Anda di halaman 1dari 20

KERANGKAACUANKERJA

(KAK)

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN


KEGIATAN PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN
SUB KEGIATAN PENGAWASAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN JALAN / JEMBATAN

PAKET PEKERJAAN :
PENGAWASAN TEKNIS ………………………..

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Timur


Provinsi Kalimantan Timur

SUMBER DANA APBD


TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

Bab I
Uraian Pendahuluan

1. LATAR BELAKANG Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Bidang Bina
Marga,bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan
Pemeliharaan/Pembangunan Jalan di Kabupaten Kutai Timur
Provinsi Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan oleh Penyedia
jasa konstruksi (kontraktor). Untuk menjamin pelaksanaan
pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu, biaya, volume
dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa
konstruksi, maka diperlukan adanya suatu team yang akan
bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu Kegiatan
Pembangunan/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan didalam
melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi kegiatan yang
sedang berlangsung. Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia
jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknis/supervisi.

Berdasarkan latar belakang di atas, serta dalam rangka kembali


mendukung pencapaian target laik fungsi jalan di tahun 2022,
maka diperlukan kegiatan jasa konsultan Pengawasan ……………..
sesuai dengan syarat, spesifikasi teknis dan gambar yang
direncanakan. Dalam rangka implementasi penataan di lapangan
maka telah disusun perencanaan teknis berupa DED (detail
engineering design) yang akan menjadi acuan pelaksanaan
pekerjaan infrastruktur sarana dan prasarana jalan.

Sebagai kelanjutan kegiatan Perencanaan Teknis tersebut, maka


pada Tahun 2022 kembali akan dilaksanakan kegiatan fisik
konstruksi infrastruktur . Pada prinsipnya setiap proses
pelaksanaan pembangunan fisik akan memerlukan tindakan
pengawasan. Sehingga proses pelaksanaannya dapat
berlangsung dengan spesifikasi teknis dan peraturan yang
berlaku dan mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan
yang mungkin terjadi. Tahap pelaksanaan konstruksi, secara
umum pekerjaan pengawasan, dimana pada pelaksanaan fisiknya
dilapangan akan ditugaskan pada pihak ketiga, yaitu Konsultan
Supervisi.

Konsultan Supervisi akan melakukan tahapan-tahapan


pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia
jasa pemborongan yang menyangkut aspek mutu, waktu dan
biaya. Disamping itu juga bertanggung jawab atas semua
kegiatan teknik yang dikerjakan oleh Kontraktor selama
pelaksanaan berlangsung.

2. MAKSUD DAN Kerangka Acuan Kerja ini Maksud pengadaan Penyedia jasa
TUJUAN konsultansi pekerjaan pengawasan teknis ini, adalah untuk :
a. Membantu Pelaksanaan Pembangunan/ Pemeliharaan Jalan
dan didalam melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan
pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh
Penyedia jasa konstruksi (Kontraktor), berhubung adanya
keterbatasan tenaga pelaksanaan kegiatan yang
bersangkutan, baik d ari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya.

b. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi


oleh Penyedia jasa konstruksi di lapangan dalam menerapkan
desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.

c. Memberi kepastian, jaminan dan bertanggung jawab kepada


Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia jasa konstruksi (kontraktor) sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum dalam
dokumen kontrak.

d. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat


perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi dilapangan.

Adapun tujuannya adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan


dilapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi
(tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat
waktu.

3. TARGET/SASARAN Sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

a. Teridentifikasikannya kendala atau masalah yang akan


timbul atau yang timbul selama masa pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat segera teratasi.

b. Tersusunnya hasil pengawasan terhadap Pelaksanaan


Pekerjaan …………….., yang sesuai dengan hasil Kegiatan
Perencanaan Teknis.

c. Terdokumentasikannya setiap tahapan kegiatan


Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan ……………yang
menggambarkan proses pembangunan dari awal kegiatan
sampai dengan akhir atas gambar pelaksanaan.

4. LOKASI PEKERJAAN Kabupaten Kutai Timur

5. SUMBER PENDANAAN Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang berasal dari
APBD Kabupate Kutai Timur Tahun Anggaran 2022, dengan nilai
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. …………….. (…………….).

6. NAMA DAN Nama PPK : ………………….., Pekerjaan ……………..Bidang


ORGANISASI PENGADAAN Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan
BARANG/JASA
Penataan Ruang Kabupaten Kutai Timur
Bab II
Data Penunjang

7. DATA DASAR Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi
atau diperhatikan. Setiap pengadaan data dan informasi harus
diupayakan oleh Konsultan/Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan
menyediakan hasil identifikasi awal kebutuhan mendesak
Konsultan Pengawasan ……………..setelah diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja.

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus


mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa /
Kuasa Pengguna Anggaran /Pejabat Pembuat Komitmen /
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan
konfirmasi mengenai konstruksi yang akan ditangani beserta
utilitasnya. Adapun data-data yang diperlukan sebelum
melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia
Barang/Jasa yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan
pembangunan.
b. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya
c. Data mengenai bahan/material maupun peralatan yang
digunakan sehingga dapat menentukan jenis konstruksi yang
akan ditangani.
d. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat
dipercaya.
e. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya
yang diperlukan dan dianggap penting

8. STANDAR TEKNIS Dalam kegiatan Supervisi seperti yang dimaksud pada KAK ini,
Konsultan Pengawas/Penyedia Jasa harus memperhatikan
persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus dilaksanakan
secara benar dan tuntas dan memberikan hasil yang telah
ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna
Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengendali Kegiatan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang
menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut
waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan
dengan profesionalisme dan tanggung-jawab yang tinggi
sebagai Konsultan Pengawas.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan
tugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan Pengawas
berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar,
pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain
ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
(Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar
perjanjiannya.
Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan
pengawasan pembangunan jalan menggunakan daftar
referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensi
dimaksud adalah :
1. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI 03-2850-
1992
2. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI
T-22- 1991-03
3. Standar Teknis no. 019/BM/2009 tentang Pengawasan
Teknis Pekerjaan Fisik
4. Pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton semen),
009/T/BNKT/1990
5. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen, SNI-1732-1989-F
6. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.
7. Keputusan Menteri PUPR No. 524/KPTS/M/2022
tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli

9. STUDI STUDI TERDAHULU ( Tidak ada )

10. REFERENSI HUKUM Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi,
tetapi tidak terbatas pada :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
Perikatan);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
Bab III
Ruang Lingkup
11.RUANG LINGKUP 1. Lingkup kegiatan sekurang-kurangnya meliputi: Ruang lingkup
PENGADAAN/LOKASI pekerjaan pengawasan adalah pelaksanaan yang meliputi
DAN DATA FASILITAS pengendalian waktu, prosedur/metode pelaksanaan, volume
PENUNJANG dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan) sehingga
pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di
dalam Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan (pemborongan). Tugas
dan Tanggung jawab Konsultan : Membantu tugas Pejabat
Pembuat Komitmen dalam mengendalikan kegiatan lapangan
dan pengawasan Pelaksanaan untuk kelancaran dan
terpenuhinya syarat-syarat pelaksanaan :

 Menyiapkan organisasi dan pengisian personil lapangan


(tenaga ahli dan tenaga pembantu) sesuai dengan kriteria
KAK untuk bisa melaksanakan fungsi manajemen proyek
secara efektif.
 Melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
secara terus-menerus melalui koordinasi yang meliputi
approval, disapproval dan koreksi terhadap pelaksanaan
pekerjaan kontraktor serta melalui mekanisme pelaporan
progress pekerjaan
 Penugasan Konsultan untuk pelaksanaan Pengawasan

A. Tugas Konsultan Supervisi


1. Menyiapkan format monitoring “jadwal Value, dan waktu
pelaksanaan dan memberikan masukan terhadap jadwal
pelaksanaan yang diajukan kontraktor.
2. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanan
pekerjaan tertentu terhadap aspek waktu, mutu dan
biaya agar sesuai dengan kontrak.
3. Melakukan pengecekan dan inspeksi kualitas dan
kuantitas pekerjaan.
4. Melakukan pengawasan tambahan
penyelidikan/penelitian lapangan (sesuai dengan
keperluan).
5. Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadwal
pengadaan, shop drawing jumlah bahan konstruksi dan
lain-lain yang diusulkan oleh kontraktor.
6. Memberikan saran dan petunjuk terhadap metode
pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan dan
membantu melakukan verifikasi kemajuan kontrak dan
pembayaran.
7. Melakukan inspeksi ke pabrik pembuat peralatan dan
bahan-bahan konstruksi (sesuai dengan keperluan bila
diperlukan).
8. Menyiapkan laporan-laporan inspeksi dan kegiatan
pengawasan.
9. Melakukan pengawasan dan persetujuan gambar
pelaksana (as built drawings) yang telah dibuat dan
diserahkan oleh kontraktor.

A. Aspek Khusus Pengawasan


Konsultan harus membuat revisi dan penyesuaian desain dari
waktu ke waktu pada saat diperlukan akibat dan adanya
perubahan lapangan karena dianggap desain yang ada over
construction sehingga mengakibatkan biaya terlalu tinggi.
1. Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai,
Konsultan Pengawas harus lebih dahulu memiliki,
memahami dan mempelajari Dokumen kontrak/lelang
pelaksanaan serta dokumen-dokumen lain yang terkait,
antara lain:
 Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan.
 Gambar Kerja, Spesifikasi Teknik Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan.
 Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan
fisik yang menjadi lingkup tugasnya.

2. Tahap Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan adalah:
 Pekerjaan Persiapan lapangan.
 Pelaksanaan setiap kegiatan dalam Spesifikasi Teknis
dan Gambar.
a. Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada
seperti gambar kerja, Spesifikasi Teknis, apabila
diperlukan dalam rangka sempurnanya hasil
pekerjaan, Konsultan dapat menyampaikan gambar¬-
gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan
kepada kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan
dengan pihak proyek.
b. Pelaksana Fisik (kontraktor) membuat usulan rencana
kerja secara tertulis, yang harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan dimulai.
Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk Kurva S,
Network Planning, Bar Chart Diagram dan rencana
lokasi kegiatan pekerjaan.
c. Konsultan Pengawas harus melakukan analisis
terhadap usulan rencana kerja sebelum memberikan
persetujuan. Analisis tersebut meliputi aspek tenaga
kerja, material atau bahan dan peralatan serta
aspeknya yang dinilai perlu.
d. Konsultan Pengawas memeriksa dan memberi
pendapat tentang rencana harian (Request) dan
jadwal pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang
efektif dan efisien.
e. Konsultan Pengawas dapat merevisi gambar desain
pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan
lapangan atas persetujuan bersama Direksi
Pekerjaan.

C. Tahap Pelaksanaan
1. Selama Pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawas
harus mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket
pekerjaan (work package) yang diusulkan oleh kontraktor.
Evaluasi dan penilaian meliputi urutan- urutan kerja,
metode kerja, rencana alokasi waktu, alokasi bahan/
material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.
2. Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya oleh
Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas memberikan
persetujuan rencana kerja pada butir 1) di atas.
3. Selanjutnya Konsultan Pengawas melakukan pengawasan
dan pengendalian agar paket yang sudah disetujui pada
butir (2) bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana, atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
4. Pengawasan dan pengendalian meliputi jumlah dan
kualitas material/bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk pengawasan
bahan/material harus dipahami karakteristik dan metode
pengawasan dan pengujiannya seperti tertuang di dalam
persyaratan bahan/material pada Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat pekerjaan pembangunan.
5. Konsultan Pengawas dapat menolak bahan/material,
peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
6. Bersama-sama Pelaksana Fisik (kontraktor) dan Direksi
(yang mewakili) / Tim pelaksana melakukan pengukuran
dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum didalam kontrak pelaksanaan fisik.
7. Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume
pekerjaan yang diperlukan untuk pembayaran dengan
menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh
Direksi / Tim pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) .
8. Melaporkan kepada Direksi / Tim pelaksana atas setiap
persoalan yang timbul dan potensial sehubungan dengan
kontrak dan memberikan pilihan/altematif cara
penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapat berupa
kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi,
kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi, dll.
9. Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau
perpanjangan waktu yang diajukan oleh Pelaksana Fisik
dan memberikan saran/pendapat kepada Direksi (Tim
pelaksana) / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
10. Melaksanakan pemeriksaan secara periodik terhadap
bahan-bahan bangunan yang digunakan oleh Pelaksana
Fisik, dan memberikan rekomendasi persetujuan bahan
bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan
teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.
11. Melakukan pemeriksaan dan memberikan
saran/pendapat atas pekerjaan Pelaksanaan Fisik yang
telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan
diterima oleh Direksi (Tim pelaksana) / Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) guna menetapkan dimulainya masa
pemeliharaan.
12. Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan
atas kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa
pemeliharaan.
13. Mengadakan pengawasan atas ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
14. Membuat Laporan-laporan:
a. Laporan Bulanan,
b. Laporan/Album Gambar dan Dokumentasi,
15. Konsultan Pengawas menyiapkan sertifikat prestasi
pekerjaan yang diperlukan Kontraktor untuk mengajukan
permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk
penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus
didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang
diselenggarakan setiap akhir bulan antara Konsultan
Pengawas, Pelaksana Fisik dan Direksi Lapangan. Sertifikat
prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) untuk pelaksanaan
pemeriksaan terakhir.
16. Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas
pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
17. Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dilapangan,
absensi personil konsultan (time sheet) disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
mengetahui/disetujui oleh Direksi Pekerjaan / Tim
pelaksana.

D. Organisasi Pelaksanaan
2.1 Struktur Organisasi Konsultan
Struktur organisasi konsultan terdiri dari Tim Desain dan
Tim Lapangan. Tim Desain bertugas melakukan konfirmasi
desain dan lainnya sesuai gambar serta perubahannya.
Sedangkan Tim Lapangan bertugas melakukan
pengawasan teknis pekerjaan fisik pembangunan
konstruksi . Kedua Tim ini dipimpin oleh Team Leader.
Tugas Tim Lapangan Tugas dan kewajiban Tim Lapangan
mencakup hal-hal sebagai berikut
 Melaksanakan tugas peninjauan dan pengawasan
teknis, sehingga pelaksanaan fisik dapat diselesaikan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang telah
ditentukan dalam kontrak
 Melakukan pemeriksaan dan investigasi atas masalah
khusus misalnya keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan serta membuat rekomendasi
pemecahannya
 Melakukan monitoring, agar pelaksanaan sistem
pelaporan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan
dan standar isian yang telah ditentukan. Tingkat
kecermatan informasi, ketepatan dan waktu
distribusi pelaporan harus menjadi perhatian khusus
Konsultan.
 Melakukan pengecekan secara cermat semua
pengukuran, perhitungan volume pekerjaan yang
akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga
semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume
dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
 Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-
menerus sehubungan dengan pengendalian mutu
dan volume pekerjaan. Konsultan harus
memberitahukan secara tertulis kepada Pelaksana
fisik atas adanya penyimpangan-penyimpangan dari
ketentuan persyaratan, baik mutu, volume, bahan,
pekerjaan dan
 copy surat-surat pemberitahuan tersebut harus
disampaikan kepada Pemimpin Proyek dan diarsipkan
secara baik.
 Melakukan Pengecekan dan persetujuan gambar-
gambar terlaksana (as built drawing) yang
menggambarkan secara rinci setiap bagian-bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pelaksana
Fisik
 Membuat laporan-laporan dan tugas-tugas lainnya
yang dianggap perlu.

2.2 Struktur Organisasi Konsultan


Jasa Konsultan (Kontrak dan Teknis) Konsultan
menyiapkan sistem pelaporan yang sistematis untuk
administrasi kontrak dan teknis, yang perlu disiapkan :
 Penyiapan laporan harian, mingguan, dan bulanan
pada status pekerjaan dan kualitas pekerjaan
 Penyiapan secara rutin dan laporan-laporan final
pada pelaksanaan pekerjaan.
 Penyiapan catatan pekerjaan tambah kurang,
amandemen kontrak dan spesifikasi rinci.

2.2.1. Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan


Selesai Pada bagian penyelesain pekerjaan dan
penyelesaian jadwal kontrak, operasi seluruh peralatan
akan diuji sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.
Setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan / Tim
pelaksana, Konsultan akan menyiapkan berita acara
pekerjaan selesai. Konsultan akan menyiapkan laporan
pekerjaan selesai yang meliputi, as built drawing,
spesifikasi, kuantitas material, peralatan yang
digunakan pada proyek, biaya masing-masing
komponen pekerjaan dan biaya penyelesaian aktual
dan termasuk juga berita acara pengujian pada
berbagai tahapan pekerjaan.

2.2.2. Pertemuan ( Rapat )


 Rapat Koordinasi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-
masalah yang timbul berkaitan dengan rencana
kerja pelaksanaan, sasaran proyek dan program
kerja. Rapat koordinasi ini akan dilaksanakan pada
awal pekerjaan, pada saat pekerjaan berlangsung
dan jika diperlukan akan dilakukan rapat dan khusus
terkait keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
(SCM). Rapat ini dihadiri oleh pihak Pemberi Tugas,
Konsultan Pengawas, PPK , Kontraktor, Supplier dan
pihak- pihak lain yang terkait dengan pekerjaan,
yang dilakukan minimal 1 bulan satu kali.
 Rapat Lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua
masalah teknis yang timbul dalam pelaksanaan
konstruksi di lapangan. Rapat ini dihadiri oleh
staf/wakil dari Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas
yang bertugas di lapangan, PPK, Kontraktor,
Supplier dan pihak- pihak lain yang terkait dengan
pekerjaan.
 Rapat Intern Konsultan Rapat ini akan dilaksanakan
secara rutin dengan melibatkan personil yang
terkait baik yang ada di kantor maupun lapangan.
Tujuan rapat ini adalah untuk mengevaluasi dan
mencari pemecahan atas
penyimpangan/perubahan dari perencanaan
semula yang mungkin terjadi di lapangan
menyangkut substansi bahan, metode pelaksanaan,
serta untuk melengkapi kekurangan detail
perencanaan.

12. KELUARAN Konsultan Supervisi/Pengawasan diminta menghasilkan


keluaran yang lengkap sesuai kebutuhan proyek. Kelancaran
proyek yang berhubungan dengan Supervisi/Pengawasan
sepenuhnya menjadi tanggungjawab Konsultan
Supervisi/Pengawasan. Selain hal tersebut hasil yang
diharapkan dari pelaksanaan peningkatan jalan adalah :
 Tersedianya Time Schedule lengkap dengan Curva “S”
sebagai pedoman dalam menilai kemajuan pelaksanaan
proyek, time schedulle dibuat dengan menggunakan
komputer sehingga jalur kritis dalam pelaksanaan
pembangunan dapat terlihat.
 Konsultan Supervisi/Pengawasan diwajibkan memberikan
Standar Prosedur Pengawasan Pelaksanaan Fisik di
lapangan kepada PPK pada tahapan persiapan
pelaksanaan pembangunan atau pada saat sebelum
melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan
(intergrated site supervision).
 Terawasinya pelaksanaan pembangunan yang
dilaksanakan oleh Kontraktor dari segi kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian prestasi pekerjaan sesuai jadwal
pelaksanaan proyek.
 Terawasinya pelaksanaan pembangunan beserta hasil
kerjanya dan terkendalinya waktu pelaksanaan proyek
sesuai jadwal dan biaya pembangunan sebagaimana
tertera dalam kontrak.
 Terisinya Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan
pembangunan fisik pada setiap harinya beserta
hambatan- hambatan yang timbul.
 Diterimanya laporan mingguan dan bulanan oleh PPK
Pengembangan Kawasan Permukiman di Satuan Kerja
Pengembangan Kawasan Permukiman dari Konsultan
Supervisi / Pengawasan mengenai kemajuan pelaksanaan
pembangunan, termasuk kendala yang terjadi dilapangan
berikut rekomendasi yang diusulkan, sebagai alternatif
pemecahan masalah. Diterimanya hasil rapat di lokasi
proyek, informasi tentang terjadinya penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan oleh pemborong/rekanan
yang sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaiki dan
informasi hal-hal lain yang terjadi di lokasi proyek.
 Terusulkannya rencana perubahan-perubahan serta
penyesuaian-penyesuaian pekerjaan di lapangan kepada
PPK, sehingga dapat terpecahkan persoalan-persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan.
 Terperiksa dan tertandatangani Berita Acara Bobot
pekerjaan yang diajukan oleh pemborong/rekanan sesuai
prestasi pekerjaan yang telah dicapai.
 Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi teknis di lokasi
proyek secara berkala (mingguan) dan esidentil sesuai
kebutuhan. Dengan hasil keputusan rapat yang tercatat
dalam Berita Acara rapat.
 Tercatatnya penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh pemborong/rekanan dalam Buku Harian
Lapangan (BHL) oleh Konsultan Pengawas.
 Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat-cacat
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
 Tersusunnya petunjuk pemeliharaan dan petunjuk
penggunaan pekerjaan yang tidak diselesaikan beserta
kelengkapannya.

13. PERALATAN, MATERIAL Tidak ada fasilitas, peralatan dan material untuk pelaksanaan
PERSONIL DAN pekerjaan yang disediakan oleh Pengguna Jasa. Seluruh
FASILITAS DARI kebutuhan peralatan dan fasilitas dalam rangka pelaksanaan
PEJABAT PEMBUAT pekerjaan akan dialokasikan dalam kontrak pekerjaan.
KOMITMEN
Pengguna Jasa akan menetapkan Tim Teknis pekerjaan yang
akan bertugas mendampingi dan mengarahkan pelaksanaan
pekerjaan. Selain itu, Pengguna jasa juga akan menetapkan
Tim Pemeriksa/Penerima Hasil Pekerjaan dalam rangka
penilaian prestasi kerja Konsultan/Penyedia Jasa.

14. PERALATAN DAN MATERIAL Konsultan/Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan


JASA PENYEDIA segala perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan
JASA pelaksanaan pekerjaan diantaranya Komputer, Kendaraan
KONSULTANSI Roda 2, dan APD (Alat Pelindung Diri) yang terdiri dari Helm
Safety, Kacamata Safety, Sepatu Safety, Masker Safety, Rompi
Safety

15. LINGKUP KEWENANGAN Konsultan/Penyedia Jasa bertanggung jawab secara


PENYEDIA JASA profesional atas hasil pekerjaan yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Dalam hal
ini pekerjaan yang dilaksanakan harus bisa
dipertanggungjawabkan secara teknis dan administratif,
sehingga dalam melaksanakan tugasnya dan
tanggungjawabnya harus mengacu pada standar, pedoman
(baik teknis maupun non teknis), dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku (baik tingkat pusat maupun daerah) secara
profesional. Secara umum tanggung jawab
Konsultan/Penyedia Jasa antara lain namun tidak terbatas
pada:
a. Penanggungjawab program adalah Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai
Timur
b. Penanggung jawab kegiatan adalah PPK Konsultan
Pengawasan …………………………
c. Untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
penanggungjawab akan membentuk Tim Teknis/Tim
Pemeriksa dan Penerima Pekerjaan.
d. Tanggungjawab profesional tidak hanya Konsultan
sebagai suatu Perusahaan tetapi juga bagi para tenaga
ahli profesional yang terlibat.

16. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan tugas Konsultan Supervisi


PENYELESAIAN Penyelesaian Pekerjaan Pengawasan ……………..ini adalah
PEKERJAAN
selama 480 (Empat Ratus Delapan Puluh) hari kalender atau
16 (enam belas) bulan.

17. PERSYARATAN Penyedia Jasa yang melaksanakan kegiatan jasa konsultansi ini
PENYEDIA wajib memiliki kemampuan/kompetensi, dengan uraian sebagai
berikut :
a. Memenuhi persyaratan kualifikasi administrasi/memiliki legalitas
serta kualifikasi teknis.
Kualifikasi administrasi/legalitas :
1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha :
a. peserta yang berbadan usaha harus memiliki izin usaha di
bidang jasa konstruksi atau NIB;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi
Usaha Menengah serta disyaratkan Sub Klasifikasi Jasa
Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi RE 202
RE202 (KLBI 2017-70202), atau subklasifikasi Jasa Rekayasa
Pekerjaan Teknis Sipil Transportasi – RK003 (KLBI 2020-71102)
yang masih berlaku
2. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan
hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak (Tahun 2021)
3. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan pada
Kontrak;:
4. Menyetujui Pernyataan Pakta Integritas;
5. Menyutujui surat pernyataan peserta;
6. Dalam hal peserta melakukan Kemitraan harus mempunyai
perjanjian Kemitraan
Penyedia Jasa yang melaksanakan pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan kualifikasi teknis sebagai berikut :
Nilai Ambang
No Uraian Evaluasi Kriteria Penilaian
Maksimum Batas

1 Unsur Pengalaman Perusahaan 100 60


a. Pekerjaan di bidang Jasa 20 Jumlah Pengalaman:
Konsultansi Konstruksi 1) ≥ 4 kali diberikan
paling kurang 1 (satu) nilai 20
pekerjaan dalam kurun 2) 3 kali diberikan
waktu 4 (empat) tahun nilai 15
terakhir baik di lingkungan 3) 2 kali diberikan
pemerintah maupun swasta, nilai 10
termasuk pengalaman 4) 1 kali diberikan
subkontrak kecuali bagi nilai 5
Penyedia yang baru berdiri 5) Tidak memiliki
kurang dari 3 (tiga) tahun pengalaman
diberikan nilai 0
b. memiliki pengalaman 40 30 Jumlah Pengalaman:
mengerjakan pekerjaan 1) ≥ 10 kali diberikan
sejenis: nilai 40
1) untuk pekerjaan 2) 6-9 kali diberikan
Usaha Kecil nilai 30
berdasarkan 3) 3-5 kali diberikan
subklasifikasi; nilai 20
4) 1-2 kali diberikan
nilai 10
5) Tidak memiliki
pengalaman
diberikan nilai 0
c. Pengalaman mengerjakan 40 30 Jumlah Pengalaman:
pekerjaan sejenis dalam 1) ≥ 10 kali diberikan
waktu 10 (sepuluh) tahun nilai 40
terakhir. 2) 6-9 kali diberikan
nilai 30
3) 3-5 kali diberikan
nilai 20
4) 1-2 kali diberikan
nilai 10
5) Tidak memiliki
pengalaman
diberikan nilai 0
Peserta dinyatakan
lulus evaluasi teknis
Jumlah Nilai 100 60 apabila nilai masing-
masing unsur di atas
ambang batas.

18. PERSONIL Kualifikasi masing-masing Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang


adalah sebagai berikut:
a. Tenaga Ahli :
Site Engineer / Ahli Jalan Madya, 1 (satu) Orang
Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya sarjana
teknik sipil yang dibuktikan dengan ijazah Sarjana S1
Teknik Sipil, dengan pengalaman profesional dibidang
supervisi pengawasan jalan minimal 5 (Lima) Tahun,
melampirkan SKA Ahli Teknik Jalan Muda, Ijazah S1 Teknik
Sipil, KTP, NPWP, dan CV serta referensi.
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim/Site Engineer adalah
minimal sebagai berikut :
 Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan terhadap
keseluruhan pelaksanaan fisik di lapangan.
 Mengkaji ulang (review) terhadap gambar kerja (shop
drawings).
 Menandatangani laporan kemajuan pekerjaan.
 Menyusun dan menandatangani laporan.
 Penugasan Site Engineer adalah untuk 1 orang selama
16 bulan (16 OB)

Chief Inspector / Ahli Jalan Muda, 1 (satu) Orang


Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya sarjana
teknik sipil yang dibuktikan dengan ijazah Sarjana S1
Teknik Sipil, dengan pengalaman profesional dibidang
supervisi pengawasan jalan minimal 2 (Dua) Tahun,
melampirkan SKA Ahli Teknik Jalan Muda, Ijazah S1 Teknik
Sipil, KTP, NPWP, dan CV serta referensi.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector adalah minimal
sebagai berikut :
 Melakukan pengawasan di lapangan secara terus
menerus pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang
sedang dilaksanakan.
 Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan
dan memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan
kuantitas dan sertifikat pembayaran serta menjamin
bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar
dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen
Kontrak.
 Melakukan pengawasan dilapangan secara terus
menerus terhadap semua pekerjaan harian (daywork),
termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harian
tersebut.
 Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh
Kontraktor dan evaluasi hasil pekerjaan (performa
pekerjaan) dilapangan

HSE / Ahli K3 Konstruksi Muda, 1 (satu) Orang


Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya sarjana
teknik sipil yang dibuktikan dengan ijazah Sarjana S1
Semua jurusan, dengan pengalaman profesional dibidang
supervisi pengawasan jalan sebagai HSE/Ahli K3 Konstruksi
minimal 1 (satu) Tahun, melampirkan SKA K3 Konstruksi
Muda, Ijazah S1 Semua jurusan, KTP, NPWP, dan CV serta
referensi.

Tugas dan tanggung jawab Ahli K3 Konstruksi adalah


minimal sebagai berikut :
 Mengevaluasi Progran K3 Konstruksi.
 Melakukan sosialiasi, penerapatan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi
kerja K3
 Melakukan evauasi dan membuat laporan penerapan
SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
 Mengevaluasi penanganan keelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.

b. Tenaga Teknis :
Inspector, 1 (satu) Orang
Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya D III
Teknik Sipil yang dibuktikan dengan ijazah, dengan
pengalaman profesional dibidang supervisi pengawasan
jalan minimal 2 (dua) Tahun, melampirkan, Ijazah , CV
serta referensi.
Tugas dan tanggung jawab Inspektor adalah minimal
sebagai berikut :
 Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan terhadap
keseluruhan pelaksanaan fisik di lapangan dengan Site
Engineer.
 Menandatangani laporan kemajuan pekerjaan dan
laporan harian.
 Menyusun dan menandatangani laporan.

Surveyor, 1 ( satu ) Orang


Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya
SMA/SMK/STM atau sederajat yang dibuktikan dengan
ijazah, dengan pengalaman profesional dibidang supervisi
pengawasan jalan minimal 1 (Satu) Tahun, melampirkan,
Ijazah , CV serta referensi.

c. Tenaga Pendukung :
Operator Komputer, 1 (satu) Orang
Disyaratkan berpendidikan sekurang-kurangnya
SMA/SMK/STM atau sederajat

20. JADUAL TAHAPAN Kegiatan Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Kab.Kutai


PELAKSAANAAN Timur , memerlukan tahapan-tahapan pekerjaan yang
PEKERJAAN harus dilakukan oleh penyedia jasa dimulai dari kegiatan
koordinasi/persiapan, pengawasan teknis serta pelaporan .
a. Koordinasi / Persiapan :
Kegiatan persiapan meliputi : mengkoordinir
penyelesaian seluruh pekerjaan, persiapan administrasi,
mobilisasi/demobilisasi personil, peralatan maupun
bahan yang diperlukan, melakukan koordinasi dengan
instansi terkait, melakukan rapat-rapat koordinasi di
lapangan, membuat laporan pendahuluan, laporan
kemajuan pekerjaan, menyusun laporan akhir serta
laporan – laporan lainnya.
b. Pengawasan Teknis :
1. Pengendalian waktu secara efektif dan efesien dalam
melaksanakan tahapan pekerjaan;
2. Pengendalian mutu guna menjamin pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan syarat umum kontrak dan
spesifikasi;
3. Pengendalian volume menyangkut : volume pekerjaan,
volume bahan dan pengukuran pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam dokumen kontrak;
4. Pengelolaan administrasi pelaksanaan kegiatan,
meliputi antara lain : administrasi personil, keuangan,
teknis dan laporan sehingga segala sesuatu dapat
direkam dan dicatat serta disimpan demi pelaksanaan
kegiatan yang efektif, efesien dan tertib.
c. Pelaporan dan Evaluasi :
Pelaporan merupakan sarana untuk mengevaluasi
proses pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari laporan
pendahuluan, laporan bulanan, laporan teknis, laporan
triwulan, dan laporan akhir yang disertai catatan hasil
evaluasinya

Bab IV
Laporan

21. LAPORAN BULANAN Laporan Bulanan memuat:


(TERMASUK 1. Laporan Mingguan Pada setiap awal minggu berikutnya
DIDALAMNYA sesudah minggu berjalan, Konsultan Pengawas harus
LAPORAN menyiapkan dan menyerahkan kepada Pejabat Pembuat
MINGGUAN)
Komitmen 1 (satu) rangkap laporan mingguan yang memuat
tentang kemajuan pelaksanaan fisik, rekapitulasi bahan,
rekapitulasi tenaga kerja, rekapitulasi peralatan, rekapitulasi
monitoring cuaca dan penyimpangan-penyimpangan
ataupun persoalan- persoalan yang terjadi. Bahan laporan
mingguan diperoleh dari laporan harian Kontraktor
Pelaksana.
2. Kemajuan Pekerjaan Fisik
3. Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan
4. Masalah dan Upaya Penyelesaian
5. Kumpulan Berita Acara Lapangan
6. Foto Pelaksanaan Pekerjaan
7. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian
lapangan)
8. Laporan mingguan/bobot mingguan
9. Administrasi kegiatan, antara lain:
i. Berita Acara perubahan pekerjaan tambah dan kurang
(bila ada), termasuk menyiapkan usulan addendum
kontrak dan analisa perubahan pekerjaan tambah
kurang.
ii. Berita Acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada)
termasuk menyiapkan usulan addendum kontrak.
iii. Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah dicapai
berkaitan dengan rencana tagihan/penarikan termin
(Progress).
iv. Revisi Schedule (bila ada) dan network planning.
v. Quality Control antara lain:
1. Hasil uitzet
2. Check dimensi
3. Test material (beton, besi beton, batu dll)
4. Test material timbunan dan pemadatan (bila ada)
5. Test Mutu Beton (bila ada)
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: setiap akhir
bulan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22. LAPORAN TRIWULAN Laporan ini dibuat secara berkala setiap akhir triwulan sebanyak
5 (lima) rangkap buku dan softcopy-nya. Isi laporan ini lebih
lengkap dari laporan kemajuan bulanan karena termasuk
ringkasan atau risalah mengenai variasi dan perintah perubahan
(change order) kontrak bila ada, risalah hasil pengendalian mutu,
status tuntutan-tuntutan kontraktor dan hal-hal lain yang
menyangkut isi kontrak pada periode laporan yang
bersangkutan.

23. LAPORAN AKHIR Pada akhir masa layanan jasa, konsultan harus menyerahkan
laporan akhir sebanyak 5 (lima) set dan softcopy-nya untuk
setiap paket fisik bersama-sama dengan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (asbuilt drawing) dan dilengkapi dengan
foto dokumentasi dan video proyek.

Kalkir gambar tersebut dan negatif film/digital film serta


cetakannya akan dikirim ke instansi yang diberi tugas untuk
menyimpan dan memelihara dan bila diperlukan sewaktu-waktu
dapat dipinjam.

Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara


ringkas dan jelas mengenai metoda pelaksanaan konstruksi,
realisasi biaya pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak
yang terjadi, lokasi-lokasi sumber material dan hasil pengujian
mutu pekerjaan,personil konsultan dan kontraktor yang terlibat,
pelaksanaan pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan,
rekomendasi tentang cara pemeliharaan dikemudian hari dan
segala permasalahan yang kemungkinan besar akan timbul pada
pekerjaan yang baru saja dilaksanakan, serta saran-saran tentang
perbaikan yang perlu dilakukan pada Kegiatan
Pembangunan/Pemeliharaan Jalan berikutnya untuk pekerjaan
yang serupa/sejenis yang akan ditangani oleh Bidang Bina Marga.
Bab V
Hal-Hal Lain

24. PRODUKSI DALAM NEGERI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

25. PERSYARATAN KERJASAMA Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untukpelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
pelaksanaannya mengacu pada peraturan yang berlaku.

26. PEDOMAN PENGUMPULAN Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data


DATA LAPANGAN lapangan sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi
yang berlaku di bidang/layanan pekerjaan konsultan.

27. ALIH PENGETAHUAN Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa
harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar
terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka
alih pengetahuan kepada staf yang ditunjuk.

Bab VI
Lingkup Uraian Pekerjaan dan Identifikasi bahaya pekerjaan konstruksi

28. Penetapan Resiko : Sedang

Bab VII
Penutup

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, peserta seleksi/konsultan memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan menyusun program kerja sebagai bahan
diskusi untuk menghasilkan Pedoman Penugasan.

Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan dari Pokja
Pemilihan selama proses seleksi, peserta seleksi/konsultan segera membuat Usulan Teknis dan
Biaya sesuai dengan KAK ini, dan disampaikan dalam bentuk penawaran administrasi, teknis
dan biaya sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen Pemilihan.

Sangatta, September 2022


Disusun dan ditetapkan Oleh
Pejabat Pembuat Komitmen

TTd
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,


,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Anda mungkin juga menyukai