Anda di halaman 1dari 18

METODE PELAKSANAAN

PASAL. 1 LINGKUP KEGIATAN

Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam metode pekerjaan ini adalah :


Nama Paket : Rehabilitasi dan Pemeliharaan Puskesmas Pembantu/ Pustu Jrebeng Kulon
Lokasi : Jl. Bengawan Solo, Jrebeng Kulon, Kedopok, Kota Probolinggo
Sumber Dana / TA : DBHCT / TA. 2022.

PASAL. 2 JENIS DAN MUTU BAHAN

a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan Perpres 12 tahun 2021 yaitu
menggunakan ;
 produk dalam negeri;
 produk bersertifikat SNI;
 produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri; dan
 produk ramah lingkungan hidup, sepanjang tersedia
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-bahan
dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapat ijin dari direksi (secara tertulis)
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa/macam-macam
jenis/merk diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan satu jenis.
d. Bahan-bahan yang telah ditetapkan jenisnya, dan bahan bangunan tersebut mempunyai beberapa
macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan dengan 1 (satu) mutu untuk dipergunakan.
e. Bila penyedia telah mendatangkan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak
sesuai dengan yang telah ditetapkan, bahan-bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab rekanan.
f. Contoh-contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau wakilnya harus segera disediakan tanpa
kelambatan atas biaya Penyedia dan harus sesuai dengan standart. Contoh-contoh tersebut diambil
dengan cara begitu hingga dapat dianggap bahwa bahan tersebut disimpan sebagai dasar penolakan,
bila ternyata bahan atau cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh kualitas maupun
sifat-sifatnya.
g. Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang maka ini
hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan tipe dari barang-barang yang memuaskan
pemberi tugas.

PASAL. 3 URAIAN PEKERJAAN

3.1. Pengadaan Peralatan / Alat Bantu


Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksankan pekerjaan secara sempurna
dan efisien dengan urutan yang teratur termasuk semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti
andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, pabrik-pabrik dan sebagainya yang diperlukan
oleh Penyedia dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak
berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.

3.2. Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan


a. Kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap
seperti apa yang tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diuraikan dalam Spesifikasi
Teknis. Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian Spesifikasi Teknis
atau gambar dan kontrak itu harus sesuai pula, bagaimanapun tidak boleh menolak, merubah
atau mempengaruhi pengetrapan atau interprestrasi dari apa yang tercantum dalam syarat-
syarat ini.
b. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian dari
gambar dan uraian dan syarat tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tetapi
hendaknya diperbaikai dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh pemberi tugas.
c. Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjan yang ingin sewaktu-waktu diberikan pada
Penyedia tidak boleh merupakan bagian dari kontrak ini harga-harga yang dimuat dalam
daftar harga tetap digunakan, meskipun ada ketidaksesuaian antara harga-harga itu dengan
apa yang tercantum dalam perkiraan manapun.
d. Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau dirubah secara bagaimanapun selain menuruti
ketetapan-ketetapan yang tepat dari syarat-syarat ini, segala kekeliruan baik mengenai
hitungan atau bukan perhitungan harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua
belah pihak yang bersangkutan.

PASAL. 4 GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN

4.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi, gambar
situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh konsultan perencana telah disampaikan kepada
Penyedia beserta dokumen yang lainnya. Penyedia tidak boleh mengubah atau menambah tanpa
mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen, Konsultan Pengawas/ Direksi.
Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan Penyedia ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
4.2. Gambar-gambar Tambahan
Bila Direksi menganggap perlu makan konsultan Pengawas harus membuat tambahan gambar detail
(gambar penjelasan) yang diperiksa dan disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi
milik direksi.
4.3. Gambar-gambar di Tempat Pekerjaan
Penyedia harus menyimpan ditempat pekerjaan/gambar diharuskan ditempel dipapan atau dinding
yang mana agar terlihat para pekerja gambar-gambar tersebut rangkap dengan spesifikasi teknis,
Time Schedule, dalam keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan
terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau wakil-wakilnya
sewaktu-waktu memerlukan.
4.4. As Built Drawing
Gambar-gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan untuk semua pekerjaan yang belum
terdapat dalam gambar-gambar baik penyimpanan atas perintah pemberi tugas atau tidak, Penyedia
harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (as Built Drawing)
yang jelas memperhatikan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang
dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya
pembuatannya ditanggung oleh Penyedia.
4.5. Contoh Barang/Bahan yang ditawarkan
a. Dalam masa pelaksanaan pekerjaam pembangunan, bahan-bahan/barang yang akan
digunakan harus sesuai dengan syarat2 teknis yang sudah ditentukan.
b. Barang/bahan yang ditawarkan dalam harga satuan bahan/upah adalah mengikat, Penyedia
harus menawarkan harga-harga tersebut sesuai dengan RAB.
c. Contoh barang/bahan yang ditawarkan tidak boleh dipasang/dipergunakan bila belum
mendapat persetujuan dari redaksi secara tertulis.

PASAL. 5 PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR (PERBEDAAN)

a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail yang
dipakai/diikuti.
b. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka ukuran dengan angka dalam
gambar yang diikuti.
c. Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan/barang yang dipakai dalam dokumen
spesifikasi teknis tidak sesuai dengan gambar, maka dokumen spesifikasi teknis yang diikuti.
d. Bila Penyedia meragukan tentang perbedaaan gambar-gambar yang ada mengenai mutu yang dipakai
maupun konstruksi dengan dokumen spesifikasi teknis, maka Penyedia berkewajiban untuk
menanyakan kepada pengawas/ Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis.
e. Penyedia berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal tersebut diatas. Setelah Penyedia
menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan hal tersebut akan dibahas dalam rapat PCM.
f. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia diharuskan meneliti kembali semua dokumen yang ada
untuk disesuaikan dengan berita acara rapat PCM .
PASAL. 6 JADWAL PELAKSANAAN

Pada saat Penyedia akan meminta pelaksanaan dilapangan atau setelah Penyedia menerima SPK dari
Pejabat Pembuat Komitmen harus segera mengadakan persiapan antara lain berupa pembuatan jadwal
pelaksanaan berupa Bar Chart secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang
direncanakan dan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak dan harus disahkan
kepada Dinas terkait setempat dan Pejabat Pembuat Komitmen. Bar Chart tersebut harus sesuai dengan
perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna merah.
Bila terdapat/terlihat hambatan, semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah untuk
penanggulangan hambatan yang akan terjadi.

PASAL. 7 KUASA PENYEDIA DI LAPANGAN

Pengawas dan Prosedur Pelaksanaan


Penyedia harus mendapatkan seorang pelaksanan dilapangan dan harus disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen. Pelaksana tersebut harus mempunyai kecakapan dan perhatian sepenuhnya.
Ia harus semata-mata bertanggungjawab untuk semua alat-alat konstruksi, cara-cara teknik
urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada didalam
kontrak.
Pegawai Penyedia Yang Melaksanakan
a. Sebagai Pelaksana sehari-hari pada pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus dapat
menyerahkan kepada seorang pelaksana ahli, cakap sesuai dengan bidang keahliannya, yang
diberi tugas / kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu berada ditempat pekerjaan.
b. Sebagai penanggung jawab dilapangan pekerjaan pelaksanaan harus mempelajari dan
mendalami semua isi gambar, bestek dan berita acara hasil PCM sehingga tidak terjadi
kesalahan-kesalahan baik konstruksi maupun kualitas bahan-bahan yang harus dilaksanakan.
c. Perubahan Konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat dilaksanakan apabila
ada ijin turtulis dari pengawas/Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan rapat proyek.
d. Menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia, untuk melaksanakan sesuai
gambar dan bestek.
e. Pengawas berhak menolak penunjukan seorang pelaksana dari Penyedia berdasarkan
pendidikan tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini Penyedia harus segera menempatkan
pengganti lain dengan persetujuan Direksi.

PASAL. 8 LAPORAN MINGGUAN DAN HARIAN

Penyedia harus membuat laporan harian/mingguan mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan
pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya mengenai keterangan yang berhubungan dengan kejadian-
kejadian selama 1 (satu) bulan dimana disediakan disalah satu kemajuan sebagai berikut :
a. Jumlah pegawai/tenaga kerja yang dipekerjakannya selama satu bulan itu.
b. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan.
c. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk dan diterima ditempat
pekerjaan.
d. Keadaan Cuaca
e. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
f. Kunjungan tamu-tamu lain.
g. Kejadian khusus
h. Foto-foto ukuran kartu pos sesuai dengan petunjuk pengawas.
Pengesahan pengawas/Pejabat Pembuat Komitmen

PASAL. 9 PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN

9.1. Keamanan dan Kesejahteraan.


Selama Pelaksanaan pekerjaan Penyedia diwajibkan mengadakan segala yang diperlukan untuk
keamanan para pekerja dan sekitarnya, juga diwaibkan memenuhi segala peraturan, tata tertib,
Pemerintah atau pemda setempat.
9.2. Keamanan Proyek.
Penyedia diharuskan menjaga keamanan terhadap barang-barang milik Proyek, Konsultan Pengawas
dan Pelaksana yang ada dilapangan, baik terhadap pencurian maupun pengrusakan Bila terjadi
kehilangan atau pengrusakan barang-barang, alat-alat dan hasil pekerjaan, maka akan menjadi
tanggung jawab Penyedia dan tidak dapat diperhitungkan dalam pekerjaan tambah/kurang atau
pengunduran waktu pelaksanaan Apabila terjadi kebakaran, maka Penyedia bertanggung jawab atas
akibatnya. Untuk mencegah bahaya kebakaran tersebut, Penyedia harus menyediakan alat pemadam
kebakaran yang siap digunakan dan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis dan mudah
dicapai.
9.3. Terhadap Wilayah Orang Lain.
Penyedia diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar lokasi dan harus mencegah para
pekerjanya melanggar orag lain yang berdekatan.
9.4. Terhadap Milik Orang Lain.
Penyedia harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari bahan-
bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun
pejalan kaki selama kontrak berlangsung. Penyedia juga bertanggung jawab atas gangguan dan
pemindahan yang terjadi atas perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebaginya
yang disebabkan oleh operasi-operasi Penyedia, maka biaya pemasaran kembali dan segala
perbaikan kerusakan menjadi tanggung jawab Penyedia
9.5. Tahap bangunan Yang Ada.
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan
bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembangunan dan sebagainya ditapak
kerusakan-kerusakan sejenis disebabkan dalam arti kata yang luas, itu semua diperbaiki (Penyedia)
hingga dapat diterima pemberi tugas
9.6. Keamanan Terhadap Pekerja.
 Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerja termasuk bahan-bahan
bangunan dan perlengkapan instalasi tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
direksi.
 Penyedia harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dan segala kemungkinan kerusakan,
kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang
dilaksanakan oleh pekerja dan menjaga agar pekerjaan terbebas dari air hujan dengan
melindungi memakai penutup yang layak, memompa atau menimba seperti apa yang
dikehendaki atau diinstruksikan.
9.7. Alat-alat dan bahan-bahan yang berada di tepi jalan malam hari harus diberi lampu merah yang
cukup jelas dan terang agar tidak mengganggu lalu-lintas/ menimbulkan kecelakaan, atau alat
lainnya menurut petunjuk Konsultan Pengawas.

PASAL. 10 KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA

Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam pelaksanaan
paket pekerjaan ini adalah :
1. Permen PU no 10 th 2021 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
2. Peraturan LKPP No.12 th 2021.

Penyedia harus :
a. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu,
Spanduk, Poster, pagar pengaman, jaring pengaman, dsb) secara konsisten.
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan d
d. Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
e. Mengikutkan pekerja sebagai peserta Asuransi Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sesuai
dengan peraturan Pemerintah yang berlaku
f. Pada pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko bahaya jatuh, maka Penyedia harus
menyediakan sabuk pengaman kepada pekerja tersebut
g. Untuk melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), maka Penyedia harus
menyediakan sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya yang siap digunakan
apabila diperlukan
h. Bila terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan yang memerlukan perawatan yang serius,
maka Penyedia/Pelaksana harus segara membawa korban ke Rumah Sakit yang terdekat
dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Pemberi Tugas
i. Penyedia harus menyediakan air minum yang bersih, cukup dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua pekerja/petugas, baik yang berada dibawah tanggung jawabnya
maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
j. Air Kerja, Listrik, Telepon & Sarana Pekerjaan Air kerja dan listrik kerja selama masa
pembangunan menjadi tanggung jawab Penyedia.

PASAL. 11 PEKERJAAN TIDAK BAIK

a. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia membongkar pekerjaan apa yang telah
ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang-
barang, baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan.
b. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan-
pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang sesuai dengan kontrak. Pemberi tugas boleh (tetapi
tidak dengan adil atau menyusahkan) mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja
dari pekerjaan.

PASAL. 12 PEKERJAAN TAMBAH KURANG/CCO (CONTRACT CHANGE ORDER)

a. Penyedia berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan AV-41 pasal 2 ayat
3 dan menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh bagian-bagian menurut persyaratan-
persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
b. Untuk pekerjaan tambahan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara
tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen atau dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak.
c. Pekerjaan tambah kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara tertulis dan tidak sah dan
menjadi tanggung jawab Penyedia sepenuhnya.

PASAL. 13 PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Sebelum Penyedia mengadakan persiapan dilokasi sebelumnya harus memenuhi prosedur tentang tata
cara perijinan berkenaan untuk memulai pekerjaan dengan persiapan-persiapan pembangunan kepada
Pemerintah Daerah setempat dan Instalasi-instalasi yang terkait dengan proyek ini.
b. Pada saat pengadaan persiapan dan pengukuran, Direksi Lapangan harus sudah mulai aktif
dilapangan untuk mengadakan pengawasan sesuai tugasnya.
c. Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum pada tiap-tiap bagian pekerjaan pelaksanaan,
diharuskan mendapat ijin dari pekerjaan tersebut secara berkala.
13.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan persiapan adalah :
a. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi
Syarat-syarat Pelaksanaan
 Sebelum Penyedia memulai pekerjaan pembongkaran, terlebih dahulu meminta petunjuk
atau memberitahukan kepada konsultan pengawas.
 Sebelum pekerjaan pembongkaran dilaksanakan Penyedia harus terlebih dahulu mendata
jumlah/volume seluruh bagian konstruksi, instalasi atau alat-alat serta mengambil gambar
foto pada keadaan sebelum dibongkar, dan dilengkapi dengan berita acara bongkaran.
 Pekerjaan pembongkaran harus dilaksanakan dengan hati-hati untuk menghindari adanya
kerusakan pada bagian-bagian yang tidak termasuk dibongkar, juga menjaga keutuhan
barang-barang bongkaran yang diharapkan masih bisa digunakan untuk konstruksi lagi.
 Barang bekas bongkaran yang menurut pemeriksaan Konsultan Pengawas masih bisa
dipergunakan lagi, maka bisa dipakai lagi dimana pengguanaan barang bekas bongkaran
hanya bisa dilaksanakan setelah ada perintah/persetujuan tertulis dari pengawas lapangan.
 Barang bekas bongkaran yang menurut pemeriksaan pengawas tidak dapat atau tidak boleh
digunakan lagi menjadi milik negara.
 Barang-barang bongkaran yang tidak digunakan, selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah
selesai dibongkar harus diserahkan kepada proyek dengan diketahui oleh pengawas
lapangan dan dilengkapi dengan berita acara bongkaran.
b. Pembuatan Direksikeet, sebagai kantor dan tempat penyimpanan barang / bahan bangunan dan
tempat pengendalian proyek di lapangan
c. Pembuatan Papan Nama Proyek,
Penyedia harus memasang papan nama proyek dilokasi pekerjaan dengan ukuran 0.60 x 0.9 m2
, warna dasar papan adalah putih dengan cat tulisan warna hitam. Selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan terhitung sejak tanggal dikeluarkannya SPK.

Papan Nama ukuran 60 x 90 cm Tulisan yang harus tertera adalah :


KEGIATAN : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
PEKERJAAN : Rehabilitasi dan Pemeliharaan Puskesmas Pembantu/
Pustu Jrebeng Kulon
SUMBER DANA / TA : DBHCT / TA. 2022
PENYEDIA PELAKSANA : CV ………………………………….
MULAI PEKERJAAN : TANGGAL, ……………………………..
SELESAI PEKERJAAN ( P 1 ) : TANGGAL, ……………………………..
KONSULTAN PERENCANA : CV. PRISMA
KONSULTAN PENGAWAS :

CONTOH PAPAN NAMA, (Isi Tulisan Disesuaikan Dengan Kegiatan Masing-Masing)

PASAL. 14 CARA-CARA DAN SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

Harga Satuan dan Harga Penawaran


a. Dalam formulir saat penawaran, penawaran harus melengkapi daftar harga satuan. Tiap harga
satuan harus meliputi segala perongkosan (overhead) keuntungan dan segala biaya, namun
yang digunakan untuk pekerjaan semacam itu sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 1
Tahun 2022.
b. Harga Penawaran yang dicantumkan (disebut) dalam ribuan kebawah.
Permohonan Untuk Pembayaran
Setelah pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen menerima suatu permohonan untuk
membayar suatu Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk setiap tahap pembayaran yang
tersebut diatas dikeluarkan oleh pengawas Lapangan dan dilakukan oleh Kepala Dinas
Pekerjaan Umum setempat, apabila kemajuan fisik pekerjaan telah memenuhi persyaratan
sesuai dengan kontrak.
PASAL. 15 PEKERJAAN PEMBONGKARAN

Pekerjaan pembongkaran adalah salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan pada awal pelaksanaan
pekerjaan renovasi. Pekerjaan bongkaran eksisting harus jelas batasannya dan dilakukan dengan hati-hati
agar tidak merusak area yang tetap akan dipertahankan.

Teknis pelaksanaan pekerjaan bongkaran


Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan exsisting yang terdiri dari :
1. Bongkaran kusen pintu dan jendela,
 Pembongkaran kusen pintu dan jendela dimaksudkan membuat kusen pintu dan jendela baru dai
bahan aluminium
 Semua material hasil ini yang masih bisa dimanfaatkan diserahkan kepada pihak pengelola untuk
disimpan tempat khusus serta dalam keadaan terlindungi dari panas dan hujan, aman dan terkunci
untuk kemudian dilaporkan pada aset.
 Dan untuk material yang tidak terpakai harus disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
 Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi untuk
diadakan konsultasi dan sistem perhitungan biaya pemakaian kembali dan analisis kelayakan
kondisi material.

2. Pekerjaan bongkaran penutup atap


a) Teknis pelaksanaan pekerjaan
Membongkar atap dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu satu baris kearah atas,
kemudian satu baris kesamping, selanjutnya kearah atas dan seterusnya sampai atap genteng
terbongkar semua.
b) Dalam proses pembongkaran atap genteng dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari
genteng terjatuh dan pecah.
c) Menurunkan atap genteng dilakukan dengan menggunakan tali (beberapa genteng diikat dengan
tali) dan ditumpuk jauh dari area lokasi pembongkaran atap genteng.
d) Melakukan Sortiran/Pemilihan atap genteng yang dipakai kembali dilakukan pada saat akan
dilakukan perumpukan atap genteng, genteng yang dapat dipakai kembali diseleksi, ditumpuk dan
ditempatkan pada area terpisah.
e) Kemudian genteng yang pecah dan tidak terpakai lagi kemudian disingkirkan ke luar area agar
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

PASAL. 16 PASANGAN BATU BATA/ TEMBOK

a. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Penyedia wajib menunjukkan contoh bahan yang akan digunakan
untuk mendapat persetujuan Direksi.
b. Pekerjaan pemasangan batu-bata harus dilaksanakan oleh tenaga yang ahli dan cukup berpengalaman
didalam pemasangan dinding.
c. Batu bata yang dipergunakan harus berukuran sama dengan kualitas baik dari hasil pembakaran yang
matang, sebelum dipasang batu bata merah harus direndam air dulu hingga kenyang dan tidak boleh
memakai batu merah yang pernah dipakai (bekas), ketinggian pemasangan tidak boleh lebih 1 m/
hari, pasangan tembok harus tegak lurus, siku dan rata .
d. Adukan spesi 1 Pc : 5 Ps digunakan untuk pemasangan bata biasa diatas 30 cm dari lantai.
e. Peracah/andang tidak boleh dipasang dengan menembus tembok
f. Pasangan tembok bata dipasang luas maksimum 12 m2, bila lebih harus dipasang beton-beton
praktis.
g. Pemasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finis setebal 15 cm setelah
diplester.
h. Batu Merah. Berasal dari hasil pembakaran, berukuran sama dengan maksimum pecah 20%.
PASAL. 20 PEKERJAAN PLESTERAN

a. Pekerjaan beton yang akan diplester, sebelumnya permukaannya harus dibuat kasar terlebih dahulu
dengan bhetel dan disaput dengan air semen.
b. Campuran spesi untuk plesteran beton dibuat 1Pc ; 2 Ps, sedang plesteran tembok dibuat spesi 1 Pc :
5 Ps. Pasir untuk campuran plesteran ini harus diayak terlebih dahulu.
c. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, pipa-pipa instalasi listrik dan pipa air sudah harus ditanam
didalam tembok sesuai dengan rencana.
d. Untuk plesteran tasram tembok dan bagian lain sesuai petunjuk direksi menggunakan campuran spesi
1 Pc : 3 Ps.
e. Semua hasil plesteran beton maupun plesteran tembok harus halus dan rata serta merupakan sesuatu
yang tegak lurus dan siku. Tidak boleh retak-retak kemudian.
f. Pekerjaan Plesteran tembok dilaksanakan pada saluruh pekerjaan tembok baik yang tampak maupun
yang tidak tampak antara lain : tembok diatas langit-langit. Untuk tembok gewel hanya bagian luar
yang diplester, bagian dalam tidak diplester..
g. Pekerjaan Plesteran tembok dilaksanakan setelah pekerjaan atap selesai dilaksanakan, tembok harus
dibasahi air hingga betul-betul kenyang sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
h. Untuk penyelesaian sudut-sudut sponeng supaya digunakan plesteran 1 PC : 2 PS dilaksanakan
dengan lurus dan tajam.

PASAL. 21 PEKERJAAN ACIAN

Seluruh akhiran dinding, kolom dan balok yang tampak (siku bagian luar) harus menghasilkan akhiran
yang benar-benar siku, lurus dan rapi sehingga menghasilkan akhiran dinding, kolom dan balok seperti
yang dimaksud pada gambar rancangan pelaksanaan.
a. Mortar untuk pekerjaan benangan ini adalah campuran 1Pc : 2Ps yang diaduk secara benar-benar
homogen.
b. Pekerjaan acian halus dengan menggunakan bahan dari adukan air semen (PC).
c. Pekerjaan harus menghasilkan akhiran yang benar-benar siku dan lurus.

PASAL. 22 PEKERJAAN ATAP

1. Umum
- Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung yang
dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari spesifikasi lainnya.
- Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Penyedia yang berpengalaman untuk pekerjaan ini dan harus
disetujui oleh konsultan Pengawas. Penyedia harus mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman
sehingga dapat mengatasi seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar
- Penyedia harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan yang menjamin
bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama pekerjaan berlangsung.
- Penyedia harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam
proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
- Penyedia wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya sehingga
tidak menghambat pekerjaan lainya.
2. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian (assembling) dan ereksi (erection)
seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam gambar kerja meliputi :
- Pekerjaan Kuda – Kuda Kayu
- Pekerjaan Gording Kayu
- Pekerjaan Usuk
- Pekerjaan Reng
3. Persyaratan Bahan
- Rangka kuda-kuda mengunakan kuda-kuda dengan bahan dari Kayu Meranti A
- Peralatan pekerjaan, menggunakan peralatan pertukangan kayu
- Persyaratan Design
- Kuda-kuda mempunyai peranan penting dalam memikul beban rangka atap dan genting.
Kuda- kuda berfungsi sebagai tumpuan utama terhadap pembeban, baik beban mati
maupun beban hidup
- Kuda-kuda menggunakan kayu kruing kondisi kering, ukuran disesuaikan yang
ditujukan dalam
- Memasang gording
- Buatlah klos/ sepatu gording 8/12 panjang 30 cm
- Pasang dan pakukan klos diatas kaki kuda-kuda tepatnya dipertengahan dari panjang
balok tekan.
- Tumpangkan gording diatas klos yang telah dipaku diatas kaki kuda-kuda tadi.
- Pasanglah papan ruiter 2/20 diatas semua gording selurus mungkin dengan cara dibantu
dengan tarikan benang
- Langkah kerja pemasangan usuk/kaso
 Pasanglah semua usuk dengan jarak 40 cm antara satu dan lainnya. Perkuatan pertemuan
usuk dengan gording dengan cara di paku.
 Pasanglah reng dengan jarak sesuai dengan panjang genteng yang akan dipasang. Perkuat
kedudukanya dengan cara dipaku pada usuk-usuk yng berada di bawahnya. Reng paling
bawah posisinya dibuat miring yang berbeda dengan yang diatasnya.
 Ukurlan panjang tritisan yaitu 0,70 cm; dan potonglah semua gording dan usuk yang
berada di luar jarak tersebut. Bantulan kelurusannya dengan menarik benang.
 Gambar kerja berikut ini dan pemasangan kuda-kuda disesuaikan dengan gambar yang ada.
- Hal yang perlu diperhatikan
 Penyedia wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran
yang tercantum dalam gambar kerja. Pada prinsipnya ukran pada gambar kerja adalah
ukuran jadi/ finish.
 Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disisni yang diakibatkan oleh
kurang teliti dan kelalaian Penyedia akan ditolak dan harus diganti, kewajiban yang sama
juga berlaku untuk ketidak cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat Penyedia
tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitektur,
Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan tambah dalam hal ini harus
dikerjakan dengan biaya Penyedia dan tidak dapat dikalaim sebagai biaya tambah.
 Perubahan bahan/ detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan Pengawas dan
Tim Perencanaan untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang
disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak,
kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan
sebagai pekerjaan tambah kurang.

PASAL . 23 RANGKA PLAFOND

1. Lingkup Pekerjaan,
- Meliputi tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan rangka plafond
sesuai gambar.
- Penyedia harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang.
- Rangka langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertikal dan
horizontalnya harus saling tegak lurus membentuk sudut 90 (sembilan puluh) derajat atau sesuai
disain. Jika terjadi lendutan atau kekurangan-kekurangan lain, Penyedia wajib memperbaiki, jika
Pengawas memerintahkan dibongkar, Penyedia harus melaksanakannya atas biaya Penyedia.
- Pekerjaan rangka plafond meliputi : Pekerjaan rangka plafond hollow galvanis
2. Bahan-bahan
- Rangka Kayu dengan modul pemasangan 60x120 cm.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
- Rangka Kayu dibuat rata sesuai dengan gambar rangka holow galvanis 60x60 dengan modul
60x120 cm.
- Sebelum memasang Plafond, Penyedia wajib memeriksa bahwa kerangka untuk tumpuan
pemasangan telah sesuai dengan gambar, baik letak, bentuk maupun ukurannya
- Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh struktur atap (kuda-
kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam gambar rencana.
- Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60x60 cm atau menyesuaikan keadaan.
Letaknya ditentukan dalam gambar instalasi, usul dari Penyedia dan harus mendapat persetujuan
Pengawas.
- Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan, dilakukan penggantian sesuai
dengan gambar.
- Rencana penggantung langit-langit harus sesuai dengan pola, gambar denah dan agar
diperhatikan benar-benar pengikat (fitting) dan peilnya.
- Rangka harus datar (waterpass) sedang yang miring harus sesuai dengan gambar detail arsitektur.
- Pada pertemuan bidang langit-langit dengan dinding harus diperhatikan pelaksanaannya dan
harus sesuai dengan gambar.
- Hubungan rangka utama dengan baja-baja struktural dilakukan dengan baut dan mur.
2. Contoh-contoh,
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus memberikan contoh - contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas
- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas, akan digunakan sebagai standard / pedoman
untuk memeriksa / menerima bahan yang dikirim oleh Penyedia ke lapangan.

PASAL . 24 PEKERJAAN PENUTUP PLAFOND

1. Umum,
- Lingkup Pekerjaan
 Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh pemasangan plafond termasuk pemasangan list
plafond, sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi.
- Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
 Pekerjaan rangka plafond
2. Bahan
- Penutup plafond :
 Digunakan calsiboard ukuran 120x240 cm tebal 3,5 mm, yang bermutu baik, yang telah
disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
- Finishing penutup plafond :
 Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang bermutu
baik produk yang telah disetujui Direksi. Sebelum pengecatan semua
sambungan/pertemuan harus rata dan halus (ditreatment). Plafond difinish dengan cat.
 Warna dan corak sesuai gambar/ditentukan kemudian.
3. Pelaksanaan
- Sebelum Penyedia melakukan pemesanan, terlebih dahulu mengajukan contoh dari bahan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Bahan penutup plafond yang datang harus
dalam pembungkus asli.
- Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
- Penyedia harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik
sebagai informasi bagi Direksi.
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi diperlukan untuk penyelesaian /
penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus benar-benar baru, berkualitas terbaik dari jenisnya
dan harus disetujui Direksi.
- Batang-batang profil untuk rangka langit-langit yang dipasang dengan baik, lurus, rata, tidak ada
bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacatcacat lainnya, dan telah disetujui oleh Direksi.
- Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton atau rangka atap dan dibuat
sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton
atau rangka atap dan tidak dapat berubahubah bentuk lagi.
- Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan
waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak
lurus.
- Bahan penutup langit-langit yang digunakan dengan ukuran sesuai gambar produk yang dipakai.
- Setelah dipasang, semua bidang plafon dicek levelnya serta rata permukaannya.
- Pekerjaan ini dikerjakan oleh Penyedia yang berpengalaman dibawah supervisi/ perwakilan dari
pabrik bersangkutan dan dengan tenaga-tenaga ahli.
- Pada pekerjaan langit-langit perlu diperhatikan akan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit seperti peletakan lampu,
diffuser, fire detector dan lain-lain.
- Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang berada diatasnya harus
sudah terpasang dengan baik dan sempurna.
- Harus diperhatikan adanya disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan perlengkapan
instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum dalam gambar rencana langit-
langit, harus diteliti dalam gambar Elektrikal, Plumbing, AC dan lain-lain.

PASAL. 25 PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Umum,
- Lingkup Pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatam dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan dengan hasil baik dan dapat diterima oleh pemberi pekerjaan
 Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh pemasangan penutup atap bidang seluruhnya
dengan memasang kembali genteng lama, untuk genteng yang pecah diganti genteng baru
yang sejenis dan semerk dengan genteng lama. Untuk Bubungan menggunakan material
baru , sesuai yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi.
2. Bahan
- Penutup Atap :
 Genteng existing adalah genteng model karang pilang ex ambulu dalam kondisi baik,
berlumut.
 Genteng lama dipasang kembali, penggantian sebagian pecah
 Untuk genteng yang pecah diganti genteng baru sejenis. Digunakan genteng model karang
pilang ex ambulu yang bermutu baik (KW 1), yang telah disetujui dalam arti ukuran
panjang, lebar dan ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut
 Permukaan genteng dan nok harus mulus, tidak terdapat cacat, retak, gompel, dll
 Bentuk genteng dan nok harus sama untuk masing-masing jenisnya
3. Pelaksanaan
- Seluruh pekerjaan ini dilaksanakan sesuai standart spesifikasi teknis dan sesuai petunjuk dan
persetujuan pengawas
- Penyedia diwajibkan mengikuti semua gambar detail yang berhubungan dengan pekerjaan atap
genteng, nok dan mekanisme kerja yang ditentukan oleh pengawas
- Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan yang terkait sebelumnya telah diterima oleh
pengawas dan telah menyetujui untuk dilaksanakan pekerjaan ini
- Penyedia bertanggung jawab terhadap hasil akhir dan selama masa jaminan dengan hasil baik dan
wajib memperbaiki atau mengganti yang rusak baik yang terlihat maupun yang tersembunyi hingga
menjadi baik dengan seluruh biaya ditanggung Penyedia

PASAL. 26 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH

Material kabel feeder


Kabel tanah TR berpelindung pita baja
a. type : NYFGby
standard : PUIL 2011
Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solid atau standard,
bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalarn dari PVC, lapisan
pelindung dad galvanized flat steel wire, dan lapisan terluar adalah PVC sheathed
werna hitam.
Kabel harus buatan pabrik dalarm negeri seperti Supreme, Kabel metal atau
Kabelindo Tranka atau Sucaco.
b. type : NYY
standard : PUIL 2011
Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dad bahan tembaga solid atau standard,
bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, lapisan
pelindung dad galvanized flat steel wire, dan lapisan terluar adalah PVC sheathed
warna hitam.
Pengujian tahanan isulasi
Pengujian setelah pernasangan kabel.
Setelah kabel ditanam/ ditarik dan pernasangan sepatu kabel (connection lugs), maka perlu dilakukan
pengujian dielektrik.
Kabel harus buatan pabrik dalarn negeri seperb Supreme, Kabel metal atau Kabelindo atau Tranka atau
Sucaco.
Panel Switchgear Tegangan Rencah
a.Type
Metal enclosed, floor dan atau wall mounting, air insulating medium, fixed type atau draw out, manually
atau electrically operated, mechanically atau dielectrically interlocked,
Panel dan komponen-komponennya harus dibuat dan difinish sesuai kondisi tropis (panas dan lembab),
untuk pasangan dalam (indoor use), IP 54
b.Standard
Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standard dalarn PUIL, IEC atau standard-standard lainnya
(NFC, VDE/DIN.NEM, BS, JIS) dan lain-lain.
Produk panel yang dapat diterima adalah ex lokal buatan Pabrik (panel maker)
c.Konstruksi
Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan olidly
grounded.
Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh Petugas, misalnya
pekerjaan normal seperti pengoperasiannya sakelar-sakelar daya, pemutus tangga, pernasangan kembali
indikator-indikator gangguan, pengecekan tegangan, dan sebagainya tanpa membuka pintu penutup
panel.
Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu disebelah muka sedemikian rupa sehingga hanya dapat
dibuka bila handel-handel CB dalam posisi "off"
Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handel (cath) dan kunci (lock). Kunci panel-panel
listrik harus memakai kunci jenis master key.
Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut.
Semua bagian dari baja harus bersih dan standlasted setelah pengetesan, kemudian secepatnya dilindungi
terhadap karat dengan cara galvanisasi atau chromium plating atau dengan zincchromatic primer.
Pengecatan finish dilakukan dengan dua lapis cat oven warna abu-abu atau warna lain yang disetujui
Pengawas.
Komponen-komponen panel.
Busbar
Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas.
Main dan tiap busbar dari bahan tembaga dengan konduktifitas tinggi (98% atau lebih besar), dan harus
mempunyai kuat hantar arus kontinu yang standard dan sesuai dengan yang dimaksud dalam gambar.
Busber harus dicat sesuai dengan kode wama dalam PUIL sebagai berikut:
Phasa : merah, kuning dan hitarn
Netral : biru
Ground : hijau kuning
Busbar pentanahan terletak disebelah bawah, dimana akan diadakan penyambungan dengan penghantar
pertanahan terhadap lemari panel, rangka dan badan peralatan dari metal, conduita dan lain-lain.
Circuit Breaker (CB)
Untuk CB utama harus dari type Moulded Case (MCCB) adjusted, CB harus dari type automatic trip
dengan kombinasi thermal dan instantaneous magnetic trip units.
Handle pengoperasian CB harus dapat secara jelas menunjukkan apakah CB pada posisi ON, Off atau
'tripped".
CB harus mempunyai besaran-besaran ampere frame (AF) dan ampere trip (AT) pada temperatur Wiling
40 derajat celcius, 600 V ratings dan kemampuan pernutusan arus hubung singkat minimum pada 380 V
(RMS symetrical) sesuai seperti yang tercanturn dalarn gambar.
Main CB yang harus dilengkapi dengan pengamanan terhadap gangguan ke tanah (ground fault
protection).
Produk yang dapat diterima adalah merk Merlin Gerin, AEG atau setara.
Pengamanan gangguan ke tanah harus terdid dari ground sensor yang merangkum ketiga. penghantar
phasa dan dihubungkan kesatu solid state ground relay yang akan meng-tripped CB.
Magnetic contactor
Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran atau dengung.
Contactor harus type heavy-duty, kemampuan minimal making curret sebesar 15% arus nominal, dan
kernampuan electrical operation sebanyak 2.000.000 kali.
Relays
Thermal overload relay, harus, dipasang pada setiap phasa harus dikompensasikan terhadap temperatur
Wiling dengan manual reset.
Time delay relay, untuk mengatur timing dafi starter period, harus type pneumatic atau motordriven,
dengan time delay range dial adjustabel, dan mempunyai ketelitian waktu paling kurang sebesar 155.
Relay harus bekeria bila rangkaian sekunder terhubung singkat oleh elektroda-elektroda luar. Relay
dimaksudkan untuk beroperasi dengan eketroda-elektroda yang kontak dengan air dengan rating 10
ampere pada 300 VAC.
Selector Switch
Selector switches harus mempunyai rating 10 Amp. Pada 300 V, type heavy duty dan kedap minyak.
Lampu indikator/Pilot Lamp.
Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan kedap minyak, ulir dan longlife.
Terminal Block
Terminal Block untuk kabel-kabel kontrol harus type moulded disediakan sesuai kebutuhan dengan
ditambah 20% terminal balats untuk cadangan.
Name Plate.
Name plate harus terbuat dari plastik gravir berlaminasi, putih bagian dalam dan hitam pada bagian
permukaan. Huruf-huruf harus huruf block dengan ukuran minimum 4 mm.
Kabel kontrol.
Control circiut conductors harus jenis kabel fieksibel dengan penampang konduktor tidak kurang dari 2,5
MM2, rating tegangan 600 V (NYAF).
Kabel kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri seperti Kabel metal, kabelindo, Tranka atau
Sucaco.
Pengawatan (internal wiring)
Pengawatan harus; dilakukan di pabrik pembuat panel secara sistematis dan rapih. Semua hubungan
kawat harus dilakukan melalui pengubung/ terminal khusus.
Ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel dan hubungan keduanya diperkuat dengan cara
dipress. Hubungan antara sepatu kabel dan terminal harus dengan mur dan baut serta diiengkapi dengan
ring yang bergerigi tepinya untuk menghindari kemungkinan hubungan menjadi longgar.
Interwiring harus kontinue dari terminal ke terminal tanpa sambungan, dan setiap kabel kontrol harus
diberikan label bernomor yang harus dicantumkan pada gambargambar kerja (shop drawings).
Pemeriksaan dan Pengujian.
 Pemeriksaan secara visual (appearance inspection) terhadap kelangkapan peralatan apakah sudah
sesuai dengan yang dimaksud.
 Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi keda handel-handel Pemeriksaan kekuatan mekanis
dari handel dan alat interlock Pengujian tahanan insulasi
 Pemeriksaan kontinuitas rangkaian Pengujian dengan tegangan.

Lampu penerangan dan kotak-kotak. Konstruksi


1.a. Lampu dan Armaturnya.
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam
gambar-gambar elektrikal. Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan (grounding).
Tabung flourescent harus dengan warna cahaya daylight. Ballast yang digunakan adalah single lamp
ballast (satu ballast untuk satu tabung lampu flourescent) dan harus dari satu merk
Lampu TL harus sudah lengkap dengan kap/reflector dibuat dari pelat baja dengan bentuk seperti
gambar rencana sebagai berikut:
untuk lampu yang terbenarn memakaii type RMO 300 2 x 36W Gloss lengkap louvre M1
Untuk lampu yang menempel memakai typr RT/ TKO 2 x 36 W atau 1 x 36 W.
1.b. Kotal Kontak Biasa (KKB)
Kotak-kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fase. Semua kotak kontak harus memiliki
terminal fase, netral dan pentanahan. Kotak kontak harus dari satu type, untuk pemasangan rata dinding,
dengan rating 250 volts 10 Amp.
1.c. Sakelar Dinding.
Sakelar biasa harus dad satu type untuk pemasangan rata dinding, type rocker, mempunyai rating 250
volts 10 Amp dari jenis single gang atau double gangs atau multiple gangs (grid switches).
1.d. Kabel Installasi.
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kotak harus kabel inti tembaga dengan
insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA atau NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimum 2,5 mm2.
Ketentuan dalam PUIL sebagai bserikut:
- Fase - 1 : merah
- Fase - 2 : kuning
- Fase - 3 : hitam
- Netral : biru
- Tanah (ground) : hijau dan kuning.
Pemasangan
2.a. Sakelar dan "Receptacles"Dinding.
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, finggi pemasangan kotak sakelar dinding, harus 150 cm; dan
untuk kotak receptacles (stop kontak) dinding, dipasang 30 cm dari lantai Dimana ada lebih dari lima
sakelar dinding atau "receptacles" ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua deret kotak kotak tunggal,
ganda atau "multigang" sesuai dengan kebutuhan harus dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah
deretan-deretan tersebut harus berada 150cm diatas permukaan lantai.
Kotak kotak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang ± 20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci
seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar Arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh Pengawas.
2.b. Pernasangan Lampu-lampu.
Pemeriksaan dan Pengujian
Pemeriksaan dan pengujian seluruh instalasi sistem penerangan dan kotak kotak diselenggarakan setelah
seluruh pekerjaan selesai. Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :
 Pemeriksaan secara visual (appearance inspection) terhadap kelangkapan peralatan apakah sudah
sesuai dengan yang dimaksud.
 Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dari peralatan Pengujian sambungan-sambungan
 Pengujian tahanan insulasi Pengujian dengan tegangan.
 Pengujian pemberian tegangan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Penyedia harus membuat Berita Acara hasil pengujian, dan 1 copy diserahkan kepada pengawas. Seluruh
pengujian diselenggarakan oleh Penyedia, dan segala biaya untuk itu ditanggung oleh Penyedia.
Sambungan kabel harus dibuat baik-baik secara listrik dengan menggunakan konus penyambungan
(lasdop) plastilk atau konektor lain yang disetujui pengawas.
Sambungan kabel hanya boleh dilakukan dalam kotak penyambungan aunction box).
Didalam pipa baja atau sambungan pipa fidak boleh ada sambungan kabel. Kabel harus dari merk
Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, atau Tranka.
Lasdop harus dad merk Clipsal, 3 M atau T & B.
Semua instalasi kabel yang ada harus berada dalam pipa pelindung ex Clipsal atau setara
PASAL. 27 PEKERJAAN KUSEN DAN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pembuatan kusen pintu, jendela dan daun jendela berbahan Almunium Silver 4”
seperti yang ditunjukkan dalam gambar, kecualai kusen pintu kamar mandi menggunakan baja ringan
C75
b. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka,
 Dari bahan aluminium framing system,
 Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah disetujui Perencana
 Warna profil aluminium silver kemudian (contoh warna diajukan oleh Penyedia untuk disetujui
Perencana).
 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuanketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
 Daun Jendela dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
b. Penjepit Kaca Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan di syaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta
harus kedap air.
c. Bahan Kaca Jendela, menggunakan : Kaca polos tebal 5 mm. Semua bahan kaca yang digunakan
harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak lainnya,
d. Hanger/sikutan, Material hanger/sikutan yang dipergunakan yaitu yang berbentuk plat dan dengan
warna silver.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi dilapangan (ukuran dan lubanglubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/
tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan
dan kelembaban
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan.
d. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Daun jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang dan tidak melintir.

PASAL. 28 PEKERJAAN DAUN PINTU

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pembuatan Pintu Masuk Ruang, Antar Ruang dan Pintu Kamar Mandi.
2. Persyaratan Bahan
a. Daun Pintu Masuk Ruang, Antar Ruang dipergunakan Pintu WPC dengan ukuran sesuai gambar
detail dan harus mendapat persetujuan pengawas.
b. Untuk Daun Pintu Kamar Mandi menggunakan Daun Pintu rangka hollow galvalum 4x4x1,2, Lapis
Plafond PVC (elite motif) 8mm, lebar 20cm, List Siku Aluminium/ Ending PVC 1x1cm
c. Semua daun pintu harus rapat serta pas dengan ukuran sponeng daun pintu
d. Pekerjaan daun pintu harus dilaksanakan halus siku dan baik
e. Semua pekerjaan daun pintu dapat dipasang setelah diperiksa atau di setujui oleh pengawas lapangan/
direksi dalam kondisi belum diolah / finishing.
f. Ukuran detail dapat dilihat pada gambar bestek yang ada, apabila ada perbedaan antara gambar yang
ada dengan keadaan di lapangan Penyedia harus lapor kepada pihak direksi lapangan atau konsultan
pengawas.
g. Slot / Kunci Tanam.
- Pemakaian Merk untuk kunci Tanam dipergunakan dengan 2 x putar sesuai spesifikasi teknis
- Untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan bestek dan gambar Asli sesuai penawaran para Rekanan.
h. Engsel .
Pekerjaan engsel pintu dan engsel Jendela harus dibedakan dimana , untuk engsel pintu dipakai
ukuran besar dan setiap pintu dipasang 3 buah, adapun untuk engsel jendela dipasang ukuran
kecil dan dipasang 2 buah adapun merk dipakai yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah
ditentukan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi dilapangan (ukuran dan lubanglubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/
tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan
dan kelembaban
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk pintu panil dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan.
4. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran jadi.
5. Daun jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang dan tidak melintir.

PASAL. 29 PEKERJAAN KACA

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan kaca ini meliputi penyediaan tenaga kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan kaca clear glass.

2. Persyaratan Bahan
a. Ukuran panjang & lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
b. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata
dan lurus.
c. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik. d. Kaca harus
bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
d. Harus bebas dari bintik-bintik (spots) awan (cloud) dan goresan (scratch).
e. Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh
pabrik 5mm.
f. Bahan kaca harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982. Digunakan produk yang sesuai dengan
spesifikasi teknis yang sudah ditentukan.

3. Syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian & syarat pekerjaan buku
ini.
b. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan & benturan dan diberi tanda untuk
mudah terlihat, tanda-tanda dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem
aci.
c. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain harus diisi dengan lem silikon atau
setara, warna transparant.
d. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus diharuskan menggunakan alat potong kaca khusus.

PASAL. 30 PEKERJAAN PENGECATAN

1. Pekerjaan Pengecatan Dinding, Langit-langit


a. Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat Acrilyc Emulsion merk sesuai
dalam dokumen spesifikasi teknis
b. Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding, beton yang
tampak, plafond dan partisi
c. Pengecatan pada dinding dan beton dilakukan setelah plesteran benar-benar telah kering.
d. Sebelum pengecatan dilaksanakan terlebih dahulu bidang-bidangnya tersebut diberihkan dari
kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas
gosok.
e. Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamur dengan bahan
plamur dinding.
f. Setelah plamur benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok plamur hingga
permukaan bidang yang akan dicat benar-benar telah rata.
g. Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga pekat dan rata.
h. Warna Cat dinding sesuai permintaan/persetujuan tertulis dari Direksi. Warna Plafon dan
List Plafon adalah sesuai permintaan/ persetujuan tertulis dari Direksi.
2. Pekerjaan Pengecatan Bidang Kayu
a. Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat kayu merk sesuai dalam dokumen
spesifikasi teknis , warna dan contoh cat yang akan dipergunakan harus persetujuan tertulis
dari Direksi.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan kusen, lisplank, daun pintu, daun
jendela
c. Sebelum permukaan dicat, terlebih dahulu seluruh permukaannya dicat meni / kayu
diplamir dengan plamir dan digosok dengan menggunakan kertas gosok hingga halus dan
hilang seluruh kotoran yang melekat padanya dan seluruh pori-pori tertutup rapat.
d. Setelah permukaan kayu bersih dilakukan pengecatan akhiran 3 kali atau lebih hingga pekat
dan rata.
e. Untuk memperoleh hasil yang sempurna, setiap lapis pengecatan dilaksanakan setelah
lapisan sebelumnya benar-benar kering.
f. Semua pekerjaan pengecatan di atas pada prinsipnya harus dilaksanakan dengan hati-hati.
Apabila dalam pelaksanaannya terjadi kecerobohan sehingga pengecatan mengotori
pekerjaan yang sebenarnya tidak harus terkena cat, maka menjadi kewajiban Penyedia untuk
membersihkannya, atau bahkan menggantinya apabila ternyata tidak dapat dibersihkan.

PASAL. 32 PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN KE – I (Pertama)

Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktu sesuai
dengan Addendum kontrak telah berakhir, maka Penyedia segera menyerahkan hasil pekerjaannya selesai
dengan baik sesuai dengan kontrak kepada pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana
Kegiatan secara tertulis dengan tembusan kepala Direksi dan Konsultan Pengawas
Dengan Surat penyerahan pekerjaan dari Penyedia tersebut konsultan pengawas berkewajiban :
1. Membuat Evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak Penyedia
2. Menanggapi/melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Kegiatan/ Direksi tentang
sikap Konsultan Pengawas berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan tersebut secara tertulis
Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana Kegiatan mengadakan rapat Direksi mengenai penyerahan
pekerjaan tersebut diatas berdasarkan
1. Kontrak Penyedia
2. Surat Penyerahan pekerjaan dari Penyedia
3. Surat Tanggapan dari konsultan pengawas, setelah dapat menerima penyerahan pekerjaan tersebut
4.

PASAL. 33 PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KE – II

Terhitung mulai diterimanya penyerahan pekerjaan yang ke I hingga ( tiga ratus enam puluh ) 360 hari
kalender kemudian adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab Penyedia
sepenuhnya antara lain :
1. Keamanan dan penjagaan
2. Penyempurnaan dan pemeliharaan
3. Pembersihan
Apabila Penyedia telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka penyerahan
pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti tata cara (prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang
pertama
Sesuai dengan A.V. pasal 49 Penyedia bertanggung jawab selama 5 (lima) tahun mulai dari penyerahan
pekerjaan untuk seluruh pekerjaan, bagian-bagian pekerjaan atau untuk pekerjaan yang meliputi
kerusakan-kerusakan atau cacat yang berakibat pada bangunan-bangunan sebagai akibat dari bahan-bahan
dan atau pelaksanaan yang tidak baik, kecuali mengenai soal-soal kerusakan atau cacat yang disebabkan
oleh keadaan yang Penyedia sebelum atau sewaktu pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak dapat
mengetahui sebelumnya.
PASAL. 34 P E N U T U P

Apabila dalam metode kerja ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan-pekerjaan yang tidak disebut dalam
kalimat “diselenggarakan oleh Panitia pembangunan” maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk didalam
pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam medtode kerja ini, haruslah
diselenggarakan oleh panitia pembangunan dan diterima sebagai “hal” yang disebut.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pembuat Komitmen
bilamana perlu diadakan perbaikan dalam metode kerja ini.

Probolinggo, Oktober 2022


Mengetahui/ Menyetujui Dibuat oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen Konsultant Perencana
CV. PRISMA

drg.Sutanto Dri Saputro Bambang Setyo Nugroho, ST


NIP. 198007070 200903 1 002 Direktur

Anda mungkin juga menyukai