SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 1
LOKASI
Lokasi Proyek berada di Kec. Tanjung Selor Kab. Bulungan Prov. Kalimantan Utara.
Pasal 2
SYARAT-SYARAT UMUM
2.1. UMUM
Untuk dapat memahami sepenuhnya mengenai lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan di lapangan, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti
yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat ketidakjelasan dan/atau perbedaan
dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
pihak perencana atau pengawas untuk mendapatkan penjelasan dan penyelesaian yang
nantinya dapat digunakan sebagai acuan di lapangan.
2.2. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan setiap pekerjaan serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara
bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehingga seluruh pekerjaan yang dihasilkan dapat sesuai dengan yang diharapkan.
2.3. SARANA KERJA
Kontraktor wajib membuat jadwal dan rencana kerja (time schedule) pada setiap
tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi mengenai tempat/lokasi pekerjaan dan struktur organisasi seperti nama,
jabatan, keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi
peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan proyek. Kontraktor harus
menyediakan los kerja/bengkel kerja sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan seperti
membuat kuda-kuda, pintu, kusen jendela, pekerjaan pembesian, dll. Di lokasi sekitar los
kerja juga harus dibuat gudang sebagai tempat penyimpanan alat dan bahan/material
sehingga aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pelaksanaan pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja harus dipenuhi oleh
kontraktor, sehingga memudahkan pada saat pelaksanaan pekerjaan.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
6. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contahcontoh material yang harus disetujui konsultan pengawas tidak boleh dilaksanakan
sebelum mendapat persetujuan tertulis dari konsultan pengawas.
7. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh material harus diserahkan kepada
konsultan pengawas dalam dua salinan, konsultan pengawas akan rnemeriksa dan
rnencantumkan tanda-tanda "Telah Diperiksa Tanpa Perubahan" atau "Telah
Diperiksa Dengan Perubahan" atau "Ditolak". Satu salinan di simpan oleh konsultan
pengawas untuk dijadikan sebagai arsip, sedangkan yang kedua dikernbalikan
kepada kontraktor atau sub kontraktor dan yang bersangkutan.
8. Setelah seluruh pekerjaan dilapangan selesai dengan baik dan sesuai dengan
perencanaan, kontraktor diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar akhir yang
sesuai dengan kondisi di lapangan (asbuilt drawing) selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa pemeliharaan bagunan berakhir.
9. Contoh-contoh yang dimaksud adalah benda/material, bisa berupa material
langsung atau katalog material yang diajukan kepada konsultan pengawas dan
direksi terkait sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan atau
sejenisnya untuk dijadikan pertimbangan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
10. Contoh-contoh bahan/material yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau direksi
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
yang bersangkutan untuk mendapatkan stock material yang sesuai dengan yang
ditentukan dan apabila kontraktor telah berusaha untuk melakukan pemesanan,
namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka
perencana dan pengawas akan memberikan altematif bahan/material dengan merk
lain dan spesifikasi minimum yang sama.
5. Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penunjukan pemenang, kontraktor harus
menunjukkan nota asli pemesanan material yang diimport pada agen ataupun
importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan
(order import) dan memberikan fotokopi nota tersebut kepada pemberi tugas (owner)
untuk dijadikan sebagai arsip.
2.8. MATERIAL DAN TENAGA KERJA
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus tersedia dan
mesih berfungsi dengan baik. Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang
benar dan setiap pekerja harus mempunyai keahlian yang memuaskan sesuai dengan
bidangnya, dimana program latihan khusus bagi pekerja sangat diperlukan dan
kontraktor harus melaksanakannya.
2.9. KLAUSAL DISEBUTKAN KEMBALI
1. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi
teknis, maka yang diambil sebagai acuan dalam suatu pekerjaan pelaksanaan adalah
yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling
tinggi.
2. Pemilik kegiatan dibebaskan dari hak patent dan lain-lain untuk segala "claim" atau
tuntutan terhadap hak-hak khusus.
2.10. KOORDlNASI PEKERJAAN.
1. Untuk menciptakan suasana yang kondusif dan lancar, harus selalu ada komunikasi
dan koordinasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan.
Seluruh aktifitas yang yang berhubungan dalam setiap kegiatan pelaksanaan, harus
di koordinir terlebih dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
adanya gangguan-gangguan baik dari luar maupun dalam proyek atau adanya
konflik antara satu dengan lainnya, yang semestinya dapat dihindarkan.
2. Memperjelas setiap bagian pekerjaan sesuai dengan jenis-jenis pekerjaannya
dengan detail untuk menghindari terjadinya gangguan dan konflik, serta harus
mendapat persetujuan dari konsultan /pengawas.
3. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat syarat
pelaksanaan, gambar-gambar perencanaan dan instruksi-instruksi tertulis dari
pengawas.
4. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor pada setiap
waktu. Bagaimana pun juga kelalaian pengawas dalam melakukan pengontrolan
terhadap kekeliruan-kekeliruan setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor,
tidak berarti kontraktor bebas dari tanggung jawab.
5. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat- syarat pelaksanaan (spesifikasi),
gambar perencanaan atau instruksi tertulis dari pengawas harus diperbaiki atau
dibongkar, semua biaya-biaya perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.
2.11. PERLlNDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA & PEKERJAAN
1.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
2.
3.
4.
5.
Keselamatan kerja :
Kontraktor harus menerapkan suatu sistem keselamatan kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Indonesia, mengadakan dan memelihara fasilitas-fasilitas
yang menunjang keselamatan dalam setiap kegiatan pelaksanaan, serta melakukan
tindakan pengamanan/penyalamatan yang layak untuk melindungi para pekerja
pada khususnya dan semua yang berada di lokasi proyek.
6.
2.14.
PERATURAN
TEKNIS
PEMBANGUNAN
MELAKSANAKAN PEKERJAAN
YANG
DIGUNAKAN
DALAM
1. Dalam malaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat. Ketentuan-ketentuan di bawah irii
termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. Keppres 29/194 dengan lampiran-lampirannya
b. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Warken (A V) 1941.
c. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI)].
d. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
Pasal 3
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
1. Kontraktor diwajibkan membuat dokumentasi dalam bentuk foto pada setiap jenis
pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan hingga seluruh jenis kegiatan selesai.
2. Foto dokumentasi tersebut dicetak untuk dijadikan laporan setiap minggunya kepada
Direksi.
3. Foto dokumentasi di cetak dengan jelas sesuai dengan pekerjaan aslinya dan sesuai
dengan petunjuk direksi.
3.3. PENGUKURAN dan PEMASANGAN BOUWPLANK
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan garnbaran kembali lokasii
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah jelas
kebenarannya.
2. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada perencana/pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpas/Theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Kontraktor barus menyediakan Theodolite, waterpas beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan/Pengawas selama
pelaksanaan Kegiatan.
5. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau barang secara asas Segitiga Phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian keeil yang disetujui oleb Perencana /
Pengawas.
6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
7. Bouwplank dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7, tertancap di tanah sehingga
tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2 m satu sama
lain.
8. Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20
cm,lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
9. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Perencana/ Pengawas / MK.
10. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 300 cm dari as pondasi terluar.
11. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan. Kontraktor harus melaporkan
kepada Perencana/ Pengawas / MK.
12. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.
3.4. PEMBERSIHAN LOKASI SEBELUM DAN SESUDAH PEKERJAAN
1. Pembersihan dan persiapan daerah yang akan dikerjakan.
2. Sampah hasil pembersihan dibuang keluar lokasi pekerjaan atau sesuai dengan
petunjuk Direksi.
3. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus dijaga supaya tetap bersih.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
4. Setelah pekerjaan selesai dilakukan, maka lokasi pekerjaan harus tetap dalam
keadaan bersih.
3.5. PEMBUATAN SENG PAGAR KELILING SETINGGI 2 METER
1. Pembuatan pagar keliling dilakukan untuk menjaga keamanan dari pihak luar agar
pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik
2. Pembuatan pagar juga diperuntukkan agar pihak-pihak yang tidak berkepentingan
tidak masuk ke lokasi pekerjaan.
Pasal 4
PEKERJAAN TANAH
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
Pasal 5
PEKERJAAN PONDASI
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
3. Pelaksanaan
a. Batu kali yang digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing,
berwarna abu-abu hitam, keras, tidak porous.
b. Sebelum pondasi dipasang terlebih dabulu dibuat profil-profil pondasi dari kayu
pada setiap pojok galian, yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penarnpang
pondasi.
c. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimum 10
cm, disiram dan diratakan, pemadatan tanah dasar harus sedikitnya mencapai 80
% conpacted.
d. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1 PC : 4 pasir pasang.
Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air carnpuran 1 PC : 2 pasir
setinggi 20 cm, dihitung dari pernukaan atas pondasi ke bawah. Adukan harus
mengisi rongga diantara batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
PASAL 6
PEKERJAAN ATAP
Atap Genteng Metal Merk Sakura Roof dari Toko Tanjung Selor
Pasal 7
7.1.
PEKERJAAN PEMBETONAN
UMUM
1. Uraian.
a. Pekerjaan pembetonan yang dimaksud adalah pekerjaan struktur bangunan,
seperti pembetonan/pengecoran pondasi, sloof, kolom, balok, plat lantai, dinding
beton, canopi dan tangga.
b. Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding (proporsional) antara semen,
air dan agregat bergradasi. Campuran beton akan mengendap dan mengeras
menurut bentuk yang diminta disyaratkan dan membentuk satu bahan yang
keras dan tahan lama (awet), yang memiliki karakteristik tertentu.
c. Agregat meliputi baik bergradasi kasar maupun yang bergradasi halus, tetapi
jumlah Agregat harus akan dipertahankan sampai jumlah minimum yang
diperlukan, yang apabila dicampur dengan semen akan cukup untuk mengisi
rongga-rongga antara agregat kasar serta memberikan suatu permukaan akhir
yang halus.
d. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum, volume air
yang dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah
minimum yang diperlukan untuk memudahkan pengerjaan selama pencampuran.
e. Bahan tambahan kepada campuran beton seperti memasukkan udara (air
entraining) atau bahan kimia untuk memperlambat atau mempercepat waktu
pengerasan, tidak diperbolehkan kecuali dimana demikian didalam persyaratan
Kontrak khusus.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
TABEL 7.2.1.
Kelas
Rujukan Mutu
Jenis
BO
Non
Struktural
125
Struktural
K.175
Struktural
K.225
Struktural
II
K.275 ~
K.350
III
K.400
Struktural
Uraian
Beton harus Untuk alat
pondasi
dan
peralatan
pondasi Perataan pondasi
Beton masa tanpa tulang
untuk pondasi Dasar,
penutup pipa-pipa
Beton dengan penulangan
ringan digunakan untuk
pondasi pelat, dindingdinding Kaison, kereb, dan
jalan setapak
Konstruksi beton bertulang
termasuk gelagar-gelagar
kolom-kolom lantai pelat
lantai dinding penahan,
gorong-gorong pipa dan
gorong-gorong kotak
Beton bertulang mutu tinggi
untuk lantai jembatan dan
bagian-bagian konstruksi
utama lainnya
Bagian-bagian konstrfuksi
bedton pratekan dan tiangtiang pracetak.
T o l e r a n s i.
Toleransi dimensi.
- Struktur dengan panjang keseluruhan s/d. 6 meter + 5 mm
- Struktur dengan panjang lebih dari 6 meter +15 mm
- Panjang balok, slab lantai, kolom dan dinding Nol
- Antar Kepala Jembatan ( Abutment )+10 mm
+10 mm
Penyerahan - Penyerahan.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
Penyedia Jasa harus melapor kepada Direksi Teknik paling sedikit 24 jam
sebelum pencampuran atau pengecoran beton.
c. Kondisi Cuaca.
Pada umumnya, pencampuran, pengangkutan dan pengecoran beton harus
dilakukan pada keadaan cuaca kering. Apabila keadaan cuaca tidak menentu,
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk
melindungi campuran beton terhadap hujan, dan Direksi Teknik harus
menentukan apakah pencampuran dan pengecoran beton akan dilanjutkan
atau ditunda sampai membaiknya keadaan cuaca.
Penyedia Jasa tidak boleh / dapat menuntut penggantian terhadap kerusakan
beton yang ditolaK karena hujan.
d. Perbaikan Perbaikan Pekerjaan Beton yang tidak memuaskan.
Perubahan dalam
memuaskan.
perbandingan
Pekerjaan
Beton
yang
tidak
pekerjaan
yang
Dalam hal terjadi perselisihan antara Penyedia Jasa dan Direksi Teknik
mengenai mutu pekerjaan beton. Direksi Teknik akan meminta Penyedia
Jasa untuk melakukan pengujian lagi, untuk dapat membuat penilaian mutu
yang benar.
7.2. SEMEN
1. Jenis Bahan
Semen yang dipesan harus dipilih berasal dari salah satu jenis PC (Portand Cement)
berikut ini, yang memenuhi Spesifikasi AASHTO M85;
Tipe I
Tipe II
Tipe III
Tipe IV
Tipe V
2.
Syarat - syarat :
- Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI.8-1972 ).
- Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971 ).
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
3. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sarna diperkenankan
menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk konstruksi struktur yang
sarna), dalam keadaan baru dan asli, dikirim kantong-kantong semen yang masih
disegel dan tidak pecah.
4.
maka
7. Aggregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan terkotori.
7.5. AIR
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
1. Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan di lapangan adalah
air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak
mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau
lemak. Memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971) dan diuji oleh
Laboratorium yang diakui sah oleh yang berwajib dengan biaya ditanggung/pihak
Kontraktor.
2. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.
7.6. BESI BETON (STEEL REINFORCEMENT)
1. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
a. Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971 ).
b. Bebas dari kotoran - kotoran, lapisan minyak-minyak, karat dan tidak cacat
(retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya ).
c. Dari jenis baja dengan mutu BJTD 40 untuk semua diameter besi beton.
d. Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan PBl 1971.
e. Mempunyai penampang yang sama rata.
f. Ukuran disesuaikan dengan gambar - gambar.
2. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan harus
mendapat persetujuan perencana/MK.
3. Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) atau dengan persetujuan
Pengawas untuk pekerjaan konstruksi. Produksi yang digunakan setara Krakatau
Steel.
4. Kontraktor bilamana diminta,harus mengadakan pengujian mutu besi beton yang
akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari pengawas. Batang percobaan
diambil dibawah kesaksian pengawas , jumlah test besi beton dengan interval setiap
I truk = 1 buah benda uji atau tiap 10 ton = 1 buah test besi. Percobaan mutu besi
beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh pengawas.
5. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
kontraktor.
6. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar atau mendapat
persetujuan PengawaslMK. Untuk hal itu sebelumnya kontraktor harus membuat
gambar pembengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada
pengawas untuk mendapat persetujuannya. Hubungan antara besi beton satu
dengan yang lainnya harus menggunakan kawat beton, diikat dengan teguh, tidak
bergeser selama pengecoran beton dan bebas dari Iantai kerja atau papan acuan.
7. Sebelum beton dicor, besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karet lepas,
kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi beton harus dipasang
pada posisi yang tepat.
8. Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh semacam itu, harus
mendapat persetujuan perencana/pengawas.
9. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai
dengan spesifikasi (RKS) diatas, harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima
instruksi tertulis dari pengawas, dalam waktu 2 x 24 jam.
7.7. ADMIXTURE
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan maupun untuk maksud-maksud lain dapat dipakai bahan admixture. Jenis
dan jumlah bahan admixture yang dipakai harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas
/ Perencana.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
2. Selama pengecoran beton harus selalu dibuat benda - benda uji setiap 5 M3 dengan
minimum satu bend a uji setiap hari. Sesuai dengan PEI 1971. NI-2 dan nomor urut
yang menerus.
3. Cetakan kubus coba harus berbentuk bujur sangkar dalam segala arah dan
memenuhi syarat-syarat dalam peraturan beton Indonesia (NI.2-197I )
4. Ukuran kubus coba atau benda uji adalah 15 x 15 x 15 Cm3. Pengambilan adukan
beton, percetakan kubus coba clan curingnya harus dibawah pengawasan.
5. Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam peraturan beton Indonesia (NI.21971 ).
6. Kubus coba harus ditandai untuk identifikasi dengan suatu code yang dapat
menunjukkan tanggal pengecoran, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan
dan lain - lain yang perlu dicatat.
7. Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1971, bab. 4.7, termasuk
juga pengujian-pengujian usut (slump) dan pengujian - pengujian tekanan. Jika beton
tidak memenuhi syrarat-syarat pengujian slump, maka kelompok adukan yang tidak
memenuhi syarat itu tidak boleb dipakai, dan kontraktor harus menyingkirkannya
dari tempat pekerjaan. Jika pengujian tekanan gagal maka perbaikan harus dilakukan
dengan mengikuti prosedur-prosedur PBI, untuk perbaikan.
8. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus coba menjadi tanggung jawab
kontraktor.
9. Semua kubus coba jika perlu akan dicoba dalam laboratorium yang berwenang, dan
disetujui Pengawas.
10. Laporan hasil percobaan harns diserahkan kepada pengawas segera sesudah selesai
percobaan, paling lambat 7 hari sesudah pengecoran, dengan mencantu
Pengawasan besamya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran adukan
berat kubus benda uji tersebut, dan data-data lain yang diperlukan.
11. Apabila dalam pelaksanaan nanti kedapatan bahwa mutu beton yang dibuat seperti
yang ditunjukan oleh kubus cobanya gagal memenuhi syarat spesifikasi, maka
pengawas berhak meminta kontraktor supaya mengadakan percobaan-percobaan
non destruktif atau kalau memungkinkan mengadakan percobaan (Destruktif).
12. Percobaan-percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (NI.2-1971).
13. Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun harus
sesuai dengan petunjuk pengawas. Semua biaya-biaya untuk percobaan clan akibatakibat gagalnya pekeIjaan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor. Kontraktor.
juga diharuskan mengadakan slump test menurut syarat-syarat dalam Peraturan
Beton Bertulang Indonesia (NI.2-1971).
14. Slump beton berkisar antara 12 cm, 2 cm.
BAHAN.
a. Bekisting Beton Biasa (Fair Face)
b. Plywood t = 9 mm.
c. Kayu dengan dimensi 5/7
d. Paku, angkur dan sekrup-sekrup, ukuran sesuai dengan keperluan dan cukup kuat
untuk menahan bekisting agar tidak bergerak ketika dilakukan pengecoran.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
7.12. PELAKSANAAN
1. Pembesian (pemasangan besi tulangan)
Pemasangan besi tulangan dalam beton harus sesuai dengan ukuran-ukuran yang
ada pada gambar perencanaan/bestek yang telah ditentukan sebagai acuan
pelaksanaan di lapangan.
Di sela-sela besi tulangan dan bekesting harus diberi beton decking, supaya besi
tulangan terpasang lurus dan tidak menempel pada bekesting.
2. Pemasangan Bekisting
Tentukan jarak, level (elevasi) dan pusat (lingkaran) sebelum memulai pekerjaan.
Pastikan ukuran-ukuran ini sudah sesuai dengan gambar.
Pasang bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat (bracing), sesuai dengan
design dan standard yang telah ditentukan, sehingga bisa dipastikan akan
menghasilkan beton yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan akan bentuk,
keselurusan dan dimensi.
Hubungan-hubungan antar papan bekisting harus lurus dan harus dibuat kedap
air, untuk mencegah kebocoran adukan atau kemungkinan deformasi untuk
beton. Hubungan-hubungan ini harus diusahakan seminimal mungkin.
Bekisting untuk dinding pondasi dan sloof harus dipasang pada kedua sisinya.
Pemakaian pasangan bata untuk bekisting pondasi harus atas seijin Direksi
Lapangan. Semua tanah yang mengotori bekisting pada sisi pengecoran harus
dibuang.
Perkuatan pada bukaan - bukaan dibagian - bagian yang struktural yang tidak
diperlihatkan pada gambar harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan
dari Direksi.
Bekisting harus memenuhi toleransi deviasi maksimal berikut:
a. Deviasi garis vertikal dan horisontal :
- 6 mm, pada jarak 3000 mm.
- 10 mm, pada jarak 6000 mm.
- 20 mm, pada jarak 12000 mm, atau lebih.
b. Deviasi pada pemotongan melintang dari dimensi kolom / balok, b ketebalan
plat: 6 mm
c. Dimana permukaan beton yang akan dilapisi bahan yang bisa rusak terkena
bahan pelepas acuan, bahan pelepas acuan tidak boleh dipakai. Untuk itu,
sisi dalam bekisting harus dibahasi dengan air bersih. Dan permukaan ini
harus dijaga selalu basah sebelum pengecoran beton.
3. Sisipan (insert), Rekatan (embedded) dan buka (Opening).
Sediakan bukaan pada bekisting dimana diperlukan untuk pipa, conduits, sleeves
dan pekerjaan lain yang akan merekat pada atau melalui / merembes beton.
Pasang langsung pada bekisting ala-alat atau yang pekerjaan lain yang akan di cor
langsung pada beton.
Koordinasi bagian dari pekerjaan lain yang terlibat ketika membentuk /
menyediakan bukaan, slots, recessed, sleeves, bolts, angkur dan sisipan-sisipan
lainnya. Jangan laksanakan pekerjaan diatas jika tidak secara jelas / khusus
ditunjukkan pada garnbar yang berhubungan.
Pemasangan water stops harus kontinyu (tidak terputus dan tidak mengubah letak
besi beton).
Sediakan bukaan sementara pada beton dimana diperlukan guna pembersihan
dan inspeski. Tempatkan bukaan dibagian bawah bekisting guna memungkinan
air pembersih keluar dari bekisting. Penutup bukaan sementara ini harus dengan
bahan yang memungkinkan merekat rapat, rata dengan permukaan dalam
bekisting, sehingga sambungannya tidak akan tampak pada permukaan beton
ekspose.
4. Kontrol Kualitas.
Periksa dan kontrol bekisting yang dilaksanakan telah sesuai dengan bentuk
beton yang diinginkan, dan perkuatan-perkuatannya guna memastikan bahwa
pekerjaan telah sesuai dengan rancangan bekisting, wedgeeties, dan bagianbagian lainnya aman.
Informasikan pada Direksi Lapangan jika bekisting telah dilaksanakan, dan telah
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak
diperkenankan untuk dipakai lagi.
8. Pada penyambungan beton lama dan baru, maka permukaan beton lama terlebih
dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan.Apabila perbedaaan waktu pengecoran
kurang atau sama dengan 1 hari, beton lama disiram dengan air semen dan
selanjutnya seperti pengecoran biasa. Apabila lebih dari 1 (satu) hari maka harus
digunakan bahan additive untuk penyambungan beton lama dan beton baru.
9. Tempat
dimana
pengecoran
akan
dihentikan,
harus
mendapat
persetujuan
pengawas.
Untuk bahan curing dapat dipakai Concure 75 produksi Fosroc atau setara sebanyak
1 liter tiap 6 m2. Pemakaian bahan curing harus disetujui oleh pengawas.
a.
b.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
atau 8 x 8 cm tidak perlu perkuatan, apabila lebih dari ukuran tersebut maka pelat
dan dinding perlu dipasang perkuatan, pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan dikoordinasikan dengan Kontraktor terkait dan mendapatkan
persetujuan pengawas.
Pasir dari Sungai Kayan Tanjung Selor
Batu Pecah 1-2 cm dari Sekatak
Semen merk Gresik dari Toko Tanjung Selor
Kayu Bekisting dari Tanjung Selor
Pasal 8
8.1.
1.
PEKERJAAN KAYU
UMUM
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,
dengan hasil yang baik dan rapi.
2.
3.
Standard
a. RSNI T 02 2003, Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia
8.2.
BAHAN
1.
Kayu meranti, kayu kapur dan kayu ulin yang digunakan diawetkan, Kelas Kuat I-II
Kelas awet I, mutu A.
Digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu yang disebutkan di atas, terkecuali
dinyatakan lain dalam Buku Syarat-syarat Teknis dan yang dinyatakan dalam
gambar.
2.
3.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu, melintang basah dan lapuk.
4.
5.
Semua
kayu yang
dipasang/dipakai
Perencana/Konsultan Pengawas.
6.
8.3.
ialah
yang
disetujui
oleh
PELAKSANAAN
1.
2.
Semua pengikat berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus digalvanisasi
sesuai dengan NI-5, Bab VI, pasal 14, 15 dan 17.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
3.
untuk
5.
Rangka kayu yang akan dipasang bahan finishing harus diperhalus, rata dan
waterpass.
6.
Pasal 9
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
:
:
:
:
:
:
:
Keramik standar
Berglazuur.
Roman, Mulia, KIA atau setara.
Minimum 7 mm.
campuran semen warna.
1 PC : 2 pasir
Ditentukan kemudian.
: sesuai RAB dan gambar.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada permukaan dinding beton / bata merah yang ada keramik dapat langsung
diletakan dengan menggunakan perekat IPC : 2 Ps seperti contoh diatas
sehingga mendapatkan ketebalan jenisnya dan harus disetujui Konsultan
Pengawas/MK.
b. Siar-siar keramik diisi dengan campuran semen warna yang warnanya akan
ditentukan kemudian.
c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang dilainkan
kepada Konsultan Pengawas/MK dan perencanaan untuk memperoleh
persetujuan.
d. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari
pola pemasangan bahan yang disetujui oleh konsultan Pengawas/MK dan
perencana.
e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai
petunjuk pabrik.
f. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam
pemasangan keramik.
g. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, dan garis garis siar harus
benar-benar lurus.
h. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
diadakan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Konsultan Pengawas/MK
sebelumpekerjaan pemasangan dimulai.
i. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda-noda
yang melekat.
j. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai
jenuh.
k. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau
hal-hal lain seperti yang ditunjukan dalam gambar.
PASAL 10
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
dan rapi. Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati dan
kaca cermin.
b.
2. Persyaratan Bahan
a. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan pengambangan (float glass)
Khusus
Digunakan kaca lembaran bening (clear float glass) warna ditentukan
kemudian yang dihasilkan dengan proses tarik, kemudian dipotong menjadi
lembaran dengan ukuran tertentu. Kedua permukaannya rata, licin dan
bening.
Toleransi lebar dan panjang.
Ukuran lebar dan panjang tidak boleh melebihi toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik, untuk kaca yang digunakan ukuran tebal 5mm dan 12
mm kaca polos dan 5mm kaca buram, maka toleransi panjang dan lebar kirakira 3,0 per m.
Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus, Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per m.
Cacat cacat
cacat cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan
dari pabrik.
Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca)
Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
memgganggu pandangan.
Kaca harus bebas dari keretakan ( garis-garis pecah pada kaca baik sebagian
atau seluruh tebal kaca)
Kaca harus bebas dari gumpilan tepi ( tonjolan pada sisi panjang dan lebar
kearah luar/ masuk)
Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan
kaca yang berubah dan memgganggu pandangan.
Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan ( seratch)
Beba sawan (permukaan kaca yang mengalami kelalaian kebeningan)
Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca)
Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA
Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan oleh pabrik.
Bahan kaca :
Kaca eksterior dan interior menggunakan jenis-jenis tinted glass produksi
dalam negeri, tebal = 6 mm dan 8 mm dengan lokasi sesuai dengan gambar.
Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/MK sesuai pengarahan dan saran
dari perencana.
Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda / dihaluskan.
3. Syarat - syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK.
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan
diberi tanda biar mudah diketahui.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, dihaluskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
f. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu sesuai dengan
persyaratan, di gunakan list-list kayu.
g. Topi kaca pada sambungan dan antara dengan kayu diberi sealant untuk
menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan adalah sesuai
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
UMUM
1.
2.
Lingkup Pekerjaan
a.
Pekerjaan
ini
meliputi
penyediaan
tenaga
kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
b.
3.
Persyaratan Bahan
a. Semua 'hardwere' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian 'hardwere' akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/ SUPERVISI untuk mendapatkan
persetujuan.
B.
BAHAN/PRODUK
1.
2.
b.
Seluruh kunci-kunci yang disebutkan dalam ad. 1 dan 2 diatas harus tercakup
dalam satu sistim general Masterkey; begitu pula untuk ad. 3 dan 4 juga satu
sistim Masterkey tersendiri.
c.
Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi
90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Konsultan
SUPERVISI.
d.
Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk SES atau setara jenis
plastic coating, type Tabular handle.
Pekerjaan Engsel.
a.
c.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
3.
b.
C.
PELAKSANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
9.
Kaca, Kunci tanam, Pegangan Kunci, engsel dll dari Toko Tanjung Selor
PASAL 11
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian
yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila
satu dan lain hal ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/MK.
j.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua.
k. Pasangan dinding batu bata tebal batu harus menghasilkan dinding finish
minimal setebal 13 cm setelah diplester (lengkap acian) pada dua belah sisinya.
Pelaksanaan sisinya harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap
lantai serta merupakan bidang rata.
l.
Pasangan batu bata trasram bawah permukaan tanah / lantai harus diisi dengan
adukan 1 PC : 3 pasir.
m. Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila diviasi bidang pada arah
diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester)
Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum
diaci/diplester).
Pasal 12
PEKERJAAN PLESTERAN
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam
maupun bagian luar bangunan pada keempat sisinya, serta benangan sudut yang
tampak sesuai dengan detail yang ditunjukan dalam gambar.
2. Persyaratan bahan
a. Semen Portland yang digunakan harus dari satu produk, mutu 1 dan yang disetujui
Direksi Pengawas serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8.
b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 dan PUBI 1982.
c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
d. Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan memenuhi ayakan, 1.6-2.0
mm.
e. Untuk area yang tidak memakai finishing bahan lain, dipakai campuran Duracoat
Ex Durabuilt dengan pemakaian sesuai dengan standart pabrik yang bersangkutan.
f. Untuk dengan finishing granit, keramik, marmer dan lain-lain, dipakai campuran
bahan Dryspance ex Durabuilt dengan pemakaian sesuai dengan standard dari
pabrik.
1. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 4 pasir,
kecuali pada dinding batu bata semen raam / rapat air.
b. Pada dinding batu bata semen raam / rapat air diplester dengan aduk campuran
1 PC : 2 pasir (yang dilakukan pada sekeliling dinding ruang toilet, kamar mandi,
WC, ekserior dan bagian bagian yang ditentukan / disyaratkan dalam detail
gambar.
c. Plesteran beton dengan komposisi adukan 1 Pc : 2 Ps dengan ketebalan 15 mm
d. Pasir pasang yang digunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata ayakan
seperti yang dipersyaratkan.
e. Material lain yang terdapat dalam persyaratan diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari
jenisnya dan disetujui Konsultan Pengawas/MK.
f. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau masih
dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
g. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih
tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan,
dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
h. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukan kepada Konsultan
Pengawas/MK untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan /
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus
diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa
biaya tambahan.
i. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah
disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan .
j. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi lainya.
Kontraktor harus segera melapor kepada Konsultan Pengawas/MK . Kontraktor
tidak tidak diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum
kelainan / perbedaan diselesaikan.
k. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai
yang ditunjukan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran melebihi 2 cm harus
diberi kawat anyam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran,
pada bagian pekerjaan yang diijinkan Konsultan Pengawas/MK.
l. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan (konsen dan lain sebagainya),
dibuat nat (tali air) lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan
lain.
m. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dikerjakan sesudah plesteran berumur hari
( kering betul) sehingga siap untuk dicat atau difinishing wall paper.
n. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan
penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara wajar.
o. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
Pasal 13
PEKERJAAN PENGECATAN
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
Cat Air Merk Avitex dan Cat Minyak Merk Avian dari Toko Tanjung Selor
Pasal 15
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Peningkatan Lapangan Upacara Agathis Tanjung Selor
Dalam hal ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan semua peralatan
untuk melaksanakan pekerjaan instalasi listrik yang rapi dan aman.
Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat serah terima pertama,
instalasi listrik sudah dapat dipergunakan oleh pemilik.
2. Persyaratan Bahan
Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah diperoleh di
pasaran, kecuali ditentukan lain.
Semua peralatan dalam kondisi lengkap dengan segala kelengkapannya, sesuai
dengan yang telah disediakan pabrik.
Barang yang digunakan adalah produk yang telah ditentukan dalam uraian dan
syarat- syarat dalam buku ini.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus mengecek dan meneliti gambargambar yang ada dan kondisi lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukan kepada Konsultan
Pengawas/MK beserta persyaratan/kekuatan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, bahan pengganti harus di
setujui Konsultan Pengawas/MK berdasarkan contoh yang diajukan kontraktor.
Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar-gambar,
spesifikasi dan sebagainya maka Kontraktor harus segera melaporkan pada
Konsultan Pengawas/MK.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu lokasi/tempat di lapangan
bila ada kelainan/perbedaan, sebelum kelainan/perbedaan tersebut diselesaikan.
Kontraktor wajib memperbaiki, mengulangi dan mengganti apabila terjadi
kerusakan selama masa pelaksanaan dan masa garansi.
RICKY, SE
Direktur Utama