BAGIAN I
PERSYARATAN UMUM
PASAL 1
JENIS PEKERJAAN
PASAL 2
SYARAT-SYARAT UMUM
2.1. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik–baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Pemborong diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan
beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan
di dalam Dokumen ini, Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, Pemborong diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
2.8. CONTOH-CONTOH
1. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya oleh Pemborong, dan contoh-contoh tersebut
diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa
bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti. Apabila contoh-contoh tersebut telah disetujui, maka contoh
tersebut akan disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar
penolakan jika tidak sesuai dengan contoh yang telah disepakati bersama, baik
kualitas maupun sifatnya.
2. Pemborong diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari
material yang akan digunakan, sehingga nantinya bisa mendapatkan persetujuan
dari pengawas.
3. Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda
bukti/sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-
material tersebut.
4. Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui
pemesanan), maka Pemborong diwajibkan menyerahkan: brosur, katalog, gambar
rencana atau shop drawing, konster dan sample, yang dianggap perlu oleh
Konsultan dan harus mendapatkan persetujuan Konsultan.
2.9. SUBSTITUSI
1. Produk yang disebutkan nama pabriknya:
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam
RKS, Pemborong harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara disertai data- data
yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum
pemesanan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya
3. Matererial peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Pemborong harus
mengajukan secara tertulis nama negara asal pabrik yang menghasilkannya,
katalog dan selanjutnya menguraikan data yang menunjukan secara benar bahwa
produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan
kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari Pemilik/
Perencana/Pengawas.
2.12.KOORDINASI PEKERJAAN
1. Untuk Kelengkapan pekerjaan ini, harus dilaksanakan koordinasi dari seluruh
bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang
menyangkut dalam proyek ini, harus di koordinasi terlebih dahulu agar gangguan
dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
2. Melokalisasi/merinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari
gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan
pengawas.
3. Pemborong harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-
syarat pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi tertulis dari pengawas.
4. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Pemborong pada
setiap waktu, dan bagaimanapun juga kelalaian pengawas dalam pengontrolan
terhadap kekeliruan–kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pemborong, tidak berarti Pemborong bebas dari tanggung jawab.
5. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan
(spesifikasi) atau gambar atau instruksi tertulis dari pengawas harus diperbaiki
atau dibongkar. Semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Pemborong.
2.19.ADMINISTRASI LAPANGAN
1. LAPORAN
Pemborong diharuskan membuat laporan Harian setiap hari dan berkala pada
kemajuan pekerjaan untuk setiap satu Minggunya, dengan mengisi formulir
evaluasi kemajuan pekerjaan yang telah disediakan oleh Direksi.
Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan keadaan cuaca, jumlah
pengerahan tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat yang
dipergunakan, jumlah pengiriman bahan-nahan bangunan kelokasi pekerjaan,
kemajuan fisik dari pekerjaan yang telah selesai, masalah-masalah yang timbul
dilapangan serta pemecahannya, dan rencana kerja mingguan berikutnya.
Laporan juga dilengkapi dengan buku tamu yang berisikan saran-saran yang
tertulis didalamnya sebagai masukan bagi Direksi dalam pengembangan
manajemen proyek.
Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan Pemborong pada setiap akhir
pekan untuk meng evaluasi kembali pekerjaan tersebut.
2. DOKUMENTASI
Pemborong diharuskan membuat Dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara
berkala dalam bentuk photo-photo, diserahkan kepada Direksi sebanyak 6 set:
a. Judul potret, nomor urut dan tanggal serta lokasi pengambilan harus
dicantumkan dikertas potret itu juga.
b. Photo-photo harus menunjukkan keadaan medan dilokasi proyek sebelum
pekerjaan dimulai, pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan dan sesudahnya
pekerjaan dinyatakan selesai. Lokasi pengambilan potret pada saat sebelum
pekerjaan dimulai harus sama pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan
maupun sesudah pekerjaan dinyatakan selesai. Jumlah lokasi pengambilan
potret paling sedikit 5 (lima) tempat.
c. Negative film atau softcopy dari photo-photo yang dibuat menjadi milik
Pemberi Tugas dan tiap orang yang ingin mendapatkan cetakan harus dengan
persetujuan Direksi.
3. RAPAT LAPANGAN
Pemborong diharuskan menghadiri rapat lapangan yang diselenggarakan Direksi.
Dalam kesempatan ini Pemborong dapat mengemukakan semua masalah yang
dihadapi dilapangan. Pemecahan persoalan, pembahasan dan jalan keluar yang
diputuskan bersama akan tercantum dalam notulen rapat dan isinya bersifat
mengikat (Tempat dan Waktu untuk Rapat Lapangan) akan ditentukan
dikemudian oleh Direksi.
BAGIAN II
PERSYARATAN KHUSUS
PASAL 1
PENGADAAN PIPA
• Pipa HDPE
a. Jenis pipa yang akan disupply dan dipasang adalah HDPE PE-100 dengan masa jenis
minimum 940 kg/m³ dan berwarna hitam dengan empat garis biru. Didefinisikan dalam
spesifikasi ini adalah untuk mendistribusikan air minum. Pipa PE adalah pipa yang
dibuat secara extrusi dari bahan polyethylene yang terdiri dari antioksidan, stabilitas UV
dan pigmen. Temperatur air dan temperatur dalam tanah pada kedalaman pipa akan
berkisar 20˚C-30˚C pada sebagian besar lokasi. Semua pipa dan alat penyambung
harus didesain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2). Pipa yang akan digunakan pada pekerjaan ini adalah (HDPE PE-100 SDR 17
PN 10).
b. High Density Polyethiline (HDPE) yang lebih dikenal dengan pipa plastis berisi PE
merupakan plastis yang dibuat melalui temperature tinggi, artinya pembuatan pipa baik
bentuk maupun dimensi dilakukan selama tahap pelelehan metarial resin.
c. Bahan utama pipa ini terbuat dari HDPE resin minimal 92,5 % (SII) ditambah bahan
pembantu.
f. Standar:
1) Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standar SNI
06-4829-2005. Bila ternyata belum ada SNI atau SII untuk produk tertentu atau
belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard
lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan
apa yang ditetapkan dalam dokumen ini.
2) Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas),
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.
3) Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting,
valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan
pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam
gambar/drawing.
g. Untuk menjaga kualitas dan keseragaman produk, Pipa HDPE harus disuplai oleh satu
pabrikan. Original Enggineering Manufacturing (OEM) dapat dilakukan pada satu
pabrikan dan dalam produksinya diawasi oleh Original Manufacture. Kecuali dinyatakan
berbeda dalam spesifikasi ini, spesifikasi dan standar pipa HDPE harus mengacu pada:
1) SNI 06-4821-1998 : Metode pengujian dimensi pipa PE untuk air minum
2) SNI 06-4829-2005 : Pipa polietilena untuk air minum
3) SNI 4829.2:2015 : Sistem Perpipaan Plastik - Pipa Polietilena (PE) dan Fiting
untuk sistem penyediaan air minum Bagian 2: Pipa
4) ISO 4427 : Polyethylene pipes for water supply-spesifications
5) ISO 1183 : Polyethylene-Measurement of density
6) ISO R527 : Tensile strength at yield and flexural modules
7) ISO 527 : Elongation at break
8) ISO 161-1 : Thermoplastic pipes for the transport of fluids nominal outside
diameter and nominal pressure
9) ISO 3126 : Measurement of dimension
10) ISO 3607 : PE- toleransi on outside diameter and wall thickness
11) ISO 9784 : Brittleness temperatur
i. Diameter Pipa.
1) Diameter pipa yang dipakai sesuai dengan yang dirinci dan ditunjukkan dalam daftar
kuantitas bahan.
2) Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai
dengan kelas N.
3) Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1) mm,
dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm.
4) Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan 0,02dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm.
5) Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn, dibulatkan
menjadi 0,1 mm.
6) Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan pipa
jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk
penggulungan ulang.
j. Tekanan Kerja
Pipa PE 100 PN 10 Bar SDR-17 harus dilakukan pengetesan di lapangan dengan cara
memberikan tekanan hidrostatik 1,5 kali dari tekanan rencana (Pressure Design) yang
diijinkan. Tekanan kerja yang terjadi pada pipa min. 7,5 bar.
k. Kelas Pipa
1) Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari
persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m.
Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.
2) Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang
pipa PE untuk air minum.
3) Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana tabel
dibawah ini
• Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagai disajikan
dibawah ini:
Tegangan Uji (Mpa)
Jenis Bahan
165 jam pada suhu 80˚C 1000 jam pada suhu 80˚C
PE 80 4,6 4,0
Catatan: Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan.
• Pecah karena rapuh (britle failure) pada kurang dari 165 jam adalah merupakan
kegagalan. Jika pengujian dilaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam
bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih
rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan minimum yang baru
supaya dipilih sebagaimana terlihat di bawah ini:
PE 80 PE 100
Tegangan Waktu kegagalan minimum Tegangan Waktu kegagalan minimum
Mpa (jam) Mpa (jam)
4,6 165 5,5 165
4,5 219 5,4 233
4,4 283 5,3 332
4,3 394 5,2 476
4,2 533 5,1 866
4,1 727 5,0 1.000
4,0 1.000
• Kuat Tarik
Nilai kuat Tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjang minimum harus 400%,
bila di uji pada suhu 20˚C.
l. Sifat Fisik
Sifat fisik pipa PE perlu diperhatikan yaitu:
1) Nilai perubahan arah penjang
Nilai perubahan arah panjang minimum 3%.
m. Dimensi Pipa
Sesuai standar SNI 06-4829-2005 tentang pipa PE untuk air minum, dimensi pipa PE
harus memenuhi persyaratan seperti diuraikan dibawah ini:
n. Jenis dan Macam Sambungan
1) Sambungan mekanis Mechanical-joint: sambungan plastik, injection (20 mm-63 mm)
imulded, tipe push-in dengan O-ring dan ulir.
2) Welding (heat fusion)
• Butt welding (63 mm – 250 mm)
• Socket welding (20 mm – 125 m)
• Saddle welding
• Electro welding (25 mm – 125 mm)
3) Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.
o. Fitting
1) Fitting sambungan harus sesuai dengan pipa yang akan dipasang seperti yang
tercantum dalam Bill of Quantity.
2) Semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat process (pencetakan atau
proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan
pipa yang disambung.
3) Semua fitting yang dapat digunakan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pipa yang digunakan.
PASAL 2
JARINGAN DISTRIBUSI PELAYANAN KEC. TEMBILAHAN
PASAL 4
PEMBANGUNAN SALURAN PEMBUANGAN LUMPUR
PASAL 5
REHAB IPA KAP. 50 LTR/DTK, MEDIA FILTER DAN AKSESORIS
PASAL 6
REHAB RESERVOIR KAP. 1.000 M3 DAN AKSESORIS
PASAL 7
REHAB JARINGAN DISTRIBUSI UTAMA
ARIF GUNAWAN, ST
NIP. 19840830 201001 1 006