Anda di halaman 1dari 26

SPESIFIKASI DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS

BAGIAN I
PERSYARATAN TEKNIS - UMUM

JENIS PEKERJAAN.

Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota


Kegiatan : Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah
Sub Kegiatan : Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung/Bangunan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Indragiri Hilir
Lokasi : Kab. Indragiri Hilir, Tembilahan, Tembilahan Kota
Tahun Anggaran : 2022

STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN

Apabila tidak ditentukan lain dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan yang tersebut di bawah ini dan dianggap pemborong telah mengetahui dan memahaminya
termasuk (apabila ada) segala perubahan dan tambahannya sampai saat ini yaitu :

BAHAN DASAR
A. PASIR URUG
1. Bebas dari sampah, bahan organis
2. Kadar lumpur maksimum 5 %

B. SEMEN PORTLAND (PC)


1. Penyimpanan semen di dalamgudang harus pada tempat yang kering, tinggi lantai papan
minimum 30 cm dari permukaan tanah.
2. Lama penyimpanan tidak boleh lebih dari 30 hari sejak keluar dari pabrik.
3. Semen harus dalam keadaan baik dan tidak lembab, apabila semen sudah menunjukkan gejala
membantu maka semen tidak boleh dipakai.

C. PASIR COR
1. Terdiri dari butir-butir yang keras dan tajam
2. Bersih dari segala macam kotoran dan bahan-bahan organis
3. Kadar lumpur maksimum 5 %
4. Mempunyai butir-butir yang beraneka ragam besarnya.

D. KERIKIL BETON
1. Terdiri dari butir-butir yang keras tidak berpori dan bersifat kekal.
2. Kadar lumpur maksimum 1 %, apabila kadar lumpur melebihi ketentuan maka kerikil harus
dicuci.
3. Mempunyai butir-butir yang beraneka ragam besarnya antara 4 mm-31,5 mm

E. AIR
Air yang dipergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organik
atau lainnya yang dapat merusak beton.

BAHAN KAYU
Kayu yang dipergunakan harus kayu kering kadar air maksimum 23 %, kecuali untuk kosen, daun
jendela, jalusi dan elemen pintu lainnya kadar air maksimum 20 %

SYARAT – SYARAT UMUM.

2.1. UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik – baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan
dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam Dokumen ini, Bila terdapat
ketidak jelasan dan/atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.

2.2. LINGKUP PEKERJAAN


Penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan dan alat – alat yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan – bahan, alat kerja
maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan
dapat selesai dengan sempurna.

2.3. SARANA KERJA


Kontraktor wajib memasukan jadwal kerja, Kontraktor juga wajib memasukan identifikasi dari
tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing – masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisir peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan / material di lokasi yang aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal – hal yang dapat menggangu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja,
sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di lokasi dapat tercapai.
2.4. GAMBAR – GAMBAR DOKUMEN
2.4.1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar – gambar yang ada
(Pekerjaan Pendahuluan, Pekerjaan Lantai, Pekerjaan Dinding dan Plasteran,
Pekerjaan Kozen, Pintu dan Jendela (Lengkap), Pekerjaan Plafond, Pekerjaan
Arsitektur, Pekerjaan Instalasi Listrik, Pekerjaan Sanitair, Pekerjaan Pengecatan, dan
Pekerjaan Lain-lain) dalam buku Uraian Pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi
akibat keadaan di lokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di
lokasi setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana, Ketentuan
tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan.
2.4.2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi dalam keadaan selesai /
terpasang.
2.4.3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan
dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil – peil,
ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain – lainnya sebelum memulai
pekerjaan.
Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan,
maka Kontraktor wajib berkoordinasi terlebih dahulu dengan Perencana.
2.4.4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran – ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan pengawas.
Bila hal tersebut terjadi, maka segala akibat yang timbul menjadi tanggung jawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
2.4.5. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing – masing dua salinan, segala
gambar-gambar spesifikasi teknis. Agenda, berita acara perubahan dan gambar –
gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat
sampai dengan serah terima kesatu, Setelah serah terima kesatu, dokumen – dokumen
tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.

2.5. JAMINAN KUALITAS


Kontraktor menjamin pada Pemberi tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan
estetis sesuai dengan Dokumen kontrak.
Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti – bukti mengenai hal – hal tersebut
pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari konsultan pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
2.6. NAMA PABRIK / MERK YANG DITENTUKAN
Apabila pada Spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan /
komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan, jadi
tidak ada alasan bagi kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah
tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang
Kontraktor harus segera mungkin memesan pada agennya di Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka perencana akan menentukan sendiri alternatif merek lain
dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan penunjukan pemenang,
Kontraktor harus memberikan kepada pemberi tugas fotocopy dari pemesanan material yang
diimport pada agen ataupun importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material
tersebut telah dipesan.

2.7. MATERIAL DAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan dan material yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, seluruh
peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar, dan setiap pekerja harus mempunyai
keterampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerjan sangat diperlukan dan
Kontraktor harus melaksanakannya.
Personil terdiri dari:
- Pelaksana Lapangan, memiliki SKT Pelaksana Bangunan Gedung/ Pekerjaan Gedung
TS051/TA022 berpengalaman.
- Petugas K3 Konstruksi, memiliki Setifikat K3
- Mandor
- Tenaga Harian (Tukang/ pekerja)

2.8. KOORDINASI PEKERJAAN


2.8.1. Untuk Kelengkapan pekerjaan ini, harus dilaksanakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinasi terlebih dahulu
agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
2.8.2. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat – syarat
pelaksanaan, gambar – gambar dan instruksi tertulis dari Pengawas.
2.8.3. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada setiap
waktu, dan bagaimanapun juga kelalaian Pengawas dalam pengontrolan terhadap
kekeliruan – kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti
Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
2.8.4. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat – syarat pelaksanaan (Spesifikasi)
atau gambar atau instruksi tertulis dari Pengawas harus diperbaiki atau dibongkar.
Semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2.9. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN


2.9.1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
syarat - syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan dibawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Peraturan umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia.
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI – 1971)
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI-1961)
4. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan
5. Peraturan Muatan Indonesia
6. Standar SK.SNIT 1728-1989 tentang Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung.
7. Standar SK.SNIT 1734-1989 tentang Perencanaan beton bertulang.
8. Standar-standar Nasional Indonesia lainnya.

2.9.2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tesebut di atas, berlaku dan mengikat pula
1. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi
Tugas termasuk juga gambar – gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan
sudah disahkan/disetujui Direksi.
2. Rencana Kerja dan Syarat – syarat
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
4. Berita Acara Penunjukan
5. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor
6. Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK )
7. Surat Penawaran beserta lampiran – lampirannya
8. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedulle) yang telah disetujui
9. Kontrak/Surat Perjanjian Penyedia Jasa
10.Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan Perubahannya.

2.10. SHOP DRAWING (GAMBAR PELAKSANAAN)


2.10.1. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan
desain yang ada dan harus meminta persetujuan tertulis dari Pengawas.
2.10.2. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data – data yang diperlukan
termasuk keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan
hal-hal lain yang diperlukan.
2.10.3. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan
yang disebabkan oleh kurang teliti atau kelelaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya
Kontraktor itu sendiri. Keraguan – keraguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar
dan spesifikasi harus ditanyakan kepada Pengawas / Perencana.

2.11. AS BUILT DRAWING ( GAMBAR TERPASANG )


2.11.1. Pihak Penyedia Jasa/kontraktor dengan petunjuk direksi dan Konsultan Pengawas
diharuskan membuat As Built Drawing. Pembuatan As Built Drawing tersebut
berdasarkan hasil evaluasi dari pihak Direksi terhadap pekerjaan yang terpasang
(ukuran, bentuk, peil dan sebagainya).
2.11.2. Semua biaya / pengukuran akibat kesalahan Penyedia Jasa sendiri ditanggung oleh pihak
Penyedia Jasa.
2.12. KANTOR KONTRAKTOR DAN LOS KERJA
2.12.1. Ukuran luas kantor Kontraktor, Los kerja serta tempat – tempat simpan bahan,
disesuaikan dengan kebutuhan kontraktor dengan mengabaikan keamanan dan
kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran.
2.12.2. Khusus untuk tempat menyimpan bahan – bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing – masing
bahan tidak tercampur.

2.13. ADMINISTRASI LAPANGAN


2.13.1. LAPORAN
Penyedia Jasa/Kontraktor diharuskan membuat laporan secara berkala pada kemajuan
pekerjaan untuk setiap satu Minggunya, dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan
pekerjaan yang telah disediakan oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.
Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan jumlah pengerahan tenaga kerja,
tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat yang dipergunakan, jumlah pengiriman
bahan-nahan bangunan kelokasi pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan yang telah
selesai, masalah-masalah yang timbul di lapangan serta pemecahannya, dan rencana
kerja mingguan berikutnya. Laporan juga dilengkapi dengan buku tamu yang berisikan
saran-saran yang tertulis didalamnya sebagai masukan bagi Direksi dan Konsultan
Pengawas dalam pengembangan manajemen proyek.
Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan Penyedia Jasa pada setiap akhir pekan
untuk mengevaluasi kembali pekerjaan tersebut.

2.13.2. DOKUMENTASI
Penyedia Jasa/Kontraktor diharuskan membuat Dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik
secara berkala dalam bentuk photo - photo, diserahkan kepada Direksi sebanyak 6 set :
1) Judul potret, nomor urut dan tanggal serta lokasi pengambilan harus dicantumkan
dikertas potret itu juga.
2) Photo – photo harus menunjukkan keadaan medan di lokasi proyek sebelum
pekerjaan dimulai, pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan dan sesudahnya
pekerjaan dinyatakan selesai. Lokasi pengambilan potret pada saat sebelum
pekerjaan dimulai harus sama pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan maupun
sesudah pekerjaan dinyatakan selesai. Jumlah lokasi pengambilan potret paling
sedikit 5 (lima) tempat.
3) Negative film dari photo – photo yang dibuat menjadi milik Pemberi Tugas dan tiap
orang yang ingin mendapatkan cetakan harus dengan persetujuan
Direksi/konsultan Pengawas.

2.13.3. RAPAT LAPANGAN


Penyedia Jasa/Kontraktor diharuskan menghadiri rapat lapangan yang diselenggarakan
Direksi. Dalam kesempatan ini Penyedia Jasa dapat mengemukakan semua masalah
yang dihadapi di lapangan. Pemecahan persoalan, pembahasan dan jalan keluar yang
diputuskan bersama akan tercantum dalam notulen rapat dan isinya bersifat mengikat,
(Tempat dan Waktu untuk rapat Lapangan) akan ditentukan dikemudian oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
BAGIAN II
SPESIFIKASI KHUSUS

PEKERJAAN PENDAHULUAN.

1. Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan


Rehabilitasi Gedung/Bangunan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indragiri Hilir.

2. Pembersihan Lokasi
a. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan dan mengadakan peralatan – peralatan kerja
dan peralatan bantu yang akan dipergunakan di lokasi proyek sesuai dengan lingkup
pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya pengangkutan.
b. Pengawas atau Pemberi tugas berhak memerintahkan untuk menambah peralatan atau
menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan.
c. Penyedia Jasa/Kontraktor harus menyiapkan jalur jalan ke lokasi proyek untuk
mempermudah pemasukan bahan - bahan bangunan.
d. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput atau kotoran lainnya.
e. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.

3. Pekerjaan Pengukuran
a. Penyedia Jasa/Kontraktor harus mempelajari dengan seksama pengukuran sesuai dengan
petunjuk konsultan seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
b. Bila ada ketidaksesuaian ukuran di lapangan terhadap gambar kerja, Penyedia
Jasa/Kontraktor diwajibkan memberitahukan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas
secara tertulis untuk mendapatkan cara penyelesaian yang terbaik.

4. Pekerjaan Papan Nama Kegiatan


a. Penyedia Jasa harus membuat papan nama kegiatan yang ditempatkan dibagian muka.
Papan tersebut dipasang pada dua buah tiang kayu ukuran 5/7 Cm, yang ditanam kuat ke
dalam tanah.
b. Sebelum pembuatan papan nama kegiatan maka terlebih dahulu harus dikonsultasikan
kepada direksi mengenai bentuk, ukuran dan tulisan.
c. Contoh sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


Nama Dinas
Alamat Dinas

NAMA KEGIATAN : .............................................


NAMA PEKERJAAN : .............................................
NILAI KONTRAK : Rp. .......................................
PELAKSANA : PT/CV. ....................................
LOKASI : ...............................................
WAKTU PELAKSANAAN : ............ Hari Kalender
WAKTU PEMELIHARAAN : ............ Hari Kalender
KONSULTAN PENGAWAS : ...............................................

KEGIATAN INI DIBANGUN ATAS PARTISIPASI ANDA


DALAM MEMBAYAR PAJAK
BIAYA PENERAPAN SMKK

1. Kotak P3K
Menyiapkan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan
musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.

2. Helm Safety
Helm safety harus sesuai dengan standar ANSIZ.89.1-201 atau standar SNI. Helm pelindung
harus terbuat dari bahan yang keras, cukup tebal dan terdapat tali pengikat helm.

3. Rompi
Rompi digunakan untuk melindungi badan. Selain itu, garis yang ada di rompi schotlite juga
merupakan tanda supaya pekerja terlihat di kondisi ruangan yang minim cahaya.

4. Sarung Tangan
Sarung tangan berbahan kain untuk pekerjaan ringan, melindungi keselamatan tangan dari
benda panas, mengurangi cidera akibat benturan benda keras.

Jika Pekerjaan Pembangunan berada dekat dengan jalan umum, maka selama berlangsungnya
pelaksanaan pekerjaan di lapangan Penyedia Jasa/Kontraktor wajib memasang rambu-rambu lalu
lintas atau tanda peringatan agar semua pengguna jalan berhati-hati sehingga diharapkan dengan
adanya pemasangan rambu-rambu lalu lintas tersebut tidak akan terjadi kecelakaan lalu lintas di lokasi
pekerjaan.

PEKERJAAN LANTAI

1. Pek. Timbunan Pasir Urug T. 10 cm


a. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, bebas dari lumpur, tanah
lempung dan lain sebagainya.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan pengangkutan
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan, hingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
c. Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan apabila pekerjaan timbunan pasir telah padat
sempurna, memenuhi semua persyaratan yanng ditentukan.

2. Pek. Papan Bekisting


a. Bekisting/cetakan dibuat secara benar dan harus menghasilkan konstruksi akhir yang
mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas sesuai dengan gambar rencana dan Bekisting
dipasang dengan kokoh sehingga pada saat Pengecoran dilakukan tidak terjadi perubahan.
3. Pek. Cor Lantai Beton Camp. 1PC: 2PB : 2,5BP (Batching Plant) T. 20 cm
a. Cor Plat Lantai Beton menggunakan Cor Beton campuran 1 PC : 2 PB : 2,5 BP dengan tebal
20 cm, pelaksanaannya mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/direksi di lapangan.
b. Untuk lebih jelasnya disesuaikan dengan gambar kerja dan jika terjadi kekeliruan dalam hal
penulangan maka Penyedia Barang/Jasa agar melakukan konsultasi dengan konsultan baik
perencana maupun konsultan pengawas dan dituangkan dalam berita acara.

4. Pek. Cor Panggung Beton Camp. 1PC: 2PB : 2,5BP (Batching Plant) T. 15 cm
a. Cor Panggung Beton menggunakan Cor Beton campuran 1 PC : 2 PB : 2,5 BP dengan tebal 15
cm, pelaksanaannya mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/direksi di lapangan.
b. Untuk lebih jelasnya disesuaikan dengan gambar kerja dan jika terjadi kekeliruan dalam hal
penulangan maka Penyedia Barang/Jasa agar melakukan konsultasi dengan konsultan baik
perencana maupun konsultan pengawas dan dituangkan dalam berita acara.

5. Pek. Pas. Keramik Lantai 40×40 cm


a. Keramik untuk dinding keramik yang digunakan adalah produk : dinding Keramik ukuran 40
x 40 cm Kualitas Sedang (Ex. KIA/IKAD)
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.
c. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan

6. Pek. Pas. Keramik WC 20×20 cm


a. Keramik untuk dinding keramik yang digunakan adalah produk : dinding Keramik 20 x 20
Kualitas Sedang (Ex. KIA/IKAD)
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.
c. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan

PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

1. Pek. Pas. Batu Bata ¼ Batu Camp 1 : 4


 Pasangan Batu Bata ¼ Batu Camp 1 : 4 dibuat dari pasangan batu bata merah dengan Batu
Bata ukuran 7 × 14 cm menggunakan adukan campuran 1 semen 4 pasir.
 Pasangan batu bata untuk dinding harus dikerjakan dengan sebaik- baiknya. Pemasangan
harus rapi dan permukaan bidang yang dihasilkan harus rata. Permukaan yang tidak baik
dan rata harus diperbaiki dan bila perlu dibongkar dan dipasang kembali dengan rapi.
 Semua dimensi disesuaikan pada gambar rencana dan jika terjadi kekeliruan dalam
gambar perencanaan dan RAB dengan spesifikasi teknis maka penyedia jasa/kontraktor
dapat mengkonsultasikan dengan direksi pengawas agar didapat penyelesaian sehingga
mutu yang diinginkan dapat terpenuhi.

2. Pek. Plesteran Dinding Bata Camp 1 : 4


 Plesteran Dinding Batako 1 : 4 menggunakan adukan campuran 1 semen 4 pasir.
 Plesteran Dinding yang dihasilkan harus benar-benar rata, tegak lurus dan halus, jika
terdapat pekerjaan yang tidak memuaskan, maka bagian tersebut harus dibongkar
kembali.
3. Pek. Pas Keramik Dinding WC 20 × 20 cm
a. Persyaratan Bahan
Keramik untuk dinding keramik yang digunakan adalah produk : dinding Keramik ukuran
20 x 20 cm Kualitas Sedang (Ex. KIA/IKAD)
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.
 Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan
 Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung
asam alkali) sampai jenuh.
 Hasil pemasangan dinding keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah
dan teras/balkon.
 Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama
lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya. Kecuali pemasangan keramik
cutting tanpa nat.
 Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari
sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari
pekerjaan lain.
 Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya
bertemu siku, lengkung dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
 Permukaan dinding yang akan dipasangi keramik harus dibersihkan dari debu, cat dan
kotoran lainnya, kemudian dikasarkan agar adukan perekat melekat lebih sempurna.
 Sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian belakang harus terisi padat
dengan bahan perekat.
 Pola pemasangan keramik disesuaikan dengan gambar, demikian juga pengambilan as
pemasangan.
 Naad keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam, basa serta kedap air.
Warna perekat naad ini disesuaikan dengan warna keramik.
 Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan keramik pada waktu
pengecoran naad, harus segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.
 Permukaan dinding yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi, baik, tidak miring, tidak
bergelombang dan terpasang dengan kuat.

PEKERJAAN KOZEN, PINTU DAN JENDELA (LENGKAP)

 Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan


bahan/material,peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan,
sehigga pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kosen, pintu dan jendela, serta kelengkapannya dan
tempat yang disyaratkan dalam gambar.
 Cara pengerjaan, bentuk, volume, serta detail ukuran lainnya sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar, Bill of Quantity, serta mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
Konsultan Pengawas. Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan
maupun tambahan-tambahan bahan yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

 Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan


bahan/material,peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan,
sehigga pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi pemasangan engsel Standar Pintu 3 dadn Jendela 3, Grendel, Kait
Angin dan Kunci Tanam 2 Slaagh serta kelengkapannya dan tempat yang disyaratkan
dalam gambar.
 Cara pengerjaan, serta detail ukuran lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar, Bill of Quantity, serta mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Konsultan
Pengawas. Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan maupun
tambahan-tambahan bahan yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

PEKERJAAN PLAFOND

1. Pek. Pasangan Plafond Gyptile + Rangka


 Plafond menggunakan jenis bahan Gyptile dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan
terbuat dari bahan yang ringan, permukaan halus, serta dapat menerima segala macam
bahan finishing.
 Rangka plafond menggunakan kayu kelas II dan pemasangannya harus benar-benar kokoh
dan kuat. Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana.
 Rangka plafond harus kuat dan tidak mudah melendut terutama pada bagian tengah,
untuk menghindari hal tersebut maka gantungan rangka plafond harus diperhatikan
dengan menggantungkan pada gording dan kuda-kuda atau pada stek besi bila
pemamsangan plafond di bawah plat beton.

PEKERJAAN ARSITEKTUR

1. Pek. Panel Interior


 Pekerjaan ini meliputi pemasangan panel kayu berukuran 5 cm × 5 cm berjarak 5 cm
dengan finishing cat pada dinding bagian dalam bangunan
 Panel menggunakan jenis bahan kayu berkualitas baik untuk bidang tampak.
 Bahan perekat yang digunakan adalah perekat tahan air sekelas Herferin dengan
penggunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
 Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pemasangan harus diletakkan di satu
ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan

2. Pek. Panel Eksterior


 Pekerjaan ini meliputi pemasangan panel kayu berukuran 5 cm × 5 cm berjarak 5 cm
dengan finishing cat pada dinding bagian luar bangunan
 Panel menggunakan jenis bahan kayu berkualitas baik untuk bidang tampak.
 Bahan perekat yang digunakan adalah perekat tahan air sekelas Herferin dengan
penggunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
 Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pemasangan harus diletakkan di satu
ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan

3. Pek. Frame Baliho


 Pekerjaan ini meliputi pemasangan Frame yang berguna untuk penempatan Baliho pada
dinding bagian dalam bangunan
 Panel menggunakan jenis bahan kayu berkualitas baik untuk bidang tampak.
 Bahan perekat yang digunakan adalah perekat tahan air sekelas Herferin dengan
penggunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
 Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pemasangan harus diletakkan di satu
ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Pek. Titik Lampu + Instalasi


 Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikas bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka pihak Penyedia Jasa/Kontraktor wajib
mengganti sehingga sesuai dengan ketentuan.

2. Lampu Downlight
 Pemasangan lampu harus disesuaikan dengan rencana plafond dan artistik serta disetujui
oleh Direksi Pengawas.
 Lampu yang digunakan harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang terdapat
dalam gambar-gambar elektrikal.
 Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond.

3. Stop Kontak +Instalasi


 Stop kontak biasa / inbow yang dipasang mengikuti standar VDE
 Stop kontak dipasang setinggi 150 cm dari permukaan lantai.

4. Saklar ganda
 Saklar yang akan dipasang pada dinding adalah type pemasangan masuk / inbow dan
kotak-kotak inbow dipasang pada dinding sesuai gambar rencana.
 Saklar dipasang setinggi 150 cm dari permukaan lantai.

5. Saklar Tunggal
 Saklar yang akan dipasang pada dinding adalah type pemasangan masuk / inbow dan
kotak-kotak inbow dipasang pada dinding sesuai gambar rencana.
 Saklar dipasang setinggi 150 cm dari permukaan lantai.

PEKERJAAN SANITAIR

1. Pek. Pas. Kloset Jongkok


 Kloset jongkok berikut kelengkapannya dipakai kloset jenis keramik yang telah diseleksi
dengan baik, tidak ada bagian yang menggumpal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah
disetujui konsultan pengawas.
 Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar. Noda-noda
harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran.

2. Floor Drain
 Floor drain yang digunakan adalah metal verchroom merk setara American Standard dan
telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan Pengawas
 Pada tempat-tempat yang dipasang floordrain, penutup lantai harus dilobangi dengan
rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran floor
drain tersebut.
 Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi, dibersihkan dari noda-noda semen
dan tidak ada kebocoran.

3. Keran Air ¾
 Keran yang digunakan adalah setara merk American Standard dengan chrome finish.
Ukuran ¾” sesuai dengan gambar dan brosur-brosur alat sanitair.
 Keran yang digunakan berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus
dipasang menempel pada dinding.
 Keran yang dipasang harus mempunyai ulir sink dan dapat disambung dengan pipa leher
angsa (extention)
 Keran harus dipasang pada pipa air bersih dan kuat, siku, dan penempatannya harus
sesuai dengan gambar rencana.
PEKERJAAN PENGECATAN

4. Pek. Cat Air Dinding Luar dan Dalam Bangunan


 Bidang harus disiapkan dengan baik dan mempunyai permukaan yang rata dan lurus atau
mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar rencana, bebas dari segala macam
kotoran, tidak retak atau pecah dan tidak lembab.
 Semua bahan cat yang diserahkan di lapangan harus dibawa dalam kaleng yang tertutup
rapat dan mempunyai merek/etiket yang jelas dan sesuai dengan ketentuan yang
disyaratkan dalam rencana kerja.
 Penyedia jasa/kontraktor harus mengajukan contoh-contoh bahan untuk disetujui oleh
pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telat disetujui dan
dalam keadaan baru, dikemas dalam kalelng-kaleng yang masih disegel serta tidak pecah
atau bocor.
 Penyedia jasa/kontaktor harus memberikan jaminan bahwa hasil pekerjaan pengecatan
tidak menggelembung, mengelupas dan cacat-cacat lainnya selama 2 tahun sesudah
penyerahan pekerjaan.

PEKERJAAN LAIN – LAIN

1. Pek. Pembersihan Akhir


a. Rehabilitasi Gedung/Bangunan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Indragiri Hilir
harus dibersihkan dari semua kotoran, baik dari kotoran yang disebabkan oleh pembuatan
gedung dan kotoran – kotoran yang disebabkan oleh bekas bahan bangunan.
b. Pekerjaan sudah harus dalam keadaan siap untuk digunakan, baru penyerahan pertama
dapat dilaksanakan.
c. Seluruh bagian – bagian dari Lapangan sudah lengkap sesuai spesifikasi gambar – gambar
rencana dan memenuhi syarat – syarat teknis.

SYARAT-SYARAT PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Pada saat penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya, kontraktor pelaksana harus meneliti
bagian–bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk disempurnakan dalam masa
pemiliharaan. Kontraktor pelaksana harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera
dalam kontrak, gambar–gambar, rencana anggaran, KRS atau berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijizing) sehingga dapat diterima dengan baik oleh direksi lapangan dan pihak memberi
tugas.
2. Pada saat penyerahan I ( pertama ) kontraktor pelaksana harus menyerahkan.
a. Photo – photo pelaksanaan dari 0 % , 50% dan 100 %
b. As Built Drawing ( gambar sesuai pelaksana dilapangan )
c. Buku tamu dan hal – hal lain yang dianggap perlu oleh direksi
3. Serah Terima Kedua dari pekerjaan merupakan penyerahan terakhir pekerjaan, dapat
dilaksanakan dengan syarat :
Semua pekerjaan pembetulan / penyempurnaan, pembersihan kerapian telah selesai baik dan
sempurna. Semua pekerjaan telah disiapkan/diserahkan dengan menggunakan surat tanda
terima.

PENUTUP

1. Apa bila dalam pelaksanaan yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini dan Penjelasan pekerjaan
(Aanwizjing) tetapi terdapat dalam RAB maka Penyedia Jasa harus melaksanakan item tersebut
dan dianggap mengerti tentang hal-hal tersebut.
2. Pekerjaan yang nyata – nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan ini, tetapi tidak
diuraikan atau dimuat dalam bestek ini, tetapi diselengarakan dan diselesaikan oleh kontraktor,
harus dianggap seakan pekerjaan itu diuraikan dan dimuat dalam bestek ini, untuk menuju
penyerahan selesai yang lengkap dan sempurna, sesuai menurut pertimbangan direksi.

Tembilahan, November 2022


Diketahui Oleh, Dibuat Oleh,
Konsultan Perencana, Konsultan Perencana,
CV. PANDAWA ADYA ENGINEER CV. PANDAWA ADYA ENGINEER

M. YOGA ALI AKBAR, ST NADILA MAILIYANI, ST


Direktur Team Leader

Disetujui Oleh, Diperiksa Oleh,


Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPK) (PPTK)

MARTA HARYADI, SH, MH Drs. ABDUL RAHMAT NURDIN


Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19671130 200801 1 004
NIP. 19670310 199402 1 002
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota


Kegiatan : Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah
Sub Kegiatan : Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung/Bangunan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Indragiri Hilir
Lokasi : Kab. Indragiri Hilir, Tembilahan, Tembilahan Kota
Tahun Anggaran : 2022

BAB 1. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan pemerintah yang baik dan
bersih, perlu didukung dengan pengelolaan yang efektif, efisien, dan akuntabel. Peranan
infrastruktur bangunan Gedung kantor sangan bereran penting dalam menunjang citra dan
wibawa pemerintah serta sebagai rangkaian untuk memaksimalkan kinerja dengan lingkungan
kerja yang nyaman dan memadai.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis
besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar
pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode ini juga akan digambarkan
pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan terhadap lingkungan, lalulintas pekerjaan
dan tetap memperhatikan hal terpenting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK).

3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan berada di Kab. Indragiri Hilir, Tembilahan, Tembilahan Kota.

4. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Pembangunan UPH Pengolahan VCO Kelompok Tani Karya Maju Desa
Seberang Sanglar Kecamatan Reteh adalah sebagai berikut:
1) PEKERJAAN PENDAHULUAN
2) BIAYA PENERAPAN SMKK
3) PEKERJAAN LANTAI
4) PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN
5) PEKERJAAN KOZEN, PINTU DAN JEDELA (LENGKAP)
6) PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
7) PEKERJAAN PLAFOND
8) PEKERJAAN ARSITEKTUR
9) PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
10) PEKERJAAN SANITAIR
11) PEKERJAAN PENGECATAN
12) PEKERJAAN LAIN-LAIN

BAB II METODE PENYELESAIAN PEKERJ AAN


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin
yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop
Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1) Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah,
rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Sampah-
sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah
disetujui oleh pengawas, kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

2) Pekerjaan Papan Nama Kegiatan


Papan nama kegiatan ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan
mencantumkan data-data proyek antara lain:
 Nama Proyek
 Pemilik Proyek
 Lokasi Proyek
 Jumlah Biaya (Kontrak)
 Nama Pelaksana (Kontraktor)
 Nama Pengawas (Konsultan)
 Jangka Waktu Pelaksanaan

2. BIAYA PENERAPAN SMKK


Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis
serta konstruksi.
Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan lain -
lain.
Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari
segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan
keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan dan
mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban - korban kecelakaan itu.
Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las
terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang
beresiko tertimpa benda keras.
1) Kotak P3K
Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
2) Helm Safety
Helm safety harus sesuai dengan standar ANSIZ.89.1-201 atau standar SNI. Helm pelindung
harus terbuat dari bahan yang keras, cukup tebal dan terdapat tali pengikat helm.
3) Rompi
Rompi digunakan untuk melindungi badan. Selain itu, garis yang ada di rompi schotlite juga
merupakan tanda supaya pekerja terlihat di kondisi ruangan yang minim cahaya.
4) Sarung Tangan
Sarung tangan berbahan kain untuk pekerjaan ringan, melindungi keselamatan tangan dari
benda panas, mengurangi cidera akibat benturan benda keras.

3. PEKERJAAN LANTAI
Semua perkerjaan lantai dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari
pemasangan bekisting, pengecoran sampai perawatan.
Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
 Timbunan Pasir Urug
Sebelum penghamparan timbunan pada lokasi kerja, semua bahan yang tidak diperlukan
harus dibuang. Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan
disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenugi toleransi tebal
lapisan yang disyaratkan.
Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan menuju kearah sumbu lokaso
pekerjaan sehingga seluruh permukaan menerima tingkat kepadatan yang sama
 Pemasangan Papan Bekisting
Pemasangan Papan Bekisting dilakukan setelah pekerjaan Timbunan Pasir Urug telah
dipastikan benar-benar padat sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran lantai.
Pemasangan papan bekisting harus diperhatikan ketegakan dan kesikuan antara bekisting
dengan dinding agar memenuhi syarat dan sesuai dengan dimensi lantai yang terdapat
pada gambar, dengan bahan yang baik dan memadai untuk menahan beban beton.
 Pengecoran Lantai
Agar pengecoran plat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan
tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran
dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik lantai beton. Peralatan
pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu: Truk Mixer, vibrator,
papan perata. Plat diratakan oleh scrub secara manual lalu check level dengan waterpass.
Lakukan pemadatan bertujuan untuk mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang
akan mengurangi kualitas beton. Setelah dilakukan pengecoran lantai beton segar tersebut
diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan memperhatikan batas
ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya.
 Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran. Sebagai penunjang sampai
pelat benar – benar mengeras.
 Pemasangan Keramik Lantai
Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung
asam alkali) sampai jenuh. Pemasangan keramik harus merupakan bidang permukaan yang
benar-benar rata, tidak bergelombang dengan memperhatikan kemiringan di daerah yang
basah seperti wc.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya,
maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling
berpotongan tegak lurus sesamanya. Kecuali pemasangan keramik cutting tanpa nat.
Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari pabrik. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari
sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari
pekerjaan lain.
Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu
siku, lengkung dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
Sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian belakang harus terisi padat dengan
bahan perekat. Pola pemasangan keramik disesuaikan dengan gambar, demikian juga
pengambilan as pemasangan.
Naad keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam, basa serta kedap air. Warna
perekat naad ini disesuaikan dengan warna keramik.
Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan keramik pada waktu
pengecoran naad, harus segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras. Permukaan
yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi, baik, tidak miring, tidak bergelombang dan
terpasang dengan kuat.

4. PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN


1) Pekerjaan Dinding
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat
bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata pada dinding,
sesuai gambar detail dan petunjuk Pengawas. Persyaratan bahan yang digunakan adalah
sebagai berikut :
 Batu bata harus memenuhi NI-10
 Semen portland harus memenuhi NI-8
 Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
 Air harus memenuhi PUBBI-1982 pasal 9

Pelaksanaan :
 Sebelum dilakukan pemasangan pekerjaan dinding dilakukan pengukuran secara teliti dan
sesuai dengan gambar.
 Batu bata yang digunakan batu bata setempat dengan kualitas terbaik yang disetujui
Pengawas, yaitu siku dan sama ukurannya.
 Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan yang
sempurna.
 Untuk pasangan batu bata maupun beton ringan aerasi (hebel) tidak dibenarkan
menggunakan batu bata ataupun hebel pecahan separuh panjang, kecuali sesuai dengan
peraturannya (di sudut).
 Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zig- zag
(berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang).
 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
 Setelah bata terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
 Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang ditentukan
pada gambar.
 Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak merata dengan
adukan Mortar agar tidak terlihat lobang-lobang yang terdapat pada dinding, sebelum
plesteran dipasang.
 Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat mengurangi
efektifitas perekatan.
 Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak sempurna,
maka wajib untuk diganti.
 Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 24 lapis
setiap hari.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata merah yang patah dua melebihi dari dua tidak
boleh digunakan.
 Pasangan batu bata merah untuk dinding 1/2 (setengah) batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 (satu) batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam di dalam dinding, harus dibuat
pahatan yang secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut
setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan
secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

2) Pekerjaan Plasteran
Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding / bidang yang akan diplester, Serta
pelaksanaan pekerjaan plesteran itu sendiri pada dinding- dinding yang akan diselesaikan
dengan cat, sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi dipenyelesaian
dinding. Seluruh dinding pasangan bata baik yang terlihat ataupun tidak terlihat harus tetap
diplester.

Bahan-bahan:
 Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran-campuran lain.
 Semen Portland
Semen portland yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan
dalam sak yang tertutup seperti disyaratkan dalam syarat NI-8. Hanya sebuah merk dari
satu jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan, yaitu merk yang disetujui
Pengawas.
 Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak, asam
atau unsur-unsur organik lainnya.

Perbandingan Campuran Plesteran:


 Plesteran dengan campuran 1 Pc : 4 Ps digunakan pada dinding, sedangkan untuk daerah
basah digunakan plesteran dengan campuran 1 Pc : 2 Ps.
 Apabila diperlukan, acian dibuat dengan bahan PC dicampur air sampai mencapai hasil
kekentalan yang sempurna.
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran
 Bersihkan permukaan dinding batu bata atau permukaan beton dari noda debu, minyak
cat, bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran.
 Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang
diisyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu
"kepala plesteran".
 Untuk plesteran pada permukaan beton, mula-mula permukaa beton harus dikasarkan
dengan pahat besi untuk mendapatkan daya ikat yang kuat antara permukaan beton
dengan plesteran. Bilamana perlu permukaan beton yang telah dikasarkan diberi bahan
additive, misalnya "Calbon".
 Basahi permukaan beton untuk air hingga jenuh, tunggu sampai aliran air berhenti.
 Dalam pelaksanaan plesteran permukaan beton dengan ketebalan minimal 2 cm, tidak
diperbolehkan melakukan plesteran sekaligus, tetapi harus dilakukan secara bertahap
yaitu dengan cara menempelkan adukan semen pada bagian yang akan diplester,
kemudian setelah mengering, lakukan plesteran berikutnya dengan adukan semen pasir
hingga mencapai ketebalan yang dikehendaki.
 Apabila terdapat bagian plesteran pada permukaan beton dengan ketebalan lebih dari 3
cm, sebagai akibat dari kesalahan pada waktu pengecoran atau yang lainnya, maka
plesteran tersebut harus dilapis dengan kawat ayam yang ditempelkan pada permukaan
beton yang akan diplester. Biaya penambahan kawat ayam tersebut menjadi tanggungan
pemborong.
 Hindarkan benda-benda ataupun bahan-bahan lain yang dapat merusak permukaan
acian.
 Apabila ada pekerjaan plesteran yang harus dibongkar atau diperbaiki, maka hasil akhir
(finishing) dari pekerjaan tersebut harus dapat menyamai pekerjaan yang telah disetujui
oleh Pengawas.
 Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai
dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.
 Pelaksanaan plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata,
tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian
tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya pemborong.

5. PEKERJAAN KOZEN, PINTU DAN JENDELA (LENGKAP)


Lingkup Pekerjaan :
 Termasuk dalam pekerjaan pemasangan kozen, daun pintu dan jendela ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan agar dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
 Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran lainnya sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar, Bill of Quantity, serta mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
Konsultan Pemgawas.
 Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan maupun tambahan-
tambahan bahan yang sehubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Persyaratan Bahan :
 Harus benar-benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing-masing.
 Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain berupa putik kayu, pecah-pecah, mata kayu,
melintang, basah dan lapuk.
 Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PPKI Untuk kayu kelas
II kering setempat, kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%.
 Daun pintu ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar detail, tidak diperkenankan
menggunakan sambungan.

Pelaksanaan Pekerjaan :
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar - gambar
yang ada di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan cara pemasangan, mekanisme dan detail- detail sesuai dengan gambar.
 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu harus ditempatkan pada
ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung
dari kerusakan dan kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya, dengan memperhatikan/menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang yang tampak, tidak boleh ada lubang- lubang atau bekas
penyetelan.
 Semua kayu harus diserut halus, rata, lurus dan antara satu sisi dengan sisi lainnya harus siku-
siku serta di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
6. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
Pekerjaan ini merupakan pelengkap dari pekerjaan Kozen, Pintu dan Jendela serta pekerjaan
arsitektur pada iem pekerjaan Frame Baliho.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan serta alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan agar dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.

7. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam pekerjaan ini plafond yang digunakan adalah plafond Gypsum. Adapun cara pelaksanaan
Plafond yaitu :
 Untuk pekerjaan Pemasangan plafond, Menggunakan rangka kayu kelas II. dipasang menurut
panjang ruangan dengan jarak sesuai gambar rencana. Pemasangan rangka plafond harus
rata, kuat dan tidak bergelombang. Rangka dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar
rencana. Biasanya pemasangan rangka plafond ini setelah pemasangan rangka atap baja
ringan.
 Perhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu. Ketinggian
pemasangan rangka plafond harus sesuai dengan gambar rencana plafond, pemasangan
rangka plafond harus benar-benar waterpass, sehingga apabila ditutup dengan Gypsum akan
menghasilkan suatu plafond yang rata dan rapi.
 Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda supaya
tidak merusak lantai.
 Kemudian pasang plafond sesuai dengan gambar kerja.

8. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Panel Interior, Pekerjaan Panel Eksterior dan Pekerjaan Frame
Baliho yang terbuat dari kayu dengan finishing cat yang sesuai dengan persyaratan yang tertera
pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan serta alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan agar dapat dilaksanakan dengan hasil yang
baik dan sempurna.

Pelaksanaan pekerjaan :
 Sebelum memulai pemasangan, harus dipastikan kondisi lapangan atau media tempat
pemasangan panel sudah siap untuk digunakan.
 Pastikan kualitas dan ketebalan kayu yang digunakan sama persis dan semua sudutnya
membentuk sudut sesuai dengan yang dipersyaratkan.
 Proses penempelan kayu pada permukaan dinding menggunakan paku/sekrup di bagian
bawah, tengah dan atas panel kayu. Ulangi langkah ini sampai dinding yang diinginkan
tertutup panel kayu seluruhnya.
 Proses pemasangan frame baliho menggunakan alat berupa penggantung pada posisi frame
baliho yang diinginkan.
 Berikan finishing berupa cat yang sesuai untuk memperindah tampilan panel dan frame kayu.
Finishing juga berguna sebagai pelindung panel agar tidak mudah terkena noda dan rusak.
9. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1) Pekerjaan Instalasi Linstrik
Lingkup pekerjaan listrik :
 Pekejaan listrik termasuk pekerjaan instalasi ini merupakan pekerjaan seluruh sistem
listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
 Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama (serah
terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan.

Instalasi dan pemasangan kabel:


Bahan Semua kabel yang akan dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
peraturan SII dan PLN. Semua kabel harus baru dan harus jelas tanda, ukuran, jenis kabel,
nomor dan jenis pintalanya. Semua kabel dengan penampang 6 mm2 ke atas harus dipilin
(stranded), instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5
mm2. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari tipe:
 Untuk instalasi penerangan adalah NYA/NYM dengan conduit pipa PVC.
 Untuk kabel distribusi digunakan NYA dan penerangan taman dengan mengunakan kabel
NYFGBY.

Tidak diperkenankan adanya “splice” pencabangan ataupun sambungan- sambungan baik


dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak
penghubung yang bisa dipakai (acceptable).
Semua sambungan kabel baik d idalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselin atau
bakelit ataupun PVC, yang diameternya di sesuaikan dengan diameter kabel.
Semua bahan isolasi untuk pencabangan, conection dan lain-lain seperti karet, PVC
asbestape sintetis, resin, splice case, composit dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui,
untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain nya harus dipasang memakai cara yang disetujui
oleh Pabrik atau menurut anjuran yang ada.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang sudah
ditentukan (misalnya junction box). Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai
cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan Pengawas. Kabel-kabel
disambung sesuai dengan warna atau nama masing - masing, sertasebelum dan sesudah
penyambungan harus dilakukan pengetesan tahanan isolasi. Penyambungan kabel tembaga
harus mempergunakan dan dilapisi dengan timah putih dan kuat. Penyambungan kabel yang
berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/protolen yang khusus untuk listrik.

2) Penerangan dan Stop Kontak


Lampu dan Armature.
Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimasudkan, seperti yang dilukiskan
dalam gambar-gambar elektrikal.
 Semua Armature lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan(grounding).
 Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal box harus cukup besar dan
dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan
kerja dan unsur teknis komponen lampu itu sendiri.
 Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel dalam box harus diberikan
saluran klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada balast atau kapasitor.
 Box terbuat dari plat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat dasar tahan karat, kemudian di
cat oven warna putih.
 Ballast harus dari jenis “low loss ballast” dan harus dapat dipergunakan single lampu
balast (satulampu flourentscent).
 Armature lampu down light terdiri dari dudukan dengan bahan allumnium silicon alloy
atau dari moulded plastic. Lubang-lubang ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa
nylon untuk mencegah masuknya serangga.

Stop Kontak Biasa.


Stop kontak biasa yang dipakai untuk pemasangan di dinding adalah stop kontak satu phasa,
ranting 250 volt, 13 ampere.

Junction Box Untuk Saklar dan Stop Kontak.


 Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm.
 Kontak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
 Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada juction box dengan menggunakan baut
atau ditanamkan dalam dinding.

10. PEKERJAAN SANITAIR


Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pemasangan Kloset Jongkok, Floor Drain dan Keran
3/4 . pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.
Sebelum pekerjaan sanitair dilakukan, perlu ditunjukkan contoh-contoh material, tipe dan juga
merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.

11. PEKERJAAN CAT


Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat, peralatan, dan perlengkapan lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan pengecatan pada seluruh detail yang disebutkan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Pengawas.

Bahan-bahan:
 Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.
 Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-hal yang
menunjukkan kemurnian cat yang digunakan, antara lain : segel kaleng, test laboratorium,
hasil akhir pengecatan.
Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen untuk
diketahui Pengawas. Biaya test tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.

Teknis:
 Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali spesifikasi lain. Jadi
urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal
sama dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran
atau ada bekas - bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan, semprotan dan roller.
 Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau
lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukkan oleh Pengawas, serta
harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
 Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan termasuk penggunaan
ongkos, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering.
 Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganggu pekerjaan
finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna
diulang dan diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.

Pekerjaan cat minyak meliputi pengecatan Pintu dan Jendela (bagian dalam dan luar) dan kayu
atau seperti yang dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas. Pengecatan pada Pintu
dan Jendela (Cat Minyak) Pada saat plesteran dinding telah selesai dikerjakan dan telah
mencapai keadaan terbaiknya, proses pengecatan dapat dilakukan.

12. PEKERJAAN LAIN-LAIN


Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib
membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada lantai, dinding, pintu/jendela, plafond
dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang
diperlukan. Semua sisa material yang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan
pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

Tembilahan, Oktober 2022


Diketahui Oleh, Dibuat Oleh,
Konsultan Perencana, Konsultan Perencana,
CV. PANDAWA ADYA ENGINEER CV. PANDAWA ADYA ENGINEER

M. YOGA ALI AKBAR, ST NADILA MAILIYANI, ST


Direktur Team Leader
Disetujui Oleh, Diperiksa Oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPK) (PPTK)

MARTA HARYADI, SH, MH Drs. ABDUL RAHMAT NURDIN


Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19671130 200801 1 004
NIP. 19670310 199402 1 002

Anda mungkin juga menyukai