahan
COVlD 19 dengan rumah sakit dan/atau pusat kesehatan masyarakat terdekat dengan lapangan
proyek untuk tindakan darurat (emergency).
3. Kontraktor wajib menyediakan fasilitas pengukur suhu badan (thermoscan), pencuci tangan
dengan sabun disinfektan (hand sanitizer), tissue, masker di kantor dan lapangan proyek bagi
para manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor, pekerja dan tamu proyek.

PASAL 4
PELAKSANAAN PENCECAHAN COVID 19 Dl LAPANGAN
1. Satuan Tugas memasang poster (flyers) baik digital maupun fisik tentang himbauan/anjuran
penegahan COVID I9, seperti mencuci tangan, memakai masker, untuk disebarluaskan atau
dipasang di tempat-tempat strategis di lapangan proyek.

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 27
Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja Syarat dan RKK

2. Satuan Tugas bersama Petugas Medis harus menyampaikan penjelasan, anjuran, kampanye,
promosi teknik pencegahan COVID 19 dalam setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety
moming talk).
3. Satuan Tugas melarang seseorarg yang sakit dengan indikasi suhu > 38 derajat Celcius (seluruh
manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor, pekerja dan tamu proyek) datang ke lokasi
proyek.
4. Petugas Medis melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan
bersama para Satuan Pengaman Proyek (Security Sfaff) dan Petugas Keamanan setiap pagi,
siang dan sore,
5. Apabila ditemukan manager, insinyur, arsitek, karyawan/staf, mandor dan pekeria di lapangan
proyek terpapar virus COVID 19, Petugas Medis dibantu Petugas Keamanan proyek melakukan
evakuasi dan penyemprotan disinfektan pada tempat, fasilitas, pegangan dan peralatan kerya.

Kupang, Agustus 2021

Mengetahui :
Pejabat Pembuat Komitmen
Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

I Nyoman Sudiarsa, A.Pi.,M.Si


NIP. : 19660415 199303 1 011

Perencanaan Rehabilitasi Gedung dan Bangunan (Laboratorium Biologi dan Kimia)


Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang 28

Anda mungkin juga menyukai