PENGAWASAN
PW 08 PENGAWASAN TEKNIK PRESERVASI JALAN SANTAN – BONTANG – DLM.
KOTA BONTANG
1. LATAR BELAKANG Direktorat Jenderal Bina Marga Cq Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Timur, bermaksud untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi jalan di Provinsi
Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa (Konsultan).
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana
mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak
jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu tim yang akan bertugas
sebagai pengawas untuk penjaminan mutu dan pengendalian mutu yang
berperan membantu Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Kalimantan Timur di dalam melaksanakan pengawasan
teknis pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung.
Tim pengawas yang dimaksud adalah Penyedia Jasa (Konsultan)
pekerjaan pengawasan dan pengendalian.
2. MAKSUD DAN Maksud pengadaan Penyedia Jasa (Konsultan) ini adalah untuk :
TUJUAN a. Membantu Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Kalimantan Timur di dalam melakukan pengendalian
dan pengawasan pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa (Kontraktor), berhubung adanya keterbatasan
tenaga Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun
dari segi kualifikasinya.
b. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi berbasis layanan
dengan menerapkan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) untuk
memastikan kesesuaian hasil pekerjaan dengan desain dan spesifikasi
yang digunakan sehingga pembayaran yang dilakukan hanya untuk
pekerjaan yang telah diterima.
c. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap usulan
Penyedia Jasa (Kontraktor) atas tinjauan desain, bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan dan
perubahan kontrak (jika ada).
d. Mengevaluasi hasil pekerjaan Penyedia Jasa (Kontraktor) di lapangan
dan melaporkan capaian kemajuan pekerjaan secara berkala termasuk
permasalahannya.
Adapun tujuannya adalah:
1. Menjamin bahwa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan
konstruksi dilaksanakan sesuai rencana dengan menggunakan
standar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan fisik;
2. Tercapainya penyelesaian penanganan masalah-masalah yang
sifatnya khusus serta memiliki tingkat problematika yang tinggi,
sehingga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan selama umur
rencana dapat tercapai;
3. Memperkenalkan pendekatan sistem mutu untuk pencapaian mutu
pelaksanaan jasa konstruksi;
4. Menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
keselamatan dan kesehatan pekerjapelaksanaan pekerjaan di
lapangan yang terlaksana tepat mutu, tepat biaya, tepat waktu dan
tepat sasaran sesuai dengan persyaratan kontrak.
4. NAMA DAN 4.1. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Anton Nugroho, ST., MT
ORGANISASI 4.2. Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
PEJABAT Kalimantan Timur
PEMBUAT
KOMITMEN
5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp
PENDANAAN 3.273.613.000,- (Tiga miliar dua ratus tujuh puluh tiga juta enam
ratus tiga belas ribu rupiah) termasuk PPN, sumber dana Rupiah Murni
Tahun Anggaran 2023.
Alih Pengetahuan :
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
Penyedia Jasa (Konsultan) harus mengadakan pelatihan, kursus singkat,
diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi
Pejabat Pembuat Komitmen.
Pelaksanaan:
1) Turut serta dalam pelaksanaan Kajian Teknis Lapangan (Field
Engineering) dan membantu memeriksa shop drawing yang
disiapkan oleh Penyedia Jasa;
2) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan secara professional, efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi;
3) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan
pekerjaan konstruksi;
4) Mengevaluasi dan menyetujui Monthly Sertificate (MC) dan
mengajukan kepada Team leader;
5) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan di lapangan dan
membuat rekomendasi setiap permasalahan yang timbul di lapangan
kepada Pengguna Jasa;
6) Membuat laporan kepada Core Team pada setiap terjadinya
perubahan pekerjaan;
7) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran topografi yang
dilakukan Penyedia;
8) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pemenuhan
tingkat kualitas pekerjaan konstruksi;
9) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi;
10) Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak;
11) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalandan jembatan
yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi;
12) Melaksanakan koordinasi dengan Core Team.
Disamping itu setiap unit kerja/ unit pelaksana kegiatan harus mampu
mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal hingga akhir
kegiatan dan mengidentifikasi status hasil kegiatan tersebut. Tujuan
identifikasi untuk memastikan pada hasil kegiatan dapat dilakukan
analisis apabila terjadi ketidak-sesuaian pada proses dan hasil
keluaran pekerjaan. Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara
dalam pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan bahwa
bagian hasil pekerjaan yang telah diterima harus tetap terpelihara
sampai waktu penyerahan menyeluruh. Pada proses penyerahan hasil
pekerjaan, setiap segmen pekerjaan harus mensyaratkan dan
menerapkan proses pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi
bagian hasil pekerjaan agar kinerjanya tetap terjaga.
2) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan
Monitoring dan pengendalian kegiatan merupakan suatu proses
evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil
pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dilakukan pengukuran atau
penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring merupakan
bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil
kegiatan yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria
penerimaan pekerjaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan monitoring antara lain :
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus
menetapkan metode yang tepat untuk monitoring dan
pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan pekerjaan;
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara
memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi;
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan
yang sesuai berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan;
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus
dipelihara kedalam pengendalian rekaman/ bukti kerja.
8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 10 (sepuluh) bulan/
PELAKSANAAN 300 (tiga ratus) hari kalender Tahun Anggaran 2023.
9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
Rekapitulasi Kebutuhan Personil
Pengalaman Kode
No Personil Jumlah Pendidikan
Minimal SKA
Profesional Staf
1. Team Leader :
6 Tahun
- Team S1/D4
1 (Ahli Teknik 202
Leader Teknik Sipil
Jalan Madya)
2. Supervision Engineer
5 Tahun
- Pengawas S1/D4
1 (Ahli Teknik 202
Jalan Teknik Sipil
Jalan Madya)
5 Tahun
- Pengawas S1/D4 (Ahli Teknik
1 203
Jembatan Teknik Sipil Jembatan
Madya)
4 Tahun
Quality S1/D4
3. 1 (Ahli Teknik 202
Engineer Teknik Sipil
Jalan Madya)
3 Tahun
Quantity S1/D4
4. 1 (Ahli Teknik 202
Engineer Teknik Sipil
Jalan Muda)
1 Tahun
Health Safety S1/D4 (Ahli K3
5. 1
Enviroment Teknik Sipil Konstruksi 603
Muda)
Sub Profesional Staf
S-1
Teknik Sipil / 1 Tahun /
1. Inspector 3
D3 Teknik 3 Tahun
Sipil
S-1
Teknik Sipil / 1 Tahun /
2. Surveyor 2
D3 Teknik 3 Tahun
Sipil
S-1
Lab. Teknik Sipil / 1 Tahun /
3. 3
Technican D3 Teknik 3 Tahun
Sipil
Tenaga Pendukung
Office D3
1. 1 1 Tahun
Manager Dibidangnya
Operator D3
2. 1 1 Tahun
Komputer Dibidangnya
1. Team Leader
Tenaga ahli yang disyaratkan sebagai Team Leader harus memenuhi
persyaratan minimal S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) 202 sebagai Ahli Teknik Jalan Madya dengan pengalaman
dalam bidang jalan dan Jembatan selama minimal 6 Tahun.
Tugas dan kewajiban Team Leader mencakup hal-hal sebagai
berikut :
2. Supervision Engineer
Tenaga ahli sebagai Supervision Engineer terdiri dari:
a. Pengawas Jalan
Pengawas Jalan harus memenuhi persyaratan minimal S1
Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) 202 sebagai Ahli
Teknik Jalan Madya selama minimal 5 Tahun.
b. Pengawas Jembatan
Pengawas Jalan harus memenuhi persyaratan minimal S1
Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) 203 sebagai Ahli
Teknik Jembatan Madya selama minimal 5 Tahun.
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
gambar pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan kondisi
di lapangan;
3. Quality Engineer
Tenaga ahli yang disyaratkan sebagai Quality Engineer harus
memenuhi persyaratan minimal S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) 202 sebagai Ahli Teknik Jalan Madya dengan
pengalaman dalam bidang jalan dan/atau jembatan selama minimal
4 Tahun.
Dalam melaksanakan tugasnya Quality Engineer melakukan
komunikasi langsung dan berkoordinasi dengan Manajer Kendali
Mutu Penyedia Jasa (Kontraktor) untuk hal-hal teknis dan
pemenuhan kontrak. Quality Engineer bertanggungjawab kepada
Team Leader.
Tugas dan kewajiban Quality Engineer terdiri atas :
1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
mutu proses dan hasil pekerjaan, material dan peralatan sesuai
dengan gambar, spesifikasi dan dokumen perubahannya;
2. Melakukan pengawasan atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan alat ukur dan alat uji sebelum dan saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi;
3. Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya,
dan segera melaporkan kepada Team Leader jika terdapat
ketidaksesuaian dan cacat mutu baik dalam prosedur maupun
hasil pengujiannya;
4. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan dan
memberikan laporan secara tertulis kepada Team Leader atas
persetujuan dan penolakan penggunaan material dan hasil
pekerjaan;
5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dalam spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
6. Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya berisikan
laporan hasil pengendalian mutu, data laboratorium serta
pengujian di lapangan beserta risalah/kesimpulan dari data yang
ada kepada Team Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada
PPK;
7. Menyiapkan format laporan pengendalian mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
8. Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material, jumlah
benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan kepada Team
Leader;
9. Membuat rekomendasi kepada Team Leader terhadap
ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan tindak lanjut
penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
10. Memberikan panduan di lapangan bagi personel Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi mengenai metodologi pengujian mutu
bahan dan pekerjaan.
4. Quantity Engineer
Tenaga ahli yang disyaratkan sebagai Quantity Engineer harus
memenuhi persyaratan minimal S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) 202 sebagai Ahli Teknik Jalan Muda dengan
pengalaman dalam bidang jalan dan/atau jembatan selama minimal
3 Tahun.
Dalam melaksanakan tugasnya Quantity Engineer melakukan
komunikasi langsung dan berkoordinasi dengan Manajer Kendali
Mutu Penyedia Jasa (Kontraktor) untuk hal-hal teknis dan
pemenuhan kontrak. Quantity Engineer bertanggung jawab kepada
Team Leader.
Tugas dan kewajiban Quantity Engineer terdiri atas :
1. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan
dan volume atau kuantitas pekerjaan sebelum dan saat
pelaksanaan pekerjaan;
2. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di
lapangan, serta selalu memberikan informasi tentang rincian
pekerjaan kepada Team Leader;
3. Menghitung kembali volume atau kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan sebagai dasar perhitungan prestasi pekerjaan;
4. Bekerjasama dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan
metode pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium
sehingga perhitungan volume atau kuantitas pekerjaan dapat
dilaksanakan;
5. Melakukan pengawasan di lapangan selama pekerjaan
berlangsung dan melaporkan segera kepada Team Leader jika
terdapat volume atau kuantitas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
6. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat semua
hasil pengukuran, perhitungan volume atau kuantitas pekerjaan
dan bukti pembayaran terhadap Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi;
7. Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi tentang pengadaan material, jumlah
pekerjaan yang telah diselesaikan dan pengukuran di lapangan
untuk dilaporkan kepada Team Leader setiap hari setelah selesai
kerja;
8. Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil pelaksanaan pekerjaan
yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
9. Melakukan inspeksi dan monitoring lapangan terkait keluaran
hasil pekerjaan serta melaporkannya secara tertulis kepada Team
Leader; dan
10. Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan
memenuhi persyaratan mutu pekerjaan.
2. Surveyor
Surveyor adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) atau Sarjana
Muda Teknik (D3) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau atau perguruan tinggi swasta dengan status
terakreditasi/disamakan/terdaftar atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman paling kurang 1 (satu)
tahun bagi S1 dan paling kurang 3 (tiga) tahun bagi D3.
Tugas Surveyor :
• Bertanggungjawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan
pekerjaan sementara serta membuat catatan untuk semua
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikasi pembayaran
untuk memastikan kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak;
• Mengawasi survey teknik lapangan yang harus dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikasi bulanan atau
untuk pembayaran akhir (final);
• Membantu dan berhubungan dengan tim pengawasan dalam
semua hal yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas;
• Membantu dan atau memeriksa perhitungan kuantitas
kontraktor;
• Mencatat rencana dan kemajuan survey yang terbaru dan
membantu Team Leader dan Quantity Engineer dalam
penyerahan data fisik pada waktu yang diperlukan;
• Membuat catatan/laporan harian untuk kemajuan pekerjaan
survey, perubahan bentuk dan ukuran dari pekerjaan, peralatan
dilapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan
pengukuran di lapangan dan setiap pekerjaan yang merupakan
atau mungkin menjadi pekerjaan tambahan (extra) dan atau
kegiatan khusus;
• Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan dan melaporkan
serah terima pekerjaan (PHO)
3. Lab Technician
Tenaga Sub Profesional Lab. Technician adalah Sarjana (S1) Teknik
Sipil pengalaman 1 (satu) tahun atau Diploma (D3) Teknik Sipil
pengalaman 3 (tiga) tahun pada pembangunan/preservasi jalan
dan/atau jembatan.
• Tenaga Pendukung
Untuk mendukung lancarnya pekerjaan pengawasan diperlukan
tenaga pendukung dengan posisi sebagai berikut :
• Office Manager;
• Operator Komputer
10. KELUARAN Konsultan Pengawasan selama kurun waktu layanannya harus
menghasilkan keluaran-keluaran yang disusun berdasarkan hasil
pengawasan dilapangan. Adapun keluaran-keluaran tersebut berupa
laporan hasil pengawasan sekurang kurangnya meliputi:
1. Laporan Pendahuluan;
2. Laporan Program Mutu Pengawasan;
3. Laporan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi);
4. Laporan Bulanan;
5. Laporan Akhir.