METODE PELAKSANAAN
PAKET PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN PROVINSI
JAWA TENGAH I TA.2020
1.1 Pendahuluan
b. Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan,
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
c. Sarana Kerja
Penyedia Konstruksi wajib memasukkan Jadwal Kerja.
Penyedia Konstruksi juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan dan keahlian masing masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi
peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Penyedia Konstruksi
wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan / material di tapak yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain.
Semua sarana yang digunakan harus benar benar baik yang memenuhi persyaratan
kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
d. Gambar Dokumen
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam Gambar yang ada dalam
Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di tapak,
Penyedia Konstruksi wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas
secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan
Pengawas berunding terlebih dahulu dengan PPK / Direksi Teknis. Ketentuan
tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Konstruksi untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
Nama Paket : -
Lokasi : -
PROJECT MANAGER
SITE MANAGER
TENAGA AHLI STRUKTUR
Project Manager
Bertanggung jawab untuk perancanaan, manajemen, koordinasi dan
kontrol keuangan dari proyek konstruksi.
Memastikan kebutuhan klien terpenuhi, proyek selesia tepat waktu dan
sesuai anggaran dan tim pekerja lain melakukan pekerjaan mereka
dengan baik.
Mengorganisir berbagai orang professional yang bekerja pada sebuah
proyek
Melakukan analisis, penilaian dan control terhadap risiko
Memastikan standar kualitas terpenuhi
Merekrut tenaga professional dan menentukan sub-kontraktor
pemenang tender pekerjaan
Bertanggung jawab penuh pada seluruh kegiatan akuntansi, biaya dan
penagihan
Bertanggung jawab pada kegiatan serah terima pekerjaan kepada klien
Site Manager
Bertanggung jawab secara umum terhadap proses transformasi gambar
kerja kehasil akhir pekerjaan sesuai dengan metode pelaksanaan dan
spesifikasi mutu produk yang ditetapkan.
Memastikan tersedianya gambar kerja dan metode pelaksanaan
pekerjaan.
Berdasarkan jadwal mingguan membuat detail perencanaan material,
alat dan lokasi tenaga kerja.
Memastikan kesiapan lapangan, ketersediaan material serta alat kerja
untuk pelaksanaan pekerjaan.
Memastikan kesiapan tenaga kerja (mandor atau sub Kontraktor) dalam
jumlah yang cukup.
Melakukan pemeriksaan lapangan untuk memastikan setiap proses
konstruksi di lapangan sesuai dengan metode pelaksanaan yang
tercantum dalam project quality plan dan sesuai dengan gambar kerja
revisi baru.
Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan
kelancaran proyek di lapangan.
Sistem kontrol mutu ini dipakai oleh semua personil yang secara langsung
maupun tidak langsung cepat mempengaruhi penampilan dari kontraktor utama
termasuk sub-kontraktor dan personil kantor pusat.
• Manajemen Biaya
• Manajemen Waktu
Pada setiap pelaksanaan sebuah proyek, termasuk proyek ini pihak kontraktor
akan berusaha melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah
dibuat dan disetujui oleh pemberi tugas, pengawas dan kontraktor sendiri.
Akan tetapi sering kali terjadi keterlambatan.
Selain itu perlu diperhatikan pula mengenai sarana prasana yang diperlukan
untuk mempermudah pekerjaan selama proyek berlangsung agar tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan terlebih apabila proyek yang sedang berlangsung
lebih dari satu dan berada di lokasi yang saling berdekatan seperti :
Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada
maupun terhadap urugan yang baru, Tanah urugan harus bersih dari sisa-
sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan pelapukan
dikemudian hari.
• Direksi Keet
Direksi keet diperlukan untuk mendukung proses kegiatan dan monitoring
pelaksanaan proyek juga digunakan sebagai pusat kegiatan di lapangan.
Peralatan yang diperlukan : Gergaji kayu, gergaji besi, ketam, ember aduk,
meteran, sekop, cangkul, stamper, cetok semen, sapu lidi, kuas, tang, kunci
inggris, obeng dan pensil.
Metode Pelaksanaan :
Adapun metode pekerjaan pemasangan pagar seng keliling lokasi proyek yaitu;
b. Metode Pekerjaan Struktur (Pondasi dan Struktur Atas, termasuk Konstruksi
Atap)
Tebal urugan yaitu setebal spesifikasi yang diminta dari lapisan atas
tanah urugan di lokasi dalam bangunan.
Tempat yang akan diurug harus bersih dari sampah dan sisa-sisa
material lain sebelum pekerjaan pengurugan dimulai.
Pasir atau tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus bersih
dari sampah dan sisa-sisa material lainnya seperti akar pohon, sisa
puing bangunan dan lainnya.
Hasil urugan dan pengerasan harus sesuai dengan gambar kerja, dan
material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang telah
ditentukan.
Tanah yang tidak dapat dipakai atau sisa harus dibuang keluar lokasi
pengurugan sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas, dengan
tanggung jawab penuh kontraktor
5. Pemancangan Tiang
Pemancangan tiang siap dilakukan setelah Pile terpasang dan posisi alat sudah berada
pada titik pemancangan. Berat penumbuk, tinggi jatuh, dll diperlihatkan pada tabel
dibawah
Pemancangan dihentikan jika telah mencapai tanah keras, indikasi jika pemancangan
sudah mencapai tanah keras adalah palu dari hammer sudah mental tinggi, biasanya
dalam tiap alat pancang sudah ada ukurannya, jika sudah pada posisi seperti itu maka
segera dilakukan pembacaan kalendering.
Pondasi telapak terbuat dari beton bertulang, yang langsung terhubung dengan struktur
di atasnya biasanya kolom ataupun tangga dan ramp.
Adapun metode pekerjaan pondasi tapak yaitu;
Gelar dan ratakan pasir urug dengan tebal sesuai spesifikasi dan
padatkan.
Rollag bata berfungsi sebagai pondasi dinding sederhana dan penahan urugan tanah untuk
peninggian level dari permukaan lantai agar tidak turun atau terkikis keluar.
Rollag bata dipasang dengan kedalaman sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut
tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan
acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan
ketentuan.
• Persyaratan Bahan
a. Semen
b. Agregat Kasar
c. Agregat Halus
- Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang
dihasilkan dari pemecah batu dan harus bersih dari
bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak
mengandung lebih dari 50% substansisubstansi yang
merusak beton.
e. Baja Tulangan
< 10 mm 7% 0,4 mm
CCTV harus dalam keadaan hidup 24 jam dan dalam keadaan merekam.
Titik CCTV untuk lokasi pekerjaan proyek dibuat fleksibel agar dapat
menyesuaikan dengan perkembangan pekerjaan proyek.
II. Pekerjaan Struktur Atas (Upper Structure)
1. Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi
dengan pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki,
kerangkakerangka dan outriggers.
3. Aerial Lifts, penopang untuk mengangkat seperti “Man Baskets” atau keranjang
manusia.
Jenis scaffolding yang dipakai tergantung pada jenis beban, jumlah beban yang harus
dipikul, dimana pada pelat konvensional yang sering dipakai adalah frame scaffolding.
Pasang U-Head
U-Head dipasang untuk diatasnya dapat dipasang perkuatan bekisting
Jika ketinggian slab tidak cukup ditopang dengan 1 tinggi frame, maka
dapat ditambahkan frame lagi di atasnya, disambung dengan joint pin.
Inspeksi
Cek kelengkapan setiap scaffolding yang datang ke proyek, dicek
kelengkapannya setiap komponennya.
Bekisting
Formwork atau bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton baik
ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting harus mampu
berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban
hidup dan peralatan kerja.
Persyaratan umum dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun
sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak
patah ketika menerima beban yang bekerja.
3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak
runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
Plywood/papan bekisting
Paku
Minyak Bekisting
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada pelat dan balok lantai;
Pembesian pada plat lantai harus berada di atas dudukan berupa beton
(bisanya disebut tahu beton)
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi kolom sesuai tipe ikatan, supaya
susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan perancah
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada pelat dan balok lantai;
Pembesian pada plat lantai harus berada di atas dudukan berupa beton
(bisanya disebut tahu beton)
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi kolom sesuai tipe ikatan, supaya
susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah penuangan beton sesuai dengan spesifikasi ke dalam
bekisting yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum pelaksanaan pengecoran dilakukan
inspeksi terlebih dahulu pekerjaan bekisting dan pembesian sesuai shop drawing.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran tangga yaitu sebagai
berikut:
• Alur pekerjaan
Material baja ringan yang digunakan ada 2 yaitu C chanel serta reng
- Galvalume (AZ100)
a. Pelapisan Zinc-Aluminium
b. Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
c. Kelas AZ100
d. Ketebalan pelapisan 100 gr/m²
e. Komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
- Multigrip ( MG )
Kekuatan Mekanikal
- Gaya geser satu baut 5,10 KN
- Gaya aksial 8,60 KN
- Gaya Torsi 6,90 KN
Persyaratan Pelaksanaan
- Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan
aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar
perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
- Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar
kerja.
- Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan
dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
- Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang
dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda
sesuai dengan desain sistem rangka atap.
- Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda.
- Pihak kontraktor bersedia menyediakan contoh genteng metal yang
akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi
baja ringan dapat memasang gording dengan jarak yang setepat
mungkin, dan penyediaan genteng metal tersebut sudah harus ada
pada saat kuda-kuda tiba dilokasi kegiatan.
pengukuran
Uji kebocoran
• Perapihan/Perbaikan Beton
Cacat beton yang paling sering terjadi dan selanjutnya dibahas antara lain sebagai berikut :
• Beton keropos
Proses Pemasangan dudukan karet & pengganjal kaca agar saat proses
sealant kaca tidak bergerak
Pemasangan Kaca
• Glassblock
Glass Block adalah bahan yang digunakan untuk menciptakan sistem pencahayaan alami
dari sinar matahari yang dimasukkan ke dalam ruangan. Bahan utama pembuatan glass
block adalah kaca. Ciri utama dari glass block meskipun terlihat bening, namun tidak
bersifat transparan. Sehingga ketika diaplikasikan di dalam ruang, bagian yang ada di
dalam ruangan tersebut tidak terlihat dari arah luar, sehingga menjadi perlindungan privacy
bagi penghuni.
Karena fungsi utama sebagai memberi cahaya alami, maka penggunaan glass block bisa
membuat pemakaian daya listrik bisa ditekan serendah mungkin. Dan proses pemasangan
glass block tidak terlalu sulit, konsepnya hampir sama dengan pemasangan bata atau roster
namun peletakannya memakai sistem berjajar dan dapat dilaksanakan bersamaan dengan
pasangan dinding.
• Roster
Secara fungsional, roster merupakan elemen sirkulasi udara atau penghawaan pada
bangunan. Pemasangan roster biasanya diletakkan di atas pintu atau jendela, supaya fungsi
roster sebagai ventilasi ruangan bisa lebih baik. Selain itu roster juga diaplikasikan sebagai
partisi eksterior berupa pagar seperti yang biasa diaplikasikan di taman atau pagar rumah.
Lebih jauh lagi karena roster umumnya memiliki motifmotif tertentu yang bila disusun
akan membentuk pola geometris tersendiri, pemakaian roster dalam dunia arsitektur
berkembang bukan hanya sebagai ventilasi, namun juga sebagai pembentuk aksen supaya
fasade bangunan lebih manis dan juga bisa diaplikasikan sebagai secondary skin pada
bangunan.
III. Pekerjaan Atap
1.2-12m.
• Pasangan Talang
Amplas
Obeng
Meteran
Gergaji
Mistar
Spidol
Material yang digunakan :
Plaster
Marking rencana elevasi dan posisi titik penggantung, buat garis sipatan
pada dinding & as sumbu ruangan.
Pasang penggantung dan rangka hollow tepi (Wall Angle) tepat pada
sipatan
Pasang panel gypsum pada rangka hollo yang sudah terpasang rata dan
lurus sesuai elevasi rencana. Perhatikan bahwa ujung panel gypsum
tepat berada pada as rangka, dan sambungan panel gypsum adalah
saling silang (staggered). Disarankan menggunakan screw gypsum type
“S”
Marking elevasi list plafond dan buat garis sipatan pada dinding
sesuai shop drawing.
V. Pekerjaan Pengecatan
• Pengecatan Dinding
Pengecatan dimulai dengan pembersihan permukaan dinding
dilanjutkan dengan pelapisan alkali resistance.
Setelah 1hari lapisi dgn wall filler/ plamur/ semen filler dgn memakai
kape
Setelah plamur kering diamplas sampai halus / untuk semua permukaan
• Pengecatan Plafond
Cek kerataan permukaan material plafond dgn jidar allumunium
Perapihan sambungan material plafond dengan compound dan
papertape
Ulangi 1-2 kali lagi sampai rata dan tidak membayang, diamkan hingga
mengering
VI. Pekerjaan Finishing dan Aksesoris
Dari masing-masing jenis bata , material perekatnya pun berbeda-beda, hal ini untuk
mendapatkan hasil terbaik perekat antar bata tersebut. Bahan material ini sudah terjual
dipasaran di toko-toko bangunan di sekitar kita.
Adapun urutan pelaksanaan pekerjaan pasangan data;
e. Pekerjaan Lantai
• Pemasangan keramik
• Pemasangan keramik selesai
• Pasangan Plint
• Bidang keramik lantai yang telah terpasang
• Bobok area pemasangan plint & skirting hingga ketinggian 10cm dari
lantai (sesuai marking) dan kedalaman yang ditentukan
• Pasang plint & skirting sesuai pola pada gambar dengan perekat spesi,
ratakan dengan palu karet
• Pekerjaan Screed
Screed adalah suatu lapisan bahan plester, untuk finishing kayu atau lainnya yang
ditempatkan pada permukaannya. Sebagai panduan untuk ketebalan yang tepat dari plester
atau beton yang akan diterapkan di area tersebut. Sebuah bagian yang sangat penting dari
konstruksi adalah screed. Tidak peduli apa yang sedang dibangun, pekerjaan screed
memainkan peran yang sangat penting dalam mencapai tampilan dan elevasi yang tepat
dari desain yang diinginkan. Dengan demikian, screeding merupakan bagian yang sangat
penting dalam setiap pekerjaan bangunan atau konstruksi.
• Instalasi Sanitary
a. Regulasi
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 03-6481-2000 tentang sistem plumbing.
SNI 03-7065-2005 tentang tata cara perencanaan sistem plumbing.
b. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan sanitary meliputi pengadaan dan pemasangan sanitary antara lain ;
Closet
Wastafel
Kran
Shower
Floor Drain
• Pekerjaan Waterproofing (liquid/cement base & membrane)
Waterproofing adalah bahan atau material yang dipergunakan dalam kontruksi untuk
melindungi permukaan untuk menolak atau menahan tembusnya air terhadap struktur yang
dilapisi. Dalam pelaksanaannya material yang digunakan untuk melindungi struktur akan
dilapisi dengan lembaran logam, membran, coating dan flash band self adhisive.
1. Sistem Membran . Adalah perlindungan dengan meggunakan membran atau lembaran
yang terbuat dari karet terhadap permukaan struktur . Dipergunakan untuk struktur
pelat atau atap beton. Lembaran membran di susun sesuai dengan keperluan seluruh
permukaan struktur yang akan dilindungi. Waterproofing dengan jenis membran terbuat
dari bahan monomer kimia, etilena, propilena yang dicampur dengan bahan karet.
2. Sistem Coating/ Liquid . Adalah perlindungan terhadap ketahanan air dengan
menggunakan bahan polimer berbentuk bahan cat untuk menutup permukaan struktur
yang dilindungi. Umumnya digunakan untuk perlindungan dinding, bak, tanki dan juga
dapat dipergunakan untuk perlindungan terhadap permukaan kayu. Untuk permukaan
luas dan perlindungan yang lebih kuat dapat menggabungkan dengan bahan polyester
pada permukaan yang dilindungi.
g.Pekerjaan MEP; air bersih, air kotor, air bekas, air hujan/buangan, sistem
penanggulangan kebakaran/hydrant
I. Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat
Pasang conduit dan inbow dos pada jalur marking yang telah dibuat.
Pasang kawat pancing, ikat dengan kabel dan tarik kawat pancing
tersebut. Setelah kabel masuk ke dalam jalur conduit, potong kabel
instalasi sesuai dengan kebutuhan.
Sambungkan instalasi kabel pada tee dos dan tutup sambungan tersebut
dengan las dop. Lalu tutup dengan tee dos. Lakukan test konektivitas
sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang telah terpasang.
Setelah hasil tes dinaytakan baik, pasang saklar dan stop kontak pada
lokasi yang telah disediakan saat proses finishing telah selesai.
Pasang pipa conduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat
dengan menggunakan klam berwarna yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
• Exhaust Fan
Pertama tentukan terlebih dahulu lokasi pemasangan exhaust sesuai
dengan gambar.
Gunakan bor listrik dan sekop yang ekstra panjang 1,9 cm untuk
mengebor lubang di langit-langit dimana exhaust tersbut akan
diletakkan.
• Kipas Angin
Pertama tentukan terlebih dahulu lokasi pemasangan kipas angin sesuai
dengan gambar.
• Cealing Fan
Pertama tentukan terlebih dahulu lokasi pemasangan cealing fan sesuai
dengan gambar.
• Penyambungan PLN
Kordinasikan dengan PLN setempat untuk melakukan permintaan penyambungan listrik
dengan daya sesuai dengan spesifikasi. Permintaan harus diajukan dari jauhjauh hari untuk
mengantisipasi jalur distribusi yang belum tersedia ke lokasi proyek.
Lakukan marking untuk jalur kabel tray sesuai dengan shop drawing.
Selanjutnya pasang kawat gantungan pada titik bor tersebut, lalu pasang
kabel tray satu per satu.
Pastikan kabel tray telah terpasang rapih dan sesuai dengan ketentuan
yang dipersyaratkan.
Dipasang pada ujung batang peninngi yang kuat dan berdiri kokoh dan
tegak lurus pada ketingian.
Sambungan pada bak kontrol harus menjamin suatu kontak yang baik
dan diusahakan agar dapat dibuka untuk keperluan pemeriksaan atau
pengetesan tahanan tanah.
Pentanahan, dengan tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 ohm dan
ditanamkan minimal 12 meter dan mencapai air tanah.
Sistem pembumian (grounding) bertujuan mengamankan peralatan
elektrik maupun elektronik serata gedung itu sendiri dari bahaya
kerusakan maupun kebakaran saat terjadi beban lebih. sistem
tersebut terdiri dari:
• Pekerjaan CCTV
Lakukan marking pada plat lantai untuk menentukan jalur konduit
yang akan digunakan sebagai jalur instalasi cctv.
Bor plat lantai untuk memasang klem pipa konduit dan pasang pipa
konduit pada klem tersebut.
Pasang peralatan utama seperti DVR, Monitor, dan lain lain sesuai
dengan yang dipersyaratkan pada ruang kontrol
Bor plat lantai tersebut dan pasang kelm untuk memasang pipa konduit
sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.
Masukkan kawat pancing dan ikat ujung kabel instalasi dengan kawat
pancing lalu tarik kawat pancing tersebut.
• Meteran Air
Lakukan pemasangan Reinforcement Clamp Saddle pada Pipa
Distribusi.
• Water Filter
Marking lokasi sand & carbon filter serta pompa
filter.
Pasang instalasi pemipaan ruang pompa Air. Pasang Pompa Air dan valve-
valvenya.
Pasang gantungan pipa sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.
• Tangki Air
Pastikan pondasi untuk alas tangki harus bersih, datar, rapat dan rata
(usahakan diatur dengan waterpass).
Tempat untuk membuat pondasi harus dalam kondisi padat dan stabil.
Usahakan untuk tidak menempatkan tangki air di atas instalasi pipa dan/atau
kabel tertimbun (untuk memudahkan bila suatu saat pipa atau kabel tersebut
akan diservis atau perawatan rutin).
Tenpat yang akn dipasang tangki sebaiknya terbebas dari lalu lintas atau
mobilitas sehingga seluruh peralatan yang berhubungan dengan tangki aman
dari gangguan.
ukuran ruang yang digali harus 300 mm lebih besar dari ukuran yang
direncanakan;
Untuk kebutuhan penimbunan tangki septiktank, 1/3 dari hasil galian dapat
dimanfaatkan untuk timbunan tersebut.
Pekerjaan lantai kerja dari beton tumbuk dengan kekuatan tekan minimal
175 kg/cm2.
Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah
tertinggi pada selokan drainase jalan tersebut.
Pemasangan grating dan grill cast iron biasa digunakan pada saluran air di
area terbuka seperti jalan raya dan stadion.
Selain itu komponen drainase ini memiliki konstruksi yang kokoh, sehingga
dapat berfungsi sebagai jalan penyeberangan.
Dalam pemasangan grill dan grating ini perlu memperhatikan beberapa hal
agar dapat berfungsi dengan baik.
Beton landasan grill dan grating (kanan dan kiri) harus rata atau sama tinggi.
Bagian bawah grill & grating menempel sempurna dengan landasan bawah.
Beton landasan bawah ini harus dibuat kokoh agar mampu menahan beban
grill/ grating, dan juga beban yang melewatinya.
Grill dan grating cast iron bagian atas harus dipasang rata dengan beton
samping.
Hal ini bertujuan agar beban yang melewatinya smooth (halus) dan tidak
terjadi goncangan pada grill dan grating.
Selain itu grill dan grating cast iron tidak dirancang untuk beban kejut
karena permukaan tidak rata, sehingga pemasangan bagian atas grating ini
harus benar-benar rata
2. Tinggi pemberian tanda pemasangan ialah 125 cm dari dasar lantai tepat di atas satu atau
kelompok APAR bersangkutan (jarak minimal APAR / Tabung Pemadam dengan laintai
minimal 15 cm).
3. Jarak penempatan APAR / Tabung Pemadam satu dengan lainnya ialah 15 meter atau
ditentukan lain oleh pegawai pengawas K3 atau Ahli K3.
4. Semua Tabung Pemadam / APAR sebaiknya berwarna merah.
Sedangkan Syarat Tanda Pemasangan APAR adalah sebagai berikut :
1. Segitiga sama sisi dengan warna dasar merah.
2. Ukuran tiap sisi 35 cm.
3. Tinggi huruf 3 cm berwarna putih.
4. Tinggi Tanda Panah 7.5 cm berwarna putih.
Lakukan persiapan lokasi meliputi pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi
tumpuan mesin bor, pembuatan bak lumpur, bak kontrol dan saluran untuk sirkulasi lumpur
bor, pasang casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor (apabila formasi lapisan
tanah paling atas yang akan dibor mudah runtuh), setting mesin bor beserta menara (rig),
setting pompa lumpur beserta selang-selangnya, penyedian air serta pengadukan lumpur bor
untuk sirkulasi pemboran.
Lakukan pemboran awal. Untuk pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil sampai
kedalaman yang dikehendaki.
Pemboran pilot hole dengan sistem bor putar (rotary drilling) yang disertai dengan sirkulasi
lumpur bor (mud flush) kedalam lubang bor, diameter pilot hole tergantung ukuran casing
yang dipasang.
Masukan sample lapisan tanah kedalam plastik kecil/kotak sample dan diberi nomor sesuai
dengan kedalamannya
Lakukan pembersihan lubang bor untuk memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter
konstruksi pipa casing dan saringan
(screen).
Tahap pekerjan reaming sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan
reaming cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi.
Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 4-6 inchi. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) serta masuknya
penyetoran kerikil pembalut (gravel pack)
Lakukan uji pemompaan untuk mengetahui kondisi akuifer, kapasitas serta kualitas sumur
dalam.
Catat data-data dalam uji pemompaan meliputi ; muka air tanah awal (pizometrikawal), debit
pemompaan, penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down), waktu sejak
dimulai pemompaan, kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan, waktu setelah
pompa dimatikan.
Lakukan uji pemompaan bertahap (step draw-doen test), dilakukan 3 step, masing-masing
selama 2 jam dengan variasi debit yang berbeda.
Lakukan uji pemompaan panjang, dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
Ambil sample air 3 kali pada saat uji pemompaan panjang, yaitu pada awal pemompaan,
pertengahan dan akhir pemompaan.