Anda di halaman 1dari 26

CV.

ADHI RAJASA CONSULTANT

BAB I
PENDAHULUAN

Dokumen Usulan Teknis (Technical Proposal) Pengawasan tersebut dibawah ini merupakan hasil
interpretasi dari Konsultan Pengawas terhadap syarat-syarat pengadaan jasa Konsultan terhadap Pekerjaan
Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Semenisasi Lingkungan Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya
11 Kota Pekanbaru .

Di dalam Dokumen Usulan Teknis yang disampaikan ini akan diuraikan secara rinci dan jelas
konsepsi dari Konsultan Pengawas dalam melaksanakan tugas pengawasan yang akan dilaksanakan di lokasi
Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Semenisasi Lingkungan Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya
11 Kota Pekanbaru .

Uraian-uraian dalam usulan teknis ini meliputi langkah-langkah kerja yang akan dilaksanakan
Konsultan Pengawas mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan pengawasan sampai dengan tahap
berakhirnya pelaksanaan dan serah terima pekerjaan pengawasan itu sendiri.

Usulan teknis ini disajikan dalam bentuk uraian-uraian, bagan-bagan serta ditambah dengan
keterangan pelengkap lainnya.

Diharapkan Konsepsi Konsultan Pengawas yang tertuang dalam usulan teknis ini, setelah
mendapat tanggapan yang positif dari pihak proyek serta unsur teknis lainnya, dapat dijadikan bahan
pedoman penugasan sebagai salah satu landasan kerja Konsultan Pengawas di dalam melaksanakan tugas-
tugas teknis pengawasannya di lapangan.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

BAB II
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
PEMAHAMAN TERHADAP KAK

A. PEMAHAMAN TERHADAP LATAR BELAKANG


Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota
Pekanbaru bermaksud untuk melaksanakan Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan/Peningkatan Semenisasi Lingkungan Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya
11 Kota Pekanbaru , yang akan dilaksanakan oleh penyedia jasa pekerjaan konstruksi.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu, biaya,
volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan
adanya suatu team yang akan bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu PPK pada
pekerjaan Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Jalan Semenisasi Lingkungan Lingkungan
Permukiman Kec. Bina Widya 11 Kota Pekanbaru ini didalam melaksanakan pengawasan teknis
pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung. Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia
jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknis/supervisi.
Pada kesempatan ini Pejabat Pengadaan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan mengundang kami CV. ADHI RAJASA
CONSULTANT untuk dapat berpatisipasi untuk melaksanakan pekerjaan Pengawasan
Pembangunan/Peningkatan Jalan Semenisasi Lingkungan Lingkungan Permukiman Kec. Bina
Widya 11 Kota Pekanbaru , dalam dal ini merupakan kehormatan bagi kami.

B. PEMAHAMAN TERHADAP MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN


1) Maksud pekerjaan “Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Semenisasi Lingkungan
Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya 11 Kota Pekanbaru .” adalah untuk membantu
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Pekanbaru didalam melakukan
Pengawasan Teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang
dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi, berhubung adanya keterbatasan
tenaga Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya. Oleh sebab itu Konsultan Supervisi diharapkan menyediakan tenaga ahli
yang berkompeten sesuai dengan tugas masing – masing personil. Selain itu, untuk
meminimalkan kendala- kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia pekerjaan
konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak. Membantu menyelesaikan
revisi desain, bilamana terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi
dilapangan.
2) Tujuan pekerjaan pengawasan teknis ini adalah mengawasi ini adalah:
 Pekerjaan Jalan Semenisasi Lingkungan dapat berjalan efisien dan efektif serta
sesuai dengan desain dan spesifikasi yang digunakan sebagai dasar pengendalian
pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan
dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.
 Memberi masukan-masukan secara teknis kepada kontraktor pelaksana dalam hal
pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

 Membantu Pejabat Pembuat komitmen dalam hal pemecahan permasalahan yang


terjadi di lapangan.
3) Sasaran pekerjaan pengawasan teknis jalan ini, adalah tercapainya hasil pekerjaan
pengawasan jalan sesuai dengan isi dokumen kontrak, sehinga kinerja jalan yang
ditangani diharapkan dapat memberikan layanannya sampai umur rencana.

C. LINGKUP KEGIATAN
Pada lingkup kegiatan dan kewajiban konsultan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
adalah meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
C. 1. Persiapan
1) Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan sesuai dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi.
2) Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi, termasuk
pengendalian manajemen dan keselamatan lalu lintas serta SMK3K dan dokumen
Lingkungan.
3) Membantu PPK dalam Pelaksanaan PCM dan Mutual check.
4) Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pra Construction Meeting dan dituangkan
dalam berita Acara tersendiri sebagai Dokumen Kegiatan.
5) Mempersiapkan formulir-formulir, antara lain :
(a). Laporan Mingguan
(b). Laporan Bulanan/Monthly Progres Report
(c). Laporan Teknis (jika diperlukan)
(d). Pengecekan kesesuaian desain di lapangan
(e). Persiapan Gambar Kerja untuk, Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala, dan
Betterment/Peningkatan
(f). Perhitungan Volume/Back Up Data serta Monthly Certificate
(g). Quality Control/Kontrol Kualitas selama periode pelaksanaan
(h). Requaest Penyedia Jasa untuk memulai pekerjaan, Pengujian Bahan.
6) Menjelaskan struktur organisasi dan personil Direksi Teknis yang sudah dimobilisasi
dan rencana personil lainnya yang akan dimobilisasi.
7) Menjelaskan struktur organisasi Direksi Teknis dan Tugas dari masing masing
personil Direksi Teknis.
8) Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang lebih efisien
9) Menjelaskan Rencana kerja.
10) Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada Direksi pekerjaan pada saat
PCM.
11) Membantu PPK dalam mengkaji rencana mutu kontrak (RMK) penyedia jasa
konstruksi.
12) Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi penyedia jasa.
13) Mengecek Daftar Peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang disampaikan
penyedia jasa.
14) Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh Penyedia Jasa.
15) Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang jumlah, mutu dan
kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi penyedia jasa.
16) Menandatangani Berita Acara Mobilisasi.
17) Menyampaikan Laporan Pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

18) Membuat analisis untuk merumuskan parameter desain berdasarkan gambar


kerja dan parameter desain.
19) Melakukan pemeriksaan dan pembahasan konsep gambar kerja.
20) Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada Direksi
Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
21) Memeriksa gamba kerja yang terkait dengan metode kerja diajukan oleh Penyedia
Jasa dan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan.
22) Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa.
23) Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkanhasil
pemeriksaan lapangan.
24) Membantu PPK dalam pengecekan data adminstras dan teknis pekerjaan.
25) PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check.

C. 2. Pelaksanaan Pengawasan
1) Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa
shop drawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
2) Melaksanakan tugas Pengawasan secara professional, efektif dan efisien sesuai
dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi.
3) Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan
konstruksi.
4) Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
5) Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pada setiap tahapan kegiatan pekerjaan sesuai
dokumen kontrak.
6) Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna Jasa.
7) Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan
kinerja pekerjaan.
8) Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait.

C. 3. Pengendalian Pekerjaan Fisik


Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses, metode kerja
dan pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil suatu kegiatan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit kerja/unit pelaksana
kegiatan harusmerencanakan dan melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatansecara
terkendali yang meliputi :

a. Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan


dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan kegiatan atau
rencana mutu kontrak.
b. Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang menggambarkan
karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen kegiatan.
c. Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan
dalam proses kegiatan.
d. Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan pekerjaan serta
mekanisme proses penyerahan dan pasca penyerahan hasil pekerjaan.

C. 4. Tindakan pencegahan
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

Ditetapkan dalam upaya meminimalkan potensi ketidaksesuaian yang akan


terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan pencegahan harus mempertimbangkan dampak
potensialnya dan efek dari tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu
mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan tindakan untuk
mencegah terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi tindakan pencegahan
yang telah dilaksanakan.
C. 5. Tanggapan
Setelah mempelajari semua isi Kerangka Acuan Kerja (KAK), Kami menilai bahwa
semua tugas dan tanggung jawab team supervisi untuk pekerjaan pengawasan tersebut diatas
telah cukup jelas dan dimengerti, sehingga sangat memudahkan bagi kami dalam membuat
usulan teknis dan biaya untuk pekerjaan ini.

D. SARAN
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan penjelasan dari panitia yang dilengkapi dengan
Berita Acara Rapat Penjelasan (Aanwijzing) dan Addendum Dokumen seleksi telah dapat
dipahami, namun dimasa yang mendatang untuk lebih memahami pekerjaan disarankan :
Didalam KAK perlu dijelaskan kondisi existing sekitar lokasi pekerjaan, seperti :
 Bagaimana transportasi untuk mencapai lokasi pekerjaan yang dimaksud dan dimana
lokasi pekerjaan.
 Penjelasan bagaimana Kondisi Jalan Semenisasi Lingkungan/ Eksisting di lokasi
 Didalam KAK juga perlu dicantumkan lokasi pekerjaan seperti titik Koordinat pekerjaan,
sehingga memudahkan penyedia jasa untuk menganalisa akses menuju lokasi pekerjaan.
 Data, Personil dan Fasilitas Penunjang
Sesuai yang dijelaskan didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), bahwa akomodasi berupa
fasilitas lainnya yaitu termasuk kantor dan lain – lain disediakan oleh konsultan dengan
cara sewa yang dibayarkan melalui kontrak pada pekerjaan tersebut. Menurut kami
fasilitas dan personil yang tercantum didalam rincian biaya langsung non personil sudah
dapat memenuhi kebutuhan minimal untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

E. PENDEKATAN TEKNIS
E. 1. TAHAP PERSIAPAN PENGAWASAN
1) Rapat Prakonstruksi
Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting) adalah rapat awal yang
diadakan atas prakarsa / undangan dari Pemberi Tugas yang dihadiri oleh Pemberi
Tugas, konsultan pengawas dan kontraktor palaksana. Tujuan dari rapat ini adalah
untuk menyamakan pengertian atau pemahaman mengenai dokumen kontrak dan
spesifikasi teknik yang dipakaid alam pelaksanaan pekerjaan. Adapun hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam rapat ini adalah :
1.a. Jadwal Pelaksanaan
Pada waktu pembahasan jadwal pelaksanaaan, Pemberi Tugas
dan konsultan pengawas haruslah betul-betul memahami jadwal kerja
yang dibuat oleh kontraktor dengan titik berat masalah pada hal-hal
sebagai berikut :
a. Skala prioritas yang ada dalam jadwal pelaksanaan meliputi :
• Pekerjaan utama (major).
• Sumber daya manusia, peralatan dan material
b. Detour untuk pekerjaan jalan dan Jalan Semenisasi Lingkungan.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

c. Waktu pelaksanaan, dibuat seefisien mungkin mengikuti jaringan


rencana akerja (network planning).
d. Evaluasi dan selesaikan lebih dahulu critical pasth yang ada.
e. Rencana kerja dan metode kerja yang tepat.

1.b. Mobilisasi
Untuk pekerjaan mobilisasi titik berat masalah terletak pada
masalah :
▪ Survey lokasi material (Quarry).
▪ Penetapan lokasi base camp.
▪ Pengukuran ulang lapangan (Field Engineering).

1.c. Pemasangan Peralatan Konstruksi (Instalation)


Pekerjaan ini meliputi pemasangan instalasi pekerjaan

1.d. Tata Cara Pengukuran Volume Pekerjaan (Opname)


Cara pengukuran volume terhadap suatu hasil pekerjaan
(opname) harus mengikuti aturan yang ada dalam spesifikasi teknik
perihal cara pengukuran.

2) Mobilisasi
Mobilisasi merupakan suatu tahapan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi
yang paling awal untuk mempersiapkan semua sumber daya manusia, peralatan
maupun bahan, sehingga dalam tahapan kegiatan selanjutnya semua sumber daya
siap untuk dioperasikan, sehingga dapat tercapai tepatmutu, waktu dan
kuantitas/biaya.
Pada tahap mobilisasi awal adalah mobilisasi personil inti untuk
mempersiapkan :
 Pengkajian ulang terhadap desain (Review Design).
 Pengukuran awal.
 Mempersiapkan program detail yang akan dilaksanakan pada
masakonstruksi.
 Mempersiapkan peralatan konstruksi untuk siap menjalani uji coba dan
running well.
 Setelah mobilisasi awal, dilakukan mobilisasi personil, alat dan material
guna mendukung terlaksananya pelaksanaan pekerjaan secara
menyeluruh,yaitu pelaksanaan fisik maupun administrasi sesuai dengan
persyaratan yang ada di dalam kontrak dan spesifikasi.
 Setelah Pemberi Tugas melakukan rapat pra pelaksanaan (PreConstruction
Meeting), kontraktor dan konsultan pengawas melakukan mobilisasi awal
dengan menempatkan personil-personil inti mereka dilapangan
 Kontraktor menyiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan
pengendalian mutu misalnya base camp, peralatan laboratorium, sumber
material (quarry) yang dipilih, hasil pengujian awal dan pengukuran awal.
 Konsultan menyiapkan pengkajian ulang terhadap desain (ReviewDesign),
mengawasi pengujian awal, pengukuran awal.
 Menyiapkan system informasi manajemen untuk pengamatan secaravisual
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

(Visual Monitoring).
 Mempersiapkan rumusan-rumusan pembuatan desain campuran material
(Job Mix Design)
 Setelah tahap mobilisasi awal konsultan dan kontraktor melengkapi personil
secara bertahap sesuai kebutuhan di lapangan

E. 2. TAHAP PERSIAPAN PENGAWASAN


1) Pengendalian Waktu
Waktu pelaksanaan secara rutin dikontrol agar waktu pelaksanaan berjalan
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Pengendalian dilakukan dengan
mengevaluasi dan mengesahkan metode kerja dan jadwal pelaksanaan, memeriksa
kemajuan dari setiap item pekerjaan, memeriksa perencanaan konstruksi dan
peralatan serta tenaga kerja yang ada.
Prosedur pengendalian waktu yang disulkan konsultan seperti terlihat pada
Gambar (1).

Gambar (1) : Bagan Alir Pengendalian Waktu Pengawasan Pekerjaan


Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

2) Menyusun Program kerja


Program kerja disusun oleh kontraktor dan dibahas pada rapat
prakonstruksi. Tujuan penyusunan program kerja adalah untuk
mempermudah pengelolaan proyek dengan suatu system yang teratur dan
memberikan system informasi manajemen (Management Information
System/MIS) secara jelas dan tepat guna sehingga :
i) Kontraktor dapat menyiapkan kebutuhan dana, kebutuhan material,
kebutuhan peralatan dan tenaga kerja untuk setiap minggunya.
ii) Program ini harus diperbaharui (update) setiap minggu sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

iii) Program ini berkaitan erat dengan metoda lintasan kritis (criticalpath
method/CPM).
iv) Jenis pekerjaan atau kegiatan apa saja yang berada pada garis lintasan
kritis diprioritaskan untuk dilaksanakan, karena ketinggalan satu hari saja
secara keseluruhan proyek ketinggalan satu hari.
v) Penanganan yang dilakukan terhadap jenis pekerjaan yang berada pada
lintasan kritis adalah melaksanakan kerja ekstra atau lembur.
vi) Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pekerjaan, Quantity Engineer/Project
Control Specialist akan terus memonitor kemajuan pekerjaan dengan tugas
utama :
1. Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path) dengan
memberikan prioritas utama pada pekerjaan di lintasan kritis.
2. Memperbaharui data (update) dan program setiap minggu.
3. Mendokumentasikan arsip secara tertib dan teratur.

3) Pengendalian Proyek
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan, Quantity Engineer/Project
Control Specialist akan terus memonitor kemajuan pekerjaan dengan
menggunakan perangkat lunak dengan tugas utama :
1. Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path Method) dengan
memberikan prioritas utama pada pekerjaan di lintasan kritis.
2. Memperbaharui data (update) dan program setiap minggu.
3. Mendokumentasikan arsip secara tertib dan teratur.
Pemantauan kemajuan pekerjaan akan dilakukan dengan
menggunakan manajemen informasi system (MIS) untuk visual monitoring.
MISmerupakan perangkat lunak system informasi manajemen (Management
Information System) dimana prestasi kerja kontraktor ditampilkan dalam
bentuk gambar dan grafik atau narasi secara akurat, terinci dan selalu
diperbaharui. Pembaharuan data akan dilakukan setiap hari, oleh karena itu
diperlukan kerjasama yang baik antara petugas lapangan dan petugas
pembaharuan data di kantor.
Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari peroyek, maka
konsultan akan melakukan pengawasan dan mengamati perkembangan
proyek secara cepat, akurat dan terbaru, sehingga permasalahan yang
mungkin timbul dapat segera ditanggapi agar sasaran proyek dapat dicapai,
untukitu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap daninformative.
b. Pelaporan progress pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat,akurat
dan terbaru.
c. Melakukan implementasi system informasi pemantauan proyek yang
berbasis computer dan mampu memberikan peringatan dini terhadap
permasalahan penyelesaian pekerjaan.
Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki
kemampuan dalam pengendalian proyek dari pelaksanaan hingga
pelaporan (reporting). Tujuan penggunaan system ini adalah agar proses
ketiga fase tersebut dapat dilakukan secara terintegrasi. Dengan system
tersebut maka berbagai indikasi dan informasi penting yang berkaitan
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

dengan pelaksanaan pekerjaan dapat diakomodir dan dijadikan bahan


pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen.
Selain hal diatas juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar
pelaporan proyek. Dimana dengan format dan prosedur yang standar akan
lebih meningkatkan afisiensi, efektifitas dan optimasi sinergi kerja.
Berikut ini diuraikan lebih rinci langkah-langkah diatas :

4) Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang akan dilakukan oleh konsultan adalah
meliputi : material yang akan digunakan, pengolahan metode kerja, peralatan
yang digunakan dan hasil pekerjaan. Sebagai dasar pengendalian mutu akan
dipakai spesifikasi teknik yang adadan setiap material yang akan digunakan
harus dilakukan pengetasan dilaboratorium terlebih dahulu. Apabila hasil test
tidak memenuhi syarat, maka contoh material tersebut akan ditolak dan
harus diganti dengan material lain yang memenuhi syarat. Demikian juga
material yang dikirim ke lapangan akan diperiksa secara berkala untuk
memastikan apakah material yang dikirim tersebut sudah sesuai dengan
contoh yang ada, yaitu dengan melakukan pengujian-pengujian terhadap
material yang dikirim ke lapangan secara acak. Prosedur pengendalian mutu
seperti terlihat pada Gambar (2) berikut ini :

Gambar (2) : Bagan Alir Pengendalian Mutu Pengawasan Pekerjaan


CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

Hasil pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor merupakan aspek


penting yang akan menjadi perhatian konsultan dalam melakukan
pengawasan agar mutu hasil pekerjaan benar-benar sesuai dengan
persyaratan yang ada dalam spesifikasi teknik.
i. Request
Pada setiap akan dimulainya suatu tahapan pekerjaan, kontraktor
harus mengajukan permohonan pelaksanaan pekerjaan (Request) kepada
konsultan. Request merupakan dokumen permohonan suatu kegiatan yang
diajukan oleh kontraktor kepada konsultan pengawas untuk diperiksa dan
isetujui oleh Pemberi Tugas, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan :
a. Supaya setiap pekerjaan yang dilakukan kontraktor dapat diawasi
dandimonitor oleh konsultan pengawas.
b. Supaya hasil pekerjaan kontraktor dapat dipertanggung jawabkan
dengan tepat mutu dan kuantitas sesuai dengan rencana.
c. Kontraktor harus bekerja mengikuti prosedur yang sudah ditentukan
sesuai dengan dokumen kontrak dan spesifikasi teknik.
d. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

ii. Pemeriksaan Material


Sumber material (quarry) dan bahan mentah yang akan
digunakan pada pembangunan harus melalui tahap pengujian awal.Dengan
ditentukan quarry pada suatu lokasi tertentu diharapkan dapat
mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan, efisien waktu dan
biaya,mempermudah pemeriksaan material harian atau periodic dan
perkiraan volume material. Kegiatan ini dicatat pada sebuah Formulir.
Selain itu pengujian material dilakukan agar material yang
akandipergunakan dapat dipertanggung jawabkan factor kekerasan,
keawetan, kebersihan dan lain-lain sesuai syarat-syarat yang tercantum
dalam spesifikasi teknik. Pengujian yang dilakuakan di dokumentasikan pada
sebuah formulir.
Yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi quarry adalah :
a. Jumlah bahan mentah yang ada.
Jarak lokasi dari permukiman sebaiknya cukup jauh untuk menghindari
polusi udara dan suara.
b. Jarak dengan base camp diusahakan sedekat mungkin.
c. Jalan akses atau jalan sementara menuju lokasi.
d. Ijin penambangan dan pemakaian bahan peledak.
e. Sosialisasi ijin penambangan.
Pengawasan awal yang dilakukan pada lokasi quarry meliputi
sebagai berikut :
a. Batuan atau agregat : pengetesan kekuatan/keausan.
b. Tanah : pengetesan untuk mengetahui klasifikasi tanah sehingga diketahui
sifat-sifat tanahnya.
c. Air : harus bersih dari kotoranorganic/kandungan Lumpur, larutan kimia
yang membahayakan, dan lain-lain.

iii. Laporan Ketidaksesuaian


Yang dimaksud dengan laporan ketidak sesuaian adalah laporan
yang dibuat oleh konsultan kepada pemberi tugas mengenai ketidaksesuaian
suatu jenis pekerjaan di lapangan baik mengenai mutu bahan, hasil
pekerjaan, prosedur pembuatan, volume pekerjaan maupun penampilan hasil
pekerjaan.

iv. Pemeriksaan Mutu Pelaksanaan.


Pemeriksaan mutu pelaksanaan dilakukan setiap jenis pekerjaan
sesuai dengan prosedurnya masing-masing. Adapun prosedur pemeriksaan
mutu pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Minimal 24 jam sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus
mengajukan requaest untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Konsultan dan staff lapangan dari pemberi tugas akan mengecek
kesiapan kontraktor mengenai kesiapan pelaksanaan untuk masing- masing
jenis pekerjaan.
c. Hasil evaluasi lapangan secepatnya direkomendasikan atau ditolak untuk
dilengkapi kembali.
d. Pemberi Tugas menyetujui pelaksanaan pekerjaan setelah mendapat
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

rekomendasi dari konsultan pengawas.


Dalam program pengendalian mutu, konsultan akan
melaksanakan hal- hal sebagai berikut :
a. Melakukan pengetesan material secara rutin dengan test di laboratorium
maupun di lapangan.
Melakukan pemeriksaan terhadap semua material yang akan Digunakan di
lapangan.
b. Membuat prosedur standard test beserta frekwensi test.
c. Melakukan pengetesan pada setiap tahap pekerjaan.
d. Menyiapkan prosedur pengawasan yang harus diikuti dalam setiap aktivitas
pekerjaan di lapangan.
e. Membuat laporan harian yang berisi tentang kegiatan pekerjaan, masalah-
masalah yang timbul berikut penyelesaiannya, lokasi pekerjaan, kondisi
iklim, jumlah personil, jenis dan jumlah alat serta perkiraan kuantitas yang
telah dikerjakan.

5) Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya akan dilakukan oleh konsultan agar biaya
konstruksi yang ada tidak mengalami perubahan dan diusahakan tetap sesuai
dengan nilai kontrak yang ada. Untuk dapat mengamankan harga kontrak
perlu diambil langkah-langkah tertentu yaitu dengan melakukan monitoring
terhadap kuantitas pekerjaan dan perubahan-perubahan pekerjaan yang
terjadi yang tidak diduga sebelumnya. Prosedur pengendalian biaya seperti
pada Gambar (3) berikut ini :
Gambar (3) : Bagan Alir Pengendalian Biaya Pengawasan Pekerjaan
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

Langkah-langkah konsultan untuk pengendalian biaya konstruksi


adalah sebagai berikut :
i. Monitoring dan mengevaluasi kuantitas pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan yang terdapat dalam bill of quantity
adalahkuantitas prakiraan yang dapat berubah setiap saat. Oleh karena
ituperlu dilakukan monitoring dari waktu ke waktu untuk mengetahui
apakah kuantitas pekerjaan yang ada mencukupi atau tidak. Selanjunya
mengambil langkah-langkah tertentu bila terjadi penambahan atau
pengurangan kuantitas sehubungan dengan hal-hal yang tidak diperkirakan
sebelumnya yang dapat mempengaruhi nilai kontrak yangada. Monitoring
kuantitas pekerjaan dilakukan dengan mengakumulasikan kuantitas
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan sisa pekerjaan. Bila terdapat
satu item pekerjaan yang diperkirakan kurang maka untuk mencukupi akan
diambilkan dari kuantitas item pekerjaan lain yang diperkirakan lebih atau
berprioritas lebih rendah. Sehingga dengan demikian nilai kontrak secara
keseluruhan tetap dapat dipertahankan.
ii. Melakukan Change Order.
Dalam hal ini perlu dilakukan penyesuaian kuantitas pekerjaan
baikkarena keadaan lapangan ataupun mempertahankan biaya secara
keseluruhan maka change order dapat dilakukan. Konsultan atas masukan
dari kontraktor akan menyempaiakan lebih dahulu kepada Pemberi Tugas
tentang adanya change order yang harus dilakukan disertai sengan data
pendukung, gambar detail, prakiraan kuantitas, kebutuhan alat dan
personil serta waktu yang dibutuhkan. Pada rapat prakualifikasi cara
perhitungan volume pekerjaan harus disepakati bersama antara Pemberi
Tugas, konsultan pengawas dankotraktor. Ini dilakukan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menghitung kemajuan volume pekerjaan
kontraktor dan sebagai dasaruntuk pembayaran pekerjaan yang akan
ditagihkan melalui Monthly Certificate.

6) Pengendalian Keselematan Kerja


Keselamatan kerja akan dikendalikan hari demi hari dengan
memeriksa metode kerja yang akan dipakai dan memeriksa kondisi kerja
actual.Program pengamanan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan untuk
menjamin dipenuhinya peraturan standar keamanan kerja
Prosedur standar untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan,
pengoperasian peralatan, pemadam kebakaran, alat komunikasi dan fasilitas
pertolongan pertama harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan termasuk
pengaturan lalu lintas dengan pemberian tanda peringatan seperti tanda jalan,
marka jalan, penghalang, lampu penerangan dan petugas pengatur lalu lintas.
Program keselamatan kerja ini diterapkan untuk seluruh personil
proyek, semua lalu lintas yang melewati loksi proyek, masyarakat sekitarnya
dan pada seluruh tahapan pekerjaan. Kelestarian lingkungan akan dijaga
dengan mengendalikan bangunan- bangunan, tanah dan puing-puing dengan
mengevaluasi peralatan dan mesinguna mengurangi kebisingan dan getaran-
getaran. Prosedur pengendalian keselamatan kerja dapat dilihat pada Gambar
(4)
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

Gambar (4) : Bagan Alir Pengendalian Keamanan dan Keselamatan Kerja

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamat kerja


adalah sebagai berikut :
1. Adanya informasi kepada pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang
sedang berlangsung.
2. Pemasangan rambu-rambu peringatan dan rambu-rambu pentunjuk
sebelum memasuki lokasi pekerjaan.
3. Pemasangan concrete barrier, traffic cone dan rambu-rambu petunjuk
pada lokasi pekerjaan.
4. Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan padamalam
hari/pada saat turun hujan, untuk memberi peringatan kepada pengguna
jalan.
5. Adanya petugas yang bertugas sepanjang siang dan malam hari yang
dilengkapi dengan alat komunikasi untuk membantu kondisi arus lalulintas.
6. Kemungkinan tidak melakukan kerja disiang hari bila terjadi lonjakan arus
lalu lintas pada hari sabtu, minggu dan hari libur
CV. PERANTJANG DJAJA

Gambar (5) : Bagan Alir Rekayasa Teknik Lapangan Field Engineering


CV. PERANTJANG DJAJA

E. 3. TAHAP SERAH TERIMA


1) Serah Terima Sementara
Serah terima sementara hasil pekerjaan atau lazim disebut Provisional Hand
Over/PHO adalah suatu kegiatan serah terima sementara terhadap hasil pekerjaan
yang telah selesai dilaksanakan oleh kontraktor kepada Pemberi Tugas yang
diwakili oleh suatu tim yang dibentuk oleh pihak Pemberi Tugas yang disebut tim
PHO. Maksud dilaksanakannya PHO adalah untuk memastikan bahwa seluruh
pekerjaan yang telah selesai dikerjakan kontraktor telah selesai seluruhnya sesuai
dengan gambar rencana dan kualitas yang ditentukan pada spesifikasi teknik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PHO adalah sebagai
berikut :
 Adanya surat pemberitahuan dari kontraktor bahwa pekerjaan telah mencapai
progress 90 % dengan pekerjaan utama telah selesai 100%.
 Rekomendasi konsultan pengawas kepada Pejabat Pembuat Komitmen atas
surat pemberitahuan penyelesaian pekerjaan kontraktor bahwa progress
pekerjaan telah mencapai 90 %.
 Pembentukan panitia serah terima yang anggotanya ditunjuk oleh Pemberi
Tugas/Pengguna Jasa.
 Penyerahan jaminan pemeliharaan dari pihak kontraktor kepada Pemberi
Tugas.
 Seluruh data yang ada (data quality control, laporan harian, laporan mingguan,
laporan bulanan, dokumen sertifikat bulanan, foto pelaksanaan, dan lain-lain)
sudah harus terdokumentasi dengan baik.

2) Prosedur Pelaksanaan PHO


 Kontraktor menyampaikan permohonan PHO kepada Satker/Pejabat Pembuat
Komitmen bahwa pekerjaan telah mencapai 97 % dengan tembusan konsultan
pengawas.
 Berdasarkan surat kontraktor pada point 1 diatas, konsultan bersama- sama
dengan staf Satker/PPK mengadakan pemeriksaan lapangan.
 Berdasarkan hasil pemeriksaan point b, konsultan memberikan rekomendasi
kepada Satker/PPK (menerima atau menolak).
 Jika direkomendasikan maka Satker/PPK menyampaikan kondisi ini kepada
Pengguna Jasa/Kuasa Anggaran untuk dilaksanakan serah terima sementara
hasil pekerjaan.
 Tim panitia PHO yang telah dibentuk oleh Pengguna Jasa/Kuasa Anggaran
mengadakan kunjungan pertama (First Visit) untuk mengadakan pemeriksaan
ke lapangan.
 Jika dalam pemeriksaan lapangan ditemukan beberapa kerusakan atau
ketidak sempurnaan pekerjaan maka panitia PHO akan mencatat di dalam
suatu daftar yang disebut Daftar Kerusakan/Ketidaksempurnaan (List of
Defect and Deficiencies) untuk dilaksanakan perbaikan.
 Selanjutnya panitia PHO memberikan waktu untuk perbaikan atas kerusakan
atau ketidak sempurnaan pekerjaan tersebut diatas.
 Setelah kontraktor melaksanakan pekerjaan perbaikan dan selesai,
makamelalui surat pemberitahuan kontraktor, panitia PHO mengadakan
CV. PERANTJANG DJAJA

kunjungan lapangan yang ke dua kalinya (Second Visit) untuk mengecek hasil
pekerjaan perbaikan.
 Apabila hasil pekerjaan perbaikan dinyatakan diterima oleh panitia PHO,maka
sejak tanggal ditanda tanganinya Berita Acara PHO tersebut mulai
diberlakukan masa pemeliharaan.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

BAB III
PROGRAM RENCANA KERJA

2.1. Uraian Singkat Proyek

2.1.1. Nama dan Lokasi Proyek

1. Nama pekerjaan : Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Semenisasi


Lingkungan Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya 11 Kota Pekanbaru .
2. Lokasi : Kota Pekanbaru

2.1.2. Pemberi Tugas : Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman
dan Pertanahan Provinsi Riau.
2.1.3. Lingkup Pekerjaan

Lingkup Tugas dalam pekerjaan ini adalah Pengawasan Pembangunan/Peningkatan


Semenisasi Lingkungan Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya 11Kota Pekanbaru .

2.1.4. Jadwal Pelaksanaan Pengawasan

Jadwal Pelaksanaan Pengawasan disesuaikan dengan waktu sejak ditetapkannya


kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik sampai dengan realisasi
serah terima pekerjaan yang kedua. Dan sebelumnya telah direncanakan selama 30
(Tiga Puluh) Hari Kalender

2.2. Rencana kerja pengawasan

Tugas konsultan pengawas adalah mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan konstruksi fisik
sejak awal kegiatan sampai dengan serah terima kedua pekerjaan pengawasan. Konsultan
pengawas di dalam melaksanakan tugas-tugasnya antara lain Dokumen Pengarahan Penugasan
(TOR), kontrak pengawasan dan peraturan-peraturan lainnya yang konsisten dan masih berlaku.

2.2.1. Tahap Persiapan


1. Mempelajari, Memahami dan Memeriksa :
 Pasar-pasar persetujuan (Article Of Agreement)
 Syarat-syarat persetujuan (Condition Of Agreement)
 Syarat-syarat khusus dan uraian syarat-syarat (Special Condition And
Specification)
 Gambar-gambar kerja dan gambar-gambar detail
 Addendum
 Peraturan lainnya yang masih berlaku

2. Mengecek dan Menyetujui


 Jadwal kerja yang diajukan kontraktor
 Gambar-gambar kerja yang diajukan kontraktor
 Perhitungan – perhitungan dan gambar kerja yang dibuat kontraktor pelaksana
(shop drawing)
 Kelengkapan persiapan kontraktor pelaksana di lapangan
 Semua perizinan dan asuransi-asuransi.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

3. Mempersiapkan Formulir-Formulir :
 Laporan harian, mingguan dan bulanan
 Berita Acara – Berita Acara
 Risalah rapat lapangan
 Format lainnya yang diperlukan

2.2.2. Tahap Pelaksanaan Pengawasan

Merupakan kegiatan Penyelenggaraan PSU Permukiman dilaksanakan pada waktu


pekerjaan konstruksi berlangsung. Rangkaian tugas dan tanggung jawab konsultan
pengawas pada tahap ini meliputi:

1. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, serta laju
pencapaian volume.
2. Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketepatan waktu dan biaya
pekerjaan konstruksi.
3. Membuat laporan-laporan yang mencatat hal-hal:
 Kemajuan pekerjaan dan tahap-tahapnya
 Jumlah tenaga kerja dan peralatan yang digunakan
 Bahan-bahan bangunan yang dipergunakan
 Keadaan cuaca selama pelaksanaan di lapangan
 Hal-hal lain yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung

Laporan-laporan tersebut secara berkala dan rutin dikirim kepada semua pihak terkait
setelah terlebih dahulu mendapat legalisasi.

1. Mengadakan konsultasi dengan pemimpin proyek atau staf teknis proyek untuk
membicarakan persoalan yang timbul selama pelaksanaan konstruksi fisik
2. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dengan pihak kontraktor,
tim staf teknis, serta unsur proyek lainnya, untuk membicarakan masalah yang
timbul serta membuat risalah rapat/resume dan mengirimnyakepada pihak-pihak
terkait
3. Memberikan bimbingan – bimbingan/petunjuk/nasehat/saran-saranserta instruksi-
instruksi kepada kontraktor untuk kelancaran pekerjaan agar batas waktu dan
kondisi yang tercantum di dalam dokumen kontrak dapat terpenuhi
4. Menjelaskan dan memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan
dalam penafsiran dari hal-hal yang diragukan yang terdapat di dalam dokumen
kontrak pekerjaan.
5. Mengusulkan perubahan-perubahan serta menyesuaikan keadaan dilapangan untuk
memecahkan segala problem
6. Menyiapkan/membuat berita acara kemajuan pekerjaan kontraktor untuk
pembayaran angsuran
7. Menyusun berita acara memelihara pekerjaan serta terima pertama dan kedua
pekerjaan konstruksi
8. Menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan catat-mencatat pekerjaan pada
waktu pelaksanaan serta mengawasi/memonitoring masa pelaksanaan
pemeliharaan
9. Mensyahkan/menyetujui gambar-gambar pelaksanaan yang telah sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

2.3. Personalia Pengawasan

Organisasi tim pengawas lapangan yang diusulkan di dalam menangani pekerjaan ini akan
dipimpin oleh seorang team leader dengan latar belakang sarjana serta latar belakang
pengalaman pengawasan yang cukup yang akan mengkoordinir beberapa personil yang
diturunkan di dalam kegiatan ini.

2.3.1. Daftar Dan Kualifikasi Personil


1) Supervisor Engineer (SE)

Dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

 Mengecek dan memeriksa Uit Zet sesuai syarat-syarat yang ditentukan.


 Mengecek dan memeriksa Gambar Kerja (Construction Drawing), Gambar
Pelaksanaan (Shop Drawing), dan Gambar Purna Bangun (As-Built Drawing).
 Mengecek dan memeriksa hasil pengukuran dan perhitungan CCO.
 Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai tahapan metode pelaksanaan.
 Memberi pengarahan, mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan anggota team
serta bertanggung jawab terhadap semua kegiatan lapangan
 anggota team Konsultan Supervisi.
 Mengadakan Konsultasi dengan pihak direksi untuk menunjang kelancaran
penyelesaian pekerjaan.
 Menandatangani Laporan kontraktor L-3, MC, L-4 (Perubahan Desain), Shop
Drawing dan As-bulid drawing.
 Mengumpulkan dan mengkaji Gambar Desain, Serta membuat gambar revisi
Desain untuk acuan pelaksanaan pekerjaan Konstruksi.
 Mengadakan pengawasan megenai perkembangan kondisi lapangan serta
menyusun laporan dan membuat gambar revisi Desain yang di pandang perlu.
 Berwewenang menandatangani semua laporan kontraktor (L3) dan laporan
konsultan sesuai tugasnya.
 Berwewenang mengganti staf personil Konsultan dan merekomendasikan
kepada PPK penggantian staf personil Kontraktor apabila tidak dapat bekerja
sesuai fungsi dan ketentuan yang berlaku.
 Bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang
telah diawasi dari segi fungsi, kwalitas, kwantitas, estetika dan tertib/ tepat
waktu administrasi sesuai dengan ketentuan.
 Bertanggung jawab atas seluruh perubahan desain dan memberikan
rekomendasi kepada Direksi dan PPK.

2.4. Macam-Macam Laporan Pengawasan


2.4.1. Laporan Harian
 Berisi tentang jumlah tenaga kerja yang bekerja sesuai bidangnya masing-masing
 Macam bahan-bahan didatangkan, diterima dan ditolak setiap harinya
 Macam peralatan yang dipakai serta jumlah setiap hari kerjanya
 Jenispekerjaan yang dilaksanakan setiap hari
 Pekerjaan apa saja yang diperiksa oleh direksi, pengawas lapangan setiap harinya
 Perubahan-perubahan pelaksanaan yang harus dilaksanakan setiap harinya
 Lama waktu pekerjaan yang dilaksanakan setiap harinya
 Keadaaan cuaca, catatan-catatan penting dan instruksi yang diberikan kepada
kontraktor

Jumlah laporan harian dibuat sesuai dengan keperluan proyek, minimal untuk keperluan
:
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

 Arsip Lapangan
 Arsip Kantor (Konsultan)
 Arsip Pemimpin Kegiatan
 Arsip Kontraktor

2.4.2. Laporan Mingguan

Laporan mingguan pengawasan berisi data mengenai :

 Jumlah tenaga kerja, pengadaan alat, pengadaan bahan dalam pelaksanaan


dibandingkan dengan rencana
 Perbandingan prosentasi prestasi rencana antar minggu berjalan dengan minggu
yang telah lalu
 Kemajuan tenaga kerja, pengadaan alat dan bahan
 Jumlah jam kerja rencana, hujan dan jam kerja yang efektif
 Pengaruh faktor diatas terhadap jadwal pelaksanaan

2.4.3. Jadwal Kerja

Berisi data/catatan tentang grafik prestasi pelaksanaan dan perbandingan antara


rencana dengan realisasi. Dapat pula dilihat kaitannya dengan waktu saat penagihan
termin kontraktor.

2.4.4. Laporan Mingguan Kemajuan Pekerjaan

Berisi data mengenai :

 Prestasi tiap macam pekerjaan yang diselesaikan pada tiap minggu


 Bobot penyelesaian/kemajuan pekerjaan yang telah diselesaikan
 Prosentase keterlambatan/mendahului dari target (time schedule) menurut rencana
serta sebab-sebab sekaligus jalan keluarnya

2.4.5. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan

Berisi laporan dan data mengenai :

 Prosentasi pekerjaan yang diselesaikan terhadap seluruh pekerjaan


 Prosentasi kemajuan pekerjaan terhadap setiap bagian atau jenis pekerjaan
 Prosentasi kemajuan pekerjaan terhadap seluruh pekerjaan
 Prosentasi kemajuan pekerjaan keseluruhan

2.4.6. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Untuk Pembayaran Angsuran

Berisi hal – hal sebagai berikut :

 Persetujuan pemimpin kegiatan untuk merealisasi pembayaran angsuran


kontraktor.
 Pernyataan pemimpin kegiatan mengenai prestasi pekerjaan kontraktor
berdasarkan laporan kemajuan pekerjaan pelaksana yang telah dibuat oleh
konsultan pengawas telah mencapai prosentase tertentu.

2.4.7. Berita Acara Pemeriksaan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan

Berisi hal-hal sebagai berikut :

 Pernyataan bahwa telah diadakan pemeriksaan bersama oleh konsultan pengawas


dan pengelola teknis terhadap hasil pekerjaan kontraktor pelaksana
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

 Pernyataan dari konsultan pengawas dan pengelola kegiatan bahwa pekerjaan-


pekerjaan telah diselesaikan dengan baik
 Kontraktor masih bertanggung jawab terhadap segala kerusakan dan cacat
tersembunyi yang harus diperbaiki selama masa pemeliharaan.

2.4.8. Berita Acara Serah Terima Pertama Pelaksanaan Fisik

Berisi hal – hal sebagai berikut :

Antara pemimpin kegiatan sebagai pihak kesatu dengan kontraktor sebagai pihak kedua;
setuju dan sepakat untuk melakukan serah terima pekerjaan fisik
dengan ketentuan kontraktor tetap bertanggung jawab terhadap segala kerusakan
dan cacat tersembunyi selama masa pemeliharaan. Berita acara ini dilampiri
dengan berita acara pemeriksaan akhir pekerjaan pelaksanaan fisik.

2.4.9. Berita Acara Pemeliharaan Pekerjaan

Berisi hal-hal sebagai berikut :

 Pernyataan dari pengelola kegiatan dan konsultan pengawas yang menyatakan telah
mengadakan pemeriksaan dan penilaian atas hasil pekerjaan kontraktor, dan yang
bersangkutan telah menjalankan kewajibannya dengan baik yaitu telah
memperbaiki segala kerusakan, kekurangan dan cacat tersembunyi yang terdapat
pada waktu serah terima yang pertama.
 Berdasarkan pernyataan diatas dapat diadakan serah terima kedua atas seluruh
pekerjaan pelaksanaan. Berita acara ini dilampiri dengan berita acara serah terima
pertama.

2.4.10. Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan Fisik

Berisi hal-hal tentang :

 Pemimpin kegiatan dan kontraktor telah setuju dan sepakat untuk melaksanakan
serah terima pekerjaan fisik untuk yang kedua kali nya. Berita acara ini dilampiri
dengan berita acara pemeliharaan pekerjaan pelaksanaan.

2.4.11. Laporan Hasil Rapat Lapangan

Beberapa Notulen Rapat Lapangan yang berisi :

 Hari, Tanggal, Tempat, Waktu diadakan rapat


 Pemimpin serta peserta yang hadir
 Acara pembahasan/masalah yang dibicarakan
 Hasil kesimpulan/keputusan yang disepakati

2.4.12. Laporan Kemajuan Pekerjaan Pengawsan

Berisi pernyataan dari Pengelola Teknis bahwa telah mengadakan pemeriksaan dan
penelitian atas hasil pekerjaan pengawasan, dengan hasil bahwa konsultan pengawas
telah memenuhi kewajibannya sesuai dengan surat perjanjian pekerjaan pengawasan.
Laporan ini dilampiri dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan Fisik Kontraktor.

2.4.13. Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan Pengawasan Untuk


Pembayaran Angsuran

Berisi pernyataan pemimpin kegiatan atas dasar Laporan Kemajuan Pekerjaan


Pengawasan yang telah dibuat oleh Pengelola Kegiatan, dinyatakan prestasi pekerjaan
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

Pengawasan telah mencapai prosentasi tertentu.Atas dasar pernyataan tersebuit di atas


konsultan pengawasberhak menerima Imbalan Jasa Pengawasannya.

2.4.14. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pengawasan

Berisi pernyataan antara Pemimpin Kegiatan dengan Konsultan Pengawas setuju dan
sepakat untuk melakukan Serah Terima Pekerjaan Pengawasan.Berita acara ini dilampiri
dengan Berita Acara Serah Terima II Pekerjaan Fisik Kontraktor.
Seluruh laporan dan berita acara tersebut pada butir 2.4 ini dibuat sesuai kebutuhan
proyek, minimal untuk Arsip Konsultan, Arsip Pemilik Kegiatan, Kontraktor.
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

BAB IV
ORGANISASI DAN RENCANA PENGGUNAAN TENAGA AHLI

STRUKTUR ORGANISASI

Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Semenisasi Lingkungan Lingkungan


Permukiman Kec. Bina Widya 11 Kota Pekanbaru .
Lokasi : Kota Pekanbaru

Direktur
PARMASEP RYANDA. SE

Team Leader
` AFENRA

Pengawas
 SETYO MARGI
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

BAB V
PENUTUP

Secara garis besar maksud dan tujuan Pengawasan Pembangunan/Peningkatan


Semenisasi Lingkungan Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya 11 Kota Pekanbaru adalah
untuk memberikan acuan pada pemilik proyek dalam pengendalian pembangunan fisik
(perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan) dari awal, menyediakan dokumen perencanaan
baik kebutuhan biaya, kelayakan secara teknis, sosial, ekonomi, serta lingkungan hidup, selain
itu juga memberikan arahan investasi.

Dalam Pekerjaan Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Semenisasi Lingkungan


Lingkungan Permukiman Kec. Bina Widya 11 Kota Pekanbaru konsultan menganggap perlu
untuk menyusun sistem tata laksana pekerjaan melalui manajemen organisasi pelaksanaan
yang memuat uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga ahli, sehingga tercermin
prosedur pelaksanaan secara optimal. Hal-hal yang menyangkut tentang mobilisasi dan personil
serta fasilitas dan sarana yang dibutuhkan, semuanya diulas di dalam Dokumen Usulan
Adminsitrasi & Teknis, yang berisikan antara lain : Data Organisasi Perusahaan, Daftar
Pengalaman Sejenis, Uraian Pengalaman Kerja Sejenis, Tanggapan dan Saran Terhadap KAK,
Uraian Pendekatan Metodologi dan Program Kerja, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Komposisi
Tim dan Penugasan, Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Daftar Riwayat Hidup Personil sesuai
dengan kriteria dan spesifikasi yang diisyaratkan serta informasi tentang kualifikasi konsultan.
Dan harapan kami, pekerjaan seperti ini hendaknya terus berlanjut dimasa datang, sehingga
pembangunan di Provinsi Riau ini semakin maju dan berkembang.

Akhirnya kepada semua pihak kami minta maaf, seandainya ada hal-hal yang salah atau
tidak pada tempatnya dalam tulisan ini.

Hormat Kami,

Penyedia
CV. ADHI RAJASA CONSULTANT

PARMASEP RYANDA. SE
Direktur

Anda mungkin juga menyukai