(KAK)
PAKET PEKERJAAN :
PENGAWASAN TEKNIS ………………………..
Bab I
Uraian Pendahuluan
2. MAKSUD DAN Kerangka Acuan Kerja ini Maksud pengadaan Penyedia jasa
TUJUAN konsultansi pekerjaan pengawasan teknis ini, adalah untuk :
a. Membantu Pelaksanaan Pembangunan/ Pemeliharaan Jalan
dan didalam melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan
pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh
Penyedia jasa konstruksi (Kontraktor), berhubung adanya
keterbatasan tenaga pelaksanaan kegiatan yang
bersangkutan, baik d ari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya.
5. SUMBER PENDANAAN Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang berasal dari
APBD Kabupate Kutai Timur Tahun Anggaran 2022, dengan nilai
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. …………….. (…………….).
7. DATA DASAR Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi
atau diperhatikan. Setiap pengadaan data dan informasi harus
diupayakan oleh Konsultan/Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan
menyediakan hasil identifikasi awal kebutuhan mendesak
Konsultan Pengawasan ……………..setelah diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja.
8. STANDAR TEKNIS Dalam kegiatan Supervisi seperti yang dimaksud pada KAK ini,
Konsultan Pengawas/Penyedia Jasa harus memperhatikan
persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus dilaksanakan
secara benar dan tuntas dan memberikan hasil yang telah
ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna
Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengendali Kegiatan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang
menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut
waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan
dengan profesionalisme dan tanggung-jawab yang tinggi
sebagai Konsultan Pengawas.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan
tugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan Pengawas
berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar,
pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain
ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
(Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar
perjanjiannya.
Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan
pengawasan pembangunan jalan menggunakan daftar
referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensi
dimaksud adalah :
1. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI 03-2850-
1992
2. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI
T-22- 1991-03
3. Standar Teknis no. 019/BM/2009 tentang Pengawasan
Teknis Pekerjaan Fisik
4. Pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton semen),
009/T/BNKT/1990
5. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen, SNI-1732-1989-F
6. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.
7. Keputusan Menteri PUPR No. 524/KPTS/M/2022
tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli
10. REFERENSI HUKUM Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi,
tetapi tidak terbatas pada :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
Perikatan);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
Bab III
Ruang Lingkup
11.RUANG LINGKUP 1. Lingkup kegiatan sekurang-kurangnya meliputi: Ruang lingkup
PENGADAAN/LOKASI pekerjaan pengawasan adalah pelaksanaan yang meliputi
DAN DATA FASILITAS pengendalian waktu, prosedur/metode pelaksanaan, volume
PENUNJANG dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan) sehingga
pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di
dalam Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan (pemborongan). Tugas
dan Tanggung jawab Konsultan : Membantu tugas Pejabat
Pembuat Komitmen dalam mengendalikan kegiatan lapangan
dan pengawasan Pelaksanaan untuk kelancaran dan
terpenuhinya syarat-syarat pelaksanaan :
2. Tahap Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan adalah:
Pekerjaan Persiapan lapangan.
Pelaksanaan setiap kegiatan dalam Spesifikasi Teknis
dan Gambar.
a. Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada
seperti gambar kerja, Spesifikasi Teknis, apabila
diperlukan dalam rangka sempurnanya hasil
pekerjaan, Konsultan dapat menyampaikan gambar¬-
gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan
kepada kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan
dengan pihak proyek.
b. Pelaksana Fisik (kontraktor) membuat usulan rencana
kerja secara tertulis, yang harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan dimulai.
Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk Kurva S,
Network Planning, Bar Chart Diagram dan rencana
lokasi kegiatan pekerjaan.
c. Konsultan Pengawas harus melakukan analisis
terhadap usulan rencana kerja sebelum memberikan
persetujuan. Analisis tersebut meliputi aspek tenaga
kerja, material atau bahan dan peralatan serta
aspeknya yang dinilai perlu.
d. Konsultan Pengawas memeriksa dan memberi
pendapat tentang rencana harian (Request) dan
jadwal pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang
efektif dan efisien.
e. Konsultan Pengawas dapat merevisi gambar desain
pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan
lapangan atas persetujuan bersama Direksi
Pekerjaan.
C. Tahap Pelaksanaan
1. Selama Pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawas
harus mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket
pekerjaan (work package) yang diusulkan oleh kontraktor.
Evaluasi dan penilaian meliputi urutan- urutan kerja,
metode kerja, rencana alokasi waktu, alokasi bahan/
material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.
2. Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya oleh
Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas memberikan
persetujuan rencana kerja pada butir 1) di atas.
3. Selanjutnya Konsultan Pengawas melakukan pengawasan
dan pengendalian agar paket yang sudah disetujui pada
butir (2) bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana, atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
4. Pengawasan dan pengendalian meliputi jumlah dan
kualitas material/bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk pengawasan
bahan/material harus dipahami karakteristik dan metode
pengawasan dan pengujiannya seperti tertuang di dalam
persyaratan bahan/material pada Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat pekerjaan pembangunan.
5. Konsultan Pengawas dapat menolak bahan/material,
peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
6. Bersama-sama Pelaksana Fisik (kontraktor) dan Direksi
(yang mewakili) / Tim pelaksana melakukan pengukuran
dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum didalam kontrak pelaksanaan fisik.
7. Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume
pekerjaan yang diperlukan untuk pembayaran dengan
menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh
Direksi / Tim pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) .
8. Melaporkan kepada Direksi / Tim pelaksana atas setiap
persoalan yang timbul dan potensial sehubungan dengan
kontrak dan memberikan pilihan/altematif cara
penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapat berupa
kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi,
kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi, dll.
9. Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau
perpanjangan waktu yang diajukan oleh Pelaksana Fisik
dan memberikan saran/pendapat kepada Direksi (Tim
pelaksana) / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
10. Melaksanakan pemeriksaan secara periodik terhadap
bahan-bahan bangunan yang digunakan oleh Pelaksana
Fisik, dan memberikan rekomendasi persetujuan bahan
bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan
teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.
11. Melakukan pemeriksaan dan memberikan
saran/pendapat atas pekerjaan Pelaksanaan Fisik yang
telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan
diterima oleh Direksi (Tim pelaksana) / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) guna menetapkan dimulainya masa
pemeliharaan.
12. Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan
atas kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa
pemeliharaan.
13. Mengadakan pengawasan atas ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
14. Membuat Laporan-laporan:
a. Laporan Bulanan,
b. Laporan/Album Gambar dan Dokumentasi,
15. Konsultan Pengawas menyiapkan sertifikat prestasi
pekerjaan yang diperlukan Kontraktor untuk mengajukan
permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk
penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus
didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang
diselenggarakan setiap akhir bulan antara Konsultan
Pengawas, Pelaksana Fisik dan Direksi Lapangan. Sertifikat
prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk pelaksanaan
pemeriksaan terakhir.
16. Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas
pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
17. Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dilapangan,
absensi personil konsultan (time sheet) disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
mengetahui/disetujui oleh Direksi Pekerjaan / Tim
pelaksana.
D. Organisasi Pelaksanaan
2.1 Struktur Organisasi Konsultan
Struktur organisasi konsultan terdiri dari Tim Desain dan
Tim Lapangan. Tim Desain bertugas melakukan konfirmasi
desain dan lainnya sesuai gambar serta perubahannya.
Sedangkan Tim Lapangan bertugas melakukan
pengawasan teknis pekerjaan fisik pembangunan
konstruksi . Kedua Tim ini dipimpin oleh Team Leader.
Tugas Tim Lapangan Tugas dan kewajiban Tim Lapangan
mencakup hal-hal sebagai berikut
Melaksanakan tugas peninjauan dan pengawasan
teknis, sehingga pelaksanaan fisik dapat diselesaikan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang telah
ditentukan dalam kontrak
Melakukan pemeriksaan dan investigasi atas masalah
khusus misalnya keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan serta membuat rekomendasi
pemecahannya
Melakukan monitoring, agar pelaksanaan sistem
pelaporan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan
dan standar isian yang telah ditentukan. Tingkat
kecermatan informasi, ketepatan dan waktu
distribusi pelaporan harus menjadi perhatian khusus
Konsultan.
Melakukan pengecekan secara cermat semua
pengukuran, perhitungan volume pekerjaan yang
akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga
semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume
dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-
menerus sehubungan dengan pengendalian mutu
dan volume pekerjaan. Konsultan harus
memberitahukan secara tertulis kepada Pelaksana
fisik atas adanya penyimpangan-penyimpangan dari
ketentuan persyaratan, baik mutu, volume, bahan,
pekerjaan dan
copy surat-surat pemberitahuan tersebut harus
disampaikan kepada Pemimpin Proyek dan diarsipkan
secara baik.
Melakukan Pengecekan dan persetujuan gambar-
gambar terlaksana (as built drawing) yang
menggambarkan secara rinci setiap bagian-bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pelaksana
Fisik
Membuat laporan-laporan dan tugas-tugas lainnya
yang dianggap perlu.
13. PERALATAN, MATERIAL Tidak ada fasilitas, peralatan dan material untuk pelaksanaan
PERSONIL DAN pekerjaan yang disediakan oleh Pengguna Jasa. Seluruh
FASILITAS DARI kebutuhan peralatan dan fasilitas dalam rangka pelaksanaan
PEJABAT PEMBUAT pekerjaan akan dialokasikan dalam kontrak pekerjaan.
KOMITMEN
Pengguna Jasa akan menetapkan Tim Teknis pekerjaan yang
akan bertugas mendampingi dan mengarahkan pelaksanaan
pekerjaan. Selain itu, Pengguna jasa juga akan menetapkan
Tim Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan dalam rangka
penilaian prestasi kerja Konsultan/Penyedia Jasa.
17. PERSYARATAN Penyedia Jasa yang melaksanakan kegiatan jasa konsultansi ini
PENYEDIA wajib memiliki kemampuan/kompetensi, dengan uraian sebagai
berikut :
a. Memenuhi persyaratan kualifikasi administrasi/memiliki legalitas
serta kualifikasi teknis.
Kualifikasi administrasi/legalitas :
1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha :
a. peserta yang berbadan usaha harus memiliki izin usaha di
bidang jasa konstruksi atau NIB;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi
Usaha Menengah serta disyaratkan Sub Klasifikasi Jasa
Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi RE 202
RE202 (KLBI 2017-70202), atau subklasifikasi Jasa Rekayasa
Pekerjaan Teknis Sipil Transportasi – RK003 (KLBI 2020-71102)
yang masih berlaku
2. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan
hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak (Tahun 2021)
3. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan pada
Kontrak;:
4. Menyetujui Pernyataan Pakta Integritas;
5. Menyutujui surat pernyataan peserta;
6. Dalam hal peserta melakukan Kemitraan harus mempunyai
perjanjian Kemitraan
Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan kualifikasi teknis sebagai berikut :
Nilai Ambang
No Uraian Evaluasi Kriteria Penilaian
Maksimum Batas
b. Tenaga Teknis :
Inspector, 1 (satu) Orang
Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya D III
Teknik Sipil yang dibuktikan dengan ijazah, dengan
pengalaman profesional dibidang supervisi pengawasan
jalan minimal 2 (dua) Tahun, melampirkan, Ijazah , CV
serta referensi.
Tugas dan tanggung jawab Inspektor adalah minimal
sebagai berikut :
Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan terhadap
keseluruhan pelaksanaan fisik di lapangan dengan Site
Engineer.
Menandatangani laporan kemajuan pekerjaan dan
laporan harian.
Menyusun dan menandatangani laporan.
c. Tenaga Pendukung :
Operator Komputer, 1 (satu) Orang
Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya
SMA/SMK/STM atau sederajat
Bab IV
Laporan
22. LAPORAN TRIWULAN Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan sebanyak
5 (lima) rangkap buku dan softcopy-nya. Isi laporan ini lebih
lengkap dari laporan kemajuan bulanan karena termasuk
ringkasan atau risalah mengenai variasi dan perintah perubahan
(change order) kontrak bila ada, risalah hasil pengendalian mutu,
status tuntutan-tuntutan kontraktor dan hal-hal lain yang
menyangkut isi kontrak pada periode laporan yang
bersangkutan.
23. LAPORAN AKHIR Pada akhir masa layanan jasa, konsultan harus menyerahkan
laporan akhir sebanyak 5 (lima) set dan softcopy-nya untuk
setiap paket fisik bersama-sama dengan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (asbuilt drawing) dan dilengkapi dengan
foto dokumentasi dan video proyek.
24. PRODUKSI DALAM NEGERI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.
25. PERSYARATAN KERJASAMA Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untukpelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
pelaksanaannya mengacu pada peraturan yang berlaku.
27. ALIH PENGETAHUAN Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa
harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka
alih pengetahuan kepada staf yang ditunjuk.
Bab VI
Lingkup Uraian Pekerjaan dan Identifikasi bahaya pekerjaan konstruksi
Bab VII
Penutup
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, peserta seleksi/konsultan memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan menyusun program kerja sebagai bahan
diskusi untuk menghasilkan Pedoman Penugasan.
Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan dari Pokja
Pemilihan selama proses seleksi, peserta seleksi/konsultan segera membuat Usulan Teknis dan
Biaya sesuai dengan KAK ini, dan disampaikan dalam bentuk penawaran administrasi, teknis
dan biaya sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen Pemilihan.
TTd
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,