(KAK)
PAKET PEKERJAAN:
PW 16-2020,
PENGAWASAN TEKNIS PENGGANTIAN JEMBATAN
CIPATUJAH
2
dan penjaminan atas cacat mutu selama periode
kontrak sesuai dengan standar, kriteria, dan
persyaratan kontrak yang ditetapkan, dan
memberikan rekomendasi komprehensif dalam
pelaksanaannya.
3
d) Mencatat seluruh kesepakatan dalam PCM
dan dituangkan dalam Berita Acara sebagai
Dokumen Kegiatan.
e) Mempersiapkan formulir-formulir isian,
antara lain:
i. Laporan Harian
ii. Laporan Mingguan
iii. Laporan Bulanan.
iv. Laporan Teknis (jika diperlukan).
v. Pengecekan kesesuaian desain
dengan kondisi lapangan.
vi. Laporan inspeksi pemenuhan tingkat
layanan jalan.
vii. Rencana monitoring pelaksanaan
pekerjaan dan verifikasi laporan
kegiatan yang disiapkan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi.
viii. Penjaminan mutu pekerjaan termasuk
kriteria pengujian dan penerimaan hasil
pekerjaan.
ix. Bentuk perhitungan volume data dan
Sertifikat Pembayaran.
x. Bentuk request Penyedia untuk
memulai pekerjaan dan pengujian
bahan.
f) Menjelaskan Struktur Organisasi Pengawas
Pekerjaan dan tugas dari masing-masing
personil kepada PPK Pekerjaan Konstruksi.
g) Menjelaskan rencana kerja pengawasan
pekerjaan konstruksi kepada PPK Pekerjaan
Konstruksi:
h) Menyampaikan dan mempresentasikan
RMK kepada PPK Pekerjaan Konstruksi
pada saat PCM.
i) Membantu PPK Pekerjaan Konstruksi dalam
mengkaji rencana mutu kontrak (RMK)
Penyedia Jasa Konstruksi.
j) Menyampaikan pemahaman pasal-pasal
utama dalam kontrak terkait pelaksanaan
pekerjaan.
k) Menandatangani berita acara mobilisasi dan
melaporkan pelaksanaan mobilisasi kepada
Direksi Pekerjaan.
l) Melakukan pengawasan, pengujian,
pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa.
4
m) Mengecek Daftar peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang disampaikan Penyedia
Jasa.
n) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan
yang akan digunakan oleh Penyedia Jasa.
o) Menyampaikan rekomendasi kepada
Pengawas Pekerjaan tentang jumlah, mutu
dan kelaikan peralatan, fasilitas dan
perlengkapan yang dimobilisasi Penyedia
Jasa.
p) Menyampaikan ketentuan tentang
pemenuhan tingkat layanan jalan
berdasarkan indikator kinerja jalan yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
q) Memberikan rekomendasi terhadap konsep
gambar kerja kepada Pengawas Pekerjaan
dan Penyedia Jasa.
r) Memeriksa gambar kerja yang terkait
dengan metode kerja diajukan oleh
Penyedia Jasa dan kontrol terhadap
kuantitas pekerjaan.
s) Melaporkan progres pekerjaan yang telah
diselesaikan Penyedia Jasa.
t) Membuat daftar kekurangan (Defect &
Dificiencies) berdasarkan hasil pemeriksaan
lapangan.
u) Membantu PPK dalam pengecekan data
adminstrasi dan teknis pekerjaan.
5
3) Pelaksanaan Pengawasan:
a) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa
lapangan dan membantu memeriksa shop
drawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
b) Melaksanakan pengawasan teknis pekerjaan
konstruksi jalan secara profesional, efektif
dan efisien sesuai dengan spesifikasi
sehingga terhindar dari resiko kegagalan
konstruksi.
c) Memeriksa dan menyetujui laporan harian
dan laporan mingguan pekerjaan konstruksi.
d) Mengevaluasi dan menyetujui Monthly
Certificate (MC).
e) Membuat laporan bulanan terkait progress
pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang
timbul dilapangan kepada Pengguna Jasa.
f) Membuat laporan teknis (bila diperlukan)
pada setiap terjadinya perubahan kinerja
pekerjaan.
g) Melakukan verifikasi dan validasi hasil
pengukuran topografi yang dilakukan
Penyedia.
h) Melakukan inspeksi dan membuat laporan
hasil inspeksi pemenuhan tingkat layanan
jalan.
i) Verifikasi hasil inspeksi pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi.
j) Penjaminan mutu pekerjaan dilapangan
dengan menerapkan prosedur kerja dan uji
mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
k) Melakukan verifikasi pemenuhan tingkat
layanan jalan yang dilakukan Penyedia Jasa
Konstruksi.
l) Melaksanakan koordinasi dengan Core
Team Consultant P2JN dan Regional Project
Management Consultant (RPMC) Balai
terkait (bila ada).
6
b) Kajian terhadap Data Hasil Pengendalian
Mutu oleh Unit Pengendali Mutu Kontraktor.
c) Penilaian atas Pengukuran Hasil
Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu
berdasarkan bukti data pekerjaan, terhadap
persyaratan yang ditetapkan di dalam
Rencana Mutu (Quality Planning).
d) Pelaksanaan uji acak terhadap Hasil
Pelaksanaan, bila dipandang perlu.
e) Rekomendasi manajemen dan teknis
kepada PPK/KASATKER.
7
- Status validasi dan status
perubahan.
- Kolom pengesahan petunjuk
pelaksanaan.
b. Riwayat Perubahan;
c. Maksud dan Tujuan Petunjuk
Pelaksanaan;
d. Ruang Lingkup penerapan;
e. Referensi atau acuan yang digunakan;
f. Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika
diperlukan;
g. Tahapan proses atau kegiatan (dengan
bagan alir jika perlu);
h. Ketentuan Umum (penjelasan tentang
persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi dalam melaksanakan proses);
i. Tanggung jawab dan wewenang;
j. Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
k. Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi
persyaratan)
l. Lampiran berupa contoh format
rekaman/bukti kerja.
Untuk melaksanakan validasi terhadap
proses pelaksanaan pekerjaan dalam
kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan
dengan hasil kegiatan setelah selesai
dilaksanakan harus dapat dilakukan pada
setiap tahap kegiatan, jika verifikasi tidak
dapat dilakukan secara langsung melalui
monitoring atau pengukuran secara
berurutan. Validasi pada pelaksanaan
kegiatan harus mempertimbangkan
ketentuan berikut:
- Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
untuk peninjauan dan persetujuan
proses.
- Validasi ulang pelaksanaan kegiatan
bila hasilnya tidak sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan, setelah
dilakukan perbaikan atau
penyempurnaan.
- Verifikasi kinerja hasil pekerjaan dan
pemenuhan tingkat layanan jalan.
- Kriteria pengujian dan penerimaan hasil
pekerjaan.
Di samping itu setiap unit kerja/unit
pelaksana kegiatan harus mampu
mengidentifikasi hasil setiap tahapan
kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan dan
mengidentifikasi status hasil kegiatan
8
tersebut. Tujuan identifikasi untuk
memastikan pada hasil kegiatan dapat
dilakukan analisis apabila terjadi ketidak-
sesuaian pada proses dan hasil keluaran
pekerjaan. Rekaman hasil identifikasi harus
selalu terpelihara dalam pengendalian
rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan
bahwa bagian hasil pekerjaan yang telah
diterima harus tetap terpelihara sampai
waktu penyerahan menyeluruh. Pada proses
penyerahan hasil pekerjaan, setiap segmen
pekerjaan harus mensyaratkan dan
menerapkan proses pemeliharaan hasil
pekerjaan dan yang menjadi bagian hasil
pekerjaan agar kinerjanya tetap terjaga.
10
- Mekanisme verifikasi ulang untuk
menunjukkan kesesuaian dengan
persyaratan yang ditetapkan.
Dalam upaya menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya
hasil pekerjaan yang tidak sesuai,
diperlukan tindakan korektif dan tindakan
pencegahan yang diatur dalam prosedur
mutu. Prosedur tindakan korektif minimal
harus mencakup kegiatan antara lain:
a. Menguraikan ketidaksesuaian,
b. Menentukan/melakukan kajian
terhadap penyebab ketidaksesuaian
c. Menetapkan rencana penanganan
untuk memastikan, bahwa
ketidaksesuaian tidak akan terulang
dan jadwal waktu penanganan.
d. Menetapkan petugas yang
melaksanakan tindak perbaikan.
e. Mencatat hasil tindakan yang
dilakukan.
f. Memverifikasi tindakan perbaikan
yang telah dilakukan.
Tindakan pencegahan ditetapkan dalam
upaya meminimalkan potensi
ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk
penyebabnya. Tindakan pencegahan harus
mempertimbangkan dampak potensialnya
dan efek dari tindakan pencegahan kegiatan
yang lainnya. Untuk itu perlu mengidentifikasi
potensi ketidaksesuaian dan merencanakan
kebutuhan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan
verifikasi tindakan pencegahan yang telah
dilaksanakan.
11
(MC/Backup Data), penyusunan Addendum
Kontrak, penyusunan status keuangan
kontrak konstruksi.
c) Membantu PPK dalam evaluasi kewajaran
jumlah dan mutu personil, peralatan, dan
bahan yang tersedia untuk pelaksanaan
kontrak konstruksi.
12
d) Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Pengawasan
sepenuhnya sudah diatur di dalam dokumen
kontrak jasa konsultansi.
2) Penyediaan oleh Penyedia Jasa Konsultansi
Penyedia Jasa konsultansi harus menyediakan
dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan yang sudah diatur di
dalam dokumen kontrak jasa konsultansi.
13
8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan selama 270 (dua ratus
PELAKSANAAN tujuh puluh) hari kalender tahun anggaran 2020.
14
3. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen
Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan
pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan
konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan
lapangan untuk berbagai macam kegiatan
pekerjaan;
4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima
atau menolak pekerjaan dan material;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan
setiap hari yang dicapai Pelaksana pada lembar
kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama
kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya
segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan
pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada
buku Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang
direncanakan. Dalam hal demikian, maka
Supervision Engineer juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut;
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil
pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai
yang disampaikan oleh Quantity Engineer;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka
pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup
atau menjadi tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Kontrak;
9. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut
mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan Pelaksana;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan
sketsa-sketsa yang benar untuk bahan PPK pada
setiap lokasi pekerjaan;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar
Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as-built
drawings) dan megupayakan agar semua gambar
tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan
Pertama Pekerjaan (PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-
gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana sebelum
pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam
15
kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap
hasil inspeksi lapangan.
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan
mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan
tingkat layanan jalan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan Pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan
mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang
ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan
kepada PPK serta instansi lain yang terkait tepat
pada waktunya; dan
16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi
kegiatan, laporan harian, laporan mingguan, bagan
kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran,
gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan,
laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan
lainnya.
17
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Teknik Jembatan
Madya dengan pengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan jembatan sekurang-kurangnya
selama 3 (tiga) tahun. SKA yang dikeluarkan oleh
asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh lembaga
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
18
9. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus
menerus terhadap semua pekerjaan harian (day
work), termasuk membuat catatan mengenai
peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang
digunakan pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan
harian tersebut;
10. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh
Pelaksana dan evaluasi hasil pekerjaan (performa
pekerjaan) di lapangan;
11. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil
pekerjaan;
12. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut
dilaporkan secara tertulis kepada Supervision
Engineer sebagai bahan masukan yang disampaikan
kepada PPK;
13. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran
hasil pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait
dengan usulan pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap Pelaksana sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
dan
14. Membantu Supervision Engineer mengadakan
pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian
pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya
memenuhi syarat.
19
JUMLAH ORANG BULAN
Orang
No Profesi Kriteria Tenaga Ahli -Bulan
A. Professional Staff
Sarjana Teknik Sipil,
Ahli Teknik Jembatan
Ketua Tim/ Madya, Pengalaman
1 9,00
Supervision Engineer Pekerjaan
Pengawasan
Jembatan 5 tahun
Sarjana Teknik Sipil,
Ahli Teknik Jembatan
Tenaga Ahli Madya, Pengalaman
2 8,00
Quantity Engineer Pekerjaan
Pengawasan
Jembatan 3 tahun
Sarjana Teknik Sipil,
Ahli Teknik Jembatan
Tenaga Ahli Madya, Pengalaman
3 7,00
Quality Engineer Pekerjaan
Pengawasan
Jembatan 4 tahun
SUB TOTAL A 24,00
B. Tenaga Surveyor/Teknisi
1 Inspector Diploma-3/SMK 9,00
2 Laboratorium Teknisi Diploma-3/SMK 7,00
3 Surveyor Diploma-3/SMK 7,00
SUB TOTAL C 23,00
B. Tenaga Pendukung
1 Operator Komputer SMA 9,00
2 Office Boy SMP 9,00
SUB TOTAL C 18,00
TOTAL A + B + C 65,00
20
dari yang disebutkan berikut ini:
Rencana Mutu ("Holding Points", Daftar Pengujian
Mutu), termasuk pemutakhiran.
Rekomendasi terhadap penyusunan dan pemutakhiran
RMK Kontraktor.
Hasil Penilaian Pemenuhan Rencana Mutu yang
dibuat secara berkala.
Hasil Pelaksanaan Uji Acak.
Rekaman hasil pekerjaan yang tidak memenuhi
syarat mutu (Non Conformance Product, NCR).
Perubahan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan
dan/atau pengendalian mutu.
Rekomendasi untuk tindakan koreksi terhadap hasil
pekerjaan.
Rekaman tentang masukan untuk pemutakhiran
RMK Kontraktor.
Hasil pengolahan data/informasi pengendalian mutu.
11. LAPORAN Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta
disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang
baik dan benar.
Ukuran kertas masing-masing laporan adalah A4 (210 x 297
mm), jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan sebagai
berikut :
a. Laporan Rencana Mutu Kerja (RMK)
b. Laporan Pendahuluan
c. Laporan Bulanan
d. Laporan Triwulan
22
Isi dari masing-masing laporan disajikan dalam 16
format :
a. Judul lembar
b. Surat Pengantar
c. Daftar isi
d. Data Proyek
e. Peta Lokasi
f. Data Mobilisasi
g. Organisasi Proyek
h. Progress keluaran hasil pekerjaan
i. Jadwal pekerjaan
j. Status Change Order atau Addendum
k. Ringkasan pembayaran (keuangan) termasuk denda
(jika ada)
l. Status klaim Penyedia Jasa (jika ada)
m. Ringkasan hasil inspeksi lapangan dan pemenuhan
tingkat layanan jalan
n. Ringkasan hasil penjaminan mutu pekerjaan
o. Rekomendasi dan Tindak lanjut.
e. Laporan Akhir
Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis
(akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu
Laporan Akhir harus diserahkan, ringkasan pekerjaan
konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi,
rekomendasi kebutuhan pemeliharaan di masa yang
akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama
masa konstruksi pekerjaan jalan dan jembatan,
permasalahan potensial untuk konstruksi baru yang
mungkin terjadi dan pemberian solusinya (jika ada)
untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan yang
akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup
tanggung jawab Pengguna Jasa.
23
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-
kebijakan, prosedur, dan operasional dengan
maksud memperbaiki kemampuan pengawasan
pada program pekerjaan di lingkungan unit
kerjanya.
24