Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Dinas Pekerjaan Umum d a n P e n a t a a n R u a n g K a b u p a t e n P e g u n u n g a n
A r f a k bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan jembatan dan
gorong-gorong yang akan dilaksanakan oleh Penyedia jasa konstruksi (kontraktor).
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu,
biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi,
maka diperlukan adanya suatu team yang akan bertugas sebagai pengawas yang
berperan membantu Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jembatan dan
Gorong – gorong didalam melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi kegiatan yang
sedang berlangsung.
Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia Jasa konsultansi pekerjaan pengawsan
teknis/supervisi.
2. Maksud dan Maksud pengadaan Penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknis ini,
Tujuan adalah untuk :
3. Sasaran Sasaran pengadan jasa konsultansi pengawasan teknis pembangunan jambatan dan
gorong-gorong ini, adalah tercapainya hasil pekerjaan jalan tersebut di atas sesuai
dengan isi dokumen kontrak, sehingga kinerja jalan yang ditangani diharapkan dapat
memberikan layanannya sampai akhir umur rencana.
Disamping itu sebagian tugas Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan dan
Gorong-gorong, khususnya dalam hal menyangkut masalah pengendalian teknis
dilapangan dan administrasi teknik pada umumnya, dilimpahkan kepada penyedia
jasa ini.
4. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultansi ini berada tersebar di Kabupaten Pegunungan Arfak
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : dibiayai dari dana APBD Tahun
Pendanaan Anggaran 2019.
Nilai HPS = Rp. 99.990.000,-
Data Penunjang
7. Data Dasar Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna jasa yang dapat digunakan harus
dipelihara oleh Penyedia jasa
9. Studi-Studi
Terdahulu
10. Referensi Hukum 1. Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana
dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor
60).
3. Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 20 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609).
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737)
6. DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Ruang Lingkup
Untuk dapat melaksanakan jasa layanan konsultansi secara sistematis, tepat waktu dan
sesuai dengan ketentuan Kerangka Acuan Kerja, Konsultan harus melaksanakan detail
pendekatan permasalahan terhadap hal-hal yang utama dalam pengaturan terhadap
sasaran pekerjaan secara efisien dan efektif, menerapkan metodologi pengusahaan
yang ditetapkan agar tercapai hasil yang dikehendaki. Pengalaman Konsultan dalam
penanganan pekerjaan sejenis akan sangat bermanfaat dalam pendekatan masalah
dan metodologi pengawasan yang dihadapi.
Secara umum permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat dengan kegiatan
pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh Kontraktor di lapangan. Untuk
mengantisipasi supaya permasalahan yang timbul di lapangan memberikan dampak
negatif sekecil mungkin, maka konsultan akan melakukan pendekatan-pendekatan
sebagai berikut :
a. Pengendalian waktu
b. Pengendalian mutu
c. Pengendalian biaya
d. Pengendalian keselamatan kerja
e. Pelaporan
12. Keluaran2 Keluaran yang dihasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan pengawasan.
13. Peralatan, Akomodasi yang berupa kendaraan roda dua dan roda empat, fasilitas lainnya termasuk
Material, kantor dan lain–lain harus disediakan sendiri oleh
Personil dan Penyedia jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui
Fasilitas dari kontrak.
Pengguna Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum pada Rincian
Anggaran/Kuasa Biaya Langsung Non Personil.
Pengguna Anggaran
14. Peralatan dan Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian Biaya namun diperlukan
Material dari dalam pelaksanaan pekerjaan, dianggap sudah termasuk ke dalam kontrak dan harus
Penyedia Jasa disediakan oleh penyedia jasa.
Konsultansi
3. Quality Engineer
Quality Engineer yang dipersyaratkan adalah seorang Sarjana S-1 jurusan Teknik Sipil
dari universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi dan berpengalaman selama 2 (dua) tahun dalam melaksanakan
pekerjaan rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan serta bersertifikasi sesuai
dengan kualifikasi yang dipersyaratkan.
Quality Engineer bertanggung jawab kepada dan berkedudukan di lokasi dimana
Pelaksana kegiatan berkerja. Dia bertanggung jawab terutama atas pengendalian
mutu bahan dan pekerjaan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
1. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari , serta mengusahakan agar dan
Pemimpin Kegiatan Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan
sehubungan dengan pengendalian mutu.
2. Melakukan Pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan
peralatan laboratorium Pelaksana kegiatan, agar pelaksanaan pekerjaan selalu
didukung tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan
persyaratan dalam kontrak.
3. Melakukan Pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan pengadaan
“Stone Crusher“ dan “Asphalt Mixing Plant“ atau peralatan dan bahan-bahan lain
yang diperlukan.
4. Melakukan Pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu bahan dan
pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada setiap permasalahan yang
timbul sehubungan dengan pengendalian mutu bahan pekerjaan.
5. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan komposisi campuran (Job-
Mix Formula), baik mutu pekerjaan aspal, Soil- cement dan beton, serta
memberikan rekomendasi dan Justifikasi teknis atas persetujuan dan penolakan
usulan tersebut.
6. Melakukan Pengawasan dan pelaksanaan “Coring“ perkerasan jalan yang
dilakukan oleh Pelaksana kegiatan, sehingga baik jumlah serta lokasi “coring“
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
7. Menyerahkan kepada himpunan data bulanan pengendalian mutu paling lambat
tanggal 14 bulan berikutnya.
8. Himpunan data harus mencakup semua data test laboratorium dan lapangan
secara jelas dan tepat.
9. Memberi petunjuk kepada staf Pelaksana Kegiatan, agar semua teknisi
laboratorium dan staf pengendali mutu mengenal dan memahami semua prosedur
dan tata cara pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi.
B. Tenaga Pendukung
1. Inspector
Inspector jalan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah disamakan, Sarjana Muda Teknik Sipil
(D3) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan, atau
lulusan STM Negeri atau Swasta dan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan
dibidang Pengawasan pekerjaan jalan.
Secara umum tanggung jawab pengawas adalah minimal sebagai berikut ;
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstrusi dengan dokumen
pelaksanaan/pelelangan yang dijadikan pedoman, serta peraturan standard
dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah mengakomodas batasan – batasan
yang telah diberikan pemimpin kegiatan fisik, seperti dari segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu pekerjaan jalan yang akan diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan Pengawasan berupa laporan kegiatan pelaksanaan
setiap hari secara detail, berhubungan erat dengan kualitas dan standar teknis
jalan yang dipersyaratkan
2. Sekretaris/Operator Komputer
Sekretaris disyaratkan minimum Sarjana Muda Kesekretariatan (D3) Lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang disamakan atau Lulusan
SMA/sederajat Negeri atau Swasta.
18. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan
Laporan
19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat: melaporkan mengenai jadwal
Pendahuluan rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci
termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta
personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif dilapangan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh ) hari kerja/bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat: Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai
kemajuan kegiatan Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh
kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan
memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi/ menyelesaikan
permasalahan tersebut. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: tanggal 10
(sepuluh) bulan berikutnya sebanyak 5 (Lima) buku laporan.
21. Laporan Akhir Pada akhir masa layanan jasa, konsultan harus menyerahkan laporan
akhir sebanyak 5 (lima) buku.
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara
ringkas dan jelas mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya pekerjaan
dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi sumber material dan hasil
pengujian mutu pekerjaan, personil konsultan dan kontraktor yang terlibat, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang cara pemeliharaan
dikemudian hari dan segala permasalahan yang kemungkinan besar akan timbul pada
pekerjaan yang baru saja dilaksanakan, serta saran-saran tentang perbaikan yang
perlu dilakukan pada proyek-proyek berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang
akan ditangani oleh Dinas Bina Marga atau Direktorat Jenderal Bina Marga.
Untuk memudahkan penjilidan dan Penggunaannya, laporan akhir ini
dapat dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah.
Untuk memudahkan penjilidan dan Penggunaannya, laporan akhir ini dapat dibuat menjadi
beberapa buku yang terpisah.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: Pada akhir masa layanan jasa sebanyak
5 (Lima) buku laporan dan cakram padat (compact disc) (jika diperlukan).