1. Latar Belakang Untuk menjamin terpenuhinya kualitas, kuantitas, waktu dan biaya sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak pekerjaan konstruksi, maka diperlukan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara terus menerus.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan penyedia jasa yang
ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis.
2. Maksud Dan Untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak
Tujuan meliputi terjaminnya kualitas, kuantitas, ketepatan waktu dan tepat
pembayaran,
Tujuan dari pengawasan ini memberikan bantuan teknis dan administratif
pada PPK
-
3. Sasaran Sasaran dari pekerjaan pengawasan ini adalah :
a. Terlaksananya pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi
yang tertuang dalam Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi baik dari segi
kuantitas maupun kualitas;
b. Tercapainya tertib administrasi pada proses pelaksanaan konstruksi;
c. Terselesaikannya pekerjaan konstruksi pada waktu yang direncanakan
sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi
.
6. Nama Dan Bidang Bina Marga DPUP-ESDM DIY Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
Organisasi (PPK)
Pejabat
Pembuat
Komitmen
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar Penyedia Jasa harus mencari sendiri data dan informasi yang dibutuhkan
selain data dan informasi yang diberikan oleh PPK saat konsultasi
pelaksanaan pekerjaan, serta harus memeriksa kebenaran data dan
informasi yang didapat. Kesalahan informasi yang menyebabkan
terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis
menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.
8. Standar Teknis Sesuai dengan ketentuan yang berlaku
11. Lingkup Kerangka Acuan Kerja ini harus dipahami dan merupakan dokumen
Kegiatan yang saling mendukung dengan dokumen kontrak pekerjaan fisik.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan membantu dalam
melaksanakan identifikasi setiap persoalan yang mungkin terjadi di
lapangan sehubungan aktifitas kontraktor dan membuat rekomendasi
untuk memecahkan persoalan tersebut.
Ruang Lingkup kegiatan/pekerjaan konsultan pengawasan teknis
adalah pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan dan selama
pelaksanaan fisik, meliputi fungsi administratif dan fungsi pengawasan
(supervisor) itu sendiri, yang secara garis besar antara lain adalah :
Pengawasan dan Pengendalian teknis, mutu, volume, waktu, biaya.
Pengendalian atas proses koordinasi terkait.
Pengendalian administrasi kegiatan/pekerjaan.
Evaluasi rencana kegiatan/pekerjaan.
Pelaporan.
Layanan Konsultan Pengawas dimulai dari Pre construction stage-
Mobilisation stage-Construction stage-Provisional Hand Over.
Konsultan Pengawas yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan
jasa-jasanya semaksimal mungkin pada setiap tahapan proses
pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang
baik dan memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan dan
dipertanggung jawabkan.
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan ini Melaksanakan pengawasan meliputi fungsi
adminstrasi teknis dan fungsi pengawasan teknis untuk pekerjaan
Pengawasan Pembangunan Jalan dan Jembatan Tawang – Ngalang
Segmen 2 dan 3 sepanjang 2,83 KM.
Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi:
1) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya dalam mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
dengan desain, gambar rencana, spesifikasi, persyaratan dan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Dokumen kontrak serta
jadwal waktu yang telah ditetapkan.
2) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam memahami dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak, terutama sehubungan dengan kewajiban dan
tugas kontraktor.
3) Mengadakan komunikasi dan surat-menyurat, membuat
memorandum atas pekerjaan konstruksi.
4) Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan
secara terinci untuk mendukung peninjauan desain (review design),
menyusun perhitungan desain, membuat gambar disain dan
menyiapkan perintah kepada kontraktor sehingga perubahan
desain tersebut dapat dilaksanakan.
5) Membuat dokumentasi hasil-hasil test dan pelaksanaan pekerjaan
berupa foto-foto yang dibuat sebelum pekerjaan berlangsung
(mulai), sedang berjalan dan pekerjaan selesai serta kejadian-
kejadian di lapangan lainnya.
6) Melaksanakan pegecekan secara cermat semua pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar
pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan
volume dan pembayaran didasarkan ketentuan yang tercantum
dalam Dokumen kontrak.
7) Memberikan nasihat mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan
(“claim”), serta menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan
Addendum, sehingga perubahan-perubahan kontrak yang
diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan tetap
mempertimbangkan semua aspek yang ada.
8) Melaksanakan pemeriksaan dan mengawasi pelaksanaan tes-
tes/pengujian terhadap bahan-bahan yang digunakan dan mutu
hasil pekerjaan, serta menjamin bahwa konstruksi/hasil pekerjaan
kontraktor telah memenuhi syarat.
9) Meninjau pengadaan personil dan peralatan kontraktor sesuai
dengan kebutuhan persyaratan.
10) Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan,
serta mengesahkan dan menandatangani ”Monthly Certificate
(MC)”, pembayaran termijn dan pembayaran akhir kepada
kontraktor apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan telah
memenuhi semua ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis
kepada kontraktor atas penyimpangan-penyimpangan dari
ketentuan dan persyaratan, baik mutu, volume, bahan dan hasil
pekerjaan, dan copy dari surat-surat pemberitahuan tersebut harus
disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan diarsipkan
secara baik.
11) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam mendapatkan data
lapangan selengkap-lengkapnya.
12) Melaporkan dan mengkonsultasikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen semua masalah sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta
usaha-usaha penangulangan dan tindak turun tangan yang
diperlukan serta pemecahannnya.
13) Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar
terlaksana (“Asbuilt drawing”) yang menggambarkan secara
terperinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
kontraktor, serta membantu kontraktor meneruskan gambar-
gambar terlaksana tersebut kepada Kepala Dinas PUPESDM DIY.
14) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan
“Provisional Hand Over (PHO)”, terutama dalam menyusun daftar
kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.
15) Bekerjasama dengan Direksi Lapangan dalam memecahkan
permasalahan teknis, perhitungan volume, pembayaran dan
administrasi kegiatan/pekerjaan.
16) Menyiapkan dan menyampaikan laporan, masalah-masalah yang
ditemui di lapangan dan progress fisik pekerjaan secara berkala,
serta membantu kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan maupun penyelesaian administrasi kegiatan/pekerjaan.
Kewajiban tersebut diatas harus tetap berkaitan erat dengan wewenang
Direksi baik di kantor maupun di lapangan berdasarkan kontrak.
12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
kualitas/mutu dan kuantitas pekerjaan fisik konstruksi sesuai dengan yang
direncanakan dan diharapkan serta tepat waktu, sehingga tujuan dari
dilaksanakannya pekerjaan fisik dapat tercapai sacara optimal
14. Peralatan Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan
Dan Material standar pengawasan teknis jalan dan jembatan.
Dari Penyedia
Jasa
Konsultansi
15. Lingkup Konsultan harus bekerja sama sepenuhnya dengan Pejabat Pembuat
Kewenangan Komitmen, dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian pada
Penyedia pelaksanaan kegiatan fisik konstruksi secara professional dan dengan
Jasa penuh tanggung jawab sesuai kebijakan dan ketentuan serta peraturan
yang telah ditetapkan DPUP - ESDM DIY. Dalam pelaksanaannnya,
konsultan harus membentuk tim dan organisasi yang mempunyai tugas
dalam jasa pelayanan Pengawasan Teknis
16. Jangka Jangka waktu pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi pengawasan teknik
Waktu ini adalah 300 ( Tiga Ratus ) hari bersamaan dengan masa pelaksanaan
Penyelesaian pekerjaan fisik konstruksi.
Kegiatan
17. Tenaga Ahli Kebutuhan Personil (Orang Bulan) untuk jasa konsultansi pengawasan
teknik ini adalah sebagai berikut:
Kualifikasi Jumlah
Orang
Bulan
No Posisi
Tingkat Juru Keah Pengal
Pendidi -san -lian -aman
-kan
A Profesional Staff / Tenaga Ahli
S1 T. Sipil Ahli 11 Tahun
1 Team Leader Teknik 10 OB
Jl /Jbt
S1 T. Sipil Ahli 10 Tahun
Supervision
2 Teknik 20 OB
Engineer
Jl /Jbt
S1 T. Sipil Ahli 9 Tahun
Quantity
3 Teknik 20 OB
Engineer
Jl /Jbt
S1 T. Sipil Ahli 9 Tahun
4 Quality Engineer Teknik 20 OB
Jl /Jbt
S1 - Ahli 3 Tahun
5 Ahli K3 Muda 10 OB
K3
B Sub Profesional Staff / Teknisi
D3 T. Sipil - 5 Tahun
1 Inspector 60 OB
D3/S1 - - -
1 Administrator 20 OB
Operator D3/S1 - - -
2 20 OB
Komputer
Juru D3/S1 T.Sipil/T.Geologi - 1 Tahun
3 Gambar/Operator 20 OB
Autocad
a. Team Leader
(Ahli Madya) (1 orang)
Team Leader (Ahli Madya) disyaratkan seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi negeri
atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi,
berpengalaman secara profesional dalam pekerjaan pengawasan
teknis pelaksanaan fisik konstruksi jalan dan/atau jembatan, serta
berpengalaman dalam mengkoordinasikan pekerjaan dan pernah
menjadi pemimpin tim/profesional staff pada pekerjaan yang
serupa/sejenis, sekurang-kurangnya berpengalaman efektif 11
(Sebelas) tahun setelah lulus S1 dan harus mempunyai Sertifikat
Ahli Teknik Jalan/ Jembatan yang masih berlaku yang dikeluarkan
oleh organisasi profesi Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh
lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) serta memiliki
dan melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Team Leader merupakan penanggungjawab utama dalam pekerjaan
penyiapan rekayasa lapangan dan evaluasi design serta penyiapan
addendum akibat rekayasa lapangan tersebut selama mobilisasi
pekerjaan fisik
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai dan bertanggungjawab terutama atas pengendalian seluruh
pelakasanaan pengawasan pekerjaan berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak
Team Leader akan berkedudukan di tempat yang berdekatan dengan
tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan/atau di tempat
yang akan ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Team Leader
harus berada ditempat kedudukan selama pekerjaan berlangsung dan
tidak diperkenankan untuk melaksanakan tugas lain diluar tugas
pengawasan yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja selama masa
Kontrak.
b. Supervision Engineer
(Ahli Madya) (2 orang)
Supervision Engineer (Ahli Madya) disyaratkan seorang Sarjana
Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan perguruan
tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi,
berpengalaman secara profesionall dalam pekerjaan pengawasan
teknis pelaksanaan fisik konstruksi jalan dan/atau jembatan, serta
berpengalaman dalam mengkoordinasikan pekerjaan dan pernah
menjadi pemimpin tim/profesional staff pada pekerjaan yang
serupa/sejenis, sekurang-kurangnya berpengalaman efektif 10
(Sepuluh) tahun setelah lulus S1 dan harus mempunyai Sertifikat
Ahli Teknik Jalan/ Jembatan yang masih berlaku yang dikeluarkan
oleh organisasi profesi Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh
lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) serta memiliki
dan melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Supervision Engineer merupakan penanggungjawab di wilayah
kerjanya, pada Pembangunan Jalan dan Jembatan Tawang – Ngalang
Segmen 2 dan 3 sesuai pembagian dari team leader, dalam pekerjaan
penyiapan rekayasa lapangan dan evaluasi design serta penyiapan
addendum akibat rekayasa lapangan tersebut selama mobilisasi
pekerjaan fisik
Sebagai subketua, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dibawahnya dalam
pelaksanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai dan bertanggungjawab terutama atas pengendalian seluruh
pelakasanaan pengawasan pekerjaan berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak
Supervision Engineer akan berkedudukan di tempat yang berdekatan
dengan tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan/atau
di tempat yang akan ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Supervision Engineer harus berada ditempat kedudukan selama
pekerjaan berlangsung dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan
tugas lain diluar tugas pengawasan yang sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja selama masa Kontrak.
Tugas dan tanggungjawab Supervision Engineer akan mencakup,
tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
a. Menjamin bahwa semua isi dan Kerangka Acuan Kerja ini akan
dipenuhi dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Membantu dan memberikan petunjuk kepada Quality Engineer/Chief
Inspector dan/atau Petugas Pengawas lainnya pada tiap paket
pekerjaan, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis
segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
c. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,
terutama sehubungan dengan:
▪ Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan
perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
▪ Pengertian yang benar tentang spesifikasi
▪ Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan
▪ Metode pengendalian mutu yang benar dan sesuai dengan
prosedur/ketentuan yang berlaku
▪ Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar dan sesuai
dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak fisik tentang cara
pengukuran dan pembayaran
d. Membuat persyaratan penerimaan (Acceptance) atau penolakan
(Rejection) atas material dan produk pekerjaan.
e. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor dan
segera melaporkan kepada Kepala Satuan Kerja/Pemimpin Bagian
Pelaksana Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan ternyata
mengalami kelambatan dari rencana.
f. Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses
pengukuran akhir pekerjaan.
g. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan keuangan,
serta menyerahkannya kepada Kepala Satuan Kerja /Pemimpin
Bagian Pelaksana Kegiatan Fisik.
h. Memverifikasi Revisi Desain dan Perhitungan serta data
pendukungnya dan draft Perubahan Kontrak (Addendum).
i. Menyusun Justifikasi Teknis, termasuk gambar dan perhitungan,
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
j. Memeriksa dan menandatangani gambar kerja (Shop Drawing) yang
diajukan oleh kontraktor sebelum pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan.
k. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan
(Monthly Certificate).
l. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
d. Ahli K3 (1 orang)
Ahli K3 (Ahli Muda) disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu
(S1) lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman secara profesional
dalam bidang Keselamatan Kerja Pekerjaan Konstruksi pada
pekerjaan pengawasan teknis pelaksanaan fisik konstruksi jalan
dan/atau jembatan atau pekerjaan yang serupa/sejenis, sekurang-
kurangnya berpengalaman efektif 3 (tiga) tahun setelah lulus S1
dan harus mempunyai Sertifikat Ahli Muda K3 Konstruksi yang
masih berlaku yang dikeluarkan oleh organisasi profesi Asosiasi
terkait dengan dilegalisasi oleh lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) serta memiliki dan melampirkan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP).
Tugas dan tanggung jawab Ahli K3 akan mencakup, tetapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan
dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya
bahaya tersebut (probability);
2) Menyusun rencana program keselamatan dan Kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif
bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan
di lingkungan kerja;
3) Membuat dan memelihara dokumen terkait Kesehatan dan
keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor
penting dalam mencegah dan menangulangi bahaya. Hal ini
termasuk merancang prosedur baku / catatan terkait Kesehatan
dan keselamatan kerja.
4) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk Tindakan preventif dan
korektif yang diambil.
e. Inspector (6 orang)
Inspector disyaratkan seorang Diploma Tiga (D3) Teknik Jurusan
Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara, berpengalaman dalam
bidang aspek disain, teknis pelaksanaan konstruksi dan pengendalian
kegiatan pada pekerjaan pengawasan teknis pelaksanaan fisik
konstruksi jalan dan/atau jembatan atau pekerjaan yang serupa/sejenis
lulusan, sekurang-kurangnya berpengalaman 5 (lima) setelah lulus
D3/S1
Tugas utama Inspector adalah melakukan pengawasan harian yang
berhubungan dengan aspek disain, teknis pelaksanaan dan
pengendalian pelaksanaan fisik konstruksi, sehingga pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan disain dalam
kontrak fisik dan jadwal yang telah ditentukan.
Inspector akan bekerjasama sebaik-baiknya dengan Supervision
Engineer dan Pejabat Pembuat Komitmen. Inspector berkedudukan di
lapangan dimana dia ditugaskan.
Tugas dan tanggungjawab Inspector mencakup, tapi tidak terbatas
pada hal-hal sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengawasan harian yang berhubungan dengan
aspek disain, teknis pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan
fisik konstruksi, dan memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan dokumen kontrak dan gambar-gambar kerja yang
disyahkan oleh Supervision Engineer, serta memberikan laporan
kepada Supervision Engineer baik ada ataupun tidak ada
permasalahan sehubungan dengan disain dan pelaksanaan fisik
kontruksi.
2) Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca, material yang datang (termasuk), perubahan bentuk dan
ukuran dari pekerjaan, peralatan dilapangan, kuantitas dari
pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan
kejadian-kejadian khusus
3) Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer
dengan format laporan standar dan memberitahukan kontraktor
secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukannya.
4) Membantu Supervision Engineer dalam membuat laporan dan
serah terima sementara, serta dalam pemeriksaan kualitas hasil
pekerjaan di lapangan
5) Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja, dan
material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan
atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambahan (extra).
6) Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada
grafik (chart) yang telah disetujui.
7) Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,
kebakaran, dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan kepada
Supervision Engineer.
8) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak.
9) Membantu menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis
sehubungan dengan variasi volume kontrak.
10) Membantu Supervision Engineer dalam mengisi Daftar Simak RMK
kontraktor yang berhubungan dengan aspek disain, teknis
pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan.
11) Melaporkan segera kepada Supervision Engineer apabila ternyata
pelaksanaan pekerjaan kontraktor menyimpang dan tidak sesuai
kontrak fisik dan jadwal yang ditetapkan.
Laporan
18. Bentuk dan Setiap laporan agar disusun dalam bahasa Indonesia kecuali istilah-istilah
Jenis Laporan atau parameter-parameter yang belum dibakukan dalam bahasa
Indonesia, Laporan-laporan tersebut disampaikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dalam 2 bentuk, yaitu:
1. Printout laporan yang dicetak dengan kertas ukuran kertas A4 kecuali
gambar-gambar, kemudian dijilid dengan rapi serta diberi sampul
sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komimten dibuat sebanyak 5 (lima)
rangkap untuk setiap jenis laporan.
2. Softcopy (FlashDisk) kapasitas minimal 16 Gb yang berisi file-file
semua jenis laporan yang sudah diprintout dari awal kegiatan sampai
akhir kegiatan termasuk file-file foto dokumentasi dalam format E-
Book (*.pdf) kecuali Gambar Rencana dalam format AutoCad (*.dwg)
sebanyak 2 (dua) Flashdisk .
Jumlah dan jenis laporan-laporan yang harus dibuat, adalah sebagai
berikut :
Jumlah Jumlah
No. Jenis Laporan/Dokumen
Asli Copy
1 Laporan Bulanan 11 44
Laporan Teknis / Laporan Khusus /
2 Laporan Review Design dan Usulan 1 4
Perintah Perubahan
3 Laporan Akhir 1 4
Softcopy (Flash Disk) yang berisi file-file
semua jenis laporan yang sudah
4 diprintout dari awal kegiatan sampai akhir 2 ---
kegiatan termasuk file-file foto
dokumentasi
21. Laporan Akhir Laporan Akhir harus dibuat sebelum konsultan mengakhiri tugasnya dan
harus diserahkan selambat-lambatnya sebelum konsultan melaksanakan
demobilisasi personil yang dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap buku
laporan dan harus disertai Flashdisk yang berisi file-file semua jenis
laporan yang sudah diprintout dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan
termasuk file-file foto dokumentasi, sebanyak 2 (dua) buah.
Laporan Akhir ini juga harus merangkum seluruh kegiatan, tanggapan dan
perubahan yang disepakati yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan,
meliputi :
a) Kesimpulan dan saran (executive summary)
b) Photo dokumentasi pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi pada
kondisi 0%, 50% dan 100% untuk tiap item pekerjaan
c) Bagian pokok yang memuat uraian dan hasil pelaksanaan pekerjaan.
d) Laporan ini juga harus mencakup fakta dan dokumentasi yang
menggambarkan pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh
konsultan dalam memberikan jasa.
e) Saran-saran, rekomendasi dan estimasi pekerjaan yang diperlukan
untuk penanganan paket pekerjaan lanjutan secara rinci per kilometer.
Segala permasalahan teknis yang muncul selama pelaksanaan,
persoalan-persoalan yang mungkin akan timbul bila ada, dan berbagai
macam perbaikan yang diperlukan di masa datang oleh DPUP & ESDM
DIY untuk kegiatan-pekerjaan yang sejenis.
Hal-Hal Lain
22. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Dalam Negeri diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
23. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultasi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
a) Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur dalam
kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
b) Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.
c) Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu kepada
kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.