Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN
PW 08 PENGAWASAN TEKNIK PRESERVASI JALAN SANTAN – BONTANG – DLM.
KOTA BONTANG

1. LATAR BELAKANG Direktorat Jenderal Bina Marga Cq Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Timur, bermaksud untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi jalan di Provinsi
Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa (Konsultan).
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana
mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak
jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu tim yang akan bertugas
sebagai pengawas untuk penjaminan mutu dan pengendalian mutu yang
berperan membantu Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Kalimantan Timur di dalam melaksanakan pengawasan
teknis pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung.
Tim pengawas yang dimaksud adalah Penyedia Jasa (Konsultan)
pekerjaan pengawasan dan pengendalian.

2. MAKSUD DAN Maksud pengadaan Penyedia Jasa (Konsultan) ini adalah untuk :
TUJUAN a. Membantu Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional Provinsi Kalimantan Timur di dalam melakukan pengendalian
dan pengawasan pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa (Kontraktor), berhubung adanya keterbatasan
tenaga Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun
dari segi kualifikasinya.
b. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi berbasis layanan
dengan menerapkan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) untuk
memastikan kesesuaian hasil pekerjaan dengan desain dan spesifikasi
yang digunakan sehingga pembayaran yang dilakukan hanya untuk
pekerjaan yang telah diterima.
c. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap usulan
Penyedia Jasa (Kontraktor) atas tinjauan desain, bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan dan
perubahan kontrak (jika ada).
d. Mengevaluasi hasil pekerjaan Penyedia Jasa (Kontraktor) di lapangan
dan melaporkan capaian kemajuan pekerjaan secara berkala termasuk
permasalahannya.
Adapun tujuannya adalah:
1. Menjamin bahwa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan
konstruksi dilaksanakan sesuai rencana dengan menggunakan
standar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan fisik;
2. Tercapainya penyelesaian penanganan masalah-masalah yang
sifatnya khusus serta memiliki tingkat problematika yang tinggi,
sehingga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan selama umur
rencana dapat tercapai;
3. Memperkenalkan pendekatan sistem mutu untuk pencapaian mutu
pelaksanaan jasa konstruksi;
4. Menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
keselamatan dan kesehatan pekerjapelaksanaan pekerjaan di
lapangan yang terlaksana tepat mutu, tepat biaya, tepat waktu dan
tepat sasaran sesuai dengan persyaratan kontrak.

3. SASARAN Sasaran pengadaan Penyedia Jasa (Konsultan) ini adalah


terselenggaranya pengawasan dan pengendalian pekerjaan konstruksi
preservasi/ pembangunan jalan dan jembatan, untuk memastikan proses
pelaksanaan pekerjaan konstruksi oleh Penyedia (Kontraktor) sesuai
dengan persyaratan kontrak.

4. NAMA DAN 4.1. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Anton Nugroho, ST., MT
ORGANISASI 4.2. Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
PEJABAT Kalimantan Timur
PEMBUAT
KOMITMEN
5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp
PENDANAAN 3.273.613.000,- (Tiga miliar dua ratus tujuh puluh tiga juta enam
ratus tiga belas ribu rupiah) termasuk PPN, sumber dana Rupiah Murni
Tahun Anggaran 2023.

6. LINGKUP, LOKASI Lingkup pekerjaan kegiatan ini adalah :


KEGIATAN, DATA a. Membantu PPK Fisik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
DAN FASILITAS dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat
PENUNJANG
diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-
SERTA ALIH
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jadwal
PENGETAHUAN
waktu yang telah ditetapkan;
b. Membantu PPK Fisik dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama
sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas Kontaktor;
c. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan ‘Contract
Variation/Change Order’ dan ‘Adendum’, sehingga perubahan-
perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimum
dengan mempertimbangkan semua aspek yang ada;
d. Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara
terperinci untuk mendukung peninjauan desain (Review Design),
memeriksa gambar pelaksanaan dan referensinya, serta menyiapkan
perintah-perintah kepada kontraktor sehingga perubahan desain
tersebut dapat dilaksanakan;
e. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan pada ketentuan
yang tercantum dalam dokumen kontrak;
f. Menyetujui request pelaksanaan pekerjaan yang diajukan kontraktor,
memberikan rekomendasi atau perintah secara tertulis untuk
memulai pekerjaan;
g. Memeriksa gambar kerja (Shop Drawing);
h. Melaporkan kepada PPK Fisik dan PPK Pengawasan semua masalah
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan
pencapaian target fisik serta usaha-usaha penanggulangan dan
tindak turun tangan yang diperlukan;
i. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta
menandatangani ‘Monthly Certificate (MC)’ apabila mutu dan
pelaksanaan pekerjaan telah memenuhi semua ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan;
j. Konsultan harus memerintahkan secara tertulis kepada kontraktor
atas adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan dan
persyaratan, baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan dan copy
surat-surat pemberitahuan tersebut harus disampaikan kepada
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan, Kepala Satuan Kerja Perencanaan
dan Pengawasan, serta Fisik dan di arsipkan secara baik;
k. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar terlaksana (‘As-
Built Drawing’) yang menggambarkan secara terperinci setiap bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor;
l. Membantu PPK Fisik dan PPK Pengawasan dalam menyusun laporan
bulanan tentang kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan untuk
dilaporkan kepada pusat;
m. Membantu PPK Fisik dalam melaksanakan ‘Provisional Hand Over’
terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang
perlu diperbaiki;
n. Melaporkan secara periodik dalam bentuk laporan yakni: Laporan
Pendahuluan, Bulanan, Triwulan dan Laporan Akhir kegiatan
pelaksanaan pengawasan teknik yang disampaikan kepada PPK
Pengawasan Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Kalimantan Timur.

Lokasi Kegiatan terdapat di:


Kegiatan Penyedia Jasa (Konsultan) ini dilaksanakan di Kabupaten Kutai
Kartanegara dan Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Data dan Fasilitas Penunjang:
1). Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa
(Konsultan) :
a) Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu (bila
ada) dan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi beserta
kelengkapannya.
b) Staf Pengawas/ Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas
Project Officer (PO) (apabila diperlukan) dalam rangka
pelaksanaan Penyedia Jasa (Konsultan).
2). Penyediaan oleh Penyedia Jasa (Konsultan)
Penyedia Jasa (Konsultan) harus menyediakan dan memelihara
semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan (sesuai tercantum dalam Bill of Quantity).

Alih Pengetahuan :
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka
Penyedia Jasa (Konsultan) harus mengadakan pelatihan, kursus singkat,
diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi
Pejabat Pembuat Komitmen.

7. PENDEKATAN Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi :


DAN Persiapan:
METODOLOGI 1) Menyusun Dokumen Program Mutu Pengawasan Pekerjaan;
2) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi berbasis kinerja, termasuk pengendalian manajemen
dan keselamatan lalu-lintas serta SMK3 Konstruksi, dan Dokumen
Lingkungan;
3) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam pelaksanaan Rapat
Persiapan Pelaksanaan/Pre Construction Meeting (PCM) dan
mengevaluasi DPM Penyedia Pekerjaan Konstruksi;
4) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM dan dituangkan dalam
Berita Acara sebagai Dokumen Kegiatan;
5) Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain:
I. Laporan Bulanan;
II. Laporan Teknis (jika diperlukan);
III. Pengecekan kesesuaian desain dengan kondisi lapangan;
IV. Laporan inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan;
V. Rencana monitoring pelaksanaan pekerjaan dan verifikasi
laporan kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi;
VI. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk kriteria pengujian dan
penerimaan hasil pekerjaan;
VII. Bentuk perhitungan perhitungan volume data dan Sertifikat
Pembayaran;
VIII. Bentuk Request Penyedia untuk memulai pekerjaan dan
pengujian bahan;
IX. Format kop, dan persetujuan seperti pada Shop Drawing.
6) Menjelaskan Struktur Organisasi Pengawas dan tugas dari masing-
masing personil Pengawas kepada PPK Pekerjaan Konstruksi;
7) Menyampaikan mekanisme pengawasan dan pelaporan yang akan
dilakukan pada saat PCM;
8) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal utama dalam kontrak
terkait pelaksanaan pekerjaan;
9) Menandatangani berita acara mobilisasi dan melaporkan
pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan;
10) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan
kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa Konstruksi;
11) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
disampaikan Penyedia Jasa Konstruksi;
12) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi;
13) Menyampaikan rekomendasi kepada Pengawas tentang jumlah,
mutu, sumber material, lokasi pengujiannya, kelayakan peralatan,
fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia Jasa
Konstruksi;
14) Menyampaikan ketentuan tentang pemenuhan tingkat layanan
jalan dan jembatan berdasarkan indikator kinerja jalan dan
jembatan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak;
15) Melakukan pemeriksaan terhadap persyaratan untuk izin memulai
pekerjaan kemudian memberikan rekomendasi kepada Pengendali
untuk mendapatkan persetujuan, mencakup:
a. Gambar pekerjaan;
b. Rencana pelaksanaan pekerjaan : metode kerja, tenaga kerja,
peralatan, material, aspek keselamatan konstruksi, jadwal
mobilisasi tiap-tiap sumber daya.
c. Kesesuaian item pemeriksaan dan pengujian mutu dengan
pengendalian mutu yang mencakup pemeriksaan material dan
hasil pekerjaan.
16) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstrasi dan teknis
pekerjaan.

Pelaksanaan:
1) Turut serta dalam pelaksanaan Kajian Teknis Lapangan (Field
Engineering) dan membantu memeriksa shop drawing yang
disiapkan oleh Penyedia Jasa;
2) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan secara professional, efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi;
3) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan
pekerjaan konstruksi;
4) Mengevaluasi dan menyetujui Monthly Sertificate (MC) dan
mengajukan kepada Team leader;
5) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan di lapangan dan
membuat rekomendasi setiap permasalahan yang timbul di lapangan
kepada Pengguna Jasa;
6) Membuat laporan kepada Core Team pada setiap terjadinya
perubahan pekerjaan;
7) Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengukuran topografi yang
dilakukan Penyedia;
8) Melakukan inspeksi dan membuat laporan hasil inspeksi pemenuhan
tingkat kualitas pekerjaan konstruksi;
9) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi;
10) Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak;
11) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat layanan jalandan jembatan
yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi;
12) Melaksanakan koordinasi dengan Core Team.

Pengendalian Pekerjaan Fisik:


1) Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses, metode
kerja, dan pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil
suatu kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Untuk setiap unit kerja/ unit pelaksana kegiatan harus merencanakan
dan melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali
yang meliputi :

a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan


yang telah ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja dan/atau
rencana mutu pelaksanaan kegiatan dan/ atau Dokumen Program
Mutu (DPM);
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang
menggambarkan karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen
kegiatan;
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya
yang diperlukan dalam proses kegiatan;
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan
pekerjaan serta mekanisme proses penyerahan dan pasca
penyerahan hasil pekerjaan;

Untuk melaksanakan validasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan


dalam kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil
kegiatan setelah selesai dilaksanakan harus dapat dilakukan pada
setiap tahap kegiatan, jika verifikasi tidak dapat dilakukan secara
langsung melalui monitoring atau pengukuran secara berurutan.
Validasi pada pelaksanaan kegiatan harus mempertimbangkan
ketentuan berikut:
a. Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan
persetujuan proses;
b. Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau
penyempurnaan;
c. Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan pemenuhan tingkat layanan
jalan dan jembatan;
d. Kriteria pengujian dan penerimaan hasil pekerjaan.

Disamping itu setiap unit kerja/ unit pelaksana kegiatan harus mampu
mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal hingga akhir
kegiatan dan mengidentifikasi status hasil kegiatan tersebut. Tujuan
identifikasi untuk memastikan pada hasil kegiatan dapat dilakukan
analisis apabila terjadi ketidak-sesuaian pada proses dan hasil
keluaran pekerjaan. Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara
dalam pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan bahwa
bagian hasil pekerjaan yang telah diterima harus tetap terpelihara
sampai waktu penyerahan menyeluruh. Pada proses penyerahan hasil
pekerjaan, setiap segmen pekerjaan harus mensyaratkan dan
menerapkan proses pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi
bagian hasil pekerjaan agar kinerjanya tetap terjaga.
2) Monitoring dan Pengendalian Kegiatan
Monitoring dan pengendalian kegiatan merupakan suatu proses
evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil
pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dilakukan pengukuran atau
penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring merupakan
bagian dari pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil
kegiatan yang diserahkan dapat memenuhi persyaratan kriteria
penerimaan pekerjaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan monitoring antara lain :
a. Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus
menetapkan metode yang tepat untuk monitoring dan
pengukuran hasil pekerjaan dari setiap tahapan pekerjaan;
b. Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara
memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi;
c. Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan
yang sesuai berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan;
d. Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus
dipelihara kedalam pengendalian rekaman/ bukti kerja.

8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 10 (sepuluh) bulan/
PELAKSANAAN 300 (tiga ratus) hari kalender Tahun Anggaran 2023.

9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
Rekapitulasi Kebutuhan Personil
Pengalaman Kode
No Personil Jumlah Pendidikan
Minimal SKA
Profesional Staf
1. Team Leader :
6 Tahun
- Team S1/D4
1 (Ahli Teknik 202
Leader Teknik Sipil
Jalan Madya)

2. Supervision Engineer

5 Tahun
- Pengawas S1/D4
1 (Ahli Teknik 202
Jalan Teknik Sipil
Jalan Madya)
5 Tahun
- Pengawas S1/D4 (Ahli Teknik
1 203
Jembatan Teknik Sipil Jembatan
Madya)
4 Tahun
Quality S1/D4
3. 1 (Ahli Teknik 202
Engineer Teknik Sipil
Jalan Madya)
3 Tahun
Quantity S1/D4
4. 1 (Ahli Teknik 202
Engineer Teknik Sipil
Jalan Muda)
1 Tahun
Health Safety S1/D4 (Ahli K3
5. 1
Enviroment Teknik Sipil Konstruksi 603
Muda)
Sub Profesional Staf

S-1
Teknik Sipil / 1 Tahun /
1. Inspector 3
D3 Teknik 3 Tahun
Sipil

S-1
Teknik Sipil / 1 Tahun /
2. Surveyor 2
D3 Teknik 3 Tahun
Sipil

S-1
Lab. Teknik Sipil / 1 Tahun /
3. 3
Technican D3 Teknik 3 Tahun
Sipil
Tenaga Pendukung

Office D3
1. 1 1 Tahun
Manager Dibidangnya

Operator D3
2. 1 1 Tahun
Komputer Dibidangnya

1. Team Leader
Tenaga ahli yang disyaratkan sebagai Team Leader harus memenuhi
persyaratan minimal S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) 202 sebagai Ahli Teknik Jalan Madya dengan pengalaman
dalam bidang jalan dan Jembatan selama minimal 6 Tahun.
Tugas dan kewajiban Team Leader mencakup hal-hal sebagai
berikut :

1. Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi


untuk setiap pelaksanaan pengukuran atau rekayasa lapangan
yang dilakukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat segera
diambil keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi, pekerjaan minor yang mendahului
pekerjaan utama dan rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan Pengawas
secara teratur dan memeriksa seluruh pekerjaan di lapangan
serta memberi penjelasan tertulis kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi mengenai apa yang sebenarnya dituntut
dalam pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan
konstruksi hanya dinyatakan secara umum;
3. Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
memahami Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi secara benar,
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar, dan menerapkan metode konstruksi yang tepat
dengan kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan;
4. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat
oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sebelum pelaksanaan
pekerjaan;
5. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan
pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak serta membuat
laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.
6. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau
menolak hasil pekerjaan, material dan peralatan konstruksi yang
tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan dalam
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi
7. Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang dicapai
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setiap hari pada lembar
kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
8. Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan segera
melaporkan kepada PPK jika terdapat kemajuan pekerjaan yang
tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi dan
dapat berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian pekerjaan
yang direncanakan. Dalam kondisi tersebut, maka Team Leader
membuat rekomendasi kepada PPK secara tertulis untuk
mengatasi keterlambatan;
9. Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity
Engineer;
10. Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka
pekerjaanpekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau
menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi;
11. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu, volume
dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
12. Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa yang
benar kepada PPK di setiap lokasi pekerjaan untuk bahan
pertimbangan dalam pengampilan keputusan/persetujuan;
13. Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap pencapaian mutu
dan hasil pekerjaan yang sesuai dengan Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi atas usulan pembayaran yang diajukan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
14. Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai kemajuan
fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi yang menjadi
kewenangannya dan menyerahkannya kepada PPK;
15. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan mengupayakan
agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum serah
terima pertama (provisional hand over); dan
16. Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun korespondensi
kegiatan, laporan harian, laporan mingguan, laporan kemajuan
pekerjaan dan pengukuran pembayaran

2. Supervision Engineer
Tenaga ahli sebagai Supervision Engineer terdiri dari:
a. Pengawas Jalan
Pengawas Jalan harus memenuhi persyaratan minimal S1
Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) 202 sebagai Ahli
Teknik Jalan Madya selama minimal 5 Tahun.
b. Pengawas Jembatan
Pengawas Jalan harus memenuhi persyaratan minimal S1
Teknik Sipil, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) 203 sebagai Ahli
Teknik Jembatan Madya selama minimal 5 Tahun.
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan
gambar pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan kondisi
di lapangan;

2. Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menerapkan


ketentuan keselamatan konstruksi;
3. Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat
dalam pekerjaan konstruksi memiliki Sertifikat Kerja Konstruksi
(SKK);
4. Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan telah
memiliki Surat Izin Laik Operasi (SILO);
5. Memastikan bahwa operator alat berat memiliki Surat Izin
Operator (SIO);
6. Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan produksi
dalam negeri dan barang impor sesuai dengan formulir Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan daftar barang yang
diimpor sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan
konstruksi;
7. Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan yang
dihasilkan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
8. Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi, apabila metode konstruksi dinilai tidak
benar atau membahayakan dan dicatat dalam buku harian (log
book) serta segera melaporkannya kepada Team Leader;
9. Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan yang
diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
10. Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh
perubahan dan ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan dari
perencanaan serta melaporkannya kepada Team Leader; dan
11. Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat oleh
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.

3. Quality Engineer
Tenaga ahli yang disyaratkan sebagai Quality Engineer harus
memenuhi persyaratan minimal S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) 202 sebagai Ahli Teknik Jalan Madya dengan
pengalaman dalam bidang jalan dan/atau jembatan selama minimal
4 Tahun.
Dalam melaksanakan tugasnya Quality Engineer melakukan
komunikasi langsung dan berkoordinasi dengan Manajer Kendali
Mutu Penyedia Jasa (Kontraktor) untuk hal-hal teknis dan
pemenuhan kontrak. Quality Engineer bertanggungjawab kepada
Team Leader.
Tugas dan kewajiban Quality Engineer terdiri atas :
1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap
mutu proses dan hasil pekerjaan, material dan peralatan sesuai
dengan gambar, spesifikasi dan dokumen perubahannya;
2. Melakukan pengawasan atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan alat ukur dan alat uji sebelum dan saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi;
3. Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya,
dan segera melaporkan kepada Team Leader jika terdapat
ketidaksesuaian dan cacat mutu baik dalam prosedur maupun
hasil pengujiannya;
4. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan dan
memberikan laporan secara tertulis kepada Team Leader atas
persetujuan dan penolakan penggunaan material dan hasil
pekerjaan;
5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dalam spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
6. Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya berisikan
laporan hasil pengendalian mutu, data laboratorium serta
pengujian di lapangan beserta risalah/kesimpulan dari data yang
ada kepada Team Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada
PPK;
7. Menyiapkan format laporan pengendalian mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
8. Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material, jumlah
benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan kepada Team
Leader;
9. Membuat rekomendasi kepada Team Leader terhadap
ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan tindak lanjut
penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
10. Memberikan panduan di lapangan bagi personel Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi mengenai metodologi pengujian mutu
bahan dan pekerjaan.

4. Quantity Engineer
Tenaga ahli yang disyaratkan sebagai Quantity Engineer harus
memenuhi persyaratan minimal S1 Teknik Sipil, memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) 202 sebagai Ahli Teknik Jalan Muda dengan
pengalaman dalam bidang jalan dan/atau jembatan selama minimal
3 Tahun.
Dalam melaksanakan tugasnya Quantity Engineer melakukan
komunikasi langsung dan berkoordinasi dengan Manajer Kendali
Mutu Penyedia Jasa (Kontraktor) untuk hal-hal teknis dan
pemenuhan kontrak. Quantity Engineer bertanggung jawab kepada
Team Leader.
Tugas dan kewajiban Quantity Engineer terdiri atas :
1. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan
dan volume atau kuantitas pekerjaan sebelum dan saat
pelaksanaan pekerjaan;
2. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di
lapangan, serta selalu memberikan informasi tentang rincian
pekerjaan kepada Team Leader;
3. Menghitung kembali volume atau kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan sebagai dasar perhitungan prestasi pekerjaan;
4. Bekerjasama dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan
metode pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium
sehingga perhitungan volume atau kuantitas pekerjaan dapat
dilaksanakan;
5. Melakukan pengawasan di lapangan selama pekerjaan
berlangsung dan melaporkan segera kepada Team Leader jika
terdapat volume atau kuantitas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
6. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat semua
hasil pengukuran, perhitungan volume atau kuantitas pekerjaan
dan bukti pembayaran terhadap Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi;
7. Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi tentang pengadaan material, jumlah
pekerjaan yang telah diselesaikan dan pengukuran di lapangan
untuk dilaporkan kepada Team Leader setiap hari setelah selesai
kerja;
8. Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil pelaksanaan pekerjaan
yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
9. Melakukan inspeksi dan monitoring lapangan terkait keluaran
hasil pekerjaan serta melaporkannya secara tertulis kepada Team
Leader; dan
10. Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan
memenuhi persyaratan mutu pekerjaan.

5. Health Safety Environment (HSE) Engineer

Tenaga ahli yang disyaratkan sebagai Health Safety Environment


(HSE) Engineer harus memenuhi persyaratan minimal S1 Teknik,
memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) 603 sebagai Ahli K3 Konstruksi (Ahli
Muda) dengan pengalaman dalam bidang konstruksi selama minimal
1 Tahun.

Dalam melaksanakan tugasnya Health Safety Environment (HSE)


Engineer melakukan komunikasi langsung dan berkoordinasi dengan
Manajer Health Safety Environment (HSE) Engineer Penyedia Jasa
(Kontraktor) untuk hal-hal teknis dan pemenuhan kontrak. Health
Safety Environment (HSE) Engineer bertanggung jawab kepada Team
Leader.
Health Safety Environment (HSE) Engineer berkedudukan di lokasi
kegiatan bersangkutan.

Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE) Engineer


terdiri atas :
1. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan aspek
keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
untuk mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
2. Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
3. Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan
pemutakhiran dokumen penerapan Keselamatan Konstruksi;
4. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam mengidentifikasi dan memetakan potensi
bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja, termasuk
membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);
5. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam menyusun rencana program keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif,
untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
6. Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dengan berkoordinasi bersama HSE Engineer
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam memastikan dampak
lingkungan akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
7. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi atau pejabat lain dalam penyiapan pengendalian dan
keselamatan lalu lintas yang terlibat di area proyek atau proyek
lain yang berkaitan;
8. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk merancang prosedur baku dan
memelihara borang atau catatan terkait kesehatan dan
keselamatan kerja; dan
9. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan
korektif yang diambil.

Untuk mendukung kegiatan di lapangan, Profesional Staf dibantu oleh


tenaga Sub Profesional Staf sebagai berikut :
1. Inspector
Tenaga Sub Profesional Inspector adalah Sarjana (S1) Teknik Sipil
pengalaman 1 (satu) tahun atau Diploma (D3) Teknik Sipil
pengalaman 3 (tiga) tahun pada pekerjaan pembangunan/preservasi
jalan dan/atau jembatan.
Inspectior harus menguasai dan memahami tugasnya, berada di
bawah kendali Team Leader dan harus selalu berkoordinasi dengan
Team Leader.
Inspector berdomisili di lokasi proyek bersangkutan, atau di salah
satu atau berada diantara lokasi proyek bila Ia bertugas pada lebih
dari satu paket proyek.
Dalam melaksanakan tugasnya Inspector bertanggungjawab kepada
Team Leader.
Tugas dan kewajiban Inspector adalah mencakup tapi tidak terbatas
hal-hal sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada Team Leader untuk mengawasi
kuantitas konstruksi dan memastikan berdasarkan inspeksi
bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak,
spesifiksi, dan didukung gambar-gambar kerja yang disahkan
oleh Team Leader.
2. Membantu Inspection engineer dalam melakukan inspeksi
kondisi dan pemenuhan indikator kinerja jalan dan jembatan.
3. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas produksi Stone
Crusher dan Asphalt Mixing Plant atau peralatan lain yang
beroperasi.
4. Membuat catatan harian tentang aktivitas Penyedia Jasa
(Kontraktor) atau engineer-nya dan atau pelaksana lapangan
dengan format laporan standar dan memberitahukan kepada
Penyedia Jasa (Kontraktor) secara tertulis apabila terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan dalam
pelaksanaan konstruksi.
5. Menggambarkan kemajuan yang dicapai Penyedia Jasa
(Kontraktor) pada lembaran Jadwal Pelaksanaan (bar-chart/ S-
Curve) yang telah disetujui.
6. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca, pasokan material, perubahan bentuk dan ukuran dari
pekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-
kejadian khusus.
7. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,
kebakaran, dan lain-lain) serta adanya gangguan kelancaran
pekerjaan di lapangan.
8. Melakukan inspeksi lapangan untuk memperoleh informasi
terkini yang mencakup identitas lokasi, penilaian kondisi jalan
berdasarkan indikator kinerja jalan dan didukung dengan foto
dokumentasi tentang kondisi/ kinerja jalan.
9. Melakukan inspeksi lapangan pada lokasi-lokasi pekerjaan yang
dilaporkan sebagai kemajuan pekerjaan, kemajuan pengujian
serta pengukuran mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan.
10. Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai Penyedia Jasa
(Kontraktor) pada lembar kemajuan pekerjaan (progress
schedule) yang telah disetujui.
11. Melakukan inspeksi kondisi jalan termasuk pemutakhirannya
untuk kebutuhan penilaian kinerja jalan dan penyiapan
kebutuhan volume untuk rencana tahun berikutnya.

2. Surveyor
Surveyor adalah seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) atau Sarjana
Muda Teknik (D3) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau atau perguruan tinggi swasta dengan status
terakreditasi/disamakan/terdaftar atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman paling kurang 1 (satu)
tahun bagi S1 dan paling kurang 3 (tiga) tahun bagi D3.
Tugas Surveyor :
• Bertanggungjawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan
pekerjaan sementara serta membuat catatan untuk semua
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikasi pembayaran
untuk memastikan kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak;
• Mengawasi survey teknik lapangan yang harus dilakukan
kontraktor untuk memastikan pengukuran dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikasi bulanan atau
untuk pembayaran akhir (final);
• Membantu dan berhubungan dengan tim pengawasan dalam
semua hal yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas;
• Membantu dan atau memeriksa perhitungan kuantitas
kontraktor;
• Mencatat rencana dan kemajuan survey yang terbaru dan
membantu Team Leader dan Quantity Engineer dalam
penyerahan data fisik pada waktu yang diperlukan;
• Membuat catatan/laporan harian untuk kemajuan pekerjaan
survey, perubahan bentuk dan ukuran dari pekerjaan, peralatan
dilapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan
pengukuran di lapangan dan setiap pekerjaan yang merupakan
atau mungkin menjadi pekerjaan tambahan (extra) dan atau
kegiatan khusus;
• Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan dan melaporkan
serah terima pekerjaan (PHO)

3. Lab Technician
Tenaga Sub Profesional Lab. Technician adalah Sarjana (S1) Teknik
Sipil pengalaman 1 (satu) tahun atau Diploma (D3) Teknik Sipil
pengalaman 3 (tiga) tahun pada pembangunan/preservasi jalan
dan/atau jembatan.

Lab. Technician harus menguasai dan memahami tugasnya sebagai


Lab. Technician, berada di bawah kendali Quality Engineer dan harus
selalu berkoordinasi dengan Pengawas Jalan dan Jembatan.

Lab. Technician berdomisili di lokasi proyek bersangkutan, atau di


salah satu atau berada diantara lokasi proyek bila ia bertugas pada
lebih dari satu paket proyek.

Tugas dan kewajibannya adalah mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal


sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab kepada Pengawas Jalan dan Jembatan untuk


mengawasi kualitas dari pada konstruksi dan memastikan bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak,
spesifikasi, gambar-gambar kerja yang disahkan oleh Team
Leader.
2. Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor atau
engineer-nya dan atau pelaksana lapangan dengan format
laporan standar dan memberitahukan kepada kontraktor secara
tertulis apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan dalam pelaksanaan konstruksi.
3. Membantu Pengawas Jalan dan Jembatan untuk melakukan
pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil
dan peralatan laboratorium kontraktor serta memberitahukan
kepada kontraktor secara tertulis apabila kualitas mutu dari
pekerjaan lapangan tidak tercapai.
4. Mengawasi hasil mutu pekerjaan lapangan agar sesuai dengan
Job Mix yang disyaratkan.
5. Menginspeksi dan menguji cara terhadap metode pengujian
yang dilakukan oleh kontraktor untuk memastikan kesesuaian
dengan kontrak.
6. Membuat laporan harian untuk semua kegiatan pemeriksaan
mutu dan bahan serta pekerjaan dam memberikan laporan setiap
permasalahan yang timbul sehubungan dengan pengendalian
mutu.
7. Mencatat semua data hasil tes laboratorium dan lapangan secara
jelas dan terperinci.

Selain itu, Profesional Staf dibantu oleh tenaga pendukung sebagai


berikut :

• Tenaga Pendukung
Untuk mendukung lancarnya pekerjaan pengawasan diperlukan
tenaga pendukung dengan posisi sebagai berikut :
• Office Manager;
• Operator Komputer
10. KELUARAN Konsultan Pengawasan selama kurun waktu layanannya harus
menghasilkan keluaran-keluaran yang disusun berdasarkan hasil
pengawasan dilapangan. Adapun keluaran-keluaran tersebut berupa
laporan hasil pengawasan sekurang kurangnya meliputi:
1. Laporan Pendahuluan;
2. Laporan Program Mutu Pengawasan;
3. Laporan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi);
4. Laporan Bulanan;
5. Laporan Akhir.

11. LAPORAN 1) Tujuan


Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang lengkap
dan komperhensif sesuai dengan jenis masing-masing laporan.
2) Lingkup
Laporan-laporan yang harus dibuat dan diserahkan oleh Konsultan
terdiri dari :
a) Laporan Pendahuluan
Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya jasa
layanan, Penyedia Jasa (Konsultan) harus menyerahkan 6
(enam) rangkap/buku. Laporan pertama yang berisi gambaran
pemahaman terhadap tugas yang dilimpahkan oleh PPK
Pelaksanaan Jalan Nasional, dan rencana penerapannya
berdasarkan Kontrak dan KAK Penyedia Jasa (Konsultan)
Pengawas Penjaminan Mutu kontrak. Rencana penerapan
tersebut harus mencakup jadwal rencana kerja dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan secara garis besarnya, sedangkan
rencana kerja secara lengkap dan terperinci harus dibuat
dalam bentuk Laporan Program mutu dan Laporan RKK yang
akan digunakan sebagai sarana pengendalian layanan jasa
konsultan ini.
b) Laporan Program Mutu
Program Mutu adalah dokumen penjaminan mutu terhadap
pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana
yang dipersyaratkan.
Program mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi
Konstruksi setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dan di bahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
(Kick of Meeting). Program mutu harus sudah disahkan
sebelum pekerjaan dimulai. Program Mutu merupakan
dokumen yang dinamis, dapat direvisi apabila terjadi
perubahan persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan agar
tetap memenuhi persyaratan hasil pekerjaan.
c) Laporan RKK (Rencana Keselamatan Kontruksi)
Laporan Rencana Keselamatan konstruksi (RKK) berisikan
tentang elemen SMKK yang terdiri dari Kepemimpinan dan
partisipasi tenaga kerja dalam keselamatan konstruksi,
perencanaan keselamatan Konstruksi, dukungan keselamatan
konstruksi, operasi keselamatan Konstruksi dan evaluasi kinerja
penerapan SMKK.
Laporan RKK disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi
Konstruksi setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dan di bahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
(Kick of Meeting). Laporan RKK harus sudah disahkan sebelum
pekerjaan dimulai.
d) Laporan Bulanan
Setiap akhir bulan, Penyedia Jasa (Konsultan) harus
menyerahkan laporan kemajuan pekerjaan secara bulanan
yang menggambarkan pencapaian masing-masing keluaran
dari kegiatan pengawasan dan pengendalian pekerjaan
preservasi/pembangunan jalan dan jembatan.
Laporan Bulanan harus memberikan gambaran akumulasi
layanan setiap periode bulanan sejak tanggal mobilisasi
konsultan, yang berisi sekurang kurangnya sebagai berikut :
● Ringkasan Eksekutif.
● Pendahuluan.
● Peta lokasi paket pekerjaan konstruksi.
● Data Kontrak paket pekerjaan konstruksi.
● Perubahan/Adendum Kontrak (jika ada).
● Organisasi Proyek (Organisasi Pengguna Jasa, Organisasi
Konsultan Superrvisi dan Organisasi Kontraktor).
● Progress Pekerjaan Konstruksi (Jadwal Pelaksanaan.
Progress Fisik, Progress Keuangan).
● Laporan Kegiatan Lapangan (jenis pekerjaan, peralatan,
personil, cuaca dan permasalahan lapangan).
● Kegiatan Konsultan Supervisi/Pengawasan.
● Laporan Pengujian Mutu dan Penjaminan Mutu.
● Laporan Pelaksanaan K3
● Kesimpulan dan Tindak Lanjut.
● Lampiran Lampiran (korespodensi surat keluar/masuk,
hasil pengujian mutu, photo dokumentasi dan
sebagainya).

Laporan bulanan harus sudah didistribusikan selambat-


lambatnya minggu pertama bulan berikutnya. Penyedia Jasa
(Konsultan) harus menyerahkan 6 (enam) rangkap/buku.
e) Laporan Akhir
Pada saat jasa layanan Penyedia Jasa (Konsultan) akan berakhir,
Penyedia Jasa (Konsultan) harus menyiapkan suatu laporan
yang berisi ringkasan hasil pengawasan pekerjaan konstruksi,
data final kontrak, potensial permasalahan dan mitigasi
penyelesaian dan hasil evaluasi akhir dari pengawasan
penjaminan mutu dan dukungan manajemen kontrak, serta
rekomendasi untuk menuju pemenuhan mutu yang lebih baik.
Evaluasi dan rekomendasi tersebut harus berdasarkan kajian
sebab akibat terjadinya temuan dan tindak lanjutnya yang
mencakup aspek tugas dan tanggungjawab masing-masing
pihak, baik Penyedia Jasa (Kontraktor) maupun PPK selaku
wakil dari Pengguna Jasa.
Penyerahan Laporan Akhir dilakukan secara bersamaan
dengan penyerahan seluruh bukti kerja Penyedia Jasa
(Konsultan). Penyedia Jasa (Konsultan) menyerahkan laporan
akhir sebanyak 6 (enam) rangkap / buku.

Balikpapan, 1 Desember 2022


PPK Pengawasan

Anton Nugroho, ST., MT.


NIP. 198903232010121005

Anda mungkin juga menyukai